BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sraten

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

  tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Basrowi & Suwandi, 2008:26).

3.2. Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sraten 01 yang beralamat Sraten Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada pembelajaran IPA kelas IV.

3.2.2. Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan Agustus 2017 semester I tahun ajaran 2016/2017 kelas IV pada pembelajaran IPA. Alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 1,5 bulan yaitu dari bulan Juli sampai bulan Agustus 2017. Bulan Juli minggu 1 digunakan untuk mempersiapkan penelitian dengan melakukan observasi di kelas IV pada pembelajaran IPA. Pada tahap perencanaan pada siklus 1 dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan Juli sampai minggu ke-4 bulan Juli 2017 sedangkan perencanaan pada siklus II dilaksanakan minggu ke- 4 bulan Juli 2017 dan tindakan kelas minggu ke-1 Agustus 2017 untuk memperbaiki berdasarkan observasi dan refleksi pada siklus 1. Pada minggu ke-2 Agustus 2017 untuk pelaporan.

  Tabel 2 Rincian Waktu Penelitian Tahap Waktu Pelaksanaan Juli 2017 Agustus 2017

  1

  2

  

3

  4

  1

  2

  3

  4

  1. Persiapan PTK

  Observasi

  2. Siklus 1

  Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

  3. Siklus 2

  Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

  4. Pelaporan 3.2.3. Subjek & karakteristik subjek penelitian

  Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Sraten 01 Semester I Tahun

  pelajaran 2016/2017. Siswa kelas IV ini berjumlah 21 anak yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Jumlah tenaga pendidik 12 orang, tujuh diantaranya Pegawai Negeri sipil, empat Wiyata Bhakti dan satu penjaga sekolah. SD Negeri Sraten 01 diampu oleh 1 guru kelas, 1 guru agama, 1 guru bahasa jawa, 1 guru bahasa inggris, dan 1 guru olahraga. SD Negeri Sraten 01 ini memliliki 6 ruang kelas, 2 ruang guru, 2 kamar mandi, 1 perpustakaan, 1 gudang, 1 kantin, 1 UKS. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12

  .00 siang, kecuali pada hari Jum’at yang berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 10.30 siang.

3.3. Variabel Penelitian

  Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

  Variabel penelitian berfungsi menurut hubungan antara satau dengan variabel yang lain yaitu sebagai pembeda. Penelitian ini menggunakan variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) dapat di jelaskan sebagai berikut: 3.3.1.

   Variabel bebas (X)

  Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang keberadaannya mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas kedudukannya tidak tergantung oleh variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran koperatif tipe Make n

  Match .

3.3.2. Variabel terikat (Y)

  Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel terikat (Dependen) adalah unsur yang keberadaanya dipengaruhi oleh variabel bebas. variabel terikat adalah hasil belajar IPA..

3.4. Rencana Tindakan

  Tindakan kelas ini disusun berdasarkan model penelitian yang telah dipilih oleh peneliti. Penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan MCTaggart yang lebih memfokuskan pada aspek individual dalam penelitian tindakan. Model ini dapat dikembangkan menjadi model PTK yang menggunakan dua siklus. Alur fikir dan tolak ukur kerja yang ditawarkan Kemmis dan MC Taggart ada tiga, yaitu (Yuliawati, Suprihatiningrum & Rokhimawan, 2012:24):

  a. Perencanaan (Planning)

  b. Tindakan (acting) dan Observasi (Observation)

  c. Refleksi (Reflecting) Pada tahap penelitian kelas peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu diperhatikan khusus untuk diamati. Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut (Yuliawati, Suprihatiningrum, dan Rokhimawan, 2012:24):

  PERENCANAAN PELAKSANAAN SIKLUS I PENGAMATAN REFLEKSI PERENCANAAN PELAKSANAAN SIKLUS II

Gambar 2

  PENGAMATAN

Siklus Penelitian

  REFLEKSI Berdasarkan Gambar 2, prosedur dalam PTK melalui beberapa siklus, jika pada siklus II masih belum mencapai tujuan penelitian, maka diteruskan ke siklus berikutnya sampai tujuan tercapai.

  3.4.1. Persiapan

  Dalam tahap persiapan, peneliti melakukan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada siswa. Peneliti berdiskusi dengan guru untuk mengecek kebenaran permasalahan yang teridentifikasi, sekaligus melakukan analisis untuk menemukan beberapa faktor penyebabnya. Dari faktor yang didapatkan peneliti memilih 1 faktor yang penyebab untuk dilakukan suatu perbaikan. Selanjutnya peneliti melakukan pengkajian teori-teori dan hasil penelitian guna mancari solusi. Peneliti mengajukan judul untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan pengajuan proposal.

  3.4.2. Siklus 3.4.2.1. Perencanaan Tindakan (planning)

  Siklus I, peneliti menyusun rencana tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make n Match berbantuan media gambar. Adapun langkah-langkah perencanaan sebagai berikut: a.

  Mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran yang dilakukan guru sebelumnya.

  b.

  Menganalisis dan merumuskan masalah.

  c.

  Merancang model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

  Make n Match berbantuan media gambar dan materi yang akan diajarkan.

  d.

  Menyiapkan perangkat pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi, media pembelajaran, dan alat evaluasi) dan tim pengamat atau tim observasi.

3.4.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi a. Pendahuluan 1.

  Guru memberi salam dan menanyakan kabar siswa.

  2. Guru melakukan absensi siswa dengan cara menanyakan anak yang tidak masuk kepada siswa.

  3. Guru memberikan motivasi 4.

  Guru memberikan apersepsi

b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1.

  Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari.

  Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran (generalitation) 2. Siswa mengerjakan diberi soal evaluasi yang diberikan guru .

  Tahap ini merupakan tahap dimana observer dan peneliti mencari tahu kekurangan selama pelaksanaan pembelajaran yang sudah dilaksanakan yaitu dengan cara menganalisis hasil soal evaluasi dan lembar observasi sehingga akan diketahui

  3.4.2.4. Refleksi

  Pada tahap pengamatan/observasi guru kelas sebagai observer yang bertugas mengamati secara langsung menggunakan pengukuran non-test dengan lembar observasi yang sudah diterapkan oleh peneliti sebagai pengajar maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran dan pengukuran dengan tes formatif untuk mengukur tingkat hasil belajar IPA pada materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make n Match berbantuan media gambar.

  3.4.2.3. Tahap Pengamatan/Observasi

  4. Guru menutup pembelajaran.

  3. Guru membagikan soal PR kepada siswa.

  10. Guru melakukan umpan balik dan penguatan.

  2. Guru meminta siswa untuk membaca buku paket.

  Konfirmasi 8. Siswa membuktikan hasil penemuan (verification) 9. Guru mengkonfirmasi hasil penemuan (sebagai validator).

  7. Siswa mengolah data (data processing) dan guru menjadi fasilitator.

  Siswa berkelompok mengumpulkan data (data collection) dengan menganalisis, mengamati, diskusi dan lain-lain.

  5. Guru memberikan stimulus (stimulation) 6.

  Guru membagi kelompok dengan media sesuai materi yang akan dipelajari.

  Elaborasi 4.

  3. Guru memberikan masalah (problem statement)

c. Penutup 1.

  dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Siklus II dilaksanakan untuk mengurangi atau bahkan menyempurnakan kekurangan pada siklus I.

3.5. Metode Pengumpulan Data

  Sugiyono (2010:308) menyatakan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yaitu sebagai berikut: 3.5.1.

   Tes

  Tes digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir pembelajran dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal tes sesuai dengan materi. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes formatif berbentuk pilihan ganda.

  3.5.2. Observasi

  Observasi ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perkembangan belajar siswa dan kegiatan guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe Make n Match.

  3.5.3. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.

  Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen

  • –dokumen dokumen tertulis.

3.6. Instrumen Pengumpulan Data

  Menurut Trianto (2011:54) Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Peneliti menggunakan soal tes berupa soal pilihan ganda yang yang sesuai dengan materi yang telah diajarkan dan sudah diujikan menggunakan SPSS 16.0 for Windows 7 dengan tujuan untuk mengetahui valitidas dan realibilitas dari tiap butir soal dalam soal tes tersebut. Kemudian diperoleh hasil soal tes yang valid dan reliabel. Lembar tes bisa dilihat pada lampiran.

  Lembar observasi pada penelitian ini terdapat 2 macam yaitu lembar observasi untuk aktifitas guru dan lembar observasi untuk aktifitas siswa. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk memperoleh data yang diinginkan. lembar observasi siswa disusun sesuai dengan aktifitas yang ingin diamati. Lembar Observasi guru dan siswa dapat dilihat pada lampiran. Penggunaan lembar observasi guru dilakukan dengan cara memberikan tanda centang sesuai kategori yang telah ditentukan pada lembar observasi. Berikut kriteria yang digunakan dalam pemberian skor pada lembar observasi aktifitas guru dan siswa.

  Skor 1 = Jika pelaksanaan yang dilakukan guru dalam kategori kurang baik. Skor 2 = Jika pelaksanaan yang dilakukan gurudalam kategori cukup baik. Skor 3 = Jika pelaksanaan yang dilakukan guru dalam kategori baik. Skor 4 = Jika pelaksanaan yang dilakukan guru dalam kategori sangat baik 3.6.1.

   Uji Validitas

  Validitas menurut Sudijono, A., dalam Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:87), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau valid, apabila skor yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya atau dalam bahasa statistik, ada korelasi positif yang signifikan antara skor soal dengan skor totalnya. Kriteria untuk koefisien validitas instrumen Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:344), memberikan rentang indeks validitas, secara rinci disajikan pada:

  

Tabel 3

Kriteria Indeks Validitas

  No Indeks Kriteria 1. 0,81-1,00 Sangat Tinggi 2. 0,61-0,80 Tinggi 3. 0,41-0,60 Cukup 4. 0,21-0,40 Rendah 5. 0,00-0,20 Cukup Rendah

  Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:344) Uji instrumen butir soal untuk siklus I dan siklus II dilakukan pada 19 siswa di SD Negeri Srateni 04 dikelas V. Butir soal terdiri dari 25 butir dan berbentuk pilihan ganda. Distribusi uji validitas siklus I dan sikus II dengan bantuan SPSS versi 16.0 disajikan melalui Berikut ini adalah validitas soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

  

Tabel 4

Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus I

  Indikator Soal Menyebutkan struktur akar 1, 2 Menyebutkan jenis akar. 3, 4,5 Menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing 6, 7, 8 akar.

  Menyebutkan contoh tanaman dari masing- 9, 10, 11 masing jenis akar. Menjelaskan kegunaan akar 12*, 13 Menyebutkan struktur batang. 14, 15 Menyebutkan jenis batang. 16, 17, 18 Menjelaskan ciri-ciri dari masing-masing 19, 20 jenis batang. Menyebutkan contoh tanaman dari masing- 21*, 22, 23 masing jenis batang. Mmenjelaskan kegunaan batang. 24, 25*

  Keterangan: Nomor soal yang bertanda bintang (*) menunjukan soal yang tidak valid.

  Berdasarkan Tabel 4 dari 25 butir soal yang diujikan, sebanyak 22 soal yang valid dan ada 3 soal yang tidak valid yaitu 16 dan 19. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi Siklus 1 dalam penelitian yang akan dilakukan dan hanya 20 butir soal yang digunakan. Adapun uji validitas butir soal untuk instrumen siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

  

Tabel 5

Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus II

  Indikator Soal Menyebutkan struktur daun 1, 2* Menjelaskan zat hijau daun

  3 Menyebutkan jenis daun. 4, 5 Menyebutkan contoh tanaman dari 6, 7* masing masing jenis daun. Menjelaskan kegunaan daun. 8, 9 Menyebutkan struktur bunga 10, 11, 12*, 13 Menjelaskan tentang penyerbukan.

  14 Mmenjelaskan kegunaan bagian- 15, 16*, 17* bagian bunga Menyebutkan struktur buah 18, 19 Menyebutkan jenis biji 20, 21 Menyebutkan contoh tanaman dari 22, 23 masing-masing jenis biji Menjelaskan kegunaan buah. 24, 25

  Keterangan: Nomor soal yang bertanda bintang (*) menunjukan soal yang tidak valid.

  Berdasarkan Tabel 5 dari 25 butir soal yang diujikan, sebanyak 20 soal yang valid dan ada 5 soal yang tidak valid yaitu 7, 2, 12, 16, dan 17. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi Siklus 1 dalam penelitian.

3.6.2. Uji Reliabilitas

  Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:344) menyatakan bahwa reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg.

  Uji reliabilitas tes formatif dalam penelitian ini dilakukan dengan SPSS Versi 16.0 dan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam Cronbach’s Alpha, adapun rentang indeks reliabilitas yang tedapat dalam buku Assesmen Pembelajaran SD Wardani, Naniek Sulistya, dkk (2012:346) seperti yang disajikan dalam tabel 6.

  

Tabel 6

Kriteria Indeks Reliabiltas

  No Indeks (R) Kriteria 1. 0,80-1,00 Sangat Reliabel 2. < 0,80-0,60 Reliabel 3. <0,60-0,40 cukup Reliabel 4. <0,40-0,20 Agak Reliabel

  <0,20 Kurang Reliabel Sumber: Wardani, Naniek Sulistya, dkk (2012:346)

  

Tabel 7

Reliability Statistics Hasil Siklus 1

  Cronbach's Alpha N of Items .912

  25 Dari hasil yang diperoleh angka koefisien alpha .912 yang artinya instrumen memiliki tingkat realibitas sangat tinggi atau t diterima. Dengan demikian instrumen tes dapat dipergunakan dalam penelitian pada siklus I

  Tabel 8

Reliability Statistics Siklus II

  Cronbach's Alpha N of Items .903

  25 Dari hasil yang diperoleh angka koefisien alpha .903 yang artinya instrumen memiliki tingkat realibitas sangat tinggi atau diterima. Dengan demikian instrumen tes dapat dipergunakan dalam penelitian pada siklus II 3.7.

   Indikator kerja

  Indikator keberhasilan merupakan ketentuan atau patokan yang menentukan bahwa penelitian tersebut telah berhasil atau belum. Berikut Indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini.

  a.

  Rata-rata nilai tes siswa mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 71 b.

  Rata-rata kelas telah mengalami peningkatan setelah pelaksanaan tindakan yang dapat dilihat melalui perbandingan pada tiap siklus.

  c.

  Telah memenuhi syarat minimal klasikal yang dapat dilihat dari ketercapaian klasikal siswa yang tuntas mencapai minimal 75%. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Sraten 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester I Tahun

  pelajaran 2017/2018 setelah melakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match ditandai dengan siswa yang tuntas mencapai 81% dari keseluruhan siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM>70).

3.8. Teknik Analisis Data

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk analisis deskriptif guna membandingkan hasil belajar siklus 1 dan siklus 2. Adapun data kualitatif digunakan untuk analisis deskriptif guna mendeskripsikan hasil observasi dan refleksi dari tiap siklus.

Dokumen yang terkait

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tata Kelola Sarana dan Prasarana dalam Pencapaian Target Akreditasi Sekolah pada Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

0 0 38

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tata Kelola Sarana dan Prasarana dalam Pencapaian Target Akreditasi Sekolah pada Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

0 0 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tata Kelola Sarana dan Prasarana dalam Pencapaian Target Akreditasi Sekolah pada Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semara

0 0 51

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tata Kelola Sarana dan Prasarana dalam Pencapaian Target Akreditasi Sekolah pada Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tata Kelola Sarana dan Prasarana dalam Pencapaian Target Akreditasi Sekolah pada Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

0 0 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Supervisi Klinis Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru dalam Mengelola Pembelajaran di SD Kanisius Temanggung

0 0 20

BAB IV - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Supervisi Klinis Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru dalam Mengelola Pembelajaran di SD Kanisius Temanggung

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Supervisi Klinis Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru dalam Mengelola Pembelajaran di SD Kanisius Temanggung

0 0 167

Hasil Supervisi Klinis Siklus I NO Nama Kelas Nilai Kategori Siklus I

1 1 158

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sraten

0 0 13