NASKAH PUBLIKASI Sikap Dan Persepsi Keluarga Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita Hiv/Aids Di Kabupaten Temanggung.

SIKAP DAN PERSEPSI KELUARGA TERHADAP ANGGOTA
KELUARGA YANG MENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN
TEMANGGUNG

BAB I

NASKAH PUBLIKASI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh:
AHMAD ANDRY PURBAYA
J 410 080 010

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

SIKAP DAN PERSEPSI KELUARGA TERHADAP ANGGOTA
KELUARGA YANG MENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN

TEMANGGUNG
Ahmad Andry Purbaya1, Noor Alis Setyadi2*, Djoko S. Haryadi2*
1
Alumni Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
²Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan beberapa
penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
yang mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan
tubuh manusia yang berakibat turun atau hilangnya daya tahan tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan sikap dan persepsi keluarga
terhadap anggota keluarga yang menderita HIV/AIDS di Kabupaten
Temanggung. Metode penelitian menggunakan diskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga dekat penderita Di
Kabupaten Temanggung. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
Area Probability sample. Hasil penelitian menunjukkan sikap keluarga
sebanyak 14 orang (93,33%) penderita tidak bahaya, sebanyak 15 orang
(100%) penderita tidak memerlukan perlakuan khusus, sebanyak 14 orang

(93,33%) penderita tidak memerlukan ruang khusus beraktifitas, sebanyak 7
orang (46,67%) tidak menjauhi penderita, sebanyak 8 orang (53,33%) takut
terhadap ODHA, dan sebanyak 15 orang (100%) memberikan perlakuan baik.
Kata kunci: HIV/AIDS, sikap dan persepsi
ABSTRACT
AIDS (aquired Immuno Deficiency Syndrome) is a collection of several
diseases caused by HIV (Human Immunodeficiency Virus) is easily
transmissible and lethal. The virus destroys the human immune system
resulting in dropped or loss of stamina. This research is aimed to describe
attitude and perception of family toward the family member who has
HIV/AIDS in Temanggung. The research method uses descriptive with analysis
qualitative approach. Sample in this research is the close family member of
sufferer in Temanggung district. Technique of sample taking by using Area
Probability sample. The results showed the attitude of the family as much as
14 people (93.33%) patients with no danger, as many as 15 people (100%)
patients did not require special treatment, as many as 14 people (93.33%)
patients did not require a special space activities, as many as 7 people
(46.67%) did not stay away from people, as many as 10 people (66.67%) was
not afraid to use cutlery and toiletries used former patients, a total of 8 people


(53.33%) are afraid of people living with HIV, and as many as 15 people
(100% ) provide good treatment.
Keywords: HIV / AIDS, attitude and perception

PENDAHULUAN
AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. Virus HIV yang
menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga
orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya
dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV,
belum tentu mengidap AIDS . Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap
HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada
pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan
bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya
sistem imun tubuh (Safri, 2005).
Sejak di temukan pertama kali pada tahun 1981 di Amerika Serikat,
Perkembangan penyakit HIV/AIDS secara global dalam kurun waktu 20 tahun
terakhir, sangat mencengangkan. Dalam kurun waktu tersebut, lebih dari 60 juta orang
terinfeksi virus HIV, dan 20 juta di antaranya telah meninggal dunia karena AIDS.
Pada kurun tahun 2001 jumlah orang yang hidup dengan AIDS diperkirakan sebanyak
40 juta orang. Di kalangan wanita jumlahnya kuarang dari 50 % yaitu sekitar 17,6 juta

orang, sedangkan anak di bawah 15 tahun yang terkena berjumlah 2,8 juta orang
(Depkes RI, 2002).
Penularan virus terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, paling
sering melalui semen atau darah. Penyebaran virus dapat terjadi melalui kontak
seksual, melalui pajanan parenteral (penyalahgunaan obat dan tranfusi), atau melalui
penularan perinatal. Penularan perinatal dapat terjadi selama kehamilan (penularan

melalui plasenta), saat kelahiran atau selama menyusui. Hanya 25% anak yang
dilahirkan dari ibu positiv HIV yang tidak diobati akan terinfeksi, walaupun angka ini
dapat menurun hingga kurang dari 2% denga terapi antenatal dan perinatal yang
agresif (Linda J dan Heffner 2006).
Gelombang penyebaran penyakit HIV/AIDS di Tanah Air terus menguat,
terutama di golongan orang-orang muda dan produktif. Jumlah keseluruhan kasus
HIV/AIDS dalam laporan triwulan pertama tahun 2009 oleh Dirjen Pengendalian
Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Departemen Kesehatan RI mencapai 23.632
kasus, dengan angka kematian 3.492 jiwa, Tahun 2010 diperkirakan angka pengidap
virus HIV mencapai 500 ribu orang (Kompas, 2009).
Berdasarkan sasaran MDGs (Millenium Development Gold) yang ke enam yaitu
perlawanan terhadap HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya. Dengan target MDGs
tahun 2015 di bidang kesehatan adalah penurunan epidemi HIV/AIDS (jumlah kasus

baru menurun). Penderita HIV/AIDS pada tahun 2010 berdasarkan laporan Kemenkes
RI sebanyak 21591 kasus HIV dan 5744 kasus AIDS, sedangkan Jumlah kasus
HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2011 sampai bulan Desember 2011 adalah
sebanyak 21031 kasus HIV,

4162 kasus AIDS. Hal ini sudah menunjukkan

penurunan kasus baru sesuai targer MDGs (Kemenkes RI, 2011).
Kasus kumulatif HIV AIDS yang dilaporkan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
pada Tahun 2010, tercatat Kota Semarang sebagai kota dengan penderita terbanyak
650 orang, Kota Surakarta 323 orang, Cilacap 246 orang, Banyumas 242 orang,
Jepara 173 orang, Kabupaten Semarang 165 orang, Pati 158 orang, Grobogan 127
orang dan Temanggung 126 orang. HIV AIDS disebabkan oleh hubungan seks diluar
nikah (seks bebas) yaitu sebanyak 50 %, 40 % disebabkan oleh penggunaan narkoba
(jarum suntik), dan 10 % disebabkan oleh faktor-faktor lain (KPA Provinsi, 2010).

Berdasarkan

data


laporan

Komisi

Penanggulangan

AIDS

Kabupaten

Temanggung Tahun 2011 penderita HIV AIDS mencapai 172 orang, dari jumlah
penderita menunjukkan bahwa rasio perbandingan pengidap HIV/AIDS antara lakilaki dan perempuan adalah 2:1. Sedangkan ratio komulatif berdasarkan kelompok usia
menunjukkan bahwa 47,8% pengidap HIV/AIDS berada pada kelompok usia
produktif yaitu usia 19 - 29 tahun, disusul kelompok umur 30 – 39 tahun (31,0%), dan
kelompok umur 40-49 tahun (9,2%). Dari 172 penderita HIV AIDS di Kabupaten
Temanggung Tahun 2011 terdapat 117 orang memiliki pekerjaan wiraswasta, 29
orang IRT, 2 Sopir, 3 Guru, 3 pelaut,18 lain-lain (KPA Temanggung, 2011).
Penelitian mengenai HIV/AIDS telah dilaksanakan dengan sangat intensif dan
informasi mengenai penyakit ini bertambah dan menyebar dengan cepat. Informasi
semakin banyak, masalah yang semakin kompleks dan penemuan penyakit yang

relatif baru, sering menimbulkan kesalahpahaman dan ketakutan yang berlebihan. Hal
ini disebabkan oleh dampak negatif akibat HIV/AIDS yang tidak sengaja di bidang
medis tetapi juga bidang lainnya, seperti sosial, ekonomi, politik, etika dan moral
(Depkes RI, 2002).
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat
menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4
sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak
dapat bertahan dari gangguan penyakit yang sangat ringan sekalipun. Virus HIV
menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV
baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih
sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika
diserang penyakit maka tubuh seseorang tidak memiliki pelindung. Dampaknya

adalah seseorang dapat meninggal dunia hanya karena terkena pilek biasa (Depkes RI,
2006).
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang
merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh
manusia. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang
mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau
menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel

darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV (Depkes RI, 2006).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari
merupakan reaksi yang bersifat emosional terhada stimulus sosial (Notoatmodjo,
2010).
Persepsi (perception) merupakan tahap paling awal dari serangkaian
pemrosesan informasi. Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang
telah dimiliki (yang disimpan di dalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh
dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti
mata, telinga dan hidung. Secara singkat dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan
suatu proses menginterpretasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui
sistem alat indera manusia (Suharnan, 2005).
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) dalam Ali (2010), keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
bergantung.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif. Penelitian

dilakukan di Kabupaten Temanggung. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga
penderita HIV/AIDS yang berada di Kabupaten Temanggung. Pengambilan sampel
menggunakan teknik Area Probability Sample, dengan jumlah sampel sebanyak 15
keluarga penderita. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan
menggunakan pedoman wawancara. Analisis data digunakan untuk mengetahui sikap
dan persepsi keluarga terhadap anggota keluarga yang menderita HIV/AIDS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa
Tengah yang secara astronomis terletak antara 7004’38,9’’–7024’7” LS dan
109055’59,2’’–110019’47,8” BT, dengan jarak yang terjauh dari barat ke timur adalah
43,437 km, dan jarak yang terjauh dari utara ke selatan adalah 34.375 km (BPS,
2011). Kabupaten Temanggung memiliki luas wilayah 870,65 km2, terdiri dari 20
kecamatan, 266 desa, dan 23 kelurahan. Topografi wilayah Temanggung berupa
daerah pegunungan (ketinggian antara 500-1450 m diatas permukaan air laut)
sehingga secara umum berhawa dingin (suhu berkisar antara 20-30 0C). Karakteristik
responden berdasarkan usia menunjukkan, usia termuda responden terdapat pada usia
23 tahun, sedangkan usia tertua responden terdapat pada kategori usia 46 tahun. Untuk
karakteristik responden berdasarkan jenis pendidikan menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan responden terbanyak merupakan lulusan SMP yaitu sebanyak 8 orang
(53,33%) kemudian diikuti berturut-turut yaitu SMA 4 orang (26,67%), SD 3 orang

(20%).
1.

Sikap responden pada umumnya mengetahui kalau penderita HIV/AIDS tidak
berbahaya seperti yang diungkapkan oleh 14 responden (93,33%), dan

sebanyak 15 responden (100%) menyatakan kalau penderita tidak memerlukan
perlakuan khusus layaknya orang sakit. Penderita juga tidak memerlukan
tempat khusus untuk beraktivitas sehari-hari.
2.

Sikap responden jika berdekatan dengan penderita pada umumnya memberikan
jawaban yang positif. Dengan 4 responden (26,67%) menyatakan sama jika
berdekatan dengan orang biasa, 7 responden (47,67) tidak menjauhi penderita
dan 2 responden (13,33%) tidak apa-apa kalu berdekatan dengan penderita.

3.

Sikap menggunakan alat makan bekas penderita sebanyak 10 responden
(66,67%) tidak apa-apa kalau menggunakan alat makan bekas penderita setelah

dicuci kembali. sebanyak 3 responden (20%) tidak takut setekah dicuci dengan
bersih dan 2 responden (13,33%) akan mencuci dengan bersih alat makan bekas
penderita.

4.

Sebanyak 8 responden (53,33%) takut tertular dengan penderita disebabkan
dengan minimnya pengetahuan keluarga tentang penyakit HIV/AIDS dan 7
responden (46,67%) tidak takut tertular dengan penderita HIV/AIDS

5.

Sikap terhadap penderita HIV/AIDS sebanyak 7 responden (46,67%) tidak akan
menjauhi penderita, 7 responden (46,67%) menyatakan biasa saja jika
berdektan dengan penderita dan terdapat satu responden berhati-hati jika
berdekatan dengan penderita.

6.

Pada umumnya keluarga penderita beranggapan kalau penyebab HIV/AIDS di
karenakan narkoba dan seks bebas. Sebanyak 5 responen (33,33%) penderita
terkena karena narkoba, 6 responden (40%) penderita karena seks bebas dan
sebanyak 4 responden (26,67%) penderita karena seks bebas dan narkoba.

7.

Persepsi keluarga dengan penderita terdapat 10 reponden (66,67%) memiliki
pandangan dengan penderita HIV/AIDS yaitu kasihan dan merasa simpati.

