Pengaruh Konsep Diri terhadap Motivasi Belajar pada Sema, Hima dan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In connection with the development of education, the reality of government policy and Institutions of College, as now, a lot of force to bring the changes that universities face intense competition. As one of the educational institutions, private university has the mission of national education by taking into account various factors such as instrument inputs, institutional (organization), as well as quality of management, that still exist and can carve a good name in the community. Given that the student is also one important element in the process of achieving the goals of the university, therefore they should get attention, especially to identify and analyze the factors motivating the students in learning so that they can achieve a satisfactory academic achievement. This study aimed to determine the effect of self-concept on student learning motivation. The variables used include self-concept self-image, ideal self, self-esteem, role, and identity. By using a questionnaire survey, this study examined the effect of self-concept on motivation to learn in the Senate, the set, and the unit of the Maranatha Christian University student activities. Specifically, this study examines the influence of self-concept on motivation to learn. Sixty-five respondents representing from one university to be a part in this survey. Hypothesis testing was conducted using multiple linear regression analysis. Results showed that self-concept in this study had a positive influence for 37.8% of the motivation to learn and the rest influenced by other factors that are not observed by the researcher.


(2)

ABSTRAK

Berkaitan dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan, realitas kebijakan pemerintah maupun Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi seperti sekarang ini, banyak membawa perubahan yang memaksa Perguruan Tinggi berhadapan dengan ketatnya persaingan. Sebagai salah satu lembaga pendidikan, Perguruan Tinggi Swasta mengemban misi pendidikan nasional dengan tetap memperhatikan berbagai faktor seperti instrumen input, kelembagaan (organisasi), serta kualitas pengelolaan, agar tetap eksis serta dapat mengukir nama baik di masyarakat. Mengingat bahwa mahasiswa juga merupakan salah satu unsur penting dalam proses pencapaian tujuan suatu perguruan tinggi, oleh karena itu mereka harus mendapatkan perhatian, terutama dengan mengetahui dan menganalisis faktor-faktor pendorong motivasi mahasiswa dalam belajar sehingga mereka dapat mencapai prestasi akademik yang memuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap motivasi belajar mahasiswa. Adapun variabel konsep diri yang digunakan meliputi gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran, dan identitas diri. Dengan menggunakan survei kuesioner, penelitian ini menguji pengaruh konsep diri terhadap motivasi belajar pada senat, himpunan, dan unit kegiatan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. Secara khusus, penelitian ini mengkaji tentang pengaruh konsep diri terhadap motivasi belajar. Enam puluh lima responden yang mewakili dari satu universitas yang menjadi bagian dalam survei ini. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode analisis regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa konsep diri dalam penelitian ini memiliki pengaruh positif sebesar 37,8% terhadap motivasi belajar dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.

Kata Kunci : Mahasiswa, Konsep Diri, Motivasi Belajar, Universitas Kristen Maranatha.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6


(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1. Konsep Diri ... 8

2.1.1.Definisi Konsep Diri ... 8

2.1.2.Perkembangan Konsep Diri ... 10

2.1.3.Faktor yang mempengaruhi perkembangan Konsep Diri ... 12

2.1.4.Dimensi Konsep Diri ... 14

2.1.5.Peranan Konsep Diri ... 19

2.1.6.Konsep Diri positif dan Konsep Diri Negatif ... 21

2.1.7.Aspek Konsep Diri ... 25

2.1.8.Faktor-faktor dalam Konsep Diri... 26

2.1.9.Komponen Konsep Diri ... 28

2.2. Motivasi ... 31

2.2.1 Macam-macam Motivasi ... 34

2.2.2 Fungsi Motivasi ... 36

2.2.3 Teori Motivasi ... 38

2.2.4 Hal yang mempengaruhi Motivasi... 43

2.2.4.1. Motivasi ekstrinsik ... 43

2.2.4.2. Motivasi intrinsik ... 44

2.2.5. Aspek-aspek dalam Motivasi ... 44

2.2.6. Belajar ... 46

2.3. Hubungan Konsep Diri terhadap Motivasi Belajar ... 47


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.3.2. Kerangka Pemikiran ... 54

2.3 3. Hipotesis ... 55

BAB III METODE PENELITIAN... 56

3.1. Lokasi Penelitian ... 56

3.2. Waktu Penelitian ... 56

3.3. Jenis Penelitian ... 56

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 57

3.5. Jenis dan Sumber Data ... 58

3.6. Populasi dan Sampel ... 59

3.6.1. Populasi ... 59

3.6.2.Sampel ... 59

3.7. Skala Pengukuran Penelitian ... 60

3.8. Metode Analisis Data ... 61

3.9. Alat Analisis Data ... 61

3.10. Definisi Operasionalisasi Variabel ... 67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 74

4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 74

4.1.1. Uji Validitas ... 74

4.1.2. Uji Reliabilitas ... 78

4.2. Analisis Deskriptif Responden ... 79

4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 80

4.3.1 Variabel Gambaran Diri ... 80


(6)

4.3.3. Variabel Harga Diri ... 85

4.3.4. Variabel Peran ... 88

4.3.5. Variabel Identitas Diri ... 90

4.3.6. Variabel Motivasi Belajar ... 93

4.4. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Motivasi Belajar ... 99

4.4.1. Uji Asumsi Klasik ... 99

4.4.1.1. Uji Normalitas Data ... 99

4.4.1.2. Uji Heteroskedastisitas ... 100

4.4.1.3. Uji Multikoliniearitas ... 101

4.4.1.4. Uji Linieritas ... 102

4.4.2. Regresi Linier Berganda ... 103

4.4.3. Analisis Korelasi Pearson Product Moment ... 106

4.4.4. Analisis Koefisien Determinasi... 107

4.4.5. Pengujian Hipotesis ... 109

4.4.5.1. Uji Simultan (Uji F) ... 109

4.4.5.2. Uji Parsial (Uji t) ... 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119

5.1. Kesimpulan ... 119

5.2. Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 123 LAMPIRAN


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow ... 38

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 54

Gambar 4.1 Kurva Pengujian Statistik Durbin Watson ... 103

Gambar 4.2 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel X1 ... 112

Gambar 4.3 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel X2 ... 113

Gambar 4.4 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel X3 ... 114

Gambar 4.5 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel X4 ... 115


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ... 68

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil uji validitas variabel Gambaran Diri ... 74

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil uji validitas variabel Ideal Diri ... 75

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil uji validitas variabel Harga Diri ... 75

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil uji validitas variabel Peran ... 75

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil uji validitas variabel Identitas Diri ... 76

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil uji validitas variabel Motivasi Belajar ... 76

Tabel 4.7 Hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian ... 78

Tabel 4.8 Data deskriptif responden ... 79

Tabel 4.9 Skor jawaban responden terhadap item pernyataan X1 ... 81

Tabel 4.10 Rekapitulasi jawaban responden item pernyataan X1 ... 82

Tabel 4.11 Skor jawaban responden terhadap item pernyataan X2 ... 83

Tabel 4.12 Rekapitulasi jawaban responden item pernyataan X2 ... 85

Tabel 4.13 Skor jawaban responden terhadap item pernyataan X3 ... 86

Tabel 4.14 Rekapitulasi jawaban responden item pernyataan X3 ... 87

Tabel 4.15 Skor jawaban responden terhadap item pernyataan X4 ... 88

Tabel 4.16 Rekapitulasi jawaban responden item pernyataan X4 ... 90

Tabel 4.17 Skor jawaban responden terhadap item pernyataan X5 ... 91

Tabel 4.18 Rekapitulasi jawaban responden item pernyataan X5 ... 92

Tabel 4.19 Skor jawaban responden terhadap item pernyataan Y ... 93

Tabel 4.20 Rekapitulasi jawaban responden item pernyataan Y ... 96

Tabel 4.21 Hasil uji Normalitas ... 100

Tabel 4.22 Hasil uji Glejser ... 100


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.24 Nilai statistik Durbin Watson ... 102

Tabel 4.25 Hasil perhitungan nilai persamaan regresi ... 105

Tabel 4.26 Nilai koefisien korelasi Pearson Product Moment ... 106

Tabel 4.27 Koefisien korelasi dan taksirannya ... 107

Tabel 4.28 Analisis koefisien determinasi ... 108

Tabel 4.29 Persentase pengaruh dari masing-masing variabel bebas ... 109

Tabel 4.30 Pengujian hipotesis simultan (uji F) ... 110


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 126

Lampiran B Responden Penelitian ... 127

Lampiran C Lampiran Hasil Output SPSS... 129


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Berkaitan dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan, realitas kebijakan pemerintah maupun Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi seperti sekarang ini, banyak membawa perubahan yang memaksa Perguruan Tinggi berhadapan dengan ketatnya persaingan. Perguruan Tinggi dituntut untuk mampu mengatasi dan mengantisipasi datangnya pesaing dari Perguruan Tinggi lain baik negeri maupun swasta, menutup kelemahan-kelemahan yang ada, serta semaksimal mungkin memanfaatkan peluang-peluang dengan kekuatan yang dimilikinya.

Seiring dengan semakin banyaknya Perguruan Tinggi di Indonesia baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS), maka suatu lembaga pendidikan harus mampu meningkatkan kualitas terutama kualitas akademiknya sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu yang berkembang saat ini. Sehingga mutu output berupa lulusan suatu perguruan tinggi dapat berkiprah serta dapat diterima oleh dunia kerja dan masyarakat pada umumnya.

Sebagai salah satu lembaga pendidikan, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mengemban misi pendidikan nasional dengan tetap memperhatikan berbagai faktor seperti instrumen input, kelembagaan (organisasi), serta kualitas pengelolaan, agar tetap eksis serta dapat mengukir nama baik di masyarakat. Keberhasilan suatu PTS, sangat tergantung pada keadaan organisasi itu sendiri serta pengelolaan yang baik


(12)

yaitu adanya kerjasama antar unsur pimpinan, staf dosen, staf administrasi, dan mahasiswa.

Sebagai objek, mahasiswa terlibat secara langsung dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) di suatu Perguruan Tinggi. Keberhasilan PBM tersebut ditentukan dari jalinan kerjasama dan kualitas keterlibatan antara unsur mahasiswa bersama-sama dengan dosen. Mengingat bahwa mahasiswa juga merupakan salah satu unsur penting dalam proses pencapaian tujuan suatu perguruan tinggi, oleh karena itu mereka harus mendapatkan perhatian, terutama dengan mengetahui dan menganalisis faktor-faktor pendorong motivasi mahasiswa dalam belajar sehingga mereka dapat mencapai prestasi akademik yang memuaskan dan agar mereka juga dapat menyelesaikan studinya di perguruan tinggi secara tepat waktu.

Dalam belajar sangat diperlukan motivasi. Menurut beberapa ahli psikologi, pada diri seseorang terdapat penentuan tingkah laku, yang bekerja untuk mempengaruhi tingkah laku itu. Faktor penentu tersebut adalah motivasi atau daya penggerak tingkah laku manusia. Motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Pernyataan ahli tersebut, dapat diartikan bahwa yang dimaksud tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu. Motivasi belajar adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan pada perilaku yang menimbulkan kegiatan belajar (Azizah, 2007). Belajar di perguruan tinggi adalah suatu pekerjaan yang berat, dan belajar di perguruan tinggi sangat berbeda dengan belajar di sekolah menengah. Tanggung jawab belajar hampir seluruhnya dipercayakan pada para


(13)

3 Universitas Kristen Maranatha mahasiswa. Pengajar atau dosen hanya memberikan dasar-dasar pengetahuan saja. Oleh karena itu, pada mahasiswa dituntut adanya sikap dan perilaku yang benar dalam belajar. Salah satu hal yang penting ketika belajar di perguruan tinggi adalah perlu adanya motivasi yang tinggi pada diri mahasiswa untuk belajar. Belajar di perguruan tinggi merupakan kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman tentang suatu hal, atau penguasaan kecakapan dalam suatu hal atau bidang hidup tertentu lewat usaha, pengajaran atau pengalaman. Hasil belajar adalah perubahan pandangan, cara berpikir, berperasaan, berkehendak cara kerja, dan keseluruhan perilaku hidup. Belajar merupakan salah satu kegiatan penting dalam usaha pertumbuhan dan perkembangan pribadi. Kegiatan belajar juga merupakan sebagai bentuk aktivitas mahasiswa berdasarkan keinginannya sendiri, sehingga pengetahuan tentang belajar lebih banyak dilandasi oleh karena adanya motivasi diri dalam menuntut ilmu atau belajar, karena motivasi berperan sangat penting dalam membangun prestasi dalam belajar. Motivasi tiap orang untuk belajar di perguruan tinggi berbeda-beda. Motivasi sudah ada pada saat seseorang akan melakukan sesuatu, namun banyak yang tidak menyadarinya. Oleh karena itu, perlu kita mengetahui apa sebenarnya motivasi belajar yang ada pada diri kita sendiri serta metode dalam belajar yang harus kita terapkan.

Selanjutnya, motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni cita-cita, kemampuan belajar, kondisi, lingkungan dan unsur-unsur dinamis dalam belajar. Kepercayaan diri tersebut merupakan suatu bentuk dari konsep diri, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Burn (1977, dikutip dari Slameto 2003) yang menyatakan bahwa konsep diri merupakan suatu kepercayaan mengenai keadaan


(14)

sendiri yang relatif sulit diubah. Individu yang memiliki konsep diri negatif meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Sedangkan individu yang memiliki konsep diri positif akan bersikap optimis, percaya diri sendiri dan selalu besikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialami.

Universitas Kristen Maranatha merupakan salah satu PTS yang sudah berkiprah selama lebih dari 40 tahun. Jika dilihat dari lamanya berdiri, maka sepantasnyalah nama Universitas Kristen Maranatha dikenal terutama oleh masyarakat di kota Bandung. Namun demikian, Universitas Kristen Maranatha tetap berusaha untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan baik kualitas proses belajar mengajar, fasilitas pendukung, para dosen, pelayanan akademik, maupun kualitas lulusan agar dapat dipercaya serta dapat diterima oleh pengguna lulusan atau dunia kerja pada umumnya. Motivasi belajar, nampaknya menjadi salah satu penyebab belum tercapainya sasaran mutu. Demikian hasil studi yang dilakukan oleh Fyans & Maerh dalam Suciati (2005) menunjukkan dari tiga faktor (latar belakang keluarga, kondisi sekolah, dan motivasi), bahwa motivasi merupakan prediktor yang paling baik untuk prestasi belajar. Rendahnya motivasi belajar akan berdampak pada prestasi akademik mahasiswa secara keseluruhan dan akhirnya akan berdampak pada kualitas lulusan yang dihasilkan. Kualitas lulusan yang rendah akan membentuk image yang tidak baik terhadap lulusan Universitas Kristen Maranatha di mata para pengguna dan dunia kerja pada umumnya. Senat, Himpunan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Universitas Kristen Maranatha pada beberapa tahun yang lalu memiliki kredibilitas yang kurang baik. Banyak orang yang mempersepsikan bahwa


(15)

5 Universitas Kristen Maranatha mahasiswa yang tergabung dalam Senat, Himpunan dan Unit Kegiatan adalah mahasiswa yang memiliki IPK rendah, kegiatan yang tidak terstruktur, dan tanggapan negatif lainnya. Namun, seiring perkembangan program dan kebijakan universitas sekarang telah berubah, dengan dilakukannya tes seleksi masuk, kegiatan yang terstruktur, dan kegiatan pengembangan diri yang lebih baik.

Mahasiswa yang memutuskan untuk bergabung dalam kegiatan

kemahasiswaan seharusnya sudah mengetahui konsekuensi yang akan dihadapinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa waktu belajar mahasiswa akan tersita oleh kegiatan kemahasiswaan. Pada saat seseorang baru bergabung dalam kegiatan kemahasiswaan, mayoritas mereka akan mengatakan bahwa mereka akan mampu mengatur dan membagi waktu dengan baik antara kuliah dan kegiatan kemahasiswaan. Jika hanya menjadi anggota saja, tentu hal ini dapat dilakukan dengan mudah, tetapi beda halnya dengan mahasiswa yang menjadi pengurus inti struktural dalam kegiatan kemahasiswaannya. Secara umum, pengurus inti struktural dapat dijabarkan sebagai ketua, wakil, sekretaris, dan bendahara. Namun di beberapa organisasi kemahasiswaan, ada tambahan yaitu kepala divisi. Sebagai mahasiswa yang menjadi pengurus inti struktural di organisasi kemahasiswaan, tentu tanggung jawabnya lebih besar dibandingkan dengan menjadi anggota biasa saja. Anggota biasa, jika dia tidak aktif, tidak akan menjadi masalah. Lain halnya dengan pejabat strukural, tanggung jawabnya lebih besar dan tentu saja tidak bisa ditinggalkan begitu saja seperti anggota biasa. Secara otomatis, waktu belajarnya akan lebih banyak tersita sehingga memungkinkan terjadinya penurunan prestasi dan motivasi belajar jika waktu belajarnya tidak dikelola dengan baik.


(16)

Berdasarkan alasan-alasan di atas, peneliti ingin mengkaji dan menelaah mengenai hubungan konsep diri dengan motivasi belajar melalui penelitian dengan

judul “Pengaruh Konsep Diri Terhadap Motivasi Belajar Pada SEMA, HIMA

dan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha”

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh konsep diri pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan

mahasiswa Universitas Kristen Maranatha?

2. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar pada SEMA, HIMA dan Unit

Kegiatan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha?

3. Apakah terdapat pengaruh konsep diri terhadap motivasi belajar pada pada

SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha?

1.3. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh konsep diri pada pada SEMA,

HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi belajar pada pada SEMA,


(17)

7 Universitas Kristen Maranatha

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh konsep diri terhadap motivasi

belajar pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

1.4. Manfaat penelitian

1.4.1. Manfaat bagi universitas

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sumbangan atau masukan bagi universitas yang bersangkutan untuk mempelajari sampai sejauh mana kecenderungan konsep diri dapat mempengaruhi terhadap motivasi belajar mahasiswa, terutama pada lingkungan SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

1.4.2. Manfaat bagi pembaca

Dari penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, serta dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang.


(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah peneliti mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Konsep Diri

Terhadap Motivasi Belajar Pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan Mahasiswa

Universitas Kristen Maranatha, maka peneliti dalam bab ini akan mencoba menarik

suatu kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.

1. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji

korelasi, uji koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Konsep Diri (Gambaran Diri, Ideal Diri, Harga Diri, Peran dan Identitas Diri) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan, karena dilihat dari rata-rata tanggapan responden terhadap kuesioner yang disebarkan pada SEMA, HIMA, dan Unit Kegiatan Mahasiswa sebesar 1057 (berada pada kategori cukup tinggi hingga tinggi)

2. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji

korelasi, uji koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Motivasi belajar secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan, karena dilihat dari rata-rata tanggapan responden terhadap kuesioner yang disebarkan pada SEMA, HIMA, dan Unit Kegiatan Mahasiswa sebesar 6402 (berada pada kategori cukup tinggi).


(19)

120 Universitas Kristen Maranatha

3. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji

korelasi, uji koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

- Gambaran Diri secara parsial memiliki pengaruh yang Signifikan terhadap

Motivasi Belajar dengan persentase hubungan sebesar 8,94%.

- Ideal Diri secara parsial memiliki pengaruh yang Signifikan terhadap

Motivasi Belajar dengan persentase hubungan sebesar 15,17%.

- Harga Diri secara parsial memiliki pengaruh yang tidak Signifikan terhadap

Motivasi Belajar dengan persentase hubungan sebesar 3,82%.

- Peran secara parsial memiliki pengaruh yang tidak Signifikan terhadap

Motivasi Belajar dengan persentase hubungan sebesar 6,22%

- Identitas Diri secara parsial memiliki pengaruh yang tidak Signifikan

terhadap Motivasi Belajar dengan persentase hubungan sebesar 3,68%

Sehingga dapat terlihat secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan Konsep diri (Gambaran Diri, Ideal Diri, Harga Diri, Peran dan Identitas Diri) terhadap Motivasi Belajar pada SEMA, HIMA, dan Unit Kegiatan Mahasiswa dengan persentase hubungan sebesar 37,8%, sedangkan sisanya sebesar 62,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti. Jika mengacu pada penelitian yang dilakukan Arko Pujadi (2007), variabel lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa dapat berupa faktor intrinsik dalam dirinya dan faktor-faktor ekstrinsik (lingkungan belajarnya), seperti kualitas dosen, materi kuliah, metode perkuliahan, kondisi dan suasana ruang kuliah, dan fasilitas perpustakaan.


(20)

Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA, dan Unit Kegiatan Universitas Kristen Maranatha masih perlu ditingkatkan. Motivasi belajar tersebut sama (merata) diantara mahasiswa yang berbeda gender, jurusan dan tahun angkatan. Sementara, dari hasil pengujian terhadap faktor-faktor yang diduga memiliki hubungan dengan motivasi belajar mahasiswa, dua diantaranya, yaitu Gambaran diri dan Ideal diri terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi belajar mahasiswa. Sedangkan hubungan motivasi belajar mahasiswa dengan tiga faktor lainnya, yaitu Harga diri, Peran, dan Identitas diri tenyata tidak signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti ingin memberikan beberapa saran, semoga saran ini dapat berguna. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Disadari bahwa hasil yang diperoleh melalui penelitian ini sangat terbatas,

