PENDAHULUAN Prarancangan Pabrik Asam Laktat Dari Molases Dengan Proses Fermentasi Kapasitas 8.000 Ton/Tahun.
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Pendirian Pabrik
Di zaman yang semakin berkembang dan modern ini, Indonesia perlu lebih meningkatkan taraf hidup bangsa yaitu dengan pembangunan dalam sektor industri. Salah satunya adalah pembangunan industri asam laktat dengan bahan dasar molases
Pembangunan industri asam laktat yang menghasilkan produk bahan baku ini sangat penting, karena dapat mengurangi jumlah impor asam laktat di Indonesia. Dengan adanya pembangunan pabrik asam laktat akan dapat mengurangi pengeluaran devisa negara untuk mengimpor asam laktat tersebut. Di samping itu dengan adanya pendirian pabrik asam laktat di Indonesia, dapat membuka lapangan kerja baru dan memacu pertumbuhan industry lainnya.
Kebutuhan asam laktat di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat bila dilihat dari semakin banyaknya industri yang menggunakan asam laktat. Beberapa industri yang menggunakan asam laktat seperti industri farmasi, makanan dan minuman serta digunakan sebagai bahan baku pembuatan poly lactic acid. Maka dari itu dengan pendirian pabrik asam laktat ini akan membantu memenuhi kebutuhan asam laktat di Indonesia.
1.2Kapasitas Pabrik
Dalam pemilihan kapasitas produksi pabrik asam laktat ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.2.1 Proyeksi Kebutuhan Asam Laktat
Kebutuhan asam laktat di Indonesia jumlahnya semakin bertambah tiap tahunnya, sehingga untuk memenuhinya diperlukan impor dari luar negeri. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik mengenai data ekspor impor asam laktat di Indonesia tahun (2008-2012) seperti ditunjukkan pada Tabel 1 (BPS, 2012)
(2)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
2
Tabel 1. Data Ekspo Impor Asam Laktat
Ekspor Impor
Tahun Jumlah Tahun Jumlah
2004 165724 2004 919475
2005 0 2005 1240507
2006 8 2006 1383290
2007 102 2007 1367995
2008 19189 2008 1670436
2009 52063 2009 1734310
2010 2660 2010 2296089
2011 475 2011 2452642
2012 10053 2012 3159633
Tabel Perkiraan Analisa Regresi Linier
Tahun n Index (X) Konsumsi (kg/tahun) (Y) X² XY
2004 1 -4 753.751 16 -3.015.004
2005 2 -3 1.240.507 9 -3.721.521
2006 3 -2 1.383.282 4 -2.766.564
2007 4 -1 1.367.893 1 -1.367.893
2008 5 0 1.651.247 0 0
2009 6 1 1.682.247 1 1.682.247
2010 7 2 2.293.429 4 4.586.858
2011 8 3 2.452.167 9 7.356.501
2012 9 4 3.149.580 16 12.598.320
∑ 0 15.974.103 60 15.352.944
= 1.774.900,333 = 255.882,4
Tabel Proyeksi Kebutuhan Asam Laktat
Tahun Index Tahun (X) Konsumsi (kg/tahun) (Y)
2013 5 3.054.312,33
2014 6 3.310.194,73
2015 7 3.566.077,13
2016 8 3.821.959,53
2017 9 4.077.841,93
(3)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
3
Dari perhitungan regresi dengan data ekspor, impor dan kebutuhan asam laktat maka diperoleh kapasitas produksi sebesar 8.000 ton/tahun.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pemilihan kapasitas dalam prarancangan pabrik asam laktat ini adalah:
a. Memenuhi kebutuhan asam laktat dalam negeri.
b. Mengurangi jumlah impor asam laktat, sehingga dapat mengurangi biaya belanja dalam negeri.
c. Menambah devisa Negara dengan mengekspor asam laktat.
1.3Lokasi Pabrik
Letak geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan perusahaan. Beberapa faktor dapat menjadi acuan dalam menentukan lokasi pabrik, antara lain: penyediaan bahan baku, pemasaran produk, transportasi dan tenaga kerja. Berdasarkan tinjauan tersebut maka lokasi pabrik asam laktat ini dipilih di Lampung, dengan pertimbangan sebagai berikut:
1.3.1 Penyediaan bahan baku
Bahan baku asam laktat yaitu molases dapat diperoleh dari perusahaan pabrik gula. Dalam prarancangan ini mengambil molases dari PG Gunung Madu Plantation di Lampung. Untuk bahan baku seperti asam sulfat dari PT. Metabisulphite Nusantara di Jawa Timur, kalsium hidroksida dan magnesium sulfat dari PT. Aneka Kimia Inti di Surabaya, diammonium fosfat dari PT. Sinar Kimia Utama di Surabaya, asam fosfat dari PT. Garuda Mas Lestari di Bandung
(4)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
4
sedangkan untuk lactobacillus delbrueckii, yeast dan malt dari distributor yang telah ditunjuk.
