PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR.

(1)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan program studi Pendidikan Dasar

Oleh

YUDI HADIANSYAH 1302612

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

YUDI HADIANSYAH

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing

Pembimbing,

Prof. Dr. H. Rahman, M.Pd. NIP 1957040119841001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia,

Dr. Hj. Ernawulan Syaodih, M.Pd. NIP 1965510011998022001


(3)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP

PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

oleh Yudi Hadiansyah

1302612

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Fakultas Sekolah Pascasarjana

© Yudi Hadiansyah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(4)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul, “Pengaruh Metode Mendongeng Terhadap Keterampilan Menulis Narasi dan Sikap Percaya Diri Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2015 Yang Membuat Pernyataan,

Yudi Hadiansyah NIM 1302612


(5)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5

SEKOLAH DASAR Yudi Hadiansyah

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada dan tidak adanya pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menulis narasi dan sikap percaya diri peserta didik kelas 5 sekolah dasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitaf, metode kuasi eksperimen, dengan desain “Pretes-Postes Control

Group Design“. Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui tahap studi pendahuluan, uji instrumen penelitian, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode dongeng serta pengungkapan akhir penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh metode mendongeng terhadap kemampuan menulis narasi dan sikap percaya diri. Hasil Penelitian menunjukkan; 1. Kemampuan menulis narasi peserta didik secara umum berada pada katagori sedang, 2. Keadaan sikap percaya diri peserta didik secara umum berada pada kategori sedang, 3. Pembelajaran menulis narasi melalui dongeng secara hipotetik dan empirik diprediksi dapat mempengaruhi kemampuan menulis narasi peserta didik, 3. Metode Mendongeng dapat berpengaruh tehadap sikap percaya diri peserta didik dalam pembelajaran. Pembelajaran menulis dengan menggunakan metode men dongeng diimplementasikan di sekolah dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis narasi dan sikap percaya diri peserta didik.


(6)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFFECT OF METHOD OF STORYTELLING TO NARRATIVE WRITING SKILLS AND CONFIDENCE ATTITUDE PRIMARY CLASS 5

Yudi Hadiansyah

Abstract

This study aimed to test the presence and absence of the influence of the method of storytelling to narrative writing skills and a confident attitude of students in grade 5 of primary school. The approach used in this study is a quantitative approach, a quasi-experimental methods, to design "pretest-posttest control group design". The research was carried through the preliminary study phase, test research instruments, implementation of learning by using fairy tales as well as disclosure of the final study to determine whether there is any effect on the ability of storytelling method to write narrative and confident attitude. Research results show; 1. The ability to write narrative learners in general are in the moderate category, 2. Circumstances confident attitude of students in general are in the medium category, 3. Learning to write narrative through fairy tales are hypothetical and empirical predicted to affect the ability to write narrative learners, 3. Methods Storytelling can affect the attitude of confident learners in learning. Learning to write by using a method of downloading a fairytale implemented in schools in an effort to improve the ability to write narrative and confident attitude of learners.


(7)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ………... …………. i

KATA PENGANTAR………... ii

ABSTRAK ……….. iv

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL ………... ix

DAFTAR GAMBAR………... x

BAB I PENDAHULUAN ………... xi

A. Latar Belakang………... 1

B. Rumusan Masalah ………. 7

C. Tujuan Penelitian ……….. 7

D. Manfaat Penelitian……… 8

1. Manfaat Teoritis ……… 8

2. Manfaat Praktis ………. 8

E. Struktur Organisasai ……… 9

BAB II PENGARUH DONGENG DAN SIKAP PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KREATIF SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR ……… 20

A. Keterampilan Menulis Kreatif Siswa 1. Keterampilan Menulis ……….. 20

a.Pengertian Ketrempilan Menulis ………... 20

b.Tujuan Menulis ……….. 21

c.Unsur-unsur Menulis ………. 22

2. Menulis Narasi ……….. 22

a.Pengertian Tulisan Narasi ……….. 22

b.Struktur Dasar Narasi ……… …… 24

c.Unsur Intrinsik ………... 24

1) Tema ……… 25

2) Tokoh ……….. 25

3) Penokohan ………... 26

4) Alur ……….. 26

5) Latar ………. 27

6) Sudut pandanng (Point of View) ……….. 27

7) Amanat ……… 28 d.Pola Pengembangan Narasi 28


(8)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

………

e.Penilaian Menulis ……….. 28

B. Sikap Percaya Diri ……….. 30

a.Pengertian Sikap Percaya Diri ……….. 30

b.Macam-macam Percaya Diri ……… 31

c.Akibat Tidak Pecrcaya Diri ……… 32

C. Dongeng ……….. 32

1. Pengertian Dongeng ………. 32

2. Fungsi Dongeng ……… 33

3. Manfaat Holistik Dongeng Bagi Anak ………. 35

4. Jenis-jenis Dongeng ………. 36

Halaman 5. Ciri-ciri Dongeng ………. 47

6. Teknik Mendongeng ……… 38

D. Hipotesis Penelitian ……… 39

BAB III METODE PENELITIAN ………... 40

A. Desain Penelitian ………..……….. ….. 40

B. Partisipan ……… 41

C. Populasi dan Sampel ……….. 41

D. Intrumen Penelitian ………. 42

1. Wawancara ……….. 42

2. Tes Mengarang ..………... 43

a. Instrumen Narasi ..……….. 43

b. Instrumen Sikap Pecaya Diri .. ……… 46 E. Prosedur Penelitian ……….. 48

1. Langkah-langkah Penelitian ……… 48

2 Teknik Pengumpulan Data ……….. 49

3. Alur Penelitian ………... 49

F. Analisis Data 50 1. Uji Normalitas ……….. 50

2. Uji Mann Whitney………... 50

3. Uji N Gain ….……….. 51

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ……….. 52

A. Hasil Penelitian ……… 58


(9)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Deskripsi Keadaan keterampilan Menulis Narasi Peserta Didik pada Kelas Kontrol dan Kelas Ekspreriman Sebelum Menggunakan Metode Mendongeng

..……… 53

a. Hasil Prates keterampilan Menulis Narasi Peserta Didik pada

Kelas Kontrol dan Kelas Ekspreriman ………..……….. 55 2. Deskripsi Keadaan pembelajaran Menulis Narasi Di Kelas Kontrol

dan Eksperimen Setelah Menggunakan Metode Mendongeng

..………. 60

a. Pengujian Hipotesis Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ……….... 64

1) Uji Normalitas ……… 67

2) Uji Noramlitas Gain ……… 68

3. Deskripsi Perbedaan Sikap Percaya Diri Antara Siswa Yang Menggunakan Metode Mendongeng Dengan Yang Melaksanakan Pembelajaran Alangsung ………. 71 a. Pengujian Hipotesis Perbedaan Sikap Percaya Diri Antara

Siswa Yang Menggunakan Metode Mendongeng Dengan Yang Melaksanakan Pembelajaran

langsung………

73

1) Uji Normalitas Skor Sikap Percaya Diri ……… 73 B. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 74

Halaman 1. Deskripsi Keadaan keterampilan Menulis Narasi Peserta Didik

pada Kelas Kontrol dan Kelas Ekspreriman Sebelum Menggunakan Metode Mendongeng

..……… 74

2. Deskripsi Perbedaan Keteramilan Menulis Narasi Di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperien

………. 77

a. Pengujian Hipotesis Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ……….... 77 3. Deskripsi Perbedaan Sikap Percaya Diri Antara Siswa Yang

Menggunakan Metode Mendongeng Dengan Yang Melaksanakan Pembelajaran Alangsung ………. 79

BAB V SIMPULAN, IMPILKASI DAN REKOMENDSI ……… 82

A. Simpulan ………. 82

B. Implikasi dan

Rekomendasi………. 83


(10)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Model Penilaian Tugas Menulis Dengan Pembobotan

Masing-Masing Unsur Menurut Halim

……….. 29

Tabel 3.1 Model Penilaian Tugas Menulis Dengan Pembobotan Masing-Masing Unsur ………... 45 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Sikap Percaya Diri ………. 47 Tabel 4.1 Daftar Nilai Prates Menulis Narasi Di Kelas Kontrol dan

Eksperimen ……… 55

Tabel 4.2 Hasil Hitung Statitistik Deskriptif Prates Keterampilan Menulis Narasi Kelas Kontrol dan Eksperimen ……… 56 Tabel 4.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ………. 57 Tabel 4.4 Keterampilan Menulis Narasi Prates Perserta Didik kelas V

kelas Kontrol dan Eksperimen

……… 58

Tabel 4.5 Pengujian Normalitas Data Prates Keterampilan Menulis Narasi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol


(11)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan Uji Kolmogrov Smirrnov ……… 59 Tabel 4.6 Uji Statistic Non Parametric Mann Withney Prates

