MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBASIS MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII F SMP NEGERI 45 BANDUNG).

(1)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) BERBASIS MOTIVASI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 45 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Seni Tari

Oleh:

TRI RAHMAWATI 1100596

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) BERBASIS MOTIVASI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 45 Bandung)

Oleh Tri Rahmawati

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Tari

© Tri Rahmawati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) BERBASIS MOTIVASI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 45 Bandung)

Oleh :

TRI RAHMAWATI 1100596

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Heny Rohayani, S.Sen, M.Si. NIP. 195901121985032001

Pembimbing II

Beben Barnas, M.Pd. NIP. 197112062001121001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Seni Tari

Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen, M.Si. NIP. 19571018198503 2 001


(4)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstrak

Penelitian dengan judul MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBASIS MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII F SMP NEGERI 45 BANDUNG) ini merupakan penelitian pre-eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 45 Bandung dengan jumlah siswa 33 orang. Hasil belajar merupakan kemampuan internal (kapabilitas) meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan seseorang melakukan sesuatu. Dalam mendapatkan hasil belajar yang optimal tentulah didorong oleh suatu motivasi. Masalah yang timbul di lapangan adalah kurangnya rasa percaya diri, minat, evaluasi dan penguatan serta motivasi dari dalam diri siswa untuk belajar sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa, sehingga penelitian ini bertujuan mengukur, menganalisis dan mendeskripsikan permasalahan penelitian di antaranya: bagaimana hasil belajar kategori motivasi siswa sebelum, proses dan setelah diterapkannya pembelajaran seni tari dengan menggunakan model ARIAS. Adapun prosedur penelitiap dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan (pengujian pre-test, proses, post-test), tahap penyelesaian. Hasil penelitian selama di lapangan dapat dilihat dari perhitungan uji t dimana dikatakan berhasil apabila nilai t hasil lebih besar dari nilai t table. Analisis perhitungan uji t kelima kategori model ARIAS diperoleh, nilai 59 > 1,694, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni tari menggunakan model ARIAS berhasil meningkatkan hasil belajar kategori motivasi siswa dari sebelumnya. Berdasarkan analisis perhitungan penelitian di atas maka pembelajaran seni tari menggunakan model ARIAS menjadi salah satu alternative dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci : ARIAS, pembelajaran, seni tari, hasil belajar, motivasi Abstract

This research which entitled ARIAS LEARNING MODEL BASED ON MOTIVATION FOR INCREASING STUDENT’S LEARNING OUTCOMES ON LEARNING THE ART OF DANCE (An Experiment Case Study on VIII F Students Public Junior High School 45 Bandung) is a pre-experiment research with a quantitative approach. The population and sample of this research is students of VIII F Public Junior High School 45 Bandung in total of 33 students. The learning outcomes is an internal ability (capability) which covers knowledge, skills, and attitude that based on individual and enable somebody to do things. Motivation is needed in gaining an optimal result. The problem that arises on the practice is lack of confidence, interest, evaluation and strengthening, also self motivation from the student to study for influencing the result. So, this research has aim to measure, analyzes, and describes research problem including: how the learning outcomes of students’ motivation category before, in process, and after learning the art of dance applied using ARIAS model. The research procedures divided into several stages, those are: preparation, implementation (examination of pre-test, process, post-test), and completion. The result can be seen from the t test calculations where can be said if it successful when t score result is larger than the t score table. T test analysis calculation of fifth ARIAS category models obtained score 59 > 1,694, so it can be concluded if learning the art of dance by using ARIAS model, managed to improve the learning outcomes of the previous categories of student motivation. Based on the calculation research above, learning the art of dance using ARIAS model can be one of the alternative way in increasing student’s learning outcomes.


(5)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN………... i

ABSTRAK……… ii

KATA PENGANTAR………. iii

UCAPAN TERIMAKASIH………. iv

DAFTAR ISI……….... vi

DAFTAR TABEL……… ix

DAFTAR BAGAN………... x

DAFTAR GAMBAR……… xi

DAFTAR LAMPIRAN……… xii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang Penelitian………... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian……… 6

1.Identifikasi Masalah Penelitian……….. 6

2.Rumusan Masalah Penelitian……….. 7

C. Tujuan Penelitian……… 7

1. Tujuan Umum penelitian……… 7

2. Tujuan Khusus Penelitian………... 8

D. Manfaat Signifikansi penelitian……….. 8

1. Manfaat Teoretis………. 8

2. Manfaat Praktis………... 9

E. Struktur Organisasi Skripsi………. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA………... 11

A. Penelitian Terdahulu………... 11

1. Subjek penelitian……… 11

2. Temuan Penelitian……….. 12

3. Posisi Teoretis Peneliti………... 12

B. Kajian Teoretis………... 12

1. Karakteristik Siswa Menengah Pertama………. 13

2. Pengertian Kurikulum……… 17

3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)………. 17

4. Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)………... 19 a. Pengertian Model ARIAS……… 19

b. Syntax Penerapan Model ARIAS……… 19

5. Hasil Belajar………... 21

a. Definisi Hasil Belajar………... 21

b. Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Seni Tari….. 22

6. Pembelajaran Seni Tari………... 24 7. Implementasi Model ARIAS Terhadap Pembelajaran

Seni Tari……….


(6)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

8. Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Seni Tari………….

28

9. Evaluasi Pembelajaran Tari……… 28

BAB III METODE PENELITIAN………. 31 A. Metode dan Pendekatan Penelitian……… 31

B. Tempat Penelitian……….. 33

C. Populasi dan Sampel Penelitian………. 33

1. Populasi Penelitian………. 33

2. Sampel Penelitian………... 33

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data…….. 34

1. Instrumen Penelitian………... 34

2. Teknik Pengumpulan Data………. 37

E. Prosedur Penelitian……… 39

1. Langkah-langkah Penelitian………... 39

2. Definisi Operasional………... 41

3. Skema atau alur Penelitian………. 42

4. Identifikasi Variabel Penelitian……….. 44

5. Asumsi dan Hipotesis Penelitian……… 45

a. Asumsi Penelitian………. 45

b. Hipotesis Penelitian………. 45

F. Tenik Analisis Data………... 46

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 51

A. Temuan Penelitian………. 51

1. Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tari Sebelum Menggunakan Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)………... 51

2. Proses Penerapan Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Seni Tari………. 80

3. Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkannya Model ARIAS (Assurance, Relevancse, Interest, Assessment, Satisfaction) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Seni Tari………... 104

B. Pembahasan Temuan Penelitian……… 126

1. Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tari Sebelum Menggunakan Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction…………. 126

2. Proses Penerapan Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Seni Tari………. 126 3. Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkannya Model


(7)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

ARIAS (Assurance, Relevancse, Interest, Assessment, Satisfaction) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada

Pembelajaran Seni Tari………... 126

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI……… 139

A. Simpulan……….. 139

B. Implikasi dan Rekomendasi……… 141

DAFTAR PUSTAKA………. 142

LAMPIRAN-LAMPIRAN……….. 145


(8)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Syntax model ARIAS……….. 20

Tabel 2.2 Kategori Penilaian Model ARIAS………... 29

Tabel 3.1 Aspek Penilaian dan Indikator Penilaian………. 46

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian………. 48

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi………. 49

Tabel 4.1 Perolehan Hasil Skor Angket Siswa……… 54

Tabel 4.2 Kategori Penilaian Pembelajaran Seni Tari dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Aspek Motivasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung………. 56

Tabel 4.3 Data Nilai Pre-Test Pembelajaran Seni Tari (Sebelum Menggunakan Model ARIAS)………. 59

Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Assurance (Pre-Test)…. Data Nilai Pre-Test Pembelajaran Seni Tari (Sebelum Menggunakan Model ARIAS)………. 60 62 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Relevance (Pre-Test)…. Data Nilai Pre-Test Pembelajaran Seni Tari (Sebelum Menggunakan Model ARIAS)………. 63 65 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Interest (Pre-Test)……. Data Nilai Pre-Test Pembelajaran Seni Tari (Sebelum Menggunakan Model ARIAS)………. 66 68 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Assessment (Pre-Test)... Data Nilai Pre-Test Pembelajaran Seni Tari (Sebelum Menggunakan Model ARIAS)………. Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Satisfaction (Pre-Test)... 69 71 72 Tabel 4.13 Data Nilai Keseluruhan Pre-Test Pembelajaran Seni Tari (Sebelum Menggunakan Model ARIAS)……… 74

Tabel 4.14 Tabel Distribusi Frekuensi Penilaian Pre-Test Pembelajaran Seni Tari Sebelum Diterapkan Model ARIAS……… 78

Tabel 4.15 Data Penilaian Proses Pembelajaran Seni Tari Menggunakan Model ARIAS……….. 89 Tabel 4.16 Data Penilaian Proses Pembelajaran Seni Tari Menggunakan Model ARIAS……….. 90 Tabel 4.17 Data Penilaian Proses Pembelajaran Seni Tari Menggunakan Model ARIAS……….. 92


(9)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

Tabel 4.18 Data Penilaian Proses Pembelajaran Seni Tari Menggunakan

Model ARIAS……….. 94

Tabel 4.19 Data Penilaian Proses Pembelajaran Seni Tari Menggunakan

Model ARIAS……….. 96

Tabel 4.20 Data Penilaian Proses Pembelajaran Seni Tari Menggunakan

Model ARIAS……….. 98

Tabel 4.21 Tabel Distribusi Frekuensi Penilaian Proses Pembelajaran Seni Tari Sebelum Diterapkan Model ARIAS……… 101 Tabel 4.22

Tabel 4.23

Data Hasil Penilaian (Post-test) Pembelajaran Seni Tari Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 45 Bandung.. Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Assurance (Pre-Test)….

104 105 Tabel 4.24

Tabel 4.25

Data Hasil Penilaian (Post-test) Pembelajaran Seni Tari Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 45 Bandung.. Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Relevance (Pre-Test)….

107 108 Tabel 4.26

Tabel 4.27

Data Hasil Penilaian (Post-test) Pembelajaran Seni Tari Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 45 Bandung.. Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Interest (Pre-Test)…….

110 111 Tabel 4.28

Tabel 4.29

Data Hasil Penilaian (Post-test) Pembelajaran Seni Tari Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 45 Bandung.. Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Assessment (Pre-Test)..

113 114 Tabel 4.30

Tabel 4.31

Data Hasil Penilaian (Post-test) Pembelajaran Seni Tari Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 45 Bandung.. Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Interest (Pre-Test)…….

116 117 Tabel 4.32 Data Hasil Penilaian (Post-test) Pembelajaran Seni Tari

Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 45 Bandung.. 119 Tabel 4.33 Tabel Distribusi Frekuensi Penilaian Post-Test Pembelajaran

Seni Tari Setelah Diterapkan Model ARIAS………... 122 Tabel 4.34 Perolehan Hasil Skor Angket Siswa……… 124 Tabel 4.35 Analisis Data Pre-Test dan Post-Test pada Kategori

Assurance………. 126

Tabel 4.36 Analisis Data Pre-Test dan Post-Test pada Kategori

Relevance………. 128

Tabel 4.37 Tabel 4.38

Tabel 4.39

Tabel 4.40

Analisis Data Pre-Test dan Post-Test pada Kategori Interest.. Analisis Data Pre-Test dan Post-Test pada Kategori

Assessment………...

Analisis Data Pre-Test dan Post-Test pada Kategori

Satisfaction………...

Analisis Data Pre-Test dan Post-Test pada Setiap Kategori

Model ARIAS………..

130

132

134


(10)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi


(11)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii

DAFTAR BAGAN

halaman

Bagan 3.1 Syntax model ARIAS……… 32

Bagan 3.2 Skema / Alur Penelitian………. 43

Bagan 3.3 Variabel Penelitian………. 44


(12)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 4.1 :……… 76

Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar

4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12

:………

:……… :……… :……… :……… :……… :……… :……… :……… :……… :………

76 86 86 187 187 188 188 189 189 190 192


(13)

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiv

DAFTAR LAMPIRAN

halaman Lampiran 1

Lampiran 2 Lampiran 3

: Daftar T table……….

: RPP Penelitian……… : Format Penilaian……….

145 !47 167

Lampiran 4 : Aspek yang Diobservasi……….. 178

Lampiran 5 : Kisi-Kisi Instrumen………. 180

Lampiran 6 : Pedoman Angket………. 182

Lampiran 7 : Dokumentasi……… 187


(14)

1

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitiam

Pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia (Ki Hajar Dewantara).

Berdasarkan pengertian diatas, dapat dirumuskan bahwa pendidikan seni merupakan suatu usaha sadar dalam proses belajar mengajar melalui pendidikan seni yang mengandung nilai keindahan dalam menggerakan jiwa perasaan manusia supaya peserta didik memiliki pengendalian diri, kecerdasan baik kecerdasan bersosialisasi, keterampilan dan memiliki akhlak mulia

Sekolah sebagai pusat transformasi nilai-nilai tentunya berperan besar dalam mengemban amanat pendidikan yang merupakan upaya utama dalam membentuk generasi yang akan datang, yang diharapkan akan menjadi generasi yang unggul dan membawa perubahan positif di segala bidang, termasuk seni. Seni adalah sebuah disiplin ilmu yang unik karena dapat menyentuh ranah kognitif, afektif sekaligus psikomotor dalam diri peserta didik, dan hal ini tidak dapat kita temui dalam disiplin ilmu-ilmu lain yang diajarkan.

Seni sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia memang selalu berkembang diberbagai aspek yang melingkupinya, baik aspek-aspek di dalam seni itu sendiri maupun dalam pendidikan pembelajaran yang merupakan upaya sadar untuk mewariskan nilai-nilai dari generasi ke generasi.

Sebagaimana dalam proses pembelajaran perlu adanya suatu motivasi untuk menggerakan peseta didik agar mampu mencapai hasil belajar yang optimal. Hasil belajar yang dimaksud diatas yaitu suatu proses perubahan tingkah laku seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar dapat dicapai melalui suatu usaha yang dilakukan pada saat berlangsungnya


(15)

2

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan yang sangat rumit dan kompleks dan memerlukan penanganan agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Salah satu potensi peserta didik yang akan berpengaruh langsung terhadap dinamika pelaksanaan pendidikan nasional adalah pada masalah hasil belajar. Hal ini dipertegas dengan pendapat Mulyasa (2008, hlm.39) yang menyatakan bahwa:

Hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.

Sekaitan dengan hal itu, Hamalik (2008, hlm.7) mengatakan:

Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

Berhubungan dengan hal tersebut, motivasi dari dalam dan dari luar sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Menurut Mc.Donald, motivasi merupakan perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Kemudian dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, yang penting bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Peran guru sangat penting dalam memberikan dan menumbuhkan motivasi kepada peserta didik agar dapat melakukan aktivitas belajar dengan baik.

Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada peserta didik, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Termasuk dalam pembelajaran seni tari di temukan kendala-kendala mengenai motivasi dalam belajr yang mempengaruhi hasil belajar seni tari pada siswa sendiri. Kendala ini bisa saja muncul dari siswa itu sendiri yang tidak termotivasi untuk belajar seni tari apalagi melakukan keterampilan kerja sama dalam kelompok karena menganggap pelajaran seni tari itu tidak terlalu penting. Dalam hal ini menari tidak hanya mencontoh tarian yang sudah ada tetapi siswa dapat berkreativitas dalam menciptakan gerakan-gerakan tari. Beberapa faktor


(16)

3

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya pada pembelajaran sebelumnya siswa belajar seni tari hanya dengan diberikan materi teori saja, siswa merasa kurang percaya diri dalam proses pembelajaran seni tari, dalam pembelajarannya materi yang diberikan tidak menyangkut dengan kehidupan nyata sehingga siswa kurang bisa mengimajinasikan materi yang disampaikan,siswa tidak diberikan materi praktek sehingga siswa merasa tidak berminat atau jenuh dan tidak dapat meluangkan kreativitas dalam menciptakan gerak dan pembelajaran yang menyenangkan dengan materi praktek, kurangnya evaluasi yang dilakukan guru terhadap materi yang telah disampaikan, tidak adanya penguatan dari guru di akhir pembelajaran sehingga siswa merasa biasa-biasa saja dan kurang merasa bangga dengan hasil pelajaran yang sudah dicapai, sarana yang tidak kondusif, kurangnya komunikasi yang terjadi antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran, oleh karenanya siswa menjadi tidak termotivasi untuk mengungkapkan keterampilan secara individual maupun berkelompok. Solusi yang harus dilakukan guru adalah menemukan cara pembelajaran seni tari yang mampu mendorong siswa untuk antusias dalam pembelajaran seni tari agar dapat mendapatkan hasil belajar yang baik.

Sebagaimana proses pembelajaran disekolah, kualitas pembelajaran dipengaruhi model pembelajaran yang digunakan. Berkenaan dengan hal itu, maka dikembangkanlah suatu model pembelajaran yang disebut dengan model pembelajaran ARIAS dimana dapat dijelaskan komponen Assurance yaitu percaya diri, Relevance yaitu hal-hal yang berhubungan pada kehidupan nyata, Interest yaitu minat, Assessment yaitu evaluasi, dan Satisfaction yaitu kepuasan.

Banyak penelitian terdahulu mengenai model pembelajaran ARIAS diantaranya Femi Asmiyanti (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS DalamMeningkatakan Motivasi dan Prestasi Belajar Fiqh Bagi Siswa Kelas XI IPA MAN Tempel Yogyakarta”, yang membedakan dengan penelitian ini yaitu metode penelitian ini dengan menggunakan penelitian tindakan. Lalu Handayani, Nita Tursina (2013)yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan MultimediaInteraktif Terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi Pada Mata Pelajaran TIK SMA”, yang membedakan dari penelitian ini yaitu pada variabel Y atau yang dipengaruhi. Selanjutnya Ni Kd.


(17)

4

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sri Hindayani Jurusan PGSD, Md. Sumantri Jurusan TP, Dsk. Putu ParmitiFIP, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia dengan penelitiannya

“Pengaruh Model Pembelajaran ARIASTerhadap Hasil Belajar Siswa di SD”,

yang membedakan dari penelitian ini yaitu metode penelitian ini menggunakan kelas control dan populasi sampel yaitu pengaruh model ARIAS pada siswa SD sedangkan penelitian yang akan diteliti dirujuk pada siswa SMP. Junaedi J.

Pangandaheng, V.E. Regar, J. Emor dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

ARIAS terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Tabung dan Kerucut” yang membedakan dari penelitian ini yaitu penggunaan media pembelajaran yang berbeda serta penelitian ini ditujukan untuk pelajaran matematika.

Model pembelajaran ARIAS dikembangkan atas dasar teori-teori belajar. Assurance yaitu berhubungan dengan sikap percaya diri, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil. Keller dalam Rahman dan Sofan Amri (2004, hlm.14) menyatakan,

Assurance dapat dilakukan dengan tahapan Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri serta menanamkan pada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri (2) Menyusun pembelajaran agar lebih mudah dipahami, mengurutkan materi dari yang mudah ke yang sukar dan dari yang konkret ke abstrak (3) Menggunakan suatu patokan, standar yang memungkinkan siswa dapat mencapai keberhasilan (4) Tumbuhkan kepercayaan diri siswa dengan memuji (5) Memberi kesempatan pada siswa secara bertahap mandiri dalam belajar dan melatih suatu keterampilan. Relevance menunjukkan adanya hubungan antara materi pelajaran dengan kehidupan siswa, baik berupa pengalaman sekarang atau pengalaman yang telah dimiliki. Relevansi dilakukan dengan tahapan (1) Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang ingin dicapai (2) Menjelaskan manfaat materi yang dipelajari bagi kehidupan siswa baik untuk masa sekarang ataupun untuk berbagai aktivitas di masa mendatang (3) Menjelaskan peranan materi yang akan dipelajari dengan mata pelajaran lain atau di tingkat pendidikan yang lebih tinggi (4) Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada hubungannya dengan pengalaman nyata.

Interest adalah yang berhubungan dengan minat/perhatian siswa. Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat dilakukan dengan tahapan (1) Gunakan metode pembelajaran yang bervariasi (2) Gunakan media untuk melengkapi penyampaian materi (3) Memberi kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran (4) Bila dirasa tepat gunakan humor selama kegiatan pembelajaran berlangsung sehingga pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan (5) Gunakan contoh peristiwa nyata untuk memperjelas konsep yang ada dalam materi pelajaran.


(18)

5

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Assessment yaitu yang berhubungan dengan evaluasi terhadap siswa, tahapannya (1) Mengadakan assessment dan memberikan umpan balik yang konstruktif selama pembelajaran agar siswa mengetahui tingkat pemahaman mereka (2) Memberikan assessment yang obyektif dan adil serta segera menginformasikan hasil assessment kepada siswa (3) Memberikan kesempatan pada siswa mengadakan assessment terhadap diri sendiri dan assessment terhadap teman-temannya.

Satisfaction berhubungan dengan rasa bangga dan puas atas hasil yang telah dicapai. Satisfaction dapat dilakukan dengan tahapan (1) Memberikan penguatan (reinforcement), penghargaan yang pantas baik secara verbal maupun non verbal kepada siswa yang telah menampilkan keberhasilannya (2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang baru diperoleh dalam situasi nyata dan simulasi (3) Memperlihatkan perhatian yang besar kepada siswa, sehingga mereka merasa dikenal dan dihargai oleh para guru (4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membantu teman mereka yang mengalami kesulitan atau memerlukan bantuan.

Dari permasalahan diatas, model pembelajaran ARIAS mempunyai kepentingan instruksional yaitu perolehan dan penguasaan materi baru. Dampak pengiringnya yaitu siswa termotivasi dan mempunyai rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat yang dimiliki, tumbuhnya minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran seni tari serta motivasi siswa untuk belajar semakin besar, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.Selain itu,sistem sosial dari model pembelajaran ARIAS yaitu bercirikan lingkungan belajar yang sistematis, bermakna dan sederhana sehingga siswa merasa nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa aktif berinteraksi dengan seluruh peserta belajar dalam kelas, interaksi ini berlangsung secara berkesinambungan sehingga guru tidak mendominasi pembelajaran. Melalui tahapan-tahapan pembelajaran model ARIAS, siswa dapat diarahkan untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran seni tari.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti menemukan suatu alternatif untuk membantu memecahkan masalah dalam pembelajaran seni tari yaitu menggunakan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction. Dalam hal ini peneliti akan mengangkat judul Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Tari di SMP Negeri 45 Bandung.


(19)

6

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

a) Kurangnya percaya diri siswa dalam pembelajaran seni tari sehingga siswa menjadi tidak termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran;

b) Materi yang disampaikan tidak dikaitkan dengan kehidupan nyata sehingga siswa tidak dapat mengimajinasikan materi seni tari yang disampaikan;

c) Siswa tidak diberikan materi praktek sehingga siswa merasa tidak berminat atau jenuh dan tidak dapat meluangkan kreativitas dalam menciptakan gerak dan pembelajaran yang menyenangkan dengan materi praktek;

d) kurangnya evaluasi yang dilakukan guru terhadap materi yang telah disampaikan;

e) Tidak adanya penguatan dari guru di akhir pembelajaran sehingga siswa merasa biasa-biasa saja dan kurang merasa bangga dengan hasil pelajaran yang sudah dicapai;

f) Siswa juga tidak memahami makna gerak tari itu sendiri karena pembelajaran hanya dengan apresiasi saja bukan dengan diciptakan dengan kreativitas baru sehingga siswa tidak dapat berekspresi yang membuat siswa lebih cepat bosan dan tidak termotivasi dengan pembelajaran yang disampaikan.

2. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari sebelum menggunakan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) ?

2. Bagaimana proses penerapan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran seni tari?


(20)

7

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana hasil belajar siswa setelah diterapkannya model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dalam pembelajaran seni tari?

C. Tujuan Penelitian

Dari uraian rumusan masalah di atas, dapat diuraikan pula tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Tujuan Umum Penelitian

Model ARIAS merupakan model yang dikembangkan atas teori-teori belajar yaitu assurance (percaya diri), relevance (berhubungan dengan kehidupan nyata), interest (minat), assessment (evaluasi), dan satisfaction (penguatan). Tujuan dari penelitian ini yaitu tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi siswa untuk meningkatkan hasil belajar aspek motivasi siswa pada pembelajaran seni tari melalui modelARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction).

2. Tujuan Khusus Penelitian

Secara khusus, penelitian ini bertujuan :

a. Untuk memberikan gambaran tentanghasil belajar siswa dalam pembelajaran tarisebelum menggunakan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction).

b. Untuk mendeskripsikan data tentang proses penerapan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran seni tari.

c. Untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa setelah diterapkannya model ARIAS (Assurance, Relevancse, Interest, Assessment, Satisfaction) dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran seni tari.


(21)

8

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini di harapkan dapat memberi manfaat pada dua sisi:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis model pembelajaran ARIAS dikembangkan atas dasar teori-teori belajar dimana terdapat komponen kepercayaan diri dan tahapan-tahapan dalam meningkatkan hasil siswa dalam pembelajaran seni tari. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini secara teori menggagas penggunaan model ARIAS untuk meningkatkan hasil belajar kategori motivasi pada pembelajaran seni tari.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis peneitian ini diharpkan dapat bernanfaat, bagi : a. Manfaat Bagi Peneliti

a) Peneliti dapat mempelajari cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada saat proses penerapan pembelajaran di dalam kelas berlangsung.

b) Menambah wawasan mengenai penelitian yang dilakukan yaitu penerapan model ARIAS bagi proses pembelajaran

b. Manfaat Bagi Guru

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membuka pemikiran baru yang lebih berpotensi bagi para ujung tombak pendidikan. Model pembelajaran ARIAS dapat memberikan inovasi dalam poses belajar mengajar.

c. Manfaat Bagi Siswa

Model pembelajaran ARIAS dapat memberikan proses pembelajaran baru yang menyenangkan, sehingga membantu dalam menanamkan motivasi, juga membantu keberanian siswa untuk mengekplorasikan imajinasinya, dan berani tampil percaya diri sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

d. Manfaat bagi sekolah


(22)

9

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menambah sarana dan prasarana sebagaipenunjang sehingga pembelajaran seni tari bermakna dalam meningkatkan hasil belajar kategori motivasi.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam struktur organisasi penulisan skripsi ini akan dijabarkan dalam sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan : Bab satu berisi pemaparan alasan yang membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi penelitian.

BAB II Kajian Pustaka : Bab ini peneliti memaparkan mengenai berbagai kajian kepustakaan yang akan peneliti gunakan sebagai bahan acuan dalam proses penelitian, serta mengkaji data pengamatan dari berbagai sumber.

BAB III Metode Penelitian : Bab ini metode penelitian yang peneliti lakukan terdiri atas, metode dan desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data instrumen penelitian, prosedur penelitian, analisis data, isu etik.

BAB IV Hasil dan Pembahasan : Pada Bab ini memaparkan hal-hal yang berkenaan dengan hasil penelitian berdasarkan dengan data yang diperoleh, pengamatan dan analisa dari fakta yang ditemukan.

BAB V Kesimpulan dan Saran : Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan atas penelitian yang dilakukan dari data-data yang diperoleh, dan memberikan implikasi serta rekomendasi bagi pihak-pihak terkait diantaranya bagi para pembuat kebijakan,bagi para pengguna hasil penelitian, bagi peneliti berikutnya, bagi pemecahan masalah di lapangan atau follow-up dari hasil penelitian.

Daftar pustaka berisi daftar buku-buku sumber yang digunakan peneliti, seperti buku, jurnal, makalah hasil penelitian, dan dari internet.

Lampiran : berisi pedoman observasi, pedoman wawancara, angket. Kisi-kisi instrumen penelitian serta aspek-aspek yang akan diobservasi.


(23)

33

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode Penelitian Menurut Nasir (1988:51) Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiyono (2010:107) menjelaskan bahwa, “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Bentuk eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk eksperimen pre-Experimental desain. Kedudukan metode eksperimen dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran ARIAS terhadap efektivitas pembelajaran seni tari pada siswa kelas VIII F SMP Negeri 45 Bandung.

Penggunaan metode yang tepat menjadi hal utama dalam meraih keefektifan suatu hasil penelitian. Oleh karena itu, diperlukan metode penelitian yang efektif guna memberikan hasil yang maksimal.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012 : 3). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, menggunakan pendekatan pre-eksperimen dengan desain one group pretest-posttest, dimana dalam penelitiannya tidak menggunakan kelas pembanding. Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Metode ini digunakan untuk mengukur motivasi siswa melalui penerapan model pembelajaran tari kelompok/berpasangan. Model pembelajaran tersebut dijadikan


(24)

34

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O1 X O2

sebagai treatment (perlakuan) untuk diujicobakan pada peningkatanmotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran seni tari.

Desain penelitian yang digunakan pada tahap pelaksanaan adalah “One Group Pre-Test and Postest”. Adapun kerangka berfikir eksperimen model ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan: O1 : Pre-test

X : Treatmen/Perlakuan O2 : Post-test

Pre-test merupakan test tahap awal sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan, Treatmen/ perlakuan, yaitu penerapan model ARIAS pada pembelajaran seni tari, dan post test merupakan tahap dimana pembelajaran setelah dilakukan. Berikut bagan syntax model pembelajaran ARIAS

Bagan 3.1 Syntax model ARIAS

1. Tahap Assurance (percaya diri)

2. Tahap Relevance (relevansi) Tahap pembelajaran

model ARIAS 5. Tahap Satisfaction

(penguatan)

4. Tahap Assessment

(penilaian)

3. Tahap Interest (minat/perhatian)


(25)

35

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Tempat Penelitian.

Lokasi penelitian adalah suatu tempat atau wilayah tertentu yang dijadikan objek penelitian. Adapun lokasi yang dipilih sebagai objek penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 45 Bandung Telp. 022-7277721. Dalam pemilihan lokasi penelitian di sekolah tersebut dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi sekolah yang dalam bidang pembelajaran seni khususnya seni tari baik pada intrakulikuler maupun ekstrakulikuler dinilai telah berkembang, hal tersebut didukung dengan muatan kurikulum yang berlaku serta ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk dilaksanakannya berbagai aktivitas berkesenian, demikian halnya turut mendukung pada penelitian yang akan dilaksanakan.Namun, setelah diobservasi lebih jauh, permasalahan yang muncul terletak pada kurangnya hasil belajar kategori motivasi siswa terhadap pembelajaran seni tari, sehingga pembelajaran tidak mencapai hasil yang optimal terlebih dengan tujuan membangun karakter siswa melalui pembelajaran seni tari tersebut.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Subjek yang akan diteliti merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu penelitian. Apabila subjek yang akan diteliti jumlahnya terbatas, maka diperlukan adanya penentuan populasi. . “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2013:117).Penentuan populasi ini diperlukan karena mengingat adanya batas-batas kemungkinan kemampuan peneliti dalam melakukan analisis.

Populasi penelitian ini secara lebih spesifik adalah siswa jenjang sekolah menengah pertama (SMP) di SMP Negeri 45 Bandungpada kelas VIII berjumlah 355 orang yang terdiri 11 kelas, hal tersebut merujuk pada kurikulum yang digunakan dalam mata pelajaran seni budaya dimana pembelajaran seni tari diberikan pada jenjangkelas VIII dengan standar


(26)

36

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi menanamkan motivasi dalam membuat tari kreasi baru secara berkelompok pada pembelajaran seni tari.

