BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Dasar se- Gugus I Gajah Mada Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang

  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan diuraikan analisis data

  dan pembahasannya. Seperti yang telah dikemukakan dalam bab III data yang terkumpul dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu FGD, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dan pembahasan merupakan jawaban atas persoalan penelitian yang terdapat dalam bab satu. Pembahasan bab ini berkaitan dengan profil Gugus I Gajah Mada, strategi peningkatan mutu, analisis SWOT dan pembahasannya.

4.1. Hasil penelitian

4.1.1. Profil SD Negeri Gugus I Gajah Mada

  Gugus I Gajah Mada merupakan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang terdiri dari tenaga pendidik dari beberapa Sekolah Dasar Negeri dengan wilayah yang berdekatan yang bertujuan untuk memperlancar upaya meningkatkan kemampuan professional para guru SD se-Gugus I Gajah Mada dalam usahanya meningkatkan mutu proses belajar mengajar serta hasil belajar siswa dengan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh kelompok kerja tersebut, tenaga kependidikan dan masyarakat sekitarnya. Gugus I Gajah Mada adalah salah satu gugus yang berada di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Gugus I Gajah Mada beranggotakan 5 Sekolah Dasar yaitu SDN 02 Pakis, SDN 01 Bringin, SDN 02 Bringin, SDN 03 Bringin dan SDN Popongan. Sejarah berdirinya Gugus I Gajah Mada yaitu pada tahun 1980-an.

  Gugus I gajah Mada ini berada paling dekat dengan pusat pemerintahan kota Kecamatan Bringin, sehingga letaknya amat strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan maka tak heran bila sering menjadi sasaran penunjukan untuk mewakili di tingkat Kabupaten untuk mewakili Kecamatan Bringin dalam berbagai lomba. Tetapi tahun belakangan ini mengalami penurunan hasil nilai Ujian Sekolah

  Siswa yang akan mengikuti Ujian Sekolah tahun ajaran 2014/2015 di Gugus I Gajah Mada Kec. Bringin terdiri dari 119 anak, yang terbagi menjadi siswa laki- laki berjumlah 63 anak dan siswa perempuan berjumlah 56 anak, dengan potensi guru yang seperti tertera pada table 4.1. Orang tua murid berharap kepada sekolah semua siswa yang mengikuti Ujian Sekolah ini lulus dengan nilai yang memuaskan sehingga dapat untuk melanjutkan ke sekolah lanjutan yang diharapkan dengan mudah. Tetapi untuk tiga tahun ajaran ini telah mengalami penurunan prestasi yang signifikan, sehingga perlu diadakan penelitian.

  Untuk mengatasi kendala yang dihadapi tersebut diatas beberapa strategi dilakukan oleh para guru kl 6, Kepala Sekolah dari 5 SDN tersebut dan juga Penilik Sekolah (PS) yang membawahi Daerah Binaan (Dadin) Gugus I Gajah Mada Kec. Bringin dalam hal ini Drs. Tukijo mengatakan:

  Prestasi SD Negeri Gugus I Gajah Mada belakangan ini

  “

  mengalami penurunan yang sangat siqnifikan, sehingga perlu mencari penyebab penurunan prestasi ini “Lebih lanjut Drs. Tukijo berharap:” Prestasi akademik untuk lulusan tahun ajaran 2014/2015 ini akan diraih oleh Gugus I Gajah Mada

  .

  kembali”

  Karena dengan menurunnya hasil US tahun ajaran 2013/2014 prestasi tertinggi se-Kecamatan tidak bisa diraih oleh Gugus I Gajah Mada. Periode tahun 2013/2014 paling tinggi prestasi yang diraih SDN se-Gugus I Gajah Mada hanya meraih peringkat 4 yaitu SDN Bringin I. Hal ini juga yang menjadi keprihatinan para guru kelas VI dan Kepala Sekolah se- Gugus I Gajah Mada. Pernyataan diatas dibenarkan oleh salah satu guru kelas 6 Kamdi, S.Pd,SD :

  Saya merasakan minat belajar siswa kelas 6 sekarang

  ”

  menurun, karena anak mudah lelah saat mengerjakan tugas dari guru. Salah satu faktor penyebabnya adalah anak terlalu banyak waktu melihat senetron di TV yang diputar pada Jam Belajar

  

Masyarakat (JBM).”

  Pernyataan diatas dibenarkan oleh Kuncoro,S.Pd sebagai guru kelas 6 pada kesempatan mengadakan FGD di saat KKG Gugus I Gajah Mada di SD Bringin 3 tgl 13 September 2014, beliau mengatakan :

  Kelemahan guru-guru kelas 6 Gugus I ini banyak

  “

  yang tidak bisa mengoperasionalkan Laptop, sedangkan dengan tayangan LCD siswa dapat lebih jelas dalam mencermati materi pelajaran yang selalu dipadatkan bila mendekati Ujian Sekolah”.

  Hal tersebut diungkapkan juga oleh salah seorang Kepala SekolahSD Negeri Pakis 02 Eko Lesmono,S.Pd,M.Pd pada saat pertemuan KKG guru kelas di SD Bringin I tanggal 4 Oktober 2014 yang mengatakan :

  Keberhasilan siswa kelas 6 dalam menempuh Ujian

  ”

  Sekolah nanti juga tak lepas dari pengawasan orang tua siswa saat berada di rumah, karena waktu belajar dirumah akan lebih banyak dirumah dibandingkan di sekolah, sehingga peran serta orang tua juga ikut mendukung keberhasilan siswa dalam berlatih dirumah.”

  Dari wawancara diatas dapat disimpulkan : Keberhasilan siswa kelas 6 dalam Ujian Sekolah Tahun

  Pelajaran 2014/2015 ini adalah peran serta aktif dari Kepala Sekolah sebagai pengawasan kepada orang tua dan guru kelas 6 untuk selalu mengingatkan anaknya pada saat JBM (Jam Belajar Masyarakat),dan Pengawas Sekolah untuk senantiasa memotivasi guru kelas 6 dalam tugasnya dan membimbing dalam kedinasan dan administrasinya, serta tak kalah pentingnya guru kelas 6 agar selalu berkomunikasi aktif dengan sesama guru kelas 6 dalam memberikan materi latihan agar siswa lebih siap menghadapi Ujian Sekolah di tahun Pelajaran 2014/2015 ini nanti.

  Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya hasil US adalah materi pelajaran diberikan secara pemadatan, penggunaan alat peraga yang kurang, pemanfaatan buku penunjang kurang evektif apalagi pemanfaatan buku-buku perpustakaan sangat kurang, guru tidak menguasai IT sehingga metode mengajar dengan konvensional, guru kelas 6 diberi tugas tambahan (sebagai OPS), anak persiapan menghadapi UN kurang maksimal. Faktor ini dibuktikan ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 2,75 sejumlah 2 anak dari SDN Popongan yang mencantumkan nilai KKM 3 untuk mata pelajaran Matematika.

  

4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Gugus I Gajah

Mada

  Gugus I Gajah Mada memiliki visi dan misi sebagai berikut: Visi : Terdidik, terampil dan mandiri berdasarkan iman / taqwa . Misi :1). Menyelenggarakan pendidikan secara efektif sehingga siswa berkembang secara maksimal. 2). Menyelenggarakan pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir aktif, kreatif dan aktif dalam memecahkan masalah. 3). Menyelenggarakan pengembangan diri sehngga siswa dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. 4). Menumbuh kembangkan lingkungan dan perilaku religius sehingga siswa dapat mengamalkan dan mengahayati agamanya secara nyata. 5). Menumubuhkembangkan perilaku terpuji dan praktik nyata sehigga siswa dapat menjadi teladan bagi teman dan masyarakatnya.

  Tujuan Sekolah: 1). Membentuk forum bertukar pikiran/informasi, bekerja sama, berbagi pengalaman, dan lain-lain dalam rangka meningkatkan kualitas satuan pendidikan.2).Membantu terselenggaranya system pembinaan professional melalui kegiatan KKG dan KKKS.3).Mengembangkan kultur sekolah yang kondusif sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan.4).Menyetarakan kualitas satuan pendidikan melalui kegiatan bersama untuk mendukung pemerataan mutu pendidikan. 5). Membangun kerjasama dengan masyarakat sebagai mitra sekolah dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 6). Menjadi mediator antar anggota gugus serta mediator antara pemerintah dengan anggota gugus dalam berbagai kegiatan peningkatan mutu pendidikan.