1.3.2 Letak Pabrik terhadap Daerah Pemasaran
Pemilihan letak pabrik asam laktat di daerah Lampung ini disebabkan karena lokasinya dekat dengan pabrik gula. Selain itu, untuk pemasarannya juga mudah, karena Lampung merupakan kota besar.
1.3.3 Transportasi
Di daerah Lampung telah berdiri cukup banyak industri, jadi untuk transportasi disana cukup memadahi untuk distribusi produk maupun bahan baku.
1.3.4 Tenaga Kerja
Di daerah sekitar pendirian pabrik, terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun non formal dimana dari lembaga-lembaga itu dihasilkan banyak tenaga ahli maupun non ahli. Maka dari itu untuk mendapatkan tenaga kerja lebih mudah.
1.3.5 Utilitas
Utilitas yang diperlukan seperti air, bahan baku dan tenaga listrik dapat dipenuhi. a. Penyediaan air, diperoleh dari sungai sekitar kawasan pabrik
b. Penyediaan tenaga listrik, diperoleh dari PLN. 1.3.6 Kebijakan Pemerintah
Sekarang ini dijalankan sistem otonomi daerah sehingga perlu diperhitungkan jumlah pajak yang dipungut. Kemudahan pemerintah dalam hal perijinan pendirian pabrik dan pengembangannya juga harus diperhatikan.
1.3.7 Masyarakat
Pemikiran masyarakat mengenai perindustrian, baik dalam hal polusi atau limbah dan keuntungan yang diperoleh dari pendirian pabrik tersebut adalah terbukanya lapangan pekerjaan.
(5)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
5
1.4Tinjauan Pustaka
1.4.1 Macam-macam Proses Pembuatan Asam laktat
Asam laktat yang mempunyai rumus molekul CH3CHOHCOOH ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia dari Swedia bernama Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1780. Proses pembuatan asam laktat ini terdiri dari dua cara, yaitu proses sintesis kimia dan proses fermentasi.
1. Proses Sintesis Kimia
Dalam proses ini terjadi reaksi antara hidrogen sianiada dengan asetaldehide yang menghasilkan lactonitrile. Reaksi ini berlangsung dalam fase cair dengan tekanan tinggi. lactonitrile yang diperoleh kemudian di recovery dengan alat destilasiuntuk memurnikan. Setelah itu dilakukan hidrolisis asam sulfat atau asam klorida untuk menghasilkan asam laktat dan garam ammonium. Asam laktat yang dihasilkan, lalu diesterifikasi dengan metanol dan menjadi metil laktat. Metil laktat tersebut lalu dihidrolisis dengan air, menghasilkan asam laktat dan metanol yang selanjutnya dilakukan recycle.
Berikut reaksi yang terjadi dalam proses sintesis : - Penambahan sianida
katalis
CH3CHO + HCN CH3CHOHCN ………...(1) asetaldehide hidrogen sianida lactonitrile
- Hidrolisis Asam Sulfat
CH3CHOHCN + H2O + ½ H2SO4 CH3CHOHCOOH + ½ (NH4)2SO4 ..(2)
lactonitrile air asam sulfat asam laktat ammonium sulfat
- Esterifikasi
CH3CHOHCOOH + CH3OH CH3CHOHCOOCH3 + H2O …………..(3) asam laktat methanol metil laktat air
- Hidrolisis oleh air
CH3CHOHCOOCH3 + H2O CH3CHOHCOOH + CH3OH …………..(4) metil laktat air asam laktat methanol
(6)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
6
Seperti pada proses sintesis, dalam proses fermentasi juga terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut (Narayanan et al, 2004):
- Tahap fermentasi
fermentasi
C6H12O6 + Ca(OH)2 (2CH3CHOHCOO-)Ca + 2H2O …………...(5) molasses kalsium hidroksida kalsium laktat air
- Tahap penambahan H2SO4
(2CH3CHOHCOO-)Ca + H2SO4 2CH3CHOHCOOH + CaSO4……….(6) kalsium laktat asam sulfat asam laktat kalsium Sulfat 1.4.2 Pemilihan Proses
Dalam prarancangan pabrik ini dipilih proses fermentasi dalam pembuatan asam laktat, dengan alasan sebagai berikut:
- Bahan baku (molasses) mudah diperoleh dan ketersediaannya melimpah. - Prosesnya berlangsung pada tekanan dan suhu rendah.
