0,5 x Ggg Skizoafektif & Siklotimik

  

Gangguan Skizoafektif

Oleh : Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K ) September 2014

  

Gangguan Skizoafektif

  • Istilah Skizoafektif sering kali digunakan, namun hingga kini belum ada persesuaian faham tentang definisi yang tepat utk kategori ini
  • Hal ini dikarenakan adanya hubungan yg “ tumpang tindih “ dengan kelompok Skizofrenia dan gangguan Afektif .
  • Epidemiologi :
    • – Belum ada data Prevalensi dan Insiden dari gangguan

  Skizoafektif

  • – Laki2 = wanita pada Skizoafektif subtipe bipolar
  • – Laki2 : wanita = 1 : 2 pada Skizoafektif subtipe depresi

  • Etiologi :
    • – Belum jelas. Seperti juga Skizofrenia, Skizoafektif Kemungkinan akibat suatu gangguan perkembangan neuronal
    • – Faktor genetik : Terdapat peningkatan prevalensi gangguan afektif pada keluarga dengan Skizoafektif dibanding dengan Skizofrenia dan peningkatan prevalensi Skizofrenia pada keluarga dengan skizoafektif dibanding dengan kelompok gangguan afektif.

  

Pedoman Diagnosis menurut PPDGJ III

  • • Diagnosis dibuat apabila gejala2 definitif adanya Skizofrenia dan

  Ggg afektif sama2 menonjol pada saat yang bersamaan , atau dalam bbrp hari yg satu sesudah yang lain dalam 1 episode penyakit yg sama, namun episode penyakit tidak memenuhi kriteria Skizofrenia maupun Ganggua Afektif episode manik atau depresi.

  • Tidak dapat digunakan pada Px yg menampilkan gejala

    Skizofrenia dan ggg Afektif tetapi dalam episode penyakit yang

    berbeda
  • Beberapa Px dapat mengalami episode Skizoafektif berulang, baik berjenis manik maupun depresif atau campuran dari keduanya
  • Px lain mengalami satu atau dua episode Skizoafektif terselip diantara episode manik atau depresif

  A. Suatu periode penyakit dimana pada suatu saat didapatkan episode depresi major, manik atau campuran yang terdapat bersamaan dengan adanya gejala Skizofrenia seperti Waham; Halusinasi, perilaku aneh atau simptom negatif.

  Menurut DSM IV –TR : Diagnosis Skizoafektif :

  B. Pada periode penyakitnya, pada saat gejala2 depresi yang menonjol mereda, sudah terdapat waham atau halusinasi paling sedikit 2 minggu lamanya

  

C. Gejala2 episode afektif tampak pada sebagian besar bagian dari

periode aktif dan residual penyakitnya ( 15 – 30% ) D. Gangguan tidak disebabkan oleh penggunaan zat atau kondisi fisik lainnya

  • Prognosa :
    • – Prognosa lebih buruk dari gangguan Afektif tapi lebih baik dari gangguan Skizofrenia
    • Antipsikotik tipikal :

  • – Chlorpromazine : 25, 100mg, 200-800 mg/hari oral, 25 mg/

  x im

  • – Haloperidol

  : 0,5, 1,5, 5 mg,1,5-15 mg/hari oral, 50 mg/3minggu im

  • – Trifluoperazine

  : 1, 5 mg, 10 – 15 mg/hari oral

  • – Thioridazine : 50, 100 mg, 150 – 600 mg/hari oral
  • – Pimozide : 1, 4 mg, 1 – 4 mg/hari oral
    • Antipsikotik atipikal

  • – Clozapine :

  25, 100 mg, 25 – 900 mghari oral

  • – Olanzapine : 5, 10 mg, 5 – 20 mg/hari oral,
  • – Quetiapine : 50, 100, 200, 300 mg, 150 -600 mg/hari
  • – Risperidon

  : 1, 2, 3 mg, 1 – 6 mg/hari oral

  • – Aripiprazol : 5, 10, 15 mg, 5 – 30 mg/oral, 9,75 mg/x im

  

Obat Anti depresi

: tab 25 mg, 75 – 150 mg/hari

  • Amitriptilin
  • Imipramin : tab 25 mg, 75 – 150 mg/hari
  • Klomipramin : 25 mg, 75 – 150 mg/hari
  • Maprotilin : 10,25, 50, 75 mg, 75 - 150 mg/hari
  • Amoksapin : tab 100 mg, 200 – 300 mg/hari
  • Mianserin : tab 10, 30 mg, 30 – 60 mg/hari
  • Sertralin : 50 mg, 50 – 100 mg/hari
  • Fluoksetin : 10 mg, 20 mg, 20 – 40 mg/hari
  • Esitalopram : 10, 20 mg, 10 – 20 mg/hari
  • Venlafaksin : 75 mg, 75 – 150 mg/hari
  • Tianeptin : 25 mg, 25 – 75 mg/hari

  

Obat anti manik

  • Mood stabilizer : Lithium Carbonat ( tab 200, 400 mg, 600 - 900 mg/hari ); Carbamazepin ( tab 200mg, 400 – 600 mg/hari;

  Lamotrigin ( 50, 100 mg, 100 – 200 mg/hari); Sodium valproat ( tab 250, 500 mg, 250 – 500 mg/hari.

