ERIC TANAKA NIM : 110200063 DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI
ANALISIS YURIDIS TENTANG PEMBERIAN HONORARIUM
ADVOKAT YANG DIGUNAKAN SEBAGAI SARANA
PRAKTIK PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING)
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH :
ERIC TANAKA
NIM : 110200063
DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
ABSTRAK
ANALISIS YURIDIS TENTANG PEMBERIAN HONORARIUM
ADVOKAT YANG DIGUNAKAN SEBAGAI SARANA
PRAKTIK PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING)
Eric Tanaka* Bismar Nasution **
Mahmul Siregar *** Tidak adanya pengaturan secara jelas oleh undang-undang terhadap batas pemberian honorarium kepada seorang advokat, menimbulkan suatu celah hukum yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku tindak pidana pencucian uang untuk menjadikan honorarium advokat sebagai sarana praktek pencucian uang. Pasal 21 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat yang menyebutkan bahwa besarnya honorarium atas jasa hukum ditetapkan secara wajar berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. Hal ini memberikan ketidakpastian batas honorarium yang dapat diterima oleh seorang advokat dari kliennya. Honorarium yang diterima advokat dapat berupa uang hasil tindak pidana pencucian uang yang berusaha dicuci oleh pelaku kejahatan. Agar tidak terdeteksi oleh pihak yang berwenang maka pelaku kejahatan tersebut melakukan kesepakatan secara diam- diam atau kongkalikong dengan advokatnya yang dimana kesepakatan ini termasuk kedalam kerahasiaan antara advokat dengan kliennya.
Metode yang digunakan dalam pembahasan rumusan masalah tersebut adalah metode penelitian yuridis normatif dengan mengkaji dan menganalisis data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier. Seluruh data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi kepustakaan dan dianalisis secara normatif.
Dengan adanya kode etik advokat, kepercayaan masyarakat akan profesi advokat dapat diperkuat dikarenakan setiap klien akan mempunyai kepastian bahwa kepentingannya akan terjamin. FATF menyebutkan bahwa advokat atau pengacara berpotensi sebagai “gatekeeper” untuk pencucian uang dan pendanaan teroris disebabkan begitu beragamnya jasa yang dapat mereka berikan kepada klien. Gatekeeper adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan seorang profesional di bidang keuangan atau hukum dengan keahlian, pengetahuan, dan akses khusus kepada sistem finansial global yang jasanya digunakan untuk menyembunyikan aset milik kliennya. Seorang advokat dalam menjalankan tugasnya harus didasarkan dengan itikad baik jadi apabila memang terbukti advokat berperan sebagai seorang gatekeeper yang membantu kliennya dalam melakukan tindak pidana pencucian uang melalui modus penetapan honorariumnya, maka advokat tersebut tidaklah hanya telah melanggar UU Advokat dan Kode Etik Profesi Advokat bahkan ia telah melanggar UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Kata Kunci : Advokat, Honorarium, Pencucian Uang, Gatekeeper.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat yang telah diberikan-Nya selama ini, sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis skripsi ini dengan baik dan benar. Penulisan Skripsi yang berjudul: Analisis Yuridis Tentang Pemberian Honorarium Advokat Yang Digunakan Sebagai Sarana Praktik Pencucian Uang (Money Laundering) adalah untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH) di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa hasil penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca skripsi ini. Kelak dengan adanya saran dan kritik tersebut, maka penulis akan dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik dan berkualitas, baik dari segi substansi maupun dari segi cara penulisannya.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A(K)., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah mengelola dan menyelenggarakan universitas sesuai dengan visi dan misi USU.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M. Hum., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta membina tenaga pendidik dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU).
3. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan
I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah banyak membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Bapak Syarifuddin Hasibuan, S.H., M.Hum.,DFM, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah banyak membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum.
5. Bapak Dr. OK. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah banyak membantu Dekan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
6. Ibu Windha, S.H., M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Ekonomi dan Dosen Hukum Ekonomi. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu yang sudah memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dan bermanfaat bagi penyelesaian skripsi ini serta waktu bimbingan yang diberikan agar skripsi ini diselesaikan dengan baik.
7. Bapak Ramli Siregar, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan Departemen Hukum Ekonomi. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas ilmu yang telah diberikan dalam perkuliahan.
8. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Hukum Ekonomi. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya dukungannya yang sangat berarti dan bermanfaat bagi penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II dan Dosen Hukum Ekonomi. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak atas segala bantuan, kritikan, saran, bimbingan, dan dukungan yang sangat berarti dan bermanfaat hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
10. Bapak Alwan, S.H., M.Hum., selaku Dosen Wali. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas segala bimbingan sejak baru menjadi mahasiswa sampai sekarang selesai menyelesaikan pendidikan.
11. Para Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh staf administrasi di Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah berjasa mendidik dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Kepada kedua orang tua penulis, Arifin Tanaka dan Lies Sio yang telah membesarkan, mendidik, dan mendukung penulis hingga bisa menyelesaikan pendidikan formal Strata Satu (S1) ini.
13. Adik penulis Tivanni Tanaka serta anggota keluarga penulis yang lain yang telah menjadi semangat dan faktor pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan formal strata satu dan juga memberikan dukungan moral dalam menjalani hidup penulis.
14. Larrisa Japardi, teman seperjuangan perkuliahan mencakup pasangan dalam hidup penulis yang selalu menyemagati dan memberikan
15. Irene Mulia, Yuendris dan Wisely, sahabat terbaik serta teman senasib, teman makan-makan dan seperjuangan penulis selama masa perkuliahan di FH USU yang selalu bersama penulis dalam suka maupun duka pada saat menjalani masa perkuliahan.
16. Para Pacisu Pacisu yang selalu hadir memberikan canda dan tawa yang tak terkira kepada penulis selama masa perkuliahan di FH USU.
17. William Wijaya, Yoko, Ekarudy, Stella Guntur, Sheila, Yohana, Cathlin, Irene, Abonk, Fredy dan seluruh teman di Fakultas Hukum USU.
18. Yogi, Syahnaz, Pratiwi Habibi, Junanda, Nasrini, Nurul, Suenta, Baim, Merico, Herman, Azri, Aja, Reza, Deni, Michael, dan sahabat-sahabat seperjuangan dari Grup A Fakultas Hukum USU stambuk 2011 yang lain.
19. Kak Yuna yang selalu memberikan arahan dan bantuan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
20. Filbelt, Hariyanto dan Andrea yang menjadi teman setia ngopi dan ngobrol penulis.
21. Abang dan kakak kelas serta adik-adik kelas Penulis di Fakultas Hukum USU yang lain.
Medan, 1 April 2015 Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .............................................................................. 9 C. Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 9 D. Keaslian Judul ..................................................................................... 10 E. Tinjauan Kepustakaan ......................................................................... 12 F. Metode Penelitian ................................................................................ 14 G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 16 BAB II KODE ETIK PROFESI ADVOKAT DI INDONESIA A. Pengertian Advokat ............................................................................ 18 B. Fungsi dan Peranan Advokat .............................................................. 24 C. Kode Etik Advokat ............................................................................. 30 D. Fungsi Kode Etik Advokat ................................................................. 35 E. Cara Penegakan Kode Etik Advokat ................................................... 40 BAB III PEMBERIAN HONORARIUM ADVOKAT YANG DIJADIKAN SEBAGAI SARANA PRAKTIK PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) A. Pengertian dan Sejarah Pencucian Uang ............................................ 48 B. Tipologi Pencucian Uang .................................................................... 53 C. Dampak Pencucian Uang .................................................................... 64 D. Transaksi Keuangan Mencurigakan ................................................... 75
E. Penetapan Jumlah Honorarium Dimanfaatkan Sebagai Sarana Pencucian Uang .................................................................................. 80
BAB IV AKIBAT HUKUM BAGI ADVOKAT YANG MENERIMA HONORARIUM HASIL TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG A. Implementasi Ketentuan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2010 Terkait Honorarium Advokat Hasil Tindak Pidana Pencucian Uang .................................................................................. 87
B. Akibat Hukum Bagi Advokat Yang Menerima Honorarium Hasil Tindak Pidana Pencucian Uang .......................................................... 90
C. Peran PPATK Dalam Mengawasi Honorarium Yang Diterima Advokat ............................................................................................... 93
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 98 B. Saran ................................................................................................. 100 DAFTAR PUSTAKA