  

4.1.3. Data Pengurus Gugus I dan Tenaga

Pendidik

  Kegiatan KKG Gugus I Gajah Mada yang mulai digiatkan kembali setelah pengurus yang baru dengan masa bakti 2013-2018 dengan susunan pengurus sebagai berikut:

I. PEMBINA: 1.

  Kepala UPTD Pendidikan Kec. Bringin: Muh.

  Taufik,S.Sos 2. Pengawas TK/SD: Drs.Tukijo dan Romadhon, S.Pd 3. Pengawas Pendais: Sumyani, S.Ag 4. Ketua Gugu : Padmo Darwanto,S.Pd,SD II. PENGURUS 1.

  Ketua I : Totok Sugiarto (SD Bringin I)

  Ketua II : Sri Mangesti (SD Pakis) 2. Sekretaris I : Prasojo Sasmito (SD Bringin 2)

  Sekretaris II : Yusiana Irmawati (SD Bringin 3) 3. Bendahara I : Rinsiyah (SD Bringin 2)

  Bendahara II : Wahyu Kurniawati (SD Popongan)

  • 4

  • 3

  6 Jumlah

  03

  6 -

  5

  2

  5 SD N Popongan -

  

6

5 -

  5

  1

  1

  

15

  44

  1

  42

  19 Sumber :UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bringin

  Data diatas adalah menyebutkan klasifikasi pendidikan tenaga pendidik dari 5 SD Negeri se-Gugus

  I Gajah Mada Kecamatan Bringin yang berjumlah 61 orang guru sedangkan yang sudah bersertifikasi adalah 42 yang belum mendapat sertifikasi 19 orang guru, jumlah guru yang sudah mendapatkan sertifikat Pendidik dengan yang belum ini akan mempengaruhi kinerja guru dalam menentukan hasil akhir prestasi peserta didik.

  Dibawah ini adalah data jumlah siswa disetiap SDN di Gugus I Gajah Mada beserta siswa yang mengikuti Ujian Sekolah pada tahun Pelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut :

  4 SD N Bringin

  9

  7

  7 -

  SUDAH BELUM

  1 SD N Pakis02

  1

  

1

  8

  1

  4

Tabel 4.2 Tenaga Pendidik di Gugus I Gajah Mada

  2 SD N Bringin

  01

  18 -

  16

  6

  3 SD N Bringin

  02

  Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang No Nama Sekolah SLTA DII S1 S2 SERTIFIKASI

  • 1

4.1.4 Jumlah Siswa di Gugus I Gajah Mada

  11

  

Tabel 4.3.

Siswa di Gugus I Gajah Mada

Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang

  63

  13 Jumlah 853 119

  11

  24

  5 SD N Popongan 167

  5

  5

  10

  99

  4 SD N Bringin 03

  15

  Dari data tabel diatas jumlah guru dengan jumlah siswa sangatlah mencukupi sehingga dari formasi guru sudah tidak menimbulkan masalah yang serius, hanya perlu pembinaan bagi tenaga pendidiknya agar bekerja secara professional.

  26

  3 SD N Bringin 02 168

  21

  22

  43

  2 SD N Bringin 01 298

  6

  10

  16

  1 SD N Pakis02 121

  No Nama Sekolah Jumlah Siswa Siswa Yang Mengik uti US Jenis Kelamin L P

  56 Sumber :UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bringin

4.1.5 Nilai Ujian Akhir Sekolah

  Nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) murni dapat dilihat pada tabel berikut yang menggambarkan Nilai Ujian Akhir Seolah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri se

  • – Gugus I Gajah Mada Kecmatan Beringin tahun ajaran 2013/2014 s/d 2015/2016

Tabel 4.4 Hasil Ujian Sekolah SD Negeri Gugus I Gajah Mada

  Tahun Nama Sekolah Total Nilai Peringkat Tingkat Kecamatan 2013/2014

Bringin 01 24,77

  4 Bringin 02 23,56

  10 Pakis 02 24,28

  7 Rerata 24,20 2014/2015 Bringin 01

  21.54

  8 Bringin 02 21,05

  10 Pakis 02 21,22

  9 Rerata 21,27 2015/2016

Bringin 01 24,56

  8 Bringin 02 23,73

  9 Pakis 02 23,59

  10 Rerata 23,96 Sumber : Data Primer Gugus I Gajah Mada th 2013 - 2016

  Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa terjadi penurunan jumlah nilai Ujian Sekolah dari tahun 2013/2014 –2015/2016.

