PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG.

(1)

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh

INTAN NUR OKTANIA 0906439

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

PENGARUH DISIPLIN KERJA

TERHADAP PRODUKTIVITAS

PEGAWAI DI SUB BAGIAN UMUM

DAN KEPEGAWAIAN DINAS

PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

Oleh Intan Nur Oktania

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Intan Nur Oktania Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket tertutup dengan 5 skala penilaian (Likert). Populasi yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini sekaligus dijadikansampel penelitian yaitu seluruh Pegawai Negeri Sipil di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung sebanyak 35 pegawai. Hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan

Weighted Mean Scored (WMS), menunjukkan bahwa disiplin kerja di Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung ini termasuk ke dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 4,41 dan produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung termasuk ke dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 4,44.

Adapun analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Spearman Rank, diperoleh koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y sebesar 0,863, angka ini menafsirkan bahwa korelasi kedua variabel berada pada tingkat hubungan yang sangat kuat. Hasil uji signifikasi pun menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja pegawai, hal ini dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000. dimana jika nilai signifikansi < 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X dan variabel Y.

Kemudian hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa disiplin kerja memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai sebesar 74,47% sedangkan sisanya 25,53% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Adapun rekomendasi dari penelitian ini yaitu bagi lembaga hendaknya hendaknya pimpinan lebih optimal lagi dalam memberikan peraturan yang tegas agar pegawai dapat meningkatkan kedisiplinan yang lebih baik lagi. Karena disiplin mempunyai peran sentral dalam membentuk pola kerja dan etos kerja produktif.

Kata Kunci : disiplin kerja, produktivitas kerja pegawai

Abstract

This research aimed to obtain the actual picture of the influence of labor discipline on employee productivity in the Public and Civil Sub-Division of the Department of Education in Bandung. The method used in the research is descriptive method with a quantitative approach. While technique of data collection used through the questionnaire enclosed with a 5 grading scales (Likert). The population is used as a source of data in the research as well as the sample is all Civil Service and Personnel Sub- Division General Education Department Bandung as many as 35 employees. General trend of calculation results using Weighted Mean Scored (WMS), indicates that the labor discipline in the Public and Civil Sub Division Office of Education Bandung is included in the excellent category with an average score of 4.41 and employee productivity in Sub-Section public and Civil Service Office of Education Bandung included in the excellent category with an average score of 4.44.

The correlation analysis uses the Spearman Rank technique and it is got correlation coefficient between variables X and Y is 0.863, the figure interprets that the correlation between the two variables is at the level of relationship is very strong. Significance test results also showed that there is a positive and significant relationship between the discipline of working with employee productivity, it is found from the calculation that shows the


(5)

Then the test results indicated that the coefficient of determination labor discipline influence on employee job satisfaction is 74.47 % while the remaining 25.53 % is influenced by other factors. The suggestion from the research that the agency should be more optimally should be leaders in providing strict rules so that employees can improve discipline better . Because the discipline has a central role in shaping patterns of employment and productive.


(6)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Kata Mutiara

Pernyataan

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Ucapan Terimakasih ... iii

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Metode Penelitian... 9

E. Manfaat Penelitian ... 12

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 13

BAB II KAJIAN TEORI ... 15

A. Disiplin Kerja ... 15

1. Pengertian Disiplin Kerja ... 15

2. Macam-macam Disiplin Kerja ... 18

3. Pendekatan Diiplin Kerja ... 21

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja... 22

5. Indikator Disiplin Kerja ... 24

B. Produktivitas Kerja... 28

1. Pengertian Produktivitas Kerja ... 28

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... 30

3. Indikator Produktivitas Kerja ... 36


(7)

D. Kerangka Berfikir Penelitian... 40

E. Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 44

1. Lokasi Penelitian ... 44

2. Populasi Penelitian ... 44

3. Sampel Penelitian ... 46

B. Desain Penelitian ... 46

C. Metode Penelitian... 48

1. Metode Deskriptif ... 49

2. Pendekatan Kuantitatif ... 50

D. Definisi Operasional... 50

E. Instrumen Penelitian... 52

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 57

1. Uji Validitas ... 57

2. Uji Reliabiltas ... 61

G. Teknik Pengumpulan Data ... 64

H. Analisis Data ... 67

1. Seleksi Data ... 67

2. Hasil Pengolahan Data ... 68

a. Perhitungan WMS ... 68

b. Uji Normalitas Distribusi Data ... 69

c. Uji Hipotesis Penelitian ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN ... 73

A. Analisis Data ... 73

1. Seleksi Data ... 73

2. Klasifikasi Data ... 74

B. Penyajian Hasil Pengolahan Data ... 75

1. Perhitungan Weight Means Scored (WMS) ... 75

2. Uji Normalitas Data ... 92


(8)

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 109

A. Kesimpulan ... 109

B. Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 113 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikam

Kota Bandung ... 11

Tabel 3.1 Jumlah Populasi ... 44

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X ... 52

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y ... 54

Tabel 3.4 Skala Penskoran Alternatif Jawaban ... 57

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X (Disiplin Kerja)... 59

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai)... 60

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 63

Tabel 3.8 Alternatif Jawaban dan Bobot Nilai ... 67

Tabel 3.9 Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 69

Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 71

Tabel 4.1 Rekapitulasi Penyebaran Angket Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai ... 74

Tabel 4.2 Pemberian Bobot Skor Alternatif Jawaban ... 74

Tabel 4.3 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 75

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan WMS Variabel X (Disiplin Kerja) ... 76

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai) ... 85

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan Program SPSS for Windows 17.0 dengan Uji Shapiro-Wilk ... 93


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sikap Mental ... 31

Gambar 2.2 Pendidikan ... 32

Gambar 2.3 Manajemen ... 32

Gambar 2.4 Tingkat Penghasilan ... 33

Gambar 2.5 Gizi dan Kesehatan... 33

Gambar 2.6 Jaminan Sosial ... 33

Gambar 2.7 Lingkungan dan Iklim Kerja ... 34

Gambar 2.8 Kerangka Berfikir Penelitian ... 42

Gambar 2.9 Hipotesis Penelitian ... 42

Gambar 4.1 Grafik Normalitas Variabel (X) Disiplin Kerja... 95


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Lampiran 3 Pengolahan Data

Lampiran 4 Tabel Statistik


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Manusia di dalam suatu organisasi dipandang sebagai sumber daya. Roda organisasi sangat tergantung pada perilaku–perilaku manusia yang bekerja di dalamnya. Pegawai merupakan sumber daya penting dalam keberhasilan suatu organisasi, karena kegagalan seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Sebagai salah satu komponen yang penting, pegawai harus memiliki komitmen yang kuat terhadap tugasnya karena pegawai harus memiliki kepedulian dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas-tugas yang telah diberikan. Perkembangan usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan atau organiasi. Dengan pengaturan manajemen sumber daya manusia secara profesional, diharapkan pegawai bekerja secara produktif.

Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang melakukan aktivitas serta mempunyai tujuan bersama. Sebagaimana yang dikatakan oleh Oteng Sutisna (1989:15) bahwa :

Organisasi adalah suatu wadah yang terbentuk sebagai tempat berkumpulnya orang–orang untuk melakukan kerjasama berdasarkan pembagian tugas masing–masing dan peraturan yang ditetapkan sehingga pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan penggerak dan penentu berlangsungnya segala aktivitas organisasi. Sumber daya manusia memiliki andil yang besar dalam menentukan maju atau berkembangnya suatu organisasi. Oleh karena itu, kemajuan suatu organisasi ditentukan pula oleh kualitas sumber daya manusia di dalamnya. Sumber daya manusia dalam oganisasi perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan


(13)

antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif. Tidak dapat disangkal lagi bahwa faktor manusia merupakan modal utama yang perlu diperhatikan oleh pemimpin perusahaan atau organisasi. Manusia memang berjiwa kompleks dan sangat pelik untuk dipahami karena sangat berbeda dengan mesin dan peralatan kerja lainnya. Kemelut yang berhubungan dengan mesin dengan mudah dapat diperbaiki, tetapi kemelut yang berhubungan dengan pegawai dituntut keahlian untuk mengatasinya.

Untuk mengatasi masalah–masalah yang berhubungan dengan kepegawaian dan sumber daya manusia, perusahaan atau organisasi perlu menempatkan tenaga ahli dalam bidang hukum, manajemen, dan psikologi. Para ahli tersebut pada umumnya ditempatkan di bagian personalia atau sebagai staf ahli perusahaan atau organisasi. Dengan adanya tenaga ahli dalam bidang manajemen kepegawaian sumber daya manusia di organisasi, maka dapat diciptakan iklim kerja yang harmonis. Pegawai–pegawai ditempatkan sesuai dengan keahlian dan kemampuannya, tingkat kerja perusahaan tinggi, motivasi keja tinggi, partisipasi kerja tinggi, komunikasi kerja efektif, disiplin kerja tinggi, upah dan gaji pegawai ditentukan secara adil sesuai dengan jabatan, pendidikan, dan tanggung jawab yang tinggi. Prestasi kerja dievaluasi kontinu, pegawai mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan kariernya secara optimal. Dengan demikian, produktivitas kerja dapat dicapai oleh perusahaan.

Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam sebuah organisasi. Untuk mengelola sumber daya manusia diperlukan peraturan-peraturan yang tujuannya untuk mengarahkan serta membimbing seorang individu agar dapat melaksanakan semua pekerjaan sesuai dengan norma- norma yang berlaku.


(14)

Untuk menciptakan suatu organisasi yang dapat mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah di dukung dengan adanya manajemen sumber daya manusia. Dalam suatu organisasi salah satu fungsi manajemen sumber daya mausia yang terpenting adalah kedisiplinan, karena tanpa adanya kedisiplinan sulit untuk mencapai tujuan secara maksimal.

Sondang P. Siagian (2006:305) berpendapat bahwa:

Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan pegawai lainnya.

Veitzal Rivai (2005:444) mengemukakan bahwa:

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dengan norma- norma sosial yang berlaku.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap disiplin terbentuk karena adanya kesediaan dan kesadaran seseorang untuk mematuhi dan mentaati peraturan yang ada di dalam organisasi tanpa adanya paksaan melainkan karena adanya rasa tanggung jawab yang besar, sehingga dapat menrubah perilaku menjadi lebih baik lagi.

Dengan adanya sikap disiplin kerja yang baik maka diharapkan setiap pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan target yang telah ditentukan sehingga kegiatan organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien serta dapat menghasilkan produktivitas kerja berupa output kerja yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Nanang Fattah (1996:15) mengemukakan pendapatnya bahwa:

Pengertian konsep produktivitas berkembang dari pengertian teknis sampai dengan perilaku. Produktivitas dalam arti teknis mengacu pada derajat keefektifan, efisiensi dalam penggunakan sumber daya. Sedangkan dalam pengertian perilaku, produktivitas merupakan sikap mental yang senantiasa berusaha untuk terus berkembang.


(15)

Sejalan dengan pendapat di atas maka produktivitas dapat dinilai dari bagaimana seorang individu dapat menerapkan keefektifan dan efisiensi untuk menggunakan sumber daya manusia yang ada. Produktivitas juga diartikan sebagai sikap mental seseorang untuk dapat meningkatkan kemampuan bekerjanya sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang memuaskan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Asbakhul’ ulum (Dwi, 2011:7)

bahwa “Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, karena dengan adanya disiplin kerja karyawan akan mampu mencapai produktivitas kerja yang maksimal.”

Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Menurut Muchdarsyah Sinungan (Gilang Laraswati 2005:2) bahwa “Disiplin

merupakan suatu keadaan tertentu di mana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati. Sedangkan keja adalah segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkannya. Hal ini akan mendorong

produktivitas kerjanya.”

Selanjutnya untuk menghubungkan disiplin kerja dengan poduktivitas kerja Muchdarsyah Sinungan (2009:146) menulis bahwa “Manusia sukses adalah manusia yang mampu mengatur, mengendalikan diri yang menyangkut peraturan cara hidup dan mengatur cara kerja, maka erat hubungannya antara manusia sukses dengan pribadi disiplin. Mengingat eratnya hubungan disiplin dengan produktivitas maka disiplin mempunyai

peran sentral dalam membentuk pola kerja dan etos kerja produktif”.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa disiplin kerja pegawai bararti pegawai tersebut berada pada kondisi dimana kondisi emosi dan mentalnya menunjukkan kualitas kerja. Adanya nilai dan norma yang


(16)

diterapkan dalam suatu organisasi salah satunya akan membuat para pegawai bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan para pegawaipun akan melaksanakan pekerjaannya dengan baik, maka kinerja yang dimiliki oleh pegawai akan lebih baik dari sebelumnya dan berkualitas. Maka dari itu pembentukan disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan bagi setiap pegawai, karena akan meningkatkan produktivitas pegawai.

Dinas Pendidikan Kota Bandung mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan urusan pemerintah di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga berdasarkan asas otonomi dan pembangunan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, maka Dinas Pendidikan Kota Bandung mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis lingkup Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (PTKSD), Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan Sekolah Menengah atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non Formal dan Informal, serta kepemudaan dan olahraga.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang laksanaan kegiatan teknis operasional bidang pendidikan, Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (PTKSD), Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan Sekolah Menengah atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non Formal dan Informal, serta kepemudaan dan olahraga.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan, Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (PTKSD), Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan Sekolah Menengah atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non Formal dan Informal, serta kepemudaan dan olahraga.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya


(17)

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas.

Kepatuhan atas segala aturan-aturan dan tata tertib yang berlaku adalah salah satu sikap disiplin, ini merupakan sikap yang sangat baik diterapkan kepada para pegawai untuk melaksanakan tugasnya dengan optimal. Kaitannya dengan disiplin kerja, Bedjo Siswanto (1989:278) mengemukakan pandangannya tentang disiplin kerja yaitu:

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun lisan serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi- sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang dibeikan kepadanya.

Dengan sikap disiplin kerja yang ditunjukan oleh pegawai maka secara otomatis akan berdampak pada tingkat produktivitas pekerjaannya. Produktivitas digambarkan dengan bagaimana cara seorang pegawai untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk membantu dalam setiap pelaksanaan tugas- tugasnya agar dapat terlaksana dengan baik.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti ditemukan berbagai macam jenis kedisiplinan yang diterapkan di Dinas Pendidikan Kota Bandung dan kedisiplinan itu menjadi kewajiban yang harus ditaati oleh seluruh pegawai baik staf maupun fungsional. Pelaksanaan tugas yang sesuai dengan tupoksi merupakan suatu hal yang mendasari penilaian terhadap disiplin pegawai. Sikap disiplin kerja yang ditunjukan oleh pegawai nantinya akan dinilai melalui penilaian angka kredit yang akan berhubungan dengan pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), dan bagi pegawai yang tingkat kedisiplinannya kurang nantinya akan ada potongan dari TPP yang ditetapkan dari setiap ketidakhadirannya dalam jadwal tugas. Tolak ukur penilaian tingkat kedisiplinan sendiri telah dirancang oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD), di mana telah ditetapkan nilai- nilai kedisiplinan pegawai yang dari segi pekerjaan yang nantinya akan berpengaruh kepada TPP yang akan diberikan kepada setiap pegawainya.


(18)

Pedoman tindak lanjut kedisiplinan pegawai di Dinas Pendidikan Kota Bandung mengarah kepada PP No. 53 tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil. Sejauh ini pimpinan selaku pemegang wewenang teratas sudah beupaya sebaik mungkin untuk mendisiplinkan para pegawainya.

Pada dasarnya pembentukan disiplin kerja yang telah dibuat dan dirancang sedemikian rupa, namun pada kenyataannya berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui proses observasi dan wawancara terdapat masalah yang dikarenakan oleh disiplin kerja pegawai, dan pada kenyataannya masih banyak pegawai kurang mempunyai kedisiplinan tinggi, dapat terlihat seperti masih ada pegawai yang cenderung mengabaikan tanggung jawab tugasnya, dan masih terdapat pegawai yang masuk dan pulang kerja tidak patuh terhadap waktu yang telah ditentukan.

Dilihat dari produktivitas kerjanya, ada karyawan yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu sehingga jam kerja pegawai tersebut bertambah karena harus menyelesaikan pekerjaan mereka. Terdapat pula pegawai yang menunda pekerjaannya sehingga pada saat waktu yang ditentukan pun pekerjaan mereka menumpuk. Tetapi, ada juga pegawai yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka sehingga pekerjaann pun dapat terselesaikan dengan baik dengan tepat waktu dan menghasilkan pekerjaan yang memuaskan. Namun, semua itu kembali kepada pegawai sendiri yaitu kurangnya kesadaran pegawai terhadap pentingnya kedisiplinan. Apabila disiplin pegawai kurang ditingkatkan maka produktivitas kerja pegawai secara otomatis akan ikut terpengaruh dan tujuan Dinas Pendidikan Kota Bandung sendiri tidak akan dapat terwujud dan terpenuhi sebagaimana telah dirancang sedemikian rupa.

Disiplin kerja yang diaplikasikan dalam setiap pekerjaan akan membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Pekerjaan yang memuaskan merupakan penghargaan bagi diri pegawai dan bagi organisasi tersebut, dan hasil kerja yang baik merupakan output dari produktivitas yang sempurna.

Berdasarkan masalah di atas, penulis terdorong untuk mengkaji penelitian seberapa besar “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas


(19)

Kerja Pegawai di Sub. Bagian Umun dan Kepegawaian Dinas Pendidikan

Kota Bandung”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan yang diteliti menjadi:

a. Secara Konseptual penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prouktivitas Kerja Pegawai.

b. Secara Kontekstual penelitian ini akan dilakukan di lembaga pendidikan yang akan diteliti di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Penidikan Kota Bandung. Dengan objek penelitiannya adalah pegawai yang mempunyai disiplin kerja dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pegawai.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dimaksudkan untuk merumuskan permasalahan penelitian ke dalam bagian-bagian yang lebih jelas, agar tidak menimbulkan salah penafsiran terhadap subjek atau masalah yang diteliti.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka secara spesifik dapat dirumuskan ke dalam beberapa masalah yang diuraikan ke dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran disiplin kerja di lingkungan Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran produktivitas kerja pegawai di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung?

3. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung?


(20)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan mengetahui informasi yang jelas dan akurat mengenai Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian ini betujuan untuk:

a. Memperoleh gambaran yang jelas tentang disiplin kerja pegawai di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.

b. Memperoleh data dan gambaran yang jelas tentang produktivitas kerja pegawai di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.

c. Mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja pegawai terhadap produktivitas kerja pegawai di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.

D. Metode Penelitian

1. Metode dan Pendekatan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:8) yaitu:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.


(21)

Metode deskriptif digunakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan yang terjadi pada masa skarang atau yang sedang berlangsung mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan perhitungan statistik dan pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket yang telah disediakan beserta alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden.

2. Lokasi

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. A. Yani no. 239 Bandung.

3. Teknik Penelitian

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara menggunakan instrumen penyebaran angket atau kuesinor. Angket adalah alat pengumpul data yang berisikan pertanyaan atau pernyataan kepada respoden. Angket berguna untuk mengumpulkan data secara objektif dengan fakta atau opini oleh pegawai.

4. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiono (2011:80) memberikan pengertian bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung yaitu 35 orang pegawai. Oleh karena jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah


(22)

populasi yang menjadi subjek penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:86) bahwa: “Jumlah anggota sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota

populasi itu sendiri”. Maka sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu seluruh pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung yang berjumlah 35 orang yang terdiri dari:

Tabel 1.1

Pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

No Nama Jabatan

1 Dra. Agusriah Staf Subag Umum & Kepegawaian

2 Drs. Didi Wasnadi Staf Subag Umum & Kepegawaian

3 Eman Hendriyaman, S.Pd. Staf Subag Umum & Kepegawaian

4 R.R. Srimaryani, SH. Staf Subag Umum & Kepegawaian

5 Supriyati, S.Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

6 Neni Rohaeni, S.Sos Staf Subag Umum & Kepegawaian

7 Agus Supardan, S.Sos. Staf Subag Umum & Kepegawaian

8 Rita Suhertiati Staf Subag Umum & Kepegawaian

9 Yayah Mulyaningsih Staf Subag Umum & Kepegawaian

10 NH. Sekarwangi Staf Subag Umum & Kepegawaian

11 Nanang Suryana Staf Subag Umum & Kepegawaian

12 Hendra Nugraha, S.Sos Staf Subag Umum & Kepegawaian

13 Pupuh Rusnandi, S.H Staf Subag Umum & Kepegawaian

14 Irviyanti Permata A, S.I. Kom Staf Subag Umum & Kepegawaian 15 Mohamad Afghan Ridho, SH Staf Subag Umum & Kepegawaian

16 Bambang Pudiyanto Staf Subag Umum & Kepegawaian

17 Tuti Herawati Staf Subag Umum & Kepegawaian


(23)

