T1 132009030 BAB III

(1)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan sebuah veriabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Dalam penelitian ini diupayakan memastikan signifikansi hubungan antara konformitas dengan kemandirian siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga.

3.2Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,2011). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga.

Tabel 3.1

Populasi siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga

KELAS JUMLAH SISWA

XI IPA 1 34

XI IPA 2 34

XI IPA 3 33

XI IPS 1 37

XI IPS 2 38


(2)

29

XI IPS 4 38

XI IPS 5 37

XI Bahasa 24

Jumlah 311

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011) sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dengan alasan kerena setiap individu yang menjadi populasi penelitian memiliki kedudukan dan kriteria yang sama yakni kelas XI dalam sekolah yang sama, sehingga setiap sampel memilki peluang yang sama dalam populasi. Jadi sampel penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga sebanyak 311 orang siswa.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh hasil informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (Arikunto,1998) variabel bebas dalam penelitian ini adalah konformitas teman sebaya (X).

2. Variabel Terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Arikunto,1998). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemandirian (Y).


(3)

30 3.4Definisi Operasional

1. Konformitas teman sebaya

Konformitas adalah seseorang yang menampilkan perilaku tertentu karena setiap orang lain menampilkan perilaku tersebut (Sears, dkk 1999). Konformitas teman sebaya dalam penelitian ini terdiri dari tiga aspek yaitu kekompakan, kesepakatan, dan ketaatan.

2. Kemandirian

Kemandirian atau autonomy merupakan sikap seseorang yang diperoleh melalui tahap-tahap perkembangan. Seseorang yang mandiri adalah individu yang mampu membuat rencana-rencana untuk bertindak di masa sekarang dan masa mendatang secara mandiri, tidak bergantung kepada orang tua dan orang dewasa lainnya (Havighurst, 1972). Kemandirian dalam penelitian ini terdiri dari aspek intelektual, aspek emosi, aspek sosial, dan aspek ekonomi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Konformitas Teman Sebaya

Konformitas teman sebaya diukur menggunakan skala konformitas teman sebaya dari Jennifer L. Hernandez (1999) yang dimodifikasi oleh peneliti. Skala konformitas teman sebaya disusun berdasarkan aspek-aspek konformitas teman sebaya dari Sears, dkk (1999) yaitu kekompakan, kesepakatan, dan ketaatan. Skala konformitas teman sebaya memiliki empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Kisi-kisi skala konformitas teman sebaya dijabarkan dalam tabel 3.2 sebagai berikut:


(4)

31 Tabel 3.2

Kisi-kisi skala konformitas teman sebaya

Konsep Sub Konsep Indikator Item No Item

F Un

Konformitas adalah seseorang yang menampilkan perilaku tertentu karena setiap orang lain menampilkan perilaku tersebut (Sears, dkk 1999).

Kekompakan Penyesuaian diri terhadap kelompok teman sebaya Perhatian terhadap kelompok teman sebaya

Saya selalu terlihat kompak bila berkumpul dengan teman saya Saya sangat berperan/menonjol dalam kelompok saya Saya cenderung untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok teman sebaya Saya merasa tidak tertekan bila melakukan sesuatu diluar keinginan teman kelompok saya Saya memberikan ide tempat jalan-jalan kepada teman saya

Saya selalu merasa diperhatikan oleh teman saya Saya selalu memperhatikan penampilan teman-teman saya Saya ingin tampil beda dari teman saya 10 18 20 8 11 19 2 5

Kesepakatan Kepercayaan terhadap kelompok

Bila saya bingung dalam memilih pakaian yang


(5)

32 teman sebaya

Persamaan/k eterikatan pendapat dalam kelompok teman sebaya

dikenakan, maka saya cenderung bertanya pada teman saya Saya menuruti pendapat teman saya dari pada pendapat orang lain Saya setuju dengan pendapat teman-teman bahkan jika itu bukan sesuatu yang saya yakini Pendapat teman-teman lebih penting daripada pendapat saya sendiri Saya enggan menceritakan hal-hal pribadi saya kepada teman-teman saya Walupun berbeda pemikiran dengan teman, tetapi saya tetap memberikan pendapat saya Saya merasa nyaman ketika pendapat saya sesuai dengan teman-teman Saya memutuskan tempat yang akan dituju bila ingin jalan-jalan bersama teman

Saya menolak saran-saran dari teman

14

23

1

9

6

12 15


(6)

33 Penyimpanga n pendapat kelompok teman sebaya

Saya mengambil keputusan sendiri Saya mengambil keputusan sendiri tanpa dipengaruhi teman

Terkadang saya tidak sependapat dengan teman saya

7

17

Ketaatan Harapan orang lain

Tekanan karena hukuman atau ancaman

Saya berterus terang, bila saya dimintai pendapat oleh teman saya Saya ingin berpenampilan seperti teman-teman saya

Saya tidak berharap teman-teman memperhatikan saya

Saya selalu mengikuti

peraturan yang ada agar sesuai dengan teman-teman saya

13

21

22 16

2. Variabel Kemandirian

Kemandirian diukur menggunakan skala kemandirian (autonomy scale) dari Kurtines (1978) yang dimodifikasi oleh peneliti. Skala kemandirian disusun berdasarkan aspek-aspek kemandirian dari Havighurst (1972) yang terdiri dari kemandirian intelektual, kemandirian emosi, kemandirian sosial, dan kemandirian ekonomi. Skala kemandirian memiliki dua alternatif jawaban yaitu YA atau TIDAK. Kisi-kisi skala kemandirian dijabarkan dalam tabel 3.3 sebagai berikut:


(7)

34 Tabel 3.3

Kisi-kisi skala kemandirian

Konsep Sub Konsep Indikator Item No Item

F Un

Kemandiria n atau autonomy merupakan sikap individu yang diperoleh selama masa perkemban gan. Kemandiria n seseorang diperoleh melalui tahap-tahap perkemban gan. Seseorang yang mandiri adalah orang yang telah mencapai kemandiria n personal atau pribadi, mencapai kemandiria n emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya, dan mencapai jaminan kemandiria n ekonomi (Havighurst Kemandirian Intelektual Merujuk pada kemampuan berpikir, menalar, memahamai beragam kondisi, situasi, dan gejala-gejala masalah sebagai dasar usaha mengatasi masalah. Sebelum saya melakukan sesuatu, saya mencoba mempertimbangkan bagaimana teman-temanku akan memberikan reaksi mereka.

Saya akui saya mencoba melihat apa yang dipikirkan orang lain sebelum aku mengambil sikap.

Saya sering berpikir menganai bagaimana penampilanku dan kesan apa yang dimiliki orang lain terhadapku. Saya suka membuat keputusan sesuai dengan pilihanku sendiri. Saya ingin mendeskripsikan diriku sebagai kepribadian yang cukup “kuat”. Saya memiliki kecenderungan mudah menyerah dengan masalah-masalah yang sulit. Sulit bagiku untuk membuat keputusan. Saya tidak bisa membuat keputusan 8 9 10 21 11 5 22 17


(8)

35

1972). mengenai banyak

hal. Kemandirian Emosi Menunjukkan kemampuan individu untuk mengelola serta mengendalika n emosi dan reaksinya, dengan tidak tergantung secara emosi kepada orang tua.

Orang lain dapat mengubah pemikiranku

meskipun saya sudah berpendirian tetap. Saya bisa menjadi sangat gugup jika ada seorang melihat kearahku.

Kritik atau cercaan membuatku sangat tidak nyaman. Saya merasa malu atas diriku sendiri. Saya tipe orang yang lebih baik jika dia tidak mempercayai siapapun.

Meskipun saya yakin tidak salah, tetapi saya mengalah karena saya tidak mau menjadi penyebab masalah. Jujur itu sangat baik. Saya benar-benar percaya pada diriku sendiri. 3 19 1 2 6 20 15 16 Kemandirian Sosial Berkenaan dengan kemampuan untuk berani secara aktif membina relasi sosial,namun tidak tergantung pada kehadiran orang lain di sekitarnya.

Saya tidak takut masuk keruangan sendirian dimana banyak orang telah berkumpul di dalam dans aling bercakap-cakap.

Saya tahu kapan menyenangkan diri sendiri dan kapan menyenangkan orang lain.

4


(9)

36

Saya suka kebebasan dan tidak ingin terikat.

Saya tidak benar-benar peduli apakah orang lain

menyukaiku atau tidak.

Bagiku memiliki teman dan kehidupan sosial adalah penting. Saya merasa gugup jika aku harus bertemu banyak orang.

Saya bisa menjadi sangat senang tanpa adanya seorang temanpun.

23

14

13

7

12

Kemandirian Ekonomi

Menunjukkan kemandirian dalam hal mengatur ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan ekonomi.

Saya selalu berusaha mencari penghasilan sendiri dan tidak bergantung pada orang tua. Saya ingin menerapkan pola hidup hemat. Menabung sangat penting demi masa depan.

Saya termasuk orang yang boros.