- Proses produksi berlangsung sederhana. - Yield yang dihasilkan 97% (Wee Y.J, 2006) 1.4.3 Kegunaan Produk
- Industri makanan dan minuman Sebagai pengatur pH dan penambah rasa.
- Komponen utama pembuatan biopolimer Poly Lactic Acid (PLA). - Industri farmasi
Sebagai pengatur pH, dan larutan dialisis. (Wee Y.J, 2006) 1.4.4 Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan Produk 1.4.4.1 Bahan Baku
1. Molases a. Sifat fisika
Rumus : C17-18H26-27O10N
Bentuk : cairan kental berwarna cokelat kehitaman
Titik didih : 107°C
(7)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
7
Kelarutan dalam air : sangat larut
pH : 5,1
Titik beku : -18oC
Komposisi utama (Data Molasses PG Gunung Madu Plantation Lampung Tengah)
sukrosa : 38,94%
glukosa : 14,43%
fruktosa : 16,75%
abu : 11,06%
air : 18,82%
- Sifat kimia
Banyak mengandung karbohidrat sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku fermentasi alkohol atau fermentasi lain. (Saputro T, 2014)
2. Sukrosa - Sifat fisika
Rumus molekul : C12H22O11.
Berat molekul : 342,3 g/mol.
Berbentuk : kristal.
Rasa : manis.
kelarutan : 179 g/100 mL (0°C)
Melting point : 170°C
- sifat kimia
sukrosa dapat dioksidasi dengan KMnO4, HNO3 dan peroksida.
Sukrosa dapat dihidrolisis secara enzimatis yang menghasilkan glukosa dan fruktosa. (Perry and Green 7th ed, 1999) 3. Glukosa
- Sifat fisika
Rumus molekul : C6H12O6
Berat molekul : 180,16 g/mol
Titik leleh : 146°C
(8)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
8
- Sifat kimia
Glukosa lebih mudah larut dalam air daripada sukrosa, selain itu glukosa juga larut dalam etanol dan eter. (Chen and Chou, 1993) b.Bahan Baku Penunjang
1. Air
- Sifat fisika
Rumus Molekul : H2O
Massa Molar : 18,0153 g/mol
Densitas : 999,793 kg/m³ (273,15 K)
Titik Didih : 100°C
- Sifat kimia
Air merupakan pelarut universal karena dapat melarutkan berbagai zat kimia. (Perry and Greeen 7th ed, 1999) 2. Asam Sulfat
- Sifat fisika (data dari PT. Metabisulphite Nusantara):
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98,08 g mol-1 Titik leleh (°C) : 10,49°C
Kadar : 40-60%
Sifat kimia
1. Dengan basa membentuk garam dan air.
Reaksi : H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + H2O………(7) 2. Dengan alkohol membentuk eter dan air.
Reaksi : 2C2H5OH + H2SO4 C2H5OC2H5 + H2O + H2SO4………(8) (Perry and Green 7th ed, 1999) 3. Kalsium Hidroksida Ca(OH)2
- Sifat fisika (data dari PT. Aneka Kimia Inti):
Wujud : padatan
Rumus Molekul : Ca(OH)2
(9)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
9
Kelarutan : 0,185 g/100 mL (0°C)
Kadar : 70%
- Sifat kimia
Ketika dipanaskan sampai suhu 510°C akan terdekomposisi menjadi kalsium oksida dan air.
Ca(OH)2 CaO + H2O………(9) kalsium hidroksida kalsium oksida air
(Perry and Green 7th ed, 1999)
4. Lactobacillus delbrueckii
- Sifat fisika
Wujud : padatan
Spesies : Lactobacillus delbrueckii Berat Molekul : 25,5 g mol-1
Densitas : 3340 kg m-3
Titik didih : 333,56°C
- Sifat kimia
Dapat mengubah karbohidrat menjadi Asam Laktat dan bekerja optimal pada suhu
46°C.
5. Malt - Sifat fisika
Wujud : padatan
Berat molekul : 416,189 g mol-1
Densitas : 4761 kg m-3
Titik didih : 2183,87°C 6. Yeast
- Sifat fisika
Wujud : padatan
Berat molekul : 23,9 g mol-1
Densitas : 4376 kg m3
(10)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
10
7. Diammonium fosfat
- Sifat fisika (dari data PT. Sinar Kimia Utama):
Wujud : padatan
Rumus molekul : (NH4OH)2PO4
Berat molekul : 132,06 g mol-1
Kelarutan : 131 g/100 mL (15°C)
Kemurnian : 98%
- Sifat kimia
Ion ammonium akan terkonversi menjadi ammonium pada pH tinggi.
(Perry and Green 7th ed, 1999) 8. Magnesium sulfat
- Sifat fisika (dari data PT. Aneka Kimia Inti):
Wujud : padatan
Rumus molekul : MgSO4
Berat molekul : 120,37 g mol-1
Kadar : 99%
Titik leleh : 1185°C
Kelarutan dalam air : 26,9 g/100 ml (0°C) - Sifat kimia
Kelarutan dalam air sangat tinggi.
Jenis anhidrat memiliki sifat higroskopis yang kuat.
(Perry and Green 7th ed, 1999) 9. Asam fosfat
- Sifat fisika (dari data PT. Garuda Mas Lestari):
Wujud : cair
Rumus molekul : H3PO4
Berat molekul : 98 g mol-1
Kadar : 85%
(11)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
11
- Sifat kimia
Asam fosfat akan terdekomposisi jika kontak dengan alcohol, aldehid, sianida, keton, ester dan sulfida. (Perry and Green 7th ed, 1999) c. Produk
1. Asam Laktat - Sifat fisika
Wujud : Cairan
Rumus Molekul : CH3CHOHCOOH
Berat Molekul : 90,079 g mol-1
Specific gravity : 1,249
Titik didih : 122°C
Titik lebur : 16,8°C
- Sifat kimia
Larut dalam air dingin dan lebih larut dalam air daripada pelarut lainnya. (Perry and Green 7th ed, 1999) 2. Kalsium Sulfat
- Sifat fisika
Wujud : padatan putih
Rumus Molekul : CaSO4
Berat Molekul : 136,14 g/mol
Specific grafity : 2,96
Titik lebur : 1450°C
Kelarutan : 0,298 g/100 g H2O pada 20°C. - Sifat kimia
Pemanasan pada suhu 100°C dan 150°C akan terjadi reaksi dehidrasi sampai 75% air yang terkandung di dalam struktur kimianya. Pada suhu 170°C digunakan dalam proses kalsinasi dalam industri. (Perry and Green 7thed, 1999)
(12)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
12
1.5 Tinjauan Proses secara Umum
Proses pembuatan Asam Laktat secara fermentasi ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap hidrolisis sukrosa, tahap fermentasi, dan tahap penambahan asam sulfat. Pada tahap hidrolisis ini ditambahkan yeast untuk membantu mengubah sukrosa menjadi glukosa. Proses ini dilakukan di dalam reaktor hidrolisis berlangsung pada kondisi suhu 40°C dan tekanan atmosfer. Selanjutnya, glukosa yang dihasilkan dari hidrolisis dilakukan fermentasi pada fermentor dengan penambahan bakteri lactobacillus delbrueckii dan berlangsung pada suhu antara 46°C tekanan atmosfer. Selain ditambahkan bakteri, dalam fermentor juga ditambahkan kalsium hidroksida agar terbentuk kalsium laktat. Kalsium laktat yang terbentuk kemudian di tambahkan asam sulfat sehingga menghasilkan asam laktat sebagai produk utama dan kalsium sulfat sebagai produk samping.
Reaksi (Narayanan et al, 2004): yeast
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6………..(10) sukrosa air glukosa fruktosa
C6H12O6 + Ca(OH)2 (2CH3CHOHCOO-)Ca + 2H2O…...(11) Glukosa kalsium hidroksida kalsium laktat air
(2CH3CHOHCOO-)Ca + H2SO4 2CH3CHOHCOOH + CaSO4……....(12) kalsium laktat asam sulfat asam laktat kalsium sulfat
(1)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
7 Kelarutan dalam air : sangat larut
pH : 5,1
Titik beku : -18oC
Komposisi utama (Data Molasses PG Gunung Madu Plantation Lampung Tengah)
sukrosa : 38,94%
glukosa : 14,43%
fruktosa : 16,75%
abu : 11,06%
air : 18,82%
- Sifat kimia
Banyak mengandung karbohidrat sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku fermentasi alkohol atau fermentasi lain. (Saputro T, 2014)
2. Sukrosa - Sifat fisika
Rumus molekul : C12H22O11.
Berat molekul : 342,3 g/mol.
Berbentuk : kristal.
Rasa : manis.
kelarutan : 179 g/100 mL (0°C)
Melting point : 170°C - sifat kimia
sukrosa dapat dioksidasi dengan KMnO4, HNO3 dan peroksida.
