HUBUNGAN WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTEK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN.

(1)

HUBUNGAN WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK

KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Konsentrasi Produksi Perancangan

Oleh:

NAUFAL RIZQAN RAMADHAN E.0551.0905750

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Hubungan Waktu Pemotongan dengan Waktu

Pemesinan Bubut pada Uji Kompetensi Praktek

Kejuruan Teknik Pemesinan

Oleh

Naufal Rizqan Ramadhan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Naufal Rizqan Ramadhan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Naufal Rizqan R (0905750): Hubungan Waktu Pemotongan dan Waktu Pemesinan pada Uji Komptensi Praktik Kejuruan Teknik Pemesinan.

Hasil studi dokumentasi terhadap dokumen penilaian uji kompetensi praktek kejuruan ditemukan permasalahan yaitu belum adanya waktu standar yang spesifik, ini menjadi latar belakang dilakukanya penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara waktu pemotongan dan waktu pemesinan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan dan untuk mengetahui distribusi penilaian aspek waktu pemesinan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan bubut dan. Penelitian dilakukan di SMK Taruna Mandiri Cimahi pada tahun ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional dengan subjek penelitian 1 kelas sebanyak 30 siswa. Data diperoleh melalui observasi langsung terhadap pelaksanaan uji kompetensi praktek kejuruan pemesinan bubut, pekerjaan bubut terdiri atas tujuh pekerjaan, yaitu: bubut rata, bubut muka, bubut alur, bubut tirus, bubut tepi, bubut kartel, dan boring. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara waktu pemotongan dan waktu pemesinan pada pelaksanaan uji komptensi praktik kejuruan teknik pemesinan dengan tingkat hubungan yang sangat kuat. Distribusi penilaian untuk aspek waktu pemesinan bubut berturut-turut adalah 13%, 44%, 23%, dan 20% masing-masing untuk kategori A, B, C, dan E.


(5)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Naufal Rizqan R (0905750): The Relation Between Cutting time and Working Time in Competency Test at Machining Division

The observation result regarding assessment documents of competency test

vocational practice, found the problem is there’s nothing the standard time which

specific, this become the background to doing the research. The purpose from this research to know the relationship between the 2 objects before (severing time with machinery frais time) on implementation the practice competency test, vocational frais machining in Vocational High School 2 Bandung (SMKN 2 Bandung) Academic year 2013/2014. The method used in this research is

“descriptive correlational” method, with 2 subjects research 2 class as much as 75

students. Data is obtained by way of the direct observation toward implementation the practice competency test vocational frais machining, the frais work is surrounded 3 process, there are flat frais, surface frais, and sloping frais regarding

7 sector. The result of this research it’s point out that available positive relation

between severing time with frais machinery time for practice competency test frais machinery in Vocational High School 2 Bandung with the strong level of the relation.


(6)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 2

C. Rumusan Masalah... 3

D. Batasan Masalah... 3

E. Tujuan Penelitian... 4

F. Manfaat Penelitian... 4

G. Struktur Organisasi …... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKAKERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN... 6

A. Tinjauan Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Keahlian Pemesinan... 6

B. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Keahlian Pemesinan... 7

C. Pembelajaran Berbasis Kompetensi ………... 7

1. Pengertian Kompetensi ………... 7

2. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi... 8

3. Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi...………... 9

4. Evaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi…...………... 9


(7)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Prinsip Umum Penilaian... 10

E. Tinjauan Mata Pelajaran Pemesinan... 11

F. Proses Bubut... 12

1. Parameter yang Dapat Diukur pada Mesin Bubut... 12

2. Geometri Pahat Bubut... 14

3. Pemilihan Mesin Bubut... 15

4. Pencekaman Benda Kerja... 15

5. Waktu Kerja Pemesinan... 16

G. Uji Kompetensi... ………... 20

1. Definisi ... 20

2. Tujuan Pelaksanaan Uji Kompetensi... 20

3. Penyelenggara Uji Kompetensi ... 21

4. Assesor/Penguji pada Uji Kompetensi ... 22

5. Aspek Yang Diukur Dalam Uji Kompetensi ... 23

H. Hasil Penelitian yang Relevan………... 23

I. Anggapan Dasar... 23

J. Kerangka Pemikiran... 24

K. Hipotesis... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Lokasi Penelitian... 26

1. Populasi Penelitian.………... 26

2. Sampel.………….………... 26

B. Subjek Penelitian... 26

C. Langkah Penelitian …... 27

D. Metode Penelitian... 28

E. Definisi Operasional.…... 28

F. Paradigma Penelitian... 29


(8)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Instrumen Penelitian... 30