25

24

26

27

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Perhitungan Validitas

Suatu item dikatakan valid apabila item tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut


(10)

37

(Azwar, 2000). Validitas item dianalisis dengan Corrected Item Total Correlation yang menurut Ali (1984) dapat dikatakan valid jika r ≥ 0, 20 dengan kategori sebagai berikut:

0,00-0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,21-0,40 : validitas rendah

0,41-0,60 : validitas sedang 0,61-0,80 : validitas tinggi 0,81-1,00 : validitas sempurna

Berdasarkan uji validitas item skala konformitas teman sebaya yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: tidak ada item yang memiliki koefisien Corrected item to total correlation antara 0,0 – 0,20. Ada 6 item yang memiliki koefisien Corrected item to total correlation antara 0,21 – 0,40. Ada 12 item yang memiliki koefisien Corrected item to total correlation antara 0,41 – 0,60. Ada 5 item yang memiliki koefisien Corrected item to total correlation antara 0,61 – 0,80. Dengan demikaian semua item dapat dikatakan valid.

Sedangkan untuk uji validitas item skala kemandirian didapatkan hasil sebagai berikut: tidak ada item yang memiliki koefisien Corrected item to total correlation antara 0,0 – 0,20. Terdapat 14 item yang memiliki koefisien Corrected item to total correlation antara 0,21 – 0,40. Ada 7 item yang memiliki koefisien Corrected item to total correlation antara 0,41 – 0,60. Ada 6 item yang memiliki koefisien Corrected item to total correlation antara 0,61 – 0,80. Dengan demikaian semua item dapat dikatakan valid.

2. Perhitungan Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau keajegan jawaban responden terhadap pernyataan dalam instrument digunakan teknik Cronbach’s


(11)

38

alpa dengan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut:

α > 0,9 = Sangat bagus (excellent) α > 0,8 = Bagus (good)

α > 0,7 = Dapat diterima (acceptable)

α > 0,6 = Dapat dipertanyakan (questionable) α > 0,5 = Jelek (poor)

α < 0,5 = Tidak dapat diterima (unacceptable) Tabel 3.4

Reliabilitas skala konformitas teman sebaya

Tabel 3.6 reliabilitas skala konformitas teman sebaya diperoleh angka koefisien Alpha = 0,895. Menurut George dan Mallery (1995) termasuk dalam kategori Bagus (good). Maka dari itu, skala konformitas teman sebaya yang disusun oleh Jennifer L. Fernandez (1999) dapat digunakan.

Tabel 3.5

Reliabilitas skala kemandirian

Tabel 3.7 reliabilitas skala kemandirian diperoleh angka koefisien Alpha = 0,887. Menurut George dan Mallery (1995) termasuk dalam kategori Bagus (good). Maka dari itu, skala kemandirian yang disusun oleh Kurtines (1978) dapat digunakan.

Cronbach's

Alpha N of Items

.895 23

Cronbach's

Alpha N of Items


(12)

39 3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan korelasi. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kendal tau-b. Teknik analisis kendal tau-b digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau rangking (Sugiyono, 2011). Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0 fersi windows.


(1)

34

Tabel 3.3

Kisi-kisi skala kemandirian

Konsep Sub Konsep Indikator Item No Item

F Un Kemandiria

n atau autonomy merupakan sikap individu yang diperoleh selama masa perkemban gan. Kemandiria n seseorang diperoleh melalui tahap-tahap perkemban gan. Seseorang yang mandiri adalah orang yang telah mencapai kemandiria n personal atau pribadi, mencapai kemandiria n emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya, dan mencapai jaminan kemandiria n ekonomi (Havighurst Kemandirian Intelektual Merujuk pada kemampuan berpikir, menalar, memahamai beragam kondisi, situasi, dan gejala-gejala masalah sebagai dasar usaha mengatasi masalah. Sebelum saya melakukan sesuatu, saya mencoba mempertimbangkan bagaimana teman-temanku akan memberikan reaksi mereka.

Saya akui saya mencoba melihat apa yang dipikirkan orang lain sebelum aku mengambil sikap.

Saya sering berpikir menganai bagaimana penampilanku dan kesan apa yang dimiliki orang lain terhadapku. Saya suka membuat keputusan sesuai dengan pilihanku sendiri. Saya ingin mendeskripsikan diriku sebagai kepribadian yang cukup “kuat”. Saya memiliki kecenderungan mudah menyerah dengan masalah-masalah yang sulit. Sulit bagiku untuk membuat keputusan. Saya tidak bisa membuat keputusan 8 9 10 21 11 5 22 17


(2)

35

1972). mengenai banyak

hal. Kemandirian Emosi Menunjukkan kemampuan individu untuk mengelola serta mengendalika n emosi dan reaksinya, dengan tidak tergantung secara emosi kepada orang tua.

Orang lain dapat mengubah pemikiranku

meskipun saya sudah berpendirian tetap. Saya bisa menjadi sangat gugup jika ada seorang melihat kearahku.

Kritik atau cercaan membuatku sangat tidak nyaman. Saya merasa malu atas diriku sendiri. Saya tipe orang yang lebih baik jika dia tidak mempercayai siapapun.

