PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI YANG GO PUBLIK DI BEI.
1
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN J ASA TRANSPORTASI YANG
GO PUBLIK DI BEI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1 J urusan Akuntansi
Oleh :
YURIO SULISTYO P.
0913015017/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN J ASA TRANSPORTASI YANG
GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
YURIO SULISTYO P.
0913015017 / FE / EA
Telah diper tahankan dan diter ima Oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal : 13 J UNI 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama
Tim Penguji
Ketua
Drs. Ec. Munar i, MM
Drs. Ec. Saiful Anwar , M.Si
Sekr etar is
Drs. Ec. Munar i, MM
Anggota
Drs. Ec. Sjafii, MM, Ak
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanuddin Nur , SE, M.M
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN J ASA TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
YURIO SULISTYO P.
0913015017 / EA
disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Uta ma
Dr s. Ec. Munari, MM
NIP : 196104 02 198803 1001
Tanggal : ....................
Mengetahui
Wakil Dekan I
Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr. Wb,
Syukur Alhamdulillah dan terima kasih kepada junjungan tertinggi,
ALLAH SWT atas kemampuan dan kasih karunia-Nya yang diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH
PROFITABILITAS,
PERTUMBUHAN
AKTIVA
DAN
UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN
J ASA TRANSPORTASI YANG GO PUBLIK
DI BURSA EFEK
INDONESIA”
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam
penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan
dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun
sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak selaku Ketua Program studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Munari, MM selaku Dosen Pembimbing yang dengan
kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat
berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen program studi akuntansi fakultas ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama di bangku kuliah.
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi untuk menyusun skripsi.
7. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan
skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi
perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Surabaya, Juni 2013
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
ABSTRAKSI ............................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 8
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 9
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 10
2.2. Landasan Teori......................................................................... 13
2.2.1. Laporan Keuangan.......................................................... 13
2.2.2. Pengertian Modal........................................................... 20
2.2.3. Sumber-Sumber Penawaran Modal ............................... 21
2.2.4. Pegertian struktur modal dan struktur keuangan .............. 25
2.2.5. Pengukuran struktur modal ............................................. 26
2.2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal .......... 27
2.3. Kerangka Pikir ......................................................................... 29
2.4. Hipotesis .................................................................................. 33
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
3.2 Teknik Penentuan Sampel...................................................
36
3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................
37
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................
38
3.5. Uji Hipotesis
41
........................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ..............................................
44
4.2. Deskripsi Variabel ........................................................
47
4.3. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis ................................
50
4.3.1. Uji Normalitas .......................................................
50
4.3.2. Uji Asumsi Klasik .................................................
52
4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ...............
55
4.3.4. Hasil Pengujian Uji F dan uji t ...............................
57
4.4. Pembahasan
........................................................
59
4.4.1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal ....
59
4.4.2. Pengaruh Pertumbuhan Aktiva terhadap Struktur
Modal
........................................................
60
4.4.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur
Modal
........................................................
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 62
5.2. Saran
.................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Rata-rata struktur modal ................................................................ 7
Tabel 4.1. Data Profitabilitas .......................................................................... 47
Tabel 4.2. Data Pertumbuhan Aktiva .............................................................. 48
Tabel 4.3. Data Ukuran Perusahaan................................................................ 49
Tabel 4.4. Data Struktur Modal ...................................................................... 50
Tabel 4.5. Normalitas Data Masing-masing Variabel ..................................... 51
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ............................................... 52
Tabel 4.7. Data Autokorelasi .......................................................................... 53
Tabel 4.8. Batas-batas daerah Test Durbin Watson ......................................... 54
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Multikolinieritas................................................... 55
Tabel 4.10. Koefisien Regresi ......................................................................... 55
Tabel 4.11. Hasil Uji F .................................................................................... 57
Tabel 4.12. Hasil Uji t ..................................................................................... 58
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Rata-rata Struktur Modal ............................................................ 7
Gambar 2.1. Kerangka Pikir ............................................................................ 32
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN J ASA TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
Yur io Sulistyo P.
ABSTRAK
Masalah struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi
setiap perusahaan karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan
mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. Pada kenyataanya,
memang sulit bagi perusahaan untuk menentukan struktur modal yang tepat,
tetapi paling tidak diharapkan perusahaan dapat menetapkan suatu target
struktur modal yang optimal dalam suatu range tertentu yang menunjukkan
berapa tingkat hutang yang tepat bagi perusahaan dengan cara
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sruktur modal dalam suatu
industri dimana perusahaan berada. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi atau mengetahui pengaruh antara profitabilitas, pertumbuhan
aktiva dan ukuran perusahaan
terhadap struktur modal pada industri jasa
transportasi yang dimiliki oleh perusahaan jasa transportasi yang tercatat sebagai
emiten di BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Perusahaan Jasa
Transportasi yang go public di Bursa Efek Indonesia. Sampel pada penelitian ini
adalah Laporan perusahaan dari 10 perusahaan Jasa Transportasi untuk tahun
2009 – 2011 sehingga sampel yang diperoleh 30 laporan keuangan. Sedangkan
teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda.
Berdasarkan hasil pengujian dengan F test, menunjukkan bahwa
Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva, Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap Struktur Modal. Hasil uji t menunjukkan bahwa : Profitabilitas
berpengaruh terhadap Struktur Modal. Pertumbuhan Aktiva berpengaruh terhadap
Struktur Modal. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal.
Kata kunci : profitabilitas, pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan
modal
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
struktur
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan
persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk
senantiasa berproduksi secara efisien bila ingin tetap memiliki keunggulan
daya saing. Perusahaan sebagai suatu entitas yang beroperasi dengan
menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, umumnya tidak hanya berorientasi pada
pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan nilai
perusahaan dan kemakmuran pemiliknya, untuk itu perusahaan memiliki
rencana strategis dan taktis yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan. Salah satu aspek penting untuk mengimplementasikan
rencana tersebut adalah rencana pembelanjaan. Pada hakekatnya masalah
pembelanjaan menyangkut keseimbangan finansial perusahaan, dengan
demikian, pembelanjaan berarti mengadakan keseimbangan antara aktiva dan
pasiva yang dibutuhkan, beserta mencari susunan aktiva dan pasiva tersebut
dengan sebaik-baiknya. Pemilihan susunan aktiva yang digunakan perusahaan
akan menentukan struktur kekayaan perusahaan. Sedangkan pemilihan
struktur kuantitatif dari pasiva akan menentukan stuktur financial dan struktur
modal (Riyanto, 2001:13).
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Dalam melakukan keputusan pendanaan, perusahaan juga perlu
mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber dana
ekonomis guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan
usahanya. Sebagaimana disebutkan dalam Weston dan Brigham (1990)
kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan
tingkat pengembalian, penambahan utang dapat memperbesar risiko
perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang
diharapkan. Risiko yang lebih tinggi akibat membesarnya utang cenderung
menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat pengembalian yang
diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Karena itu, struktur modal
yang optimal harus mencapai suatu keseimbangan antara risiko dan
pengembalian sehingga dapat memaksimalkanharga saham perusahaan
(Brigham dan Houston, 2006). Untuk itu, dalam penetapan struktur modal
suatu
perusahaan
perlu
mempertimbangkan
berbagai
variabel
yang
mempengaruhinya.
Struktur modal merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan
jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan utang jangka
panjang terhadap modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari
sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan.
Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatifalternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila
perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Masalah struktur modal
merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
struktur modal perusahaan akan mempunyai efek yang langsung terhadap
posisi finansialnya. Bagi perusahaan yang mencari keuntungan biasanya
mengutamakan keuntungan bagi pemiliknya atau pemegang saham.
Pemegang saham dengan membeli saham berarti mengharapkan return
tertentu dengan risiko minimal. Dengan tingginya tingkat return yang
diperoleh pemegang saham maka para pemegang saham akan tertarik dan
harga saham semakin tinggi, sehingga kesejahteraan pemegang saham akan
meningkat.
Disamping
itu
juga
bertujuan
untuk
mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan dan melakukan pengembangan usahanya.
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan
menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan
komposisi
struktur
modal
perusahaan.
Faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi komposisi struktur modal perusahaan diantaranya stabilitas
penjualan,
struktur
aktiva,
leverage
operasi,
tingkat
pertumbuhan,
profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, ukuran perusahaan, dan
fleksibilitas keuangan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi
beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga berpengaruh terhadap struktur
modal diantaranya profitabilitas, pertumbuhan asset, dan ukuran perusahaan.
Pada umumnya perusahaan cenderung untuk menggunakan modal
sendiri sebagai modal permanent, sedangkan modal asing hanya digunakan
sebagai pelengkap saja apabila dana yang dibutuhkan kurang mencukupi
maka penggunaan modal sendiri aakan menjadi tanggungan terhadap
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
keseluruhan resiko perusahaan dan merupakan jaminan bagi para kreditur.
Sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari kreditur dan
merupakan hutang bagi perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu
diperlukan adanya kebijaksanaan dalam menentukan apakah kebutuhan dana
perusahaan akan dibelanjai oleh modal sendiri atau modal asing dalam hal ini
perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu biaya yang dibutuhkan untuk
memperoleh dana tersebut ( cost of capital ). Dengan demikian dalam
mempertimbangkan kebijakan struktur modal tersebut ada satu permasalahan
yang sering timbul, yakni seberapa besar modal sendiri dan seberapa besar
modal pinjaman yang harus digunakan oleh perusahaan. Permasalahaan yang
dihadapi perusahaan jasa transportasi yang go public adalah tingginya struktur
modal yang ditandai dengan besarnya hutang jangka panjang dibanding modal
sendiri ( debt/equity ).
Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat
keuntungan tinggi menggunakan utang yang relatif kecil. Tingkat keuntungan
yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar
pendanaan dari laba ditahan (Lukas, 2003). Dalam hal ini perusahaan akan
cenderung memilih laba ditahan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan
pendanaan. Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi ROA, maka semakin
kecil proporsi utang di dalam struktur modal perusahaan. Adanya biaya-biaya
seperti biaya asimetri informasi dan biaya kebangkrutan pada penggunaan
dana eksternal menyebabkan penggunaan dana milik sendiri (laba ditahan)
oleh perusahaan dianggap lebih murah. Karena itu perusahaan yang mampu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
mendapatkan keuntungan yang tinggi (profitable) akan cenderung banyak
memanfaatkan dana sendiri untuk keperluan investasi. Tingkat utang
perusahaan yang profitable dengan demikian akan semakin rendah. Jadi
tingkat utang dan tingkat profitabilitas, yang sama-sama diukur dengan aktiva,
dianggap berhubungan negatif. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Hendri Setyawan & Sutapa (2006) menunjukkan bahwa profitabilitas secara
signifikan berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Besar kecilnya suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur
modal, semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula kesempatan
melakukan investasi dan memperoleh akses ke sumber dana. Dengan
demikian penulis tertarik untuk meneliti kasus tersebut. Peneliti termotivasi
untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat struktur modal pada
perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya,
mengingat pentingnya informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya hutang yang dimiliki perusahaan, mengacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Suwarto dan Ediningsih (2002).
Perusahaan kecil akan cenderung memiliki biaya modal sendiri dan
biaya utang jangka pendek yang lebih tinggi daripada perusahaan besar. Maka
perusahaan kecil akan cenderung menyukai utang jangka pendek dari pada
utang jangka panjang karena biayanya lebih rendah. Demikian juga dengan
perusahaan besar akan cenderung memiliki sumber pendanaan yang kuat,
sehingga lebih cenderung untuk memilih utang jangka panjang. Semakin
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal
asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar
membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan
salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal
sendiri tidak mencukupi (Abdul Halim, 2007).
Pada
kenyataanya,
memang
sulit
bagi
perusahaan
untuk
menentukan struktur modal yang tepat, tetapi paling tidak diharapkan
perusahaan dapat menetapkan suatu target struktur modal yang optimal
dalam suatu range tertentu yang menunjukkan berapa tingkat hutang
yang tepat bagi perusahaan dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi
sruktur
modal
dalam
suatu
industri
dimana
perusahaan berada. Obyek penelitian ini juga menjadi lebih spesifik yaitu
berdasarkan jenis perusahaan, disini peneliti akan menggunakan perusahaan
jasa transportasi sebagai populasi penelitian ini. Dikarenakan perusahaan jasa
transportasi memiliki persaingan bisnis yang kuat akibat dari aktivitas
perdagangan saham yang tinggi. Selain itu perusahaan jasa transportasi
merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat yang memiliki perkembangan
yang cepat seiring dengan kemajuan teknologi serta selera masyarakat /
konsumen yang berubah-ubah.
Masalah struktur modal merupakan masalah yang sangat penting
bagi setiap perusahaan karena naik turunnya struktur modal yang ditandai
dengan besarnya hutang jangka panjang dibandingkan modal sendiri, hal ini
dapat dilihat dari data perusahaan jasa transportasi sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Tabel 1.1. Rata-r ata Str uktur Modal Perusahaan Tr anspor tasi
Tahun 2009-2011
Tahun
Rata-rata (% )
2009
1.91
2010
1.53
2011
1.25
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Gambar 1. Rata-Rata Str uktur Modal Per usahaan J asa Transpor tasi Th 2009 - 2011
St rukt ur M odal
2
1.5
1
0.5
0
2009
2010
2011
Berdasarkan grafik diatas, menunjukkan bahwa rata-rata struktur
modal perusahaan jasa transportasi mengalami penurunan dari tahun 2009 –
2011. Tahun 2009 sebesar 1,91 dan menurun pada tahun 2010 sebesar 1,53
dan tahun 2011 menurun sebesar 1,25. Hal ini menunjukkan struktur modal
perusahaan jasa transportasi mengalami penurunan.
Secara ringkas dapat disimpulkan, penelitian ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi
atau
mengetahui
pengaruh
pertumbuhan aktiva dan ukuran perusahaan
antara
profitabilitas,
perusahaan terhadap struktur
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
modal pada industri jasa transportasi yang dimiliki oleh perusahaan jasa
transportasi yang tercatat sebagai emiten di BEI.
Permasalahan dalam penelitian ini sangat menarik peneliti untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul :
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA DAN
UKURAN
PERUSAHAAN
TERHADAP
STRUKTUR
MODAL
PERUSAHAAN TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA.
1.2.
Per umusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah antara lain
sebagai berikut :
Apakah
profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan
transportasi yang go publik di Bursa Efek Indonesia ?
1.3.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk
membuktikan secara empiris variabel
aktiva dan ukuran perusahaan
profitabilitas, pertumbuhan
terhadap struktur modal pada perusahaan
transportasi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
1.4.
Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi struktur modal sehingga dapat dijadikan
dasar bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
2. Bagi investor
Dapat membantu untuk memberikan informasi sehingga sebelum
menanamkan modal dapat mempertimbangkan faktor-faktor dalam
penelitian ini dengan harapan dapat memberikan pilihan terbaik jenis
investasi yang akan dipilih.
3. Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dan
tambahan referensi penelitian lain tentang materi yang berhubungan
dengan harga saham.
4. Bagi peneliti lain
Memberikan wawasan dan gambaran sebagai referensi bagi
peneliti lain yang ingin melakukan pengembangan penelitian dalam
bidang yang sama di masa yang akan datang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
Penelitian Terdahulu
Ada penelitian terdahulu yang meneliti tentang analisis faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal.
1. Sujarwadi, 2011, Pengaruh Struktur Asset, Leverage, Pertumbuhan Penjualan
Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Untuk menguji pengaruh struktur asset, leverage, pertumbuhan penjualan
dan profitabilitas secara simultan terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Untuk penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik analisis data
secara statistik dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 (Statistic
Package For Social Science) yaitu regresi berganda untuk melihat
pengaruh
struktur
asset,
leverage,
pertumbuhan
penjualan
dan
profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
Dari pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa variabel
struktur asset, leverage, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas
berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2. Kusumaningrum, 2010,
Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Perusahaan Realestate and Property
Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2005-2009)
Permasalahan dalam penelitian ini adalah profitabilits, pertumbuhan
penjualan, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan realestate and property yang terdaftar pada BEI periode tahun
2005-2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode penelitian mulai
tahun 2005 hingga tahun 2009 secara parsial variabel profitabilitas dan
pertumbuhan asset terbukti berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal, sedangkan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Hasil dari koefisien regresi
menunjukkan bahwa variable profitabilitas dan ukuran perusahaan
mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal, sedangkan variabel
pertumbuhan asset mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal.
