PENGARUH KEMAMPUAN USAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA PENERIMA HIBAH BAWAKU MAKMUR KELURAHAN GEGERKALONG.

(1)

ABSTRAK

Nida, Afifah. (2013). Pengaruh Kemampuan Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha pada Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan Gegerkalong. Di bawah bimbingan Prof. Dr. H.Eeng Ahman, MS dan Drs. Ani Pinayani, MM

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan pengaruh dari variable kemampuan usaha yang terdiri dari empat dimensi yaitu technical competence, marketing competence, financial competence dan human relation competence terhadap variable keberhasilan usaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey deskriptif dan eksplanatori dimana bertujuan menggambarkan tingkat kemampuan usaha dan keberhasilan usaha, juga bertujuan mengetahui hubungan antaranya, dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS 17.00 for Windows.

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah pelaku usaha mikro penerima hibah Bawaku Makmur di kelurahan Gegerkalong sebanyak 46 orang. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh temuan bahwa secara parsial variabel kemampuan usaha berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha. Artinya bahwa semakin baik atau tinggi kemampuan usaha seseorang dalam menjalankan usaha, maka akan semakin tinggi capaian keberhasilan usaha yang akan diperoleh. Sehingga pengusaha perlu untuk terus meningkatkan kualitas kemampuan usahanya agar dapat mencapai keberhasilan usaha yang diharapkan.


(2)

ABSTRACT

Nida, Afifah. (2013). The Effect of Business ability towards Business Success at The Grantees of Bawaku Makmur of Gegerkalong Village. Under the guidance of Prof. Dr. H.Eeng Ahman, MS and Drs. Ani Pinayani, MM

The purpose of this study is to describe and influence of success capability variable which consists of four dimensions, those are: technical competence, marketing competence, financial competence and financial competence of the success business variable. The method used in this research are descriptive and explanatory survey, which aims to describe the level of capability and success of business, also aims to determine the relationships among them, using the questionnaire as a data collection tool and techniques using simple linear regression, whereas the data is analysed by using SPSS 17:00 for Windows.

The research subjects in this study were 46 owner micro businesses that are the grantees of Bawaku Makmur in Gegerkalong village. Based on the research results, obtained that the ability of the business has positive effect on the business success. It means that the higher or better one's business skills in running the business, the higher achievement of business success to be obtained. So the owner of business need to always continue to improve the quality of his business ability to achieve the expected success of the business.


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL ... iii DAFTAR GAMBAR ... v BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Secara Teoritis ... Error! Bookmark not defined.

1.4.2 Secara Praktis... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) . Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Kemampuan Usaha ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Hibah ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kajian Empirik Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3. Definisi Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.


(4)

3.6.Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Tes Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Tes Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1Gambaran Umum Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Kemampuan Usaha ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Sebaran Variabel Penelitian Berdasarkan Karakteristik RespondenError! Bookmark not defined.

4.3.1 Sebaran Variabel Keberhasilan Usaha Berdasarkan Karakteristik RespondenError! Bookmark no

4.3.2 Sebaran Variabel Kemampuan Usaha Berdasarkan Karakteristik RespondenError! Bookmark no

4.4 Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.5 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.5.1Analisis Regresi Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.

4.5.2 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.7 Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Nilai Bantuan Bawaku Makmur 2007-2011Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.1 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1Kategori Usaha dari BPS ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.2 Analisis Kekuatan dan Kelemahan UMKM ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.3 Kajian Empiris Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Uji Validitas Item Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Variabel Tingkat Kemampuan UsahaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat PendidikanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Usaha Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman UsahaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Pelaku usaha mikro

Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013Error! Bookmark not de

Tabel 4.8 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Kompetensi Teknik ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Kompetensi Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13 Kompetensi Pengelolaan Keuangan... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.15 Human Relation Competence ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.16 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.17 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.18 Kemampuan Usaha ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Deskripsi Skor Pencapaian Kemampuan UsahaError! Bookmark not defined.


(6)

Tabel 4.21 Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan Gegerkalong Bulan Mei 2013 Berdasarkan Karakteristik Jenis kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.22 Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013 Berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.23 Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013 Berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.24 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.25 Tingkat Kemampuan Usaha Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013 berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.26 Tingkat Kemampuan Usaha Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013 berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.27 Tingkat Kemampuan Usaha Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku

Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013 berdasarkanUsiaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.28 Korelasi Tingkat Keberhasilan Usaha dan Tingkat Kemampuan UsahaError! Bookmark not defined.

Tabel 4.29 Hasil Perhitungan Koefisien Regresi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.30 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Keberhasilan usaha (Profitabilitas) Pelaku Usaha Penerima Hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong periode Mei 2013Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang Diduga Mempengaruhi Keberhasilan UsahaError! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Model Analisis Diri Wirausahawan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat PendidikanError! Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Distribusi responden berdasarkan jenis usahaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama UsahaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Keberhasilan usaha (Profitabilitas) Pelaku Usaha Penerima Hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalongperiode Mei 2013Error! Bookmark not defined.


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan konstribusi yang signifikan dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu meningkatnya perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional.

Berdasarkan publikasi harian online Republika diterbitkan Juli 2012, disebutkan bahwa dari 1,8 juta angkatan kerja di kota Bandung pada 2011, 13% nya menganggur. Hal ini berarti, ada 234 ribu orang di kota Bandung yang tidak memiliki pekerjaan. Sementara pada 2010, tercatat sebanyak 159.388 orang yang menganggur. Artinya terjadi peningkatan sebesar 31% pengangguran kota Bandung dari tahun 2010 ke tahun 2011. Hal ini mengindikasikan perlu adanya gebrakan dari usaha-usaha non formal yang bisa menyerap para pencari kerja, yaitu pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), senada dengan penyataan Mazzarol, Volery, Doss, & Thein (Mathew, 2010: 2) „SMEs have long been believed to be important in supporting economics development within a country’, artinya usaha kecil dan menengah sudah lama dipercaya penting dalam mendukung pembangunan ekonomi suatu negara. Pendapat sama juga dikemukakan oleh Tambunan (2009: 25) berdasarkan hasil penelitiannya, bahwa

“terdapat hubungan yang signifikan antara kemajuan UMKM dan tingkat pembangunan ekonomi”. Peran signifikan tersebut diantaranya dengan melalui peran UMKM dalam menyerap tenaga kerja. Peran dari sektor UMKM ini sangat


(9)

vital dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara, apalagi Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang.

Bandung merupakan kota besar yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif, tentunya diharapkan dapat meningkatkan peluang kerja bagi para pengangguran. Hal tersebut tentu akan mudah diwujudkan jika terdapat pula peningkatan nilai usaha atau dengan kata lain meningkatnya keberhasilan usaha UMKM agar dapat memperluas kapasitas UMKM dalam menyerap tenaga kerja.

Keberhasilan usaha dapat diraih dengan upaya dari berbagai pihak, baik dari upaya ekternal maupun internal. Salah satu upaya eksternal yang dilakukan antara lain melalui program dan kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan sektor UMKM, hasilnya selama ini cukup menggembirakan.

Peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor ini semakin nampak khususnya sejak era krisis ekonomi dan keuangan pada tahun 1997. Ditengah-tengah proses restrukturisasi sektor korporat dan BUMN yang berlangsung lamban, sektor ini telah menunjukkan perkembangan yang terus meningkat dan bahkan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Upaya pengembangan UMKM merupakan bagian yang terintegrasi dalam program pengembangan KUMKM (Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah) di kota Bandung. Kegiatan pengembangannya ditujukan sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah, lebih khusus lagi bagi terwujudnya program yang digagas oleh DISKOPERINDAG (Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM) kota Bandung dalam RPJM (Rencana Program jangka Menengah) , yang memiliki target pembinaan pada 4225 UMKM.

Dari hasil wawancara dengan kepala bidang UMKM di Diskoperindag kota Bandung Kurnadi SH., M.Si, disebutkan beberapa kegiatan pelatihan fasilitasi-intermediasi antar UMKM yang telah diselenggarakan oleh dinas sebagai upaya pemberdayaan UMKM – UMKM kota Bandung, diantaranya

pembinaan dengan tema “Peningkatan daya saing UMKM”, “Penumbuhan

Kewirausahaan”, dan kegiatan lainnya yang pelaksanaannya mengundang usaha-usaha UMKM terdaftar.


(10)

Pemerintahan Kota Bandung kini, semakin giat memperjuangkan pengembangan perekonomian kota, khususnya peningkatan keberhasilan usaha pengusaha kota Bandung, terutama pada usaha UMKM. Salah satu program prioritas pemkot Bandung sejak tahun 2007 ini adalah program Bawaku Makmur (Bantuan Walikota untuk Kemakmuran). Sasaran utama program Bawaku Makmur ini merupakan koperasi dan usaha mikro, baik perorangan maupun kelompok yang sedang merintis ataupun sudah menjalankan usaha. Mereka mengajukan proposal untuk kemudian diseleksi untuk mendapat dana hibah pengembangan usahanya.

Dalam LKPJ 2011 Pemerintah kota Bandung disebutkan bahwa pada tahun 2010 telah tersalurkan bantuan kepada 14.245 penerima bantuan Bawaku Makmur dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 7,5 miliar, sedangkan pada tahun 2011 telah tersalurkan kepada 14.315 penerima bantuan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 7,5 miliar.

Berikut kutipan mengenai jumlah proposal dan Nilai bantuan Bawaku Makmur tahun 2007-2011:

Tabel 1.1

Jumlah Nilai Bantuan Bawaku Makmur 2007-2011

Tahun Proposal Masuk (Ekslemplar)

Proposal Diterima

Persentase Penerimaan

Nilai Bantuan

2007 23.546 23.546 100% 14.400.000.000

2008 27.473 27.473 100% 22.129.887.000

2009 139.061 20.516 14,75% 11.000.000.000

2010 - 14.245 12,02% 7.500.000.000

2011 - 14.315 13,72% 7.500.000.000

Jumlah 190.080 100.095 24,24% 62.529.887.000

Sumber : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Bandung 2011

Permasalahnya dilansir dari surat kabar harian online Pikiran Rakyat, disebutkan hasil evaluasi walikota dengan LPPM Universitas Padjajaran 2011. Persentase jumlah penerima program Bawaku Makmur (Bantuan Walikota Khusus Kemakmuran) kota Bandung sejak 2007 hingga 2010 yang gagal


(11)

mengembangkan usahanya mencapai 15%. Artinya, dari 85.780 penerima, baik perorangan maupun kelompok atau koperasi, dengan total bantuan mencapai Rp 55 miliar, 12.867 di antaranya tidak berhasil.

Kelurahan Gegerkalong merupakan salah satu kelurahan yang mendapatkan saluran bantuan dana Bawaku Makmur dari pemerintah kota Bandung. Kelurahan Gegerkalong terletak tidak jauh dari pusat kota, perbelanjaan, dan fasilitas pendidikan, oleh karena itu sebagian besar tanah di wilayah Gegerkalong banyak digunakan untuk bidang usaha dan pertokoan.

Berdasarkan data yang tercatat di kelurahan Gegerkalong, setidaknya terdapat 603 buah kios-kios kelontong yang berada di wilayah Gegerkalong, dan diataranya, terdapat 54 usaha mikro yang mendapat hibah Bawaku Makmur di kelurahan Gegerkalong ini.

Dari hasil wawancara dengan bidang ekonomi di Kecamatan Sukasari Erwin S.E pada bulan Januari 2013, disebutkan bahwa nama-nama penerima hibah ini, diperoleh dari hasil seleksi administrasi dan survey yang ketat 54 pengusaha mikro di kelurahan Gegerkalong ini mendapatkan masing masing hibah sebesar Rp. 500.000,00.

Berdasarkan tingkat profitabilitas penerima hibah Bawaku Makmur, peneliti membuat skala berdasarkan 3 kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah sebagai alat penafsir data sebagai berikut:

Tabel 1.2

Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013

Rasio Profitabilitas Frekuensi %

0,45-0,71 10 22

0,36-0,44 4 8

0,08-0,35 32 70

Jumlah 46 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2013, diolah

Dari Tabel 1.2 mengenai tingkat keberhasilan usaha penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong dapat diilustrasikan pada gambar berikut:


(12)

Gambar 1.1

Keberhasilan usaha (Profitabilitas) Pelaku Usaha Penerima Hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong periode Mei 2013

Bisa dilihat dari Gambar 1.1 bahwa tingkat keberhasilan usaha para penerima hibah Bawaku Makmur ini dominan berada pada tingkat antara 0,08-0,35, dimana pada skala pada tingkat tersebut masuk pada kategori rendah. Sebanyak 70% tingkat keberhasilan usaha penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong berada pada kategori rendah, artinya tingkat keberhasilan usahanya masih kurang optimal dan perlu upaya untuk ditingkatkan.

