DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 – 1989.

(1)

DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 – 1989

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah

Oleh Vindy Priharyadi

1001661

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 - 1989

Oleh:

Vindy Priharyadi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Vindy Priharyadi (2015) Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

VINDY PRIHARYADI

DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 - 1989

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Dr. Nana Supriatna, M. Ed NIP. 19611014 198601 1 001

Pembimbing II

Drs. R.H. Achmad Iriyadi NIP. 19611219 198803 1 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Sejarah

Dr. Agus Mulyana, M. Hum NIP. 19660808 199103 1 002


(4)

Vindy Priharyadi, 2015

DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 -

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik Di Afghanistan 1979-1989”. Hal yang melatar belakangi penelitian ini adalah ketertarikan penulis terhadap sejarah Rusia khususnya pada periode Perang Dingin saat masih bernama Uni Soviet dibawah pimpinan Leonid Brezhnev terutama dalam hubungannya dengan Afghanistan. Masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Mengapa Uni Soviet menganggap penting diterapkannya Doktrin Brezhnev di Afghanistan?”. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu (1) Mendeskripsikan situasi dan kondisi politik, sosial serta ekonomi Afghanistan sebelum diterapkannya Doktrin Brezhnev (2) Menjelaskan tentang Doktrin Brezhnev (3) Menjelaskan penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan (4) Mendeskripsikan reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev (5) Mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari Doktrin Brezhnev bagi Afghanistan, Uni Soviet maupun kawasan Asia Selatan. Penulis menggunakan metode historis atau metode sejarah dengan pendekatan interdisipliner atau ilmu bantu yang serumpun (ilmu-ilmu sosial). Langkah-langkah dalam metode historis yakni Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Teknik penelitian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu dengan studi kepustakaan atau studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, isi Doktrin Brezhnev menyatakan bahwa Uni Soviet berhak mengintervensi secara militer negara komunis yang terancam dan dampak yang ditimbulkan dari diterapkannya Doktrin Brezhnev di Afghanistan diantaranya; berdirinya pemerintahan komunis Afghanistan yang menyebabkan meletusnya Perang Afghanistan antara pemerintah komunis Afghanistan yang didukung Uni Soviet melawan kaum Mujahidin yang didukung Amerika Serikat beserta sekutunya, munculnya kekhawatiran penyebaran Doktrin Brezhnev bagi negara tetangga Afghanistan seperti; Pakistan, India dan Republik Rakyat Tiongkok dan yang terakhir memberikan ancaman terhadap stabilitas serta keamanan di wilayah Asia Selatan dan Timur Tengah.


(5)

Vindy Priharyadi, 2015

DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 -

ABSTRACT

This research entitled “Impact of the Brezhnev’s Doctrine against Political Developments in Afghanistan 1979-1989". Background research was author’s interest to the history of Russia, especially in the period when the Cold War was still called the Soviet Union under the leadership of Leonid Brezhnev, especially in relation to Afghanistan. Main problem of the research was “Why the Soviet Union did consider important the implementation of the Brezhnev’s Doctrine in Afghanistan?”. The purposes of the study were (1) to describe the circumstances of the political, social and economic in Afghanistan before the implementation of the Brezhnev Doctrine? (2) to explain the Brezhnev’s Doctrine (3) to explain the application of the Brezhnev’s Doctrine in Afghanistan (4) to describe the reaction of the Afghanistan’s people to the Brezhnev’s Doctrine (5) to identify the impact of the Brezhnev’s Doctrine for Afghanistan, the Soviet Union and the South Asian region. Research methodology used historical methods with an interdisciplinary approach or auxiliary allied sciences (social sciences). The steps in the historical method were heuristics, criticism, interpretation and Historiography. Research techniques used in this research was literature study. Based on the finding, Brezhnev’s Doctrine contents declared that the Soviet Union has the right to intervene militarily threatened communist state and the impact of the implementation of the Brezhnev Doctrine in Afghanistan including: the establishing of the communist government of Afghanistan that led to the outbreak of war between the Afghan communist government supported by the Soviet Union against Afghan Mujahedeen supported by the United States and its allies, emergence of fear of Brezhnev’s Doctrine spread to neighboring countries such as; Pakistan, India and the People's Republic of China and the last, inflicted a threat to stability and security in South Asia and Middle East.


(6)

Vindy Priharyadi, 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Teori Konflik ... 8

2.2 Teori Geopolitik ... 12

2.3 Konsep Intervensi ... 15

2.4 Konsep Okupasi ... 18

2.5 Konsep Politik Luar Negeri ... 20

2.6 Konsep Doktrin ... 22

2.7 Penelitian Terdahulu ... 24

2.7.1 Penelitian Dalam Bentuk Skripsi ... 24

2.7.2 Penelitian Dalam Bentuk Artikel Jurnal ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian ... 33


(7)

Vindy Priharyadi, 2015

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian ... 35

3.1.3 Proses Bimbingan ... 36

3.2 Pelaksanaan Penelitian ... 37

3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik) ... 37

3.2.2 Kritik Sumber ... 41

3.2.2.1 Kritik Eksternal ... 41

3.2.2.2 Kritik Internal ... 44

3.2.3 Interpretasi... 47

3.2.3.1 Pendekatan ... 49

3.2.4 Historiografi ... 50

3.3 Laporan Penelitian ... 51

BAB IV DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979-1989 4.1 Situasi dan Kondisi Politik, Sosial Serta Ekonomi Afghanistan Sebelum Diterapkannya Doktrin Brezhnev ... 54

4.1.1 Situasi Politik Dalam Negeri Afghanistan Menjelang Diterapkannya Doktrin Brezhnev ... 63

4.1.2 Dinamika Hubungan Uni Soviet - Afghanistan ... 69

4.1.3 Intervensi Uni Soviet Di Afghanistan Tahun 1973 - 1979 ... 73

4.2 Doktrin Brezhnev ... 78

4.2.1 Pemikiran Politik Leonid Ilyich Brezhnev ... 81

4.2.2 Latar Belakang Munculnya Doktrin Brezhnev ... 85

4.2.3 Isi Doktrin Brezhnev ... 87

4.3 Penerapan Doktrin Brezhnev Di Afghanistan ... 93

4.3.1 Pembentukan Republik Demokratik Afghanistan ... 94

4.3.2 Ideologi dan Arah Politik Republik Demokratik Afghanistan ... 97

4.4 Reaksi Rakyat Afghanistan Terhadap Doktrin Brezhnev ... 99

4.4.1 Motor Penggerak Perlawanan ... 101

4.4.2 Perlawanan Mujahidin Afghanistan ... 107

4.4.3 Perlawanan Secara Diplomasi ... 113


(8)

Vindy Priharyadi, 2015

4.5.1 Dampak Diberlakukannya Doktrin Brezhnev Bagi Uni Soviet ... 121 4.5.2 Dampak Diberlakukannya Doktrin Brezhnev Terhadap Situasi Politik Di

Kawasan Asia Selatan ... 125

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 132 5.2 Saran ... 135

DAFTAR PUSTAKA ... 136 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk menanamkan pengaruhnya di dunia dan era ini dapat disebut Perang Dingin.

Perang dingin adalah sebutan bagi sebuah periode dimana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara kurun waktu tahun 1947-1991. Perang dingin ini juga terjadi di wilayah Asia Selatan termasuk Afghanistan.

Afghanistan adalah negara pertama yang mengakui pemerintahan Bolshevik pasca-revolusi tahun 1917 dan ketika Afghanistan menjadi negara yang merdeka dan berdaulat pada tahun 1919 Uni Soviet adalah negara pertama yang memberikan pengakuan. Uni Soviet menganggap Afghanistan sebagai wilayah strategis bagi pertahanan dan keamanannya di kawasan Asia Selatan dan Asia Tengah.

Afghanistan, negara yang terletak di kawasan Asia Selatan ini begitu penting bagi Uni Soviet karena letaknya yang strategis dan juga sebagai jalan atau jembatan Uni Soviet untuk bisa memperluas pengaruhnya ke wilayah Samudra Hindia.

Hot Copy (2002, hlm. 53) dalam bukunya menyebutkan bahwa:

“Afghanistan dijuluki “atap dunia,” karena merupakan pertemuan dari tiga

puncak gunung tertinggi di dunia, yaitu Himalaya, Hindu Kush dan Korakorum. Pegunungan Hindu Kush dan anak pegunungannya membagi Afghanistan menjadi tiga wilayah geografi yang berbeda, yaitu Dataran Tinggi Sentral, Dataran Utara dan Dataran Tinggi Barat Daya. Dataran Tinggi Sentral, bagian dari rangkaian Himalaya, merupakan daerah dengan lembah-lembah yang dalam dan sempit, serta gunung-gunung tinggi yang menjulang. Lembah dengan ketinggian antara 3.600 dan 4.500 meter di atas permukaan laut, memiliki nilai strategis yang besar sebagai medan perang

yang ganas”.

Kondisi geografis ini yang menyulitkan Uni Soviet untuk berperang melawan para Mujahidin di Afghanistan, tetapi kondisi geografis ini tidak menghalangi


(10)

rencana Uni Soviet dibawah kepemimpinan Leonid Brezhnev untuk mendukung pemerintahan komunis yang pro Moskow di Afghanistan.

Di era Leonid Brezhnev kedudukan Uni Soviet di kawasan Asia semakin terancam oleh Republik Rakyat Tiongkok dan juga Amerika Serikat, situasi ini mendorong Brezhnev untuk mempercepat dan meningkatkan pengaruhnya atas Afghanistan. Afghanistan dipilih karena selain sudah terdapat pemerintahan yang pro kepada Uni Soviet, juga letak strategis Afghanistan yang menghubungkan Uni Soviet dan India, negara dimana Uni Soviet membangun pos-pos angkatan lautnya.

Invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada tahun 1979 sebagai akibat Doktrin Brezhnev yang sebelumnya Doktrin ini juga pernah berlaku di Cekoslovakia pada tahun 1968. Sebagaimana yang diungkapkan Lindsay (2007, hlm. 218-219) dalam bukunya menyebutkan bahwa:

“Ketika itu Brezhnev memerintahkan 200.000 tentara Uni Soviet dengan tank-tank masuk ke Praha, Cekoslovakia pada bulan Agustus 1968 untuk memaksa pemimpin pemerintahan liberal Alexander Dubeck meninggalkan pengalaman-pengalamannya dalam kebebasan bersuara dan kebebasan berkumpul. Penyerbuan Uni Soviet ke Praha memunculkan “Doktin

Brezhnev”, yang mengklaim bahwa Uni Soviet mempunyai hak

mengintervensi secara militer negara komunis yang diancam oleh “kontra

revolusi”.

