Kajian Teoritis and Aplikasi Sistem Info
KAJIAN TEORITIS DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGINAPAN (SISNAP)
COTTAGE DAARUL JANNAH
DISUSUN OLEH: Egi Arvian Firmansyah 120420110001 Aufa Rahmi 120420100006
Memenuhi Tugas Mata Kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN PEMBINA : PROF. DR. AZHAR SUSANTO, M. Bus, Ak DR.R. RINA NOVIANTI, SE, MSi
Magister Ilmu Manajemen Universitas Padjadjaran
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, Shalawat dan salam penulis curahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, kepada para sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Dengan rahmat Allah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Informasi Penginapan dengan objek kajian pada Penginapan Daarul Jannah Daarut Tauhid Bandung.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Penulis mengakui kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran membangun dari para pembaca terutama dosen pembina sangat diharapkan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada:
1. Prof. Azhar Susanto, M.Bus, Ak dan Ibu DR. R. Rina Novianti, SE, MSi. Selaku dosen mata pembina mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
2. Manajemen dan karyawan Penginapan Darul Jannah Darut Tauhid yang telah memberikan informasi yang sangat dibutuhkan.
3. Rekan-rekan mahasiswa Magister Ilmu Manajemen. Penulis berharap agar makalah ini menjadi penambah wawasan bagi semua pihak. Bandung, Desember 2011
Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komponen Sistem Informasi Manajemen Tabel 4.1
Komponen Sistem Informasi Penginapan Darul Jannah
Tabel 4.2
Ciri-Ciri Sistem Informasi Penginapan Darul Jannah
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pengolahan Informasi Gambar 2.2 Hirarki Sistem Gambar 2.3 Ciri-Ciri Sistem Gambar 3.1 Daarul Jannah 1 (Standard room), Daarul Jannah 2
(Deluxe room) Gambar 3.2 Struktur Organisasi DJ Cottage Gambar 3.3 Tampilan awal Sisnap DJ Gambar 3.4 Menu utama sisnap DJ Gambar 3.5 Menu system Gambar 3.6 Menu Member Gambar 3.7 Database Member Gambar 3.8 Menu Reservasi Gambar 3.9 Contoh Input data calon tamu Gambar 3.10 Menu SMS Gambar 3.11 Mengirim SMS dengan aplikasi Sisnap DJ Gambar 3.12 Contoh laporan output Sisnap DJ
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan wisata di Indonesia yang dikenal dengan sebutan kota mode atau Parisj Van Java. Selain itu Bandung juga menjadi salah satu kota pendidikan yang menjadi tujuan dalam melanjutkan pendidikan. Dengan potensi yang dimilikinya tersebut maka kota Bandung menjadi kota yang menarik untuk dikunjungi baik oleh wisatawan domestik maupun asing. Hal ini tentu saja membuka peluang untuk tumbuh berkembangnya bisnis penginapan.
Tumbuh dan berkembangnya bisnis penginapan ini tentu saja akan melahirkan persaingan diantara pelakunya. Dimana untuk memenangkan persaingan tersebut tentu dibutuhkan suatu strategi agar mampu menarik pelanggan dan bertahan dalam persaingan tersebut.
Menurut Porter salah satu strategi generik dalam menciptakan keunggulan bersaing adalah dengan menawarkan keunikan atau diferensiasi. Dimana menurut Grant keunikan tersebut dapat diperoleh melalui:
• Ciri Produk dan kinerja yang ditawarkan suatu produk • Layanan yang disediakan perusahaan • Intensitas kegiatan pemasaran tertentu, mis: tingkat pengeluaran untuk
periklanan. • Kegiatan yang dilakukan, mis: jenis layanan pra dan pasca penjualan. • Teknologi yang digunakan dalam melakukan kegiatan . • Kualitas bahan dasar
• Prosedur pengaturan kegiatan tertentu • Keahlian dan pengalaman karyawan • Prosedur kontrol yang digunakan dalam kegiatan • Lokasi dan tingkat integritas vertikal.
Penginapan Daarul Jannah sebagai salah satu jasa penginapan yang terdapat di kota Bandung berusaha untuk menciptakan keunikan dalam menawarkan jasanya kepada pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari konsep penginapan Islami yang merupakan satu-satunya di kota Bandung. Selain itu yang tidak kalah menarik adalah bahwa penginapan Daarul Jannah berusaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggannya dengan menerapkan konsep Costumer Relationship Management . CRM adalah sebuah istilah industri Tekhnologi Informasi untuk metodologi, strategi, perangkat lunak ( software ) dan atau aplikasi berbasis web lainnya yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan. Selain itu CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan supaya tidak lari ke pesaing dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, email, masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing.
Untuk mendukung penerapan CRM di suatu perusahaan dalam hal ini jasa Penginapan Daarul jannah maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang akan lebih mempermudah dan mempercepat dalam penyebaran data dan informasi. Penginapan Daarul Jannah sendiri sudah memiliki Sistem Informasi Penginapan yang berbasis Web dimana sistem ini digunakan untuk memberikan kemudahan bagi calon konsumen dalam melakukan reservasi dan juga sebagai sarana promosi bagi pihak manajemen.
Berdasarkan penjelasan dan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk membahas mengenai Kajian Teoritis dan Aplikasi Sistem Informasi Penginapan pada Penginapan Daarul Jannah.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui gambaran sistem informasi penginapan yang dijalankan oleh Penginapan Daarul Jannah.
2. Mengetahui aplikasi sistem informasi penginapan yang dijalankan Penginapan Daarul Jannah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajamen pada hakikatnya adalah sistem. Oleh karena itu untuk memahami sistem informasi secara utuh maka memahami terlebih dahulu akan pengertian sistem, informasi, sistem informasi, manajemen kemudian sistem informasi manajemen.
1. Sistem
Menurut McLeod (2009:1) sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sama halnya menurut pendapat Prof. Azhar Susanto (2009:18) sistem adalah kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan definisi tersebut maka sistem itu pasti terdiri dari komponennya dimana tidak akan dapat bekerja sendirian sehingga perlu adanya komunikasi atau hubungan yang baik antara komponennya. Sistem pun ada yang bersifat sederhana dan kompleks. Sistem yang sederhana biasanya terdiri dari beberapa komponen saja sedangkan yang kompleks terdiri dari berbagai komponen yang terdiri dari sub-sub komponen.
