Pengaruh Gel Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Penyembuhan Luka Pada Mencit Betina Galur Swiss Webster.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA

PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER

Puspa Aria, 2006; Pembimbing : Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia pasti pernah mengalami luka, apapun jenisnya. Luka yang sering terjadi di antaranya adalah ekskoriasi (lecet). Berbagai perlakuan dilakukan oleh manusia untuk menyembuhkan luka, dari yang sekedar mencuci luka, menggunakan obat tradisional, hingga memberi obat antiseptik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gel lidah buaya dapat mempercepat penyembuhan luka.

Hewan percobaan yang digunakan adalah 18 ekor mencit betina dewasa galur Swiss Webster dengan berat badan yang kurang lebih sama, dibagi dalam tiga kelompok. Kulit paha masing-masing mencit dicukur bulunya, lalu dibuat sayatan (luka) sepanjang 8 mm. Kelompok pertama tidak diobati, kelompok kedua diobati dengan povidone iodine 10% secara topikal, kelompok ketiga diobati dengan gel lidah buaya secara topikal. Pengobatan dan pengukuran panjang luka dilakukan setiap hari sampai luka menutup sempurna.

Dari hasil percobaan diperoleh waktu yang diperlukan oleh setiap kelompok untuk penyembuhan luka (dalam hari), berurutan dari mencit pertama sampai keenam, adalah sebagai berikut, kelompok 1: 8; 8; 8; 7; 6; 5. Pada kelompok 2: 7; 7; 6; 6; 6; 6. Pada kelompok 3: 6; 6; 7; 7; 7; 7. Proses penyembuhan luka pada kelompok yang diberi povidone iodine 10% dan kelompok yang diberi gel lidah buaya terjadi lebih cepat dapipada kelompok yang tidak diobati, akan tetapi berdasarkan hasil uji statistik metode Anava yang dilanjutkan dengan uji Duncan tidak bermakna secara statistik (p > 0,05).

Kesimpulan yang didapat adalah gel lidah buaya (Aloe vera) tidak dapat mempengaruhi kecepatan penyembuhan luka iris pada mencit secara signifikan jika dibandingkan dengan kontrol negatif maupun kontrol positif (povidone iodine 10%).


(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF Aloe vera GEL TO WOUND HEALING PROCESS ON SWISS WEBSTER STRAIN FEMALE MICE

Puspa Aria, 2006; Tutor : Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes

In our daily life, no one is free from injury. The common wound that happens in daily life is excoriated skin. Many kind of treatment is taken to heal the wound, washing and cleaning the wound, taking traditional medication, or using antiseptic topically like Betadine .

The purpose of this research is to know the effect of Aloe vera gel to improve the healing process.

The experimental animals were 18 adult Swiss Webster female mice with equal weight, which are divided into three groups,and each group containing of six mice. The hair on each mouse’s thigh were cut, then made an 8 mm slice on the skin. The first group were not treated, while the second group treated with povidone iodine 10% topically, and the third group treated with Aloe vera gel topically. Treating and measuring wound were done everyday until the wound heal perfectly.

From the research, it is shown that the time needed to heal perfectly in first group, from first to sixth mouse in a row: 8 days; 8 days; 8 days; 7 days; 6 days ; 5 days. In second group, from first to sixth mouse in a row: 7 days; 7 days; 6 days; 6 days; 6 days; 6 days. In third group, from first to sixth mouse in a row: 6 days; 6 days; 7 days; 7 days; 7 days; 7 days. Wound healing process in second group (treated by povidone iodine 10%) and third group (treated by Aloe vera gel) are faster than first group (untreated) but not statistically significant by the one way Anova analysis followed by Duncan post hoc test (p > 0,05).

It is concluded that the treatment with Aloe vera gel can not influence the velocity of wound healing in mice compared to the first (untreated) and the second group (povidone iodine 10%).


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR GRAFIK... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan ...2

1.4 Kegunaan Penelitian...2

1.4.1 Kegunaan Akademis...2

1.4.2 Kegunaan Praktis...2

1.5 Kerangka Pemikiran ...3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ...3

1.5.2 Hipotesis ...3

1.6 Metode Penelitian...3

1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1 Histologi Kulit...5

2.1.1 Pembagian Kulit Secara Histologis ...5

2.1.2 Appendix Kulit...11

2.1.3 Fungsi Kulit...12

2.2 Luka dan Penyembuhan Luka...14

2.2.1 Definisi Luka...14

2.2.2 Jenis-Jenis Luka ...14

2.2.3 Penyembuhan Luka ...15

2.2.4 Klasifikasi Penyembuhan Luka...19

2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka ...21

2.2.6 Komplikasi Penyembuhan Luka pada Kulit ...23

2.3 Lidah Buaya (Aloe vera L.)...23

2.3.1 Taksonomi Lidah Buaya...23

2.3.2 Asal dan Morfologi Tumbuhan ...24

2.3.3 Kandungan Kimia dan Zat Aktif Lidah Buaya ...25

2.3.4 Manfaat Gel Lidah Buaya...27

2.3.5 Efek Samping Lidah Buaya ...27


(4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...31

3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan ...31

3.1.1 Alat ...31

3.1.2 Bahan ...31

3.1.3 Hewan Coba ...31

3.2 Metode Penelitian...31

3.2.1 Desain Penelitian...31

3.2.2 Variabel Penelitian ...32

3.3 Prosedur Kerja ...32

3.3.1 Pengumpulan dan Persiapan Bahan Uji...32

3.3.2 Persiapan Hewan Coba ...32

3.3.3 Prosedur Penelitian...32

3.4 Metode Analisis ...33

3.5 Hipotesis Statistik...33

3.6 Kriteria Uji...33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...34

4.1 Hasil Penelitian ...33

4.2 Uji Hipotesis ...37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...39

5.1 Kesimpulan ...39

5.2 Saran...39

DAFTAR PUSTAKA ...40

LAMPIRAN ...42


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Beberapa sitokin dan stimulator yang dihasilkan oleh sel-sel radang utama yang berperan dalam proses penyembuhan luka ...17 Tabel 2.2. Faktor yang menghambat penyembuhan luka ...22 Tabel 2.3. Karakteristik tanaman lidah buaya komersial...25 Tabel 4.1. Rata-rata panjang luka (mm) pada kelompok I (kontrol negatif),

kelompok II (kontrol positif), dan kelompok III (gel lidah buaya)...34 Tabel 4.2 Waktu yang dibutuhkan oleh setiap mencit dalam proses menutupnya

luka ...36 Tabel 4.3 Hasil uji ANOVA waktu penyembuhan luka ...36 Tabel 4.4 Hasil Uji Duncan


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Dua Lapisan Kulit, Dermis dan Epidermis ...6

Gambar 2.2. Lapisan-lapisan Epidermis ...9

Gambar 2.3. Papillary Dermis...10

Gambar 2.4. Pars Retikulare Dermis. ...10

Gambar 2.5. Reaksi Segera Dalam Penyembuhan Luka ...20

Gambar 2.6 Penyembuhan Luka pada Hari 3-7 ...20

Gambar 2.7 Fase Maturasi ...21

Gambar 2.8 Lidah Buaya ...23

Gambar 2.9 Komponen Presipitat dan Supernatan dari Aloe vera...29


(7)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Grafik rata-rata panjang luka pada kelompok 1, kelompok 2, dan


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lembar Pengukuran Berat Badan Mencit tiap Kelompok ...42 Lembar Perbandingan Berat Badan Mencit Tiap Kelompok Metode ANOVA ...43 Lembar Hasil Pengamatan Penyembuhan Luka...44 Lembar Penghitungan Penyembuhan Luka Dengan Metode ANOVA dilanjutkan dengan Metode Duncan ...46


(9)

42

Tabel Berat Badan Mencit Tiap Kelompok NO Kontrol negatif

(gram)

Kontrol positif (gram)

Lidah buaya (gram)

1. 27.12 29.38 28.59

2. 29.25 28.06 29.00

3. 27.83 29.52 27.54

4. 29.34 29.06 27.65

5. 29.28 27.55 28.76

6. 28.89 27.20 29.32


(10)

43

Oneway

Descriptives HASIL

6 6 6 18

28,618 28,462 28,477 28,519 ,927 ,991 ,726 ,838 ,379 ,404 ,297 ,197 27,645 27,422 27,714 28,102 29,591 29,501 29,239 28,936 27,1 27,2 27,5 27,1 29,3 29,5 29,3 29,5 N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean Minimum Maximum

kontrolnegatif kontrolpositif lidahbuaya Total

Test of Homogeneity of Variances HASIL

,909 2 15 ,424

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA HASIL

8,968E-02 2 4,484E-02 ,057 ,945 11,843 15 ,790

11,932 17 Between Groups

Within Groups Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.


(11)

44

Hasil Pengamatan Kontrol negatif

No Hari 1 (mm) Hari 2 (mm) Hari 3 (mm) Hari 4 (mm) Hari 5 (mm) Hari 6 (mm) Hari 7 (mm) Hari 8 (mm)

1 8 6.5 6.1 4.9 3.4 2.9 1.5 0

2 8 6.5 6.2 5.0 3.2 2.3 1.0 0

3 8 6.0 5.5 4.4 2.7 2.0 1.0 0

4 8 5.8 5.5 3.5 2.4 1.7 0 0

5 8 5.5 5.3 3.1 1.5 0 0 0

6 8 5.3 4.9 2.5 0 0 0 0

Mean 8 5.93 5.58 3.90 2.20 1.48 0.58 0

Hasil Pengamatan Kontrol positif No Hari 1

(mm) Hari 2 (mm) Hari 3 (mm) Hari 4 (mm) Hari 5 (mm) Hari 6 (mm) Hari 7 (mm)

1 8 4.1 2.5 2.6 2.4 1.0 0

2 8 4.2 3.7 2.9 2.3 1.0 0

3 8 3.5 2.8 1.8 1.8 0 0

4 8 4.5 3.5 1.9 1.1 0 0

5 8 4.5 3.6 2.9 1.5 0 0

6 8 3.7 2.6 3.0 1.7 0 0


(12)

45

Hasil Pengamatan Lidah buaya No Hari 1

(mm)

Hari 2 (mm)

Hari 3 (mm)

Hari 4 (mm)

Hari 5 (mm)

Hari 6 (mm)

Hari 7 (mm)

1 8 4.8 4.4 3.4 2.3 0 0

2 8 4.6 4.1 3.6 2.3 0 0

3 8 4.7 4.1 3.9 2.0 1.4 0

4 8 4.7 4.1 3.7 1.8 1.3 0

5 8 4.9 2.5 2.0 1.6 1.5 0

6 8 5.0 3.0 3.1 1.4 1.2 0


(13)

46

Oneway

ANOVA waktu penyembuhan luka

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1,333 2 ,667 ,938 ,413

Within Groups 10,667 15 ,711

Total 12,000 17

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

waktu penyembuhan luka Duncan

Subset for alpha =

.05

kelompok N 1

kontrol positif 6 6,3333 lidah buaya 6 6,6667 kontrol negatif 6 7,0000

Sig. ,213

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.


(14)

47

RIWAYAT HIDUP

Nama : Puspa Aria

NRP : 0310083

Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 22 Agustus 1984

Alamat : Jl Sukakarya II no 34 Bandung

Agama : Katolik

Riwayat Pendidikan :

TK Xaverius Lubuklinggau, lulus tahun 1990 SD Xaverius Lubuklinggau, lulus tahun 1996 SLTP Xaverius Lubuklinggau, lulus tahun 1999 SMU PL Van Lith Muntilan, lulus tahun 2002


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada satu manusia pun yang terbebas dari luka, apapun jenisnya. Luka yang sering terjadi adalah yang mengenai jaringan kulit, seperti ekskoriasi (lecet), ataupun scisum (luka iris). Berbagai perlakuan yang berbeda dilakukan oleh manusia untuk menyembuhkan luka, sekedar mencuci luka, hingga memberi obat antiseptik seperti povidone iodine atau yang lebih dikenal sebagai betadine.

Sebelum gel penutup luka dan cairan antiseptik dengan berbagai merek beredar di pasaran, secara tradisional sejumlah tanaman dan hewan telah digunakan untuk mencegah peradangan dan menyembuhkan luka (Anonim 1, 2006). Salah satu tumbuhan yang sering digunakan sebagai penyembuh luka adalah lidah buaya (Aloe vera).

Tanaman lidah buaya berasal dari Afrika dan dikenal sebagai “the plant of

immortality” dan “medicine plant” karena banyaknya laporan tentang khasiatnya

dalam penyembuhan. Ada lebih dari 500 species dari tanaman ini, yang telah digunakan dalam kegiatan pengobatan sejak zaman Mesir (Irni Furnawanthi, 2006).

Meskipun berasal dari Afrika, namun tanaman lidah buaya ini telah dibudidayakan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Bahkan sejak dulu tanaman ini sudah dikenal sebagai salah satu tanaman yang mempunyai manfaat dan kegunaan bagi kehidupan manusia.

Berbagai zat kimia yang terkandung dalam lidah buaya adalah vitamin (semua kecuali vitamin D), enzim-enzim yang membantu pencernaan dan mengurangi inflamasi, mineral yang membantu fungsi enzim, gula rantai panjang, saponin yang memiliki efek melawan bakteri, virus, fungi, dan ragi, 20 hingga 22 jenis asam amino (Irni Furnawanthi, 2006). Selain itu, lidah buaya juga mengandung senyawa seperti lignin, antrakuinon dan kuinon.


(16)

2

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan adanya peran lidah buaya dalam mempercepat penyembuhan luka. Dan pada kesempatan ini, peneliti mencoba untuk membuktikan kembali adanya efek lidah buaya, dalam hal ini gel lidah buaya yang dapat mempercepat penyembuhan luka.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah penggunaan gel lidah buaya (Aloe vera) dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas gel lidah buaya sebagai obat penyembuh luka.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah gel lidah buaya dapat mempercepat penyembuhan luka.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Akademis

Memberikan informasi ilmiah dalam bidang farmakologi mengenai gel lidah buaya sebagai tanaman obat yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai gel lidah buaya yang dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk pengobatan luka.


(17)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain nutrisi, infeksi, dan keadaan luka tersebut. Gel lidah buaya diketahui memiliki berbagai efek yang bekerja secara sinergis untuk membantu penyembuhan luka, antara lain memberi suasana lembab sehingga membantu migrasi sel radang dan fibroblas, serta adanya mannose-6-phosphate yang dapat mengaktivasi dan membantu kerja dari fibroblas.

Mannose-6-phosphate berikatan dengan reseptor di permukaan sel fibroblas dan mengaktifkan sel tersebut untuk memproduksi lebih banyak kolagen dan proteoglikan sehingga membantu memperkuat dan menstabilkan jaringan yamg baru terbentuk pada saat penyembuhan luka.

1.5.2 Hipotesis

Pengobatan dengan gel lidah buaya mempercepat proses penyembuhan luka.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif. Data yang diambil adalah kecepatan penyembuhan luka dari ketiga kelompok mencit yang telah dilukai pada hari pertama setiap hari hingga luka benar-benar sembuh.

Kelompok pertama adalah kontrol negatif yang mana luka dibiarkan tanpa diobati. Kelompok kedua adalah kontrol positif yang mana mencit diobati dengan Povidone Iodine 10% secara topikal setiap hari, sedangkan kelompok ketiga adalah kelompok mencit yang diobati dengan gel lidah buaya secara topikal setiap hari.


(18)

4

Analisis data menggunakan metode one way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan dengan = 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Gel lidah buaya (Aloe vera) dapat mempercepat kecepatan penyembuhan luka iris pada mencit dibandingkan dengan kontrol negatif, akan tetapi tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif maupun kontrol positif (povidone iodine 10%).

5.2 Saran

♦ Penelitian lebih lanjut tentang efek lidah buaya terhadap penyembuhan luka dengan gel yang diekstrak menggunakan etanol 50% maupun penggunaan gel lidah buaya secara oral.

♦ Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat lain dari gel lidah buaya pada manusia.

♦ Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh gel lidah buaya pada hewan coba dan manusia.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 2003. Penyembuh Luka di Sekitar Kita.

http://kompas.com/kesehatan/news/0307/24/100038.htm. 23 Maret 2006. Anonim 2. 2006. Skin Histology & The Epidermis.

http://www.muhlenberg.edu/depts/biology/courses/bio151/Histology/SKIN%2 0HISTOLOGY.htm. 19 November 2006.

Anonim 3. 2006. The Phases of Wound Healing.

http://www.idexx.com/animalhealth/pharmaceuticals/facilitator/phases.jsp. 19 November 2006.

Anonim 4. 2001. Manfaat, Khasiat, dan Kandungan Lidah buaya.

http://www.pontianak.go.id. 23 Maret 2006.

Anonim 5. 2006. Menangani Luka.

http://www.republika.co.id/kirim_berita.asp?id=243242&kat_id=105&edisi= Cetak. 29 November 2006.

Blanchard, Elizabeth Joy. 2001. ALOE VERA:Understanding it's Proposed

Mechanism of Action and Clinical Importance .

http://podiatry.curtin.edu.au/encyclopedia/aloe_vera . 19 November 2006. Combest, Wendell L. 2006. Aloe Vera.

www.uspharmacist.com/oldformat.asp?url=newlook/files/Alte/apr00aloe.cfm &pub_id=8&article_id=503 - 28k. 19 November 2006.

Davis, Robert H. 2006. About Aloe. http://www.ecolife.nl/davis.html. 19 November 2006.

Falanga, Vincent. 2006. Wound Healing.

http://www.aad.org/professionals/Residents/MedStudCoreCurr/DCWoundHea ling.htm. 19 November 2006.

Galli, Suzanne K Doud. 2006. Wound Closure Technique.

http://www.emedicine.com/ent/topic35.htm. 19 November 2006.

Irni Furnawanthi. 2006. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Jakarta : Agro Media Pustaka. h. 1-16, 22-25.


(21)

41

King, David. 2006. Introduction to Skin Histology.

http://www.siumed.edu/~dking2/intro/skin.htm. 19 November 2006. Plaskett, Lawrence. 2006. The Healing Properties of Aloe Vera.

http://www.dietahoodia.com/the-healing-properties-of-aloe-vera. 19 November 2006.

R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC. h. 68-72,92-93.

Robbins, Stanley L. and Ramzi Cotran.2005. Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Elsevier Saunders. p. 107-116.

Swanson, Jason R. 1996. Dermatology.

http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/medicine/dermatology/melton/ski nlsn/sknlsn.htm. 19 November 2006.

Syarif M. Wasitaatmadja. 2002a. Anatomi Kulit. Dalam : Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti Aisah eds. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. h. 3-6.

____. 2002b. Faal Kulit. Dalam : Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti Aisah eds. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. h. 7-8.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 2

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan adanya peran lidah buaya dalam mempercepat penyembuhan luka. Dan pada kesempatan ini, peneliti mencoba untuk membuktikan kembali adanya efek lidah buaya, dalam hal ini gel lidah buaya yang dapat mempercepat penyembuhan luka.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah penggunaan gel lidah buaya (Aloe vera) dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas gel lidah buaya sebagai obat penyembuh luka.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah gel lidah buaya dapat mempercepat penyembuhan luka.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Akademis

Memberikan informasi ilmiah dalam bidang farmakologi mengenai gel lidah buaya sebagai tanaman obat yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai gel lidah buaya yang dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk pengobatan luka.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain nutrisi, infeksi, dan keadaan luka tersebut. Gel lidah buaya diketahui memiliki berbagai efek yang bekerja secara sinergis untuk membantu penyembuhan luka, antara lain memberi suasana lembab sehingga membantu migrasi sel radang dan fibroblas, serta adanya mannose-6-phosphate yang dapat mengaktivasi dan membantu kerja dari fibroblas.

Mannose-6-phosphate berikatan dengan reseptor di permukaan sel fibroblas dan mengaktifkan sel tersebut untuk memproduksi lebih banyak kolagen dan proteoglikan sehingga membantu memperkuat dan menstabilkan jaringan yamg baru terbentuk pada saat penyembuhan luka.

1.5.2 Hipotesis

Pengobatan dengan gel lidah buaya mempercepat proses penyembuhan luka.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif. Data yang diambil adalah kecepatan penyembuhan luka dari ketiga kelompok mencit yang telah dilukai pada hari pertama setiap hari hingga luka benar-benar sembuh.

Kelompok pertama adalah kontrol negatif yang mana luka dibiarkan tanpa diobati. Kelompok kedua adalah kontrol positif yang mana mencit diobati dengan Povidone Iodine 10% secara topikal setiap hari, sedangkan kelompok ketiga adalah kelompok mencit yang diobati dengan gel lidah buaya secara topikal setiap hari.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 4

Analisis data menggunakan metode one way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan dengan = 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung


(4)

39 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Gel lidah buaya (Aloe vera) dapat mempercepat kecepatan penyembuhan luka iris pada mencit dibandingkan dengan kontrol negatif, akan tetapi tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif maupun kontrol positif (povidone iodine 10%).

5.2 Saran

♦ Penelitian lebih lanjut tentang efek lidah buaya terhadap penyembuhan luka dengan gel yang diekstrak menggunakan etanol 50% maupun penggunaan gel lidah buaya secara oral.

♦ Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat lain dari gel lidah buaya pada manusia.

♦ Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh gel lidah buaya pada hewan coba dan manusia.


(5)

40 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 2003. Penyembuh Luka di Sekitar Kita.

http://kompas.com/kesehatan/news/0307/24/100038.htm. 23 Maret 2006. Anonim 2. 2006. Skin Histology & The Epidermis.

http://www.muhlenberg.edu/depts/biology/courses/bio151/Histology/SKIN%2 0HISTOLOGY.htm. 19 November 2006.

Anonim 3. 2006. The Phases of Wound Healing.

http://www.idexx.com/animalhealth/pharmaceuticals/facilitator/phases.jsp. 19 November 2006.

Anonim 4. 2001. Manfaat, Khasiat, dan Kandungan Lidah buaya. http://www.pontianak.go.id. 23 Maret 2006.

Anonim 5. 2006. Menangani Luka.

http://www.republika.co.id/kirim_berita.asp?id=243242&kat_id=105&edisi= Cetak. 29 November 2006.

Blanchard, Elizabeth Joy. 2001. ALOE VERA:Understanding it's Proposed Mechanism of Action and Clinical Importance .

http://podiatry.curtin.edu.au/encyclopedia/aloe_vera . 19 November 2006. Combest, Wendell L. 2006. Aloe Vera.

www.uspharmacist.com/oldformat.asp?url=newlook/files/Alte/apr00aloe.cfm &pub_id=8&article_id=503 - 28k. 19 November 2006.

Davis, Robert H. 2006. About Aloe. http://www.ecolife.nl/davis.html. 19 November 2006.

Falanga, Vincent. 2006. Wound Healing.

http://www.aad.org/professionals/Residents/MedStudCoreCurr/DCWoundHea ling.htm. 19 November 2006.

Galli, Suzanne K Doud. 2006. Wound Closure Technique.

http://www.emedicine.com/ent/topic35.htm. 19 November 2006.

Irni Furnawanthi. 2006. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Jakarta : Agro Media Pustaka. h. 1-16, 22-25.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 41

King, David. 2006. Introduction to Skin Histology.

http://www.siumed.edu/~dking2/intro/skin.htm. 19 November 2006. Plaskett, Lawrence. 2006. The Healing Properties of Aloe Vera.

http://www.dietahoodia.com/the-healing-properties-of-aloe-vera. 19 November 2006.

R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC. h. 68-72,92-93.

Robbins, Stanley L. and Ramzi Cotran.2005. Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Elsevier Saunders. p. 107-116.

Swanson, Jason R. 1996. Dermatology.

http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/medicine/dermatology/melton/ski nlsn/sknlsn.htm. 19 November 2006.

Syarif M. Wasitaatmadja. 2002a. Anatomi Kulit. Dalam : Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti Aisah eds. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. h. 3-6.

____. 2002b. Faal Kulit. Dalam : Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti Aisah eds. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. h. 7-8.