Pengaruh Citra Merek dan Asosiasi Merek terhadap Minat Beli Produk ZARA di Bandung.

(1)

ABSTRACT

A brand that has been known for having a prominent position in the competitive business when supported by a variety of aspects, namely through the brand image and brand association. Consumers will have a positive response through brand image and associations that will affect the buying interest.

Based on this thinking above, the writer do the research to determine the effect of brand image and brand associations against the buying interest.

The research method used by writer is method of survey research, which is the research that takes a sample from a population and using questionnaires as the main data collection tool. To test the effect of brand image and brand associations against the buying interests used analysis of Simple Linear Regression and Correlation. Primary data collection through questionnaire dissemination of the Student of Maranatha Christian University, the number of samples is 61 respondents. This study uses SPSS 2.0, the results showed that the value of Adjusted R Square is 0.349. In other words, brand image and brand assosication factor influencing Buying Interest is 34.9% and 65.1% influenced by other factors not included in the study. The research show that brand image do not influence buying interest while the brand association do, it means brand image is not yet established among Maranatha students while brand assosication is established since they feel ZARA products appropriate and reflects their personal characteristics.


(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Suatu merek yang telah terkenal akan memiliki suatu posisi yang menonjol dalam persaingan bisnis bila didukung oleh berbagai aspek yaitu melalui citra merek dan asosiasi merek. konsumen akan mempunyai tanggapan positif melalui citra merek dan asosiasi yang akan mempengaruhi minat beli.

Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh citra merek dan asosiasi merek terhadap minat beli

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian survey, yaitu merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Untuk menguji Pengaruh citra merek dan asosiasi merek terhadap minat beli digunakan analisis regresi linier sederhana dan korelasi. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuisioner terhadap Mahasiswa/i Universitas Kristen Maranatha, banyaknya sampel adalah 61 responden. Penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 2.0, hasil penelitian menunjukan bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,349. Dengan kata lain faktor citra merek dan asosiasi merek mempengaruhi minat beli sebesar 34,9 % sedangkan 65,1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian

Temuan penelitian menunjukan bahwa cita merek tidak memepengaruhi minat beli sedangkan asosiasi merek mempengaruhi minat beli, artinya citra merek belum terbentuk dikalangan mahasiswa sedangkan asosiasi merek terbentuk karena mahasiswa merasa produk ZARA sesuai dan mencerminkan karakteristik pribadinya. Kata Kunci: merek, citra merek, asosiasi merek, minat beli.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …... ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ... iii

SURAT PERNYATAAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Maksud Penelitian ... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Pemasaran ... 8

2.2 Merek .... ... 8

2.3 Citra Merek ... 14

2.4 Asosiasi Merek ... 17

2.5 Minat Beli ... 21

2.6 Pengaruh Antara Variabel ... 26

2.6.1 Pengaruh Antara Citra Merek Terhadap Minat Beli ... 26

2.6.2 Pengaruh Asosiasi Terhadap Minat Beli ... 27

2.7 Model Penelitian ... 27

2.8 Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Objek penelitian ... 29

3.2 Metode Penelitian ... 29

3.2.1 Desain penelitian ... 29

3.2.2 Populasi dan Sampel ... 30

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 30

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.5 Uji Validitas ... 34

3.6 Uji Reabilitas ... 35

3.7 Uji Normalitas ... 36


(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.2 Profil Responden ... 39

4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Usia ... 39

4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ... 41

4.3 Pernyataan Responden Mengenai Citra Merek ... 42

4.4 Pernyataan Responden Mengenai Asosiasi Merek ... 44

4.5 Pernyataan Responden Mengenai Minat Beli ... 48

4.6 Uji Validitas ... 50

4.7 Uji Reabilitas ... 54

4.8 Uji Normalitas ... 57

4.9 Uji Regresi Sederhana ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 69


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Model Penelitian ... 28


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Produk Branded Fashion ... 3

Tabel II Definisi Operasional Variabel ... 32

Tabel III Skala Likert ... 34

Tabel IV Profil Responden Berdasarkan Usia ... 40

Tabel V Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

Tabel VI Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ...41

Tabel VII ZARA Memiliki Kualitas yang Tinggi ... 42

Tabel VIII ZARA Memiliki Reputasi yang Bagus ...43

Tabel IX ZARA Bergengsi ... 43

Tabel X ZARA Memberikan perasaan senang pada diri konsumen ... 44

Tabel XI ZARA mebuat diri konsumen merasa nyaman ... 45

Tabel XII ZARA melayani semua segmen pria, wanita dan anak-anak ... 45

Tabel XIII ZARA mengerti keinginan konsumen ... 46

Tabel XIV ZARA modern dan tidak ketinggalan zaman ... 47

Tabel XV Konsumen berniat mencari informasi lebih lanjut mengenai produk ZARA... 48

Tabel XVI Konsumen berniat mencari informasi tentang harga produk ZARA ... 49

Tabel XVII Konsumen berniat mencari informasi tentang kualitas produk ZARA... ... 50

Tabel XVIII Uji Validitas ... 51


(8)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

Tabel XX Uji Normalitas ... 58 Tabel XXI Uji Regresi Sederhana ... 59


(9)

DAFATAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Kuesioner ... 69 Lampiran B Data Responden ... 70 Lampiran C Hasil Penelitian Pendahuluan (Pre Test) ... 72


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan bertambah maraknya dunia fashion di Indonesia akibat semakin banyaknya mode-mode fashion maka dapat melengkapi masyarakat Indonesia dalam hal memilih baju atau celana yang dipakainya. Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia. Jenis pakaian yang senantiasa mengikuti akan keinginan konsumen akan lebih diminati. Persaingan yang semakin ketat membuat para pengusaha berusaha mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya. Perdagangan bebas telah membuka batas-batas antar negara dimana pelaku bisnis dituntut untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas produk dan jasanya agar dapat memenangkan persaingan yang semakin kompetitif. Begitu pula halnya dengan pelaku ritel yang berbondong-bondong membangun dan membuka gerai baru meskipun ekonomi tanah air belum bisa dipandang stabil tetapi para pengelola retail masih terlihat optimis dengan daya beli masyarakat yang akan terus meningkat, ditunjang juga dengan gaya hidup masyarakat yang bergeser ke arah modernisasi dan

brand minded, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung.

Salah satu peritel asing yang ikut meramaikan persaingan antar ritel khususnya di bidang fashion di Indonesia ini adalah ZARA, salah satu brand fashion ternama yang lahir di Spanyol di bawah naungan salah satu distributor fashion terbesar di dunia, Inditex grup. ZARA didirikan oleh Armancio Ortega di La Coruna, Spanyol. Gerai pertama Amancio dibuka pada tahun 1975 dan pada tahun 1989


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Amancio membuka gerai internasionalnya untuk pertama kali di Paris dan New York. ZARA saat ini menjadi merek terbesar yang dimiliki oleh Inditex grup, disamping merek-merek pendukung lain seperti Pull and Bear dan Massimo Dutti. Omset yang dimiliki ZARA sebesar 5.352 juta Euro pada akhir tahun 2006 (Majalah SWA No. 05, Edisi Agustus 2006: 68). Inditex Grup selama ini bergerak dalam pengelolaan usaha fashion yang sukses mengelola merek-merek fashion terkenal dunia dan memiliki lebih dari 2400 gerai di 50 negara. (www. Inditexgroup.com). Hal ini terbukti dengan penjualan bersih yang meningkat sebesar 22% pertahunnya.

ZARA di Indonesia di bawah naungan PT. Mitra Adiperkasa Tbk. (MAP), perusahaan ritel di bidang peralatan dan perlengkapan fashion dan lifestyle yang merupakan pemegang hak eksklusif ZARA di Indonesia (www.republika.co.id). ZARA masuk pertama kali ke Indonesia adalah tanggal 18 Agustus 2005. MAP merupakan perusahaan yang mendistribusikan produk fashion, produk olahraga dan gaya hidup. Saat ini MAP mengoperasikan lebih dari 500 gerai di 22 kota besar di Indonesia. Keberadaan ZARA sendiri di Indonesia menjadi hal yang fenomenal bagi MAP, karena di tahun awal keberadaannya ZARA telah mendapatkan sambutan antusias pasar fashion Indonesia. Sehingga keberadaan ZARA dapat memberikan keuntungan besar bagi MAP. Selain itu merek fashion asal Spanyol ini juga memberikan pengaruh positif melalui gerai dan produknya yang eksklusif kepada citra perusahaan MAP sebagai perusahaan ritel dan distributor merek-merek global di Indonesia.