Kurangnya tingkat keberhasilan usaha pada perkembangan usaha para penerima hibah Bawaku Makmur di kelurahan Gegerkalong ini, menurut pengamatan dan hasil wawancara disebabkan oleh banyak hal, diantaranya: modal yang kurang memadai, persaingan yang cukup ketat, dan kurang mampunya penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong ini mengelola usahanya, dan menjadi unggul diantara para pesaingnya.

Berdasarkan hasil survey lembaga Diskoperindag kota Bandung tahun 2011, secara spesifiknya, masalah usaha kecil dapat ditinjau dari dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal;

a. Faktor internal : permodalan, dan segi manajerial (kemampuan manajemen, produksi, pemasaran, dan sumber daya manusia)

22%

8% 70%

Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) pada

Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan

Gegerkalong

0,45-0,71 0,36-0,44 0,08-0,35


(13)

b. Faktor eksternal : dari pembinaan UMKM yang dilakukan lembaga tidak tepat sasaran, tidak adanya monitoring dan program tumpang tindih antar institusi.

Mendukung pernyataan diatas, Kristiansen (Chittithaworn, 2003: 185) mengemukakan mengenai faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

keberhasilan usaha: „External environment factor play a very important role as well for firm success. Social network, government support, and legality, are the key strategic dimension in external environment in business successes‟.

Pernyataan diatas menunjukan dua sisi faktor eksternal dan internal dari usaha UMKM sangat menunjang keberhasilan usaha, diantaranya faktor eksternal terkait: pemerintah, atau pun instansi yang terlibat, hubungan sosial, legalitas dan hal-hal diluar UMKM, sedangkan faktor internalnya adalah UMKM itu sendiri.

Menurut Filley dan Pricer (Suryana 2006: 94): „Keberhasilan perusahaan bergantung pada lingkungan setempat dan menggunakan keahlian khusus‟. Artinya, dalam upaya mencapai keberhasilan usaha, maka lingkungan harus stabil dan pengusaha memiliki keahlian khusus yaitu kemampuan bekerja, memahami, dan memotivasi orang.

Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Mathew Philip di Bangladesh (2010: 2) disebutkan bahwa: “The most significant factors that affect the Business Success of SMEs in Bangladesh and found out that product and services, external environment, and management know-how are the most significant determinants of Business Success of SMEs in Bangladesh.” Artinya faktor-faktor yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha perusahaan kecil dan menengah di Bangladesh adalah produk dan pelayanan, lingkungan ekternal, dan pengetahuan dan kemampuan manajemen.

Berdasarkan wawancara, hasil penelitian, dan kajian diatas, dapat dilihat bahwa keberhasilan usaha yang merupakan tujuan usaha ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya: modal, lingkungan, pelayanan, produk, pelayanan, keahlian khusus, kemampuan usaha, dan pengaruh ekternal (dukungan pemerintah, instansi yang terlibat, hubungan sosial, legalitas).


(14)

Penelitian ini mengambil ranah UMKM, khususnya usaha mikro yang merupakan sasaran utama dari bantuan hibah Bawaku Makmur, dimana dalam menjalankan usahanya, sering sekali terjadi keterbatasan modal, juga kurangnya kreatifitas dan keterampilan-keterampilan usaha yang menunjang pelaksanaan dan pengembangan usaha, sehingga usaha kurang berkembang.

Seperti tadi telah diungkapkan berdasarkan Gambar 1.1, yang terjadi pada penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong, sebanyak 70% tingkat kebehasilan usahanya berada pada kategori rendah. Berdasarkan hasil wawancara, laba yang didapatkan oleh penerima hibah ini juga masih belum dapat menutupi kebutuhan rumah tangganya, sehingga responden kembali menggunakan modal usahanya untuk membiayai keperluan rumah tangganya. Adapun dana hibah yang diperoleh tidak sepenuhnya digunakan untuk menambah modal usaha, tetapi sebagian besarnya justru digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

Ini menunjukan bahwa, para penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong ini masih belum dapat mengelola usahanya secara optimal. Kemampuan mengelola keuangan terlihat masih kurang baik sehingga sulit mengembangakan usaha untuk mencapai keberhasilan usaha. Tidak hanya kemampuan pengelolaan keuangan saja, akan tetapi belum berhasilnya usaha penerima hibah ini juga disebabkan masih kurangnya kemampuan usaha seperti dalam hal penyajian produk yang belum menarik, juga kurangnya upaya memasarkan produk, ataupun hubungan sosialnya.

Penerima hibah Bawaku Makmur ini, kebanyakan masih memiliki pemikiran yang bersifat tradisional sehingga beranggapan bahwa untuk menjalankan usaha dan mencapai keberhasilan usaha itu hanya diperlukan modal, tanpa memikirkan faktor lain yang menunjang, seperti faktor kemampuan usaha.

Hal tersebut menjadi perhatian peneliti untuk melakukan penelitian mengenai kemampuan usaha dan hubungannya terhadap keberhasilan usaha pada penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong. Sehingga judul penelitian yang akan penulis angkat adalah: “Pengaruh Kemampuan Usaha


(15)

terhadap Keberhasilan Usaha pada Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan Gegerkalong”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah. Menurut Chamdan Purnama (2010: 185) “Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh modal dan kemampuan usaha”. Menurut Sujuti Jahja (Suryana, 2006: 26 )

“Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh faktor internal yang terdiri dari: kemauan usaha, kemampuan usaha, dan kelemahan, dan faktor eksternalnya yaitu: kesempatan atau peluang”. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah penelitian yaitu keberhasilan usaha dan kemampuan usaha.

Dari fakta dan pernyataan diatas, peneliti akan memfokuskan penelitian ini pada salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha, yaitu kemampuan usaha sehingga rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat kemampuan usaha mikro penerima bantuan hibah Bawaku Makmur di Kelurahan Gegerkalong?

