MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS I SDNEGERI KUBANG DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE GLOBAL.

(1)

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS I SDNEGERI

KUBANG DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN

DENGAN METODE GLOBAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar

oleh

Eviyansyah

NIM 0903824

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS I SDNEGERI

KUBANG DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN

DENGAN METODE GLOBAL

Oleh

Eviyansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©

Eviyansyah

2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

(4)

ABSTRAK

EVIYANSYAH. (2013). Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas I SD Negeri Kubang Dalam Pembelajaran Membaca Permulaan Dengan Metode

Global.

Penelitian dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca siswa di kelas I SD Negeri Kubang. Berdasarkan hasil observasi partisipan dan wawancara mendalam dari 26 siswa ada 70% siswa yang mengalami kesulitan membaca. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini: (1)Untuk memperoleh gambaran mengenai kesulitan siswa dalam membaca permulaan.(2)Untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam membaca permulaan dengan metode global.(3)Untuk mengetahui penggunaan metode global dalam pembelajaran membaca permulaan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini berupa fenomena sosial berupa kejadian atau peristiwa yang terjadi di kelas I SD Negeri Kubang dalam pembelajaran membaca permulaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus dapat disimpulkan bahwa melalui metode Global dapat mengatasi kesulitan siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I. Melalui metode Global dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rerata pada siklus I sebesar 70 dan pada siklus II sebesar 88,07. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan semua rekan guru agar memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif mengikuti pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca. Kepada siswa yang sudah lancar membaca lancar jangan merasa bosan untuk memberi contoh dengan cara belajar bersama (kelompok) dengan teman yang lain. Selain itu kepada pihak sekolah untuk mengembangkan metode Global dalam membaca permulaan.


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Istilah ... 7

BAB II MEMBACA PERMULAAN, METODE GLOBAL, DAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE GLOBAL A. Membaca Permulaan. ... 9

B. Metode Global ... 16


(6)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ... 26

B. Metode Penelitian ... 26

C. Teknik Penelitian ... 27

D. Instrumen Penelitian ... 28

E. Latar Penelitian ... 30

F. Subyek Penelitian ... 31

G. Langkah-langkah penelitian ... 31

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Data Temuan 1. Siklus I ... 32

a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 33

b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 35

c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 36

2. Siklus II ... 38

a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 38

b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 40

c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 42

B. Analisis Data Temuan ... 44

1. Siklus I a. Analisis Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 44


(7)

c. Analisis Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 45 2. Siklus II

a. Analisis Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 46 b. Analisis Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 47 c. Analisis Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 47 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 49 B. Rekomendasi ... 51

BIBLIOGRAFI ... 53 LAMPIRAN LAMPIRAN


(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran bahasa, membaca dan menulis permulaan tingkat awal SD (kelas I dan II) disebut membaca dan menulis permulaan yang disingkat MMP. Pembelajaran membaca mempunyai peranan penting dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Semua pendidik berharap anak didiknya menguasai keterampilan membaca. Salah satunya adalah siswa dapat membaca permulaan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mendalam dengan guru kelas I SD Negeri Kubang pada hari Selasa, tanggal 19 Maret 2013, menghasilkan data sebagai berikut. Pada awal pembelajaran siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran, namun saat siswa diminta untuk membaca di depan kelas, tidak ada satupun siswa yang berani maju, mereka hanya mau mendengarkan dan menjawab seperlunya pertanyaan guru secara asal–asalan dengan tetap duduk di bangku, siswa nampak tidak bersemangat (kurang motivasi) dalam mengikuti pembelajaran membaca. Bahkan ada orang tua yang memukul anaknya karena tidak mau membaca. Ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan di kelas I masih mengalami kesulitan.


(9)

2

Kemampuan yang diperoleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh pada kemampuan membaca lanjut. Observasi partisipan dilakukan dengan menyaksikan langsung proses belajar-mengajar yang dilaksanakan, sehingga gambaran masalah yang dialami siswa menjadi semakin jelas.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan dengan Ibu Kurotuaeni, S.Pd selaku wali kelas I SD Negeri Kubang, pada tanggal 19 Maret 2013 mengatakan bahwa, “Dalam pembelajaran membaca permulaan siswa kurang terlibat secara aktif. Dari 26 siswa ada 70% siswa yang mengalami kesulitan membaca. Dan yang menjadi penyebab siswa tidak bisa membaca adalah sering tidak masuk sekolah, umur yang belum cukup untuk masuk sekolah, lingkungan keseharian siswa, dan faktor keturunan karena sebagian besar orang tua siswa itu buta huruf”. Berdasarkan kenyataan dilapangan, kemampuan siswa dalam membaca permulaan tidak sesuai dengan Indikator Pencapaian Hasil Belajar siswa (IPHB).

Agar data temuan mengenai masalah yang dialami siswa semakin kuat, peneliti juga melakukan analisis dokumen. Dokumen yang penulis analisis adalah rekapan nilai siswa. Rekapan nilai siswa peneliti dapat dari guru kelas I SD Negeri Kubang pada tanggal 19 Maret 2013, yang akan peneliti paparkan pada tabel berikut.


(10)

3

Tabel 1.1 Rekapan Nilai Siswa No (1) Nama (2) Nilai Siswa (3)

1 Arul 60

2 Arsih 60

3 Bohori 60

4 Dedi 80

5 Efendi 70

6 Eli 60

7 Eva 70

8 Holipah 80

9 Mahilah 60

10 Mariam 60

11 Maya 60

12 M. Arya Sopa 70

13 Muhari 60

14 Nida Ulpaida 60

15 Ranita 60

16 Rio Irawan 70

17 Rohilah 70

18 Salmah 60

19 Saprudin A 60

20 Saprudin B 60

21 Siti Sab’ah 70

22 Sobari 60

23 Sopiah 60

24 Surniyani 60

25 Windiya Sari 65

26 Suhendi 60


(11)

4

Berdasarkan tabel 1.1 di atas terlihat bahwa kemampuan siswa dalam membaca permulaan berkisar antara 60 – 80, meskipun demikian rata – rata kemampuan siswa pada kelas I SD Negeri Kubang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

� �ℎ � � ���

� �ℎ� ��� = 1665

26 = 64

KKM di SD Negeri Kubang dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah 65, ini berarti nilai rata – rata kelas I SD Negeri Kubang lebih kecil dibandingkan dengan KKM 64 < 65. Dapat diartikan bahwa kemampuan siswa kelas I SD Negeri Kubang dalam membaca permulaan masih rendah.

Bahasa termasuk dapat berbentuk lisan atau tulisan, atau tulisan dengan mempergunakan tanda, huruf yang dapat merupakan kata – kata atau kalimat, mungkin pula berbentuk gambar atau lukisan. Perkembangan bahasa dapat diidentifikasikan dalam beberapa indikatornya antara lain: jumlah perbendaharaan kata, jenis, struktur dan bentuk kalimat, isi yang dikandungnya. Kemampuan ideal siswa kelas I antara lain: sudah mengenal dan menguasai sejumlah perbendaharaan kata – kata mencapai 2.500 kata, bahkan dapat diduga lebih dari jumlah tersebut. Adapun kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa dalam membaca permulaan yang terdapat dalam kurikulum Bahasa Indonesia kelas I Sekolah Dasar sesuai standar kompetensinya adalah memahami teks pendek dengan membaca lancar.


(12)

5

Kompetensi dasar yang diharapkan adalah membaca lancar beberapa kalimat seerhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat.

Berdasarkan kenyataan diatas terbukti bahwa kemampuan siswa kelas I SD Negeri Kubang dalam pembelajaran membaca permulaan belum mencapai KKM dan IPHB. Kenyataan ini yang membuat penelitian ini layak dilakukan. Dengan demikian, penulis mencoba untuk “Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas I SD Negeri Kubang Dalam Pembelajaran Membaca Permulaan Dengan Metode Global”. Metode ini dipilih karena metode global merupakan metode kalimat, dikatakan demikian karena alur proses pembelajaran membaca yang permulaan diperlihatkan dalam proses ini diawali dengan penyajian beberapa kalimat secara global.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kesulitan siswa kelas 1 SD Negeri Kubang dalam membaca permulaan?