Intervensi yang dilakukan Uni Soviet tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri upaya liberalisasi dan pemberontakan yang berpotensi mengancam hegemoni Uni Soviet di Blok Timur. Negara-negara yang tergabung dalam Blok Timur itu dianggap oleh Uni Soviet sebagai batas strategis dan pertahanan yang penting apabila perang dengan NATO meletus. Hak Uni Soviet untuk melakukan Intervensi didalam Pakta Warsawa terhadap anggota-anggota Pakta Warsawa, tindakan ini telah dikukuhkan oleh The Brezhnev Doctrine, sekalipun tidak diinginkan oleh negara-negara kecil anggota Pakta Warsawa (Ambarman, 1983, hlm. 115).

Munculnya pemerintahan komunis di Afghanistan, tidak terlepas dari peranan Brezhnev yang begitu kuat, hal ini ditunjukan Brezhnev dengan mengerahkan pasukan militernya ke wilayah Afghanistan sebagai bentuk dukungan Uni Soviet terhadap pemerintahan komunis Afghanistan yang pro Moskow, tindakan Uni Soviet


(11)

ini ditentang keras oleh para ulama dan kepala suku yang ada di Afghanistan sehingga muncul perlawanan terhadap pemerintahan komunis Afghanistan yang memicu gerakan-gerakan islam dan rakyat Afghanistan bersatu melawan musuh bersama yaitu Uni Soviet.

Dalam upaya penyebaran komunisme khususnya ke negara-negara baru, Brezhnev melanjutkan kebijakan dukungan kepada gerakan dan rezim progresif di seluruh penjuru dunia (Fahrurodji, 2005, hlm. 171). Figur Brezhnev berperan sangat penting dalam penentuan intervensi militer ke Afghanistan pada tahun 1979.

Dari seluruh pemaparan diatas, maka penulis memutuskan untuk memilih tema ini karena “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik di Afghanistan 1979-1989” begitu menarik untuk dikaji. Pertama, akibat kebijakan doktrin yang diterapkan Brezhnev, Afghanistan dilanda konflik, peperang serta melahirkan perubahan politik yang berpengaruh terhadap pemerintahan Afghanistan dan juga Uni Soviet itu sendiri.

Kedua, dampak pemberlakuan Doktin Brezhnev di Afghanistan akan memunculkan sebuah golongan Islam yang disebut sebagai Mujahidin yang berjuang secara gerilya melawan pasukan Uni Soviet di Afghanistan, tokoh-tokoh seperti Abdullah Azzam dan juga Osama Bin Laden pun ikut terlibat dalam perjuangannya melawan pemerintahan komunis di Afghanistan dukungan Uni Soviet.

Ketiga, dampak invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada tahun 1979 akan menimbulkan ketegangan di wilayah Asia Selatan dan Timur Tengah. Untuk itu adanya keterlibatan pihak Amerika Serikat dalam mendukung aksi para Mujahidin untuk melawan kekuatan Uni Soviet di Afghanistan. Amerika dengan agen rahasianya CIA serta merta membantu perjuangan Mujahidin dengan memasok senjata yang diberikan Amerika lewat Pakistan yang berbatasan langsung dengan Afghanistan.

Keempat, akibat dari kebijakan Doktrin Brezhnev yang diterapkan di Afghanistan, dikhawatirkan dapat memicu konflik serta peperangan di negara-negara yang berada dikawasan Asia khusunya di wilayah Asia Selatan, Timur Tengah dan Asia Timur, hal ini disebabkan oleh semakin menguatnya pengaruh Amerika Serikat


(12)

yang tergabung dalam Blok Barat dan juga Uni Soviet yang tergabung dalam Blok Timur dalam persaingannya untuk memperebutkan pengaruhnya di wilayah ini.

Dengan demikian penulisan tema ini merasa perlu untuk diteliti karena dapat menambah wawasan tentang sejarah kawasan Eropa, kawasan Asia Selatan dan kawasan Timur Tengah yang dalam hal ini berhubungan dengan tema penulisan karya ilmiah. Selain itu, penulisan tema ini juga dapat berguna untuk mengembangkan materi bahan ajar yang berhubungan dengan kawasan Eropa khususnya Uni Soviet di bawah kepemimpinan Brezhnev, kawasan Asia Selatan khususnya Afganistan dan yang terakhir pergulatan politik di era perang dingin antara blok barat dan blok timur. Untuk itu tema ini sangat menarik sekali untuk dikaji lebih dalam.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, masalah utama

dalam penulisan ini adalah “Mengapa Uni Soviet menganggap penting diterapkannya

Doktrin Brezhnev di Afghanistan?”. Agar pembahasan lebih terfokus, penulis membatasi berbagai pokok bahasan dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana situasi dan kondisi politik, sosial serta ekonomi Afghanistan sebelum diterapkannya Doktrin Brezhnev ?

2. Apakah Doktrin Brezhnev itu ?

3. Bagaimana Penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan ?

4. Bagaimana reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev ?

5. Bagaimana dampak Doktrin Brezhnev bagi Afghanistan, Uni Soviet maupun bagi kawasan Asia Selatan ?


(13)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini adalah saebagai berikut:

1. Mendeskripsikan situasi dan kondisi politik, sosial serta ekonomi Afghanistan sebelum diterapkannya Doktrin Brezhnev.

2. Menjelaskan tentang Doktrin Brezhnev.

3. Menjelaskan penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan.

4. Mendeskripsikan reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev.

5. Mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari Doktrin Brezhnev bagi Afghanistan, Uni Soviet maupun kawasan Asia Selatan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulisan penelitian ini diharapkan memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memahami situasi kondisi politik di Uni Soviet pada era Brezhnev dan Afghanistan.

2. Mengetahui Doktrin Brezhnev dan dampaknya terhadap kehidupan politik di Afghanistan.

3. Menambah wawasan tentang sejarah Uni Soviet dan juga Asia Selatan terutama sejarah Afghanistan di era Perang Dingin.

4. Menambah wawasan tentang tokoh sejarah Uni Soviet yaitu Leonid Ilyich Brezhnev.

5. Memberikan kontribusi dalam penelitian sejarah mengenai Uni Soviet di masa kepemimpinan Brezhnev dan sejarah Afghanistan.

6. Sebagai suatu karya ilmiah yang dapat dijadikan referensi untuk penulisan sejarah selanjutnya.

7. Penelitian yang tertuang dalam bentuk tulisan karya ilmiah ini diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi lembaga pendidikan khususnya pada tingkat Sekolah


(14)

Menengah Atas (SMA) dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah peminatan kelas XII Program Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) semester I.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi skripsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan,bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian yang menjadi dasar peneliti sehingga tertarik untuk melakukan penelitian yang ditujukan sebagai bahan penelitian. Rumusan masalah yang diuraikan dalam beberapa pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, bab ini memaparkan mengenai sumber-sumber buku dan sumber lainnya yang digunakan sebagai referensi yang dianggap relevan.Selain itu, dalam bab ini menyajikan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema kajian skripsi. Bab ini juga memaparkan konsep-konsep serta beberapa teori yang dipakai untuk menunjang pada penulisan skripsi yang berkaitan dengan pembahasan.

Bab III Metode Penelitian, bab ini menjelaskan tentang metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mencari sumber-sumber dan cara pengolahan sumber yang dianggap relevan dengan permasalahan yang dikaji dengan menggunakan metode historis dan tekhnik studi literatur yang terdiri dari empat langkah yaitu, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Bab IV Pembahasan, dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Uraian tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Dalam tahap ini penulis akan membahas, mendeskripsikan dan menguraikan permasalahan yang selama ini penulis teliti, serta memaparkan dan menjelaskan tentang data-data yang penulis peroleh baik dari buku-buku sumber, internet atau sumber lainnya yang mendukung judul dan pemasalahan yang dikaji dari karya ilmiah ini, sehingga pada


(15)

bab ini penulis akan berusaha untuk mendeskripsikan hasil penelitian dan mencoba untuk menganalisisnya dalam bentuk penulisan sejarah secara terstruktur dan sistematis.

Bab V Kesimpulan, dalam bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan sebagai inti dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta mengambil makna atau manfaat dari kajian yang telah penulis bahas pada bab sebelumnya.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini akan dipaparkan mengenai metode dan teknik penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan dengan skripsi yang berjudul “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik Di Afghanistan Tahun 1979-1989”. Menurut Abdurrahman (2007, hlm. 16) penulisan sejarah merupakan bentuk dan proses pengisahan atas peristiwa-peristiwa masa lalu umat manusia.

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode historis atau metode sejarah dan menggunakan teknik studi literatur sebagai teknik penelitiannya. Menurut Gottschalk (1986, hlm.32) metode historis adalah “suatu proses dalam menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan, kemudian menuliskannya berdasarkan fakta yang diperoleh”. Teknik studi literatur dilakukan dengan cara membaca dan mengkaji buku-buku serta sumber-sumber lain yang terkait dengan permasalahan yang akan dikaji. Dengan cara teknik studi literatur ini dapat membantu peneliti di dalam menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Menurut Wood Gray dalam Sjamsuddin (2007, hlm. 89) menyebutkan bahwa paling tidak ada enam tahapan yang harus ditempuh dalam penelitian sejarah, yaitu :

1. Memilih satu topik yang sesuai.

2. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik.

3. Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang ditemukan ketika penelitian sedang berlangsung.

4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan (kritik sumber).

5. Menyusun hasil-hasil penelitian (catatan fakta-fakta) ke dalam suatu pola yang benar dam berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya.


(17)

6. Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya kepada pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin.

Adapun menurut Ismaun (2005, hlm. 34) metode historis terdiri dari empat langkah sebagai berikut:

1. Heuristik, yaitu “pencarian dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan”

(Ismaun, 2005. hlm. 49). Sedangkan menurut Lucey dalam Sjamsuddin

(2007, hlm. 96) mengatakan bahwa “heuristik adalah kajian atau

pengetahuan tentang sumber-sumber sejarah”. Sumber-sumber sejarah itu dapat berupa benda, tulisan maupun lisan. Sumber-sumber sejarah dapat diklarifikasikan dengan beberapa cara yaitu: mutakir atau kontemporer dan lama; formal dan informal; juga pembagian menurut asal, isi, dan tujuan, yang masing-masing dibagi-bagi lebih lanjut menurut waktu, tempat, dan cara atau produknya (Sjamsuddin, 2007, hlm. 96). Sumber sejarah juga dapat dibagi ke dalam sumber primer dan sekunder. Pada tahap ini penulis memperoleh sumber melalui studi literatur.

2. Kritik, merupakan “suatu usaha dalam menilai sumber sejarah yang didasari

oleh etos ilmiah yang menginginkan, menemukan, atau mendekati

kebenaran” (Ismaun, 2005, hlm. 50). Fungsi dari kritik ini adalah untuk

mengetahui apakah sumber-seumber yang diperoleh tersebut relevan atau tidak dengan permasalahan yang dikaji oleh peniliti. Sumber-sumber yang digunakan dipilih melalui kritik internal dan eksternal sehingga dapat diperoleh fakta-fakta yang sesuai dengan permasalahan peniliti. Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap

aspek-aspek “luar” dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007, hlm 132). Sedangkan

kritik internal menekankan aspek “dalam” yaitu isi dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007, hlm 143). Fungsi kritik berguna sehingga karya sejarah merupakan produk dari suatu proses ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan bukan hasil dari suatu fantasi, manipulasi atau fabrikasi sejarawan (Sjamsuddin, 2007, hlm. 132).


(18)

3. Interpretasi, yaitu menafsirkan keterangan-keterangan sumber secara logis dan rasional dari fakta dan data yang telah terkumpul dengan cara dihubungkan sehingga menjadi kesatuan yang utuh. Menurut Gottschalk

dalam Ismaun (2005, hlm. 56) menyebutkan bahwa “penafsiran sejarah itu

mempunyai tiga aspek penting, yaitu : pertama, analisis-kritis : menganalisis struktur intern, kedua, historis-substantif : menyajikan suatu uraian prosesual dengan dukungan fakta yang cukup sebagai ilustrasi suatu perkembangan; dan yang ketiga, sosial-budya: memperhatikan manifestasi insani dalam interaksi dan interelasi budaya.

4. Historiografi yang merupakan penulisan sejarah dimana historiografi ini adalah tahapan terakhir dalam penelitian sejarah dari proses penyusunan hasil penelitian yang telah diperoleh sehingga menjadi kesatuan yang utuh dalam menyajikan gambaran sejarah dalam bentuk skripsi, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenaran ilmiahnya. Menurut Ismaun (2005, hlm. 28-29) historiografi adalah “usaha untuk mensintesiskan data-data dan fakta-fakta sejarah menjadi suatu kisah yang jelas dalam bentuk lisan maupun

tulisan, baik dalam buku atau artikel maupun perkuliahan sejarah”.

Selanjutnya penulis membagi langkah-langkah penelitian tersebut kedalam tiga pembahasan, yaitu pembahasan mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan laporan penelitian.

3.1. Persiapan Penelitian

Pada tahap ini awalnya dilakukan proses penentuan metode serta teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data penlitian menggunakan studi literatur, yakni mencari sumber tertulis yang relevan dan terdapat hubungan dengan permasalahan-permasalahan yang akan dikaji, baik berupa buku, artikel dalam jurnal, maupun hasil karya ilmiah seperti skripsi. Tahapan penelitian antara lain:


(19)

3.1.1. Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian

Tahap ini merupakan tahap yang paling awal dalam melaksanakan suatu penelitian. Pada tahap ini penulis melakukan proses memilih dan menentukan topik penelitian. Penentuan topic penilitian dari skripsi ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap mata kuliah Sejarah Peradaban Barat dan juga Sejarah Kebangkitan Negara-Negara Asia yang pernah diikuti penulis ketika masih duduk dibangku kuliah Jurusan Pendidikan Sejarah, oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk menulis sebuah skripsi yang bertemakan mengenai sejarah kawasan.

Pada semester enam penulis mengikuti mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah yang mewajibkan penulis untuk membuat proposal skripsi. Awalnya penulis mendapatkankan ide untuk menulis tentang Invasi Uni Soviet di Afghanistan namun ketika penulis mengikuti perkuliahan Sejarah Kebangkitan Negara-Negara Asia yang di ampu oleh Bapak Drs. H.R. Achmad Iriyadi pada saat itu beliau menjelaskan bahwa Invasi Uni Soviet ke Afghanistan itu disebabkan dari Doktrin Brezhnev. Rasa penasaran pun muncul di dalam diri penulis, siapa Brezhnev itu dan untuk apa Brezhnev itu menerapkan doktrinnya di Afghanistan. Selanjutnya penulis mulai mencari sumber bacaan baik itu dari buku maupun dari internet yang berhubungan dengan Doktrin Brezhnev yang diterapkan di Afghanistan.

Setelah membaca berbagai dari referensi, ternyata Doktrin Brezhnev itu berdampak kepada perkembangan politik di Afghanistan. Akhirnya, penulis membuat

proposal skripsi dengan judul “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan

Politik di Afghanistan 1979-1989”. Proposal penulis dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Bapak Drs. H.R. Achmad Iriyadi, kemudian beliau menyetujui tema yang diajukan oleh penulis serta penulis juga diberi masukan dan juga saran agar penulis lebih banyak membaca sumber referensi mengenai topik yang akan penulis kaji. Selanjutnya proposal yang sudah dibuat oleh penulis kemudian diajukan untuk kemudian dipresentasikan pada mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah, peniliti mendapat banyak masukan dari dosen mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah


(20)

tersebut yaitu Bapak Drs. H. Ayi Budi Santosa, M.Si yang hadir untuk memberi masukan terhadap proposal yang dipresentasikan.

Ada beberapa masukan antara lain mengenai latar belakang yang harus jelas dan mengapa judul proposal yang penulis ajukan itu sangat penting untuk dijadikan penelitian dalam bentuk skripsi, selain itu beliau juga memberi masukan tentang rumusan masalah agar dipersempit ruang lingkupnya sehingga rumusan masalah yang penulis buat itu menjadi lebih terfokus dan jelas. Setelah penulis merevisi proposal hasil dari mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah, peniliti kemudian mencoba mengajukan proposal skripsi tersebut kepada Bapak Drs. H. Ayi Budi Santosa, M.Si selaku ketua Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) pada tanggal 9 September 2014.

Adapun isi proposal penelitian yang diajukan penulis memuat tentang : a. Judul Penelitian

b. Latar Belakang Penelitian c. Rumusan dan Batasan Masalah d. Tujuan Penelitian

e. Manfaat Penelitian f. Kajian Pustaka g. Metode Penelitian

h. Struktur Organisasi Skripsi i. Daftar Pustaka

3.1.2. Penyusunan Rancangan Penelitian

Setelah melakukan pengajuan judul ke TPPS, penulis kemudian melakukan seminar proposal pada hari Rabu tanggal 17 September 2014 bertempat di di Laboratorium Jurusan Pendidikan Sejarah, Lantai 4 gedung FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam seminar proposal tersebut penulis mendapat masukan dari Bapak Dr. Nana Supriatna, M.Ed selaku calon pembimbing I, diantaranya beliau memberi masukan agar latar belakang tidak terlalu meluas, lebih dipersempit lagi dan jelas, beliau juga memberi masukan agar dalam penulisan skripsi ini menggunakan


(21)

ilmu bantu lain atau dengan kajian interdisipliner (kajian ilmu lain) yang berkaitan dengan penulisan, selain itu penulis juga diberi masukanagar permasalahan lebih difokuskan.Selanjutnya, penulis juga mendapat masukan dari Bapak Drs. H. R. Achmad Iriyadi selaku calon pembimbing II, beliau memberi masukan mengenai penggunaan dan tambahan landasan teori dan konsep yang digunakan harus sesuai dan relevan dengan topik yang akan dikaji. Adapun judul yang diajukan penulis

berjudul “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik di Afghanistan Tahun 1979-1989”.

Setelah disetujui, maka pengesahan penelitian ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dandari Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung No.No.10/TPPS/JPS/PEM/2014. Dalam surat keputusan itu, ditentukan bahwa Bapak Dr. Nana Supriatna, M. Ed sebagai Pembimbing I dan Bapak Drs. H. R. Achmad Iriyadi sebagai Pembimbing II.

3.1.3. Proses Bimbingan

Bimbingan merupakan suatu kegiatan konsultasi yang dilakukan oleh penulis baik dengan dosen pembingbing I maupun dosen pembingging II. Proses bimbingan sangat diperlukan oleh penulis untuk membantu dalam proses penyusunan skripsi. Berdasarkan Surat Keputusan penunjukan dosen pembingbing yang dikeluarkan oleh TPPS dan juga Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung pada tanggal 10 Oktober 2014, dalam penyusunan ini peneliti dibimbing oleh Bapak Dr. Nana Supriatna, M. Ed selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. H. R. Achmad Iriyadi selaku Pembimbing II.

Kegiatan bimbingandilakukan bab demi bab secara intensif sehingga penulis dan dosen pembingbing dapat berkomunikasi dengan baik. Kegiatan bimbingan ini dilakukan setelah sebelumnya penulis menghubungi pembingbing dan dibuat jadwal kesepkatan dan jadwal pertemuan untuk selanjutnya melakukan proses bimbingan. Proses bimbingan ini sangat penting karena dari proses bimbingan itu penulis mendapatkan saran serta masukan-masukan yang sangat penting sehingga membantu


(22)

penulis untuk menyelesaikanpenulisan skripsi ini. Selanjutnya, dengan adanya proses bimbingan ini, penulis dapat mengetahui dimana letak kesalahan dan kekurangan pada penulisan skripsi ini sehingga kesalahan dan kekurangan itu bisa diperbaiki agar penilitian ini menjadi penelitian dalam bentuk skripsi yang baik dan benar serta revelan dengan anjuran yang sesuai dengan penulisan karya ilmiah.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian merupakan serangkaian langkah-langkah yang akan dilakukan peniliti berdasarkan metode yang digunakan oleh penulis. Langkah ini merupakan proses yang penting dalam penulisan skripsi mulai dari tahap heuristik, kritik, interpretasi sampai historiografi. Adapun uraian dari keempat tahap tersebut adalah sebagai berikut :

3.2.1. Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Heuristik merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan berbagai sumber sejarah, dan sumber sejarah itu dapat berupa sumber tertulis, baik sumber primer maupun sumber sekunder yang relevan dengan permasalahan penelitian. Sumber-sumber yang penulis kumpulkan merupakan sumber tulisan yang berkaitan dengan Doktrin Brezhnev Serta Dampaknya Terhadap Perkembangan Politik di Afghanistan.

Dalam penelitian ini, peneliti memakai sumber-sumber tertulis atau dengan menggunakan teknik studi literatur. Sumber primer maupun sumber sekunder yang relevan dengan permasalahan penelitian. Teknik studi literatur digunakan penulis untuk mengumpulkan sumber-sumber atau tulisan yang dianggap relevan dengan masalah penelitian. Adapun jenis-jenis sumber yang digunakan penulis adalah buku, skripsi, jurnal, sumber internet dan beberapa buku dalam bentuk electronic book.

Penulis berhasil mengumpulkan berbagai sumber buku, karya ilmiah maupun jurnal sebagai sumber literatur yang diperoleh dari :


(23)

a. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. Di perpustakaan ini penulis mendapatkan sumber buku antara lain : Perang Afganistan: Di Balik Perseteruan AS vs Taliban karya Hot Copy (2002), Hukum Internasional Bagian Damai karya G.P.H. Djatikoesoemo (1956), Teori Sosiologi Modern karya Bernard Raho (2007), Teori Sosiologi Modern karya George Ritzer dan Douglas J. Goodman (2007), Geopolitik karya Imam Hidayat dan Mardiono (1983), Metodologi Penelitian Sejarah karya D. Abdurrahman (2007), Mengerti Sejarah karya Louis Gottschalk yang diterjemahkan oleh Nugroho Notosusanto (1986), Ideologi dan Masyarakat: Kajian Sejarah Eropa karya Nana Supriatna (2002). Sedangkan penelitian dalam bentuk skripsi penulis mendapatkan : Anwar Hermansyah, (2001), Pemikiran Dr. Abdullah Azzam Tentang Jihad dan Pengaruhnya di Afhganistan (1979-1989), skripsi pada FPIPS UPI dan Elsa Hutama (2009), “Peranan kaum Pashtun dalam bidang politik dan pemerintahan di Afghanistan selama masa invasi Uni Soviet (1979-1989)”, Skripsi pada FPIPS UPI.

b. Perpustakaan Universitas Indonesia. Di perpustakaan ini penulis mendapatkan sumber rujukan berupa buku dan skripsi yang menjadi acuan dalam penelitian ini, sumber buku antara lain: Afghanistan : The First Five Years of Soviet Occupation karya J. Bruce Amstutz (1986), The Soviet Union Under Brezhnev karya William J. Tompson (2003), Soviet foreign policy since World War II karya Joseph L. Nogee dan Robert H. Donaldson (1992) sedangkan penelitian dalam bentuk skripsi penulis mendapatkan dari Pandji Putranto, (1985), Uni Soviet dibawah kepemimpinan Brezhnev 1977-1982, Skripsi pada FISIP UI. Usep Hermawan, (1989), Perbedaan Strategi Antara Amerika Serikat dan Republik Federasi Jerman sebagai anggota NATO dalam menghadapi invasi Uni Soviet di Afghanistan 1980-1981, Skripsi pada FISIP UI. Rosmita, (1989), Krisis Afghanistan 1979-1988: Pengaruh Perimbangan Kekuatan Amerika Serikat-Uni Soviet di Asia Tengah, Skripsi pada FISIP UI.


(24)

c. Perpustakaan Centre For Strategic And International Studies (CSIS). Di Perpustakaan ini penulis mendapatkan sumber buku antara lain : Jihad Osama Versus Amerika karya Adian Husaini (2001), selain buku penulis juga mendapatkan Jurnal Analisis CSIS Tahun 1979, 1980, dan jurnal Analisis CSIS tahun 1983.

d. Perpustakaan dan Arsip Daerah Jawa Barat. Di perpustakaan ini penulis mendapatkan sumber buku antara lain : Ulasan Politik Pakta Warsawa dan Comecon karya R. Ambarman (1983), Taliban dan Multi Konflik Di Afghanistan karya W. Maley (1999).

e. Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika. Di perpustakaan ini penulis mendapatkan sumber buku antara lain : Timur Tengah Pusaran Strategis Dunia karya Kirdi Dipoyudo (1981), Beruang Merah Rusia Mengcengkram Afghanistan karya Anas Sadaruwan dan Anshari Thayib (1980), Asia Selatan Dalam Sejarah karya Tuti Nuriah Erwin (1990), Perang Mendatang Antara Rusia & Tjina karya Harrison E. Salisburry yang diterjemahkan oleh H.K. Dewani (1971), Politik Luar Negeri RRC karya Robert G. Sutter yang diterjemahkan oleh Rizal Sukma (1991), Kecendrungan Timur-Tengah Tahun 1980-an karya Dr. M. Amien Rais (1983), Soviet Foreign Policy In A Changing World karya Robbin F. Laird dan Erik P. Hoffmann (1986), Afghanistan: The Soviet War karya Edward R. Girardet (1985), Regime Change in Afghanistan: Foreign Intervention and the Politics of Legitimacy karya Amin Saikal dan William Maley (1991), The Soviet Union In The 1980s karya Erik P. Hoffmann (1984), Soviet Foreign Policy Aims and Accomplishments from Lenin to Brezhnev karya Erik P. Hoffmann (1987). Artikel Jurnal Hubungan Internasional 2 tahun 2002 serta skripsi dari Dupen Sinaga (1987), “Perebutan Pengaruh Dan Kekuasaan Antara Amerika Serikat-Uni Soviet Di Kawasan Asia Timur”. Skripsi pada Fakultas Sosial Politik Universitas Jayabaya Jakarta.

f. Perpustakaan Pusat Dinas Sejarah Angkatan Darat. Di perpustakaan ini penulis mendapatkan sumber buku antara lain : Hukum Bangsa-Bangsa


(25)

karya J.L. Brierly diterjemahkan oleh Moh. Radjab (1963), Pengantar Sosiologi Politik karya Rafael Raga Maran (2001), 11 Macan Asia Musuh Amerika karya Amir Hendarsah (2007) dan Jurnal Prisma dengan tajuk Meninjau Kembali Pertahanan Indonesia (2010).

g. Koleksi pribadi penulis diantaranya buku Sejarah Sebagai Ilmu karya Ismaun (2005), Metodologi Sejarah karya Helius Sjamsuddin (2007), Politik Antar Bangsa karya Hans J. Morgenthau yang diterjemahkan oleh S. Maimoen dkk (2010), Tokoh-Tokoh Dunia Abad ke-20 karya Assa Briggs (1988), Bersama Mujahidin Afghanistan karya Muhammad Abdul Quddus (1992), KGB: Dinas Rahasia Dan Mata-Mata Uni Soviet karya John Baron yang diterjemahkan oleh B. Dictus Soetadi (1985), Dari Uni Soviet Hingga Rusia karya Andi Rafael Saputra (2014).

h. Koleksi pribadi dari teman diantaranya buku Perjalanan Gerakan Jihad (1930-2002): Sejarah, Eksperiman dan Evaluasi karya Mush’ab As-Suri (2009), Dasar-Dasar Ilmu Politik karya Miriam Budiardjo (1999), Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan Latar Belakang Budayanyakarya A. Fakhrurodji (2005),

i. Sumber internet berupa e-book (elektronik book) dalam situs online dlbin.com, buku yang didapatkan antara lain : buku The Rise and Fall of the Brezhnev Doctrine in Soviet Foreign Policy karya Matthew J. Ouimet (2003), America's Afghanistan War : The Success That Failed karya Jagmohan Meher (2004).

Setelah semua sumber diperoleh selanjutnya penulis membaca, memahami, mengkaji, dan membandingkan antara sumber satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar penulis memperoleh pehaman yang benar-benar jelas dan rinci. Hal tersebut juga bertujuan agar penulis menjadi lebih mudah di dalam menjalankan proses penulisan skipsi ini. Untuk sumber literatur yang menggunakan bahasa Inggris baik berupa e-book maupun jurnal, penulis terlebih dahulu membaca buku atau jurnal tersebut lalu menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia setelah itu


(26)

membandingakan dengan sumber lainnya yang relevan agar diperoleh pemahaman yang jelas dan sesuai dengan permasalahan yang dikaji.

3.2.2. Kritik Sumber

Setelah upaya pencarian dan pengumpulan sumber dilakukan, penulis selanjutnya melakukan langkah berikutnya yaitu melakukan kritik terhadap sumber-sumber sejarah yang digunakan sebagai bahan penulisan skripsi ini. Pada tahap ini penulis melakukan upaya penilaian dan mengkritik sumber-sumber yang ditemukan baik dari buku, jurnal, skripsi, internet maupun sumber-sumber tertulis lainnya yang relevan dengan bahasan yang dikaji.

Kritik adalah kegiatan-kegiatan analitis yang harus ditampilkan oleh para sejarawan terhadap dokumen-dokumen setelah terkumpul berupa arsip (Sjamsuddin, 2007, hlm. 130). Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.131) tujuan dari kritik sumber ialah bahwa setelah sejarawan berhasil mengumpulkan sumber-sumber dalam penelitiannya, ia tidak akan menerima begitu saja apa yang tercantum dan tertulis pada sumber itu, langkah selanjutnya ia harus menyaringnya secara kritis, terutama terhadap sumber-sumber pertama agar terjaring fakta yang menjadi pilihannya. Untuk Selanjutnya, kritik sumber ini terbagi menjadi dua, yaitu kritik internal dan eksternal.

3.2.2.1. Kritik Eksternal

Kritik eksternal ialah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap

aspek-aspek “luar” dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007, hlm.132). Kritik eksternal dapat diartikan juga sebagai cara untuk menilai keaslian sumber yang didapat oleh penulis. Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.134) kritik eksternal harus menegakkan fakta dari kesaksian bahwa benar-benar diberikan oleh orang yang bersangkutan pada waktu itu (authenticity), kesaksian yang telah diberikan itu telah bertahan tanpa ada perubahan (uncorupted), tanpa ada suatu tambahan-tambahan atau penghilangan-penghilanganyang substansial (integrity). Kritik eksternal dilakukan untuk menilai kelayakan sumber-sumber sejarah yang dijadikan bahan penunjang dalam penulisan skripsi dari aspek luar sebelum melihat isi dari sumber tersebut.


(27)

Dengan demikian setiap sumber yang diperoleh harus melalui uji kelayakan yang meliputi aspek-aspek terluar dari sumber tersebut. Kritik eksternal pada dasarnya menitikberatkan pada pengujian otensitas dan integritas sumber. Dalam penelitian ini, penulis melakukan kritik sumber terhadap sumber-sumber yang akan digunakan dalam penulisan skripsi.

Penulis menyadari bahwa sumber yang penulis temukan merupakan sumber sekunder, karena untuk mendapatkan sumber primer berupa dokumen-dokumen mengenai Doktrin Brezhnev yang berdampak kepada perkembangan politik di Afghanistan yang terjadi selama kurun waktu 1979-1989 sulit untuk didapatkan. untuk itu temuan sumber dalam proses penyusunan penelitian ini lebih banyak berupa sumber sekunder seperti buku-buku maupun jurnal sehingga penulis tidak melukan kritik eksternal.

Sumber buku yang ditemukan,penulis kategorikan menjadi dua, yakni kategori buku elektronik (ebook) dan kategori buku cetak yang wujudnya ada atau nampak. Kritik eksternal terhadap buku-buku elektronik (ebook), penulis melakukan kritik dari aspek latar belakang penulis buku untuk melihat otentitasnya yang berhubungan dengan tema dari penulisan skripsi ini, penerbit buku serta tahun penerbitan buku.

Kritik terhadap penulis dari buku yang dijadikan sebagai sumber dilakukan untuk melihat asal usul atau latar belakang penulis dan juga tahun penerbitan buku tersebut. Seperti contoh kritik eksternal terhadap jenis buku elektronik yang penulis lakukan adalah membandingkan buku The Rise and Fall of the Brezhnev Doctrine in Soviet Foreign Policy (The New Cold War History) karya Matthew J. Ouimet (2003) dengan bukuAmerica's Afghanistan War : The Success That Failed karya Jagmohan Meher (2004). Dilihat dari sisi penulis buku tersebut, keduanya memiliki latar belakang yang berbeda jika Matthew J. Ouimet adalah seorang analis kebijakan luar negeri di Departemen Luar Negeri AS sedangkan Jagmohan Meher adalah Profesor dan Kepala Departemen Ilmu Politik Akademi Pertahanan Nasional di India.

Matthew J. Ouimet berpendapat bahwa Doktrin Brezhnev di dalam pemerintahan Uni Soviet adalah untuk membenarkan intervensi atas Cekoslovakia pada tahun 1968 demi kepentingan nasional Uni Soviet terhadap Blok Timur serta


(28)

penggunaan intervensi militer sebagai alat kebijakan.Pada akhir tahun 1970 para pemimpin Uni Soviet menerapkan norma ideologi yang ketat bagi anggota Pakta Warsawa yang tergabung didalam Blok Timur. Subsidi minyak yang begitu besar untuk Blok Timur sepanjang tahun 1970-an begitu dibutuhkan yang mengakibatkan Uni Soviet untuk campur tangan di Afghanistan pada tahun 1979 dan Brezhnev menjalankan Doktrinnya disana. Kebijakan luar negeri Brehznev berfokus kepada detente. Namun, sebagian besar dari usahanya itu dikhususkan untuk kekuatan militer yang ketat dalam menegakkan kontrol Komunis yang ketat di negara-negara satelit.

Sedangkan Jagmohan Meher lebih melihat respon Amerika Serikat terhadap perkembangan di Afghanistan terutama berfokus pada reaksi Amerika Serikat terhadap invasi yang dilakukan Uni Soviet ke Afghanistan pada bulan Desember 1979 yang berdampak kepada bagaimana sikap Amerika terhadap Afghanistan sehingga disini perlunya Amerika mengambil keputusan atas apa yang dilakukan Uni Soviet di Afghanistan. Meher menyoroti perspektif baru pada hubungan Amerika Serikat dengan Afghanistan selama perang dingin.

Sementara kritik eksternal terhadap sumber buku yang wujudnya ada atau nampak, selain dari penulis dan tahun terbit buku tersebut, kritik juga dilakukan terhadap jenis kertas yang digunakan apakah buram atau putih, apakah buku tersebut masih utuh atau sudah ada bagian yang robek serta melihat cover dari buku tersebut apakah asli atau hanya fotocopian. Sebagai contoh, kritik eksternal yang penulis lakukan terhadap buku yang ditulis oleh Drs. R. Ambarman dengan judul Ulasan Politik Pakta Warszawa dan Comecon yang diterbitkan di Bandung tahun 1983. Buku ini merupakan cetakan kedua, setelah sebelumnya buku cetakan pertama diterbitkan tahun 1975 dimana isinya tidak mengalami perubahan, perbedaannya hanya pada sampul atau cover buku tersebut.

Penulis mendapatkan buku tersebut di Perpustakaan dan Arsip Daerah Jawa Barat dalam kondisi yang baik tanpa ada bagian yang sobek sedikitpun ditambah dari latar belakang penulis yang pernah menjabat sebagai staff diplomatik di Perwakilan Republik Indonesia Roma-Italia dan Warszawa Polandia, beliau juga merupakan anggota misi diplomatik di negara-negara Eropa, Asia, Mesir, Lebanon dan Syiria


(29)

selain itu beliau juga merupakan dosen mata pelajaran Hukum Internasional sekaligus menjabat sebagai Sekertaris Fakultas Sosial Politik di Universitas Swasta.

Selain itu, contoh lain adalah buku yang penulis gunakan yaitu buku yang berjudul Bersama Mujahidin Afghanistan karya Muhammad Abdul Quddus yang diterbitkan di Jakarta tahun 1992. Penulis mendapatkan buku tersebut dengan membeli online di jejaring sosial Facebook. Latar belakang penulis buku ini merupakan wartawan harian terkemuka di Mesir yaitu Akhbarul Yaum, ia berhasil menorobos dan memasuki daerah Afghanistan lewat perbatasan Pakistan, untuk melihat dari dekat perjuangan rakyat Afghanistan menentang rezim komunis Uni Soviet. Buku ini merupakan buku terjemahan dari bahasa aslinya yakni bahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga membuat penulis mudah dalam membaca dan memahaminya.

Dalam melakukan kritik eksternal terhadap sumber-sumber tertulis yang berupa buku, penulis tidak menyeleksinya secara ketat hanya mengklasifikasikannya dari aspek latar belakang penulis buku untuk melihat keotensitasannya sehubungan dengan tema penulisan skripsi ini, lalu tahun terbit karena semakin kekinian angka tahunnya maka akan semakin baik. selain itu, penulis meniliti dari warna kertas yang digunakan, apakah berwarna buram atau putih bersih.

Kategori penulis sumber dimaksudkan untuk mengetahui dari mana asal penulis. Adapun kritik dalam karakteristik sumber yaitu membedakan dan mengelompokkan dalam bentuk buku atau lainnya. Kritik terhadap penulis sumber dilakukan dengan tujuan mengetahui asal-usul penulis sumber dan latar belakang penulis.Dari contoh buku diatas, disini penulis menyimpulkan bahwa buku-buku tersebut layak dijadikan sebagai sumber. Hal ini dapat kita lihat dari segi kelayakan dilihat dari aspek latar belakang penulis, tahun terbit serta penerbit buku.

3.2.2.2. Kritik Internal

Kritik internal merupakan kebalikan dari kritik eksternal. Pada tahap ini penulis membaca seluruh sumber-sumber yang diperoleh pada tahap heuristik, lalu kemudian melakukan penilaian terhadap sumber-sumber dan kemudian dibandingankan dengan


(30)

sumber-sumber lainnya yang didapat penulis. Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.143) kritik internal merupakan penilaian terhadap aspek-aspek “dalam”, yaitu isi dari sumber sejarah setelah sebelumnya disaring melalui kritik eksternal.

Pada tahap ini penulis kemudian melakukan kritik internal untuk menguji kredibilitas sumber yang diperoleh. Tahap ini juga merupakan kegiatan untuk menilai aspek dalam dari suatu sumber, sehingga dapat diketahui kelayakan dari sumber yang akan digunakan. Penggunaan sumber dengan sudut pandang yang berbeda dilakukan penulis untuk mendapatkan objektifitas dan meminimalisir subjektifitas dari suatu sumber.

Dalam melakukan kritik internal penulis berusaha untuk menyaring dan menganalisis semua sumber-sumber yang didapatkan. Sebagai contoh penulis melakukan kritik internal terhadap buku yang berjudul Regime Change In Afghanistan : Foreign Intervention And The Politics Of Legitimacy karya William Maley dan Amien Saikal yang disusun berdasarkan tujuan penelitian William Maley sendiri adalah Profesor Diplomasi di Asia-Pacific College of Diplomacy, di mana ia menjabat sebagai Direktur. Dia juga mengajar selama bertahun-tahun di Sekolah Politik, Universitas College, University of New South Wales, Akademi Pertahanan Australia, dan telah menjabat sebagai Visiting Professor di Akademi Diplomatik Rusia sedangkan Amien Saikal adalah Profesor Ilmu Politiksekaligus Guru Besar Ilmu Politik di Universitas Nasional Australia. Profesor Saikal telah mengkhususkan diri dalam bidang politik, sejarah, ekonomi politik dan hubungan internasional dari Timur Tengah dan Asia Tengah.

Buku ini merupakan suatu studi tentang perubahan rejim yang terjadi di Afghanistan. Penulis menemukan bahwa keterlibatan Uni Soviet di Afghanistan sebagai suatu tindakan yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat. Juga diungkapkan bagaimana Uni Soviet memutuskan untuk melakukan intervensi ke Afghanistan sebagai suatu langkah untuk menyelamatkan rezim komunis yang terancam oleh perlawanan yang dilakukan Mujahidin. Bagian lain dalam buku ini membahas tentang perkembangan golongan oposisi Mujahidin yang menentang kekuatan Uni Soviet dan rejim Babrak Karmal. Penulis juga melihat


(31)

bagaimana rakyat Afghanistan menanggapi invasi yang dilakukan Uni Soviet yang berdampak kepada kehidupan sosial dan politik. Digambarkan pula bagaimana usaha dari PBB yang mendukung perundingan di Geneva tentang penarikan mundur tentara Uni Soviet dari Afghanistan. Buku ini memfokuskan bahasan pada negosiasi yang terjadi di Afghanistan yang berakhir dengan ditandatanganinya Geneva Accords pada bulan April 1988.

Sedangkan dalam bukunya Afghanistan: The Soviet War karya Edward R. Girardet yang disusun berdasarkan pengalaman pribadi Girardet yang merupakan seorang jurnalis Eropa-Amerika sekaligus reporter untuk The Christian Science Monitor, US News dan World Report penulis menemukan bahwa masalah Afghanistan adalah masalah besar di Amerika Serikat selama beberapa bulan ketika Tentara Merah Uni Soviet menginvasi negara itu pada akhir 1979. Afghanistan adalah salah satu negara yang di invasi oleh Uni Soviet, sebelumnya ada negara seperti Hungaria pada tahun 1956 dan Cekoslowakia pada tahun 1968 yang di invasi oleh Uni Soviet. Dalam buku ini dijelaskan juga bagaimana Pemerintah Afghanistan meminta agar pemerintah Uni Soviet memasukan pasukan Uni Soviet di Afganistan saat musim semi dan musim panas tahun 1979. Mereka meminta bantuan kepada pasukan Uni Soviet untuk menyediakan keamanan dan meningkatkan efektivitas dalam menghadapai perlawanan Mujahidin.

Setelah melakukan kaji banding terhadap kedua buku tersebut peniliti menyimpulkan bahwa pada dasarnya kedua buku itu melihat kebijakan Uni Soviet di bawah Brezhnev dengan mengintervensi Afghanistan adalah sebuah tindakan yang berdampak kepada kehidupan sosial maupun politik. Jika melihat kepada dampak sosial akan menimbulkan konflik antara Pemerintahan Afghanistan dukungan Uni Soviet dengan Gerilyawan Mujahidin sedangkan dampak politik dapat menimbulkan perubahan politik yang akan mengganggu stabilitas kemanan di wilayah Asia Selatan maupun Timur-Tengah terutama setelah Uni Soviet menunjuk Babrak Karmal sebagai Presiden Afghanistan ini yang akan menjadi ancaman serius bagi Amerika Serikat di wilayah Asia Selatan maupun Timur-Tengah.


(32)

Berdasarkan dari hasil melakukan kritik internal, penulis mendapatkan kesesuaian pendapat dan sumber tersebut dapat dipercaya sehingga penulis berasumsi bahwa hasil tersebut valid untuk dijadikan acuan untuk penelitian yang dilakukan penulis.

3.2.3. Interpretasi

Interpretasi atau penafsiran adalah pemberian makna terhadap fakta-fakta yang penulis dapatkan dari sumber-sumber sehingga tercipta panafsiran yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Setelah fakta-fakta tersebut berhasil dirumuskan dan disimpulkan, kemudian dilakukan penafsiran untuk kemudian menuju kepada tahap akhir dari penelitian yaitu penulisan sejarah.

Menutur Gottschalk (1986, hlm. 23-24) “penafsiran sejarah itu mempunyai tiga aspek penting, yaitu analitis-kritis, historis-substantif, dan sosial-budaya”. Aspek analitis-kritis menganalisis struktur internal, pola-pola hubungan antara fakta yang satu dengan fakta lainnya, dan gerak dinamika dalam sejarah. Historis-substantif menyajikan suatu uraian dengan dukungan fakta yang cukup sebagai ilustrasi suatu perkembangan. Sedangkan yang terakhir aspek sosial-budaya lebih memperhatikan manifestasi insani dalam interaksi dan hubungan sosial-budaya.

Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.164) “terdapat dua macam cara penafsiran yang ada kaitannya dengan faktor-faktor pendorong sejarah yaitu determinisme dan kemauan bebas manusia serta kebebasan manusia mengambil keputusan”.Bentuk -bentuk dari deterministik itu ada determinisme rasial, penafsiran geografis,

interpretasi ekonomi, penafsiran (teori) “orang besar”, penafsiran spiritual atau idealistik, penafsiran ilmu dan teknologi, penafsiran sosiologis dan penafsiran sintesis.

Penulis menggunakan filsafah sejarah yang diterministik dalam melakukan penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah. Filsafah sejarah yang deterministik ini menolak semua penyebab yang berdasarkan kebebasan manusia dalam menentukan dan mengambil keputusan sendiri dan menjadikan manusia semacam robot, yang kekuatannya ditentukan oleh kekuatan yang berasal dari luar dirinya. Tenaga-tenaga


(33)

yang berada di luar diri manusia berasal dari dunia fisik seperti faktor geografis, faktor etnologi, faktor dalam lingkungan budaya manusia seperti sistem ekonomi dan sosial (Sjamsuddin, 2007, hlm.163).

Diantara bentuk-bentuk dari penafsiran deterministik, penulis memilih untuk menggunakan penafsiran sintesis. Penafsiran ini mencoba menggabungkan semua faktor atau tenaga yang menjadi penggerak sejarah. Menurut Barnes dalam

Sjamsuddin (2007, hlm. 170) mengatakan bahwa “dalam penafsiran sintesis ini, tidak ada satu kategori “sebab-sebab” tunggal yang cukup untuk menjelaskan semua fase

dan periode sejarah”. Perkembangan dan jalannya sejarah digerakkan oleh beberapa faktor dan tenaga bersama-sama dan manusia tetap sebagai pemeran utamanya. Pemilihan penafsiran sintesis dilakukan karena Doktrin Brezhnev yang dijalankan di Afghanistan tidak terlepas dari faktor-faktor pendorong seperti politik Brezhnev untuk memperluas dan memperkuat pengaruh komunis ke wilayah Asia termasuk Asia Selatan, khususnya Afghanistan.

Interpretasi sementara penulis tentang Doktrin Brezhnev yang berdampak kepada perkembangan politik di Afghanistan tahun 1979-1989, peneliti berpendapat bahwa Uni Soviet dibawah Leonid Brezhnev ingin memperluas serta memperkuat pengaruh Uni Soviet dengan idelogi komunisnya di wilayah Asia Selatan dan Timur Tengah khususnya Afghanistan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan Brezhnev menerapkan doktrinnya di Afghanistan, a). Ancaman kudeta yang dilakukan gerilyawan Mujahidin terhadap pemerintahan komunis Afghanistan, b). Kedudukan Uni Soviet di kawasan Asia semakin terancam oleh Republik Rakyat Tiongkok dan juga Amerika Serikat, situasi ini mendorong Brezhnev untuk mempercepat dan meningkatkan pengaruhnya atas Afghanistan, c). Afghanistan merupakan Negara yang sangat strategis bagi Uni Soviet, Afghanistan merupakan jalan persimpangan di Asia Selatan maupun Timur-Tengah dan pangkalan pos komando untuk mengawasi jalaur perdagangan dan lalu lintas laut di Samudra Hindia, d). Afghanistan begitu penting bagi Uni Soviet karena dekat dengan sumber minyak yang berada di kawasan Telak Persia.


(34)

3.2.3.1. Pendekatan

Penulis menggunakan pendekatan interdisipliner dalam melakukan interpretasi. Pendekatan ini menggunakan bantuan dari berbgai disiplin ilmu yang serumpun, yaitu ilmu-ilmu sosial. Penggunaan ilmu bantu ini dimaksudkan untuk mempertajam hasil analisis. Dalam pendekatan interdisipliner ini penulis menggunakan ilmu bantu lain yang berupa ilmu politik dan sosiologi. Ilmu politik yang digunakan antara lain teori geopolitik, teori intervensi, teori okupasi, teori kekuasaan, konsep doktrin dan konsep politik luar negeri. Sedangkan ilmu sosiologi yang digunakan adalah teori konflik.

Teori geopolitik digunakan penulis untuk mengkaji serta menganalisis tujuan intervensi yang dilakukan Uni Soviet terhadap Afghanistan. Jika kita melihat faktor geografis, Uni Soviet itu sendiri dekat dengan wilayah Afghanistan mengingat geopolitik mengkaji makna strategi politis suatu wilayah yang mencakup lokasi, luas dan sumber daya alamnya yang dapat mempengaruhi kepentingan Uni Soviet di kawasan Asia.

Teori konflik penulis gunakan untuk menganalisis keadaan masyarakat Afghanistan pada saat pendudukan Uni Soviet di Afghanistan pada tahun 1979 sampai dengan 1989 terutama setelah munculnya Doktrin Brezhnev yang berdampak terhadap perkembangan politik di Afghanistan yang berdampak menimbulkan gesekan-gesekan antara pemerintahan komunis Afghanistan yang di dukung oleh Uni Soviet dengan para pejuang Mujahidin.

Konsep intervensi dalam kaitannya dengan skripsi ini digunakan untuk menganalisis akibat yang ditimbulkan dari kebijakan Uni Soviet dengan mengintervensi Afghanistan atas dasar Doktrin Brezhnev yang diterapkan di Afghanistan yang berdampak kepada apa yang dinamakan Perang Afghanistan antara pemerintahan komunis Afghanistan yang didukung Uni Soviet melawan para Mujahidin anti pemerintahan komunis yang didukung Amerika Serikat, intervensi ini dapat mengganggu stabilitas dan keamanan diwilayah Asia Selatan dan Timur Tengah.


(35)

Konsep okupasi penulis gunakan untuk menganalisis upaya yang dilakukan Uni Soviet di Afghanistan yang berusaha memperluas kedaulatan negara tersebut dengan cara menduduki Afghanistan tujuannya yaitu untuk menyebarluaskan paham ideologi komunis ke wilayah Asia termasuk Afghanistan dan juga untuk mendukung rezim pemerintahan di Afghanistan yang pro Moskow.

Konsep doktrin dalam kaitannya dengan skripsi ini digunakan penulis untuk menganalisis dari doktrin Brezhnev yang diterapkan di Afghanistan sebagai langkah dari kebijakan negara Uni Soviet untuk memperluas pengaruhnya ke wilayah Asia Selatan termasuk Afghanistan yang berdampak kepada perkembangan politik dalam kurun waktu 1979-1989.

Konsep politik luar negeri penulis gunakan untuk menganalisis tujuan dari Doktrin Brezhnev yang ditindaklanjuti dengan invasi Afghanistan oleh Uni Soviet pada tahun 1979 sebagai kebijakan politik luar negeri Uni Soviet yang dikeluarkan Brezhnev dimana Doktrin itu berpengaruh terhadap negera Uni Soviet demi kepentingan nasional.

3.2.4. Historiografi

Historiografi adalah pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang disebut sejarah (Ismaun, 2005, hlm. 28). Tahap ini merupakam tahap terakhir dari penelitian yang memaparkan dan melaporkan seluruh hasil penelitian dalam bentuk karya tulis ilmiah. Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.

156) “menulis karya sejarah sebenarnya adalah merupakan suatu paduan antara kerja

seni karena menggunakan bahasa dengan berbagai gaya yang disukai atau dikuasai dan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sintesis”. Itu sebabnya mengapa karya

sejarah acapkali disebut sabagai suatu gabungan antara “seni” (art) dan “ilmu” (science).

Seorang sejarawan ketika memasuki tahap historiografi diharapkan memiliki kemampuan analitis dan kritis sehingga hasil tulisannya tidak hanya berupa karya tulis biasa, tetapi menjadi karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Sebuah karya tulis dapat dikatakan ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat keilmuan.


(36)

Selain itu, tata bahasa yang digunakan dalam penulisan sejarah sebaiknya mengikuti kaidah-kaidah keilmuan yang berlaku serta sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah. Skripsi ini ditulis dengan menggunakan sistematika penulisan sesuai dengan buku pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.

3.3. Laporan Penelitian

Langkah ini merupakan tahap terakhir dari prosedur penelitian yang penulis lakukan. Hal ini dilakukan setelah penulis menemukan sumber-sumber untuk selanjutnya menganalisisnya serta menfsirkannya lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.

Laporan penelitian ini disusun dalam lima bab yang terdiri dari : 1. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan berisi latar belakang masalah penelitian. Disertai ketertarikan penulis dalam memilih permasalahan yang diangkat mengenai Dampak Doktrin Brezhnev terhadap perkembangan politik di Afghanistan tahun 1979-1989. Untuk memfokuskan penelitian, maka bab ini dilengkapi dengan rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka dan Landasan Teori

Bab ini memaparkan mengenai sumber-sumber buku dan sumber lainnya yang digunakan sebagai referensi yang dianggap relevan. Selain itu, dalam bab ini menyajikan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema kajian skripsi. Bab ini juga memaparkan konsep-konsep serta beberapa teori yang dipakai untuk menunjang pada penulisan skripsi yang berkaitan dengan pembahasan.

3. Bab III Metodelogi Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mencari sumber-sumber dan cara pengolahan sumber yang dianggap relevan dengan permasalahan yang dikaji dengan menggunakan metode historis dan


(37)

tekhnik studi literatur yang terdiri dari empat langkah yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.

4. Bab IV Pembahasan

Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Uraian tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Dalam tahap ini penulis akan membahas, mendeskripsikan dan menguraikan permasalahan yang selama ini penulis teliti, serta memaparkan dan menjelaskan tentang data-data yang penulis peroleh baik dari buku-buku sumber, internet atau sumber lainnya yang mendukung judul dan pemasalahan yang dikaji dari karya ilmiah ini, sehingga pada bab ini penulis akan berusaha untuk mendeskripsikan hasil penelitian dan mencoba untuk menganalisisnya dalam bentuk penulisan sejarah secara terstruktur dan sistematis.

5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab ini memaparkan beberapa kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan sebagai inti dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta mengambil makna atau manfaat serta saran dari kajian yang telah penulis bahas pada bab sebelumnya.

Selain itu, ada pula beberapa tambahan, seperti kata pengantar, abstrak, daftar pustaka serta lampiran-lampiran. Semua hal tersebut disajikan dalam satu laporan utuh yang kemudian disebut sebagai skripsi dengan judul “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik di Afghanistan 1979-1989”.


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penulisan skripsi yang berjudul

“Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik di Afghanistan 1979-1989”. Kesimpulan tersebut merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikemukakan oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat lima hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang dibahas. Pertama, Bagaimana situasi politik, sosial serta ekonomi di Afghanistan sebelum diterapkannya Doktrin Brezhnev ? Kedua Apakah Doktrin Brezhnev itu,? Ketiga, Bagaimana Penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan ? Keempat, Bagaimana Reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev ? Kelima, Bagaimana Dampak Doktrin Brezhnev bagi Afghanistan, Uni Soviet serta kawasan Asia Selatan ? Maka kesimpulan yang penulis peroleh adalah sebagai berikut.

Pertama, situasi dan kondisi politik Afghanistan sebelum diterapkannya

Doktrin Brezhnev banyak diwarnai oleh pergantian kekuasaan atau kudeta. Hal ini dikarenakan para pemimpin di Afghanistan ingin mempunyai kedudukan dan kekuasaan tertinggi di Afghanistan. Dengan banyaknya pergantian kekuasaan menarik perhatian dunia internasional termasuk Uni Soviet yang secara hubungan politik sangat dekat dengan Afghanistan sejak tahun 1950-an menjadikannya sebagai negara satelit dari Uni Soviet di kawasan Asia. Keadaan sosial masyarakat Afghanistan memiliki beragam etnis yang satu sama lain bersaing dan saling mempengaruhi terhadap kebijakan pemerintahan Afghanistan. Seperti adanya ketegangan antara faksi Kahalq dan Parcham dan adanya perlawanan terhadap pemerintahan komunis Afghanistan yang dapat memberi peluang masuknya invasi Uni Soviet ke Afghanistan. Sedangkan dari keadaan ekonomi sendiri Afghanistan


(39)

saat itu sedang mengalami krisi sehingga menjadi ketergantungan pada Uni Soviet

yang menyebabkan Afghanistan menjadi negara “boneka” Uni Soviet yang sewaktu

-waktu dapat dimanfaatkan oleh Uni Soviet.

Kedua, Doktin Brezhnev merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh

pemerintahan Uni Soviet dibawah kepemimpinan Leonid Brezhnev sebagai kebijakan politik luar negerinya yang mengklaim bahwa Uni Soviet mempunyai hak untuk mengintervensi negara Afghanistan baik secara militer maupun politik. Karena Afghanistan saat itu merupakan negara republik sosialis demokratik yang dari segi ideologi berhubungan dengan faham negara Uni Soviet sebagai pusat dari ajaran komunisme di dunia. Selain itu. Doktrin Brezhnev juga menekankan kesatuan dunia komunis dibawah kepemimpinan Uni Soviet.

Ketiga, penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan disebabkan oleh beberapa

faktor. Pertama pergantian kekuasaan di Afghanistan yang selalu menimbulkan konflik dan pertentangan dikalangan para pemimpin elit partai demokrasi rakyat Afghanistan (PDPA) sehingga Uni Soviet di bawah Brezhnev perlu menstabilkan situasi ini. Kedua, Uni Soviet merasa perlu untuk ikut campur urusan dalam negeri Afghanistan karena Uni Soviet menganggap bahwa Afghanistan merupakan kawasann yang strategis untuk membangun pangkalan-pangkalan militernya yang digunakan sebagai pertahanannya di wilayah Asia sebagai strateginya untuk membendung pengaruh Amerika Serikat serta Republik Rakyat Tiongkok yang mulai mengancam kawasan Asia Selatan termasuk wilayah Timur Tengah dimana sumber minyak berada.

Keempat, reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev datang dari

kalangan para ulama dan juga para intelektual muslim yang menolak terhadap ideologi komunis serta menolak atas invasi militer yang dilakukan Uni Soviet pada tahun 1979 yang merupakan bagian dari diberlakukannya Doktrin Brezhnev di Afghanistan. Reaksi itu kemudian menimbulkan terbentuknya kelompok gerilyawan Mujahidin Afghanistan yang dimotori oleh Dr. Abdullah Azzam dan Osama bin Laden yang berjuang melawan pemerintahan komunis Afghanistan yang didukung Uni Soviet.


(40)

Kelima, dampak pemberlakukan Doktrin Brezhnev bagi Afghanistan yaitu

pertama, menimbulkan perang yang berkepanjangan antara pasukan Uni Soviet dan gerilyawan Mujahidin yang dibantu oleh Amerika Serikat, kedua, berdirinya negara Republik Demokratik Afghanistan yang berpaham komunis dan ketiga adanya pendudukan Afghanistan serta penguasaan wilayah di Afghanistan oleh Uni Soviet. Sementara itu dampak diberlakukannya Doktrin Brezhnev Bagi Uni Soviet yaitu berdirinya suatu pemerintahan pro Moskow yang mendapatkan suatu lingkungan pengaruh yang besar untuk mengepung Timur Tengah dan Asia Selatan sehingga Uni Soviet bisa memperluas pengaruh komunismenya ke wilayah Samudera Hinda. Selain itu, dengan menguasai Afghanistan, Uni Soviet berada dekat dengan Teluk Parsi yang merupakan urat nadi negara-negara Barat. Kemudian yang terakhir dampak diberlakukannya Doktrin Brezhnev terhadap situasi politik di kawasan Asia Selatan menimbulkan ketegangan di negara-negara tetangga Afghanistan seperti Pakistan, India dan juga Republik Rakyat Tiongkok hal ini terjadi karena Pakistan cemas dan takut akan intervensi yang dilakukan Uni Soviet dengan menginvasi Afghanistan itu akan menimpa Pakistan. Untuk itu, Pakistan bekerja sama dengan Amerika Serikat yang mendirikan pos-pos militernya di wilayah Pakistan. Sementara dampak dibangunnya pos-pos militer Amerika Serikat di wilayah Pakistan hal ini membuat tetangga Pakistan yaitu India terancam oleh keberadaan Amerika Serikat, karena kita ketahui India dan Pakistan sedang berkonflik untuk memperebutkan wilayah Kashmir untuk itu India menjalin kerja sama dengan Uni Soviet dengan mengirimkan persenjataan kepada India. Di sisi lain India dan Republik Tiongkok juga sedang berkonflik dalam hal masalah perbatasan ini yang menjadikan Pakistan dan Republik Tiongkok terkepung oleh kekuataan Uni Soviet.


(41)

5.2 Saran dan Rekomendasi

Penulisan skripsi mengenai dampak dari Doktrin Brezhnev terhadap perkembangan politik di Afghanistan pada tahun 1979-1989 ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca mengenai peristiwa yang terjadi di sekitar Perang Dingin kemudian selain itu juga diharapkan dapat memperkaya pengetahuan mengenai sejarah kawasan khususnya di Eropa dan Asia kontemporer.

Dampak dari diterapkannya Doktrin Brezhnev di Afghanistan diharapkan dapat menjadi referensi khususnya bagi pengajar dalam dunia pendidikan karena kajian ini terdapat dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) di Sekolah Menengah Atas (SMA). Kajian ini dimasukkan ke dalam KI dan KD kelas XII Program Peminatan Ilmu-ilmu Sosial (IIS) dalam kurikulum 2013 yakni Kompetensi Dasar 3.1 Mengevaluasi perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik dan ekonomi global. Kemudian materi pembelajaran mengenai Sejarah kontemporer dunia antara lain runtuhnya Pakta Warsawa, Uni Soviet, Jerman Bersatu, Konflik Kamboja, Perang Teluk, Apartheid di Afrika selatan, Konflik Yugoslavia dan terorisme dunia bagi kehidupan sosial dan politik global.


(42)

Daftar Pustaka

Buku :

Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Al-Aqil, A. (2003). Mereka yang Telah Pergi: Tokoh-Tokoh Pembangunan Pergerakan Islam Kontemporer. Terjemahan. Jakarta: I’tishom.

Ambarman, R. (1983). Ulasan Politik Pakta Warsawa dan Comecon. Bandung: Alumni.

Amstutz, B.J. (1986). Afghanistan: The First Five Years Of Soviet Occupation. Washington DC: National Defence University.

As-Suri, M. (2009). Perjalanan Gerakan Jihad (1930-2002): Sejarah, Eksperiman dan Evaluasi. Solo: Jazera.

Azra, A. (2005). Ensiklopedia Islam Jilid 1. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeva.

Azzam, A. (2006). Bergabung Bersama Kafilah Syuhada. Terjemahan. Solo: Pustaka Arafah.

Baskara, N. (2009). Gerilyawan – Gerilyawan Militan Islam. Yogyakarta: Penerbit Narasi

Briggs, A. (1988). Tokoh-Tokoh Dunia Abad Ke-20. Jakarta: Mitra Utama.


(43)

Daldjoeni, N. (1991). Dasar-Dasar Geografi Politik. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Dipoyudo, K. (1981). Timur Tengah Pusaran Strategis Dunia. Jakarta: CSIS.

Djatikoesoemo, G.P.H. (1956). Hukum Internasional Bagian Damai. Jakarta: N.V. Pemandangan.

Duncan, W.R. (1980). Soviet Policy In The Third World. New York: Pergamon Press.

Erwin, N.T. (1990). Asia Selatan Dalam Sejarah. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Esposito, J.L. (2001). Ensiklopedi Oxford : Dunia Islam Modern Jilid 1.Terjemahan. Bandung: Penerbit Mizan.

Fakhrurodji, A. (2005). Rusia Baru Menuju Demokrasi Pengantar Sejarah dan Latar Balakang Budayanya. Jakarta: Yayasan Obor.

Fealy, G. & Bubalao, A. (2007). Jejak Kafilah: Pengaruh Radikalisme Timur Tengah di Indonesia. Terjemahan. Bandung: Penerbit Mizan.

Girardet, E. (1985). Afghanistan The Soviet War. New York: ST Martin’s Press.

Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Hoffmann, E.P. (1984). The Soviet Union In The 1980s. New York: The Academy of Political Science.


(44)

Holsti, K.J. (1992). Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis. Bandung: Binacipta.

Hot Copy. (2002). Perang Afganistan: Di Balik Perseteruan AS vs Taliban. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Husaini, A. (2001). Osama Versus Amerika. Jakarta: Gema Insani.

Ismaun. (2005). Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Kurnia, A. (2007). Dari Penjara Taliban Menuju Iman: Kisah Yvonne Ridley, Wartawati-Feminis Inggris Yang Menjadi Mualaf Setelah di Tawan Taliban, Dan Kini Menjadi Pembela Islam di Barat. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Lindsay, D.M. (2007). Perempuan & Naga (Penampakan-Penampakan Maria). Jogjakarta: Kanisius.

London, K. (1980). The Soviet Union In World Politics. Colorado: West View Press.