karena hanya berkaitan dengan masalah aspek konsep diri yang dihubungkan dengan motivasi belajar, untuk itu disarankan, perlu dikaji lebih lanjut masalah-masalah lain diluar konsep diri, baik itu dalam penambahan atau pengurangan jumlah variabel dalam konsep diri (Gambaran Diri, Ideal Diri, Harga Diri, Peran dan Identitas Diri) maupun variabel lain yang berkaitan dengan strategi peningkatan motivasi belajar yang belum terekam dalam penelitian ini.

2. Untuk mendapatkan hasil temuan penelitian yang lebih baik lagi, sebagai

pembanding penelitian ini, maka untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama disarankan untuk melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang


(21)

122 Universitas Kristen Maranatha berbeda dan tentunya lebih banyak, karena dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan cukup terbatas mengingat keterbatasan waktu peneliti.

3. Bagi pembaca, jika skripsi ini digunakan sebagai referensi, maka hendaknya

dikaji kembali, karena penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

4. Bagi universitas, peneliti menyadari bahwa dalam suatu lingkungan kampus

terdapat banyak mahasiswa dengan bermacam-macam motivasi belajar, oleh karena itu peran dosen cukup banyak untuk meningkatkan belajar mahasiswanya. Hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

 Optimalisasi penerapan prinsip belajar,

 Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran,

 Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan mahasiswa,


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, (1987). Social Intelligent, New York: John Wiley & Sons.

Alimul, H. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung. Berzonsky, M.D. (1981). Adolescent Development. New York: MacMilan.

Publishing. Co Inc.

Bilson Simamora, 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Surabaya: Pustaka Utama.

Brehm. S.S dan Kassin. S.M (1989). Social Psycology. Boston: Houghton Mifflin Company.

Burns, Robert. (1982). Self-Concept Development And Education. London: Holt, Rinehart and Wiston.

Calhoun, J.F., dan Acocella, J.R. (1990). Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Alih bahasa: Satmoko. Semarang: IKIP Semarang Press.

Cherniss, Cary and Daniel Goleman (ed). (2001). The Emotionally Intelligent Workplace: How to Select for, Measure and Improve Emotional Intelligence in individuals, Groups and Organizations, San Fransisco: Jossey Bass.

Derlega, Valerian A Winstead. Barbara A. dan Jones. Warren H. (1981). Personality: Contemporary Theory and Research . United States: Thomson & Wadsworth Inc.

Dessler, Gary. (1998). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2, Jakarta: PT. Prehallindo.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Erna Widyawati. 2009. Analisis Pengaruh Konsep Diri Terhadap Motivasi Belajar

Mahasiswa. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen. Universitas Gunadarma Depok.

Fitts, W.H. 1971. The Self Concept and The Self Actualization, Los Angeles: Western Psychological Service.


(23)

124 Universitas Kristen Maranatha

Gujarati, N.D. 2003. Basic Econometrics. 4th ed. New York: McGraw-Hill

Companies, Inc.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Husein Umar, 2003, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Jogiyanto (2010). Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman- pengalaman, edisi pertama, Yogyakarta. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UGM. Kartono, Kartini, Gulo, Dali. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya, 1987

Keliat, B. A. (1992). Gangguan Konsep Diri. Jakarta : EGC.

Middlebrook, P.N. (1980), Social Psychology And Modern Life. NY: Alfred A. Knopft, Inc.

Montana. (2001). Positive & Negative Self Concept.

www.montana.edu/www4th/self.html-8k.

Muzakil Malik. 2010. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Malang. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Malang.

Naam Sahputra. 2009. Hubungan Konsep Diri Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara Medan.

Nana Sudjana. (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Ngalim Purwanto. (2001). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosada karya.

Ormrod, E Jeanne. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Partosuwido, S.R., Nuryoto, S & Irfan, S. 1985. Peranan Konsep Diri dan Perkembangan Psikososial Anak Remaja yang Kurang Berprestasi di DIY. Laporan Penelitian. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Potter & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.


(24)

Rakhmat, Jalaludin. 2002. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung.

Riduwan. (2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P, dan Judge, Timothy A, 2008. Perilaku Organisasi Buku 1, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

Salbiah. (2003). KDK, Konsep Diri. Dapat dibuka Pada Situs

http://www.Digitized.USU.DigitalLibrary3.com.

Santrock, J. W.. 2008. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.

Sardiman A.M. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Simamora. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi kedua. PT.Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (1994). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Song, L.S. & Hattie, J, 1982, Home Environment, Self Concept and Academic Achievement a Causal Modelling Approach, Journal of Educational Psychology, 76, 1269-1281.

Sugiyono, 2007. Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2006) , Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC. Stuart, W & Sundeen, J. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa, edisi 3. Jakarta :

EGC.

Tarwoto & Wartonah. (2003). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses keperawatan, edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Thursan, Hakim. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. Woodworth, R.S. and Marquis D.G. (1957). Psychology. New Yok: Holt.


(1)

3. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, uji koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

- Gambaran Diri secara parsial memiliki pengaruh yang Signifikan terhadap Motivasi Belajar dengan persentase hubungan sebesar 8,94%.

- Ideal Diri secara parsial memiliki pengaruh yang Signifikan terhadap Motivasi Belajar dengan persentase hubungan sebesar 15,17%.

- Harga Diri secara parsial memiliki pengaruh yang tidak Signifikan terhadap Motivasi Belajar dengan persentase hubungan sebesar 3,82%.

- Peran secara parsial memiliki pengaruh yang tidak Signifikan terhadap Motivasi Belajar dengan persentase hubungan sebesar 6,22%

- Identitas Diri secara parsial memiliki pengaruh yang tidak Signifikan terhadap Motivasi Belajar dengan persentase hubungan sebesar 3,68%

Sehingga dapat terlihat secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan Konsep diri (Gambaran Diri, Ideal Diri, Harga Diri, Peran dan Identitas Diri) terhadap Motivasi Belajar pada SEMA, HIMA, dan Unit Kegiatan Mahasiswa dengan persentase hubungan sebesar 37,8%, sedangkan sisanya sebesar 62,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti. Jika mengacu pada penelitian yang dilakukan Arko Pujadi (2007), variabel lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa dapat berupa faktor intrinsik dalam dirinya dan faktor-faktor ekstrinsik (lingkungan belajarnya), seperti kualitas dosen, materi kuliah, metode perkuliahan, kondisi dan suasana ruang kuliah, dan fasilitas perpustakaan.


(2)

Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA, dan Unit Kegiatan Universitas Kristen Maranatha masih perlu ditingkatkan. Motivasi belajar tersebut sama (merata) diantara mahasiswa yang berbeda gender, jurusan dan tahun angkatan. Sementara, dari hasil pengujian terhadap faktor-faktor yang diduga memiliki hubungan dengan motivasi belajar mahasiswa, dua diantaranya, yaitu Gambaran diri dan Ideal diri terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi belajar mahasiswa. Sedangkan hubungan motivasi belajar mahasiswa dengan tiga faktor lainnya, yaitu Harga diri, Peran, dan Identitas diri tenyata tidak signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti ingin memberikan beberapa saran, semoga saran ini dapat berguna. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Disadari bahwa hasil yang diperoleh melalui penelitian ini sangat terbatas, karena hanya berkaitan dengan masalah aspek konsep diri yang dihubungkan dengan motivasi belajar, untuk itu disarankan, perlu dikaji lebih lanjut masalah-masalah lain diluar konsep diri, baik itu dalam penambahan atau pengurangan jumlah variabel dalam konsep diri (Gambaran Diri, Ideal Diri, Harga Diri, Peran dan Identitas Diri) maupun variabel lain yang berkaitan dengan strategi peningkatan motivasi belajar yang belum terekam dalam penelitian ini.

2. Untuk mendapatkan hasil temuan penelitian yang lebih baik lagi, sebagai pembanding penelitian ini, maka untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama disarankan untuk melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang


(3)

berbeda dan tentunya lebih banyak, karena dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan cukup terbatas mengingat keterbatasan waktu peneliti.

3. Bagi pembaca, jika skripsi ini digunakan sebagai referensi, maka hendaknya dikaji kembali, karena penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

4. Bagi universitas, peneliti menyadari bahwa dalam suatu lingkungan kampus terdapat banyak mahasiswa dengan bermacam-macam motivasi belajar, oleh karena itu peran dosen cukup banyak untuk meningkatkan belajar mahasiswanya. Hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

 Optimalisasi penerapan prinsip belajar,

 Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran,

 Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan mahasiswa,


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, (1987). Social Intelligent, New York: John Wiley & Sons.

Alimul, H. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung. Berzonsky, M.D. (1981). Adolescent Development. New York: MacMilan.

Publishing. Co Inc.

Bilson Simamora, 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Surabaya: Pustaka Utama.

Brehm. S.S dan Kassin. S.M (1989). Social Psycology. Boston: Houghton Mifflin Company.

Burns, Robert. (1982). Self-Concept Development And Education. London: Holt, Rinehart and Wiston.

Calhoun, J.F., dan Acocella, J.R. (1990). Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Alih bahasa: Satmoko. Semarang: IKIP Semarang Press.

Cherniss, Cary and Daniel Goleman (ed). (2001). The Emotionally Intelligent Workplace: How to Select for, Measure and Improve Emotional Intelligence in individuals, Groups and Organizations, San Fransisco: Jossey Bass.

Derlega, Valerian A Winstead. Barbara A. dan Jones. Warren H. (1981). Personality: Contemporary Theory and Research . United States: Thomson & Wadsworth Inc.

Dessler, Gary. (1998). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2, Jakarta: PT. Prehallindo.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Erna Widyawati. 2009. Analisis Pengaruh Konsep Diri Terhadap Motivasi Belajar

Mahasiswa. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen. Universitas Gunadarma Depok.

Fitts, W.H. 1971. The Self Concept and The Self Actualization, Los Angeles: Western Psychological Service.


(5)

Gujarati, N.D. 2003. Basic Econometrics. 4th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Husein Umar, 2003, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Jogiyanto (2010). Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman- pengalaman, edisi pertama, Yogyakarta. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UGM. Kartono, Kartini, Gulo, Dali. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya, 1987

Keliat, B. A. (1992). Gangguan Konsep Diri. Jakarta : EGC.

Middlebrook, P.N. (1980), Social Psychology And Modern Life. NY: Alfred A. Knopft, Inc.

Montana. (2001). Positive & Negative Self Concept.

www.montana.edu/www4th/self.html-8k.

Muzakil Malik. 2010. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Malang. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Malang.

Naam Sahputra. 2009. Hubungan Konsep Diri Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara Medan.

Nana Sudjana. (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Ngalim Purwanto. (2001). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosada karya.

Ormrod, E Jeanne. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Partosuwido, S.R., Nuryoto, S & Irfan, S. 1985. Peranan Konsep Diri dan Perkembangan Psikososial Anak Remaja yang Kurang Berprestasi di DIY. Laporan Penelitian. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Potter & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.


(6)

Rakhmat, Jalaludin. 2002. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung.

Riduwan. (2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P, dan Judge, Timothy A, 2008. Perilaku Organisasi Buku 1, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

Salbiah. (2003). KDK, Konsep Diri. Dapat dibuka Pada Situs

http://www.Digitized.USU.DigitalLibrary3.com.

Santrock, J. W.. 2008. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.

Sardiman A.M. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Simamora. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi kedua. PT.Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (1994). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Song, L.S. & Hattie, J, 1982, Home Environment, Self Concept and Academic Achievement a Causal Modelling Approach, Journal of Educational Psychology, 76, 1269-1281.

Sugiyono, 2007. Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2006) , Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC. Stuart, W & Sundeen, J. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa, edisi 3. Jakarta :

EGC.

Tarwoto & Wartonah. (2003). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses keperawatan, edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Thursan, Hakim. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. Woodworth, R.S. and Marquis D.G. (1957). Psychology. New Yok: Holt.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASITERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN Pengaruh Motivasi Organisasi Dan Keaktifan Berorganisasi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 7 12

Pengaruh Lingkungan Kampus terhadap Motivasi Belajar pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

2 3 27

Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Pengurus Inti Senat dan Himpunan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

0 1 21

Promosi Unit Kegiatan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

0 0 21

Berbagai Alasan Sukses dan Motivasi Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

0 0 23

Analisis Pengaruh Faktor Persepsi Mahasiswa Tentang Fase Pengajaran Dosen dan Motivasi Belajar Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 101

Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda: Studi pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 1 29

Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2007.

0 0 14

Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap terhadap Keputusan Masuk Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 1 15

Pengaruh Intensitas Dalam Mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa, Motivasi Belajar dan Efikasi Diri terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Angkatan 2015 dan 2016

0 1 14