MODEL AWAL PENGARUH KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TERHADAP KINERJA DOSEN

  

MODEL AWAL PENGARUH KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN

TERHADAP KINERJA DOSEN

Dian Indiyati

  Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Jenderal Achmad Yani Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi email: dianinds@yahoo.com

  

Abstrak – Pada persaingan yang semakin ketat, perguruan tinggi dituntut untuk berkinerja tinggi, salah

satunya dengan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dosen merupakan salah satu anggota organisasi yang

sangat penting, merupakan ujung tombak dalam perguruan tinggi yang diharapkan dapat mencetak lulusan

yang berkualitas, sehingga dosen dituntut untuk selalu berkinerja tinggi. Salah satu faktor penting yang perlu

diperhatikan dalam mempengaruhi kinerja dosen, adalah karakteristik kepribadiannya. Karakteristik

kepribadian dosen yang sesuai, diharapkan dapat meningkatkan kinerja dosen terutama dalam tri dharma

perguruan tinggi, dosen diharapkan dapat membimbing, mendidik mahasiswa selama proses pembelajaran

sehingga dapat menghasilkan sarjana sesuai tuntutan masyarakat.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menyajikan konsep dan model awal penelitian yang dapat menganalisis

dampak dari karakteristik kepribadian terhadap kinerja dosen, dimana tulisan ini berbentuk proposal penelitian.

  

Metode penelitiannya yaitu explanatory research, menggunakan proportional random sampling, teknik

pengumpulan data akan menggunakan cara observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner yang diuji dengan

uji validitas dan reliabilitas. Uji analisis yang akan digunakan adalah SEM (Structural Equation Model)-

LISREL 8.3.

  Kata Kunci : personality, karakteristik kepribadian, performance, kinerja, kinerja dosen

I. PENDAHULUAN

  Pembahasan kepribadian, merupakan bahasan Istilah erasal dari kata latin

  Setiap kepribadian individu mempunyai ciri atau karakteristik, atau dapat dinyatakan sebagai karakteristik kepribadian. Karakteristik kepribadian merupakan karakteristik abadi yang menggambarkan perilaku seseorang (Robbins : 2011).

  Berarti dapat dinyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu suatu hal yang dinamis yang menggambarkan perilaku keseluruhan dari seseorang atau individu.

  Kepribadian adalah karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang individu yang mempengaruhi kognisi, motivasi, dan perilakunya. Kepribadian bersifat unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya (Feist & Feist, 2006)

  Sedangkan personality menurut Kartini dan Dali Gulo (2000) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.

  Allport (2009) juga mendefinisikan personality sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat etapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik (anak) secara umum.

  Berikut ini diuraikan beberapa definisi tentang kepribadian dari beberapa ahli. Menurut Robbins (2011), Kepribadian adalah organisasi yg dinamis pada masing-masing sistem psikofisik yg menentukan penyesuaian unik terhadap lingkungannya. Kepribadian merupakan total jumlah dari seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Merupakan suatu konsep yang dinamis yang menggambarkan pertumbuhan dan pengembangan dari sistem psikologis keseluruhan dari seseorang.

  “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain- pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.

  Tantangan yang dihadapi oleh semua Perguruan Tinggi yaitu globalisasi dan kualitas SDM. Kualitas SDM ini sangat ditentukan oleh adanya kinerja SDM yang tinggi. Kinerja SDM ini dianggap penting karena sangat menentukan kegiatan manajemen Perguruan Tinggi yang lainnya. Sedangkan, salah satu hal yang dapat mempengaruhi kinerja SDM pada organisasi adalah perilaku individu, dan salah satu unsur penting dari perilaku individu yang berpengaruh terhadap kinerja SDM adalah kepribadian SDM (Robbins : 2011).

  Salah satu masalah yang dihadapi di bidang pendidikan tinggi adalah tentang dosen, Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarkanluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Pasal 1, UU Dikti 12/2012).

  Berikut diuraikan tentang karakteristik kepribadian dari beberapa ahli.

  II. LANDASAN TEORI

  Berdasarkan fenomena dan beberapa permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan pengkajian melalui penelitian tentang Karakteristik kepribadian dan Kinerja dosen. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji dan menganalisis tentang karakteristik kepribadian dan kinerja dosen serta pengaruh karakteristik kepribadian terhadap kinerja dosen pada PTS Kopertis Wilayah IV. Tulisan ini merupakan model awal yang disampaikan oleh penulis dalam bentuk proposal penelitian.

  Data per Januari 2014 (DIKTI), dosen tetap pada PTS Kopertis Wilayah IV, 41.06% sudah lulus serdos, 43.65% belum memenuhi syarat serdos dan 15.09% belum serdos. Dosen yang belum memenuhi syarat serdos tersebut, 71.84% belum mempunyai jabatan akademik, dan dari yang sudah mempunyai jabatan akademik, mayoritas berjabatan akademik Asisten ahli serta belum berpendidikan S2. Berdasarkan proses serdos pada tahun 2013 (Ditjen Dikti : 2014), Dosen yang tidak lulus serdos, 24.14% karena plagiat deskripsi diri.

  Berdasarkan Penerima Tunjangan Sertifikasi / Kehormatan dapat dinyatakan bahwa 33,21% dosen berpendidikan S3; kemudian 66,53% dosen berpendidikan S2, dan 0,26% dosen berpendidikan S1.

  Kualifikasi dosen berdasarkan tingkat pendidikan, bahwa 10% dosen berpendidikan S3; kemudian 54% dosen berpendidikan S2, berikutnya 36% dosen berpendidikan S1 dan Diploma.

  Berdasarkan data dari Kopertis Wilayah IV (2014), masih terdapat dosen yang berpendidikan S1, tanpa jabatan fungsional, juga masalah tentang integritas akademik. Yang harus diperhatikan juga adalah tingkat publikasi dosen yang masih rendah, dan juga masalah plagiarism.

  2.1. Kepribadian (Personality) Berarti dapat dinyatakan bahwa karakteristik

  kepribadian merupakan suatu pola perilaku pada

  personalit y dan kinerja pegawai, dilakukan juga

  Berdasarkan beberapa ahli tersebut, Kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja, baik kualitatif

  motivation (M) dan opportunity (O).

  Beberapa pengertian kinerja dikemukan oleh para ahli. Kinerja dapat dinyatakan sebagai hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun non fisik/non material (Namawi : 2008). Sedangkan Cascio (2003) menyatakan Performance sebagai pencapaian atau prestasi seseorang yang berhubungan dengan tugas- tugas yang dibebankan kepadanya. Selanjutnya Robbins (2011) menyatakan bahwa Performance sebagai fungsi interaksi antara ability (A),

  and 4). To do what is expected of a person machine.

  carry of a execute ; 2). To discharge of fulfil, as vow ; 3). To execute or complete an understaking;

  “to perform”, dengan rinciannya yaitu (The Scriber-Bantam English Dictionary) : 1). To do or

  performance ” . Kinerja dapat juga berasal dari kata

  Arti kinerja sebenarnya berasal dari kata “job

  2.4. Kinerja

  tidak mampu untuk menjelaskan semua kepribadian di segala tempat, tetapi secara umum, masih sering digunakan untuk penelitian di bidang psikologi dan pendidikan (Nye, et al : 2013).

  Model telah banyak dikritik dan dinyatakan

  Block (1995) berpendapat bahwa The Big Five

  oleh Darsana (2013), dimana hasilnya menyatakan bahwa personality berpengaruh terhadap kinerja pegawai BPR di Gianyar Bali.

  mahasiswa di Universitas Rusia Penelitian yang berhubungan dengan

  individu yang dapat terlihat, yang dikatakan sebagai ciri khusus atau keunggulan atau keunikan dari individu tersebut.