3. Bram Hadianto, 2007
Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas
Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Telekomunikasi
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah struktur aktiva (asset
tangibility), ukuran perusahaan (firm’s size) dan kemampuan perusahaan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
menghasilkan laba (profitabilitas). Berpengaruh terhadap struktur modal
emiten sector telekomunikasi ?
Berdasarkan analisis terhadap sampel yang diambil dari emiten sektor
telekomunikasi, maka dapat ditarik beberapa simpulan : Struktur aktiva
berpengaruh positif terhadap struktur modal..
Ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh
positif terhadap struktur modal.
4. Ririn Vitriasari, 2010
Pengaruh Stabilitas Penjualan, Struktur Aktiva DanTingkat Pertumbuhan
Terhadap Struktur Modal
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh stabilitas
penjualan terhadap struktur modal perusahaan Real Estate and Property
yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009? Bagaimana pengaruh
struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan Real Estate and
Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009? Bagaimana
pengaruh stabilitas penjualan terhadap struktur modal perusahaan Real
Estate and Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009?
Bagaimana pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan
Real Estate and Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009?
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk pengujian secara individual
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
dan simultan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan
hasil analisis variabel stabilitas penjualan melalui program SPSS 16.00
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara stabilitas penjualan dengan
struktur modal perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI
periode tahun 2007-2009. Berdasarkan hasil analisis variabel struktur
aktiva melalui program SPSS 16.00 disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang negatif antara struktur aktiva dengan struktur modal perusahaan
Real Estate and Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009.
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara
tingkat pertumbuhan dengan struktur modal perusahaan Real Estate and
Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009. Berdasarkan
hasil analisis diperoleh bahwa variabel stabilitas penjualan, struktur
aktiva dan tingkat pertumbuhan berpengaruh positif secara bersama-sama
terhadap struktur modal perusahaan Real Estate and Property yang
terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009.
2.2.
Landasan Teori
2.2.1 Laporan Keuangan
2.2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
tersebut, dan kondisi
keuangan dapat diketahui dari laporan keuangan
perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan berisi informasi tentang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk
penetapan kebijakan perusahaan dimasa datang .
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan
atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,
merupakan suatu ringkasan-ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh
manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. (Baridwan, 2000:17).
Sedangkan menurut Munawir ( 2002:5 ), laporan keuangan adalah dua
daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan.
Kedua daftar tersebut adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan
daftar pendapatan atau daftar rugi-laba.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan posisi keuangan (laporan arus kas), catatn dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan ( Standar Akuntansi Keuangan IAI, 2009:2 ).
2.2.1.2 Arti Pentingnya Laporan Keuangan
Mulanya laporan keuangan bagi perusahaan hanyalah sebagai “alat
penguji” dari pekerjaan bagan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja melainkan juga sebagai dasar
untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut,
dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan
mengambil sutau keputusan ( Munawir, 2002:1 ).
Laporan keuangan memberikan input atau informasi yang bisa dipakai
untuk mengambil keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap
laporan keuangan suatu perusahaan, mulai dari investor atau calon investor
sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri.
Laporan keuangan menyediakan alat utama bagi para manajer untuk
mengkomunikasikan kondisi keuangan perusahaan kepada pihak luar.
Informasi substansial disampaikan oleh laporan keuangan tentang kekuatan
dan kinerja perusahaan sekarang. Manajer dan sejumlah pihak luar secara
teratur memakai laporan keuangan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
operasi dan finansial perusahaan (Simamora, 2002 : 381 )
Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, struktur modal perusahaan,
keefektifan penggunaan aktiva. Hasil usaha/pendapatan yang telah dicapai,
bahan-bahan tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap lembar
saham perusahaan yang bersangkutan. (Munawir, 2002:5).
2.2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan umum laporan keuangan menurut Suwaldiman (2005 : 48)
terdiri dari lima tujuan, antara lain:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
1. Untuk memberikan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktivitas dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang
timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan
keuangan
dalam
menaksir
potensi
perusahaan
dalam
menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktivitas dan kewajiban suatu perusahaan.
5. Untuk
mengungkapkan
sejauh
mungkin
informasi
lain
yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan
pemakai laporan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007:3) tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pegguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Pengguna laporan keuangan tersebut antara lain:
1. Investor
2. Karyawan
3. Pemberi pinjaman
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
5. Pelanggan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
6. Pemerintah
7. Masyarakat
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pengguna yang ingin menilai apa yang telah
dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar
mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
2.2.1.4 J enis-jenis Laporan Keuangan
Menurut Warren (2005:24) laporan akuntansi yang menghasilkan
informasi disebut laporan keuangan. Laporan keuangan yang utama bagi
perusahaan perorangan adalah laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik,
neraca dan laporan arus kas. Seluruh laporan keuangan harus diidentifikasi
dengan nama perusahaan, jenis laporan keuangan, tanggal atau periode
waktu laporan keuangan tersebut. Data yang terdapat dalam laporan
keuangan tersebut digunakan untuk suatu periode waktu tertentu. Uruturutan penyusunan dan sifat data yang terdapat dalam laporan-laporan
tersebut adalah sebagai berikut
1. Laporan laba r ugi
Suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu
tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan laba rugi melaporkan
pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan
konsep penandingan atau pengaitan (matching concept). Konsep ini
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
diterapkan dengan menandingkan atau mengaitkan beban dengan
pendapatan yang dihailkan selama periode terjadinya beban tersebut.
(Warren, 2005:25)
Bentuk laporan laba rugi (Warren, 2005:291) yang sering
digunakan ada dua macam, yaitu bentuk bertahap (Multiple-Step) dan
bentuk langsung (Singgle-Step).
2. Laporan ekuitas pemilik
Suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama
periode wajib tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan ekuitas
pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu
tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena
laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam
laporan ini. Demikian juga, laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum
mempersiapkan neraca. Oleh karena itu, laporan ekuitas pemilik
seringkali dipandang sebagai penghubung antara laporan laba rugi
dengan neraca. (Warren, 2005:25).
3. Neraca
Menurut Munawir (2002:20), bentuk atau susunan dari neraca
tidak ada keseragaman diantara perusahaan-perusahaan tergantung pada
tujuan-tujuan yang akan dicapai, tetapi bentuk neraca yang umum
digunakan (tradisionil atau convensional) adalah sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
a. Bentuk Skonto (Account Form) dimana semua aktiva tercantum
sebelah kiri/debet dan hutang serta modal tercantum sebelah
kanan/kredit.
b. Bentuk vertical (Report Form), dalam bentuk ini semua aktiva
nampak dibagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka
pendek, hutang jangka panjang serta modal.
c. Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi
keuangan perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau
posisi keuangan yang dikehendaki nampak dengan jelas , misalnya
modal kerja netto (net working capital) atau jumlah modal
perusahaan.
4. Laporan ar us kas
Laporan arus kas (Warren 2005:27) terdiri dari tiga bagian: Arus
Kas dari Aktiva Operasi Bagian ini melaporkan iktisar penerimaan dan
pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan.
Arus Kas dari Aktiva Investasi Bagian ini melaporkan transaksi
kas untuk pembelian dan penjualan aktiva tetap atau permanent.
Arus Kas dari Pendanaan Bagian ini melaporkan transaksi kas
yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana, dan
pengembalian uang oleh pemilik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2.2.2. Penger tian Modal
Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu
memerlukan modal. Tersedianya modal yang memadai bagi perusahaan
akan mendorong kelancaran usahanya. Hal ini berarti bahwa kebutuhan
modal bagi setiap perusahaan adalah sangat penting, karena modal
merupakan salah satu faktor produksi. Dan apabila suatu perusahaan
tidak didukung oleh tersedianya faktor produksi modal, maka perusahaan
tidak akan berjalan dengan lancar.
Menurut
Munawir
(
1998:19
)
pengertian
modal
adalah
merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal ( modal saham ), surplus dan laba yang
ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap
hutang-hutangnya.
