HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN.
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK………... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH………. iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian... 3
C. Pembatasan Masalah Penelitian... 3
D. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian …... 4
G. Struktur Organisasi Skripsi ………. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN ... 6
A. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)... 6
B. Pembelajaran Berbasis Kompetensi ………... 7
1. Definisi Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 7
2. Tujuan Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 10
3. Proses Pembelajaran Berbasis Kompetensi ………... 12
4. Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi ………... 12
C. Tinjauan Mata Pelajaran Pemesinan Bidang Bubut ... 15
1. Gambaran Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan ………... 15
2. Peta Mata Pelajaran Pemesinan ………... 15
(2)
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Proses Pemesinan ……….. 17
D. Uji Kompetensi………... 29
1. Definisi Uji Kompetensi ………... 29
2. Aspek yang diukur dalam Uji Kompetensi ………... 31
E. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... 32
F. Kerangka Pemikiran…... 33
G. Hopotesis... ………... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
B. Subjek Penelitian ……… 35
1. Populasi Penelitian ………. 35
2. Sampel Penelitian ………….………..…………... 35
C. Prosedur Penelitian ... 35
D. Metode Penelitian ... 36
E. Definisi Operasional ………... 37
F. Variabel Penelitian ……….. 37
G. Instrumen Penelitian …... 38
H. Teknik Pengumpulan Data ... 38
I. Analisa Data ……… 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….. 54
A. Deskripsi Data ………. 54
B. Analisis Data ………... 55
C. Pembahasan ………. 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 64
A. Kesimpulan ………. 64
B. Saran ………... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
(3)
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kriteria Penilaian Waktu Ujian Praktik Kejuruan ……… 1
Tabel 1.2 Waktu Pemesinan pada Uji Kompetensi Kejuruan Bidang Pemesinan Bubut ……….. 2
Tabel 2.1 Kegiatan Operator dan Mesin ………. 28
Tabel 3.1 Lembar Observasi Waktu Pemotongan ……… 38
Tabel 3.2 Lembar Observasi Waktu Pemesinan ………... 38
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Untuk Pengujian Normalitas Kelompok Data ………... 39
Tabel 3.4 Tabel Bartlett ……… 42
Tabel 3.5 Tabulasi Perhitungan Persamaan Regresi Data ……… 43
Tabel 3.6 Kriteria Derajat Korelasi ………... 44
Tabel 4.1 Deskripsi Data Waktu Uji Kompetensi Kejuruan Bidang Pemesinan Bubut Tahun Pelajaran 2013/2014……….. 52
Tabel 4.2 Hasil Analisis Data……… 53
Tabel 4.3 Distribusi Hasil Waktu Pemesinan Pada Uji Kompetensi Kejuruan Bidang Pemesinan Bubut………... 55
(4)
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Pencapaian Kompetensi Kejuruan Bidang
Kompetensi Pemesinan ………... 16
Gambar 2.2 Gambar Skematis Mesin Bubut dan Nama Bagian-bagiannya 18 Gambar 2.3 Geometri Pahat Bubut HSS ………. 19
Gambar 2.4 Geometri Pahat Bubut Sisipan (Insert) ……… 20
Gambar 2.5 Pahat Tangan Kanan dan Pahat Tangan Kiri ……….. 20
Gambar 2.6 Jenis-jenis Pahat Bubut dan Kegunannya ………... 21
Gambar 2.7 Proses Membubut Tirus Luar dan Tirus Dalam dengan Memiringkan Eretan Atas ………... 22
Gambar 2.8 Bagian Kepala Lepas yang Bisa Digeser dan Pembubutan Tirus dengan Kepala Lepas yang Digeser ………... 23
Gambar 2.9 Nama-nama Bagian Ulir ……….. 23
Gambar 2.10 Ulir Segi Empat……… 24
Gambar 2.11 Bentuk-bentuk Alur ………. 25
Gambar 2.12 Proses Pembuatan Kartel Bentuk Lurus, Berlian, dan Alat Pahat Kartel ………. 25
Gambar 2.13 Bentuk dan Kisar Injakan Kartel ………. 25
Gambar 2.14 Pengeboran ……….. 26
Gambar 2.15 Kerangka Berpikir Penelitian Hubungan Antara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Pada Uji Kompetensi Praktik ………. 34
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ……….. 36
Gambar 3.2 Window Data Editor………. 46
Gambar 3.3 Tampilan Variable View……….. 47
Gambar 3.4 Tampilan Data View……… 47