I. Analisis Data... 31

1. Uji Normalitas... 31

2. Uji Homogenitas... 34

3. Uji Regresi Sederhana... 34

4. Uji Koefisien Korelasi... 35

5. Pengujian Hipotesis... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 39

A. Deskripsi Data... 38

B. Analisis Data... 39

1. Uji Normalitas... 39

2. Uji Homogenitas... 39

3. Uji Regresi Sederhana... 40

4. Uji Koefisien Korelasi... 40

5. Pengujian Hipotesis... 40

C. Pembahasan... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 47

A. Simpulan... 47

B. Saran... 47

DAFTAR PUSTAKA... 48


(9)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Kriteria Penilaian Ujian Praktik Kejuruan Bidang Pemesinan... 1

3.1 Lembar Observasi Waktu Pemotongan... 30

3.2 Lembar Observasi Waktu Kerja Pemesinan... 31

3.3 Tabel Distribusi Frekuensi Pengujian Normalitas Kelompok Data... 32

3.4 Tabel Distribusi Frekuensi Normalitas Kelompok Data... 33

3.5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi... 36

4.1 Deskripsi Umum Data Penelitian... 38

4.2 Analisis Data Penelitian... 39

4.3 Format Penilaian Waktu Pemesinan Bubut Hasil Pengembangan Penulis... 45


(10)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Unit Persyaratan Mata Pelajaran Bubut... 11

2.2 Gerak makan (f) dan kedalaman potong (a)... 13

2.3 Geometri Pahat Bubut... 14

2.4 Kerangka pemikiran penelitian... 24

3.1 Langkah Penelitian... 27

3.2 Hubungan Antar Variabel... 28

3.3 Paradigma Penelitian... 29


(11)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Soal Ujian Praktek Kejuruan Paket 1 Tahun Pelajaran 2013/2014... 50

2 Pedoman Penilaian Ujian Praktek Kejuruan Paket 1... 54

3 Lembar Penilaian Ujian Praktek Kejuruan Paket 1... 62

4 Instrumen Verifikasi SMK Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan... 70

5 Instrumen Waktu Pemotongan dan Waktu Pemesinan... 76

6 Analisis Data Waktu Pemotongan dan Waktu Pemesinan... 77

7 Estimasi Waktu Pemotongan dan Waktu Pemesinan... 90

8 SK Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi... 92

9 Lembar Bimbingan Skripsi... 94

10 Lembar Berita Acara Seminar ... 97


(12)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan


(13)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan uji kompetensi merupakan salah satu standar kelulusan siswa di SMK. Tujuan dari dilaksanakan uji kompetensi adalah sebagai indikator ketercapaian standar kompetensi lulusan. Dalam pelaksanaannya standar penilaian pelaksanaan uji kompetensi telah ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Kriteria yang dinilai pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan meliputi aspek persiapan kerja, proses (sistematika dan cara kerja), hasil kerja, sikap kerja dan waktu. Kelima aspek tersebut menjadi standar acuan penilaian pada proses ujian kompetensi praktik kejuruan. Berdasarkan aspek penilaian tersebut yang menarik perhatian penulis adalah mengenai kriteria penilaian waktu penyelesaian uji kompetensi praktik kejuruan, dalam format penilaian tersebut tidak terdapat indikator waktu standar pelaksaan kegiatan praktik yang dinilai dari awal persiapan sampai selesai. Indikator pencapaian yang tercantum dalam lembar penilaian adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1 Kriteria Penilaian Ujian Praktik Kejuruan Bidang Pemesinan

Waktu Indikator Skor

Waktu penyelesaian

Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar 4 Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar 3 Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar 2 Selesai tidak tepat waktu dengan kurang baik dan salah 1

Tidak selesai 0

(sumber : Lembar Penilaian Ujian Praktik Kejuruan Tahun Pelajaran 2013/2014)

Berdasarkan tabel 1.1 yang menjadi letak permasalahan adalah tidak adanya standar waktu kerja pada format penilaian diatas. Sesuai dengan pengalaman penulis ketika melakukan observasi langsung ke lapangan, siswa yang mengikuti uji kompetensi praktik kejuruan kurang merespon pekerjaan yang


(14)

2

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mereka kerjakan. Selain daripada itu, tidak adanya standar waktu yang jelas pada format penilaian menyulitkan assesor dalam menentukan penilaiannya, sehingga memungkinkan akan terjadinya kesalahpahaman dalam pemberian nilai. Dalam hal ini penulis beranggapan bahwa format penilaian waktu yang dikeluarkan oleh BSNP kurang memberikan informasi yang jelas, sehingga menimbulkan ketidakjelasan dalam menginformasikan waktu penyelesaian yang sebenarnya terjadi di lapangan, padahal berdasarkan pedoman mengenai pelaksanaan uji kompetensi, hasil dari uji kompetensi akan dijadikan informasi atas kompetensi yang dimiliki oleh para calon pekerja dalam hal ini adalah para peserta uji kompetensi. Berdasarkan pemaparan masalah di atas penulis beranggapan bahwa diperlukan format penilaian baru yang di dalamnya terdapat standar waktu penyelesaian yang jelas dan terukur, sehingga dengan dibuatnya format penilaian baru tersebut dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang telah dipaparkan.

Adapun cara yang dilakukan dalam menentukan standar waktu penyelesaian pada proses pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan, yakni dibutuhkannya sebuah analisa mengenai waktu pengerjaan yang dilakukan siswa dalam melakukan pekerjaannya. Analisa waktu tersebut akan menentukan berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Beberapa komponen waktu yang terdapat pada waktu pengerjaan bidang pemesinan bubut yakni, waktu pemotongan dan waktu pemesinan. Adanya analisa waktu tersebut dapat menentukan standar waktu yang nantinya dapat digunakan sebagai pedoman, baik bagi para siswa maupun bagi para assesor dalam menilai.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan tersebut, sehingga penulis tertarik untuk melalukan penelitian dengan judul: “Hubungan Waktu Pemotongan dengan Waktu Pemesinan Bubut pada Uji Kompetensi Praktik Kejuruan Teknik Pemesinan”.


(15)

3

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah

Dari paparan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Asesor mengalami kesulitan dalam menilai, karena tidak adanya standar penilaian waktu yang jelas.

2. Tidak ada patokan waktu pelaksanaan yang jelas dan terukur pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang permesinan.

3. Siswa tidak mengetahui standar waktu penyelesaian produk yang dikerjakan.

4. Aspek waktu kerja masih disatukan dengan hasil kerja dalam lembar penilaian uji kompetensi praktek kejuruan bidang pemesinan

C. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan yang lebih mengarah dan terperinci kepada tujuan penelitian dengan sesuai yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimana hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu permesinan bubut pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang permesinan di SMK Taruna Mandiri Cimahi?”

D. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang dapat diteliti, serta untuk lebih mengarahkan penelitian terhadap permasalahan yang akan diteliti, maka permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan.


(16)

4

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penelitian ditujukan pada produk paket 1 pekerjaan membubut yang meliputi proses membubut rata, bertingkat, alur, tirus, mengebor, kartel dan chamfer.

3. Waktu pengerjaan teridiri atas waktu pemotongan dan waktu pemesinan 4. Waktu pemotongan dihitung pada saat pahat menyayat benda kerja sampai

produk selesai dikerjakan sesuai dengan gambar kerja.

5. Waktu pemesinan dihitung ketika siswa telah berada di depan mesin untuk mengerjakan produk sampai benda kerja diserahkan kepada asesor untuk dinilai.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui gambaran waktu pemotongan yang dilakukan siswa dalam pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang permesinan bubut di SMK Taruna Mandiri Cimahi tahun 2014.

2. Mengetahui gambaran waktu permesinan yang dilakukan siswa dalam pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang permesinan bubut di SMK Taruna Mandiri Cimahi tahun 2014.

3. Mengetahui hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu permesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan di SMK Taruna Mandiri Cimahi tahun 2014.

4. Menghasilkan format penilaian waktu kerja pelaksanaan uji kompetensi pemesinan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari pada penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Bagi assesor, sebagai gambaran kompetensi lulusan SMK Taruna Mandiri Cimahi yang akan bekerja di industri.


(17)

5

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi guru permesinan, sebagai masukan dan gambaran kompetensi siswa jurusan pemesinan dan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi peserta didik.

3. Bagi SMK Taruna Mandiri Cimahi diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan tahun 2014, memberikan sumbangan yang baik dan berguna dalam rangka peningkatan kompetensi lulusan ditahun yang akan datang.

4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi atau pembanding untuk penelitian lainnya yang sejenis.

G. Sistematika Organisasi Penelitian

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, pada bab ini diuraikan hal-hal yang meliputi: latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, definisi istilah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, pada bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan dasar-dasar teori umum yang dipakai dalam pembahasan dan analisis masalah. Teori diambil berdasarkan studi litelatur dari berbagai sumber yang berkaitan dengan pembahasan masalah.

Bab III Metodologi Penelitian, pada bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: metode penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, pradigma penelitian, data dan sumber penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji persyaratan analisis dan pengujian hipotesis.

Bab IV Hasil dan Pembahasan, pada bab ini membahas mengenai hasil dari penelitian dan pembahasan penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini membahas menganai kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan saran-saran penulis setelah melakukan penelitian.


(18)

6

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan


(19)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis dilaksanakan di SMK Taruna Mandiri Cimahi, yang beralamatkan di Jalan Komplek Sangkuriang Nomor 36 Cimahi, pada kompetensi bidang pemesinan.

B. Subjek Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiyono, adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010, hlm 117). Berdasarkan penjelasan tersebut populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII kompetensi keahlian bidang pemesinan di SMK Taruna Mandiri Cimahi tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas satu kelas dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang.

2. Sampel

Sugiyono, (2010:118) menyatakan bahwa ”sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Tujuan dari sampel adalah

sebagai pengambilan data dalam beberapa jumlah yang mewakili dalam populasi tersebut. Bila populasi yang akan diteliti besar, tidak mungkin peneliti mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut, hal ini bisa dikarenakan keterbatasan waktu, dana, dan lain-lain, sehingga diambil sampel yang dapat dipelajari untuk menjadi suatu kesimpulan dalam populasi tersebut. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2010:118). Adapun teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampling insidental. Sampling Insidental adalah teknik penenetuan sampel secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan


(20)

27

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010:124). Teknik sampling tersebut dipilih karena waktu pelaksanaan ujian kompetensi praktek kejuruan disekolah sudah hampir selesai dan menyisakan satu kelas yang sesuai, maka peneliti mengambil sampel pada kelas tersebut.

C. Langkah Penelitian

Adapun langkah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah Penelitian

Menyusun Instrumen Mulai

Identifikasi, Perumusan Masalah, perumusan tujuan dan

pemilihan metode

Menentukan Variabel Menentukan Sumber data

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Studi

Hasil analisis

Uji Normalitas Regresi Sederhana Analisis korelasi Pengujian Hipotesis Observasi

Dokumentasi Wawancara


(21)

28

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan peneliti adalah menganalisis dan menjawab atas masalah yang diteliti melalui cara ilmiah dengan rasional, empiris, dan sistematis. Adapun masalah yang diteliti yaitu untuk mengetahui hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu permesinan pada pelaksanaan ujian kompetensi praktik kejuruan teknik permesinan.

Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Metode deskriftif korelasional merupakan penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu independen dan dependen:

1. Variabel independen (variabel bebas) adalah waktu pemotongan uji kompetensi praktik kejuruan.

2. Variabel dependen (variabel terikat) adalah waktu pemesinan uji kompetensi praktik kejuruan.

Keterangan:

Variabel X: Waktu pemotongan Variabel Y: Waktu permesinan

Gambar 3.2. Hubungan Antar Variabel

E. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, sehingga tidak terjadi kesalahan

Variabel X

Variabel Y


(22)

29

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam memahami permasalahan, maka penulis memberi batasan pengertian dari setiap istilah sebagai berikut:

1. Waktu pemotongan, adalah waktu yang dihitung ketika pahat menyayat benda kerja selama proses pembubutan berlangsung hingga produk selesai dikerjakan.

2. Waktu pemesinan, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh siswa selama pengerjaan ujian komptensi praktik berlangsung, mulai dari siswa berdiri didepan mesin, sampai benda kerja selesai dan diserahkan kepada assesor untuk dinilai.

3. Uji Kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis, untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum, kompeten pada kualifikasi atau unit kompetensi teknik pemesinan.

F. Paradigma Penelitian

Adapun paradigma penelitian dan hubungan antara kedua variabel tersebut pada gambar 3.1 berikut ini:


(23)

30

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan sebuah penelitian. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis melakukan pengumpulan data dengan mengukur waktu pemotongan dan waktu pemesinan secara langsung pada saat ujian kompetensi praktik kejuruan dengan menggunakan alat ukur waktu (stopwatch). Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh data waktu yang akurat.

Waktu pemotongan diukur ketika benda kerja memotong/menyayat benda kerja sampai benda kerja selesai sesuai dengan gambar kerja sedangkan waktu permesinan dihitung ketika siswa berdiri didepan mesin sampai benda kerja selesai dan diserahkan kepada assesor untuk dinilai. Sumber data yang diperoleh bersumber dari siswa kelas XII Mesin 5 yang mengikuti pelaksanan uji kompetensi praktik kejuruan di SMK Taruna Mandiri Cimahi Tahun Pelajaran 2013/2014.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian untuk menguji uji kompetensi praktik kejuruan menggunakan instrumen berupa lembar observasi yang mengacu pada soal uji kompetensi tahun 2013/2014, yaitu paket 1 bidang teknik pemesinan pada proses pembubutan sebagaimana terlampir. Adapun lembar observasi yang digunakan untuk pengambilan data secara langsung sebagai berikut:

Tabel 3.1 Lembar Observasi Waktu Pemotongan

No NIS Jenis Pengerjaan tc(menit)

∑ tc (menit)

1 2 3 4 5 6 7


(24)

31

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan 1 : Bubut Rata 2 : Bubut Muka 3 : Bubut Alur 4 : Bubut Tirus 5 : Bubut Tepi 6 : Bubut Kartel 7 : Mengebor

Tabel 3.2 Lembar Observasi Waktu Kerja Pemesinan

NO NIS Waktu Pemesinan (tm) tm Total (Menit)

Mulai Selesai

1

dst.. dst..

I. Analisis Data

Analisis data merupakan langkah-langkah untuk merumuskan data yang telah dikumpulkan. Data hasil pengolahan ini untuk menjawab rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Adapun pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

1


(25)

32

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam suatu penelitian, sampel diambil dari suatu populasi yang diasmusikan berdistribusi normal, maka sebelum pengolahan data terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian normalitas sebaran data yang diperoleh dari sampel tersebut. Untuk mempermudah proses perhitungan, dapat dibuat tabel bantu seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 di bawah ini dengan mengikuti aturan

Sturgers sebagai berikut:

Tabel 3.3 Tabel Distribusi Frekuensi Pengujian Normalitas Kelompok Data

Berikut merupakan langkah-langkah dan beberapa perhitungan untuk menguji normalitas kelompok data:

a. Menghitung range (R) data; R = data terbesar – data terkecil

(Siregar.S, 2004, hlm. 24)

b. Menghitung banyaknya kelas interval (i): i = 1 + 3,3 log n ; (n = jumlah data)

(Siregar.S, 2004, hlm. 24)

c. Menghitung panjang kelas interval (P):

; (R = range ; i = banyaknya kelas interval)

(Siregar.S, 2004, hlm. 25)

d. Membuat tabel distribusi frekuensi tiap variabel e. Menghitung nilai rata-rata tiap variabel:

No Interval fi xi fi.xi (xi-x) (xi-x) 2

fi (xi-x) 2


(26)

33

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

; ( f1= frekuensi ; Xt= data tengah dalam interval ;ẍ = rata-rata )

(Siregar.S, 2004, hlm. 26)

f. Menghitung standar deviasi:

̅

(Siregar.S, 2004, hlm. 26)

g. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi untuk harga-harga yang diperlukan dalam Uji Chi-Kuadrat ( ) tiap variabel, berikut

perhitungan-perhitungan yang digunakan dalam membuat tabel distribusu frekuensi dalam uji Chi-Kuadrat ( ).

Tabel 3.4 Tabel Distribusi Frekuensi Normalitas Kelompok Data

Interval f1 Xin Zi Lo Li ei χi2

Jumlah

1) Menentukan batas atas dan batas bawah kelas interval (Xi) tiap variabel dimana, Batas bawah (Bb) kelas interval sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5. Batas atas (Ba) kelas interval sama dengan ujung atas ditambah 0,5 Xin = Bb - 0,5 kali desimal yang digunakan kelas interval.

(Siregar.S, 2004, hlm. 86)

2) Menghitung nilai Z1, setiap batas bawah kelas interval, dengan

perhitungan:

̅

(dua desimal)

(Siregar.S, 2004, hlm. 86)

2

2


(27)

34

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Lihat nilai peluang z, pada tabel statistik, isikan peluang pada kolom Lo, untuk X1 dan Xn selalu diambil nilai peluang 0,5000.

4) Menghitung luas tiap kelas interval isikan pada kolom Li

Li=L1-L2

(Siregar.S, 2004, hlm. 87) 5) Menghitung nilai frekuensi harapan, dengan perhitungan:

e1 = L1. Σf1

(Siregar.S, 2004, hlm. 87)

6) Menghitung nilai χ2

(Siregar.S, 2004, hlm. 87)

7) Lakukan interpolasi pada tabel χ2, untuk menghitung p-value. 8) Kelompok data akan normal jika p-value > α = 0,05.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians dari kelompok-kelompok data yang datangnya dari sekian banyak lokasi dalam kondisi yang relatif sama. Kelompok data sampel yang homogen, dapat dianggap berasal dari populasi yang sama, sehingga boleh digabung untuk dianalisis lebih lanjut, sebagai dasar pengambilan kesimpulan tentang populasinya.

a. Membuat tabel uji bartlet.

b. Menghitung varians gabungan dari semua sampel:

(Sudjana,2005 hlm 263) c. Menghitung harga satuan B:


(28)

35

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sudjana,2005 hlm 263) d. Menghitung Chi kuadrat:

{ }

(Sudjana,2005 hlm 263)

3. Uji Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk meramalkan (memprediksi) variabel terkait (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Analisis ini didasari oleh hubungan fungsional atau sebab akibat variabel bebas terhadap variabel terkait. Adapun persamaan umum regresi linier sederhana, adalah sebagai berikut:

̂ (Sudjana, 2005 hlm 312)

Dimana:

Ŷ : perhitungan waktu permesinan (variabel terikat) X : perhitungan waktu pemotongan (variabel bebas)

Koefisien regresi a dan b dapat dicari berdasarkan pasangan dua variabel data X dan Y yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus:

(Sudjana, 2009 hlm 315)


(29)

36

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana (2009, hlm. 368) menjelaskan: “Apabila garis regresi yang terbaik untuk sekumpulan data berbentuk linier, maka derajat hubungannya akan

dinyatakan dengan r dan biasa dinamakan koefisien korelasi”. Perhitungan koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan yang terjadi antar variabel X terhadap Y. Untuk keperluan perhitungan korelasi r berdasarkan sekumpulan data (Xi, Yi) berukuran n dapat digunakan rumus:

√{ }{ }

(Sudjana, 2009 hlm 369)

Tabel 3.5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,4 – 0,599 Sedang

0,6 – 0,799 Kuat

0,8 – 1,000 Sangat Kuat

(Sumber: Sugiyono, 2010 hlm 257)

5. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap variabel Y. Dalam penelitian ini, digunakan uji dua pihak dengan tujuan untuk mengetahui apakah waktu pemotongan (X) berkontribusi terhadap waktu permesinan (Y). Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang diajukan, dapat digunakan uji signifikasi korelasi product moment dengan rumus:


(30)

37

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu √

√ (Sudjana, 2009 hlm 377)

Selanjutnya harga t hitung dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk keperluan pendidikan, harga thitung biasanya dibandingkan dengan harga ttabel pada

taraf kesalahan atau taraf signifikansi (α) 5% atau 1% dengan dejarat derajat kebebasan dk = n – 2. Jika t hitung lebih besar dari t tabel (th> tt), atau dengan

kata lain harga t hitung berada di daerah penolakan Ho, maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima.

Adapun hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ho : ≤ 0 Tidak terdapat hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu permesinan pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan. Ha :  > 0 Terdapat hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu


(31)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Rata-rata waktu pemotongan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan bubut yaitu 80 menit.

2. Rata-rata waktu pemesinan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang keahlian pemesinan bubut yaitu 240 menit.

3. Terdapat hubungan antara waktu pemotongan dan waktu pemesinan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan bubut dengan kategori hubungan sangat kuat. Adapun persamaan regresi yang dihasilkan yakni, Ŷ = 73,64 + 2,07 X.

4. Dihasilkan format penilaian untuk menilai aspek waktu pemesinan bubut

adalah, A ≤ ̅ , ̅ ̅, ̅ ̅ , dan ̅ .

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru pengajar, penelitian ini diharapkan dijadikan bahan evaluasi dan pembelajaran agar dapat meningkatkan kualitas kompetensi yang dimiliki oleh siswa di masa yang akan datang.

2. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi assesor dalam memberikan penilaian waktu pengerjaan kepada peserta uji kompetensi yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diadakannya pembuatan analisa proses pemesinan sebelum memulai observasi ke lapangan.


(32)

48

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Perlu diadakannya penelitian yang berkaitan dengan hasil produk pengerjaan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan.


(33)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian (SMK) Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta : BSNP. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Peraturan Badan Standar Nasional

Pendidikan Nomor 0020/P/BSNP/I/2013 tentang Prosedur Operasi Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional. Jakarta: BSNP.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2012). Instrumen Verifikasi SMK

Penyelenggaraan Ujian Praktik Kejuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 (revisi). Jakarta : Depdiknas.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Lembar Penilaian Ujian Praktik

Kejuruan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta : Depdiknas.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Soal Praktik Ujian Kejuruan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta : Depdiknas.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Lembar Penilaian Ujian Praktik

Direktorat Pembinan SMK. (2013). Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK Tahun Pelajaran 2012/2013. Jakarta: Kemendikbud.

Mulyasa,E. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Muslich. (2011). Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung : PT. Refika Aditama.

Rochim, T. (1993). Teori dan Teknologi Proses Pemesinan. Bandung : Lab. Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin FTI – ITB.

Rochim, T. (2007). Optimasi Proses Pemesinan Ongkos Operasi. Bandung : Lab. Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin FTI – ITB.


(34)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan. Jakarta: PT. Grasindo. Sudjana. (2009). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Reksoatmodjo. T. (2009). Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung : PT. Refika Aditama.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung : UPI Press.

Widarto, (2008). Teknik Pemesinan Jilid I untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


(1)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana (2009, hlm. 368) menjelaskan: “Apabila garis regresi yang terbaik untuk sekumpulan data berbentuk linier, maka derajat hubungannya akan dinyatakan dengan r dan biasa dinamakan koefisien korelasi”. Perhitungan koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan yang terjadi antar variabel X terhadap Y. Untuk keperluan perhitungan korelasi r berdasarkan sekumpulan data (Xi, Yi) berukuran n dapat digunakan rumus:

√{ }{ }

(Sudjana, 2009 hlm 369)

Tabel 3.5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,4 – 0,599 Sedang

0,6 – 0,799 Kuat

0,8 – 1,000 Sangat Kuat

(Sumber: Sugiyono, 2010 hlm 257)

5. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap variabel Y. Dalam penelitian ini, digunakan uji dua pihak dengan tujuan untuk mengetahui apakah waktu pemotongan (X) berkontribusi terhadap waktu permesinan (Y). Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang diajukan, dapat digunakan uji signifikasi korelasi product moment dengan rumus:


(2)

37

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

√ (Sudjana, 2009 hlm 377)

Selanjutnya harga t hitung dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk keperluan pendidikan, harga thitung biasanya dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf kesalahan atau taraf signifikansi (α) 5% atau 1% dengan dejarat derajat kebebasan dk = n – 2. Jika t hitung lebih besar dari t tabel (th> tt), atau dengan kata lain harga t hitung berada di daerah penolakan Ho, maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima.

Adapun hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ho : ≤ 0 Tidak terdapat hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu permesinan pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan. Ha :  > 0 Terdapat hubungan antara waktu pemotongan dengan waktu


(3)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Rata-rata waktu pemotongan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan bubut yaitu 80 menit.

2. Rata-rata waktu pemesinan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang keahlian pemesinan bubut yaitu 240 menit.

3. Terdapat hubungan antara waktu pemotongan dan waktu pemesinan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan bubut dengan kategori hubungan sangat kuat. Adapun persamaan regresi yang dihasilkan yakni, Ŷ = 73,64 + 2,07 X.

4. Dihasilkan format penilaian untuk menilai aspek waktu pemesinan bubut adalah, A ≤ ̅ , ̅ ̅, ̅ ̅ , dan ̅ .

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru pengajar, penelitian ini diharapkan dijadikan bahan evaluasi dan pembelajaran agar dapat meningkatkan kualitas kompetensi yang dimiliki oleh siswa di masa yang akan datang.

2. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi assesor dalam memberikan penilaian waktu pengerjaan kepada peserta uji kompetensi yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diadakannya pembuatan analisa proses pemesinan sebelum memulai observasi ke lapangan.


(4)

48

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Perlu diadakannya penelitian yang berkaitan dengan hasil produk pengerjaan pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan.


(5)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Pedoman Penyelenggaraan Uji

Kompetensi Keahlian (SMK) Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta : BSNP.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0020/P/BSNP/I/2013 tentang Prosedur Operasi

Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional. Jakarta: BSNP.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2012). Instrumen Verifikasi SMK

Penyelenggaraan Ujian Praktik Kejuruan Tahun Pelajaran 2012/2013

(revisi). Jakarta : Depdiknas.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Lembar Penilaian Ujian Praktik Kejuruan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta : Depdiknas.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Soal Praktik Ujian Kejuruan Tahun

Pelajaran 2013/2014. Jakarta : Depdiknas.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Lembar Penilaian Ujian Praktik Direktorat Pembinan SMK. (2013). Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi

Keahlian (UKK) SMK Tahun Pelajaran 2012/2013. Jakarta:

Kemendikbud.

Mulyasa,E. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Muslich. (2011). Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung : PT. Refika Aditama.

Rochim, T. (1993). Teori dan Teknologi Proses Pemesinan. Bandung : Lab. Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin FTI – ITB.

Rochim, T. (2007). Optimasi Proses Pemesinan Ongkos Operasi. Bandung : Lab. Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin FTI – ITB.


(6)

Naufal Rizqan Ramadhan, 2015

Hubungan waktu pemotongan dengan waktu pemesinan bubut pada uji kompetensi praktik kejuruan teknik pemesinan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan. Jakarta: PT. Grasindo. Sudjana. (2009). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Reksoatmodjo. T. (2009). Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung : PT. Refika Aditama.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Press.

Widarto, (2008). Teknik Pemesinan Jilid I untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan