23 BAB II Profil Republik Rakyat Cina (RRC) Sebelum Sampai Dengan Deng Xiaoping II. 1 Sejarah Republik Rakyat Cina(RRC)

BAB II Profil Republik Rakyat Cina (RRC) Sebelum Sampai Dengan Deng Xiaoping II. 1 Sejarah Republik Rakyat Cina(RRC) Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Cina antara Partai Komunis Cina

  dan memproklamasikan Republik

  

  Para pendukung Era Maoisme, yang terdiri dari kebanyakan rakyat Cina miskin dan lebih tradisionil atau nasionalis dan pemerhati asing yang percaya kepada komunisme, mengatakan bahwa di bawah Mao, persatuan dan kedaulatan Cina dapat dipastikan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir, dan terdapat perkembangan infrastruktur, industri, kesehatan, dan pendidikan, yang mereka percayai telah membantu meningkatkan standar hidup rakyat. Mereka juga yakin bahwa kampanye seperti penting dalam mempercepat perkembangan Cina dan menjernihkan kebudayaan mereka. Pihak pendukung juga ragu terhadap statistik dan kesaksian yang diberikan mengenai jumlah korban jiwa dan kerusakan lainnya yang disebabkan kampanye Mao.

  Meskipun begitu, para kritikus rezim Mao, yang terdiri dari mayoritas analis asing dan para peninjau serta beberapa rakyat Cina, khususnya para anggota kelas menengah dan penduduk kota yang lebih terbuka pemikirannya, mengatakan bahwa pemerintahan Mao membebankan pengawasan yang ketat terhadap kehidupan sehari-hari rakyat, dan yakin bahwa kampanye seperti

  iakses pada jam 04 : 37 tanggal 05 juni 2013 ke Depan dan berperan atau mengakibatkan hilangnya jutaan jiwa, mendatangkan biaya ekonomi yang besar, dan merusak warisan budaya CinaBarat dan Timur

  

  yang dapat dipercaya, mengakibatkan kematian 45 juta ora namun Mao dan lainnya mengatakan ini disebabkan musibah alam; ada juga yang meragukan angka kematian tersebut, atau berkata bahwa lebih banyak orang mati karena kelaparan atau sebab politis lainnya pada masa pemerintaha

  Setelah kegagalan ekonomi yang dramatis pada awalao mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Cina. Kongres Rakyat Nasional melantik sebagai pengganti Mao. Mao tetap menjadi ketua partai namun dilepas dari tugas ekonomi sehari-hari yang dikontrol dengan lebih lunak olen lainnya yang memulai reformasi keuangan.

  Pada 1966 Mao meluncurka yang dilihat lawannya (termasuk analis Barat dan banyak remaja Cina kala itu) sebagai balasan terhadap rival-rivalnya dengan memobilisasi para remaja untuk mendukung pemikirannya dan menyingkirkan kepemimpinan yang lunak pada saat itu, namun oleh pendukungnya dipandang sebagai sebuah percobaan demokrasi langsung dan sebuah langkah asli dalam menghilangkan korupsi dan pengaruh buruk lainnya dari masyarakat Cina. Kekacauan pun timbul namun hal ini segera berkurang di bawah kepemimpinadi mana para kekuatan moderat kembali memperoleh pengaruhnya. Setelah kematian Mabeserta rekan-rekannya, ng telah mengambil alih kekuasaan negara, ditangkap dan dibawa ke pengadilan.

  Sejak saat itu, pihak pemerintah telah secara bertahap (dan telah banyak) melunakkan kontrol pemerintah terhadap kehidupan sehari-hari rakyatnya, dan telah memulai perpindahan ekonomi Cina menuju sistem berbasiskan pasar. Para pendukung reformasi keuangan – biasanya rakyat kelas menengah dan pemerhati Barat berhaluan kiri-tengah dan kanan – menunjukkan bukti terjadinya perkembangan pesat pada ekonomi di sektor konsumen dan ekspor, terciptanya (khususnya di kota pesisir di mana sebagian besar perkembangan industri dipusatkan) yang kini merupakan 15% dari populasi, standar hidup yang kian tinggi (diperlihatkan melalui peningkatan pesat pada GDP per kapita, belanja konsumen, perkiraan umur, persentase baca-tulis, dan jumlah produksi beras) dan hak dan kebebasan pribadi yang lebih luas untuk masyarakat biasa.