Pada saat ini di Indonesia sudah banyak terdapat branded fashion store seperti Zara, Top shop, Mango, Topman, Giordano, dan lain-lain dimana target pasar adalah konsumen muda golongan menengah. Produk-produk yang dijual oleh


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

branded fashion tersebut beragam mulai dari baju, tas, sepatu, dompet, sabuk,

parfum, dan sebagainya.

Berdasarkan wawancara terhadap 30 orang yang menggunakan produk branded fashion, didapatkan data seperti di bawah ini:

Tabel I Produk Branded Fashion Yang Sering Dibeli Oleh Responden Di Bandung

NO PRODUK FREKUENSI % FREKUENSI

1 ZARA 20 66.67

2 MANGO 6 20

3 TOPSHOP/ TOPMAN 3 10

4 GIORDANO 1 3.33

TOTAL 30 100

Sumber: Hasil wawancara, Februari 2012, diolah

Berdasarkan hasil polling tersebut, maka pada akhirnya diambil 1 hasil pilihan terbesar dari responden yaitu branded fashion ZARA untuk digunakan sebagai obyek pada penelitian ini dimana persentase responden yang memilih

branded fashion store ZARA adalah sebesar 66,67%. Suatu merek yang telah

terkenal akan memiliki suatu posisi yang menonjol dalam persaingan bila didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Dari branded fashion yang dibeli oleh responden di Bandung didapat 20 responden yang memilih produk ZARA maka dapat diketahui tanggapan para konsumen terhadap elemen-elemen brand ZARA sebagai produk


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

kesimpulan tentang beberapa alasan mengapa konsumen atau orang membeli produk merek ZARA:

1. Produk branded fashion yang up to date

2. Gerai yang mengusung sistem one stop shopping

3. Pergantian model dan jumlah unit yang terbatas sehingga menimbulkan kesan eksklusif.

ZARA diasosiasikan oleh konsumennya sebagai produk branded fashion yang up to date, fashionable dan untuk komunitas anak muda. ZARA mampu meraih hati konsumen karena memiliki sistem kerja yang berbeda dengan merek-merek fashion lainnya. ZARA tidak hanya menciptakan permintaan untuk trend terbaru dengan mengadakan fashion show namun dengan mempelajari dan mengamati permintaan pasar di seluruh jaringan gerai ZARA. Hasil dari pengamatan tersebut diolah menjadi desain atau rancangan fashion dan kemudian diproduksi dalam waktu yang singkat. Selain itu ZARA menawarkan one stop shopping bagi konsumennya. Pakaian dan aksessoris yang dibutuhkan oleh konsumen wanita, pria dan anak-anak dapat dipenuhi di gerainya. Namun karena turnover dari produknya yang cepat, maka setiap harinya style yang terdapat di gerai ZARA selalu mengalami perubahan. Selain itu keunggulan ZARA juga melalui konsep bisnisnya yang disebut sebagai freshly baked clothes. Dimana ZARA mengumpamakan produknya sebagai produk yang rapuh (perishable) seperti bahan pangan. Artinya produk ZARA yang memang tidak dapat bertahan lama menjadi produk yang ditawarkan kepada konsumen, namun setiap minggu harus diganti dengan produk baru agar tetap memberikan kesegaran bagi pembeli. Kecepatan dan efisiensi merupakan sumber kesuksesan ZARA, karena setiap hal dipastikan tetap berada pada jalurnya yakni


(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

dengan menjadikan ZARA sebagai yang pertama di pasar dengan produk fashion yang terakhir (up to date). Dengan produk-produk fashion baru yang selalu datang tiap harinya dan sekitar 11.000 produk dalam setahun maka tidak mengherankan kalau konsumen kemudian menjadi pembeli yang impulsif (impulsive buyer) yang secara rutin berkunjung ke gerai ZARA sebagai pembeli yang loyal.