Keterampilan Menulis Narasi ……… 60 Tabel 4.7 Daftar Nilai Pascates Menulis Narasi Di Kelas Kontrol dan

Eksperimen ……… 61

Tabel 4.8 Hasil Hitung Statitistik Deskriptif Pascates Keterampilan Menulis Narasi Kelas Kontrol dan Eksperimen ……… 62 Tabel 4.9 Keterampilan Menulis Narasi Pascates Perserta Didik kelas

V kelas Kontrol dan Eksperimen ………

63 Tabel 4.10 Pengujian Normalitas Data Pascates Keterampilan Menulis

Narasi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol dengan Uji Kolmogrov Smirrnov ………

64 Tabel 4.11 Uji Statistic Non Parametric Mann Withney Pascates

Keterampilan Menulis Narasi ……… 64 Tabel 4.12 Daftar Nilai Gain Menulis Narasi Di Kelas Kontrol dan

Eksperimen ……… 66

Tabel 4.13 Pengujian Normalitas Data Gain Keterampilan Menulis Narasi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol dengan Uji Kolmogrov Smirrnov ……… 66 Tabel 4.14 Uji Statistic Non Parametric Mann Withney N-Gain

Keterampilan Menulis Narasi ……… 67 Tabel 4.15 Keadaan Sikap Percaya Diri Belajar Menulis Pada Prates

Pesreta Didik kelas Kontrol ……….. 68 Tabel 4.16 Keadaan Sikap Percaya Diri Belajar Menulis Pada Prates

Pesreta Didik kelas Eksperimen ……… 69 Tabel 4.17 UJI Normalitas Skor Angket Sikap Percaya Diri pada

Pascates dengan Uji Kolmogrov Smirrnov ……….. 70 Tabel 4.18 Uji Statistic Non Parametric Mann WithneySkor Sikap

Percaya Diri Siswa pda Pascates ……….. 73

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Alur Penelitian ……….. 50

Gambar 4.1 Grafik Prates Keterampilan Menulis Narasi Peserta Didik Kelas V SD pada Kelas Kontrol Kelas Eksperimen …….. 57 Gambar 4.2 Grafik Pascates Keterampilan Menulis Narasi Peserta

Didik Kelas V SD pada Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

……… 63

Gambar 4.3 Grafik Keadaan Prates Sikap Percaya Diri Peserta Didik

kelas V SD pada Kelas Kontrol ……… 67 Gambar 4.4 Grafik Keadaan Prates Sikap Percaya Diri Peserta Didik

kelas V SD pada Kelas Eksperimen ………. 68 Gambar 4.5 Guru memberikan arahan ide dan gagasan yang ada pada

gambar ……….. 76


(12)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.7 Siswa membacakan dongen di depan kelas ………. 77

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket Sikap Percaya Diri

………. 90

Lampiran 2 Angket Sikap Percaya Diri

………. 94

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelaran Kelas Kontrol

……….. 97

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

……… 107

Lampiran 5 Surat Pernyataan Penilaian Intrumen

………. 125

Lampiran 6 Lembar Prates ……… 132 Lampiran 7 Lembar Pascates ……… 133 Lampiran 8 Lembar Wawancara

………... 134

Lampiran 9 Daftar Nilai Prates kelas Kontrol dan Ekperimen ………. 138 Lampiran 10 Data Frekwensi dan gambar Histogram Nilai Prates Di Kelas

kontrol ………... 139


(13)

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 11 Data Frekwensi dan gambar Histogram Nilai Prates Di Kelas

Ekperimen ………. 141

Lampiran 12 Contoh Hasil Prates ……….. 143

Lampiran 13 Daftar Nilai Pascates ………. 146

Lampiran 14 Data Frekwensi Nilai Pascates Kelas Kontrol ……….. 147

Lampiran 15 Data Frekwensi Nilai Pascates Kelas Eksperimen ………. 149

Lampiran 16 Contoh Hasil Pascates ……… 151

Lampiran 17 Distribusi angket percaya diri prates kelas control …………... 154

Lampiran 18 Distribusi angket percaya diri prates kelas ekperimen ……….. 156

Lampiran 19 Distribusi angket percaya diri pasca kelas control ……….. 158

Lampiran 20 Distribusi angket percaya diri pascates kelas eksperimen …… 160

Lampiran 21 Foto-foto kegiatan Pembelajaran ………... 162

Lampiran 22 Surat Keputusan Pembimbing Tesis ……….. 165

Lampiran 23 Surat Izin penelitian ……….. 166


(14)

1

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan berbahasa biasanya diperoleh melalui suatu hubungan urutan yang teratur, mulanya belajar menyimak, kemudian berbicara, membaca dan menulis. Setiap keterampilan erat sekali berhubungan dan merupakan suatu kesatuan. Dalam proses pemerolehan bahasa, para ahli pengajaran bahasa menempatkan keterampilan menulis pada tataran tinggi dibandingkan keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca, karena keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif yang hanya dapat diperoleh sesudah keterampilan menyimak, berbicara dan membaca.

Berdasarkan paparan di atas sangat jelas bahwa kemampuan menulis tidak dapat diperoleh seacara alamiah, akan tetapi harus melalui rangkaian proses pembelajaran. Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan sehingga pembelajarannya pun perlu dilakukan secara berkesinambungan. Keterampilan menulis di sekolah dasar selanjutnya menjadi kemampuan dasar siswa sebagai bekal belajar menulis di jenjang berikutnya. Oleh karena itu, pembelajaran menulis di sekolah dasar perlu mendapat perhatian yang serius sehingga dapat memenuhi target kemampuan menulis yang diharapkan.

Pembelajaran menulis memberikan banyak manfaat bagi siswa, diantaranya mengembangkan kreativitas, cara berpikir, kecerdasan dan kepekaan emosi. Selain itu, pembelajaran menulis juga diarahkan untuk membantu siswa dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, pengalaman dan perasaan mereka dalam bentuk tulisan.

Pengalaman-pengalaman anak yang berkesan dapat menjadi bahasa dalam menulis, sehingga mengeksplorasi pengalaman-pengalaman anak yang menjadi kunci utama dalam membelajarkan menulis. Namun, yang perlu dipahami menulis bagi anak tidak semata-mata menceritakan pengalaman yang pernah dialaminya dengan apa adanya. Menulis bagi anak adalah menulis pengalaman yang dialami dengan dikreasikan fantasi dan imajinasi


(15)

2

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak-anak. Inilah kreativitasnya, melalui imajinasi dan fantasi, anak-anak mengolah pengalamnya mencari karya kreatif berupa tulisan yang indah. Menulis bagi anak adalah hasil karya penulisan anak yang berupa hasil pengalaman-pengelaman yang berkesan dan menarik bagi anak yang telah dikreasikan dengan fantasi dan imanjinasi anak.

Hasil tulisan anak dalam disiplin ilmu termasuk dalam penulisan sastra karena ciri utamanya pada imajinasi yang digunakan untuk mengolah pengalaman sehingga menghasilkan keindahan. Dongeng dapat digunakan sebagai jembatan untuk menstimulus imajinasi anak dalam membuat sebuah karya kreatif berupa tulisan. Anak dapat mengembangkan imajnasi setelah dihantarkan oleh dongeng yang mereka dengar. Sejatinya dongeng, dapat memberikan pengalaman tambahan dalam dunia imajinasi dan fantasi anak.

Kegiatan mendongeng atau bercerita adalah satu media komunikasi ampuh dalam mentransfer ide dan gagasan kepada anak dalam sebuah kemasan menarik. Mendongeng itu semudah bergosip. Merangkai kata-kata persuasif, deskriptif, naratif atau imajinatif menjadi sebentuk kisah yang atraktif, sekadar untuk berbagi makna cerita. Tujuan mendongeng atau

storytelling adalah menuangkan gagasan dalam pikiran, tidak saja untuk menghibur pendengarnya, namun juga untuk menularkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita. Dongeng dapat bermanfaat dalam memperkaya perbendaharaan kata-kata. Ditambah lagi, mendengarkan dongeng dapat melatih daya tangkap anak selama proses menyimak. Tentu saja, latihan lebih detail mengenai suatu objek dan memperbanyak kosakata anak, suatu modal utama yang sangat diperlukan bagi pengembagan kemampuan komunikasi verbal maupun nonverbal serta mengembangkan kemapuan menulis.

Selain itu, dongeng dapat mengembangkan imajinasi dan kreativtas anak. Kata-kata penuh makna yang didapat dari dongeng dapat mendorong anak untuk menciptakan gambar-gambar yang jelas dalam pikiran anak. Tentu saja, ini akan memupuk kreativitas dalam diri anak, megingat satu objek bisa digambarkan berlainan pada pikiran satu anak dengan anak lainnya. Dengan

adanya ”pemutaran bioskop” di dalam otak, sesungguhnya anak tengah


(16)

3

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan kemampuan menulis anak. Mendongeng juga berguna bagi anak agar dapat mengatur perasaannya. Perhatian anak ketika menyimak dongeng yang diperkaya dengan intonasi, mimik muka, dan gesture

menambah pengalamnya untuk lebih pandai mengolah rasa dan memupuk percaya diri dalam mengatasi suatu masalah, yang nantinya ini dapat berpengaruh pada penghargaan diri anak.

Dengan adanya rasa percaya diri pada anak maka anak dapat lebih mudah dalam menuangkan imajinasi dalam pikirannya ke dalam bentuk tulisan. Kepercayaan diri dalam siswa dapat membantu membangkitkan kreativitas yang dimiliki dalam diri setiap siswa. Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri. Hal inilah yang berdampak terhadap kurang berkembangnya kemampuan menulis anak. Banyak kekhwatiran yang timbul dalam diri anak ketika akan mengekspresikan kreatitivitasnya, baik secara verbal atau nonverbal.

Begitu pula perkembangan keterampilan menulis di SD Laboratorium-Percontohan UPI pada penelitian awal diperoleh informasi bahwa siswa dalam pembelajaran menulis menghadapi kesulitan dalam memunculkan ide dan gagasan, menuliskan ide dan gagasan serta kurangnya rasa percaya diri dalam pembelajaran menulis. Hal ini didukung oleh hasil karya tulis siswa yang masih tergolong sedikit.

Dari hasil UAS Bahasa Indonesia di kelas V SD Laboratorium-Percontohan UPI dalam tiga semester kebelakang yakni semester satu dan dua pada tahun ajaran 2013/2014, dan semester pertama tahun ajaran 2014/2015 dihasilkan nilai rata-rata yang tidak terdapat peningkatan yang signifikan yaitu 7,7 pada semester pertama, 7,8 pada semester kedua tahun ajaran 2014/2015 dan 8,1 pada semester pertama tahun ajaran 2014/2015. Walaupun ketiga nilai tersebut masih di atas KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia yakni 7,5 namun


(17)

4

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak menunjukkan adanya perkembanagn yang signifikan dari hasil yang diperoleh siswa termasuk di dalamnya kemampuan menulis.

Apa yang diungkapkan di atas menggambarkan banyaknya persoalan yang perlu segera ditangani antara lain: pertama, didapatkan hasil bahwa pada saat pembelajaran sebagaian besar siswa belum sepenuhnya berpartisipasi aktif, dapat terlihat saat guru memberi pertanyaan, hanya sedikit siswa yang mau menjawab pertanyaan dari guru. Demikian pula dalam hal berpendapat dan bertanya, hanya sebagian kecil siswa yang menunjukkan keaktifan berpendapat dan bertanya. Kebanyakan dari siswa yang lainnya masih malu, takut atau ragu untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat mereka. Hal ini menyebabkan pembelajaran lebih didominasi oleh guru. Kedua, model yang sering digunakan oleh guru pada saat pelajaran bahasa Indonesia khusunya pada saat pembelajaran menulis adalah model ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Dalam pembelajarannya guru mengajar siswa secara langsung membuat karangan dengan memberikan judul, tema, atau topik tertentu. Siswa disuruh mengembangkan kerangka, dan sebagainya dengan penekanan pada hasil tulisan. Stratregi semacam ini menjadi kendala bagi pengembangan keterampilan menulis siswa. Model-model tersebut berpeluang besar membuat guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran dan peran aktif siswa relatif sedikit. Ketiga, kurangnya gagasan yang muncul dari siswa karena kurangya stimulus dari guru. Setiap anak mempunyai imajinasi yang luar biasa berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah diperolehnya, namun hal tersebut tidak muncul keluar dikarenakan guru kurang dapat menarik imajinasi tersebut dari dalam pikiran siswa.

Masalah di atas menggambarkan banyaknya persoalan pembelajaran yang perlu segera ditangani. Salah satunya adalah berkenaan dengan model pembelajaran. Model pembelajaran ini dipandang amat krusial untuk segera ditangani sehingga perlu adanya solusi yang efektif guna menanggulanginya. Maka dari itu, penulis mengajukan beberapa pendapat yang dapat dijadikan sebagai solusi dari persoalan di atas.

Pertama, adanya upaya untuk meningkatkan sikap percaya diri siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran guru hendaknya membantu atau


(18)

5

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan jalan keluar bagi siswa untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri dan daya kritis serta partisipatif siswa. Sikap percaya diri memberikan kemampuan individu untuk mengatasi tantangan baru, meyakini diri sendiri dalam situasi sulit, melewati batasan yang menghambat, menyelesaikan hal yang belum pernah dilakukan, mengeluarkan bakat serta kemampuan sepenuhnya, dan tidak mengkhawatirkan kegagalan. Salah satu cara dalam meningktkan kepercayaan diri anak adalah melalui dongeng. Mendongeng dapat mengatur perasaan. Perhatian anak ketika menyimak dongeng, diperkaya dengan intonasi, mimik muka, gesture, menambah pengalamnya untuk lebih pandai mengolah rasa dan memupuk percaya diri dalam mengatasi suatu masalah, yang nantinya ini dapat berpengaruh pada penghargaan diri anak. Melalui dongeng, anak juga dapat belajar berbicara, bertanya, mengungkapkan perasaannya, berpikir luas dalam mempertukarkan gagasan, mengembangkan kreativitas, serta belajar cara berkomunikasi yang efektif baik secara verbal maun non-verbal (tulisan).

Kedua, penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan bagi siswa, guru, maupun bagi materi pembelajaran itu sendiri. Guru berperan penting dalam memberikan kesan kepada anak apakah sekolah itu menyenangkan atau menyebalkan dan penuh dengan beban. Apakah intitusi sekolah dapat memuaskan rasa ingin tahu anak yang sangat besar, atau justru menghambat kreativitas anak dengan pendidikan yang salah. Salah satu metode mengajar yang disukai anak adalah bercerita. Anak akan antusias ketika seorang guru mengatakan akan membawa sebuah cerita, bahkan ada guru yang menjadikan dongeng sebagai hadiah bagi anak atau kelas yang taat dan patuh pada peraturan serta mengikuti pelajaran dengan baik. Dongeng dapat bermanfaat dalam memperkaya perbendaharaan kata-kata. Ditambah lagi, mendengarkan dongeng dapat melatih daya tangkap anak selama proses menyimak. Tentu saja, latihan lebih detail mengenai suatu objek dan memperbanyak kosakata anak, suatu modal utama yang sangat diperlukan bagi pengembangan kemampuan komunikasi verbal maupun nonverbal serta mengembangkan kemampuan menulis.


(19)

6

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketiga, pembelajaran dan motivasi haruslah digiatkan untuk mengimbangi dinamika kerja otak manusia. Mendongeng ternyata sangat membantu dalam proses tersebut. Mendongeng juga membuka pemikiran dan wawasan anak terhadap pengetahuan baru. Prinsipnya adalah dengan mempertahankan rasa ingin tahu anak, maka anak akan terangsang dan tertantang mencari jawaban yang akan mengarahkan kepada pertanyaan berikutnya. Dongeng yang baik dapat merangsang dan mengugah kekuatan berpikir melalui alur yang baik, membawa anak pada arus kegairahan bercerita. Dengan demikian, anak dapat lebih mudah dalam mengeluarkan ide atau gagasan yang kreatif dalam membuat sebuah hasil karya tulis.

Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan praktik yang banyak dan teratur. Kemampuan menulis setiap siswa tidak dapat diperoleh secara alamiah atau diwarisi dari leluhurnya. Namun, setiap siswa perlu dilatih dan dipelajari secara sunguh-sunguh sejak dini sebagai pendidikan berkelanjutan. Menurut Mariana (2013) bahwa banyak siswa yang menganggap keterampilan menulis itu sulit, dan perlu adanya pendekatan proses menulis dalam pembelajarannya. Maka dengan penggunaan model Writing Process terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kreatifitas menulis siswa.

Gairah belajar yang tinggi dapat menimbulkan prestasi belajar yang tinggi pula. Pembelajaran dengan menggunakan teknik yang menarik memang lebih efektif. Seperti pada penelitian yang telah dilakukan oleh Dini Guswati (2006), pada penelitiannya dihasilkan sebuah kesimpulan bahwa pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan teknik reka cerita gambar cukup efektif meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan narasi. Sedangkan Zukarnaini (2006), dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe think talk write

lebih meningkat secara signifikan daripada siswa yang mengikuti pembelajaran langsung. Keberhasilan menulis karangan deskriptif dan berpikir kritis siswa tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model pembelajaran kooperatif berorientasi terhadap siswa.


(20)

7

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan mencoba menerapkan penggunaan metode mendongeng sebagai suatu alternatif yang dapat membantu siswa dalam mempermudah memunculkan ide dan gagasan serta memotivasi belajar menulis dan untuk meningkatkan sikap percaya diri siswa sehingga mendapatkan hasil karya tulis yang baik. Bertolak dari permasalahn di atas peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul, “PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH

DASAR”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, selanjutnya perumusan masalah dalam penelitian ini diajukan dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan keterampilan menulis narasi antara siswa yang belajar menggunakan metode mendongeng dengan yang melaksanakan pembelajaran langsung?

2. Apakah terdapat perbedaan sikap percaya diri antara siswa yang belajar menggunakan metode mendongeng dengan yang melaksanakan pembelajaran langsung?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. mengetahui perbedaan keterampilan menulis narasi antara siswa yang belajar menggunakan metode mendongeng dengan yang melaksanakan pembelajaran langsung pada siswa yang dijadikan sampel penelitian; 2. mengetahui perbedaan sikap percaya diri antara siswa yang belajar

menggunakan metode mendongeng dengan yang melaksanakan pembelajaran langsung pada siswa yang dijadikan sampel penelitian;


(21)

8

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Terdapat beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain: a. Penelitian ini diharapkan menjadi satu landasan dalam pembelajaran

menulis bahwa dengan mengetahui kondisi umum keterampilan menulis dan sikap percaya diri siswa, dapat mencari strategi pendekatan yang tepat dalam mengembangkan keterampialn menulis narasi dan rasa percaya diri siswa dalam belajarnya.

b. Penggunaan metode mendongeng dalam proses belajar mengajar menulis di kelas lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar menulis konvensional.

c. Peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran lebih baik dari pada sebagai penyampai materi pembelajaran.

d. Merangsang guru dan atau peneliti untuk selalu mencoba mengembangakan dan menggunakan sastra khususnya dongeng dalam proses belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran menulis.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga dapat memberikan manfaat secara praktis. Ada pun manfaat secara praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Siswa

Dengan penelitian ini siswa mendapat pengalaman langsung dalam pembelajaran menulis bahwa perasaan senang dan rasa percaya diri pada peserta didik dapat membantu mempermudah serta meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menuliskan ide dan gagasanya dalam bentuk tulisan.

b. Guru

Penelitian ini dapat memberikan informasi penggunaan metode mendongeng dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, terutama dalam mengembangkan keterampilan menulis narasi siswa. selain itu, menjadi masukan bagi guru pentingnya menggali rasa peracya diri siswa dalam


(22)

9

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses belajar mengajar bahasa Indonesia guna meningkatkan keterampilan berbahasa siswa khususnya keterampilan menulis.

c. Sekolah

Bagi sekolah, penelitian ini menjadi masukan dalam upaya meningkatkan prestasi melalui proses pembelajaran yang tepat.

d. Peneliti

Penelitian ini akan dapat berguna bagi peneliti lainnya sebagai landasan penelitian yang berhubungan dengan aspek menulis dan dapat memberikan sumbangan pikirian dalam mengembangkan suatu model pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa.

E. Struktur Organisasi

1. Bab I

Pada bab I berupa pendahuluan berisi:

a. latar belakang masalah mengenai aspek pembelajaran bahasa. Menulis merupakan salah satu aspek pembelajaran bahasa Indonesia, merupakan aspek yang harus mendapat perhatian khusus sejak dini yaitu usia sekolah dasar. Mutu pendidikan di bidang literalisasi di Asia peserta didik Indonesia sangat rendah terbukti hasil PISA 2000,2003, 2006 dan 2009 rata-rata menempati urutan ke lima dari bawah. Sebab-sebab rendahnya mutu pendidikan khususnya dalam bidang literalisasi. Kesulitan siswa SD Laboratorium-Percontohan UPI dalam pembelajaran menulis. Kegiatan menulis merupakan pencerminan dari cara berpikir seseorang. Materi pembelajaran menulis di SD. Banyaknya model model pembelajaran yang berkembang namun belum banyak dilakukan penelitian;

b. rumusan masalah berisikan dua pertanyaan tentang apakah terdapat perbedaan keterampilan menulis narasi antara siswa yang belajar menggunakan metode mendongeng dengan yang melaksanakan pembelajaran langsung dan apakah terdapat perbedaan sikap percaya diri pada siswa yang melaksanakan pembelajaran menggunakan metode mendongeng dengan siswa yang melaksanakan pembelajaran langsung;


(23)

10

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. tujuan masalah berisikan hasil yang dicapai dari penelitian berupa pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menulis narasi dan sikap percaya diri siswa dalam belajar khusunya menulis;

d. manfaat penulisan tulisan baik secara teoritis maupun secara praktis; e. profil tesis berisikan gambaran umum mengenai isi dan kegiatan dari

tiap bab; 2. Bab II

Pada bab II berupa kajian pustaka berisikan:

a. kemampuan menulis, pengertian kemampuan, menulis, pengertian menulis, unsur menulis, manfaat menulis, tujuan menulis, asas menulis, penggolongan menulis, bentuk tulisan. Unsur-unsur dalam menulis,langkah-langkah menulis;

b. narasi, pengertian narasi, ciri dan karakteristik narasi, jenis narasi, perbedaan narasi sugesif dan narasi ekspositori,stuktur dasar narasi, pola pengembangan narasi;

c. unsur intrinsik cerita antara lain: tema, alur, latar, tokoh, penokohan,

point of view (sudut pandang), dan amanat;

d. pengertian dongeng, manfaat dongeng, manfaat holistuk dongeng, cara mendongeng, dan jenis-jenis dongeng;

e. sikap percaya diri, pengertian, jenis sikap percaya diri, manfaat sikap percaya diri, indikator percaya diri, dan akibat tidak percaya diri.

3. Bab III

Pada bab III ini berupa uraian metode penelitian: a. Desain penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekspreimen kuasi dengan metode pretest-posttest control group design atau desain kelompok pretest-posttest yang melibatkan dua kelompok. Kelompok sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. kategori pembelajaran dengan menggunakan dongeng pada kelas eksperimen dan kategori pembelajaran model langsung pada kelas kontrol. Dari kedua kategori ini akan diteliti dampak yang muncul sebagai akibat dari perlakuan


(24)

11

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yaitu keterampilan menulis narasi dan sikap percaya diri siswa.

Desain penelitian kuasi eksperimen ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Treatment group R O1 X1 O2

Control group R O3 X2 O4

Keterangan : R = Subjek kuasi eksperimen O = Prates dan pascates.

X1 = Perlakuan di kelas kuasi eksperimen berupa pembelajaran menggunakan metode mendongeng di kelas lima

X2 = Pembelajaran yang tanpa menggunakan metode mendongeng oleh guru bahasa kelas di kelas kontrol.

Pencapaian perlakuan X1 dilihat dari X1 = O2 – O1, sedangkan pencapaian X2 = O4 – O3.

(Syamsuddin AR & Vismaia S Damaianti, 2011, hlm. 160)

b. Partisipan

Peneltian ini melibatkan siswa kelas 5 di SD Laboratorium-Percontohan UPI yang berlokasi di jalan Senjayaguru no 4. Wali kelas serta Guru bidang studi bahasa Indonesia kelas 5 sebagai pelaksana pembelajaran. Kepala Sekolah sebagai pemangku kebijakan dalam pelaksanaan penelitian di lapangan. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sebagai penetu kebijakan pelaksanaan kurikulum sekolah. Para dosen ahli bahasa dan psikologi anak yang membantu dalam menkronstruksi instrument serta memberikan penilaian terhadap interumen yang akan digunakan dalam penelitian.

c. Populasi dan sampel

Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Laboratorium-Percontohan UPI yaitu kelas 5A dan 5B. Dari dua kelas yaitu kelas 5B terdiri dari 33 orang siswa sebagai kelas kontrol dan kelas 5A terdiri dari


(25)

12

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33 orang siswa sebagai kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut mempunyai tingkat kemampuan yang sama dalam keteranpilan menulis. d. Instrumen penelitian

Intrumen yang digunakan adalah pertama RPP untuk kelas kontrol dan ekperimen sebagai panduan pelaksanaan pembejaran. RPP untuk kelas eksperimen berisi panduan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode mendongen sedangkan RPP di kelas kontrol berisi panduan pelaksanaan pembelajaran yang biasanya berlangsung di kelas.

Kedua soal prates dan pasca dalam soal uraian menulis narasi yang disertai pedoman penilaian menulis narasi untuk memperoleh data keterampilan menulis di kelas kontrol dan eksperimen sebelum dan setelah treatment. Ketiga angket sikap percaya diri yang disusun sendiri oleh peneliti menggunkan skala likert untuk memudahkan pengolahan pernyataan menjadi angka berupa skor dari pernyataa siswa dengan ditribusi skor SL=4, SR=3, R=2, TP=1 untuk pernyataan positif dan SL=1, SR=2, R=3, TP=4 untuk pernyataan negatif. Angket tersebut untuk mengukur keadaan sikap percaya diri siswa di kelas kontrol dan eksperimen sebelum dan setelah treatmen. Keempat lembar wawancara guru yang dilaksanakan sebelum penelitian ke lapangan untuk memperoleh gambaran umum keadaan siswa tentang keterampilan menulis dan sikap peracaya diri. Keempat instrumen tersebut sudah melewati tahap judgment atau penilaian oleh para dosen ahli bahasa dan psikologi sehingga dianggap layak untuk digunakan dalam penelitian di lapangan. dosen ahli serta pakar yang terlibat antara lain Dra. Hj. Tatat Hartati, M.Ed, Ph.D., DR. Hj. Isah Cahyani, M.Pd., dan Vina Adyani, M.Pd. Ph.D.

e. Prosedur penelitian

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

 studi literatur untuk mendapatkan dasar teoritis dan studi empiris tentang keterapilan menulis, mendongeng, dan sikap percaya diri;


(26)

13

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 studi literatur untuk mendapatkan dasar teoritis dan studi empiris untuk mendapatkan gambaran kesulitan siswa dalam menulis;

 menyusun program yang dirancang berdasarkan gambaran yang diperoleh dari studi pendahuluan;

 penyusunan instrumen-instrumen penelitian yang direvisi oleh pakar dan praktisi bahasa dan psikologi;

 memberikan pretes keterampilan menulis dan memberikan angket sikap percaya diri;

 melaksankan eksperimen kemudian mengadministrasikan hasil pretes keterampilan menulis narasi dan angket sikap percaya diri;

 memberikan perlakukan eksperimen pada kelompok eksperimen;

 memberikan pascates menulis narasi dan pemberian angket sikap percaya diri;

 mengadministrasi nilai pascates;

 menghimpun dan menganaliasis data dengan pengkodean data, analisis data dan penulisan hasil eksperimen;

f. Analisis data

Menurut Suryanto (2003, hlm. 136) untuk melakukan analisis statistik maka data harus berdistribusi norma, sehingga perlu dilakukan uji normalitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah selisih nilai prates dan pascates di kelas eksprimen dan kelas kontrol, serta gain pascates dari dari kelas eksprimen dan kelas control berdistribusi normal atau tidak. Pengujian kenormalan data dilakukan menggunakan uji

kolmogrov-Smirnov yang diolah menggunakan SPSS 20. Kriteria pengujian adalah jika nilai dignifikansi lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal. Jika nilai dignifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data dikatakan berdistribusi tidak normal. Dalam hail ini, jika data berdistribusi tidak normal maka peneliti melakukan pengujian dengan menggunakan uji non parametic Mann Whitney.


(27)

14

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Uji Mann Whitney

Uji Mann-Whitney atau lebih dikenal denganu-test (juga disebut Mann–Whitney–Wilcoxon (MWW), Wilcoxon rank-sum test, atau

Wilcoxon–Mann–Whitney test). Uji ini dikembangkan oleh H.B Mann dan D.R. Whitney dalam tahun 1947. Uji Mann-Whitney ini digunakan sebagai alternatif lain dari uji T parametrik bila anggapan yang diperlukan bagi uji T tidak dijumpai. Tehnik ini dipakai untuk mengetes signifikansi perbedaan antara dua populasi, dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang sama. Test ini berfungsi sebagai alternatif penggunaan uji-t bilamana persyaratanpersyaratan parametriknya tidak terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal. Uji Mann Whitney khusus untuk dua sampel yang independent.

3) Uji N Gain

Data hasil pascates di kelas kontrol dan eksperimen di uji n-gain guna melihat apakah pengaruh metode mendongeng pada kelas eksperimen memiliki pengaruh. Jika hasil gain yang dinormalisasikan berdistribusi tidak normal maka maka digunakan uji non parametric Mann Whitney. Jika hasil uji menghasilkan nilai signifikansi di bawah alpha (0,05) maka disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan eksperimen. Jika hasil uji menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari alpha (0,05) maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan peningkatan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan eksperimen. Pengolahan menggunakan software SPSS 20.

4. Bab VI

Dalam bab VI berupa temuan dan pembahasan temuan yang diperolah pada saat penelitain di lapangan.

a. Temuan penelitian

Dalam bagian ini dipaparkan temuan peneliti selama melaksanakan penelitian di lapangan yaitu di SD Laboratorium-Percontohan UPI. Temuan yang akan dikemukakan adalah hasil penelitian yang dilakukan sebelum dan setelah melakukan treatment.


(28)

15

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Deskripsi keadaan keterampilan menulis narasi siswa kelas 5 Sekolah Dasar sebelum menggunakan metode mendongeng

Studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui kondisi obejektif pembelajran Bahasa Indonesia yang selama ini berlangsung di SD Laboratorium-Percontohan UPI. Kondisi tersebut terutama berkaitan dengan kegiatan pembelajaran serta permasalahannya, dalam hal ini yang berkaitan dengan siswa dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis. Studi pendahuluan menggunakan instrumen lembar wawancara dengan guru yang pelajaran bahasa Indonesia. Hasil wawancara dengan guru bidang akan dijadikan bahan untuk menentukan strategi penelitan yang akan dilakukan di lapangan.

a) Prates keterampilan menulis narasi peserta didik pada kelas kontrol dan kelas ekperimen

Pertemuan pertama penelitian diadakan prates di kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan lembar soal prates dengan bentuk soal uraian. Dari prates tersebut diperoleh data hasil prates keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan ekspreimen. Data tersebut di analisis dengan menggunakan uji

statistic parametric dikarenakan ingin mengetahui perbedaan kemampuan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan ekspreimen. Sebagai prasyarat untuk melakukan uji beda maka dilakukan terlebih dahulu uji normalitas kolmogrov Smirnov dan homogenitas. Jika data yang diperoleh berdistribusi tidak normal maka digunakan uji non parametric Mann Whitney. Jika hasil uji menghasilkan nilai signifikansi di bawah alpha (0,05) maka disimpulkan terdapat perbedaan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan eksperimen. Jika hasil uji menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari alpha (0,05) maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan eksperimen. Pengolahan menggunakan software SPSS 20.


(29)

16

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Deskripsi perbedaan keterampilan menulis narasi siswa kelas 5 setelah menggunakan metode mendongeng

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data hasil belajar menulis narasi yang merupkan bukti nyata (empiric) bahwa terdapat perbedaan siginifikan terhadap keterampilan menulis narasi antara kelas kontrol dan kelas ekperimen.

a) Pengujian hipotesis keterampilan menulis narasi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

Hipotesis keterampilan menulis narasi siswa dalam penelitian ini adalah sebabagi berikut:

Hipotesis Nol (H0: µ1 = µ2)

Tidak terdapat perbedaan keterampilan menulis narasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia antara yang menggunakan metode mendongeng dengan yang menggunakan pembelajaran langsung.

Hipotesis kerja (H1: µ1 ≠ µ2)

Terdapat perbedaan keterampilan menulis narasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia antara yang menggunakan metode mendongeng dengan yang menggunakan pembelajaran langsung.

Pertemuan akhir penelitian diadakan pascates di kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan lembar soal prates dengan bentuk soal uraian. Hasil kerja siswa di berikan penilaian berdasarakan dimensi penilaian yang telah ditentukan. Dari pascates tersebut diperoleh data hasil pascates keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan ekspreimen. Data tersebut di analisis dengan menggunakan uji statistic parametric dikarenakan ingin mengetahui perbedaan kemampuan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan ekspreimen. Sebagai prasyarat untuk melakukan uji beda maka dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan homogenitas. Jika data yang diperoleh berdistribusi tidak normal maka digunakan uji non parametric Man Wihtney. Jika


(30)

17

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil uji menghasilkan nilai signifikansi di bawah alpha (0,05) maka disimpulkan terdapat perbedaan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan eksperimen maka H1 diterima . Jika hasil uji menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari alpha (0,05) maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan eksperimen maka h0 diterima. Pengolahan menggunakan software SPSS 20.

b) Uji N gain pascates pada kelas ekperimen dan kontrol setelah menggunakan metode mendongeng

Data hasil pascates di kelas kontrol dan eksperimen di uji n-gain guna melihat apakah pengaruh metode mendongeng pada kelas eksperimen memiliki pengaruh. Jika hasil gain yang dinormalisasikan berdistribusi tidak normal maka maka digunakan

uji non parametric Man Wihtney. Jika hasil uji menghasilkan nilai signifikansi di bawah alpha (0,05) maka disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan eksperimen. Jika hasil uji menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari alpha (0,05) maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan peningkatan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan eksperimen. Pengolahan menggunakan software

SPSS 20.

