HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN FRAIS PADA UJI KOMPETENSI PRAKTEK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN.

(1)

HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN FRAIS PADA UJI KOMPETENSI PRAKTEK KEJURUAN

BIDANG PEMESINAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Konsentrasi Produksi Perancangan

Oleh:

DADAN AHMAD HIDAYAT E.0551.1000306

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Hubungan antara Waktu Pemotongan dengan

Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi

Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Oleh

Dadan Ahmad Hidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Dadan Ahmad Hidayat 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

v

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... .. iii

DAFTAR ISI ... .. v

DAFTAR TABEL ... .. viii

DAFTAR GAMBAR ... .. ix

DAFTAR LAMPIRAN ... .. x

DAFTAR NOTASI ... .. xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

D. Pembatasan Masalah Penelitian ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

G. Definisi Operasional ... 5

H. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN ... 6

A. Kajian Pustaka ... 6

1. Definisi Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 6

2. Tujuan Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 9

3. Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 10

4. Faktor Pembeda Pembelajaran KBK dengan NON KBK ... 14


(5)

vi

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Proses Pembelajaran Praktik Pemesinan ... 18

7. Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 19

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... 31

C. Anggapan Dasar ... 33

D. Kerangka Pemikiran ... 33

E. Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

B. Subjek Penelitian... 35

1. Populasi Penelitian ... 35

2. Sampel Penelitian ... 35

C. Prosedur Penelitian ... 35

D. Metode Penelitian ... 36

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Analisis Data ... 37

1. Uji Normalitas ... 37

2. Uji Homogenitas ... 40

3. Uji Analisis Regresi ... 42

4. Perhitungan koefisien korelasi ... 43

5. Pengujian Hipotesis ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Deskripsi Data ... 45

B. Analisa Data ... 45

1. Uji Homogentitas ... 47

2. Uji Normalitas ... 47


(6)

vii

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Perhitungan Koefisien Korelasi ... 48

5. Pengujian Hipotesis ... 49

C. Pembahasan Penelitian ... 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Simpulan ... 60

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(7)

viii

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kriteria Penilaian Waktu Ujian Praktek Kejuruan ... 1

Tabel 2.1 Perbedaan KBK dengan Non-KBK ... 14

Tabel 2.2 Komponen Penilaian Uji Kompetensi Praktek ... 26

Tabel 3.1 Lembar Observasi Penelitian . ... 37

Tabel 3.2 Distribusi frekuensi untuk pengujian normalitas kelompok data .. 38

Tabel 3.3 Tabel Bartlett ... 41

Tabel 3.4 Tabulasi Perhitungan Persamaan Regresi Data ... 42

Tabel 3.5 Kriteria Derajat Korelasi ... 43

Tabel 4.1 Deskripsi data waktu uji kompetensi keahlian teknik pemesinan Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 45

Tabel 4.2 Skor Baku waktu hasil uji kompetensi kejuruan bidang pemesinan Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 46

Tabel 4.3 Hasil Analisis data Penelitian... 46

Tabel 4.4 Kriteria Penilaian Waktu Pemotongan Hasil Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan Frais yang dikembangkan Penulis ... 50

Tabel 4.5 Kriteria Penilaian Waktu Pemesinan Hasil Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan Frais yang dikembangkan Penulis ... 53

Tabel 4.6 Tabel Kriteria Penilaian Waktu Pekerjaan Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Teknik Pemesinan yang Dikembangkan Peneliti ... 56


(8)

ix

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pembelajaran Praktikum Teknik Pemesinan ...18 Gambar 2.2 Parameter-Parameter Waktu Pemesinan Untuk Proses Frais ...28 Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penelitian hubungan anatara waktu pemotongan

dengan waktu pemesinan pada uji kompetensi praktek ...34 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ...36 Gambar 4.1 Diagram Linier Persaman Umum Regresi Sederhana waktu

pemotongan dengan waktu pemesinan . ...48 Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Data Nilai Waktu Pemotongan Hasil Uji

Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan Frais Tahun Pelajaran 2013/2014. ...50 Gambar 4.3 Diagram Frekuensi Data Nilai Waktu Pemesinan Hasil Uji

Kompetensi Prkatek Kejuruan Bidang Pemesinan Frais Tahun Pelajaran 2013/2014. ...53


(9)

x

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Soal Ujian Praktek Kejuruan Paket 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. 64 Lampiran 2. Pedoman penilaian ujian praktek kejuruan paket 1 TP 2013/2014. 70 Lampiran 3. Lembar Penilaian Ujian Praktek Kejuruan paket 1 TP 2013/2014. 78 Lampiran 4. Instrumen Penelitian Waktu Uji Kompetensi Kejuruan Teknik

Pemesinan di SMK Negeri 2 Bandung Tp 2013/2014 ...86

Lampiran 5. Analisis Data Waktu Pemotongan dan Waktu Pemesinan Hasil Uji Kompetensi Praktek Kejuruan TP 2013/2014 ...88

Lampiran 6. Perhitungan Waktu Pemotongan dan Waktu Pemesinan ... 105

Lampiran 7. Format Penilaian Waktu Pemesinan pada Pekerjaan Frais yang Dikembangkan oleh Penulis ... 106