1.2 Perumusan Masalah

Respon konsumen terhadap branded fashion ZARA tergantung dari berbagai hal misalnya kualitas produk, bentuk atau model produk dan harga yang berkaitan dengan merek tersebut.

Dari hasil wawancara dengan konsumen ZARA dapat disimpuklan bahwa ZARA mempunyai citra merek dan asosiasi yang tinggi sehingga orang berkeinginan membeli produk produk yang ditawarkanya.berdasarkan temuan tersebut,maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh citra merek dan asosiasi terhadap minat beli. Sehingga perumusan masalah adalah sebagai berikut:

“Apakah ada pengaruh citra merek dan asosiasi merek terhadap minat beli produk ZARA di Bandung?”


(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memenuhi salah satu syarat penulis dalam menempuh ujian Tingkat Strata 1 (S1) dalam bidang Ilmu Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang pengaruh citra merek dan asosiasi merek ZARA terhadap minat beli produk ZARA

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini adalah:

Untuk mengetahui pengaruh citra merek dan asosiasi merek ZARA terhadap minat beli konsumen

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi akademisi

Penelitian ini untuk menambah pengetahuan , dan pengalaman yang berhubungan dengan kuliah manejemen pemasaran sehingga dengan penelitian ini pihak penulis, dan pembaca dapat memahami pengaruh citra merek dan asosiasi merek terhadap minat beli konsumen ZARA.

2. Bagi penulis

Untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan realita yang terjadi di lapangan, mengenai masalah-masalah yang ada dalam pemasaran


(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

khususnya tentang pengaruh citra merek dan asosiasi merek terhadap minat beli konsumen.

3. Bagi perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam membuat kebijakan-kebijakan untuk menarik lebih banyak konsumen.

4. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti berikutnya dan menindaklanjuti penelitian baru.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh Citra Merek dan Asosiasi Merek terhadap Minat Beli, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Menurut hasil karakteristik responden pada penelitian ini dapat dilihat bahwa kategori karakteristik responden menurut umur didapat sebanyak 28 orang responden atau sebesar 45,9% adalah berumur 20-23 tahun, sedangkan untuk kategori karakteristik responden menurut jenis kelamin didapat sebanyak 32 orang responden atau sebesar 52,5% adalah responden berjenis kelamin perempuan, dan katergori karakteristik responden menurut pendapatan didapat sebanyak 22 responden atau sebesar 36% memiliki pendapatan perbulan sebesar Rp 500.000 – Rp. 1000.000.

2. Menurut hasil pernyataan responden mengenai pertanyaan indikator variabel X yaitu Citra Merek, didapat bahwa sebanyak 37 responden atau sebesar 60,7% mengatakan setuju bahwa ZARA memiliki kualitas yang tinggi, lalu sebanyak 42 orang atau sebesar 68,9% mengatakan setuju bahwa ZARA memiliki reputasi yang bagus, sedangkan 37 orang responden atau sebesar 60,7% mengatakan setuju bawa ZARA bergengsi, dari hasil pernyataan responden tersebut untuk data citra merek menunjukkan bahwa citra merek yang dihasilkan belum terbentuk dibenak konsumen secara penuh.


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64

Universitas Kristen Maranatha

3. Menurut hasil pernyataan responden mengenai pertanyaan indikator variabel X yaitu Asosiasi Merek, didapat bahwa sebanyak 32 responden atau sebesar 52,5% mengatakan setuju bahwa ZARA memberikan perasaan senang pada diri responden, lalu sebanyak 37 orang atau sebesar 60,7% mengatakan setuju bahwa ZARA membuat responden merasa nyaman, sedangkan 36 orang responden atau sebesar 59% mengatakan setuju bawa ZARA melayani semua segmen pria, wanita dan anak-anak, sedangkan 34 orang responden atau sebesar 55,7% mengatakan setuju bawa ZARA mengerti keinginan konsumen, sedangkan 40 orang responden atau sebesar 65,6% mengatakan setuju bawa ZARA modern dan tidak ketinggalan zaman, dari hasil pernyataan responden tersebut untuk data asosiasi merek menunjukkan bahwa asosiasi merek yang dihasilkan sudah mencerminkan responden secara penuh.

4. Minat beli Zara terlihat bahwa responden berniat untuk mencari informasi tentang harga produk zara sebanyak 28 orang responden atau sebesar 45,9% dari hasil pernyataan responden tersebut untuk data minat beli menunjukan bahwa minat beli belum terbentuk secara penuh.

5. Uji validitas pada alat ukur seluruhnya valid. 6 Uji realibilitas pada alat ukur seluruhnya reliabel.

7 Uji normalitas pada alat ukur seluruhnya tidak berdistribusi normal.

Karena penelitian ini hanya mengukur sikap dan persepsi konsumen terhadap produk ZARA maka yang perlu dilakukan estimasi model yang menyatakan hub antara berbagai variabel penelitian sehingga distribusi normal dari dependent variabel diangap tidak mengurangi kualitas uji statistiuk model penelitian.


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65

8 Uji regresi sederhana

 Pengaruh citra merek terhadap minat beli tdk signifikan karena Signya . 891 diatas 5 %

 Pengaruh asosiasi merek terhadap minat beli signifikan karena signya 000 lebih kecil dr 5 %.

Citra merek tidak berpengaruh terhadap minat beli karena merek ZARA belum terbentuk atau dikenal dikalangan mahasiswa/ i maranatha

Bagi mereka yang pernah mengunakan merek zara merasakan bahwa merek zara mempunyai asosiasi dengan citra diri seseorang.

5.2 Saran

Adapun saran – saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada perusahaan ZARA sebagai berikut:

1. Perusahaan harus melakukan promosi melalui media massa dengan lebih intensif sehingga dapat membentuk citra merek ZARA dibenak konsumen sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen

2. Perusahaan harus meningkatkan kualitas produk sehingga produk yang dihasilkan berkualitas

3. Perusahaan harus meningkatkan kualitas layanan sehingga konsumen merasa nyaman bila berkunjung ke outlet ZARA

4. Perusahaan harus cepat berganti model dalam setiap produk yang diluncurkan kepasaran dan mengikuti trend yang lagi in untuk anak muda

5. Perusahaan harus melakukan promosi dengan cara sales , discount , dan member card agar konsumen lebih tertarik berkunjung ke outlet ZARA.


(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 66

Universitas Kristen Maranatha

6. Perusahaan harus mempertimbangkan jual yang terjangkau oleh masyarakat banyak namun berkualitas

7. Perusaan harus menambah gerai pada mall – mall yg sesuai dengan citra merek ZARA dan mempunyai pengunjung yeng berpotensi untuk membeli produk ZARA.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. (1997). Manajemen Ekuitas Merek, alih Bahasa; Aris Ananda.– Jakarta: Mitra Utama.

Aaker, david A, V Kumar and george S.day. (2002). Marketing Research , John Wiley & Sons inc Canada.

A., Shimp, Terence. (2003). Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu, Jilid I ( edisi 5), Jakarta Erlangga.

Bilson, Simamora. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen , Gramedia pustaka Utama, Jakarta.

Belen del Rio, A. Rodolfo Vasquez , dan Victor Iglesias. (2001). The Effects of

Brand Assosiactions on Consumer Respons. The Journal of consumer

marketing .18: 410- 426.

Durianto, D., Sugiarto, dan Sitinjak T. (2001). Stategi Menaklukan Pasar Melalui

Riset Ekuitas Dan Perilaku. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ghozali, Iman. (2005). Apilkasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS; edisi tiga, Semarang : Universitas Diponegoro.

Ghozali, Iman. (2008). Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kotler, Philip. (2005). Marketing Management :Analysis , planning , implementation

, and control , The Millenium Edition, Prentice Hall International inc, A

Division of Simon & Scuster, Englewood Cliffs Nj07632.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2003). Principles of Marketing, 9th edition, Prentice hall inc., New Jersey.

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian. Prentice Hall, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta : Salemba 4.

McDaniel, Carl , Roger Gates. (2001). Contemporary Marketing Research 4th Ed. South – Western College Publishing , Cincinnati , Ohio , USA.

Mowen, John C. (2001). Perilaku Konsumen (edisi 5). Jakarta : Erlangga. Jilid 2. Rangkuti , Freddy. (2005). Teknik Mengukur Dan Strategi Meningkatkan Kepuasaan


(22)

68

Universitas Kristen Maranatha

Schiffman, Leon G. & Leslie Lazar Kanuk. (2004). Consumer Behaviour , 9th Edition , Prentice Hall Internasional Inc.

Stanton, William J., et al. (2002). Prinsip- prinsip Pemasaran, 8th ed, Erlangga, Jakarta.

Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit : Andi. Sugiyono. (2008). Metode Riset Bisnis. Alfabeta.


(1)

63 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh Citra Merek dan Asosiasi Merek terhadap Minat Beli, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Menurut hasil karakteristik responden pada penelitian ini dapat dilihat bahwa kategori karakteristik responden menurut umur didapat sebanyak 28 orang responden atau sebesar 45,9% adalah berumur 20-23 tahun, sedangkan untuk kategori karakteristik responden menurut jenis kelamin didapat sebanyak 32 orang responden atau sebesar 52,5% adalah responden berjenis kelamin perempuan, dan katergori karakteristik responden menurut pendapatan didapat sebanyak 22 responden atau sebesar 36% memiliki pendapatan perbulan sebesar Rp 500.000 – Rp. 1000.000.

2. Menurut hasil pernyataan responden mengenai pertanyaan indikator variabel X yaitu Citra Merek, didapat bahwa sebanyak 37 responden atau sebesar 60,7% mengatakan setuju bahwa ZARA memiliki kualitas yang tinggi, lalu sebanyak 42 orang atau sebesar 68,9% mengatakan setuju bahwa ZARA memiliki reputasi yang bagus, sedangkan 37 orang responden atau sebesar 60,7% mengatakan setuju bawa ZARA bergengsi, dari hasil pernyataan responden tersebut untuk data citra merek menunjukkan bahwa citra merek yang dihasilkan belum terbentuk dibenak konsumen secara penuh.


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64

Universitas Kristen Maranatha

3. Menurut hasil pernyataan responden mengenai pertanyaan indikator variabel X yaitu Asosiasi Merek, didapat bahwa sebanyak 32 responden atau sebesar 52,5% mengatakan setuju bahwa ZARA memberikan perasaan senang pada diri responden, lalu sebanyak 37 orang atau sebesar 60,7% mengatakan setuju bahwa ZARA membuat responden merasa nyaman, sedangkan 36 orang responden atau sebesar 59% mengatakan setuju bawa ZARA melayani semua segmen pria, wanita dan anak-anak, sedangkan 34 orang responden atau sebesar 55,7% mengatakan setuju bawa ZARA mengerti keinginan konsumen, sedangkan 40 orang responden atau sebesar 65,6% mengatakan setuju bawa ZARA modern dan tidak ketinggalan zaman, dari hasil pernyataan responden tersebut untuk data asosiasi merek menunjukkan bahwa asosiasi merek yang dihasilkan sudah mencerminkan responden secara penuh.

4. Minat beli Zara terlihat bahwa responden berniat untuk mencari informasi tentang harga produk zara sebanyak 28 orang responden atau sebesar 45,9% dari hasil pernyataan responden tersebut untuk data minat beli menunjukan bahwa minat beli belum terbentuk secara penuh.