Gambar 3.5 Analyze-DS-Explore……… 48
Gambar 3.6 Kotak Explore Normalitas……… 48
Gambar 3.7 Explore : Plots……….. 48
(5)
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.9 Linear Regression RLS……… 49
Gambar 3.10 Lin Reg : Statistic………. 50
Gambar 3.11 Lin Reg : Plots……….. 50
Gambar 3.12 Analyze-Correlate-Bivariate……… 51
Gambar 3.13 Kotak dialog Correlate Bivatiate……….. 51
Gambar 3.14 Tampilan Variable View Uji T………. 52
Gambar 3.15 Tampilan Data View Uji T ……….. 52
Gambar 3.16 Analyze-Compare Means-Independent Sample T Test……... 53
Gambar 3.17 Kotak Dialog Independent Sample T Test………... 53
Gambar 3.18 Kotak Dialog Define Group………. 54
Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Hasil Waktu Pemesninan Pada Uji Kompetensi Kejuruan Bidang Pemesinan Bubut………... 56
(6)
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Ujian Praktik Kejuruan………... 68
Lampiran 2 Pedoman Penilaian Praktik Kejuruan BSNP…..……… 73
Lampiran 3 Instrumen Penelitian………... 89
Lampiran 4 Data Waktu Pemotongan dan Pemesinan………. 93
Lampiran 5 Hasil Pengolahan dan Analisis Data Menggunakan SPSS Versi 22………... 96
Lampiran 6 Hasil Penilaian Aspek Waktu……… 100
Lampiran 7 Perhitungan Waktu Pemesinan………... 101
Lampiran 8 Perencanaan dan Analisis Proses (Estimasi) Pembubutan…. 102 Lampiran 9 SK Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi……….. 105
Lampiran 10 Daftar Kegiatan Bimbingan Skripsi………... 107
Lampiran 11 Berita Acara Seminar 1 Skripsi……….. 109
(7)
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Lembar Penilaian Ujian Praktik
Kejuruan Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta: BSNP.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Soal Praktik Ujian Kejuruan Tahun
Pelajaran 2013/2014. Jakarta : Depdiknas.
Dimyanti dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Akademik. (2008). Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Tinggi. Jakarta.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.(2004). Kurikulum SMK edisi 2004
Bagian I,II,& III Bidang Keahlian Teknik Pemesinan, Jakarta : Depdiknas
Fajaryati, N. (2012). Evaluasi Pelaksanaan Teaching Factory SMK di Surakarta.
Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (3). Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
Fakultas Teknik: UNY.
Karyadi, A. (2014). Analisis Waktu Pemesinan pada Uji Kompetensi Praktik
Kejuruan Teknik Pemesinan di SMK Negeri 6 Bandung. Skripsi Sarjana
pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Martha, D.A. (2010). Studi Komparasi Siswa SMK Menggunakan Jobsheet
Pemesinan Bubut Hasil Pengembangan Dengan Jobsheet Pemesinan Bubut yang digunakan Guru. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung :
Tidak Diterbitkan.
Muslich, M. (2011). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurohman, S. (2007). Pendekatan Project Based Learning sebagai Upaya
Internalisasi Scientific Method bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika. [Online]. Tersedia di:
http://shobru.wordpress.com/publikasi/project-based-learning/ [Diakses 12 Mei 2014].
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70. (2008). Uji Kompetensi bagi
Peserta Didik Kursus dan Pelatihan dari Satuan Pendidikan Non Formal atau Warga Masyarakat yang Belajar Mandiri. Jakarta: Depdiknas.
(8)
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Purnawan. (2009). Evaluasi Kurikulum Pendidikan Kejuruan. Artikel di :
http://a-research.upi.edu/artikellist.php. Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung.
Purnawan (2010), Analisis waktu pemesinan desain produk hasil pengembangan
berdasarkan tipe prosesnya. Penelitian Pendidikan FPTK UPI Bandung:
tidak diterbitkan
PP RI. (2013). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pramesti G. (2014). Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Rasto. (2012). Pendidikan Kejuruan. [Online]. Tersedia di:
http://www.scribd.com/doc/129774882/Pendidikan-Kejuruan. [Diakses 29 april 2014].
Reksoatmodjo, Tedjo, N. (2009). Statistika Untuk Psikologi Dan Pendidikan. Bandung: Pt. Refika Aditama.
Rochim, T. (1993). Teori dan Teknologi Proses Pemesinan. Bandung : Lab. Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin FTI – ITB.
Sanjaya, W. (2011). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Siregar, S. (2004). Statistika Terapan. Bandung: Grasindo.
Singgih, S. (2013). Menguasai SPSS 21 di Era Informasi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumbodo,W . (2008). Teknik Produksi Mesin Industri. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Susilana, R. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan FIP UPI.
Triyono, Eddy. (2012) Potret Sekolah Kejuran. Penelitian Di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang : Jurnal Teknis Volume 7 Nomor 2.
(9)
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Press.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Widarto. (2008). Teknik Pemesinan Jilid I Untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
(10)
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Aditya Nugraha (0907087): Hubungan Antara Waktu Pemotongan Dengan Waktu Pemesinan Bubut Pada Uji Kompetensi Praktik Kejuruan Bidang Pemesinan.
Latar belakang penelitian ini adalah tidak adanya waktu standar yang spesifik pada aspek waktu pemesinan bubut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran waktu pemotongan dan waktu pemesinan serta mengetahui seberapa besar hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu pemesinan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan bubut di SMK Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional dengan subjek penelitian sebanyak 30 siswa. Data dijaring melalui studi observasi secara langsung pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan untuk pekerjaan membubut, yang meliputi membubut rata, bertingkat, tirus, chamfer, alur, ulir, bor dan kartel. Hasil penelitian menunjukan bahwa waktu pemotongan berhubungan dengan waktu pemesinan pada uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan bubut dengan tingkat hubungan kuat.
(11)
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Aditya Nugraha (0907087): The Relation Between Cutting Time With Machining Lathe Time On The Competency Test Vocational Machining Practice
The background of this research is , the absence of standard time on specific aspects of the machining time lathe. This research aims to understand the description cutting time and machining time, and knowing how big the relations between cutting time with machining time lathe on the implementation of competency test practices vocational machining in Vocational High School 6 Bandung (SMKN 6 Bandung) academic year 2013 / 2014. Methods used to research this is descriptive method of correlational with the subject of research as many as 30 students. Nabbed data through observation study directly at the implementation of competency test practices vocational machining technique for employment lathe, the work includes lathe flattened, decker, tyre to chamfer, groove, a threaded, drill and cartel. The research results show that the time of cutting deals with machining competency test of time on the field of vocational practices machining strong relations with the lathe .
(12)
35
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELETIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 6 Bandung yang beralamatkan di Jalan Soekarno Hatta (Riung Bandung) Kota Bandung, pada tes Uji Kompetensi Praktik Kejuruan pemesinan bubut.
B. Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, populasi yang diteliti merupakan siswa tingkat XII tahun 2013/2014 dalam satu angkatan dengan jumlah 120 siswa yang terdiri dari 4 kelas, jumlah siswa tiap kelasnya 29-31 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sugiyono, (2012, hlm. 118) menyatakan bahwa” sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Tujuan dari sampel adalah
sebagai pengambilan data dalam beberapa jumlah yang mewakili dalam populasi tersebut. Bila populasi yang akan diteliti besar, tidak mungkin peneliti mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut, hal ini bisa dikarenakan keterbatasan waktu, dana, dan lain-lain. Sehingga diambil sampel yang dapat dipelajari untuk menjadi suatu kesimpulan dalam populasi tersebut.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data hasil penelitian, dan penulisan laporan hasil penelitian. Adapun prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.
(13)
36
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
D.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
korelasional. Adapun pengertian dari pada penelitian deskriptif, Arikunto, S.
(2010, hlm. 3) menyatakan bahwa: “Penelitian deksriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah
disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.
Selanjutnya Arikunto, S. (2010, hlm. 4). Menjelaskan mengenai pengertian Menyusun Instrumen
Mulai
Identifikasi, Perumusan Masalah, dan Memilih Pendekatan Penelitian
Menentukan Variabel Menentukan Sumber Data
Pengambilan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Studi Pendahuluan
Observasi
Dokumentasi Wawancara
Uji Normalitas Uji Homogenitas Regresi Sederhana Analisis korelasi Pengujian Hipotesis
Selesai Hasil Penelitian
(14)
37
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian korelasional, yaitu: “Penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada”.
E. Definisi Operasional
1. Waktu pemotongan bubut adalah komponen waktu dalam proses pemesinan bubut dihitung ketika pahat menyayat benda kerja sampai dihasilkan produk sesuai gambar kerja yang dinyatakan dalam satuan menit.
2. Waktu pemesinan bubut adalah waktu keseluruhan yang diperlukan oleh peserta uji kompetensi untuk menyelesaikan suatu produk sesuai dengan gambar kerja dengan proses pemesinan bubut, dihitung dari saat siswa berdiri di depan mesin, sampai siswa menyerahkan benda kerja kepada asesor.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dapat diartikan sebagai pola hubungan antara variabel yang akan diteliti. Lebih jelasnya, Sugiyono (2012, hlm. 38) menjelaskan bahwa:
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012, hlm. 39).
Berdasarkan penjelasan di atas, yang dimaksud dengan variabel independen dan dependen dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel independen (X), yaitu waktu pemotongan praktik kejuruan bidang pemesinan.
2. Variabel dependen (Y), yaitu waktu pemesinan praktik kejuruan bidang pemesinan.
(15)
38
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian untuk menguji uji kompetensi praktik kejuruan menggunakan instrument berupa lembar observasi yang mengacu pada soal uji kompetensi tahun 2013/2014, yaitu paket 1 bidang teknik pemesinan pembubutan sebagaimana terlampir. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi sebagai berikut :
Tabel 3.1 Lembar Observasi Waktu Pemotongan
NO NIS NAMA WAKTU PEMOTONGAN (��) �(MENIT) � TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan : No 1. Membubut Rata 5. Mengalur
2. Membubut Bertingkat 6. Mengulir
3. Membubut Tirus 7. Mengebor
4. Menchemfer 8. Mengkartel
Tabel 3.2 Lembar Observasi Waktu Kerja Pemesinan
NO NIS NAMA WAKTU PEMESINAN (� ) � TOTAL
(MENIT)
START FINISH
H.Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebagai tujuannya penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang dilakukan secara empiris. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara langsung terhadap pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan bubut tahun 2014 di SMK Negeri 6 Bandung. Dalam penelitian ini, hasil pengukuran langsung digunakan untuk mendapatkan waktu pemotongan dan waktu pemesinan hasil uji kompetensi praktik kejuruan pada uji kompetensi keahlian teknik pemesinan tahun pelajaran 2013/2014.
(16)
39
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Analisa Data
Analisis data merupakan langkah – langkah untuk merumuskan data yang telah dikumpulkan. Data hasil pengolahan ini untuk menjawab rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Adapun pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Untuk mempermudah proses perhitungan, dapat dibuat tabel bantu seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.3 di bawah ini dengan mengikuti aturan Sturgers sebagai berikut:
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Untuk Pengujian Normalitas Kelompok Data
(Siregar, 2004, hlm. 193) a. Menghitung rentang (R) data, yaitu dengan rumus:
R=Xa - Xb (Siregar, 2004, hlm. 24)
Dimana: Xa = data tertinggi Xb = data terendah
b. Menentukan banyaknya kelas interval (i), yaitu dengan rumus:
i =1+3,3 logn (Siregar, 2004, hlm. 24)
Dimana: n = jumlah sampel
Hasilnya dibulatkan, ambil nilai ganjil
c. Menentukan panjang kelas interval (p) tiap variabel
p = (Siregar, 2004, hlm. 25)
Hasilnya dibulatkan, sesuai desimalnya dengan kondisi data, untuk data yang sensitif semakin tinggi desimalnya semakin rendah.
i
R
Interval fi xin zi Lo Li ei i2
(17)
40
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Membuat tabel distribusi frekuensi tiap variabel.
e. Menghitung nilai rata-rata tiap variabel
= i i i f f
(Siregar, 2004, hlm. 26)
Dimana :
x̅ = nilai rata-rata Ft = frekuensi data
Xt = data tengah-tengah dalam interval
f. Menghitung simpangan baku tiap variabel
S =
1 2 n M fi i
(Siregar, 2004, hlm. 26) Keterangan: (n-1) = derajat kebebasan data
g. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi untuk Harga-harga yang Diperlukan dalam Uji Chi-Kuadrat ( ) tiap variabel. Chi-Kuadrat adalah selisih antara kuadrat nilai baku populasi dengan jumlah nilai baku seluruh sampel. Uji Normalitas menggunakan aturan Strugess..
1) Menentukan Batas Atas (Ba) dan Batas Bawah (Bb) Kelas Interval (Xi) tiap variabel, dimana :
Batas bawah (Bb) kelas interval sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 Batas atas (Ba) kelas interval sama dengan ujung atas ditambah 0,5 Xin = Bb - 0,5 kali desimal yang digunakan kelas interval
(Siregar, 2004, hlm. 86) 2) Menentukan Nilai Baku (Z) tiap variabel dengan rumus :
Z =
S
i
(Siregar, 2004, hlm. 46)
3) Menghitung nilai Lo tiap variabel
Untuk Z1 dan Z8, maka nilai Lo diambil 0,5000
Untuk Z2 sampai dengan Z7, maka nilai Lo diambil berdasarkan tabel
2
(18)
41
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4) Menghitung nilai Li tiap variabel
Nilai Li dihitung dengan mengurangi nilai L0 bawah atau L0 atas Untuk nilai Li dengan pergantian tanda pada nilai Zi dihitung dengan menambahkan L0 atas dengan L0 bawah pada Zi yang mengalami pergantian tanda.
5) Mencari Harga Frekuensi Harapan (ei) tiap variabel
ei = Li.fi (Siregar, 2004, hlm. 87) 6) Menghitung Nilai Chi-Kuadrat (2
) tiap variabel Chi-Kuadrat (2
) adalah selisih antara kuadrat nilai baku populasi dengan jumlah nilai baku seluruh sampel.
2 2i i i
e e f
(Siregar, 2004, hlm. 87)
7) Menentukan Normalitas data tiap variabel Dari tabel bantu perhitungan untuk
2, dengan α = 0,05 dan dk = k – 3, maka didapat 2
tabel 0,95 (dk), berdasarkan hal tersebut bandingkan2tabel
dan 2hitung dinyatakan berada di daerah penerimaan (Ho diterima) atau
penolakan (Ho ditolak). Pengujian menyatakan bahwa distribusi sebaran data instrumen Variabel X dan Y dinyatakan berdistribusi normal atau tidak. Sehingga perhitungan selanjutnya menggunakan perhitungan parametrik atau non parametrik.
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians dari kelompok-kelompok data yang datangnya dari sekian banyak lokasi dalam kondisi yang relatif sama. Jika sama, maka varians-varians tersebut homogen. Dengan demikian varians-varians atau data tersebut dapat digabung untuk dianalisa lebih lanjut. Uji homogenitas dalam penelitan ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
(19)
42
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 2 ( )
1
i i i
f x x
S n 2 2 dk S. i
S dk
2 2(ln10) B dk.logSi
a. Menyusun data dalam tabel Bartlett.
Tabel 3.4 Tabel Bartlett
Kelompok Dk 1/dk Si2 dk.Si2 Log Si2 dk.log Si2 1
2 3 N
n1-1 n2-1 n3-1 nn-1
1/( n1-1) 1/( n2-1) 1/( n3-1) 1/( nn-1)
S12 S22 S32 Sn2
(n1-1). S12 (n2-1). S22 (n3-1). S32 (nn-1). Sn2
Log S12 Log S22 Log S32 Log Sn2
(n1-1). Log S12 (n2-1).Log S22 (n3-1).Log S32 (nn-1).Log Sn2
jumlah Σdk Σ(1/dk) Σdk.Si2 Σ dk.log Si2
(Siregar, 2004, hlm. 90)
b. Menghitung varians untuk setiap kelompok sampel, dengan rumus :
(Siregar, 2004, hlm. 90)
c. Menghitung varians gabungan dari semua sampel, dengan rumus :
(Siregar, 2004, hlm. 90) d. Menghitung harga satuan Bartlett (B), dengan rumus :
(Siregar, 2004, hlm. 90) e. Menghitung harga χ2, dengan rumus :
(Siregar, 2004, hlm. 90) f. Melakukan pengujian Bartlett, digunakan rumus faktor koreksi K, dengan
rumus :
(Siregar, 2004, hlm. 90) g. Menghitung harga χh2 dengan rumus :
(Siregar, 2004, hlm. 91) h. Kriteria pengujian adalah hitung p-value, kelompok sampel homogen jika
p-value > α = 0,05. (Siregar, 2004, hlm. 91)
2
log i .
