ANALISIS KONTRASTIF GITAIGO ITAMI (PERASAAN SAKIT) DALAM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA SUNDA.
ANALISIS KONTRASTIF GITAIGO ITAMI
(PERASAAN SAKIT) DALAM BAHASA JEPANG
DENGAN BAHASA SUNDA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh : Nesa Agustina NIM. 1002682
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
(2)
ANALISIS KONTRASTIF GITAIGO ITAMI
(PERASAAN SAKIT) DALAM BAHASA JEPANG
DENGAN BAHASA SUNDA
Oleh Nesa Agustina
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Nesa Agustina
Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
NESA AGUSTINA
ANALISIS KONTRASTIF GITAIGO ITAMI
(PERASAAN SAKIT) DALAM BAHASA JEPANG
DENGAN BAHASA SUNDA
Disahkan dan disetujui oleh pembimbing :Pembimbing I
Drs. Aep Saeful Bachri, M.Pd. NIP. 19600806 198803 1 002
Pembimbing II
Dra.Neneng Sutjiati,M.Hum NIP. 19601108 198601 2 001
Mengetahui, KetuaJurusan
Dra.Neneng Sutjiati,M.Hum NIP. 19601108 198601 2 001
(4)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Analisis Kontrastif Gitaigo Itami (Perasaan Sakit) dalam Bahasa Jepang
dengan Bahasa Sunda
Nesa Agustina 1002682 Di dalam bahasa Jepang terdapat mimesis yang merupakan bahasa yang mengungkapkan tindakan, meniru suatu keadaan, benda, atau emosi yang dilakukan, dirasakan makhluk hidup dan tidak berhubungan dengan bunyi. Bahasa yang menirukan suatu keadaan ini disebut gitaigo. Gitaigo ini berfungsi untuk menggambarkan suatu keadaan menjadi lebih hidup.
Penelitian ini bertujuan untuk memperkaya ilmu kebahasaan bahasa Jepang dan bahasa Sunda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, untuk mengetahui bagaimana penggunaan gitaigo itami dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda, mendeskripsikan persamaan dan perbedaan gitaigo, serta mengetahui fungsi dan makna pemakaian gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit kedua bahasa tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kontrastif dengan mengumpulkan data-data yang relevan mengenai gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam berbagai buku, novel, artikel dan website yang relevan, meneliti fonestemis bahasa Sunda serta mengadakan wawancara kepada sumber yang dapat dipercaya mengenai kosakata ini, meneliti setiap kata dengan cara deskriptif, lalu mengkontrastifkan unsur-unsur yang terdapat dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda secara deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya gitaigo dalam percakapan sehari-hari. Makna gitaigo itami dalam bahasa Jepang memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Sunda, diantara lain berfungsi untuk menyatakan verba (kegiatan), makna perubahan dan intensitas kegiatan. Dari 19 kata yang diteliti, terdapat makna yang berpadanan 16 kosakata, yang terdiri dari gangan dengan jejedudan, zukizuki dengan nyanyautan, zukizuki dengan cecenutan, kurakura dengan lenglengan, kirikiri dengan ceceletitan, shikushiku dengan jejeletitan, zokuzoku dengan ngadég-dég,
chikuchiku dengan jejeletotan dan jejeletétan. Selain itu, terdapat 3 buah kosakata
yang tidak memiliki padanan kata, diantaranya hirihiri dan mukamuka dalam gitaigo bahasa Jepang serta dungdéng dalam fonestemik bahasa Sunda. Penelitian ini perlu ditindaklanjuti karena garapannya masih luas dan memiliki manfaat bagi para pembelajar bahasa Jepang.
(5)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata kunci : Gitaigo, Itami, Mimesis, Fonestemik
ABSTRACT
Contrastive Analysis of Gitaigo Itami (Pain) in Japanese with Sundanese Nesa Agustina
1002682 In the Japanese language there is a mimetic which express an action, simulating a situation, object, or emotion, perceived living things and not related with a tone. In the Japanese language, a language that simulated a condition called gitaigo. Although gitaigo is brief but it powerful and the function of gitaigo is to illustrate a situation becomes more alive.
This research aims to enrich the science of Japanese language and Sundanese language which is used in daily life. Moreover, to know how to use a gitaigo itami in Japanese and Sundanese, describe similarities and differences of gitaigo, and also to know the function and meaning of gitaigo usage that shows pain both of that languages.
The method which is used in this research is descriptive contrastive analysis method to collect a relevant data concerning the gitaigo that show pain in a variety of books, novels, articles and relevant websites, researching a fonestemis in Sundanese and make an interviews to reliable sources regarding this vocabulary, researching each word in a descriptive way, then contrastive it elements that contained in Japanese with Sundanese descriptively.
The results of this research show the importance of gitaigo in daily conversation. Gitaigo itami meaning in Japanese has a lot similarity with Sundanese, among other functions to declare a verbs (activities), change meaning and intensity of activity. From the 19 words studied , there is a meaning that corresponds with 16 vocabulary, which consists of gangan with jejedudan, zukizuki with nyanyautan,
zukizuki with cecenutan, kurakura with lenglengan, Kirikiri with ceceletitan, shikushiku with jejeletitan, zokuzoku with ngadég-deg, chikuchiku with jejeletotan
and jejeletétan. In addition, there are 3 pieces of vocabulary that has no equivalent word, such as hirihiri and mukamuka in Japanese gitaigo and dungdéng in Sundanese fonestemik. This research should be followed up because it can still widespread and has a advantages for Japanese learners.
(6)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
スン
語
日本語
痛
表す擬態語
対照分析
ネサ∙ ス 1002682 要旨
日本語 ミメ ッ 無生物や色々 人 表情 表す語 状態様子 そ 音声 無関係 あ 物事 状態や様子 感覚的 表現 真似 語 擬態語 いう 擬態語 機能 現実 状態 表すた あ
本研究 日常 会話 日本語 スン 語 言語学 知識 向上す た あ 対し スン 語 け 擬態語 日本語 擬態語 う違う
明 し
痛
表す擬態語
意味 使用 機能 調査す た あ本研究 方法 ス リプ 法 使用した 調査法 文献 ぶ け
調査し ン ビュー 行った たさ スン 語 け フォネス ミッ 日本語
擬態語 対象 し ういうこ 似 い ス リプ 法 分析 した
本研究 結果 会話 中 擬態語 重要 あ こ 分 った 日本語
痛 表す擬態語 スン 語 け く似 い 特 動
詞 表す 変化 表す ン ンシ 活動 あ 日本語 痛 表す擬態語 1 うち 16 スン 語 フォネス ミッ 似 い
確認 く
た す わち gangan jejedudan, zukizuki nyanyautan,
zukizuki cecenutan, kurakura lenglengan, kirikiri ceceletitan, shikushiku
jejeletitan, zokuzoku ngadég-dég, chikuchiku jejeletotan jejeletétan あ キーワー 擬態語 痛 ミメ ッ フォネス ミッ
(7)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PENGESAHAN ...