  personality berhubungan dengan prestasi akademik

  Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nye, et al (2013), menyatakan bahwa The big five

  perilaku, termasuk prestasi kerja, prestasi akademik, kepemimpinan dan kesejahteraan. Penelitian tersebut didukung juga oleh Heckman, et al (2006); Hakimi, et al (2011), Fairweather (2012); dan Singh (2012).

  five personality telah terkait dengan berbagai

   Neuroticism, yaitu kepribadian yang menggambarkan seseorang yang tenang, dan bergairah  Keterbukaan, yaitu kepribadian yang mencirikan seseorang yang imajinatif, benar- benar sensitif dan intelektual. Penelitian yang dilakukan oleh Ozer dan Benet-Martinez (2006), menyatakan bahwa The big

   Kooperatif, yaitu kepribadian yang menggambarkan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.  Conscientiousness, yaitu kepribadian yang menggambarkan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi pada prestasi.

  Beberapa karakteristik kepribadian dikemukakan oleh beberapa ahli. Dimensi kepribadian berawal dari 17.953 ciri individu, yang akhirnya muncul Myers-Briggs Type Indicator- MBTI, atau disebut dengan “The Big Five”, dimana dimensi kepribadian tersebut adalah : (Robbins : 2011;  Ekstraversi, yaitu kepribadian yang menggambarkan seseorang yang senang bergaul, banyak bicara dan tegas

  Makin konsisten karakteristik individu dan makin sering terjadi dalam situasi yang beraneka, maka makin penting ciri itu dalam menggambarkan individu tersebut.

   Perasaan, adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negative.  Naluri / dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik yang bersifat rohaniah, maupun jasmani

  Pendapat yang berbeda disampaikan oleh Koentjaraningrat (2006), yang menyatakan bahwa pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh :  Pengetahuan, dimana pengetahuan diartikan sebagai salah satu unsur kepribadian yang memiliki aspek-aspek penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi yang berada di alam sadar manusia.

  Berikutnya, kepribadian individu, walaupun pada umumnya konsisten dan mantab, tetapi dapat berubah dalam situasi yang berbeda. (Robbins :2011)

  Selanjutnya, kepribadian individu, tidak hanya dipengaruhi oleh keturunan, tetapi dipengaruhi pula oleh lingkungan atau budaya, di mana individu itu dibesarkan, pengkondisian dini, norma-norma diantara keluarga, teman-teman, dan kelompok- kelompok sosial, serta pengaruh-pengaruh lain yang dialaminya. Lingkungan mempunyai peran yang cukup besar dalam membentuk kepribadian individu. (Robbins:2011).

  Kepribadian individu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, yaitu keturunan, dimana keturunan ini merujuk pada faktor-faktor yang ditentukan pada saat pembuahan, yang merupakan susunan hayati, faali (fisiologis) dan psikologis, sepertti sosok fisik, daya tarik wajah, kelamin, temperamen, komposisi otot dan reflex, tingkat energy dan ritme hayati. (Robbins : 2011).

2.3. Jenis-jenis Kepribadian-Karakteristik Kepribadian.

  maupun kuantitatif, yang dicapai oleh individu atau kelompok, yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

2.5. Paradigma dan Hipotesis Penelitian

  Darsana, Made (2013). The Influence of Personality and Organizational Culture on Performance Through Organizational Citizenship Behavior. The International Journal of Management . Vol 2 Issue 4.

  EXTRAVERSION COOPERATIVE CONSCIENTIOUSNESS NEUROTICISME OPENESS PERFORMANCE

  Kochergina (2013). Big Five Personality Traits and Academic Performance in Russian Universities. The Working Paper

  Kartini Kartono & Dali Gulo (2000). Kamus Psikologi. Bandung: C. V. Pionir Jaya. Koentjaraningrat (2006). Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta. Nye, John V.C, Ekaterina Orel, Ekaterina

  Effects of Cognitive and Noncognitive Abilities on Labor Market Outcomes and Social Behavior. Journal of Labor Economics, 24(3), 411-482.