Dalam lingkup organisasi, sistem adalah organisasi itu sendiri yang terdiri dari komponen baik SDM, dll. Aktivitas organisasi pada umumnya untuk pencapaian tujuan namun mengalami berbagai resiko penyimpangan baik yang dapat diprediksi maupun tidak. Resiko yang dapat diprediksi biasanya berasal dari lingkungan internal oleh karena itu perlu adanya pengendalian, salah satunya melalui sistem pengendalian internal yaitu agar seluruh komponen dalam sistem organiasi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sedangkan resiko yang tidak Dalam lingkup organisasi, sistem adalah organisasi itu sendiri yang terdiri dari komponen baik SDM, dll. Aktivitas organisasi pada umumnya untuk pencapaian tujuan namun mengalami berbagai resiko penyimpangan baik yang dapat diprediksi maupun tidak. Resiko yang dapat diprediksi biasanya berasal dari lingkungan internal oleh karena itu perlu adanya pengendalian, salah satunya melalui sistem pengendalian internal yaitu agar seluruh komponen dalam sistem organiasi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sedangkan resiko yang tidak
2. Informasi
Informasi adalah hal krusial bagi organisasi pada khususnya dan bagi setiap makhluk hidup pada umumnya. Karena sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui suatu keadaan, fakta, fenomena dan masalah yang sedang terjadi. Oleh karena itu, akan sangat penting dalam mengelola informasi agar mendapatkan informasi yang berkualitas sehingga akan sangat membantu dalam pertimbangan pengambilan keputusan.
Informasi pada hakikatnya adalah data. Data ini adalah fakta yang terjadi lapangan baik berupa teks, gambar, suara dan kombinasi antara suara dan gambar. Data ini kemudian diproses melalui berbagai media pengolahan agar mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Menurut beberapa ahli, informasi adalah hasil atau output dari proses pengolahan data yang mempunyai arti dan manfaat (Prof. Azhar Susanto, 2009:40). Sama hal yang diungkapkan oleh McLeod (2001:2) bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang mempunyai arti.
Berdasarkan beberapa definisi sebelumnya bahwa data adalah berupa fakta yang akan mempengaruhi kualitas informasi sebab merupakan input bagi proses transformasi. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa informasi akan menjadi input bagi proses pengubahan informasi lainnya atau sebagai arsip. Media pengolahan data ini dapat berupa komputer, otak, mekanik (mesin), elektronik, dan manual). Seperti dijelaskan Gambar berikut.
Proses Pemgolahan Informasi
Fakta Kegiatan
Data
(Teks, Audio, Visual,
Arsip Arsip Audiavisual)
Disimpan
Diproses Disimpan
Media Pengolahan
(Komputer,Otak, Mekanik (mesin),
Output
Informasi
Elektronik, dan Manual).
Gambar 2.1 Proses Pengolahan Informasi
Sumber: Prof.Azhar Susanto, 2009: Gambar 2.1 Proses Pengolahan Informasi
Informasi digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan maka informasi tersebut harus berkualitas, sehingga keutusan tersebut menjadi solusi tepat sasaran dan waktu. Menurut Mc Leod yang dikutip oleh Prof. Azhar Susanto (2009:40-41), ciri-ciri informasi yang berkualitas yaitu:
1. Akurat Akurat bararti harus sesuai dengan fakta yang terjadi. Dimana data yang digunakan adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
2. Tepat Waktu Informasi harus tersedia ketika dibutuhkan. Sehingga keputusan yang diambil akan lebih cepat dan tepat.
3. Relevan Informasi harus sesuai dengan situasi kondisi saat ini ketika akan melakukan pengambilan keputusan atau dibutuhkan.
4. Lengkap Lengkap akan seluruh atributnya baik sumber, waktunya, dan isinya harusnya lengkap tanpa ada pengurangan. Selain itu, penentuan akan informasi apa yang dibutuhkan terlebih dahulu akan mempengaruhi kualitas data sehingga data yang dicari, dikumpulkan dan diolah memang benar-benar sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Dengan begitu akan lebih efektif dan efisien dalam waktu maupun biaya.
3. Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut Laudon (dalam Prof.Azhar Susanto, 2009:55) sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas di dalam perusahaan. Begitupun pendapat dari Prof. Azhar Susanto (2009:55) sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Jadi pada intinya sistem informasi yaitu mengintegrasikan seluruh informasi dalam suatu kesatuan yaitu sistem. Dengan begitu maka akan lebih mudah dalam mengelola informasi menjadi input bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Dalam pengolahan data ini akan membutuhkan alat transformasi, jika melihat jenis, bahwa ada data yang otentik atau ada bukti fisik dan ada data yang bersifat konseptual atau perolehannya melalui perantara panca indera baik pendengaran maupun penglihatan. Maka alat pengolahan data akan mencakup keduanya, yaitu:otak, komputer, manual, mekanik, dan elektronik. Namun dengan perkembangan teknologi informasi, dalam pengolahan data menjadi informasi Dalam pengolahan data ini akan membutuhkan alat transformasi, jika melihat jenis, bahwa ada data yang otentik atau ada bukti fisik dan ada data yang bersifat konseptual atau perolehannya melalui perantara panca indera baik pendengaran maupun penglihatan. Maka alat pengolahan data akan mencakup keduanya, yaitu:otak, komputer, manual, mekanik, dan elektronik. Namun dengan perkembangan teknologi informasi, dalam pengolahan data menjadi informasi
4. Manajemen
Manajemen itu terdiri dari tujuan, proses, dan sumber daya manusia. Sehingga manajemen dipandang sebagai proses bagaimana pencapaian tujuan dengan membuat sumber daya manusia yang ada saling berkerja sama. Proses membuat sumber daya manusia untuk bekerja sama ini manajemen mempetakan dalam aktivitasnya yaitu fungsi manajemen. Menurut Stoner, fungsi manajemen ini terdiri dari:
1. Planning Menentukan akan visi, misi, tujuan ataupun program dan aktivitas yang akan dilakukan oleh organisasi.
2. Organizing Mengkoordinasikan perencanaan yang telah ditentukan ke dalam aktivitas seluruh bagian dalam organisasi, baik itu departemen yang ada, tingkatan
manajemen, dan sumber daya manusianya.
