PENERAPAN BENTUK- BENTUK PERMAINAN AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGIKUTI AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUATIK.

(1)

PENERAPAN BENTUK- BENTUK PERMAINAN AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGIKUTI AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUATIK (Studi eksperimen Kelas V di Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur Al rahman cimahi )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

ELLA MEILIA ROSITA 1006259

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENERAPAN BENTUK-BENTUK PERMAINAN AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGIKUTI AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUATIK

(Studi eksperimen kelas V di Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur Al-rahman cimahi

)

Oleh Ella Meilia Rosita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Ella Meilia Rosita 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN ELLA MEILIA ROSITA

PENERAPAN BENTUK- BENTUK PERMAINAN AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGIKUTI AKTIVITAS

PEMBELAJARAN AQUATIK

(Studi Eksperimen kelas V Di SDIT Nur Al Rahman Cimahi) Disetujui Dan Disahkan Oleh Dosen Pembimbing:

Pembimbing I

Helmy Firmansyah, M. Pd NIP. 197912282005011002

Pembimbing II

Jajat Darajat KN. M. Kes NIP. 197608022005011002

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M. Pd NIP. 196508171990011001


(4)

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Ella Meilia Rosita (1006259) “Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik”. Pembimbing I: Helmy Firmansyah, M.Pd dan Pembimbing II: Jajat Darajat KN. M. Kes Aktivitas Pembelajaran Aquatik merupakan aktivitas yang tidak mudah untuk dilakukan karena di air, lain hal dengan yang di darat. Dalam pandangan aktivitas aquatik selalu terpikir untuk bermain air saja, dan beberapa siswa yang masih takut dengan air memberikan siswa tidak mermotivasi untuk melakukan aktivitas aquatik maka dari itu, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan permainan air terhadap motivasi belajar siswa. Dari permainan siswa dapat termotivasi dalam melakukan aktivitas pembelajaran aquatik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Teknik pengambilan sampel secara acak (sample random sampling). Dengan sample siswa kelas V SDIT Nur Al rahman cimahi berjumlah 70 siswa. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala Guttman dapat dibuktikan skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Instrumen motivasi belajar berupa angket sebanyak 45 butir pernyataan. Nilai rata awal kelompok eksperimen X ± Sd 22,829 ± 5,66 dan rata- rata akhir X ± Sd 24,429 ± 5,66 sedangkan kelompok pembelajaran konvensional nilai awalnya Pertest X ± Sd 23,34 ± 4,66 dan nilai akhir postest X ± Sd 25,80 ± 4,33. Dalam hipotesis pertama taraf signifikansinya sebesar 0,268, hipotesis kedua sebesar 0,026, hipotesis ketiga sebesar 0,260. Selisih dari rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,28 atau 6,154%. Berdasarkan hasil uji signifikan terhadap motivasi belajar siswa bahwa terjadi penaikan namun saat dibandingkan dengan hasil kelas konvensional hasilnya tidak signifikan. Makadari itu tingkat motivasi belajar siswa dalam permaianan air tidak berpengaruh.


(5)

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Ella Meilia Rosita (1006259) “The Application of Water Games towards Students’ Motivation in Learning Aquatic Activity”. Supervisor I: Helmy Firman, M.Pd and Supervisor II: Jajat Darajat KN. M. Kes

Learning aquatic activity is not easy to do because it is doing in the water, different with activity in the ground. Many people think that aquatic activity is playing with water, and some students are still afraid of the water and not motivated to do aquatic activities. The purpose of this study was to determine the effect of the application of water games on students' motivation. Through a game, students can be motivated in learning aquatic activities. The method used is the experimental method. Random sampling technique was used in this research. 70 students of fifth grade in SDIT Nur Al Rahman Cimahi are chosen as sample of the research. The instrument of this study is using Guttman scale, with the highest score is 1and the lowest score is 0. Questionnaire is also used as instrument, the questionnaire is consists of 45 questions related to learning motivation. The average value of the initial group of experiments (± sd) 22.829 ± 5.66 and the final average value is (± sd) 24.429 ± 5.66. Meanwhile in the conventional learning, pretest initial value (± sd) 23.34 ± 4.66 and the final value of posttest (± sd) 25.80 ± 4.33. In the first hypothesis significance level is 0.268 while at the second hypothesis is 0.026, and 0.260 for the third hypothesis. Deviation of the average experimental class and control class are 0.28 or 6.154%. Based on the results of test toward student motivation, there is an increasing, however when it compared with the conventional class, the results are not significant. This the level of student motivation in games or water had no effect.