HALAMAN PERNYATAAN... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
ABSTRAK ... iv
SINOPSIS ... viii
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
1. Pengertian Giongo/Giseigo dan Gitaigo……… 1
2. Jenis Gitaigo dalam Bahasa Jepang………... 1
3. Contoh Gitaigo yang Menunjukkan Itami (Perasaan Sakit) 2
B. Identifikasi Masalah ... 4
1. Rumusan Masalah... 4
2. Batasan Masalah... 5
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
C. Definisi Operasional ... 6
D. Metodologi Penelitian ... 7
1. Metodologi Penelitian... 7
2. Teknik Pengumpulan Data………. 8
3. Objek Penelitian…… ... 9
4. Instrumen Penelitian ... 9
(8)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 12
A. Pengetahuan Mengenai Onomatope dan Mimesis ... 12
1. Pengertian Giongo, Giseigo, dan Gitaigo ... 15
2. Fungsi Gitaigo ... 17
3. Gitaigo/Giseigo dan Gitaigo Termasuk ke dalam Fukushi Bahasa Jepang ... 19
4. Klasifikasi Giongo dan Gitaigo ... 20
5. Gitaigo yang Menunjukkan Perasaan Sakit (Itami) ... 43
B. Onomatope dalam Bahasa Sunda ... 44
1. Asal Muasal Terbentuknya ... 44
2 Pembentukkan Onomatope dalam Bahasa Sunda ... 46
C. Tata Bahasa di dalam Onomatope Bahasa Sunda ... 47
D. Fonestemik dalam Bahasa Sunda ... 49
BAB III METODE PENELITIAN ... 53
A. Metodologi Penelitian ... 53
1. Definisi Metodologi Penelitian……… . 53
2. Penelitian Kontrastif……….. 53
B. Objek Penelitian ... 55
C. Instrumen Penelitian ... 55
D. Teknik Pengumpulan Data... 56
E. Teknik Pengolahan Data ... 56
BAB IV ANALISA DATA ... 59
A. Makna dan Penggunaan Gitaigo yang Menunjukkan Perasaan Sakit (Itami) dalam Bahasa Jepang ... 59
(9)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Makna dan Penggunaan Fonestemik yang Menunjukkan Perasaan
Sakit dalam Bahasa Sunda ... 77
C. Persamaan dan Perbedaan Gitaigo Itami (Perasaan Sakit) dalam Bahasa Jepang dengan Fonestemik Bahasa Sunda………. 90
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 107
A. Kesimpulan ... 107
B. Rekomendasi ... 108
DAFTAR PUSTAKA ... 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...
(10)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Gitaigo Itami dan Fonestemik
Bahasa Sunda... 90 Tabel 4.2 Tabel Analisis Kontrastif Gitaigo Itami dan Fonestemik
Bahasa Sunda ... 92 Tabel 4.3 Penggunaan Gitaigo Itami dalam Kalimat
(11)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.
1. Pengertian Giongo/Giseigo dan Gitaigo
Bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik diteliti sehingga banyak sekali kebahasaan yang perlu diadakan penelitian kembali. Salah satunya adalah kosakata. Di dalam linguistik bahasa Jepang terdapat beberapa kelas kata yaitu doushi (kata kerja), i-keiyoushi (ajektiva-i), na-keiyoushi (ajektiva-na), meishi (nomina), rentaishi ( prenomina), fukushi (adverbia), kandoushi ( interjeksi), setsuzokushi ( konjungsi),
jodoushi (verba bantu), dan joshi (partikel).
Fukushi terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah Giongo/Giseigo dan Gitaigo. Kedua aspek bahasa ini sangat berkaitan dan memiliki keterkaitan
masing-masing sehingga muncul permasalahan sulit mengartikan makna giongo dan gitaigo.
Giongo biasa disebut juga giseigo, shaongo, onomatope dan sebagainya yaitu
kata-kata yang dinyatakan dengan bunyi bahasa seperti suara tertawa orang, suara tangisan, suara burung, binatang buas, serangga dan sebagainya (Sudjianto, 2009 : 115).
Giongo atau giseigo sendiri berasal dari kata-kata yang menunjukkan suara yang
berasal dari makhluk hidup atau benda mati. Berbeda dengan giseigo, gitaigo menunjukkan sebuah suasana, perasaan, keadaan, dan aktifitas.
Gitaigo ini termasuk ke dalam jootai no fukushi yaitu kata keterangan
yang berfungsi menerangkan keadaan verba berikutnya (Sudjianto, 2009 : 167).
2. Jenis Gitaigo dalam Bahasa Jepang
Dalam suatu bacaan, giseigo dan gitaigo sangat penting karena giseigo dan
(12)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau keadaan sehingga menjadi terasa lebih hidup dan konkrit (Sutinah, 2011 : 6).
Giseigo dan gitaigo sangat membantu sekali dalam menghidupkan intensitas gerakan
atau keadaan yang diilustrasikan. Pada saat pembaca membaca bahan bacaan yang menuliskan giongo /giseigo dan gitaigo, maka pembaca dapat mengimajinasikan bacaan tersebut. Walaupun kata giseigo dan gitaigo singkat tetapi kuat dalam penggambaran sehingga mengesankan sesuatu tampak lebih hidup.