3. Leading Bagaimana menggunakan kekuasaan/wewenang dalam mengatur sumber daya
manusia serta memotivasinya agar mau bekerja sama sehingga kinerjanya sesuai yang diharapkan oleh organisasi.
4. Controlling Yaitu tindakan mengawasi dan melakukan pengendalian atas seluruh aktivitas
dalam organisasi. Dengan fungsi manajemen diharapkan seluruh komponen organisasi terintegrasi dalam mencapaian tujuan yang sama. Maka manajemen dapat juga disebut sebagai pengendalian.
5. Sistem Informasi Manajemen
Berdasarkan uraian terdahulu, maka dapat disimpulkan akan pengertian sistem informasi manajemen. SIM yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang Berdasarkan uraian terdahulu, maka dapat disimpulkan akan pengertian sistem informasi manajemen. SIM yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang
2.2. Ciri-Ciri Sistem
Dalam mendeskripsikan sistem, harus mengetahuai akan ciri-cirinya karena dengan begitu akan membedakan atara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya. Adapun ciri-cirinya yaitu:
1. Tujuan Sistem Sistem dibuat karena adanya suatu tujuan tertentu yang akan dicapai. Sehingga antara sistem yang satu dengan yang lainnya tujuannya akan berbeda- beda. Dengan begitu tujuan sistem adalah target akhir yang harus dicapai oleh sistem. Sehingga seluruh komponen dalam sistem tersebut harus diintegrasikan mejadi kesatuan agar tercapainnya tujuan. Oleh karena itu tujuan harus jelas, konkrit, dan spesifik sehingga meminimalkan penyimpangan yang terjadi.
2. Batas Sistem Penetapan tujuan tidak memastikan keberhasilan suatu sistem, tetapi adanya faktor lingkungan yang akan mempengaruhi. Oleh karena itu sistem harus ada batas yang jelas agar tidak adanya tumpang tindih akan peran dari sistem tersebut.Batasan itu bersifat abstrak serta tergantung akan persepsi dari pelaku dalam sistem, maka perlu identifikasi jelas akan batasan sistem seperti mengintrepretasikan batasnnya ke dalam komponen-komponennya.
3. Sub Sistem Komponen-komponen atau bagian dalam sistem disebut sub-sistem, baik berupa fisik maupun non fisik. Penggunaan istilah sub sistem mayoritas digunakan sebagai gambaran akan komponen dalam sistem. Sub sistem dapat menjadi sistem dan dengan komponennya jika fokusnya pad asub sistem itu sendiri.
4. Hubungan Sistem
Antara komponen atau sub sistem terdapat hubungan. Hubungan ini berupa komunikasi yang terjadi diantara sistem dan pelaku atau komponen di dalamnya. Menurut Prof. Azhar Susanto (2009:22), hubungan dalam sistem terdiri dari:
Hubungan satu arah Komunikasi yang terjadi satu arah diantara sistem yang satu dengan yang lainnya. Sehingga tidak adanya timbal balik satu sama lain tetapi sistem satu
sebagai penghasil input kemudian sistem lainnya yang akan memproses input tersebut. Dan outputnya tidak akan kembali digunakan oleh sistem sebelumnya.
Hubungan dua arah bergantian Komunikasi yang terjadi antara sistem satu dengan sistem yang lainnya
dimana output sistem yang satu akan digunakan dalam sistem selanjutnya dan bahkan sebaliknya.
Hubungan dua arah bersamaan Komunikasi yang terjadi antara sistem yang satu dengan sistem lainnya secara bersamaan.
5. Hirarki Sistem Dalam tingkatan manajemen terdapat hirarki, begitupun dalam sistem.
Hirarki disini menunjukkan akan tingkatan atau urutan sistem dari yang terluas hingga lebih spesifik. Dan ini akan terlihat dari hubungan sistem.
Gambar 2.2 Hirarki Sistem
6. Input-Proses-Output Dalam suatu sistem adanya input-proses-output yang merupakan fungsi
dari sistem, sehingga tidak dapat bekerja sendirian karena sistem itu adalah proses.
Input Input adalah masukan atau acuan di luar sistem yang merangsang sistem untuk
melakukan proses transformasi menghasilkan output. Input ini bentuknya bervariasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan, baik itu manusia, data, bahan baku, dll. Input ini terdiri dari tiga kategori, yaitu:
a) Serial Input Yaitu input yang berasal dari output sistem sebelumnya.
b) Probable Input Yaitu potensial input yang dapat digunakan oleh sistem dalam proses, sehingga akan mengurangi dampak penyimpangan output yang dihasilkan.
c) Feedback Input Yaitu dilihat dari output yang dihasilkan sehingga mengetahui apa tindak lanjut sebagai tindakan perbaikan, mempertahankan atau peningkatan akan input. Sedangkan control yaitu apa yang dilakukan oleh manajemen sebagai pengendali dalam setiap proses yang dilakukan diman amenggunakan feedback dalam output sebagai sumber informasi. Proses
Proses yaitu perubahan input menjadi output. Media proses ini dapat berbagai macam seperti, mesin, komputer, otak atau manusia. Tingkat kerumitan proses ini ditentukan dari penentuan output yang bermacam-macam.
Output Output atau hasil dari proses perubahan input. Output ini diklasifikasikan ke
dala tiga kategori yaitu:
a) Output yang langsung diberikan pada konsumen untuk langsung dikonsumsi atau diproses lebih lanjut.
b) Output suatu sistem yang dikonsumsi oleh sub sistem yang lain dalam sistem yang sama, sebagai contoh barang setengah jadi.
c) Output yang merupakan bagian dari output secara keseluruhan yang dapat dikonsumsi oleh sistem lain atau sistem bersangkutan. Tetapi tidak akan bermanfaat jika dibuang ke lingkungan.