Modal
adalah
dana
yang
digunakan
untuk
membiayai
pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari dua item
yang ada di sisi kanan suatu neraca yaitu hutang, saham biasa, saham
preferen dan laba ditahan. Lukas (2003:115).
Sedangkan Riyanto (1995:17) mengemukakan bahwa pengertian
modal menurut klasik diartikan secara fisik yaitu hasil produksi yang
digunakan untuk memproduksi lebih lanjut, dan dalam perkembangan
selanjutnya ternyata pengertian modal ditekankan pada nilai, daya beli,
atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam
barang-barang modal.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Dari beberapa pengertian modal diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa modal adalah suatu kekayaan yang ditekankan pada nilai, daya
beli, atau kekuasaan memakai atau menggunakan, berada di neraca
sebelah kredit dan di investaikan dalam barang-barang modal yang
berada di neraca sebelah debet serta digunakan untuk menghasilkan
kekayaan selanjutnya.
2.2.3. Sumber-Sumber Penawaran Modal
Menurut beberapa ahli, sumber-sumber penawaran modal dapat ditinjau
dari berbagai segi, yaitu sebagai berikut :
Menurut Riyanto ( 1995 : 209 ) berdasarkan asalnya sumber penawaran
modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Sumber intern (internal sources)
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana
yang dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan. Sumber
intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di
dalam perusahaan adalah keuntungan yang ditahan ( retained net
profit ) dan penyusutan ( depriciations ).
2.
Sumber ekstern (external sources)
Modal yang berasal dari sumber ekstern adalah modal atau dana
yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal sumber
ekstern adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik,
peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Ditinjau dari cara terjadinya, sumber penawaran modal dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu :
1.
Tabungan dari subyek-subyek ekonomi.
2.
Penciptaan atau kreasi uang atau kredit dari bank-bank.
3.
Identifikasi penggunaan uang ( Riyanto, 1995 : 222 )
Jika ditinjau dari jenisnya, maka sumber penawaran modal perusahaan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Modal asing.
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan
yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang, yang pada saat
jatuh tempo harus dibayar kembali. Modal asing atau hutang dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a.
Modal asing atau hutang jangka pendek ( short-term debt )
adalah hutang yang jangka waktunya pendek, yaitu kurang dari
satu tahun. Adapun jenis-jenis daripada modal asing ( hutang
atau kredit ) jangka pendek yang terutama adalah kredit rekening
Koran, kredit dari penjual, kredit dari penbeli dan kredit wesel.
b.
Modal asing atau hutang jangka menengah ( intermediate-term
debt ) adalah hutang yang jangka waktunya antara satu tahun
sampai sepuluh tahun. Bentuk-bentuk utama dari kradit jangka
menengah yaitu term loan dan leasing.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
c.
Modal asing atau hutang jangka panjang ( long-term debt )
adalah hutang yang jangka waktunya panjang, umumnya lebih
dari sepuluh tahun.Adapun bentuk utama dari hutang jangka
panjang antara lain pinjaman obligasi ( bond payables ) dan
pinjaman hipotik ( mortgage ).
2.
Modal sendiri.
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasl dari pemilik
perusahaan dan tertanam di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang
tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu, modal sendiri ditinjau dari segi
likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya.
Modal sendiri berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari dalam
perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di
dalam perusahaan. Modal sendiri didalam suatu perusahaan yang
terbentuk Perseroan Terbatas (PT) terdiri atas :
a.
Modal saham.
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta
dalam suatu PT. Adapun jenis-jenis saham adalah saham biasa,
saham preferen, dan saham kumulatif.
b.
Cadangan.
Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk
dari keuntungan yang diperoleh perusahaan selama beberapa
waktu yang lampau dari tahun yang berjalan ( reserve that are
surplus ). Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri adalah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs,
dan cadangan untuk menampung hal-hal yang tidak terduga
sebelumnya ( cadangan umum ).
c.
Laba ditahan.
Keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dapat sebagian
dibayarkan
sebagai deviden dan
sebagian ditahan oleh
perusahaan. Perusahaan yang belum mempunyai tujuan tertentu
mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan
tersebut merupakan keuntungan yang ditahan (retained earning),
Riyanto ( 1995 : 227-224 ).
Jika dilihat dari posisi pemilik modal dalam perusahaan, maka sumber
penawaran modal dapat dibagi menjadi dua, yaitu (Riyanto, 1995 : 227):
1.
Sumber modal pemilik.
Sumber modal pemilik adalah sumber modal yang penyerahannya
dimaksudkan untuk tidak ditarik kembali. Oleh karena itu investasinya
dinamakan permanent.
2.
Sumber modal kreditur.
Sumber modal kreditur adalah sumber modal yang penyerahannya untuk
jangka waktu tertentu, jangka waktu yang terbatas dan untuk periode
tertentu
saja.
Penanamannya
dinamakan
sementara.
Dikatakan
sementara karena kreditur akan menarik kembali investasinya bila
jangka waktunya sudah tiba.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
2.2.4. Pegertian struktur modal dan str uktur keuangan.
Dalam pembahasan mengenai struktur modal maka yang menjadi
perhatian utama adalah prnggunaan modal berdasarkan jenisnya, karena
persoalan struktur modal adalah persoalan penentuan komposisi antara modal
asing yang berupa hutang jangka panjang dan modal sendiri. Akan tetapi
struktur modal mrmpunyai hubungan dengan struktur keuangan atau stuktur
financial. Hal ini disebabkan struktur modal merupakan bagian dari stuktur
keuangan.
Sependapat dengan hal tersebut, maka Riyanto ( 1995 : 22 )
berpendapat bahwa sturktur modal adalah pembelanjaan permanan dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal
sendiri. Apabila struktur financial tercermin pada keseluruhan pasiva dalam
neraca, maka struktur modal hanya tercermin pada hutang jangka panjang dan
unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana
permanen atau dana jangka panjang.
Selanjutnya struktur modal adalah paduan sumber dana jangka
panjang yang digunakan oleh perusahaan. Sedangkan struktur keuangan
adalah panduan semua pos yang muncul di sisi kanan neraca perusahaan.
Keown ( 2000 : 542 ).
Selanjutnya menurut Weston dan Copeland ( 1992 : 3 ) pengertian
struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya.
Struktur keuangan dapat dilihat pada keseluruhan sisi kanan neraca. Ini terdiri
dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal pemegang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
saham. Struktur modal atau kapitalisasi adalah pembiayaan permanent yang
terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang
saham. Jadi struktur modal suatu perusahaan hanya merupakan sebagian dari
struktur keuangannya.
Sedangkan menurut Sartono ( 1990 : 179 ), struktur modal
ditunjukkan oleh perimbangan pembelanjaan jangka panjang yang permanen,
yaitu perimbangan antara hutang jangka panjang dan saham preferen dengan
modal sendiri diluar hutang jangka pendek. Modal sendiri termasuk modal
saham biasa, capital surplus dan laba ditahan. Struktur financial tercemin
dalam sisi kanan suatu neraca yang mencerminkan komposisi sumber dana
yang dipergunakan untuk membiayai asset perusahaan.
Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan struktur modal adalah bagian dari struktur keuangan dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal
sendiri.
2.2.5. Pengukur an str uktur modal.
Struktur modal dapat diukur berdasarkan pada pengertian yang
dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Riyanto ( 1995 : 22 ) struktur
modal adalah pembelanjaan permanent dimana mencerminkan perimbangan
antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Sedangkan menurut
Weston dan Copeland ( 1992 : 3 ) stuktur modal atau kapitalisasi perusahaan
adalah pembiayaan permanent yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
preferen dan modal pemegang saham. Dan menurut Sartono ( 1990 : 179 )
struktur modal ditunjukkan oleh perimbangan hutang jangka panjang dengan
modal sendiri.
Sesuai dengan definisi yang diuraikan diatas, maka pengukuran
struktur modal pada penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rasio
antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang diproksikan dengan
debt to equity ratio (DER).
2.2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi str uktur modal.
Masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi
setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek
yang langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Agar dapat menentukan
komposisi struktur modal yang optimal maka manajemen keuangan perlu
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
sebelum menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan struktur
modal.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi struktur modal p
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN J ASA TRANSPORTASI YANG
GO PUBLIK DI BEI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1 J urusan Akuntansi
Oleh :
YURIO SULISTYO P.
0913015017/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN J ASA TRANSPORTASI YANG
GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
YURIO SULISTYO P.
0913015017 / FE / EA
Telah diper tahankan dan diter ima Oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal : 13 J UNI 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama
Tim Penguji
Ketua
Drs. Ec. Munar i, MM
Drs. Ec. Saiful Anwar , M.Si
Sekr etar is
Drs. Ec. Munar i, MM
Anggota
Drs. Ec. Sjafii, MM, Ak
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanuddin Nur , SE, M.M
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN J ASA TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
YURIO SULISTYO P.
0913015017 / EA
disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Uta ma
Dr s. Ec. Munari, MM
NIP : 196104 02 198803 1001
Tanggal : ....................
Mengetahui
Wakil Dekan I
Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr. Wb,
Syukur Alhamdulillah dan terima kasih kepada junjungan tertinggi,
ALLAH SWT atas kemampuan dan kasih karunia-Nya yang diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH
PROFITABILITAS,
PERTUMBUHAN
AKTIVA
DAN
UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN
J ASA TRANSPORTASI YANG GO PUBLIK
DI BURSA EFEK
INDONESIA”
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam
penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan
dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun
sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak selaku Ketua Program studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Munari, MM selaku Dosen Pembimbing yang dengan
kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat
berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen program studi akuntansi fakultas ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama di bangku kuliah.
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi untuk menyusun skripsi.
7. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan
skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi
perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Surabaya, Juni 2013
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
ABSTRAKSI ............................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 8
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 9
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 10
2.2. Landasan Teori......................................................................... 13
2.2.1. Laporan Keuangan.......................................................... 13
2.2.2. Pengertian Modal........................................................... 20
2.2.3. Sumber-Sumber Penawaran Modal ............................... 21
2.2.4. Pegertian struktur modal dan struktur keuangan .............. 25
2.2.5. Pengukuran struktur modal ............................................. 26
2.2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal .......... 27
2.3. Kerangka Pikir ......................................................................... 29
2.4. Hipotesis .................................................................................. 33
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
3.2 Teknik Penentuan Sampel...................................................
36
3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................
37
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................
38
3.5. Uji Hipotesis
41
........................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ..............................................
44
4.2. Deskripsi Variabel ........................................................
47
4.3. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis ................................
50
4.3.1. Uji Normalitas .......................................................
50
4.3.2. Uji Asumsi Klasik .................................................
52
4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ...............
55
4.3.4. Hasil Pengujian Uji F dan uji t ...............................
57
4.4. Pembahasan
........................................................
59
4.4.1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal ....
59
4.4.2. Pengaruh Pertumbuhan Aktiva terhadap Struktur
Modal
........................................................
60
4.4.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur
Modal
........................................................
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 62
5.2. Saran
.................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Rata-rata struktur modal ................................................................ 7
Tabel 4.1. Data Profitabilitas .......................................................................... 47
Tabel 4.2. Data Pertumbuhan Aktiva .............................................................. 48
Tabel 4.3. Data Ukuran Perusahaan................................................................ 49
Tabel 4.4. Data Struktur Modal ...................................................................... 50
Tabel 4.5. Normalitas Data Masing-masing Variabel ..................................... 51
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ............................................... 52
Tabel 4.7. Data Autokorelasi .......................................................................... 53
Tabel 4.8. Batas-batas daerah Test Durbin Watson ......................................... 54
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Multikolinieritas................................................... 55
Tabel 4.10. Koefisien Regresi ......................................................................... 55
Tabel 4.11. Hasil Uji F .................................................................................... 57
Tabel 4.12. Hasil Uji t ..................................................................................... 58
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Rata-rata Struktur Modal ............................................................ 7
Gambar 2.1. Kerangka Pikir ............................................................................ 32
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN J ASA TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
Yur io Sulistyo P.
ABSTRAK
Masalah struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi
setiap perusahaan karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan
mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. Pada kenyataanya,
memang sulit bagi perusahaan untuk menentukan struktur modal yang tepat,
tetapi paling tidak diharapkan perusahaan dapat menetapkan suatu target
struktur modal yang optimal dalam suatu range tertentu yang menunjukkan
berapa tingkat hutang yang tepat bagi perusahaan dengan cara
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sruktur modal dalam suatu
industri dimana perusahaan berada. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi atau mengetahui pengaruh antara profitabilitas, pertumbuhan
aktiva dan ukuran perusahaan
terhadap struktur modal pada industri jasa
transportasi yang dimiliki oleh perusahaan jasa transportasi yang tercatat sebagai
emiten di BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Perusahaan Jasa
Transportasi yang go public di Bursa Efek Indonesia. Sampel pada penelitian ini
adalah Laporan perusahaan dari 10 perusahaan Jasa Transportasi untuk tahun
2009 – 2011 sehingga sampel yang diperoleh 30 laporan keuangan. Sedangkan
teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda.
Berdasarkan hasil pengujian dengan F test, menunjukkan bahwa
Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva, Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap Struktur Modal. Hasil uji t menunjukkan bahwa : Profitabilitas
berpengaruh terhadap Struktur Modal. Pertumbuhan Aktiva berpengaruh terhadap
Struktur Modal. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal.
Kata kunci : profitabilitas, pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan
modal
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
struktur
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan
persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk
senantiasa berproduksi secara efisien bila ingin tetap memiliki keunggulan
daya saing. Perusahaan sebagai suatu entitas yang beroperasi dengan
menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, umumnya tidak hanya berorientasi pada
pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan nilai
perusahaan dan kemakmuran pemiliknya, untuk itu perusahaan memiliki
rencana strategis dan taktis yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan. Salah satu aspek penting untuk mengimplementasikan
rencana tersebut adalah rencana pembelanjaan. Pada hakekatnya masalah
pembelanjaan menyangkut keseimbangan finansial perusahaan, dengan
demikian, pembelanjaan berarti mengadakan keseimbangan antara aktiva dan
pasiva yang dibutuhkan, beserta mencari susunan aktiva dan pasiva tersebut
dengan sebaik-baiknya. Pemilihan susunan aktiva yang digunakan perusahaan
akan menentukan struktur kekayaan perusahaan. Sedangkan pemilihan
struktur kuantitatif dari pasiva akan menentukan stuktur financial dan struktur
modal (Riyanto, 2001:13).
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Dalam melakukan keputusan pendanaan, perusahaan juga perlu
mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber dana
ekonomis guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan
usahanya. Sebagaimana disebutkan dalam Weston dan Brigham (1990)
kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan
tingkat pengembalian, penambahan utang dapat memperbesar risiko
perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang
diharapkan. Risiko yang lebih tinggi akibat membesarnya utang cenderung
menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat pengembalian yang
diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Karena itu, struktur modal
yang optimal harus mencapai suatu keseimbangan antara risiko dan
pengembalian sehingga dapat memaksimalkanharga saham perusahaan
(Brigham dan Houston, 2006). Untuk itu, dalam penetapan struktur modal
suatu
perusahaan
perlu
mempertimbangkan
berbagai
variabel
yang
mempengaruhinya.
Struktur modal merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan
jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan utang jangka
panjang terhadap modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari
sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan.
Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatifalternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila
perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Masalah struktur modal
merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
struktur modal perusahaan akan mempunyai efek yang langsung terhadap
posisi finansialnya. Bagi perusahaan yang mencari keuntungan biasanya
mengutamakan keuntungan bagi pemiliknya atau pemegang saham.
Pemegang saham dengan membeli saham berarti mengharapkan return
tertentu dengan risiko minimal. Dengan tingginya tingkat return yang
diperoleh pemegang saham maka para pemegang saham akan tertarik dan
harga saham semakin tinggi, sehingga kesejahteraan pemegang saham akan
meningkat.
Disamping
itu
juga
bertujuan
untuk
mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan dan melakukan pengembangan usahanya.
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan
menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan
komposisi
struktur
modal
perusahaan.
Faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi komposisi struktur modal perusahaan diantaranya stabilitas
penjualan,
struktur
aktiva,
leverage
operasi,
tingkat
pertumbuhan,
profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, ukuran perusahaan, dan
fleksibilitas keuangan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi
beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga berpengaruh terhadap struktur
modal diantaranya profitabilitas, pertumbuhan asset, dan ukuran perusahaan.
Pada umumnya perusahaan cenderung untuk menggunakan modal
sendiri sebagai modal permanent, sedangkan modal asing hanya digunakan
sebagai pelengkap saja apabila dana yang dibutuhkan kurang mencukupi
maka penggunaan modal sendiri aakan menjadi tanggungan terhadap
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
keseluruhan resiko perusahaan dan merupakan jaminan bagi para kreditur.
Sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari kreditur dan
merupakan hutang bagi perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu
diperlukan adanya kebijaksanaan dalam menentukan apakah kebutuhan dana
perusahaan akan dibelanjai oleh modal sendiri atau modal asing dalam hal ini
perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu biaya yang dibutuhkan untuk
memperoleh dana tersebut ( cost of capital ). Dengan demikian dalam
mempertimbangkan kebijakan struktur modal tersebut ada satu permasalahan
yang sering timbul, yakni seberapa besar modal sendiri dan seberapa besar
modal pinjaman yang harus digunakan oleh perusahaan. Permasalahaan yang
dihadapi perusahaan jasa transportasi yang go public adalah tingginya struktur
modal yang ditandai dengan besarnya hutang jangka panjang dibanding modal
sendiri ( debt/equity ).
Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat
keuntungan tinggi menggunakan utang yang relatif kecil. Tingkat keuntungan
yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar
pendanaan dari laba ditahan (Lukas, 2003). Dalam hal ini perusahaan akan
cenderung memilih laba ditahan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan
pendanaan. Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi ROA, maka semakin
kecil proporsi utang di dalam struktur modal perusahaan. Adanya biaya-biaya
seperti biaya asimetri informasi dan biaya kebangkrutan pada penggunaan
dana eksternal menyebabkan penggunaan dana milik sendiri (laba ditahan)
oleh perusahaan dianggap lebih murah. Karena itu perusahaan yang mampu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
mendapatkan keuntungan yang tinggi (profitable) akan cenderung banyak
memanfaatkan dana sendiri untuk keperluan investasi. Tingkat utang
perusahaan yang profitable dengan demikian akan semakin rendah. Jadi
tingkat utang dan tingkat profitabilitas, yang sama-sama diukur dengan aktiva,
dianggap berhubungan negatif. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Hendri Setyawan & Sutapa (2006) menunjukkan bahwa profitabilitas secara
signifikan berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Besar kecilnya suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur
modal, semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula kesempatan
melakukan investasi dan memperoleh akses ke sumber dana. Dengan
demikian penulis tertarik untuk meneliti kasus tersebut. Peneliti termotivasi
untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat struktur modal pada
perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya,
mengingat pentingnya informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya hutang yang dimiliki perusahaan, mengacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Suwarto dan Ediningsih (2002).
Perusahaan kecil akan cenderung memiliki biaya modal sendiri dan
biaya utang jangka pendek yang lebih tinggi daripada perusahaan besar. Maka
perusahaan kecil akan cenderung menyukai utang jangka pendek dari pada
utang jangka panjang karena biayanya lebih rendah. Demikian juga dengan
perusahaan besar akan cenderung memiliki sumber pendanaan yang kuat,
sehingga lebih cenderung untuk memilih utang jangka panjang. Semakin
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal
asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar
membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan
salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal
sendiri tidak mencukupi (Abdul Halim, 2007).
Pada
kenyataanya,
memang
sulit
bagi
perusahaan
untuk
menentukan struktur modal yang tepat, tetapi paling tidak diharapkan
perusahaan dapat menetapkan suatu target struktur modal yang optimal
dalam suatu range tertentu yang menunjukkan berapa tingkat hutang
yang tepat bagi perusahaan dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi
sruktur
modal
dalam
suatu
industri
dimana
perusahaan berada. Obyek penelitian ini juga menjadi lebih spesifik yaitu
berdasarkan jenis perusahaan, disini peneliti akan menggunakan perusahaan
jasa transportasi sebagai populasi penelitian ini. Dikarenakan perusahaan jasa
transportasi memiliki persaingan bisnis yang kuat akibat dari aktivitas
perdagangan saham yang tinggi. Selain itu perusahaan jasa transportasi
merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat yang memiliki perkembangan
yang cepat seiring dengan kemajuan teknologi serta selera masyarakat /
konsumen yang berubah-ubah.
Masalah struktur modal merupakan masalah yang sangat penting
bagi setiap perusahaan karena naik turunnya struktur modal yang ditandai
dengan besarnya hutang jangka panjang dibandingkan modal sendiri, hal ini
dapat dilihat dari data perusahaan jasa transportasi sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Tabel 1.1. Rata-r ata Str uktur Modal Perusahaan Tr anspor tasi
Tahun 2009-2011
Tahun
Rata-rata (% )
2009
1.91
2010
1.53
2011
1.25
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Gambar 1. Rata-Rata Str uktur Modal Per usahaan J asa Transpor tasi Th 2009 - 2011
St rukt ur M odal
2
1.5
1
0.5
0
2009
2010
2011
Berdasarkan grafik diatas, menunjukkan bahwa rata-rata struktur
modal perusahaan jasa transportasi mengalami penurunan dari tahun 2009 –
2011. Tahun 2009 sebesar 1,91 dan menurun pada tahun 2010 sebesar 1,53
dan tahun 2011 menurun sebesar 1,25. Hal ini menunjukkan struktur modal
perusahaan jasa transportasi mengalami penurunan.
Secara ringkas dapat disimpulkan, penelitian ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi
atau
mengetahui
pengaruh
pertumbuhan aktiva dan ukuran perusahaan
antara
profitabilitas,
perusahaan terhadap struktur
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
modal pada industri jasa transportasi yang dimiliki oleh perusahaan jasa
transportasi yang tercatat sebagai emiten di BEI.
Permasalahan dalam penelitian ini sangat menarik peneliti untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul :
PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA DAN
UKURAN
PERUSAHAAN
TERHADAP
STRUKTUR
MODAL
PERUSAHAAN TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA.
1.2.
Per umusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah antara lain
sebagai berikut :
Apakah
profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan
transportasi yang go publik di Bursa Efek Indonesia ?
1.3.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk
membuktikan secara empiris variabel
aktiva dan ukuran perusahaan
profitabilitas, pertumbuhan
terhadap struktur modal pada perusahaan
transportasi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
1.4.
Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi struktur modal sehingga dapat dijadikan
dasar bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
2. Bagi investor
Dapat membantu untuk memberikan informasi sehingga sebelum
menanamkan modal dapat mempertimbangkan faktor-faktor dalam
penelitian ini dengan harapan dapat memberikan pilihan terbaik jenis
investasi yang akan dipilih.
3. Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dan
tambahan referensi penelitian lain tentang materi yang berhubungan
dengan harga saham.
4. Bagi peneliti lain
Memberikan wawasan dan gambaran sebagai referensi bagi
peneliti lain yang ingin melakukan pengembangan penelitian dalam
bidang yang sama di masa yang akan datang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
Penelitian Terdahulu
Ada penelitian terdahulu yang meneliti tentang analisis faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal.
1. Sujarwadi, 2011, Pengaruh Struktur Asset, Leverage, Pertumbuhan Penjualan
Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Untuk menguji pengaruh struktur asset, leverage, pertumbuhan penjualan
dan profitabilitas secara simultan terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Untuk penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik analisis data
secara statistik dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 (Statistic
Package For Social Science) yaitu regresi berganda untuk melihat
pengaruh
struktur
asset,
leverage,
pertumbuhan
penjualan
dan
profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
Dari pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa variabel
struktur asset, leverage, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas
berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2. Kusumaningrum, 2010,
Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Perusahaan Realestate and Property
Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2005-2009)
Permasalahan dalam penelitian ini adalah profitabilits, pertumbuhan
penjualan, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan realestate and property yang terdaftar pada BEI periode tahun
2005-2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode penelitian mulai
tahun 2005 hingga tahun 2009 secara parsial variabel profitabilitas dan
pertumbuhan asset terbukti berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal, sedangkan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Hasil dari koefisien regresi
menunjukkan bahwa variable profitabilitas dan ukuran perusahaan
mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal, sedangkan variabel
pertumbuhan asset mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal.
