Analisis Yuridis Terhadap Pengalihan Utang Dalam Hal Terjadinya Kredit Macet Dikaitkan Dengan KUHPERDATA dan UU PERBANKAN.

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENGALIHAN UTANG DALAM HAL
TERJADINYA KREDIT MACET DIKAITKAN DENGAN KUHPERDATA
DAN UU PERBANKAN.
ABSTRAK

Marshall Joshua Charles
110110080332
Penerbitan novasi harus dilakukan dengan persetujuan terhadap
semua pihak yang terlibat dan adanya pemberitahuan karena pada
dasarnya pengalihan debitur merupakan sebuah perjanjian. Menurut
Pasal 1415 KUHPerdata, penerbitan novasi harus dinyatakan secara
tegas bukan dengan hanya persangkaan saja. Oleh karena itu, para pihak
yang terkait yaitu, bank sebagai kreditur, debitur awal, dan debitur baru
harus mengetahui dan menyetujui penerbitan novasi tersebut. Adapun
tujuan dari penulis melakukan penelitian ini antara lain adalah untuk
memberikan keterangan dan informasi kepada para calon nasabah
mengenai pengalihan kedudukan debitur dalam kerjasama perjanjian
kredit modal kerja kepada bank, agar lebih memperhatikan klausa serta
perbuatan-perbuatan bank, apakah sudah sesuai dengan aturan-aturan
yang telah ditetapkan dan perlindungan hukum yang dapat diperoleh para
pihak dan sampai sejauh mana pertanggungjawaban para pihak yang

terkait dalam perbuatan hukum yang dilakukan oleh para pihak.
Untuk menjawab permasalahan diatas maka digunakan jenis
penelitian yuridis normatif dengan cara mengkaji dan menguji
permasalahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada,
serta melakukan wawancara kepada lembaga keuangan untuk
mendapatkan informasi serta data yang diharapkan oleh penulis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerbitan novasi yang
dilakukan oleh bank dan debitur baru adalah expromissio. Namun dalam
praktiknya, penerbitan expromissio tersebut melanggar ketentuan novasi
yang tercantum pada Pasal 1415 KUHPerdata. Maka, akibat perbuatanperbuatan yang melanggar hukum tersebut bank memenuhi pasal 1365
yaitu perbuatan melawan hukum. Perlindungan hukum terhadap debitur
awal yaitu dengan mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum
(selanjutnya disebut PMH), meminta ganti rugi, pengembalian jaminan
milik debitur awal dan pemberian sanksi administratif kepada bank karena
gagal menerapkan risiko kepatuhan serta menjatuhkan sanksi pidana
kepada oknum bank karena perbuatannya tersebut telah memenuhi Pasal
49 ayat 2 UU Perbankan.

iv


JUDICIAL REVIEW OF DEBT TRANSFER IN THE EVENT OF NON
PERFORMING LOAN IN TERMS OF CIVIL CODE AND THE BANKING
REGULATION.
ABSTRACT
Marshall Joshua Charles
110110080332
Publishing novation should be done with the consent of all parties
involved and the lack of communication because basically the transfer of
the debtor is an agreement. According to Article 1415 of Civil Code, the
issuance of novation must be explicit rather than just a suspicion .
Therefore, the relevant parties, namely, the banks as creditors, first
debtors , and the new debtor should be aware and approved the issuance
of novation. The purpose of this research is to provide information to
prospective clients on transfer of the debtor's in the partnership agreement
of working capital loans to the bank, to pay more attention to clauses as
well as the deeds of the bank, whether it is accordance with the rules
which has been established and the legal protection that can be obtained
by the parties and can be extent the liability of the parties involved in the
legal action undertaken by the parties.
To answer the problem above, the research method used was

judicial normative by reviewing and testing problems based on the
regulation that exist, and conducted interviews to financial institutions to
obtain information and data which is expected by the author.
The research showed that, publishing novation by the bank and
the new debtor is expromissio. However, in practice, the issuance of the
expromissio was a violation of novationprovisions which mentioned in
Article 1415 of the Civil Code. Therefore, the actions belong to Article
1365 of Civil Code about tort.Legal protection to the first debtor by suing a
tort (hereinafter referred to PMH), receiving compensation, return of
collateral owned by the debtor and giving sanction to the bank clerk
because has fullfil the Article 49 paragraph 2 of the Banking Regulation.