Maley, W. (1999). Taliban dan Multi Konflik Di Afghnasitan. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Mas’oed, M. (1994). Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES.

Morgenthau, H.J. (2010). Politik Antar Bangsa. Terjemahan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.


(45)

Narwoko, D & Suyanto, B. (2007). Sosiologi : Teks & Terapan. Jakarta: Kencana.

Nasikun. (2010). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Nogee, J.L. & Donaldson, R.H. (1992). Soviet foreign policy since World War II. New York: Macmillan.

Nurdi, H. (2008). Perjalanan Meminang Bidadari. Jakarta: Penerbit Mutiara.

Prodjodikoro, W . (1967). Azaz – Azaz Hukum Publik Internasional. Jakarta: Pembingbing Masa.

Plano, J & Olton, R. (1999). Kamus Hubungan Internasional. Bandung: Abardin.

Quddus, M. (1992). Bersama Mujahidin Afghanistan. Jakarta: Gema Insani Press.

Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Rais, A. (1983). Kecendrungan Timur-Tengah Tahun 1980-an. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangab Departemen Luar Negeri.

Ritzrer, G & Goodman, D.J. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sadaruwan, A & Thayib, A. (1980). Beruang Merah Rusia Mencengkram Afghanistan. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Saikal, A & Maley, W. (1991). Regime Change In Afghanistan: Foreign Intervention and The Politics of Legitimacy. Colorado: West View Press.


(46)

Salisburry, H.E. (1971). Perang Mendatang Antara Rusia & Tjina. Terjemahan. Jakarta: PT Kinta.

Saputra, A. R. (2014). Dari Uni Soviet hingga Rusia. Yogyakarta: Palapa.

Setia, P. (2007). Amerika Mengobarkan Perang: 20 Intervensi Militer & Upaya Penggulingan Mulai Dari Bung Karno Sampai Saddam Hussein. Jakarta: Mediakita.

Setyawanta, T. (2008). Handout Pokok-Pokok Kuliah Hukum Internasional. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Penerbit Ombak.

Sostroamidjojo, A. ( 1971). Pengantar Hukum Internasional. Jakarta: Batara.

Starke, J.G. (1988). Pengantar Hukum Internasional, edisi: 10. Jakarta: Sinar Grafika.

Sunarso. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press.

Supardan, D. (2009). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Pendekatan Struktural. Jakarta : Bumi Aksara.

Supriatna, N. (2002). Ideologi dan Masyarakat: Kajian Sejarah Eropa Pada Abad ke 20. Bandung: Historia Press.


(47)

Tompson, W.J. (2003). Uni Soviet Union Under Brezhnev. New York: Pearson Education Limited.

Trofimov, Y. (2007). Kudeta Mekah (Sejarah Yang Tak Terkuak). Jakarta: PT Pustaka Alvabet.

UPI. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ebook:

Meher, J. (2004). America's Afghanistan War : The Success That Failed. Delhi: Kalpaz Publications.

Ouimet, M.J. (2003). The Rise and Fall of the Brezhnev Doctrine in Soviet Foreign Policy. London: The University Of North Carolina Press.

Jurnal :

Dipoyudo, K. 1980. “Arti Geopolitik Minyak Teluk Parsi”. Analisa CSIS Tahun 1980, Vol. 9, No.3 ( Maret 1980), hlm. 243-257.

Dipoyudo, K. 1980. “Kawasan Teluk Parsi Dalam Perebutan”. Analisa CSIS Tahun 1980, Vol. 9, No.3 ( Maret 1980), hlm. 228-242.

Dipoyudo, K. 1983. “Kepemimpinan Soviet Sesudah Brezhnev”. Analisa CSIS Tahun


(1)

Narwoko, D & Suyanto, B. (2007). Sosiologi : Teks & Terapan. Jakarta: Kencana.

Nasikun. (2010). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Nogee, J.L. & Donaldson, R.H. (1992). Soviet foreign policy since World War II. New York: Macmillan.

Nurdi, H. (2008). Perjalanan Meminang Bidadari. Jakarta: Penerbit Mutiara.

Prodjodikoro, W . (1967). Azaz – Azaz Hukum Publik Internasional. Jakarta: Pembingbing Masa.

Plano, J & Olton, R. (1999). Kamus Hubungan Internasional. Bandung: Abardin.

Quddus, M. (1992). Bersama Mujahidin Afghanistan. Jakarta: Gema Insani Press.

Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Rais, A. (1983). Kecendrungan Timur-Tengah Tahun 1980-an. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangab Departemen Luar Negeri.

Ritzrer, G & Goodman, D.J. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sadaruwan, A & Thayib, A. (1980). Beruang Merah Rusia Mencengkram Afghanistan. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Saikal, A & Maley, W. (1991). Regime Change In Afghanistan: Foreign Intervention and The Politics of Legitimacy. Colorado: West View Press.


(2)

Salisburry, H.E. (1971). Perang Mendatang Antara Rusia & Tjina. Terjemahan. Jakarta: PT Kinta.

Saputra, A. R. (2014). Dari Uni Soviet hingga Rusia. Yogyakarta: Palapa.

Setia, P. (2007). Amerika Mengobarkan Perang: 20 Intervensi Militer & Upaya Penggulingan Mulai Dari Bung Karno Sampai Saddam Hussein. Jakarta: Mediakita.

Setyawanta, T. (2008). Handout Pokok-Pokok Kuliah Hukum Internasional. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Penerbit Ombak.

Sostroamidjojo, A. ( 1971). Pengantar Hukum Internasional. Jakarta: Batara.

Starke, J.G. (1988). Pengantar Hukum Internasional, edisi: 10. Jakarta: Sinar Grafika.

Sunarso. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press.

Supardan, D. (2009). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Pendekatan Struktural. Jakarta : Bumi Aksara.

Supriatna, N. (2002). Ideologi dan Masyarakat: Kajian Sejarah Eropa Pada Abad ke 20. Bandung: Historia Press.


(3)

Tompson, W.J. (2003). Uni Soviet Union Under Brezhnev. New York: Pearson Education Limited.

Trofimov, Y. (2007). Kudeta Mekah (Sejarah Yang Tak Terkuak). Jakarta: PT Pustaka Alvabet.

UPI. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ebook:

Meher, J. (2004). America's Afghanistan War : The Success That Failed. Delhi: Kalpaz Publications.

Ouimet, M.J. (2003). The Rise and Fall of the Brezhnev Doctrine in Soviet Foreign Policy. London: The University Of North Carolina Press.

Jurnal :

Dipoyudo, K. 1980. “Arti Geopolitik Minyak Teluk Parsi”. Analisa CSIS Tahun 1980, Vol. 9, No.3 ( Maret 1980), hlm. 243-257.

Dipoyudo, K. 1980. “Kawasan Teluk Parsi Dalam Perebutan”. Analisa CSIS Tahun 1980, Vol. 9, No.3 ( Maret 1980), hlm. 228-242.

Dipoyudo, K. 1983. “Kepemimpinan Soviet Sesudah Brezhnev”. Analisa CSIS Tahun 1983, Vol. 12, No.2 ( Februari 1983), hlm. 163-175.


(4)

Dipoyudo, K. 1980. “Negara-Negara Superpower Di Kawasan Teluk Parsi”. Analisa CSIS Tahun 1980, Vol. 9, No.3 ( Maret 1980), hlm. 258-288.

Herlambang, A. 2002. “Afghanistan, Mimpi Perdamaian Dari Masa ke Masa”. Jurnal Hubungan Internasional 2. Vol 1, No 2 (Maret 2002), hlm. 38-45.

Muthalib, A. 1983. “Strategi Uni Soviet Di Asia Timur Dalam Tahun 1980-An”. Analisa CSIS Tahun 1983, Vol. 12, No.2 ( Februari 1983), hlm. 297-304.

Rachman, A. 1984. “Afghanistan Dalam Pertentangan Timur- Barat”. Analisa CSIS Tahun 1984, Vol. 13, No.7 ( Juli 1984) hlm. 509-516.

Soebagyo, M. 1980. “Intervensi Soviet Di Afghanistan Dan Implikasi Internasionalnya”. Analisa CSIS Tahun 1980, Vol. 9, No.3 ( Maret 1980), hlm. 195-212.

Widjajanto, A. 2010. “Evolusi Doktrin Pertahanan Indonesia”. Prisma. Vol 9, No 1 (Januari 2010), hlm. 52-70.

Wiroguno, B. 1980. “Harga Intervensi Militer Uni Soviet Di Afghanistan”. Analisa CSIS Tahun 1980, Vol. 9, No.3 ( Maret 1980), hlm. 213-227.


(5)

Skripsi :

Hermansyah, A. (2011). Pemikiran Dr. Abdullah Azzam Tentang Jihad dan Pengaruhnya di Afganistan (1979-1989). Skripsi pada FPIPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Hermawan, U. (1989), Perbedaan Strategi Antara Amerika Serikat dan Republik Federasi Jerman sebagai anggota NATO dalam menghadapi invasi Uni Soviet di Afghanistan 1980-1981. Skripsi pada FISIP UI Depok. Tidak diterbitkan

Hutama, E. (2009). Peranan kaum Pashtun dalam bidang politik dan pemerintahan di Afghanistan selama masa invasi Uni Soviet (1979-1989). Skripsi pada FPIPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Putranto, P. (1985), Uni Soviet dibawah kepemimpinan Brezhnev 1977-1982. Skripsi pada FISIP UI Depok. Tidak diterbitkan.

Rosmita, (1989). Krisis Afghanistan 1979-1988: Pengaruh Perimbangan Kekuatan Amerika Serikat-Uni Soviet di Asia Tengah. Skripsi pada FISIP UI. Tidak diterbitkan.

Sinaga, D. (1987). Perebutan Pengaruh Dan Kekuasaan Antara Amerika Serikat – Uni Sovuet Di Kawasan Asia Timur. Skripsi pada Universitas Jayabaya Jakarta. Tidak diterbitkan.


(6)

Sumber Majalah :

____________, (2008). “Syaikh Abdullah Azzam : Penyulut Api Jihad yang Nyaris Padam”. Jihadmagz. (2 Februari 2015).

Internet

Abidin, M. (2010). Pengertian Doktrin. [Online]. Diakses dari [http://masbaneg.blogspot.co.id/2010/03/pengertian-doktrin.html]. [20 Januari 2015].

Syambobo, R. (2011). Osama Bin Laden Perang Melawan Uni Soviet. [Online] Diakses dari [http://warofweekly.blogspot.co.id/2011/04/osama-bin-laden-perang-melawan-uni.html]. [10 Juni 2015].

_________.____. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Diakes dari [http://kbbi.web.id/doktrin]. [28 Desember 2014].

Mulyana, R.N. (2014). Nasionalisme Afghanistan: Sejarah Pembentukan dan

Perkembangannya [Online]. Diakses dari

[http://readwan45.blogspot.co.id/2014/04/sejarah-afghanistan-pembentukan-dan.html]. [15 Juni 2015]).