Output ini dapat menjadi sebuah kriteria bahwa proses yang trejadi telah efektif atau tidak, karena dengan output maka kan mengetahui kinerja akan proses yang telah sesuai harapan atau tidak. Dengan begitu akan adanya evaluasi dan tindak lanjut.
7. Lingkungan Sistem Sistem tidak berdiri sendiri tanpa adanya lingkungan. Lingkung sistem ini
terdir lingkungan internal maupun eksternal. Lingkungan internal yaitu berada dalam sistem itu sendiri diman cenderung dapat dikendalikan karena dapat diprediksi. Sedangkan lingkungan eksternal yaitu berada di luar sistem yang tidak terdir lingkungan internal maupun eksternal. Lingkungan internal yaitu berada dalam sistem itu sendiri diman cenderung dapat dikendalikan karena dapat diprediksi. Sedangkan lingkungan eksternal yaitu berada di luar sistem yang tidak
Secara garis besar, ciri-ciri sistem dapat dijelaskan dalam Gambar 2.3berikut.
Tujuan Sistem
Sistem X Sistem X
Batas Sistem
Sub Sistem Hirarki Sistem
B D u tp
In
Hubungan Sistem
LingkunganEksternal
Lingkungan Internal
Gambar 2.3 Ciri-Ciri Sistem
Sumber: Prof. Azhar Susanto, 2009:19
2.3. Komponen Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain, dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna. Adapun sub-sub sistem merupakan pengelompokan dari beberapa komponen yang lebih kecil. Oleh karena itu didalam sistem informasi jika salah satu unsur tidak ada maka sistem informasi itu mungkin tidak akan terwujud terlepas dari bagaimana pengelompokan tersebut dilakukan. Berikut merupakan komponen – komponen sistem informasi:
1. Hardware Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi. Adapun hardware sendiri terdiri atas beberapa kelompok yaitu:
Bagian Input (Input Device) Peralatan input merupakan alat – alat yang dapat digunakan untuk
memasukkan data kedalam komputer. Contoh: Keyboard, Mouse, Touchpad, Scanner, Kamera digital, Kamera video, Touch screen, Removable disk, Hardisk, Digitier.
Bagian Pengolah Utama dan Memori Bagian Pengolah Utama atau disebut juga dengan Central Processing Unit
(CPU) terdiri atas beberapa komponen pendukung yaitu: Processor, memory, Motherboard, hardisk, Floppy disk, CD Rom, Expansion Slots, Devices Controler (Multi I/O, VGA Card, Sound Card), Komponen lainnya (Fan, Baterai, Konektor), Powersupply. Adapun Memori merupakan media penyimpanan, yang terbagi atas dua bagian yaitu:
a. Memori utama/ Primary Storage/ Main Memory Merupakan memori yang dapat dibaca (access) dengan cepat oleh CPU. Berikut ini merupakan fungsi dari memori utama:
1) Menyimpan program.
2) Menyimpan data.
3) Menyimpan sistem operasi.
4) Sebagai penyangga (buffer).
5) Menyimpan gambar dilayar.
b. Memori tambahan (Secondary Memory/Secondary Storage. Bagian output (Output Device)
Merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Berikut beberapa peralatan output yang biasa Merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Berikut beberapa peralatan output yang biasa
Bagian Komunikasi Merupakan peralatan – peralatan yang harus digunakan agar komunikasi data
bisa berjalan dengan baik. Da beberapa peralatan yang biasa digunakan, diantaranya: Network card untuk LAN, dan Wireless LAN, HUB/ Switching dan Acces point wireless LAN, Fiber Optik, Router dan Range Extender, Modem, Pemencar dan penerima, Very Small Apertur Satelite (VSAT) dan Satelite.
2. Software Merupakan kumpulan dari program – program yang digunakan untuk
menjalankan aplikasi tertentu pada komputer. Tanpa adanya software ini komputer tidak dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Adapun software ini dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu:
Software Sistem Terdiri atas Sistem Operasi, Kompiler, dan Interpreter. Sistem operasi berfungsi untuk mengendalikan antara komponen – komponen yang terpasang
dalam suatu sistem komputer,misalnya antara keyboard dengan CPU. Contohnya: Windows Xp, Windows Vista, Windows 7. Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penterjemah bahasa yang dimengerti manusia kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Contohnya: Oracle, Visual FoxPro, Delphi, SQL Server. Compiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami manusia kedalam bahasa yang dipahami komputer secara langsung satu file. Melihat pada fungsinya tersebut pada saat ini interpreter dan compiler sudah menjadi satu paket.
Software Aplikasi Terdiri dari software aplikasi sistem informasi manajemen/akuntansi dan
software aplikasi aplikasi lainnya yang membantu sistem informasi manajemen/ akuntansi suatu organisasi. Contohnya: Quicken (Quick Books Pro), Account Pro, Peachtree.
3. Brainware Disebut juga sumberdaya manusia (SDM) SI/SIM), merupakan
sumberdaya yang terlibat pembuatan sistem informasi, pengumpulan an pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. Sesuai kompetensi dan penugasannya, SDM SI/ SIM tersebut dikelompokkan atas:
1) Manajer Sistem Informasi Merupakan pemimpin departemen sistem Informasi.
2) Analis sistem Bertugas untuk menganalisis dan merancang sistem informasi.
3) Administrator jaringan Bertugas untuk menjamin jaringan dapat berjalan lancar.
4) Administrator database Bertugas untuk menjamin database yang dipakai sesuai dengan kebutuhan.
5) Programer Bertugas untuk mebuat program sesuai arahan dari analis sistem.
6) Operator
Bertugas untuk mengoperasikan aplikasi sistem informasi yang ada.
7) Pustakawan Bertugas untuk menyimpan dan mengamankan dokumen dan backup software.
Kelompok di atas merupakan pelaksana sistem yang telah dikembangkan. Adapun pada saat sistem dikembangkan pelaku atau SDM dikelompokkan atas:
a) Pemilik Sistem Informasi Merupakan sponsor terhadap dikembangkannya sistem informasi. Mereka bertanggungjawab terhadap waktu dan biaya yang digunakan untuk pengembangan dan pemeliharaan sistem, juga berperan sebagai pihak penentu dalam diterima atau tidaknya sistem informasi.
b) Pemakai Sistem Informasi
Merupakan orang-orang yang akan menggunaka sistem informasi yang telah dikembangkan. Perhatian utama dari pemakai sistem informasi adalah bagaimana agar sistem informasi dapat membantu menyelesaikan pekerjaan.
c) Perancang Sistem Informasi Bertugas untuk menganalisis sistem berjalan, mengindentfikasi masalah – masalah yang dihadapi oleh manajemen / pengguna SIM perusahaan dan selanjutnya merancang SIM berdasarkan keinginan pengguna.Rancangan ini merupakan blueprint yang digunakan oleh pembuat/tekhnisi seperti programer/administrator jaringan dalam membuat program dan membangun sistem informasi manajemen.
d) Pembangun (builder) Sistem Informasi Merupakan orang yang membangun sistem informasi disuatu organisasi atau perusahaan.
4. Prosedur Merupakan rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan cara yang sama. Prosedur ini akan menjadi pedoman bagi organisasi dalam menentukan aktifitas apa saja harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Adapun aktifitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi yang dimiiki tentang informasi tersebut. Oleh sebab itu aktifitas merupakan fungsi dari sistem informasi.
Didalam perusahan terdapat dua aktifitas yaitu:
1) Aktifitas / Proses Bisnis Merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari untuk mendukung tujuan organisasi. Seperti aktifitas untuk fungsi pemasaran, penjualan, penyimpanan, kepegawaian, akuntansi, produksi dan lain-lain.
2) Aktifitas Sistem Informasi Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendukung jalannya bisnis perusahaan agar bisa berjalan lebih baik. Aktifitas tersebut meliputi:
Memberikan informasi hasil pengolahan data.
Memperbaiki aktifitas bisnis baik melalui software atau SDM
5. Database Merupakan kumpulan data yang tersimpan didalam media penyimpanan
suatu perusahaan (arti luas) atau didalam komputer (arti sempit). Sistem pengolahan data dalam manajemen data adalah sebagai berikut:
Pengolahan secara batch Merupakan sistem pengolahan data transaksi dengan cara mengumpulkan
terlebih dahulu data transaksi yang terjadi kemudian pada waktu yang ditentukan data transaksi tersebut sekaligus diproses, sambil merevisi data Pengolahan secara on line
Merupakan sistem pengolahan data transaksi dimana setiap data yang masuk secara langsung satu persatu diolah.
6. Teknologi Jaringan Telekomunikasi Penggunaan sarana telekomunikasi pada saat ini menjadi sangat dominan dalam membantu kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia bisnis. Adapun telekomunikasi sendiri merupakan penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari satu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda. Dapat dilihat dari pengertian tersebut bahwa telekomunikasi berfungsi sebagai sarana penghubung dalam penyampaian data atau informasi.
Komponen – komponen dan fungsi dari sistem telekomunikasi Sistem telekomunikasi merupakan kumpulan hardware dan software yang sesuai (compatible) yang disusun untuk mengkomunikasikan berbagai macam informasi dari satu lokasi ke lokasi lain. Istem telekomunikasi saat ini dapat mengirimkan informasi baik dalam bentuk text, image, maupun dalam bentuk video. Komponen sistem telekomunikasi, yaitu:
a. Komponen (host) untuk mengolah informasi.
b. Terminal yang memantau peralatan input / output untuk mengirim dan menerima data.
c. Saluran komunikasi (kabel, telepon, udara).
d. Pengolah komunkasi (communication processor: modem, controller, multiplexer, dan front end processor) yang membantu mengirimkan dan menerima data.
e. Software komunikasi yang mengontrol aktifitas input, output dan mengelola fungsi lainnya dalam jaringan komunikasi.
Penggunaan telekomunikasi untuk memenangkan persaingan dalam bentuk aplikasi:
a. Surat elektronik (elektronik mail).
b. Surat suara (voice mail).
c. Mesin fax (facsimile machine).
d. Layanan informasi digital (digital information service).
e. Teleconferencing, dataconferencing, dan videoconferencing.
f. Perpindahan data secara elektronik (Electronic Data interchange).
g. Perangkat utuk kerja berkelompok (Groupware).
h. E-commerce dan e-bussiness.
2.4. Integrasi Komponen Sistem Informasi Manajemen
Sebelum membahas mengenai integrasi antar komponen dalam sistem informasi manajemen, berikut ini disajikan tabel 2.1 komponen sistem informasi manajemen:
Tabel 2.1 Komponen Sistem Informasi Manajemen
NO KOMPONEN SUB KOMPONEN JENIS
1. HARDWARE
Bagian input
Phisik Bagian pengolah/processor dan memori. Bagian output. Bagian komunikasi (dilihat dari phisiknya)
2. SOFTWARE
Sistem operasi.
Non- Software aplikasi sistem informasi pemasaran. phisik
Software aplikasi sistem informasi produksi. Software aplikasi sistem informasi keuangan. Software aplikasi sistem informasi DM. Software apliksai sistem pengendalian /
keamanan.
3. BRAINWARE
Manajer sistem informasi.
Phisik
Analis sistem informasi. Ahli komunikasi. Administrator database. Programer. Operator.
4. PROSEDURE
Rangkaian aktifitas dalam:
Non-
Manajemen pemasaran.
phisik
Manajemen produksi. Manajemen keuangan. Manajemen SDM. Manajemen pengendalian/keamanan.
5. DATABASE
Eksternal data keuangan.
Non-
Konseptual data keuangan.
phisik
Internal data keuangan.
6. JARINGAN
Phisik KOMUNIKASI Terminal.
Server.
Network card. Switching hub. Saluran komunikasi.
1. Integrasi Komponen Hardware
Komponen hardware terdari empat bagian (input, prosesor dan memori, output dan bagian komunikasi) yang kesemuanya harus saling berhubungan dan berintegrasi secarara harmonis untuk membentuk sistem informasi manajemen. Hardware yang digunakan tersebut harus sesuai dan harmonis dengan kebutuhan
SIM yang diterapkan perusahaan dan kemampuan keuangan peruasahaan tersebut. Selain itu seorang analis lebih jauh melihat dari sudut padang kualitas hardware dan merek komputer yang digunakan.
2. Integrasi Komponen Software
Dalam memilih jenis software yang akan digunakan terlebih dahulu dipilih sistem operasi apa yanga akan digunakan sesuai dengan aplikasi seperti apa yang akan dioperasikan. Pada saat ini hampir semua aplikasi sistem informasi manajemen sudah berbasis jaringan maka sebaiknya sistem operasi yang kita pakai adalah sistem operasi yang dapat digunakan untuk menjalankan jarinangan (network) komputer. Selain itu, sama dengan memilih komponen hardware, dalam memilih komponen software yang harus diperhatikan adalah kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Karena seringkali suatu perusahaan tergoda untuk memakai software terbaru karena menganggap lebih baik dan canggih, sementara software baru umumnya belum stabil karena sering terjadi error dan juga biaya untuk mendapat dan penggantiannya relatif mahal.
3. Integrasi Software dengan Hardware
Harus terdapat kesesuaian dan kehamonisan ketika perusahaan memutuskan software dan brainware yang akan digunakan. Misalnya kita memutuskan untuk mengunakan sistem operasi windows XP, maka untuk kinerja optimal sebaiknya kita memilih hardware processor minimum pentium 3 dengan memori 32 mb. Sebagai panduan kita dapat menggunakan buku manual software sistem operasi yang mencantumkan kebutuhan minimum processor, memori dan hardisk yang diperlukan untuk menjalankan sistem operasi tersebut.
4. Integrasi Komponen Brainware
Komponen brainware merupakan sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan yang mana mereka memiliki kompetetensi (ilmu pengetahuan dan keterampilan atau keahlian) sesuai dengan jenjangnya didalam sistem informasi. Dimana setiap jenjang tersebut (apakah manajer sistem informasi, analis sistem, Komponen brainware merupakan sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan yang mana mereka memiliki kompetetensi (ilmu pengetahuan dan keterampilan atau keahlian) sesuai dengan jenjangnya didalam sistem informasi. Dimana setiap jenjang tersebut (apakah manajer sistem informasi, analis sistem,
5. Integrasi antara Brainware, Software dan Hardware
Integrasi antara ketiga komponen sistem informasi tersebut (brainware, software dan hardware) terjadi apabiila hardware dan software yang digunakan tersebut sesuai dengan kebutuhan brainware atau pengguna SIM tersebut. Integrasi antara brainware dengan komponen hardware dalam hal ini komputer relatif lebih mudah. Dimana brainware tinggal memilih spesifikasi hardware yang dibutuhkan berdasarkan dana dan kebutuhannya, dan komputernya akan tersedia dan jalan. Karena kalau komputernya tidak jalan maka brainware tinggal mengembalikan ke penjualnya karena masih dalam masa garansi. Berbeda dengan software SIM, brainware tidak bisa memastikan apakah software yang dipilih dapat terus digunakan, karena software pada intinya harus mampu menghasilkan informasi dan membantu brainware dalam melaksanakan pekerjaannya. Sementara itu tugas dan pekerjaan brainware sangat dipengaruhi oleh lingkungan (baik internal maupun eksternal) yang menyebabkan perubahan informasi yang dibutuhkan oleh brainware tersebut. Yang menjadi kendala disini adalah apakah software SIM tersebut bisa memenuhi tuntutan perubahan tersebut.
Terdapat beberapa cara untuk mendapatkan software sistem informasi manajemen yaitu: Membeli software jadi. Membuat software sendiri. Bantuan pihak eksternal (outsourcing).
Ketiga cara pengadaan software sistem informasi manajemen diatas memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Dimana dari ketiga cara diatas yang paling besar peluang keberhasilannya adalah dengan meminta batuan pada pihak eksternal atau dengan dioutsourcing pada konsultan penyedia software sistem informasi manajemen. Karena sesuai dengan prinsip outsourcing, dimana suatu pekerjaan diberikan kepada yang ahli dibidang tersebut (karena lebih Ketiga cara pengadaan software sistem informasi manajemen diatas memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Dimana dari ketiga cara diatas yang paling besar peluang keberhasilannya adalah dengan meminta batuan pada pihak eksternal atau dengan dioutsourcing pada konsultan penyedia software sistem informasi manajemen. Karena sesuai dengan prinsip outsourcing, dimana suatu pekerjaan diberikan kepada yang ahli dibidang tersebut (karena lebih
6. Integrasi Komponen Prosedur
Prosedur seringkali digunakan sebagai alat kontrol satu transaksi oleh transaksi lainnya terjadi dibagian yang sama atau dengan bagian lain dan disebut sebagai internal check. Dalam sistem informasi manajemen atau pengolahan transaksi, prosedur mengatur langkah – langkah yang harus dilakukan dalam siklus pengolahan transaksi. Antara satu prosedur dengan prosedur lainnya harus terjalin kerjasama yang harmonis atau bersinergi, karena apabila dalam suatu pekerjaan terjadi kesalahan prosedur atau ada prosedur yang tidak dilaksanakan berarti itu melanggar sistem atau hukum yang berlaku disuatu perusahaan.
7. Integrasi Prosedur dengan Brainware, Software dan Hardware
Prosedur merupakan rangkaian aktifitas yan dijalankan oleh brainware. Agar brainware dalam hal ini karyawan perusahaan dapat menjalankan prosedur yang telah ditetapkan maka perusahaan harus melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang prosedur tersebut. Prosedur yang berkaitan dengan hardware, software, dan tekhnologi jaringan komunikasi pada dasarnya sama yaitu dimulai dari prosedur pengadaan hardware dan software tersebut, lalu instalasi dan pengoperasiannya.