Meskipun saya yakin tidak salah, tetapi saya mengalah karena saya tidak mau menjadi penyebab masalah. Jujur itu sangat baik. Saya benar-benar percaya pada diriku sendiri. 3 19 1 2 6 20 15 16 Kemandirian Sosial Berkenaan dengan kemampuan untuk berani secara aktif membina relasi sosial,namun tidak tergantung pada kehadiran orang lain di sekitarnya.

Saya tidak takut masuk keruangan sendirian dimana banyak orang telah berkumpul di dalam dans aling bercakap-cakap.

Saya tahu kapan menyenangkan diri sendiri dan kapan menyenangkan orang lain.

4


(3)

36

Saya suka kebebasan dan tidak ingin terikat.

Saya tidak benar-benar peduli apakah orang lain

menyukaiku atau tidak.

Bagiku memiliki teman dan kehidupan sosial adalah penting. Saya merasa gugup jika aku harus bertemu banyak orang.

Saya bisa menjadi sangat senang tanpa adanya seorang temanpun.

23

14

13

7

12

Kemandirian Ekonomi

Menunjukkan kemandirian dalam hal mengatur ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan ekonomi.

Saya selalu berusaha mencari penghasilan sendiri dan tidak bergantung pada orang tua. Saya ingin menerapkan pola hidup hemat. Menabung sangat penting demi masa depan.

Saya termasuk orang yang boros.

25

24

26

27

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Perhitungan Validitas

Suatu item dikatakan valid apabila item tersebut mampu menjalankan fungsi

ukurnya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut


(4)

37

(Azwar, 2000). Validitas item dianalisis dengan Corrected Item Total Correlation

yang menurut Ali (1984

) dapat dikatakan valid jika r ≥ 0, 20 dengan kategori

sebagai berikut:

0,00-0,20

: dianggap tidak ada validitas

0,21-0,40

: validitas rendah

0,41-0,60

: validitas sedang

0,61-0,80

: validitas tinggi

0,81-1,00

: validitas sempurna

Berdasarkan uji validitas item skala konformitas teman sebaya yang

dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: tidak ada item yang memiliki

koefisien

Corrected item to total correlation

antara 0,0

0,20. Ada 6 item yang

memiliki koefisien

Corrected item to total correlation

antara 0,21

0,40. Ada 12

item yang memiliki koefisien

Corrected item to total correlation

antara 0,41

0,60. Ada 5 item yang memiliki koefisien

Corrected item to total correlation

antara 0,61

0,80. Dengan demikaian semua item dapat dikatakan valid.

Sedangkan untuk uji validitas item skala kemandirian didapatkan hasil

sebagai berikut: tidak ada item yang memiliki koefisien

Corrected item to total

correlation

antara 0,0

0,20. Terdapat 14 item yang memiliki koefisien

Corrected

item to total correlation

antara 0,21

0,40. Ada 7 item yang memiliki koefisien

Corrected item to total correlation

antara 0,41

0,60. Ada 6 item yang memiliki

koefisien

Corrected item to total correlation

antara 0,61

0,80. Dengan

demikaian semua item dapat dikatakan valid.

2. Perhitungan Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau keajegan jawaban

responden terhadap pernyataan dalam instrument digunakan teknik

Cronbach’s


(5)

38

alpa

dengan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas

instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery

(1995) sebagai berikut:

α

> 0,9

= Sangat bagus (

excellent

)

α

> 0,8

= Bagus (

good

)

α

> 0,7

= Dapat diterima (

acceptable

)

α

> 0,6

= Dapat dipertanyakan (

questionable

)

α

> 0,5

= Jelek (

poor

)

α

< 0,5

= Tidak dapat diterima (

unacceptable

)

Tabel 3.4

Reliabilitas skala konformitas teman sebaya

Tabel 3.6 reliabilitas skala konformitas teman sebaya diperoleh angka koefisien

Alpha = 0,895. Menurut George dan Mallery (1995) termasuk dalam kategori

Bagus (

good

). Maka dari itu, skala konformitas teman sebaya yang disusun oleh

Jennifer L. Fernandez (1999) dapat digunakan.

Tabel 3.5

Reliabilitas skala kemandirian

Tabel 3.7 reliabilitas skala kemandirian diperoleh angka koefisien Alpha =

0,887. Menurut George dan Mallery (1995) termasuk dalam kategori Bagus

(

good

). Maka dari itu, skala kemandirian yang disusun oleh Kurtines (1978) dapat

digunakan.

Cronbach's

Alpha

N of Items

.895

23

Cronbach's

Alpha

N of Items


(6)

39

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan korelasi. Analisis statistik

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

kendal tau-b.

Teknik analisis

kendal tau-b

digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua

variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau rangking (Sugiyono,

2011). Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program

SPSS 16.0

fersi windows.