3. Bram Hadianto, 2007
Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas
Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Telekomunikasi
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah struktur aktiva (asset
tangibility), ukuran perusahaan (firm’s size) dan kemampuan perusahaan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
menghasilkan laba (profitabilitas). Berpengaruh terhadap struktur modal
emiten sector telekomunikasi ?
Berdasarkan analisis terhadap sampel yang diambil dari emiten sektor
telekomunikasi, maka dapat ditarik beberapa simpulan : Struktur aktiva
berpengaruh positif terhadap struktur modal..
Ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh
positif terhadap struktur modal.
4. Ririn Vitriasari, 2010
Pengaruh Stabilitas Penjualan, Struktur Aktiva DanTingkat Pertumbuhan
Terhadap Struktur Modal
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh stabilitas
penjualan terhadap struktur modal perusahaan Real Estate and Property
yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009? Bagaimana pengaruh
struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan Real Estate and
Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009? Bagaimana
pengaruh stabilitas penjualan terhadap struktur modal perusahaan Real
Estate and Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009?
Bagaimana pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan
Real Estate and Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009?
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk pengujian secara individual
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
dan simultan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan
hasil analisis variabel stabilitas penjualan melalui program SPSS 16.00
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara stabilitas penjualan dengan
struktur modal perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI
periode tahun 2007-2009. Berdasarkan hasil analisis variabel struktur
aktiva melalui program SPSS 16.00 disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang negatif antara struktur aktiva dengan struktur modal perusahaan
Real Estate and Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009.
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara
tingkat pertumbuhan dengan struktur modal perusahaan Real Estate and
Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009. Berdasarkan
hasil analisis diperoleh bahwa variabel stabilitas penjualan, struktur
aktiva dan tingkat pertumbuhan berpengaruh positif secara bersama-sama
terhadap struktur modal perusahaan Real Estate and Property yang
terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009.
2.2.
Landasan Teori
2.2.1 Laporan Keuangan
2.2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
tersebut, dan kondisi
keuangan dapat diketahui dari laporan keuangan
perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan berisi informasi tentang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk
penetapan kebijakan perusahaan dimasa datang .
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan
atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,
merupakan suatu ringkasan-ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh
manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. (Baridwan, 2000:17).
Sedangkan menurut Munawir ( 2002:5 ), laporan keuangan adalah dua
daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan.
Kedua daftar tersebut adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan
daftar pendapatan atau daftar rugi-laba.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan posisi keuangan (laporan arus kas), catatn dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan ( Standar Akuntansi Keuangan IAI, 2009:2 ).
2.2.1.2 Arti Pentingnya Laporan Keuangan
Mulanya laporan keuangan bagi perusahaan hanyalah sebagai “alat
penguji” dari pekerjaan bagan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja melainkan juga sebagai dasar
untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut,
dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan
mengambil sutau keputusan ( Munawir, 2002:1 ).
Laporan keuangan memberikan input atau informasi yang bisa dipakai
untuk mengambil keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap
laporan keuangan suatu perusahaan, mulai dari investor atau calon investor
sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri.
Laporan keuangan menyediakan alat utama bagi para manajer untuk
mengkomunikasikan kondisi keuangan perusahaan kepada pihak luar.
Informasi substansial disampaikan oleh laporan keuangan tentang kekuatan
dan kinerja perusahaan sekarang. Manajer dan sejumlah pihak luar secara
teratur memakai laporan keuangan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
operasi dan finansial perusahaan (Simamora, 2002 : 381 )
Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, struktur modal perusahaan,
keefektifan penggunaan aktiva. Hasil usaha/pendapatan yang telah dicapai,
bahan-bahan tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap lembar
saham perusahaan yang bersangkutan. (Munawir, 2002:5).
2.2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan umum laporan keuangan menurut Suwaldiman (2005 : 48)
terdiri dari lima tujuan, antara lain:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
1. Untuk memberikan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktivitas dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang
timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan
keuangan
dalam
menaksir
potensi
perusahaan
dalam
menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktivitas dan kewajiban suatu perusahaan.
5. Untuk
mengungkapkan
sejauh
mungkin
informasi
lain
yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan
pemakai laporan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007:3) tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pegguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Pengguna laporan keuangan tersebut antara lain:
1. Investor
2. Karyawan
3. Pemberi pinjaman
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
5. Pelanggan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
6. Pemerintah
7. Masyarakat
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pengguna yang ingin menilai apa yang telah
dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar
mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
2.2.1.4 J enis-jenis Laporan Keuangan
Menurut Warren (2005:24) laporan akuntansi yang menghasilkan
informasi disebut laporan keuangan. Laporan keuangan yang utama bagi
perusahaan perorangan adalah laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik,
neraca dan laporan arus kas. Seluruh laporan keuangan harus diidentifikasi
dengan nama perusahaan, jenis laporan keuangan, tanggal atau periode
waktu laporan keuangan tersebut. Data yang terdapat dalam laporan
keuangan tersebut digunakan untuk suatu periode waktu tertentu. Uruturutan penyusunan dan sifat data yang terdapat dalam laporan-laporan
tersebut adalah sebagai berikut
1. Laporan laba r ugi
Suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu
tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan laba rugi melaporkan
pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan
konsep penandingan atau pengaitan (matching concept). Konsep ini
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
diterapkan dengan menandingkan atau mengaitkan beban dengan
pendapatan yang dihailkan selama periode terjadinya beban tersebut.
(Warren, 2005:25)
Bentuk laporan laba rugi (Warren, 2005:291) yang sering
digunakan ada dua macam, yaitu bentuk bertahap (Multiple-Step) dan
bentuk langsung (Singgle-Step).
2. Laporan ekuitas pemilik
Suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama
periode wajib tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan ekuitas
pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu
tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena
laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam
laporan ini. Demikian juga, laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum
mempersiapkan neraca. Oleh karena itu, laporan ekuitas pemilik
seringkali dipandang sebagai penghubung antara laporan laba rugi
dengan neraca. (Warren, 2005:25).
3. Neraca
Menurut Munawir (2002:20), bentuk atau susunan dari neraca
tidak ada keseragaman diantara perusahaan-perusahaan tergantung pada
tujuan-tujuan yang akan dicapai, tetapi bentuk neraca yang umum
digunakan (tradisionil atau convensional) adalah sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
a. Bentuk Skonto (Account Form) dimana semua aktiva tercantum
sebelah kiri/debet dan hutang serta modal tercantum sebelah
kanan/kredit.
b. Bentuk vertical (Report Form), dalam bentuk ini semua aktiva
nampak dibagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka
pendek, hutang jangka panjang serta modal.
c. Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi
keuangan perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau
posisi keuangan yang dikehendaki nampak dengan jelas , misalnya
modal kerja netto (net working capital) atau jumlah modal
perusahaan.
4. Laporan ar us kas
Laporan arus kas (Warren 2005:27) terdiri dari tiga bagian: Arus
Kas dari Aktiva Operasi Bagian ini melaporkan iktisar penerimaan dan
pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan.
Arus Kas dari Aktiva Investasi Bagian ini melaporkan transaksi
kas untuk pembelian dan penjualan aktiva tetap atau permanent.
Arus Kas dari Pendanaan Bagian ini melaporkan transaksi kas
yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana, dan
pengembalian uang oleh pemilik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2.2.2. Penger tian Modal
Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu
memerlukan modal. Tersedianya modal yang memadai bagi perusahaan
akan mendorong kelancaran usahanya. Hal ini berarti bahwa kebutuhan
modal bagi setiap perusahaan adalah sangat penting, karena modal
merupakan salah satu faktor produksi. Dan apabila suatu perusahaan
tidak didukung oleh tersedianya faktor produksi modal, maka perusahaan
tidak akan berjalan dengan lancar.
Menurut
Munawir
(
1998:19
)
pengertian
modal
adalah
merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal ( modal saham ), surplus dan laba yang
ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap
hutang-hutangnya.
Modal
adalah
dana
yang
digunakan
untuk
membiayai
pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari dua item
yang ada di sisi kanan suatu neraca yaitu hutang, saham biasa, saham
preferen dan laba ditahan. Lukas (2003:115).
Sedangkan Riyanto (1995:17) mengemukakan bahwa pengertian
modal menurut klasik diartikan secara fisik yaitu hasil produksi yang
digunakan untuk memproduksi lebih lanjut, dan dalam perkembangan
selanjutnya ternyata pengertian modal ditekankan pada nilai, daya beli,
atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam
barang-barang modal.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Dari beberapa pengertian modal diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa modal adalah suatu kekayaan yang ditekankan pada nilai, daya
beli, atau kekuasaan memakai atau menggunakan, berada di neraca
sebelah kredit dan di investaikan dalam barang-barang modal yang
berada di neraca sebelah debet serta digunakan untuk menghasilkan
kekayaan selanjutnya.
2.2.3. Sumber-Sumber Penawaran Modal
Menurut beberapa ahli, sumber-sumber penawaran modal dapat ditinjau
dari berbagai segi, yaitu sebagai berikut :
Menurut Riyanto ( 1995 : 209 ) berdasarkan asalnya sumber penawaran
modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Sumber intern (internal sources)
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana
yang dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan. Sumber
intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di
dalam perusahaan adalah keuntungan yang ditahan ( retained net
profit ) dan penyusutan ( depriciations ).
2.
Sumber ekstern (external sources)
Modal yang berasal dari sumber ekstern adalah modal atau dana
yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal sumber
ekstern adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik,
peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Ditinjau dari cara terjadinya, sumber penawaran modal dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu :
1.
Tabungan dari subyek-subyek ekonomi.
2.
Penciptaan atau kreasi uang atau kredit dari bank-bank.
3.
Identifikasi penggunaan uang ( Riyanto, 1995 : 222 )
Jika ditinjau dari jenisnya, maka sumber penawaran modal perusahaan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Modal asing.
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan
yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang, yang pada saat
jatuh tempo harus dibayar kembali. Modal asing atau hutang dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a.
Modal asing atau hutang jangka pendek ( short-term debt )
adalah hutang yang jangka waktunya pendek, yaitu kurang dari
satu tahun. Adapun jenis-jenis daripada modal asing ( hutang
atau kredit ) jangka pendek yang terutama adalah kredit rekening
Koran, kredit dari penjual, kredit dari penbeli dan kredit wesel.
b.
Modal asing atau hutang jangka menengah ( intermediate-term
debt ) adalah hutang yang jangka waktunya antara satu tahun
sampai sepuluh tahun. Bentuk-bentuk utama dari kradit jangka
menengah yaitu term loan dan leasing.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
c.
Modal asing atau hutang jangka panjang ( long-term debt )
adalah hutang yang jangka waktunya panjang, umumnya lebih
dari sepuluh tahun.Adapun bentuk utama dari hutang jangka
panjang antara lain pinjaman obligasi ( bond payables ) dan
pinjaman hipotik ( mortgage ).
2.
Modal sendiri.
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasl dari pemilik
perusahaan dan tertanam di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang
tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu, modal sendiri ditinjau dari segi
likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya.
Modal sendiri berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari dalam
perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di
dalam perusahaan. Modal sendiri didalam suatu perusahaan yang
terbentuk Perseroan Terbatas (PT) terdiri atas :
a.
Modal saham.
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta
dalam suatu PT. Adapun jenis-jenis saham adalah saham biasa,
saham preferen, dan saham kumulatif.
b.
Cadangan.
Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk
dari keuntungan yang diperoleh perusahaan selama beberapa
waktu yang lampau dari tahun yang berjalan ( reserve that are
surplus ). Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri adalah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs,
dan cadangan untuk menampung hal-hal yang tidak terduga
sebelumnya ( cadangan umum ).
c.
Laba ditahan.
Keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dapat sebagian
dibayarkan
sebagai deviden dan
sebagian ditahan oleh
perusahaan. Perusahaan yang belum mempunyai tujuan tertentu
mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan
tersebut merupakan keuntungan yang ditahan (retained earning),
Riyanto ( 1995 : 227-224 ).
Jika dilihat dari posisi pemilik modal dalam perusahaan, maka sumber
penawaran modal dapat dibagi menjadi dua, yaitu (Riyanto, 1995 : 227):
1.
Sumber modal pemilik.
Sumber modal pemilik adalah sumber modal yang penyerahannya
dimaksudkan untuk tidak ditarik kembali. Oleh karena itu investasinya
dinamakan permanent.
2.
Sumber modal kreditur.
Sumber modal kreditur adalah sumber modal yang penyerahannya untuk
jangka waktu tertentu, jangka waktu yang terbatas dan untuk periode
tertentu
saja.
Penanamannya
dinamakan
sementara.
Dikatakan
sementara karena kreditur akan menarik kembali investasinya bila
jangka waktunya sudah tiba.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
2.2.4. Pegertian struktur modal dan str uktur keuangan.
Dalam pembahasan mengenai struktur modal maka yang menjadi
perhatian utama adalah prnggunaan modal berdasarkan jenisnya, karena
persoalan struktur modal adalah persoalan penentuan komposisi antara modal
asing yang berupa hutang jangka panjang dan modal sendiri. Akan tetapi
struktur modal mrmpunyai hubungan dengan struktur keuangan atau stuktur
financial. Hal ini disebabkan struktur modal merupakan bagian dari stuktur
keuangan.
Sependapat dengan hal tersebut, maka Riyanto ( 1995 : 22 )
berpendapat bahwa sturktur modal adalah pembelanjaan permanan dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal
sendiri. Apabila struktur financial tercermin pada keseluruhan pasiva dalam
neraca, maka struktur modal hanya tercermin pada hutang jangka panjang dan
unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana
permanen atau dana jangka panjang.
Selanjutnya struktur modal adalah paduan sumber dana jangka
panjang yang digunakan oleh perusahaan. Sedangkan struktur keuangan
adalah panduan semua pos yang muncul di sisi kanan neraca perusahaan.
Keown ( 2000 : 542 ).
Selanjutnya menurut Weston dan Copeland ( 1992 : 3 ) pengertian
struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya.
Struktur keuangan dapat dilihat pada keseluruhan sisi kanan neraca. Ini terdiri
dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal pemegang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
saham. Struktur modal atau kapitalisasi adalah pembiayaan permanent yang
terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang
saham. Jadi struktur modal suatu perusahaan hanya merupakan sebagian dari
struktur keuangannya.
Sedangkan menurut Sartono ( 1990 : 179 ), struktur modal
ditunjukkan oleh perimbangan pembelanjaan jangka panjang yang permanen,
yaitu perimbangan antara hutang jangka panjang dan saham preferen dengan
modal sendiri diluar hutang jangka pendek. Modal sendiri termasuk modal
saham biasa, capital surplus dan laba ditahan. Struktur financial tercemin
dalam sisi kanan suatu neraca yang mencerminkan komposisi sumber dana
yang dipergunakan untuk membiayai asset perusahaan.
Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan struktur modal adalah bagian dari struktur keuangan dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal
sendiri.
2.2.5. Pengukur an str uktur modal.
Struktur modal dapat diukur berdasarkan pada pengertian yang
dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Riyanto ( 1995 : 22 ) struktur
modal adalah pembelanjaan permanent dimana mencerminkan perimbangan
antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Sedangkan menurut
Weston dan Copeland ( 1992 : 3 ) stuktur modal atau kapitalisasi perusahaan
adalah pembiayaan permanent yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
preferen dan modal pemegang saham. Dan menurut Sartono ( 1990 : 179 )
struktur modal ditunjukkan oleh perimbangan hutang jangka panjang dengan
modal sendiri.
Sesuai dengan definisi yang diuraikan diatas, maka pengukuran
struktur modal pada penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rasio
antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang diproksikan dengan
debt to equity ratio (DER).
2.2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi str uktur modal.
Masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi
setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek
yang langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Agar dapat menentukan
komposisi struktur modal yang optimal maka manajemen keuangan perlu
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
sebelum menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan struktur
modal.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi struktur modal p