PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

(1)

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE

LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK

TERHADAP HASIL LARI 800 M

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh: Osidah Widawati

1000604

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI

8OO M

Oleh Osidah Widawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

© Osidah Widawati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perbandingan Pengaruh Latihan Daya Tahan Antara Metode Lari Interval Dengan Metode Lari Fartlek Terhadap Hasil Lari 800 m” ini beserta seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan perbuatan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku di masyarakat. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung konsekuensi logis yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015 Penulis


(5)

“ Kesulitan MeMbawa PengalaMan dan

PengalaMan MeMbawa KebijaKsanaan “

Bacalah dengan (menyebut ) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah ciptakan manusia dari segumpal darah,

Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah, Yang mengajarkan ( manusia ) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui – Nya

( Q . S . Al – Alaq : ayat 1-5 )

Karya ini aku persembahkan untuk Bapak, Mamah, Susan

Sulistiyawati,dan Abdul aziz

serta keluarga yang senantiasa mendukung dan

membimbing dalam menghadapi segala cobaan hidup ini.


(6)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL

LARI 800 M. Pembimbing : 1. Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd.

2. Drs. Dudung Hasanudin Ch. Osidah Widawati*

1000604

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pemahaman bahwa siswa PPLP Jawa Barat memerlukan kemampuan daya tahan, serta adanya beragam bentuk latihan. Untuk mendukung komponen fisik tersebut di antaranya metode lari interval dan metode lari fartlek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah atlet PPLP atletik Jawa Barat yang berjumlah 20 orang, sedangkan sampel yang digunakan terdiri 13 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling, di bagi menjadi dua kelompok dengan cara ABBA. Berdasarkan penelitian yang diolah metode latihan interval dan metode fartlek menunjukan adanya peningkatan. Dilihat dari uji perbandingan hasil latihan dari kedua kelompok didapat hasil bahwa masing-masing metode dapat meningkatkan hasil lari 800 m secara signifikan. Artinya bahwa kedua metode tersebut sama-sama dapat meningkatkan lari 800 m secara signifikan. Melihat pada data peningkatan menggunakan metode interval memiliki rata-rata sebesar 5,43 sedangkan kelompok yang menggunakan metode fartlek hanya memiliki 5,96 sehingga dapat dsimpulkan bahwa tidak dapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan interval dengan latihan fartlek terhadap peningkatan hasil lari 800 m.


(7)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRACT

THE IMPACT OF ENDURANCE TRAINING BETWEEN INTERVAL RUNNING AND FARTLEK RUNNING METHOD ON 800 M RUNNING

RESULT Counselor : 1. Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd.

2. Drs. Dudung Hasanudin Ch. Osidah Widawati*

1000604

This research posed because there understand that PPLP Jawa Barat student require endurance ability, and there various of training method. To provide physical component contained are interval running and fartlek running method. This research used experimental method. The population is PPLP athletic Jawa Barat athletes which numbers of 20, the number of samples were 13 with used purposive sampling, divided to two groups with ABBA way. Based on the research that used interval training and fartlek method there was increase. Seen by comparison test of two groups there was result on two method increase 800 m running significant results. The meaning is two method have similarity to increase 800 m running with significant. Based on processing data well known that interval method has a mean of 5,43 and fartlek method has a mean of 5,96. Then can concluded there is no significant effect difference between interval training and fartlek training method on increase 800 m running result.


(8)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN …….……….. i

ABSTRAK ………... ii

ABTRACT……… ii

KATA PENGANTAR ..……… iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iv

DAFTAR ISI ………. vi

DAFTAR GAMBAR ……… viii

DAFTAR TABEL ……… ix

DAFTAR LAMPIRAN ……… x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ……… 1

B. Rumusan Masalah Penelitian……… 4

C. Tujuan Penelitian……….. 4

D. Manfaat Penelitian ………... 4

E. Batasan Masalah ……….. 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ………. 7

1. Hakikat Latihan………... 7

2. Hakikat Latihan Daya Tahan ………. 8

3. Kebutuhan Daya Tahan ………... 11

4. Metode Latihan Daya Tahan………... 12

5. Fartlek ……..………. 13

6. Interval ...……….…... 23

7. Metode Latihan Jarak Menengah ...……… 26

8. Kapasitas Aerobik dan An-aerobik Pada Nomor Lari ...………... 26

9. Sistem Energi... ………. 28

B. Anggapan Dasar . ……….. 30


(9)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ………...……… 33

B. Desain penelitian ………... 33

C. Populasi dan sampel penelitian ……….. 35

D. Instrumen Penelitian ……….. 36

E. Pelaksanaan Penelitian ………... 36

F. Prosedur Penelitian ………...…. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ...………... 38

B. Pembahasan ………... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 43

B. Saran ………... 43

DAFTAR PUSTAKA ……….. 45

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(10)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Hubungan Antara Volume - Intensitas –Istirahat…………. 15 Gambar 2.2. Hubungan Kapasitas Aerobik Maksimal dengan Denyut Nadi