5. Uji validitas pada alat ukur seluruhnya valid. 6 Uji realibilitas pada alat ukur seluruhnya reliabel.

7 Uji normalitas pada alat ukur seluruhnya tidak berdistribusi normal.

Karena penelitian ini hanya mengukur sikap dan persepsi konsumen terhadap produk ZARA maka yang perlu dilakukan estimasi model yang menyatakan hub antara berbagai variabel penelitian sehingga distribusi normal dari dependent variabel diangap tidak mengurangi kualitas uji statistiuk model penelitian.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

8 Uji regresi sederhana

 Pengaruh citra merek terhadap minat beli tdk signifikan karena Signya . 891 diatas 5 %

 Pengaruh asosiasi merek terhadap minat beli signifikan karena signya 000 lebih kecil dr 5 %.

Citra merek tidak berpengaruh terhadap minat beli karena merek ZARA belum terbentuk atau dikenal dikalangan mahasiswa/ i maranatha

Bagi mereka yang pernah mengunakan merek zara merasakan bahwa merek zara mempunyai asosiasi dengan citra diri seseorang.

5.2 Saran

Adapun saran – saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada perusahaan ZARA sebagai berikut:

1. Perusahaan harus melakukan promosi melalui media massa dengan lebih intensif sehingga dapat membentuk citra merek ZARA dibenak konsumen sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen

2. Perusahaan harus meningkatkan kualitas produk sehingga produk yang dihasilkan berkualitas

3. Perusahaan harus meningkatkan kualitas layanan sehingga konsumen merasa nyaman bila berkunjung ke outlet ZARA

4. Perusahaan harus cepat berganti model dalam setiap produk yang diluncurkan kepasaran dan mengikuti trend yang lagi in untuk anak muda

5. Perusahaan harus melakukan promosi dengan cara sales , discount , dan member card agar konsumen lebih tertarik berkunjung ke outlet ZARA.


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 66

Universitas Kristen Maranatha

6. Perusahaan harus mempertimbangkan jual yang terjangkau oleh masyarakat banyak namun berkualitas

7. Perusaan harus menambah gerai pada mall – mall yg sesuai dengan citra merek ZARA dan mempunyai pengunjung yeng berpotensi untuk membeli produk ZARA.


(5)

67 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. (1997). Manajemen Ekuitas Merek, alih Bahasa; Aris Ananda.– Jakarta: Mitra Utama.

Aaker, david A, V Kumar and george S.day. (2002). Marketing Research , John Wiley & Sons inc Canada.

A., Shimp, Terence. (2003). Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid I ( edisi 5), Jakarta Erlangga.

Bilson, Simamora. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen , Gramedia pustaka Utama, Jakarta.

Belen del Rio, A. Rodolfo Vasquez , dan Victor Iglesias. (2001). The Effects of Brand Assosiactions on Consumer Respons. The Journal of consumer marketing .18: 410- 426.

Durianto, D., Sugiarto, dan Sitinjak T. (2001). Stategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas Dan Perilaku. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Ghozali, Iman. (2005). Apilkasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS; edisi

tiga, Semarang : Universitas Diponegoro.

Ghozali, Iman. (2008). Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kotler, Philip. (2005). Marketing Management :Analysis , planning , implementation , and control , The Millenium Edition, Prentice Hall International inc, A Division of Simon & Scuster, Englewood Cliffs Nj07632.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2003). Principles of Marketing, 9th edition, Prentice hall inc., New Jersey.

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian. Prentice Hall, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta : Salemba 4.

McDaniel, Carl , Roger Gates. (2001). Contemporary Marketing Research 4th Ed. South – Western College Publishing , Cincinnati , Ohio , USA.

Mowen, John C. (2001). Perilaku Konsumen (edisi 5). Jakarta : Erlangga. Jilid 2. Rangkuti , Freddy. (2005). Teknik Mengukur Dan Strategi Meningkatkan Kepuasaan


(6)

68

Universitas Kristen Maranatha

Schiffman, Leon G. & Leslie Lazar Kanuk. (2004). Consumer Behaviour , 9th Edition , Prentice Hall Internasional Inc.

Stanton, William J., et al. (2002). Prinsip- prinsip Pemasaran, 8th ed, Erlangga, Jakarta.

Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit : Andi. Sugiyono. (2008). Metode Riset Bisnis. Alfabeta.