pengembangan karakter anak usia taman ka
STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK
Nurul Lailatus Syaadah
Abstract
Character is a series of attitudes, behaviors, motivation, and inherent skills and identity characteristics individuality person.
Although personal, charakter is influenced by the context of the socio-cultural environment and proceeds in a fluid manner. It means the
character develops in a processthat lasts for a lifetime that involves the entire social formation of society, such as the family
environment of educational institutions, and the social environment of the community.
An early childhood character development strategy is an overall aproach relating to the implementation of ideas to improve
technical, conceptual and moral theoretical skill according to the needs of the child through education and trainig. In the dominant
period in the formation of character and personality is in the family, school, and community. The phase begins from the early childhood
to the early adulthood.
Key word: development strategy, character
Abstrak
Karakter merupakan rangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan yang melekat dan jadi ciri individualitas seseorang.
Meski bersifat pribadi, karakter dipengaruhi oleh onteks lingkungan sosial budaya dan dan berproses secara cair. Artinya karakter
berkembang dalam proses yang berlangsung selama seumur hidup yang melibatkan keseluruhan formasi sosial masyarakat, seperti
lingkungan keluarga,lingkungan lembaga pendidikan, dan lingkungan sosial masyarakat.
Strategi pengembangan karakter anak usia dini yaitu pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis konseptual dan moral sesuai dengan kebutuhan anak melalui pendidikan dan
latihan. Pada masa dominan dalam pembentukan karakter dan kepribadian ada didalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Fase tersebut
mulai dari periode kanak-kanak hingga periode dewasa awal.
Kata Kunci : strategi pengembangan, Karakter
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling rendah tingkatannya, tetapi memiliki makna yang
lebih tinggi di bandingkan satua-satuan pendidikan lainnya. Dapat dikatakan disini bahwa keberhasilan sesorang dalam
menempuh pendidikan dasar, menengahn dan tinggi sangat ditentukan apa apa yang diperoleh di PAUD, seperti halnya
karakter anak.
Karakter merupakan rangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan yang melekat dan jadi ciri
individualitas seseorang. Meski bersifat pribadi, karakter dipengaruhi oleh onteks lingkungan sosial budaya dan dan berproses
secara cair. Artinya karakter berkembang dalam proses yang berlangsung selama seumur hidup yang melibatkan keseluruhan
formasi sosial masyarakat, seperti lingkungan keluarga,lingkungan lembaga pendidikan, dan lingkungan sosial masyarakat.
Pendidikan karakter butuh diinternalisasikan sejak dini melalui beragam nila kebijakan dan keteladanan. Nilai
kebijakan dapat berakar pada agama, budayam kewarganegaraan, dan konsensus umum tentang budi pekerti. Internalsasi
perilaku karakter dapat diimplementasikan melalui intervensidan pembiasaan yang di praktikkan secara terpadudi lngkungan
keluarga, sekolah,dan masyarakat.
Adapun rumusan masalah dari artikel tersebut adalah 1) Apa pengertian dari strategi pengembangan karakter pada
anak usia taman kanak-kanak? 2) Bagaimana strategi pengembangkan karakter pada anak usia taman kanak-kanak? 3)
Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter dalam lingkungan?
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengertian dari strategi pengembangan karakter pada anak usia taman
kanak-kanak 2) strategi pengembangkan karakter pada anak usia taman kanak-kanak 3) implementasi pendidikan karakter
dalam lingkungan
PEMBAHASAN
Definsi Strategi Pengembangan Karakter Pada Anak Usia Taman Kana-kanak
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi antara guru dan anak,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaannya dan memiliki taktik untuk mecapai
1
tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat,
walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan kedua kata tersebut.1
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis konseptual dan moral sesuai
dengan kebutuhan anak melalui pendidikan dan latihan. Pendidikan dapat meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan
moral anak, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anak.
Sementara itu, istilah karakter yang dalam bahasa inggris character, berasal dari istilah yunani, character dari
kata charassein yang berarti membuat tajam atau membuat dalam. Karakter juga dapat berarti mengukir. Karakter mengacu
pada serangkaian sikap, perilaku, motivasi dan keterampilan.