2. Sampel Penelitian

Setelah menentukan populasi maka langkah berikutnya adalah pengambilan teknik sampel, Purwanto (2012, hlm.170) menjelaskan bahwa,“istilah pengambilan sampel merujuk pada strategi-strategi yang memungkinkan kita untuk mengambil sebagian atau subbagian dari suatu kelompok yang lebih besar dan menggunakannya sebagai dasar untuk membuat kesimpulan tentang kelompok tersebut”. Pengambilan teknik sampel merupakan hal ini yang penting dilakukan karena akan menjadikan penelitian lebih efektif baik dari segi waktu, tenaga, dana, dan fikiran. Melalui teknik pengambilan sampel maka kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dianggap dapat mewakili dan di generalisasikan.

Berdasarkan populasi, maka sampel yang ditentukan adalah siswa-siswi kelas VIII-F sebanyak 33 orang yang terdiri dari 18 siswa dan 15 siswi. Penentuan sampel ini menggunakan nonprobabilitas dengan cara purposive sampling yang mana penarikan sampel yang dilakukan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti. Hal tersebut dikarenakan bahwa pada kelas tersebut memiliki kreativitas yang tinggi namun pada motivasi dan hasil belajar serta kerjasama yang dinilai masih dalam tahap cukup dan dianggap tepat untuk mendukung pelaksanaan penelitian.

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Siregar (2014, hlm.46), adalah “suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama”.

Berdasarkan pernyataan tersebut, penelitian ini menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut :


(27)

37

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Instrumen Tes

Tes merupakan alat ukur yang diberikan kepada sampel yaitu kelas VIII F untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa kategori motivasi dalam pembelajaran seni tari, sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) dilakukan penelitian. Tes yang dilakukan berupa tes lisan, observasi siswa dan tes praktik yang telah disatukan melalui lembar observasi tersebut. Pada saat pretest, proses dan post-test diperoleh data yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor siswa. Dimana penilaian motivasi siswa dinilai dengan melihat keantusiasan dan hasil dari eksplorasi pada saat pembelajaran seni tari berlangsung.

2) Instrumen Non Tes

Instrumen non tes yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: a) Pedoman Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mencatat seberapa jauhhasilbelajarsiswa atau mencatat perilaku siswa dalam mengikuti suatu proses pembelajaran. Observasi ini sangat penting dalam kegiatan pembelajaran model ARIAS, karena untuk menilai hasilbelajarselama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Observasi pada penelitian ini, menggunakan observasi langsung yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat. Artinya dalam hal ini peneliti secara langsung mengamati proses pembelajaran mulai dari awal sebelum diterapkannya model ARIAS. Dengan demikian, dalam hal ini peneliti hanya sebagai pengamat.Kemudian observasi berperan serta (Participant Observation) yang artinya peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari sampel yang diamati.Dalam hal ini artinya peneliti tidak hanya berperan sebagai pengamat, namun berperan pula sebagai guru yang melaksanakan proses pembelajaran seni tari di SMPN 45 Bandung (pedoman observasi terlampir pada lampiran). Hasil observasi dilihat dari:

1. Setiap treatment atau perlakuan yang diberikan kepada sampel, yaitu aplikasi model ARIAS terhadap peningkatan hasil belajar


(28)

38

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa kategori motivasi kelas VIII F SMP Negeri 45 Bandung. 2. Penelitian dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Yakni pretest, 1

kali pertemuan berupa proses pembelajaran atau treatment dan posttest. Pada proses atau treatment ini siswa VIII F dibagi kedalam beberapa kelompok yang disesuaikan dengan tahapan pembelajaran Tari Nusantara dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang didalamnya mengacu pada pembelajaran berkelompok. Dalam pembelajaran seni tari yang berlangsung pada saat pre-testterdapat pemahaman terhadap pola lantai yang memerlukan siswa untuk mmbentuk pola dengan kelompoknya dalam pembelajaran tersebut. Peneliti akan mengambil data mengenai hasil belajar siswa kategori motivasi khusunya dalam ranah penilaian afektif dan ditunjang berdasarkan nilai pada aspek psikomotor sebagai aspek pendukung dari penyajian hasil karya pembelajaran tari.

3. Pada pengolahan data Lembar observasi ini pula, dapat berupa penilaian ataupun catatan-catatan informal pada saat melaksanakan penelitian

b) Pedoman Wawancara

Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur (terbuka) kepada Guru Seni Budaya dan Keterampilan kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung yaitu Popon Ratnasih, S.Pd., M.Pd pada hari Selasa, 10 Maret2015 dan pada siswa kelas VIII F. Wawancara berupa butiran pertanyaan mengenai berbagai hal tentang proses pembelajaran dan berkaitan dengan kondisi minat belajar siswa terhadap pembelajaran seni tari. Wawancara ini dilakukan sebelum diadakannya penelitian dan pada proses pelaksanaan penelitian bagi siswa untuk mengeta hui inti permasalahan dan situasi objek yang akan dijadikan sampel penelitian. Serta sejauhmana pengetahuan guru tentangmodel pembelajaran ARIAS yang akan diterapkan oleh peneliti dalam penelitian.

c) Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis


(29)

39

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada responden. Angket dalam penelitian ini diajukan terhadap siswa saat pretest dan posttest untuk mengetahui hasil belajar kategori motivasi siswa terhadap pembelajaran seni tari. Dalam penelitian ini angket yang dimaksud menggunakan jenis skala Likert, dimana digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas dan tegas. Hal ini tentunya bertujuan untuk mengukur kategori afektif sebagai acuan dalam pengukuran meningkatnya hasil belajar kategorimotivasisiswa. Adapun mengenai aspek kognitif dan psikomotordijadikan sebagai penunjang dan lebih ditinjau berdasarkan hasil pada saat treatment diberlakukan melalui lembar analisis berupa lisan dan tulisan serta tes praktek secara berkelompok. (butir-butir pertanyaan angket terlampir pada lampiran) d) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian (Sugiyono, 2013 :329). Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Tujuan dilakukannya teknik ini yakni untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dengan memotret saat melakukan pretest, treatment dan posttest serta berbagai kegiatan lain yang menunjang data hasil penelitian tersebut. Berdasakan pemaparan diatas, maka studi dokumentasi ini dirasa sangat penting untuk memperkuat dari penelitian yang akan dilakukan.

Kisi kisi instrumen, pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, dan aspek-aspek yang diobservasi pada penelitian ini, seluruhnya terlampir pada bagian lampiran.


(30)

40

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan peneliti melalui tahapan-tahapan observasi (pengamatan), wawncara, dokumentasi, tes, dan angket. Tahapan dalam teknik pengumpulan data, diuraikan seperti berikut’

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yang langsung (Bimo Walgito, 1987:54). Observasi adalah suatu tehnik untuk mengamati secara langsung maupun tidak langsung gejala-gejala yang sedang/berlangsung baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah (Djumhur, 1985:51). Melalui observasi, penulis belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Observasi ini dilakukan untuk mencatat sejauh mana hasilbelajarsiswa atau mencatat perilaku siswa dalam mengikuti suatu proses pembelajaran dilakukan. Observasi ini sangat penting dalam kegiatan pembelajaran model ARIAS, karena untuk menilai seberapa jauh hasilbelajarselama kegiatan pembelajaran berlangsung.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah dialog antar dua orang dalam suatu hubungan interpersonal untuk mengumpulkan data yang kemudian ditujukan untuk hal- hal tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.Tujuan wawancara ialah untuk mengumpulkan informasi dan bukan untuk merubah ataupun mempengaruhi pendapat responden. Dalam hal ini yang menjadi responden merupakan siswa, metode wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, siswa merespon pertanyaan dengan jawaban yang dimana siswa akan ditanya tentang bagaimana pembelajaran sebelumnya sebelum menggunakan model ARIAS dan disini guru mencatat evaluasi yang akan dilakukan bagi pembelajaran berikutnya. c. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan siswa baik yang berada di sekolah maupun yang ada di luar sekolah. Adapun metode dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah buku-buku, catatan-catatan, gambar dan transkrip nilai yang berhubungan langsung dengan penelitian yaitu tentang sejauh mana hasilbelajar siswa


(31)

41

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pembelajaran seni tari yang mana dalam hal ini yang menjadi subyek adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 45 Bandung.

d. Test

Tes adalah serangkaian pertannyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang sejauh mana hasilbelajarkategorimotivasisiswa dalam pembelajaran seni tari. Tes dilakukan pada awal penelitian (pre-test) dalam hal ini siswa diberikan soal-soal mengenai pembelajaran seni tari secara umum secara individusetelah itu guru membagi tugas kelompok dimana setiap kelompok mengidentifikasi hasil eksplorasi mereka untuk berkreatifitas dalam membuat sebuah tarian. Selanjutnya guru memberikan post-test yang menggunakan model ARIAS sebagai metode pembelajarannya dengan materi yang sama dengan pre-test.

E. Prosedur Penelitian

1. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian yang telah ditetapkan perlu disusun prosedur yang sistematis untuk mencapai tujuan tersebut, secara umum prosedur penelitian dapat dibagi atas tiga tahap yaitu:

1) Tahap Persiapan :

Mengidentifikasi masalah, pengenalan, menyusun proposal penelitian, menyusun Model Pembelajaran ARIAS menggunakan materi dalam seni tari, menyusun soal pre-test dan post-test.

2) Tahap Pelaksanaan :

Observasi, pengumpulan data pre-test, saat pelaksanaan penelitian, dan data post-test, mengolah data, dan menganalisis data

3) Tahap Akhir /Penyelesaian :

Menarik kesimpulan dari hasil yang didapatkan sesuai dengan teknis analisa data yang digunakan.


(32)

42

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Tahap Persiapan

a. Identifikasi masalah

Identifikasi masalah adalah proses menganalisis pembelalajaran yang berlangsung. Setelah itu peneliti merasakan adanya masalah mendesak yang harus dicari jalan keluarnya. Masalah yang diangkat bagi peneliti adalah mengenai bagaimana hasilbelajar siswa dalam pembelajaran seni tari dengan menggunakan model ARIAS.

b. Orientasi

Peneliti menggunakan studi literatur dimana hal ini menjustifikasikan orisinalitas topik yang diusulkan. Peneliti melakukan hipotesis penelitian, menentukan variabel penelitian dari permasalahan yang telah diidentifikasi, kemudian peneliti memilih lokasi, populasi dan sampel yang tepat.

c. Menyusun Proposal

Penyususnan proposal ini bertujuan untuk menggambarkan apa yang ingin diteliti dan bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Setelah proposal penelitian dibuat kemudian diajukan kepada dewan skripsi serta dosen pembimbing untuk mendapatkan persetujuan maupun perbaikan dalam bentuk teknik penulisan maupun isi dari penulisan skripsi.

d. Menyusun Model Pembelajaran ARIAS dalam meningkatkan hasilbelajar kategori motivasi siswa

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ARIAS. Model pembelajaran ini disusun dengan baik untuk diterapkan langsung pada saat dilapangan. Dalam hal ini model pembelajran ARIAS menggunakanbeberapafase yang terkandungdalamkelimakomponen di dalamnyayaituAssurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction.

e. Menyusun soal tes

Dalam hal ini peneliti menyusun data pre-test sebagai data awal dan post-test sebagai data akhir penelitian.


(33)

43

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Tahap Pelaksanaan a. Observasi Lapangan

Kegiatan observasi lapangan ini dilakukan sebelum pembuatan skripsi. Hal ini dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi dan data yang relevan untuk dijadikan tempat penelitian.

b. Pengumpulan data

Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh, merupakan data-data yang diambil dari teknik pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara, metode documenter (studi dokumentasi), dan tes.

c. Pengolahan data

Peneliti mengolah data yang didapatkan dari hasil pre-test dan post test dengan menggunakan rumus yang ada dalam statistik untuk mengetahui apakah ada peningkatan dari hasil pre-test dan post-test.

d. Analisis data

Dalam proses pelaksanaan penelitian ini, diberikan tes awal dalam bentuk eksplorasi gerak secara bebas sesuai dengan tingkat kemampuan siswa misalnya dalam model pembelajaran ARIAS siswa bisa bereksplorasi gerak melihat dari lingkungan, dalam hal ini juga dapat dilihat respon dan seberapa besar motivasi siswa dalam pembelajaran seni tari dengan merujuk kepada tarian yang tidak terpatok, selain itu dilihat pula interaksi dan komunikasi siswa dalam kelompoknya. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana minat, pemahaman dan kemampuan awal siswa dalam bereksplorasi gerak. Selanjutnya adalah pemberian perlakuan (treatment) dengan diterapkannya model ARIAS sebagai bentuk rangsangan gagasan atau ideasional untuk mengarahkan motivasi siswa dalam membuat tari kreasi. Dalam hal ini peran guru sangat berpengaruh terhadap efektivitas selama proses pembelajarn. Bentuk tes akhir dalam penelitian ini dilakukan dengan membentuk beberapa kelompok dengan tugas membuat suatu tari kreasi yang diawal siswa telah melakukan eksplorasi dan dalam bertahap siswa telah mengembangkan gerakannya sehingga membentuk suatu tari kreasi baru. Peneliti


(34)

44

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan penelitian secara kelompok atas dasar model yang di terapkan adalah salah satu jenis model ARIAS.

3) Tahap penyelesaian (Pengambilan kesimpulan dan penyusunan laporan).

2. Definisi Operasional

Penelitian yang berjudul “Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Tari di SMP Negeri 45 Bandung”di buat pembatasan masalah untuk menghindari kesalahan tafsir.

Model pembelajaran ARIAS adalah usaha pertama dalam kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa serta mempunyai dampak instruksional yaitu perolehan dan penguasaan materi baru. Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen (assurance, relevance, interest, assessment dan satisfaction) yang disusun berdasarkan teori belajar. Kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil belajar adalah pernyataan yang menunjukkan tentang apa yang mungkin dikerjakan siswa sebagai hasil dari kegiatan belajarnya. Motivasi peserta didik merupakan salah satu tolak ukur menentukan keberhasilan dalam pembelajaran. Motivasi dapat dibagi dua yaitu motivasi intrinsic, yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri peserta didik tanpa ada paksaan dari dorongan orang lain dan motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar peserta didik.

Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik berfungsi sebagai alat penorong terjadinya perilaku belajar peserta didik, alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dan alat untuk membangun system pembelajaran yang bermakna.

Pendidikan seni tari merupakan salah satu yang termasuk dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Pendidikan tari tentunya harus melibatkan proses kreatif dan apresiatif yang dapat mengacu kerjasama antara pikiran, perasaan dan tindakan.


(35)

45

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan seni tari tentunya harus melibatkan proses kreatif dan apresiatif yang dapat mengacu kerjasama antara pikiran, perasaan dan tindakan.

Siswa sekolah menengah pertama merupakan masa peralihan dari usia anak ke usia yang remaja. Salah satu tugas terberat pada masa remaja adalah penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar, baik pada lawan jenis maupun lingkungan sekitar.Pertumbuhan yang terjadi pada masa ini yaitu dimana ketegangan emosi meninggi.

Berdasarkan paparan diatas, maka dapat dikemukakan definisi operasional dari penelitian model pembelajaran ARIAS yang memiliki komponen-komponen untuk meningkatkan hasil belajar kategori motivasi pada pembelajaran seni tari bagi peserta didik dengan menggunakan pembelajaran yang apesiatif dan kreatif.

3. Skema / Alur Penelitian

Proses penelitian secara keseluruhan, lebih jelasnya dituangkan dalam bentuk bagan Skema / alur penelitian di bawah ini

Bagan 3.2 Skema / Alur Penelitian

Tahap Pelaksanaan Tahap Persiapan  Observasi,  Pengumpulan data pre-test,  saat pelaksanaan penelitian, dan data post-test,

 Mengolah data,

 Menganalisis data.  Mengidentifikasi masalah,  Orientasi,  Menyusun proposal penelitian,

 Menyusun Model Pembelajaran ARIAS

menggunakan materi dalam seni tari,

 Menyusun Soal

Tahap Akhir

 Menarik kesimpulan dari hasil yang didapatkan sesuai dengan teknis analisa data yang digunakan.


(36)

46

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Meningkatkan percaya diri siswa dalam pembelajaran seni tari (Assurance)

b. Meningkatkan semangat belajar siswa dalamp embelajaran seni tari yang dihubungkan dengan kehidupan nyata

(Relevance)

c. Menimbulkan minat belajar siswa dalam pembelajaran seni tari (Interest)

d. Menimbulkan perhatian siswa dalam mengevaluasi terhadap kelompok lain (Assessment)

e. Menimbulkan rasa bangga dan simpatik siswa pada pembelajaran seni tari (Satisfaction)

4. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y), yaitu:

1. Model ARIAS adalah variabel bebas (x), karena merupakan suatu hal yang mempengaruhi motivasi pembelajaran seni tari pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 15 Bandung.

2. Hasilbelajar kategori motivasi pada pembelajaran seni tari pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung adalah variabel terikat (y) karena merupakan suatu hal yang dipengaruhi oleh model ARIAS.

Berikut bagan dari variabel penelitian ini:

Bagan 3.3 Variabel Penelitian

:

Berdasarkan jenis variabel di atas, hal ini melihat seperti kegairahan atau motivasi siswa dalam belajar, ketekunan dan kerajinan atau kreativitasnya dalam kegiatan pembelajaran, tingkat interaksi belajarnya dengan sesama siswa atau dengan guru, keberanianya dalam tanya jawab dan berpendapat, keterampilan berbicara secara runtut, baik dan benar, dan lain sebagainya.

Variabel (x)

Model ARIAS pada pembelajaran seni tari

Variabel (y)

Hasil Belajar pembelajaran seni tari siswa kelas VIIIA SMP N 45


(37)

47

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Asumsi dan Hipotesis Penelitian

a. Asumsi Penelitian

Hasil belajar merupakan kemampuan internal (kapabilitas) yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi sesorang dan memungkinkan seseorang melakukan sesuatu.Model ARIAS yang mengembangkan 5 komponen sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa yaitu dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran seni tari.Sistem sosial dari model pembelajaran ARIAS yaitu bercirikan lingkungan belajar yang sistematis, bermakna dan sederhana sehingga siswa merasa nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini akan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan penalarannya dan siswa lebih dihargai mengemukakan ide-ide yang ada dalam pikirannya.Asumsinya model ARIAS merupakan salah satu model yang dapat digunakan dalam pembelajaran seni tari, karena dalam model ini terkandung sistem sosial yang bercirikan lingkungan belajar yang sistematis, bermakna, dan sederhana.

b. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang merujuk pada rumusan masalah. Jawaban bisa positif bila peneliti yakin perlakuan akan berhasil karena kajian teori banyak yang mendukung ke arah keberhasilan, hipotesis ini disebut hipotesis alternative (Ha). Dalam penelitian ini peneliti menganbil hipotesis sebagai berikut:

Melalui model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran seni tari.Adanya pengaruh model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dalam meningkatkan hasil belajar kategori motivasi siswa dalam pembelajaran seni tari.

H0=Ha

Melalui model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)untuk meningkatkan hasil belajar siswa kategori motivasi dalam pembelajaran seni tari.Tidak adanya pengaruh model ARIAS


(38)

48

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaransenitari.

H0≠Ha

Keterangan: H0 = Hipotesis Observasi

Ha= Hipotesis Alternatif

F. Teknik Analisis Data

Tabel 3.1

Aspek Penilaian dan Indikator Penilaian

Aspek Penilaian Nilai Indikator

Meningkatkan percaya diri siswa dalam pembelajaran senitari

(Assurance)

75 – 90

Siswa mampu mengeluarkan pendapat, ide/gagasan dengan baik

Siswa mampu menjawab pertanyaan kilas balik yang ditanyak

oleh guru Meningkatkan semangat belajar

siswa dalam pembelajaran seni tari yang dihubungkan dengan kehidupan nyata (Relevance).

75 – 90

Siswa aktif berdiskusi dengan kelompok undian dengan mengeksplor gerak yang ada pada

kehidupan nyata.

Siswa memperoleh hasil dari diskusi yang akan dibawa ke kelompok asal

Menimbulkan minat belajar siswa dalam pembelajaran seni tari

(Interest) 75- 90

Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam mengerjakan


(39)

49

Tri Rahmawati, 2015

Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Berbasis Motivasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Seni Tari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang telah dikumpulkan dari hasil pembelajaran model ARIAS ini akan disortir, dikelompokkan dan disederhanakan untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk prosentase atau tabel distribusi.Analisis data dalam penelitian ini akan dideskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya, dalam hal ini yaitu model ARIAS dalam meningkatkan motivasi yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Dalam hal ini peneliti menggunakan data kuantitatif.

Bagan 3.4 Rumus uji validitas

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisis hasil data penilaian pre-test dan post-test yang telah diberikan kepada

siswa.Nilai-Siswa berdiskusi dengan kelompok asal dengan membawa hasil diskusi

dengan kelompok undian Siswa antusias dalam merencanakan penampilan tari dalam kelas/sekolah

secara berpasangan/kelompok. Menimbulkan perhatian siswa

dalam mengevaluasi terhadap kelompok sendiri maupun kelompok lain (Assessment)

75 – 90

Siswa antusias dalam memberikan pendapat tentang penampilan dari kelompok sendiri dan kelompok lain

Menimbulkan rasa bangga dan simpatik siswa pada pembelajaran

seni tari (Satisfaction) 75 – 90

Siswa mampu menyimpulkan hasil dari proses pembelajaran seni tari baik dari kelompok sendiri maupun


(1)

143

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Penelitian model pembelajaran ARIAS dengan metode eksperimen dilakukan dengan tujuan menguji hipotesis bahwa model ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kategori motivasi dalam pembelajaran seni tari. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian pre-eksperimental dimana eksperimen yang dilakukan tidak menggunakan kelas pembanding. Pembuktian hipotesis dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rumus uji T. Pengambilan data dilakukan dengan beberapa tahap diantaranya pre-test sebagai pengambilan data awal, proses dan post-test sebagai nilai akhir yang diambil untuk melihat perbandingan antara nilai pre-test dan post-test. Penerapan pembelajaran seni tari dengan menggunakan model ARIAS untik meningkatkan hasil belajar kategori motivasi dalam pembelajaran seni tari dilakukan di kelas VIII F SMP Negeri 45 Bandung yang berlangsung kurang lebih 2 minggu terhitung dari tanggal 10 April 2015 hingga 17 April 2015.

Pada tahap pre-test sebelum menggunakan model pembelajaran ARIAS, rata-rata nilai siswa bervariasi kisaran 69 – 80 pada prosentase 69,7 % siswa yang belum lulus hal itu berarti rata-rata siswa mendapatkan nilai dibawah standar minimum, dimana standar KKM adalah 75. Pada tahap proses disaat menggunakan model ARIAS, rata-rata nilai siswa mencapai 80 – 81 pada prosentase 3,03 % dan siswa yang lainnya mendapat nilai di atas 81, artinya telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kategori motivasi pada tahap proses menggunakan model ARIAS. Pada tahap post-test, siswa mendapatkan nilai di atas rata-rata 85 – 90 yang artinya aplikasi model pembelajaran ARIAS yang dilakukan telah berhasil merubah hasil belajar siswa kategori motivasi menjadi lebih dari, terlihat dari adanya peningkatan motivasi siswa. Dilihat dari awal pembelajaran sangat terlihat motivasi siswa pada pembelajaran seni tari masih sangat kurang, kemudian mengalami perubahan secara signifikan selama proses pembelajaran sampai pada tahap akhir post-test semakin meningkat kearah yang lebih baik dibandingkan pada permulaan pembelajaran. Berdasarkan perubahan


(2)

143

sikap yang ditunjukkan oleh siswa maka penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai pembelajaran seni tari melalui model ARIAS telah berhasil meningkatkan hasil belajar kategori motivasi siswa kelas VIII F SMP Negeri 45 Bandung, hal ini terbukti dengan beberapa indicator yang telah tercapai diantaranya rasa percaya diri, kemampuan eksplorasi siswa dalam mencari gerak pada kehidupan nyata, evaluasi terhadap penilaian kelompok sendiri maupun kelompok lain dan rasa bangga siswa terhadap pencapaian pembelajaran seni tari.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berkenaan dengan kesimpulan di atas, bahwa pembelajaran seni tari melalui model ARIAS telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kategori motivasi, maka pembelajaran seni tari ini direkomendasikan sebagai pedoman para guru khususnya guru seni untuk meningkatkan dan mengembangkan seluruh kecerdasan siswa pada semua aspek penilaian. Berikut beberapa saran yang ditujukan peneliti kepada para penggerak pendidikan, diantaranya:

1.

2.

Peneliti

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan model pembelajaran maupun peningkatan terhadap hasil belajar siswa agar hasil penelitian dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi. Peneliti diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam proses pengambilan dan pengumpulan data sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi

Guru

Motivasi merupakan dorongan bagi setiap individu untuk melakukan sesuatu. Motivasi pada siswa harus ditanamkan pada pembelajaran karena dengan adanya motivasi yang kuat maka akan berpengaruh pada hasil belajar siswa yang lebih baik. Melalui pembelajaran seni tari dengan motivasi juga dapat menjadikan pekerti siswa menjadi pekerti yang baik pula. Dengan demikian, guru berperan penting dalam meningkatkan motivasi yang berdampak pada hasil belajar siswa yang diharapkan mampu mempersiapkan kategori-kategori pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut.


(3)

143

3. Sekolah

Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Memberikan fasilitas yang baik bagi siswa dalam proses pembelajaran sudah menjadi tugas sekolah. Memfasilitasi guru yang kompeten pada bidangnya dan memfasilitasi sarana dan prasarana diharapkan mampu mengoptimalkan proses pembelajaran dengan variasi materi pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dengan berpengaruh pada hasil belajar siswa yang di dorong dengan perilaku yang baik pula.

4. Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan merupakan tempat atau pengayom terselenggaranya proses pendidikan. Lembaga dalam hal ini yaitu Dinas Pendidikan setempat. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang dirasa cocok untuk pembelajaran dan tentunya dalam setiap tahapan pembelajarannya pun harus lebih dikembangkan agar kegiatan pembelajaran di tiap sekolah lebih baik.


(4)

144

DAFTAR PUSTAKA

a. Sumber Buku

Boeree, George (2006). Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: Ar Ruz Media

BSNP (2006).Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. Jakarta: BSNP

Dakir (2004).Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Dibia, I Wayan, dkk. (2006). Tari Komunal. Jakarta: Pendidikan Seni Nusantara Djamarah, SyaifulBahri (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Doddington, Christine dan Mary Hilton. Pendidikan Berpusat pada Anak. Jakarta: Indeks

Hamalik (2012).Psikologi Belajar dan Mengajar.Bandung: Sinar Baru Algensindo

Jazuli (1994).Telaah Teoretis Tari. Malang: IKIP Malang

Kiranawati (2007).Model Pembelajaran ARIAS.Jakarta: BumiAksara Lutan, Rusli (2005).Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta: P2LPTK

Makmun, AbinSyamsudin (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: RosdaKarya Remaja

Mulyasa, (2008).Menjadi Guru Profesional.Bandung: Rosda

Mulyasa (2013).Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan KepalaSekolah. Jakarta: BumiAksara

Rahman, Muhammad dan Sofan Amri.Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Terintegratif Dalam Teori dan Praktik Untuk Menunjang Penerapan Kuikulum 2013.Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Ruhimat, Toto (2012). Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: RajawaliPers Rosmala Dewi. (2005). Berbagai Masalah Anak. Jakarta: Depdiknas. Rosjidan, et al (2001) .Belajar dan Pembelajaran. Malang: Depdiknas Sagala, Syaiful (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta


(5)

145

Sanjaya, Wina. (2008). StrategiPembelajaran. Jakarta: Kencana Saomah (2012).Karakteristik Perkembangan Anak. Bandung: UPI

Sedyawati, Edi, dkk. (1986). Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian

Siregar, Sofyan (2013).Metode Penelitian Kuantitatif Penghitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Penamedia Group

Sumarni, Siti (2005). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja GrafindoPersada

Tim Redaksi (2013). Himpunan Lengkap Undang-Undang Sisdiknas dan Sertifikasi Guru (Niaga). :BukuBiru

Tim Visimedia (2008). UU Nomor 20 Tahun 2003 dan UU Nomor 14 th 2005. : Visimedia

Sardiman (2014).Interaksidan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajawaliPers Sudijono, Anas (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:

RajawaliPers

Sugiyono (2009).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sumarni

Sumarno, Alim (2011). Pengertian Hasil Belajar.Jakarta: Gramedia

Suparno, Paul (2000). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Kanisius: Yogyakarta

Sobry, Sutikno (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: RinekaCipta Uno, Hamzah B. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Yusuf, Syamsu dan Nani Sugandhi (2011).Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: Rajawali Pers


(6)

146

a. Sumber Internet

Sulastri, AstriRohmat. (2013). Kompetensi Guru Seni Tari Dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Negeri 1 Gegerbitung.

Skripsi,. [Online] Tersedia:

http://ejournal.upi.edu/index.php/RINK_TARI_UPI/article/view/384, [29Maret 2014]

Putra, Eka. Kerjakan dan Pahami. [Online] Tersedia:

http://kerjakandanpemahaman.blogspot.com/2011/12/model-pembelajaran-arias.html [28Oktober 2014]

Syam, Islamudin.Teori Hasil Belajar Menurut Para Ahli. [Online] Tersedia: http://www.slideshare.net/ismdn/teori-hasil-belajar-menurut-para-ahli [29Oktober 2014]

Cili, Rimpu. Memahami Karakteristik Peserta Didik. [Online] Tersedia: http://rimpu-cili.blogspot.com/2012/07/memahami-karakteristik-peserta-didik.html [23 Maret 2015]

Haryanto. Bealajar Psikologi. [Online] Tersedia:


Dokumen yang terkait

PENERAPAN TARI SAMRAH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 9 BANDUNG.

0 2 37

Penerapan Model Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Tari Di Kelas VIII SMPN 49 Bandung.

1 5 37

PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG : Studi Eksperimen Melalui Materi Tari Batik.

0 8 38

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatic, Auditory, Visualisation, Intelectual)Untuk Meningkat Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Tari Tari Di Kelas VIII SMP N Bandung.

1 4 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD Penerapan Model Pembelajaran Arias Terintegrasi Pada Pembelajaran Kooperatif Stad Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika (Ptk Pada Siswa Kelas Viii C Smp Negeri 3

0 1 17

MODEL MASTERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG.

0 1 33

APLIKASI MODEL ADVANCE ORGANIZER PADA PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMP NEGERI 30 BANDUNG.

1 1 45

STUDI EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTA SUKABUMI.

0 0 46

Aplikasi Model Pembelajaran Classroom Meeting Untuk Meningkatkan Keterampilan Penciptaan Motif Gerak Siswa Kelas Viii Pada Pembelajaran Seni Tari Di Smp Negeri 45 Bandung - repository UPI S SDT 1104338 Title

0 1 3

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VIII SMP

0 0 14