Perbeddan Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Maranatha untuk Memilih Profesi Auditor Independen Sebelum dan Setelah Ditetapkannya Undang-Undang Akuntan Publik.

(1)

ABSTRACT

Public accounting is a profession that provides services in the form of opinion on the financial statements within the company. The number of companies in Indonesia where more and more companies require public accounting firm to audit the financial statements of the company. But a growing number of companies are not offset by the number of independent auditors. So that made the laws that regulate public accounting with the aim of facilitating a person to choose the profession of independent auditors. The purpose of this study was to determine whether students are aware of the public accounting law, and see the difference in students' interest before and after the enactment of legislation public accountant. This study used a descriptive research assessment methods which perform frequency distribution of each item of existing chapters, and there is a hypothesis that will be tested using different test with paired sample t-test to answer the hypothesis. After testing the difference turned out to be an increase in the interest of the students before the law and following the law of public accountants for the chapters covered in the study. Conclusion is that there are different interests of students before and after the enactment of legislation that increased public accountant, there are students who are not yet aware of the ease in public accounting legislation for an independent auditor chosen profession, as well as the lack of information for students about the sound and the meaning of Article that exist in the law.

Keywords: Professionals, Independent Auditor, Certified Public Accountants, Certified Public Accountants Law, Accounting Student Interests.


(2)

ABSTRAK

Akuntan publik merupakan profesi yang memberikan jasa berupa pendapat mengenai laporan keuangan didalam perusahaan. Jumlah perusahaan di Indonesia semakin banyak dimana perusahaan tersebut membutuhkan jasa akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan tersebut. Namun jumlah perusahaan yang semakin banyak tidak diimbangi dengan jumlah auditor independen. Sehingga dibuatlah undang-undang yang mengatur akuntan publik dengan tujuan mempermudah seseorang untuk memilih profesi auditor independen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah mahasiswa sudah mengetahui adanya undang-undang akuntan publik, dan melihat perbedaan minat mahasiswa sebelum dan setelah ditetapkannya undang-undang akuntan publik. Penelitian ini menggunakan metode penilaian riset deskriptif dimana melakukan pendistribusian frekuensi setiap butir pasal yang ada, dan terdapat hipotesa yang akan di uji menggunakan uji beda dengan paired sample t-test untuk menjawab hipotesis. Setelah dilakukan uji perbedaan ternyata terjadi peningkatan minat mahasiswa dari sebelum adanya undang-undang dan setelah adanya undang-undang akuntan publik untuk pasal-pasal yang dibahas dalam penelitian. Simpulannya adalah terdapat perbedaan minat mahasiswa dari sebelum dan setelah ditetapkannya undang-undang akuntan publik yaitu meningkat, masih terdapat mahasiswa yang belum mengetahui adanya kemudahan didalam undang-undang akuntan publik untuk memilih profesi auditor independen, serta kurangnya informasi bagi mahasiswa mengenai bunyi serta maksud dari pasal yang ada di undang-undang tersebut.

Kata kunci: Profesi, Auditor Independen, Akuntan Publik, Undang-Undang Akuntan Publik, Minat Mahasiswa Akuntansi.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10


(4)

2.1 Tinjauan Pustaka ... 10

2.1.1 Profesi ... 10

2.1.1.1 Akuntan Sebagai Profesi ... 11

2.1.1.2 Pengertian auditor dan kriteria seorang auditor ... 14

2.1.2 Undang-Undang Akuntan Publik No 34 tahun 1954 (Sebelum adanya undang-undang khusus yang mengatur akuntan publik) ... 16

2.1.3 Undang-Undang Akuntan Publik No 5 tahun 2011 (Setelah adanya undang-undang khusus yang mengatur akuntan publik) ... 18

2.1.3.1 Isi undang-undang akuntan publik pasal 6 ayat 1 butir a ... 18

2.1.3.2 Isi undang-undang akuntan publik pasal 7 ayat 1 ... 18

2.1.3.3 Isi undang-undang akuntan publik pasal 13 ayat 4 ... 19

2.1.3.4 Isi undang-undang akuntan publik pasal 17 ayat 2 ... 19

2.1.3.5 Isi undang-undang akuntan publik pasal 24 butir a & b ... 19

2.1.3.6 Isi undang-undang akuntan publik pasal 41 ayat 1 butir a & b ... 19

2.1.3.7 Isi undang-undang akuntan publik pasal 55 ... 20


(5)

2.1.3.9 Isi undang-undang akuntan publik pasal 57 ... 20

2.1.4 Minat ... 21

2.2 Kerangka Pemikiran ... 23

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 32

3.1 Populasi dan Penentuan Sampel ... 32

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 34

3.3 Metode Pengukuran Data ... 34

3.4 Metode Analisis Data ... 37

3.4.1 Uji Validitas ... 38

3.4.2 Uji Reliabilitas ... 39

3.4.3 Metode Statistik Inferensi (Paired Sample T-test) ... 39

3.5 Model Penyajian Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.1.1 Hasil Uji Validitas ... 40

4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 43

4.1.3 Distribusi Frekuensi ... 44

4.1.4 Hasil Uji Hipotesis ... 64

4.2 Pembahasan ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 69


(6)