(6)

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR dan BAGAN ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Batasan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI ... 5

A. Kajian Pustaka ... 5

1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 5

2. Sejarah Renang... 8

3. Aktivitas di Air (renang) ... 9

4. Hakikat Permainan ... 10

5. Teori Motivasi ... 16

1. F.W Taylor dan Manajemen Ilmiah ... 18

2. Hirarki Kebutuhan Maslow... 19

a.) Kebutuhan Fisiologis ... 19

b.) Kebutuhan akan rasa aman ... 20

c.) Kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial ... 20

d.) Kebutuhan akan penghargaan... 20

e.) Kebutuhan aktualisasi diri... 20

B. Kerangka Pemikiran ... 20

C. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Desain Penelitian ... 23

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 24

1. Lokasi Penelitian ... 24

2. Subjek Penelitian ... 24

C. Populasi dan Sampel ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel... 25

D. Instrumen Penelitian ... 25


(7)

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Kisi- kisi Instrument Motivasi... 28

b. Kriteria Pemberian Skor Pertanyaan atau Pernyataan... 29

E. Proses Pengembangan Instrument ... 31

1. Uji Validitas... 31

2. Uji Realibilitas ... 31

F. Prosedur Penelitian ... 33

G. Prosedur Pengolahan Data... 35

1. Analisis Data... 35

2. Uji Prasyarat Analisis ... 35

1) Uji Normalitas ... 35

2) Uji Homogenitas ... 36

3. Uji Hipotesis ... 36

BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Temuan ... 37

1. Deskripsi Data ... 37

2. Uji Prasyarat Analisis ... 38

1) Uji Normalitas ... 38

2) Uji Homogenitas ... 39

3. Uji Hipotesis ... 40

4. Pembahasan ... 43

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ... 48

A. Simpulan ... 48

B. Implikasi ... 48

C. Rekomendasi... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed u

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Aktivitas Jasmani didasari dari pola gerak individu yang memberikan fungsi tersendiri bagi yang melakukannya selain memberikan tubuh menjadi sehat lahir dan batin. Selain sehat lahir dan batin juga pendidikan jasmani memberikan pemahaman keselarasan tubuh kita dari akal mau pun pikiran . kenyataannya dalam pendidikan jasmani, aktivitas olahraga yang mengeluarkan keringat namun, namun pendidikan jasmani yang sebenarnya tidak seperti itu selain berkeringat masyarakat pun, merasakan rasa senang dan tidak ada tekanan dalam melakukan aktivitas jasmani tersebut. Tujuan dari Pendidikan Jasmani ini lebih dikuatkan lagi dengan dikeluarkannya Undang- undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1950, tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah sekolah. Undang- undang tersebut

berbunyi sebagai berikut: “pendidikan jasmani yang menuju kepada keselarasan atara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir dan batin,

diberikan disegala jenis sekolah”. (Sumardiyanto,2010, hlm.16). menurut kutipan

diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan jasmani adalah setiap tingkat sekolah wajib melaksanakan segala jenis pendidikan jasmani seperti cabang- cabang olahraga atletik, senam, permainan dan renang.

Cabang olahraga yang membuat penulis tertarik untuk dijadikan sebagai penelitian ini yaitu cabang olahraga renang dikarnakan cabang olahraga ini yang jarang sekali digemari dan disukai oleh masyarakat dalam konteks pembelajaran namun dalam konteks bermain masyarakat lebih menyukainya, jadi penelitian ini dilakukan dalam bentuk aktivitas pembelajaran aquatik. Sebelum lebih jauh lagi dapat di jelaskan aktivitas renang dalam pandangan penulis yaitu aktivitas air yang memberikan struk gerakkan yang membuat perenang tersebut dapat bertahan diatas


(9)

2

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

air dengan beberapa gaya renang yaitu ; gaya bebas, gaya dada, gaya punggung dan gaya kupu-kupu, juga memberikan faktor intrrinsik yaitu percaya diri, dan keberanian. Selain itu juga dilihat dari kegiatan sehari-hari dalam renang juga dapat dijadikan sebagai terapi penyembuhan. hal ini dapat dijelaskan manfaat berenang

dalam kutipan berikut ini “Berenang memberikan banyak mafaat yang kurang lebih

sama dengan manfaat latihan kebugaran air, tetapi berenang lebih halus untuk sendi. Saat semakin tua, kita makin kesulitan untuk menoleransi tekanan dari latihan yang

dilakukan di dalam hidup dibanding olahraga yang lain”. (Lees,2008,hlm.4).

Maka dari itu dapat jelaskan dari kutipan diatas bahwa pentingnya aktivitas air (berenang) yang memberikan dampak positif bagi tubuh kita di masa yang akan datang, yaitu terbukti dalam kebugaran tubuh. Aktivitas di air pula dapat dilakukan dengan permainan di air yang dapat memberikan motivasi tersendiri dalam melakukan aktivitas tersebut karna menurut pandangan penulis dengan permainan kegiatan jasmani dapat dilakukan dengan senang hati dan tidak ada rasa beban.

Diambil dari arteikel bahwa “permainan adalah usaha olah diri (olah pikiran dan olah

fisi) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja,

dan prestasi dalam melaksankan tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik”

menurut Kimpraswil (dalam as’adi Muhammad, 2009, hlm 26). Sedangkan menurut

pendapat lainnya “permainan adalah sebagai suatu aktifitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, social, moral, dan emosional. (dalam Andang Ismail, 2009, hlm 27).

Dari penjelasan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa aktifitas permainan dapat memberikan perkembangan emosional, intelektual, sosial, moral dan juga fisik. Dari pengertian diatas bahwa perkembangan motivasi berpengaruh dalam aktifitas permainan, maka dari itu pendekatan permainan di air dapat memicu siswa untuk menjadi lebih termotivasi dalam pembelajaran aktivitas di air (renang).


(10)

3

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masalah Penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, dan analisis dari data tersebut. Sehingga pada akhrinya akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, masalah penelitian yang penulis rumuskan adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh permainan air terhadap motivasi belajar?

2. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran konfensional aktifitas air (gaya bebas) terhadap motivasi belajar?

3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara kelompok pembelajaran konfensional aktivitas air (gaya bebas) dan kelompok permainan air terhadap motivasi belajar?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan masalah penelitian. Maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah dalam permainan air memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar.

2. Untuk mengetahui apakah dalam pembelajaran konfensional aktifitas air (gaya bebas) memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh antara kelompok pembelajaran konfensional aktivitas air (gaya bebas) dan kelompok permainan air terhadap motivasi belajar.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan diatas, maka penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi para pengajar untuk melakukan pembelajaran aktivitas aquatik (renang) sebagai berikut:


(11)

4

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara teoritis, dapat memberikan informasi kepada pihak sekolah sebagai lembaga berkompeten menghasilkan generasi- generasi perjuangan kehidupan, semua guru yang memberikan informasi pemahaman pada anak, orangtua serta masyarakat umum tentang bentuk- bentuk permainan di air terhadap motivasi pembelajaran keikut sertaan aktivitas aquatik (renang). 2. Manfaat Secara Praktis

Secara Praktis, dapat dijadikan acuan pada guru pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan, khususnya aktivitas pembelajaran aquatik dalam bentuk-bentuk permainan di air dapat memberikan motivasi siswa itu sendiri dan memperluas kembali pengetahuan siswa.

E. Batasan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan maka batasan masalahnya adalah ruang lingkup permainan renang dan mengembanglan motif afektif siswa dalam permainan tersebut. Serta proses pembelajaran dilakukan di SDIT Nur Al rahman Cimahi, kelas V . Adapun ruang lingkup permasalahan yang ingin dibahas adalah:

1. Ruang lingkup penelitian ini adalah penerapan bentuk- bentuk permainan air terhadap motivasi belajar mengikuti aktivitas pembelajaran aquatik (renang). 2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen 3. Populasi penelitian adalah siswa kelas V di SDIT Nur Al rahman. Teknik


(12)

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Untuk memperlancar proses penelitian maka perlu dilakukan langkah-langkah yang akan peneliti lakukan dalam penelitian ini. Desain penelitian ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan setiap langkah-langkah penelitian yang akan diambil agar proses penelitian berjalan sesuai dengan prosedur yang benar dalam rangka melakukan penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Desain dalam penelitian ini menggunakan Pretest- Postest Control Group Design yaitu desain dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

R1 = kelompok permainan air R2 = Kelompok Kontrol

O1 = (penerapan perrmainan) pretest

O2 = (penerapan permainan) posttest

O3 = Kelompok kontrol pretest

O4 = Kelompok kontrol posttest

X = Perlakuan tretment

Dalam desain diatas dapat di jelaskan menurut Sugioyono (2013, hlm.113) bahwa “desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok permainan air dan

R1 O1 X O2 R2 O3 O4


(13)

24

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok control. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok permainan air tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O3 – O4)” dari penjelasan diatas dapat diambil dalam peneliatian yang akan dilakukan penulis, terdapat dua kelompok yaitu kelompok permainan air perlakuan perdekatan bermain dan kelompok control konfesional dari kedua kelompok tersebut dapat diambil hasil dari penelitian yang akan dilaksanakan bahwa adanya pembanding antara kelompok permainan air dan kelompok kontrol dalam tingkat motivasi belajar siswa dalam aktivitas aquatik (renang) dan juga dalam penelitian ini dilakukan pula perbandingan antara motivasi belajar kepada murid laki- laki dan perempuan karna dalam hal ini juga dapat dilihat perbandingan yang signifikan antara motivasi belajar siswa laki- laki dan perempuan, pada dasarnya motivasi belajar akan timbul dalam segala hal yang telah dijelaskan dari di bab 2, bahwa motivasi dapat muncul dari intrinsik dan ekstrinsik.

B. Lokasi dan Subjek penelitian 1. Lokasi penelitian

Tempat atau lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian dilaksanakan di SDIT Nur Al Rahman. Tepat nya di kolam renang yang telah di fasilataskan untuk pembelajaran Aquatik (Renang).

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dimaksudkan untuk memperkuat serta memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur- Al rahman Tahun Ajaran 2014/2015.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Benda mati atau hidup yang berada dalam sekeliling alam ini, dapat menjadi populasi. Populasi juga tidak terpaku oleh tempat dan benda- benda, dapat pula seperti karakteristik,


(14)

25

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perilaku, juga tingkah laku yang dapat menjadikan populasi. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa populasi yang akan dilakukan dalam peneletian ini yaitu SDIT Nur Al rahman cimahi.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SDIT Nur Al rahman kelas V yang berjumlah 24 siswa.

Tabel 3.1 Jumlah seluruh siswa kelas V

No. Kelas Jumlah

1. Va 24

2. Vb 24

3. Vc 24

Jumlah

keseluruhan 72

Jadi, jumlah yang dapat mewakili sample dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Sampling jenuh.

D. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan instrument yang kuat untuk mendukung jalannya proses penelitian tersebut, sebagaimana dengan itu menurut sugiyono (2013, hlm. 305) mengatakan bahwa “… kualitas instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara- cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrument yang telah diuji validitas dan reabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrument tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya”.


(15)

26

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012, hlm.147) mengemukakan bahwa “Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian.” Guna tercapainya keberhasilan penelitian, maka diperlukan suatu teknik dan alat pengumpulan data yang tepat atau sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Sedangkan menurut Arikunto (2007, hlm.121) “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode.” Sebagaimana hal yang dijelaskan oleh beberapa pendapat diatas , maka penulis menyimpulkan bahwa instrument penelitian adalah syarat penting untuk melakukan suatu penelitian yang berguna bagi kelancaran proses penelitian juga sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur segala kejadian atau fenomena yang ada, dan suatu alat ukur untuk melakukan suatu tes yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam proses penelitian.

Pada penelitian ini juga dilakukan pre-test dengan menggunakan instrument angket yang telah disediakan dan dilanjut dengan diberikan perlakuan (treatment) permainan di air lalu diakhiri dengan post test berupa angket. Pembelajaran aktivitas diair dengan diberikan perlakuan permaian berlangsung selama 12 kali pertemuan. Selama ± 6 minggu. Hal ini didasarkan menurut Harre yang dikutip oleh Harsono (1988:106) yang menyatakan bahwa:

Macro-cycle adalah suatu siklus latihan jangka panjang yang bisa memakan waktu 6

bulan, satu tahun, sampai beberapa tahun; Meso-cycle lamanya 3-6 minggu; dan untuk

micro-cycle kurang dari 3 minggu, bisa 1 atau 2 minggu.

Instrumen yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah mengunakan angket yang bermaksud untuk mengukur motivasi siswa dalam aktivitas aquatik (renang) dan dilanjutkan dengan treatment bentuk- bentuk permainan di air. Adapun instrument yang digunakan penulis untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(16)

27

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam melakukan dan memperoleH data tenang motivasi digunakan kuesioner yang disusun oleh penulis. . Menurut Sugiyono (2012:192) menjelaskan bahwa, “Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Sedangkan menurut Arikunto (2007:151) menyatakan bahwa “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang kepribadiannya atau hal-hal yang dia ketahui.” Maka dari itu angket dan kuesioner dilakukan untuk memperoleh hasil bagaimana motivasi belajar siswa terhadap aktivitas aquatik (renang).

Maka dari itu dari penjelasan diatas, instrument yang dilakukan ini menggunakan angket. Adapun Jenis angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup. Angket tersebut telah tersusun atas pertanyaan dan pernyataan yang tegas, teratur, kongkrit, lengkap dan tidak menuntut jawaban, hanya sesuai dengan alternatif jawaban. Ini sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (2007:152) yang menyebutkan “angket tertutup atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.”

Instrument yang diterapkan oleh penilis dapat dikembangkan dalam bentuk kuesioner dengan pola jawaban berskala gutman. Menurut Sugiyono (2012,hlm.140) “Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi. Skala Guttman disebut juga skala scalogramyang sangat baik untuk menyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti yang sering disebut dengan attribut universal.” Penyusunan butiran butiran pertanyaan mengacu kepada konsep motivasi yang dimana “… motivasi yang didasarkan dari atas kebutuhan (need). Kebutuhan yang menyebabkan seseorang berusahan untuk dapat memenuhinya” (Uno H, 2006, hlm. 5) dalam kutipan tersebut pula dikembangkan kekuatan- kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya


(17)

28

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai macam kebutuhan seoerti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya; (2) tingkah laku; (3) tujuan; (4) umpan balik.

a. Kisi- kisi instrument motivasi

Berdasarkan motivasi belajar siswa dalam aktivitas aquatik (renang), disusun indikator- indikator untuk mempermudah butir tes motivasi belajar dalam aktivitas aquatik (renang). Adapun kisi- kisi butir angket motivasi belajar dapat di liat pada table 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Kisi- kisi Instrumen Motivasi belajar

Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan soal Jumlah

Negatif Positif

Motivasi

1. Motivasi Dari dalam (Intrinsik)

a. Minat 3, 4, 5,50

1, 2,51,76,80

9 b. Kehadiran saat

pelajaran

8, 9,52 6, 7,51 6

c. Bersemangat 12, 13,54

10, 11,53,79,

73

8

d. Tanggung jawab 16, 17,55

14, 15 5

e. Konsentrasi 20,

21,57

18, 19,56 6 f. Kerja Keras 24,

25,59

22, 23,58,74

7 g. percaya diri 28,

61,29,7 5,78

26, 27,60 9

2. Motivasi Dari luar

a. Keluarga 32,

33,63


(18)

29

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Ekstrinsik) b. Teman 36,

37,65

34, 35,64 6

c. Orang tua 40,

41,67

38, 39,66 6

d. Lingkungan 44,

45,69

42, 43, 46,68,77

8 e. Masyarakat 49.

50,71

47, 48,70,72

7

Jumlah Butir 80

b. Kriteria pemberian skor pertanyaan atau pernyataan

Dalam pemberian skor pertanyaan dan pernyataan angket motivasi dilihat dari skala Guttman. Sebagaiman dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 139) bahwa “skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “pernah- tidak pernah”; “positif- negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, maka pada dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.”

Contoh :

1. Bagaimana pendapat anda apabila pelajaran renang dilakukan dengan permainan di air terlebih dahulu?

a. Setuju b. Tidak setuju

2. Pernahkah anda memiliki trauma diair? a. Pernah


(19)

30

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

skala Guttman dapat dibutkan skor tertinggi satu dan skor terrendah 0. Misalnya untuk jawaban setuju diberikan skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0. Analaisa tersebut dilakukan seperti pada skala likert. Ada pula pertanyaan yang berkenaan dengan fakta benda bukan termasuk dalam skala pengukuran interval dikotomi.

Contoh:

1. Apakah anda menyukai pelajaran renang? a. Ya

b. Tidak

2. Apakah permainan dalam mata pelajaran renang tidak menyenangkan? a. Ya

b. Tidak

Berdasarkan penjelasan diatas penulis menetapkan kategori penskoran sebagai berikut. Kategori untu setiap butir pernyataan positif, sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skor Untuk Soal Positif

Jawaban Skor

Ya 1

Tidak 0

Tabel 3.4 Skor Untuk soal Negatif

Jawaban Skor

Ya 1


(20)

31

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk lebih jelasnya menurut Nurhasan (2007:349) kategori penskoran adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Ya 1 0

Tidak 0 1

E. Proses Pengembangan Instrumen

Pengumpulan data yang telah diisi oleh responden kemudian, untuk menguji kelayakan dari tiap butir soal, uji validitas instrument yang di gunakan adalah uji validitas internal butir dengan mengkorelasikan antara skor butir soal responden, sedangkan untuk uji reliabilitas instrument penulis menggunakan rumus korelasi product moment.

1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen juga berkenaan dengan ketepatan sebagai alat ukur terhadap suatu konsep yang diukur. Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen adalah mengkorelasikan skor jawaban per-item dengan skor total dengan rumus sebagai berikut:

Gambar 3.2 Rumus Validitas

Dalam rumus diatas dapat ditarik daya pembeda dengan menyusun Rangking hasil tes, dan penulis mengunakan 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah. Berdasarkan hasil uji coba motivasi belajar di SDIT Nur Al rahman dengan jumlah responden 45 siswa, dimana 24 siswa ditentukan sebagai kelompok atas dan kelompok bawah, didapat nilai


(21)

32

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hitung dengan taraf nyata 0,05% dan derajat kebebasa n1 + n2 -2 yaitu 12 + 12 -2 = 22,

didapat nilai t-tabel 1,72. Hasil uji validitas yang dilakukan menunjukkan dari 80 butir soal, terdapat 35 butir soal yang valid dan 45 butir soal yang tidak valid, lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Realibilitas

Pengujian realibilitas dilakukan dengan menggunakan angket yang telah di uji validnya dan diberikan kepada reponden yang berbeda atau sample yang berbeda, maksudnya Sample yang melakukan uji angket pertama dan uji angket kedua itu berbeda sample sehingga dapat di lihat perbandingan dan kesahan dalam penelitian ini. Setelah data diteliti lalu menggunakan pengolahan data menggunakkan rumus dari spearman Brown (split half).

Gambar 3.4 Rumus Korelasi Product Moment Keterangan :

r = Korelasi Product Moment ∑X1 = Jumlah Skor Suatu Item

∑X1tol = Jumalah Total Skor Jawaban

∑X12 = Jumlah Kuadrat Skor Jawaban Suatu Item Jawaban

∑X1tot 2 = Jumalah Kuadrat Total Skor Jawaban

pearman Brown (split half) dengan rumus sebagai berikut:


(22)

33

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.5 Rumus Spearman Brown (Split Half) Keterangan :

r1 = reliabilitas Internal seluruh instrument

rb = korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua

Peneliti memilih pengujian reliabilitas secara internal dengan menggunakan teknik belah dua dari spearman brown (split half) dengan rumus Spearman Brown seperti yang tertera diatas.

Koefisien Korelasi Motivasi belajar ;

Realibilitas Tingkat Motivasi Belajar ;


(23)

34

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang akan direncanakan dengan baik maka hasilnya akan baik pula maka ada beberapa yang harus disusun dalam pembuatan metode penelitian yaitu lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi pengguna metode penelitian tersebut, definisi oprasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, dan analisis berupa laporan secara rinci tahan- tahap analisis data. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) bahwa “motode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan, tertentu sehingga pada gilirannya dapt digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.

Setelah dibentuknya desain penelitian yang bertujuan untuk mempekuat dalam penelitian dan memberikan dasar dari penelitian itu sendiri supaya tidak terjadi dalam proses penelitian yang membuat data dari hasil penelitian menjadi tidak valid. Dan dapat memberikan pembandingan antara siswa yang diberikan treatment (Eksperimen) dan siswa yang tidak diberikan treatment (kelompok pembelajaran konfensional Aktivitas air (gaya bebas)) dalam hal ini pula diperlukan langkah- langkah penelitian yang dapat dijadikan acuan penelitian supaya penelitian dapat .

Untuk memberikan gambaran mengenai desain penelitian yang di perlukan dan dijadikan sebagai acuan dalam proses penelitian, agar penelitian berjalan dengan lancar dan arahnya jelas juga terencana. Maka diperlukan langkah – langkah penelitian sebagai berikut:

Bagan 3.5 Langkah- langkah Penelitian

Preetest Populasi


(24)

35

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari bagan yang tergambar diatas dapat dijelaskan langkah- langkah yang harus dilakukan penulis dalam penelitian yaitu bermula dari penentuan populasi yang yaitu di SDIT Nur AL Rahman cimahi kemudian menentukan sample penelitian yang akan menjadi acuan penelitian ini yaitu siswa kelas V yang akan menjadi tiga kelas kelas Va, Vb, dan Vc namun penulis memilih dua kelas dari penelitian tersebut yaitu kelas Va dan Vb. Dari ketiga kelas tersebut dibagi kembali yang akan masuk dari tahap penelitian yaitu dilakukannya Preetest dari sample menggunakan angket dan eksperimen. Sebelum dilakukannya tes angket, angket tersebut diuji terlebih dahulu validitasnya dengan sample yang berbeda dari salah satu kelas tersebut. Lalu dilakukan preetest angket dengan kelompok permainan air dan kelompok kontrol, dilakukan pula pemberian treatment dengan kelompok permainan air sedangkan kelompok pembelajaran konfensional Aktivitas air (gaya bebas) diberikan pembelajaran konfesional yaitu belajar seperti biasa tidak


(25)

36

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan pendekatan bermain. Setelah itu di uji kembali menggunakan angket yang sebelumnya di berikan dan dibandingkan kembali dari dua kelompok tersebut. Lalu dilakukan pula pengolahan data dari pretest dan posttest apakah terjadi hasil yang signifikan dari pendekatan bermain. Akhirnya penulis mendapatkan sebuah kesimpulan dari hasil proses penelitian tersebut.

G. Prosedur Pengolahan Data 1. Analisis data

Data diperoleh dari angket motivasi belajar yang diberikan dua kali yaitu sebelum diberi perlakuan (awal) dan sesudah diberikan perlakuan (akhir). baik kelas eksperimen maupun kelompok pembelajaran konfensional Aktivitas air (gaya bebas). Banyaknya pernyataan dalam angket ini berjumlah 80 butir skor maksimum ideal untuk setiap butirnya adalah 1.

Data yang diperoleh dari hasil awal dan akhir dianalisis dengan menggunakan program IBM SPSS statistic 21.

2. Uji Prasyarat Analisis 1) Uji Normalitas

Uji Normalitas, menggunakan Shapiro Wilk, pada P-value ≤0,05 dan digunakan untuk mengetahui penyebaran data tersebut normal atau tidak. Jika penyebaran tersebut normal maka uji hipotesis selanjutnya melakukan uji parametrik akan tetapi jika data tersebut tidak normal maka hipotesis menggunakan non parametrik. Uji normalitas ini juga dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi syarat penarikan kesimpulan yang bersifat baku dan handal, untuk dapat digeneralisasikan. Tujuan penting dari uji normalitas adalah; a) apakah data dari sampel yang diambil dari populasi yang sama itu berdistribusi normal, dan b) apakah pengujian dilakukan dengan statistik parametrik atau nonparametrik


(26)

37

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(apabila distribusi normal maka menggunakan parametrik dan apabila tidak berdistribusi normal maka nonparametrik).

2) Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sample berasal dari populasi yang memiliki variasi yang sama atau tidak. Apabila kedua kelompok berasal dari variasi yang berbeda, maka kedua kelompok tersebut, Kriteria uji yang digunakan adalah menggunakan Levene’s test, nilai sig atau nilai probabilitas < 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, begitu juga sebaliknya nilai sig atau nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama (Santoso, 2014, hlm. 191).

3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis Digunakan untuk menjawab hipotesis penghitungan statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji t- skor berpasangan dengan p


(27)

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistik, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses penelitian ini Bahwa Aktivitas penerapan permainan air tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Dapat diambil kesimpulan selama penelitian ini, bahawa pendekatan permainan tidak mempengaruhi motivasi belajar siswa dan terjadi penaikan namun tidak terlalu signifikan antara kelompok Permainan Air dan kelompok Pembelajaran Konvensional.

B. Implikasi

Implikasi yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. terdapat pengaruh permainan air terhadap motivasi belajar.

2. terdapat pengaruh pembelajaran konfensional aktifitas air (gaya bebas) terhadap motivasi belajar.

3. terdapat perbedaan pengaruh antara kelompok pembelajaran konfensional aktivitas air (gaya bebas) dan kelompok permainan air terhadap motivasi belajar.

C. Rekomemdasi

Rekomendasi yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi seluruh guru, baik itu pengajar Pendidikan Jasmani dan pembaca pada umumnya agar mencoba menerapkan permaianan- permainan saat dan sesudah pelajaran PJOK supaya siswa – siswi dapat lebih termotivasi untuk pelajaran selanjutnya dan jangan lupa pula dalam setiap permainan mengandung pola


(28)

49

Ella Meilia, 2014

ROSITA Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gerak dasar untuk materi yang akan diajarkan supaya tidak terlepas dari kurikulum yang telah ditentukan.

2. Sebagai sumbangan saran bagi penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan dalam unsur- unsur pengujian ataupun pengukuran variabel yang mendetail. Di karnakan dalam penelitian motivasi belajar banyak beberapa aspek yang harus di lihat faktor eksternal maupun internal.


(29)

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. dan Manadji, A. (1994) Dasar- dasar Pendidikam Jasmani. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan dan Kebudayaan Sumardiyanto. dkk. (2010) Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK

Universitas Pendidikan Olahraga

Nugraha. E. dkk. (2013) Didaktik Metodik Pembelajaran Aktivitas Akuatik. Bandung: Bintang WarliArtika

Sukintaka. Dkk. (1979) Permainan dan Metodik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Uno.B Hamzah. (2006) Teori Motivasi dan Pengukurannya analisis di bidang

Pendidikan. Gorontalo: Bumi Aksara

Hidayat Yusuf. (2008) Psikologi olahraga. Bandung: Bintang WarliArtika

Abduljabar Bambang dan Kusumah Darajat J. (2010) Statistika dalam Penjas. Bandung: JurusaPendidikan Olahraga FPOK UPI

Less Terri. (2008) Permainan air WATER FUN. Surakarta: Era Pustaka Utama. Santoso Singgih (2014) SPPS 22 From Essential to Expert skills. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo

Sumarsiyanto. (2010) 100 GAMES dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Bintang: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiono.(2013) Metode Penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Subroto Toto. (2010) Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung: FPOK Universitas pendidikan Indonesia.


(30)

51

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suherman Adang. (2009) Revalitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang Warli Artika.

Mahendra Agus. (2009) Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek- aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tembak Kusuma

Schunk, D.H dkk. (2014) Motivation. [Online]. Tersedia di http://www.education.com/reference/article/motivation/?page=2. [Diakses 16 September 2014]

--- (2013) Skala Sikap.

http://toniprasetiyo23.wordpress.com/2013/09/17/skala-sikap/. [Diakses 16 September 2014]

Carron V. Albert. (1980) Social Psychology Of Sport. London: Mouvement Publications

Makmun Syamduddin A. (1996) Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem


(1)

36

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan pendekatan bermain. Setelah itu di uji kembali menggunakan angket yang sebelumnya di berikan dan dibandingkan kembali dari dua kelompok tersebut. Lalu dilakukan pula pengolahan data dari pretest dan posttest apakah terjadi hasil yang signifikan dari pendekatan bermain. Akhirnya penulis mendapatkan sebuah kesimpulan dari hasil proses penelitian tersebut.

G. Prosedur Pengolahan Data

1. Analisis data

Data diperoleh dari angket motivasi belajar yang diberikan dua kali yaitu sebelum diberi perlakuan (awal) dan sesudah diberikan perlakuan (akhir). baik kelas eksperimen maupun kelompok pembelajaran konfensional Aktivitas air (gaya bebas). Banyaknya pernyataan dalam angket ini berjumlah 80 butir skor maksimum ideal untuk setiap butirnya adalah 1.

Data yang diperoleh dari hasil awal dan akhir dianalisis dengan menggunakan program IBM SPSS statistic 21.

2. Uji Prasyarat Analisis 1) Uji Normalitas

Uji Normalitas, menggunakan Shapiro Wilk, pada P-value ≤0,05 dan digunakan untuk mengetahui penyebaran data tersebut normal atau tidak. Jika penyebaran tersebut normal maka uji hipotesis selanjutnya melakukan uji parametrik akan tetapi jika data tersebut tidak normal maka hipotesis menggunakan non parametrik. Uji normalitas ini juga dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi syarat penarikan kesimpulan yang bersifat baku dan handal, untuk dapat digeneralisasikan. Tujuan penting dari uji normalitas adalah; a) apakah data dari sampel yang diambil dari populasi yang sama itu berdistribusi normal, dan b) apakah pengujian dilakukan dengan statistik parametrik atau nonparametrik


(2)

37

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(apabila distribusi normal maka menggunakan parametrik dan apabila tidak berdistribusi normal maka nonparametrik).

2) Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sample berasal dari populasi yang memiliki variasi yang sama atau tidak. Apabila kedua kelompok berasal dari variasi yang berbeda, maka kedua kelompok tersebut, Kriteria uji yang digunakan adalah menggunakan Levene’s test, nilai sig atau nilai probabilitas < 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, begitu juga sebaliknya nilai sig atau nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama (Santoso, 2014, hlm. 191).

3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis Digunakan untuk menjawab hipotesis penghitungan statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji t- skor berpasangan dengan p


(3)

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistik, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses penelitian ini Bahwa Aktivitas penerapan permainan air tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Dapat diambil kesimpulan selama penelitian ini, bahawa pendekatan permainan tidak mempengaruhi motivasi belajar siswa dan terjadi penaikan namun tidak terlalu signifikan antara kelompok Permainan Air dan kelompok Pembelajaran Konvensional.

B. Implikasi

Implikasi yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. terdapat pengaruh permainan air terhadap motivasi belajar.

2. terdapat pengaruh pembelajaran konfensional aktifitas air (gaya bebas) terhadap motivasi belajar.

3. terdapat perbedaan pengaruh antara kelompok pembelajaran konfensional aktivitas air (gaya bebas) dan kelompok permainan air terhadap motivasi belajar.

C. Rekomemdasi

Rekomendasi yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi seluruh guru, baik itu pengajar Pendidikan Jasmani dan pembaca pada umumnya agar mencoba menerapkan permaianan- permainan saat dan sesudah pelajaran PJOK supaya siswa – siswi dapat lebih termotivasi untuk pelajaran selanjutnya dan jangan lupa pula dalam setiap permainan mengandung pola


(4)

49

Ella Meilia, 2014

ROSITA Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gerak dasar untuk materi yang akan diajarkan supaya tidak terlepas dari kurikulum yang telah ditentukan.

2. Sebagai sumbangan saran bagi penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan dalam unsur- unsur pengujian ataupun pengukuran variabel yang mendetail. Di karnakan dalam penelitian motivasi belajar banyak beberapa aspek yang harus di lihat faktor eksternal maupun internal.


(5)

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. dan Manadji, A. (1994) Dasar- dasar Pendidikam Jasmani. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan dan Kebudayaan Sumardiyanto. dkk. (2010) Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK

Universitas Pendidikan Olahraga

Nugraha. E. dkk. (2013) Didaktik Metodik Pembelajaran Aktivitas Akuatik. Bandung: Bintang WarliArtika

Sukintaka. Dkk. (1979) Permainan dan Metodik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Uno.B Hamzah. (2006) Teori Motivasi dan Pengukurannya analisis di bidang Pendidikan. Gorontalo: Bumi Aksara

Hidayat Yusuf. (2008) Psikologi olahraga. Bandung: Bintang WarliArtika

Abduljabar Bambang dan Kusumah Darajat J. (2010) Statistika dalam Penjas. Bandung: JurusaPendidikan Olahraga FPOK UPI

Less Terri. (2008) Permainan air WATER FUN. Surakarta: Era Pustaka Utama. Santoso Singgih (2014) SPPS 22 From Essential to Expert skills. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo

Sumarsiyanto. (2010) 100 GAMES dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Bintang: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiono.(2013) Metode Penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Subroto Toto. (2010) Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung: FPOK Universitas pendidikan Indonesia.


(6)

51

Ella Meilia Rosita, 2014

Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suherman Adang. (2009) Revalitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang Warli Artika.

Mahendra Agus. (2009) Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek- aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tembak Kusuma

Schunk, D.H dkk. (2014) Motivation. [Online]. Tersedia di http://www.education.com/reference/article/motivation/?page=2. [Diakses 16 September 2014]

--- (2013) Skala Sikap.

http://toniprasetiyo23.wordpress.com/2013/09/17/skala-sikap/. [Diakses 16 September 2014]

Carron V. Albert. (1980) Social Psychology Of Sport. London: Mouvement Publications

Makmun Syamduddin A. (1996) Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya