METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN ( 3 )

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efsiensi waktu dan
optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat
merealisasikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, biaya
yang telah dianggarkan dan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang
diinginkan pihak pengguna anggaran, sebagai upaya untuk terlaksananya
rencana proyek tersebut, maka berikut ini kami susun Metode Pelaksanaan.
Demi kelancaran, keamanan, mobilisasi alat, bahan serta staf dan pekerja
yang akan memasuki lahan harus mendapat ijin, sesuai peraturan yang
berlaku serta berkoordinasi dengan keamanan setempat.
Manajemen Proyek:
Metode pelaksanaan mengacu pada prinsip bahwa target pembangunan
harus dapat diselesaikan tepat waktu yaitu selama 90 hari Kalender, tepat
biaya sesuai dengan SPH dan tepat mutu sesuai dengan RKS + Spesifkasi
teknis. Proyek ini merupakan proyek paket pekerjaan Arsitektur, dimana
pelaksanaan mengikuti pekerjaan struktur dan sipil yang sudah berlangsung
dan dibangun sesuai perencanaan.
Metode yang kami susun berdasarkan 2 (dua) tahap yaitu :
1. TAHAP PERENCANAAN
PENJADWALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Pembuatan Rencana Kerja ( Kurva S )

Penjadwalan adalah penentuan waktu dengan urutan-urutan kegiatan proyek
hingga menghasilkan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Penjadwalan ini disusun untuk merencanakan antara lain:
Untuk menyusun jadwal proyek dilakukan langkah-langkah berikut:
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas (MK), akan
disahkan oleh Pemberi Tugas.
Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 3 (tiga) rangkap kepada
MK, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada Direksi keet di
lapangan yang selalu diikuti dengan grafk kemajuan pekerjaan/prestasi
kerja. Untuk rencana kerja (Kurva S) sebagai acuan dalam pelaksanaan
dilapangan kami lampirkan dalam dokumen teknis.
Setelah dilakukan penjadwalan pekerjaan melalui pembuatan Rencana kerja
& Network Planning, dibutuhkan waktu selama (90 hari kalender) untuk
menyelesaikan proyek pembangunan, sehingga apabila dimungkinkan maka
penyelesaian proyek dapat dipercepat dari yang direncanakan, Hal ini akan
sangat bermanfaat agar gedung dapat segera dioperasikan dengan baik.

PENGAJUAN/PERIJINAN
1.2.1 Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam pelaksanaan Kontraktor menerapkan standarisasi prosedur sesuai

dengan system mutu yang dimiliki serta memberitahukan/ijin setiap akan
melaksanakan pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan serta untuk menghindari dari pekerjaan bongkar pasang yang
akan mengakibatkan terjadinya keterlambatan serta penambahan biaya
dalam pelaksanaan.
1.2.2 Gambar Kerja (Shop Drawing)
Sebelum memulai pekerjaan dibuat gambar kerja (Shop Drawing) yang detail
dan diajukan kepihak MK untuk mendapat persetujuan.
Gambar kerja dibuat berdasarkan gambar perencana, dan setelah mendapat
persetujuan dari MK diserahkan kepada Site Manager untuk dilaksanakan di
lapangan.
Gambar kerja dibuat rangkap 3 (tiga): 1 (satu) set untuk kontraktor, 1 (satu)
set untuk pengguna jasa dan 1 (satu) set untuk konsultan pengawas (MK).
1.2.3. Material/Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan material/bahan yang akan
dipergunakan, diajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari pihak MK.
Semua material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini sedapat mungki
dilengkapi dengan spesifkasi dari produsen sesuai dengan brosur serta
mengacu kepada persyaratan/RKS .
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji yang

dipersiapkan sesuai dengan standart yang dipersyaratkan.
2. TAHAP PELAKSANAAN
Pekerjaan pembangunan meliputi:
I. TAHAPAN PERSIAPAN
1. Pembuatan Bedeng pekerja, Direksi Keet, gudang bahan, & sarana sanitasi
pekerja juga area kerja.
2. Peralatan kerja, air kerja & listrik kerja.
3. Keamanan Proyek + Pos Jaga.
4. Penggunaan Daya PLN.
5. Pembersihan lapangan dan daerah kerja.
II. PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. Pekerjaan Bongkaran
2. Pekerjaan Dinding
3. Pekerjaan Atap Plat Dak Beton

4. Pekerjaan Plafond.
5. Pekerjaan Finishing Lantai.
6. Pekerjaan Kusen Pintu & Jendela
7. Pekerjaan Pengecatan
1. Pekerjaan Bongkaran

Untuk Pelaksanaan Rehab. Berat disini diperlukan pekerjaan2 Bongkaran
yang rencana material Bekas Bongkaran sebagian ada yang akan dipakai
kembali, sehingga diperlukan tidak terjadi kerusakan2 diantaranya Daun
pintu dan kaca.
Untuk bekas bongkaran diperlukan Pembuangan keluar Site dan Kerapihan
Bekas Bongkaran sehingga tidak akan mengganggu kegiatan yang ada.
2. Pekerjaan Dinding Bata Merah.
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan batu bata mengacu pada persyaratanpersyaratan standart:
a. PUBI – 1982
b. NI – 3 – 1970
c. NI – 10 – 1973
d. SSII – 0021 – 78
Sebelum pekerjaan arsitektur dimulai terlebih dahulu kita cek as – as kolom
dan as – as pasangan bata. Daerah-daerah yang akan dipasang bata harus
dimarking terlebih dahulu, setelah semua marking disetujui oleh Pengawas
barulah kita pasang bata pada posisi tersebut dengan campuran yang telah
ditentukan dalam spesifkasi.
Urutan-urutan pekerjaan pemasangan dinding bata adalah:
a. Sebelum dipasangkan, batu bata harus direndam di air sampai jenuh.
b. Bersihkan dahulu bagian yang akan dipasang batu bata, kemudian siram

dengan air sampai jenuh.
c. Pemasangan propilan dari kayu yang dipasang pada tiap sudut untuk
menentukan posisi horizontal dan vertical denagn menggunakan benang
yang berguna sebagai acuan pemasangan bata sehingga hasilnya dapat rata,
tidak terjadi kemiringan pada arah vertical maupun horizontal. Karena jika
terjadi kemiringan maka akan menyulitkan pekerjaan fnishing selanjutnya
seperti plesteran, pemasangan keramik atau pengecatan.
d. Pemasangan bata harus bersilangan agar terjadi ikatan antara satu dan
lainnya.
e. Pada jarak minimal 3 m pada benang yang panjang dan pada susut
pertemuan dinding harus dipasang kolom dan balok praktis dengan
tambahan besi stek sebagai angkur ke dinding. Posisi dinding harus berada di
atas balok sloof yang pada saat pengecorannya sudah dipasang besi stek.

f. Jika pada dinding tersebut terdapat kusen pintu dan jendela harus dipasang
balok praktis terutama diatas kusen-kusen yang berbentang lebar agar kusen
tersebut tidak menerima beban berat dinding bata diatasnya.
Peralatan yang dipakai: sendok tembok, waterpass tangan, palu, benang, dll.
Setelah pekerjaan pasang Bata selesai, pekerjaan dilanjutkan dengan
plesteran dan acian, dimana sebelum pekerjaan dimulai permukaan yang