19 Iwan Wiyana, S. Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

20 Rodikin Staf Subag Umum & Kepegawaian

21 Evi Staf Subag Umum & Kepegawaian

22 Dadan Kurniawan Staf Subag Umum & Kepegawaian

23 Dhirtia Pameilla Staf Subag Umum & Kepegawaian

24 Efrizaldi Staf Subag Umum & Kepegawaian

25 Yan Rusyana Staf Subag Umum & Kepegawaian

26 Prisa Ardianti Staf Subag Umum & Kepegawaian

27 Iwan Gunawan Staf Subag Umum & Kepegawaian

28 Moch. Yasin Staf Subag Umum & Kepegawaian

29 Haris Staf Subag Umum & Kepegawaian

30 Iis Nuryati Staf Subag Umum & Kepegawaian

31 Ayi Rohman Staf Subag Umum & Kepegawaian

32 Momon Mulyana Staf Subag Umum & Kepegawaian

33 Andi Staf Subag Umum & Kepegawaian

34 Yulianti Staf Subag Umum & Kepegawaian

35 Endin, S.Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

E. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat penulis kemukakan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian, masukan dan pengembangan teori dari disiplin ilmu Administrasi Pendidikan, khususnya tentang disiplin kerja dan produktivitas kerja. Penelitian ini juga dapat dijadikan dasar peneliti lainnya yang tertarik untuk meneliti mengenai permasalahan yang sama.


(24)

2. Kontekstual a. Bagi Lembaga

Jika hasil penelitian ini dapat menjawab hubungan antara disiplin kerja dan produktivitas kerja, maka diharapkan para pegawai dapat mengerti tentang peraturan pemerintah tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil. Sehingga para pegawai Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung dapat lebih meningkatkan disiplin kerjanya, sehingga dapat menciptakan produktivitas kerja yang optimal.

b. Bagi Penulis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai, sehingga dapat mengaplikasikan teori dengan kenyataan yang terjadi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I : Berisi Pendahuluan yang didalamnya dijelaskan mengenai; Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II : Berisi Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Kajian Pustaka berisikan; Konsep dari Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja Pegawai.

BAB III : Berisi penjabaran yang rinci mengenai Metode Penelitian,termasuk beberapa komponen berikut; Lokasi dan Subjek, Desain Penelitian dan Justifikasi pemilihan desain penelitian tersebut, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data dan Alasan Rasionalnya, dan Analisis Data.


(25)

BAB IV : Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua hal utama, yakni: Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pernyataan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan Pembahasan atau analisis temuan.

BAB V : Bab Kesimpulan dan Saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(26)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode merupakan suatu cara tertentu yang digunakan sebagai alat bantu dalam mencapai tujuan penelitian. Sama seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (1998:39) bahwa: “Metode adalah suatu cara bekerja untuk dapat memahami objek yang diteliti”. Dengan menggunakan metode penelitian yang tepat serta sesuai dengan masalah yang sedang diteliti diharapkan dalam melaksanakan penelitian ini, dapat memiliki tingkat kecermatan yang tinggi dan akan mendapatkan hasil yang akurat.

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung Jalan Ahmad Yani No. 239 Bandung.

2. Populasi Penelitian

Sugiyono (2011:80) memberikan pengertian bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung yaitu 35 orang pegawai. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

No Nama Jabatan

1 Dra. Agusriah Staf Subag Umum & Kepegawaian

2 Drs. Didi Wasnadi Staf Subag Umum & Kepegawaian


(27)

No Nama Jabatan

4 R.R. Srimaryani, SH. Staf Subag Umum & Kepegawaian

5 Supriyati, S.Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

6 Neni Rohaeni, S.Sos Staf Subag Umum & Kepegawaian

7 Agus Supardan, S.Sos. Staf Subag Umum & Kepegawaian

8 Rita Suhertiati Staf Subag Umum & Kepegawaian

9 Yayah Mulyaningsih Staf Subag Umum & Kepegawaian

10 NH. Sekarwangi Staf Subag Umum & Kepegawaian

11 Nanang Suryana Staf Subag Umum & Kepegawaian

12 Hendra Nugraha, S.Sos Staf Subag Umum & Kepegawaian

13 Pupuh Rusnandi, S.H Staf Subag Umum & Kepegawaian

14 Irviyanti Permata A, S.I. Kom Staf Subag Umum & Kepegawaian 15 Mohamad Afghan Ridho, SH Staf Subag Umum & Kepegawaian

16 Bambang Pudiyanto Staf Subag Umum & Kepegawaian

17 Tuti Herawati Staf Subag Umum & Kepegawaian

18 Nina Nurfarida Staf Subag Umum & Kepegawaian

19 Iwan Wiyana, S. Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

20 Rodikin Staf Subag Umum & Kepegawaian

21 Evi Staf Subag Umum & Kepegawaian

22 Dadan Kurniawan Staf Subag Umum & Kepegawaian

23 Dhirtia Pameilla Staf Subag Umum & Kepegawaian

24 Efrizaldi Staf Subag Umum & Kepegawaian

25 Yan Rusyana Staf Subag Umum & Kepegawaian

26 Prisa Ardianti Staf Subag Umum & Kepegawaian

27 Iwan Gunawan Staf Subag Umum & Kepegawaian

28 Moch. Yasin Staf Subag Umum & Kepegawaian

29 Haris Staf Subag Umum & Kepegawaian

30 Iis Nuryati Staf Subag Umum & Kepegawaian

31 Ayi Rohman Staf Subag Umum & Kepegawaian


(28)

No Nama Jabatan

33 Andi Staf Subag Umum & Kepegawaian

34 Yulianti Staf Subag Umum & Kepegawaian

35 Endin, S.Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek dalam penelitian, dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sampel merupakan bagian dari pupolasi yang diambil dengan teknik tertentu sebagai sumber data yang dianggap mewakili karakteristik atau sifat populasi.

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah total sampling dimana seluruh populasi akan dijadikan sampel. Peneliti melakukan hal ini karena pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung berjumlah kurang dari 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi yang menjadi subjek penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 86) bahwa: “Jumlah anggota sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri”. Maka sampel dalam pelelitian ini adalah seluruh pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung yang berjumlah 35 orang.

B. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Desain penelitian diperlukan untuk melaksanakan sebuah penelitian dengan maksud agar


(29)

sebuah penelitian yang akan dilaksanakan lebih terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Nasution (2009:23), “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar data dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”.

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sumber masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dijadikan sebagai dasar penelitian.

2. Perumusan masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Pada penelitian ini masalah-masalah dirumuskan melalui suatu pertanyaan, yang akan diuji dengan cara yang relevan dan penemuan yang relevan.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis).

4. Pengajuan hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah terdapat


(30)

pengaruh yang positif dan signifikan antara pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai.

5. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

6. Menyusun instrumen penelitian

Peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Pada penelitian ini untuk menguji adanya Pengaruh Disiplin Kerja (variabel X) terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (variabel Y) digunakan pengujian validitas dan reliabilitas.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah, dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara kerja untuk mengumpulkan data yang dapat memecahkan permasalahan dan kemudian mengolah data sehingga menghasilkan data yang dapat memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang peneliti. Menurut Sugiyono (2011:2) mengatakan bahwa “metode penelitian pada daarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.


(31)

Maka metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

1. Metode Deskriptif

Metode deskriptif digunakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang berlangsung.

Menurut Winarno Surakhmad (1998:139), megemukakan pengertian metode deskriptif yaitu :

Metode deskriptif adalah metode penyelidikan yang ditunjukkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, karena penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan menganalisa dan mengklasifikasi; penyelidikan dengan teknik survey dengan teknis test; studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif atau operasional.

Berhubungan dengan metode ini Winarno Surakhmad (1985:40) berpendapat mengenai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah pada masa sekarang dan aktual.

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa.

Adapun yang menjadi dasar digunakannya metode deskriptif dalam penelitian ini yaitu:

a. Mengungkapkan masalah-masalah yang aktual dan terjadi pada masa sekarang.

b. Melalui metode ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata mengenai Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai.


(32)

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitaif merupakan pendekatan yang dilakukan oleh peneliti dalam meneliti dengan cara mengukur indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh gambaran umum dan kesimpulan masalah penelitian.

Ada beberapa alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Dalam waktu yang ralatif singkat data yang dikumpulkan akan mudah terkumpul.

b. Memudahkan dalam pengolahannya.

c. Tidak memerlukan kehadiran peneliti saat pengisian data oleh responden.

d. Pengumpulan data lebih efisien bila dilihat dari segi waktu, biaya dan tenaga.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1996:151) mengemukakan bahwa:

Pemilihan metode dan instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan mengolah data bila sudah terkumpul.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang di teliti, maka perlu dijelaskan beberapa definisi yang terkandung dalam judul tersebut sehingga terdapat persamaan pandangan antara penulis dan pembaca.

1. Pengaruh

Pegaruh adalah Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya dukung disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di


(33)

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.

2. Disiplin Kerja

Menurut Bedjo Siswanto (1989:278) disiplin kerja, yaitu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta mampu menjalankannya dan tidak mudah mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Yang dimaksud dengan disiplin dalam penelitian ini adalah begaimana keadaan disiplin kerja pegawai yang ada di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.

3. Produktivitas Kerja

Whitmore (Sedarmayanti, 2009:58) mengemukakan bahwa “produktivitas sebagai suatu ukuran atas penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang biasanya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa produktivitas kerja di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung merupakan sikap mental yang berupa kualitas unjuk kerja, semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan dan selalu berorientasi ke masa depan serta selalu mempunyai pandangan mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

4. Pegawai

Menurut Musanef (Gilang, 2010:65), dijelaskan bahwa pegawai adalah “Orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan dan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan usaha swasta”. Yang dimaksud dengan pegawai dalam penelitian ini adalah pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.


(34)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang dilakukan untuk membuktikan permaslahan yang sedang diteliti, seperti yang dikemukaka oleh Sugiyono (2011:148) “instrumen penelitian adalah alat yang digunakan mengukutr fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Fenomena-fenomena yang diamati tersebut dijabarkan ke dalam variabel-variabel tertentu. Jumlah variabel dalam penelitian berpengaruh pada jumlah instrumen yang akan diteliti. Penyusunan instrumen penelitian dari tiap-tiap variabel dituangkan ke dalam kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel X

Variabel Indikator Sub Indikator No.

Item Disiplin

Kerja (X)

1. Mampu mengelola waktu

a. Melaksanakan kewajiban sepanjang waktu

b. Datang dan pulang kerja tepat waktu

c. Waktu bekerja sesuai dengan jam kerja

d. Mengisi absen hadir dan absen pulang

e. Melaksanakan dan

menyelesaikan tugas tepat waktu

f. Menangani tugas tanpa menagguhkannya

g. Menggunakan waktu

luang secara efisien h. Membuat rencana kerja

1,

2,

3,

4,

5,

6,

7,


(35)

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item 2. Bekerja dengan aktif,

kreatif dan inisiatif

a. Kontribusi positif

b. Keinginan untuk

mengubah hal-hal di

sekelilingnya menjadi lebih baik

c. Siap untuk mencoba dan melakanakan hal yang baru

d. Berusaha memecahkan

permasalahan

9, 10,

11,

12,

3. Bekerja dengan jujur dan semangat

a. Transparan dan terbuka dalam bekerja

b. Mempunyai semangat

yang tinggi dalam bekerja 13,

14,

4. Komitmen, loyal dan tanggung jawab

a. Senang dan sukarela patuh pada peraturan

b. Menjunjung tinggi nama baik pribadi dan individu

c. Mempunyai tanggung

jawab tinggi dalam

melaksanakan pekerjaan d. Melaksanakan pekerjaan

sesuai dengan arahan e. Siap menanggung resiko

terhadap hasil pekerjaan

15,

16,

17,

18,

19,

5. Bertingkah laku sopan

a. Merasa segan terhadap pimpinan


(36)

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

b. Selalu santun dalam bekerja

21,

6. Teguh hati a. Teguh hati dalam bekerja b. Mempunyai tekad yang

kuat

c. Tidak pernah mengeluh dalam bekerja

22, 23,

24,

7. Mengerahkan segala kemampuan

a. Menyelesaikan pekerjaan dengan seefektif dan seefisien mungkin

b. Bersaing positif

25,

26,

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y

Variabel Indikator Sub Indikator No.

Item Produktivitas

Kerja Pegawai (Y)

1. Memiliki standar kualitas yang baik

a. Memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas b. Melaksanakan tugas

sesuai dengan dekripi pekerjaan

c. Membuat prosedur

dan spesifikai

pekerjaan

d. Mengedepankan asas musyawarah

1,

2,

3,

4,

2. Memilki motivasi kerja yang tinggi

a. Tekun dalam bekerja b. Dapat memotivasi diri

5, 6,


(37)

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

sendri

c. Menyukai tantangan dalam melaksanakan pekerjaan

7,

3. Tindakannya produktif

a. Mempunyai

keinginan untuk

mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik

b. Mempunyai rasa cinta terhadap pekerjaan

c. Mempunyai rasa

percaya diri

d. Orientasi pada tujuan e. Mampu mengatur dan

mengendalikan diri terhadap cara kerja

8,

9,

10,

11, 12,

4. Kualitas hasil kerja a. Mengutamakan

efektivitas dan

efisiensi

b. Mempunyai kreativias dan inovasi

c. Hasil kerja yang memuaskan

d. Tujuan yang telah

ditetapkan dapat

tercapai

13, 14

15, 16

17,


(38)

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item 5. Memiliki

kemampuan dalam bergaul secara efektif

a. Mampu bekerja sama dan bekerja produktif dalam team

b. Dapat diterima oleh pimpinan dan teman sejawat

c. Mampu

berkomunkasi secara efektif

19,

20, 21,

22,

6. Peningkatan hasil kerja

a. Meningkatkan kemampuan diri b. Memiliki prestasi c. Cermat dan konsisten

terhadap pekerjaan

d. Perbaikan terus

menerus

23,

24, 25,

26

Penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2011: 134) menjelaskan bahwa: “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.

Adapun kriteria skor untuk setiap alternatif jawaban item instrumen menurut Sugiyono (2011: 135) dengan menggunakan skala Likert yaitu sebagai berikut:


(39)

Tabel 3.4

Skala Penskoran Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban

Bobot Nilai

Variabel X Variabel Y

Selalu (SL) Selalu (SL) 5

Sering (SR) Sering (SR) 4

Kadang-kadang (KD) Kadang-kadang (KD) 3

Jarang (JR) Jarang (JR) 2

Tidak Pernah (TP) Tidak Pernah (TP) 1

Cara mengisi instrumen dalam penelitian ini adalah dimana responden memberi tanda () sesuai dengan pendapatnya pada alternatif jawaban yang telah tersedia. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian dengan teknik angket, karena angket digunakan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden yang jumlahnya cukup banyak. (Instrumen penelitian terlampir).

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui uji coba angket. Uji coba angket dilakukan sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan. Peneliti melakukan pengujian validitas dan pengujian reliabilitas.

1. Uji Validitas

Berkaitan dengan pengujian validitas Suharsimi Arikunto (2010:211) menjelaskan yang dimaksud dengan validitas adalah “Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.


(40)

Dalam pengujian validitas instrumen ini, penulis menguji validitasnya per item dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144) dengan rumus sebagai berikut:

= koefisien korelasi

= jumlah responden

= jumlah perkalian X dan Y = jumlah skor item

= jumlah skor total (seluruh item) = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan dalam angket. Hasil koefisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil

n = Jumlah responden √


(41)

Hasil dari nilai dikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t) untuk = 0,05 dan derajat kebebaan (dk = n – 2, 11 – 2 = 9, dengan uji satu pihak, maka diperoleh = 1,833.

Kaidah keputusan: Setelah diketahui nilai kemudian dibandingkan dengan nilai . Kesimpulannya jika nilai > maka butir soal dinyatakan valid, sebaliknya jika nilai < maka butir soal dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X (Disiplin Kerja)

No. rhitung thitung ttabel Keputusan

1 0,73 3,201 1,833 Valid

2 0,54 1,911 1,833 Valid

3 0,84 4,736 1,833 Valid

4 0,65 2,538 1,833 Valid

5 0,89 5,942 1,833 Valid

6 0,66 2,624 1,833 Valid

7 0,65 2,584 1,833 Valid

8 0,80 3,973 1,833 Valid

9 2,58 2,056 1,833 Valid

10 0,64 2,492 1,833 Valid

11 0,53 1,873 1,833 Valid

12 0,67 2,734 1,833 Valid

13 0,70 2,913 1,833 Valid

14 0,48 1,656 1,833 Tidak Valid

15 0,84 4,703 1,833 Valid

16 0,56 2,038 1,833 Valid

17 0,72 3,155 1,833 Valid

18 0,89 5,857 1,833 Valid

19 0,81 4,086 1,833 Valid

20 0,75 3,409 1,833 Valid

21 0,62 2,373 1,833 Valid

22 0,63 2,403 1,833 Valid

23 0,64 2,487 1,833 Valid

24 0,64 2,468 1,833 Valid

25 0,77 3,581 1,833 Valid


(42)

Setelah mengetahui tingkat validitas dari setiap item, maka langkah selanjutnya adalah mengatasi item-item yang tidak valid. Dari data di atas diperoleh item yang tidak valid sebanyak 1 buah yaitu no. 14, maka item tersebut dihilangkan.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai)

No. rhitung thitung ttabel Keputusan

1 0,54 1,942 1,833 Valid

2 0,57 2,061 1,833 Valid

3 0,66 2,636 1,833 Valid

4 0,63 2,459 1,833 Valid

5 0,66 2,627 1,833 Valid

6 0,64 2,501 1,833 Valid

7 0,55 1,968 1,833 Valid

8 0,54 1,934 1,833 Valid

9 0,77 3,621 1,833 Valid

10 0,61 2,325 1,833 Valid

11 0,73 3,215 1,833 Valid

12 0,77 3,650 1,833 Valid

13 0,55 1,978 1,833 Valid

14 0,70 2,938 1,833 Valid

15 0,66 2,627 1,833 Valid

16 0,68 2,763 1,833 Valid

17 0,71 3,067 1,833 Valid

18 0,85 4,800 1,833 Valid

19 0,69 2,897 1,833 Valid

20 0,78 3,715 1,833 Valid

21 0,82 4,354 1,833 Valid

22 0,77 3,571 1,833 Valid

23 0,46 1,538 1,833 Tidak Valid

24 0,60 2,229 1,833 Valid

25 0,52 1,840 1,833 Valid

26 0,54 1,934 1,833 Valid

Setelah mengetahui tingkat validitas dari setiap item, maka langkah selanjutnya adalah mengatasi item-item yang tidak valid. Dari data di atas diperoleh item yang tidak valid sebanyak 1 buah yaitu no. 23, maka item tersebut dihilangkan.


(43)

2. Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2010:221) mengemukakan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Pada penelitian ini pengujian uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha, yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Rumus yang digunakan sebagaimana yang dikemukakan oleh Akdon (2005:161: adalah sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai Reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

= Jumlah item

Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada ujicoba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika > berarti Reliabel dan 2) Jika < berarti Tidak Reliabel

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Keterangan:

= Varians skor tiap-tiap item

∑ 2

i

X = Jumlah kuadrat item [ ] [ ]

N N

X X

S

i i

i

2


(44)

2

)

(

X

i = Jumlah item dikuadratkan

= Jumlah responden

Langkah 2: Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

Keterangan:

= Jumlah Varians semua item S1+S2+S3….Sn = Varians item ke-1,2,3….n

Langkah 3: Menghitung Varians total dengan rumus:

Keterangan:

St = Varians total

∑ 2

t

X = Jumlah kuadrat X total 2

)

(

X

t = Jumlah total Xdikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 4: Masukan nilai Alpha dengan rumus:

Berdasarkan perhitungan uji coba reliabilitas dengan menggunakan langkah-langkah di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:

n i

S

S

S

S

S

1

2

3

...

N N X X S t t t

 2

2 ( )

            

t i S S k k

r . 1

1 11


(45)

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Distribusi Data Kesimpulan

thitung ttabel Variabel X

(Disiplin Kerja) 0,953 0,630 Reliabel

Variabel Y

(Produktivitas Kerja Pegawai) 0,969 0,630 Reliabel

Adapun hasil dari uji reabilitas dengan menggunakan bantuan

Microsoft Office Excel 2007. Hasil dari nilai reliabilitas variabel X (r11) = 0,953 dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment dengan dk = N-1 = 11 – 1 = 10, signifikansi 5% maka diperoleh rtabel = 0,630. Kesimpulan karena r11 = 0,953 lebih besar dari rtabel = 0,630, maka semua data yang dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel.

Kemudian hasil dari nilai reliabilitas variabel Y (r11) = 0,969 dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment dengan dk = N-1 = 11 1 = 10, signifikansi 5% maka diperoleh rtabel = 0,630. Kesimpulan karena r11 = 0,969 lebih besar dari rtabel = 0,630, maka semua data yang dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel.

Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada uji coba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

Jika : > berarti Reliabel dan < berarti tidak Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan

Microsoft Office Excel 2007 reliabilitas masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1) Hasil uji reliabilitas variabel X (Disiplin Kerja) [ ] [ ]


(46)

[ ] [ ]

0,953

Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X diperoleh rhitung = 0,953 sedangkan rtabel = 0,630. Karena rhitung > rtabel maka semua data yang dianalisis dengan menggunakan metode Alpha adalah Reliabel.

2) Hasil uji reliabilitas variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai) k [

] [ ]

[ ] [ ]

0,969

Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel Y diperoleh rhitung = 0,969 sedangkan rtabel = 0,630. Karena rhitung > rtabel maka semua data yang dianalisis dengan menggunakan metode Alpha adalah Reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam suatu penelitian perlu memilih teknik dan alat pengumpul data yang relevan untuk menjawab pokok permasalahan penelitian dan mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data adalah suatu upaya dalam mengumpulkan data dan informasi untuk menjawab permasalahan-permasalahan atau hipotesis penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam melakukan penelitian. Sugiyono (2013:308) menyatakan bahwa:

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.


(47)

Alat yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian hendaknya relevan dengan mempertimbangkan segi kepraktisan, efisiensi dan keandalan alat tersebut. Berdasarkan pernyataan yang telah dikemukakan, maka peneliti menentukan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi secara tidak langsung atau dalam hal ini adalah angket tertutup. Angket yang disebarkan bersifat terstruktur, di mana setiap pernyataan disertai dengan alternatif jawaban agar memudahkan responden dalam menjawab pernyataan-pernyataan.

Seperti yang dikemukakan oleh Akdon dan Hadi (2005:132) “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberkan kepada orang lain bersedia memberika respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

Dalam hal ini angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang telah memuat alternatif jawaban. Hal ini dimaksudkan agar

memudahkan responden dalam menjawab pernyataan-pernyataan.

Sebagaimna dikemukakan oleh Akdon dan Hadi (2005:132) bahwa “Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang ( X ) atau tanda checklist ( √ ).

Adapun keuntungan yang diperoleh apabila pengumpulan data dalam penelitian menggunakan angket, seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2010:195) diantaranya:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden.


(48)

d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab.

e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Dengan demikian jenis angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dan berstruktur, yaitu dengan menyediakan alternatif jawaban untuk memudahkan responden.

Dalam meyusun alat pengumpul data (angket/instumen), peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan permasalahan yang menjadi bahan kegiatan dari penelitian.

b. Menentukan variable-variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X Disiplin Kerja dan variabel Y Produktivitas Kerja Pegawai

c. Menentukan indikator dari masing-masing variabel tersebut dan mengidentifikasi sub indikatornya, yaitu dimana variabel X Disiplin kerja dan variabel Y Produktivitas Kerja Pegawai dengan beberapa indikator seperti yang telah disebutkan dalam bab sebelumnya.

d. Menyusun kisi-kisi penelitian (terlampir) yang terdiri dari indikator dan sub indikator yang dianggap penting dan berkaitan dengan tiap variabel.

e. Membuat daftar pertanyaan dari masing-masing variabel yang merupakan penjabaran dari sub indikator disertai dengan alternatif jawaban.

f. Menetapkan kriteria penilaian untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan skala likert, yaitu dengan 5 (lima) alternatif jawaban.


(49)

Tabel 3.8

Alternatif Jawaban dan Bobot Nilai

Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Selalu (SL) 5

Sering (SR) 4

Kadang-Kadang (KD) 3

Jarang (JR) 2

Tidak Pernah (TP) 1

H. Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan penelitian yang dilakukan setelah semua data terkumpul dari responden atau sumber data lainnya. Menurut Sugiyono (2011:207) menerangkan bahwa:

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jeni reponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyaikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data menggunakan perhitungan statistik. Adapun dalam proses perhitungan dan pengolahan data, peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak dari bantuan SPSS statistic

17.0 for windows dan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007.

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Pada langkah ini tahap pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden, hal ini perlu dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah.


(50)

2. Hasil Pengolahan Data

a. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden dari Masing-masing Variabel dengan Rumus Weighted Means Scored (WMS)

Teknik ini dilakukan untuk menentukan kedudukan setap item, sekaligus untuk menggambarkan keadaan atau kecenderungan tingkat kesesuaian dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun rumus dari WMS adalah sebagai berikut:

Keterangan:

̅ = Rata-rata skor responden

= Jumlah Skor dari jawaban responden

= Jumlah Responden

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS ini adalah :

1) Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban yang. 2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih. 3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung

dikalikan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom.

5) Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban.


(51)

Tabel 3.9

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00 3,01 – 4,00 2,01 – 3,00 1,01 – 2,00 0,01 – 1,00

Sangat Baik Baik Cukup Rendah Sangat Rendah Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD) Jarang (JR) Tidak Pernah (TP)

Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD)

Jarang (JR) Tidak Pernah (TP)

b. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran dari data yang ada. Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunkan analisis data parametrik atau non parametrik. Dalam penelitian ini pengujian menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for

Windows dengan uji Shapiro-Wilk. Dasar pengambilan keputusan teknik

pengujian normalitas yang dicontohkan adalah teknik Liliefors (Wijaya, 2000: 42) dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:

Ho : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal. Ha : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan taraf signifikansi uji misalnya α = 0.05 2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3) Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal


(52)

4) Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka sampel bukan berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

c. Uji Hipotesis Penelitian

Setelah pengolahan data selesai kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis untuk menganaliss data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Berikut ini hal-hal yang akan di analisis berdasarkan hubungan antara variabel yaitu sebagai berikut:

1) Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (Disiplin Kerja) dan variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai). Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik non parametrik, yaitu teknik korelasi Korelasi Spearman Rank. Hal ini didasarkan pada distribusi data variabel penelitian yang tidak normal. Dalam pengujian koefisien korelasi ini menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS 17,0. Dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Mengajukan hipotesis yaitu:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

b) Pengambilan Keputusan

Sugiyono&Eri (2002:183) menyatakan bahwa “Apabila signifikasi di bawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.”. Maka, jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka Ho diterima artinya terdapat pengaruh antara disiplin kerja dengan


(53)

produktivitas kerja pegawai, dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja pegawai.

c) Langkah selanjutnya adalah menafsirkan besaran koefisien korelasi yang didapat dengan tabel kriteria harga koefisien korelasi dari Akdon (2008: 188)

Tabel 3.10

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199

Sangat Kuat Kuat

Cukup Kuat Rendah

Sangat Rendah

2) Uji Signifkansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) berikut:

Keterangan : = Nilai t

= Nilai Koefisien Korelasi = Jumlah Sampel


(54)

Membandingkan dengan untuk α = 0,05, uji satu pihak, dan derajat kebebasan (dk) = n – 2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut:

Jika , maka Ho ditolak artinya signifikan, dan Jika , maka Ho diterima artinya tidak signifikan

3) Uji Koefisien Determinasi

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan atau kontribusi variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan seperti yang dikemukakan Akdon dan Sahlan (2005: 188):

Keterangan:

KP = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi


(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil pengolahan dan analisis data, peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Disiplin kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

Disiplin kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung termasuk dalam kategori sangat baik, hal ini terlihat berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan teknik

Weight Means Scored (WMS) menunjukkan bahwa hasil rata-rata

keseluruhan item variabel X (Disiplin Kerja) sebesar 4,41 yang berarti bahwa variabel disiplin kerja di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendiidkan Kota Bandung dikategorikan sangat baik. Adapun indikator dalam menilai disiplin kerja dalam penelitian ini yaitu: 1) mampu mengelola waktu, 2) bekerja dengan aktif, kreatif dan inisiatif, 3) bekerja dengan jujur dan semangat, 4) komitmen, loyal dan tanggung jawab, 5) bertingkah laku sopan, 6) tehuh hati, 7) mengerahkan segala kemampuan. Dari tujuh indikator disiplin kerja diantaranya memperoleh nilai pada kategori rata-rata sangat baik.

2. Produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

Produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung sudah tergolong sangat baik. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan Weight Means Sored (WMS) menunjukkan bahwa hasil rata-rata keseluruhan item variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai) sebesar 4,44 yang berarti bahwa variabel produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung dikategorikan sangat


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil pengolahan dan analisis data, peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Disiplin kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

Disiplin kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung termasuk dalam kategori sangat baik, hal ini terlihat berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan teknik Weight Means Scored (WMS) menunjukkan bahwa hasil rata-rata keseluruhan item variabel X (Disiplin Kerja) sebesar 4,41 yang berarti bahwa variabel disiplin kerja di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendiidkan Kota Bandung dikategorikan sangat baik. Adapun indikator dalam menilai disiplin kerja dalam penelitian ini yaitu: 1) mampu mengelola waktu, 2) bekerja dengan aktif, kreatif dan inisiatif, 3) bekerja dengan jujur dan semangat, 4) komitmen, loyal dan tanggung jawab, 5) bertingkah laku sopan, 6) tehuh hati, 7) mengerahkan segala kemampuan. Dari tujuh indikator disiplin kerja diantaranya memperoleh nilai pada kategori rata-rata sangat baik.

2. Produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

Produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung sudah tergolong sangat baik. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan Weight Means Sored (WMS) menunjukkan bahwa hasil rata-rata keseluruhan item variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai) sebesar 4,44 yang berarti bahwa variabel produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan


(2)

107

Intan Nur Oktania, 2014

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

baik. Adapun indikator dalam menilai produktivitas kerja dalam penelitian ini yaitu: 1) memiliki standar kualitas yang baik, 2) memiliki motivasi kerja yang tinggi, 3) tindakannya produktif, 4) kualitas hasil kerja, 5) memiliki kemampuan bergaul secara efektif, 6) peningkatan hasil kerja. Dari enam indikator produktivitas kerja diantaranya memperoleh nilai pada kategori rata-rata sangat baik.

3. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Penddikan Kota Bandung tergolong sangat kuat. Hal ini dapat digambarkan melalui perolehan angkat koefisien korelasi sebesar 0,863 dimana angka tersebut menunjukkan bahwa disiplin kerja sebagai variabel X memiliki pengaruh serta kontribusi yang sangat kuat terhadap produktivitas kerja pegawai sebagai variabel Y. Kemudian hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel X (Disiplin Kerja) dan variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai), hal ini didasarkan pada hasil perhitungan diperoleh thitung

sebesar 19,411 sedangkan ttabel dengan α = 0,05 dan dk = n – 2 = 35 – 2

= 33 sehingga diperoleh ttabel = 2,042, dengan demikian ,

atau 19,411 ≥ 2,042. Selanjutnya koefisien determinasi yaitu besarnya pengaruh yang diberikan variabel X (Disiplin Kerja) dan variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai), dari hasil perhitungannya bahwa variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai) di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung dipengaruhi sebesar 74,47% oleh variabel X (Disiplin Kerja) sedangkan sisanya 25,53% dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain.diluar dari penelitian ini.


(3)

Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.

B. Saran

Berdasarkan analisis dan temuan yang diperoleh pada saat dan setelah melakukan penelitian mengenai disiplin kerja dan produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung, sudah termasuk dalam kategori sangat baik. Namun penulis memberikan beberapa saran dari hasil penelitian ini yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap penelitian ini. Adapun beberapa saran tersebut yaitu:

1. Bagi Pimpinan Dinas Pendidikan Kota Bandung

Hendaknya pimpinan mengupayakan atau menciptakan lingkungan

kerja yang lebih kondusif dengan ditandai oleh komunikasi terbuka untuk menerima masukan dan saran dari para pegawai

sehingga pegawai merasa lebih semangat bekerja. Selain itu hendaknya pimpinan lebih optimal lagi dalam memberikan peraturan yang tegas agar pegawai dapat meningkatkan kedisiplinan yang lebih baik lagi, sehingga produktivitas kerja pegawai pun semakin meningkat.

2. Bagi Pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota bandung

a. Hendaknya pegawai lebih meningkatkan lagi kedisiplinan dalam

bekerja.

b. Pegawai diharapkan mempunyai kesiapan untuk meningkatkan

hasil kerja sesuai dengan program yang telah dirancang oleh lembaga.


(4)

109

Intan Nur Oktania, 2014

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk masukan bagi penelitian selanjutnya. Bagi yang akan melakukan penelitian berkaitan dengan disiplin kerja dan produktivitas kerja hendaknya meneliti variabel yang lainnya tetapi masih dalam lingkup kajian yang sama, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas lagi tentang disiplin kerja dan produktivitas kerja. Adapun dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan terutama dalam hal pengumpulan data dengan menggunakan angket dan masih diragukan objektivitasnya, sebab hasil pengisian angket tersebut kemungkinan terdapat unsur rekayasa dari responden dikarenakan untuk menjaga nama baik lembaga. Oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya penulis menghimbau untuk menggunakan teknik pengumpulan data yang lebih beragam agar hasil yang didapat lebih optimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Sahlan Hadi. 2005. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bedjo, Siswanto. (1987). Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Fattah, Nanang. (2001). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Febriani, Dwina. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Motivasi Kerja di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat Polri (PUSDIKMIN). Skripsi FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Gilmore. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management) : Jilid I dan I. Jakarta:PT. Gunung Agung.

Hasibuan, Malayu SP. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Helmi, Fadilla. (1996). Buletin Psikologi, Tahun IV, Nomor 2, Desember 1996, Edisi Khusus Ulang Tahun XXXII.

Laraswati, Gilang. (2010). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bandung. Skripsi FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan. Mangkunegara, A P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara Prijodarminto, Soegeng, (1994). Disiplin : Kiat Menuju Sukses. Jakarta : Pradanya

Pramita

Priyatmoko, Dwi. (2011). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.


(6)

Intan Nur Oktania, 2014

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rivai, Verizal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:Mandar Maju.

Siagian, Sondang P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara

Sinungan, Muchdarsyah. (2009). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara

Siswanto, Bedjo. (1987). Manajemen Tenaga Kerja. Bandung. Sinar Baru.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono & Eri. W. (2002). Statistika Penelitian. Bandung:Alfabeta. Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Surakhmad. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metoda, Teknik. Bandung: Tarsito.

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesional. Bandung : Angkasa.

TIM Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPIpress.