UPAYA MENGELOLA "BANK SAMPAH SABILULUNGAN" DALAM MERUPAH PERILAU PEDULI LINGKUNGAN MASYARAKAT DI WILAYAH KELURAHAN TAMANSARI KELURAHAN BANDUNG WETAN.

(1)

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

ABSTRAK

Bank sampah adalah salah satu wadah yang dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang masyarakat alami. Bank sampah adalah program dengan memanfaatkan sampah kering untuk dipilah serta memiliki manajemen seperti perbankan tetapi yang di tabung adalah sampah. Banyak cara yang dilakukan oleh pengelola Bank Sampah Sabilulungan untuk merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat di wilayah Kelurahan Tamansari kecamatan Bandung Wetan. Hingga kini Bank Sampah Sabilulungan telah melakukan segala bentuk yang dapat menguntungkan anggotanya. Fokus penelitian ini untuk menemukan gambaran tentang upaya pengelola bank sampah, di antaranya: mengetahui perencanaan, mengetahui strategi, dan mengetahui hasil yang dicapai pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Pembahasan penelitian ini berdasarkan data hasil wawancara terhadap dua orang pengelola Bank Sampah Sabilulungan dan tiga orang peserta Bank Sampah Sabilulungan yang aktif pada setiap kegiatan di bank sampah sebagai triangulan. Kajian teori yang digunakan adalah konsep pemberdayaan masyarakat, konsep sampah, dan konsep perubahan sikap dan perilaku. Hasil dari penelitian ini menunjukan kearah yang positif, karena upaya-upaya yang dilakukan oleh pengelola bank sampah telah mampu merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat di sekitar wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.


(2)

ABSTRACT

Bank of garbage is one of the place that can resolve the problems which is being experienced people. Bank of garbage is a program by utilizing dry waste to be sorted and has a management such as banking but the savings is rubbish. Many ways has been done by the Bank Garbage Sabilulungan manager to change the behavior of public environmental awareness in Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Until now Sabilulungan Garbage Bank has done many benefit thingsfor members. The focus of this research is to find an overview of the efforts of bank garbagemanagers, including: planning aware, knowing the strategy, and to know the achievement of Sabilulungan Garbage Bank in changingthe behavior of public environmental awarenesssurrounding Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. This study used a qualitative approach and the techniques of data collection are observation, interviews, and documentation study. Discussion of this study is based on data from interviews of two bank managers and three active participants of Sabilulungan Garbage Bank as triangulan. The study of the theory are the concept of empowerment, the concept of garbage, and the concept of change in attitude and behavior. Results from this study indicate a positive direction, because of the efforts made by the manager of the waste bank has been able to change the behavior of public environmental awareness in the area around Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.


(3)

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat ... 8

1. Pemberdayaan ... ... 8

2. Strategi Pemberdayaan ... 9

3. Pendekatan .. ... 11

4. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat.... . 12

5. Manajemen Program Pemberdayaan ... 13

B. Konsep Sampah ... 15

1. Pengertian dan Klasifikasi Sampah ... 16

2. Masalah yang Diakibatkan Sampah ... 17

3. Jenis-jenis Sampah ... 17

4. Daur Ulang Sampah... 19

5. Kesadaran Lingkungan... 20

C. Konsep Perubahan Sikap dan Perilaku ... 23

1. Teori Perilaku Beralasan ... 23


(4)

3. Attitude to Behavior Process Model ... 25

4. Strategi dalam Merubah Perilaku... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Desain Penelitian ... 37

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 38

C. Pengumpulan Data ... 38

D. Analisis Data ... 41

E. Isu Etik ... 43

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil Penelitian ... 44

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 44

a. Maksud dan Tujuan Bank Sampah ... 49

b. Peran Bank Sampah Sabilulungan ... 49

c. Struktur Kepengurusan ... 50

d. Daftar Pengurus ... 51

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

a. Identitas Informan ... 51

b. Pendapat Informan ... 54

B. Pembahasan ... 72

1. Perencanaan Program Bank Sampah Sabilulungan dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Sekitar Masyarakat Wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan ... 73

2. Strategi Pemgelola Bank Sampah untuk Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat Di Sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan ... 77

3. Hasil yang Dicapai Pengelola bank sampah dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat Sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan ... 80

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 84

A. Simpulan ... 84


(5)

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

4.1 Daftar Anggota Bank Sampah Sabilulungan 45

4.2 Daftar Jenis Sampah 49

4.3 Daftar Pengurus Bank Sampah Sabilulungan 51


(7)

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal.

2.1 Bagan Perilaku Berencana 25

2.2 Bagan Hubungan antara Sikap dengan Perilaku 26 2.3 Bagan Persepsi Manusia dengan Lingkungan 32

4.1 Batas Geografis Kampung Linggawastu 44


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini sebagian dari kita yang telah melupakan kenyamanan lingkungan sekitar. Padahal makna dari lingkungan yang bersahabat sangat besar manfaatnya untuk manusia. Lingkungan yang nyaman menjadi dambaan bagi setiap orang. Pada kenyataannya, banyak permasalahan di lingkungan. Biasanya masalah di lingkungan dapat terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Manusia terkadang kurang menyadari dan peduli terhadap lingkungannya. Seperti masalah sampah, kepadatan penduduk karena adanya laju pertambahan penduduk yang besar dan cepat, penyebaran penduduk yang tidak merata, arus urbanisasi yang tinggi, pencemaran lingkungan, dan sebagainya.