Dalam bahasa Jepang, giongo dan gitaigo dibagi ke dalam beberapa macam kelompok. Setiap jenis giongo dan gitaigo ini memiliki maksud dalam penggunaannya. Menurut Shophia, (Tomikawa, 2001 : 1-96) dalam bukunya yang berjudul Rakuraku Oboete Dondon Tsukau E de Manabu Giongo Gitaigo Ka-do membagi jenis giongo dan gitaigo ke dalam beberapa bagian yaitu : Bunyi binatang
(doubutsu no nakigoe), yang menunjukkan perasaan orang, yang digambarkan
melalui ekspresi, cara bicara atau perbuatan (hito no kimochiga hyoujo, hasashikata,
dousa ni arawareru), Kondisi manusia, situasi dan karakter (hito no yousu, taido, seisitsu), Gerak-gerik manusia (ningen no dousa), Kondisi kesehatan (kenkyoujoutai),
kondisi badan (karada no joutai), Kondisi Benda (butsu no joutai), Fenomena alam
(shizen genshou), Gerakan benda (Mono no ugoki), Berbau (niou), Rangsangan (shigeki). Pada kali ini penulis hanya akan meneliti gitaigo yang menunjukkan
perasaan sakit (Itami). Penulis membuat penelitian ini berdasarkan pendapat dari Tomikawa yang mengklasifikasikan gitaigo perasaan sakit (Itami) yang termasuk ke dalam jenis kenkoujoutai (kondisi kesehatan.) Untuk itu, penelitian ini hanya sebatas
gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
3. Contoh Gitaigo yang Menunjukkan Itami (Perasaan Sakit)
(13)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
夕べ飲 た たい 朝起 し
Yube nomisugitamitai. Asa okitekara zutto mukamuka shitete.
„Tadi malam kelihatannya terlalu banyak minum. Pagi-pagi setelah bangun terus- menerus mual.‟
b.. =pusing/kunang-kunang
血圧 低 い 立ち上 時 い も
Ketsuastsu ga hikukute. Isu kara tachiagaru toki, itsumo kurakura surundesuyo.
„Tekanan darah menurun. Ketika berdiri dari kursi, terus menerus terasa pusing.’ c.. り り= sakit seperti ditusuk-tusuk
急に り りと胃 痛む。
Kyuu ni kirikiri to i ga itamu.
„Tiba-tiba lambung terasa sakit seperti ditusuk-tusuk.‟
Dalam penelitian ini , penulis hanya meneliti gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit. Setelah itu, penulis akan menganalisis gitaigo yang menunjukkan rasa sakit dalam bahasa Sunda. Karena kedua bahasa tersebut tidak serumpun tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan-perbedaan dari segi makna verba-verba tersebut diatas. Sehingga penulis akan mencoba meneliti lebih jauh tentang masalah ini dengan menggunakan metode penelitian kontrastif, yang diharapkan dapat memberikan jawaban atas kesulitan belajar dalam pengajaran bahasa asing (bahasa II).
(14)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan adanya perbandingan yang memaparkan tentang persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa (linguistik kontrastif), diharapkan akan menjadi masukan bagi para pembelajar kedua bahasa tersebut dalam memahami kalimat
gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Sunda dan bahasa Jepang.
Untuk mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa asing, para peneliti terdahulu melakukan berbagai analisis antara kedua bahasa ini. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wini Puspita Hati (2011) dengan judul “Analisis Kontrastif Gitaigo (Gerak Gerik Manusia) dengan Adverbial dalam Bahasa Sunda” dan penelitian Imas Sumirat (2010) yang berjudul “Analisis Kontrastif Onomatope dalam Bahasa Jepang dengan Bahasa Sunda”, penelitian Imas Sumirat hanya membahas tentang persamaan dan perbedaan onomatope dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda yang terbentuk dari bunyi benda yang terdapat dalam buku.
Jenis gitaigo dalam bahasa Jepang sangat menarik untuk diteliti, yang selanjutnya dapat digunakan untuk keperluan pengajaran bahasa yang bersangkutan. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memperkaya ilmu kebahasaan bahasa Jepang dan bahasa Sunda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun mengingat padanan katanya dalam bahasa Indonesia sangat sedikit, penulis mencoba mencari padanan gitaigo dalam bahasa Sunda, dan menyimpulkan masalah pada gitaigo itami ini apakah ada padanan katanya dalam bahasa Sunda. Oleh karena hal-hal yang dipaparkan sebelumnya, penulis merasa diperlukan penelitian tindak lanjut dengan cara mengangkat judul “Analisis Kontrastif Gitaigo Itami (Perasaan Sakit) dalam Bahasa Jepang dengan Bahasa Sunda”.
B. Identifikasi Masalah
(15)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana makna gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang ? b. Bagaimana makna gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Sunda ? c. Bagaimana penggunaan kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam
bahasa Jepang dan bahasa Sunda ?
2. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi penyimpangan yang terlalu jauh, dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya meneliti kalimat-kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
2. Penelitian ini hanya meneliti sejauh mana makna, penggunaan kalimat, serta persamaan dan perbedaan kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan dan batasan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
(1) Untuk mengetahui jenis-jenis gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
(2) Untuk mengetahui makna gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
(3) Untuk mengetahui penggunaan kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
(16)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Manfaat Penelitian
(1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk menambah wawasan mengenai kajian linguistik, khususnya mengenai gitaigo dalam bahasa Jepang dan juga dalam bahasa Sunda sebagai bahasa ibu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan gambaran yang lebih dalam mengenai Gitaigo. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi referensi tambahan bagi referensi-referensi lain yang sudah ada di perpustakaan UPI.
(2) Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai gitaigo sehingga dapat membedakan dan memahami betul persamaan dan perbedaan kalimat gitaigo dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda
b. Bagi pembelajar bahasa Jepang umumnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memahami gitaigo dan dapat menghindari kesalahan dalam penggunaannya. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk membandingkan kalimat gitaigo dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
c. Bagi pengajar dapat membantu meningkatkan pembelajaran linguistik bahasa Jepang pada siswa di masa yang akan datang. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu memprediksi tentang kesulitan pembelajaran di masa yang akan datang sehingga dapat mengantisipasi masalah yang berkenaan dengan proses pengajaran giseigo dan
gitaigo.
d. Bagi siswa diharapkan untuk membantu kesulitan yang mungkin terjadi akibat adanya interferensi bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
(17)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan beberapa istilah, agar tidak terjadi kesalahan maka penulis akan mendeskripsikannya sebagai berikut:
1. Analisis Kontrastif
Analisis kontrastif yaitu salah satu cabang linguistik yang mengkaji dan mendeskripsikan persamaan dan perbedaan struktur atau aspek-aspek yang terdapat dalam dua bahasa atau lebih. (Sutedi, 2005 : 116).
2. Giongo/Giseigo dan Gitaigo
Menurut Suprayogi, Ogawa (1982 : 302) menjelaskan pengertian giongo dan gitaigo sebagai berikut.
生物の声や 生物の出 音 表 た 擬音語 いう こ
の う 動作 状態 音 象徴的 表現 た 擬
態語 いう
„Bahasa yang menujukkan bunyi benda mati dan suara makhluk hidup disebut giongo. Bahasa yang menunjukkan symbol sikap dan keadaan bunyi disebut gitaigo.‟
3. Bahasa Sunda
Basa Sunda mangrupa basa indung pikeun urang Sunda, boh anu mangkuk di Jawa Barat boh di saluareunana (Sudaryat, 2007 : 1).
4. Fonestemik
Fonestemik merupakan kombinasi suara yang diasosiasikan dengan salah satu hal, atau kegiatan yang diasosiasikan dengan gerak atau percepatan. Sudaryat (Kridalaksana, 1982 : 44).
D. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian
(18)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan dengan berdasarkan pada tipe dan jenis penelitiannya (Sutedi, 2005 : 22).
Penelitian ini berupa analisis kontrastif yaitu salah satu cabang linguistik yang mengkaji dan mendeskripsikan persamaan dan perbedaan struktur atau aspek-aspek yang terdapat dalam dua bahasa atau lebih. (Sutedi, 2005 : 116). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persamaan dan perbedaan antara gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif komparatif-kontrastif karena merupakan suatu metode yang digunakan
untuk mendeskripsikan struktur kalimat kedua bahasa secara terpisah yang kemudian dibandingkan (komparasi) untuk mengetahui letak persamaan dan perbedaan diantara keduanya. Dalam hal ini penulis akan menyusun sedemikian rupa sehingga penelitian kontrastif gitaigo dengan bahasa Sunda ini tersusun secara detil. Setelah itu data tersebut digeneralisasikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Data-data yang telah terkumpul akan diolah dan dicari persamaan ataupun perbedaannya dengan bahasa Sunda.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang relevan lengkap serta representatif, teknik pengolahan
data atau langkah-langkah yang akan digunakan dalam mengumpulkan dan menganalisa data tersebut, penulis melakukan tahap-tahap sebagai berikut:
(19)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan studi kepustakaan, yaitu menggunakan buku-buku dan kamus yang relevan sebagai sumber bacaan dan bahan acuan Data dikumpulkan dari sumber yang telah ditentukan sebelumnya yaitu berupa contoh-contoh kalimat dari berbagai buku, artikel, , majalah dan novel yang menggunakan bahasa Jepang maupun bahasa Sunda. Tahap ini merupakan pengumpulan data yang dianggap penting dan representatif dari sumber-sumber tersebut. Setelah dikumpulkan, data tersebut akan dipilah berdasarkan kategori yang termasuk kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit.
b. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kontrastif. Setelah data dikumpulkan, kemudian akan dilanjutkan dengan memaparkan persamaan dan perbedaan kalimat gitaigo dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda menggunakan metode deskriptif yang diperkuat dengan teori-teori yang berkaitan dengan data tersebut. Setelah itu, membandingkan struktur kalimat gitaigo dalam bahasa Jepang tersebut dengan kalimat gitaigo dalam bahasa Sunda. Misalnya dengan menyajikan contoh kalimat dengan penerjemahannya. Apakah gitaigo dalam bahasa Jepang ada padanan katanya dalam kalimat bahasa Sunda. Dengan mengkaji berbagai unsur kebahasaan yang terkait maka akan diketahui alasannya dengan jelas. Dalam hal ini tidak terlepas dari unsur-unsur seperti distribusinya, kelaziman pemakaiannya, makna, dan lain sebagainya.
c. Generalisasi
Dari sini akan ditemukan kesimpulan yang jelas berdasarkan pada analisis yang dilakukan. Nantinya akan dihasilkan bahwa ternyata sistem yang terdapat pada B1 tidak dapat diterapkan seluruhnya pada B2 dan sebaliknya. Hasilnya diharapkan bisa digunakan bagi pengajar dalam menerapkan pengajaran di kelas dan bagi
(20)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajar bahasa Jepang dalam mengurangi kesalahan pemahaman kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit tersebut. Maka generalisasi dilakukan secara induktif.
d. Menyusun laporan.
3. Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah kalimat-kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang maupun bahasa Sunda. Peneliti akan menggunakan macam-macam buku, artikel, novel, komik, dan kamus yang relevan dengan penelitian ini.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif, (Sutedi, 2005 : 36).
Untuk mendapatkan data yaitu literatur mengenai gitaigo, dapat diperoleh dari hasil kepustakaan yang dilakukan pada tahap awal dan tahap operasional. Adapun sumber data yang digunakan terdiri dari :
a. Buku-buku, novel, dan berbagai macam artikel yang mengandung kalimat
gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang maupun bahasa
Sunda.
b. Buku-buku referensi baik dari bahasa Jepang, bahasa Sunda maupun bahasa Indonesia
c. Otoda Toshiko dalam sebuah kamus miliknya yang berjudul (Giongo Gitaigo
(21)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. A Thesaurus of Japanese Mimesis and Onomatopoeia oleh Andrew C.Chang
e. Usage Guide to Japanese Onomatopoeias
f. Tata Basa Sunda Kiwari
g. Tata Bahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda h. Kamus-kamus
i. Karya tulis terdahulu.
j. Website dalam bahasa Jepang yang beralamat : Dictionary.goo.ne.jp dan website dari E-Japan, 国立国語研究所, yang beralamat : dbms.ninjal.ac.jp/Giseigo dan
gitaigo.
E. Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan dalam pembahasan penelitian ini penulis merencanakan sistematika penulisan sebagai berikut.
BAB I Pendahuluan, pada bab ini penulis membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, pada bab ini penulis akan membahas tentang pengertian giseigo dan gitaigo, pengetahuan mengenai giseigo dan gitaigo serta penggunaannya dalam kalimat bahasa Jepang serta kalimat adverbial pada bahasa Sunda.
BAB III Metode Penelitian, pada bab ini, penulis akan menjabarkan pengertian penelitian, jenis metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini,teknik dan pengolahan data, serta sumber data penelitian.