  • Antipsikotik : Aripiprazol; Olanzapine; Risperidon ; Quetiapine ; Paliperidone; Haloperidol.

Kepustakaan

  American Psychiatric Association; 2000; Dignostic Criteria from DSM-IV-TR; Arlington, VA USA Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI Kaplan HI, Sadock BJ, 2005 ; Comprehensive textbook of psychiatry; 8th ed; Lippincott Williams & Wilkins Maramis WF dan Maramis AA; Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa; Ed 2; 2009 Airlangga University Press Rusdi M. : Panduan praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, ed 1996.

  

SEKIAN

TERIMA KASIH

  

Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ ( K )

September 2014

  

Gangguan Siklotimik

  • Sejenis Ggg Bipolar yang ringan dibanding Ggg Bipolar I atau Ggg Bipolar II
  • Mempunyai ciri : Bersifat kronis dan paling sedikit

  2 tahun mengalami banyak kali perubahan mood berupa :

  hipomanik dan Minor Depresi , tapi tidak seberat Hipomanik pada Ggg Afektif berat

  • – Periode
  • – Disforik yang non mayor sehingga ada anggapan sebagai

  bentuk ringan dari Ggg Bipolar

  • – Periode depresi dan hipomanik dapat diselingi Periode Afek normal beberapa hari hingga minggu bahkan bulan.
  • – Tapi mood yang normal biasanya kurang dari 2 bulan ( selama 2 tahun gggnya)
  • – Beberapa kasus kedua jenis periode dapat silih berganti atau bercampur

  • Usia timbul : Awal usia dewasa
  • Populasi 0,3 – 6 %
  • Perempuan > laki-laki
  • Di dalam keluarga lebih sering dijumpai anggota keluarga lain yg mengalami depresi berat atau Ggg bipolar dibandingkan dengan penduduk rata2.
  • Perempuan hipomanik 52% mengalami Siklotimik • Perempuan usia 15- 21 tahun dengan hipomanik 57% mengal.

  Siklotimik

  • Komplikasi :
    • – Mirip dengan episode manik yaitu penyalahguna zat dengan segala akibatnya.
    • – Episode depresi adalah tindakan bunuh diri
    • – Terjadi peningkatan angka gangguan cemas perpisahan;

  Ggg Panik; Ggg Obsesi kompulsi dan ansietas berlebihan; Ggg pemusatan perhatian dan hiperaktivitas; Ggg tingkah laku dan Ggg sikap menentang serta depresi mayor dan disforik.

  • Terdapat komorbiditas dengan Bulimia; kepribadian ambang;

  Kepribadian dependen serta Penyalahgunaan zat • Ggg fisik sering berupa alergi; asma dan migren.

  

Klasifikasi dan Diagnosis menurut PPDGJ III

F34 Gangguan Suasana Perasaan (Mood/Afektif) Menetap F34.0 Siklotimia afek/suasana perasaan ,

  • – ciri : ketidak stabilan menetap dari

    meliputi banyak periode depresi ringan dan hipomania

    ringan yg tidak memenuhi kriteria Gangguan Bipolar ( F31.-) atau Gangguan Depresi Berulang (? F33.-)
  • Mood swing tidak memenuhi kriteria kategori mania manapun di Episode Manik (F30.-) atau epidsode Depresi (F32.-)

  Diagnosis banding

  1. Gangguan afektif Bipolar (F31.-)

  2. Gangguan Depresi Berulang (F33.-)

Gambaran klinis Gangguan Siklotimik :

  • Tanda2 bifasik dari pergeseran dari fase satu ke fase yang lain, tiap fase berakhir bbrp hari dengan diselingi keadaan eutimik yg jarang
  • Manifestasi Perilaku :
    • – Introvert vs ekstrovert
    • – Pendiam vs banyak bicara
    • – Menangis tanpa sebab vs kegembiraan yg jenaka
    • – Inersia psikomotor vs aktivitas yang tanpa lelah

  • Manifestasi Subjektif :
    • – Kelemahan dan ketidaknyamanan somatik vs eutonia

Kepustakaan

  American Psychiatric Association; 2000; Dignostic Criteria from DSM-IV- TR; Arlington, VA USA Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI Kaplan HI, Sadock BJ, 2005 ; Comprehensive textbook of psychiatry; 8th ed; Lippincott Williams & Wilkins Maramis WF dan Maramis AA; Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa; Ed 2; 2009 Airlangga University Press Wang W.W.; Comprehensive Psychiatry Review; Cambridge Univer sity Press, 2009