Pengaruh Lidah Buaya (Aloe vera L.) Terhadap Waktu Penyembuhan Luka Insisi Pada Mencit Swiss Webster Jantan.

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PENGARUH LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) TERHADAP WAKTU PENYEMBUHAN LUKA INSISI

PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

Kristin Natalia, 2011, Pembimbing I : Diana Aprilia, dr, M.Kes

Pembimbing II : Dr. Diana Krisanti Jasaputra, dr, M Kes

Kulit merupakan organ tubuh manusia yang paling luar dan rentan mengalami jejas seperti luka. Berbagai cara dilakukan manusia untuk menyembuhkan luka seperti menggunakan obat-obatan modern hingga menggunakan tanaman seperti lidah buaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lidah buaya baik gel maupun infusa dalam mempercepat waktu penyembuhan luka dan potensinya dibandingkan dengan povidon iodin.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif dengan hewan coba mencit Swiss Webster jantan sebanyak 28 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok (n=7), yaitu kelompok gel lidah buaya, kelompok infusa lidah buaya, kelompok pembanding yang diberi povidon iodin 10%, dan kelompok kontrol. Data yang diukur adalah lama waktu penyembuhan luka (hari) setelah pemberian secara topikal. Data dianalisis dengan menggunakan uji one way ANOVA on Ranks dengan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan Student

Newman Keuls Method menggunakan perangkat lunak komputer.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata waktu (hari) untuk penyembuhan luka adalah kelompok gel lidah buaya (5.42) dan kelompok infusa lidah buaya (5.71) berbeda sangat signifikan dibandingkan dengan kelompok pembanding (7) dan kelompok kontrol (8,14) dengan nilai p < 0,05.

Simpulan adalah pemberian lidah buaya berupa gel maupun infusa dapat mempersingkat lama penyembuhan luka dengan potensi yang lebih kuat dibandingkan povidon iodin10%.


(2)

ii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE EFFECT OF Aloe vera L. ON WOUND HEALING PROCESS ON SWISS WEBSTER MALE MICE

Kristin Natalia, 2011, 1st Tutor : Diana Aprilia, dr, M.Kes

2nd Tutor : Dr. Diana Krisanti Jasaputra, dr, M Kes

Skin is the outermost organ of human body that mostly makes contact with the outside surrounding that possibly makes lession or wound to the skin. Many ways have been used to cure the wound not only by using modern medication but also using herbal plants such as Aloe vera L.. The goals of this experiment are to find out the effects of gel and infusion of Aloe vera L. in accelerating the period of recovery of the wound and to its potency compared with Povidone Iodine.

The subjects used in this experiment are 28 male rodents (Swiss Webster) which randomly grouped into 4 clusters of treatment (n=7) the Aloe vera L. gel, Aloe vera L. infusion, the comparing cluster given of 10% Povidone Iodine, and the controlling cluster. The data measured is the period of recovery of the wound (day(s)) until it is fully recovered. The data analysis using one way test ANOVA on ranks with α=0.05 then continued by Student Newman Keuls Method using

computer software.

The result of the experiment shows the average time (day(s)) of recovery of the cluster of Aloe vera L. gel (5.42) and the cluster of Aloe vera L. infusion (5.71) is significantly distinctive compared to the comparing cluster (7) and the controlling cluster (8.14) for value p < 0.05.

The conclusion is that both Aloe vera L. gel and Aloe vera L. infusion shortens the period of recovery in higher potency compared to Povidone Iodine 10%.


(3)

iii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit ... 6

2.1.1 Anatomi Kulit... 6

2.1.2 Adneksa Kulit... 8

2.1.3 Faal Kulit ... 10

2.2 Luka ... 11

2.2.1 Penyembuhan Luka ... 11

2.2.2 Klasifikasi Penyembuhan Luka ... 13

2.2.3 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka ... 14

2.3 Lidah Buaya ... 15

2.3.1 Taksonomi Lidah Buaya ... 16

2.3.2 Asal dan Morfologi Lidah Buaya ... 17

2.3.3 Jenis dan Varietas Lidah Buaya ... 17

2.3.4 Kandungan Kimia dan Zat Aktif Lidah Buaya ... 18

2.4 Efek Lidah Buaya Terhadap Penyembuhan Luka... 19

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 20

3.1.1 Bahan Penelitian... 20

3.1.2 Alat Penelitian ... 20

3.1.3 Hewan Coba ... 20


(4)

iv

Universitas Kristen Maranatha 3.3 Metode Penelitian...21Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Desain Penelitian ... 21

3.3.2 Variabel Penelitian ... 21

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel... 21

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 22

3.3.3 Besar Sampel Penelitian ... 22

3.3.4 Prosedur Kerja... 23

3.3.4.1 Pengumpulan Bahan... 23

3.3.4.2 Penyiapan Hewan Coba ... 23

3.3.4.3 Prosedur Penelitian ... 24

3.3.5 Cara Pemeriksaan ... 24

3.4 Metode Analisis ... 25

3.5 Hipotesis Statistik... 25

3.6 Kriteria Uji ... 25

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 26

4.2 Pembahasan ... 28

4.3 Uji Hipotesis ... 29

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 33

5.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN ... 37


(5)

v

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Histologis Kulit ... 8 Gambar 2.2 Struktur Kulit ... 9

Gambar 2.3 Tahap – Tahap Proses Penyembuhan Luka Primer dan Sekunder .. 14 Gambar 2.4 Lidah Buaya (Aloe vera L.) ... 16 Gambar 2.5 Skema cara kerja Aloe vera L. ... 19


(6)

vi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Lama Penyembuhan Luka Tiap Kelompok (Hari) ... 26 Tabel 4.2 Rerata Lama Penyembuhan Luka Tiap Perlakuan Dengan Uji Student


(7)

37

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN I


(8)

38

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN II

DATA HASIL PERLAKUAN TERHADAP MENCIT

Hasil Pengukuran Berat Badan (Gram) Mencit

Kontrol +

Kontrol -

Lidah buaya

topikal

Lidah buaya infusa

27.05

26.54

26.64

27.14

27.24

26.65

26.85

26.61

26.15

27.04

27.12

26.45

28.36

27.16

27.03

28.02

26.48

26.44

26.84

27.12

27.54

28.02

27.21

27.31

27.05

27.55

26.23

26.28

Kelompok Kontrol (Panjang Luka dalam mm)

Hari

Mencit

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1

8

7,30

6,20

5,45

3,90

2,35

1,00

0

0

2

8

7,40

6,70

5,30

4,20

3,00

2,15

0,80

0

3

8

7,00

5,80

4,40

3,50

2,25

1,00

0

0

4

8

6,90

5,45

4,20

2,80

1,30

0

0

0

5

8

7,50

6,10

5,00

3,75

2,35

1,10

0

0

6

8

7,60

6,60

5,40

4,50

3,65

2,40

1,10

0

7

8

7,15

5,90

5,00

3,80

2,50

0,90

0

0

Kelompok Pembanding dengan povidone iodine (Panjang Luka dalam mm)

Hari

Mencit

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1

8

6,15

5,00

3,70

2,60

1,30

0,10

0

0

2

8

6,20

5,25

3,50

2,45

0,90

0

0

0

3

8

6,95

5,10

3,40

2,20

0,80 0

0

0

4

8

6,65

5,05

3,45

2,20

0,90

0

0

0

5

8

6,40

5,75

3,55

2,45

1,00

0

0

0

6

8

6,30

5,00

2,90

1,70

0

0

0

0


(9)

39

Universitas Kristen Maranatha

Kelompok dengan perlakuan gel lidah buaya secara topikal (Panjang Luka dalam

mm)

Hari Mencit

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 8 5,65 3,80 1,50 0 0 0 0 0

2 8 6,00 4,85 2,75 1,15 0 0 0 0

3 8 5,50 3,65 1,30 0 0 0 0 0

4 8 6,45 4,70 2,45 0,80 0 0 0 0

5 8 5,20 3,55 1,25 0 0 0 0 0

6 8 6,05 5,20 3,15 1,25 0 0 0 0

7 8 5,10 2,95 0,80 0 0 0 0 0

Kelompok dengan perlakuan infusa lidah buaya (Panjang Luka dalam mm)

Hari

Mencit

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 8 6,75 4,60 3,05 1,0 0 0 0 0

2 8 6,45 4,10 2,15 0,60 0 0 0 0

3 8 6,60 4,25 2,60 0,55 0 0 0 0

4 8 6,80 5,15 3,60 1,10 0 0 0 0

5 8 6,50 4,15 2,85 0,40 0 0 0 0

6 8 6,25 3,95 1,75 0 0 0 0 0


(10)

40

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN III

HASIL UJI STATISTIK WAKTU PENYEMBUHAN LUKA

One Way Analysis of Variance

Data source: Data 1 in Notebook

Normality Test:

Failed (P = 0.001)

Test execution ended by user request, ANOVA on Ranks begun

Kruskal-Wallis One Way Analysis of Variance on Ranks

Data source: Data 1 in Notebook

Group N

Missing

Col 1 7

0

Col 2 7

0

Col 3 7

0

Col 4 7

0

Group Median

25%

75%

Col 1 5.000

5.000 5.000

Col 2 6.000

5.000 6.000

Col 3 7.000

7.000 7.000

Col 4 8.000

8.000 8.750

H = 22.839 with 3 degrees of freedom. (P = <0.001)

The differences in the median values among the treatment groups are greater than

would be expected by chance; there is a statistically significant difference (P =

<0.001)

To isolate the group or groups that differ from the others use a multiple comparison

procedure.

All Pairwise Multiple Comparison Procedures (Student-Newman-Keuls Method) :

Comparison

Diff of Ranks

p

q

P<0.05

Col 4 vs Col 1

127.000

4

5.835

Yes

Col 4 vs Col 2

104.500

3

6.366

Yes

Col 4 vs Col 3

40.500

2

3.659

Yes

Col 3 vs Col 1

86.500

3

5.269

Yes

Col 3 vs Col 2

64.000

2

5.782

Yes


(11)

41

Universitas Kristen Maranatha

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Kristin Natalia Gunawan

Nomor Pokok Mahasiswa : 0810136

Tempat dan tanggal lahir

: Bandung, 30 September 1990

Alamat

: Gang Sereh 206/9B, Bandung

Riwayat Pendidikan

:

1996-2002

: SDK 1 BPK Penabur Bandung

2002-2005

: SMPK 1 BPK Penabur Bandung

2005-2008

: SMAK 1 BPK Penabur Bandung

2008- sekarang

: Mahasiswi Fakultas Kedokteran Kedokteran


(12)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kulit merupakan jaringan terluar dari tubuh manusia yang menutupi sekaligus melindungi jaringan tubuh yang berada di bawahnya. Dalam kehidupan sehari – hari, kulit paling sering mengalami kontak dengan dunia luar sehingga mudah terkena jejas yang dapat menimbulkan luka seperti luka lecet dan luka iris.

Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi jika luka yang terjadi dibiarkan tanpa pengobatan, seperti perdarahan, infeksi yang dapat mengakibatkan sepsis, ataupun kerusakan permanen pada jaringan tempat luka terjadi (Walters B, 2010). Oleh karena itu berbagai cara dilakukan oleh manusia untuk menyembuhkan luka, baik dengan cara tradisional maupun obat modern. Obat modern yang paling umum digunakan adalah povidon iodin 10%. Sedangkan pada cara tradisional, terdapat beberapa hasil alam yang secara empiris telah banyak digunakan untuk membantu proses penyembuhan luka seperti madu (Sa’id Hamad, 2007) dan lidah buaya.

Aloe vera L. yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan lidah buaya merupakan tumbuhan yang berasal dari benua Afrika, namun saat ini telah berhasil dibudidayakan dan tumbuh subur di Indonesia. Tanaman ini telah dikenal dan digunakan sejak dahulu karena berbagai manfaat yang dimilikinya bagi kehidupan manusia (Subramanian, Satish, Arulselvan, 2006). Aloe vera L. mengandung berbagai vitamin terutama vitamin C dan E, enzim – enzim yang berperan dalam menekan reaksi inflamasi, dan mineral serta gula rantai panjang (Irni Furnawanthi, 2006). Peneliti ingin menilai secara ilmiah tingkat efektivitas lidah buaya dalam membantu penyembuhan luka.


(13)

2

Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah :

- Apakah pemberian gel lidah buaya secara topikal mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Apakah pemberian infusa lidah buaya secara topikal mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Bagaimana potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan pemberian infusa lidah buaya secara topikal dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Bagaimana potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan

- Bagaimana potensi pemberian infusa lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh alternatif pengobatan untuk penyembuhan luka yang lebih optimal yaitu dengan menggunakan lidah buaya.

Tujuan dari penelitian ini adalah

- Untuk menilai pengaruh pemberian gel lidah buaya secara topikal dalam mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Untuk menilai pengaruh pemberian infusa lidah buaya secara topikal dalam mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.


(14)

3

Universitas Kristen Maranatha - Untuk menilai potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan pemberian infusa lidah buaya secara topikal dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Untuk menilai potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Untuk menilai potensi pemberian infusa lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dengan mengetahui kegunaan dan efektivitas dari tanaman lidah buaya dalam penyembuhan luka.

Manfaat praktis penelitian ini adalah agar masyarakat dapat mulai mengenal tanaman lidah buaya sebagai tumbuhan obat yang mempercepat waktu penyembuhan luka.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks, namun umumnya terjadi secara teratur menuruti tahap-tahap berikut, yaitu : induksi respons peradangan disebut sebagai fase inflamatori; regenerasi sel parenkim, migrasi dan proliferasi sel parenkim dan sel jaringan ikat disebut sebagai fase proliferasi; remodelling unsur parenkim dan jaringan ikat untuk mengembalikan


(15)

4

Universitas Kristen Maranatha fungsi serta kekuatan dari kulit tersebut yang dikenal sebagai fase remodelling (Robbins, 2007).

Gel lidah buaya memiliki mannose-6-phosphate sebagai penyusun utamanya. Mannose-6-phosphate dapat mempengaruhi kinerja makrofag dan fibroblas dalam proses penyembuhan luka (Subramanian, Satish, Arulselvan, 2006). Mannose-6-phosphate yang berikatan dengan growth factor reseptor pada permukaan sel fibroblas akan meningkatkan aktivitas dari fibroblas. Aktivasi fibroblas ini akan menyebabkan peningkatan dari sintesis kolagen dan proteoglikan yang berperan dalam fase proliferasi dan remodelling pada penyembuhan luka (WHO Monographs on Selected Medicinal Plants, 1999). Selain mannose-6-phosphate, lidah buaya juga mengandung vitamin C yang membantu re-epitelisasi jaringan yang rusak serta pertumbuhan dari kolagen. Sementara vitamin E akan berperan sebagai anti-oksidan (Davis, 2006). Kandungan asam amino seperti tryptophane dan phenylalanine berfungsi sebagai penekan terjadinya proses inflamasi berlebihan pada luka (Davis, 2008).

Penelitian sebelumnya telah menunjukan bahwa waktu yang diperlukan untuk penyembuhan luka pada kelompok mencit Swiss Webster betina yang diberi gel lidah buaya secara topikal lebih cepat dibandingkan dengan kelompok yang diberi povidon iodin 10% (Puspa Aria, 2007). Penelitian ini menilai efek penggunaan gel lidah buaya yang dibandingkan dengan infusa lidah buaya untuk penyembuhan luka.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah:

- Pemberian gel lidah buaya secara topikal mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Pemberian infusa lidah buaya secara topikal mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.


(16)

5

Universitas Kristen Maranatha - Potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal setara bila dibandingkan dengan pemberian infusa lidah buaya secara topikal dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal lebih baik dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Potensi pemberian infusa lidah buaya secara topikal lebih baik dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit SwissWebster jantan.

1.6 Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sungguhan menggunakan Rancangan Acak Lengkap bersifat komparatif dengan hewan coba mencit Swiss Webster jantan dengan luka insisi. Data yang dinilai adalah waktu penyembuhan luka dalam satuan hari. Data dianalisis dengan menggunakan statistik metode ANOVA on rank dengan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan Student Newman Keuls menggunakan perangkat lunak komputer. Tingkat kemaknaan dinilai berdasarkan nilai p < 0,05.


(17)

35

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. Dermal layer of the skin. http://mediconweb.com/skin-health/dermisdermal-layer-of-skin. July 18th 2011.

Combest, Wendell L. 2006. www.uspharmacist.com. April 28th 2011.

Davis, RH. 2006. About aloe. www.ecolife.nl/davis.html Mei 20th 2011.

Davis, RH. 2008. The conductor – orchestra concept of Aloe vera. http://fusion-world.com/pages/health-and-wellness.php. Mei 20th 2011.

Davis, Robert H.; Leitner, Mark G.; Russo, Joseph M., D.P.M. & Megan E. Byrne, B.S. 1989.Wound healing oral and topical activity of Aloe vera. Journal Of The American Podiatric Medical Assoc 79. (11) : 559-62 http://wholeleaf.com/aloeverainfo/aloeverawoundhealing.html July 18th 2011.

Irni Furnawanthi. 2006. Khasiat dan manfaat lidah buaya si tanaman ajaib. Jakarta: Agro Media Pustaka. p. 1-6, 22-25.

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip percobaan dan perancangannya. Dalam Rancangan percobaan aplikatif : aplikasi kondisional bidang pertamanan, peternakan, perikanan, industri dan hayati. Edisi 1. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. p.10-12.

Medhi B, Puri A, Upadhyay S, Kaman L. 2008. Topical application of honey in the treatment of wound healing: a metaanalysis. JK Science. 4 (10) : 166-9. http://www.jkscience.org/archive/volume104/Altrnative%20Med/honey.pdf December 10th 2010.

Monica Kartini. 2009. Efek penggunaan madu dalam manajemen luka bakar. Jurnal kesehatan. (2) : 17-20

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22091720.pdf. December 10th 2010 December 10th 2010.

Patton, K. 2011. Integumentary System. http://www.lionden.com/ap1out-skin.htm. August 26th 2011.

Puspa Aria. 2007. Pengaruh gel lidah buaya (Aloe vera) terhadap penyembuhan luka pada mencit betina galur Swiss Webster. Bandung : FK UKM. p.34-35.


(18)

36

Universitas Kristen Maranatha Robbins. 2007. Pathologic Basis Of Disease. Edisi 7. Jakarta :EGC. p. 80-1.

Subramanian S, Satish K.D., Arulselvan P. 2006. Wound healing potential of Aloe vera leaf gel studied in experimental rabbits. Asian J Biochem 1. (2) : 178-85. http://scialert.net/abstract/?doi=ajb.2006.178.185 December 11th 2010.

Syarif M. Wisataatmadja. 2002. Anatomi Kulit. Dalam : Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti Aisah eds. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia h.3-6.

Walter B. 2010. Complication of open wounds.

http://www.livestrong.com/article/184008-complications-of-open-wounds. November 23th 2011.

WHO Monographs on Selected Medicinal Plants. 1999. Geneva (1) : 43-48. http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Js2200e/6.html#Js2200e.6 December 10th 2010.

Wim de Jong, Sjamsuhidajat. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi kedua. Jakarta :EGC. p 67-70.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah :

- Apakah pemberian gel lidah buaya secara topikal mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Apakah pemberian infusa lidah buaya secara topikal mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Bagaimana potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan pemberian infusa lidah buaya secara topikal dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Bagaimana potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan

- Bagaimana potensi pemberian infusa lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh alternatif pengobatan untuk penyembuhan luka yang lebih optimal yaitu dengan menggunakan lidah buaya.

Tujuan dari penelitian ini adalah

- Untuk menilai pengaruh pemberian gel lidah buaya secara topikal dalam mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Untuk menilai pengaruh pemberian infusa lidah buaya secara topikal dalam mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.


(2)

3

Universitas Kristen Maranatha - Untuk menilai potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan pemberian infusa lidah buaya secara topikal dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Untuk menilai potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Untuk menilai potensi pemberian infusa lidah buaya secara topikal dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dengan mengetahui kegunaan dan efektivitas dari tanaman lidah buaya dalam penyembuhan luka.

Manfaat praktis penelitian ini adalah agar masyarakat dapat mulai mengenal tanaman lidah buaya sebagai tumbuhan obat yang mempercepat waktu penyembuhan luka.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks, namun umumnya terjadi secara teratur menuruti tahap-tahap berikut, yaitu : induksi respons peradangan disebut sebagai fase inflamatori; regenerasi sel parenkim, migrasi dan proliferasi sel parenkim dan sel jaringan ikat disebut sebagai fase proliferasi; remodelling unsur parenkim dan jaringan ikat untuk mengembalikan


(3)

Universitas Kristen Maranatha fungsi serta kekuatan dari kulit tersebut yang dikenal sebagai fase remodelling (Robbins, 2007).

Gel lidah buaya memiliki mannose-6-phosphate sebagai penyusun utamanya. Mannose-6-phosphate dapat mempengaruhi kinerja makrofag dan fibroblas dalam proses penyembuhan luka (Subramanian, Satish, Arulselvan, 2006). Mannose-6-phosphate yang berikatan dengan growth factor reseptor pada permukaan sel fibroblas akan meningkatkan aktivitas dari fibroblas. Aktivasi fibroblas ini akan menyebabkan peningkatan dari sintesis kolagen dan proteoglikan yang berperan dalam fase proliferasi dan remodelling pada penyembuhan luka (WHO Monographs on Selected Medicinal Plants, 1999). Selain mannose-6-phosphate, lidah buaya juga mengandung vitamin C yang membantu re-epitelisasi jaringan yang rusak serta pertumbuhan dari kolagen. Sementara vitamin E akan berperan sebagai anti-oksidan (Davis, 2006). Kandungan asam amino seperti tryptophane dan phenylalanine berfungsi sebagai penekan terjadinya proses inflamasi berlebihan pada luka (Davis, 2008).

Penelitian sebelumnya telah menunjukan bahwa waktu yang diperlukan untuk penyembuhan luka pada kelompok mencit Swiss Webster betina yang diberi gel lidah buaya secara topikal lebih cepat dibandingkan dengan kelompok yang diberi povidon iodin 10% (Puspa Aria, 2007). Penelitian ini menilai efek penggunaan gel lidah buaya yang dibandingkan dengan infusa lidah buaya untuk penyembuhan luka.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah:

- Pemberian gel lidah buaya secara topikal mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Pemberian infusa lidah buaya secara topikal mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.


(4)

5

Universitas Kristen Maranatha - Potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal setara bila dibandingkan dengan pemberian infusa lidah buaya secara topikal dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Potensi pemberian gel lidah buaya secara topikal lebih baik dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit Swiss Webster jantan.

- Potensi pemberian infusa lidah buaya secara topikal lebih baik dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

1.6 Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sungguhan menggunakan Rancangan Acak Lengkap bersifat komparatif dengan hewan coba mencit Swiss Webster jantan dengan luka insisi. Data yang dinilai adalah waktu penyembuhan luka dalam satuan hari. Data dianalisis dengan menggunakan statistik metode ANOVA on rank dengan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan Student Newman Keuls menggunakan perangkat lunak komputer. Tingkat kemaknaan dinilai berdasarkan nilai p < 0,05.


(5)

35

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. Dermal layer of the skin. http://mediconweb.com/skin-health/dermisdermal-layer-of-skin. July 18th 2011.

Combest, Wendell L. 2006. www.uspharmacist.com. April 28th 2011.

Davis, RH. 2006. About aloe. www.ecolife.nl/davis.html Mei 20th 2011.

Davis, RH. 2008. The conductor – orchestra concept of Aloe vera. http://fusion-world.com/pages/health-and-wellness.php. Mei 20th 2011.

Davis, Robert H.; Leitner, Mark G.; Russo, Joseph M., D.P.M. & Megan E. Byrne, B.S. 1989.Wound healing oral and topical activity of Aloe vera. Journal Of The American Podiatric Medical Assoc 79. (11) : 559-62 http://wholeleaf.com/aloeverainfo/aloeverawoundhealing.html July 18th 2011.

Irni Furnawanthi. 2006. Khasiat dan manfaat lidah buaya si tanaman ajaib. Jakarta: Agro Media Pustaka. p. 1-6, 22-25.

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip percobaan dan perancangannya. Dalam Rancangan percobaan aplikatif : aplikasi kondisional bidang pertamanan, peternakan, perikanan, industri dan hayati. Edisi 1. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. p.10-12.

Medhi B, Puri A, Upadhyay S, Kaman L. 2008. Topical application of honey in the treatment of wound healing: a metaanalysis. JK Science. 4 (10) : 166-9. http://www.jkscience.org/archive/volume104/Altrnative%20Med/honey.pdf December 10th 2010.

Monica Kartini. 2009. Efek penggunaan madu dalam manajemen luka bakar. Jurnal kesehatan. (2) : 17-20

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22091720.pdf. December 10th 2010 December 10th 2010.

Patton, K. 2011. Integumentary System. http://www.lionden.com/ap1out-skin.htm. August 26th 2011.

Puspa Aria. 2007. Pengaruh gel lidah buaya (Aloe vera) terhadap penyembuhan luka pada mencit betina galur Swiss Webster. Bandung : FK UKM. p.34-35.


(6)

36

Universitas Kristen Maranatha Robbins. 2007. Pathologic Basis Of Disease. Edisi 7. Jakarta :EGC. p. 80-1.

Subramanian S, Satish K.D., Arulselvan P. 2006. Wound healing potential of Aloe vera leaf gel studied in experimental rabbits. Asian J Biochem 1. (2) : 178-85. http://scialert.net/abstract/?doi=ajb.2006.178.185 December 11th 2010.

Syarif M. Wisataatmadja. 2002. Anatomi Kulit. Dalam : Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti Aisah eds. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia h.3-6.

Walter B. 2010. Complication of open wounds.

http://www.livestrong.com/article/184008-complications-of-open-wounds. November 23th 2011.

WHO Monographs on Selected Medicinal Plants. 1999. Geneva (1) : 43-48. http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Js2200e/6.html#Js2200e.6 December 10th 2010.

Wim de Jong, Sjamsuhidajat. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi kedua. Jakarta :EGC. p 67-70.