BAB IV Analisis Data, pada bab ini akan berisi tentang analisis data. Penulis akan menguraikan hasil analisis data penelitian yang diperoleh dan membuat persamaan
(22)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta perbedaan jenis gitaigo dalam makna dan penggunaannya dalam kalimat bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini terdapat kesimpulan dan saran penulis. Isinya mengenai kesimpulan dan saran yang diperoleh yang dihimpun untuk membantu penelitian selanjutnya.
(23)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
1. Definisi Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penelitian, setidaknya diperlukan sebuah metode yang digunakan untuk mempermudah penelitian itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Balai Pustaka : 1989), “Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud”. Sedangkan penelitian adalah pemeriksaan yang teliti atau penyelidikan”.
Sementara itu, menurut Arikunto (1989 : 6), “Penelitian adalah suatu proses yang dilakukan oleh peneliti yang bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan melalu prosedur ilmiah yang telah ditentukan”. Penelitian merupakan
suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan dengan terencana dan terarah. Untuk memulai suatu penelitian diperlukan metode yang tepat agar penelitian dapat berhasil dengan baik.
Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa metode penelitian adalah sebuah alat, prosedur, teknik, cara yang dipilih untuk melakukan sebuah penelitian. Sebuah penelitian tidak dapat dilakukan dengan sembarangan tetapi harus dikerjakan dengan teratur dan terencana. Metode penelitian merupakan alat prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data).
2. Penelitian Kontrastif
Penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu penelitian kontrastif karena penelitian ini bermaksud mengontraskan antara salah satu unsur bahasa Jepang
(24)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan bahasa Sunda, yaitu dalam gitaigo bahasa Jepang yang menunjukkan perasaan sakit dengan bahasa sunda sehingga agar mempermudah dalam proses mempelajarinya. Menurut Tarigan (1992 : 4), penelitian kontrastif adalah “Aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan diantara kedua bahasa”.
Sedangkan menurut Kridalaksana (1986) menyatakan bahwa “Analisis kontrastif yaitu suatu metode yang digunakan untuk menunjukkan persamaan dan perbedaan bahasa atau dialek, kemudian dicari prinsip-prinsip untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa atau penerjemahan”.
Penelitian kontrastif ini bertujuan untuk menemukan perbedaan dan persamaan antara gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit (Itami) dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda, baik dalam segi makna kalimat (semantik) maupun struktur kalimat (Sintaksis). Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode
analisis deskriptif komparatif-kontrastif dengan maksud mendeskriptifkan fenomena
terhadap masalah saat ini, dalam hal untuk mendeskripsikan struktur kalimat kedua bahasa secara terpisah yang kemudian dibandingkan (komparasi) untuk mengetahui letak persamaan dan perbedaan diantara keduanya.
Menurut Sutedi, (2005 : 116) “Analisis kontrastif disebut pula linguistik kontrastif, yang dalam bahasa Jepangnya disebut dengan taishou gengogaku, taishou
bunseki, atau taishou kenkyuu, yaitu salah satu cabang linguistik yang mengkaji dan
mendeskripsikan persamaan dan perbedaan struktur atau aspek-aspek yang terdapat dalam dua bahasa atau lebih”. Dengan demikian, maka penelitian ini akan membandingkan aspek-aspek yang ada di dalam gitaigo bahasa Jepang dengan bahasa Sunda. Kedua bahasa ini memiliki aspek tersendiri namun tidak jauh berbeda
(25)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bila dibandingkan. Dalam hal ini penulis akan menyusun sedemikian rupa sehingga penelitian kontrastif gitaigo bahasa Jepang dengan bahasa Sunda ini tersusun secara detil. Metode ini membantu menyusun data yang telah dikumpulkan, dijelaskan, setelah itu data tersebut digeneralisasikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Data-data yang telah terkumpul akan diolah dan dicari persamaan ataupun perbedaannya dengan bahasa Sunda. Selain itu, aspek-aspek bahasa Jepang dan bahasa Sunda akan sangat menarik jika dibandingkan dalam penelitian ini.
Generalisasinya akan dilakukan secara induktif, yaitu berdasarkan hasil analisis perbandingan tersebut yang berpedoman pada data (jitsurei dan sakurei).
Jitsurei merupakan contoh-contoh kalimat yang diambil dari teks-teks berbahasa
Jepang dan berbahasa Sunda, baik berupa artikel, novel, cerpen, buku pelajaran dan lainnya. Sedangkan sakurei merupakan contoh kalimat yang dibuat oleh penulis sendiri dengan mempertimbangkan tingkat kebenarannya sehingga dapat diterima oleh umum. Kedua jenis kalimat tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Akan tetapi, jika penulis menggunakan kedua jenis data tersebut secara bersamaan, maka kekurangan masing-masing bisa saling melengkapi, (Sutedi, 2003 : 178).
Proses analisis ini melalui beberapa tahap, yaitu memilih bahan yang akan dikontraskan dengan makna kata, membandingkan kata, dan menjelaskan perbedaan dan persamaan yang ada. Adapun alasan penulis meneliti objek tersebut yaitu :
a) Adanya unsur persamaan penggunaan gitaigo dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda dalam mengungkapkan perasaan sakit (Itami).
b) Penggunaan ungkapan perasaan sakit ini sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga menarik untuk diteliti dalam kedua bahasa tersebut.
(26)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu mengenai kalimat/ungkapan yang mengungkapkan gitaigo perasaan sakit (Itami) dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
C. Instrumen Penelitian
Dalam sebuah penelitian,data penelitian merupakan sejumlah informasi yang penting untuk menjawab prosedur penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif, (Sutedi, 2009 : 36). Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan instrumen yang berupa studi literatur dan wawancara.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun langkah dalam penelitian ini adalah dengan cara mengumpulkan data atau studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data-data yang relevan dengan penelitian dari berbagai sumber kemudian disusun, dianalisis, dan ditarik kesimpulan untuk menjawab masalah tersebut. Studi kepustakaan penelitian ini berasal dari buku-buku / artikel dan sumber tertulis lainnya mengenai gitaigo perasaan sakit (Itami) baik dalam bahasa Jepang maupun bahasa Sunda. Sedangkan untuk menemukan data yang relevan pada bahasa Sunda, penulis juga melakukan wawancara terhadap dosen bahasa Sunda. Adapun dalam pengumpulan data, yang menjadi referensi bagi penelitian ini yaitu :
(27)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Otoda Toshiko dalam sebuah kamus miliknya yang berjudul (Giongo Gitaigo
Tsukaikata Jiten)
- Usage Guide to Japanese Onomatopoeias
- Tata Basa Sunda Kiwari
- Tata Bahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda - Pengantar Semantik Bahasa Indonesia
- Buku-buku, komik, novel, dan berbagai macam artikel yang mengandung kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang maupun bahasa Sunda
- Buku-buku referensi baik dari bahasa Jepang, bahasa Sunda maupun bahasa Indonesia
- Kamus-kamus
- Karya tulis terdahulu.