Lampiran 8. SK Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi ... 107

Lampiran 9. Lembar Bimbingan Skripsi ...109

Lampiran 10. Berita Acara Seminar ...112


(10)

xi

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR NOTASI

Cs = kecepatan potong (m/menit) (Tabel kecepatan potong) d = Diameter cutter (mm)

f = pemakanan (mm/menit)

f = Bergesernya pisau frais (mm/putaran) lv = Langkah pengawalan (mm)

ln = Langkah pengakhiran (mm)

lw = panjang pemotongan pada benda kerja (mm)

n = putaran mesin (rpm)

n = Putaran poros utama (rpm) tm = Waktu pemesinan (min/produk)

tc = Waktu pemotongan sesungguhnya (min/produk)

td = Waktu penggantian atau pemasangan pahat (menit)

= Bagian dari umur pahat yang digunakan untuk menyelesaikan satu produk

t

ɑ = Waktu non produktif (min/produk)


(11)

xii

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

t

AT =Waktu pengawalan yaitu waktu yang diperlukan untuk membawa/menggerakan pahat dari posisi mula sampai pada posisi siap untuk memotong (advancing time ) (min/produk)

t

RT =Waktu pengakhiran yaitu waktu yang diperlukan untuk membawa/menggerakan pahat kembali ke posisi mula (retractingtime) (min/produk)

t

UW =Waktu pengambilan produk (min/produk)

=

Bagian dari waktu penyiapan mesin beserta perlengkapanya yang dibagi rata untuk sejumlah produk yang direncanakan untuk dibuat saat itu (ne, lot size) v = Kecepatan potong (m/min)


(12)

I

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Dadan Ahmad Hidayat (1000306): Hubungan antara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan.

Hasil observasi terhadap dokumen penilaian uji kompetensi praktek kejuruan, ditemukan permasalahan yaitu tidak adanya waktu standar yang spesifik, ini menjadi latar belakang dilakukanya penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu pemesinan pada pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais di SMK Negeri 2 Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional dengan subjek penelitian 2 rombel sebanyak 75 siswa. Data diperoleh melalui observasi langsung terhadap pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan pemesinan frais, pekerjaan frais meliputi 3 proses yaitu,frais rata,frais muka dan frais miring terhadap 7 bidang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara waktu pemotongan dengan waktu pemesinan frais untuk uji kompetensi praktek pemesinan frais di SMK Negeri 2 Bandung dengan tingkat hubungan sangat kuat.


(13)

I

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dadan Ahmad Hidayat (1000306): The relation between severing time with machinery frais time on the competency test, vocational machining practice.

The observation result regarding assessment documents of competency test

vocational practice, found the problem is there’s nothing the standard time which

specific, this become the background to doing the research. The purpose from this research to know the relationship between the 2 objects before (severing time with machinery frais time) on implementation the practice competency test, vocational frais machining in Vocational High School 2 Bandung (SMKN 2 Bandung) Academic year 2013/2014. The method used in this research is

“descriptive correlational” method, with 2 subjects research 2 class as much as 75

students. Data is obtained by way of the direct observation toward implementation the practice competency test vocational frais machining, the frais work is surrounded 3 process, there are flat frais, surface frais, and sloping frais regarding 7 sector. The result of this research it’s point out that available positive relation between severing time with frais machinery time for practice competency test frais machinery in Vocational High School 2 Bandung with the strong level of the relation.


(14)

1

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang pemesinan adalah untuk menghasilkan lulusan tenaga kerja yang terampil di bidang pemesinan. Lulusan diharapkan mampu mengisi lapangan pekerjaan di dunia usaha dan industri bidang pemesinan.Untuk mencapai kompetensi tersebut, siswa telah dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran. Diakhir pembelajaran, siswa diuji kompetensinya melalui uji kompetensi yang terdiri atas uji kompetensi teori dan uji kompetensi praktek kejuruan,

Sejalan dengan tujuan uji kompetensi dalam permendiknas No28 Tahun 2009 adalah untuk menetapkan keberhasilan peserta didik dalam menguasai satu unit kompetensi dengan mengacu kepada standar kompetensi nasional. Sedangkan standar kompetensi adalah kemampuan yang secara umum harus dimiliki oleh peseta didik (lulusan). Tentunya dengan uji kompetensi ini, akan mampu membedakan siswa yang kompeten dengan siswa yang belum kompeten.

Namun hasil pengamatan terhadapinstrumen pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan di SMK Negeri 2 Bandung, ternyata dalam aspek penilaian waktu yang telah di tentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selama 8 sampai 10 jam untuk 2 proses yaitu proses bubut dan proses frais tidak adanya waktu yang spesifik, yang mampu membedakan siswa yang selesai cepat dengan siswa yang lambat dalam menyelesaikan pekerjaanya. Instrumen tersebut tercantum dalam tabel 1.1.