  Para pengkritik reformasi ekonomi – biasanya masyarakat miskin di Cina dan pemerhati Barat berhaluan kiri, menunjukkan bukti bahwa proses reformasi telah menciptakan kesenjangan kekayaan, polusi lingkungayang meningkat akibat PHK di perusahaan negara yang tidak efisien, serta telah memperkenalkan pengaruh budaya yang kurang diterima. Akibatnya mereka percaya bahwa budaya Cina telah dikorupsi, rakyat miskin semakin miskin dan terpisah, dan stabilitas sosial negara semakin terancam.

  Pendukung kebijakan ini – biasanya penduduk pedesaan dan mayoritas kecil penduduk perkotaan, menyatakan bahwa kebijakan ini menjaga stabilitas dalam sebuah masyarakat yang terpecah oleh perbedaan kelas dan permusuhan, yang tidak mempunyai sejarah partisipasi publik, dan hukum yang terbatas. Para pengkritik – umumnya minoritas dari rakyat Cina, para rakyat pelarian Cina di luar negeri, penduduk Taiwan dan Hong Kong, etnis minoritas seperti bangsa Tibet dan pihak Barat, mengatakan bahwa kebijakan ini melanggaryang dikenal komunitas internasional, dan mereka juga mengklaim hal tersebut mengakibatkan terciptanya sebua yang menimbulkan rasa takut.

  Desember 1978, dalam sesi pleno ketiga pertemuan Komite Pusat ke-11 Partai Komunis Cina. Sebuah terobosan ide- yang sesungguhnya telah lama di bangunsejak awal 1960-an- berhasil memenangnkan “pertempuran” melawan kekuatan konservatif untuk menjadi arah komando baru pembangunan ekonomi negeri yang berniat “bangun” dari mimpi buruk Revolusi Kebudayaan (1966- 1976). Mungkin tidak ada yang menyangka, termasuk si penggagas ide Deng Xiaoping, bahwa pilihan untuk membuka diri terhadap kekuatan pasar kelak akan mengubah wajah Negeri Tirai Bambu itu secara dramatis. “Sosialisme dengan ciri Cina” yaitu semacam kolaborasi antara peran sentral negara dan “tangan yang

   tidak nampak”.

  Dengan reformasi sistem ekonomi, Cina berhasil menerapkan politik “pintuterbuka”, modal asing diundang masuk dengan diberi banyak kemudahan. Untukperizinan cukup menghubungi Kantor Investasi Asing. Untuk investasi

   minimalUS$30 juta, aplikasi investasi baru harus mendapat izin dari pusat.

  Namun, dibawah jumlah itu, cukup menghubungi Kantor Investasi Asing di daerah. Waktupersetujuan investasi asing maksimal tiga hari. Bila lebih dari tiga hari tidak adapemberitahuan dari kantor ini, otomatis permohonan investasi dianggap diterima.Selain itu, modal asing diperkenankan memiliki aset 50 hingga 70 tahun.Akibatnya memang luar biasa. Investasi asing langsung (FDI)berbondong masuk ke Cina. Yang kemudian berhasil menjadikan Cina menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dewasa ini.

  16 Nanda Akbar, 2011.Transformasi Besar China (Dinamika Negara Dalam Kebangkitan Ekonomi), Yogyakarta : Jogja Mediautama, Hal.ix

  17 Cuneyt Koyuncu dan Pasim Yilmaz, “Can China help Lower World Inflation”, Emerging Market Finance and Trade, vol. 42, no. 2 (March-April 2006), page93.