- Website dalam bahasa Jepang yang beralamat : Dictionary.goo.ne.jp dan website dari E-Japan, 国立国語研究所, yang beralamat : dbms.ninjal.ac.jp/Giseigo dan
gitaigo.
-E. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, langkah-langkah kegiatan dalam pengolahan data dibagi menjadi ke dalam 3 tahap yaitu :
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini penulis memilih buku yang akan dijadikan bahan referensi dalam penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam teknis ini akan dilakukan teknis analisis data. Teknis analisis data menggunakan analisis deskriptif kontrastif. Menurut Sumirat, (Sanga,
(28)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1990 : 72), beberapa hal yang perlu dicatat dalam tahap pelaksanaan analisis kontrastif yang baik adalah sebagai berikut :
a. Tersedia deskripsi bahasa 1 (B1) dan bahasa 2 (B2), terutama unsur-unsur yang akan dikontraskan secara lengkap dan utuh.
b. Membandingkan komponen B1 dengan komponen-komponen B2 yang telah ditetapkan secara eksplisit dan akurat. c. Perbandingan atau unsur-unsur yang dibandingkan itu harus
dilandasi oleh teori linguistik yang selaras.
d. Dalam proses pelaksanaan analisis kontrastif, kita harus berasumsi bahwa tidak mungkin membandingkan semua komponen secara mendetail dan tuntas.
Berdasarkan pendapat di atas, penulis kemudian memperhatikan kembali tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian. Adapun yang harus dilakukan pada tahap ini adalah :
a) Mengumpulkan kalimat gitaigo perasaan sakit (Itami) dalam kedua bahasa
b) Mengklasifikasi padanan gitaigo perasaan sakit (Itami) tersebut dengan bahasa Sunda.
c) Menganalisis makna dalam bahasa Jepang.
d) Menganalisis penggunaan gitaigo perasaan sakit (Itami) dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
e) Menganalisis perbandingan gitaigo perasaan sakit (Itami) dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.
f) Generalisasikan data yang di dapat dengan menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara teliti sehingga dapat ditemukan persamaan dan perbedaan dari hasil
(29)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perbandingan . Generalisasi hasil penelitian dilakukan secara induktif.
3. Tahap Akhir
(30)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Pada bab ini, penulis mengambil kesimpulan dari hasil data yang di analisis yaitu mengenai gitaigo itami (perasaan sakit) dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda meliputi makna, penggunaan kalimat serta persamaan dan perbedaan gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam kedua bahasa tersebut. Setelah melakukan analisis, penulis menarik beberapa kesimpulan mengenai gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang dengan fonestemik bahasa Sunda tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. a. Gitaigo Itami bahasa Jepang yang di analisis berjumlah 9 buah yakni :
gangan (Sakit seperti dipukul-pukul), zukizuki (sakit yang berdenyut-denyut), hirihiri (sakit terbakar/perih), mukamuka (mual), kurakura (pusing
berkunang-kunang), kirikiri ( sakit yang menusuk), shikushiku (sakit tumpul),
chikuchiku (sakit berduri), zokuzoku (menggigil).
Fonestemik bahasa Sunda yang di analisi berjumlah 10 buah yaitu :
Jejedudan (sakit seperti dipukul-pukul), nyanyautan (sakit yang berdenyut), cecenutan (sakit yang berdenyut), lenglengan (pusing berkunang-kunang), jejeletitan (sakit yang terasa ringan), jejeletétan (sakit yang terasa sedang), jejeletotan (sakit yang terasa keras), ngadég-dég (menggigil), cecelekitan
(sakit yang menusuk), dung-deng (sakit telinga).
b. Dari 19 kata yang dianalisis, ada yang mempunyai padanan kata ada yang tidak yaitu sebagai berikut :
(31)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yang mempunyai padanan kata : gangan dengan jejedudan, zukizuki dengan
nyanyautan, kurakura dengan lenglengan, kirikiri dengan ceceletitan, shikushiku dengan jejeletitan, zokuzoku dengan ngadég-dég, chikuchiku
dengan jejeletotan.
Yang tidak mempunyai padanan kata : hirihiri, mukamuka, dungdeng
2. Penggunaan gitaigo itami dalam bahasa Jepang, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
a. ~ : ぞくぞく, ひ ひ , ん ん,む む ,く く 、
ん ん
b. ~Verb : , ひ ひ , しくしく, , ん ん、ち
くちく c. ~ To Verb :しくしく,
3. Penggunaan dari kalimat fonestemik bahasa Jepang sifatnya arbiter, bisa berubah sesuai konteks kalimat yang dibutuhkan, misalnya :
a. Kecap dwipurwa+an contohnya : [cecenutan], [nyanyautan], [ceceletitan],
[jejedudan], [jejeletitan], [jejeletétan], [lenglengan], [jejeletotan].
b. Rarangkén nga- contohnya : [ngadég-dég], [ngejeletot], [ngejeletét], [ngejeletit] , [nganyelekit].
c. Kecap dwireka contohnya : [dung-deng], [cenat-cenut], [celetat-celetit],
[jeletat-jeletot].
B. Rekomendasi
Adapun beberapa saran yang ingin disampaikan penulis terutama mengenai
(32)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Setelah melakukan penelitian, penulis menjadi tahu banyak mengenai
giongo/giseigo dan gitaigo. Giongo merupakan kata bunyi yang berasal dari
benda mati, giseigo merupakan kata bunyi yang berasal dari suara makhluk hidup, dan gitaigo merupakan kata-kata yang menggambarkan suatu keadaan, perasaan dan lain sebagainya. Gitaigo ini penting dipelajari karena bukan hanya ada di dalam bahasa Jepang saja namun dalam bahasa Sunda sehari-hari pun ada dan biasa digunakan namun kebanyakan orang tidak paham mengenai jenis kata ini dan maknanya secara lebih detil.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis-jenis
giongo/giseigo dan gitaigo apa saja yang dapat dikontrastifkan dengan bahasa
Sunda karena unsur- unsur kedua bahasa ini sama-sama unik dan hampir mirip.
3. Bagi mahasiswa yang akan meneliti mengenai giongo dan gitaigo, penulis menyarankan beberapa buku sebagai referensi
a. Gaikokujin No Tame No Nihongo Bunkei Mondai Shiri-Zu 14 Giongo Gitaigo (1989), Shigeo Hinata, & Hibiya Junko.
b. E De Wakaru Giongo Gitaigo (1994), Akutsu Satoru.
4. Untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada penelitian ini dan untuk menjawab pertanyaan yang penulis kemukakan di atas, penulis mengajukan beberapa buah tema untuk penelitian selanjutnya, diantaranya :
(1) Analisis kontrastif gitaigo yang menunjukkan fenomena alam dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda.
(2) Analisis kontrastif giseigo dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda. Diharapkan pada penelitian selanjutnya akan didapat kesimpulan yang mampu memberikan jawaban untuk masalah yang penulis kemukakan diatas.
(33)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
(34)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Amanuma, Yasushi. (1974). Giongo Gitaigo Jiten. Tokyo : Tokyoutsune Shuppan Kaisha.
Chaer, Abdul. (1985). Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. (2002). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : PT.Rineka Karya
Chang, Andrew . C . (1990), A Thesaurus of Japanese Mimesis and Onomatope . Tokyo : Taishukan.
Coolsma, S. (1985). Tata Bahasa Sunda.. Jakarta : Anggota IKAPI
Danadibrata, R.A. (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung : PT. Kiblat Buku Utama
Depdiknas UPI. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI
Desmonda (2013). Giseigo dan gitaigo bahas Jepang, tersedia dalam :
http://desmondamonda.blogspot.com/2010/07/Giseigodangitaigojepang.ht ml [diakses 23-04-2014 jam 22:18]
File Upi (2014). Elmuning Sora (online) , tersedia dalam :
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19 6302101987031-YAYAT_SUDARYAT/ELMUNING_SORA.pdf
[diakses 23-04-2014 jam 22:18]
File Upi (2014). Asal-Usul Bahasa (online), tersedia dalam : http://file.upi
edu/Direktori/FPBS/JUR.PEND.BHS.DANSASTRA INDONESIA,ASAL USUL MUNCULNYA BHSA. SRI WIDIANTI. pdf
[diakses 23-04-2014 jam 22:18]
(35)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19
6302101987031YAYAT_SUDARYAT/STRUKTUR_WACANA_DAN_ MAKNA_%282%29/STRUKTUR_MAKNA. pdf
[diakses 23-04-2014 jam 22:18]
Hinata, Shigeo & Junko, Hibiya. (1989), Gaikokujin No Tame No Nihongo Bunkei
Mondai Shiri-Zu 14 Giongo Gitaigo. Tokyo : Aratake Shuppan Kabushiki
Kaisha
Japanese online Dictionary (2014). Onomatope (online), tersedia dalam http;//dictionary.goo.ne.jp/ [diakses 12-1-2014]
J.Kats. (1982). Tata Bahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda.. Jakarta : Anggota IKAPI
Kridalaksana, Harimukti. (1984). Kamus Linguistik Ed. 2. Jakarta : PT. Gramedia Masayoshi Hirase & Kakuko Shoji. (1994). Effective Japanese Usage Guide.
Tokyo : Kodansha Ltd
Maula, Minhatul. (2010). Analisis Makna Gitaigo Dalam Cerita Boku No Ojisan.
Skripsi Program Bahasa Jepang UNSU : tidak di terbitkan
Nelson, Andrew N. (1997), Kamus Kanji Modern Jepang Modern. Jakarta : PT Kesaint Blanc Indah Corp.
NHK Japan (2014). Onomatopoeia (Online), tersedia dalam : http://www.nhk.or.jp/lesson/indonesian/fun/onomatopoeia.html
[diakses 22-02-2014]
(36)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oszmianska, Aleksandra. (2001). Sound Symbolism as A Universal Drive to
Associate Sound with Meaning : A Comparison Between English and
Japanese. Poland
Satoru, Akutsu. (1994), E De Wakaru Giongo Gitaigo (A Practical Guide To
Mimetic Expressions Through Picture). Tokyo : Aruku
Shophia, Fia. (2008). Analisis Kemampuan Mahasiswa Tingkat III Terhadap
Pemahaman Gitaigo dalam Bahasa Jepang. Skripsi Program Pendidikan
Bahasa Jepang UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sudaryat, Yayat (dkk). (2007) . Tata Basa Sunda Kiwari. Bandung : Yrama Widya
Sudaryat, Yayat. (2010). Ulikan Fonologi Basa Sunda. Bandung : JPBD FPBS UPI
Sudaryat, Yayat. (2000). Elmuning Basa. Bandung : PT. Wahana Luang
Sudjianto dan Ahmad Dahidi. (2009). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Sumirat, Imas. (2010). Analisis Kontrastif Onomatope dalam Bahasa Jepang
dengan Bahasa Sunda. Skripsi Program Pendidikan Bahasa Jepang UPI
Bandung : tidak diterbitkan.
Suprayogi, Binar Topang. (2011). Kajian makna Penggunaan Giongo Gitaigo
Pada Manga “R2 (Riset To The Second Power) “Volume 1 dan 2”.
Skripsi Program Pendidikan Bahasa Jepang UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sutedi, Dedi. (2005). Pengantar Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jepang (diktat kuliah), Program Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.
Sutinah, Usyi. (2011), Analisis Kontrastif Giseigo dan gitaigo dalam Bahasa
Jepang dengan Bahasa Indonesia. Skripsi Program Pendidikan Bahasa
(37)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Toshiko, Atooda & Kazoku Hoshino. (1993), Giongo Gitaigo Tsukaikata Jiten, Tokyo : Shootakusha
(2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Pendidikan Indonesia.