Maksimal………... 18

Gambar 2.3. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ………... 21

Gambar 2.4. Persentase Aerob – An-aerob pada Nomor Lari... 28

Gambar 3.1. Desain Penelitian ... 35


(11)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1. Intensitas Latihan Berdasar Denyut Nadi... 18 Tabel 2.2. Model Recovery Pada Berbagai Spesifikasi Cabang Olahraga

... 20 Tabel 2.3. Persentase pengaruh fisik dari latihan lari interval……… 26 Tabel 2.4. Hubungan Aerobik dan An-aerobik pada Nomor Lari... 30 Tabel 4.1. Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku……. 39 Tabel 4.2. Hasil Pengujian Homogenitas... 40 Tabel 4.3. Hasil Penghitungan Uji Normalitas Kedua Kelompok... 41 Tabel 4.4. Hasil Uji Peningkatan Hasil Latihan dari Kedua Kelompok... 41 Tabel 4.5. Hasil Uji Perbedaan Peningkatan Hasil Latihan Dari Kedua


(12)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Interval …………..……….. 47

2. Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir fartlek……… 48

3. Program Latihan Metode Fartlek ……….. 49

4. Program latihan metode Interval ………. 50

5. Uji Normalitas Fartlek dan Interval……… 52

6. Uji Homogenitas Fartlek dan Interval ……… 53

7. Uji Beda kelompok fartlek dan Interval………. 54

8. Uji Peningkatan Latihan Interval dan Fartlek ……….... 56

9. Tebel Distribusi……….. 57

10. Dokumentasi Penelitian ………. 59

11. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Dosen Pembimbing………. 74

12. Surat Permohonan Izin Penelitian……… 78


(13)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN A. LatarBelakang

Saat ini olahraga telah berkembang dengan pesat di seluruh dunia olahraga sudah menjadi suatu keperluan prestisius tempatnya pada kehidupan manusia olahraga juga telah menjadi kehidupan setiap lapisan elemen masyarakat. Baik untuk kesehatan bagi dirinya sendiri, hiburan bahkan berpengaruh terhadap gengsi sebuah Negara. demikian pula dengan olahraga atletik yang merupakan induk dari segala cabang olahraga. Atletik berasal dari bahasa yunani “Athlon” yang memiliki makna bertanding atau berlomba. Istilah atletik yang digunakan di Indonesia berasal dari bahasa inggris yakni athletic yaitu cabang olahraga yang meliputi jalan, lari, lompat, dan lempar. Karena atletik memiliki cabang olahraga yang beragam dengan gerak dasar manusia,maka cabang olahrga atletik disebut sebagai induk dari semua cabang olahraga.

Hampir satu abad lamanya induk organisasi atletik ini berdiri. Dari situlah cabang olahraga atletik mulai dikembangkan dan dikenalkan pada masyarakat diseluruh dunia.kejuaraan- kejuaraan atletik baik yang bertahap regional ataupun internasional diadakan, kejuaraan-kejuaraan ini sangat membantu kemajuan dan perkembangan prestasi. Untuk meningkatkansuatu prestasi, maka atlet harus berlatih dengan keras dan tekun, dibawah bimbingan seorang pelatih. Selain itu sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi setress fisik yang tinggi, ini sesuai dengan pendapat Harsono (1980; hlm,153) yang menyatakan bahwa: “Karenasukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet”.

Latihan atau training menurut Harsono (1988; hlm,101) adalah “proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaanya”.


(14)

2

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daya tahan menurut Harsono (1988; hlm,155) adalah “keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut” Definisi daya tahan dikemukakan oleh Harre; Bauersfeld dan Schrounter, Yanen serta Zimmermann “kemampuan melawan kelelahan” Letzerter menambahkan daya tahan adalah kemampuan melawan kelelahan, yang terlihat dengan kemampuan melakukan repetisi jumlah yang banyak disertai dengan pemulihan yang cepat. Karena pengertian daya tahan seperti di atas maka daya tahan digolongkan sebagai faktor fisik yang menentukan prestasi. Metode menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1988; hlm, 648) adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud.

Interval Training menurut Harsono (1988; hlm,156) adalah “suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. jadi, latihan (misalnya lari) – istirahat-latihan-istirahat-latihan dan seterusnya”. Interval training adalah acara latihan yang penting dimasukkan dalam program latihan

keseluruhan. Interval training sangat dianjurkan oleh pelatih-pelatih terkenal oleh karena memang hasilnya sangat positif bagi perkembangan daya tahan maupun stamina atlet. Lari interval telah populer dan hasilnya sangat efektif untuk meningkatkan hasil atau prestasi atlet. latihan interval dapat diterapkan pada semua cabang olahraga, ini sesuai dengan pendapat Harsono (1988; hlm,157) yang mengemukakan bahwa: “Interval training dapat diterapkan pada semua

cabang olahraga yang membutuhkan endurance dan stamina, misalnya : atletik, basket, voli, sepak bola, hoki, tenis, gulat, tinju, anggar, dan sebagainya”. Dalam lari interval terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan di antaranya: jarak lari, intensitas (beban kerja), ulangan (repetisi), lamanya waktu istirahat tiap repetisi. Pendapat Woerjanto (1966; hlm, 45) mengemukakan bahwa:

Jikalau istirahat berlangsung lebih lama, misal 3-4 menit, efek dari interval

training berkurang banyak dan jika berlangsung lebih lama dari 5 menit

diantara tiap-tiap pembebanan kerja, maka proses-proses fisiologi tidak berarti sama sekali, sehingga tidak dapat dikatakan interval training metode lagi. Latihan interval mempunyai pengaruh terhadap fungsi fisiologi dengan terjadinya efisiensi (dayaguna) pada jantung, peredaran darah, pernafasan, otot, dan pengembangan kemampuan daya tahan aerobik.


(15)

3

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fartlek menurut Harsono (1988; hlm,155) adalah bisa disebut “speedplay

atau bermain-main dengan kecepatan. fartlek adalah suatu sistem latihan yang memerlukan daya tahan untuk membangun, mengembalikan, atau memelihara kondisi tubuh seseorang. “Fartlek adalah sistem latihan yang sangat baik untuk

semua cabang olahraga yang memerlukan daya tahan”. Jadi metode lari fartlek dan metode lari interval adalah untuk mengembangkan kemampuan daya tahan yang dikemukakan oleh Schmolinsky (1983; hlm,166) bahwa:

untuk memperbaiki daya tahan yang lama melalui fartlek atau memberikan jumlah beban latihan banyak melalui lari dengan tempo tertentu dengan menggunakan interval ekstensif. Lari fartlek mempunyai pengaruh secara faaliah, yaitu: efisiensi (dayaguna) pada jantung, peredaran darah, pernapasan, metabolisme, pengambilan oksigen dan kapilarisasi.

Pengaruh pada pendidikan terutama adalah bahwa atlet akan memiliki kemauan yang keras dan kemauan untuk melakukan latihan secara wajar. Latihan lari jarak menengah dan jarak jauh berkembang terus banyak para ahli yang melakukan penelitian terhadap metode latihan dengan tujuan untuk mencapai prestasi yang optimal dari lari jarak jauh menengah. Nikiforov pelatih Vladimir Kuts dari Uni Soviet, mengembangkan metode latihan interval dari Zatopek dengan meningkatkan intensitas dan beban latihan dengan berbagai variasi, jarak lari dari 100 meter sampai 2000 meter. Karena latihan metode lari fartlek dan lari

interval adalah untuk mengembangkan kemampuan daya tahan, seperti yang

dikemukakan oleh Schmolinsky (1983; hlm,166) yang menjelaskan bahwa “For the improvement of basic endurance, the following training is suggested; long duration endurance stress by speedplay or a great deal of tempo running schedules using the extended interval method” Untuk memperbaiki daya tahan yang lama melalui fartlek atau memberikan jumlah beban latihan banyak melalui lari dengan tempo tertentu dengan menggunakan interval ekstensif. Mengenai pelari jarak menengah Indonesia, Pasurnay ( 1983;hlm, 7) mengemukakan bahwa:

Tingkat daya tahan yang kurang pada lari 800 meter dan 1500 meter di indonesia pada umumnya disebabkan oleh metode latihan yang menyebelah saja, tekanan latihan hanya atau lebih banyak pada kecepatan atau ketepatan perlombaan, sedangkan latihan daya tahan dengan metode lari jauh terlalu cepat dihentikan.


(16)

4

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lebih lanjut Pasurnay mengatakan (1987;hlm,57) mengatakan bahwa; secara umum, prestasi jarak menengah dan jarak jauh terutama ditentukan oleh tingkat daya tahan.” Untuk meningkatkan faktor daya tahan tersebut diantaranya, menurut Lauri Phikala, dalam Alfian

(1) dengan metode lari interval; (2) menurut Gosta Holmer dari swedia, yaitu dengan metode lari fartlek. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka penulis melakukan penelitian yaitu mengenai dayatahan. Asumsi dan teori yang disampaikan di atas menjadi latar belakang kuat bagi penulis untuk meneliti bagaimana perbandingan pengaruh latihan daya tahan antara metode lari interval dengan metode lari fartlek terhadap hasil lari 800m.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang yang penulis uraikan sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan dari penelitian ini adalah :

1. Apakah metode latihan interval memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil lari 800 m?

2. Apakah metode latihan fartlek memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil lari 800 m?

3. Mana yang lebih berpengaruh secara signifikan antara metode latihan fartlek dengan metode latihan interval terhadap hasil lari 800 m ?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban yang telah dirumuskan mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah yang peneliti ajukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh metode interval terhadap lari jarak 800 m. 2. Mengetahui pengaruh metode fartlek terhadap lari jarak 800 m.

3. Mengetahui mana yang lebih baik dari kedua bentuk latihan tersebut terhadap lari jarak 800 m.


(17)

5

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pihak lainnya. Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Manfaat teoritis ialah untuk memperoleh informasi mengenai peningkatan latihan daya tahan antara metode interval dan fartlek dalam cabang olahraga atletik.

b. Manfaat teoritis ialah menambah pengetahuan dan pengalaman untuk mengkaji permasalahan tentang peningkatan latihan daya tahan dari berbagai macam metode latihan daya tahan dalam cabang olahraga atletik.

2. Manfaat praktis

a. Manfaat praktis ialah dapat memberikan masukan yang berarti bagi club-club atletik yang pada akhirnya dapat digunakan dalam menyusun program latihan dan pengembangan program latihan.

b. Manfaat praktis ialah dapat dijadikan acuan bagi para pelatih atletik dan guru pendidikan jasmani dalam memilih siswa sebagai dasar pembentukan atlet atletik masa depan.

E. BatasanMasalah

Kemudian untuk menghindari terlalu luasnya cakupan pembahasan penulispun membatasi ruang lingkup penyusunan karya ilmiah ini. Adapun ruang lingkup karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah metode lari interval dan (X2) adalah metode lari fartlek. Sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil lari 800 m pada cabang olahraga atletik.

2. Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Pengaruh Latihan Daya Tahan antara metode lari interval dan metode lari fartlek terhadap lari 800 m antara dua variabel penelitian.

3. Penelitian ini terbatas pada lingkup siswa atau atlet PPLP Jawa Barat Bandung.


(18)

6

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa atau atlet PPLP atletik Jawa Barat sebanyak 13 orang.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penyusunan sebuah karya ilmiah untuk mempermudah pembahasan dan penyusunan maka sudah sepantasnya terdapat sebuah struktur kerangka penulisan, adapun rencana kerangka penulisan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

Bab I : Meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II : Kerangka berpikir, dan hipotesis pemikiran: dalam kajian pustaka berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu Hakikat latihan, hakikat latihan daya tahan, kebutuhan daya tahan, metode latihan daya tahan, fartlek, interval, metode latihan jarak menengah, Kapasitas aerobic dan an-aerobik pada nomor lari dan system energi. Dalam kerangka berfikir berisi tentang hubungan pengaruh latihan daya tahan antara metode

interval metode fartlek. Anggapan dasar, Hipotesis penelitian berisi

tentang jawaban sementara tentang penelitian yang akan diteliti. Bab III : Membahas tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain

penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, pelaksanaan penelitian, pelaksanaan latihan, dan analisis data.

Bab IV : Berisi tentang, pengelolaan data atau analisis data, diskusi hasil penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan.

Bab V : Membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang akan diberikan.


(19)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian diperlukan pemilihan metode yang tepat sehingga dapat memberikan kemudahan untuk memecahkan masalah yang diteliti. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009; hlm, 2) “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dan kegunaan tertentu’’. Sehingga dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Adapun metode yang digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu proses pencarian data untuk memecahkan masalah dengan menggunakan metode latihan dan tes. Mengenai metode eksperimen ini dikemukakan oleh Sugiyono (2009; hlm, 72) “metode eksperimen dapat diartikan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dalam

penelitian ini menggunakan metode latihan interval dan metode latihan fartlek dalam pemberian latihannya atau perlakuannya. Tes yang dilakukan adalah tes lari 800m.

B. Desain Penelitian

Untuk langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar peneliti tidak keluar dari ketentuan yang sudah di tetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan sesuai dengan harapan. Maka peneliti menggunakan sebuah desain penelitian. Menurut Arikunto (2010; hlm, 90) “desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan”.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-test Post-test


(20)

34

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Desain Pre-test Poste-test Group dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen”. Dengan kata lain desain penelitian ini

menggunakan dua kali pengumpulan data yaitu dengan melakukan pre-test dan

post-test.

Pengukuran pertama dilakukan melaui tes awal (pre-test) dan pengukuran ke-dua melalui tes akhir (post-test). Tes awal dilakukan dengan tujuan untuk mengambil data sebelum diberikan treatment, dan tes akhir dilakukan untuk mengambil data setelah diberikan treatment. Penetapan kelompok dalam penelitian ini dilakukan dengan cara matching setelah tes awal yang selanjutnya dibagi dua kelompok dengan sistem A-B-B-A yaitu misalnya rangking pertama di

kelompok “A” (metode latihan interval), rangking kedua di kelompok “B”

(metode latihan fartlek), rangking ketiga di kelmpok “B”, rangking keempat di

kelompok “A”, dan seterusnya. Sehingga membentuk dua kelompok sampel yang

seimbang. Lebih jelasnya seperti yang tertera di lampiran.

Di bawah ini adalah gambar “Pre-test dan Post-test Group Design” menggunakan “Matched Subject”.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Sumber: Arikunto (2006; hlm, 85)

Keterangan:

A : Kelompok metode latihan interval B : Kelompok metode latihan fartlek O1 : Tes Awal

M : Matching

X1 : Treatment (metode latihan interval) X2 : Treatment (metode latihan fartlek)


(21)

35

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O2 : Tes Akhir

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2

Gambar langkah-langkah penelitian Sumber : Rizki. Haris. A ( 2015); Hlm, 29

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Menurut Sugiyono, (2009; hlm, 80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Mengenai populasi menurut Arikunto (2006; hlm, 130) mengatakan bahwa :“

Populasi ialah keseluruhan subjek penelitian”. Metode latihan interval

kesimpulan

Pengolahan dan analisis data

Data Tes akhir

Metode latihan fartlek Tes awal

Sampel Populasi


(22)

36

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa atau atlet Atletik PPLP Jawa Barat yang berjumlah 20 orang.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2006; hlm, 131) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang

diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”. Pengambilan

sampel yang penulis lakukan dengan cara teknik sampel bertujuan atau purposive

sample. Menurut Arikunto (2006; hlm, 139) “sampel bertujuan dilakukan dengan

cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu, teknik ini biasanya dilakukan karena

beberapa pertimbangan”. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa atau atlet Atletik PPLP Jawa Barat namun yang menjadi sampel atlet perempuan yang berjumlah 13 orang.

D. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan setelah diberikan perlakuan, penulis menggunakan tes lari 800m sebagai alat tes nya

Ada pun alat–alat pendukung nya : 1. Stopwatch

2. Peluit

3. Lintasan lari tartan

4. Cones

5. Alat tulis

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tes

Tempat penelitian ini dilaksanakan dilapangan gor padjajaran lintasan atletik tartan di bandung. Pemilihan tempat tersebut didasari bahwa lapangan tersebut tempatnya cukup memadai untuk terlaksananya suatu test. Waktu pelasanaan penelitian ini dilaksanakan selama enam minggu. Latihan dilaksanakan tiga kali dalam seminggu yaitu hari selasa, kamis, dan sabtu. Setiap


(23)

37

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai. Hal ini didasarkan pada pendapat Bompa (1990; 86) menyatakan bahwa: ”siswa atau atlet berlatih 3 kali dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga. Adapun lama latihan yang diperlukan adalah selama 6 minggu atau lebih”. Latihan yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu latihan pemanasan, inti, dan pendinginan. Adapun uraian latihannya adalah sebagai berikut:

1. Latihan pemanasan

Sebelum melakukan latihan inti, subyek di instruksikan untuk melakukan pemanasan dengan bimbingan dari peneliti, yaitu melakukan peregangan statis, lari mengelilingi lapangan, dan peregangan dinamis yang lamanya kurang lebih 10 menit pada tahap ini ditekankan untuk anggota tubuh bagian bawah, karena latihan inti menuntut kesiapan dari seluruh anggota tubuh khususnya adalah otot tungkai dan kaki. Setelah itu denyut nadi subyek dihitung untuk mengetahui kesiapan subyek untuk melakukan latihan inti.

2. Latihan inti

Setelah melakukan pemanasan, siswa selanjutnya melakukan latihan inti sesuai dengan bentuk latihan yang diberikan pada masing-masing kelompok. Untuk kelompok A diberi metode latihan interval dan kelompok B diberi metode latihan fartlek. Adapun program latihan dari kedua bentuk latihan tersebut dapat dilihat pada lampiran.

3. Latihan pendinginan

Setelah melakukan latihan inti, siswa atau atlet diintruksikan untuk melakukan latihan peregangan dengan suatu bimbingan, yaitu melakukan lari-lari kecil yang dilanjutkan dengan gerakan pelemasan yang lamanya kurang lebih 10 menit. Tahap ini ditetapkan pada anggota tubuh yang telah melakukan aktivitas yaitu otot-otot tungkai dan kaki.

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, diperlukan pengolahan dan analisis data untuk menerima atau menolak hipotesis. tenik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputer dengan menggunakan program SPSS 15, karena program ini ditujukan kepada


(24)

38

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengguna statistik untuk mempermudah perhitungan statistik untuk memperoleh output statistik yang akurat dan dapat dimengerti. Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut :


(25)

39

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.


(26)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, diperoleh informasi sebagai berikut, rata-rata peningkatan hasil latihan interval dan latihan fartlek masing-masing memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil lari 800 m. Perbedaan hasil tersebut ditunjukan dengan nilai

�ℎ� �� berada diluar penolakan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Latihan interval memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan lari 800 m.

2. Latihan dengan fartlek memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan lari 800 m.

3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan interval dengan latihan fartlek terhadap peningkatan lari 800 m. Maka, hasilnya menentukan bahwa masing-masing metode dapat meningkatkan hasil lari 800 m secara signifikan, akan tetapi dari keduanya tidak menunjukan perbedaan pengaruh yang signifikan. Artinya bahwa kedua metode tersebut sama-sama dapat meningkatkan hasil lari 800 m secara signifikan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan dan penelitian yang telah dikemukakan, maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan sebagai berikut :

1. Pada Pembina, pelatih maupun atlet, dalam mengoptimalkan proses latihan untuk meningkatkan lari 800 m, sebaiknya menggunakan latihan interval Sedangkan untuk variasi latihan dapat menggunakan latihan fartlek

2. Sayangnya kedua bentuk latihan tersebut lebih ditingkatkan, dengan menggunakan sarana latihan yang lebih efektif dan efisien, baik dalam segi pelaksanaan latihan maupun pemahaman tujuan dari latihan tersebut. Sehingga


(27)

44

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atlet menyadari arti pentingnya tujuan dari latihan interval maupun latihan

fartlek.

3. Untuk klub Atletik atau Atletik PPLP ataupun lembaga pendidikan yang mempunyai ekstrakulikuler atau unit kegiatan, agar membuat program variasi bentuk latihan lainnya yang menunjang kepada peningkatan fisik yang mempengaruhi prestasi Atletik lari 800 m.

4. Penulis berharap akan banyak lagi para calon sarjana yang melakukan penelitian khususnya tentang pengaruh peningkatan lari 800 m menggunakan bentuk latihan lainnya, dengan harapan mampu menambah pembendaharaan keilmuan.

5. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.


(28)

45

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alford, Jim, Holmes, Bob, Hill, Ron, Wilson, Harry. (1985) Complete Guide to

Running, Hamlyn Publishing, Bridge Hause, London.

Alfian P. Robert. (2002). Perbandingan Pengaruh Latihan Daya Tahan Antara

Metode Lari Terus Menerus Dengan Metode Latihan Interval Terhadap Prestasi Lari 800 Meter. Skripsi fpok Bandung.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.Arisman, 2011.

Bastinus Nicholaus Matjan. ( 2010). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung : FPOK UPI.

Cooper. (1982). World of Logotype (Annual). New York: Art Direction Book Company.

Departemen pendidikan dan kebudayaan. (1988), Kamus Umum Bahasa

Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Dintiman,George. (1998). Sport Loading and over speed training.Sport Speed Giriwijoyo, Santosa. (2003). Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK –UPI.

Hadisasmita dkk. (1996). Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek – Aspek Psikologis Dalam Coaching.

Bandung : FPOK UPI.

Harsono. (1980). Coaching And Training. Bandung : FPOK UPI Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK UPI : Bandung.

IAAF, Pedoman Dasar Melatih Atletik,Pengalih Bahasa Suyono DS.,1993.

Jonath. U, Haag E and Krempel R. (1987). Atletik l, Alih Bahasa Suparmo, Jakarta

Lutan, Rusli, et al. (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli. & Cholik, T. (1997). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani

dan Kesehatan. Buku Materi Pokok, Depdikbud-Dikdasmen, BP2MG

Penjaskes Setara D-II, Universitas Terbuka, Jakarta.


(29)

46

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pesurnay,Paulus. (1983). ”Latihan Daya Tahan untuk pelari 800 meter dan 1500 meter”IKIP Bandung.

Pesurney, Paulus Levinus., Dikdik Zafar Sidik. (2006), Materi Penataran

Pelatihan Fisik Tingkat Propinsi Se-Indonesia, Komisi Pusdiktar Koni

Pusat, Jakarta.

Pyke, Frank S. (1980). Editor, Towards Better Coaching, Australia, Government Publishing Service,Canberra.

Rekayasa jazzdica. (2011). Dampak Penerapan Metode Interval Studi Eksperimen Pada Atlet UKM Ateletik UPI Bandung Tentang Pengaruh Metode Latihan Interval Intensif dan Metode Latihan Interval Ekstensif Terhadap Peningkatan Daya Tahan Kecepatan Lari Sprint 400 meter. Bandung : FPOK. UPI.

Rizki. Haris. A. (2015) latihan shadow badminton dan latihan ladder dalam

meningkatkan kelincahan atlet bulutangkis. Skripsi. Bandung. FPOK. UPI.

Satriya, dikdik, iman. (2007). Metodeologi Kepelatihan Olahraga. Bandung : Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI.

Santosa Giriwidjojo. (1992). Ilmu Faal Olahraga Diktat FPOK IKIP Bandung. Schmolinsky,Gerhardt. (1983). Editor,track and field,sport verlag,berlin,

Sidik, Dikdik Zafar. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. (Diktat Perkuliahan). Bandung : FPOK UPI.

Sidik, Dikdik, Zafar. (2007). Materi Penataran Pelatihan Fisik Tingkat Provinsi

Se-Indonesia..

Soekarman. (1987). Dasar Olahraga Untuk Pembina, Pelatih dan Atlet: Jakarta: Inti Idayu Press.Sidik-Zafar, D. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. Alvabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharno. (1993) Ilmu Kepelatihan Olahraga._Yogyakarta :FPOK IKIP YOGYAKARTA.

Woerjanto. (1966), Teori Interval Training, Untuk Sekolah Tinggi Olahraga Djakarta.


(1)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengguna statistik untuk mempermudah perhitungan statistik untuk memperoleh output statistik yang akurat dan dapat dimengerti. Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut :


(2)

39

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.


(3)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, diperoleh informasi sebagai berikut, rata-rata peningkatan hasil latihan interval dan latihan fartlek masing-masing memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil lari 800 m. Perbedaan hasil tersebut ditunjukan dengan nilai

�ℎ� �� berada diluar penolakan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Latihan interval memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan lari 800 m.

2. Latihan dengan fartlek memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan lari 800 m.

3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan interval dengan latihan fartlek terhadap peningkatan lari 800 m. Maka, hasilnya menentukan bahwa masing-masing metode dapat meningkatkan hasil lari 800 m secara signifikan, akan tetapi dari keduanya tidak menunjukan perbedaan pengaruh yang signifikan. Artinya bahwa kedua metode tersebut sama-sama dapat meningkatkan hasil lari 800 m secara signifikan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan dan penelitian yang telah dikemukakan, maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan sebagai berikut :

1. Pada Pembina, pelatih maupun atlet, dalam mengoptimalkan proses latihan untuk meningkatkan lari 800 m, sebaiknya menggunakan latihan interval Sedangkan untuk variasi latihan dapat menggunakan latihan fartlek

2. Sayangnya kedua bentuk latihan tersebut lebih ditingkatkan, dengan menggunakan sarana latihan yang lebih efektif dan efisien, baik dalam segi pelaksanaan latihan maupun pemahaman tujuan dari latihan tersebut. Sehingga


(4)

44

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atlet menyadari arti pentingnya tujuan dari latihan interval maupun latihan

fartlek.

3. Untuk klub Atletik atau Atletik PPLP ataupun lembaga pendidikan yang mempunyai ekstrakulikuler atau unit kegiatan, agar membuat program variasi bentuk latihan lainnya yang menunjang kepada peningkatan fisik yang mempengaruhi prestasi Atletik lari 800 m.

4. Penulis berharap akan banyak lagi para calon sarjana yang melakukan penelitian khususnya tentang pengaruh peningkatan lari 800 m menggunakan bentuk latihan lainnya, dengan harapan mampu menambah pembendaharaan keilmuan.

5. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.


(5)

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alford, Jim, Holmes, Bob, Hill, Ron, Wilson, Harry. (1985) Complete Guide to

Running, Hamlyn Publishing, Bridge Hause, London.

Alfian P. Robert. (2002). Perbandingan Pengaruh Latihan Daya Tahan Antara

Metode Lari Terus Menerus Dengan Metode Latihan Interval Terhadap Prestasi Lari 800 Meter. Skripsi fpok Bandung.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.Arisman, 2011.

Bastinus Nicholaus Matjan. ( 2010). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung : FPOK UPI.

Cooper. (1982). World of Logotype (Annual). New York: Art Direction Book Company.

Departemen pendidikan dan kebudayaan. (1988), Kamus Umum Bahasa

Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Dintiman,George. (1998). Sport Loading and over speed training.Sport Speed Giriwijoyo, Santosa. (2003). Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK –UPI.

Hadisasmita dkk. (1996). Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek – Aspek Psikologis Dalam Coaching.

Bandung : FPOK UPI.

Harsono. (1980). Coaching And Training. Bandung : FPOK UPI Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK UPI : Bandung.

IAAF, Pedoman Dasar Melatih Atletik,Pengalih Bahasa Suyono DS.,1993.

Jonath. U, Haag E and Krempel R. (1987). Atletik l, Alih Bahasa Suparmo, Jakarta

Lutan, Rusli, et al. (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli. & Cholik, T. (1997). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani

dan Kesehatan. Buku Materi Pokok, Depdikbud-Dikdasmen, BP2MG

Penjaskes Setara D-II, Universitas Terbuka, Jakarta.


(6)

46

Osidah Widawati, 2015

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pesurnay,Paulus. (1983). ”Latihan Daya Tahan untuk pelari 800 meter dan 1500 meter”IKIP Bandung.

Pesurney, Paulus Levinus., Dikdik Zafar Sidik. (2006), Materi Penataran

Pelatihan Fisik Tingkat Propinsi Se-Indonesia, Komisi Pusdiktar Koni

Pusat, Jakarta.

Pyke, Frank S. (1980). Editor, Towards Better Coaching, Australia, Government Publishing Service,Canberra.

Rekayasa jazzdica. (2011). Dampak Penerapan Metode Interval Studi Eksperimen Pada Atlet UKM Ateletik UPI Bandung Tentang Pengaruh Metode Latihan Interval Intensif dan Metode Latihan Interval Ekstensif Terhadap Peningkatan Daya Tahan Kecepatan Lari Sprint 400 meter. Bandung : FPOK. UPI.

Rizki. Haris. A. (2015) latihan shadow badminton dan latihan ladder dalam

meningkatkan kelincahan atlet bulutangkis. Skripsi. Bandung. FPOK. UPI.

Satriya, dikdik, iman. (2007). Metodeologi Kepelatihan Olahraga. Bandung : Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI.

Santosa Giriwidjojo. (1992). Ilmu Faal Olahraga Diktat FPOK IKIP Bandung. Schmolinsky,Gerhardt. (1983). Editor,track and field,sport verlag,berlin,

Sidik, Dikdik Zafar. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. (Diktat Perkuliahan). Bandung : FPOK UPI.

Sidik, Dikdik, Zafar. (2007). Materi Penataran Pelatihan Fisik Tingkat Provinsi

Se-Indonesia..

Soekarman. (1987). Dasar Olahraga Untuk Pembina, Pelatih dan Atlet: Jakarta: Inti Idayu Press.Sidik-Zafar, D. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. Alvabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharno. (1993) Ilmu Kepelatihan Olahraga._Yogyakarta :FPOK IKIP YOGYAKARTA.

Woerjanto. (1966), Teori Interval Training, Untuk Sekolah Tinggi Olahraga Djakarta.