Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Model Think Pair and Share terhadap Hasil Belajar Muatan IPA pada Siswa Kelas 4 Se
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan pendekatan saintifik melalui model Problem Based Learning dan model Think Pair and Share terhadap hasil belajar muatan IPA. Penelitian ini menggunakan dua kelompok yang mendapatkan perlakuan. Kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model Problem Based Learning. Sedangkan kelompok kontrol mendapat perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model Think Pair and Share.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
Quasi Eksperimental dengan bentuk Pretest-Posttest, non-equivalent Control
Group Design. Menurut Sugiyono (2010: 116) menyatakan bahwa “desain ini hampir sama dengan Pretest-Posttest,equivalent Control Group Design hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.” Pemilihan sampel secara acak tidak dilakukan mengingat kelompok kelas sudah terbentuk secara alami. Pretest dilakukan untuk memperoleh data tentang kesetaraan kemampuan anak di dalam kelas. Sedangkan, postes dilakukan untuk mengetahui ananya perbedaan pengaruh dari dua treatment yang dilakukan.
Pretest Treatment Postest
2 12
1
4 3 Keterangan :1 = Perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model Problem 2 = Perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model Think Pair Based Learning pada kelas eksperimen 4 = menunjukkan hasil postest kelompok kontrol 3 = menunjukkan hasil postest kelompok eksperimen and Share pada kelas kontrol
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa proses tahapan, diantaranya sebagai berikut :
1. Observasi keadaan awal sekolah dan karakteristik sekolah
2. Menyusun instrumen dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrument
4. Sosialisasi model dengan guru wali kelas eksperimen dan kontrol menggunakan RPP yang dibuat.
5. Melakukan pretest sebagai bagian dari uji kesetaraan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
6. Pelaksanaan treatment penerapan pendekatan saintifik melalui model Problem Based Learning pada kelompok eksperimen.
7. Pelaksanaan treatment penerapan pendekatan saintifik melalui model Think Pair and Share pada kelompok kontrol.
8. Melakukan posttest dan analisis data
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 A dan 4 B di SD Negeri Bonyokan 1 Klaten. Adapun data guru dan siswa kelas 4 A dan 4 B dapat dilihat pada tabel 9 berikut :
Tabel 9
Profil kelas Pemilihan subjek penelitian didasarkan atas beberapa faktor yaitu : 1) jumlah siswa dari dua kelas harus menunjukkan keseimbangan, 2) kemampuan guru harus seimbang, 3) tingkat kemampuan belajar siswa harus setara. Tingkat kemampuan belajar tiap kelas diukur melalui pretes. Melalui pretes tersebut dapat diketahui kondisi kesetaraaan kemampuan sisawa tiap kelas dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan suatu uji yang diperlukan untuk mengetahui apakah kelas dalam kondisi berdistribusi normal.
Patokan taraf kesalahan (α ) yang diambil dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Untuk kelas 4A, saat pretes dilakukan kehadiran siswa mencapai 100%. Sedangkan saat 4B ada satu siswa yang tidak hadir. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov yang menunjukkan hasil sebagai berikut :
Tabel 10
Hasil Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
SD Negeri 01 Bonyokan, Kabupaten Klaten
a
Kelas Kolmogorov-Smirnov
* Statistic df Sig. Kelas Eksperimen .139 25 .200 NilaiKelas Kontrol .149 26 .140 Ho = Kelas berdistribusi Normal, Sig > α Ha = Kelas berdistribusi tidak normal, Sig < α
Dari tabel 10 tersebut, diketahui bahwa level signifikan untuk kelas eksperimen adalah 0,200 dan kelas kontrol 0,140. Jadi, level signifikan dari kedua 2kelas sudah melebih i α yang ditentukan yaitu 0,05 yang artinya bahwa kelas dalam kondisi berdistribusi normal.
2. Uji homogenitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelas dalam kondisi yang homogenitas dilakukan menggunakan uji Levene yang hasilnya dapat diamati pada tabel 11 berikut.
Tabel 11
Hasil Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
SD Negeri 01 Bonyokan, Kabupaten Klaten
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig.2.618
1 49 .112 Ho = Kelas homogen , Sig > α Ha = Kelas tidak homogen, Sig < α
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat pada kolom Sig menunjukkan level signifikansi adalah 0,112. Itu berarti level signifikan > α. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi kedua kelas baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen adalah homogen.
3.3. Variabel dan Definisi Operasional
3.3.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, dapat diidentifikasikan beberapa variabel penelitian. Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu :
1. Variabel Bebas (Independen/X) Terdapat dua variabel bebas dalam pnelitian ini yaitu : Variabel 1 = Model Problem Based Learning Variabel 2 = Model Think Pair and Share
2. Variabel Terikat (Dependen/Y) Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu : Variabel
= Hasil belajar muatan IPA subtema 2 tema 8 kelas 4 SD
3.3.2 Definisi Operasional
Variabel-variabel yang telah diidentifikasi tersebut kemudian didefinisikan
Model PBL adalah model yang menggunakan permasalahan kontekstual yang relevan dengan dunia anak sebagai sumber bahan belajar. Model ini dipadukan dengan pendekatan saintifik yang memiliki 5 tahapan dalam pelaksanaanya yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Berikut adalah langkah operasional pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik: 1) pengenalan materi/ konsep dasar (mengamati), 2) Orientasi siswa pada masalah (menanya), 3) Mengkondisikan siswa untuk belajar (mengumpulkan informasi). 4) Membimbing penyelidikan individu dan kelompok, 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (menalar/mengasosiasi), 6) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (mengkomunikasikan)
Indikator Penerapan pendekatan saintifik melalui model PBL
b) Variabel 2 = Model Think Pair and Share (TPS) Definisi Operasional:
Model TPS merupakan model pembelajaran kooperatif yang mengajak siswa berpikir secara mandiri dengan belajar dari berbagai sumber yang ada kemudian jawaban tersebut didiskusikan bersama teman secara berpasangan dan hasil diskusi tersebut disampaikan dalam sebuah diskusi kelas. Model ini dipadukan dengan pendekatan saintifik yang memiliki 5 tahapan dalam pelaksanaanya yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah dalam penerapan pendekatan saintifik melalui model TPS adalah 1) Guru menyampaikan sekilas materi dengan media/bacaan, 2) Guru mengajukan pertanyaan bahan diskusi, 3) Siswa berpikir secara mandiri, 4) Siswa berdiskusi berpasangan, 5) Siswa menyampaikan hasil diskusi berpasangan.
Indikator: Penerapan pendekatan saintifik melalui model TPS c) Variabel = Hasil belajar muatan IPA Subtema 2 tema 8
Definisi Operasional: Hasil belajar merupakan perubahan yang didapatkan melalui proses belajar yang bukan bersifat alamiah tetapi disengaja, perubahan tersebut mencakup 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor yang mengacu pada adanya pertambahan dan peningkatan pada pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar pada mata pelejaran IPA ada 3 jenis yaitu hasil belajar kognitif yang berkaitan dengan pengetahuan anak dalam pemahaman konsep, hasil belajar psikomotor yang berkaitan dengan keterampilan anak dalam melakukan aktivitas belajar di kelas dan yang terakhir adalah hasil belajar afektif yaitu sikap yang ditunjukkan anak saat pembelajaran berlangsung. Penelitian ini mengkhususkan pada hasil belajar kognitif anak pada mata pelajaran IPA yang diukur melalui pretes dan postes.
Indikator: Hasil pretest dan posttest pada muatan mata pelajaran IPA yang terdapat dalam subtema 2 tema 8 kelas 4 SD.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, ada beberapa teknik yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Teknik Non tes Teknik nontes ini dilakukan untuk memperoleh data yang sifatnya kualitatif. Data tersebut sifatnya tidak dapat diukur dengan teknik tes. Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara langsung dalam pertemuan b. Observasi (Variabel X1, X2) Observasi merupakan kegiatan pengamatan. Kegiatan pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan treatment dalam pembelajaran di kelas. Panduan observasi yang digunakan dalam kegiatan observasi adalah lembar observasi.
2. Teknik Tes (Variabel Y2) Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk tes tertulis. Tes ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah proses pemberian perlakuan. Tujuan tes ini adalah mengukur hasil belajar siswa dalam aspek kognitif pada materi muatan IPA. Dengan menggunakan tes tertulis dapat diketahui tingkat penyerapan materi oleh siswa.
3. Dokumentasi Teknik ini merupakan teknik mengumpulkan informasi melalui data yang sudah dimiliki sekolah. Teknik ini dilakukan dengan melihat dokumen- dokumen yang dimiliki sekolah yang diperlukan untuk proses penelitian. Dokumen yang dimaksud misalnya data profil siswa, data guru, data hasil belajar siswa dll.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
3.4.2.1 Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan treatment baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Lembar observasi ini disusun atas dasar sintak yang telah dibuat. Sebelum dibuat lembar observasi, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi sebagai pedoman dasar menyusun lembar observasi. Dalam kisi-kisi tersebut, kegiatan pembelajaran terdiri atas tiga kegiatan yaitu kegiatan kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Setiap keterlaksanaan kegiatan diberi tanda centang pada kolom ya dan ketidakterlaksanaan diberi
Tabel 12
Kisi-kisi Lembar Observasi Kelas Eksperimen
Kegiatan IndikatorRincian Item 1.
1. Menyiapkan ruang kelas, media
1. Menyiapkan ruang kelas, alat peraga dan media yang diperlukan Kegiatan Awal/ dan siswa
2. Mengecek kesiapan siswa dalam belajar Pendahuluan
2. Melakukan presensi dan
3. Mengecek kehadiran siswa
apersepsi4. Melakukan kegiatan penunjang yang berkaitan dengan materi (kuis,game)
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
1. Tahap 1. Pemberian informasi awal
6. Menampilkan media/bahan/bacaan yang menunjang materi Kegiatan Inti
(Fase Mengamati)
7. Mengarahkan siswa untuk mengamati objek berupa gambar/ video atau media lain serta menyampaikan garis besar informasi tentang keterkaitan media dengan materi Tahap 2. Orentasi siswa pada 8. Guru memberikan sebuah pertanyaan / permasalahan kepada siswa untuk diselesaikan. masalah (Fase Menanya) 9. Bertanya jawab seputar masalah untuk menggali pengetahuan siswa. Tahap 3. Mengorganisasi siswa
10. Memberikan rangsangan berupa petunjuk untuk mengarahkan pemikiran siswa untuk belajar
11. Mengkondisikan siswa dalam kegiatan belajar individu atau kelompok
12. Mengkondisikan siswa untuk belajar mandiri (membaca, berdiskusi dll) Tahap 4
13. Mengkondisikan siswa melakukan kegiatan investigasi Membimbing penyelidikan individu
14. Membimbing siswa membuat produk baik itu laporan maupun prakarya sebagai hasil dari dan kelompok investigasi kelompok Tahap 5.
15. Membimbing tiap kelompok dalam melakukan analisis hasil investigasi terhadap persoalan Menganalisis dan mengevaluasi yang sedang dipecahkan. proses pemecahan masalah
16. Membimbing siswa dalam menyusun hasil diskusi dalam sebuah hasil karya (Fase Mengasosiasikan)
17. Memandu siswa untuk memperoleh kesimpulan berdasarkan hasil investigasi kelompok. Tahap 6.Mengembangkan hasil
18. Mengkondisikan siswa melakukan kegiatan presentasi kelompok karya dan Menyajikan hasil karya
19. Menanggapi hasil presentasi siswa dan memandu diskusi kelas Fase Mengkomunikasikan
20. Memandu diskusi kelas untuk menyusun kesimpulan akhir.
21. Guru melakukan penilaian kinerja kelompok 2.
3. Menutup pembelajaran
22. Melakukan refleksi pembelajaran Kegiatan Akhir
23. Meminta siswa mencatat hal-hal penting yang telah ia pelajari
24. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa
25. Menutup pembelajaran
48
Tabel 13
Kisi-kisi Lembar Observasi Kelas Kontrol
Kegiatan IndikatorRincian Item 1.
1. Menyiapkan ruang kelas, media dan
1. Menyiapkan ruang kelas, alat peraga dan media yang diperlukan Kegiatan Awal/ siswa
2. Mengecek kesiapan siswa dalam belajar Pendahuluan
2. Melakukan presensi dan apersepsi
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Melakukan kegiatan penunjang yang berkaitan dengan materi (kuis,game, bernyanyi)
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran Tahap 1 Menyampaikan sekilas materi
6. Menyampaikan sekilas materi yang ada di buku
1. Kegiatan Inti dengan media tertentu. (Mengamati)
7. Menampilkan media berupa video/gambar untuk menunjang pembelajaran
8. Mengajak siswa melihat materi di buku siswa Tahap 2 Menyampaikan pertanyaan bahan
9. Bertanya jawab seputar bacaan/video yang ditampilkan diskusi (Menanya)
10. Memfasilitasi siswa untuk bertanya tentang bacaan/video 11. menyampaikan pertanyaan bahan diskusi siswa Tahap 3 Anak berpikir secara individu 12. memandu anak untuk berpikir secara mandiri dalam menjawab pertanyaan yang (Mengumpulkan Informasi) diberikan.
13. Memberikan rangsangan berupa petunjuk untuk mengarahkan pemikiran siswa 14. memfasilitasi peserta didik menggunakan berbagai sumber yang dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan
15. Membentuk siswa dalam kelompok berpasangan Tahap 4 Berdiskusi dalam kelompok
16. Membimbing siswa berdiskusi bersama pasangan tentang hasil pemikiran sendiri berpasangan. (Mengasosiasikan )
17. Membimbing tiap pasangan dalam menganalisis pemikiran teman dalam diskusi
18. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan Tahap 5 Mengkomunikasikan hasil
19. Mengkondisikan siswa melakukan kegiatan presentasi kelompok diskusi (Mengkomunikasikan)
20. Memandu diskusi kelas untuk menyusun kesimpulan akhir
3. Menutup pembelajaran
21. Melakukan refleksi pembelajaran
1. Kegiatan Akhir 22. meminta siswa mencatat hal-hal penting yang telah ia pelajari.
23. bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa.
24. Menutup pembelajaran
49
3.4.2.2 Lembar Soal Tes
Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi muatan IPA. Untuk menyusun soal pretes dan postes, peneliti menggunakan acuan kurikulum yang digunakan sekolah yaitu kurikulum 2013. Adapun langkah-langkah menyusun soal tes yang baik yaitu :
1. Menentukan topik/materi
2. Menyusun kisi-kisi soal tes
3. Menyusun soal tes
4. Melakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
5. Menganalisis hasil uji coba Kisi-kisi soal pretes dan posttest pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 14 dan 15 berikut :
Tabel 14
Kisi-kisi Soal Pretest
KD :3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Bentuk Butir Soal Indikator Jumlah Soal
1. Mengidentifikasi kondisi alam Pilihan 1,2,4,8, 3,
10 suatu tempat ganda 5,6,7,9,10
2. Mengidentifikasi persebaran Pilihan
11,12,14,16,18,19,
10 SDA hasil bumi di Indonesia ganda 13,15,17,20
3. Menyebutkan pemanfaatan SDA Pilihan 21,22,23,24,25,26,
10 hasil bumi di Indonesia ganda 27,28,29,30
4. Menentukan cara Pilihan 31,32,33,35,39,34, pengolahanSDAdalam
10 ganda 36,37,38,40 kehidupan sehari-hari
Jumlah Soal
Tabel 15
Kisi-kisi Soal Postest
7. Menemukan konsep teknologi di lingkungan sehari-hari (PB2) Pilihan ganda
3 38,39,40 Jumlah 40 soal
12. Menjelaskan hubungan antara teknologi, SDA dan lingkungan. (PB4) Pilihan ganda
32
1
(PB4) Pilihan ganda
11. Menyebutkan jenis teknologi yang digunakan dalam pembuatan alat permainan tradisional.
3 35,36,37
10. Menyebutkan perbedaan teknologi sederhana dan modern (PB3) Pilihan ganda
2 33,34
9. Membandingkan pemanfaatan teknologi sederhana dan modern (PB3) Pilihan ganda
5 3,28,29,3 0,31
8. Mengidentifikasi jenis teknologi yang digunakan dalam pembuatan peralatan sehari- hari (PB2) Pilihan ganda
2 1,2
6 22,25,26, 23,24,27
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
6. Mendeskripsikan proses pembuatan transplantasi terumbu karang. (PB2) Pilihan ganda
5. Mengidentifikasi contoh pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pelestarian makhluk hidup. (PB2) Pilihan ganda 3 19,20,21
4 15, 18,16,17
4. Menjelaskan manfaat teknologi pengolahan sampah bagi ingkungan dan masyarakat (PB1) Pilihan ganda
14
4 11,13,12,
3. Menjelaskan proses pengolahan sampah melalui teknologi pengolahan sampah (PB1) Pilihan ganda
2. Mengidentifikasi jenis-jenis sampah (PB1) Pilihan ganda 4 7,8,9,10
3 4,6,5
PB1 Pilihan ganda
1. Mengidentifikasi contoh kegiatan pelestarian lingkungan yang memanfaatkan teknologi.
Indikator Bentuk Soal Jumlah Butir Soal
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Persyaratan sebuah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian selain dilakukan uji validitas dan reliabilitas, instrumen juga harus dilakukan analisis terhadap tingkat kesukaran butir soal.
Uji soal pretes dan postes dilakukan pada kelas 5 di SD Negeri 5 Dimoro, Grobogan dengan jumlah siswa ada 31 anak. Berikut adalah hasil uji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soal. Berikut adalah hasil uji validitas dan reliabilitas serta analisis tingkat kesukaran butir soal tes pretes dan postes.
1. Validitas Instrumen Validitas berkaitan dengan kemampuan instrumen dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Me nurut Sukmadinata (2011: 228) “validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013: 121) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
” Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item. Validitas yang dimaksud disini adalah validitas berdasarkan kriteria. Patokan validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah patokan dari Sugiyono.
Menurut Sugiyono (2010: 188) menjelaskan bahwa “ biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.”
Tabel 16
Kriteria Indeks Validitas
Kriteria Interpretasir > 0,3 Valid r < 0,3 Tidak Valid Berdasarkan tabel tersebut, jika sebuah soal memiliki r korelasi lebih dari 0,3 maka soal tersebut dikatakan valid sedangkan , jika sebuah soal memiliki r Adapun hasil uji validitas soal pretes dan postes dapat diamati pada tabel 17 dan 18 berikut
Tabel 17
Hasil Uji Validitas Soal Pretest
KD.3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Indikator Bentuk Butir Soal Soal Valid Tidak Valid
1. Mengidentifikasi kondisi alam 1,2,4,8 3, 5,6, Pilihan suatu tempat
7,9,10 ganda
2. Mengidentifikasi persebaran SDA Pilihan 11,12,14, 13,15,17,20 hasil bumi di Indonesia 16,18,19 ganda
3. Menyebutkan pemanfaatan SDA Pilihan 22,23,24,25,2
21 hasil bumi di Indonesia 6,27,28,29,30 ganda
4. Menentukan cara pengolahan Pilihan 31,32,34,36,3 33,35,39 SDA dalam kehidupan sehari-hari 7,38,40 ganda
26
14 Jumlah Sesuai dengan indeks validitas yang sudah ditetapkan yaitu r : 0,3 maka setiap soal yang memiliki nilai r kurang dari 0,3 dianggap menjadi soal yang tidak valid. Dari hasil uji validitas yang dilakukan terhadap 40 soal pretes , hasilnya menunjukkan bahwa ada 26 soal yang valid dan 14 soal yang tidak valid.
Tabel 18
Hasil Uji Validitas Soal Postes
KD.
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Butir Soal Bentuk Indikator Tidak Soal Valid Valid
1. Mengidentifikasi contoh kegiatan pelestarian Pilihan 4 6,5 lingkungan yang memanfaatkan teknologi. PB1 ganda
2. Mengidentifikasi jenis-jenis sampah (PB1) Pilihan 7,8,9, - ganda 10 3. menjelaskanproses pengolahan sampah melalui Pilihan 11,13 12,14 teknologi pengolahan sampah (PB1) ganda
4. Menjelaskan manfaat teknologi pengolahan Pilihan 15, 18 16,17 sampah bagi ingkungan dan masyarakat (PB1) ganda
5. Mengidentifikasi contoh pemanfaatan teknologi Pilihan 19 20,21 dalam kegiatan pelestarian makhluk hidup. (PB2) ganda
6. Mendeskripsikan proses pembuatan transplantasi Pilihan 22,25, 23,24, terumbu karang. (PB2) ganda
26
27
- 7. Menemukan konsep teknologi di lingkungan Pilihan 1,2 sehari-hari (PB2) ganda
8. Mengidentifikasi jenis teknologi yang digunakan Pilihan 3,28 29,30,31
dalam pembuatan peralatan sehari-hari (PB2) ganda- 9. Membandingkan pemanfaatan teknologi Pilihan 33,34 sederhana dan modern (PB3) ganda
10. Menyebutkan perbedaan teknologi sederhana dan Pilihan 35,36
37 modern (PB3) ganda
11. Menyebutkan jenis teknologi yang digunakan -
32 Pilihan dalam pembuatan alat permainan tradisional. ganda (PB4)
12. Menjelaskan hubungan antara teknologi, SDA Pilihan 38,39, - dan lingkungan. (PB4) ganda
40 Jumlah 25 soal 15 soal
Berdasarkan tabel tersebut, dari hasil uji validitas terhadap 40 soal postes hasinya menunjukkan bahwa ada 25 soal yang valid dan 15 soal yang
2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen berkaitan dengan tingkat keajegan suatu instrumen dalam kurun waktu tertentu. Sukmadinata (2011:229) men yatakan bahwa “
Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama.” Adapun hasil uji reliabilitas soal pretes dapat diamati pada tabel 19 berikut :
Tabel 19
Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretes
Reliability Statistics
Cronbach's N of Alpha Items
.909
26 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa soal pretes memiliki indeks reliabilitas pada taraf sangat reliabel. Rentang indeks reliabilitas dapat dikatakan sangat reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha terletak diantara 0,80- 1,00. Untuk hasil analisis reliabilitas pada soal postes, dapat dilihat pada tabel 20 berikut
Tabel 20
Hasil Uji Reliabilitas Soal Postes
Reliability Statistics
Cronbach's N of Alpha Items
.899
25 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa soal postes memiliki indeks reliabilitas pada taraf sangat reliabel. Rentang indeks reliabilitas dapat dikatakan sangat reliabel jika nilai
Cronbach’s Alpha terletak diantara 0,80-
1,00. Kedua tabel menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas soal pretes dan
3. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Menurut Slameto (dalam Naniek dkk, 2012: 338)
“ tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik dalam menjawab betul suatu butir soal.
” Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah sedangkan semakin kecil tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar.
” Menurut Aiken (dalam Naniek dkk, 2012: 338) menyatakan “tingkat kesukaran pada umumnya dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00- 1,
00.” Indeks tingkat kesukaran (P) dapat kita ketahui dengan cara dihitung dengan rumus berikut : P = Keterangan : B = Jumlah peserta didik yang menjawab bennar N = Jumlah peserta didik P = Indeks tingkat kesukaran Untuk itu, soal pretes dan postes perlu dianalisis tingkat kesukarannya.
Hal itu untuk mengetahui apakah materi yang ada dalam soal sesuai dengan pemahaman materi yang diperoleh anak selain itu mengingat bentuk soal adalah pilihan ganda maka indeks tingkat kesukaran dapat digunakan untuk melihat apakah pengecoh berfungsi atau tidak. Adapun rentang indeks tingkat kesukaran dapat diamati pada tabel 21 berikut:
Tabel 21
Rentang Indeks Tingkat Kesukaran
Rentang nilai Tingkat kesukaran0,00-0,25 Sukar 0,26-0,75 Sedang 0,76-1,00 Mudah
Jadi, tingkat kesukaran soal dibagi dalam 3 kategori yaitu sukar, sedang dan
Tabel 22
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Pretes dan Postes
No Tingkat Pretes Postes Kesukaran Nomor Soal Nomor Soal1 Sukar 16 8,13,19,35
2 Sedang 1,2,4,8,11,12,14,18,19,22, 1,2,3,4,7, 9,10,11,15, 23,24,25,26,27,28,29,30, 18, 22,25, 26,28,32, 31,32,34,36,37,38,40 33,34,36,38,39,40,
3 Mudah
Soal yang 1,2,4,8,11,12,14,16,19,22, 1,2,3,4,7,8,9,10,11,13,15,
digunakan 23,24,25,26,27,28,29,30, 18,19,22,25,26,28,32,33,3
31,32,34,36,37,38,40. 4,35,36,38,39,40.
25
25 Jumlah Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa soal pretes terdiri dari 1 soal kategori sukar dan 25 soal kategori sedang. Soal postes terdiri dari 4 soal kategori sukar dan 21 soal kategori sedang. Untuk itu peneliti mengambil 25 soal baik postes maupun pretes dengan asumsi bahwa kedua instrumen dalam jumlah yang seimbang. Selain itu dari tingkat kesukaran, kedua soal hanya terdiri dari jenis soal kategori sedang dan sukar.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis uji t. Analisis deskriptif berguna untuk memperoleh gambaran hasil postes yang dilakukan setelah treatment dilakukan. Selanjutnya, dilakukan uji t dengan SPSS 2.0 melalui teknik Independent
Sample T Test . Uji T dipilih mengingat penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan pengaruh antara 2 treatment terhadap 2 sampel yang ada. Untuk melakukan uji t , terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas hasil postes.
Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ho = 1 = 2 Artinya tidak ada perbedaan pengaruh signifikan antara penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Problem Based learning dengan model Think Pair and Share terhadap hasil belajar muatan IPA Subtema 2 tema 8 pada siswa kelas 4 SD Negeri 01 Bonyokan Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Ha = 1 2 ≠
Artinya ada perbedaan pengaruh signifikan antara penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Problem Based learning dengan model Think Pair and Share terhadap hasil belajar muatan IPA Subtema 2 tema 8 pada siswa kelas 4 SD SD Negeri 01 Bonyokan Tahun Pelajaran 2014/2015.