II. 2 Geografi

  RRC ialah negara terbesar ke-4 di dunia dan dan mencakup daratan yang luas. Di timur, bersama dengan pantai ditemukan luas dan padat yang ditempati lebih bergunung-gunung dan Cina bagian selatan didominasi daerah berbukit dan jajaran gunung yang lebih rendah. Di bagian tengah timur ditemukan ungai-sungai utama

  

  Ke barat, jajaran gunung yang utama, khususnya dan ciri-ciri plato tinggi di antara bentang daratan yang lebih kering daritelah menjadi biasa dalam musim semi di Cina. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Cina, Gurun Gobi telah dikembangkan dan merupakan sumber utama badai debu yang memengaruhi Cina dan bagian Asia Timur Laut lainnya seperti Pengurusan air sungai (seperti penbuangan sisa tinja, pencemaran oleh kilang, dan ekstraksi air untuk irigasi dan minuman) dan penyusutan tanah bukit telah mengakibatkan dampak buruk pada negara lain.

  eografi Diakses pada jam 04 : 37 tanggal 05 juni 2013

II. 3 Demografi

  Demografi Cina dikenali lewat yang ditentukan oleh pemerintaebijakan-kebijakan kependudukan diterapkan di Cina sejak tahun 1979 telah membantu mencegah beberapa juta kelahiran. Kini, populasi Cina lebih dari 1,3 miliar jiwaina berencana menjalankan sensus penduduk nasional yang

   ke-6 pada tahun 2010.

  Republik Rakyat Cina menjalankapada tahun 1953, 1964, dan 1982. Pada tahun 1987 pemerintah mengumumkan bahwa sensus nasional ke-4 akan dilaksanakan pada tahun 1990 dan sensus-sensus berikutnya akan rutin dilakukan setiap 10 tahun sekali. Sensus tahun 1982, yang melaporkan populasi keseluruhan sebanyak 1.008.180.738 jiwa, pada umumnya diterima sebagai hasil yang lebih layak dipercaya, akurat, dibandingkan dengan dua sensus sebelumnya. Berbagai organisasi internasional membantu bangsa Cina untuk melaksanakan sensus tahun 1982, termasng menyumbangkan 15,6 juta dolar Amerika Serikat untuk persiapan dan pelaksanaan sensus itu.

  Cina telah menjadi negara berpenduduk terbanyak di dunia selama berabad-abad. Ketika Cina menjalankan sensus pertamanya sejak pasca-1949, yaitu pada 1953, populasi Cina terhitung 582 juta jiwa; sedangkan pada sensus ke- 5 pada tahun 2000, populasi Cina berlipat dua, tepatnya 1,2 miliar jiwa.

  Pada dasawarsa 1920-an dan 1930-an, bangsa Cina tertarik pada program- program sosial melalui kendali reproduksi, termasuk di antaranya pengintensifan Dimulakan pada pertengahan dasawarsa 1950-an, pemerintah Cina

  emografi Diakses pada jam 04 : 37 tanggal 05 juni 2013 memperkenalkan sejumlah program dan kampanyengan tingkat keberhasilan yang bervariasi. Populasi Cina yang berkembang cepat adalah persoalan kebijakan primer para pemimpin Cina pada pertengahan abad ke-20, sehingga pada permulaan dasawarsa 1970-an, pemerintah menerapka(diberlakukan sejak tahun 1979). Di bawah kebijakan ini, dengan perbedaan panduan terhadap suku-suku minoritas, pasangan yang menikah secara resmi hanya diizinkan memiliki satu anak. Hasil dari kebijakan ini, Cina berhasil mencapai tujuannya, yakni yang menurun dan relatif stabil; pada tahun 1971 perempuan Cina rata-rata memiliki 5,4 anak; sedangkan pada tahun 2004 hanya 1,7 anak. Bagaimanapun, penguatan program berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain, bergantung pada kinerja petugas pengendali populasi di lapangan.