Berikut ini merupakan masalah lingkungan yang sedang dihadapi di Negara Indonesia. Beberapa masalah lingkungan yang biasa kita temui adalah mengenai masalah kebersihan. Masalah kebersihan tidak jauh dari sampah yang berasal dari sisa-sisa penggunaan manusia. Banyaknya kebutuhan manusia untuk konsumsi olahan rumah tangga berdampak juga pada limbah olahan rumah tangga. Dengan banyaknya sampah, namun persediaan tempat sampah yang terbatas maka tidak jarang kita melihat sampah berserakan di pinggir jalan. Masalah lingkungan selanjutnya adalah polusi udara. Menggunakan kendaraan bermotor untuk bepergian, tentu memudahkan kita menyelesaikan segala keperluan. Tanpa kita sadari bahwa asap yang keluar dari kendaraan bermotor tidak baik untuk kesehatan dan lingkungan karena udara menjadi kotor.

Kepadatan penduduk dianggap lumrah di Negara Indonesia ini. Terdapat faktor pertumbuhan penduduk yang melaju pesat setiap tahunnya. Fenomena tersebut berdampak di kota besar seperti Kota Bandung. Khususnya kepadatan penduduk yang berada di wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Terbatasnya lahan juga mempengaruhi kepadatan penduduk. Pertambahan penduduk akibat arus urbanisasi, pertumbuhan penduduk, tidak akan menambah lahan untuk pemukiman penduduk.


(9)

2

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

Kepadatan penduduk yang dialami di wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan tentu menimbulkan permasalahan baru. Permasalahan tersebut adalah banyaknya sampah. Semakin banyaknya penduduk di suatu wilayah maka akan mempengaruhi kuantitas limbah sampah rumah tangga.

Sampah merupakan masalah bagi semua orang. Siapapun tidak dapat terhindar dari masalah sampah. Oleh karena itu setiap orang seharusnya dapat menjaga kebersihan dan memelihara lingkungannya. Namun, tidak semua orang mampu memecahkan permasalahan sampah. Keharusan menjaga lingkungan telah diatur dalam perundang-undangan yang berlaku di bawah ini.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia no. 23 tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Bab 3 pasal 5 dirumuskan:

Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dari permasalahan yang dialami oleh masyarakat saat ini, telah menumbuhkan sejumlah potensi kreatif yang dapat memecahkan masalah di sekitarnya. Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk mencipatakan suasana baru di wilayah tertentu. Dengan adanya pemberdayaan masyarakat maka suatu masyarakat di wilayah tertentu dapat merubah suatu nilai dalam masyarakat dengan digantikan oleh nilai baru yang dianut masyarakat dengan menjadikan nilai tersebut sebagai pengadopsian baru masyarakat. Sehingga terjadilah perubahan perilaku pada suatu masyarakat.

Bank sampah adalah salah satu wadah yang dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang masyarakat alami. Bank sampah adalah program dengan memanfaatkan sampah kering untuk dipilah serta memiliki manajemen seperti perbankan tetapi yang di tabung adalah sampah. Dari sampah tersebut nasabah atau anggota bank sampah memiliki buku tabungan dan jumlah banyaknya sampah yang dikumpulkan ke bank sampah tertulis di buku tabungan bank sampah tergantung banyaknya sampah yang disetor ke bank sampah. Dari banyaknya sampah yang dikumpulkan dari setiap nasabah bank sampah, maka


(10)

3

setiap nasabah mendapatkan sejumlah uang yang tersimpan di bank sampah sesuai dengan banyaknya sampah yang disetor ke bank sampah.

Bank Sampah Sabilulungan berdiri sejak tahun 2011 oleh salah satu warga di wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan tepatnya di Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16. Sebelum terbentuknya Bank Sampah Sabilulungan, Ibu Nuraeni selaku RT 1 RW 16 pada dua periode di tahun 2002 sampai dengan 2006 dan 2007 sampai dengan 2011 di Kelurahan Tamansari ingin sekali rasanya menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk warga sekitarnya. Di tahun 2011 terbesit oleh Ibu Nuraeni untuk membuat bank sampah di rumahnya. Dengan adanya bank sampah bertujuan untuk meringankan beban warga sekitarnya yang mayoritas perekonomian rendah. Selain itu Ibu Nuraeni juga ingin membantu kelestarian lingkungan agar terjaga. Adanya bank sampah dapat mengurangi keberadaan sampah yang ada di sekitar RT 1 RW 16.

Di awal terbentuknya Bank Sampah Sabilulungan terdapat 5 anggota. Seiring berjalannya waktu, anggota Bank Sampah Sabilulungan bertambah pesat. Hingga saat ini anggota Bank Sampah Sabilulungan ada 100 orang. Bank Sampah Sabilulungan merupakan suatu wadah yang mampu merubah perilaku masyarakat menjadi peduli lingkungan sekitarnya dengan mengumpulkan sampah-sampah rumah tangga yang sehari-hari digunakan.

Makna ‘Sabilulungan’ pada Bank Sampah Sabilulungan merupakan gotong -royong yang mengartikan bahwa bergotong--royong membantu meringankan beban warga dan merubah perilaku menjadi peduli lingkungan secara bersama-sama.

Banyak cara yang dilakukan oleh pengelola Bank Sampah Sabilulungan untuk merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat di wilayah Kelurahan Tamansari kecamatan Bandung Wetan. Hingga kini Bank Sampah Sabilulungan telah melakukan segala bentuk yang dapat menguntungkan anggotanya. Salah satunya pengelola Bank Sampah Sabilulungan menerapkan sistem koperasi bagi anggota Bank Sampah Sabilulungan. Bermaksud untuk memudahkan anggota Bank Sampah Sabilulungan dalam memecahkan persoalan ekonomi yang dialami. Yang dimaksud sistem koperasi di Bank Sampah Sabilulngan adalah mengijinkan anggotanya untuk meminjam uang yang berasal dari simpanan para anggota.


(11)

4

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

Pengelola Bank Sampah Sabilulungan ditunjuk langsung oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) untuk mengikuti seminar tentang biodigester di bulan November 2014. Biodigester adalah alat untuk menyimpan dan memproses sampah organik menjadi kandungan gas. Harapan pengelola mengikuti seminar adalah untuk lebih mengoptimalkan limbah sampah rumah tangga yang bersifat organik. Sampah organik yang ada di masyarkat sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan dapat dioptimalkan sehingga tidak menyisakan sampah basah.

Pengolahan sampah biodigester saat ini berjalan di Bank Sampah Sabilulungan dengan memanfaatkan sampah basah organik sisa olahan rumah tangga. Kandungan gasnya bisa digunakan untuk ibu-ibu memasak dan sampah non organik juga dimanfaatkan dengan cara dikumpulkan, dipilah sesuai dengan kategori sampah, ditimbang lalu banyaknya sampah yang disetor menjadi tabungan anggota bank sampah yang menyetor sampah ke Bank Sampah Sabilulungan.

Berbagai bentuk sampah telah dimanfaatkan dengan baik sehingga mengurangi masalah lingkungan di sekitar wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Adapun cara lain mengubah sampah non organik menjadi lebih bernilai di Bank Sampah Sabilulungan ini, dengan cara diolah menjadi beragam bentuk seperti tempat pensil, bunga plastik, dan bentuk lain yang bisa bermanfaat bila digunakan.

Berdasarkan pemaparan fenomena di atas, penulis merasa tertarik karena pemaparan fenomena di atas telah merubah perilaku masyarakat menjadi peduli kepada lingkungan sekitarnya. Sehingga penulis mencoba untuk meneliti tentang

“Upaya Pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat di Wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung


(12)

5

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

Terdapat hasil identifikasi masalah yang didukung dari pengamatan langsung di lapangan, adalah sebagai berikut:

1. Bank Sampah Sabilulungan telah menciptakan lingkungan yang bersih. Sebelum adanya bank sampah, suasana lingkungan di sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan banyak sampah berserakan di pinggir jalan.

2. Kegiatan pengumpulan sampah dilakukan rutin sepekan sekali di Bank Sampah Sabilulungan.

3. Tempat Bank Sampah Sabilulungan berada di rumah ketua bank sampah. Kondisi tersebut kurang memfasilitasi anggota dan masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam hal peduli lingkungan karena lahan yang terbatas.

4. Bank Sampah Sabilulungan berdiri sejak tahun 2011 yang beranggotakan 5 orang. Hingga kini, keanggotaan Bank Sampah Sabilulungan setiap tahun semakin bertambah. Dilihat dari jumlah keanggotaan ada 100 orang. Namun, dari keanggotaan 100, tidak semuanya selalu hadir pada setiap pertemuan. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut: “Bagaimanakah Upaya Pengelola Bank Sampah Sabilulungan

dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat Di Wilayah Kelurahan

Taman Sari”. Untuk memudahkan dalam menjawab rumusan penelitian maka

dibuat beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan program pengelolaan bank sampah dalam merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat di sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan?

2. Bagaimana strategi pengelola Bank Sampah Sabilulungan untuk merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat di sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan?

3. Bagaimanakah hasil yang dicapai pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan?


(13)

6

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui perencanaan program pengelolaan bank sampah dalam merubah

perilaku peduli lingkungan masyarakat di sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan;

2. Mengetahui strategi pengelola Bank Sampah Sabilulungan untuk merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat di sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan;

3. Mengetahui hasil yang dicapai pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atasmaka terdapat manfaat dari penelitian ini memiliki manfaat praktis dan teoretis:

1. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan hasil penelitian dapat memberikan manfaat bagi peneliti lain yang ingin meneliti di Bank sampah Sabilulungan di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Maupun di tempat penelitian yang memiliki masalah yang sama dengan wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.

2. Manfaat Teoretis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah menjadi salah satu sumber ilmu bagi jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Dimana mahasiswa dapat mempelajari salah satu konsep Pendidikan Nonformal yang terjadi dalam masyarakat.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada penulisan penelitian ini adalah:

A. BAB I PENDAHULUAN: Berisikan latar belakang identifikasi dan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi.


(14)

7

B. BAB II KAJIAN PUSTAKA : Berisi tentang konsep pemberdayaan masyarakat, konsep sampah, dan konsep perubahan sikap dan perilaku. C. BAB III METODE PENELITIAN : Membahas tentang metode penelitian

berisi tentang desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan isu etik.

D. DAFTAR PUSTAKA : Berisi tentang kumpulan referensi beberapa kutipan yang digunakan oleh peneliti.


(15)

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada setiap penelitian maka dibutuhkan metode penelitian karena dengan menggunakan metode penelitian akan memudahkan peneliti untuk memahami suatu objek tertentu.

Penelitian menggunakan metode deskriptif menurut Nawawi (1983, hlm. 31) bahwa “penelitian deskriptif adalah usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact finding). Hasil penelitian ditekankan pada memberikan gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diselidiki”.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution dan Nawawi, metode penelitian dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif. Menggunakan studi deskriptif karena objek penelitian ini membutuhkan pengamatan dengan cara menggambarkan kondisi lingkungan di tempat penelitian yang ada di dalam suatu masyarakat. Peneliti menggambarkan peristiwa yang ada pada masa kini atau yang sedang terjadi. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud memperoleh gambaran secara mendalam. Mengenai upaya pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam merubah perilaku peduli lingkungan di sekitar kawasan Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.

Pemilihan menggunakan metode dirasa sangat penting dalam pelaksanaan suatu penelitian, karena hal tersebut berguna untuk memperoleh ketetapan data peneliti sehingga dapat menemukan informasi yang tepat. Penggunaan metode harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai melalui suatu penelitian.

Penggunaan metode deskriptif dirasa paling tepat untuk peneliti melakukan penelitian dalam mengetahui perencanaan, strategi, dan hasil yang dicapai oleh pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam merubah perilaku peduli lingkungan sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Hal ini sejalan dengan pendapat menurut Sangaribuan (1981, hlm. 4) bahwa


(16)

38

“penelitian yang menggunakan metode deskriptif biasanya memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atau frekuensi terjadinya suatu aspek fenomena sosial yang terjadi sekarang”.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Partisipan atau sumber data yang dipilih pada penelitian ini adalah pengelola Bank Sampah Sabilulungan dan beberapa anggota bank sampah yang aktif hadir di setiap pertemuan pengumpulan sampah. Pengelola di Bank Sampah Sabilulungan terdapat tiga orang, namun peneliti hanya memilih dua pengelola saja karena satu pengelolanya tidak memegang tanggung jawab tentang lingkungan. Pertimbangan untuk memilih pengelola dan beberapa anggota Bank Sampah Sabilulungan sebagai partisipan karena peneliti membutuhkan informasi yang berasal dari pengelola dan anggota mengenai upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pengelola bank sampah yang dapat merubah perilaku peduli lingkungan.

Pada penelitian ini dilakukan di Bank Sampah Sabilulungan yang beralamat di Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Di lokasi penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai Upaya Pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat Di Wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.

C. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Observasi

Observasi adalah proses pengumpulan data. Data yang dimaksud adalah kumpulan fakta yang ada di lapangan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpul data observasi karena dengan cara observasi, peneliti dapat melihat langsung ke lapangan, karena cara tersebut peneliti dapat menilai, memahami, mengamati secara langsung serta dapat mengetahui hal-hal yang tidak diamati secara langsung.


(17)

39

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

Observasi masuk ke dalam dua jenis yaitu observasi partisifatif dan non partisipatif. Jenis observasi yang dipilih oleh peneliti untuk penelitian ini adalah jenis observasi non partisipatif, peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung hanya mengamati jalannya kegiatan yang ada di Bank Sampah Sabilulungan.

Pada penelitian ini peneliti langsung mengamati ke Bank Sampah Sabilulungan yang beralamat di Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Peneliti menggunakan observasi non partisipatif, karena peneliti tidak ikut berpartisipasi didalamnya. Hanya semata-mata sebagai pengamat saja. Observasi ini dilakukan selama penelitian ini berlangsung sejak bulan November 2014 sampai dengan bulan Oktober 2015. Aspek yang diobservasi adalah upaya pengelola Bank Sampah Sabilulungan yang telah merubah perilaku peduli lingkungan masyarakatnya. Peneliti mengobservasi tentang perencanaan program pengelolaan Bank Sampah Sabilulungan, strategi pengelola Bank Sampah Sabilulungan, dan hasil yang dicapai pengelola Bank Sampah Sabilulungan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses bertukar informasi antara dua orang dengan cara tanya jawab. Peneliti melakukan wawancara kepada pengelola Bank Sampah Sabilulungan dan beberapa anggota bank sampah yang aktif dengan membahas persoalan tentang upaya pengelola di Bank Sampah Sabilulungan. Aspek yang di wawancarai adalah tentang perencanaan program pengelolaan Bank Sampah Sabilulungan, strategi pengelola Bank Sampah Sabilulungan, dan hasil yang dicapai pengelola Bank Sampah Sabilulungan. Peneliti ingin mengetahui bagaimana pengelola Bank Sampah Sabilulungan dapat merubah perilaku peduli lingkungan warga sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan agar peneliti dapat menemukan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terbuka. Peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Wawancara secara terbuka dilakukan oleh peneliti guna


(18)

40

mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya dan secara mendalam. Proses pengumpulan data menggunakan wawancara ini peneliti secara langsung melakukan tatap muka dan melakukan komunikasi yang baik agar informan dapat memberikan jawaban yang objektif. Hal yang diwawancarakan oleh peneliti kepada informan adalah mengenai upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pengelola untuk Bank Sampah Sabilulungan dalam merubah perilaku peduli lingkungan. Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah pengelola Bank Sampah Sabilulungan. Masing-masing pengelola memiliki perannya yaitu Ibu Nuraeni sebagai ketua dan Ibu Nurhaeda sebagai sekretaris. Informan lain yang mendukung dalam penelitian ini untuk diwawancarai adalah anggota Bank Sampah Sabilulungan, di antaranya adalah Ibu Erna, Ibu Enis, dan Ibu Nunung.

Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara di tempat Bank Sampah Sabilulungan yang beralamat di Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Peneliti melakukan proses wawancara dengan informan menggunakan wawancara berkelompok. Dimana peneliti melakukan tanya jawab kepada pengelola Bank Sampah secara bersamaan. Peneliti melakukan wawancara kepada informan lain yaitu anggota Bank Sampah Sabilulungan di sekitar lokasi Bank Sampah dengan menggunakan wawancara individu, yaitu melakukan wawancara secara perorangan kepada setiap anggota.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan informasi yang telah terjadi berupa catatan, foto, dan sebagainya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpul data dokumentasi, karena peneliti harus benar-benar membuktikan keaslian data yang lebih akurat sebagai penguat melalui dokumentasi yang ada di Bank Sampah Sabilulungan.

Informasi data yang dilihat oleh peneliti di Bank Sampah Sabilulungan berupa foto kegiatan, catatan profil bank sampah, dan data anggota Bank Sampah Sabilulungan.


(19)

41

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

Sehubungan dengan yang telah dijelaskan, peneliti menganalisis dokumen berupa rencana kegiatan, proposal kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Bank Sampah Sabilulungan. Menggunakan aspek tentang perencanaan program pengelolaan Bank Sampah Sabilulungan, strategi pengelola Bank Sampah Sabilulungan, dan hasil yang dicapai pengelola Bank Sampah Sabilulungan.

4. Triangulasi

Pada teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan cara menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi data bermaksud untuk menguji kredibilitas data, dengan mengecek kredibilitas data menggunakan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Peneliti menggunakan observasi non partisipatif, wawancara terstruktur, dan dokumentasi untuk mendapatkan sumber data secara serempak hingga data yang diperoleh sama. Pada triangulan penelitian ini adalah anggota Bank Sampah Sabilulungan, di antaranya adalah Ibu Erna, Ibu Enis, dan Ibu Nunung yang berperan aktif dan selalu berpartisipasi di Bank Sampah berdasarkan rekomendasi dari pengelola di kegiatan lingkungan Bank Sampah Sabilulungan.

D. Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 91) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh.

Sehingga dalam penelitian ini peneliti harus mencari data sebanyak mungkin untuk menghasilkan data yang terbukti akurat dengan dibuktikannya data yang itu-itu saja atau sudah jenuh.


(20)

42

Lebih lanjut menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 92-99) mengemukakan bahwa Adapun langkah-langkah analisis data di lapangan model Miles and Huberman dalam penelitian ini adalah:

1. Reduksi data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah terkumpul dikategorisasi dan data yang tidak penting dibuang.

Pada tahap ini peneliti merangkum data mengenai bank sampah Sabilulungan yang telah di dapat melalui wawancara, observasi pengamatan, dan dokumentasi. Dari data tersebut peneliti memilih data yang hanya dianggap penting saja.

2. Display data

Display data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Menggunakan display data, dapat memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan pemahaman tersebut.

Dari data yang telah terkumpul tersebut, maka peneliti menguraikan secara singkat point inti dari informasi data pengelola dan Bank Sampah Sabilulungan agar peneliti memahami informasi data yang ada di dalamnya sehingga dapat menentukan langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan.

3. Penarikan kesimpulan

Tahap ketiga dalam analisis data menurut Milesand Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi bila kesimpulan didukung dengan bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang relevan.

Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari semua data yang didapat dari pengelola dan bank sampah Sabilulungan. Di kesimpulan awal masih bersifat sementara dan masih bisa berubah. Namun bila kesimpulan yang telah


(21)

43

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

disimpulkan sudah didukung dengan bukti data informasi yang valid dan konsisten maka kesimpulan penelitian tersebut disebut relevan.

E. Isu Etik

Pada penelitian ini, peneliti melibatkan manusia sebagai subjek penelitiannya. Sebelumnya peneliti telah melakukan perizinan secara langsung kepada pengelola Bank Sampah Sabilulungan untuk melakukan penelitian. Pengelola Bank Sampah Sabilulungan di antaranya adalah Ibu Nuraeni sebagai ketua, kemudian Ibu Nurhaeda sebagai sekretaris, dan Ibu Dedeh Setiawati sebagai bendahara. Perizinan dilakukan di tempat Bank Sampah Sabilulungan sekaligus rumah ketua Bank Sampah Sabilulungan yang beralamat di Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.

Peneliti meyakini bahwa adanya dampak negatif selama penelitian berlangsung tidak ada. Penelitian ini tidak akan menilmbulkan dampak negatif terhadap subjek penelitian di Bank Sampah Sabilulungan yang beralamat di Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Selama penelitian ini berlangsung, tidak akan mengganggu kenyamanan dan aktivitas yang biasa dilakukan di Bank Sampah Sabilulungan. Demi kelancaran peneliti untuk melakukan penelitian ini, peneliti memenuhi aturan yang ada pada Bank Sampah Sabilulungan.

Telah dilakukannya perizinan kepada pihak pengelola Bank Sampah Sabilulungan, peneliti merasa tenang karena pihak pengelola telah bersedia dan menyediakan waktu dan tempat untuk diteliti secara mendalam. Perizinan dilakukan untuk memudahkan peneliti mendapat jawaban yang optimal dari pihak pengelola dan anggota masyarakat di Bank Sampah Sabilulungan.


(22)

84

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan dari hasil yang menyatakan bahwa adanya upaya yang dilakukan pengelola di Bank Sampah Sabilulungan dapat merubah perilaku peduli lingkungan sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Hal tersebut dapat dilihat dari uraian di bawah ini:

1. Pengelola bank sampah telah melakukan tahap identifikasi masalah dan kebutuhan terhadap masyarakat di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Pada hasil identifikasi tersebut, pengelola dapat menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah di masyarakat dengan mengadakan program bank sampah. Perencanaan program kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan dilakukan oleh pengelola berdasarkan hasil identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat setempat. Secara konseptual, perencanaan perogram yang dilakukan pengelola berdasarkan adanya unsur kekuasaan yang dimiliki pengelola yang sebelumnya merupakan salah satu tokoh masyarakat yang berperan aktif di sekitar lingkungan Kampung Linggawastu Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.

2. Strategi yang digunakan oleh pengelola di Bank Sampah Sabilulungan dalam merubah perilaku peduli lingkungan menggunakan strategi partisipatif. Strategi partisipatif ini menekankan pada partisipasi setiap anggota dalam setiap kegiatan. Strategi ini terbukti efektif, karena melibatkan mereka secara langsung sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat bergabung di Bank Sampah Sabilulungan. Sejalan dengan hasil temuan, menurut Ericson (dalam Slamet 1994, hlm. 89) bahwa bentuk-bentuk partisipasi terdiri dari tiga tahap, di antaranya:

a. Partisipasi di dalam tahap perencanaan (idea planning stage), partisipasi dalam tahap ini adalah pelibatan seseorang pada tahap penyusunan rencana dan strategi dalam penyusunan dan anggaran pada suatu kegiatan atau proyek. Masyarakat berpartisipasi dengan


(23)

85

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

memberikan usulan, saran, dan kritik melalui pertemuan-pertemuan yang diadakan;

b. Partisipasi dalam tahap pelaksanaan, adalah pelibatan seseorang pada pelaksanaan pekerjaan suatu proyek. Masyarakat dapat memberikan tenaga, uang, ataupun material atau barang serta ide-ide sebagai salah satu wujud partisipasinya dalam pekerjaan tersebut;

c. Partisipasi di dalam tahap pemanfaatan, adalah pelibatan seseorang pada tahap pemanfaatan suatu proyek setelah proyek tersebut selesai dikerjakan. Partisipasi dalam tahap ini berupa tenaga untuk mengoperasikan program atau tenaga dan kemampuan untuk menjaga hasil proyek yang telah dikerjakan.

3. Hasil yang dicapai oleh pengelola bank sampah antara lain adalah mampu memecahkan masalah yang ada di suatu masyarakat sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan mengenai perubahan sikap dan perilaku peduli lingkungan menggunakan strategi partisipatif dengan mengadakan program kegiatan yang menyangkut kepedulian lingkungan. Program kegiatan tersebut antara lain adalah menimbang sampah, membuat pupuk, mengolah sampah organik menjadi kandungan gas, dan membuat kerajinan dari sampah non organik.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan bagi pihak-pihak terkait yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan untuk masyarakat di sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan yang mengikuti program kegiatan yang diselenggarakan di Bank Sampah Sabilulungan agar berbagi ilmu dan memberdayakan masyarakat yang belum bergabung menjadi anggota Bank Sampah Sabilulungan sehingga diharapkan dapat bergabung di Bank Sampah Sabilulungan, karena program yang ada di Bank Sampah Sabilulungan sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dan dapat memberdayakan masyarakat sekitar wilayah Kelurahahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.


(24)

86

2. Bagi Pengelola Bank Sampah

Dari hasil penelitian yang didapat, harapan peneliti untuk pengelola Bank Sampah Sabilulungan adalah untuk melakukan inovasi dalam bentuk kegiatan baru yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan dan terus memberikan motivasi kepada anggota bank sampah agar rasa kepedulian terhadap lingkungan semakin meningkat serta dapat memberikan motivasi kepada masyarakat yang belum bergabung di Bank Sampah Sabilulungan agar mau bergabung, sehingga semakin banyak masyarakat yang memperdulikan lingkungan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Harapan bagi peneliti selanjutnya yang berminat ingin melakukan penelitian dengan kajian yang sama agar lebih bisa mengembangkan, mampu memperdalam mengenai kajian ini. Serta harapan lain adalah mampu mengkaji aspek-aspek yang ada di Bank Sampah Sabilulungan, sehingga hasil temuan yang didapat bisa menjadi referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.


(25)

Mardhiyah Andita Tsalis, 2015

DAFTAR RUJUKAN

Sumber buku:

Adi, Isbandi. R. (2003). Pemberdayaan,Pengembangan Masyarakat, dan

Intervensi Komunitas: Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Effendi, R & Malilah, E. (2011). Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial

Budaya (PLSBT). Bandung:CV Maulina Media Grafika.

Ife, J. dan Tesoriero, F. (2008). Community Development Alternatif

Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Kusnadi, dkk. (2007). Pendidikan Keaksaraan: Filosofi, Strategi, Implementasi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat.

Manik, K.E.S. (2003). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan. Martono, N. (2012). Sosiologi Perubahan Sosial:Perspektif Klasik, Modern,

Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Migristine, R. (2009). Pengolahan Sampah Plastik. Bandung: Angkasa.

Mikkelson, B. (2001). Metode Penelitian Partisipatif dalam Upaya-Upaya

Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nawawi. (1983). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Prijono, O.S. dan Pranaka, A.M.W. (1996). Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan,

dan Implementasi. Jakarta: Center for Strategy and International Studies.

Roesmidi dan Risyanti, R. (2008). Pemberdayaan Masyarakat. Jatinangor: Alqaprint


(26)

Sarwono, S.W. (1995). Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo. ____________. (2009).Psikologi Sosial. Jakarta: Humanika.

Siahaan, N. H. T. (2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Slamet, Y. (1994). Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press

Sudjana, D. (2010). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah. Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharto, E. (2010). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian

Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.

Bandung: PT Refika Aditama.

Sumber lain:

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup, Bab 3 pasal 5.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan


(1)

disimpulkan sudah didukung dengan bukti data informasi yang valid dan konsisten maka kesimpulan penelitian tersebut disebut relevan.

E. Isu Etik

Pada penelitian ini, peneliti melibatkan manusia sebagai subjek penelitiannya. Sebelumnya peneliti telah melakukan perizinan secara langsung kepada pengelola Bank Sampah Sabilulungan untuk melakukan penelitian. Pengelola Bank Sampah Sabilulungan di antaranya adalah Ibu Nuraeni sebagai ketua, kemudian Ibu Nurhaeda sebagai sekretaris, dan Ibu Dedeh Setiawati sebagai bendahara. Perizinan dilakukan di tempat Bank Sampah Sabilulungan sekaligus rumah ketua Bank Sampah Sabilulungan yang beralamat di Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.

Peneliti meyakini bahwa adanya dampak negatif selama penelitian berlangsung tidak ada. Penelitian ini tidak akan menilmbulkan dampak negatif terhadap subjek penelitian di Bank Sampah Sabilulungan yang beralamat di Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Selama penelitian ini berlangsung, tidak akan mengganggu kenyamanan dan aktivitas yang biasa dilakukan di Bank Sampah Sabilulungan. Demi kelancaran peneliti untuk melakukan penelitian ini, peneliti memenuhi aturan yang ada pada Bank Sampah Sabilulungan.

Telah dilakukannya perizinan kepada pihak pengelola Bank Sampah Sabilulungan, peneliti merasa tenang karena pihak pengelola telah bersedia dan menyediakan waktu dan tempat untuk diteliti secara mendalam. Perizinan dilakukan untuk memudahkan peneliti mendapat jawaban yang optimal dari pihak pengelola dan anggota masyarakat di Bank Sampah Sabilulungan.


(2)

84

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan dari hasil yang menyatakan bahwa adanya upaya yang dilakukan pengelola di Bank Sampah Sabilulungan dapat merubah perilaku peduli lingkungan sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Hal tersebut dapat dilihat dari uraian di bawah ini:

1. Pengelola bank sampah telah melakukan tahap identifikasi masalah dan kebutuhan terhadap masyarakat di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Pada hasil identifikasi tersebut, pengelola dapat menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah di masyarakat dengan mengadakan program bank sampah. Perencanaan program kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan dilakukan oleh pengelola berdasarkan hasil identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat setempat. Secara konseptual, perencanaan perogram yang dilakukan pengelola berdasarkan adanya unsur kekuasaan yang dimiliki pengelola yang sebelumnya merupakan salah satu tokoh masyarakat yang berperan aktif di sekitar lingkungan Kampung Linggawastu Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.

2. Strategi yang digunakan oleh pengelola di Bank Sampah Sabilulungan dalam merubah perilaku peduli lingkungan menggunakan strategi partisipatif. Strategi partisipatif ini menekankan pada partisipasi setiap anggota dalam setiap kegiatan. Strategi ini terbukti efektif, karena melibatkan mereka secara langsung sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat bergabung di Bank Sampah Sabilulungan. Sejalan dengan hasil temuan, menurut Ericson (dalam Slamet 1994, hlm. 89) bahwa bentuk-bentuk partisipasi terdiri dari tiga tahap, di antaranya:

a. Partisipasi di dalam tahap perencanaan (idea planning stage), partisipasi dalam tahap ini adalah pelibatan seseorang pada tahap penyusunan rencana dan strategi dalam penyusunan dan anggaran pada suatu kegiatan atau proyek. Masyarakat berpartisipasi dengan


(3)

memberikan usulan, saran, dan kritik melalui pertemuan-pertemuan yang diadakan;

b. Partisipasi dalam tahap pelaksanaan, adalah pelibatan seseorang pada pelaksanaan pekerjaan suatu proyek. Masyarakat dapat memberikan tenaga, uang, ataupun material atau barang serta ide-ide sebagai salah satu wujud partisipasinya dalam pekerjaan tersebut;

c. Partisipasi di dalam tahap pemanfaatan, adalah pelibatan seseorang pada tahap pemanfaatan suatu proyek setelah proyek tersebut selesai dikerjakan. Partisipasi dalam tahap ini berupa tenaga untuk mengoperasikan program atau tenaga dan kemampuan untuk menjaga hasil proyek yang telah dikerjakan.

3. Hasil yang dicapai oleh pengelola bank sampah antara lain adalah mampu memecahkan masalah yang ada di suatu masyarakat sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan mengenai perubahan sikap dan perilaku peduli lingkungan menggunakan strategi partisipatif dengan mengadakan program kegiatan yang menyangkut kepedulian lingkungan. Program kegiatan tersebut antara lain adalah menimbang sampah, membuat pupuk, mengolah sampah organik menjadi kandungan gas, dan membuat kerajinan dari sampah non organik.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan bagi pihak-pihak terkait yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan untuk masyarakat di sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan yang mengikuti program kegiatan yang diselenggarakan di Bank Sampah Sabilulungan agar berbagi ilmu dan memberdayakan masyarakat yang belum bergabung menjadi anggota Bank Sampah Sabilulungan sehingga diharapkan dapat bergabung di Bank Sampah Sabilulungan, karena program yang ada di Bank Sampah Sabilulungan sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dan dapat memberdayakan masyarakat sekitar wilayah Kelurahahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.


(4)

86

2. Bagi Pengelola Bank Sampah

Dari hasil penelitian yang didapat, harapan peneliti untuk pengelola Bank Sampah Sabilulungan adalah untuk melakukan inovasi dalam bentuk kegiatan baru yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan dan terus memberikan motivasi kepada anggota bank sampah agar rasa kepedulian terhadap lingkungan semakin meningkat serta dapat memberikan motivasi kepada masyarakat yang belum bergabung di Bank Sampah Sabilulungan agar mau bergabung, sehingga semakin banyak masyarakat yang memperdulikan lingkungan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Harapan bagi peneliti selanjutnya yang berminat ingin melakukan penelitian dengan kajian yang sama agar lebih bisa mengembangkan, mampu memperdalam mengenai kajian ini. Serta harapan lain adalah mampu mengkaji aspek-aspek yang ada di Bank Sampah Sabilulungan, sehingga hasil temuan yang didapat bisa menjadi referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.


(5)

DAFTAR RUJUKAN

Sumber buku:

Adi, Isbandi. R. (2003). Pemberdayaan,Pengembangan Masyarakat, dan Intervensi Komunitas: Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Effendi, R & Malilah, E. (2011). Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya (PLSBT). Bandung:CV Maulina Media Grafika.

Ife, J. dan Tesoriero, F. (2008). Community Development Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kusnadi, dkk. (2007). Pendidikan Keaksaraan: Filosofi, Strategi, Implementasi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat.

Manik, K.E.S. (2003). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan. Martono, N. (2012). Sosiologi Perubahan Sosial:Perspektif Klasik, Modern,

Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Migristine, R. (2009). Pengolahan Sampah Plastik. Bandung: Angkasa.

Mikkelson, B. (2001). Metode Penelitian Partisipatif dalam Upaya-Upaya Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nawawi. (1983). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Prijono, O.S. dan Pranaka, A.M.W. (1996). Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: Center for Strategy and International Studies. Roesmidi dan Risyanti, R. (2008). Pemberdayaan Masyarakat. Jatinangor:

Alqaprint


(6)

Sarwono, S.W. (1995). Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo. ____________. (2009).Psikologi Sosial. Jakarta: Humanika.

Siahaan, N. H. T. (2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Slamet, Y. (1994). Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press

Sudjana, D. (2010). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah. Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharto, E. (2010). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Sumber lain:

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Bab 3 pasal 5.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.