8. Integrasi Komponen Database
Data-data yang ada diperusahaan harus saling berintegrasi satu sama lain, karena tiap bagian dalam perusahaan akan selalu saling berhubungan. Data-data yang tersedia, apakan dalam bentuk berkas fisik maupun yang terdapat dikomputer tersedia pada saat dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan terhadap data tersebut. Untuk melihat bagaimana data dalam database berintegrasi ditunjukkan dalam bentuk entity relationship diagram (ERD), hierarki diagram atau network diagram.
9. Integrasi Database dengan Hardware, Software, Brainware dan Prosedur
Database yang akan dibangun perusahaan harus dihitung berapa kira-kira volume, sehingga dari perkiraan volume tersebut akan dapat ditentukan berapa besar kapasitas hardisk yang dibutuhkan, tipe processor yang cocok untuk menangani data dalam ukuran tersebut. Dari perkiraan volume data tersebut dapat pula ditentukan database managemen system (DBMS) yang cocok, apakah DBM untuk kelas kecil atau DBM untuk kelas besar. Database yang telah ditentukan tersebut harus pula ditunjang oleh prosedur yang cocok. Karena kualitas informasi yang dihasilkan akan sangat bergantung pada prosedur dalam memasukkan data tersebut.
10. Integrasi Tekhnologi Jaringan Telekomunikasi
Komponen – komponen yang digunakan dalam jaringan komunikasi data satu sama lain harus terintegrasi secara harmonis atau bersinergi membentuk jaringan komunikasi data sistem informasi manajemen. Tekhnologi jaringan komunikasi data yang harus bersinergi misalnya antar Hub, saluran komunikasi dan network card (LAN card) yang digunakan. Bila Hub/Switching mendukung 10/100/1000 Mbps maka saluran komunikasi dan LAN card juga harus mendukung kecepatan tersebut.
11. Integrasi Tekhnologi Jaringan Komunikasi dengan Hardware, software, Brainware, Prosedur dan Database
Tekhnologi jaringan komunikasi yang digunakan harus sesuai juga dengan komponen lainnya. Misalnya antara tekhnologi jaringan komunikasi dengan hardware, jika server suatu perusahaan menggunakan processor AMD Athlon 1800 maka komponen tekhnologi komunikasi yang mendukung misalkan yang memiliki kecepatan transfer data 100 atau 1000 Mbps. Begitu juga dengan pemilihan software, jika software sistem operasi yang dibatasi penggunaannya maka tidak cocok untuk perusahaan yang memerlukan penggunaan tak terbatas. Selain itu keharmonisan juga harus ada antara tekhnologi jaringan komunikasi Tekhnologi jaringan komunikasi yang digunakan harus sesuai juga dengan komponen lainnya. Misalnya antara tekhnologi jaringan komunikasi dengan hardware, jika server suatu perusahaan menggunakan processor AMD Athlon 1800 maka komponen tekhnologi komunikasi yang mendukung misalkan yang memiliki kecepatan transfer data 100 atau 1000 Mbps. Begitu juga dengan pemilihan software, jika software sistem operasi yang dibatasi penggunaannya maka tidak cocok untuk perusahaan yang memerlukan penggunaan tak terbatas. Selain itu keharmonisan juga harus ada antara tekhnologi jaringan komunikasi
BAB III COMPANY PROFILE
3.1. Sekilas Cottage Daarul Jannah
Daarul Jannah Cottage merupakan cottage pertama menerapkan konsep syariah Di Bandung. Daarul Jannah Cottage merupakan Cottage Islami yang berkualitas Hotel, bernuansa eksklusif dan alami, berada dilingkungan Pesantren Daarut Tauhiid. Konsep arsitektur berdesain kayu yang mempunyai ciri bangunan tradisional sunda, karena bangunannya menyerupai rumah penggung yang bawahnya berfungsi sebagai siklus udara.
Letak bangunan Cottage antara yang satu dengan yang lainnya saling berhadapan, dipisahkan oleh hamparan taman menghijau yang memberikan kesan lapang, sejuk, dan segar. Disamping kiri kanan Cottages pun terhampar rerumputan dan berbagai jenis tanaman yang meneduhkan. Bangunan terdiri dari lantai bawah dan lantai atas, seluruhnya 24 kamar tipe standar, lantai bawah terdapat teras yang dilengkapai tempat duduk, lantai atas lebih luas dilengkapi dengan satu set sofa.
3.2. Sejarah Singkat Cottage Daarul Jannah
Berawal dari program pelatihan Manajemen Qolbu yang dikuti oleh beberapa instansi pemerintah dan lembaga bisnis lainnya, pada saat itu fasilitas pendukung salah satunya akomodasi yang tersedia berupa tenda pleton. Dengan melihat fenomena tersebut maka tercetus sebuah ide dari KH Abdullah Gymnastiar, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, untuk membangun penginapan untuk memfasilitasi pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, dengan konsep penginapannya berupa Cottage. Karena suasana yang diciptakan sebagai rumah taman dan lingkungan yang nyaman, sangat kondusif untuk tamu yang berakhir pekan atau berlibur.
Adapun penamaan Daarul jannah diberikan dari bahasa Arab yang berarti Tempat Syurga, yang diharapkan para konsumen dapat merasakan kenyamanan atmosfir yang dikondisikan di lingkungan pesantren dan dimana tujuan awal para tamu tidak hanya untuk beristirahat tetapi juga dapat mengikuti kegiatan yang bernuansakan religius yang diadakan di Pesantren Daarut Tauhiid.
Cottage Daarul Jannah berdiri pada tanggal 31 Desember 1998, yang pertama kal beroperasi dengan tamu pertama adalah peserta Pesantren Ekslusif Jakarta. Pada tanggal 25 April 1999 diresmikan pengoperasiannya (grand Opening) dengan ditandai penandatanganan prasasti oleh Bapak Deden Ruchlia selaku Wakil Gubernur Jawa Barat. Seiring perkembangan jamaah Daarut Tauhiid yang begitu besar dan ini merupakan suatu peluang untuk membuka dan memperbesar usaha bidang pelayan makan dan minum maka pada awal tahun 2000.