  Pada tahun 1982 Cina menjalankan sensus penduduk pertama setelah tahun 1964. Sensus 1982 mengonfirmasi bahwa Cina adalah negara yang berpenduduk lebih dari 1 miliar, atau kira-kira seperlima penduduk dunia. Sensus ini memberi para demografer sehimpunan data struktur usia-kelamin, tingkat kesuburan dan kematian, dan kepadatan dan persebaran penduduk di Cina. Informasi juga digali dari kelompok-kelompok suku minoritas, penduduk perkotaan, dan status pernikahan. Kali pertama sejak Republik Rakyat Cina didirikan, para demografer memperoleh informasi yang andal berdasarkan ukuran dan komposisi tenaga kerja Cina. Negara Cina mulai mempersiapkan sensus 1982 sejak penghujung tahun 1976. Para petugas sensus Cina dikirim keuntuk mempelajari teknik-teknik dan automasi sensus modern. Ada banyak komputer yang dipasang di tiap-tiap provinsi (atau daerah yang setingkat), kecuali

  Prauji dan uji coba berskala kecil telah dijalankan dan diperiksa untuk mencapai keakuratan antara tahun 1980 dan 1981 di 24 satuan wilayah setingkat provinsi. Pusat-pusat sensus dibuka di berbagaiperkampungan dan lingkungan perkotaan. Dimulakan pada 1 Juli 1982, tiap-tiap kepala rumah tangga mengirimkan perwakilannya ke pusat sensus untuk dicacah. Sensus ini memerlukan waktu selama sebulan dan membekerjakan kira-kira 5 juta petugas sensus.

  Dari sisi demografi-ekonomi, Secara resmi RRC memandang dirinya sendiri sebagai bangsa multi-etnis dengan yang diakui. Mayoritas etnismenyusun hampir 93% populasi; bagaimanapun merupakan mayoritas dalam hanya hampir setengah daerah Cina. Penduduk bangsa Han sendiri heterogen, dan bisa dianggap sebagai kumpulan pelbagai etnik yang mengamalkan budaya dan bercakap bahasa yang sama. Kebanyakan s bertutur macam-macamng bisa dilihat sebagai 1 bahasa atau keluarga bahasa. Subdivisi terbesar bahasa Cina yang diucapkan ialah kenal sebagaiajarkan di sekolah dan digunakan sebagai bahasa resmi di seluruh negara.

  Revolusimeninggalkan kesan yang besar yaitu hampir 59% penduduknya (lebih kurang 767 juta orang) menjadi Penganut agama terbesar di negara ini ialjuga diamalkan oleh golongan minoritas etnis di perbatasan barat laut negara ini. Selain itu diperkirakan terdapat 18 juta pen dan 14 juta negara ini.

  Negara ini telah lama mengalami masalahRC telah mengambil kebijakan yang membatasi keluarga di perkotaadan keluarga di pedalaman 2 anak saat yang pertama wanita. Karena lelaki dianggap lebih bernilai ekonomis di daerah pedesaan, muncullah insiden tinggi mengenaidi daerah pedesaan buat memastikan bahwa anak kedua ialah lelaki. Dasar ini hanyalah untuk penduduk mayoritas bangsa Han. Terdapat banyak rumah anak yatim untuk anak-anak terlantar ini, akan tetapi hanya 2% saja yang dijadikan anak angkat oleh orang lain. Yang selebihnya pula besar di rumah anak yatim itu. RRC telah mengintitusikan program pengambilan anak angkat internasional, di mana penduduk negara lain datang untuk mengangkat mereka, tetapi program ini menampakkan hasil yang tidak memuaskan.

II. 4 Ekonomi

  Republik Rakyat Cina (RRC) adalah sebuah negara komunis yang berdiri pada 1 oktober 1949 dibawah pimpinan Mao Zedong. Republik Rakyat Cina merupakan negara di Asia yang saat ini menjadi salah satu Negara besar di dunia. Eksistensi Republik Rakyat Cina di Kancah Inernasional diakui oleh hampir semua Negara di dunia. Sebagai sebuah bangsa yang besar dengan jumlah penduduk paling besar Republik Rakyat Cina memiliki sejarah Panjang dalam perjalannya untuk mencapai keberhasilannya saat ini. Republik Rakyat Cina merupakan suatu Negara dengan system politik satu partai, yaitu Partai Komunis Cina. Di era Globalisasi ini RRC menjadi raksasa dunia terutama dalam hal perekonomian.