Tabel 1.1 Kriteria Penilaian Waktu Ujian Praktek Kejuruan

V Waktu Kriteria Skor

5.1.Waktu penyelesaian Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar 4 Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik

namun benar 3

Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan

benar 2


(15)

2

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

salah

Tidak selesai 0

(Sumber dokumen BSNP) Berdasakan tabel 1.1 yang menjadi letak permasalahan adalah dalam kriteria aspek waktu dan hasil masih disatukan. Padahal dalam lembar penilaian yang ditentukan BS NP sudah jelas aspek hasil kerja adalah aspek penilaian tersendiri, dan aspek hasil kerja mempunyai bobot tersendiri yaitu mempunyai bobot 10 dari jumlah bobot penilaian adalah 25, atau sekitar 40% dari total penilaian uji kompetensi praktek kejuruan ini. Dari penggabungan tersebut bobot aspek waktu menjadi lebih kecil lagi.

Permasalahan yang kedua yang terjadi adalah dalam kriteria aspek waktu terdapat siswa yang selesai tidak tepat waktu masih diberi skor. Akibatnya, dalam pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan, ada siswa yang kurang bersungguh – sunguh dan terlihat lama dalam menyelesaikan pekerjaanya. Kemungkinan disebabkan mereka tidak tahu berapa waktu standar yang harus diketahui untuk membuat produk dalam uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan.

Permasalahan yang ketiga, yaitudalam implementasinya asesormengalami kesulitan dalam menentukan skor penilaian pada aspek waktu kerja. Akibatnya

asesor memberi skor 4 kepada semua peserta uji kompetensi praktek kejuruan

bidang pemesinan. Tentunya penilaian ini tidak mampu membedakan antara siswa yang selesai cepat dengan siswa yang lama. Dampaknya penilaian menjadi kurang objektif. Jika penilaian kurang objektif maka kompetensi siswa juga kurang objektif. Hal ini menjadi salah satu penyebab rendahnya relevansi antara kompetensi SMK dengan kompetensi industri.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan instrumen yang mampu menilai waktu pemesinan dalam pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan secara objektif, dengan mengacu pada standar waktu kerja di industri.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik membuat formula untuk mengestimasi waktu standar uji kompetensi praktek bidang pemesinan frais. Formula ini akan dapat digunakan bagiasesor untuk menentukan kriteria penilaian


(16)

3

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais di waktu selanjutnya.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Untuk memperjelas masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini penulis perlu mengidentifikasi terlebih dahulu terhadap faktor – faktor penyebab timbulnya masalah penelitian sebagai berikut:

1. Tidak adanya waktu standar kerja yang spesifik pada pelaksanaanuji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan.

2. Aspek waktu kerja masih disatukan dengan hasil kerja dalam lembar penilaian uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan

3. Produk yang selesai tetapi tidak tepat waktu masih diberi skore

4. Asesor mengalami kesulitan dalam menentukan skor penilaian aspek waktu

kerja secara objektif. Sehinggatidak ada aspek pembeda dalam penilaian aspek waktu.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu pemesinan frais pada uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan di SMK Negeri 2 Bandung Tahun 2014 ?”

D. Pembatasan Masalah Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah, maka bidang kajian yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Waktu pemotongan dihitungpada kondisi saat pahat melakukan penyayatan pada benda kerja, sehingga mengasilkan chip (gram) sampai dihasilkan benda kerja yang sesuai gambar kerja.


(17)

4

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Waktu pemesinan dibatasi padawaktu produktif (waktu aktif pemotongan) dan waktu non produktif yang terdiri atas waktu penyiapan mesin beserta perlengkapanya,waktu pemasangan pahat, waktu pemasangan benda kerja, waktu awalan pemotongan, waktu pengakhiran pemotongan, waktu pengukuran benda kerjadan waktu pengambilan benda kerja, pada saat kondisi siswa sudah berdiri di depan mesin frais sampai menghasilkan benda kerja dan di serahkan kepada asesor.

3. Pekerjaan dalam uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais dibatasi pada soal paket 1 tahun pelaksanaan 2014 yang teridiri dari 3 tipe proses yaitu proses frais rata, frais muka dan frais miring pada 7 bidang.

E. Tujuan Penelitian

Agar penelitian lebih terarah dan hasil yang di peroleh lebih optimal, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui gambaran waktu pemotongan pada uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais di SMK Negeri 2 Bandung Tahun 2014. 2. Mengetahui gambaranwaktu pemesinan pada uji kompetensi praktek bidang

pemesinan frais di SMK Negeri 2 Bandung Tahun 2014.

3. Mengetahui hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu pemesinan frais pada uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan di SMK Negeri 2 Bandung Tahun 2014.

4. Menghasilkan formula waktu pemesinan frais untuk pelaksanaan uji kompetensi pemesinan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, diantaranya adalah: 1. Bagi asesor, hasil penelitian ini akan dapat dijadikan salah satu acuan dalam menentukan penilaian aspek waktu kerja pada uji kompetensi di waktu berikutnya.


(18)

5

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi guru praktek pemesinan, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengestimasi waktu praktek pemesinan frais.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini sebagai rujukan untuk penelitiansejenis.

G. Definisi Operasional

1. Waktu pemotongan frais adalah komponen waktu dalam proses pemesinan frais dihitungketika pisau menyayat benda kerja sampai dihasilkan produk sesuai gambar kerjayang dinyatakan dalam satuan menit.

2. Waktu pemesinan frais adalah waktu keseluruhan yang diperlukan oleh peserta uji kompetensi untuk menyelesaikan suatu produk sesuai dengan gambar kerjadengan proses pemesinan frais, dihitung dari saat siswa berdiri di depan mesin, sampai siswa menyerahkan benda kerja kepada asesor.

H. Struktur Organisasi Skripsi

Penelitian ini disajikan dalam bab-bab yang disusun berdasarkan Struktur Organisasi Skripsipenulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan,berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka,mengemukakan landasan teoritis yang mendukung dan

relevan dengan permasalahan penelitian, berikut kerangka pemikiran, anggapan dasar penelitian dan hipotesis penelitian.

Bab III MetodePenelitian,berisi metode penelitian, data dan sumber data,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan instrumen data, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, dan pengujian hipotesis.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi uraian dan pembahasan hasil

penelitian yang diperoleh meliputi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.


(19)

6

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi penjelasan kesimpulan dari penelitian


(20)

35

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELETIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Bandung, yang beralamatkan di Jalan Ciliwung No. 4, pada tes Uji Kompetensi Praktek Kejuruan bidang mesin Frais. Adapun waktu penelitian, dilakukan terhitung mulai tanggal 3 maret2014 sampai dengan 6 maret 2014.

B. Subjek Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tingkat XII kompetensi keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Kota Bandung tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas dua kelas dengan jumlah siswa sebanyak 75 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan seluruh data yang berada di wilayah populasi yaitu sebanyak 75 siswa. Sehingga dengan kata lain, penelitian ini dilakukan terhadap populasi. Arikunto, S. (2010, hlm. 173)

menjelaskan bahwa: “Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitian merupakan penelitian populasi”. C. Prosedur Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian ini terdiri atas tahapan-tahapan penelitian, mulai dari tahap persiapan, hingga tahap akhir penelitian berupa penarikan kesimpulan dari hasil analisis data yang telah dilakukan. Adapun prosedur


(21)

36

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

D.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

korelasional. Adapun pengertian daripada penelitian deskriptif, Arikunto,

Menyusun Instrumen Mulai

Identifikasi, Perumusan Masalah, dan Memilih Pendekatan Penelitian

Menentukan Variabel Menentukan Sumber Data

Pengambilan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Studi Pendahuluan

Observasi

Dokumentasi Wawancara

Uji Normalitas Uji homogenitas Regresi Sederhana Analisis korelasi Pengujian Hipotesis

Selesai Hasil Penelitian


(22)

37

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S.(2010, hlm. 3) menyatakan bahwa: “Penelitian deksriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”. Selanjutnya Arikunto, S. (2010, hlm. 4). Menjelaskan mengenai pengertian penelitian korelasional, yaitu: “Penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan

perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada”. E.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi sebagimana terlihat pada Tabel 3.1 lembar observasi.

Tabel 3.1Lembar Observasi Penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara langsung terhadap pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais tahun 2014 di SMK Negeri 2 Bandung.Dalam penelitian ini, hasil pengukuran langsung digunakan untuk mendapatkan waktu Pemotongan dan waktu Pemesinan hasil uji kompetensi praktik kejuruan pada uji kompetensi keahlian Teknik pemesinan Tahun pelajaran 2013/2014.

G. Analisa Data

Analisis data merupakanlangkah – langkahuntukmerumuskan data yang

telahdikumpulkan. Data

hasilpengolahaniniuntukmenjawabrumusanmasalahdanuntukmengujihipotesis

No NIS Nama Bidang Start (jam)

Stop (jam)

tc

(menit) tm

(menit)

1 ... ...

Rata

... ...

Muka Miring

∑ tc

(menit)

∑ tm


(23)

38

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diajukan. Adapunpengujian yang dilakukandalampenelitianini, adalahsebagaiberikut:

1. UjiNormalitas

Ujinormalitasdigunakanuntukmengetahuikondisi data apakahberdistribusi

normal atautidak. Untukmempermudah proses perhitungan,

dapatdibuattabelbantuseperti yang ditunjukkanpadaTabel 3.2 di bawahinidenganmengikutiaturanSturgerssebagaiberikut:

Tabel 3.2Distribusi Frekuensi Untuk Pengujian Normalitas Kelompok Data

(SyafarudinSiregar, 2004, hlm. 193) a) Menghitungrentang (R) data, yaitudenganrumus:

R=Xa-Xb (3.2)

(SyafarudinSiregar, 2004, hlm. 24) Dimana: Xa = data tertinggi

Xb = data terendah

b) Menentukanbanyaknyakelas interval (i), yaitudenganrumus:

i=1+3,3 logn (3.3)

(SyafarudinSiregar, 2004, hlm. 24) Dimana: n = jumlahsampel

Hasilnya dibulatkan, ambil nilai ganjil

c) Menentukan panjang kelas interval (p) tiap variabel p =

i

R

(3.4)

(Syafaruddin Siregar, 2004, hlm. 25)

Interval fi xin zi Lo Li ei i2


(24)

39

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasilnya dibulatkan, sesuai desimalnya dengan kondisi data, untuk data yang sensitif semakin tinggi desimalnya semakin rendah.

d) Membuat tabel distribusi frekuensi tiap variabel. e) Menghitung nilai rata-rata tiap variabel

= i i i f f    (3.5)

(Syafaruddin Siregar, 2004, hlm. 26)

Dimana :

x = nilai rata-rata Ft= frekuensi data

Xt= data tengah-tengahdalam interval

f) Menghitung simpangan baku tiap variabel

S =

1 2    n M

fi i (3.6)

(Syafaruddin Siregar, 2004, hlm. 26) Keterangan: (n-1) = derajatkebebasan data

g) MembuatTabelDistribusiFrekuensiuntukHarga-harga yang DiperlukandalamUji Chi-Kuadrat (2

) tiapvariabel. Chi-Kuadratadalahselisih antara

kuadratnilaibakupopulasidenganjumlahnilaibakuseluruhsampel. UjiNormalitasmenggunakanaturanStrugess..

(1) Menentukan Batas Atas (Ba) dan Batas Bawah (Bb) KelasInterval (Xi) tiap variabel, dimana :

Batas bawah (Bb) kelasinterval sama denganujungbawahdikurangi 0,5 Batas atas (Ba) kelasinterval sama denganujung atas ditambah 0,5

Xin=Bb-0,5 kalidesimal yang digunakankelasinterval (3.7)

(Syafaruddin Siregar, 2004, hlm. 86) (2) Menentukan Nilai Baku (Z) tiap variabel dengan rumus :


(25)

40

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Z =

S i

(3.8) (Syafaruddin Siregar, 2004, hlm. 46) (3) Menghitung nilai Lo tiap variabel

Untuk Z1 dan Z8, makanilai Lo diambil 0,5000

Untuk Z2sampaidengan Z7, makanilai Lo diambilberdasarkantabel

(4) Menghitung nilai Li tiap variabel

Nilai Li dihitung dengan mengurangi nilai L0 bawah atau L0 atasUntuk

nilai Li dengan pergantian tanda pada nilai Zi dihitung dengan

menambahkan L0 atas dengan L0 bawah pada Zi yang mengalami

pergantian tanda.

(5) Mencari Harga Frekuensi Harapan (ei) tiap variabel

ei = Li.fi (3.9)

(Syafaruddin Siregar, 2004, hlm. 87) (6) Menghitung Nilai Chi-Kuadrat (2

) tiap variabel Chi-Kuadrat (2

) adalah selisih antara kuadrat nilai baku populasi dengan jumlah nilai baku seluruh sampel.

2

2 i i i e e f  

 (3.10)

(Syafaruddin Siregar, 2004, hlm. 87) (7) Menentukan Normalitas data tiap variabel

Dari tabel bantu perhitungan untuk

 

2

, dengan α = 0,05 dan dk = k – 3, maka didapat 2

tabel 0,95 (dk), berdasarkan hal tersebut bandingkan2tabel

dan 2hitung dinyatakan berada di daerah penerimaan (Ho diterima) atau

penolakan (Ho ditolak). Pengujianmenyatakanbahwadistribusisebaran data instrumenVariabel X dan Y dinyatakanberdistribusi normal atautidak. Sehinggaperhitunganselanjutnyamenggunakanperhitunganparametrikatau non parametrik.

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians dari kelompok-kelompok data yang datangnya dari sekian banyak lokasi dalam kondisi yang


(26)

41

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

2 ( )

1

i i i

f x x S n     2 2 dk S. i S

dk

 

relatif sama. Jika sama, maka varians-varians tersebut homogen. Dengan demikian varians-varians atau data tersebut dapat digabung untuk dianalisa lebih lanjut. Uji homogenitas dalam penelitan ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menyusun data dalam tabel Bartlett.

Tabel 3.3 Tabel Bartlett

Kelompok Dk 1/dk Si2 dk.Si2 Log Si2 dk.log Si2

1 2 3 N

n1-1

n2-1

n3-1

nn-1

1/( n1-1)

1/( n2-1)

1/( n3-1)

1/( nn-1)

S12

S22

S32

Sn2

(n1-1). S12

(n2-1). S22

(n3-1). S32

(nn-1). Sn2

Log S12

Log S22

Log S32

Log Sn2

(n1-1). Log S12

(n2-1).Log S22

(n3-1).Log S32

(nn-1).Log Sn2

jumlah Σdk Σ(1/dk) Σdk.Si2 Σ dk.log Si2

(Syafaruddin S. 2004, hal.90) b. Menghitung varians untuk setiap kelompok sampel, dengan rumus :

(3.11) (Syafaruddin S. 2004, hal.90) c. Menghitung varians gabungan dari semua sampel, dengan rumus :

(3.12) (Syafaruddin S. 2004, hal.90) d. Menghitung harga satuan Bartlett (B), dengan rumus :

(3.13)

2

log i .


(27)

42

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 2

(ln10) B dk.logSi



(Syafaruddin S. 2004, hal.90) e. Menghitung harga χ2, dengan rumus :

(3.14) (Syafaruddin S. 2004, hal.90) f. Melakukan pengujian Bartlett, digunakan rumus faktor koreksi K, dengan

rumus :

(3.15) (Syafaruddin S. 2004, hal.90) g. Menghitung harga χh2dengan rumus :

(3.16)(Syafaruddin S. 2004, hal.91) h. Kriteria pengujian adalah hitung p-value, kelompok sampel homogen jika

p-value > α = 0,05. (Syafaruddin S. 2004, hal.91)

3. Uji Analisis Regresi

digunakan untuk mengestimasi nilai dari suatu variabel berdasarkan nilai variabel lainya (variabel dependen atau terikat). Model regresi berbentuk sebagai berikut :

X b a

Y   . (3.16)

(Tedjo N. Reksoatmodjo, 2009, hlm. 131) Keterangan : Y = variabel terikat

X = variabel bebas

a. Menyusun tabulasi perhitungan persamaan regresi

Tabel 3.4 Tabulasi Perhitungan Persamaan Regresi Data

Responden X Y y = (Y-Ŷ) x = (X-X) x.y x2 y2

= ∑

� �= ∑ ∑ 2

=

ɑ = y – b.x

2 1 2

h K                        

) 1 ( 1 1 1 ) 1 ( 3 1 1 i n n k K


(28)

43

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Tedjo N. Reksoatmodjo, 2009, hlm. 131)

b. Membuatgrafiklinieritasvariabel X danvariabel Y

(Tedjo N. Reksoatmodjo, 2009, hlm. 130)

4. PerhitunganKoefisienKorelasi

a) Perhitungan Koefisien Korelasi dengan Pearson Product Moment

Perhitungan koefisien korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus

Pearson Product Moment” di bawah ini:

  

2 2

2

 

2

.

   Yi Yi n i X Xi n Yi Xi XiYi n

rXY (3.17)

(Syafaruddin Siregar, 2004 , hlm. 210) Keterangan :rxy = Koefisien antara variabel X dan Variabel Y, duavariabel

yang dikorelasikan.

X = Skorvariabel X

Y = SkorVariabel Y

n = BanyaknyaSubjekSkor X dan Y yang berpasangan Selanjutnya harga koefisien korelasi (r) yang diperoleh diinterpretasikan pada indeks korelasi. Kriteria derajat korelasi menurut Sugiyono (2012, hlm.184)adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Derajat Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 SangatRendah

Yˆ= ɑ + bX

Variabel Y


(29)

44

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 SangatKuat

(Sugiyono, 2012, hlm.184) b) Pengujian Koefisien Korelasi dengan distribusi t

Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut :

2 1 2 s r n r t 

 (3.18)

( Syafaruddin Siregar, 2004, hlm. 211) Korelasi berarti jika thitung> ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = n-2,

dan jika thitung< ttabel , maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.

Selanjutnya harga t hitung dibandingkan dengan harga t tabel untuk α = 0,05% pada uji pihak kanan dengan derajat kebebasan dk = n – 2. Jika t hitung lebih besar dari t tabel (th> tt), atau dengan kata lain harga t hitung berada di

daerah penolakan Ho, maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima.

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang memiliki koefisien korelasi r dilakukan dengan menggunakan uji t – student. Rumus yang digunakan adalah rumus uji t – student, adalah sebagai berikut :

t = r

2 1 2 r n   (3.19)

(Syafaruddin Siregar, 2004 , hlm. 240) Harga thitung yang diperoleh, selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel.

Untuk keperluan pendidikan, harga thitung biasanya dibandingkan dengan harga

ttabel pada taraf kesalahan atau taraf signifikansi (α) 5% atau 1% dengan dejarat


(30)

45

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ttabel), atau dengan kata lain harga thitung berada di daerah penolakan Ho, maka

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dijelaskan, sebagai berikut:

 Ho :  ≤ 0 =Tidak adanya hubungan yang positif dan signifikan antara waktu Pemotongandengan waktu pemesinan pada uji kompetensi praktik kejuruan.

 Ha : > 0 =Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara waktu pemotongan dengan waktu pemesinan pada uji kompetensi praktik kejuruan.


(31)

60

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ^ BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka simpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Waktu pemotongan rata-rata pada pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais yaitu 43,64 menit.

2. Waktu pemesinan rata-rata pada pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais yaitu 201,17 (3 jam 35 menit).

3. Adanya hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu pemesinan pada pelaksaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan dengan kategori sangat kuat.

4. Dihasilkan formula waktu pemesinan untuk pelaksaanan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais dengan formula

t

m = 0,97.tc + 159

B. Saran

1. Sebelum dilakukan praktek uji kompetensi, sebaiknya siswa terlebih dahulu membuat perencanaan proses. Sehingga waktu pemesinan bisa direncanakan secara lebih akurat.

2. Perlu diadakanya penelitian berkaitan kualitas produk yang dihasilkan dalam pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais.

3. Bagi asesor atau guru pemesinan frais, formula yang telah dihasilkan dapat dijadikan salah satu rujukan untuk mengestimasi waktu pemesinan pada pelaksanaan Uji kompetensi praktek kejuruan ataupun pada praktek frais di waktu yang akan datang.

4. Formula tersebut dapat digunakan sebagai pebanding atau perivikator untuk penelitian lain yang sejenisdan dijadikan dasar untuk membuat standar penilaian menyangkut aspek waktu pemesinan frais.


(32)

61

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Lembar Penilaian Ujian Praktik

Kejuruan Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan Tahun Pelajaran 2013/2014.

Jakarta: BSNP.

Direktorat Pembinan SMK. (2013). Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi

Keahlian (UKK) SMK Tahun Pelajaran 2012/2013. Jakarta: Kemendikbud.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Pedoman Penyelenggaraan Uji

Kompetensi Keahlian (UKK) SMK Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta: BSNP.

Direktorat Akademik. (2008). Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi Pendidikan Tinggi. Jakarta.

Dewi, Ana. (2009). Perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang menggunakan

Sistem KBK dan NON-KBK. Surakarta:Universitas Sebelas Maret.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.(2004). Kurikulum SMK Edisi 2004

Bagian I,II,& III Bidang Keahlian Teknik Pemesinan. Jakarta : Depdiknas.

Dimyanti dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fajaryati, N. (2012). Evaluasi Pelaksanaan Teaching Factory SMK di Surakarta.

Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (3). Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas

Teknik: UNY.

Martha, D.A. (2010). Studi Komparasi Siswa SMK Menggunakan Jobsheet

Pemesinan Bubut Hasil Pengembangan Dengan Jobsheet Pemesinan Bubut yang digunakan Guru. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Muslich, M. (2011). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Makmur, H. (2010). Analisa Pengaruh Kecepatan Potong Proses Pembubutan

Baja Amutit K 460 Terhadap Umur Pahat HSS. Jurnal Austenit. 1 (3), hlm. 8-20.


(33)

62

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurohman, S. (2007). Pendekatan Project Based Learning sebagai Upaya

Internalisasi Scientific Method bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika. [Online].

Tersedia di: http://shobru.wordpress.com/publikasi/project-based-learning/ [Diakses 12 Mei 2014].

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70. (2008). Uji Kompetensi bagi

Peserta Didik Kursus dan Pelatihan dari Satuan Pendidikan Non Formal atau Warga Masyarakat yang Belajar Mandiri. Jakarta: Depdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28. (2009). Standar Kompetensi

Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

Jakarta: Depdiknas.

Rasto. (2012). Pendidikan Kejuruan. [Online]. Tersedia di: http://www.scribd.com/doc/129774882/Pendidikan-Kejuruan. [Diakses 29 april 2014].

PP, RI. (2013). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Purnawan. (2009). Evaluasi Kurikulum Pendidikan Kejuruan. Artikel di : http://a-research.upi.edu/artikellist.php. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Rahdiyana, Dwi, Dr. (2010). Buku 3 Proses Frais (Milling). Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik : Universitas Negeri Yogyakarta.

Rochim, Taufiq. (1993). Teori dan Teknologi proses Pemesinan. Jakarta: Higher

Education Development Support Project.

Reksoatmodjo, Tedjo, N. (2009). Statistika Untuk Psikologi Dan Pendidikan. Bandung: Pt. Refika Aditama.

Sanjaya, W. (2011). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susilana, R. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Sudjana, N. (2005). Metoda Stastitika. Bandung: Tarsito. Siregar, S. (2004). Statistika Terapan. Bandung: Grasindo.


(34)

63

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pendoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

UU, RI. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia.

Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Widayanti, Ani. (2006). Evaluasi Pelaksanaan Uji Kompetensi Produktif SMK

Program Keahlian Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesian:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Widarto. (2008). Teknik pemesinan jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional


(1)

44

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 SangatKuat

(Sugiyono, 2012, hlm.184) b) Pengujian Koefisien Korelasi dengan distribusi t

Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut :

2 1 2 s r n r t 

 (3.18)

( Syafaruddin Siregar, 2004, hlm. 211) Korelasi berarti jika thitung> ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = n-2, dan jika thitung< ttabel , maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.

Selanjutnya harga t hitung dibandingkan dengan harga t tabel untuk α = 0,05% pada uji pihak kanan dengan derajat kebebasan dk = n – 2. Jika t hitung lebih besar dari t tabel (th> tt), atau dengan kata lain harga t hitung berada di daerah penolakan Ho, maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima.

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang memiliki koefisien korelasi r dilakukan dengan menggunakan uji t – student. Rumus yang digunakan adalah rumus uji t – student, adalah sebagai berikut :

t = r

2 1 2 r n   (3.19)

(Syafaruddin Siregar, 2004 , hlm. 240) Harga thitung yang diperoleh, selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Untuk keperluan pendidikan, harga thitung biasanya dibandingkan dengan harga

ttabel pada taraf kesalahan atau taraf signifikansi (α) 5% atau 1% dengan dejarat


(2)

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ttabel), atau dengan kata lain harga thitung berada di daerah penolakan Ho, maka

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dijelaskan, sebagai berikut:

 Ho :  ≤ 0 =Tidak adanya hubungan yang positif dan signifikan antara waktu Pemotongandengan waktu pemesinan pada uji kompetensi praktik kejuruan.

 Ha : > 0 =Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara waktu pemotongan dengan waktu pemesinan pada uji kompetensi praktik kejuruan.


(3)

60

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

^ BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka simpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Waktu pemotongan rata-rata pada pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais yaitu 43,64 menit.

2. Waktu pemesinan rata-rata pada pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais yaitu 201,17 (3 jam 35 menit).

3. Adanya hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu pemesinan pada pelaksaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan dengan kategori sangat kuat.

4. Dihasilkan formula waktu pemesinan untuk pelaksaanan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais dengan formulatm = 0,97.tc + 159

B. Saran

1. Sebelum dilakukan praktek uji kompetensi, sebaiknya siswa terlebih dahulu membuat perencanaan proses. Sehingga waktu pemesinan bisa direncanakan secara lebih akurat.

2. Perlu diadakanya penelitian berkaitan kualitas produk yang dihasilkan dalam pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan frais.

3. Bagi asesor atau guru pemesinan frais, formula yang telah dihasilkan dapat dijadikan salah satu rujukan untuk mengestimasi waktu pemesinan pada pelaksanaan Uji kompetensi praktek kejuruan ataupun pada praktek frais di waktu yang akan datang.

4. Formula tersebut dapat digunakan sebagai pebanding atau perivikator untuk penelitian lain yang sejenisdan dijadikan dasar untuk membuat standar penilaian menyangkut aspek waktu pemesinan frais.


(4)

61

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Lembar Penilaian Ujian Praktik Kejuruan Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta: BSNP.

Direktorat Pembinan SMK. (2013). Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK Tahun Pelajaran 2012/2013. Jakarta: Kemendikbud.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta: BSNP. Direktorat Akademik. (2008). Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi. Jakarta.

Dewi, Ana. (2009). Perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang menggunakan Sistem KBK dan NON-KBK. Surakarta:Universitas Sebelas Maret.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.(2004). Kurikulum SMK Edisi 2004 Bagian I,II,& III Bidang Keahlian Teknik Pemesinan. Jakarta : Depdiknas.

Dimyanti dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fajaryati, N. (2012). Evaluasi Pelaksanaan Teaching Factory SMK di Surakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (3). Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik: UNY.

Martha, D.A. (2010). Studi Komparasi Siswa SMK Menggunakan Jobsheet Pemesinan Bubut Hasil Pengembangan Dengan Jobsheet Pemesinan Bubut yang digunakan Guru. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung : Tidak Diterbitkan. Muslich, M. (2011). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Makmur, H. (2010). Analisa Pengaruh Kecepatan Potong Proses Pembubutan Baja Amutit K 460 Terhadap Umur Pahat HSS. Jurnal Austenit. 1 (3), hlm. 8-20. Jurusan Teknik Mesin: Politeknik Negeri Sriwijaya.


(5)

62

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurohman, S. (2007). Pendekatan Project Based Learning sebagai Upaya Internalisasi Scientific Method bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika. [Online]. Tersedia di: http://shobru.wordpress.com/publikasi/project-based-learning/ [Diakses 12 Mei 2014].

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70. (2008). Uji Kompetensi bagi Peserta Didik Kursus dan Pelatihan dari Satuan Pendidikan Non Formal atau Warga Masyarakat yang Belajar Mandiri. Jakarta: Depdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28. (2009). Standar Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) Jakarta: Depdiknas.

Rasto. (2012). Pendidikan Kejuruan. [Online]. Tersedia di: http://www.scribd.com/doc/129774882/Pendidikan-Kejuruan. [Diakses 29 april 2014].

PP, RI. (2013). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Purnawan. (2009). Evaluasi Kurikulum Pendidikan Kejuruan. Artikel di : http://a-research.upi.edu/artikellist.php. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Rahdiyana, Dwi, Dr. (2010). Buku 3 Proses Frais (Milling). Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik : Universitas Negeri Yogyakarta.

Rochim, Taufiq. (1993). Teori dan Teknologi proses Pemesinan. Jakarta: Higher Education Development Support Project.

Reksoatmodjo, Tedjo, N. (2009). Statistika Untuk Psikologi Dan Pendidikan. Bandung: Pt. Refika Aditama.

Sanjaya, W. (2011). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susilana, R. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Sudjana, N. (2005). Metoda Stastitika. Bandung: Tarsito. Siregar, S. (2004). Statistika Terapan. Bandung: Grasindo.


(6)

Dadan Ahmad Hidayat, 2014

Hubungan Anatara Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Frais pada Uji Kompetensi Praktek Kejuruan Bidang Pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pendoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

UU, RI. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia.

Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Widayanti, Ani. (2006). Evaluasi Pelaksanaan Uji Kompetensi Produktif SMK Program Keahlian Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesian: Universitas Negeri Yogyakarta.

Widarto. (2008). Teknik pemesinan jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional