PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN PENJUALAN MAKANAN OLAHAN HASIL LAUT (Studi Kasus Pada Sentra Industri Kecil Di Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya).

PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
PENJ UALAN MAKANAN OLAHAN HASIL LAUT
(Studi Kasus Pada Sentra Industri Kecil Di Kelur ahan Sukolilo
Kecamatan Bulak Sur abaya)

SKRIPSI

Oleh :

FAJ AR MUJ IANTO
0713315035 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

PENJ UALAN MAKANAN OLAHAN HASIL LAUT
(Studi Kasus Pada Sentra Industri Kecil Di Kelur ahan Sukolilo
Kecamatan Bulak Sur abaya)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh :

FAJ AR MUJ IANTO
0713315035 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
PENJ UALAN MAKANAN OLAHAN HASIL LAUT
(Studi Kasus Pada Sentr a Industr i Kecil Di Kelur ahan Sukolilo
Kecamatan Bulak Sur abaya)
Disusun Oleh :

FAJ AR MUJ IANTO
0713315035 / FE / EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 13 J uni 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua


Dr s. Ec. Muslimin, MSi

Dr s. Ec. Muslimin, MSi
Sekretaris

Dra. Ec. Siti Sundari, MSi
Anggota

Dr s. Ec. Eko Riadi, Maks
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang
berjudul : “Per encanaan Dan Pengelolaan Keuangan Penjualan Makanan
Olahan Hasil Laut (Studi Kasus Pada Sentra Industri Kecil Di Kelurahan
Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya)”.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di
Surabaya.
Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Dr. Hero Priono, SE, MSi, Ak, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Muslimin, Msi, selaku Dosen Pembimbing Utama, yang telah
banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan,
dorongan dan saran untuk penulis.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur
6. Buat Para Staf Kantor Kecamatan Bulak, yang telah memberikan ijin untuk
mengadakan penelitian dan memberikan data yang dibutuhkan untuk
penyusunan skripsi ini.
7. Buat Ibunda dan Ayahanda, adik-adikku yang tersayang, serta semua keluarga
tiada kata yang bisa ku ucapkan, selain kata terima kasih yang sebanyak sebanyaknya, karena mereka yang selama ini telah memberi dorongan
semangat baik material maupun spiritual, dan memberikan curahan kasih
sayangnya sampai skripsi ini selesai.
8. Teman-teman marching band Gita Widya Agni UPN “veteran” Jawa Timur

yang selalu memberikan kenyamanan serta kebahagiaanqw, Mabes Mb.GWA
yang selalu menjadi rumah kedua buatku, Temen2 angkatan 14 yang tersisa
hingga akhir Studiku miss u all.... klian adalah saudara-saudariku tercinta.
9. Teman2 jurusan akuntansi angkatan 2005-2012 terima kasih atas dukungan
moril dan semangatnya yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang
telah mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.
Penulis

menyadari

bahwa

dengan

terbatasnya

pengalaman

serta


kemampuan, memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
yang mengarah kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan
sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.

Surabaya,

Juni 2013

Penulis

iii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
ABSTRAKSI .................................................................................................... ix

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Fokus Masalah ........................................................................... 4
1.3. Perumusan Masalah.................................................................... 5
1.4. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5


BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ 7
2.2. Landasan Teori ......................................................................... 8
2.2.1. Pengertian Akuntansi ....................................................... 8
2.2.2. Perlakuan Akuntansi Untuk Industri Kecil ........................ 9
2.2.3. Laporan Keuangan.............................................................. 14
2.2.3.1. Pengertian Laporan Keuangan ..............................14
2.2.3.2. Tujuan Laporan Keuangan..................................... 15
2.2.3.3. Jenis – Jenis Laporan Keuangan............................ 15
2.3. Industri Kecil ............................................................................. 19

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.1. Definisi Industri Kecil ...................................................... 19

2.3.2. Karakteristik Industri Kecil .............................................. 20
2.3.3. Kelemahan Industri Kecil ................................................. 21
2.4. Pengembangan Sentra Industri Kecil ........................................... 22
2.4.1. Pengertian Sentra Industri Kecil ....................................... 22
2.4.2. Karakteristik Sentra Industri Kecil.................................... 22
2.5. Kewirausahaan ............................................................................24
2.6. Makanan Olahan Hasil Laut ........................................................26

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian........................................................................... 27
3.2. Ketertarikan Peneliti ................................................................... 27
3.3. Lokasi Penelitian ........................................................................ 28
3.4. Sumber Data dan Jenis Data........................................................ 29
3.5. Penentuan Informan .................................................................... 29
3.6. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 30
3.7. Analisis Data .............................................................................. 31
3.8. Keabsahan Data ......................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian......................................................... 35

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 36
4.2.1. Pencatatan Keuangan Oleh Industri Kecil ......................... 36
4.2.2. Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi Industri Kecil ....... 39
4.2.3. Pengetahuan Mengenai Pencatatan Keuangan .................. 42

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.4. Pencatatan Keuangan Termasuk Pengeluaran Pribadi ....... 44
4.2.5. Yang Melakukan Pencatatan Keuangan ............................ 47
4.3. Keterbatasan Peneliti ................................................................. 49
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................ 50
5.2. Saran .......................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1

: Desain Studi

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

: Surat Ijin Penelitian

LAMPIRAN 2

: Transkip Hasil Wawancara

LAMPIRAN 3

: Toko Ibu Zuhro

LAMPIRAN 4

: Toko Indah

LAMPIRAN 5

: UD Joyonoto Makni

LAMPIRAN 6

: Toko Abadi Jaya

LAMPIRAN 7

: Toko Muslimah

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
PENJ UALAN MAKANAN OLAHAN HASIL LAUT
(Studi Kasus Pada Sentra Industri Kecil Di Kelur ahan Sukolilo
Kecamatan Bulak Sur abaya)
Oleh :
Fajar Mujianto

Abstrak
Kehadiran para usaha kecil ternyata sangat membantu masyarakat dalam
memenuhi keperluannya sehari-hari. Industri kecil merupakan industri yang
memiliki peranan sangat penting dalam perekonomian di Indonesia terutama dalam
aspek-aspek seperti kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan
ekonomi dan lain-lain. Banyak dari mereka yang bertahun-tahun dalam menjalankan
kegiatan usaha ini, sehingga usaha kecil dapat tumbuh dan berkembang di masa
krisis ekonomi ini. Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting
bagi pencapaian keberhasilan usaha, termasuk industri. Informasi akuntansi yang
berupa laporan keuangan dapat menjadi modal dasar bagi Industri Kecil untuk
pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan dan perencanaan industri
kecil. Atas dasar pemikiran tersebut penelitian ini berutujuan untuk mengetahui
pencatatan dan pengelolaan keuangan penjualan makanan olahan hasil laut pada
sentra industri kecil.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pencatatan dan pengelolaan
keuangan penjualan makanan olahan hasil laut. Penelitian ini memerlukan interaksi
antara peneliti dengan objek penelitian yang bersifat interaktif untuk memahami
realitas objek. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan survey
pendahuluan dan survey lapangan. Analisis data dalam penelitian kualitatif,
dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dalam periode tertentu.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengusaha industri kecil tersebut
sebenarnya telah sadar pentingnya pencatatan dan pengelolaan keuangan dalam
sebuah usaha. Namun yang dilakukan oleh pengusaha industri kecil tersebut masih
sangat sederhana, yaitu pada keluar masuknya uang.
Kata kunci : akuntansi, industri kecil, pemahaman pencatatan dan pengelolaan
keuangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kondisi ekonomi masyarakat Indonesia dewasa ini dirasakan sangat
memprihatinkan. Industrialisasi dan urbanisasi di daerah perkotaan seringkali
disertai

dengan

kemiskinan.

Sementara

itu

krisis

ekonomi

yang

berkepanjangan telah menyebabkan pendapatan rendah, daya beli masyarakat
rendah, harga barang – barang dan kebutuhan pokok mengalami kenaikan,
kemampuan berproduksi menurun, pemutusan hubungan kerja (PHK)
meningkat, dan bertambahnya penduduk miskin. Kehadiran para usaha kecil
ternyata sangat membantu masyarakat dalam memenuhi keperluaannya
sehari-hari, mengurangi tingkat pengangguran. Banyak dari mereka yang
bertahan bertahun-tahun dalam menjalanka kegiatan usaha ini, sehingga
usaha kecil dapat tumbuh dan berkembang di masa krisis ekonomi ini
(Waspada.2003: 1).
Perkembangan perekoniman di Indonesia berdasarkan pada konsep
pengembangan ekonomi kerakyatan banyak didapat dari sektor Usaha Kecil
Menengah/Industri Kecil. Sektor ini mempunyai peranan penting baik untuk
perekonomian nasional maupun daerah. Di Indonesia, industri kecil mampu
menyerap 80 % tenaga kerja, memberikan kontribusi terhadap domestik bruto
sebesar 40 % dan mempunyai potensi sebagai salah satu sumber penting

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

pertumbuhan ekspor non-migas ( Indonesia Small Business Research
Center, 2003 dalam pinasti , 2007 ).
Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi
pencapaian keberhasilan usaha, termasuk industri kecil ( Megginson et al.,
2000 dalam Pinasti 2007 ). Informasi akuntansi yang berupa laporan
keuangan dapat menjadi modal dasar bagi Industri Kecil untuk pengambilan
keputusan – keputusan dalam pengelolaan dan perencanaan industri kecil,
antara lain keputusan pengembangan pasar, pengembangan harga, dan lain –
lain. Penyediaan informasi juga di perlukan, kewajiban penyelenggaraan
pencatatan akuntansi yang baik bagi usaha kecil/industri kecil sebenarnya
telah tersiarat dalam Undang – undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dan
dalam Undang – undang perpajkan ( Pinasti, 2007 ; 322 )
Kenyataannya, kebanyakan pengusaha kecil di Indonesia tidak
menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan
usahanya ( Pinasti , 2007 ). Padahal apabila tidak adanya sebuah sistem
akuntansi yang baik dan benar, maka sebuah rencana tidak bisa disusun
dengan sempurna, banyak usaha yang dibangun tidak didasari oleh suatu
sistem pencatan keuangan yang baik dan benar menurut standar akuntansi .
Umumnya mereka membangun usaha manakala ada kesempatan, disatu
pihak hal ini tidak bisa dipersalahkan, tetapi dilain pihak, usaha tidak
direncanakan dengan cermat tidak akan akan bertahan lama. Perusahaan tidak
tahu seberapa besar kekuatan dan kelemahan – kelemahan apa saja yang ada
pada perusahaan, manakal perusahaan telah semakin berkembang maka
laporan keuangan itu akan semakin kompleks, manakala perusahaan semakin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

mengembangkan usaha mereka butuh yang namanya dana besar dan itu harus
dilakukan peminjaman dan kepada pihak bank, seringkali pinjaman itu
ditolak hanya karena perusahaan tersebut tidak menetapkan pencatatan
keuangan dengan baik dan benar, sangat disayangkan apabila hal itu terjadi
dikalangan sekitar kita ( Krisdiartiwi, 2008 ; 141 ).
Berdasarkan fakta di lapangan persoalan para pedagang/ pengusaha
kecil tidak didukung oleh adanya dokumen dan sistem pencatatan yang
memadai, kebanyakan dari para pedagang hanya sekedar mengingat sehingga
penentuan biaya produksi dan proses produksi tidak dapat ditentukan secara
cepat dan akurat.
Dari permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap :
Pencatatan Dan Pengelolaan Keuangan Penjualan Makanan
Olahan Hasil Laut (Studi Kasus Pada Sentra Industri Kecil Di
Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.2. Fokus Masalah
Dari uraian yang telah dikemukakan diatas, banyak hal – hal yang
mempengaruhi

kegiatan

industri

kecil

yang

dapat

menimbulkan

permasalahan dalam hal industri kecil tersebut :
a. Masalah Pencatatan dan Pengelolaan Keuangan
Ketika memulai suatu usaha, orang sering lupa menyiapkan
pencatatan keuangan atau pembukuan alias laporan, meski
sederhana. Padahal, fungsi pembukuan ini sangat vital bagi
kelangsungan bisnis, karena dengan adanya pembukuan tersebut
akan memudahkan masyarakat untuk mengatur arus keuangan yang
masuk dan keluar agar dapat diketahui secara rinci keuntungan dan
kerugian yang didapatkan.
Setelah mengetahui pentingya pembukuan, tentu harus
dapat mengerti bagaimana melakukan pembukuan tersebut,
setidaknya taraf yang sederhana. Apa pun pemasukan dan
pengeluaran perusahaan, mulai sekarang harus dicatat. Itulah yang
paling sederhana. Paling tidak Anda punya cash-flow (aliran
kas), profit and lost (rugi laba), serta neraca sederhana.
Pengelolaan keuangan menjadi sangat penting, mengingat
kelancaran dan keberlangsungan usaha, sangat tergantung dari
lancar tidaknya kewajiban dan hak keuangan di perusahaan kita.
Namun demikian, saat ini masih banyak pengusaha pemula kurang
memperhatikan pencatatan dan pengelolaan keuangan secara tertib
dan benar. Bisanya yang terjadi adalah bahwa transaksi keuangan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

baik itu akibat dari terjadinya transaksi pembelian bahan baku,
biaya transportasi, biaya operasional lainnya, dan hasil penjualan
hanya ditangani berdasarkan catatan sederhana yang tidak teratur
pengelolaannya, misalkan hanya sebuah sobekkan kertas, buku
kecil yang tidak memiliki format standar, atau bahkan ada yang
masih berdasarkan ingatan.

1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka perumusan
masalah dapat disimpulkan : Bagaimana pencatatan dan pengelolaan
keuangan penjualan makanan olahan hasil laut pada sentra industri kecil di
keluarahan sukolilo kecamatan bulak ?

1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pencatatan dan
pengelolaan keuangan penjualan makanan olahan hasil laut pada sentra
industri kecil.

1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1.

Bagi Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,
pengetahuan sekaligus memberi gambaran secara realitas mengenai
permasalahan yang dihadapi dan sebagai sarana untuk menetapkan dan
mengaplikasikan teori – teori yang telah diperoleh dari sumber – sumber
lain sehingga bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

2.

Bagi Industri Kecil.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemikiran
atau hasil ini diharapkan juga mampu memberikan bahan masukan untuk
lebih mengetahui pentingnya akuntabilitas usaha.

3.

Bagi Universitas
Sebagai tambahan informasi mengenai akuntabilitas industri
kecil dan bahan penelitian bagi mahasiswa dimasa yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
1.

Irda dan Herri (2005)
“Sifat Kewirausahaan dan Persepsi

Usaha Kecil dan Menengah

Sumatera Barat.”
Berhasilnya penelitian terdahulu merubah cara pandang sebagian besar
masyarakat,

ini

dikarenakan

peneliti

mengetahui

bahwa

sifat

kewirausahaan memberikan kontribusi terhadap variasi prestasi UKM
terutama sifat inovatif dan suka menanggung resiko. Penelitian juga
berpendapat bahwa karakteristik UKM seperti jumlah tenaga kerja dan
daerah pemasaran cenderung memberikan kontribusi terhadap prestasi
UKM dengan daerah pemasaran yang luas termasuk ekspor memiliki
preasti lebih tinggi dibandingkan UKM yang hanya memaskan
produknya pada daerah sekitar mereka. Pada umumnya modal dasar
UKM berasal dari tabungan, hal ini bisa menunjukkan bahwa tebatasnya
modal usaha UKM dalam membuka usaha. Oleh karena itu untuk
mendorong lahirnya pengusaha atau enterepreneur maka tidak hanya
diperlukan rangsangan peningkatan jiwa kewirausahaan tetap juga skil
pembukaan usaha baru oleh pengambilan keputusan.
2.

Margani Pinasti (2007)
“Pengaruh Penyelenggara dan Penggunaan Informasi Akuntansi
Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil Atas Informasi Akuntansi : Suatu
Riset Eksperimen.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Penyelenggara dan penggunaan informasi terbukti secara empiris dalam
riset eksperimen ini mempunyai pengaruh terhadap persepsi pengusaha
kecil atas informasi akuntansi.

2.2

Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah

merupakan bahasa

bisnis

yang

dapat

memberikan informasi atau mengkomunikasikan kondisi bisnis yang dapat
memberikan informasi atau mengkomunikasikan kondisi bisnis dan hasil
usahanya pada suatu waktu atau suatu periode tertentu. Akuntansi telah
banyak didefinisikan oleh beberapa ahli dan beberapa lembaga – lembaga
terkait, menurut Winwin Yadiati ( 2007 : 1 ) definisi tersebut antara lain :
1. Accounting Principle Board (APB) dalam Statement No. 4 disebutkan :
Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa ( service activity )
fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat financial, tentang entitas – entitas
ekonomi yang dianggap berguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi, dalam penentuan pilihan logis diantara tindakan
alternatif.
2. Accounting Institute of Certified Public Accountants ( AICPA ) dalam
Accounting Terminology Bulletin No.1, tahun 1953, menyatakan :
Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan
pengikhtisaran dengan cara yang berarti, atas semua transaksi
dan kejadian yang bersifat kuangan, serta penafsiran hasil –
hasilnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

3. Paul Grady dalam ARS No.7, AICPA, 1965, mendefinisikan :
Akuntansi merupakan suatu body of knowledge serta fungsi
organisasi yang secara sistematik, orisinal dan autentik,
mencatat,

mengklafikasikan,

menganilisis,

memproses,

menginterprestasikan

mengikhtisarkan,

seluruh

transaksi

dan

kejadian serta karakter keuangan yang terjadi dalam operasi
entitas akuntansi dalam rangka menyediakan informasi yang
berarti yang dibutuhkn manajemen sebagai laporan dan
pertanggung jawaban atas kepercayaan yang diterimanya.
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan
proses pengelolahan informasi yang berkaitan dengan kesatuan ekonomi
yang bersifat kualitatif yang dapat menjadi dasar bagi pihak ekstern dan
intern untuk mengambil keputusan. Sehingga akuntansi juga disebut
sebagai

bahasa

bisnis

karena

akuntansi

mengukur

dan

mengkomunikasikan informasi lainnya kepada pembuat keputusan.

2.2.2. Per lakuan Akuntansi Untuk Industri Kecil
Perlakuan akuntansi untuk perusahaan industri kecil sebenarnya
tidak berbeda dengan perlakuan akuntansi untuk jenis perusahaan lainnya,
dimana perlakuannya haus sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Indonesia. Perlakuan yang disebutkan adalah penyajian yang sesuai
dengan SAK ETAP yang berlaku, dimana menurut SAK ETAP dalam
penyajiannya setiap pelaporan keuangannya harus memenuhi komponenkomponen sebagai berikut (SAK ETAP 2009 :19-35) paragraf 4.5-8.2,
yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

1. Neraca
Entitas harus menyajikan aset lancer dan aset tidak lancer,
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang sebagai suatu
klasifikasi yang terpisah dalam neraca, kecuali jika penyajian
berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang andal dan lebih
relevan. Jika pengecualian tersebut diterapkan, maka semua aset dan
kewajiban harus disajikan berdasarkan likuiditasnya.
2. Laporan Laba-rugi
Laporan laba rugi menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk
suatu periode. Laporan laba rugi mencakup pos-pos sebagai berikut :
a. Pendapatan;
b. Beban keuangan;
c. Bagian dari laba atau rugi dari investasi yang menggunakan
metode ekuitas;
d. Beban pajak;
e. Laba atau rugi neto.
Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya pada
laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memehami
kinerja keuangan entitas.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan :
a. Laba atau rugi untuk periode;
b. Pendapatan da;am beban yang diakui langsung dalam ekuitas :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

c. Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan
akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui sesuai kebijakan
akuntansi, estimasi, dan kesalahan ;
d. Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah
tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah perubahan
yang berasal dari :
i.

Laba atau rugi ;

ii. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas ;
iii. Jumlah investasi, dividen dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas,
yang menunjukkan secara terpisah modal saham, transaksi saham
treasuri, dan dividen serta distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan
perubahan kepemilikan dalam entitas anak

mengakibatkan

kehilangan pengendalian.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kan menyajikan informasi perubahan histories atas
kas dan secara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah
perubahan yang terjadi selama satu periode dan aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang
disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. Catatan atas
laporan keuangan harus :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

a. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan
dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan;
b. Mengungkapkan informasi yang diisyaratkan dalam SAK ETAP
tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan;dan
c. Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam
laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan
keuangan.
Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya, maka manajemen juga harus
menggunakan pertimbangannya (judgemen) untuk mengembangkan
dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan
informasi yang (SAK ETAP 2009 : 36-37) paragrapf 9.4 :
a. Relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan
ekonomi;dan
b. Andal yaitu dalam laporan keuangan yang :
i.

Menyajikan

dengan

jujur

posisi

keuangan,

kinerja

keuangan dan arus kas dari suatu entitas;
ii.

Mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, peristiwa

dan kondisi lainnya, serta tidak hanya mencerminkan bentuk
hukumnya;
iii. Netral,yaitu bebas dari bias;
iv.

Mencerminkan kehati-hatian;dan

v.

Bersifat lengkap dalam semua hal yang material.

Dalam membuat pertimbangan seperti yang telah dijelaskan di
paragraf

9.4,

manajemen

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

harus

mengacu

dan

13

mempertimbangkan penerapan sumber-sumber berikut (SAK
ETAP 2009 : 37) paragraf 9.5 :
a.

Persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan

dengan isu yang serupa dan terkait; dan
b.

Definisi, criteria pengkuan dan konsep pengukuran aset,

kewajiban, pendapatan dan beban dan prinsip-prinsip pervasif.
Untuk pelaporan laba rugi pada perusahaan kecil, rincian yang
pertama disajikan dengan metode beban. Beban dikumpulkan dalam
laporan laba rugi berdasarkan sifatnya (contoh : penyusunan,
pembelian bahan baku, biaya transportasi, imbalan kerja dan biaya
ilan) dan tidak dialokasikan kembali antara berbagai fungsi daam
entitas (SAK ETAP 2009 : 24) paragraf 5.6
Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (2008 : 1.2) paragraf
09, Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil. Pemisahan tugas yang terbatas
harus dilakukan khususnya dalam lingkungan pemakai computer,
dikarenakan mereka dapat melakukan satu atau lebih fungsi akuntansi
seperti :
a. Membuat dan mengotorisasi dokumen sumber
b. Memasukkan data ke dalam system
c. Menjalankan computer
d. Mengubah program file
e. Menjalankan / mendistribusikan keluaran
f. Mengubah sistem operasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Hal-hal yang sebutkan diatas adalah bukti bahwa pemisahan
tugas harus dilakukan walau terbatas, sehingga dapat menurunkan
resiko pengendalian.
Kriteria kualitatif dalam laporan keuangan entitas bisnis kecil
menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia (2008 : 2.7) paragraf
02,sebagai berikut :
a. Konsentrasi dari pemilik dan/ atau manajemen senior
b. Sumber pendapatan yang terbatas
c. Pencatatan yang tidak terlalu rumit ; dan/atau
d. Pengendalian tingkat entitas yang tidak rumit.

2.2.3.

Laporan Keuangan

2.2.3.1. Pengertian Laporan Keuangan
Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan
keuangan (Financial Statements) perusahaan.
Menurut Sutrisno (2003: 243) Laporan Keuangan adalah
merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu.
Dengan melihat keuangan suatu perusahaan kita bisa melihat bagaimana
prestasi manajemen dalam periode tersebut.
Selanjutnya menurut Harahap (2004: 105) laporan keuangan
adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha
suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
laporan keuangan (Financial Statements) adalah merupakan hasil akhir

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

dari suatu proses pembukuan yang merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu perioda akuntansi
dan dinyatakan dalam satuan uang.
Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling
penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan.
(Harahap, 2004: 105)

2.2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan dan perubahan-perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. (Prastowo, 2005: 5)
Dalam PSAK No. 1 (2009), Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumbersumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

2.2.4.3 J enis – J enis Laporan Keuangan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (2009)
pada paragraph 7, laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponenkomponen sebagai berikut :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan
Berikut ini akan dijelaskan masing-masing laporan keuangan yang
dihasilkan pada tiap periode sebagai berikut:
1. Neraca (Balance Sheet)
Menurut Baridwan, (2000 : 18) Neraca adalah laporan yang
menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal
tertentu.
Selanjutnya Munawir (2000 : 13) mendefinisikan neraca
sebagai laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal
dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
neraca

(Balance

Sheet)

adalah

merupakan

daftar

yang

menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan yang disusun
secara sistematis yang meliputi aktiva, kewajiban, dan ekuitas pada
saat tertentu.

2. Laporan Laba-Rugi (Income Statement)
Menurut Baridwan (2000 : 30) Laporan Laba Rugi adalah
suatu

laporan

yang

menunjukkan pendapatan-pendapatan dan

biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu.
Selanjutnya Munawir (2000 : 26) mendefinisikan laporan laba
rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

biaya, laba rugi yang di peroleh oleh perusahaan selama periode
tertentu.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
laporan

laba-rugi

(Income

Statement)

adalah

laporan

yang

menggambarkan hasil dari aktivitas operasional perusahaan yang
berupa pendapatan dan biaya-biaya untuk suatu periode tertentu

3. Laporan Perubahan Ekuitas (Owners Equity)
Menurut Munawir (2000 : 30) laporan perubahan modal
adalah merupakan laporan atau ringkasan transaksi keuangan yang
terjadi selama satu periode dan memberikan alasan mengenai
perubahan-perubahan tersebut.
Selanjutnya menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009:
1.17) laporan perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan
peningkatan atau penurunan aktiva atau kekayaan selama periode
yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang
dianut dan harus diungkapkan dalam aporan keuangan

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
Tujuan utama laporan aliran kas adalah untuk menyajikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama periode tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, aliran
kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu
penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi,
pembelanjaan, dan kegiatan usaha. (Baridwan, 2000 : 43-44)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Selanjutnya menurut Munawir (2000 : 32), laporan arus kas
adalah merupakan laporan yang disusun untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai
perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumbersumber kas dan pengeluarannya.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
laporan arus kas (Statement of Cash Flow) adalah laporan yang
menggambarkan aliran kas baik penerimaan maupun pengeluaran kas
untuk periode tertentu.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to The Financial
Statements)
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara
sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan
arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam
catatan atas laporan keuangan. (PSAK 2009, No. 1: Alenia 69).
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap
peristiwa dan transaksi yang penting
b. Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan
tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

2.3.

Industri Kecil

2.3.1. Definisi Industri Kecil
Menurut Undang – undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha kecil, definisi
industri kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil
penjualan tahunan maksimal Rp. 1 Milyar dan memiliki kekayaan bersih,
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak
Rp.200.000.000 (dua ratus juta).
a.

Menurut kriteria Departemen Perindustrian dan Perdagangan No. 13
Tahun 1990 Pasal yang menyatakan bhawa kriteria industri kecil
berdasarkan nilai investasi adalah :
1. Nilai kekayaan bersih tidak lebih dari Rp. 600.000.000 (enam
ratus juta rupiah) tidak termasuk nilai tanah dan bangunan yang
ditempati.
2. Pemilik adalah Warga Negara Indonesia.

b.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2007, terdapat empat kelompok
industri pengolahan berdasarkan jumlah tenaga kerja, yaitu :
1. Industri kecil adalah industri dengan tenaga kerja 1-19 orang.
2. Industri menengah adalah industri dengan tenaga kerja antara 2099 orang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

3. Industri besar adalah industri dengan tenaga kerja sekurang –
kurangnya 100 orang.
c.

Menurut Undang – Undang No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro,
kecil dan menengah, yang di maksud usaha kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha sebagaimana
dimaksud dalam Undang – undang ini. Dan kriteria usaha kecil dalam
undang – undang tersebut tercantum dalam pasal 6, yaitu :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 (tiga
ratus

juta

rupiah)

sampai

dengan

paling

banyak

Rp.

2.500.000.000 (dua milyar lima ratus ribu rupiah).

2.3.2. Karakteristik Industri Kecil
Sebagai salah satu bentuk industri, maka industri kecil memiliki
beberapa karakteristik, diantaranya ( Liedholm dalam Fatmawati, 2008 :
25 ) :
1. Mempunyai skala yang kecil, baik modal tenaga kerja atau orientasi
pasarnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2. Banyak berlokasi di wilayah pedesaan dan kota – kota kecil atau
daerah pinggiran kota besar.
3. Status usaha milik pribadi atau keluarga.
4. Sumber tenaga kerja berasal dari lingkungan sosial budaya ( etnis
geografis ) yang di rekrut pada pemagangan atau melalui pihak ketiga.
5. Pola kerja sering kali part time atau sebagai sampingan kegiatan
ekonomi lain.
6. Memiliki

kemampuan

terbatas

dalam

mengadopsi

teknologi,

pengelolaan usaha, dan administrasinya sederhana.
7. Struktur pemodalan sangat tergantung pada fixed assets, yang berarti
kekurangan modal kerja sangat tergantung pada modal sendiri atau
lingkungan.
8. Izin usaha sering kali tidak dimiliki dan persyaratan resmi tidak di
penuhi.
9. Strategi perusahaan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sering
berubah.
2.3.3. Kelemahan Industri Kecil
Beberapa ciri kelemahan industri kecil ( Liedholm dalam
Fatmawati, 2008:26 ), yaitu :
1. Intensitas perubahan usaha sering terjadi sehingga sulit untuk
membangun spesialisasi atau profesionalisme usaha.
2. Ketidakstabilan mutu produk dan adanya sifat untuk cenderung
mencari keuntungan jangka pendek sehingga spekulatif, tiru meniru,
situasi persaingan mengarah pada persaingan tidak sehat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

3. Manajemen keuangan sering kali kurang baik, belum ada pembedaan
antara konsumsi rumah tangga dengan biaya produksi.
4. Adanya keterkaitan kekerabatan yang tinggi sehingga akumulasi
modal tidak tercipta melainkan tersebar diantara sanak saudara.
5. Memiliki rasa kebersamaan yang menyebabkan persaingan menjadi
terbatas.
6. Kebanyakan merupakan usaha untuk mempertahankan hidup, bukan
usaha yang produktif.

2.4.

Pengembangan Sentra Industri Kecil

2.4.1. Pengertian Sentra Industri Kecil
Sentra industri kecil adalah kelompok jenis industri yang dari segi
satuan

usaha

mempunyai

skala

kecil

yang

membentuk

suatu

pengelompokkan atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit
usaha yang menghasilkan barang sejenis dan ditinjau dari tempat
pemasaran, menjangkau pasar yang lebih luas ( Saleh, 1989 dalam
Fatmawati 2008:29 ).
2.4.2. Karakteristik Sentra Industri Kecil
Menurut Handayani dan Softhani, 2001 dalam Fatmawati (
2008:29) karakteristik pokok dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.

Tersedianya organisasi yang berjalan fungsional
Organisasi meliputi seluruh elemen dalam suatu proses produksi
mulai dari bahan baku, pemasaran, teknologi dan inovasi,
informasi, keuangan, maupun fasilitas pendukung lainnya. Selain

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

organisasi yang terkait dengan proses produksi, pemerintah juga
memiliki peranan yang tidak kalah penting terutama sesuai dengan
fungsinya untuk mengeluarkan kebijakan publik yang harus
mampu mengakomodir kebutuhan industri kecil.

2.

Jaringan kerja yang kuat (Networking)
Setidaknya terdapat tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan jaringan kerja, yaitu :
a.

Diperlukan antisipasi untuk mengelimir persaingan yang

timbul. Dengan adanya persaingan, akan sulit untuk membentuk
suatu jaringan kerja yang kuat. Cara yang paling efektif dalam
mengantisipasinya adalah spesialisasi jenis produksi.
b.

Adanya

standarisasi.

Dengan

adanya

standarisasi,

permainan harga yang umumnya dilakukan pihak – pihak dengan
kemampuan modal yang lebih memadai dapat diminimalkan.
Persoalan timbul pada sentra industri kecil yang komoditinya
mengandung nilai seni/keterampilan tinggi.
c.

Memelihara rasa saling percaya. Rasa saling percaya adalah

modal dasar terbangunnya suatu jaringan kerja. Hal itu juga disebut
sebagai modal sosial yang perli dikembangkan.
3.

Ketersediaan pasar
Jaminan ketersediaan pasar dapat menjadi optimal apabila para
pelaku industri memiliki kesadaran untuk mengembangkan strategi
pemasaran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

4.

Kewirausahaan
Kewirausahaan harus dimiliki oleh setiap pengusaha yang ada di
sentra

industri

pengembangan

kecil.
inovasi

Kewirausahaan


inovasi

terwujud

produksi

dan

melalui
kemauan

mengambil resiko demi kepentingan pengembangan usaha.
2.5.

Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wiarusaha
merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu yaitu wira dan usaha.
Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya
kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai
suatu maksud. Usaha juga berarti pekerjaan ( perbuatan, prakarsa, ikhtiar,
daya

upaya)

untuk

mencapai

sesuatu.

(www.lenamawamiyunda.blogspot.com)
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu nilai yang
berbeda dengan mencurahkan waktu dan upaya yang diperlukan, memikul
resiko-resiko finansial, psikis dan sosial yang menyertai, serta menerima
penghargaan/

imbalan

moneter

dan

kepuasan

pribadi.

(www.putracenter.net)
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
sesorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
(www.revolsirait.com)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya
adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja,
material, dan asset lainnya pada kombinasi yang menambahkan nilai yang
lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang
membawa

perubahan,

inovasi,

dan

aturan

baru.

(www.teddywirawan.wordpress.com)
Kewirausahaan
kewirausahaan

dalam

merupakan

arti

proses

yang

dinamis

sebua

proses

mengkreasikan

adalah
dengan

menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu
yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko
sosial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan
serta kemandirian personal. (www.teddywirawan.wordpress.com)
Menurut Suryana (2006 : 2), kewirausahaan (entrepreneurship)
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencapai peluang menuju sukses.
Menurut Kristanto (2009 : 1 ), kewirausahaan adalah ilmu yang
mempelajari tentan nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup (usaha).
Menurut

Kao (1993) dalam Sunarya dkk

(2011 : 35),

kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan
kesempatan bisnis, manajemen pengambilan resiko yang tepat, dan
melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk mobilisasi
manusia , uang, dan bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang
diperlukan untuk menghasilkan proyek suapaya terlaksana dengan baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Menurut

Sumarsono

(2010

:

3),

kewirausahaan

atau

entrepreneurship adalah suatu intangbile culture, suatu kemampuan
struktural non fisikal yang mampu menggerakkan sosok fisikal.

2.6.

Makanan Olahan Hasil Laut
Sejak puluhan tahun silam, warga sekitar pantai Kenjeran
Surabaya di Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak menggantungkan hidup
pada hasil laut. Hasil laut yang mereka manfaatkan adalah binatang laut
yang di olah menjadi makanan yaitu kerupuk, terasi, petis dan sebagainya.
Kerupuk nampaknya menjadi produk yang paling banyak dijual
disepanjang jalan setelah pintu masuk Pantai Kenjeran Baru. Dari sekitar
70-an toko, jenis kerupuk yang dijual relatif sama. Terung dan teripang
adalah dua biota laut yang paling popular di olah menjadi kerupuk.
Selain terung dan teripang , kerupuk lain yang banyak dijual
adalah kentang udang, grinting udang, kancur (ekor kerang), lorjuk,
geragot urat teripang, dan kirno atau siput laut. Tak hanya itu, kulit ikan
juga bisa diolah menjadi makanan garing renyah seperti kulit ikan kakap
dan ikan pare. Ada pula sirnping yaitu kerang tipis yang dilekatkan ke
kerupuk atau belinjo. Lekatnya kerang itu bukan sengaja diberi bahan
perekat tapi rnemang kerang itu sendiri rnengeluarkan sejenis cairan yang
sifatnya lengket. Aneka teri juga lezat dihidangkan kering misalnya teri
kambang dan teri bulu ayam.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. J enis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pencatatan dan
pengelolaan keuangan penjualan makanan olahan hasil laut. Penelitian ini
memerlukan interaksi antara peneliti dengan objek penelitian yang bersifat
interaktif untuk memahami realitas objek.
Menurut Sugiyono ( 2008:8 ) metode kualitatif sering disebut metode
naturalistik karena penelitiannya dilakukan dengan kondisi yang alamiah.

3.2. Ketertarikan Peneliti
Alasan ketertarikan peneliti untuk meneliti tentang industri kecil
karena industri kecil bisa menyerap banyak tenaga kerja. Kecendrungan bisa
menyerap banyak tenaga kerja umumnya membuat banyak idnustri kecil juga
intensif dalam menggunakan sumber daya alam lokal. Apalagi karena
lokasinya banyak dipedesaan atau dipinggiran kota, pertumbuhan indsutri
kecil akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan julah tenaga
kerja, penggurangan jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi
pendapatan, dan pembangunan ekonomi dipedesaan dan perkotaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Industri kecil merupakan usaha yang unik karena tidak perlu memiliki
modal besar untuk mendirikan sebuah usaha berskala kecil dan menengah.
Hanya bermodal kreatif, berani menerima tantangan, dan pantang meyerah
mereka bisa mempertahankan yang mereka geluti, dan tidak menutup
kemungkinan penghasilan mereka melebihi pegawai kantoran.
Kebanyakan dari pengusaha kecil hanya mencatat jumlah uang yang
diterima dan dikeluarkan, jumlah barang yang dibeli dan dijual, dan jumlah
piutang/ utang. Namun pencatatan itu hanya sebatas pengingat saja dan tidak
dengan format yang sesuai deng

Dokumen yang terkait

STUDI PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi pada Industri Kecil Rumahan ICHI Bakery).

1 1 107

STUDI PENERAPAN PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus pada Home Industry Pembuatan Spring Bed di Wilayah Kabupaten Sidoarjo).

2 10 91

APLIKASI PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus Pada Industri Tempe Di Kelurahan Kedung Baruk).

0 1 84

PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus pada Pengusaha Laundry Kiloan "De Clean Priority" di Surabaya).

16 37 73

Strategi Adaptasi Pedagang Di Sentra Ikan Bulak Kelurahan Kedung Cowek Kecamatan Bulak Kota Surabaya

0 0 12

PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus pada Pengusaha Laundry Kiloan "De Clean Priority" di Surabaya)

1 1 22

STUDI PENERAPAN PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus pada Home Industry Pembuatan Spring Bed di Wilayah Kabupaten Sidoarjo)

0 0 18

PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN PENJUALAN MAKANAN OLAHAN HASIL LAUT (Studi Kasus Pada Sentra Industri Kecil Di Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya)

0 0 18

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL KABUPATEN SERANG (Studi Kasus :Pengembangan Sentra Industri Kecil Tas di Kecamatan Petir) - FISIP Untirta Repository

0 0 241

Pemodelan Implementasi Produksi Bersih pada Industri Pengasapan Ikan Pari Skala UMKM dengan System Dynamics (Studi Kasus: Sentra Ikan Bulak, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya) - ITS Repository

0 0 171