  845. Heckman, J. J., Stixrud, J., & Urzua, S. (2006). The

  Procedia - Social and Behavioral Sciences , Volume 29, 2011, Pages 836-

  Hakimi S., Hejazi E., Lavasani M. G. (2011). The Relationships Between Personality Traits and Students’ Academic Achievement.

  Feist, J. & Feist, G. J. 2006. Theories of Personality. (Ed. Ke-6). New York: McGraw-Hill Inc .

  Journal of Comparative Social Science , 46, 3 –30 .

  Innovation: Relationships Between Personality Traits and National Innovation Scores. Cross-Cultural Research: The

  ISSN 2277-5846. Fairweather, J. (2012). Personality, Nations, and

  Cascio, Wayne F (2003). Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life, Profits, 6th Edition, The McGraw- Hill

  Berdasarkan beberapa hal yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat divisualisasikan dalam bentuk gambar paradigma penelitian ini, yaitu pada gambar. 1.

  Block, J. (1995). A Contrarian View of the Five- Factor Approach to Personality Description. Psychological Bulletin, Vol 117(2), Mar 1995, 187-215

  Allport, Alan. (2009). Modern World Leader; Gordon Brown. New York; Infobase Publishing

  LISREL 8.3. REFERENSI

  Unit analisis pada penelitian ini adalah organisasi PTS Kopertis Wilayah IV. Populasi pada penelitian ini yaitu PTS Kopertis Wilayah IV, sedangkan sampel yang akan digunakan yaitu proportional probability sampling, dimana ukuran sampelnya ditentukan dengan menggunakan pendekatan power analysis-power test, sehingga diperoleh sampelnya berjumlah 157 PTS Kopertis Wilayah IV. Respondennya yaitu dosen tetap pada PTS Kopertis Wilayah IV. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang akan diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Metode analisis verifikatif yang digunakan yaitu Structural Equation Model (SEM)-

  explanatory survey method , dimana berdasarkan pada tipe penyelidikannya yaitu causal relationship.

  Penelitian ini direncanakan akan menggunakan

  antaceden/independen; serta Performance/Kinerja (Y) sebagai variabel akibat/dependen.

  Conscientiousness (X3), Neuroticism (X4) dan Openness (X5); sebagai variabel

  Penelitian ini mengelaborasi 6 variabel laten, yaitu Karakteristik kepribadian (Personality) yang berupa : Extraversion (X1), Cooperative (X2),

  K Gambar. 1. Paradigma Penelitian

  , Neuroticism dan Openness berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada PTS Kopertis Wilayah IV, baik secara simultan maupun parsial”

  Conscientiousness

  Sehingga dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian ini yaitu “Karakteristik Kepribadian yang berupa Extraversion, Cooperative ,

III. METODE PENELITIAN

  WP BRD 10/Psy/2013 . National Research

  ……….., UU Dikti no 12 Tahun 2012 University Higher School of Economics (HSE). Biodata Penulis

  Ozer, D., & Benet-Martínez, V. (2006). Personality

  Dian Indiyati, memperoleh gelar Sarjana Hukum

  and the Prediction of Consequential (SH), Jurusan Hukum Perdata Fakultas Hukum

  Outcomes. Annual Review of Psychology, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, lulus tahun 1990. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE),

  Robbins, Stephen P (2011). Organizational Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Behavior . Prentice Hall, Inc. New Jersey. Islam Indonesia Yogyakarta, lulus tahun 1992. Singh, A. K. (2012). Does Trait Predict

  Memperoleh gelar Magister Science (MSi) di Psychological Well-Being Among

  Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Ekonomi Students of Professional Courses? Journal

  Universitas Padjadjaran Bandung, lulus tahun of the Indian Academy of Applied 2004. Memperoleh gelar Doktor di Program Doktor Psychology 38 (2): 234 –241. Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran Bandung, lulus tahun 2012. Saat ini menjadi Dosen Tetap di

  ..............., Ditjen Dikti. 2014 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

  ……….., Rapat Sosialisasi Program Kerja Kopertis Jenderal Achmad Yani Cimahi.

  Wilayah IV. Tahun 2014