(1)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Setelah melakukan penelitian, penulis menjadi tahu banyak mengenai giongo/giseigo dan gitaigo. Giongo merupakan kata bunyi yang berasal dari benda mati, giseigo merupakan kata bunyi yang berasal dari suara makhluk hidup, dan gitaigo merupakan kata-kata yang menggambarkan suatu keadaan, perasaan dan lain sebagainya. Gitaigo ini penting dipelajari karena bukan hanya ada di dalam bahasa Jepang saja namun dalam bahasa Sunda sehari-hari pun ada dan biasa digunakan namun kebanyakan orang tidak paham mengenai jenis kata ini dan maknanya secara lebih detil.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis-jenis giongo/giseigo dan gitaigo apa saja yang dapat dikontrastifkan dengan bahasa Sunda karena unsur- unsur kedua bahasa ini sama-sama unik dan hampir mirip.
3. Bagi mahasiswa yang akan meneliti mengenai giongo dan gitaigo, penulis menyarankan beberapa buku sebagai referensi
a. Gaikokujin No Tame No Nihongo Bunkei Mondai Shiri-Zu 14 Giongo Gitaigo (1989), Shigeo Hinata, & Hibiya Junko.
b. E De Wakaru Giongo Gitaigo (1994), Akutsu Satoru.
4. Untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada penelitian ini dan untuk menjawab pertanyaan yang penulis kemukakan di atas, penulis mengajukan beberapa buah tema untuk penelitian selanjutnya, diantaranya :
(1) Analisis kontrastif gitaigo yang menunjukkan fenomena alam dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda.
(2) Analisis kontrastif giseigo dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda. Diharapkan pada penelitian selanjutnya akan didapat kesimpulan yang mampu memberikan jawaban untuk masalah yang penulis kemukakan diatas.
(2)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
(3)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Amanuma, Yasushi. (1974). Giongo Gitaigo Jiten. Tokyo : Tokyoutsune Shuppan Kaisha.
Chaer, Abdul. (1985). Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. (2002). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : PT.Rineka Karya
Chang, Andrew . C . (1990), A Thesaurus of Japanese Mimesis and Onomatope . Tokyo : Taishukan.
Coolsma, S. (1985). Tata Bahasa Sunda.. Jakarta : Anggota IKAPI
Danadibrata, R.A. (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung : PT. Kiblat Buku Utama
Depdiknas UPI. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI
Desmonda (2013). Giseigo dan gitaigo bahas Jepang, tersedia dalam : http://desmondamonda.blogspot.com/2010/07/Giseigodangitaigojepang.ht ml [diakses 23-04-2014 jam 22:18]
File Upi (2014). Elmuning Sora (online) , tersedia dalam : http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19 6302101987031-YAYAT_SUDARYAT/ELMUNING_SORA.pdf
[diakses 23-04-2014 jam 22:18]
File Upi (2014). Asal-Usul Bahasa (online), tersedia dalam : http://file.upi edu/Direktori/FPBS/JUR.PEND.BHS.DANSASTRA INDONESIA,ASAL USUL MUNCULNYA BHSA. SRI WIDIANTI. pdf
[diakses 23-04-2014 jam 22:18]
(4)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19 6302101987031YAYAT_SUDARYAT/STRUKTUR_WACANA_DAN_ MAKNA_%282%29/STRUKTUR_MAKNA. pdf
[diakses 23-04-2014 jam 22:18]
Hinata, Shigeo & Junko, Hibiya. (1989), Gaikokujin No Tame No Nihongo Bunkei Mondai Shiri-Zu 14 Giongo Gitaigo. Tokyo : Aratake Shuppan Kabushiki Kaisha
Japanese online Dictionary (2014). Onomatope (online), tersedia dalam http;//dictionary.goo.ne.jp/ [diakses 12-1-2014]
J.Kats. (1982). Tata Bahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda.. Jakarta : Anggota IKAPI
Kridalaksana, Harimukti. (1984). Kamus Linguistik Ed. 2. Jakarta : PT. Gramedia Masayoshi Hirase & Kakuko Shoji. (1994). Effective Japanese Usage Guide.
Tokyo : Kodansha Ltd
Maula, Minhatul. (2010). Analisis Makna Gitaigo Dalam Cerita Boku No Ojisan. Skripsi Program Bahasa Jepang UNSU : tidak di terbitkan
Nelson, Andrew N. (1997), Kamus Kanji Modern Jepang Modern. Jakarta : PT Kesaint Blanc Indah Corp.
NHK Japan (2014). Onomatopoeia (Online), tersedia dalam : http://www.nhk.or.jp/lesson/indonesian/fun/onomatopoeia.html
[diakses 22-02-2014]
(5)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oszmianska, Aleksandra. (2001). Sound Symbolism as A Universal Drive to Associate Sound with Meaning : A Comparison Between English and Japanese. Poland
Satoru, Akutsu. (1994), E De Wakaru Giongo Gitaigo (A Practical Guide To Mimetic Expressions Through Picture). Tokyo : Aruku
Shophia, Fia. (2008). Analisis Kemampuan Mahasiswa Tingkat III Terhadap Pemahaman Gitaigo dalam Bahasa Jepang. Skripsi Program Pendidikan Bahasa Jepang UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sudaryat, Yayat (dkk). (2007) . Tata Basa Sunda Kiwari. Bandung : Yrama Widya
Sudaryat, Yayat. (2010). Ulikan Fonologi Basa Sunda. Bandung : JPBD FPBS UPI
Sudaryat, Yayat. (2000). Elmuning Basa. Bandung : PT. Wahana Luang
Sudjianto dan Ahmad Dahidi. (2009). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Sumirat, Imas. (2010). Analisis Kontrastif Onomatope dalam Bahasa Jepang dengan Bahasa Sunda. Skripsi Program Pendidikan Bahasa Jepang UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Suprayogi, Binar Topang. (2011). Kajian makna Penggunaan Giongo Gitaigo Pada Manga “R2 (Riset To The Second Power) “Volume 1 dan 2”. Skripsi Program Pendidikan Bahasa Jepang UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sutedi, Dedi. (2005). Pengantar Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jepang (diktat kuliah), Program Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.
Sutinah, Usyi. (2011), Analisis Kontrastif Giseigo dan gitaigo dalam Bahasa Jepang dengan Bahasa Indonesia. Skripsi Program Pendidikan Bahasa Jepang UPI Bandung: tidak diterbitkan.
(6)
Nesa Agustina, 2014
Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Toshiko, Atooda & Kazoku Hoshino. (1993), Giongo Gitaigo Tsukaikata Jiten, Tokyo : Shootakusha
(2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Pendidikan Indonesia.