3.3. Visi dan Misi VISI
Cottage dan Cafetaria Daarul Jannah akan merupakan merupakan bisnis akomodasi Islami dan alami di Pesantren Daarut Tauhiid dengan tujuan
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Nilai-nilai dan manfaatnya tidak lepas
dari paradigma khas Pesantren Daarut Tauhiid. Upaya-upaya yang dilakukan adalah mengedepankan kualitas yang lebih menegaskan keberadaan sehingga bermanfaat bagi berbagai pihak dalam rangka meningkatkan dan menekankan
ruhiyah umat.
Misi
Memberdayakan segala potensi dari sumber-sumber ummat dalam kerangka mempertegas citra Islam melalui bisnis hotel yang representatif Islamai di Indonesia.
3.4. Fasilitas
Cottage Daarul Jannah terdiri dari 2 lokasi dengan total kamar yang dimiliki adalah 36 kamar. Fasilitas yang tersedia di cottage Daarul Jannah yaitu:
Daarul Jannah 1
12 unit standard rooms: Twin Beds, Private Bath Room with shower, Hot water, TV, Max 2 Extra Bed, Free breakfast and Free Dinner*, Free Hotspot, Internal phone, Guest Aminities. *High season
8 unit other standard rooms: Double Beds,Private Bath Room with shower, Hot water, TV, Max 2 Extra Bed, Free breakfast and Free dinner* , Free Hotspot,Internal phone, Guest Aminities *High season
Price: Low Season Rp. 275.000,-
(Sunday, Monday, Tuesday, Wednesday)
High Season Rp. 305.000,-
4 unit luxury rooms: Double Bed Private Bath Room with shower, Hot water, Air Conditioner, Max 2 Extra Bed, Mini Bar, TV, DVD Player, Free breakfast and Free Dinner*, Free Hotspot, Internal Phone, Guest Aminities *High Season
Daarul Jannah 2
11 unit standard rooms: Twin Beds, Private Bath Room with shower, Hot water, TV, Max 2 Extra Bed, Free breakfast and Guest Amenities
Low Season Rp. 230.000,-
(Sunday, Monday, Tuesday, Wednesday)
High Season Rp. 250.000,-
(Thursday, Friday, Saturday )
1 unit deluxe room: Double Bed Private Bath Room with shower, Hot water, Max 4 Extra Bed, Mini Bar, TV, DVD Player, Free breakfast and Free Hotspot, Internal Phone, Guest Aminities
Price: Low Seasons Rp. 280.000,-
(minggu, Senin, Selasa & Rabu )
High Season Rp. 310.000,-
(Kamis, Jum’at & Sabtu )
Fasilitas
- Cafetaria Daarul - Jannah
Pendukung
- Supermarket Daaru - Tauhiid - Parking Area - BMT Daarut Tauhiid - Hot Spot Area - Bazzar - Laundry - Masjid DaarutTauhii - Berbagai Kegiatan Pendidikan Islami.
Gambar 3.1
Daarul Jannah 1 (Standard room), Daarul Jannah 2 (Deluxe room)
3.5. Susunan Organisasi Cottage Daarul Jannah
Cottage Daarul Jannah merupakan salah satu unit usaha dari Koperasi pondok pesantren Darut Tauhiid. Cottage DJ dipimpin oleh seorang GM. Berikut ini susuna organisasinya:
Gambar 3.2 Struktur Organisasi DJ Cottage
BAB IV SISTEM INFORMASI PENGINAPAN DAARUL JANNAH COTTAGE
4.1. Sistem Informasi Penginapan
Pada era yang serba komputerisasi seperti sekarang ini, hotel atau penginapan dituntut untuk dapat memberikan layanan informasi yang cepat dan mudah bagi tamunya. Aplikasi sistem informasi penginapan (SISNAP) bagi sebuah hotel atau penginapan berfungsi untuk mencatat segala hal yang berhubungan dengan pemesanan kamar, transaksi penginapan, transaksi pesan makanan atau minuman, maupun fasilitas yang lainnya. Dengan suatu sistem informasi berbasis web, maka pemesanan kamar dapat dilakukan sebelumnya. Selain itu laporan transaksi juga dapat diketahui setiap harinya secara otomatis sehingga perkembangan hotel dapat terpantau secara terperinci. Dengan demikian tamu dan pekerjaan karyawan dapat terbantu sehingga mengefektifkan waktu karena secara automatis laporan akan terlihat ketika semua transaksi sudah dientri ke dalam sistem.
Sistem informasi penginapan terdiri dari beberapa sub sistem. Karena sifatnya cukup kompleks, maka biasanya alplikasi sistem informasi penginapan berbeda-beda untuk setiap usernya. Artinya setiap pengguna sistem informasi tersebut memililiki otoritas yang berbeda dalam kaitannya mengakses aplikasi sistem informasi ini. Hal tersebut memang wajar untuk agar setiap user menjalankan kewajibannya secara benar, tepat dan professional. Pembagian tugas ini biasanya dibagi kedalam beberapa bagian diantaranya:
Front Office
Front Office adalah pusat semua kegiatan. Tugas utama dilakukan di sini meliputi: penyediaan informasi, membuat pemesanan kamar dan mengurus check-in dan check-out, selain tugas yang dilakukan oleh Departemen Personalia. Hampir semua kegiatan yang ada di front office berhubungan dengan tamu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Front office memiliki peranan penting dalam Front Office adalah pusat semua kegiatan. Tugas utama dilakukan di sini meliputi: penyediaan informasi, membuat pemesanan kamar dan mengurus check-in dan check-out, selain tugas yang dilakukan oleh Departemen Personalia. Hampir semua kegiatan yang ada di front office berhubungan dengan tamu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Front office memiliki peranan penting dalam
Sales & Marketing:
Departemen ini terus berhubungan dengan agen perjalanan dan operator wisata serta Klien lainnya, Periklanan dan Hubungan Masyarakat juga biasanya ditangani oleh departemen ini.
Makanan & Minuman (F & B)
Departemen ini adalah pusat industri hotel dan tidak bertanggung jawab atas semua makanan yang disusun dan disajikan di hotel.
House Keeping
Fungsi utama dari departemen ini adalah bertugas membersihkan kamar, yang terisi maupun kamar kosong, karena housekeeping harus selalu menjaga keadaaan kamar selalu siap.