Pengaruh Managerial Skill Terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kreatif Di Kota Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH MANAGERIAL SKILL TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN

OLEH :

DHANI RAHARDIANTO POETRA 100502161

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ABSTRAK

Pengaruh Managerial Skill Terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kreatif Di Kota Medan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh managerial skill terhadap keberhasilan usaha pada industri kreatif di kota Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah industri kreatif yang ada di kota Medan dengan subsektor Kerajinan, Penerbitan dan Percetakan, Video, Film dan Fotografi, dengan jumlah sampel sebanyak 35 usaha menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Secara parisal, managerial skill

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha.


(3)

ABSTRACT

Effect of Managerial Skill toward Business Success at Creative Industry in Medan

This research aim is to analyse the effect of managerial skill toward business success in creative industry in Medan. This research is quantitative research. Population of this research is every creative industry in 3 sectors, craft, publishing and printing, and video, film, and photography, with number of samples of 35 samples with purposive sampling method. Primary data collection is taken using questionnaires and secondary data collection is using literature studies. The hypotheses in this research is analysed using simple regression analysis. Partially, managerial skill only affects positively but not significant toward business success.


(4)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Hidayah-Nya, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Managerial Skill terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kreatif di Kota Medan” ini guna melengkapi tugas-tugas serta memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa isi yang terkandung dalam skripsi ini belum sempurna, hal ini disebabkan oleh terbatasnya waktu, kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki dalam penyajiannya. Oleh karena itu dengan hati yang tulus dan ikhlas penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, yang nantinya dapat berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Terutama untuk orang tua saya Ayahanda

H. Krisno Harianto, S.E dan Ibunda Alm. Hj. Sri Rahayu Pratitis yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan moral dan materil, nasehat, serta doanya kepada peneliti serta kakak saya Kristy Aditya Kemalasari, S.H yang senantiasa memberikan dukungan.

Pada kesempatan ini juga penulis sertakan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

2. Ibu Isfenti Sadalia, S.E, M.Ec selaku Ketua Departemen Manajemen dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajamen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen serta selaku Dosen Pembanding II dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Frida Ramadini, S.E, M.M selaku Dosen Pembimbing.

5. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, S.P, M.B.A selaku Dosen Pembanding 1. 6. Kepada sahabat saya Sintia Susanti yang selalu memberikan dukungan, doa

dan motivasi kepada penulis.

7. Kepada teman kampus Irwin Rinaldi, Fadhullah, Goklas Reinhard, M. Rizky, Silfanus Barita, Danny Frans, Kevin Marshall, Bagus Airlangga, Rifqi Nuzul, Farhansyah Riandi, Harry Wisuardhy, dan Akbar Prasaja.

8. Kepada keluarga besar Alm. Eyang Hj. Sudarmi yang sangat saya cintai.

Dengan bantuan yang penulis dapatkan akhirnya dengan menyerahkan diri dan senantiasa memohon petunjuk serta perlindungan dari Allah SWT. semoga amalan dan perbuatan baik tersebut mendapat imbalan yang baik pula. Medan, April 2015 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 PerumusanMasalah ... 5

1.3 TujuanPenelitian ... 6

1.4 ManfaatPenelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 UraianTeoritis ... 7

2.1.1 PengertianKewirausahaan ... 7

2.1.2 PengertianWirausaha ... 7

2.1.3 Sifat-sifatWirausaha ... 8

2.1.4 KarakteristikWirausaha ... 9

2.1.5MembangunKompetensiKewirausahaan ... 12

2.1.6Managerial Skill ... 12

2.1.7Keberhasilan Usaha ... 14

2.1.7.1 DefinisiKeberhasilan Usaha ... 14

2.1.7.2 IndikatorKeberhasilan Usaha ... 16

2.1.7.3 Faktor-faktorPendorongKeberhasilan Usaha ... 18

2.1.8 IndustriKreatif ... 19

2.2 PenelitianTerdahulu ... 25

2.3 KerangkaKonseptual ... 27

2.4 Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JenisPenelitian ... 30

3.2 TempatdanWaktuPenelitian ... 30

3.3 BatasanOperasional ... 30

3.4 DefinisiOperasionalVariabel ... 31

3.5 SkalaPengukuranVariabel ... 32

3.6 PopulasidanSampel ... 33

3.6.1 Populasi ... 33

3.6.2 Sampel ... 33

3.7 JenisdanSumber Data ... 35

3.8 MetodePengumpulan Data ... 35


(7)

3.9.1 UjiValiditas ... 36

3.9.2 UjiReliabilitas ... 40

3.10 TeknikAnalisis ... 41

3.10.1 AnalisisDeskriptif ... 41

3.10.2 UjiAsumsiKlasik ... 41

3.11 Analisis Linier Sederhana ... 43

3.12 Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 43

3.13 IdentifikasiDeterminan (R2) ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 GambaranUmum Perusahaan ... 45

4.2 HasilPenelitian ... 46

4.2.1 MetodeAnalisisDeskriptif ... 46

4.2.2Uji Asumsi Klasik. ... 57

4.2.3Uji Hipotesis ... 63

4.2.3.1 Uji-t (Parsial) ... 63

4.2.3.2Uji Koefisien Determinan (R2) ... 64

4.3 Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 67

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sifat-sifatWirausaha ... 8

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel 3.1 OperasionalVariabel... 31

Tabel 3.2 Skala Numeric ... 33

Tabel 3.3 UjiValiditas (variable managerial skill tidak valid) ... 38

Tabel 3.4 UjiValiditas (variable managerial skill valid) ... 39

Tabel 3.5 UjiValiditas (variable keberhasilanusaha) ... 40

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas ... 41

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 47

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan ... 48

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Berusaha ... 49

Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Subektor Industri ... 49

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Managerial skill ... 51

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap Keberhasilan Usaha ... 54

Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 59

Tabel 4.9 Uji Glejser ... 62

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas ... 62

Tabel 4.11 Hasil Uji-t ... 63


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 KerangkaKonseptual ... 28

Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 58

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 58


(10)

ABSTRAK

Pengaruh Managerial Skill Terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kreatif Di Kota Medan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh managerial skill terhadap keberhasilan usaha pada industri kreatif di kota Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah industri kreatif yang ada di kota Medan dengan subsektor Kerajinan, Penerbitan dan Percetakan, Video, Film dan Fotografi, dengan jumlah sampel sebanyak 35 usaha menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Secara parisal, managerial skill

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha.


(11)

ABSTRACT

Effect of Managerial Skill toward Business Success at Creative Industry in Medan

This research aim is to analyse the effect of managerial skill toward business success in creative industry in Medan. This research is quantitative research. Population of this research is every creative industry in 3 sectors, craft, publishing and printing, and video, film, and photography, with number of samples of 35 samples with purposive sampling method. Primary data collection is taken using questionnaires and secondary data collection is using literature studies. The hypotheses in this research is analysed using simple regression analysis. Partially, managerial skill only affects positively but not significant toward business success.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indikasi sebuah bangsa maju dapat dilihat dari berapa jumlah warga negara yang memiliki posisi sebagai wirausaha. Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia hanya berkisar di angka 570 ribuan orang atau 0.24%, padahal untuk menjadi bangsa maju dibutuhkan minimal 2% dari total populasi penduduknya. Indonesia masih membutuhkan banyak sekali wirausaha yang dapat berperan aktif dalam percepatan pertumbuhan ekonomi.(wartawirausaha.com, 2014).

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan perokonomian berasal dari para wirausaha, orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausaha perlu mempunyai desain produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi problem manajerial yang kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Wirausaha adalah seorang


(13)

pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan (Machfoedz, 2005: 9).

Steinhoff dan Burgess dalam Suryana(2001:10) menyebutkan bahwa seorang wirausahawan harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini agar berhasil, yaitu: memiliki rasa percaya, kerja keras, dan memahami risiko sebagai bagian dari upaya meraih sukses, memiliki kemampuan organisasi, dapat menentukan tujuan, berorientasi hasil, dan memiliki tanggung jawab terhadap hasilnya, kreatif, menyukai tantangan dan mendapatkan kepuasan pribadi ketika berhasil mencapai ide-idenya.

Seorang wirausaha adalah seseorang yang menciptakan usaha sendiridengan mengambil resiko dan ketidakpastian akan untung rugi demi mencapai impian yang berbuah keuntungan dengan memanfaatkan peluang dan sumberdaya yang ada.Wirausaha harus memiliki beberapa ciri seperti percaya diri, bertanggung jawab serta berani mengambil resiko.

Kepercayaan diri sangat penting bagi seorang wirausaha, karena untuk tetap menjaga keyakinan dan semangat dalam berusaha.Seorang wirausaha memiliki juga tanggung jawab yang besar, baik tanggung jawab secara moril (diri sendiri,keluarga, teman,dll.) maupun tanggung jawab secara finansial (modal).Selain itu seorang wirausaha harus berani mengambil resiko,ketika kita memutuskan untuk terjun dalam dunia usaha maka kita pun harus siap dengan resiko yang akandihadapi. Mengambil resiko dengan perhitungan yang baik karena mengambil resiko setelah merencanakan dan memperhitungkan faktor-faktor penting dalam suatu bidang usaha yang di geluti.Perhitungan itu antara lain;


(14)

pengetahuan mengenai pasar, ketersediaan sumber daya serta sebuah perencanaan tindakan yang berpotensi besar untuk berhasil.

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi. Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seseorang yang langsung berpengaruh pada kinerja. Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, perilaku yang harus dimiliki seseorang dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya (Pramudyo, 2010:87).

Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha antara lain adalah managerial skill, conceptual skill, human skill, decision making skilldantime managerial skill.Dengan adanya keterampilan - keterampilan diatas pada diri seorang wirausaha, maka usaha yang dirintis dari awal akan lebih mudah untuk berhasil karena memiliki tujuan, pengarahan, dan mengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dengan tepat.

Menurut Wibowo dalam Muhlisin (2010), bila ingin sukses kita harus memilikimanagerial skill diantaranyaenergi spiritual, keterampilan emosional, kekuatan intelektual, kualitas fisik dan penguasaan teknologi terapan.Karena seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Dengan managerial skillyang dimiliki wirausaha


(15)

akan menjadi bekal untuk menjalankan bisnis dengan modal skill yang cukup untuk mewakili keterampilan lain dalam menjalankan bisnis.Salah satu Industri yang berkembang cukup pesat di Indonesia saat ini adalah industri kreatif.

Kehadiran suatu industri kreatif merupakan bagian yang penting dalam pembangunan ekonomi yang bertujuan meningkatnya taraf hidup masyarakat ke arah ekonomi yang lebih baik. Wirausaha berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif di Indonesia. Menurut Kementerian Perdagangan RI industri kreatifadalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan, serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.Industri kreatif dapat dikelompokkan menjadi 14 subsektor. Menurut Departemen Perdagangan Republik Indonesia dalam buku Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif 2025, ke 14 subsektor industri kreatif Indonesia antara lainperiklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fesyen, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan peranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, serta video, film, dan fotografi.

Kota Medan mempunyai potensi bisnis yang sangat besar untuk mengembangkan industri kreatif.Industri kreatif di Kota Medan cukup berkembang, yang dapat dilihat dari cukup banyaknya wirausaha yang menggeluti bidang-bidang usaha seperti periklanan, penerbitan dan percetakan, dan video, film dan fotografi. Dalam penelitian ini saya mengambil sub sektor industri kreatif


(16)

tersebut, karena industri kreatif tersebut yang paling menuntut managerial skill

dari pemilik maupun karyawan industri kreatif. Sampel penelitian ini peneliti ambil dari kawasan Medan Selayang dan Medan Baru yang memiliki persaingan industri kreatif yang cukup ketat.

Persaingan ketat membuat munculnya ide-ide kreatif untuk bisa menciptakan peluang usaha baru. Namun sejauh ini tren industri kreatif yang tumbuh dikota Medan masih banyak mengarah ke Pulau Jawa, hal ini dikarenakan lebih tingginya tingkat persaingan industri kreatif di Pulau Jawa dibandingkan di kota Medan. Persaingan industri kreatif ini menyebabkan hanya industri kreatif yang memiliki inovasi dan kreatifitas tinggi yang dapat menarik minat konsumen sehingga dapat bersaing dengan produk dari pulau Jawa. Inilah yang membuat lambatnya perkembangan industri kreatif di kota Medan.

Akan tetapi pesatnya pertumbuhan industri kreatif secara nasional bukan merupakan jaminan bahwa hal ini akan dijumpai disetiap kota di Indonesia. Medan sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia memiliki pertumbuhan industri kreatif yang cenderung lamban. (medanbisnisdaily.com, 2013).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Managerial SkillTerhadap Keberhasilan Usaha Industri Kreatif di Kota Medan.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah managerial skillberpengaruh terhadap keberhasilan usahaIndustri Kreatif di Kota Medan”.


(17)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh managerial skill terhadap keberhasilan usaha Industri Kreatif di Kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya :

1. Bagi WirausahaIndustri Kreatif di kota Medan.

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan tambahan informasi bagi pemilik atau pengelola usahauntuk mengetahui seberapa besar keberhasilan usaha terhadap industri kreatif di kota Medanmelalui

managerial skill. 2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan serta meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang kewirausahaansebagai acuan untuk dapat mengetahui pengaruh managerial skill danterhadap keberhasilan usaha terhadap industri kreatif di kota Medan.

3. Bagi Peneliti Lainnya

Dapat digunakan sebagai informasi yang berguna terhadap dunia ilmu pendidikan khususnya pengetahuan di bidang kewirausahaan, dan diharapkan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan referensi perpustakaan bagi para peneliti selanjutnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 PengertianKewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya(Suryana, 2013: 2). Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui kesempatan bisnis, kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan proyek dengan baik (Ranto, 2007: 21).

2.1.2 Pengertian Wirausaha

Arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta


(19)

mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan mengelola usaha secara maksimal (Kasmir, 2006: 15).

Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.

2.1.3 Sifat-sifat Wirausaha

Tabel 2.1 Sifat-sifatWirausaha

Percaya Diri 1. Yakin dan Optimisme

2. Mandiri

3. Kepemimpinan dan Dinamis

Originalitas 1. Kreatif

2. Inovatif

3. Inisiatif/proaktif

Berorientasi Manusia 1. Sifat suka bergaul dengan orang lain

2. Komitmen

3. Responsive terhadap saran dan kritik

Berorientasi Hasil Kerja 1. Ingin berprestasi

2. Berorientasi keuntungan 3. Teguh, tekun, dan kerja keras 4. Penuh semangat dan penuh energi

Berorientasi Masa Depan 1. Sifat pandangan ke depan 2. Ketajaman persepsi

Berani Ambil Risiko 2 Mampu ambil risiko 3 Suka tantangan Sumber : (Hutagalung, 2010)


(20)

2.1.4 Karakteristik Wirausaha

Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi bisnis. Untuk itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang kita harus mengetahui karakteristiknya. Karena tanpa kita perhatikan karakternya bisa-bisa kita akan rugi sendiri apabila menjalin hubungan bisnis dengan orang yang berkarakter tidak baik.

Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat, sikap seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Karakteristik seorang wirausaha yang baik akan membawa ke arah kebenaran, keselamatan, serta menaikkan derajat dan martabatnya.

Menurut Meredith (2000 : 5-6) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :

a. Percaya diri dan optimis

Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan individualistis.

b. Berorientasi pada tugas dan hasil

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.


(21)

d. Kepemimpinan

Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.

e. Keorisinilan

Inovatif, kreatif dan fleksibel f. Berorientasi masa depan

Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.

Pendapat lain diungkapkan oleh Zimmerer (2002:6-7), mengemukakan delapan karakteritik kewirausahaan sebagai berikut :

a. Desire for responsibility, memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

b. Preference for moderate risk, lebih memilih resiko moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.

c. Confidence in their ability to success, memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan.

d. Desire for immediate feedback, selalu menghendaki umpan balik dengan segera.

e. High level of energy, memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

f. Future orientation, berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.

g. Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.


(22)

h. Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada uang. Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.

Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu pula. Dalam (Zimmerer,2002:5) dikemungkinan beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil. Diantaranya memiliki ciri-ciri :

a. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas

Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindak terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan monitoring.

b. Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan bisnis.


(23)

2.1.5 Membangun Kompetensi Kewirausahaan

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seorang yang memiliki ilmu pengetahuan, skill dan sikap individu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.

Menurut Suryana, (2003:13) skill-skill yang harus dimiliki Kewirausahaan agar dapat berhasil yaitu :

a. Managerial skill

b. Conceptual skill

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi) d.Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan ).

e. Time managerial skill (ketrampilan mengatur dan menggunakan waktu)

2.1.6Managerial Skill

Menurut Suryana (2003 : 15)Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yangdiinginkan.Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.Kemampuan Manajerial adalah kemampuan untuk mengelola usaha seperti perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasandan penilaian (Mulyanto, 2007).


(24)

Kemampuan manajerial menurut Winardi dalam Setyanusa, (2009), menyatakan bahwa kemampuan manajerial adalah kesanggupan mengambil tindakan–tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu keterampilan manajerial adalah seluruh kemampuan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan pengawasan, termasuk didalamnya kemampuan mengikuti kebijaksanaan, melaksanakan program dengan anggaran terbatas (Gibson, 2006:130).

Menurut Tangkilisan (2005: 10) kemampuanmanajerial yaitu kemampuan untuk memanfaatkan danmenggerakkan sumber daya agar dapatdigerakkan dandiarahkan bagi tercapainya tujuan melalui kegiatan oranglain.Untuk dapat mencapai tujuan yang telahditentukan maka pimpinan atau pengusaha sebuahperusahaan harus memiliki kemampuan dalammengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen yangbiasa dikenal dengan sebutan kemampuan manajerial.

Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan

kemampuanmanajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.


(25)

2.1.7 Keberhasilan Usaha

2.1.7.1 Definisi Keberhasilan Usaha

Menurut Suyatno (2010;179) keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image perusahaan. Menurut Glancey dalam Priyanto (2009:73), Wirausaha yang memiliki kemampuan mengambil keputusan yang superior akan dapat meningkatkan perfomansi usaha seperti peningkatan profit dan pertumbuhan usaha.

Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan Algifari (2003:118) berpendapat bahwa keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara ekonomis. Pendapat lain diungkapkan oleh Moch. Kohar Mudzakar dalamAndari (2011:21b) , “ Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat/sekelasnya. Noor (2007:397) mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuanya, suatu bisnis dikatan berhasil bila mendapatkan laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis. Menurut Albert Wijaya dalam Suryana(2011:168) yang mengemukakan bahwa faktor yang merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah laba.


(26)

Menurut Tambunan (2002:14) faktor-faktor yang mampengaruhi keberhasilan usaha dapat diketahui dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang diantaranya yaitu; kualitas sumber daya manusia, penguasaan organisasi, struktur organisasi, sistem manajemen, partisipasi, kultur/budaya bisnis, kekuatan modal, jaringan bisnis dengan pihak luar, dan tingkat entrepreneurship.. Faktor eksternal dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor pemerintah dan nonpemerintah. Faktor pemerintah diantaranya, kebijakan ekonomi, birokrat, politik, dan tingkat demokrasi. Faktor non pemerintah yaitu; sistem perekonomian, sosio-kultur budaya masyarakat, sistem perburuhan dan konsidisi perburuhan, kondisi infrastrukur, tingkat pendidikan masyarakat, dan lingkungan global.

Menurut Suyatno (2010:179) berkaitan dengan faktor penentu keberhasilan usaha industri kecil ini, hasil penelitiannya menemukan bahwa keberhasilan usaha kecil ditandai oleh inovasi, perilaku mau mengambil resiko. Begitu juga hasil penelitian Murphy dalam sumber yang sama menemukan bahwa keberhasilan usaha kecil disumbangkan oleh kerja keras, dedikasi, dan komitmen terhadap pelayanan dan kualitas. Berbagai faktor penentu keberhasilan usaha industri kecil hasil identifikasi penelitian tersebut pada dasarnya adalah cerminan dari kemampuan usaha (pengetahuan, sikap dan keterampilan), pengalaman yang relevan, motivasi kerja dan tingkat pendidikan seseorang pengusaha.Sehingga dapat diketahui bahwa keberhasilan usaha dapat dipengaruhi oleh kemampuan usaha yang tercermin diantarannya melalui pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari pengusaha.


(27)

Keberhasilan suatu usaha diidentikkan dengan laba atau penambahan material yang dihasilkan oleh pengusaha, tetapi pada dasarnya keberhasilan usaha tidak hanya dilihat dari hasil secara fisik tetapi keberhasilan usaha dirasakan oleh pengusaha dapat berupa panggilan pribadi atau kepuasaan batin Kriteria keberhasilan usaha kecil dalam Riyanti, (2003:73) tentang wirausaha kecil di Singapura menunjukan bahwa dari 85% responden yang menjawab, 70% wirausaha menggunakan net laba bersih (profit growth) untuk mengukur keberhasilan usaha, disusul oleh laba penjualan (sales revenue growth, 61%) , laba setelah pajak (return on ivestment, 50%), dan pangsa pasar (market share, 48%). Selanjutnya, 38% dari wirausaha yang menggunakan kriteria keberhasilan laba bersih (net profit growth), berpendapat bahwa prstasi 6-10% pertumbuhan pertahun merupakan indicator keberhasilan usaha. Untuk mendukung uraian diatas, criteria keberhasilan usaha adalah usaha-usaha yang mengalami peningkatan 25% dari keadaan ketika perusahaan didirikan. Meskipun hanya 25%, karena yang dilihat adalah peningkatan dalam akumulasi modal, jumlah produksi, jumlah pelanggan, perluasan usaha dan perbaikan fisik maka kriteria tersebut dinilai cukup signifikan sebagai kriteria keberhasilan usaha (Riyanti, 2003).

2.1.7.2 Indikator Keberhasilan Usaha

Beberapa indikator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut Noor (2007:397) adalah :


(28)

1. Produktivitas dan efisiensi.

Besar kecilnya produktivitas usaha sangat menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan menentukan pendapatan.

2. Kompetensi dan Etika Usaha.

Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif. Kompetensi perlu diperbaiki dan disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi agar perusahaan tetap dapat mempertahankan daya saingnya. Sedangkan etika bisnis adalah perilaku dalam melaksanakan bisnis yang secara garis besar dapat dirumuskan sebagai perilaku berbisnis tidak merugikan kepentingan orang lain baik secara individu, kelompok, maupun masyarakat luas

3. Daya saing.

Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil apabila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing. Oleh karena itu, maka inti dari daya saing yang harus dimiliki perusahaan adalah kemampuan dalam berinovasi untuk menciptakan dan merebut pasar baru yang bermunculan di masyarakat.

4. Terbangunnya Citra Baik

Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust external. Trust internal adalah kepercayaan atau trust dari segenap orang yang ada di perusahaan. Indikator tumbuhnya trust internal adalah rendahnya tingkat


(29)

absensi karyawan, rendahnya turnover karyawan, meningkatnya produktivitas dan efisiensi perusahaan, dan sebagainya. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa percaya dari segenap stake holder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing. Indikatornya adalah membangun image yang baik, meningkatnya penjualan, rendahnya complain, meningkatnya pesanan, dan sebagainya.

2.1.7.3 Faktor-Faktor Pendorong Keberhasilan Wirausaha

Menurut Suryana (2013:108), faktor-faktor pendorong keberhasilan wirausaha adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan dan kemauan

Orang yang tidak memiliki kemampuan,tetapi banyak kemauan dan orag yang memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses. Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dan dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.

b. Tekad yang kuat dan kerja keras

Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki kemauan untuk bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses.

c. Kesempatan dan Peluang

Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang datang pada kita.


(30)

2.1.8 Industri Kreatif

Menurut Hawkins dalam Nenny (2008:144) industri kreatif adalah kegiatan ekonomi dimana input dan outputnya adalah gagasan. Sedangkan menurut visi pemerintah, industri kreatifadalah industri-industri yang mengandalkan kreatifitas individu, keterampilan serta talenta yang memiliki kemampuan meningkatkan taraf hidup dan penciptaaan tenaga kerja melalui penciptaan (gagasan) dan eksploitasi.

Definisi industri kreatif menurut Departemen Perdagangan RI yaitu industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan, serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.Industri kreatif dapat dikelompokkan menjadi 14 subsektor. Menurut Departemen Perdagangan Republik Indonesia dalam buku Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif 2025, ke 14 subsektor industri kreatif Indonesia adalah :

1. Periklanan (advertising)

Definisi periklanan menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials


(31)

atau samples, serta penyewaan kolom untuk iklan.

2. segala bentuk pesan tentang suatu produk disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

3. deskripsi atau presentasi dari produk, ide ataupun organisasi untuk membujuk individu untuk membeli, mendukung atau sepakat atas suatu hal.

2. Arsitektur

Definisi jasa arsitektur menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005 adalah jasa konsultasi arsitek, yaitu mencakup usaha seperti: desain bangunan, pengawasan konstruksi, perencanaan kota, dan sebagainya. Selain itu sub-sektor Arsitektur Yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara menyeluruh baik dari level makro (town planning, urban design,

landscape architecture) sampai level mikro (detail konstruksi). Misalnya arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi, perencanaan kota, konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan rekayasa mekanika dan elektrikal.

3. Pasar Barang Seni

Yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, meliputi barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile, dan film

4. Kerajinan (craft)


(32)

dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, pernggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur.

Berdasarkan bahan baku (raw material), produk kerajinan dikategorikan menjadi: 1. Ceramic (seperti tanah liat, erathen ware, pottery, stoneware, porcelain) 2. Logam (seperti emas, perak, perunggu, besi, tembaga)

3. Natural fiber, serat alam (bambu, akar-akaran, rotan) 4. Batu-batuan (seperti batu mulia, semi precious stone, jade) 5. Tekstil (seperti cotton, sutra, linen)

6. Kayu (termasuk kertas dan lacquer ware)

5. Desain

Yaitu kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

6. Fesyen (fashion)

Industri Kreatif Subsektor fesyen/mode adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.


(33)

7. Video, Film dan Fotografi

Industri Kreatif Subsektor film, video, dan fotografi adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video, film dan hasil fotografi. Termasuk di dalamnya penulisan skrip,

dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

8. Permainan Interaktif (game)

Industri Kreatif sub sektor permainan interaktif adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Sub sektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi. Menurut beberapa sumber, industri permainan interaktif didefinisikan sebagai permainan yang memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Berbasis elektronik baik berupa aplikasi software pada komputer (online

maupun stand alone), console (Playstation, XBOX, Nitendo dll), mobile handset

dan arcade.

b. Bersifat menyenangkan (fun) dan memiliki unsur kompetisi (competition) c. Memberikan feedback/interaksi kepada pemain, baik antar pemain atau pemain dengan alat (device)

d. Memiliki tujuan atau dapat membawa satu atau lebih konten atau muatan. Pesan yang disampaikan bervariasi misalnya unsur edukasi, entertainment, promosi produk (advertisement) sampai kepada pesan yang destruktif.

9. Musik


(34)

dengan kreasi/komposisi, pertunjukan musik, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara. Seiring dengan perkembangan industri musik ini yang tumbuh sedemikian pesatnya, maka Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia 2005 (KBLI) perlu dikaji ulang, yaitu terkait dengan pemisahan lapangan usaha distribusi reproduksi media rekaman, manajemen-representasi-promosi (agensi) musik, jasa komposer, jasa pencipta lagu dan jasa penyanyi menjadi suatu kelompok lapangan usaha sendiri.

10. Seni Pertunjukan (showbiz)

Industri Kreatif kelompok seni pertunjukan meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik-tradisional, musik-teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.

11. Penerbitan dan Percetakan

Industri Kreatif subsektor penerbitan dan percetakan meliputi kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita.

12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software)

Industri Kreatif sub sektor layanan komputer dan piranti lunak meliputi kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal.


(35)

13. Televisi & Radio (broadcasting)

Industri Kreatif kelompok televisi dan radio meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran, dan transmisi televisi dan radio.

14. Riset dan Pengembangan (R&D)

Industri Kreatif subsektor riset dan pengembangan meliputi kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Akan tetapi, definisi riset dan pengembangan tersebut menurut masukan dari beberapa sumber dipandang belum cukup merefleksikan aktivitas riset dan pengembangan yang sesungguhnya.Definisi dari komoditi riset dan pengembangan mempunyai landasan regulasi sendiri yaitu UU No. 18 tahun 2002. Definisi riset dan pengembangan menurut UU No. 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah: Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti


(36)

kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Dalam hal ini, perlu untuk melakukan penyamaan persepsi mengenai definisi ini.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Mulyanto (2007)

Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Manajerial Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima Menetap

Variabel Independen : motivasi dan

kemampuan manajerial Variabel Dependen : kinerja usaha Motivasi dan emampuan manajerial memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja usaha

2 Adhitya Nur Muhlisin(2010 ) Pengaruh Perilaku Kewirausaha an dan Kemampuan Manajerial Terhadap Kinerja Usaha VariabelIndependen:per ilaku kewirausahaan dan kemampuan manajerial Dependen: kinerja usaha Perilaku kewirausahaan dan kemampuan manajerial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja usaha


(37)

3 Ibnu Hajar, M.S. Idrus, Ubud Salim, Solimun (2012) Pengaruh Kemampuan Manajerial dan Lingkungan Industri Terhadap Kemampuan Organisasi, Strategi Bersaing, dan Kinerja Perusahaan Variabel Independen: kemampuan manajerial dan lingkungan industri Variabel Dependen: kemampuan organisasi, strategi bersaing, dan kinerja perusahaan Kemampuan manajerial dan lingkungan industri berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemampuan organiasi strategi bersaing dan kinerja perusahaan 4 Wisda Apriana

(2012) Analisis Pengaruh Motivasi, Kemampuan Manajerial, Kompetensi, dan Lingkungan Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima Di Bekasi Variabel Independen: motivasi, kemampuan manajerial, kompetensi, dan lingkungan Dependen: kinerja usaha Motivasi, kemampuan manajerial, kompetensi, dan lingkungan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha

5 Syofia Sofatunisa R. (2014) Pengaruh Kemampuan ManajerialT erhadap Keberhasilan Usaha Variabel Independen: kemampuan manajerial Variabel dependen: keberhasilan usah Kemampuan manajerial secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha 6 Nurhasmansyah

, Zulfadil,

Pengaruh Latar

Variabel Independen: latar belakang sosial,

Latar belakang sosial,


(38)

Machasin (2014) Belakang Sosial, Kemampuan Manajerial dan Pengalaman Terhadap Kinerja Usaha kemampuan manajerial, dan Pengalaman Variabel Dependen: kinerja usaha kemampuan manajerial dan pengalaman berpengaruh secara simultan terhadap kinerja usaha

7 Inggrita Gusti Sari Nasution, Yasmin Chairunisa Muchtar, Frida Ramadini (2014) Impact of Motivation and Ability on Performance of Women Entrepreneu rs in Online Business

Variabel Independen: motivation and ability Variabel Dependen: performance of women entrepreneurs

The situational factors do not moderate the relationship between motivatiaon and ability on performance

Sumber: Penelitian Terdahulu

2.3 Kerangka Konseptual

Dalam penelitian kuantitatif, menurut Sugiyono (2012:60) kerangka berfikir adalah menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti, jadi secara teoritis perlu dijelaskan gubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Hasil analisisyang dilakukan Apriana (2012) menunjukan bahwa kompetensi wirausaha mempunyai pengaruh positifdan signifikan terhadap keberhasilan usaha.Hubungan antara managerial skill terhadap keberhasilan usaha dapat dilihat pada penelitian yang dilakukan oleh Muhlisin (2013) yang menjelaskan bahwa managerial skillcukup berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.


(39)

Hubungan antara managerial skill terhadap keberhasilan usaha dapat dilihat pada penelitian yang dilakukan olehIbnu Hajar, M.S. Idrus, Ubud Salim, Solimun (2012), yang menjelaskanmanajerial skill yang tinggi karena keahliankhusus dan nilai moral kepercayaan yang dimiliki para manajer perusahaan dalam upaya untukmeningkatkan kemampuan sumberdaya perusahaandalam merespon keinginan pelanggan, menciptakankualitas produk dan layanan, melakukan imitasi, baikproduk maupun proses produksi, menciptakan sistemyang dapat mempercepat proses produksi, dan efisiensibiaya produksi dalam upaya untuk merumuskan danmelaksanakan strategi bersaing yang sesuai untukmeningkatkan hasil penjualan, laba, dan aset perusahaan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Sofatunisa (2014), Kemampuan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Managerial skill merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha yang termasuk ke dalam kompetensi wirausaha. Untuk dapat menjalankan usaha yang akan memberikan keuntungan. Seorang pengusaha industri kreatif akan sangat membutuhkan managerial skill untuk mengelola sumber daya dan menjalankan usahanya.

Adapun gambar kerangka konseptual pada penelitian ini sebagai berikut :

H1

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Suryana(2008),Apriana(2012), Muhlisin (2013), Ibnu Hajar, et al. (2012)diolah

Managerial Skill

(X1)

Keberhasilan Usaha (Y)


(40)

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan.Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka konseptual yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. (Sugiyono, 2005:96).

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang di kemukakan oleh peneliti adalah

managerial skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha industri kreatif di kota Medan.


(41)

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:7). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel

managerial skill (X1) dan keberhasilan usaha (Y). 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada industri kreatif yang ada di kota Medan yang mewakili dari sub sektor industri kreatif, yaitu kerajinan, penerbitan dan percetakan, video, film dan fotografi. Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2014 sampai dengan April 2015.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu membatasi masalah yang di bahas yaitu hanya pada “Pengaruh Managerial SkillTerhadap Keberhasilan UsahaIndustri Kreatif di kota Medan.”

a. Variabel bebas atau independent variable dalam penelitian ini adalah


(42)

b. Variabel terikat atau dependent variable dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha (Y).

c. Penelitian ini dibatasi pada pemilik dan karyawan usaha industri kreatif di kota Medan.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Managerial Skill

(X1)

Managerial skilladalah kemampuan menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yangdiinginkan 1.Kemampuan perencanaan 2.Kemampuan pengorganisasi an 3.Kemampuan penggerakkan 1.Memiliki perencanaan usaha 2.Memiliki tujuan usaha 3.Mampu mengefektifkan perancanaan 1.Mampu membagi tanggung jawab 2.Mampu mengorganisasi kanusaha 1.Mampu berkoordinasi 2. Mampu mengambil keputusan 3.Memiliki jiwa kepemimpinan 4.Mampu menjalin Numerical


(43)

4.Kemampuan pengawasan komunikasi 1.Mampu mengawasi usaha 2.Mampu mengendalikan operasional Keberhasilan Usaha (Y) Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, produksi meningkat, dan tercapainya tujuan organisasi. 1.Pendapatan 2.Produksi 3.Kesejahteraa n karyawan 4.Perkembanga n usaha 1.Laba meningkat 2.Modal bertambah 1.Hasil produksi meningkat 2.Produk bervariasi 1.Jumlah karyawan meningkat 2.Pendapatan karyawan meningkat 3.Loyalitas Karyawan 1.Bertambah cabang usaha 2.Mampu bersaing 3.Loyalitas pelanggan Numerical

Sumber :Robbins (2010), Suryana(2003), Gibson (2000), Noor (2007)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, data diukur dari persepsi responden atas pertanyaan atau pernyataan yang diajukan. Untuk menentukan nilai atas persepsi responden dibentuk sebuah kuesioner. Berkenaan dengan skala pengukuran dalam penyusunan kuesioner peneliti menggunakan skala numerik (Numerical Scale) 1-7 alternatif pilihan jawaban untuk mengukur sikap responden.


(44)

Menurut Simamora (2005) numerical scale yaitu variasi skala deferensial sematik, skala ini menggunakan dua kutub ekstrim positif dan negatif dan pilihan yang tersedia berupa angka.

Tabel 3.2

Skala Numeric

Sumber: (Simamora, 2005)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya (Kurniawan, 2012:59).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Industri Kreatif yang ada di kota Medan yang mewakili dari sub sektor industri kreatif, yaituperiklanan, video, film dan fotografi. Populasi dalam penelitian ini tidak di ketahui jumlahnya secara pasti karena tidak adanya data yang mendukung.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan kita teliti tersebut (Kurniawan, 2012:59). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu memilih sample random yang bertujuan secara subjektif.Hal ini dilakukan karena peneliti telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki


(45)

karena mereka memiliki informasi seperti itu dan mereka memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti, (Ferdinand, 2006:37).

Metode purposive samplingdigunakan sebagai pertimbangan layak tidaknya sebuah usaha menjadi sampel dalam penelitian ini dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran,2006:136). Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adala usaha industri kreatif sudah berjalan minimal 1 tahun.Kemudian setelah menggunakan metode purposive sampling, maka akan dilakukan juga metode snowball sampling guna mendapatkan informasi lebih mengenai adanya sampel lainnya. Metode Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar (Sugiyono, 2011:68).Misalnya suatu penelitian menggunakan sampel sebanyak 10 orang, tetapi karena peneliti merasa dengan 10 orang sampel ini datanya masih kurang lengkap, maka peneliti mencari orang lain yang dirasa layak dan lebih tahu tentang penelitiannya dan mampu melengkapi datanya.

Dikarenakan populasi industri kreatif tidak diketahui jumlahnya maka akan digunakan rumus untuk menentukan jumlah sampel dengan:

dimana:

n: Jumlah sampel z: 1.96

p: persentase jumlah sampel dari populasi q: 1-p


(46)

sehingga:

n = 34,57444

atau dengan kata lain 35 sampel penelitian.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian.Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pernyataan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti (Arikunto, 2012:198). Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak yang bersangkutan.


(47)

2. Angket atau kuisioner (questionaire)

Dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Kurniawan, 2012:26). Kuisioner diberikan kepada responden penelitian yaitu para pemilik dan pegawai industry kreatif di kota Medan.

3. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku, jurnal, skripsi, internet yang berhubungan dengan penelitian.

4. Observasi

Melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, yaitu kota Medan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 wirausaha.

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti (2012:76), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak


(48)

hal-hal lain yang akan mmengurangi validitas data; misalnya apakah si pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner.

Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar.Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi dari managerial skill (X1) yang mempengaruhi keberhasilan usaha industri kreatif di kota medan diberikan kepada 30 wirausaha diluar sampel.Uji validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 19.0 for Windows.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.0 dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika rhitung positif dan rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid dan jika rhitung negatif dan rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

2) Rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation 3) Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5%


(49)

Tabel 3.3 Uji Validitas

No Pernyataan rhitung rtabel Validitas

1 pernyataan 1 0.905 0.361 Valid

2 pernyataan 2 0.177 0.361 Tidak Valid

3 pernyataan 3 0.353 0.361 Valid

4 pernyataan 4 0.422 0.361 Valid

5 pernyataan 5 0.681 0.361 Valid

6 pernyataan 6 0.681 0.361 Valid

7 pernyataan 7 0.681 0.361 Valid

8 pernyataan 8 0.681 0.361 Valid

9 pernyataan 9 0.351 0.361 Valid

10 pernyataan 10 0.905 0.361 Valid

11 pernyataan 11 0.905 0.361 Valid

12 pernyataan 12 0.905 0.361 Valid

13 pernyataan 13 0.905 0.361 Valid

14 pernyataan 14 0.905 0.361 Valid

15 pernyataan 15 0.291 0.361 Tidak Valid

16 pernyataan 16 0.681 0.361 Valid

17 pernyataan 17 0.905 0.361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa ada beberapa butir pernyataan kuesioner yang tidak valid karena rhitung< rtabel. Maka dari itu perlu dilakukan uji validitas ulang dengan membuang beberapa pertanyaan yang tidak valid.


(50)

Tabel 3.4 Uji Validitas

No. Pernyataan rhitung rtabel Validitas

1 pernyataan 1 0.926 0.361 Valid

2 pernyataan 2 0.688 0.361 Valid

3 pernyataan 3 0.412 0.361 Valid

4 pernyataan 4 0.656 0.361 Valid

5 pernyataan 5 0.656 0.361 Valid

6 pernyataan 6 0.656 0.361 Valid

7 pernyataan 7 0.656 0.361 Valid

8 pernyataan 8 0.375 0.361 Valid

9 pernyataan 9 0.926 0.361 Valid

10 pernyataan 10 0.926 0.361 Valid

11 pernyataan 11 0.926 0.361 Valid

12 pernyataan 12 0.926 0.361 Valid

13 pernyataan 13 0.926 0.361 Valid

14 pernyataan 14 0.656 0.361 Valid

15 pernyataan 15 0.926 0.361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Berdasarkan Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa semua pernyataan telah valid. Kemudian tahapan selanjutnya adalah melakukan uji validitas untuk variabel Y.


(51)

Tabel 3.5 Uji Validitas

No. Pernyataan rhitung rtabel Validitas

1 pernyataan 16 0.540 0.361 Valid

2 pernyataan 17 0.631 0.361 Valid

3 pernyataan 18 0.622 0.361 Valid

4 pernyataan 19 0.751 0.361 Valid

5 pernyataan 20 0.540 0.361 Valid

6 pernyataan 21 0.631 0.361 Valid

7 pernyataan 22 0.622 0.361 Valid

8 pernyataan 23 0.751 0.361 Valid

9 pernyataan 24 0.540 0.361 Valid

10 pernyataan 25 0.631 0.361 Valid

11 pernyataan 26 0.622 0.361 Valid

12 pernyataan 27 0.751 0.361 Valid

13 pernyataan 28 0.540 0.361 Valid

14 pernyataan 29 0.631 0.361 Valid

15 pernyataan 30 0.622 0.361 Valid

16 pernyataan 31 0.751 0.361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa semua pernyataan telah valid. Maka tahapan selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti (2012:79), Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:


(52)

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel, b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliable.

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas

r alpha / Cranbach alpha Jumlah Pernyataan

0.955 15

0.924 16

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Pada 31 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien apha (Cronbach’s Alpha) adalah diatas 0.8, dengan nilai 0.955, 0.924. Ini berarti 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis 3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bisa dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas, uji heteroskedasitas dan uji multikolinearitas.


(53)

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%, maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2010:97).

2. Uji Heteroskedasitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas).Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji

Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas.Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance

dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, 2010:136).


(54)

3.11 Analisis Linier Sederhana

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier sederhana.Analisis regresi sederhanadigunakan untuk melihat pengaruh satu variable dependen (variable X) terhadap satu variable dependen (variabel Y).

Persamaan yang digunakan

Y = α + βX Keterangan:

Y = Keberhasilan Usaha

α = Konstanta

β = Slope Parameter

X = Managerial Skill 3.12 Uji Signifikan Parsial (Uji T)

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas managerial skill (X) terhadap variabel terikat keberhasilan usaha (Y). Bentuk pengujiannya yaitu:

Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:


(55)

1. H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5% 2. H0 ditolak jika thitung≥ ttabelpada α = 5% 3.13 Identifikasi Determinan (R2)

Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen.Jika determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen.Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.


(56)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Penelitian ini menelititi tentang industri kreatif yang ada di kota Medan, dimana sebagian besarresponden bergerak di sektor kerajinan.Industri Kreatif subsektor kerajinan adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, pernggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur.

Berdasarkan bahan baku (raw material), produk kerajinan dikategorikan menjadi: 1. Ceramic (seperti tanah liat, erathen ware, pottery, stoneware, porcelain) 2. Logam (seperti emas, perak, perunggu, besi, tembaga)

3. Natural fiber, serat alam (bambu, akar-akaran, rotan) 4. Batu-batuan (seperti batu mulia, semi precious stone, jade) 5. Tekstil (seperti cotton, sutra, linen)

Selain dari pada itu, terdapat juga subsektor penerbitan dan percetakan.Industri Kreatif subsektor penerbitan dan percetakan meliputi kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita.


(57)

Kemudian sector terakhir adalah Film, Video, dan Fotografi.Industri Kreatif Subsektor film, video, dan fotografi adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video, film dan hasil fotografi. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing

film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang disebar kepada 35 orang/usaha sebagai responden. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 31 butir pernyataan, dengan masing-masing 15 butir pernyataan untuk variabel managerial skill (X1) dan 16 butir pernyataan untuk variabel keberhasilan usaha (Y).

1. Analisis Deskriptif Responden

Berdasarkan data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada 35 responden, telah diperoleh data mengenai gambaran umum responden berdasarkan beberapa hal, diantaranya jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama usaha.


(58)

a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-laki 24 68,6

2 Perempuan 11 31,4

Total 35 100,0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015) Diolah

Berdasarkan Tabel 4.1 mengenai karaktertistik responden berdasarkan jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden merupakan laki-laki dengan jumlah 24 orang (68.6%) dan sisanya sebanyak 11 orang (31.4%) berjenis kelamin perempuan.

b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

No. Umur Jumlah Persentase (%)

1 < 20 1 2,9

2 21 – 30 9 25,7

3 31 – 40 20 57,1

4 41 > 5 14,3

Total 35 100,0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 31-40 tahun dengan jumlah sebanyak 20 orang (57.1%) disusul oleh yang


(59)

berusia 21-30 tahun dengan jumlah sebanyak 9 orang (25.7%), kemudian 41> tahun sebanyak 5 orang (14.3%) dan terakhir <20 tahun sebanyak 1 orang (2.9%).

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3

Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

No. Latar Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 SMA 7 20,0

2 DIPLOMA 9 25,7

3 S 1 16 45,7

4 S 2 3 8,6

Total 35 100,0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Berdasarkan Tabel 4.3 mengenai karakteristik responden berdasarkan pendidikan, diketahui mayoritas responden berlatar belakang pendidikan Strata-1 dengan jumlah sebanyak 16 orang (45.7%), kemudian Diploma sebanyak 9 orang (25.7%), lulusan SMA sebanyak 7 orang (20.0%), dan Strata-2 sebanyak 3 orang (8.6%).


(60)

d. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Berusaha

Tabel 4.4

Karakteristik Responden berdasarkan Lama Berusaha

No. Lama Usaha Jumlah Persentase (%)

1 1 – 2 Tahun 8 22,9

2 3 – 4 Tahun 15 42,9

3 5 > Tahun 12 34,3

Total 35 100,0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat disimpulkan besar bahwa sebagian responden sudah berusaha sekitar 3-4 tahun sebanyak 15 orang (42.9%) kemudian disusul oleh >5 tahun sebanyak 12 orang (34.3%),dan 1-2 tahun sebanyak 8 orang (22.9%).

e. Karakteristik Responden berdasarkan Sektor Industri Kreatif

Tabel 4.5

Karakteristik Responden berdasarkan Subektor Industri

No. Subsektor Industri Jumlah Persentase (%)

1 Film, Video & Fotografi 6 17,1

2 Kerajinan 17 48,6

3 Penerbitan & Percetakan 12 34,3

Total 35 100,0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2015)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari subsektor indutri kreatif dengan distribusi sektor sebanyak 17 usaha


(61)

(48.6%), kemudian subsektor penerbitan dan percetakan sebanyak12 usaha (34.3%), dan disusul oleh film, video dan fotografisebanyak6 usaha (17.1%).

2. Analisis Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden, maka selanjutnya akan menampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai keberhasilan usaha.

Untuk dapat menginterpretasikan nilai rata-rata, maka dipetakan ke rentang skala yang mempertimbangkan informasi interval.Rentang skala pada variabel managerial skill dan keberhasilan usaha.

1,00 – 1,86 = sangat tidak setuju/ sangat tidak mempengaruhi 1,87 – 2,73 = tidak setuju/ tidak mempengaruhi

2,74 – 3,60 = kurang setuju/ kurang mempengaruhi 3,61 – 4,47 = ragu-ragu

4,48 – 5,34 = cukup setuju/ cukup mempengaruhi 5,35 – 6,21 = setuju/ mempengaruhi

6,22 – 7,00 = sangat setuju/ sangat mempengaruhi

Berikut distribusi jawaban responden terhahap Variabel Managerial Skill


(62)

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Managerial Skill Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Managerial Skill

No.

STS TS KS R CS S SS

Rata-rata

F % F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 12 34,3 14 40,0 9 25,7 0 0 4,91 2 0 0 0 0 0 0 14 40,0 10 28,6 11 31,4 0 0 4,91 3 0 0 0 0 0 0 0 0 16 45,7 13 37,1 6 17,1 5,71 4 0 0 0 0 0 0 0 0 15 42,9 13 37,1 7 20,0 5,77 5 0 0 0 0 0 0 0 0 16 45,7 16 45,7 3 8,6 5,62 6 0 0 0 0 0 0 0 0 11 31,4 19 54,3 5 14,3 5,82 7 0 0 0 0 0 0 6 17,1 20 57,1 9 25,7 0 0 5,08 8 0 0 0 0 0 0 21 60,0 12 34,3 2 5,7 0 0 4,45 9 0 0 0 0 0 0 0 0 13 37,1 11 31,4 11 31,4 5,94 10 0 0 0 0 0 0 0 0 7 20,0 22 62,9 6 17,1 5,97 11 0 0 0 0 0 0 0 0 21 60,0 9 25,7 5 14,3 5,54 12 0 0 0 0 0 0 0 0 20 57,1 15 42,9 0 0 5,42 13 0 0 0 0 0 0 11 31,4 15 42,9 9 25,7 0 0 4,94 14 0 0 0 0 0 0 11 31,4 14 40,0 10 28,6 0 0 4,97 15 0 0 0 0 0 0 0 0 18 51,4 9 25,7 8 22,9 5,71


(63)

1. Pada butir pernyataan 1 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 4,91 yang berarti bahwa sebagian responden cukup setuju bahwa mereka mampu menyusun rencana bisnis sebagai pedoman usaha.

2. Pada butir pernyataan 2 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 4,91 yang berarti bahwa sebagian responden cukup setuju bahwa mereka mampu menjalankan perencanaan bisnis yang telah dibuat.

3. Pada butir pernyataan 3 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 5,71 yang berarti bahwa sebagian responden setuju bahwa mereka mempunyai visi dalam menjalankan usaha mereka.

4. Pada butir pernyataan 4 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 5,77 yang berarti bahwa sebagian responden setuju bahwa mereka

dapat mengefektifkan perencanaan bisnis dengan tepat.

5. Pada butir pernyataan 5 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 5,62 yang berarti bahwa sebagian responden setuju bahwa mereka mampu membagi tugas karyawan mereka.

6. Pada butir pernyataan 6 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 5,82yang berarti bahwa sebagian responden setuju bahwa merakadapat mempercayakan tanggung jawab kepada karyawan.

7. Pada butir pernyataan 7 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 5,08 yang berarti bahwa sebagian responden cukup setuju bahwa mereka mampu mengelola sumber daya yang ada demi keberhasilan usaha yang mereka jalani.


(64)

8. Pada butir pernyataan 8 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 4,45 yang berarti bahwa sebagian responden masih ragu bahwa mereka dapat membuat sistem operasional usaha mereka.

9. Pada butir pernyataan 9 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 5,94 yang berarti bahwa sebagian responden setuju bahwa merekamampu mengkoordinasikan kegiatan usaha.

10. Pada butir pernyataan 10 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 5,97 yang berarti bahwa sebagian responden setuju bahwa merekadapat menyelesaikan masalah-masalah di dalam usaha saya.

11. Pada butir pernyataan 11 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 5,54 yang berarti bahwa sebagian responden setuju bahwa mereka memiliki jiwa kepemimpinan dalam memimpin usaha mereka.

12. Pada butir pernyataan 12 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 5,42 yang berarti bahwa sebagian responden setuju bahwa mereka melayani pelanggan dengan ramah dan sopan.

13. Pada butir pernyataan 13 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 4,94 yang berarti bahwa sebagian responden cukup setuju bahwa mereka dapat mengawasi setiap kegiatan usaha mereka.

14. Pada butir pernyataan 14 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 4,97 yang berarti bahwa sebagian responden cukup setuju bahwa merekamampu menjalankan fungsi-fungsi bisnis dalam usaha.

15. Pada butir pernyataan 15 yang disebar dan dianalisis, didapatkan rata-rata sebesar 5,71 yang berarti bahwa sebagian responden setuju bahwa mereka


(1)

No. Keberhasilan Usaha

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 4 4 6 6 4 4 6 6 4 4 6 6 4 4 6 6 2 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 5 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 3 6 6 4 3 6 6 4 3 6 6 4 3 6 6 4 7 4 6 4 6 4 6 4 6 4 6 4 6 4 6 4 6 8 6 5 6 6 6 5 6 6 6 5 6 6 6 5 6 6 9 6 6 5 6 6 6 5 6 6 6 5 6 6 6 5 6 10 6 5 4 4 6 5 4 4 6 5 4 4 6 5 4 4 11 4 5 5 6 4 5 5 6 4 5 5 6 4 5 5 6 12 5 6 4 5 5 6 4 5 5 6 4 5 5 6 4 5 13 6 6 5 5 6 6 5 5 6 6 5 5 6 6 5 5 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 15 6 4 3 5 6 4 3 5 6 4 3 5 6 4 3 5 16 8 4 6 6 8 4 6 6 8 4 6 6 8 4 6 6 17 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 18 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 19 6 5 4 5 6 5 4 5 6 5 4 5 6 5 4 5 20 6 5 5 5 6 5 5 5 6 5 5 5 6 5 5 5 21 5 6 6 4 5 6 6 4 5 6 6 4 5 6 6 4 22 7 6 4 6 7 6 4 6 7 6 4 6 7 6 4 6 23 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 24 5 6 4 6 5 6 4 6 5 6 4 6 5 6 4 6 25 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 26 5 5 5 6 5 5 5 6 5 5 5 6 5 5 5 6 27 5 6 4 5 5 6 4 5 5 6 4 5 5 6 4 5 28 4 6 5 5 4 6 5 5 4 6 5 5 4 6 5 5 29 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 30 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 5


(2)

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN

No. Managerial Skill

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 4 4 6 5 5 6 5 4 5 5 5 5 4 4 5 2 5 6 5 5 6 5 4 4 6 5 6 6 5 4 6 3 6 5 7 5 5 6 5 4 6 5 7 5 5 4 7 4 5 5 5 5 7 5 4 4 6 5 7 6 5 4 5 5 6 5 6 5 6 6 5 4 5 5 7 5 6 4 5 6 5 6 7 5 6 6 5 5 5 6 7 6 6 5 5 7 4 4 5 5 5 6 5 4 5 6 7 5 4 5 5 8 5 6 6 5 6 6 5 4 5 6 6 6 4 5 5 9 6 5 5 5 5 6 5 5 5 7 6 5 4 5 5 10 4 5 6 5 6 6 5 4 5 6 6 5 4 5 5 11 5 5 7 5 5 6 6 5 5 6 5 6 4 6 5 12 6 4 5 6 6 6 6 4 5 6 6 6 4 6 5 13 4 4 6 7 6 7 6 5 6 6 5 6 4 6 5 14 5 4 6 6 6 7 6 4 7 5 6 5 4 5 5 15 6 4 6 6 6 7 4 5 7 6 5 6 4 6 5 16 4 4 6 6 6 7 5 4 7 7 6 5 5 5 6 17 6 4 5 6 6 5 4 5 6 6 5 6 6 5 6 18 4 6 5 6 5 5 5 5 7 5 6 6 5 5 6 19 5 6 5 6 5 6 6 6 7 6 5 5 5 5 6 20 6 6 7 7 5 5 5 5 7 6 5 5 4 6 5 21 4 6 5 7 5 6 4 5 7 6 5 6 6 6 5 22 5 4 5 6 5 6 6 5 6 6 5 5 5 6 5 23 5 4 5 6 5 5 6 4 7 6 5 5 5 4 6 24 5 4 5 6 7 5 6 4 6 7 5 5 5 4 7 25 5 4 6 7 5 5 5 4 7 7 5 6 5 4 7 26 4 5 5 7 6 5 5 4 6 7 5 6 5 4 7 27 4 6 6 5 7 6 5 4 5 7 5 6 5 4 7 28 4 6 7 6 6 6 5 4 5 6 5 6 5 4 7 29 4 5 5 6 6 6 5 5 5 6 5 5 6 5 7 30 4 4 6 6 6 7 5 6 5 6 5 5 6 5 7 31 5 5 5 5 5 6 4 4 6 6 5 5 5 6 5 32 6 6 6 5 5 5 6 4 6 6 5 5 6 5 6 33 5 5 5 5 5 6 5 4 7 6 5 5 6 6 5


(3)

No. Keberhasilan Usaha

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 5 6 5 5 5 6 6 6 5 4 4 4 4 4 5 5 2 5 7 6 5 5 6 7 6 6 4 4 5 6 4 5 5 3 5 7 7 5 5 6 5 6 4 4 5 4 5 4 6 5 4 5 7 6 5 6 6 6 6 4 4 5 4 4 4 6 4 5 5 7 5 5 6 6 6 5 4 5 5 4 4 4 6 5 6 5 5 6 5 6 6 6 5 4 5 6 4 5 4 6 5 7 6 5 6 6 7 7 6 5 4 5 6 5 5 4 7 6 8 6 5 5 6 7 5 6 5 4 5 6 4 5 4 5 5 9 6 5 5 6 7 6 6 5 6 6 4 5 6 4 6 5 10 7 7 6 6 6 6 6 5 6 6 5 4 5 4 7 4 11 7 7 7 7 6 5 5 7 6 6 6 5 6 4 6 5 12 6 7 7 6 6 6 5 7 7 6 5 6 5 4 5 6 13 6 6 6 6 7 7 5 7 6 6 6 6 6 5 6 5 14 7 6 5 6 7 7 6 5 5 6 5 6 5 5 7 4 15 7 6 7 6 7 7 5 5 5 6 4 6 4 5 6 7 16 6 6 7 7 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 6 17 6 6 5 7 5 6 7 6 5 5 6 5 5 5 6 7 18 5 6 5 6 5 7 7 6 6 5 5 6 6 5 7 7 19 6 6 6 6 5 7 7 6 4 5 4 5 4 6 5 7 20 5 6 5 6 5 7 7 6 6 4 5 5 5 6 6 7 21 6 6 7 6 5 5 5 6 5 4 6 4 6 6 7 7 22 7 5 5 6 5 5 6 5 4 5 5 5 5 6 6 4 23 6 6 6 7 6 6 7 5 5 5 6 6 6 6 7 5 24 6 5 7 5 6 6 5 5 5 5 5 5 5 6 6 4 25 4 6 6 5 6 7 6 5 5 5 4 4 6 6 5 5 26 4 6 7 6 7 5 7 5 5 6 5 5 5 5 6 4 27 7 6 6 7 6 6 6 5 6 6 6 6 5 5 7 6 28 5 6 7 7 6 6 7 5 6 4 5 5 4 5 6 5 29 5 5 5 5 5 6 5 6 6 5 6 6 5 4 5 6 30 4 6 7 6 5 6 6 6 6 5 5 4 6 5 6 5 31 4 5 5 7 6 6 7 6 6 6 4 5 6 6 7 6 32 6 5 7 7 6 5 5 5 6 6 5 6 5 5 6 5 33 6 6 5 7 7 6 6 5 6 6 6 5 6 6 5 4 34 6 6 6 7 6 6 7 5 6 6 5 6 5 5 7 5 35 7 7 6 6 6 6 6 5 6 5 6 5 6 6 6 6


(4)

HASIL UJI ASUMSI KLASIK DAN ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .308a .095 .068 4.469

a. Predictors: (Constant), managerial skil

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 49.737 21.191 2.347 .025

managerial skil .488 .262 .308 1.861 .072


(5)

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 35

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 4.40296083

Most Extreme Differences Absolute .133

Positive .089

Negative -.133

Kolmogorov-Smirnov Z .785

Asymp. Sig. (2-tailed) .569

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(6)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 16.450 10.285 1.599 .119

managerial skil -.157 .127 -.210 -1.234 .226

a. Dependent Variable: absut

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

managerial skil 1.000 1.000 a. Dependent Variable: keberhasilan usaha