DESAIN GRAFIS UNTUK MEDIA IKLAN CETAK CV. FRONTLINE INDONESIA

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

DESAIN GRAFIS

UNTUK MEDIA IKLAN CETAK

CV. FRONTLINE INDONESIA

Oleh:

Nama : ISNANIA PRIMASTUTY NIM : D1308042

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna Memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

MOTTO

Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan tidak pula membencimu (93:3)

Dare to be defferent (Yuko Shimizu)

Think big because everyone else thinks small (Rod Hunt)


(5)

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan teruntuk :

1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah percaya pada jalan hidup yang aku pilih dengan memberikan doa dan dukungannya.

2. Kakakku tersayang Annisa Migwaning Putri beserta tante dan nenekku. 3. Sahabat dan teman-temanku.


(6)

KATA PENGANTAR

Pertama penulis panjatkan puja dan puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja media sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mendapat gelar Ahli Madya dalam bidang studi Advertising. Yang kedua salam serta shalawat penulis haturkan kepada beliau Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa penulis dan kita semua dari jaman Jahiliyah dan menuju ke jaman yang modern dan terang benderang yang saat ini kita rasakan.

Sebagai manusia, penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan kuliah kerja media ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, penulis memohon kepada pembaca sekalian sekiranya berkenan memberikan kritik yang bersifat membangun dan akhirnya dapat menjadi hal yang berguna bagi para pembaca.

Maka ijinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kuliah kerja media ini. Dalam hal ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, satu-satunya dzat maha pengasih yang tak pernah meninggalkanku.

2. Nabi Muhammad SAW yang telah membawa cahaya terang bagi semua makhluk.


(7)

3. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs.Aryanto Budhi S, M.Si selaku ketua program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS.

5. Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si selaku pembimbing Tugas Akhir. Terima kasih atas segala bimbingan, arahan, maupun kritik dan sarannya.

6. Drs. Widyantoro, M.Si selaku dosen penguji. Terima kasih atas segala kritik, saran maupun masukannya untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.

7. Pimpinan CV. FRONTLINE Indonesia, Bapak Sunyoto Setyo Sabdono, SE. yang telah bersedia memberikan bimbingan kepada penulis selama menjalani Kuliah Kerja Media.

8. Seluruh karyawan CV. FRONTLINE Indonesia yang telah membantu penulis selama masa Kuliah Kerja Media.

9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah percaya pada jalan hidup yang aku pilih dengan memberikan doa dan dukungannya.

10.Kakakku tersayang Annisa Migwaning Putri beserta tante dan nenekku.

11.Kepada sahabatku “Gde Advertising” yang telah jatuh bangun bersama untuk mwujudkan mimpi.


(8)

12.Kepada teman-teman selama kuliah di FISIP khususnya Advertising B 2008 semuanya yang telah memberikan bantuan kepada penulis, penulis ucapkan terima kasih.

13.Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kuliah kerja media, penulis ucapkan terima kasih.

Semoga dengan terselesaikannya Laporan Kuliah Kerja Media dapat berguna bagi kita semua, dan bagi pembaca pada khususnya.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

       


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media... 3

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... ....6

A. Periklanan... ...6

B. Perusahaan Periklanan dan Strategi Kreatif... ...9

C. Desain Grafis... ..19

D. Desain Grafis Untuk Periklanan Cetak ... .25

BAB III. DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI ... ...32

A. Sejarah berdirinya CV. FrontLine Indonesia... .32

B. Profil Perusahaan CV. FrontLine Indonesia... .34


(10)

D. Visi dan Misi CV. FRONT LINE Indonesia... ..36

E. Jenis Pilihan Sarana Promosi ... ..36

F. Jenis Pelayanan yang Ditawarkan ... ..36

G. Track Record ... ..37

H. Klien-klien CV. FRONT LINE Indonesia ... ...42

I. Struktur Organisasi CV. FRONT LINE Indonesia ... ...43

BAB IV. PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA... ..45

A. Materi Kuliah Kerja Media (KKM) ... ..45

B. Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ... ..45

C. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Kreatif CV. FRONT LINE Indonesia ... ...47

BAB V. PENUTUP ... ...48

A. Kesimpulan... ... ...48

B. Saran-Saran... ... ...49

DAFTAR PUSTAKA...xi

LAMPIRAN... ..xii

               


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan dalam dunia usaha tampak kian gencar dilakukan oleh para pelaku usaha seiring dengan tumbuhnya perekonomian baik secara lokal maupun global, apalagi semakin banyaknya bermunculan produk-produk baru yang lebih unggul secara kualitas , harga, maupun strategi pemasaran yang baik. Ditambah lagi dibukanya pasar perdagangan dunia membuat para produsen lokal harus mampu bersaing dan bertahan hidup dengan para produsen multinasional, salah satu contohnya adalah para produsen batik Indonesia harus mampu mengalahkan produk-produk batik dari Cina yang lebih murah dari segi harga dibandingkan batik dari Indonesia. Dengan berbagai jalan para produsen harus mampu memperkenalkan, memberi informasi tentang kelebihan sekaligus menutupi kelemahan yang dimiliki oleh produknya, dan cara yang paling dianggap efektif oleh para produsen tersebut adalah dengan cara beriklan.

Sesungguhnya sebuah iklan dibuat bukan hanya untuk memuat pemberitahuan dan informasi tentang produk tersebut saja, tetapi juga sebagai alat untuk merebut hati konsumennya yang terdiri dari berbagai tipe. Produsen tidak memiliki arti apabila produk yang yang telah


(12)

dibuatnya tidak dikenal konsumen. Dengan demikian iklan bertujuan mengadakan komunikasi persuasif antara produsen dan konsumen.

Seperti perusahaan pada umumnya, perusahaan periklanan/ advertising agency juga dibagi menjadi beberapa departemen/kelompok kegiatan, departemen itu antara lain Account Executive/ AE (Bina Usaha), Account Director/ AD (Bina Cipta), Media Planners and Buyers (Perencanaan dan Pembeli Media), Creative Services (Jasa Kreatif), Produksi, Riset Pasar dan Pemasaran (Rhenald Kasali, 1992 : 29). Tapi kini didalam biro iklan modern umumnya terdapat tiga kelompok kegiatan (Rhenald Kasali, 1992 : 31) yang saling berbeda dan saling melengkapi yakni Creative Services Group (kelompok jasa kreatif), Marketing Service Group (kelompok jasa pemasaran), dan Client Service Group (kelompok hubungan dengan klien). Tentu saja setiap departemen/kelompok kegiatan memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang tentu saja saling terkait demi suksesnya sebuah iklan, salah satu diantaranya adalah departemen kreatif.

Departemen kreatif adalah departemen yang bertanggung jawab atas pengembangan kampanye iklan, tema, dan membuat final artwork. Departemen ini dibagi menjadi beberapa bagian kerja lagi diantaranya adalah Graphic designer, Copywriter (Adi Kusrianto, 2007 : 300), Visualiser, Layout-man, Typegrapher, serta Produksi (Rhenald Kasali, 1992 : 30). Mereka juga harus dapat membuat sebuah iklan yang kreatif, sederhana, simpel, mudah dipahami, dan tepat sasaran. Sebuah iklan yang


(13)

berani tampil beda akan membuat konsumen lebih mudah mengingat iklan tersebut dari pada iklan yang biasa saja dan pasaran.

Bagi seorang Graphic Designer/ desainer grafis, mereka harus mampu membuat sebuah desain yang unik, aneh, sekaligus baru untuk bisa merebut hati konsumen, tentu saja harus ditambah dengan sebuah konsep yang matang, kemampuan komputer grafis yang baik, dan kerja keras demi keberhasilan sebuah desain. Untuk itu maka sebuah desain dapat dikatakan berhasil apabila:

1. Isi dari desain dapat dipahami dan mudah diterima oleh audience. 2. Layout yang jelas sehingga mampu memberikan sebuah pesan

yang dapat disampaikan dan mudah diterima oleh audiens.

3. Menampilkan ide-ide penggunaan ilustrasi, warna, gambar ataupun foto yang dapat dirancang sedemikian rupa untuk memberikan sebuah pesan yang mudah diterima oleh audience

B. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM)

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) ini, penulis memfokuskan Kuliah kerja Media pada bagian kreatif. Konsentrasi kegiatan Kuliah Kerja Media pada bidang kreatif lebih mengarah ke strategi kreatif sebuah perusahaan dalam mengadakan sebuah acara (promo event). Konsep kreatif dalam sebuah acara (promo event) dimulai dari menentukan tema acara, menentukan tempat/lokasi, susunan acara, pembuatan desain mulai dari panggung, flyer, spanduk, selebaran, poster


(14)

dan layout, sehingga konsep acara yang kreatif dapat menarik khalayak untuk melihatnya.

Penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media di CV. FrontLine Indonesia mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses kratif yang dilakukan CV. FrontLine Indonesia dalam merumuskan strategi kreatif sehingga iklan yang dihasilkan dapat menarik, mudah dipahami, dan dapat mewakili produk yang ditawrkan produsen ke konsumen.

2. Untuk mempelajari cara yang dilakukan oleh CV. FrontLine Indonesia dalam beriklan dan belajar tentang event organizer. 3. Untuk menambah wawasan didunia periklanan dan event

organizer.

4. Melihat secara langsung kerja tim dari CV. FrontLine Indonesia baik dalam kantor maupun kerja di lapangan.

5. Sebagai syarat untuk melengkapi kurikulum program studi D3 Komunikasi Terapan

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaa Kuliah Kerja Media (KKM)

Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilakukan penulis adalah antara bulan 21 Maret sampai 30 April 2010, Kuliah Kerja Media (KKM) dilakukan secara individu oleh tiap mahasiswa mulai dari pengajuan permohonan magang, waktu pelaksanaan magang hingga konsentrasi yang dipilih.


(15)

Kuliah Kerja Media (KKM) dilaksanakan selama 6 minggu antara bulan Maret sampai dengan bulan April 2010. Adapun data mengenai perusahaan tempat Kuliah Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut :

1. Nama Perusahaan : CV. FrontLine Indonesia

2. Alamat : Perum Gentan Wiyakta, Jl. Batara Wisnu 20, Gentan, Solo 57528, Jawa Tengah. Indonesia

3. Telp : (0271) 7650099 4. Fax : (0271) 7650038

5. Email : frontline_indo@telkom.net

6. Bidang Usaha : Jasa Periklanan dan Promosi Pemasaran 7. Waktu Pelaksanaan : 21 Maret- 30 April 2011

8. Waktu Kerja : Senin - Jum’at (sabtu & minggu saat ada promo event)


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Periklanan

Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum (Monle Lee & Carla Johnson, 2007:3), tapi dalam komunitas global baru, pesan-pesan periklanan dapat ditransmisikan melalui media baru, khususnya internet. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Rhenald Kasali, 1992 :9), dan untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Jadi periklanan adalah pesan/ komunikasi komersil dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya, lewat sebuah media yang bersifat massal dengan menggunakan tampilan seni, dan bertujuan untuk membujuk konsumen untuk membeli.

Penetapan tujuan periklanan berguna untuk memberikan pedoman bagi penyusunan keputusan pesan dan media. Selain itu tujuan periklanan juga berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja program


(17)

periklanan. Secara umum tujuan periklanan dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis tujuan, yaitu:

1. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi 2. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan 3. Sebagai alat bagi evaluasi

(Rhenald Kasali, 1992:45)

Selain tujuan, periklanan juga memiliki beberapa fungsi tertentu yang berguna untuk menetapkan target konsumen yang terdiri dari tiga tipe, yaitu antara lain:

1. Segmen A : konsumen yang setia dan tidak membeli merek lain, tapi ada beberapa yang masih melirik produk lain entah hanya sekedar ingin mencoba atau kegunaan lain.

2. Segmen B : konsumen yang setia dengan merek lain , tapi ada sebagian yang melirik pada produk lain selain produk ini.

3. Segmen C : konsumen yang belum pernah mencoba semua produk-produk yang ditawarkan.

(Rhenald Kasali, 1992 : 49) Berikut ini adalah beberapa fungsi iklan:

1. Fungsi Informasi:

Fungsi yang mengomunikasikan informasi produk, ciri-ciri, dan lokasi penjualannya. Dia memberitahu konsumen tentang produk-produk baru.


(18)

Fungsi yang mencoba membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk baru atau perusahaan tersebut. Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikan (Jalaluddin Rakhmat, 2007 : 14).

3. Fungsi Pengingat:

Fungsi yang terus menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa memedulikan merek pesaingnya.

(Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 10)

Fungsi-fungsi tersebut digunakan sesuai apa tujuan iklan itu dibuat , bila produsen bermaksud ingin memperkenalkan produknya kepada khalayak maka fungsi yang digunakan adalah fungsi informasi, bila ingin merebut konsumen bertipe segmen B maka fungsi yang digunakan adalah fungsi persuasif dan begitu seterusnya. Bila fungsi tersebut dilaksanakan dengan baik, maka komunikasi iklan yang dilakukan akan menjadi efektif, dan tanda-tanda komunikasi yang efektif secara umum yaitu komunikasi yang pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan.

Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa definisi, tujuan, dan fungsi dalam sebuah periklanan harus saling terkait dan saling mendukung agar iklan tersebut berdampak positif untuk target konsumen


(19)

yang dibidiknya maupun kepada masyarakat secara umum. Dampak periklanan tersebut antara lain untuk menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal selama jangka waktu tertentu, mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli yang potensial pada masa mendatang. Berikut ini beberapa pendapat tentang dampak positif yang ditimbulkan oleh periklanan terhadap kehidupan masyarakat maupun ekonomi:

1) Iklan memperluas alternatif bagi konsumen.

2) Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya

3) Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya

4) Sarana dan prasarana transportasi antarkota atau antar daerah berjalan baik

5) Hubungan telekomunikasi antar daerah semakin baik 6) Daerah-daerah perumahan dan industry baru bermunculan

di sekitar kota-kota besar (Renald Kasali, 1992 : 15-16)

B. Perusahaan Periklanan dan Strategi Kreatif

Perusahaan periklanan adalah sebuah organisasi independen terdiri dari orang-orang kreatif dan pebisnis yang memiliki spesialisasi dalam mengembangkan dan menyiapkan rencana-rencana periklanan, iklan, dan


(20)

piranti promosi lain (Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 71), dia juga berperan sebagai penghubung antara produsen dengan media.

Perusahaan periklanan di barat khususnya di Amerika memiliki tipe-tipe yang berbeda, yaitu yang pertama adalah Agen Layanan Penuh/ Full Service Agency dan yang kedua adalah Agen Layanan Khusus/Specialized Agency (Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 72). Tipe Agen Layanan Penuh/ Full Service Agency setidaknya menjalankan empat fungsi dasar bagi klien yang diwakilinya (pelayanan riset, kreatif, media, dan manajemen kontrak), bahkan beberapa perusahaan periklanan memperluas pelayanan mereka dengan menawarkan pemasaran langsung, hubungan masyarakat, dan bahkan promosi penjualan. Sedangkan pada tipe Agen Layanan Khusus/ Specialized Agencys memiliki beberapa contoh yaitu butik kreatif (berkonsentrasi penuh pada penyiapan eksekusi kreatif komunikasi klien), agen-agen kesehatan/medis (berkonsentrasi pada periklanan perusahaan farmasi), agen pemasaran langsung, dan agen etnik.

Tipe-tipe tersebut sebetulnya tidak hanya berlaku di Amerika saja, tapi juga berlaku di perusahaan periklanan lokal. Karena sesungguhnya semua perusahaan periklanan , baik yang bersifat multinasional maupun lokal memiliki empat kesamaan (Rhenald Kasali, 1992:27) yaitu bekerja untuk kepentingan klien, merencanakan kampanye iklan, melakukan kegiatan kreatif dan memasukkan iklan pada media yang tersedia.


(21)

Perusahaan periklanan tersebut juga mengalami beberapa kali perubahan dalam orientasi peran yang dimilikinya, diantaranya adalah:

1. Sebagai perpanjangan tangan media.

perusahaan periklanan membantu membuat desain iklan serta memilihkan media yang sesuai dengan sasaran dan anggaran pengiklan.

2. Era kreatif dalam periklanan modern.

perusahaan periklanan memberikan nilai-nilai kreatif pada iklan yang dirancangnya karena perusahaan periklanan tersebut percaya bahwa iklan bukanlah semata-mata pengumuman, melainkan merupakan salesmanship in print.

3. Biro iklan full service. (Rhenald Kasali, 1992 : 25)

Untuk lebih memahami peranan sebuah perusahaan periklanan, perlu diketahui bahwa perusahaan periklanan melaksanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. What (posisioning). Apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual seperti apa.

2. Who (segmen konsumen). Siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi.

3. How (kreativitas). Bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik, menyukai, dan loyal.


(22)

4. Where (media dan kegiatan). Dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah pasar tersebut.

5. When (penjadwalan). Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan dan akan memerlukan waktu berapa lama.

6. How much (anggaran). Seberapa jauh intensitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan tersebut.

(Rhenald Kasali, 1992 : 24)

Dalam perkembangannya di Indonesia, ruang lingkup pekerjaan yang ditangani oleh sebuah perusahaan periklanan yang besar umumnya meliputi analisa industri, analisa produk dan konsumen, analisa pasar, analisa sasaran konsumen, tujuan dan strategi pemasaran, penetapan tujuan periklanan, strategi kreatif, dan strategi media (Rhenlad Kasali, 1992 : 27). Berikut ini pembagian pekerjaan dalam perusahaan jasa periklanan yang besar:

1. Account Executive /AE (Bina Usaha):

Orang yang ditunjuk oleh perusahaan periklanan sebagai petugas penghubung (liaision officer) dalam melayani klien. Ia memberikan saran untuk klien yang ditanganinya dan mempelajari tuntutan yang dikehendaki klien terhadap iklannya.


(23)

2. Account Director/AD (Bina Cipta):

Melakukan pekerjaan supervise terhadap account executive dan bertanggung jawab atas kelompok klien tertentu.

3. Media Planners and Buyers (Perencanaan dan Pembeli Media): Ia melakukan risat atas jangkauan dan efektivitas segala jenis dan merek media. Dengan keahliannya, ia dapat segera memutuskan bahwa produk X harus diiklankan pada surat kabar X, Y, atau Z. 4. Creative Services (Jasa Kreatif):

Umumnya ada 3 tugas utama dalam bidang kreatif yakni penulisan kopi dan skrip iklan, penyajian artistik, serta produksi komersial TV.

5. Produksi:

Bertanggung jawab atas kemajuan pekerjaan-pekerjaan kreatif, dan mnyelesaikan bentuk final iklan berupa artwork dan memuatnya dalam media.

6. Riset Pasar dan Pemasaran:

Bertanggung jawab untuk melakukan penelitian tentang pasar bidikannya dan melakukan pemasaran di tempat yang sudah ditelitinya.

(Rhenald Kasali, 1992 : 29)

Sedangkan pembagian pekerjaan dalam perusahaan jasa periklanan yang modern umumnya adalah seperti berikut ini:


(24)

Para petugas yang bekerja di bagian ini mengembangkan kempanye iklan, tema, dan membuat final artwork.

2. Marketing Service Group (kelompok jasa pemasaran)

Orang-orang yang melakukan penelitian terhadap media dan konsumen (pasar).

3. Client Service Group (kelompok hubungan dengan klien)

Terdiri dari para AE yang merupakan petugas penghubung bagi account.

(Rhenald Kasali, 1992 : 31)

Setelah mengetahui definisi perusahaan periklanan dan departemen yang ada dibawahnya, kita juga harus mengetahui bagaimana sebuah perusahaan periklanan itu menentukan strategi kreatif yang akan dia gunakan untuk beriklan. Tapi sebelum menetukan strategi kreatif, langkah pertama yang harus dilakukan sebuah perusahaan periklanan setelah menerima brief dari pengiklan/ klien adalah perencanaan. Perencanaan juga menjadi tolak ukur dan penentu apakah iklan yang akan dibuat itu berhasil atau tidak. Berikut ini perencanaan periklanan tersebut:

1. Mengulas rencana pemasaran

2. Analisis situasi internal & eksternal perusahaan 3. Menentukan tujuan periklanan

4. Mengembangkan & melaksanakan strategi periklanan atau kreatif 5. Mengembangkan dan melaksanakan strategi media


(25)

6. Mengevaluasi efektivitas periklanan (Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 156)

Selain perencanaan periklanan, sebuah perusahaan periklanan harus memiliki sebuah penentuan posisi agar dia mengetahui dimana dia, klien, dan lawan bisnisnya berada, itu semua berguna untuk mengetahui strategi kreatif apa yang dipilih. Menentukan posisi meliputi tiga langkah yaitu mengenali keunggulan bersaing yang mungkin untuk dimanfaatkan, memilih posisi yang paling tepat, dan mengisyaratkan secara efektif kepada pasar tentang posisi yang dipilih oleh perusahaan (Suyanto Andi, 2005 : 55).

Istilah strategi kreatif memiliki beberapa arti tergantung siapa yang melihatnya. Seorang pengiklan biasanya akan berpikir bahwa strategi kreatif adalah orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang-orang kreatif sebagai pedoman dalam membuat suatu iklan. Sedangkan bagi orang-orang kreatif, strategi kreatif adalah hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar, dan konsumen sasaran, kedalam suatu posisi tertentu di dalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan tujuan iklan (Rhenlad Kasali, 1992 : 81). Pada umumnya proses strategi kreatif dapat dirumuskan menjadi tiga tahap, yaitu:


(26)

1. Tahap pertama, mengumpulkan dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat agar orang-orang kreatif dapat dengan segera menemukan strategi kreatif mereka.

2. Tahap kedua, orang-orang kreatif harus membenamkan diri mereka ke dalam informasi-informasi tersebut untuk menetapkan suatu posisi atau platform dalam penjualan serta menentukan tujuan iklan yang akan dihasilkan.

3. Tahap ketiga, melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien untuk memperoleh persetujuan sebelum rancangan iklan yang telah dibuat diproduksi dan dipublikasikan melalui media-media yang telah ditetapkan.

Melihat proses strategi kreatif, kita menjadi tahu bahwa strategi kreatif tidak hanya dimiliki oleh departemen kreatif saja, tapi setiap departemen dalam perusahaan periklanan dituntun untuk memiliki strategi kreatif dalam pekerjaan maupun keputusan yang diambil demi suksesnya sebuah iklan. Tapi berikut ini penulis hanya ingin memberi tahu sedikit tentang strategi kreatif yang ada di dalam departemen kratif:

1. Daya tarik periklanan untuk menarik konsumen:

1) Daya tarik informasional/rasional (penjualan agresif) Berfokus pada kebutuhan praktis dan fungsional konsumen akan produk atau jasa dan menekankan cirri-ciri sebuah produk atau jasa dan atau manfaat atau alasan menggunakan atau memiliki merek tertentu.


(27)

2) Daya tarik emosional (penjualan persuasif)

Menggunakan pesan emosional dan dirancang disekitar citra yang diharapkan perasaan-perasaan dan sikap-sikap. Contohnya adalah daya tarik humor, seks, rasa takut, 3) Daya tarik kombinasi

Memadukan daya tarik informasional/rasional dan emosional

(Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 179) 2. Gaya-gaya eksekusi kreatif:

1) Kesaksian/periklanan pengakuan lisan, menggunakan tokoh-tokoh terkenal atau orang biasa tak dikenal untuk memberikan kesangsian-kesangsian produk.

2) Solusi masalah, menyajikan sebuah masalah kepada pemirsa untuk dipecahkan dan solusinya diberikan oleh produk sang pengiklan.

3) Demonstrasi, dirancang untuk menggambarkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat kunci sebuah produk atau jasa dengan menunjukkan penggunaan aktualnya atau dalam situasi yang sengaja diciptakan.

4) Sepenggal kehidupan, variasi dari pendekatan solusi masalah, teknik ini berupaya memotret situasi kehidupan nyata yang melibatkan masalah atau konflik yang mungkin dihadapi para konsumen dalam kehidupan sehari-hari.


(28)

5) Fantasi, menggunakan efek-efek khusus untuk menciptakan tempaqt, peristiwa, atau karakter bayangan.

(Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 186)

3. Elemen-elemen untuk menghasilkan sebuah iklan yang baik:

1) Attention (perhatian), iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa.

2) Interest (minat), agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.

3) Desire (kebutuhan/keinginan), kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.

4) Conviction (rasa percaya), meyakinkan calon pembeli agar tidak goyah dalam memakai suatu produk.

5) Action (tindakan), upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu


(29)

C. Desain Grafis

Desain grafis adalah seni gambar dalam dua dimensi, pada umumnya mencangkup beberapa bentuk kegiatan, seperti menggambar, melukis, dan fotografi (Adi Kusrianto, 2007:100). Desain grafis juga dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari ketrampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri ( yang bisa disebut seni komersial ). Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan , penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk, perusahaan, dan lingkungan grafis

Seorang desainer grafis harus menguasai beberapa ilmu tentang pengantar desain grafis, baik dari segi perencanaan hingga produksi akhir. Itu semua berguna untuk menumbuhkan kreatifitas dan estetika dalam desain yang dibuatnya, dalam kata lain desain yang dibuat seorang desainer grafis harus memiliki ruh agar pesan yang ada tersampaikan dengan baik. Berikut ini adalah beberapa pengantar desain grafis dalam menyusun sebuah desain yang baik:

1. Nirmana memiliki arti kosong alias tidak ada apa-apa/ abstrak atau tidak bermakna, kalimat tersebut merupakan sebuah ungkapan, bahwa pada awalnya, sebelum seseorang bertindak menciptakan sesuatu, masih belum ada apa-apa atau belum ada makna dari segala sesuatu. Hal tersebut kemudian dijadikan titik awal atau merupakan atau merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar tentang desain sebelum berkarya.


(30)

Nirmana mengajarkan unsur atau elemen yang ada pada suatu lukisan atau gambar serta estetika seni dalam mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi sebuah karya seni yang bukan saja bagus, tetapi juga bermakna (Adi Kusrianto, 2007 : 28).

2. Unsur visual dalam desain:

1) Titik, salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, dimana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti.

2) Garis, unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit atau bidang atau warna.

3) Bidang, unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. 4) Ruang, dapat dihadirkan dengan adanya bidang.

5) Warna, unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmen. 6) Tekstur, nilai raba dari suatu permukaan.


(31)

3. Variabel penyusunan unsur visual:

1) Kedudukan, masalah di mana suatu objek yang terbentuk oleh unsur-unsur visual ditempatkan.

2) Arah, memberikan pilihan mengenai kea rah mana suatu objek dihadapkan dan bagaimana efeknya terhadap hubungan suatu objekdengan objek lainnya.

3) Ukuran, menentukan kesan besar kecilnya sesuai peranannya.

4) Jarak, bentuk dan jumlah berpengaruh terhadap kepadatan, bobot, dan keluasan ruang atau bidang di mana berbagai objek dihadirkan.

(Adi Kusrianto, 2007 : 33)

4. Komposisi adalah pengorganisasian unsur-unsur rupa yang disusun dalam karya desain grafis secara harmonis antara bagian dengan bagian , maupun antara bagian dengan keseluruhan (Adi Kusrianto, 2007:34). Berikut ini adalah prinsip komposisi:

1) Kesatuan, merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya, dan cara untuk memperoleh kasatuan dapat didapat melalui beberapa cara antara lain menentukan dominasi agar diperoleh pengaruh yang tepat, dominan pada ukuran, dominan pada warna, dominan pada


(32)

letak/penempatan, ukuran sebagai daya tarik, menyatukan arah, menyatukan bentuk.

2) Keseimbangan, merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindarkan kesan berat sebelah atas suatu bidang 3) Irama, penyusunan unsure-unsur dengan mengikuti suatu

pola penataan tertentu secara teratur agar didapat kan kesan yang menarik.

4) Kontras, diperlukan sebagai vitalitas agar tidak terkesan monoton, tentu saja tidak boleh berlebihan karena bisa muncul ketidak teraturan dan kontradiksi yang jauh dari kesan harmonis.

5) Fokus, diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap pentingb dan diharpkan menjadi perhatian utama.

6) Proporsi, perbandingan ukuran antar bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keseluruhan

(Adi Kusrianto, 2007 : 35) 5. Ekspresi desain

Dalam mengekspresikan desain kita dapat menggunakan beberapa komponen, diantaranya adalah garis dan warna. Garis memiliki fungsi sebagai abstrak bentuk, simbol pertemuan antara dua bidang yang berpotongan, ekspresi atau ungkapan suatu ide, dan irama gerak. Berikut ini adalah arti/kesan suatu garis:


(33)

1) Garis tegak (kuat, kokoh, tegas, dan hidup). 2) Garis datar (lemah, tidur, dan mati).

3) Garis lengkung (lemah, lembut, mengarah). 4) Garis patah (tegas, tajam, hati-hati, naik turun). 5) Garis miring (sedang, menyudutkan).

6) Garis berombak (halus, lunak, berirama). (Adi Kusrianto, 2007 : 46)

Sedangkan secara visual warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respons secara psikologi kepada pemirsanya sebagai berikut:

1) Merah (kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya).

2) Biru (kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah).

3) Hijau (alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan).

4) Kuning (optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran/ kecurangan, pengecut, penghianatan).

5) Ungu (spiritual, misteri, keagungan, perubahan, bentuk, galak, arogan).


(34)

8) Abu-abu (intelek, futuristik, modis, keseduan, merusak). 9) Putih (kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent, steril,

kematian).

10)Hitam (kekuatn, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan, ketidakbahagiaan, ketakutan, ketidakbahagiaan, kenggunan).

(Adi Kusrianto, 2007 : 47)

6. Semiotic/ semiology adalah ilmu tentang tanda-tanda atau simbol (Adi Kusrianto, 2007:59). Semiotic dibagi menjadi 3 bagian:

1) Semantik, berkenaan dengan makna dan konsep. 2) Pragmatik, berkenaan denga teknis dan praktis.

3) Sintatik, berkenaan dengan ketrpaduan dan keseragaman. 7. Ilustrasi adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi

penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual, dan dalam perkembangannya, ilustrasi tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong (Adi Kusrianto, 2007 : 140).

8. Tipografi adalah suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu menyusun meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki (Adi Kusrianto, 2007 : 190).


(35)

D. Desain Grafis Untuk Periklanan Cetak

Selain berguna sebagai ilmu kesenian, desain grafis juga berguna sebagai penunjang dalam dunia periklanan. Bahkan banyak orang yang menyebutkan, seorang desainer grafis dapat menghasilkan banyak uang bila masuk ke dalam dunia periklanan dibandingkan dalam bidang lain.

Logo dan GSM (Graphic Standart Manual) adalah desain pertama yang dipelajari seorang desainer grafis di dalam dunia periklanan. Logo/tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi (Adi Kusrianto, 2007 : 232). Logo yang baik itu harus mencakup beberapa hal berikut ini diantaranya adalah original dan distinctive (memiliki kekhasan, keunikan, dan daya pembeda yang jelas), legible (memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda), simpel atau sederhana (dengan pengertian mudah ditangkap dan dimengerti dalam waktu yang relative singkat), memorable (cukup mudah diingat karena keunikannya, bahkan dalam kurun waktu yang relative lama), easily associated with the company (logo yang baik akan mudah dihubungakan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra yang baik akan mudah dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan atau organisasi).

Menurut perkembangannya selama ini, unsur bentuk logo dipilah-pilah menjadi 4 kelompok (Adi Kusrianto, 2007:240), yaitu antara lain


(36)

logo dalam bentuk alphabetical (logo yang terdiri dari bentuk huruf-huruf atau dimaksudkan untuk menggambarkan bentuk huruf dan kombinasi dari bentuk huruf), logo dalam bentuk benda konkret (misalnya bentuk manusia, binatang, tanaman, peralatan, maupun benda yang lain), bentuk abstrak (geometri, spiral, busur, segitiga, bujursangkar, polygon, titik-titik, garis panah, gabungan, lengkung, dan bentuk 3D), elemen yang sudah dikenal (bentuk-bentuk seperti hati, tanda silang, tanda plus, tanda petir, tanda notasi music, dsb). Jika logo adalah tanda gambar (picture mark), maka ada satu lagi logo yang terdiri dari gambar nama (word mark) dan disebut dengan nama logotype, logotype merupakan nama lembaga, perusahaan, atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan cirri khas secara komersial. Tapi meskipun berbeda nama, logotype masih memiliki sifat-sifat yang sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh logo (Adi Kusrianto, 2007:232).

Memahami bagaimana logo yang baik dan mengetahui jenis-jenis logo serta sifatnya adalah kunci utama untuk seorang desainer grafis dalam membuat GSM/Graphic Standart Manual, atau dalam bahasa umumnya adalah pedoman dalam pembuatan logo. Konsep dasar logo itu sendiri terdiri dari beberapa yaitu dasar bentuk, nilai visual logo, warna, huruf, grid logo, padanan logo dan tulisan, logo dan standarisasi (Adi Kusrianto, 2007 : 246).


(37)

Dan setelah logo itu dibuat, logo biasanya diterapkan pada media yang digunakan untuk beriklan, berikut ini adalah beberapa jenis POS (point of sale materials) dalam media periklanan cetak :

1. Above the line media :

iklan Koran, gatefold, street banner, billboard, transit ads/ bus shelter, waistband/ mobile ads.

2. Merchandise :

key chain, book mark, pin, mug, jam dinding, paper bag, topi, t-shirt.

3. POP (Point of Purphose) :

wobler, hanging mobile, top board ceiling, top board, giant banner, poster indoor, standing display, shelf TV, cart vision, flag chain, tin plate, roll sticker, stopper, jumble box, x-banner.

4. Ambient media : mengacu pada segala macam periklanan yang menggunakan media non-standart

Dalam menyusun sebuah karya grafis berupa iklan baik cetak maupun bukan, seorang desainer grafis harus mengikuti langkah-langkah berikut ini (Adi Kusrianto, 2007:129) :


(38)

Setelah seorang desainer grafis mengikuti langkah-langkah seperti yang diatas, maka dalam mulai mendesain sebuah iklan dia harus mengetahui unsur-unsur visual dalam iklan sebagai berikut:

1. Splash, memperkuat sarana promosi, dengan tampilan yang menyolok atau mengejutkan (contohnya: WOW, GELEGAR, BOM, dsb).

2. Headline, unsur yang memegang peranan penting, besar, dan padat. Diharapkan akan dibaca pertama kali serta akan melekat dalam ingatan pembacanya, juga berguna untuk memancing agar pembaca melanjutkan membaca teks berikutnya.

3. Body copy, teks informasi lengkap yang berisi informasi detail pada isi iklan.

4. Cross head, berisi atau berfungsi memberikan penekanan informasi pada body copy.

5. Caption, keterangan gambar. Berguna bila iklan anda menampilkan gambar atau foto yang membuat orang penasaran. 6. Mandatories, penyelenggara/alamat perusahaan/ distributor/

produsen.

7. Disclaimer, sangkalan atau penolakan tertentu untuk menghindari sesuatu yang tidakn diinginkan.

8. Border, garis tepi atau pembatas. Kadang bisa menggunakan ornament, decoratif, elemen grafis tertentu sebagai border.


(39)

Layout iklan adalah pekerjaan yang sangat menentukan karena sebuah ide, copywriter, ataupun elemen-elemen iklan yang bagus akan gagal bila disusun dan disajikan dengan layout yang kurang tepat. Berikut ini adalah beberapa contoh tipikal metode layout:

1. Axial, elemen-elemen iklan diletakkan berdasarkan sebuah sumbu yang diletakkan pada posisi tertentu di halaman iklan. pada metode itu akan ditampakkan banyak bidang kosong.

2. Group, layout ini menggunakan sejumlah elemen berupa foto yang diletakkan berkelompok dalam suatu titik konsentrasi pandang di halaman iklan. tujuannya adalah untuk memberikan satu pusat perhatian.

3. Band, elemen iklan dipasang membentang seperti sabuk, tetapi letaknya membujur secara vertical. Tipical tersebut memberikan blocking materi setinggi halaman iklan.

4. Path, metode ini menyebarkan materi, baik berupa foto maupun teks secara zig-zag seluas halaman iklan. secara estetika, model itu membuat mata pembaca cepat capek, tetapi dalam trik tertentu halaman iklan itu mendapatkan perhatian merata pada permukaan halaman.

5. T, walaupun termasuk model yang sudah kuno, tetapi ternyata model itu masih banyak yang menggunakan karena dirasa masig efektif.


(40)

6. Z, untuk meratakan perhatian di seluas permukaan halaman. Biasanya mode ini digunakan dalam iklan-iklan berscript latin yang dibaca dari kiri ke kanan.

7. S, merupakan kebalikan dari mode Z, tetapi dipergunakan bagi pembaca yang menggunakan script non laatin dan membacanya dari kanan ke kiri, misalnya huruf arab.

8. U, elemen dipasang mengikuti bentuk huruf U

9. Grid/Sistem Kolom, model ini mirip dengan Axial, tetapi ukuran dan letak elemen lebih memenuhi bidang iklan sehingga tidak banyak bidang kosong.

10.Checkboard/Papan catur, memasang elemn-elemen gambar/foto secara rapi menyerupai kotak-kotak papan catur. Model ini cocok dipergunakan untuk iklna yang memiliki banyak elemen foto yang serupa.

(Adi Kusrianto, 2007 : 308)

Selain tipikal metode layout, layout juga memiliki beberapa istilah/ sebutan layout iklan cetak (Adi Kusrianto, 2007 : 310) , diantarnya adalah mondrian layout, multipanel layout, picture window layout, cpy heavy layout, frame layout, silhouette layout, type specimen layout, sircus layout, jumble layout, grid layout, bleed layout, vertical panel layout, alphabet inspired layout, angular layout, informal balance layout, brace layout, two mortises layout, quadran layout, comic strips layout, rebus layout.


(41)

Tekhnik cetak memang bukan menjadi pekerjaan utama seorang desainer grafis, tapi tidak ada salahnya seorang desainer grafis mengetahui apa itu tekhnik dasar cetak (Adi Kusrianto, 2007:131) demi kesempurnaan sebuah desain.

1. Offset/ lithografi, cirri-ciri offset ini adalah tinta (berbasis minyak) tidak bercampur dengan air. Tinta pada awalnya dipindahkan dari plat ke planket (karet) dan baru dari blanket ke kertas yang akan dicetak. Proses perpindahan tinta dari plate melalui blanket terlebih dahulu baru ke kertas itulah yang menyebabkan prose situ dinamai offset.

2. Sreen printing/ sablon, dikenal sebagai silk screen karena adanya lubang-lubang halus seperti sutera (silk). Selain itu, screen printing secara awam disebut juga dengan istilah cetak sablon.

3. Gravure, menggunakan system cetak doctor blade untuk menyapu kelebihan tinta. Tekhnik cetak ini sangat sesuai untuk mencetak dalam jumlah sangat banyak.

4. Letterpress, menggunakan ukiran yang menonjol. Area yang akan menyentuh roll tinta dan ditrasfer ke kertas yang dicetak. Seperti cara kerja stempel, pada umumnya digunakan tinta yang berbasis minyak

5. Fexografi, pada umumnya dilakukan secara rotary menggunakan karet (untuk pekerjaan solid yang sederhana seperti huruf-huruf yang besar)


(42)

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

CV. FRONTLINE INDONESIA

A. Sejarah Berdirinya CV. FrontLIine Indonesia

Berdiri pada tanggal 2 Agustus 2004. Berawal dari ketidakpuasan individu karena bekerja di tempat orang, pendiri perusahaan mencoba membuat perusahaan yang hampir sama dengan apa yang sudah ia kerjakan sekarang.

Pendiri perusahaan membuat perusahaan yang sudah ditekuni dengan nama "Permata Advertising" tetapi dari perusahaan yang baru tersebut ternyata tidak maksimal karena perusahaan tersebut tidak dikerjakan secara serius baik dalam bidang administrasi dan juga pemasaran dan sumber daya manusia yang ada belum melengkapi/terdapat posisi-posisi penting yang kosong dalam perusahaan.

Karena dalam perusahaan pertama tidak begitu leluasa untuk dikembangkan kedepan maka pendiri berusaha mencari alternatif lain yaitu bekerjasama dengan perusahaan advertising lain yang kelengkapan administrasinya sudah memenuhi syarat yaitu bernama "SRINITRA". Mulai dari sini kita mencoba memasarkan kesemua


(43)

perusahaan yang membutuhkan jasa kita. Namun dari semua itu ternyata hasilnya juga belum maksimal, akhirnya pimpinan perusahaan mencoba mencari rekanan yang bisa diajak bergabung untuk membuat perusahaan yang lain.

Akhirnya pimpinan bertemu dengan Saudara Dony yang secara langsung bisa masuk ke dalam pcrusahaan dan dengan berjalannya waktu kita mulai mengerjakan promosi-promosi perusahaan lain seperti: Telkomsel, Bentoel, Pilar. Tapi semuanya masih dalam tingkat yang kecil, pada suatu hari pimpinan mendapat undangan Pinastika ke Jogja tahun 2004, dia bertemu dengan saudara Nono. Dari pertemuan itu selanjutnya pimpinan dan Mas Nono sering betemu seperti di acara-acara seminar. Dari seringnya pertemuan antara pimpinan dan Mas Nono akhirnya sepakat untuk membuat perusahaan yang bernama Plat Hitam yang dari semuanya mulai melengkapi administrasi, struktur perusahaan, mulai dari Director Account Executive, Art Director Financial.

Kemudian setelah berjalan 2 tahun berjalan nama Plat Hitam kurang begitu dikenal oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa Vendor. Untuk itu pada Maret 2007 Bapak Sunyoto Setyo Sabdono, SE selaku managing director merencanakan untuk mangganti nama CV-nya tersebut menjadi “FrontLine Indonesia”. Bukan hanya


(44)

namanya saja yang diganti tetapi beliau membenahi struktur organisasi yang lebih baik dari 2 tahun yang lalu.

B. Profil Perusahaan CV. FrontLIine Indonesia

1. Nama Perusahaan : FrontLine Indonesia

2. Alamat : Perum Gentan Wiyakta, Jl. Batara Wisnu 20, Gentan Solo 57528, Jawa Tengah. Indonesia

3. Telp : (0271) 7650099 4. Emergency Service : 081 2298 7508 5. Fax : (0271) 7650038

6. Email : frontline_indo@telkom.net

7. Nama Badan Hukum :FrontLine Indonesia, CV

8. Bidang Usaha : Jasa Periklanan dan Promosi Pemasaran 9. Jasa Spesifik :Advertising, Strategic Media Planning &

Media buying, POS Material, Brand Activation, Sales Promotion, Sampling, Consumer Activity, Event Management & Entertainment


(45)

C. Makna Logo CV Front Line Indonesia

Logo CV Front Line Indonesia diatas mempunyai makna yang menjadi slogan perusahaan. Makna tersebut jika dijelaskan secara rinci yaitu:

1. Kata “Front” berarti utama atau bisa dikatakan mengutamakan, dan pada kata tersebut diberi warna merah memberikan sebuah makna keberanian.

2. Kata “Line” berarti garis (perjalanan), dan diberi warna hitam memberikan sebuah makna abadi atau secara terus menerus. 3. Kata “Indonesia “ merupakan Negara tempat berdirinya

perusahaan

Dari makna-makna diatas dapat ditarik kesimpulannya yaitu bahwa FRONT LINE INDONESIA adalah suatu biro jasa yang menyediakan jasa periklanan. Sebuah perusahaan yang mengutamakan keberanian dalam memberikan jasa dengan jalan (promosi) yang lebih kreatif secara terus menerus kepada klien-klien di Indonesia secara disiplin (tepat waktu) dan terorganisir.


(46)

D. Visi dan Misi CV. Front Line Indonesia

1. Visi : Memberikan jasa pelayanan periklanan secara handal dengan mutu yang profesional.

2. Misi : Memberikan produk layanan yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan penjualan, images yang tinggi, dan memperkuat brand image produk dari klien.

E. Jenis Pilihan Sarana Promosi

1. Promosi dan pameran 2. Marketing service

3. Graphic design dan printing. 4. Entertainment

5. lklan media

F. Jenis Pelayanan yang Ditawarkan

1. Jasa layanan periklanan 1) Media elektronik

Radio station dan televisi lokal. Kerjasama dengan lebih dari 300 radio station di Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa Timur ujung barat.


(47)

Surat kabar daerah dan nasional, Solopos, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Jawa Pos dan Radar Solo, Pikiran Rakyat, Kompas.

3) Media outdoor

Produksi, ijin, pajak dan pemasangan untuk billboard, baliho, spanduk, poster, neon sign.

2. Jasa layanan marketing dan sales promotion

1) Jasa desain dan Produksi : POS material, Flyer, poster, roll banner, back wall, standing banner, spanduk, baliho, billboard.

2) Direct marketing : Special event, sampling, sales promo, sponsor acara dan event organizer.

3) Brand activity : SPG team, spreading team, goyang pasar, dan store check

(Sumber: CV Front Line Indonesia)

G. Track Record

1. Susu Bendera

1) Scholl sampling untuk Solo, Jogja dan Semarang.

2) Posyandu Sampling Solo, jogja dan Semarang. 2. PT. Deltomed Laboratories


(48)

1) POS Material Branding Srongpas dan Antangin JRG Jawa Tengah Extream Challange 2005

2) Activity Female Presenter (SPG) Sampling Produk.

3. U D . U s a n a d Solo

1) Pemasangan iklan media cetak di pulau jawa (DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) Jamu alami kapsul - diabetes.

4. PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia 1) Nonton bareng GP mania live TV 7

MEGALAND MALL Solo - April 2005.

2) Activity Female Presenter (Umbrella Girls) 3) YAMAHA CUP RACE 2005 Karanganyar

-April 2005

4) Modification Contest - GOR Manahan Solo, Mei 2005

5) Nonton Bareng GP Mania (Relay TV 7) - Alun alun Wonogiri - Juni 2005.

6) SPEED (Special Event TO Day) Hall

Exhibition Goro Assalaam, artis cilik "Dhea Imut" – Juli 2005.


(49)

1) Pemasangan 800 umbul-umbul dan 200 spanduk di Solo dan .Jogjakarla `LAUNCHING TELKOM FLEXI'.

6. RS. Dr. Oen Surakarta

1) Publikasi event lomba paduan suara antar RS. Sejawa dan Bali - RS. Dr. Oen Surakarta dan Malam Gala Diner.

2) Anisa Bahar dan Syaiful Jamil. Press release radio / Koran / leaflet / spanduk / outdoor.

3) Publikasi koran lomba scpeda santai dan mewarnai ultah Rs. Dr. Oen Surakarta.

7. Solopos Group

1) Pemasarangan iklan SOLOPOS di radio Semarang 2) Ulang tahun SOLO POS FM “FUN BIKE 1 th” Mei

2005.

8. Tactic Communication

1) Media Representative Centra Java

2) Media Buying Print Ad & Radio 2004/2005 Jakarta 9. Produk/jasa lokal

1) MEDIA BUYING PRINT AD – SOLOPOS 2) Akademi Akuntansi dan Perpajakan Bentara


(50)

3) ATFG Prof. Dr. Soegondo - Terapi Kesehatan - Purwosari POS Material (Desain, Produksi dan Instal). 4) ADIRA Finance - Solo Baru.

5) Ayam Goreng Mbok Sarun - Purwasari. 6) Warung Klasik (Steak)_- Banjarsari. 10. PT. Tiga Pilar Sejahtera

1) Launching Bihunku-Mie putih instant. 2) Pasar I,egi dan Pasar Gedc Solo. 11. Aksi sosial

1) Musik Amal di Manahan "PEDULI BENCANA-ACEH".

12. Telkomsel Solo SEBAGAI VENDOR TAHUN 2004/2005

1) Iklan radio dan kuis promo untuk produk kartu AS Simpati Hoki area Surakarta.

2) Semua HEPPI nggak ada matinya di UNS dan UMS solo.

3) Puasa pasti, jelang buka tetap HEPPI, di Manahan dan Gladak.

4) Jogedan asyik bareng Telkomsel di Purwantoro - Wonogiri, Karanganom - Klaten, Kemuning -


(51)

5) HAPPENING ART sosialisasi kartu As Solo, Klaten, Boyolali.

6) Mancing Hoki - I'emancingan Janti - Klaten. 7) Mobile M-Banking "Make It Sample" bersama

“KATON BAGASKARA" di Solo Grand Mall - 27 s/d 31 Juli 2005.

8) PT. Bentoel Prima SEBAGAI VENDOR TAHUN 2004/2005 Solo

13. Iklan radio 7 kuis promo untuk Ex. Karesidenan Surakarta.

1) Roadshow dangdut Nak Naan...Sejati 6 titik lokasi Ex. Karesidenan Surakarta - 2004.

2) Lomba panjat pinang 5 titik lokasi Ex. Karesidenan Surakarta.

3) Hajatan Bentoel Klasik di 10 titik lokasi Surakarta.

4) STARD MILD CRUSHBONE 3on3 Basketball bulan Desember 2004 clan April 2005 di Manahan Solo. 5) X-Mild Time Signal Happcning Art menjelang

buka puasa 2004 (Nominasi "PINASTKA 2005" ajang periklanan kategori "Un Conventional Media"). 6) Roadshow Dangdut Nak Naan... Sejati 4 titik


(52)

7) STAR MILD CHILL OUT - Gor UMS, STSI dan Megaland 2005.

14. PT. Bentoel Prima Sebagai Vendor Tahun 2007/2008 Jawa tengah

1) Hiburan Rakyat Sejati 9 titik lokasi Jawa Tengah – 2007

2) X Mild Noize “Ada Band” 2 titik lokasi Solo dan Cilacap – 2007

3) Country Sound Adventure “Kangen Band” 2 titik lokasi Klaten dan Wonogiri – 2007

4) Bentoel Biru Kharisma Musik Indonesia “Matta Band” 2 titik lokasi Klaten dan Wonogiri – 2007.

5) Star Mild Music “Obsession on Stage With SAMSON” 1 titik lokasi Solo – 2007

6) X Mild Noize “The Rock Indonesia” X Mild, 3 titik lokasi Madiun, Sragen, Purwokerto – 2008

7) Goyang Dangdut Sejati (medium event) “Trio Macan Ular dan Lili Asmara” 2 titik lokasi Banjarnegara dan Purbalingga – 2008

8) X Mild Noize “Roots Rock Reggae” X Mild, 3 titik lokasi Wonogiri, Sukoharjo, Klaten - 2008


(53)

commit to user

15. PT. Astra Sebagai Vendor Tahun 2007/2008 Solo Internationa

1) Launching Honda CS1 “Pacu Adrenalinmu dengan spesies baru” 2 titik lokasi Solo dan Klaten – 2008. 2) Honda Class Meeting Safety Riding “One Day Safety

Riding Test” 2 titik lokasi Klaten dan Sukoharjo – 2008.

H. Klien – klien CV Front Line Indonesia

1. PT. Deltomed Laboratories 1. UD. USNAD Solo

2. PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia 3. PT. Telkom

4. RS. Dr. Oen Surakarta 5. PT. Tiga Pilar Sejahtera 6. Telkomsel Solo

7. PT. Bentoel Prima Indonesia

8. PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk – HONDA 9. PT. Honda Motor NAGAMAS Indonesia

I. Struklur Organisasi CV Front Line Indonesia

Direktur 

Sekretaris 

Departemen  Account  Media  KEA + SDM 


(54)

1. Managing Director : Sunyoto Setyosabdono, SE 2. Chief Exsecutive Jakarta : Toto Wardiyanto

3. Event Manager Jakarta : Oscar Rizal

4. Creative Head & Account Executive : Bimo Ario Pamungkas 5. Brand Activation & Sales Promotion : Arief Rahman

6. Media Head & Finance : Lenny Kustiawati, Amd 7. Production Head : Adianto


(55)

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)

A. Materi Kuliah Kerja Media (KKM)

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar professional mahasiswa tingkat akhir adalah Kuliah Kerja Media (KKM). Praktek Kuliah Kerja Media merupakan salah satu sarana untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata bagi mahasiswa. Proses Kuliah Kerja Media di CV Front Line


(56)

B. Kegiatan Kuliah Kerja Media

Pelaksanaan Kuliah Kerja Media yang dilaksanakan oleh penulis adalah antara tanggal 21 Maret sampai 30 April 2011 ( 1 bulan 11 hari ). Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara detail tentang segala sesuatu yang telah penulis kerjakan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media di CV Front Line Indonesia yaitu sebagai berikut:

1. Tanggal 23 Maret 2011 mendesain sign board untuk acara HONDA DBL 2011

Setelah satu hari masuk, tepatnya pada tanggal 23 Maret 2011, penulis diperintahkan oleh pimpinan perusahaan untuk membuat sign board sederhana/papan petunjuk yang digunakan dalam event HONDA DBL 2011 pada tanggal 26 Maret-9 April 2011 yang diselenggarakan di GOR Seritex Solo.

2. Tanggal 26 Maret-9 April 2011 membantu mengkoordinasi sebuah acara HONDA DBL 2011

Secara bergantian dengan teman magang lainnya, penulis ikut terjun kedalam event HONDA DBL 2011 sebagai pembantu koordinator yang sudah ada. Koordinator acara adalah orang yang bertanggung jawab atas keberlangsungannya sebuah acara, dia juga wajib menjalankan sebuah acara sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Bisa dibilang bahwa koordinator acara adalah pimpinan yang bertanggung jawab dalam sebuah acarayang dijalankan


(57)

dengan sebuah perencanaan yang matang serta dengan jadwal yang sudah ditentukan.

3. Tanggal 14 April 2011 mendesain laporan untuk starmild program activity

Setelah event HONDA DBL 2011 usai, pada minggu keempat CV.FRONTLINE Indonesia tidak sedang mengadakan event apapun. Tapi 3 bulan terakhir, CV. FRONTLINE Indonesia sedang menangani program brand ambassador untuk Bentoel Group yaitu produk Star Mild. Pimpinan perusahaan memrintahkan penulis untuk membuat cover yang akan digunakan untuk membuat laporan Program Activity dari Star Mild.

4. Tanggal 20 April 2011 mendesain laporan starmild dokumen starmild/foto

Satu minggu setelah membuat cover untuk laporan Program Activity Star Mild, penulis diperintah untuk mendesain laporan starmild yang berisikan dokumen foto dalam aktifitas brand ambassador.

5. Tanggal 29 April 2011 mendesain sign board untuk acara HONDA Minggu terakhir magang, tepatnya tanggal 29 April 2011, penulis diperintahkan untuk mendesain sign board untuk acara HONDA yang akan dilaksanakan setelah penulis selesai magang.


(58)

Tugas seorang kreator dalam mengemas dan menyusun program dan sarana promosinya dalam sebuah event sangat berpengaruh atas keberhasilan sebuah event yang digelar, dimana pengemasan acara yang kreatif dan lain dari yang lain merupakan tugas seorang kreator.

Seorang kreator dituntut untuk bisa memiliki gagasan atau ide-ide yang menarik dan mudah diterima oleh para audiens. Seorang kreator harus mampu menghasilkan karya yang lain dari yang lain. Di CV. FrontLine Indonesia ini, seorang kreator dituntut untuk dapat membuat suatu brand image kepada para khalayak. Dalam CV Front Line Indonesia ini mengutamakan sebuah ide yang kreatif, agar bisa mendapat

kepercayaan dari klien. Untuk itu CV Front Line Indonesia tidak main-main dalam memilih seseorang untuk menduduki pada divisi kreatif.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam perkembangannya, sebuah perusahaan periklanan dituntut untuk dapat menarik konsumen dengan menggunakan strategi promosi yang dikemas dengan menarik dan mudah diterima oleh khalayak. Kemudian perusahaan periklanan harus dapat mencapai brand activation dengan sempurna agar khalayak


(59)

biro jasa periklanan. Adapun salah satu brand activation dapat melalui jasa periklanan yang membawa nama brand produk tersebut, karena sebuah biro jasa periklanan merupakan penghubung antara sebuah perusahaan dengan pangsa pasar. Fungsi sebuah perusahaan iklan adalah semakin mengenalkan atau menanamkan brand image dibenak konsumen.

Disadari atau tidak, Kuliah Kerja Media telah banyak memberikan manfaat bagi penulis. Manfaat yang dimaksud antara lain :

1. Sebagai tempat praktek bagi penulis untuk menerapkan apa yang telah diperoleh penulis selama masa perkuliahan.

2. Divisi kreatif dapat mengasah kemampuan penulis untuk lebih meningkatkan kreatifitas penulis.

3. Penulis jadi mengerti bahwa strategi kreatif sangat diperlukan oleh produsen untuk dapat memperoleh konsumen.

4. Penulis tahu apa tugas dan tanggung jawab seorang kreator dalam sebuah perusahaan periklanan.

5. Penulis telah mengetahui bagaimana untuk melaksanakan sebuah aktivasi produk yang dapat dilakukan selain melalui media cetak dan elektronik yaitu dengan melakukan promosi periklanan.

6. Penulis mengerti akan pentingnya sebuah sifat kreatif sehingga dapat memiliki ide-ide untuk dapat menarik perhatian orang lain.

7. Penulis tahu bagaimana seorang kreator memposisikan diri dalam sebuah perusahaan periklanan. Bagaimana seorang kreator ternyata sangat


(60)

berpengaruh untuk berhasil atau tidaknya dalam mencapai sebuah brand image bagi khalayak dan bagaimana menanggulangi kesulitan yang ada.

B. SARAN

Berdasar dari pengalaman penulis selama masa Kuliah Kerja Media, penulis dapat memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat untuk CV Front Line Indonesia:

1. Kurangnya komputer yang dikhususkan untuk mendesain, sehingga beberapa pekerjaan divisi kreatif agak terganggu dengan pekerjaan lain. Untuk itu penulis menyarankan untuk CV. FrontLine Indonesia agar memiliki komputer sendiri disetiap divisi yang ada agar pekerjaan setiap divisi tidak terganggu dengan divisi lain.

2. Kurangnya pegawai dibagian administrasi/keuangan, sehingga pegawai dari divisi lain kadang-kadang diperintah mengerjakan pekerjaan yang tidak semestinya. Untuk itu penulis mengusulkan agar CV. FrontLine bisa mencari pegawai sesuai bidang yang sesuai dengan kemampuan pegawainya, sehingga pegawai lain lebih bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan sesuai bidang masing-masing.

3. Kurangnya pemanfaatan team secara maksimal didivisi kreatif, sehingga kadang atasan memberikan pekerjaan secara individu, dan mengakibatkan terabaikannya kelebihan yang dimiliki pegawai lain. Untuk itu sebabaiknya CV. FrontLine Indonesia lebih memanfaatkan kerjasama team, karena setiap pegawai memiliki kelebihan


(61)

masing-masing, jadi akan lebih sempurna bila pekerjaan itu dikerjakan dengan mengumpulkan kelebihan-kelebihan itu.

Adapun untuk Fakultas, penulis mempunyai saran yang mungkin juga bermanfaat yaitu antara lain:

1. Susahnya mencari dan melamar magang membuat sebagian mehasiswa kehabisan waktu untuk melaksanakan pekerjaaan magang secara lebih mendalam, belum lagi bila kebetulan perusahaan sedang sedikit memperoleh klien. Penulis berharap intensitas untuk melaksanakan kerja praktek dapat ditambah, karena teori kurang efektif untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan penulis dalam dunia kerja.

2. Karena semakin banyaknya pesaing dari universitas maupun fakultas lain didivisi kreatif, kadang membuat mahasiswa kalah secara materi. Penulis berharap agar pengetahuan di bidang desain grafis dapat ditambah lagi, mengingat perkembangan dan persaingan di lapangan yang semakin ketat.

3. Mata kuliah IMC membuat mahasiswa mengerti yang sebenarnya tentang dunia periklanan dan biro iklan, tapi mata kuliah itu hanya diberikan satu semester saja dan diberikan di semester pertengahan. Penulis berharap agar pengetahuan tentang IMC dapat ditambah lagi dan diberikan diawal semester sehingga mahasiswa lebih bisa memiliki gambaran tentang dunia periklanan yang didalaminya, mengingat perkembangan dan persaingan di lapangan yang semakin ketat.


(1)

B. Kegiatan Kuliah Kerja Media

Pelaksanaan Kuliah Kerja Media yang dilaksanakan oleh penulis adalah antara tanggal 21 Maret sampai 30 April 2011 ( 1 bulan 11 hari ). Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara detail tentang segala sesuatu yang telah penulis kerjakan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media di CV Front Line Indonesia yaitu sebagai berikut:

1. Tanggal 23 Maret 2011 mendesain sign board untuk acara

HONDA DBL 2011

Setelah satu hari masuk, tepatnya pada tanggal 23 Maret 2011, penulis diperintahkan oleh pimpinan perusahaan untuk membuat sign board sederhana/papan petunjuk yang digunakan dalam event HONDA DBL 2011 pada tanggal 26 Maret-9 April 2011 yang diselenggarakan di GOR Seritex Solo.

2. Tanggal 26 Maret-9 April 2011 membantu mengkoordinasi sebuah

acara HONDA DBL 2011

Secara bergantian dengan teman magang lainnya, penulis ikut terjun kedalam event HONDA DBL 2011 sebagai pembantu koordinator yang sudah ada. Koordinator acara adalah orang yang bertanggung jawab atas keberlangsungannya sebuah acara, dia juga wajib menjalankan sebuah acara sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Bisa dibilang bahwa koordinator acara adalah pimpinan yang bertanggung jawab dalam sebuah acarayang dijalankan


(2)

commit to user

dengan sebuah perencanaan yang matang serta dengan jadwal yang sudah ditentukan.

3. Tanggal 14 April 2011 mendesain laporan untuk starmild program

activity

Setelah event HONDA DBL 2011 usai, pada minggu keempat CV.FRONTLINE Indonesia tidak sedang mengadakan event apapun. Tapi 3 bulan terakhir, CV. FRONTLINE Indonesia sedang menangani program brand ambassador untuk Bentoel Group yaitu produk Star Mild. Pimpinan perusahaan memrintahkan penulis untuk membuat cover yang akan digunakan untuk membuat laporan Program Activity dari Star Mild.

4. Tanggal 20 April 2011 mendesain laporan starmild dokumen

starmild/foto

Satu minggu setelah membuat cover untuk laporan Program Activity Star Mild, penulis diperintah untuk mendesain laporan starmild yang berisikan dokumen foto dalam aktifitas brand ambassador.

5. Tanggal 29 April 2011 mendesain sign board untuk acara HONDA

Minggu terakhir magang, tepatnya tanggal 29 April 2011, penulis diperintahkan untuk mendesain sign board untuk acara HONDA yang akan dilaksanakan setelah penulis selesai magang.


(3)

Tugas seorang kreator dalam mengemas dan menyusun program dan sarana promosinya dalam sebuah event sangat berpengaruh atas keberhasilan sebuah event yang digelar, dimana pengemasan acara yang kreatif dan lain dari yang lain merupakan tugas seorang kreator.

Seorang kreator dituntut untuk bisa memiliki gagasan atau ide-ide yang menarik dan mudah diterima oleh para audiens. Seorang kreator harus mampu menghasilkan karya yang lain dari yang lain. Di CV. FrontLine Indonesia ini, seorang kreator dituntut untuk dapat membuat suatu brand image kepada para khalayak. Dalam CV Front Line Indonesia ini mengutamakan sebuah ide yang kreatif, agar bisa mendapat

kepercayaan dari klien. Untuk itu CV Front Line Indonesia tidak main-main dalam memilih seseorang untuk menduduki pada divisi kreatif.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam perkembangannya, sebuah perusahaan periklanan dituntut untuk dapat menarik konsumen dengan menggunakan strategi promosi yang dikemas dengan menarik dan mudah diterima oleh khalayak. Kemudian perusahaan periklanan harus dapat mencapai brand activation dengan sempurna agar khalayak


(4)

commit to user

biro jasa periklanan. Adapun salah satu brand activation dapat melalui jasa periklanan yang membawa nama brand produk tersebut, karena sebuah biro jasa periklanan merupakan penghubung antara sebuah perusahaan dengan pangsa pasar. Fungsi sebuah perusahaan iklan adalah semakin mengenalkan atau menanamkan brand image dibenak konsumen.

Disadari atau tidak, Kuliah Kerja Media telah banyak memberikan manfaat bagi penulis. Manfaat yang dimaksud antara lain :

1. Sebagai tempat praktek bagi penulis untuk menerapkan apa yang telah

diperoleh penulis selama masa perkuliahan.

2. Divisi kreatif dapat mengasah kemampuan penulis untuk lebih

meningkatkan kreatifitas penulis.

3. Penulis jadi mengerti bahwa strategi kreatif sangat diperlukan oleh

produsen untuk dapat memperoleh konsumen.

4. Penulis tahu apa tugas dan tanggung jawab seorang kreator dalam sebuah

perusahaan periklanan.

5. Penulis telah mengetahui bagaimana untuk melaksanakan sebuah aktivasi

produk yang dapat dilakukan selain melalui media cetak dan elektronik yaitu dengan melakukan promosi periklanan.

6. Penulis mengerti akan pentingnya sebuah sifat kreatif sehingga dapat

memiliki ide-ide untuk dapat menarik perhatian orang lain.

7. Penulis tahu bagaimana seorang kreator memposisikan diri dalam sebuah


(5)

berpengaruh untuk berhasil atau tidaknya dalam mencapai sebuah brand image bagi khalayak dan bagaimana menanggulangi kesulitan yang ada.

B. SARAN

Berdasar dari pengalaman penulis selama masa Kuliah Kerja Media, penulis dapat memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat untuk CV Front Line Indonesia:

1. Kurangnya komputer yang dikhususkan untuk mendesain, sehingga

beberapa pekerjaan divisi kreatif agak terganggu dengan pekerjaan lain. Untuk itu penulis menyarankan untuk CV. FrontLine Indonesia agar memiliki komputer sendiri disetiap divisi yang ada agar pekerjaan setiap divisi tidak terganggu dengan divisi lain.

2. Kurangnya pegawai dibagian administrasi/keuangan, sehingga pegawai

dari divisi lain kadang-kadang diperintah mengerjakan pekerjaan yang tidak semestinya. Untuk itu penulis mengusulkan agar CV. FrontLine bisa mencari pegawai sesuai bidang yang sesuai dengan kemampuan pegawainya, sehingga pegawai lain lebih bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan sesuai bidang masing-masing.

3. Kurangnya pemanfaatan team secara maksimal didivisi kreatif, sehingga

kadang atasan memberikan pekerjaan secara individu, dan mengakibatkan terabaikannya kelebihan yang dimiliki pegawai lain. Untuk itu sebabaiknya CV. FrontLine Indonesia lebih memanfaatkan


(6)

masing-commit to user

masing, jadi akan lebih sempurna bila pekerjaan itu dikerjakan dengan mengumpulkan kelebihan-kelebihan itu.

Adapun untuk Fakultas, penulis mempunyai saran yang mungkin juga bermanfaat yaitu antara lain:

1. Susahnya mencari dan melamar magang membuat sebagian mehasiswa

kehabisan waktu untuk melaksanakan pekerjaaan magang secara lebih mendalam, belum lagi bila kebetulan perusahaan sedang sedikit memperoleh klien. Penulis berharap intensitas untuk melaksanakan kerja praktek dapat ditambah, karena teori kurang efektif untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan penulis dalam dunia kerja.

2. Karena semakin banyaknya pesaing dari universitas maupun fakultas

lain didivisi kreatif, kadang membuat mahasiswa kalah secara materi. Penulis berharap agar pengetahuan di bidang desain grafis dapat ditambah lagi, mengingat perkembangan dan persaingan di lapangan yang semakin ketat.

3. Mata kuliah IMC membuat mahasiswa mengerti yang sebenarnya

tentang dunia periklanan dan biro iklan, tapi mata kuliah itu hanya diberikan satu semester saja dan diberikan di semester pertengahan. Penulis berharap agar pengetahuan tentang IMC dapat ditambah lagi dan diberikan diawal semester sehingga mahasiswa lebih bisa memiliki gambaran tentang dunia periklanan yang didalaminya, mengingat perkembangan dan persaingan di lapangan yang semakin ketat.