  Perokonomian Republik Rakyat Cina mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini yang menjadikan Republik Rakyat Cina sebagai salah satu negara maju di Dunia dan keberadaannya dipertimbangkan oleh setiap negara di dunia termasuk Indonesia. Hampir semua pasar di dunia di banjiri oleh produk- produk buatan negeri tirai bambu ini. Keberadaan produk asal Republik Rakyat Cina sudah seperti jamur di musim penghujan yang marak ditemui. Produk Republik Rakyat Cina ini mampu bersaing dipasar internasional.

  Suatu keunikan tersendiri jika melihat pertumbuhan perekonomian Republik Rakyat Cina yang mencengangkan. Keberhasilan Republik Rakyat Cina dalam perekonomian memberikan nilai tambah bagi suatu negara komunis yang identik sulit untuk berkembang. Persaingan perekonomian Republik Rakyat Cina dengan negara lain khususnya negara kapitalis memberikan rasa penasaran mengenai hal tersebut.

  Bila melihat sejarah panjang negara Republik Rakyat Cina kemajuan perekonomian negara ini mulai tampak saat adanya angin segar reformasi yang dihembuskan oleh seorang Deng Xioping. Deng Xioping adalah seorang komunis yang militan. Deng pernah menjadi kawan Mao Zedong namun Deng juga pernah menjadi lawan Mao. Saat terjadi Revolusi kebudayaan pada tahun 1976 Deng termasuk kepada salah satu orang yang terbabat atau diasingkan oleh Mao ke desa untuk didik kembali. Hal ini dikarena ada pemikiran Deng yang tidak sejalan dengan Mao Zedong. Salah satunya terlihat jelas ketika Deng memimpin Republik Rakyat Cina, Deng tidak menjadikan politik sebagai panglima seperti yang dilakukan Mao Zedong. Deng sendiri menjadikan ekonomi sebagai panglima. Bagi seorang Deng Xioping politik haruslah komunis, tetapi ekonomi tidak harus komunis. Pandangannya ini karena pembangunan ekonomi Republik Rakyat Cina adalah guna menjadikan RRC negara makmur dan sejahtera bagi rakyat. Sejarah memberikan jawaban atas keadaan ekonomi RRC yang ternyata tidak memberikan hal yang diharapakan pada masa sebelumnya. Deng Xioping tidak peduli akan jalan yang harus ditempuhnya untuk mencapai tujuan pembangunan RRC sekalipun dengan jalan kapitalis.

  Deng seorang politikus yang perhatiannya lebih fokus pada ekonomi. Kunci keberhasilan kebijakan Deng ini adalah reformasi ekonomi RRC dilakukan secara berhati-hati, bertahap, pragmatis dan kesabaran dalam melaksanakannya. Pertumbuhan ekonomi Republik Rakyat Cina tumbuh secara perlahan saat Deng Xioping mulai menerapkan perombakan ekonomi. Gagasan dari perombakan ekonomi ini dituangkan Deng kedalam gagasan empat bentuk modernisasi Republik Rakyat Cina. Keempat bentuk modernisasi itu meliputi bidang pertanian, industri, ilmu pengetahuan dan militer. Awal munculnya gagasan ini yaitu ketika sidang pleno ketiga kongres sentral ke XI partai komunis Cina.

  Dalam buku yang ditulis robert G.sutter disebutkan “diantara pengumuman rencana itu pada bulan februari dan sidang pleno ketiga komite sentral partai komunis cina bulan desember 1978, para pemimpin cina memberikan penilaian baru dan lebih baik tentang hakikat dan lebarnya jurang yang terbentang antara ambisi dan kapabilitas yang dimiliki cina. Hasilnya mereka, menangguhkan rencan sepuluh tahun itu dan memulai suatu program penyesuaian kembali selama tiga tahun (1979-1981). Tema yang mendasari kebijakan dalam negeri cina kemudian terpusat pada penilaian bahwa produktivitas ekonomi dan kesejahteraan konsumen memiliki hubungan yang erat perubahan-perubahan kebijaksanaan ekonomi setelah pleno ketiga pada akhir tahun 1978 yakni ditingkatkannya insentip meterial untuk produksi, sehingga meninggkatkan penghasilan para pekerja dan petani, menghasilkan sistem rewards and penalisties yang baru bagi kekuatan ekonomi dan para manager dan percobaan dalam bentuk-bentuk yang baru dan lebih efisien dibidang pengaturan industri, bertujuan untuk

   meningkatkan produktivitas”.

  Perkembangan perekonomian Republik Rakyat Cina terjadi sangat dinamis dan gradual. Hal ini jika dikaitkan dengan teori modernisasi maka RRC termasuk negara yang mengalami Modernisasi karena perubahannya yang lurus dan dinamis. Munculnya perekonomian pasar dan industrialisai di RRC pada masa Deng merupakan suatu langkah awal RRC dalam melakukan modernisai berdasarkan teori ini. Seorang ekonom Rostow menyatakan bahwa ada lima tahapan masyarakat dengan konsumsi tinggi. Tahapan ini dimuali dari tahapan tradisonal sampai pada tahapan lepas landas. Guna mencapai pertumbuhan 20 perekonomian maka syarat yang harus dipenuhi pertama yaitu dana investasi.

  G.Sutter, Robert. 1991. Politik Luar Negeri RRC.Bandung: Abardin, hal.42-43 Dana ini dapt diperoleh penyitaan hak milik tuan tanah dan menggunakan untuk investasi diperkotaan selain iti dana investasi dapat diperoleh juga dari lembaga- lembaga keuangan antara lain bank, pasar uang, modal, perdagangan internasional dan investasi langsung modal asing untuk ditanamkan. Dalam hal ini Republik Rakyat Cina sudah mencapai tahapan dimana dibukanya investasi modal asing melalui kebijakan pintu terbuka oleh Deng Xioping, artinya RRC siap melalui tahapan selanjutnya.

  Dalam teori modernisasi menilai ideologi komunisme sebagai ancaman pembangunan negara dunia ketiga. Maka jika dunia ketiga hendak melakukan pembangunan negara diperukan arah seperti yang telah dijalni oleh Amerika Serikat dan Negara-negara eropa barat oleh karena itu mereka hendaknya berdiri jauh dari paham komunis untuk mencapai tujuan tersebut. Kenyataannya Republik Rakyat Cina masih berdiri dibawah pimpinan komunis. Kemajuan Perekonomian Republik Rakyat Cina tidak menggeser paham ideologi komunis kedalam kematian. Pada dasarnya seorang Deng Xioaping yang berhaluan komunis hanya mengganti sudut pandang ekonomi saja. Deng memisahkan antara politik dan ekonomi, sehingga perekonomian Republik Rakyat Cina dapat menuju pada arah yang baik tanpa meninggalkan komunismenya.

II. 5 Politik

  Sebagai salah satu sumber kebudayaan tertua, China merupakan negara yang mengalami dinamika yang begitu panjang. Ketika China masih menerapkan sistem kekaisaran, Kaisar memiliki pengaruh yang paling kuat. Hal ini tidak terlepas dari kepercayaan bahwa Kaisar adalah anak Tuhan yang diutus ke bumi untuk memerintah. Sehingga otoritas Kaisar ini menjadi absolut dan tidak tertandingi. Sebagai “keturunan Tuhan”, maka sistem kekaisaran ini akan bersifat turun temurun kepada generasi selanjutnya. Namun, jika sebuah dinasti telah melakukan kesalahan, maka rakyat diperbolehkan untuk melakukan pemebrontakan dan memaksa dinasti yang sedang berkuasa untuk turun. Jika pemberontakan ini berhasil, maka selanjutnya akan muncul dinasti baru yang akan memerintah China. Sepanjang sejarah kekaisaran China, tercatat telah ada 24

   dinasti yang memerintah di China.

  Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan hubungan internasional, mulai muncul keresahan dari internal China sendiri terhadap sistem kekaisaran yang dianut. Hal ini mencapai puncaknya ketika pada tahun 1911 muncul pemberontakan untuk menggulingkan kekaisaran pada waktu itu yang diakibatkan kekacauan di China yang tak kunjung henti. Dari pemberontakan ini kemudian muncul ide dari para kaum intelektual. Pemberontakan ini didukung pula oleh masuknya ideologi-ideologi Barat yang mulai menggeser ideologi Konfusianisme yang selama ini dipegang teguh oleh masyarakat China.

  Dalam perkembangannya, ideologi Marxisme mulai memasuki China. Namun masuknya Marxisme ini justru menimbulkan konflik lain dalam internal China. Beberapa kelompok yang menyebut dirinya kaum nasionalis menolak untuk menerima ideologi Marxisme ini. Sehingga kemudian pemimpin kelompok nasionalis ini, yakni Chian Kai-shek membentuk sebuah pemerintahan nasionalis pada tahun 1927. Berdirinya pemerintahan ini kemudian memicu lahirnya partai komunis dari kelompok yang mendukung ideologi Marxisme yang diprakarsai oleh Mao Zedong. Dalam perkembangan selanjutnya, partai komunis ini berhasil memenangkan perlawanan melawan kaum nasionalis. Sehingga pada tahun 1949 mulai berdiri pemerintahan China yang berbasis komunisme dan diilhami oleh ideologi Leninisme. Dari penerapan ideologi ini maka China hadir sebagai negara dengan kekuatan yang terpusat dengan sistem partai tunggal.

   Diakses Pada Jam 14: 29 24 Agustus 2013

  Pada awal perkembangan pembentukan negara komunisme di China, mulai muncul dinamika mengenai sistem sentralisasi dan desentralisasi kekuasaan. Dinamika ini terjadi pada tahun 1949 hingga tahun 1978. Pada periode pertama, yakni ketika kemerdekaan tahun 1949 sampai pada tahun 1957, muncul gelombang sentralisasi yang pertama. Gelombang sentralisasi ini kemudian berkembang dan mencapai puncaknya ketika Mao Zedong menerapkannya pada tahun 1971 hingga 1975. Kemudian, Mao sendiri mulai melakukan perubahan sistem sentralisasi ini menuju kepada sistem desentralisasi. Hal ini ditandai dengan munculnya Kampanye Lompatan Jauh ke Depan yang kemudian terus berlanjut pada masa Kampanye Revolusi Kebudayaan. Dengan adanya sistem desentralisasi ini maka peran pemerintah daerah menjadi cukup besar dalam, khususnya dalam mengatur perekonomiannya. Adanya desentralisasi terutama dalam bidang ekonomi ini kemudian berlanjut pada pemerintahan Deng Xiaoping. Di mana pada pemerintahan Xiaoping mulai diperkenalkan perekonomian liberalisasi ekonomi di negara China. Xiaoping menilai bahwa sudah saatnya China menerima kehadiran investasi-investasi asing guna lebih meningkatkan perekonomiannya sendiri.

  Saat ini, pemerintah China mendasarkan kegiatan pemerintahannya pada Konstitusi 1982. Di mana dalam konstitusi ini menegaskan mengenai kepatuhan akan empat prinsip fundamental dari sosialisme: kediktatoran terhadap masyarakat, Marxisme-Leninisme dam Pemikiran Mao, arah sosialis, serta kepemimpinan Chinese Communist Party. Sama seperti pemerintahan di negara lain, di China sendiri juga terdapat badan pemerintahan. Dalam struktur pemerintahan, parlemen China yang disebut The National’s People Congress (NPC) menjadi organisasi paling tinggi. Sama seperti tugas parlemen pada umumnya, NPC bertugas untuk menyusun konstitusi serta membuat hukum dan undang-undang. Selain itu NPC juga berhak untuk mengangkat atau menurunkan hakim. Badan pemerintahan selanjutnya yakni badan eksekutif yang dinamakan

  . Struktur badan eksekutif China menurut konstitusi ini terdapat

  State Council perdana menteri, wakil perdana menteri, dan kepala kementrian nasional dan

   komisi.

  Menurut definisi resminya, RRC merupakan suatkarena ia memang merupakan negara komunis pada kebanyakan abad ke-20 yang lalu. Secara resmi ia masih dikenal sebagai negara komunis, meskipun sejumlah kini tidak mendefinisikannya sebagai negara komunis. Tiada definisi yang tepat yang dapat diberikan kepada jenis pemerintahan yang diamalkan negara ini, karenatidak dikenal pasti. Salah satu sebab masalah ini ada adalah karena sejarahnya, Cina merupakan negara yang diperintah oleh para kaisar selama 2000 tahun dengan sebuah pemerintahan pusat yang kuat dengan pengaruh Kong Hu Cu. Setelah tahun 1911 pula, Cina diperintah secara oleh KMT dan beberapa panglima perang dan setelah 1949 pula

   didobrak partai komunis Cina.

  nggota komunis yang bersayap lebih ke kiri menjulukinyaMemang, negara Cina semakin lama semakin menuju ke arah sistem ekonomi bebas. Dalam suatu dokumen resmi yang dikeluarkan baru-baru ini, pemerintah menggariskan administrasi negara berdasarkan demokrasi, meskipun keadaan sebenarnya di sana tidak begitu.

  22 James C. F,Wang, 1997. Comparative Asian Politics, New Jersey: Prentice- Hall International. Hal. 38-41 Politik

  Diakses pada jam 04 : 37 tanggal 05 juni 2013

  Pemerintah RRC dikawal oleyang sekarang diadakan di peringkat kampung dan sebagian badan perwakilan menampakkan sikap tegas mereka dari masa ke masa, partai ini terus memiliki kawalan terutama atas pemilihan jabatan-jabatan pemerintahan. Walaupun negara menggunakan cara otokratis untuk mengusir elemen-elemen penentangan terhadap pemerintahannya, ia pada masa yang sama juga mencoba mengurangi penentangan dengan memajukan ekonomi, membenarkan tunjuk perasaan pribadi, dan melayani para penentang yang dianggap tidak berbahaya terhadap pemerintah secara lebih adil.

  terhadap dakyah-dakyah politik juga rutin, dan RRC secara bersamaan menghapuskan protes atau organisasi apapun yang dianggapnya berbahaya terhadap pemerintahannya, seperti yang terjadi di Akan tetapi, media republik rakyat ini semakin aktif menyiarkan masalah sosial dan menghebohkan gejala 'penyogokan' di peringkat bawahan pemerintahan. RRC juga begitu berhasil menghalangi gerakan informasi, dan ada masanya mereka terpaksa mengganti polisi mereka sebagai tindakan balas terhadap protes rakyat. Walaupun penentangan berstruktur terhadap CCP tidak dibenarkan sama sekali, demonstrasi rakyat semakin lama semakin kerap dan dibiarkan. Baru-baru ini, Hu Jintao yang ingin mempopulerkan gambaran konservatif, meningkatkan pengawalan pemerintahan atas harian-harian, termasuk harian-harian luar termasuk New York Times. Namun tidak dinafikan ini kemungkinan juga bersumber dari sifat harian-harian Barat yang sering menyeleweng dalam memberi laporan yang sebenarnya dan bersifat angkuh dan biadab serta tidak faham sensitivitas negara Timur.

  Popularitas PKC di kalangan rakyat sukar diukur, karena tiada pemilu di tingkat nasional, dan apabila orang Cina ditanya secara sendirinya pula, ada sebagian yang menyokong dan ada pula yang membangkang. Secara umum, banyak dari mereka yang suka akan peranan pemerintahan mengabadikan stabilitas, yang membolehkan ekonomi maju tanpa masalah apapun. Antara masalah-masalah politik yang utama di Cina adalah jurang sosial di antara kaya dan miskin dan gejala suap yang berlaku karena birokrasi pemerintahan.

  Semenjak bergulirnya reformasi hingga sekarang, isu politik di Cina memang selalu di dominasi oleh persaingan antara dua kelompok utama di tubuh PKC: kubu reformis dan konservatif. Meskipun sempat dikabarkan muncul sayap- sayap politik baru pasca peristiwa Tiananmen, seperti “Faksi Shanghai’’ dan ‘‘Faksi Blok Timur’’, ternyata mereka tidak lebih dari sekedar perpanjangan persaingan antara faksi reformis dan konservatif.