Pengaruh Lokasi dan Suasana Toko (Store Atmosphere) terhadap Minat Beli Konsumen di Moct & CO. Eatery Jalan Surya Sumantri 48 Bandung.

(1)

Abstract

This study aims to analyze the effect of the location and store atmosphere to the consumer buying interest on Moct & Co Eatery Bandung. The location is reviewed from the local environment at the store while the store atmosphere is reviewed from general interior, exterior, store layout, and interior display. On the consumer purchase interest variable, the considerations are those influence consumers to buy. Population taken from Maranatha Christian University students who have been to Moct & Co. Eatery Bandung, and samples were taken using a non-probability sampling method. Research methods for testing the hypothesis using influence relationship patterns. Instruments questionnairres were used from 70 respondents. Data obtained by using multiple linear regression analysis using SPSS version 16.0. The statistical result shows that the location and store atmosphere has an influence on consumers buying interest on Moct & Co. Eatery Bandung simultaneously but on partial only location that has effect.


(2)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lokasi dan suasana toko (store atmosphere) terhadap minat beli konsumen pada Moct & Co. Eatery Bandung. Lokasi ditinjau dari lingkungan yang ada pada lokasi toko sedangkan suasana toko (store atmosphere) ditinjau dari sisi general interior, exterior, store layout, dan interior display. Pada variabel minat beli ditinjau dari pertimbangan yang mempengaruhi minat beli konsumen. Populasi diambil dari mahasiswa-mahasiswa Universitas Kristen Maranatha yang pernah berkunjung ke Moct & Co. Eatery Bandung, dan sample diambil dengan menggunakan metode non probability sampling. Metode riset untuk pengujian hipotesis menggunakan pola hubungan pengaruh. Mengoperasionalisasikan variable dengan instrument kuesioner sebanyak 70 responden. Data didapatkan dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil uji statistik menunjukan bahwa lokasi dan suasana toko mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen pada Moct & Co. Eatery Bandung secara simultan namun secara parsial hanya lokasi yang mempunyai pengaruh.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR LAMPIRAN...xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4


(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA TEORITIS, RERANGKA

PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Perilaku Konsumen ... 7

2.1.2Model Perilaku Konsumen ... 8-9 2.1.2.1. Stimulus...10

2.1.2.2. Organism ... 12

2.1.2.3. Respon ... 13

2.1.3. Minat Beli... 14

2.1.3.1. Minat Beli Menurut AIDA ... 17

2.1.4. Marketing Mix ... 19

2.1.4.1. Product ...20

2.1.4.2. Price ... 20

2.1.4.3. Place ... 22

2.1.4.4. Promotion ... 23

2.1.5. Retailing ... 24

2.1.6. Retail Mix... 26

2.1.7. Store Atmosphere ... 28

2.1.7.1. Pengertian Store Atmosphere ... 28


(5)

2.1.8. Lokasi ... 43

2.2. Kerangka Pemikiran ... 47

2.3. Penelitiaan Terdahulu... 48

2.4. Rerangka Teoritis ... 49

2.5. Model Penelitian ... 50

2.6. Hipotesis ... 51

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

3.1. Objek Penelitian ... 52

3.2. Desain Penelitian ... 52

3.3. Populasi dan Sampel ... 52

3.3.1.Populasi ... 52

3.3.2.Sampel ... 53

3.4.Jenis dan Sumber Data ... 53

3.5.Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.6.Variabel Penelitian ... 55

3.7.Operasionalisasi Variabel... 55

3.8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 57

3.8.1. Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian ... 58

3.9. Teknik Sampling...58

3.9.1. Probability Sampling...58


(6)

3.9.3. Purposive Sampling...59

3.9.4. Snowball Sampling...59

3.9.5. Accidental Sampling...59

3.10.Teknik Analisis Data ... 59

3.10.1.Uji Validitas ... 60

3.9.2.Uji Reliabilitas ... 62

3.11.Uji Korelasi (R) ... 63

3.12.Uji Regresi ... 63

3.13.Uji Koefisien Determinasi (R Square) ... 64

3.14.Pengujian Hipotesis ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

4.1. Tabel Deskriptif ... 67

4.2.Validitas ... 72

4.3. Reliabilitas... 75

4.4.Regresi... 77

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1. Simpulan ... 82

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 83


(7)

DAFTAR PUSTAKA ... 84 LAMPIRAN ... 86 RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 101


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Perilaku Konsumen ... 8

Gambar 2 Model AIDA ... 17

Gambar 3 Elemen-elemen Store Atmosphere ... 32

Gambar 4 Kerangka Pemikiran ... 47

Gambar 5 Kerangka Teoritis... 49


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

TabelI Penelitian Terdahulu ... 48

TabelI I Definisi Operasional Variabel ... 56-57 TabelI II Bobot Penilaian Jumlah Kuesioner ... 58

TabelI V Deskriptif Jenis Kelamin ... 68

TabelVDeskriptif Umur ... 69

TabelVI Deskriptif Pekerjaan ... 70

TabelVII Deskripsi Pendapatan ... 71

TabelVIII Pengujian Validitas KMO and Bartlett's Test Awal ... 72

TabelIX Pengujian ValiditasRotated Component MatrixAwal ... 72

TabelX Pengujian Validitas KMO and Bartlett's Test Akhir ... 74

TabelXI Pengujian ValiditasRotated Component MatrixAkhir ... 74

TabelXII Reliabilitas... 76

TabelXIII ANOVA ... 77

TabelXIV Hasil Pengaruh Secara Parsial ... 78

TabelXV Hasil Besar Pengaruh Secara Parsial... 79


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Tabulasi ... 86

Lampiran B Kuisioner ... .88

Lampiran C Deskriptif... .93

Lampiran D Validitas ... 95

Lampiran E Reliabilitas...96


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Kota yang dikenal dengan kota kuliner ini memiliki penduduk sebesar 4.037.274 jiwa dan di dominasi oleh remaja-remaja dengan kisaran usia 15-24 tahun dengan jumlah 1.255.808 jiwa atau 31% dari total penduduk Kota Bandung (BPS). Hobi anak-anak muda di kota besar, termasuk di Bandung hampir sama yaitu salah satunya suka menghabiskan waktu bersama rekan-rekannya atau nongkrong. Dengan semakin tingginya daya beli masyarakat di segmen ini, maka tak hayal cafe dan restoran semakin berjamur di Bandung.

Bisnis kafe di Bandung cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Dan sebagai buktinya banyak kafe-kafe baru bermunculan sekarang-sekarang ini. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat Nunung Sobari, di Bandung paling tidak ada 200 cafe yang beroperasi. Cafe-cafe tersebut tidak hanya menawarkan menu tradisional melaikan menu barat bahkan varian yang lainnya. Walaupun banyak para pelaku bisnis membuka kafe, tidak mengecilkan nyali para pelaku bisnis baru untuk turut meramaikan pasar. Para pebisnis harus memutak otak mereka dalam memikirkan konsep yang baik dan unik untuk menarik minat para konsumen untuk mencoba. Kafe-kafe identik dengan remaja-remaja yang ingin menghabiskan waktu dengan teman-temannya, oleh sebab itu pelaku bisnis harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan asik agar mereka dapat puas terhadap apa yang telah


(12)

mereka rasakan. Suasana yang santai dan homey adalah salah satu faktor para konsumen untuk memilih tempat dimana mereka akan berlabuh. Menurut Wina & Jajang (2014) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: furniture, warna, posisi dan tata letak dan view. Maka tidak heran konsumen lebih memilih menghabiskan waktu di cafe-cafe favoritnya bersama teman-teman melainkan menghabiskan waktu di rumah.

Sekarang ini bisnis di Kota Bandung sedang pesat terutama di sektor jasa dan bisnis kreatif. Dalam benak konsumen, perusahaan jasa harus memiliki apa saja yang ada pada benak konsumen dan harus memenuhi ekspektasi konsumen. Harga, produk dan pelayanan yang ditawarkan adalah salah satu faktor untuk menarik minat konsumen dalam mengkonsumsinya, tetapi ada satu faktor yang penting yaitu suasana (store atmosphere) yang nyaman. Shari Waters mengatakan sebagai berikut: “karakteristik fisik dan pengaruh yang mengelilingi suatu bisnis lah yang menciptakan pencahayaan dan penataan yang menarik untuk menciptakan suasana yang pas untuk pengunjung.” Hal ini lah yang sekarang banyak ditawarkan kepada para konsumen dengan konsep-konsep yang menarik dan beda dari yang lainnya.

Berdasarkan fenomena diatas, maka store atmosphere mampu memunculkan yang disebut minat beli dari seorang konsumen. Minat menurut Mc. Carthy diterjemahkan oleh Dharma (2003:298) minat beli konsumen adalah sebagai berikut: “Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya.” Jadi dengan kata lain, minat beli itu adalah suatu keinginan yang timbul dibenak konsumen untuk dapat


(13)

memiliki atau membeli suatu produk atau jasa yang baru diingat, didengar atau dirasakan.

Salah satu kafe di Bandung yang menawarkan store atmosphere adalah Moct & Co. Eatery yang memiliki layout bernuansa luar negeri. Moct & Co. Eatery yang menyediakan menu-menu makanan dan minuman ala barat. Moct & Co. Eatery didukung dengan suasana yang menarik bertujuan agar konsumen dapat merasa nyaman dalam menikmati saat-saat untuk bersantai dan berkumpul menghabiskan waktu bersama teman-teman. Dengan mengambil konsep “Chill Dinner” dan dengan penerangan bernuasana yellowfish makin menguatkan store atmosphere cafe tersebut. Dengan lokasi stategis yang terletak di dekat kampus UK. Maranatha dimana merupakan salah satu tempat yang ramai, maka dengan kemungkinan itu Moct & Co. Eatery melihat celah tersebut sebagai peluang bisnis yang baik. Terlebih lokasi Moct & Co. Eatery bertempat tepat dibawah kos-kosan yang cukup besar dengan memiliki 400 kamar, maka ini pun menjadi tempat yang strategis untuk membuka usaha tersebut.

Atas dasar penjabaran fenomena di ataslah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Lokasi dan Suasana Toko (Store Atmosphere) Terhadap Minat Beli Konsumen di Moct & Co. Eatery Jalan Surya Sumantri 48 Bandung”.


(14)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan gejala dan fenomena dari latar belakang tersebut, maka pertanyaan dari masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh store atmosphere terhadap minat beli secara parsial di Moct & Co. Eatery di Bandung?

2. Apakah terdapat pengaruh lokasi terhadap minat beli secara parsial di Moct & Co. Eatery di Bandung?

3. Berapa besar pengaruh store atmosphere dan lokasi terhadap minat beli secara simultan di Moct & Co. Eatery di Bandung?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini bertujan untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh store atmosphere terhadap minat beli di Moct & Co. Eatery di Bandung.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh lokasi terhadap minat beli di Moct & Co. Eatery di Bandung.

3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh store atmosphere dan lokasi terhadap minat beli di Moct & Co. Eatery di Bandung.


(15)

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini berguna untuk: 1. Bagi perusahaan

Agar perusahaan memiliki tolak ukur untuk meningkatkan kualitasnya yang didasari oleh lokasi dan store atmosphere dengan maksud mempertahankan loyalitas pelanggan. Dan juga berguna untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan kecil yang bermaksud untuk meningkatkan kualitasnya. Semoga penelitian ini dapat berguna dan kelak menjadi masukan yang baik bagi perusahaan.

2. Bagi penulis

Penelitian ini merupakan penerapan dari teori-teori dan praktek yang telah dipelajari selama perkuliahan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis dalam menganalisis serta merancang dan menyelesaikan suatu permasalahan yang sesungguhnya terjadi pada suatu badan usaha. 3. Bagi akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi para akademisi yang berminat mengambil tema tentang lokasi dan store atmosphere.


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian diatas dengan responden mahasiswa Universitas Kristen Maranatha yang pernah mengunjungi cafe Moct & CO. Eatery, sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa faktor lokasi memiliki pengaruh terhadap minat beli di cafe Moct & Co. Eatery Bandung secara parsial. Pengaruh faktor lokasi terhadap minat beli memiliki pengaruh sebesar 8,1225%, dan sebesar 91,8775% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti produk, rekomendasi teman maupun harga.

2. Dari hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara faktor store atmospehre terhadap minat beli di cafe Moct & Co. Eatery Bandung secara parsial. Hal ini dapat ditunjukan dengan melihat nilai SA yang melebihi nilai α (0,05) yaitu sebesar 0,163. Oleh karena itu, tidak ada hubungan antara store atmosphere dengan minat beli.

3. Dari hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa faktor lokasi dan faktor store atmosphere memiliki pengaruh terhadap minat beli di cafe Moct & Co. Eatery Bandung secara simultan. Hal ini dapat ditunjukan dengan melihat faktor lokasi dan store atmosphere yang memiliki nilai penaruh


(17)

sebesar 8,1%, sedangkan 91,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti produk, rekomendasi teman maupun harga.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, masih terdapat keterbatasan penelitian antara lain : 1. Pada penelitian ini, responden kurang karenya hanya mengambil 70

reponden dalam melakukan kuisioner.

2. Responden dari penelitian ini hanya mengambil sampel pada responden yang berkunjung ke cafe.

3. Penelitian ini hanya mengidentifikasi faktor lokasi dan store

atmosphere terhadap minat beli konsumen di Cafe Moct & Co.

Eatery Bandung

5.3. Saran

Saran Penelitian ini memiliki saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya, jumlah respondennya dapat diperbanyak tidak hanya 70 responden saja.

2. Penelitian selanjutnya dapat mengidentifikasi faktor-faktor lain terhadap minat beli seperti iklan, harga, kualitas produk dan lainnya. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan observasi lebih


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, J. Scott. (2000). Sales Forecast For Existing Consumer Products and Services: Do Purchase Intentions Contribute to Accuracy?. The Wharton School, University of Pennsylvinia, Philadelphia.

Assael (1995). Consumer Behaviour and Marketing Action. Boston : Kent Publishing.

Dwityanti, E. (2008). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta). Tesis Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Hoyer, Wayne D. & Maclnnis, Deborah J. Fifth Edition. Consumer Behavior. South

Western. China. 2008

Levy and weitz. (2001), Retailing Management, Mc. Graw Hill, New York.

Madahi, A. (2012). The Effect of External Factors on Purchase Intention amongst Young Generation in Malaysia. International Business Research, Vol. 5, No. 8, 2012.

Mardiastika, E. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Film, efek Komunitas, dan Persepsi Harga Terhadap Sikap Menonton dan Implikasinya Terhadap Minat Menonton (Studi Kasus Pada Penonton Bioskop E-Plaza Semarang Mahasiswa FEB UNDIP ). Skripsi Ekonomika dan Bisnis, Program Sarjana Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. Kotler, Philip (2006). Manajemen pemasaran, jilid I, Edisi kesebelas, Jakarta, P.T

Indeks Gramedia.

Kotler. Philip(2006). Manajemen pemasaran, jilid II, Edisi kesebelas, Jakarta, P.T Indeks Gramedia

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi 13, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip. (2006). Marketing Management, The Milenium Edition, Ten edition, USA: PrenticeHall, Inc.

Kotler, Philip. (2006). Marketing Manajemen: Analysis, Planning, implementation, and Control 9th Edition, Prentice Hall International, Int, New Yersey

Setiadi. Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi

dan Penelitian Pemasaran. Bandung: Prenada Media.

Suryani (2008). Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Solomon, Michael R. Eigth Edition. Consumer Behavior, Buying, Having, and Being. Pearson Education International. New Jersey. 2009


(19)

Staton (2001). Pengertian, Konsep, Definisi Pemasaran. Halaman 1, majidbsz.wordpress.com.

Stanton (2008). Self-Entitled College Students: Contributions of Personality, Parenting, and Motivational Factors.


(1)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan gejala dan fenomena dari latar belakang tersebut, maka pertanyaan dari masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh store atmosphere terhadap minat beli secara parsial di Moct & Co. Eatery di Bandung?

2. Apakah terdapat pengaruh lokasi terhadap minat beli secara parsial di Moct & Co. Eatery di Bandung?

3. Berapa besar pengaruh store atmosphere dan lokasi terhadap minat beli secara simultan di Moct & Co. Eatery di Bandung?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini bertujan untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh store atmosphere terhadap minat beli di Moct & Co. Eatery di Bandung.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh lokasi terhadap minat beli di Moct & Co. Eatery di Bandung.

3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh store atmosphere dan lokasi terhadap minat beli di Moct & Co. Eatery di Bandung.


(2)

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini berguna untuk:

1. Bagi perusahaan

Agar perusahaan memiliki tolak ukur untuk meningkatkan kualitasnya yang didasari oleh lokasi dan store atmosphere dengan maksud mempertahankan loyalitas pelanggan. Dan juga berguna untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan kecil yang bermaksud untuk meningkatkan kualitasnya. Semoga penelitian ini dapat berguna dan kelak menjadi masukan yang baik bagi perusahaan.

2. Bagi penulis

Penelitian ini merupakan penerapan dari teori-teori dan praktek yang telah dipelajari selama perkuliahan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis dalam menganalisis serta merancang dan menyelesaikan suatu permasalahan yang sesungguhnya terjadi pada suatu badan usaha. 3. Bagi akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi para akademisi yang berminat mengambil tema tentang lokasi dan store atmosphere.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian diatas dengan responden mahasiswa Universitas Kristen Maranatha yang pernah mengunjungi cafe Moct & CO. Eatery, sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa faktor lokasi memiliki pengaruh terhadap minat beli di cafe Moct & Co. Eatery Bandung secara parsial. Pengaruh faktor lokasi terhadap minat beli memiliki pengaruh sebesar 8,1225%, dan sebesar 91,8775% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti produk, rekomendasi teman maupun harga.

2. Dari hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara faktor store atmospehre terhadap minat beli di cafe Moct & Co. Eatery Bandung secara parsial. Hal ini dapat ditunjukan dengan melihat

nilai SA yang melebihi nilai α (0,05) yaitu sebesar 0,163. Oleh karena itu,

tidak ada hubungan antara store atmosphere dengan minat beli.

3. Dari hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa faktor lokasi dan faktor store atmosphere memiliki pengaruh terhadap minat beli di cafe Moct & Co. Eatery Bandung secara simultan. Hal ini dapat ditunjukan dengan melihat faktor lokasi dan store atmosphere yang memiliki nilai penaruh


(4)

sebesar 8,1%, sedangkan 91,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti produk, rekomendasi teman maupun harga.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, masih terdapat keterbatasan penelitian antara lain :

1. Pada penelitian ini, responden kurang karenya hanya mengambil 70 reponden dalam melakukan kuisioner.

2. Responden dari penelitian ini hanya mengambil sampel pada responden yang berkunjung ke cafe.

3. Penelitian ini hanya mengidentifikasi faktor lokasi dan store

atmosphere terhadap minat beli konsumen di Cafe Moct & Co.

Eatery Bandung

5.3. Saran

Saran Penelitian ini memiliki saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya, jumlah respondennya dapat diperbanyak tidak hanya 70 responden saja.

2. Penelitian selanjutnya dapat mengidentifikasi faktor-faktor lain terhadap minat beli seperti iklan, harga, kualitas produk dan lainnya. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan observasi lebih


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, J. Scott. (2000). Sales Forecast For Existing Consumer Products and Services: Do Purchase Intentions Contribute to Accuracy?. The Wharton School, University of Pennsylvinia, Philadelphia.

Assael (1995). Consumer Behaviour and Marketing Action. Boston : Kent Publishing.

Dwityanti, E. (2008). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta). Tesis Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Hoyer, Wayne D. & Maclnnis, Deborah J. Fifth Edition. Consumer Behavior. South

Western. China. 2008

Levy and weitz. (2001), Retailing Management, Mc. Graw Hill, New York.

Madahi, A. (2012). The Effect of External Factors on Purchase Intention amongst Young Generation in Malaysia. International Business Research, Vol. 5, No. 8, 2012.

Mardiastika, E. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Film, efek Komunitas, dan Persepsi Harga Terhadap Sikap Menonton dan Implikasinya Terhadap Minat Menonton (Studi Kasus Pada Penonton Bioskop E-Plaza Semarang Mahasiswa FEB UNDIP ). Skripsi Ekonomika dan Bisnis, Program Sarjana Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. Kotler, Philip (2006). Manajemen pemasaran, jilid I, Edisi kesebelas, Jakarta, P.T

Indeks Gramedia.

Kotler. Philip(2006). Manajemen pemasaran, jilid II, Edisi kesebelas, Jakarta, P.T Indeks Gramedia

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi 13, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip. (2006). Marketing Management, The Milenium Edition, Ten edition, USA: PrenticeHall, Inc.

Kotler, Philip. (2006). Marketing Manajemen: Analysis, Planning, implementation, and Control 9th Edition, Prentice Hall International, Int, New Yersey

Setiadi. Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi

dan Penelitian Pemasaran. Bandung: Prenada Media.

Suryani (2008). Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Solomon, Michael R. Eigth Edition. Consumer Behavior, Buying, Having, and Being. Pearson Education International. New Jersey. 2009


(6)

Staton (2001). Pengertian, Konsep, Definisi Pemasaran. Halaman 1, majidbsz.wordpress.com.

Stanton (2008). Self-Entitled College Students: Contributions of Personality, Parenting, and Motivational Factors.