Sebanyak 5 responden (33,33%) memanndang penderita biasa saja sama
dengan orang normal lainnya.
8.

Sebanyak 10 responden (66,67%) memberi ciri orang yang terinfeksi virus HIV
itu kurus, diare terus menerus dan sakit-sakitan dan sebanyak 5 responden 5
responden (33,33%) menyebukan seorang terinfeksi HIV itu berat badan turun
dan demam.

9.

Semua responden memilliki pandangan sebaiknya masyarakat lain tidak
menjauh jika bermasyarakat dengan penderita HIV/AIDS. Karena HIV/AIDS
tidak menular jika hanya berdekatan, menular hanya melalui seks bebas dengan
penderita, jarum suntik bergantian dengan penderita yang terinfeksi

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1.

Sikap responden pada umumnya mengetahui kalau penderita HIV/AIDS tidak
berbahaya, jika keluarga itu tahu bagaimana penularan penyakit HIV/AIDS.

2.

Sikap responden jika berdekatan dengan penderita pada umumnya memberikan
jawaban yang positif. Mereka tidak apa-apa jika berdekatan dengan penderita
dan tidak akan menjauhi kalau beraktivitas bersama.

3.

Persepsi keluarga terhadap penderita memiliki pandangan yaitu kasihan dan
merasa simpati, Memandang penderita biasa saja sama dengan orang normal
lainnya.

4.

Semua responden memilliki pandangan sebaiknya masyarakat lain tidak
menjauh jika bermasyarakat dengan penderita HIV/AIDS. Karena HIV/AIDS
tidak menular jika hanya berdekatan, menular hanya melalui seks bebas dengan
penderita, jarum suntik bergantian dengan penderita yang terinfeksi.

Saran
Saran yang dapat diberikan:
1.

Bagi Petugas KPA (Komisi penanggulangan AIDS)
Pemberian informasi penyakit HIV/AIDS kepada keluarga penderita pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya agar keluarga dan masyarakat dapat
bersikap dan berpersepsi baik dengan penderita.

2.

Bagi Keluarga dan Masyarakat
Agar memahami tentang penyakit HIV/AIDS, Sehingga keluarga dapat
bersikap dan memandang baik kepada penderita. Masyarakat agar tidak
melakukan stigma dan diskriminasi kepada penderita.

3.

Bagi peneliti lain
Dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode
penelitian kuntitatif.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Z. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Arikunto. Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka cipta.
Azwar. 2009. Sikap Manusia Teori Skala dan Pengukurannya. Jakarta: Pustaka
Pelajar.
Dinkes Temanggung. 2011. Profil Kesehatan Kabupaten Temanggung tahun 2010:
Dinas Kesehatan kabupaten Temanggung.
Depkes. 2002. Gambaran situasi HIV/AIDS tahun 1987-2001 di Indonesia. Jakarta.
Kemenkes RI. 2011. Jumlah kasus HIV/AIDS seluruh indonesia. Jakarta.
Kompas. 2009. Peningkatan penyebaran penyakit HIV/AIDS.
Komisi penanggulangan AIDS Nasional, Strategi dan Rencana Aksi Nasional
Penanggulangan HIV dan AIDS 2010-2014, Jakarta 2010.
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Agenda Nasional Penelitian HIV/AIDS
2010-2014, Jakarta 2011.
KPA Jawa tengah. 2010. Kasus kumulatif HIV/AIDS yang dilaporkan Kabupaten di
Jawa Tengah. Semarang: Komisi Penanggulangan Aids Provinsi.
KPA Temanggung. 2011. Laporan jumlah penderita HIV/AIDS Tahun 2011.
Temanggung. Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Temanggung.
Linda, J dan Heffner. 2006. At a Glance Sistem Reproduki edisi kedua. Jakarta:
Erlangga.
Notoatmodjo, S. 2010. Metode penelitian kesehatan edisi revisi 2010. Jakarta: Rineka
Cipta.
Safri Ishmayana. (2005), Adakah Obat untuk HIV/AIDS Saat Ini. http://www.chem-istry.org. Diakses Tanggal 4 Pebruari 2011
Suharnan, M.S. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya : Srikandi.