3) Deskripsi perbedaan sikap percaya diri antara siswa yang belajar menggunakan metode mendongeng dengan yang melaksanakan pembelajaran langsung

Sikap percaya diri siswa diukur menggunakan angket sikap percaya diri dengan penilaian angket menggunakan skor skala likert. Angket tersebut diberikan pada pascates di kelas kontrol dan eksperimen. a) Pengujian hipotesis perbedaan sikap percaya diri antara siswa yang belajar menggunakan metode mendongeng dengan yang melaksanakan pembelajaran langsung

Hipotesis keterampilan menulis narasi siswa dalam penelitian ini adalah sebabagi berikut:


(31)

18

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hipotesis Nol (H0: µ1 = µ2)

Tidak terdapat perbedaan sikap percaya diri antara siswa yang belajar menggunakan metode mendongeng dengan yang melaksanakan pembelajaran langsung.

Hipotesis kerja (H1: µ1 ≠ µ2)

Terdapat perbedaan sikap percaya diri antara siswa yang belajar menggunakan metode mendongeng dengan yang melaksanakan pembelajaran langsung.

Data sikap percaya diri yang diperoleh lalu diolah menggunakn uji statistic parametric. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sikap percaya diri di kelas kontrol yang melaksanakan pembelajaran langsung dengan kelas eksperimen yang menggunakan metode mendongeng maka didakan uji beda (independent test), sebagai prasyarat untuk melakukan uji T maka diadakan uji Normalitas kolmogrov Smirnov dan homogenitas data hasil angket sikap percaya diri. Jika data berdistribusi tidak normal maka pengujian menggunakan uji statistic non parametric Mann Whitney. Apabila hasil uji menghasilkan nilai signifikansi di bawah alpha (0,05) maka disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan sikap percaya diri di kelas kontrol dan eksperimen H1 diterima. Jika hasil uji menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari alpha (0,05) maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan peningkatan sikap percaya diri di kelas kontrol dan eksperimen maka H0 diterima. Pengolahan menggunakan software SPSS 20.

b. Pembahasan

Proses kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen akan dipaparkan pada bagian pembahasan berikut hambatan-hambatan yang ditemui siswa mamupun guru selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mendongeng. Hasil pengolahan data akan dideskripsikan dan dibuktikan berdasarkan kajian teori yang sudah dikemukakan pada bab II.


(32)

19

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Bab V

Dalam bab V akan dikemukakan simpulan dari hasil penelitian, implikasi terhadap dan rekomendasi terhadap aspek-aspek yang bersangkutan.

a. Simpulan

Simpulan berisi uraian padat tentang hasil akhir penelitian di mana akan menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan, di dalam simpulan tidak lagi terdapat angka-angka hasil uji statistic.

b. Implikasi dan rekomendasi

Ditujukan kepada para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya, dan kepada pemecahan masalah di lapangan atau follow up dari hasil penelitian.


(33)

40

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat eksperimen kuasi/eksperimen semu dengan dua kelompok sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol (Saud, 2007, hlm. 83). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat (Ruseffendi, 2005, hlm. 35). Kelas eksperimen melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode mendongeng. Sedangkan kelas kontrol melakukan pembelajaran dengan tanpa menggunakan dongeng.

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah “ pretest-posttest control group design” atau desain kelompok prates dan pascates yang melibatkan dua kelompok (Syamsuddin & Damaianti, 2011, hlm. 160). Kategori pembelajaran dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori pembelajaran dengan menggunakan metode mendongeng dan kategori pembelajaran tanpa menggunakan metode mendongeng. Dari kedua kategori ini akan diteliti dampak yang muncul sebagai akibat dari perlakuan pembelajaran, yaitu keterampilan menulis narasi dan sikap percaya diri siswa selama pembelajaran. Kontribusi dari masing-masing pembelajaran ini dianalisis melalui pengujian statistik sehingga diperoleh kejelasan tentang pembelajaran yang paling tepat dalam mempengaruhi keterampilan menulis narasi dan sikap percaya diri siswa dalam belajar menulis.

Desain penelitian eksperimen kuasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Treatment group R O1 X1 O2

Control group R O3 X2 O4

Keterangan :

R = Subjek kuasi eksperimen O = Prates dan pascates

X1 = Perlakuan di kelas kuasi eksperimen berupa pembelajaran menggunakan metode mendongeng di kelas 5 SD

X2 = Pembelajaran yang tanpa menggunkan metode mendongeng oleh guru di kelas kontrol.


(34)

41

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pencapaian perlakuan X1 dilihat dari X1 = O2 – O1, sedangkan pencapaian X2 = O4 – O3.

(Syamsuddin A.R. & Vismaia S.D, 2011, hlm. 160)

B. Partisipan

Penelitain ini melibatkan beberapa komponen yang terlibat secara langsung dalam pelaksaan penelitian. Wali kelas serta Guru bidang studi bahasa Indonesia kelas 5 sebagai pelaksana pembelajaran baik di kelas ekperimen yang menggunakan metode mendongeng maupun di kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran langsung. Kepala Sekolah sebagai pemangku kebijakan dalam pelaksanaan penelitian di lapangan. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sebagai penentu kebijakan pelaksanaan kurikulum sekolah. Para dosen ahli bahasa dan psikologi anak yang membantu dalam menkronstruksi instrumen serta memberikan penilaian terhadap interumen yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam hal ini dosen dan pakar yang terlibat adalah Ibu Dra. Hj. Tatat Hartati, M.Ed, Ph.D. dan Ibu DR. Hj. Isah Cahyani, M.Pd. sebagai pakar dalam bidang bahasa dan Ibu Vina Adyani, M.Pd. Ph.D. serta Ibu Diar Rizki Ashar, S.Pd (guru bimbingan konseling SD Lab. Percontohan UPI) sebagai pakar dalam bidang psikologi.

C. Populasi dan Sampel

Peneltian ini melibatkan siswa kelas 5 di SD Laboratorium-Percontohan UPI yang berlokasi di jalan Senjaya Guru no 4 sebagai objek penelitian. Pemilihan objek berdasarkan pertimbangan tempat/lokasi yang dekat sehingga memudahkan proses penelitian. Berikutnya kurikulum, di mana kurikulum yang digunakan menggunakan kurikulum 2013 pada semester pertama kemudian kembali ke KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006 pada semester kedua. Selain itu, materi pelajaran yang sedang berlangsung adalah materi pelajaran menulis berdasarkan kompetensi dasar pada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Kelas yang dijadikan sampel penelitian adalah kelas 5A yang berjumlah 33 siswa sebagai kelas ekpreimen dan kelas 5B sebagai kelas kontrol yang


(35)

42

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berjumlah 33 siswa. Berdasarkan hasil prates kedua kelas tersebut mempunyai tingkat kemampuan menulis narasi serta memilki sikap percaya diri yang sama.

D. Insrrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 197) menyatakan bahwa jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variable penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti. Berdasarkan hal di atas maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Berdasarkan Sugiyono (2010, hlm. 200) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi penduluan untuk menemukan permasalan yang harus diteliti, dan juga boleh apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara tidak berstruktur adalah bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sitematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya.

Adapun pedoman wawancara guru SD Laboratorium-Percontohan UPI mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

Identitas Responden

Nama Responden : Hari, tanggal :

Waktu :

Tempat :

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis di kelas 5?

2. Bagaimana cara melaksanakan model pembelajaran menulis di kelas 5? 3. Permasalahan apa yang dihadapi siswa dalam pembelajaran menulis? 4. Kendala-kendala apa yang dihadapi guru dalam proses kegiatan belajar

mengajar menulis di kelas 5?

5. Apakah pembelajarn menulis mempunyai porsi yang sama dengan pembelajaran menyimak, berbicara, dan membaca?


(36)

43

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Apakah mendongeng sudah digunakan sebagai metode untuk meningkatkan keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis? 7. Media apa saja yang digunakan dalam melaksnakan pembelajaran menulis

dongeng?

8. Bagaimana langkah-langkah mendongeng yang telah dilaksanakan? 9. Bagaimana cara penilaian menulis?

10.Apakah selama ini siswa sudah percaya akan dirinya sendiri dalam kegiatan menulis?

11.Kalau dipersentasekan, berapa persenkah siswa yang kurang percaya diri, percaya diri dalam tahap sedang, dan sangat percaya diri?

2. Tes Mengarang

Menurut Arikunto (2012, hlm. 150) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan data kamampuan siswa dalam menuliskan karangan narasi berdasarkan dongeng yang telah disampaikan. Tes dilakukan dalam bentuk tes awal dan tes akhir yang dilaksanakan untuk masing-masing kelas sebalum dan sesudah perlakuan. Adapun bentuk perlakuan untuk kelas eskperimen yaitu dengan menggunakan moetode mendongeng sedangkan untuk kelas kontrol dengan pembelajaran langsung.

Komposisi isi dan bentuk soal prates dan pascates disusun serupa karena salah satu tujan penelitian ini yaitu untuk menganalisis perbedaan peningkatan belajar menulis narasi siswa. Adapun tes yang dimaksud adalah tes berupa produk tulisan narasi berdasarkan dongeng yang disampaikan. Perhitungan skor dilakukan secara analitis dengan memperhatikan struktur unsur karangan narasi. Salain itu, pedoman penilaian produk tulisan disesuaikan dengan tuntutan materi dan indikator keterampilan menulis karangan pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas 5 sekolah dasar.

a. Intrumen Menulis Narasi

Berikut contoh instrumen tes menulis karangan narasi: 1) Intruksi


(37)

44

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Petunjuk

a) Penulisan karangan memperhatikan unsur-unsur karangan narasi. b) Bahasa karangan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD. c) Panjang karangan minimal dua paragraf.

d) Tulisan rapi dan jelas.

e) Tulislah nomor absen pada lemabr kerja masing-masing.

Adapun pedoman penilaian karangan narasi menggunakan model penilaian menulis dengan pembobotan masing-masing unsur menurut Halim (dalam Nurgiyantoro, 2009, hlm. 307) seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Model Penilaian Tugas Menulis Dengan Pembobotan Masing-Masing Unsur

No. Indikator Penilaian Skor SKOR

MAKSIMAL

1 Aspe ruang lingkup dan isi

a.Jika unsur-unsur menulis (tema, tokoh, penokohan, latar, dan amanat) cerita ditulis dengan lengkap

40 40

b.Jika tidak terdapat salah satu unsur menulis tersebut

35

c.Jika tidak terdapat dua unsur menulis cerita

30 d.Jika tidak terdapat tiga

unsur menulis cerita

25 e.Jika tidak terdapat unsur –

unsur menulis cerita

20 2 Aspek mekanik

mencakup

a. Jika tepat dalam menuliskan dan meletakkan huruf besar,huruf kecil, tanda baca koma, tanda tanya

40 40

b. Jika tidak tepat salah satu sampai dua dalam menuliskan dan meletakkan huruf besar,huruf kecil, tanda baca koma, tanda tanya, tanda seru

35

c. Jika tepat tiga sampai empat dalam menuliskan dan meletakkan huruf


(38)

45

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

besar,huruf kecil, tanda baca koma, tanda tanya, tanda seru

d. Jika tepat lima sampai enam dalam menuliskan dan meletakkan huruf besar,huruf kecil, tanda baca koma, tanda tanya, tanda seru

25

e. Jika tidak tepat dalam menuliskan dan meletakkan huruf besar,huruf kecil, tanda baca koma, tanda tanya, tanda seru

20

3 Aspek tulisan dan kerapian tangan

a. Jika tulisan terbaca dan rapi dan bersih diberi skor

20 20

b. Jika tulisan terbaca tetapi sepertiga tulisan tidak rapi diberi skor

15

c. Jika tulisan terbaca dan hampir setengah tulisan tidak rapi atau sebaliknya diberi skor

10

d. Jika tulisan tidak terbaca dan tulisan tidak rapi diberi skor

5

JUMLAH 100

b. Instrumen Sikap Percaya Diri

Sikap percaya diri siswa diukur dengan menggunakan angket yang dirancang oleh peneliti dengan divalidasi oleh pakar psikologi. Angket tersebut terdiri dari aspek serta indikator sikap percaya diri siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis. Komposisi isi dan bentuk angket sebelum dan sesudah pelaksanaan treatment disusun serupa karena salah satu tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis perbedaan peningkatan sikap percaya siswa kelas kontrol dan ekperimen. Tabel berikut merupakan pedoman angket sikap percaya diri siswa kelas 5 SD:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket Sikap Pecaya Diri


(39)

46

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pernyataan Sikap percaya diri Percaya dengan kemampuan diri yang dimiliki. Menunjukkan kesiapan dalam menghadapi tantangan.

1,2. Dan 3

Tidak melakukan kecurangan saat ulangan berlangsung.

4 dan 5

Menunjukkan kemampuan menguasai materi pelajaran.

7, 8, 9, dan 10

Tegas pada diri sendiri.

11 dan 12

Menunjukkan kemandirian dalam mengambil keputusan. Menyelesaikan soal dan tugas yang diberikan dengan inisiatif diri sendiri.

13, 14, dan 15

Menunjukkan rasa optimis, bersikap tenang, dan pantang menyerah.

Merasa yakin dengan keberhasilan belajar.

16, 17, 18, dan 19 Menunjukkan

ketekunan dalam belajar.

20, 21, 22, dan 23

Merasa tenang saat pembelajaraan berlangsung.

24, 25, 26, dan 27

Berusaha

mengerjakan soal dan tugas yang diberikan.

28, 29, dan 30

Menunjukkan kemampuan beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik.

Mampu bertukar dan mengungkapkan ide dengan teman ataupun guru.

31, 32, dan 33

Mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berhubungan dengan kegiatan belajar.

34 dan 35

Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam belajar.

36 dan 37

Penskoran menggunakan skala likert untuk memudahkan pengolahan pernyataan menjadi angka berupa skor dari pernyataa siswa dengan ditribusi skor SL=4, SR=3, R=2, TP=1 untuk pernyataan positif dan SL=1, SR=2, R=3, TP=4


(40)

47

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk pernyataan negatif. Angket tersebut untuk mengukur keadaan sikap percaya diri siswa di kelas kontrol dan eksperimen sebelum dan setelah treatmen.

E. Prosedur Penelitian

a. Langkah-langkah penelitian

Pelaksanaan penelitian secara garis besar dilakukan dengan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

1. studi literatur untuk mendapatkan dasar teoritis dan studi empiris tentang keterapilan menulis, mendongeng, dan sikap percaya diri;

2. melaksanakan wawancara dengan guru bidang dan wali kelas sebagau studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang terdapt di kelas yang akan dijadikan objek penelitian;

3. studi literatur untuk mendapatkan dasar teoritis dan studi empiris untuk mendapatkan gambaran kesulitan siswa dalam menulis;

4. memilih dua kelas dari subjek yang ada untuk dijadikan tempat penelitian. setelah melakukan diskusi dengan guru bidang maka diputuskan kelas 5A sebagai kelas kontrol dan kelas 5b sebagai kelas ekspreimen;

5. menyusun program yang dirancang berdasarkan gambaran yang diperoleh dari studi pendahuluan;

6. penyusunan instrumen-instrumen penelitian yang direvisi oleh pakar dan praktisi bahasa dan psikologi;

7. memberikan pelatihan kepada guru tentang pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan metode mendongeng. selain itu melakukan kesepakatan bahwa pembelajaran dilakukan oleh guru, peneliti hanya sebagai partner

guru, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

8. sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru melakukan prates keterampilan menulis dan memberikan angket sikap percaya diri;

9. mengadministrasikan hasil prates keterampilan menulis narasi dan angket sikap percaya diri;


(41)

48

Yudi Hadiansyah, 2015

PENGARUH METODE MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI DAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10.memberikan perlakuan, yaitu: kelas ekperimen melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode mendongeng dan kelas kontrol melaksanakan pembelajaran langsung;

11.memberikan pascates menulis narasi dan pemberian angket sikap percaya diri;

12.mengadministrasi nilai pascates dan angket sikap percaya diri;

13.menghimpun dan menganaliasis data dengan pengkodean data, analisis data dan penulisan hasil eksperimen untuk mengetahui pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menulis narasi dan sikap percaya diri siswa.

b. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suryanto (2003, hlm. 135) bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat ukur yang duperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti. Berdasarkan uraian di atas dalam penelitian ini terdapat dua teknik pengumpulan data.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengukuran baik melalui tes terhadap keterampilan menulis narasi dan non tes terhadap sikap percaya diri siswa. Kegiatan ini dilakukan terhadap kelompok eksperimen yang diberikan perlakukan melalui metode mendongeng dan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Pengukuran tes dan non tes di kelas eksperimen dilakukan pada saat sebelum diberikan perlakuaan dan setelah diberikan perlakuan dan pengukuran tes dan non tes di kelas kontrol dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pengukuran di kelas eksperimen.


(1)

Pengolahan data merupakan salah satu langkah penting dalam kegiatan penelitian untuk mengaplikasi data bentuk simpulan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan software SPSS 20, teknik analisis statistika deskriptif, digunakan untuk mengolah data yang berkaitan dengan data tentang penerapan model pembelajaran.

Statistika inferensial digunakan untuk pengujian data hasil tes. Dalam hal ini digunakan untuk menguji hasil eksperimen tentang pengaruh penerapan metode mendongeng terhadap keterampilan menulis narasi dan sikap percaya diri siswa.

Menurut Suryanto (2003, hlm. 136) untuk melakukan analisis statistik maka data harus berdistribusi norma, sehingga perlu dilakukan uji normalitas. 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menunjukan apakah data yang akan diuji statistik itu membentuk kurva normal. Menurut Suryanto (2003, hlm. 136) ada beberapa cara menguji normalitas, yakni: 1) menggunakan histogram dan stem-felt, 2) menggunakan rasio skewness dan kurtosis, dan 3) uji kolmogrov-Smirnov dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan uji kolmogrov-Smirnov karena normalitas data akan langsung terlihat.

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah selisih nilai prates dan pascates di kelas eksprimen dan kelas kontrol, serta gain pascates dari dari kelas eksprimen dan kelas control berdistribusi normal atau tidak. Pengujian kenormalan data dilakukan menggunakan uji kolmogrov-Smirnov yang diolah menggunakan SPSS 20. Kriteria pengujian adalah jika nilai dignifikansi lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal. Jika nilai dignifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data dikatakan berdistribusi tidak normal. Dalam hail ini, jika data berdistribusi tidak normal maka peneliti melakukan pengujian dengan menggunakan uji non parametic Mann Whitney.

2. Uji Mann Whitney

Uji Mann-Whitney atau lebih dikenal dengan u-test (juga disebut Mann– Whitney–Wilcoxon (MWW), Wilcoxon rank-sum test, atau Wilcoxon–Mann– Whitney test). Uji ini dikembangkan oleh H.B Mann dan D.R. Whitney dalam


(2)

tahun 1947. Uji Mann-Whitney ini digunakan sebagai alternatif lain dari uji T parametrik bila anggapan yang diperlukan bagi uji T tidak dijumpai. Tehnik ini dipakai untuk mengetes signifikansi perbedaan antara dua populasi, dengan menggunakansampel random yang ditarik dari populasi yang sama. Test ini berfungsi sebagai alternatif penggunaan uji-t bilamana persyaratan-persyaratan parametriknya tidak terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal. Uji mann whitney khusus untuk dua sampel yang independent.

Persyaratan untuk melakukan uji Mann-Whitney adalah sebabgi berikut:

a. data berskala ordinal, interval atau rasio;

b. terdiri dari 2 kelompok yang independent atau saling bebas;

c. data kelompok i dan kelompok ii tidak harus sama banyaknya harus sama banyaknya;

d. data tidak harus berdistribusi normal, sehingga tidak perlu uji normalitas.

3. Uji N Gain

Data hasil pascates di kelas kontrol dan eksperimen di uji n-gain guna melihat apakah pengaruh metode mendongeng pada kelas eksperimen memiliki pengaruh. Jika hasil gain yang dinormalisasikan berdistribusi tidak normal maka maka digunakan uji non parametric Mann Whitney. Jika hasil uji menghasilkan nilai signifikansi di bawah alpha (0,05) maka disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan eksperimen. Jika hasil uji menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari alpha (0,05) maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan peningkatan keterampilan menulis narasi di kelas kontrol dan eksperimen. Pengolahan menggunakan software SPSS 20.


(3)

Daftar Pustaka

Abidin, Y.,(2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Akhadiah, S., dkk. (1989), Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Al-Wasilah, A.C. (2007). Pokoknya Menulis. Kiblat Buku Utama.

Al Qudsy, M. & Nurhidayah, U. (2010). Mendidik Anak Lewat Dongeng. Yogyakarta: Madania.

Al qur’anul Karim. (2010). Miracle the Reference. Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema.

Arkunto, S. (2012). Prosedur Penelitian. Jakrta: Rineka Cipta

Balai Pengembang dan Pembinaan Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Bungin, H. M. B. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencan Cahyani, I. (2012). Pembelajaran Menulis Berbaisi Karakter dengan

Pendekatan Eksperiental Learning. Bandung: SPS UPI

Cahyani, I & Hodijah. (2007). Kemampuan Brbahasa di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press

Crain, W. (2007). Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi. Ter. Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depdiknas. (2006 ). KTSP Bahasa dan Sastra Indonesia SD/MI. Jakarta Indonesia.

Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa Kelas I s/d VI. Jakarta Indonesia.

Depsiknas. (2006). Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan 2006. Jakarta: Media Makmur Majumandiri.

Djojosuroto, K. & Sumaryati, M.L.A. (2014). Bahasa dan Sastra (Penelitian, Analisi, dan Pendoman Apresiasi). Bandung: Nuansa Cendikia.

Harras, A. K. & Tarigan, H. G. (1993). Sastra dan Perkembangan Insani Anak-anak. Sebuah Bunga Rampai. Bandung: Mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP.


(4)

John, B,dkk (tanpa tahun) Joyful Teaching and Learning in Primary School (Mengajar dan Belajar Menyenangkan di Sekolah Dasar).

Keraf, G. (2010). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kurniawan, H. (2014). Pembelajaran Menulis Kreatif. Bandung: Rosda.

Kurniawan, H. (2013). Sastra Anak. Bandung: Rosda.

Majid, A. A. (2013). Mendidik Dengan Cerita. Bandung: Rosda.

Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter Solusi untuk Membangun Bangsa. Jakarta: Kencana.

Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munandar, U. S. C. (1996). Dasar-dasar Pengembangan Kreativitas Abak

Berbakat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dorektorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Munandar, U. S. C. (1999). Kreativitas dan Keberbakatan (Strategi Mewujudkan Potendi dan Bakat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama..

Munandar, U. S. C. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Petunuju Bagi Orangtua dan Guru. Jakarta: Pt. Grasindo.

Musthofa, B. (2014). Literasi Dini dan Literasi Remaja, Teori, Konsep, dan Praktik. Bandung: Education For Research On Education and Socio-Cultural Transformation.

Nurgiyantoro B. (2012) Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE. Nurgiyanto, B. (2005). Sastra Anak, Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nurudin. (2010). Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press.

Rachmawati, Y, & Kurniati, E. (2011). Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak. Jakarta: kencana.

Rahim, F. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Rahman. (2011).Potensi Gambar Dalam Membangun Kompenetensi Guru Melalui Metodik Menulis, Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar UPI Bandung.

Rahman. (2011). Model-model mengajar dan bahan pengajaran. Bandung: Alqaprint.


(5)

Rahman. ( 2007). Perencanaan Menulis (A plan for writin ) Suara Daerah, no. 466 Majalah PGRI Provinsi Jawa Barat.

Rahmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakrya.

Riduwan. (2008). Meyode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Ruseffendi, E. T. (2003). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang

Non-Eksakta Lainnya. Semarang: UNNES Press.

Sagala. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sangkaparan, H. (2010). Sahsyatnya Otak Tengah: Jadilah Aank Cerdas Saat Ini Juga. Jakarta: Visimedia.

Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Cetakan kelima.

Semi, M. A. (2007). Dasar-dasar kemamopuan Menulis. Bandung: Angkasa. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitayif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryanto, A. dkk. (2012). Evaluasi Pembelajaran SD (Cetakan kesepuluh). Jakarta:Universitas Terbuka.

Suparno. (2002). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Depdiknas-UT.

Supriyadi. (2006). Pembelajaran Sastra Yang Apresitif dan Integratif Di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Suyatno. (2012). Peran Pembelajaran Bahasa dan Sastra Dalam Pendidikan Karakter. Jakarta: Uhamka Press.

Soetjiningsih, C. H. (2012). Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana.

Tanjung, B. N. (2005). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta. Kencana. Tarigan, H. G. (1979). Membaca (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa).

Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (1993). Prinsip-prinsip Dasar Metode riset Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.


(6)

Toreence, E. P. (1995). Education nd The Creative Potential. Minnepolis: University of Minnosetta Press.

UU. No. 20. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depetemen Pendidikan Nasionl.

Wahyuni, E. S. (2012). Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Tersedia: http://lib.unnes.ac.id/14196/(24 Agustus 2012).

Wellek, dkk.. (1956). Tehory of Literature. New York: Harcout, Brace and World Inc.

Yulia, A. (2005). Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Zubaendi. (2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsep dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.