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan yang yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan normanorma agama, hukum, tatakrama, budaya, dan adat istiadat. Karakter seseorang terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan,
sikap yang diambil dalam menanggapi keadaan, dan kata-kata yang diucapka kepada orang lain. Karakter ini pada akhirnya
menjadi sesuatu yang menempel pada seseorang dan sering orang yang bersangkutan tidak menyadari karakternya. Orang lain
biasanya lebih mudah untuk menilainkarakter seseorang.2
Mendefinisikan karakter secara mendalam merupakan tugas yang perlu dilakukan sekolah dalam membangun
karakter peserta didik. Karakter yang baik mencakup pemahaman, kepedulian, dan tindakan atas dasar nilai-nilai inti etika
dan nilai-nlai kinerja. Pemahaman yang mendalan tentang nilai-nilai inti etika dan nilai-nilai kinerja merupakan titik
awal terbangunnya kapasitas individu dalam memandang nilai-nilai hakiki yang harus menjadi pijakan dalam setiap
mengkaji dan memilih sesuatu. kepedulian juga merupakan sikap terbaik yang harus terefleksikan dala setiap aktifitas,
berkeinginan kuat untuk didemonstrasikan, menghargai setiap setiap ada tindakan yang baik yang mencerminkan nilai-nilai
hakiki karakter, dan tetap memiliki komitmen yang kuat untuk selalu memelihara dan mengembangkan nilai-nilai karakter
yang baik bagi anak.3
Jadi, pengertian dari strategi pengembangan karakter pada anak usia taman kanak-kanak adalah pendekatan secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis konseptual dan
moral sesuai dengan kebutuhan anak melalui pendidikan dan latihan yang merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang yang terwujud dalam pikiran,
sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tatakrama, budaya, dan adat istiadat.
Strategi Pengembangan Karakter Anak Taman Kanak-kanak
Para ahli pendidikan moral yang mengembangkan teori pembentukan karakter, seperti Lawrence Kohlbergs
mengembangkan moral kognitif dan penelitan tentang keadilan sebagai inti dari moralitas. Kohlberg mengemukakan 3
tingkat dengan 6 tahap keputusan moral, yakni tingkat prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional.
Dewantara menjelaskan bahwa bukanlah atau belum memberi pelajaran , akan tetapi lebih ditekankan pada upaya
penyempurnaan perasaan dan pikiran, yaitu dengan latiha-latihan untuk mengembangkan pancaindra. Selanjutnya dijelaskan
bahwa segala tenaga dan tingkah laku lahir tersebut sebenarnya besar pengaruhnya bagi kehidupan batin. Demikian juga
sebaliknya kehidupan batin besar pengaruhnya terhadap tingkah laku lahir. Pancaindra merupakan perantara pendidikan lahir
ke dalam batin. Dengan kata lain, latihan pancaindra merupakan pekerjaan lahir untuk mendidik batin, seperti pikiran,
perasaan, dan kemauan.
Living values education mengembangkan karakter anak dengan asumsi bahwa: 1) nilai-nilai universal mengajarkan
penghargaan dan kehormatan tiap-tiap manusia, 2) setiap murid benar-benar memperhatikan nila-nilai dan mampu
menciptakan dan belajar dengan positif bila diberikan kesempatan, 3) murid-murid berjuang dalam suasana berdasarkan nilai
dalam lingkungan yang positif, aman dengan sikap saling menghargai dan kasih sayang, murid dianggap mampu belajar
menentukan pilihan-pilihan yang sadar lingkungan. Adapun nilai-nilai yang dikembangkan untuk anak usia dini adalah nilainilai kedamaian, penghargaan, cinta, tanggung jawab, kebahagiaan, kerja sama, kejujuran, kerendahan hati, toleransi,
kesederhanaan, dan persatuan.4
Implementasi Pendidikan Karakter di Lingkungan
1. Pendidikan karakter di lingkungan keluarga
1
2
3
4
http://id.m.wikipedia.org/wiki/strategi.15/04/2018,20:45.
Syamsul kurniawan, pendidikan karakter, (yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2013), hlm. 26-27.
Muhammad yaumi, pendidikan karakter ,(jakarta:prenadamedia grop,2014), hlm. 12.
Mulyasa, manajemen paud, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 75-77.
2
Keluarga dalam hal ini adalah aktor yang sangat menentukan terhadap masa depan perkembangan anak. Dari pihak
keluarga perkembangan pendidikan sudah dimulai semenjak masih dalam kandungan. Menurut megawangi, anak-anak
akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter, sehingga
fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang secara optimal.5
Masa-masa dominan dalam pembentukan karakter dan kepribadian ada didalam keluarga. Fase tersebut mulai dari
periode kanak-kanak hingga periode dewasa awal. Pada fase tersebut anak memiliki kecenderungan untuk mengikuti
atau meniru tata nilai dan perilaku di sekitarnya, pengambilan pola perilaku, dan nilai-nilai baru serta tumbuhnya
idealisme untuk pemantapan identitas diri. Jika pada fase itu dilakukan proses penanaman nilai-nilai moralitas yang
terangkum dalam pendidikan karakter secara sempurna, akan menjadi fondasi dasar sekaligus warna kepribadian anak
ketika dewasa kelak.
2. Pendidikan karakter di lingkungan sekolah
Pendidikan karakter di lingkungan sekolah bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di dekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara
utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan usia dan perkembangan anak.
3. Pendidikan karakter di lingkungan masyarakat atau tetangga
Sebagai orang tua harus memiliki komunikasi yang baik dengan masyarakat atau tetangga sekitar supaya
masyarakat mengerti bagaimana memperlakukan anak-anak tanpa adanya kekerasan baik dalam segi perkataan dan
perbuatan. Sebaiknya orang tua mengamati apabila anak sedang bermain diluar, sehingga orang tua tahu dengan
kegiatan anak tersebut.6
Kesimpulan
strategi pengembangan karakter pada anak usia taman kanak-kanak adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis konseptual dan moral sesuai dengan
kebutuhan anak melalui pendidikan dan latihan yang merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan tuhan
YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tatakrama, budaya, dan adat istiadat.
Dewantara menjelaskan bahwa bukanlah atau belum memberi pelajaran , akan tetapi lebih ditekankan pada upaya
penyempurnaan perasaan dan pikiran, yaitu dengan latiha-latihan untuk mengembangkan pancaindra. Selanjutnya dijelaskan
bahwa segala tenaga dan tingkah laku lahir tersebut sebenarnya besar pengaruhnya bagi kehidupan batin. Demikian juga
sebaliknya kehidupan batin besar pengaruhnya terhadap tingkah laku lahir. Pancaindra merupakan perantara pendidikan lahir
ke dalam batin. Dengan kata lain, latihan pancaindra merupakan pekerjaan lahir untuk mendidik batin, seperti pikiran,
perasaan, dan kemauan.
Masa-masa dominan dalam pembentukan karakter dan kepribadian ada didalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Fase tersebut mulai dari periode kanak-kanak hingga periode dewasa awal. Pada fase tersebut anak memiliki kecenderungan
untuk mengikuti atau meniru tata nilai dan perilaku di sekitarnya, pengambilan pola perilaku, dan nilai-nilai baru serta
tumbuhnya idealisme untuk pemantapan identitas diri.
DAFTAR RUJUKAN
http://id.m.wikipedia.org/wiki/strategi.15/04/2018,20:45.
http://id.linkedin.com/pulse/pengembangan-pendidikan-karakter-anak-usia-dini.20/05/2018.10:16
Kurniawan Syamsul, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Mulyasa, Manajemen PAUD,Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014.
5
6
http://id.linkedin.com/pulse/pengembangan-pendidikan-karakter-anak-usia-dini.20/05/2018.10:16.
Syamsul, pendidikan, hlm. 84-205.
3
Yaumi Muhammad, Pendidikan Karakter, Jakarta: Prenada media, 2014.
4
Nurul Lailatus Syaadah
Abstract
Character is a series of attitudes, behaviors, motivation, and inherent skills and identity characteristics individuality person.
Although personal, charakter is influenced by the context of the socio-cultural environment and proceeds in a fluid manner. It means the
character develops in a processthat lasts for a lifetime that involves the entire social formation of society, such as the family
environment of educational institutions, and the social environment of the community.
An early childhood character development strategy is an overall aproach relating to the implementation of ideas to improve
technical, conceptual and moral theoretical skill according to the needs of the child through education and trainig. In the dominant
period in the formation of character and personality is in the family, school, and community. The phase begins from the early childhood
to the early adulthood.
Key word: development strategy, character
Abstrak
Karakter merupakan rangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan yang melekat dan jadi ciri individualitas seseorang.
Meski bersifat pribadi, karakter dipengaruhi oleh onteks lingkungan sosial budaya dan dan berproses secara cair. Artinya karakter
berkembang dalam proses yang berlangsung selama seumur hidup yang melibatkan keseluruhan formasi sosial masyarakat, seperti
lingkungan keluarga,lingkungan lembaga pendidikan, dan lingkungan sosial masyarakat.
Strategi pengembangan karakter anak usia dini yaitu pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis konseptual dan moral sesuai dengan kebutuhan anak melalui pendidikan dan
latihan. Pada masa dominan dalam pembentukan karakter dan kepribadian ada didalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Fase tersebut
mulai dari periode kanak-kanak hingga periode dewasa awal.
Kata Kunci : strategi pengembangan, Karakter
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling rendah tingkatannya, tetapi memiliki makna yang
lebih tinggi di bandingkan satua-satuan pendidikan lainnya. Dapat dikatakan disini bahwa keberhasilan sesorang dalam
menempuh pendidikan dasar, menengahn dan tinggi sangat ditentukan apa apa yang diperoleh di PAUD, seperti halnya
karakter anak.
Karakter merupakan rangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan yang melekat dan jadi ciri
individualitas seseorang. Meski bersifat pribadi, karakter dipengaruhi oleh onteks lingkungan sosial budaya dan dan berproses
secara cair. Artinya karakter berkembang dalam proses yang berlangsung selama seumur hidup yang melibatkan keseluruhan
formasi sosial masyarakat, seperti lingkungan keluarga,lingkungan lembaga pendidikan, dan lingkungan sosial masyarakat.
Pendidikan karakter butuh diinternalisasikan sejak dini melalui beragam nila kebijakan dan keteladanan. Nilai
kebijakan dapat berakar pada agama, budayam kewarganegaraan, dan konsensus umum tentang budi pekerti. Internalsasi
perilaku karakter dapat diimplementasikan melalui intervensidan pembiasaan yang di praktikkan secara terpadudi lngkungan
keluarga, sekolah,dan masyarakat.
Adapun rumusan masalah dari artikel tersebut adalah 1) Apa pengertian dari strategi pengembangan karakter pada
anak usia taman kanak-kanak? 2) Bagaimana strategi pengembangkan karakter pada anak usia taman kanak-kanak? 3)
Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter dalam lingkungan?
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengertian dari strategi pengembangan karakter pada anak usia taman
kanak-kanak 2) strategi pengembangkan karakter pada anak usia taman kanak-kanak 3) implementasi pendidikan karakter
dalam lingkungan
PEMBAHASAN
Definsi Strategi Pengembangan Karakter Pada Anak Usia Taman Kana-kanak
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi antara guru dan anak,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaannya dan memiliki taktik untuk mecapai
1
tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat,
walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan kedua kata tersebut.1
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis konseptual dan moral sesuai
dengan kebutuhan anak melalui pendidikan dan latihan. Pendidikan dapat meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan
moral anak, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anak.
Sementara itu, istilah karakter yang dalam bahasa inggris character, berasal dari istilah yunani, character dari
kata charassein yang berarti membuat tajam atau membuat dalam. Karakter juga dapat berarti mengukir. Karakter mengacu
pada serangkaian sikap, perilaku, motivasi dan keterampilan.
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan yang yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan normanorma agama, hukum, tatakrama, budaya, dan adat istiadat. Karakter seseorang terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan,
sikap yang diambil dalam menanggapi keadaan, dan kata-kata yang diucapka kepada orang lain. Karakter ini pada akhirnya
menjadi sesuatu yang menempel pada seseorang dan sering orang yang bersangkutan tidak menyadari karakternya. Orang lain
biasanya lebih mudah untuk menilainkarakter seseorang.2
Mendefinisikan karakter secara mendalam merupakan tugas yang perlu dilakukan sekolah dalam membangun
karakter peserta didik. Karakter yang baik mencakup pemahaman, kepedulian, dan tindakan atas dasar nilai-nilai inti etika
dan nilai-nlai kinerja. Pemahaman yang mendalan tentang nilai-nilai inti etika dan nilai-nilai kinerja merupakan titik
awal terbangunnya kapasitas individu dalam memandang nilai-nilai hakiki yang harus menjadi pijakan dalam setiap
mengkaji dan memilih sesuatu. kepedulian juga merupakan sikap terbaik yang harus terefleksikan dala setiap aktifitas,
berkeinginan kuat untuk didemonstrasikan, menghargai setiap setiap ada tindakan yang baik yang mencerminkan nilai-nilai
hakiki karakter, dan tetap memiliki komitmen yang kuat untuk selalu memelihara dan mengembangkan nilai-nilai karakter
yang baik bagi anak.3
Jadi, pengertian dari strategi pengembangan karakter pada anak usia taman kanak-kanak adalah pendekatan secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis konseptual dan
moral sesuai dengan kebutuhan anak melalui pendidikan dan latihan yang merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang yang terwujud dalam pikiran,
sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tatakrama, budaya, dan adat istiadat.
Strategi Pengembangan Karakter Anak Taman Kanak-kanak
Para ahli pendidikan moral yang mengembangkan teori pembentukan karakter, seperti Lawrence Kohlbergs
mengembangkan moral kognitif dan penelitan tentang keadilan sebagai inti dari moralitas. Kohlberg mengemukakan 3
tingkat dengan 6 tahap keputusan moral, yakni tingkat prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional.
Dewantara menjelaskan bahwa bukanlah atau belum memberi pelajaran , akan tetapi lebih ditekankan pada upaya
penyempurnaan perasaan dan pikiran, yaitu dengan latiha-latihan untuk mengembangkan pancaindra. Selanjutnya dijelaskan
bahwa segala tenaga dan tingkah laku lahir tersebut sebenarnya besar pengaruhnya bagi kehidupan batin. Demikian juga
sebaliknya kehidupan batin besar pengaruhnya terhadap tingkah laku lahir. Pancaindra merupakan perantara pendidikan lahir
ke dalam batin. Dengan kata lain, latihan pancaindra merupakan pekerjaan lahir untuk mendidik batin, seperti pikiran,
perasaan, dan kemauan.
Living values education mengembangkan karakter anak dengan asumsi bahwa: 1) nilai-nilai universal mengajarkan
penghargaan dan kehormatan tiap-tiap manusia, 2) setiap murid benar-benar memperhatikan nila-nilai dan mampu
menciptakan dan belajar dengan positif bila diberikan kesempatan, 3) murid-murid berjuang dalam suasana berdasarkan nilai
dalam lingkungan yang positif, aman dengan sikap saling menghargai dan kasih sayang, murid dianggap mampu belajar
menentukan pilihan-pilihan yang sadar lingkungan. Adapun nilai-nilai yang dikembangkan untuk anak usia dini adalah nilainilai kedamaian, penghargaan, cinta, tanggung jawab, kebahagiaan, kerja sama, kejujuran, kerendahan hati, toleransi,
kesederhanaan, dan persatuan.4
Implementasi Pendidikan Karakter di Lingkungan
1. Pendidikan karakter di lingkungan keluarga
1
2
3
4
http://id.m.wikipedia.org/wiki/strategi.15/04/2018,20:45.
Syamsul kurniawan, pendidikan karakter, (yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2013), hlm. 26-27.
Muhammad yaumi, pendidikan karakter ,(jakarta:prenadamedia grop,2014), hlm. 12.
Mulyasa, manajemen paud, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 75-77.
2
Keluarga dalam hal ini adalah aktor yang sangat menentukan terhadap masa depan perkembangan anak. Dari pihak
keluarga perkembangan pendidikan sudah dimulai semenjak masih dalam kandungan. Menurut megawangi, anak-anak
akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter, sehingga
fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang secara optimal.5
Masa-masa dominan dalam pembentukan karakter dan kepribadian ada didalam keluarga. Fase tersebut mulai dari
periode kanak-kanak hingga periode dewasa awal. Pada fase tersebut anak memiliki kecenderungan untuk mengikuti
atau meniru tata nilai dan perilaku di sekitarnya, pengambilan pola perilaku, dan nilai-nilai baru serta tumbuhnya
idealisme untuk pemantapan identitas diri. Jika pada fase itu dilakukan proses penanaman nilai-nilai moralitas yang
terangkum dalam pendidikan karakter secara sempurna, akan menjadi fondasi dasar sekaligus warna kepribadian anak
ketika dewasa kelak.
2. Pendidikan karakter di lingkungan sekolah
Pendidikan karakter di lingkungan sekolah bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di dekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara
utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan usia dan perkembangan anak.
3. Pendidikan karakter di lingkungan masyarakat atau tetangga
Sebagai orang tua harus memiliki komunikasi yang baik dengan masyarakat atau tetangga sekitar supaya
masyarakat mengerti bagaimana memperlakukan anak-anak tanpa adanya kekerasan baik dalam segi perkataan dan
perbuatan. Sebaiknya orang tua mengamati apabila anak sedang bermain diluar, sehingga orang tua tahu dengan
kegiatan anak tersebut.6
Kesimpulan
strategi pengembangan karakter pada anak usia taman kanak-kanak adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis konseptual dan moral sesuai dengan
kebutuhan anak melalui pendidikan dan latihan yang merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan tuhan
YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tatakrama, budaya, dan adat istiadat.
Dewantara menjelaskan bahwa bukanlah atau belum memberi pelajaran , akan tetapi lebih ditekankan pada upaya
penyempurnaan perasaan dan pikiran, yaitu dengan latiha-latihan untuk mengembangkan pancaindra. Selanjutnya dijelaskan
bahwa segala tenaga dan tingkah laku lahir tersebut sebenarnya besar pengaruhnya bagi kehidupan batin. Demikian juga
sebaliknya kehidupan batin besar pengaruhnya terhadap tingkah laku lahir. Pancaindra merupakan perantara pendidikan lahir
ke dalam batin. Dengan kata lain, latihan pancaindra merupakan pekerjaan lahir untuk mendidik batin, seperti pikiran,
perasaan, dan kemauan.
Masa-masa dominan dalam pembentukan karakter dan kepribadian ada didalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Fase tersebut mulai dari periode kanak-kanak hingga periode dewasa awal. Pada fase tersebut anak memiliki kecenderungan
untuk mengikuti atau meniru tata nilai dan perilaku di sekitarnya, pengambilan pola perilaku, dan nilai-nilai baru serta
tumbuhnya idealisme untuk pemantapan identitas diri.
DAFTAR RUJUKAN
http://id.m.wikipedia.org/wiki/strategi.15/04/2018,20:45.
http://id.linkedin.com/pulse/pengembangan-pendidikan-karakter-anak-usia-dini.20/05/2018.10:16
Kurniawan Syamsul, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Mulyasa, Manajemen PAUD,Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014.
5
6
http://id.linkedin.com/pulse/pengembangan-pendidikan-karakter-anak-usia-dini.20/05/2018.10:16.
Syamsul, pendidikan, hlm. 84-205.
3
Yaumi Muhammad, Pendidikan Karakter, Jakarta: Prenada media, 2014.
4