akan dipelester harus dibersihkan dan dibasahi air terlibih dahulu.
Agar permukaan pelesteran dan acian rata, maka pada saat pekerjaan
plesteran harus dibuat acuan ketebalan plesteran dari benang dan alat bantu
penggaris.
3. Pekerjaan Atap Baja Ringan
Dalam pelaksanaan Kontraktor menerapkan standarisasi prosedur sesuai
dengan system mutu yang dimiliki , sesuai Specifkasi Teknis yang telah
ditentukan karena bentang atap 7 m s/d 12, agar kemudian hari tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan .
Adapun urutan pekerjaan-pekerjaan ini meleiputi:
1. Kami buat making arah vertical dan Horizontal untuk menentukan tegak
lurus atap Kuda2 baja ringan.
2. untuk yang behubungan dengan dinding diperlukan pemasangan angkur.
3. setelah rangka kuda2 selesai dan benar-benar kuat dan lurus baru
pekerjaan Reng baja ringan bisa dimulai. Jarak Reng harus disesuaikan
dengan ukuran genteng yang akan dipasang. Karena Disini genteng yang
dipakai Genteng Karangpilang.
4. Pekerjaan Plafond
Pekerjaan plafond gysum, allumunium perforated, plafond plater/expose,
adapun secara prinsip metode pelaksanaanya hampir sama.

Urutan pekerjaan pemasangan gypsum meliputi:
a. Pekerjaan Rangka Plafond.
Ranga plafond kami buat dari besi hollow yang telah di zincromate/meni.
Pada proses pemasangan rangka plafond kami lakukan pengukuran (leveling)
elevasi ketinggian plafond dari lantai ditandai dengan tarikan benang antar
kedua sisi dinding. Agar permukaan rangka tidak melenduk kami beri
penggantung pada jarak 1 m dibawah dak beton dan pinggir rangka
diperkuat dengan ramset.
b. Pekerjaan Pemasangan Penutup
Untuk penutup terbuat dari gypsum board tebal 9 mm dan allumunium
dengan rangka hollow yang telah di zinckromate. Pada sambungan gypsum
di beri kain kasa agar nantinya tidak terjadi keretakan, sambungan gypsum
dan list di compound dengan compound khusus gypsum sampai permukaan
halus.

c. Pekerjaan Pemasangan List.
Setelah pekerjaan pemasangan penutup plafond selesai sampai pada
sambungannya rapi, maka pekerjaan pemasangan list dapat kami
laksanakan. Ukuran dan bentuk sesuai dengan persetujuan dari direksi.
Pemasangan list dan sambungannya kami buat yang kuat, lurus, rapi dan

rapat. Kerapatan antar list dengan dinding atau partisi diisi dengan
compound setelah kering dihaluskan dengan amplas khusus baru bias dicat.
5. Pekerjaan Finishing lantai.
Pekerjaan fnishing keramik lantai:
a. Pekerjaan Keramik,
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan keramik mengacu pada persyaratanpersyaratan standar:
NI – 2 - 1971
NI – 3 – 1970
NI – 8 – 1972
SSII – 0241 – 1970
Adapun pekerjaan pemasangan lantai keramik kami laksanakan setelah
pekerjaan plafond selesai, hal ini kami perhitungkan agar kerusakan keramik
tidak terlalu besar akibat pemasangan bekisting sarta lalu lintas tenaga kerja
yang lewat.
6. Pekerjaan Kusen Pintu Jendela allumunium warna serta
Penggantung/Pengunci
Pekerjaan pada proyek ini terdiri dari pintu kayu dan allumunium, dimana
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pekerjaan Kusen Allumunium dan Pintu Kayu
Pelaksanaan pekerjan kayu mengacu pada persyaratan-persyaratan standar:

· NI – 3 – 1970
· NI – 5 1961
· SII – 0458 – 8
· PUBI – 1982 pasal 37
Kayu-kayu yang akan digunakan kayu kamper, utuh, tanpa cacat atau cela
seperti mata kayu, lubang-lubang dan sebagainya. Sebelum pemasangan,
kayu-kayu harus sudah melalui proses pengawetan dan telah diberi bahan
anti rayap. Semua lubang-lubang/cacat di tempat bekas paku, baut dan
permukaan sambungan-sambungan dll harus ditutp dengan dempul/sealer
hingga rapi kembali.
Dalam pemasangan kusen yang perlu diperhatikan, kusen harus lot/lurus
terhadap dinding, sambungan kusen harus tepat, halus dan rata. Pada kusen
kayu kami beri penguat berupa besi atau paku yang ditanam pada kolom
praktis agar nantinya dinding sekitar pinggir kusen tidak retak/pecah.

Pemasangan accessories seperti kunci, engsel, hak angin dan grendel untuk
pintu dan jendela akan kami pasang dengan rapid an kuat agar accessories
pintu dapat bekerja dengan baik.
Urutan Pemasangan kusen kayu:
a. Beri tanda di mana kusen akan di pasang

b. Gunakan alat waterpass tangan, kusen diposisikan berdiri tegak dan
ditahan agar tidak bergerak dan tetap tegak.
c. Pasang paku pada kedua ujung papan untuk menahan kusen agar tetap
Berdiri tegak. Periksa dan pastikan dimana engsel berada di sebelah kanan
atau kiri, kemudian kaitkan paku di ujung papan dan tepi kusen bagian atas.
d. Pasang bata dan kawat pengikat ( angkur ) yang dipasang pada setiap 4
atau lima lapis batu.
e. Celah antara kusen dan bata diisi dengan adukan semen, sehingga dengan
demikian kusen akan menjadi massif, kuat dan kokoh.
7. PEKERJAAN PENGECATAN EX DULUX
Dalam menentukan material, peralatan dan pelaksanaan pekerjaan mengacu
pada ketentuan sebagai berikut :
e. NI-3
f. NI-4
g. Rekomendasi dan jaminan dari pabrik
Sebelum dinding dicat/ diplamir keadaan dinding harus sudah benar benar
kering ( tidak kelur air embun ) setelah benar benar kering, lalu diamplas
sampai halus kemudian diplamir kembali setelah itu pengecatan bisa dimulai.
Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran selesai dan
sudah kering :

Urutan urutan pekerjaan
1. Pengecatan dinding
a. Pastikan permukaan dinding yang akan di cat bersih dan kering untuk
melindungi dari jamur dan mencegah terjadinya pengelupasan
b. Pekerjaan di mulai dari langit langit diteruskan ke dinding dekat kusen
jendela, pintu dan kemudian bagian bawah.
c. Pengecatan lapis pertama menggunakan bahan dasar/ plamir dilanjutkan
dengan pengecatan lapis demi lapis kecuali untuk dinding luar/ exterior tidak
menggunakan plamir karena factor cuaca.
2. Pekerjaan pengecatan plapon
Sebelum pengecatan plafond dan partisi kami mulai, permukaan sambungan
plafond/ partisi kami amplas sampai permukaannya rata dan halus, kemudian
kami bersihkan dari debu

bekas amplas setelah permukaan benar benar rata. Pekerjaan pengecatan
bisa di mulai lapis pertama, setelah lapis pertama kering dilanjutkan lapis
berikutnya sampai benar benar sempurna.
Peralatan yang dipakai:
Kuas, Rol cat, perancah, amplas, kape, alat bantu
Seperti yang kami uraikan pada bagan dibawah ini, serta hasil tes kami
serahkan dan ajukan kepada pihak pengawas.
Demikian Metode dan Tahapan Pelaksanaan ini dibuat sebagai gambaran
dalam proses pekerjaan di lapangan
8. PEKERJAAN PLUMBING
Instalasi Air bersih :
 Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta
Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu
diletakkan.
 Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
 Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
 Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang
sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
 Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop
yang tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga
terjadi penyumbatan).
 Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
 Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
 Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as
keramik, simetris dengan luas keramik.
 Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar
Instalasi air Kotor
 Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air
kotor serta jalur pembuangan.
 Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
 Sambungan harus betul-betul rapat.
 Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol
pembersihan (bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
 Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.

 Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas

plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau
digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
 Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah
ditentukan).
 Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
 Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila
ada), dimana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan
sparing closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi
penyumbatan.
 Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan
dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi
tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
 Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan
bak.
Saluran Air Hujan.
1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong
talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan
menggunakan lem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.
3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak
kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan
penyambungannya harus benar-benar kuat.
Saluran Pipa Wc ke Septictank
 Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan
kemiringannya, karena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran
kotoran apabila digelontor dengan air, kemiringan minimal 2 %.
 Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.
 Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1
lantai), karena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk
bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out.
PENYAMBUNGAN PIPA
 Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa
 Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas
terlebih dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock
(penyambung) segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu
sampai kering. Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan
digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak
rekat.
 Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus
sheeltape secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan
diputar sampai kencang dan rapat.
 Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las.
Untuk penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.

8. Pekerjaan Perapihan
Pekerjaan perapihan merupakan pekerjaan penyempurnaan dan merapikan
pekerjaan yang pada hakekatnya telah selesai dikerjakan namun masih perlu
penyempurnaan. Sebagai contoh misalnya terdapat pintu yang tidak dapat
dibuka/ditutup dengan sempurna, maka perlu disempurnakan, atau terdapat
cat yang belum menutup permukaan bidang secara merata, maka perlu di
cat ulang sehingga diperoleh permukaan bidang cat yang rata, dan
sebagainya.
9. Pekerjaan Lain-lain
Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan time schedule yang diusulkan.
Sebelum pekerjaan diserah terimakan, diwajibkan membongkar gudang,
bangsal-bangsal kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotorankotoran bekas yang ada dalam kolasi bangunan, sehingga pada saat serah
terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih dan rapi.
10. Standar K3
1. Pakaian kerja yang digunakan adalah pakaian proyek
2. Sepatu kerja yang dipakai terbuat dari sol yang tebal supaya bebas
berjalan dimana-mana tanpa terluka
3. Menggunakan kacamata pada saat mengelas
4. Menggunakan sarung tangan
5. Menggunakan helm sebagai pelindung kepala
6. Sabuk pengaman digunakan untuk menghindari kecelakaan pada saat
bekerja. Contohnya : kegiatan erection baja pada bangunan tower
7. Penutup telinga digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang
dikeluarkan oleh mesin
8. Masker digunakan sebagai pelindung pernapasan
9. Tangga digunakan untuk memanjat
Karakteristik kegiatan proyek konstruksi
Bersifat sangat kompleks,multi disiplin ilmu dan gaya seni arsitektur
Mengakibatkan banyak tenaga kerja kasar dan berpendidikan relatif
rendah
Masa kerja terbatas
Intensitas kerja yang tinggi
Menggunakan peralatan kerja beragam dan berpotensi bahaya
Siklus kegiatan konstruksi
PRA KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
PASCA KONSTRUKSI

OPERASIONAL
PEMBONGKARAN
Pihak-pihak Yang Memiliki Peran Dalam Pemenuhan Syarat K3
PEMILIK
KONSULTAN
KONTRAKTOR
PENGELOLA
Sasaran K3
Untuk menjamin dan meningkatkan keamanan total dari ancaman Resiko
bahaya yaitu dengan cara :
Life Safety
Property Safety
Environmental Safety
Mengingat kegiatan konstruksi yang sangat kompleks, karenanya untuk
mencapai sasaran K3 dibutuhkan SISTEM MANAJEMEN KONSTRUKSI
YANG TERINTEGRASI.
Sidoarjo, 23 September 2013
PT.FRANGKY JAYA

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN MESIN PENGHALUS KAYU ( THICKNESSING PLANER )

25 161 1

UJI AKTIVITAS TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN( Polyscias scutellaria Merr ) dan EKSTRAK ETANOL SEDIAAN SERBUK GINSENG TERHADAP DAYA TAHAN BERENANG MENCIT JANTAN (Musmusculus)

50 334 24

AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

55 262 32

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12