  Jumlah nilai mengalami penrunan yaitu pada tahun 2013/2014 rerata jumlah nilai 24,20 pada tahun 2014/2015 menjadi 21,27 atau turun 2,93. Pada tahun 2015/2016 menjadi 23,96 naik 2,69 dari tahun 2014/2015, akan tetapi masih dibawah tahun 2013/2014 sebesar 0,24.

  

4.1.6. Rencana Strategis SD Negeri Gugus I

Gajah Mada

  Dari beberapa pertemuan dengan para

  

stekholder yaitu Penilik Sekolah (PS), Kepala Sekolah,

  Guru kelas 6,dan perwakilan Komite se-Gugus I Gajah Mada mendapatkan kesimpulan bahwa untuk melaksanakan rencara strategi peningkatan mutu hasil SD Negeri se-Gugus I Gajah Mada perlu dipersiapkan tenaga pendidik yang mampu memanfaatkan sarana dan prasarana dengan baik dan benar, materi pelajaran hendaknya tidak dipaksakan pemadatan sehingga siswa merasa tertekan dan tidak mampu mengingatnya yang akan mempengaruhi hasil prestasinya, Penilik Sekolah beserta Kepala Sekolah memberikan pelatihan

  IT pemakaian media elektronik untuk pembelajaran bagi guru-guru khususnya guru kelas 6, agar dapat memberikan materi pelajaran yang bervariatf untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran serta dapat menghemat alat peraga.

4.1.7. Program Strategis Gugus I Gajah Mada Menurut Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.

  Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuanlulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.Mutu pendidikan menurut Permendiknas nomor 63 tahun 2009 adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari penerapan Sistem Pendidikan Nasional.Dari uraian diatas Gugus I Gajah Mada ingin mengentaskan 119 siswa berdasarkan Kemendiknas no 23 tahun 2006 dan no 63 tahun 2009.

  Untuk melaksanakan rencana strategis peningkatan mutu hasil Ujian Sekolah tahun ajaran 2014/2015 Gugus I Gajah Mada memiliki program yang akan dicapai oleh lulusan tahun tersebut yaitu: (1) Meraih peringkat terbaik dalam hasil ditingkat Kecamatan (peringkat 1

  • – 5 besar), (2) Melatih siswa dengan arsip soal yang ada (arsip soal dari tahun sebumnya yang relevan, (3) Meningkatkan standar minimal nilai hasil Ujian Sekolah siswa. (4) Mengentaskan semua siswa kelas 6 se-Gugus I Gajah Mada dengan nilai yang baik, sehingga akan mudah mendapatkan sekolah yang lebih tinggi dengan mudah.

  Dari program di atas semua yang terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan program tentunya perlu bekerjasama (PS, KS, Guru Kelas 6, dan Komite Sekolah) tak lupa peran serta orang tua siswa sendiri juga dilibatkan dalam pembimbingannya di rumah.

4.2 Analisa SWOT

  Berdasarkan hasil FGD yang dilakukan oleh SD Negeri Guru

  • – guru klas VI, se-Gugus I Gajah Mada Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang pada tanggal

  27 Pebruari 2016 didapat tiga aspek yaitu aspek input, proses, dan out put. Dalam hal ini data dikelompokkan menjadi tiga matriks yaitu IFAS, EFAS dan matrik SWOT yaitu dengan mengidentifikasi factor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi kelangsungan SDN se-Gugus I Gajah Mada Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

  Hasil analisis factor kekuatan dan kelemahan aspek input yang diperoleh melalui hasil FGD pada tabel dibawah ini. Tahap selanjutnya diberi bobot dan penilaian, serta dilakukan perhitungan skor akhir.