2. Bagaimana gambaran tingkat keberhasilan usaha mikro penerima bantuan hibah Bawaku Makmur di Kelurahan Gegerkalong?

3. Apakah tingkat kemampuan usaha berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan usaha mikro penerima bantuan hibah Bawaku Makmur di Kelurahan Gegerkalong?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui gambaran tingkat kemampuan usaha mikro penerima bantuan hibah Bawaku Makmur di Kelurahan Gegerkalong

2. Mengetahui gambaran tingkat keberhasilan usaha mikro penerima bantuan hibah Bawaku Makmur di Kelurahan Gegerkalong


(16)

3. Mengetahui pengaruh tingkat kemampuan usaha terhadap tingkat keberhasilan usaha mikro penerima bantuan hibah Bawaku Makmur di Kelurahan Gegerkalong

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi dalam materi kewirausahaan, khususnya terkait dengan pengaruh kemampuan usaha terhadap keberhasilan usaha yang merupakan tujuan dari setiap pengusaha dalam menjalankan usahanya.

1.4.2 Secara Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi dan tambahan wawasan mengenai pengaruh kemampuan usaha terhadap keberhasilan usaha penerima hibah usaha.

1.4.2.1Untuk Penulis Sendiri

Penelitian ini menjadi alat pengembangan keilmuan dan wawasan penulis mengenai faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha.

1.4.2.2Untuk Pemerintah

Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan mengenai upaya mengembangkan usaha kecil, dengan memperhatikan faktor-faktor yang mendukung dan mengoptimalkan pengembangannya. Seperti memberikan pendampingan usaha selain memberikan hibah untuk modal usaha.

1.4.2.3Untuk Pelaku Usaha Mikro Penerima Hibah

Sebagai informasi empiris untuk menjadi bahan evaluasi tentang pentingnya faktor kemampuan usaha terkait hubungannya dengan keberhasilan usaha.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi disusun untuk memberikan gambaran menyeluruh dan memudahkan penyusunan skripsi. Struktur organisasi skripsi


(17)

berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi. Adapun struktur organisasi dalam skripsi adalah sebagai berikut:

BAB I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi, dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti melaksanakan penelitian, pentingnya masalah itu untuk diteliti, dan pendekatan untuk mengatasi masalah. Indentifikasi mengenai pengenalan masalah atau inventarisir masalah dan perumusan masalah menjelaskan tentang ruang lingkup pembahasan dalam penelitian, hingga akhirnya masalah yang diteliti tampak jelas. Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan, tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat kerja operasional. Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari bab I hingga lampiran.

BAB II berisi kajian pustaka, keragka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun identifikasi, rumusan masalah dan tujuan. Kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian. Artinya, setelah hubungan variabel tersebut didukung oleh teori yang dirujuk, barulah hipotesis dapat dirumuskan. Oleh karena itu, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian atau sub masalah yang diteliti.

BAB III berisi penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian. Metode penelitian meliputi objek dan subjek penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, operasional variabel, teknik pengumpulan data, pengujian instrument penelitian, dan rancangan pengujian hipotesis.

BAB IV berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan tenang masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian serta pembahasan yang dikaitkan dengan kajian pustaka.


(18)

BAB V berisi tentang kesimpulan dan sasaran yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Penulisan kesimpulan untuk skripsi dapat berupa butir demi butir atau dengan cara uraian padat hasil penelitian. Saran dapat ditujukkan kepada peneliti berikutnya dan pihak lain yang bersangkutan.

Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi seperti buku, jurnal, artikel, berita, dan sumber – sumber lain dari internet. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.


(19)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Menurut Silalahi (2009: 190) “ Objek yang diobservasi dalam suatu penyelidikan penelitian merupakan variabel”. Dan menurut pendapat yang lain, “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2005:39).

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, dimana keberhasilan usaha sebagai variabel terikat, sedangkan kemampuan usaha sebagai variabel bebas. Variabel tersebut merupakan objek dari penelitian ini. Adapun subjek dari penelitian ini yaitu penerima hibah Bawaku Makmur Tahun 2011 kelurahan Gegerkalong sebanyak 54 orang.

Penelitian ini mengungkap tentang pengaruh kemampuan usaha terhadap keberhasilan usaha penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong, dimana variabel terikat adalah variabel tingkat keberhasilan usaha yang dilihat profitabilitas usaha, sedangkan variabel bebas nya adalah kemampuan usaha dari wirausaha yang dilihat dari dimensi marketing competence, financial competence, human resourches competence, dan technical competence.

Data kontrol yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, lama usaha, dan pendidikan terakhir. Data kontrol akan digunakan peneliti sebagai informasi tambahan.

3.2. Metode Penelitian

Dalam buku Silalahi (2009:22), disebutkan bahwa terdapat klasifikasi penelitian berdasarkan kegunaan atau manfaat penelitian, yaitu: tipe pertama disebut penelitian dasar (basic research), juga dinamakan penelitin akademik (academic research), penelitian murni (pure research), atau penelitian fundamental (fundamental research), hasilnya berguna untuk memahami hakikat


(20)

fundamental dari realitas sosial. Tipe kedua, disebut penelitian terapan (applied research), hasilnya berguna untuk menerapkan pengetahuan ilmiah untuk isu-isu praktik

Silalahi (2009:25) mengemukakan tiga kategori penelitiain berdasarkan tujuan, yaitu:

1. Penelitian Eksplorasi

Penelitian Eksplorasi dilakukan untuk tujuan penjelajahan agar lebih mengenal dan mengetahui gambaran mengenai suatu gejala sosial.

2. Penelitian Deskriptif

Penelitian Deskriptif menyajikan gambar yang terperinci tentang satu situasi khusus, setting social atau hubungan. Banyak temuan penelitian sosial dalam jurnal digunakan untuk membuat keputusan kebijakan adalah deskriptif.

3. Penelitian Eksplanatori

Penelitian eksplanatori bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel.

Menurut Sugiono (2005: 169) bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Menurut Arikunto (2010:9) bahwa “Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang ciri-ciri variabel.”,

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan usaha dan keberhasilan usaha pada penerimah hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong sehingga bersifat deskriptif. Penelitian ini juga bersifat ekplanatori dimana bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan usaha terhadap keberhasilan usaha pengusaha mikro, kecil, dan menengah penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong, dan dilakukan pada populasi penerima hibah, sehingga penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan analisis statistik deskriptif dan eksplanatori.

Penelitian ini menggunakan metode survey, dimana menurut Sugiyono (2005:7) “Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam”, dan Silalahi (2009: 293)


(21)

data dari anggota populasi untuk menentukan status terakhir dari populasi mengenai satu atau lebih fenomena”.

3.3. Definisi Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur suatu variabel. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan di dalam menafsirkan permasalahan yang penulis teliti, maka berikut ini dibuat penjabaran konsep yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan aspek-aspek yang diteliti. Adapun bentuk operasional dari masalah yang penulis teliti adalah sebagai berikut:


(22)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Variabel Dependen Keberhasilan

Usaha (Y)

Keberhasilan Usaha merupakan kinerja yang diharapkan wirausaha, yang dapat dilihat dari efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis

Keberhasilan usaha wirausaha industri kecil yang memperoleh hibah Bawaku

Makmur2011.

Rasio Profitablitas (Gross profit margin)

Rasio

Variabel Independen

Variabel Independen Kemampuan USaha (X1)

Pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada hasil, karena wirausaha adalah orang yang selalu berorientasi pada hasil.

Empat kemampuan utama yang diperlukan untuk mencapai

pengalaman yang seimbang agar kewirausahaan berhasil, Menurut Kuriloff, et al

(Suryana,2006:91) ; 1. Technical competence 2. Marketing competence 3. Financial competence 4. Human Relation competence

Pada penerima hibah Bawaku Makmur 2011 kelurahan

Gegerkalong

1. Technical competence:

a. Tingkat kemampuan mengetahui teknik produksi

b.Tingkat kemampuan mengetahui desain produksi.

2. Marketing competence:

a. Tingkat kemampuan menemukan pasar b.Tingkat Kemampuan

mengidentifikasi pelanggan,

c. Tingkat kemampuan menjaga kelangsungan hidup perusahaan 3. Financial competence:

a. Tingkat kemampuan mengatur pembelian, b. Tingkat kemampuan

mengatur penjualan, c. Tingkat kemampuan

melakukan pembukuan d. Tingkat kemampuan

penghitungan laba/rugi.

e. Tingkat kemampuan memperoleh dana dan menggunakannya 4. Human relation

competence:

a. tingkat kemampuan berelasi ,

b. tingkat kemampuan menjalin kerjasama antar perusahaan (Suryana , 2006:91)


(23)

3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Sugiono (2005: 90) menyatakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi subjek penelitian pada penelitian ini adalah pemilik usaha mikro yang mendapat bantuan hibah Bawaku Makmur 2011 di desa Gegerkalong, yaitu sebanyak 54 orang.

3.4.2 Sampel

Sugiono (2005: 91): “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Teknik sampling merupakan teknik dalam proses pengambilan sampel. Teknik sampling terbagi 2, yaitu Probability Sampling, dan Non Probability Sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur populasi dan Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik Sampling Jenuh yang merupakan bagian dari Non Probability Sampling yaitu teknik penentuan sampel yang semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini akan dilakukan pada 54 penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong maka penelitian ini akan meneliti jumlah populasi tersebut sekaligus dijadikan sebagai sampel.

3.5. Sumber Data

Sumber data dalam suatu penelitian merupakan subjek dari mana data tersebut diperoleh (Arikunto,2010:114). Pada penelitian ini, peneliti mendapat data dari:


(24)

1. Kantor Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

2. Kantor Kecamatan Sukasari Bandung 3. Kantor Kelurahan Gegerkalong Bandung. 4. Bagian Ekonomi Pemerintahan kota Bandung

5. Referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain.

Sedangkan jenis data yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer yang diperoleh dari wirausaha industri kecil yang memperoleh dana hibah dari Pemerintah Kota Bandung

2. Data sekunder diperoleh dari kantor Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung, Bagian Ekonomi Pemerintah kota Bandung, kantor kecamatan Sukasari, kantor kelurahan Gegerkalong.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah melalui:

1. Wawancara, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara lisan. Menurut Daniel (2001: 155) “wawancara merupakan kegiatan atau metode pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatapan langsung dengan responden”.

2. Kuesioner/angket, menurut Silalahi (2009: 296) “Kuesioner atau angket merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara jelas apa yang disyaratkan dan bagaimana mengukur variabel yang diminati”. Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk kuesioner tertutup, yaitu meminta responden membuat pilihan diantara satu set alternatif tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti.

3. Observasi, yaitu proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan yang diteliti.


(25)

4. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh atau mengumpulkan data dari jurnal, artikel, dan media cetak lainnya yang berhubungan dengan konsep dan pembahasan yang diteliti.

3.7. Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang kemampuan usaha.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Menurut Riduwan (2012: 87) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapay dan persepsi seseorang atau sekeklompok orang tentang kejadian atau gejala sosial”.

Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban akan dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut:

Selalu : 5

Sering : 4

Kadang-kadang : 3

Jarang : 2

Tidak Pernah : 1

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : 1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh

kemampuan usaha terhadap keberhasilan usaha

2. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu para penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong

3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. 4. Memperbanyak angket.

5. Menyebarkan angket.


(26)

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji, maka diperlukan pembuktian, yaitu melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang berupa data ordinal. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

 Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

 Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

 Dengan menggunakan Tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

 Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan Tabel ordinat distribusi normal.

 Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut: SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)

 Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y = SV + (1+ |SV min|)

Dimana nilai k = 1 + |SV min|

Selain itu, untuk mengolah data dari ordinal ke interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) juga dapat digunakan dengan menggunakan program Succ97.

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliable. Untuk itulah terhadap kuesioner yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.


(27)

3.7.1 Tes Validitas

Arikunto (Riduwan,2012:97) menjelaskan bahwa: „Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur‟.

Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Person Product Moment dengan rumus :



2 2

2

2

xy

N XY X Y

r

N X X N Y Y

   

(Riduwan,2012: 98) Dimana :

rhitung = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden ∑ X = Jumlah skor tiap item

∑ Y = Jumlah skor total (seluruh item)

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

2 1 2 r n r t    (Riduwan, 2012:98) Dimana:

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2). Kaidah keputusan: jika t hitung> t Tabel berarti valid sebaliknya jika t hitung< t Tabel

tidak valid.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, diperoleh hasil pengujian validitas alat ukur variabel kemampuan usaha yang terdiri dari 4 dimensi dan 30 item yang diujikan pada 30 responden, didapat bahwa terdapat 1 item yang tidak valid, sehingga untuk selanjutnya, analisis akan dilakukan dengan menggunakan 29 item soal yang valid. Berikut ini disajikan hasil uji coba


(28)

validitas empiris kuesioner kemampuan usaha dan keberhasilan usaha pada Tabel 3.2 berikut ini;

Tabel 3.2

Uji Validitas Item Instrumen Penelitian

No Item

Kemampuan Usaha

Dimensi tTabel thitung Ket.

1 Technical

Competence

1,701 6,47 Valid

2 1,701 7,10 Valid

3 1,701 3,82 Valid

4 1,701 4,35 Valid

5 1,701 3,42 Valid

6 1,701 3,90 Valid

7 Marketing

Competence

1,701 6,87 Valid

8 1,701 7,50 Valid

9 1,701 3,87 Valid

10 1,701 6,09 Valid

11 1,701 7,15 Valid

12 1,701 4,47 Valid

13 1,701 2,40 Valid

14 1,701 1,92 Valid

15 1,701 4,97 Valid

16 Financial

Competence

1,701 3,80 Valid

17 1,701 7,02 Valid

18 1,701 3,97 Valid

19 1,701 8,61 Valid

20 1,701 5,07 Valid

21 1,701 1,55 Tidak Valid

22 1,701 5,98 Valid

23 1,701 2,81 Valid

24 1,701 3,64 Valid

25 1,701 7,54 Valid

26 Human Relation Competence

1,701 5,08 Valid

27 1,701 3,25 Valid

28 1,701 3,32 Valid

29 1,701 2,58 Valid

30 1,701 4,46 Valid

Sumber: Kuesioner penelitian, diolah.( Lampiran 007)

Dari Uji validitas variabel penelitian pada Tabel 3.2 diatas, dapat diketahui bahwa 29 butir soal dinyatakan valid, yang berarti soal tersebut layak untuk dijadikan instrumen.


(29)

3.7.2 Tes Reliabilitas

Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Menurut Riduwan (2012:117) menyebutkan langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha adalah sebagai berikut:

a) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

Dimana:

Si = Varians skor tiap-tiap item

ΣXi2 = Jumlah kuadrat item Xi

(ΣXi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan N = jumlah responden

b) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

∑Si = S1 + S2 + S3……Sn

Dimana:

∑Si= Jumlah varians semua item

S1, S2, S3…Sn = Varians item ke 1,2,3…n c) Menghitung varians total dengan rumus:

N N

Xt Xt

St

 

2

2 ( )

Dimana:

St = Varians total

ΣXt2 = Jumlah kuadrat X total (ΣXt)2 = Jumlah X total dikuadratkan


(30)

d) Masukan nilai alpha dengan rumus:               

St Si k k r 1 1 11 dimana:

r11 : Nilai reliabilitas

∑Si : Jumlah varians skor tiap-tiap item

St : Varians total

k : Jumlah item

Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r) untuk α=0,05. Kemudian membuat keputusan membandingkan r11 dengan r Tabel. Adapun kaidah keputusan: jika r11> r Tabel berarti reliabel dan r11< r Tabelberarti tidak reliabel.

Berdasarkan rumus diatas, maka hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Uji Reliabilitas Variabel Tingkat Kemampuan Usaha

∑ Var item 34,01839

Var Total 412,9885

Realibilitas 0,949271

r tab. 0,361

Sumber: Kuesioner penelitian, diolah.

Pada Tabel 3.3menunjukkan bahwa Hasil dari perhitungan koefisien korelasi beserta uji signifikansi dengan mengambil perbandingan r hitung lebih besar dari nilai r Tabel untuk α = 0,05 dan derajat bebas (df) yaitu 0,361, artinya instrumen penelitian pada variabel-variabel penelitian reliabel, dengan kata lain semua item masing-masing variabel dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.


(31)

3.8. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Teknik Analisis Data

Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Teknik statistik yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu menggunakan regresi linier sederhana. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Menyeleksi data 2) Mentabulasi data 3) Analisis data 4) Pengujian hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan pengolahan data. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data harus diubah menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval (MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval dalam pengukuran adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval.

Adapun model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari hipotesis akan digunakan model persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = β0+ β1X + e

Dimana :

Y = tingkat keberhasilan usaha pengusaha mikro penerima Hibah Bawaku β0= konstanta regresi

β1= koefisien regresi X1

X= tingkat kemampuan usaha e= adalah faktor pengganggu

3.8.2 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis maka penulis menggunakan uji statistik berupa uji parsial (uji t), dan uji koefisien determinasi majemuk (R2).


(32)

3.8.2.1 Uji t (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual)

Uji t atau disebut juga uji parsial ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel X secara individu mampu menjelaskan variabel Y.

Uji t statistik ini menggunakan rumus :

β ̂ β̂β

Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus:

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Hipotesis

H0: β 0 artinya tidak ada pengaruh positif variabel X terhadap variabel Y

Ha : β 0 artinya ada pengaruh positif variabel X terhadap Variabel Y 2. Ketentuan

Jika t hitung < t Tabelmaka H0 diterima dan Ha ditolak

Jika t hitung > t Tabelmaka H0 ditolak dan Ha diterima

Dalam pengujian hipotesis melalui uji t tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah 5% atau 0,05 pada taraf signifikansi 95%.

3.8.2.2 Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi. Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) dapat digunakan rumus sebagai berikut:

β̀ Σ β̀ Σ

Σ

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0<R2<1) dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.


(33)

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dari hasil pembahasan tentang pengaruh kemampuan usaha terhadap keberhasilan usaha pada penerima Hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat kemampuan usaha berdasarkan 4 dimensi kompetensi yang dimiliki oleh penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong diukur pada skala tinggi, sedang, dan rendah, berada pada kategori sedang.

2. Tingkat keberhasilan usaha yang digambarkan dengan menggunakan perolehan profitabilitas usaha penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong diukur pada skala tinggi, sedang, dan rendah, berada pada kategori rendah.

3. Tingkat kemampuan usaha berpengaruh positif terhadap tingkat keberhasilan usaha. Artinya semakin tinggi tingkat kemampuan usaha yang dimiliki pengusaha maka tingkat keberhasilan usahanya akan semakin tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran dari peneliti yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan usaha bagi pengusaha, khususnya pengusaha UMKM, khususnya pengusaha mikro, bisa melalui aktivitas seminar, pelatihan, dan menjaga komunikasi dengan instansi pemerintah sehingga cepat mendapatinformasi pelatihan ataupun informasi penting terkait usaha lainnya.

2. Untuk pemerintah, agar lebih memerhatikan tingkat kemampuan usaha, dan melakukan upaya meningkatkan kemampuan usaha, misalnya melalui program pendampingan ataupun pelaksanaan pelatihan dan seminar, agar


(35)

dapat turut meningkatkan pencapaian keberhasilan usaha warga yang implikasinya akan juga meningkatkan pendapatan daerah.

3. Untuk penelitian selanjutnya dapat mengganti subjek penelitian yang lebih bonafit (usaha menengah), seperti pada usaha pariwisata, ataupun kelompok usaha besar lainnya, dan menambah variabel x agar lebih bervariasi, diantaranya faktor internal seperti kekuatan modal, kualitas SDM, penguasaan teknologi, sistem manajemen, jaringan bisnis dengan pihak luar, tingkat entrepreneurship, dan faktor eksternalnya, kebijakan ekonom, sistem perekonomian, sistem perburuhan dan kondisi perburuhan, tingkat pendidikan masyarakat, dan lingkungan global.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Alexandri, Moh Beni. (2009) Manajemen Keuangan Bisnis. Bandung : Alfabeta Algifari. (2003).Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta: AMP

YKPN

Anatan dan Ellitan. (2009). Strategi Bersaing. Bandung: Alfabeta. 94

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bank Indonesia: Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/9/BKR Tahun 2001

Chittithaworn, Chuthamas . (2011). Factors Affecting Business Success of Small & Medium Enterprises (SMEs) in Thailand. Asian Social Science. 7 (5), 180-190.

Daniel, Moehar. (2001). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara Eviandewi, Nurlaela. (2011). Pengaruh Modal Kerja, Prilaku Kewirausahaan, dan Pengalaman Kerja terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Kecil Menengah Agro di Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Faizal Noor, Henry. (2005). Ekonomi Manajerial, Jakarta: Rajawali Pers Frinces, Heflin. (2010). Be An Entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu. 92. Gujarati, Damodar. (2001). Ekonometrika Dasar . Jakarta : Erlangga

Haryadi, Dedi. (1998) Tahap Perkembangan Usaha Kecil: Dinamika Peta Potensi Pertumbuhan. Bandung: Yayasan AKATIGA.

Indarti, Nurul. (2010). Factors Affecting Business Success Among SMES, Empirical Evidences From Indonesia . Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 12 (1), 33-41.

Juhriah, Indah. (2009). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Industri Kecil Wajit Cililin. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia

Kartika HT dan Trimurti. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Makanan Bersekala Kecil di


(37)

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 217. Kotler, Philip. (2010). Marketing 3.0.Jakarta: Erlangga.34-35

Knight dan Cavusgnil (2004). Innovation, Organizational Capabilities, and the Born-Global Firm. Journal of International Business. Florida : Palgrave Macmillan Journals 35 (2)

Marrifield, Ric. (2008). The Next Revolution of Productivity . London: Harvard Business School Publishing. 5.

Methew, Philip. (2010). Factors Affecting Business Success of Small & Medium Enterprises (SMEs). United Kingdom: Sri Krishna International Research & Educational Consortium International Journal. 1 (2)

Noersasongko, Edi. (2005). Analisis Pengaruh Karakteristik Individu Kewirausahaan dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kemampuan Usaha serta Keberhasilan Usaha pada Usaha Batik di Jawa Tengah. Disertasi Doktor pada FPS Universitas Merdeka Malang

Palupi, Fipy. (2012). Pengaruh Modal Kerja dan Kompetensi Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerintah Kota Bandung. (2007). Peraturan Walikota bandung Nomor 321 Tahun 2007

Pemerintah Kota Bandung. (2011). Sosialisasi Bawaku Makmur, Bandung: Pemkot Bandung

Pemerintah Kota Bandung. (2011). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Bandung, Bandung Pemkot Bandung

Pikiran Rakyat Online. 12867 Penerima Bawaku Makmur Gagal Jalankan Usaha .Tersedia: http://www.pikiran-rakyat.com/node/147780 (diakses Februari 2013)

Pramesti, Lingga. (2012). 234 ribu Orang di Kota Bandung Menganggur. Harian

Online Republika. (online). Tersedia :

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/12/07/19/m7eb4n-234-ribu-orang-di-kota-bandung-menganggur . (Diakses tanggal 20 Februari 2013)

Primiana, Ina. (2009). Menggerakan Sektor Rill UKM dan Industri. Bandung: Alfabeta


(38)

Purnama, Chamdan. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 12 (2), 177-184.

Pusatbahasa (KEMDIKNAS). (2013) Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline Edisii 1.5.1

Marrifield, Rick. (2008) Jack Callhon, dan Dennis Stevens. The Next Revolution of Productivity :Harvard Business Review

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Rodriguez et all. (2002). Developing Competency Models to Promote Intergrated Human Resource Practices. Human Resource Management Jounal. 41 (3), 309–324.

Salvatore, Dominick. (2005). Managerial Economics. Jakarta: Salemba Empat. 9. Samuelson, Paul.A & Nordhaus, William.(1999). Mikroekonomi. Jakarta:

Erlangga

Silalahi, Ulber (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama Sugiono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sukirno, Sadono. (2002)Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Grafindo Persada, Jakarta

Suryana. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat

Tambunan, Tulus. (2002). Ekonomi Usaha Kecil Menengah. Jakarta: Salemba Empat.

Tambunan, Tulus. (2009). UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia

Titisari, Kartika et al. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Makanan Berskala Kecil di Surakarta. Gema, th. XVIII/33,62-77

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008tentang UMKM Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI


(39)

Widyana, Dika. (2012). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Persaingan terhadap Profitabilitas. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Wirartha,I.M. (2006).Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi. ________. (2013). Kemampuan. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. (Online) Tersedia

di http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan (diakses tanggal 19 Maret 2013 Pukul : 11.30 WIB)

________ .(2013). Technical Competence. Business Dictionary.com. (Online) Tersedia di http://www.businessdictionary.com/definition/technical-competence.html (diakses 21 Maret 2013 Pukul : 17.30)


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dari hasil pembahasan tentang pengaruh kemampuan usaha terhadap keberhasilan usaha pada penerima Hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat kemampuan usaha berdasarkan 4 dimensi kompetensi yang dimiliki oleh penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong diukur pada skala tinggi, sedang, dan rendah, berada pada kategori sedang.

2. Tingkat keberhasilan usaha yang digambarkan dengan menggunakan perolehan profitabilitas usaha penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong diukur pada skala tinggi, sedang, dan rendah, berada pada kategori rendah.

3. Tingkat kemampuan usaha berpengaruh positif terhadap tingkat keberhasilan usaha. Artinya semakin tinggi tingkat kemampuan usaha yang dimiliki pengusaha maka tingkat keberhasilan usahanya akan semakin tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran dari peneliti yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan usaha bagi pengusaha, khususnya pengusaha UMKM, khususnya pengusaha mikro, bisa melalui aktivitas seminar, pelatihan, dan menjaga komunikasi dengan instansi pemerintah sehingga cepat mendapatinformasi pelatihan ataupun informasi penting terkait usaha lainnya.

2. Untuk pemerintah, agar lebih memerhatikan tingkat kemampuan usaha, dan melakukan upaya meningkatkan kemampuan usaha, misalnya melalui program pendampingan ataupun pelaksanaan pelatihan dan seminar, agar


(2)

94

dapat turut meningkatkan pencapaian keberhasilan usaha warga yang implikasinya akan juga meningkatkan pendapatan daerah.

3. Untuk penelitian selanjutnya dapat mengganti subjek penelitian yang lebih bonafit (usaha menengah), seperti pada usaha pariwisata, ataupun kelompok usaha besar lainnya, dan menambah variabel x agar lebih bervariasi, diantaranya faktor internal seperti kekuatan modal, kualitas SDM, penguasaan teknologi, sistem manajemen, jaringan bisnis dengan pihak luar, tingkat entrepreneurship, dan faktor eksternalnya, kebijakan ekonom, sistem perekonomian, sistem perburuhan dan kondisi perburuhan, tingkat pendidikan masyarakat, dan lingkungan global.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Alexandri, Moh Beni. (2009) Manajemen Keuangan Bisnis. Bandung : Alfabeta Algifari. (2003).Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta: AMP

YKPN

Anatan dan Ellitan. (2009). Strategi Bersaing. Bandung: Alfabeta. 94

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bank Indonesia: Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/9/BKR Tahun 2001

Chittithaworn, Chuthamas . (2011). Factors Affecting Business Success of Small & Medium Enterprises (SMEs) in Thailand. Asian Social Science. 7 (5), 180-190.

Daniel, Moehar. (2001). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara Eviandewi, Nurlaela. (2011). Pengaruh Modal Kerja, Prilaku Kewirausahaan, dan Pengalaman Kerja terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Kecil Menengah Agro di Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Faizal Noor, Henry. (2005). Ekonomi Manajerial, Jakarta: Rajawali Pers Frinces, Heflin. (2010). Be An Entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu. 92. Gujarati, Damodar. (2001). Ekonometrika Dasar . Jakarta : Erlangga

Haryadi, Dedi. (1998) Tahap Perkembangan Usaha Kecil: Dinamika Peta Potensi Pertumbuhan. Bandung: Yayasan AKATIGA.

Indarti, Nurul. (2010). Factors Affecting Business Success Among SMES,

Empirical Evidences From Indonesia . Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan. 12 (1), 33-41.

Juhriah, Indah. (2009). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Industri Kecil Wajit Cililin. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia

Kartika HT dan Trimurti. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Makanan Bersekala Kecil di


(4)

96

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 217. Kotler, Philip. (2010). Marketing 3.0.Jakarta: Erlangga.34-35

Knight dan Cavusgnil (2004). Innovation, Organizational Capabilities, and the Born-Global Firm. Journal of International Business. Florida : Palgrave Macmillan Journals 35 (2)

Marrifield, Ric. (2008). The Next Revolution of Productivity . London: Harvard Business School Publishing. 5.

Methew, Philip. (2010). Factors Affecting Business Success of Small & Medium Enterprises (SMEs). United Kingdom: Sri Krishna International Research & Educational Consortium International Journal. 1 (2)

Noersasongko, Edi. (2005). Analisis Pengaruh Karakteristik Individu Kewirausahaan dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kemampuan Usaha serta Keberhasilan Usaha pada Usaha Batik di Jawa Tengah. Disertasi Doktor pada FPS Universitas Merdeka Malang

Palupi, Fipy. (2012). Pengaruh Modal Kerja dan Kompetensi Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerintah Kota Bandung. (2007). Peraturan Walikota bandung Nomor 321 Tahun 2007

Pemerintah Kota Bandung. (2011). Sosialisasi Bawaku Makmur, Bandung: Pemkot Bandung

Pemerintah Kota Bandung. (2011). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Bandung, Bandung Pemkot Bandung

Pikiran Rakyat Online. 12867 Penerima Bawaku Makmur Gagal Jalankan Usaha .Tersedia: http://www.pikiran-rakyat.com/node/147780 (diakses Februari 2013)

Pramesti, Lingga. (2012). 234 ribu Orang di Kota Bandung Menganggur. Harian

Online Republika. (online). Tersedia :

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/12/07/19/m7eb4n-234-ribu-orang-di-kota-bandung-menganggur . (Diakses tanggal 20 Februari 2013)

Primiana, Ina. (2009). Menggerakan Sektor Rill UKM dan Industri. Bandung: Alfabeta


(5)

Purnama, Chamdan. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 12 (2), 177-184.

Pusatbahasa (KEMDIKNAS). (2013) Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline Edisii 1.5.1

Marrifield, Rick. (2008) Jack Callhon, dan Dennis Stevens. The Next Revolution of Productivity :Harvard Business Review

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Rodriguez et all. (2002). Developing Competency Models to Promote Intergrated Human Resource Practices. Human Resource Management Jounal. 41 (3), 309–324.

Salvatore, Dominick. (2005). Managerial Economics. Jakarta: Salemba Empat. 9. Samuelson, Paul.A & Nordhaus, William.(1999). Mikroekonomi. Jakarta:

Erlangga

Silalahi, Ulber (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama Sugiono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sukirno, Sadono. (2002)Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Grafindo Persada, Jakarta

Suryana. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat

Tambunan, Tulus. (2002). Ekonomi Usaha Kecil Menengah. Jakarta: Salemba Empat.

Tambunan, Tulus. (2009). UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia

Titisari, Kartika et al. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Makanan Berskala Kecil di Surakarta. Gema, th. XVIII/33,62-77

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008tentang UMKM

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI


(6)

98

Widyana, Dika. (2012). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Persaingan terhadap Profitabilitas. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Wirartha,I.M. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi. ________. (2013). Kemampuan. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. (Online) Tersedia

di http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan (diakses tanggal 19 Maret 2013 Pukul : 11.30 WIB)

________ .(2013). Technical Competence. Business Dictionary.com. (Online) Tersedia di http://www.businessdictionary.com/definition/technical-competence.html (diakses 21 Maret 2013 Pukul : 17.30)