B S dk
2 1 2
h K
) 1 ( 1 1 1 ) 1 ( 3 1 1 i n n k K(20)
43
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Uji Analisis Regresi
Digunakan untuk mengestimasi nilai dari suatu variabel berdasarkan nilai variabel lainya (variabel dependen atau terikat). Model regresi berbentuk sebagai berikut :
X b a
Y .
(Reksoatmodjo, 2009, hlm. 131) Keterangan : Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a. Menyusun tabulasi perhitungan persamaan regresi
Tabel 3.5 Tabulasi Perhitungan Persamaan Regresi Data
Responden X Y y = (Y-Ŷ) x = (X-X) x.y x2 y2
∑
̅ =∑� � = ∑∑ 2
=
∑� ɑ = y – b. x(Reksoatmodjo, 2009, hlm. 131)
b. Membuat grafik linieritas variabel X dan variabel Y
(Reksoatmodjo, 2009, hlm. 130)
= ɑ + b X
Variabel Y
(21)
44
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Perhitungan Koefisien Korelasi
a. Perhitungan Koefisien Korelasi dengan Pearson Product Moment
Perhitungan koefisien korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus
“Pearson Product Moment” di bawah ini:
2 2
2
2
.
Yi Yi
n i X Xi
n
Yi Xi XiYi
n rXY
(Siregar, 2004 , hlm. 210)
Keterangan : rxy = Koefisien antara variabel X dan Variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.
X = Skor variabel X
Y = Skor Variabel Y
n = Banyaknya Subjek Skor X dan Y yang berpasangan
Selanjutnya harga koefisien korelasi (r) yang diperoleh diinterpretasikan pada indeks korelasi. Kriteria derajat korelasi menurut Sugiyono (2012, hlm.184) adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6 Kriteria Derajat Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(22)
45
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pengujian Koefisien Korelasi dengan distribusi t
Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut :
2 1
2 s
r n r t
(Siregar, 2004, hlm. 211) Korelasi berarti jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = n-2, dan jika thitung < ttabel , maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.
Selanjutnya harga t hitung dibandingkan dengan harga t tabel untuk α = 0,05% pada uji pihak kanan dengan derajat kebebasan dk = n – 2. Jika t hitung lebih besar dari t tabel (th> tt), atau dengan kata lain harga t hitung berada di daerah penolakan Ho, maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima.
5. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang memiliki koefisien korelasi r dilakukan dengan menggunakan uji t – student. Rumus yang digunakan adalah rumus uji t – student, adalah sebagai berikut :
t = r
2 1
2
r n
(Siregar, 2004 , hlm. 240) Harga thitung yang diperoleh, selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Untuk keperluan pendidikan, harga thitung biasanya dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf kesalahan atau taraf signifikansi (α) 5% atau 1% dengan dejarat kebebasan (dk) = n – 2. Jika harga thitung lebih besar daripada harga ttabel (thitung ttabel), atau dengan kata lain harga thitung berada di daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dijelaskan, sebagai berikut:
(23)
46
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ho : ≤ 0 = Waktu pemotongan tidak berhubungan dengan waktu
pemesinan pada uji kompetensi praktik kejuruan
Ha : > 0 = Waktu pemotongan berhubungan dengan waktu pemesinan pada uji kompetensi praktik kejuruan
Untuk mempermudah analisis dan pengolahan data, digunakan software SPSS versi 22. SPSS (Statistical Package for the Social Sciense) merupakan salah satu satu paket software untuk analisis statistika dan manajemen data. Langkah-langkah analisis dan pengolahan data sebagai berikut :
1. Data
Window SPSS untuk menginput data mendefinisikan data disebut dengan data editor. Data editor terdiri dari dua window, yaitu data view dan variable view. Tampilan window data editor seperti Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Window Data Editor Input data seperti langkah-langkah berikut ini :
Identifikasi data dengan cara aktifkan window data editor-variable view kemudian arahkan kursor pada :
Baris 1, Kolom Name : Waktu_Pemotongan, Decimals: 0, abaikan kolom lain
(24)
47
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Baris 2, Kolom Name : Waktu_Pemesinan, Decimals: 0, abaikan kolom lain. Tampilan window data editor-variabel view seperti Gambar 3.3
Gambar 3.3 Tampilan variable view
Input data dengan cara aktifkan window data editor-data view terlebih dahulu, kemudian arahkan kursor pada :
Kolom 1 (Waktu_Pemotongan), isikan berurutan sampai seterusnya Kolom 2 (Waktu_Pemesinan), isikan berurutan sampai seterusnya. Tampilan window data editor-data view seperti Gambar 3.4
Gambar 3.4 Tampilan data view
2. Menguji Normalitas Data
Uji normalitas data adalah hal yang sangat lazim dilakukan sebelum sebuah metode statistic diterapkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan bedistribusi normal atau tidak. Lakukan langkah-langkah berikut :
Klik Analyze-Descriptive Statistic-Explore…Tampilan langkah seperti Gambar 3.5
(25)
48
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.5 Analyze-DS-Explore
Isikan Dependent List : Waktu_Pemesinan dengan cara arahkan kursor pada Waktu_Pemesinan pada kotak sebelah kiri, kemudian klik , sehingga Waktu Pemesinan masuk ke kotak Dependent List.
Isikan Label Cases by : Waktu_Pemotongan. Tampilan seperti Gambar 3.6
Gambar 3.6 Kotak Explore normalitas
Klik plots, lalu klik Normality with plots. Tampilan seperti Gambar 3.7
Gambar 3.7 Explore : Plots
(26)
49
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Regresi : Pemodelan Hubungan Antar Variabel
Analisis regresi merupakan salah satu metode untuk mengetahui hubungan antar variabel. Variabel yang dimaksud adalah antara variabel X dan variabel Y. Dilakukanan analisis regresi linier sederhana dengan langkah-langkah berikut :
Klik Analyze – Regression – Linear. Seperti Gambar 3.8
Gambar 3.8 Analyze – Regression – Linear
Isikan Dependent : Waktu_Pemesinan, dengan cara arahkan kursor pada
Waktu_Pemesinan pada kotak sebelah kiri, kemudian klik , sehingga
Waktu_Pemesinan masuk ke kotak Dependent.
Independet : Waktu_Pemotongan. Tampilan seperti Gambar 3.9
(27)
50
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Klik Statistic, klik Descriptive, klik Part and partial correlation, klik Confidende interval, klik Casewise diagnostics, klik Continue. Tampilan Linear Regression : Statistic seperti Gambar 3.10
Gambar 3.10 Lin Reg : Statistic
Klik Plots, klik Normal probability plot. Tampilan Linear Regression : Plot seperti Gambar 3.11
Gambar 3.11 Lin Reg : Plots
(28)
51
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Korelasi : Uji Hubungan Antar Variabel
Karena akan diketahui hubungan antar variabel, maka digunakan uji korelasi baik bivariate ataupun parsial. Untuk menguji korelasi tersebut dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Klik Analyze – Correlate –Bivariate… Seperti tampilan Gambar 3.12
Gambar 3.12 Analyze-Correlate-Bivariate
Isikan variabel yang akan dikorelasikan. Masukan Waktu_Pemotongan
dan Waktu_Pemesinan ke dalam kotak Variables. Pada Correlation Coefficients atau alat hitung koefisien korelasi. Klik perhitungan mana yang akan dipilih berdasarkan data. Test of Significance, klik sesuai sisi yang akan di uji. Klik Flag significant correlation. Seperti tampilan Gambar 3.13
Gambar 3.13 Kotak dialog Correlate Bivariate
(29)
52
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Uji Hipotesis : Independent sample t test
Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan perhitungan uji t. Diketahui bahwa apabila harga thitung lebih besar daripada harga ttabel (thitung ttabel), atau dengan kata lain harga thitung berada di daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk mengetahui thitung , dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Pemasukan Data ke SPSS (secara ringkas)
Dari menu utama File, pilih menu New, lalu klik mouse pada Data.
Pengisian Data pada variable view
Klik pada kolom Name baris pertama dengan kategori_waktu. Lalu isikan pada kolom Name baris kedua dengan waktu. Seperti tampilan dibawah ini .
Gambar 3.14 Tampilan Variable View Uji T
Pengisian Data pada data view
Isikan data pada kolom kategori_waktu dengan mengisikan angka 1 untuk waktu pemotongan dan angka 2 untuk waktu pemesinan. Lalu isikan data pada kolom sesuai urutan berdasarkan kategori waktu. Seperti pada tampilan dibawah ini
(30)
53
Aditya Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Klik Analyze – Compare-Means – Independent Sample T test… seperti tampilan gambar 3.16
Gambar 3.16 Analyze – Compare Means – Independet Sample T Test
Isikan kolom Test Variable(s) dengan waktu dan isikan Grouping Variable
dengan kategori-_waktu
Gambar 3.17 Kotak Dialog Independent Sample T Test
Klik pada Define Groups isikan group 1 : 1 dan group 2 : 2
Gambar 3.18 Kotak Dialog Define Group
(1)
Gambar 3.5 Analyze-DS-Explore
Isikan Dependent List : Waktu_Pemesinan dengan cara arahkan kursor pada Waktu_Pemesinan pada kotak sebelah kiri, kemudian klik , sehingga Waktu Pemesinan masuk ke kotak Dependent List.
Isikan Label Cases by : Waktu_Pemotongan. Tampilan seperti Gambar 3.6
Gambar 3.6 Kotak Explore normalitas
Klik plots, lalu klik Normality with plots. Tampilan seperti Gambar 3.7
Gambar 3.7 Explore : Plots Klik Continue – OK
(2)
3. Regresi : Pemodelan Hubungan Antar Variabel
Analisis regresi merupakan salah satu metode untuk mengetahui hubungan antar variabel. Variabel yang dimaksud adalah antara variabel X dan variabel Y. Dilakukanan analisis regresi linier sederhana dengan langkah-langkah berikut :
Klik Analyze – Regression – Linear. Seperti Gambar 3.8
Gambar 3.8 Analyze – Regression – Linear
Isikan Dependent : Waktu_Pemesinan, dengan cara arahkan kursor pada
Waktu_Pemesinan pada kotak sebelah kiri, kemudian klik , sehingga
Waktu_Pemesinan masuk ke kotak Dependent.
Independet : Waktu_Pemotongan. Tampilan seperti Gambar 3.9
(3)
Klik Statistic, klik Descriptive, klik Part and partial correlation, klik Confidende interval, klik Casewise diagnostics, klik Continue. Tampilan Linear Regression : Statistic seperti Gambar 3.10
Gambar 3.10 Lin Reg : Statistic
Klik Plots, klik Normal probability plot. Tampilan Linear Regression : Plot seperti Gambar 3.11
Gambar 3.11 Lin Reg : Plots Klik Continue – OK
(4)
4. Korelasi : Uji Hubungan Antar Variabel
Karena akan diketahui hubungan antar variabel, maka digunakan uji korelasi baik bivariate ataupun parsial. Untuk menguji korelasi tersebut dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Klik Analyze – Correlate –Bivariate… Seperti tampilan Gambar 3.12
Gambar 3.12 Analyze-Correlate-Bivariate
Isikan variabel yang akan dikorelasikan. Masukan Waktu_Pemotongan dan Waktu_Pemesinan ke dalam kotak Variables. Pada Correlation Coefficients atau alat hitung koefisien korelasi. Klik perhitungan mana yang akan dipilih berdasarkan data. Test of Significance, klik sesuai sisi yang akan di uji. Klik Flag significant correlation. Seperti tampilan Gambar 3.13
Gambar 3.13 Kotak dialog Correlate Bivariate
(5)
5. Uji Hipotesis : Independent sample t test
Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan perhitungan uji t. Diketahui bahwa apabila harga thitung lebih besar daripada
harga ttabel (thitung ttabel), atau dengan kata lain harga thitung berada di daerah
penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk mengetahui thitung , dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Pemasukan Data ke SPSS (secara ringkas)
Dari menu utama File, pilih menu New, lalu klik mouse pada Data. Pengisian Data pada variable view
Klik pada kolom Name baris pertama dengan kategori_waktu. Lalu isikan pada kolom Name baris kedua dengan waktu. Seperti tampilan dibawah ini .
Gambar 3.14 Tampilan Variable View Uji T Pengisian Data pada data view
Isikan data pada kolom kategori_waktu dengan mengisikan angka 1 untuk waktu pemotongan dan angka 2 untuk waktu pemesinan. Lalu isikan data pada kolom sesuai urutan berdasarkan kategori waktu. Seperti pada tampilan dibawah ini
(6)
Klik Analyze – Compare-Means – Independent Sample T test… seperti tampilan gambar 3.16
Gambar 3.16 Analyze – Compare Means – Independet Sample T Test Isikan kolom Test Variable(s) dengan waktu dan isikan Grouping Variable
dengan kategori-_waktu
Gambar 3.17 Kotak Dialog Independent Sample T Test Klik pada Define Groups isikan group 1 : 1 dan group 2 : 2
Gambar 3.18 Kotak Dialog Define Group Klik Continue – OK