2. Bagaimanakah hasil belajar membaca permulaan dengan metode global?

3. Apakah dengan menggunakan metode global dalam pembelajaran membaca permulaan dapat meningkatkan membaca siswa?


(13)

6

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai kesulitan siswa kelas 1 SD Negeri Kubang dalam membaca permulaan.

2. Untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam membaca permulaan dengan metode global.

3. Untuk mengetahui penggunaan metode global dalam pembelajaran membaca permulaan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini bermanfaat untuk Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai alternatif pemecahan masalah yang serupa dengan masalah yang terdapat dalam penelitian ini.

2. Penelitian ini bermanfaat bagi para calon atau peneliti lain yang memerlukan referensi mengenai solusi pengajaran membaca


(14)

7

permulaan atau yang memerlukan referensi mengenai pemakaian metode global dalam pembelajaran membaca permulaan.

3. Penelitian ini bermanfaat bagi pihak pusat kurikulum sebagai salah satu bahan kajian dalam penyusunan kurikulum selanjutnya.

E. DEFINISI ISTILAH

1. Membaca Permulaan

Membaca permulaan adalah suatu proses tahap awal dalam belajar membaca yang difokuskan kepada mengenal simbol – simbol atau tanda – tanda yang berkaitan dengan huruf – huruf dalam rangka mengantarkan anak agar dapat melanjutkan ke tahap membaca lanjut. 2. Metode Pembelajaran Bahasa

Metode pembelajaran bahasa adalah rencana pembelajaran bahasa yang mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remedial dan bagaimana pengembangannya.

3. Mengatasi Kesulitan Siswa

Mengatasi kesulitan siswa dalam penelitian ini dibatasi dengan kemampuan siswa dalam membaca permulaan yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum sesuai dengan IPHB 4. Metode Global


(15)

8

Metode Global adalah cara belajar membaca kalimat dengan melihat segala sesuatu secara keseluruhan. Metode global juga merupakan metode kalimat, dikatakan demikian karena alur proses pembelajaran membaca permulaan yang diperlihatkan dalam proses ini di awali dengan penyajian beberapa kalimat secara global.


(16)

26 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini berupa fenomena sosial berupa kejadian atau peristiwa yang terjadi di kelas I SD Negeri Kubang dalam pembelajaran membaca permulaan antara lain: adanya keributan akibat saling meledek antara siswa yang satu dengan siswa yang lain, jika orang tuanya sedang sakit atau ada keperluan Suhendi sering tidak masuk sekolah karena tidak ada yang mengantar dia ke sekolah, jika anaknya di suruh membaca tetapi anaknya tidak mau, orang tuanya malah memukul atau mencubit anaknya agar mau membaca.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) karena penelitian ini dilaksanakan di kelas I SD Negeri Kubang untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran membaca permulaan.

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart. Setiap siklus atau


(17)

27

putaran terdiri dari empat komponen yang meliputi perencanaan, (planning), tindakan (action), observasi (observasing), dan refleksi (reflektif).

C. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen.

a. Observasi Partisipan

Observasi partisipan dilakukan di kelas I SD Negeri Kubang penulis berperan aktif serta terjun langsung dalam kegiatan pembelajaran membaca permulaan. Observasi partisipan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara akan dilakukan setelah pembelajaran berlangsung dengan wali kelas I SD Negeri Kubang yaitu Ibu Kurotuaeni, S. Pd. Dalam wawancara mendalam, penulis akan menggali informasi lebih jauh mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam pembelajaran membaca permulaan. Dengan metode wawancara ini diharapkan penulis memperoleh data yang jelas dan akurat.


(18)

28

c. Analisis Dokumen

Teknik analisis dokumen dilakukan jika pembelajaran sudah menghasilkan dokumen berupa rekapan nilai siswa yang berguna untuk melengkapi dan mendapatkan data yang berkaitan dengan faktor - faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam pembelajaran membaca permulaan.

2. Teknik Analisis Data

1. Mengenali data

2. Mengelompokkan data 3. Mengidentifikasi data

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga macam, yaitu: pedoman wawancara, pedoman observasi dan tes tertulis.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai alat untuk pengumpulan data, informasi atau pendapat dengan cara mengajukan pertanyaan kepada guru secara lisan. Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang digunakan adalah suatu pembicaraan


(19)

29

formal yang dilakukan secara langsung antara wawancara dengan yang diwawancara.

2. Pedoman observasi

Peneliti menggunakan lembar observasi bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sikap siswa dalam belajar, sikap guru dalam memberikan pelajaran, serta interaksi antara siswa dengan guru juga antara siswa dengan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan – kekurangan yang harus diperbaiki atau hal – hal yang harus diperhatikan dan ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya. 3. Tes Tertulis

Tes tertulis merupakan alat bantu bagi yang peneliti untuk mengukur kemampuan siswa dalam memproduksi kosakata, menentukan kata salah benar, mencari makna kata, serta membuat kalimat dari kosakata sehingga psoses berpikir, ketelitian, dan sistematika penyusunan dalam menggunakan metode Global dapat dievaluasi.


(20)

30

Tabel 3.1

Instrumen Penilaian Membaca

No Aspek yang dinilai Skala Skor Skor

Maksimum

Jumlah Skor Maksimum

1 2 3

1 Membaca dengan Lancar - Tidak mengeja - Menggunakan lafal,

intonansi dan tanda baca yang tepat. - Memahami makna

3 9

2 Membaca kurang lancar - Masih mengeja - Menggunakan lafal,

intonansi dan tanda baca yang tepat. - Memahami makna

3 9

3 Membaca tidak lancar - Masih mengeja

- Tidak dapat

menggunakan lafal, intonansi dan tanda baca yang tepat. - Memahami makna

3 9

Jumlah Skor Maksimum 27

E. Latar Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2013


(21)

31

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SD Negeri Kubang Kota Serang. Dipilihnya SD Negeri Kubang tersebut sebagai tempat penelitian berdasarkan atas hasil wawancara mendalam dengan guru kelas I dan ternyata di kelas I tepatnya di SD Negeri Kubang banyak sekali siswa yang belum bahkan tidak bisa membaca.

F. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD Negeri Kubang dalam mengatasi kesulitan pembelajaran membaca permulaan dengan metode global.

G. Langkah – Langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut. 1. Penyusunan rencana tindakan

2. Pelaksanaan dari perencanaan

3. Observasi selama pelaksanaan penelitian


(22)

49 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebanyak dua siklus dapat disimpulkan bahwa:

Penerapan teknik membaca permulaan dengan metode Global di kelas I SD Negeri Kubang dan uraian tentang hasil penelitian pada siswa kelas I diperoleh dari hasil – hasil yang telah diperoleh setelah dilakukannya tindakan, yaitu dari hasil pengamatan dan pencatatan saat pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian ini mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan, dan tujuan yang diharapkan. Sedangkan pembahasannya merupakan kajian terhadap temuan – temuan peneliti dan upaya perbaikan untuk meningkatkan hasil pembelajaran.

Melalui penerapan metode Global dapat mengatasi siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Kubang, dan melalui penerapan metode Global dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Kubang.

Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rerata hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I sebesar 70 dan pada siklus II sebesar 88,07.


(23)

50

Dari keseluruhan tindakan pada penelitian yang telah dilakukan dapat dikatakan berhasil apabila hasil dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan rata perolehan siswa, sehingga dapat dapat membawa kearah peningkatan proses pembelajaran membaca permulaan serta peningkatan kemampuan membaca permulaan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD Negeri Kubang tahun pelajaran 2012/2013.

Penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat mengatasi kesulitan siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan serta meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa. Mengacu pada simpulan tersebut, maka diharapkan metode Global tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran membaca permulaan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan metode Global, selain dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca permulaan, juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta dapat memotivasi semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya harus kreatif dan aktif dalam menerapkan metode Global sehingga dapat menumbuhkan rasa senang kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran, agar siswa tidak jenuh, akhirnya kemampuan membaca permulaan siswa kelas I menjadi optimal sesuai dengan batas ketuntasan belajar baik secara individual maupun kelompok.


(24)

51

B. Rekomendasi

Dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa sewaktu pembelajaran Bahasa Indonesia, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk Guru

a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran dengan metode Global dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan.

b. Mengevaluasi efisien dan efektivitas penerapan metode Global untuk meningkatkan kemampuan membaca sewaktu pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung.

c. Memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan penguatan kepada siswa yang sudah lancar membaca, sehingga siswa dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik.

2. Untuk Siswa

a. Kepada siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan berusaha meningkatkan kemampuan belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.


(25)

52

b. Memiliki rasa senang untuk membaca melalui metode Global maupun penggunaan alat peraga yang tersedia.

c. Kepada siswa yang sudah lancar membaca lancar jangan merasa bosan untuk memberi contoh dengan cara belajar bersama (kelompok) dengan teman yang lain.

3. Para Peneliti

Kepada peneliti lainnya hasil peneliti ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, untuk menentukan faktor – faktor lain yang dapat mendukung peningkatan kemampuan membaca permulaan. Melalui usaha ini, antara peneliti yang satu dengan peneliti lain dapat menunjukkan kinerja semakin baik dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca permulaan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.


(26)

53

BIBLIOGRAFI

Cahyani I, Hartati T, dkk. (2006). Pembinaan Dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS

Djuanda D. (2010). Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Bandung : Redaksi

Farida R. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Hartati, T, dkk. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di Kelas Rendah. Bandung: UPI PRESS

Iswara, P.D. (2009). Memperkaya Pembelajaran Membaca Melalui E-Learning. Bandung : Angkasa Redaksi.

Kholid A. H dan Lilis S. (1997). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Purwanto, M.N dan Djenah. (1997). Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta : PT Rosda Jayaputra

Resmini, N, dkk. (2010). Membaca dan Menulis di SD. Bandung : UPI PRESS

Remini, Tatat, dan Isah C. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung : UPI PRESS


(27)

54

Santosa P, dkk.(2009). Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka.

Suparno, dan Yunus M. (2008). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka.

Supriyadi, dkk. (2011). Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.

Syamsuddin M. A. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tarigan D, dkk. (2003). Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardhani, I, dan Wihardit. K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Winataputra, Udin S, dkk. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Yusnandar, E. (2010). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang : Ikhwan Mandiri PRESS.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebanyak dua siklus dapat disimpulkan bahwa:

Penerapan teknik membaca permulaan dengan metode Global di kelas I SD Negeri Kubang dan uraian tentang hasil penelitian pada siswa kelas I diperoleh dari hasil – hasil yang telah diperoleh setelah dilakukannya tindakan, yaitu dari hasil pengamatan dan pencatatan saat pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian ini mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan, dan tujuan yang diharapkan. Sedangkan pembahasannya merupakan kajian terhadap temuan – temuan peneliti dan upaya perbaikan untuk meningkatkan hasil pembelajaran.

Melalui penerapan metode Global dapat mengatasi siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Kubang, dan melalui penerapan metode Global dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Kubang.


(2)

Eviyansyah, 2013 MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS I SDNEGERI KUBANG DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA

PERMULAAN DENGAN METODE GLOBAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari keseluruhan tindakan pada penelitian yang telah dilakukan dapat dikatakan berhasil apabila hasil dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan rata perolehan siswa, sehingga dapat dapat membawa kearah peningkatan proses pembelajaran membaca permulaan serta peningkatan kemampuan membaca permulaan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD Negeri Kubang tahun pelajaran 2012/2013.

Penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat mengatasi kesulitan siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan serta meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa. Mengacu pada simpulan tersebut, maka diharapkan metode Global tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran membaca permulaan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan metode Global, selain dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca permulaan, juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta dapat memotivasi semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya harus kreatif dan aktif dalam menerapkan metode Global sehingga dapat menumbuhkan rasa senang kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran, agar siswa tidak jenuh, akhirnya kemampuan membaca permulaan siswa kelas I menjadi optimal sesuai dengan batas ketuntasan belajar baik secara individual maupun kelompok.


(3)

B. Rekomendasi

Dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa sewaktu pembelajaran Bahasa Indonesia, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk Guru

a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran dengan metode Global dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan.

b. Mengevaluasi efisien dan efektivitas penerapan metode Global

untuk meningkatkan kemampuan membaca sewaktu

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung.

c. Memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan penguatan kepada siswa yang sudah lancar membaca, sehingga siswa dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik.

2. Untuk Siswa

a. Kepada siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan berusaha meningkatkan kemampuan belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.


(4)

Eviyansyah, 2013 MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS I SDNEGERI KUBANG DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA

PERMULAAN DENGAN METODE GLOBAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Memiliki rasa senang untuk membaca melalui metode Global maupun penggunaan alat peraga yang tersedia.

c. Kepada siswa yang sudah lancar membaca lancar jangan merasa bosan untuk memberi contoh dengan cara belajar bersama (kelompok) dengan teman yang lain.

3. Para Peneliti

Kepada peneliti lainnya hasil peneliti ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, untuk menentukan faktor – faktor lain yang dapat mendukung peningkatan kemampuan membaca permulaan. Melalui usaha ini, antara peneliti yang satu dengan peneliti lain dapat menunjukkan kinerja semakin baik dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca permulaan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.


(5)

Cahyani I, Hartati T, dkk. (2006). Pembinaan Dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS

Djuanda D. (2010). Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Bandung : Redaksi

Farida R. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Hartati, T, dkk. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di Kelas Rendah. Bandung: UPI PRESS

Iswara, P.D. (2009). Memperkaya Pembelajaran Membaca Melalui E-Learning. Bandung : Angkasa Redaksi.

Kholid A. H dan Lilis S. (1997). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Purwanto, M.N dan Djenah. (1997). Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta : PT Rosda Jayaputra

Resmini, N, dkk. (2010). Membaca dan Menulis di SD. Bandung : UPI PRESS


(6)

Eviyansyah, 2013 MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS I SDNEGERI KUBANG DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE GLOBAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Santosa P, dkk.(2009). Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka.

Suparno, dan Yunus M. (2008). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka.

Supriyadi, dkk. (2011). Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.

Syamsuddin M. A. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tarigan D, dkk. (2003). Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardhani, I, dan Wihardit. K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Winataputra, Udin S, dkk. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Yusnandar, E. (2010). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang : Ikhwan Mandiri PRESS.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS X Penerapan Metode Iqra’ Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Quran Pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

1 4 18

PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS X Penerapan Metode Iqra’ Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Quran Pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 18

UPAYA MENGATASI KESULITAN MEMBACA DENGAN KONSELING Upaya Mengatasi Kesulitan Membaca Dengan Konseling Trait And Factor Pada Kelas I SD Negeri Kedungmulyo Jakenan Pati Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 14

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEDUNGSOKA I DALAM MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK MODELLING.

0 5 27

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS III SDN UMBUL KAPUK DALAM MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK DRILL.

0 1 36

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KUBANG LABAN DALAM MEMAHAMI UNSUR INSTRINSIK CERITA ANAK DENGAN METODE ROLE PLAYING.

0 0 27

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN HURUF JAWA DENGAN METODE MEMBACA GLOBAL PADA SISWA KELAS III SD GUNUNG TUMPENG 1 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG.

0 0 1

ANALISIS KESULITAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD NEGERI BANGUNREJO 2 KRICAK TEGALREJO YOGYAKARTA.

7 62 130

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA TEMPEL SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 5 206

72671125 Kesulitan Membaca Permulaan Winihasih

0 0 11