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN ... 75


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 28


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel I Hasil Pengujian Validitas Pada Butir-Butir Pertanyaan

Sebelum Adanya Undang-Undang Akuntan Publik ... 41

Tabel II Hasil Pengujian Validitas Pada Butir-Butir Pertanyaan Setelah Adanya Undang-Undang Akuntan Publik ... 42

Tabel III Hasil Pengujian Reliabilitas Pada Butir-Butir Pertanyaan Sebelum Adanya Undang-Undang Akuntan Publik ... 43

Tabel IV Hasil Pengujian Reliabilitas Pada Butir-Butir Pertanyaan Setelah Adanya Undang-Undang Akuntan Publik ... 44

Tabel V Jumlah Responden Yang Mengisi Kuesioner Bedasarkan Penjurusan Mahasiswa ... 45

Tabel VI Jawaban Pertanyaan Umum Pertama ... 46

Tabel VII Jawaban Pertanyaan Umum Kedua ... 47

Tabel VIII Jawaban Pertanyaan Umum Ketiga ... 48

Tabel IX Jawaban Mahasiswa Atas Pendapat Mereka Mengenai Bunyi Pasal 6 Ayat 1 Butir a ... 50

Tabel X Jawaban Mahasiswa Atas Pendapat Mereka Mengenai Penghapusan Undang-Undang No 34 Tahun 1954 ... 51


(9)

Tabel XI Jawaban Mahasiswa Atas Pendapat Mereka Mengenai

Bunyi Pasal 7 Ayat 1 ... 52

Tabel XII Jawaban Mahasiswa Atas Pendapat Mereka Mengenai

Buniya Pasal 13 Ayat 4 ... 53

Tabel XIII Jawaban Mahasiswa Atas Pendapat Mereka Mengenai

Bunyi Pasal 17 Ayat 2 ... 54

Tabel XIV Jawaban Mahasiswa Atas Pendapat Mereka Mengenai

Bunyi Pasal 55, 56, 56 ... 55

Tabel XV Jawaban Mahasiswa Atas Pendapat Mereka Mengenai Pasal 55, 56, 57 Akan Memberikan Efek Jera Kepada

Auditor Yang Sering Melakukan Kecurangan ... 56

Tabel XVI Jumlah Mahasiswa Yang Memilih Minat Sebelum Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik Pasal 6 Ayat 1 Butir a ... 57

Tabel XVII Jumlah Mahasiswa Yang Memilih Minat Sesudah Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik Pasal 6 Ayat 1 Butir a ... 57

Tabel XVIII Jumlah Mahasiswa Yang Memilih Minat Sebelum Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik Pasal 7 Ayat 1 ... 58

Tabel XIX Jumlah Mahasiswa Yang Memilih Minat Sesudah Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik Pasal 7 Ayat 1 ... 59

Tabel XX Jumlah Mahasiswa Yang Memilih Minat Sebelum Adanya


(10)

Tabel XX1 Jumlah Mahasiswa Yang Memilih Minat Sesudah Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik Pasal 13 Ayat 4 ... 60

Tabel XXII Jumlah Mahasiswa Yang Memilih Minat Sebelum Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik Pasal 17 Ayat 2 ... 61

Tabel XXIII Jumlah Mahasiswa Yang Memilih Minat Sesudah Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik Pasal 17 Ayat 2 ... 62

Tabel XXIV Jumlah Mahasiswa Yang Memilih Minat Sebelum Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik Pasal 55, 56, 57 ... 63

Tabel XXV Jumlah Mahasiswa Yang Memilih Minat Sesudah Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik Pasal 55, 56, 57 ... 64

Tabel XXVI Paired Samples Statistics Seluruh Pasal Yang Dibahas

Didalam Penelitian Ini... 65

Tabel XXVII Paired Samples Correlations Seluruh Pasal Yang Dibahas

Di Dalam Penelitian Ini ... 65

Tabel XXVIII Paired Sample Test Seluruh Pasal Yang Dibahas Di Dalam


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Kuesioner ... 75

Lampiran B Pertanyaan Kuesioner... 81

Lampiran C Prosedur Perolehan Gelar CPA Sebelum Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik ... 86

Lampiran D Prosedur Perolehan Gelar CPA Sesudah Adanya

Undang-Undang Akuntan Publik ... 87


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Semakin pesatnya perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia dewasa ini dan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap profesi auditor mampu membawa perubahan kondisi lingkungan bisnis serta peraturan dan undang-undang yang berlaku. Perkembangan tersebut dipicu oleh meningkatnya perekonomian sehingga banyak perusahaan go public yang ikut berperan dalam peningkatan kebutuhan jasa akuntan publik (Yenny Edy Faranita, 2006).

Menurut Abdul Halim (1997), ada empat alasan yang dapat menjawab pertanyaan mengapa perusahaan membutuhkan profesi akuntan publik. Keempat alasan tersebut adalah : perbedaan kepentingan, konsekuensi, kompleksitas, dan keterbatasan akses (remoteness). Ada perbedaan kepentingan yang dapat menimbulkan konflik antara manajemen sebagai pembuat dan penyaji laporan keuangan dengan pemakai laporan keuangan. Para pemakai mengharapkan kepastian dari auditor independen bahwa laporan keuangan bebas dari pengaruh konflik kepentingan, terutama kepentingan manajemen. Para pemakai laporan keuangan mengandalkan auditor independen untuk memastikan bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan berisi pengungkapan yang diperlukan bagi para pemakai yang berpengetahuan dan


(13)

BAB I PENDAHULUAN 2

mengerti tentang laporan keuangan. Peningkatan kompleksitas mengakibatkan semakin tingginya risiko kesalahan interprestasi dan penyajian laporan keuangan. Hal ini menyulitkan para pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan, sehingga mengandalkan audit yang dilakukan oleh auditor independen untuk memastikan bahwa laporan keuangan cukup berkualitas dan bebas dari manipulasi. Oleh karena itu profesi akuntan publik sangat dibutuhkan guna mengevaluasi dan memberikan pendapat yang jujur dan professional.

Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan perubahan global, profesi auditor independen pada saat ini dan masa mendatang menghadapi tantangan yang semakin berat, sehingga dalam menjalankan aktivitasnya seorang auditor independen dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalisme-nya. Kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor independen ditentukan oleh independensi, kompetensi, kecermatan, ketepatan opini, ketepatan waktu, dan mutu jasa atau pelayanan yang dapat diberikan oleh auditor independen tersebut. Tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat, penggunaan jasa auditor independen pun akan berkurang sehingga peminatan untuk menjadi seorang auditor independen juga akan berkurang (Ficha Hermanto, 2010). Maka untuk membangun kepercayaan masyarakat dan peminatan untuk menjadi seorang auditor independen disusunlah undang-undang mengenai akuntan publik yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja seorang auditor independen. Di mana perlindungan dan kepastian hukum yang diberikan kepada auditor independendilakukan dalam rangka meningkatkan pembangunan nasional di sektor ekonomi. Hal ini dikarenakan terdapatnya suatu jaminan atas kualitas dari jasa


(14)

BAB I PENDAHULUAN 3

yang diberikan oleh auditor independen kepada investor dan pengguna lain laporan keuangan (Zerrik Satya, 2011).

Sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia usaha, dalam era globalisasi perdagangan barang dan jasa, kebutuhan pengguna jasa akuntan publik akan semakin meningkat terutama kebutuhan atas kualitas informasi keuangan yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, akuntan publik dituntut untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalisme agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa dan mengemban kepercayaan publik. Meskipun akuntan publik dituntut untuk senantiasa memutakhirkan kompetensi dan meningkatkan profesionalisme agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa, kemungkinan terjadinya kegagalan dalam pemberian jasa akuntan publik akan tetap ada karena jasa yang diberikan oleh seorang akuntan publik menghasilkan suatu opini atau pendapat dimana pendapat tersebut menghasilkan suatu persepsi yang mungkin berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lain. Maka perlu adanya suatu peraturan untuk melindungi hak-hak dari akuntan publik. Selain melindungi hak-hak akuntan publik, peraturan tersebut juga diharapkan dapat melindungi kepentingan pengguna laporan keuangan tersebut sehinga pengguna laporan dapat percaya terhadap kehandalan akan laporan keuangan yang telah diaudit. Maka dari itu telah disusun Undang-Undang Akuntan Publik pada awal tahun 2003 dimana telah disosialisasikan di beberapa kota besar dan disahkan pada tanggal 3 mei 2011 (Marulak Pardede, dkk).

Diharapkan dengan adanya Undang-Undang Akuntan Publik yang mengatur persyaratan untuk menjadi akuntan publik, tidak lagi muncul kasus kecurangan akan


(15)

BAB I PENDAHULUAN 4

laporan keuangan suatu perusahaan yang sudah diaudit oleh akuntan publik seperti kasus Enron, Worldcom, Xerox, dan sebagainya. Dampak dari adanya kasus-kasus tersebut adalah timbulnya krisis kepercayaan publik terhadap profesi akuntan publik, berakibat kepada perekonomian negara menjadi memburuk, dan berakibat juga pada dunia akuntansi yang berdampak jatuhnya salah satu kantor akuntan publik yaitu Arthur Anderson (Bambang, 2009). Masih banyak kasus-kasus lain yang tidak terekspos dimana tidak melibatkan beberapa perusahaan besar serta tidak berdampak pada perekonomian negara, namun melibatkan pihak perusahaan dan auditor independen yang menyebabkan melemahnya kepercayaan investor akan opini yang dikeluarkan auditor atas jasa yang dilakukan, negara dirugikan dengan pajak yang dilaporkan, dan pihak-pihak lain pengguna laporan keuangan tersebut.

Namun keberadaan Undang-Undang Akuntan Publik tersebut mengundang perdebatan dibeberapa kalangan akuntan. Ada beberapa pasal yang dianggap merugikan akuntan publik dimana pasal-pasal tersebut dianggap memudarkan gelar akuntan publik karena tidak sesuai dengan kriteria untuk menjadi akuntan publik yang sudah ada sebelum Undang-Undang Akuntan Publik tersebut dirancang dan disahkan, diluar dari adanya perdebatan akan undang-undang tersebut tujuan dari disahkannya undang-undang tersebut adalah untuk memajukan profesi akuntan publik di Indonesia (Zerrik Satya, 2011).

Penelitian ini didasari oleh penelitian Zerrik Satya (2011) yang meneliti “Perbedaan minat mahasiswa akuntansi Universitas Bina Nusantara untuk memilih profesi auditor independen sebelum dan setelah ditetapkannya undang-undang akuntan publik”. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perbedaan peminatan


(16)

BAB I PENDAHULUAN 5

dari sebelum adanya undang akuntan publik dan setelah adanya undang-undang akuntan publik, masih terdapat mahasiswa yang belum mengetahui adanya kemudahan didalam undang-undang akuntan publik untuk menjadi seorang akuntan publik, kurangnya informasi mahasiswa akuntansi Universitas Bina Nusantara mengenai bunyi undang-undang akuntan publik dan maksud dari undang-undang tersebut.

Oleh karena itu, dengan adanya penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zerrik Satya (2011) terhadap Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik pada pasal 6 ayat 1 butir a, pasal 7 ayat 1, pasal 13 ayat 4, pasal 17 ayat 2, dan pasal 55, 56, 57, maka penulis ingin melakukan pengujian kembali tentang perbedaan minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi auditor independen sebelum dan setelah ditetapkannya undang-undang akuntan publik di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Kelebihan dari penelitian ini adalah dengan menambahkan 2 pasal dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik yaitu; pasal 24 butir a & b serta pasal 41 ayat 1 butir a & b yang tidak ada pada penelitian sebelumnya yang dimana merupakan saran yang dituliskan oleh peneliti sebelumnya untuk menambahkan beberapa pasal sehingga dapat lebih menarik minat mahasiswa untuk menjadi auditor independen. Penulis menambahkan kedua pasal tersebut karena didalam pasal 24 butir a & b membahas mengenai hak akuntan publik untuk memperoleh imbalan jasa serta perlindungan hukum sepanjang telah memberikan jasa sesuai dengan SPAP, sehingga penulis menduga bahwa minat mahasiswa untuk menjadi auditor independen akan meningkat dikarenakan adanya imbalan jasa


(17)

BAB I PENDAHULUAN 6

(penghargaan financial) dimana itu merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diselesaikan dan diyakini sebagai daya tarik utama untuk meningkatkan minat mahasiswa untuk memilih profesi auditor independen (Sembiring, 2009). Selain itu, mahasiswa akan merasa nyaman dan terlindungi karena mendapatkan perlindungan secara hukum apabila telah memberikan jasa sesuai dengan SPAP. Menurut KAP Johan Malonda & Rekan dalam kasus PT Great River mengatakan terkadang walaupun auditor telah melakukan audit sesuai dengan SPAP ada kalanya bukti-bukti yang diperiksa oleh auditor ternyata telah dimanipulasi oleh perusahaan sehingga opini yang diterbitkan auditor menjadi tidak sesuai dan membuat auditor dapat dituntut karena telah lalai dalam memberikan opininya. Auditor yang telah memenuhi syarat SPAP tidak selalu dapat disalahkan, karena dalam menjalankan tugasnya, akuntan publik tidak luput dari sebuah kesalahan. Menurut (Toruan, 2001), kegagalan audit yang dilakukan dapat dikelompokkan menjadi ordinary negligence, gross negligence, dan fraud.

Ordinary negligence merupakan kesalahan yang dilakukan akuntan publik, apabila ketika menjalankan tugas audit, dia tidak mengikuti pikiran sehat (reasonable care). Dengan kata lain auditor telah mematuhi standar yang berlaku namun ada kalanya auditor menghadapi suatu situasi yang belum diatur didalam standar. Dalam hal ini auditor harus menggunakan “common sense” dan mengambil keputusan yang sama seperti seorang (typical) akuntan publik bertindak. Sedangkan gross negligence

merupakan kegagalan akuntan publik dalam mematuhi standar professional dan standar etika. Apabila akuntan publik gagal mematuhi standar minimal (gross negligence) dan pikiran sehat dalam situasi tertentu (ordinary negligence), yang dilakukan dengan sengaja demi motif tertentu maka akuntan publik dianggap telah


(18)

BAB I PENDAHULUAN 7

melakukan fraud yang mengakibatkan akuntan publik dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana. Pasal kedua yang ditambahkan oleh penulis adalah pasal 41 ayat 1 butir a & b pada UU No 5 tahun 2011 Tentang Akuntan Publik yang membahas mengenai biaya yang dikenakan kepada akuntan publik untuk memperoleh izin Akuntan Publik serta memperpanjang izin Akuntan Publik dimana penulis beranggapan bahwa biaya yang dikenakan kepada akuntan publik dapat mengurangi minat mahasiswa untuk memilih professi auditor independen. Menurut Nursalam (2003), ada beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa untuk memilih profesi auditor independen salah satunya adalah status ekonomi. Apabila status ekonomi seseorang membaik orang tersebut akan cenderung memperluas minat mereka mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan, sebaliknya jika status ekonomi seseorang mengalami kemunduran karena gaji/ penghargaan financial yang kurang atau kecil, maka orang tersebut akan cenderung mempersempit minat mereka karena tidak semua auditor independen mendapatkan imbalan jasa/ penghargaan financial yang tinggi apalagi auditor tersebut masih termasuk junior yang baru lulus kuliah dan memilih bekerja di KAP. Sehingga akan muncul dalam benak mahasiswa bahwa biaya yang dikenakan untuk izin dan memperpanjang izin akuntan publik dapat memberatkan mereka ketika mereka telah memilih berprofesi sebagai auditor independen dimana mereka mendapatkan imbalan jasa yang kecil namun harus membayar biaya untuk memperpanjang izin sebagai akuntan publik walaupun ketentuan besarnya biaya tersebut memang belum ditetapkan. Oleh karena itu penulis beranggapan bahwa adanya biaya yang dikenakan terhadap akuntan publik dapat mengurangi minat mahasiswa untuk memilih profesi auditor independen. Selain dari penambahan


(19)

BAB I PENDAHULUAN 8

pasal-pasal tersebut, objek yang diteliti oleh penulis juga dilakukan di tempat dan waktu yang berbeda tidak sama dengan peneliti terdahulu.

Penelitian ini dilakukan dikalangan mahasiswa akuntansi angkatan 2009 Universitas Kristen Maranatha dikarenakan mahasiswa pada angkatan tersebut merupakan calon-calon yang akan memasuki bidang akuntan dan berpeluang untuk menjadi seorang akuntan publik serta memberikan informasi mengenai Undang-Undang Akuntan Publik.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian kembali yang berjudul “PERBEDAAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MEMILIH PROFESI AUDITOR INDEPENDEN SEBELUM DAN SETELAH DITETAPKANNYA UNDANG-UNDANG AKUNTAN PUBLIK”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik sebelum dan setelah disahkannya Undang-Undang Akuntan Publik.


(20)

BAB I PENDAHULUAN 9

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik sebelum dan setelah disahkannya Undang-Undang Akuntan Publik.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, yaitu :

1. Memberikan infromasi dan pengetahuan kepada mahasiswa akuntansi yang akan berprofesi sebagai auditor independen tentang adanya Undang-Undang Akuntan Publik.

2. Melihat tanggapan mahasiswa akuntansi yang akan berprofesi sebagai auditor independen dapat menerima dengan positif atau menerima dengan negatif pasal-pasal yang terdapat di dalam Undang-Undang Akuntan Publik yang mengatur profesi akuntan publik.

3. Untuk melihat perbandingan minat mahasiswa akuntansi apakah akan memilih profesi akuntan publik sebelum dan setelah adanya Undang-Undang Akuntan Publik.

4. Memberikan kontribusi serta inspirasi terhadap akademisi, dosen dan mahasiswa sebagai tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang sejenis mengenai rancangan undang-undang akuntan publik.


(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Terdapat perbedaan peminatan dari sebelum adanya undang-undang akuntan publik dan setelah adanya undang-undang akuntan publik khusus untuk pasal-pasal yang dibahas didalam penelitian ini yaitu pasal 6 ayat 1 butir a, pasal 7 ayat 1, pasal 13 ayat 4, pasal 17 ayat 2, pasal 24 butir a & b, pasal 41 ayat 1 butir a & b, serta pasal 55, 56 dan 57 dimana didalam pasal tersebut lebih membahas mengenai profesi akuntan publik. Namun untuk pasal 24 butir a & b dan pasal 41 ayat 1 butir a & b sewaktu dilakukan pengujian validitas untuk sebelum dan sesudah adanya undang-undang akuntan publik hasil yang didapat bahwa butir pertanyaan kedua pasal tersebut tidak valid sehingga penulis mengasumsikan bahwa untuk pasal 24 butir a & b dan pasal 41 ayat 1 butir a & b tidak dapat dilakukan uji yang lebih lanjut. Hasil yang didapat yaitu meningkatnya minat pada mahasiswa akuntansi yang tertarik untuk memilih profesi sebagai akuntan publik dari sebelum adanya undang akuntan publik dan setelah adanya undang-undang akuntan publik.

Masih terdapat banyak sekali mahasiswa akuntansi angkatan 2009 di Universitas Kristen Maranatha yang belum mengetahui dan memahami mengenai undang-undang akuntan publik, yang belum mengetahui adanya kemudahan didalam undang-undang akuntan publik untuk menjadi seorang akuntan publik, dan yang belum mengetahui


(22)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 70

bagaimana tahapan untuk mendapatkan gelar akuntan publik sebelum dan sesudah ditetapkannya undang-undang akuntan publik. Itu semua dikarenakan kurangnya informasi dan wawasan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha mengenai bunyi-bunyi undang-undang akuntan publik serta maksud dari undang-undang tersebut.

5.2. Saran

Universitas maupun para pengajar atau dosen sebaiknya memberikan wawasan secara umum didalam pengajarannya kepada seluruh mahasiswa akuntansi mengenai undang-undang akuntan publik ataupun dapat dengan menambahkan materi perkuliahan untuk membahas lebih dalam lagi mengenai undang-undang akuntan publik yang dikhususkan bagi mahasiswa yang mengambil penjurusan audit dimana perlunya sosialiasi mengenai undang-undang akuntan publik terhadap mahasiswa ataupun peraturan lain yang mengatur akuntan publik dimana hal tersebut dapat memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai dunia akuntan di dalam peraturan yang terkait. Sehingga mahasiswa menjadi tidak terlalu asing apabila mendengar kalimat undang-undang akuntan publik yang mana undang-undang-undang-undang tersebut dapat mendukung dan berguna bagi mahasiswa sebagai bekal atau modal awal bagi mahasiswa yang ingin bekerja sebagai akuntan publik.

Untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan beberapa pasal yang dapat menarik minat mahasiswa untuk menjadi auditor independen seperti yang dilakukan penulis dengan menambahkan dua pasal dalam mereplikasi skripsi milik mahasiswa Binus University yang bernama Zerrik Satya (2011). Selain itu skripsi ini dapat


(23)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 71

membantu mensosialisasikan undang-undang akuntan publik terutama pasal-pasal yang belum tertera di dalam penelitian ini serta dapat menambahkan jumlah sampel dimana tidak hanya terpaku kepada mahasiswa di Universitas Kristen Marantha yang dilakukan oleh penulis ataupun pada mahasiswa di Binus University yang dilakukan oleh Zerrik Satya melainkan dapat menambahkan sampel pada mahasiswa di Universitas lain, selain itu dapat juga melahirkan penelitian baru dimana peranan gelar akuntan selain di Indonesia.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, F. (2010). Analisis Faktor-Faktor Pemilihan Karier Bagi Mahasiswa Akuntansi Binus University. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Boyton, etc. (2002). Modern Auditing. PT Glora Aksara Pratama. Yogyakarta.

DeZoort, F. T., Lord, A. T., dan Cargile, B. R. (1997). A Comparison of Accounting Professors and Students Perceptions of the Public Accounting Work Environment , Issues in Accounting Education (Fall. 281-298).

Ficha, H. (2010). Persepsi mahasiswa akuntansi dan akuntan pendidik Binus University mengenai aturan etika dalam kode etik ikatan akuntan Indonesia 2010. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Handhika, A.Y. (2010). Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Faktor-Faktor Pemilihan Karier Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Kasus pada

Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur). Tesis S1, Universitas

Pembangungan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya. (tidak

dipublikasikan).

Kuncoro, M. (2008). Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Penerbit Erlangga. Yogyakarta.

Marulak Pardede, S.H, M.H, APU. 2011 Laporan akhir penelitian hukum tentang hak dan tanggung jawab akuntan publik dalam pemeriksaaan keuangan negara. Jakarta.

McDowell, A. (2002). All Is Not Well With the Auditing Profesional , How to Fix It?, The CPA Journal.

Munandir. (2009). Kapita Selekta Pendidikan. Penerbit AV Publisher. Jakarta.

Munir, M. (2009). Kode Etik Auditor (buku yang tidak dipublikasikan selama perkuliahan).


(25)

73

Purwanto dkk. (2007). Kuliah ke Luar Negeri dan Pilihan Karier. Penerbit Buku Kompa. Jakarta.

Rudianto. (2009). Pengantar Akuntansi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Riduwan dan Akdon. (2007). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sekaran, U. (2006). Research Methods For Bussiness. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sembiring, M.S. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan. Tesis S2, Universitas Sumatera Utara, Medan (Tidak dipublikasikan).

Setiyani, R. (2005). Faktor-Faktor yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Jawa). Tesis S2, Universitas Diponegoro, Semarang.(tidak dipublikasikan). Subroto, B. (2002). Undang-Undang Akuntan Publik dan Peningkatan

Profesionalisme Akuntan. TEMA, Volume III No 2: 109-117. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Susanti, R. (2005). Analisis faktor-faktor Pemilihan Karier Akuntan Bagi Mahasiswa Akuntansi (studi survey pada mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi universitas widyatama). Tesis S1, Universitas Widyatama, Bandung. (tidak dipublikasikan).

Sunyoto, D. (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Penerbit Media Pressindo. Jakarta.

Tony, W. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Penerbit Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.


(26)

74

Toruan, L Henry, 2001. Tanggung Jawab Akuntan Publik, Media Akuntansi, No.18/Juni/2001, Penerbit Intama Artha Indonusa, Jakarta.

Warren, C.S., Reeve, J.M., Fess, P.E., (2005). Akuntansi jilid 1. Edisi 20.

(Diterjemahkan oleh : Farahmita, A., Amanugrahani, Hendrawan, T.) Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Yenny, E. F. (2006). Perbedaan Persepsi Mahasiswa Pria dan Wanita tentang Kinerja dan Komitmen Profesi Auditor. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhamadiyah Surakarta, Surakarta.

Zerrik, S. (2011). Perbedaan Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas Bina Nusantara Untuk Memilih Profesi Auditor Independen Sebelum dan Setelah Ditetapkannya Undang-undang Akuntan Publik. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik.

http://www.scrbid.com/doc/3974845/PMK-No-17-PMK-012008-tentang-Jasa-Akuntan-Publik. Diakses tanggal 10 September 2012.

Bambang. (2009). Kewajiban Hukum Auditor.

http://bambangbima.blogspot.com/2009/12/kewajiban-hukum-auditor.html. diakses pada tanggal 1 Oktober 2012.

http://maksi.fe.uns.ac.id/2012/09/11/profesi-akuntan-publik-terbuka-lebar/, diakses tanggal 24 Oktober 2012.

http://wernermurhadi.files.wordpress.com/2011/07/validitas-dan-reliabilitas.pdf, diakses tanggal 2 November 2012.

http://www.iaiglobal.or.id/tentang_iai.php?id=18, diakses tanggal 1 November 2012.

http://www.scribd.com/doc/81691206/BAB-II, diakses tanggal 28 September 2012.

http://www.scribd.com/doc/55333296/Kasus-PT-Great-River, diakses tanggal 1 Oktober 2012.

http://www.sjdih_depkeu_go.id/fullText/1954/34TAHUN-1954UU.htm, diaksses tanggal 15 September 2012.


(1)

69 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Terdapat perbedaan peminatan dari sebelum adanya undang-undang akuntan publik dan setelah adanya undang-undang akuntan publik khusus untuk pasal-pasal yang dibahas didalam penelitian ini yaitu pasal 6 ayat 1 butir a, pasal 7 ayat 1, pasal 13 ayat 4, pasal 17 ayat 2, pasal 24 butir a & b, pasal 41 ayat 1 butir a & b, serta pasal 55, 56 dan 57 dimana didalam pasal tersebut lebih membahas mengenai profesi akuntan publik. Namun untuk pasal 24 butir a & b dan pasal 41 ayat 1 butir a & b sewaktu dilakukan pengujian validitas untuk sebelum dan sesudah adanya undang-undang akuntan publik hasil yang didapat bahwa butir pertanyaan kedua pasal tersebut tidak valid sehingga penulis mengasumsikan bahwa untuk pasal 24 butir a & b dan pasal 41 ayat 1 butir a & b tidak dapat dilakukan uji yang lebih lanjut. Hasil yang didapat yaitu meningkatnya minat pada mahasiswa akuntansi yang tertarik untuk memilih profesi sebagai akuntan publik dari sebelum adanya undang akuntan publik dan setelah adanya undang-undang akuntan publik.

Masih terdapat banyak sekali mahasiswa akuntansi angkatan 2009 di Universitas Kristen Maranatha yang belum mengetahui dan memahami mengenai undang-undang akuntan publik, yang belum mengetahui adanya kemudahan didalam undang-undang akuntan publik untuk menjadi seorang akuntan publik, dan yang belum mengetahui


(2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 70

Universitas Kristen Maranatha

bagaimana tahapan untuk mendapatkan gelar akuntan publik sebelum dan sesudah ditetapkannya undang-undang akuntan publik. Itu semua dikarenakan kurangnya informasi dan wawasan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha mengenai bunyi-bunyi undang-undang akuntan publik serta maksud dari undang-undang tersebut.

5.2. Saran

Universitas maupun para pengajar atau dosen sebaiknya memberikan wawasan secara umum didalam pengajarannya kepada seluruh mahasiswa akuntansi mengenai undang-undang akuntan publik ataupun dapat dengan menambahkan materi perkuliahan untuk membahas lebih dalam lagi mengenai undang-undang akuntan publik yang dikhususkan bagi mahasiswa yang mengambil penjurusan audit dimana perlunya sosialiasi mengenai undang-undang akuntan publik terhadap mahasiswa ataupun peraturan lain yang mengatur akuntan publik dimana hal tersebut dapat memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai dunia akuntan di dalam peraturan yang terkait. Sehingga mahasiswa menjadi tidak terlalu asing apabila mendengar kalimat undang-undang akuntan publik yang mana undang-undang-undang-undang tersebut dapat mendukung dan berguna bagi mahasiswa sebagai bekal atau modal awal bagi mahasiswa yang ingin bekerja sebagai akuntan publik.

Untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan beberapa pasal yang dapat menarik minat mahasiswa untuk menjadi auditor independen seperti yang dilakukan penulis dengan menambahkan dua pasal dalam mereplikasi skripsi milik mahasiswa Binus University yang bernama Zerrik Satya (2011). Selain itu skripsi ini dapat


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 71

Universitas Kristen Maranatha

membantu mensosialisasikan undang-undang akuntan publik terutama pasal-pasal yang belum tertera di dalam penelitian ini serta dapat menambahkan jumlah sampel dimana tidak hanya terpaku kepada mahasiswa di Universitas Kristen Marantha yang dilakukan oleh penulis ataupun pada mahasiswa di Binus University yang dilakukan oleh Zerrik Satya melainkan dapat menambahkan sampel pada mahasiswa di Universitas lain, selain itu dapat juga melahirkan penelitian baru dimana peranan gelar akuntan selain di Indonesia.


(4)

72

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, F. (2010). Analisis Faktor-Faktor Pemilihan Karier Bagi Mahasiswa Akuntansi Binus University. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Boyton, etc. (2002). Modern Auditing. PT Glora Aksara Pratama. Yogyakarta.

DeZoort, F. T., Lord, A. T., dan Cargile, B. R. (1997). A Comparison of Accounting Professors and Students Perceptions of the Public Accounting Work Environment , Issues in Accounting Education (Fall. 281-298).

Ficha, H. (2010). Persepsi mahasiswa akuntansi dan akuntan pendidik Binus University mengenai aturan etika dalam kode etik ikatan akuntan Indonesia 2010. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Handhika, A.Y. (2010). Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Faktor-Faktor Pemilihan Karier Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Kasus pada

Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur). Tesis S1, Universitas

Pembangungan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya. (tidak

dipublikasikan).

Kuncoro, M. (2008). Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Penerbit Erlangga. Yogyakarta.

Marulak Pardede, S.H, M.H, APU. 2011 Laporan akhir penelitian hukum tentang hak dan tanggung jawab akuntan publik dalam pemeriksaaan keuangan negara. Jakarta.

McDowell, A. (2002). All Is Not Well With the Auditing Profesional , How to Fix It?, The CPA Journal.

Munandir. (2009). Kapita Selekta Pendidikan. Penerbit AV Publisher. Jakarta.

Munir, M. (2009). Kode Etik Auditor (buku yang tidak dipublikasikan selama perkuliahan).


(5)

73

Universitas Kristen Maranatha

Purwanto dkk. (2007). Kuliah ke Luar Negeri dan Pilihan Karier. Penerbit Buku Kompa. Jakarta.

Rudianto. (2009). Pengantar Akuntansi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Riduwan dan Akdon. (2007). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sekaran, U. (2006). Research Methods For Bussiness. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sembiring, M.S. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan. Tesis S2, Universitas Sumatera Utara, Medan (Tidak dipublikasikan).

Setiyani, R. (2005). Faktor-Faktor yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Jawa). Tesis S2, Universitas Diponegoro, Semarang.(tidak dipublikasikan).

Subroto, B. (2002). Undang-Undang Akuntan Publik dan Peningkatan Profesionalisme Akuntan. TEMA, Volume III No 2: 109-117.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Susanti, R. (2005). Analisis faktor-faktor Pemilihan Karier Akuntan Bagi Mahasiswa Akuntansi (studi survey pada mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi universitas widyatama). Tesis S1, Universitas Widyatama, Bandung. (tidak dipublikasikan).

Sunyoto, D. (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Penerbit Media Pressindo. Jakarta.

Tony, W. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Penerbit Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.


(6)

74

Universitas Kristen Maranatha

Toruan, L Henry, 2001. Tanggung Jawab Akuntan Publik, Media Akuntansi, No.18/Juni/2001, Penerbit Intama Artha Indonusa, Jakarta.

Warren, C.S., Reeve, J.M., Fess, P.E., (2005). Akuntansi jilid 1. Edisi 20. (Diterjemahkan oleh : Farahmita, A., Amanugrahani, Hendrawan, T.) Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Yenny, E. F. (2006). Perbedaan Persepsi Mahasiswa Pria dan Wanita tentang Kinerja dan Komitmen Profesi Auditor. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhamadiyah Surakarta, Surakarta.

Zerrik, S. (2011). Perbedaan Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas Bina Nusantara Untuk Memilih Profesi Auditor Independen Sebelum dan Setelah Ditetapkannya Undang-undang Akuntan Publik. Skripsi. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. http://www.scrbid.com/doc/3974845/PMK-No-17-PMK-012008-tentang-Jasa-Akuntan-Publik. Diakses tanggal 10 September 2012.

Bambang. (2009). Kewajiban Hukum Auditor.

http://bambangbima.blogspot.com/2009/12/kewajiban-hukum-auditor.html. diakses pada tanggal 1 Oktober 2012.

http://maksi.fe.uns.ac.id/2012/09/11/profesi-akuntan-publik-terbuka-lebar/, diakses tanggal 24 Oktober 2012.

http://wernermurhadi.files.wordpress.com/2011/07/validitas-dan-reliabilitas.pdf, diakses tanggal 2 November 2012.

http://www.iaiglobal.or.id/tentang_iai.php?id=18, diakses tanggal 1 November 2012.

http://www.scribd.com/doc/81691206/BAB-II, diakses tanggal 28 September 2012.

http://www.scribd.com/doc/55333296/Kasus-PT-Great-River, diakses tanggal 1 Oktober 2012.

http://www.sjdih_depkeu_go.id/fullText/1954/34TAHUN-1954UU.htm, diaksses tanggal 15 September 2012.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI UNDANG UNDANG AKUNTAN PUBLIK DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PILIHAN KARIERNYA SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

1 10 105

Persepsi Mahasiswa Akuntansi, Mahasiswa Non-Akuntansi dan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Terhadap Independensi Akuntan Publik.

0 0 29

Pengaruh Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Tingkat Akhir terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha).

0 0 22

Pengaruh Motivasi Berkarier Sebagai Auditor terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk): Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 20

Pengaruh Motivasi Berkarir sebagai Auditor Eksternal (Akuntan Publik) terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi Kasus: Universitas Kristen Maranatha dan Universitas Widyatama).

0 1 21

Pengaruh Nilai-Nilai Sosial dan Pengakuan Profesional Mahasiswa Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik.

0 0 19

Pengaruh Motivasi Berkarir sebagai Auditor terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)(Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung).

0 0 25

Pengaruh Pendidikan Profesi Akuntansi Terhadap Minat dan Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Tingkat Akhir pada Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung).

0 0 27

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PERTIMBANGAN PASAR KERJA PROFESI AKUNTAN PUBLIK, PENGHARGAAN FINANSIAL PROFESI AKUNTAN PUBLIK, DAN RISIKO PROFESI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNTUK BERK

1 5 157

UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DAN DAMPAKNYA TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI AKUNTAN PUBLIK

0 2 27