Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Tegowanuh Kaloran Temanggung Menggunakan Metode Discovery T1 292010608 BAB I
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 pasal 3 adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit.
Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa
depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai
dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Pada kenyataanya penyampaian materi oleh guru kelas dalam
pembelajaran cenderung bersifat konvensional dan berpusat pada guru.
Dimana pembelajaran didominasi oleh aktivitas guru sehingga aktivitas
siswa jarang dilibatkan dalam pembelajaran dan guru dalam penyajian
materi pelajaran Matematika tidak dapat membuat siswa merasa termotivasi,
siswa kurang senang dalam mengikuti pelajaran, siswa kesulitan dalam
mengerjakan soal dan akan berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang
maksimal.
2
Pembelajaran tersebut terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri
Tegowanuh Kaloran pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan
bangun ruang. Sebagian besar guru di SD Negeri Tegowanuh masih
menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga
pada saat KBM berlangsung banyak siswa yang kurang memahami atau
kurang mengerti penjelasan guru, dan malu bertanya langsung pada guru.
Hal itu berdampak pada kondisi siswa yang jenuh terhadap pelajaran dan
tidak fokus pada pelajaran sehingga mengakibatkan siswa kelas IV SD
Negeri Tegowanuh Kaloran berbicara, bermain, dengan teman sebangku,
yang paling penting adalah kesulitan yang dialami oleh sebagian besar siswa
kelas IV SD Negeri Tegowanuh Kaloran dalam memahami materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru terbukti pada saat siswa diberi pertanyaan,
siswa masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan tersebut.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zefi Yuliana dengan judul
penelitian “Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Melalui
Penggunaan Metode Discovery Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo
Lor 06 Tahun Pelajaran 2008/2009 Pada Mata Pelajaran Matematika”.
Penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah siswa 16. Hasil tes awal ada 4
anak dengan nilai diatas 60 dan 12 anak di bawah nilai 60. Pada Hasil tes
kedua nilai anak sudah meningkat. Sehingga penggunaan metode discovery
tersebut berhasil meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa kelas IV.
Salah satu bentuk media yang dapat dikembangkan menjadi metode
pembelajaran adalah discovery. Dalam komponen pembelajaran ini
bertujuan agar siswa dapat menemukan sendiri
materi pembelajaran,
sehingga lebih melekat pada diri siswa dan lebih paham akan materi yang
dipelajarinya.
1.2
Identifikasi Masalah
Metode pembelajaran yang digunakan di SD Negeri Tegowanuh
Kaloran Temanggung masih menggunakan metode ceramah. Metode
ceramah merupakan strategi dimana guru memberi presentasi lisan dan
3
siswa dituntut untuk mencatat penjelasan guru (Endang Mulyatiningsih,
2006). Dari penjelasan tersebut dapat terlihat jika pengetahuan yang
diperoleh siswa hanya sebatas dari apa yang didengar dari penjelasan guru,
bahkan siswa mudah lupa dengan materi yang diajarkan oleh guru. Hal
tersebut bisa dilihat ketika guru mengulas materi sebelumnya, siswa hanya
diam mendengarkan penjelasan guru.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, masalah yang tampak di
SD Negeri Tegowanuh Kaloran Temanggung adalah guru kelas IV dalam
proses belajar mengajar hanya menyampaikan materi , menyuruh siswa
menghafal rumus, dan memberi soal latihan. Dalam proses pembelajaran
langsung siswa hanya duduk diam untuk mendengarkan, menghafalkan
materi, tanpa mampu membandingkannya dengan pengetahuan awal
maupun pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Proses
pembelajaran yang demikian ini menyebabkan siswa kurang antusias dalam
pembelajaran. SD Negeri
Tegowanuh
menentukan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) pada mata pelajaran Matematika adalah 70. Sementara itu,
hasil pembelajaran Matematika pada siswa kelas IV yang berjumlah 38 anak
rata-rata 65,13, yang mencapai KKM adalah (50,%) dan yang tidak
mencapai KKM (50%), ini berarti KKM belum tuntas, karena KKM
dianggap tuntas apabila persentase nilai siswa yang mencapai KKM (90%).
Dengan melihat kondisi nilai
siswa tersebut peneliti ingin mencoba
menerapkan metode discovery.
1.3
Pemecahan Masalah
Berdasarkan pengamatan saat observasi yang telah dilakukan peneliti,
metode pembelajaran yang digunakan di SD Negeri Tegawanuh Kaloran
Temanggung masih menggunakan metode pembelajaran konvensional, yaitu
ceramah. Metode ceramah merupakan strategi dimana guru memberi
presentasi lisan dan siswa dituntuk untuk mencatat penjelasan guru (Endang
Mulyatiningsih, 2006). Dari penjelasan tersebut dapat terlihat bahwa
pengetahuan yang diperoleh siswa hanya sebatas dari apa yang didengar
4
dari penjelasan guru, bahkan siswa mudah lupa dengan materi yang
diajarkan oleh guru.
Peneliti akan menggunakan metode discovery, dimana dalam metode
pembelajaran ini siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dapat mengemukakan pendapatnya,
saling menghargai pendapat teman, dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, metode discovery baik
dilaksanakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul penelitian ini adalah
“Upaya Meningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD N
Tegowanuh Kaloran Temanggung Menggunakan Metode Discovery”.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah maka dirumuskan
permasalahan, yaitu : “apakah pembelajaran dengan menggunakan metode
discovery dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
N Tegowanuh Kaloran Temanggung semester II Tahun 2011/2012.”
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD N Tegowanuh Kaloran Temanggung
semester II Tahun 2011/2012 menggunakan metode Discovery.
1.6
Manfaat penelitian
1.6.1
Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru tentang
penggunaan metode discovery dalam proses pembelajaran matematika.
1.6.2 Manfaat praktis
5
Bagi guru
Mengembangkan
kemampuan
menggunakan
variasi
metode
pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan pokok bahasan yang
akan disampaikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagi siswa
Menemukan sendiri apa yang dipelajari dengan menggunakan
metode discovery.
Bagi peneliti
Memperoleh pengetahuan sekaligus keterampilan dalam melakukan
penelitian dan wawasan tentang peningkatan proses pembelajaran
inovatif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 pasal 3 adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit.
Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa
depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai
dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Pada kenyataanya penyampaian materi oleh guru kelas dalam
pembelajaran cenderung bersifat konvensional dan berpusat pada guru.
Dimana pembelajaran didominasi oleh aktivitas guru sehingga aktivitas
siswa jarang dilibatkan dalam pembelajaran dan guru dalam penyajian
materi pelajaran Matematika tidak dapat membuat siswa merasa termotivasi,
siswa kurang senang dalam mengikuti pelajaran, siswa kesulitan dalam
mengerjakan soal dan akan berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang
maksimal.
2
Pembelajaran tersebut terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri
Tegowanuh Kaloran pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan
bangun ruang. Sebagian besar guru di SD Negeri Tegowanuh masih
menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga
pada saat KBM berlangsung banyak siswa yang kurang memahami atau
kurang mengerti penjelasan guru, dan malu bertanya langsung pada guru.
Hal itu berdampak pada kondisi siswa yang jenuh terhadap pelajaran dan
tidak fokus pada pelajaran sehingga mengakibatkan siswa kelas IV SD
Negeri Tegowanuh Kaloran berbicara, bermain, dengan teman sebangku,
yang paling penting adalah kesulitan yang dialami oleh sebagian besar siswa
kelas IV SD Negeri Tegowanuh Kaloran dalam memahami materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru terbukti pada saat siswa diberi pertanyaan,
siswa masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan tersebut.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zefi Yuliana dengan judul
penelitian “Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Melalui
Penggunaan Metode Discovery Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo
Lor 06 Tahun Pelajaran 2008/2009 Pada Mata Pelajaran Matematika”.
Penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah siswa 16. Hasil tes awal ada 4
anak dengan nilai diatas 60 dan 12 anak di bawah nilai 60. Pada Hasil tes
kedua nilai anak sudah meningkat. Sehingga penggunaan metode discovery
tersebut berhasil meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa kelas IV.
Salah satu bentuk media yang dapat dikembangkan menjadi metode
pembelajaran adalah discovery. Dalam komponen pembelajaran ini
bertujuan agar siswa dapat menemukan sendiri
materi pembelajaran,
sehingga lebih melekat pada diri siswa dan lebih paham akan materi yang
dipelajarinya.
1.2
Identifikasi Masalah
Metode pembelajaran yang digunakan di SD Negeri Tegowanuh
Kaloran Temanggung masih menggunakan metode ceramah. Metode
ceramah merupakan strategi dimana guru memberi presentasi lisan dan
3
siswa dituntut untuk mencatat penjelasan guru (Endang Mulyatiningsih,
2006). Dari penjelasan tersebut dapat terlihat jika pengetahuan yang
diperoleh siswa hanya sebatas dari apa yang didengar dari penjelasan guru,
bahkan siswa mudah lupa dengan materi yang diajarkan oleh guru. Hal
tersebut bisa dilihat ketika guru mengulas materi sebelumnya, siswa hanya
diam mendengarkan penjelasan guru.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, masalah yang tampak di
SD Negeri Tegowanuh Kaloran Temanggung adalah guru kelas IV dalam
proses belajar mengajar hanya menyampaikan materi , menyuruh siswa
menghafal rumus, dan memberi soal latihan. Dalam proses pembelajaran
langsung siswa hanya duduk diam untuk mendengarkan, menghafalkan
materi, tanpa mampu membandingkannya dengan pengetahuan awal
maupun pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Proses
pembelajaran yang demikian ini menyebabkan siswa kurang antusias dalam
pembelajaran. SD Negeri
Tegowanuh
menentukan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) pada mata pelajaran Matematika adalah 70. Sementara itu,
hasil pembelajaran Matematika pada siswa kelas IV yang berjumlah 38 anak
rata-rata 65,13, yang mencapai KKM adalah (50,%) dan yang tidak
mencapai KKM (50%), ini berarti KKM belum tuntas, karena KKM
dianggap tuntas apabila persentase nilai siswa yang mencapai KKM (90%).
Dengan melihat kondisi nilai
siswa tersebut peneliti ingin mencoba
menerapkan metode discovery.
1.3
Pemecahan Masalah
Berdasarkan pengamatan saat observasi yang telah dilakukan peneliti,
metode pembelajaran yang digunakan di SD Negeri Tegawanuh Kaloran
Temanggung masih menggunakan metode pembelajaran konvensional, yaitu
ceramah. Metode ceramah merupakan strategi dimana guru memberi
presentasi lisan dan siswa dituntuk untuk mencatat penjelasan guru (Endang
Mulyatiningsih, 2006). Dari penjelasan tersebut dapat terlihat bahwa
pengetahuan yang diperoleh siswa hanya sebatas dari apa yang didengar
4
dari penjelasan guru, bahkan siswa mudah lupa dengan materi yang
diajarkan oleh guru.
Peneliti akan menggunakan metode discovery, dimana dalam metode
pembelajaran ini siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dapat mengemukakan pendapatnya,
saling menghargai pendapat teman, dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, metode discovery baik
dilaksanakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul penelitian ini adalah
“Upaya Meningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD N
Tegowanuh Kaloran Temanggung Menggunakan Metode Discovery”.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah maka dirumuskan
permasalahan, yaitu : “apakah pembelajaran dengan menggunakan metode
discovery dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
N Tegowanuh Kaloran Temanggung semester II Tahun 2011/2012.”
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD N Tegowanuh Kaloran Temanggung
semester II Tahun 2011/2012 menggunakan metode Discovery.
1.6
Manfaat penelitian
1.6.1
Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru tentang
penggunaan metode discovery dalam proses pembelajaran matematika.
1.6.2 Manfaat praktis
5
Bagi guru
Mengembangkan
kemampuan
menggunakan
variasi
metode
pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan pokok bahasan yang
akan disampaikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagi siswa
Menemukan sendiri apa yang dipelajari dengan menggunakan
metode discovery.
Bagi peneliti
Memperoleh pengetahuan sekaligus keterampilan dalam melakukan
penelitian dan wawasan tentang peningkatan proses pembelajaran
inovatif.