Tabel 4.5 Matrik IFAS

  Bobot

Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating x

Rating

  KEKUATAN 1. Guru yang sudah bersertifikasi

  0.20 3 0,60 2. Panduan kerja kepengurusan

  0.10 3 0,30 sudah menetap 3. Komitmen antara Kepala

  0.05 3 0,15 Sekolah dengan guru 4. Komite sekolah mendukung

  0.05 2 0,10 program sekolah 5. Sarana prasarana sekolah

  0.10 2 0,30 memadahi 6. Pendanaan dari tiap sekolah

  0.05 4 0,20 Sub Total

  0.55

  1.65

  Bobot Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating x Rating KELEMAHAN 1. Kurangnya dukungan dari orang

  0.10

  4

  0.40 tua siswa 2. Guru kurang menguasai IT

  0.05

  3

  0.15 3. Masing-masing sekolah tidak

  0.05

  2

  0.10 memiliki tenaga administrasi 4. Sistim komunikasi antar guru kurang dalam pemecahan

  0.05

  1

  0.05 masalah 5. Kurangnya kedisiplinan dari

  0.05

  1

  0.15 warga sekolah 6. Penjaga Sekolah tidak aktif

  0,10 1 0,10 dalam bekerja 7. Kurangnya koordinasi dalam

  0.05

  2

  0.10 program Sub Total

  0.45

  0.95 Total 1.00 0,75

  Sumber : Hasil Focus Group Discussion Dari SWOT dapat diketahui bahwa kekuatan yang paling besar SDN se Gugus I Gajah Mada

  Kecamatan Bringin adalah Pengurus/Guru sudah sudah bersertifikasi, maka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab harus memenuhi 24 jam mengajar, disamping beban kerja lebih banyak disbanding dengan Guru Honor ataupun yang belum bersertifikasi. Bobot komponen 0,15 dengan skor 4, bobot rating 0,6. Kekuatan internal yang dimiliki adalah panduan kerja kepengurusan sudah menetap dengan bobot 0,10, rating 3 skor 0,30 hal ini menjadi sumber kekuatan karena akan membuat rancangan strategi pembelajaran lebih nyaman, tidak berubah

  • – ubah,
pengurus akan memiliki jiwa handarbeni. Kekuatan yang tak kalah penting adalah sarana prasarana sekolah yang memadahi bobot 0,10 rating 2 skor 0,3. Sarana yang memadahi sangat penting untuk menunjang proses belajar dan mengajar seperti diantaranya memiliki gedung, paket computer/IT, alat peraga cukup, sarana olah raga dekat dengan lapangan, guru pelatih/instrucktur dekat dengan sekolah. Skore akhir dari kekuatan adalah 1,65

  Disamping mempunyai kekuatan dari internal tentunya SDN se-Gugus I Gajah Mada Kecamatan Bringin memiliki kelemahan-kelemahan yang perlu perbaikan. Kurangnya dukungan dari orang tua siswa khususnya siswa kelas 6, umumnya semua siswa tentang jam belajar. Orang tua siswa melepas putra- putrinya untuk belajar sekehendaknya, tidak didorong untuk belajar atau pembiaran, pada saat belajar tidak dikontrol orang tua, pada saat pertemuan dengan orang tua siswa, wali murid menyerahkan sepenuhnya pada guru/sekolah atas keberhasilan kelulusan dan nilai, bobot kelemahan kurangnya dukungan 0,10 rating 4, skor cukup tinggi 0,4, hal ini perlu dikomunikasikan dengan orang tua agar masalah segera diselesaikan. Kelemahan internal lain adalah Guru kurang menguasai

  IT, karena sebagian guru masih beranggapan dengan mempelajari IT, pelajaran siswa terganggu, pemahaman seperti ini keliru justru dengan bantuan media IT, materi yang disampaikan lebih jelas dan komprenhensif, karena pemahaman siswa diharapkan hampir sama, menyadari akan hal ini maka peran pengurus gugus untuk memberikan dorongan pembelajaran media IT oleh Guru. Bobot guru kurang menguasai IT dalam penelitian ini 0,05 rating 3 skor 0,15.

  Kurangnya kedisiplinan dari warga sekolah dengan bobot 0,05 dan rating 1 skor 0,15 perlu mendapat perhatian agar program yang direncanakan dapat berjalan efektif dan dapat mencapai tujuan. Kurangnya disiplin warga sekolah diantaranya ada guru sering dating terlambat, kepulangan tidak sesai waktunya, sehingga mengurangi hak siswa menerima pelajaran. Untuk kurang displin siswa adalah siswa tidak disiplin terhadap peraturan sekolah sering terlambat, membolos/absen, membawa hand phone pada saat jam pelajaran, tidak mengerjakan tugas.

  Dikeluhkan adanya penjaga sekolah yang tidak aktif dalam bekerja, hal ini disebabkan para penjaga sekolah rata-rata pegawai honor gaji jauh dibawah UMK, sehingga para penjaga masuk kerja rata-rata pagi hari dan siang hari baru menutup kantor/sekolah, sehingga bila ada keperluan berkaitan dengan sekolah, guru dan siswa kesulitan untuk minta bantuan bobot 0,05 rating 2 skor 0,10. Total skor kelemahan 0,95.

  Total skore akhir kekuatan dikurangi kelemahan adalah 0,75 berarti faktor kekuatan masih unggul dibandingkan kelemahan, maka sekolah dapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi kelemhan-kelemahan yang ada.

  • – Analisis selanjutnya pendekatan pada peluang peluang yang mungkin bisa timbul serta ancaman- ancaman yang mengganggu proses adalah yang berasal dari factor eksternal digambarkan dalam matrik EFAS (Eksternal Facktor Analysis Summary). Hasil analisis factor peluang dan ancaman selanjutnya diberi bobot dan penilaian, serta dilakukan perhitungan skor, akhirnya diperoleh matrik yang telihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.6 Matrik EFAS

  Bobot Faktor- Faktor Eksternal Bobot Rating x Rating PELUANG 1. Mengikuti lomba yang diada-

  0.15

  4

  0.6 kan Dinas Pendidikan 2. Program-program pengembangan guru dari

  0.15

  3

  0.45 Kementrian dan Dinas Pendidikan 3. Posisi yang strategis dalam kedekatan dengan pusat

  0.15

  2

  0.20 pemerintahan 4. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi

  0.10

  1

  0.10 yang dapat diakses oleh guru.

  5.

  0.10

  1

  0.10 Ketempatan guru berprestasi Total

  0.60

  1.75

  Bobot Faktor- Faktor Eksternal Bobot Rating x Rating ANCAMAN 1. Sering terjadi mutasi Kepala

  0.10

  2

  0.20 Sekolah dan Guru 2. Perubahan kebijakan pengembangan mutu

  0.10

  1

  0.10 pendidikan 3. Guru sekolah pesaing sebagian besar menguasai

  0.05

  2

  0.10 IT 4. Perbedaan persepsi antar Kepala Sekolah, Guru, dan

  0.05

  1

  0.05 Pengawas Sekolah 5. Kegiatan – kegiatan social yang menyita waktu dan

  0.05

  1

  0.05 biaya 6. Nilai/Mutu Sekolah Swasta Di Gugus I Gajah Mada Lebih 0,50 2 0,10 Tinggi. Sub Total

  0.40

  0.55 Total 1.0 1,2

  Sumber : Hasil FGD pada tanggal 25 Oktober 2017 Hasil SWOT memperlihatkan SD Negeri Se-Gugus

  I Gajah Mada memiliki beberapa peluang agar dapat diminati oleh masyarakat sekitar, antara lain mengikuti lomba yang dilaksanakan oleh Dinas dengan bobot 0,15 dan rating 4 dengan nilai akhir 0,6 hal ini merupakan peluang yang sangat bagus dan perlu ditingkatkan, sebagai bekal siswa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dipermudah. Peluang program pengembangan guru dari Kementerian Dinas Pendidikan yaitu guru diberi kesempatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta membuat rasa bangga sebagai penyandang profesi guru, meningkatkan harkat dan martabat profesi guru ditengah masyarakat dengan bobot 0,15 dan rating 3 dengan total score 0,45, hal ini juga menjadi peluang yang baik SD Negeri Se-Gugus I Gajah Mada posisi strategis dengan pusat pemerintahan desa dan kecamatan, hal ini akan memperlancar informasi, mempercepat pengurusan administrasi bobot 0,15 rating 2 skor 0,20. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dapat diakses oleh guru bobot 0,10 rating 1 skor 0,10 adalah peluang yang bagus bagi guru untuk mengakses ilmu-ilmu dan informasi baru, sehingga pembelajaran jadi berkembang. Peluang yang tak kalah penting adalah ditempatkannya Guru ataupun Kepala Sekolah berprestasi tingkat propinsi sampai tingkat nasional memacu dan memicu guru- guru untuk meningkatkan profesionalsme guru yang pada akhirnya peningkatan mutu sekolah dengan skor 0,10 Total bobot dikalikan score untuk peluang adalah 1,75

  Selain peluang, sekolah memiliki ancaman sering terjadinya mutasi Kepala Sekolah dan Guru, hal ini mempengaruhi program kerja, perlu penyesuaian yang membutuhkan waktu apalagi mutasi terjadi menjelang pelaksanaan ujian sekolah dengan bobot 0,10 rating 2 skor 20. Perubahan kebijakan pengembangan mutu pendidikan misal perubahan KTSP menjadi K-13, hal ini sangat berpengaruh pada penyEsuaian materi ajar dan pola KBM, bobot 0,10 rating 1 skor 0,10. Selain hal tersebut guru sekolah pesaing/swasta rata-rata muda, strata 1, dan lebih memahami informasi teknologi (IT) dengan bobot 0,05 dan rating 1 dengan total score 0,05 maka sekolah perlu mengadakan pendekatan agar para guru SD Negeri Se-Gugus I Gajah Mada maka perlu mendapat perhatian agar guru dapat menyesuaikan dengan perkembangan IT dengan cara melaksanakan pelatihan IT. Ancaman lain yang sangat berbahaya adalah nilai/hasil ujian akhir sekolah untuk sekolah swasta (MI) di wilayah kerja Gugus I Gajah Mada Kecamatan Bringin nilainya lebih tinggi disbanding SD Negeri dengan bobot 0,1 dan rating 1, hal ini perlu diwaspadai oleh sekolah. Jumlah bobot akhir untuk faktor ancaman adalah 0,4 dan total nilai 0,55. Dengan nilai akhir di bawah 0,1 berarti Sekolah memiliki ancaman yang cukup serius untuk memacu hasil/ mutu kelulusan siswa .

  Total akhir faktor peluang dikurangi ancaman adalah 1,2. Berarti sekolah memiliki ancaman yang serius terutama di bidang out put sekolah pesaing sesuai dengan keinginan masyarakat, maka sekolah harus menentukan langkah atau strategi agar dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman.

  Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut, jelas bahwa ancaman terbesar adalah sering terjadinya mutasi Guru atau Kepala Sekolah menjelang Ujian Sekolah dikarenakan yang mempengaruhi proses KBM

  Agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, maka perlu dibuat pedoman pelaksanaannya.

  Adapun hasil akhir dari analisis SWOT dapat digambarkan dalam matrik berikut:

Tabel 4.7. Matrik Skor Akhir IFAS-EFAS

  IFAS EFAS

  Kategori Total Skor Kategori Total Skor

Kekuatan (S) 1,65 Peluang (O) 1,75

Kelemahan (W) 0,95 Ancaman (T) 0,55

Total (S-W) 0,75 Total ( O-T) 1,2

  Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal

  • – dan eksternal diperoleh hasil akhir IFAS (kekuatan kelemahan) adalah 0,75; sedangkan hasil akhir dari EFAS (peluang-ancaman) adalah 1,2. Hal ini menunjukkkan bahwa strategi berada di kuadran SO (Strength-Opportuity) yang mendukung Strategi Agresif yaitu menggunakan kekuatan dari lingkungan internal sekolah untuk memanfaatkan peluang yang ada pada lingkungan eksternal agar dapat menghasilkan out put sesuai dengan harapan masyarakat pengguna
Adapun hasil analisis SWOT tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Peluang

  Mendukung startegi Agresif Menggunakan Kekuatan untuk 3 memanfaatkan peluang yang ada 2 (0,75;,1,2)

  Kelemahan Kekuatan

  1

  • 3 -2 -1

  1

  2

  3

  • 1
  • <
  • 3

  Acaman

Gambar 4.1. Diagram SWOT

  Hasil analisis berada di kuadran 1, berarti sekolah berada pada situasi yang menyenangkan yaitu memiliki Kekuatan dan peluang, sehingga sekolah dapat menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan melalui Matrik SWOT berikut.

  Tebel 4.7. Matrik SWOT

  Faktor Peluang Eksternal Faktor Internal

  Mengikuti lomba yang diadakan Dinas Pendidikan kedekatan dengan pusat pemerintahan Perkembangan tehnologi informasi dan komunikasi yang dapat diakses oleh guru Ketempatan guru berprestasi Posisi yang strategis dalam Program-program pengembangan guru dari Kementrian Dinas Pendidikan 1.

  3.

  4.

  5.

  2. Kekuatan Strategi yang dapat dilaksanaka adalah: Guru menggunakan alat peraga yang relevan, 1. Guru yang sudah Penilik Sekolah (PS) memberikan rambu-rambu bersertifikasi strategi yang akan ditempuh, wali murid agar

  2. Panduan kerja memperhatikan cara belajar anak bila kepengurusan dirumah, penambahan jam belajar, remedial, sudah menetap teaching dan evaluating, memberikan 3.

  Komitmen antara tambahan pelajaran/PR, agar tetap belajar Kepala Sekolah secara bekesinambungan, komite dan dengan guru pemerintah desa ikut memberi sosialisasi agar

  4. Komite Sekolah orang tua mengawasi putra putri dalam belajar mendukung di rumah, menjalin kerjasama dengan alumnus program Sekolah 5. Pendanaan dari setiap sekolah

  Berbekal dari hasil data yang diperloleh dan analisis kebutuhan perlu dibuat pedoman pelaksanaan Strategi:

  Guru menggunakan alat peraga yang relevan untuk menjelaskan materi, hal ini merupakan bagian yang penting dalam proses belajar dan mengajar. Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan mmembantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien; Penilik Sekolah (PS) memberikan rambu-rambu strategi yang akan ditempuh; yaitu memberikan kebijakan kepada guru untuk melakukan bedah kisi- kisi diawal smester II tahun berjalan yang perlu dibakukan sebagai pedoman berkelanjutan.

  Mengumpulkan wali murid agar memperhatikan cara belajar anak bila dirumah; wali murid diminta untuk ikut membimbing putra

  • – putrinya pola belajar anak dirumah serta mengadakan pendampingan.

  Penambahan jam belajar, remedial, teaching dan

  

evaluating. Memberikan tambahan pelajaran/PR dan

  tugas dirumah bagi siswa kelas VI, agar tetap belajar secara bekesinambungan; Komite dan pemerintah desa ikut memberi sosialisasi agar orang tua mengawasi putra putri dalam belajar di rumah

  Menjalin kerjasama dengan alumnus adalah untuk membangun image positif melalui alumni. Lulusan adalah hasil akhir dari suatu proses yang dilakukan sekolah, sehingga diharapkan mutu hasil Ujian Sekolah yang baik, berdampak pada alumni SD Negeri se-Gugus I Gajah Mada mempunyai kepribadian yang baik diantaranya sikap mandiri, jujur taqwa, bertangnggung jawab menghormati dan menghargai orang lain (Orang tua, Guru, dan lainnya).

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Pendekatan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Berbasis Kearifan Religi untuk Meningkatkan Jumlah Peserta Didik SD Negeri Jombor Tuntang

0 0 16

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil SDN Jombor - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Berbasis Kearifan Religi untuk Meningkatkan Jumlah Peserta Didik SD Negeri Jombor Tuntang

0 2 62

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Berbasis Kearifan Religi untuk Meningkatkan Jumlah Peserta Didik SD Negeri Jombor Tuntang

0 0 40

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Dasar se- Gugus I Gajah Mada Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang

0 0 43

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 14

ANALISIS TARIF, SOSIALISASI, PELAKSANAAN SANKSI, DAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM MELALUI KEPUASAN WAJIB PAJAK SEBAGAI VARIABEL MODERATOR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JEPARA

0 1 14