Sukrosa dapat dihidrolisis secara enzimatis yang menghasilkan glukosa dan fruktosa. (Perry and Green 7th ed, 1999)
3. Glukosa - Sifat fisika
Rumus molekul : C6H12O6
Berat molekul : 180,16 g/mol
Titik leleh : 146°C
(2)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
8 - Sifat kimia
Glukosa lebih mudah larut dalam air daripada sukrosa, selain itu glukosa juga larut dalam etanol dan eter. (Chen and Chou, 1993) b.Bahan Baku Penunjang
1. Air
- Sifat fisika
Rumus Molekul : H2O
Massa Molar : 18,0153 g/mol
Densitas : 999,793 kg/m³ (273,15 K)
Titik Didih : 100°C
- Sifat kimia
Air merupakan pelarut universal karena dapat melarutkan berbagai zat kimia. (Perry and Greeen 7th ed, 1999) 2. Asam Sulfat
- Sifat fisika (data dari PT. Metabisulphite Nusantara):
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98,08 g mol-1 Titik leleh (°C) : 10,49°C
Kadar : 40-60%
Sifat kimia
1. Dengan basa membentuk garam dan air.
Reaksi : H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + H2O………(7)
2. Dengan alkohol membentuk eter dan air.
Reaksi : 2C2H5OH + H2SO4 C2H5OC2H5 + H2O + H2SO4………(8)
(Perry and Green 7th ed, 1999)
3. Kalsium Hidroksida Ca(OH)2
- Sifat fisika (data dari PT. Aneka Kimia Inti):
Wujud : padatan
Rumus Molekul : Ca(OH)2
(3)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
9
Kelarutan : 0,185 g/100 mL (0°C)
Kadar : 70%
- Sifat kimia
Ketika dipanaskan sampai suhu 510°C akan terdekomposisi menjadi kalsium oksida dan air.
Ca(OH)2 CaO + H2O………(9)
kalsium hidroksida kalsium oksida air
(Perry and Green 7th ed, 1999)
4. Lactobacillus delbrueckii
- Sifat fisika
Wujud : padatan
Spesies : Lactobacillus delbrueckii Berat Molekul : 25,5 g mol-1
Densitas : 3340 kg m-3
Titik didih : 333,56°C
- Sifat kimia
Dapat mengubah karbohidrat menjadi Asam Laktat dan bekerja optimal pada suhu
46°C.
5. Malt - Sifat fisika
Wujud : padatan
Berat molekul : 416,189 g mol-1
Densitas : 4761 kg m-3
Titik didih : 2183,87°C 6. Yeast
- Sifat fisika
Wujud : padatan
Berat molekul : 23,9 g mol-1
Densitas : 4376 kg m3
(4)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
10 7. Diammonium fosfat
- Sifat fisika (dari data PT. Sinar Kimia Utama):
Wujud : padatan
Rumus molekul : (NH4OH)2PO4
Berat molekul : 132,06 g mol-1
Kelarutan : 131 g/100 mL (15°C)
Kemurnian : 98%
- Sifat kimia
Ion ammonium akan terkonversi menjadi ammonium pada pH tinggi.
(Perry and Green 7th ed, 1999)
8. Magnesium sulfat
- Sifat fisika (dari data PT. Aneka Kimia Inti):
Wujud : padatan
Rumus molekul : MgSO4
Berat molekul : 120,37 g mol-1
Kadar : 99%
Titik leleh : 1185°C
Kelarutan dalam air : 26,9 g/100 ml (0°C) - Sifat kimia
Kelarutan dalam air sangat tinggi.
Jenis anhidrat memiliki sifat higroskopis yang kuat.
(Perry and Green 7th ed, 1999) 9. Asam fosfat
- Sifat fisika (dari data PT. Garuda Mas Lestari):
Wujud : cair
Rumus molekul : H3PO4
Berat molekul : 98 g mol-1
Kadar : 85%
(5)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
11 - Sifat kimia
Asam fosfat akan terdekomposisi jika kontak dengan alcohol, aldehid, sianida, keton, ester dan sulfida. (Perry and Green 7th ed, 1999)
c. Produk 1. Asam Laktat - Sifat fisika
Wujud : Cairan
Rumus Molekul : CH3CHOHCOOH
Berat Molekul : 90,079 g mol-1
Specific gravity : 1,249
Titik didih : 122°C
Titik lebur : 16,8°C
- Sifat kimia
Larut dalam air dingin dan lebih larut dalam air daripada pelarut lainnya. (Perry and Green 7th ed, 1999) 2. Kalsium Sulfat
- Sifat fisika
Wujud : padatan putih
Rumus Molekul : CaSO4
Berat Molekul : 136,14 g/mol
Specific grafity : 2,96
Titik lebur : 1450°C
Kelarutan : 0,298 g/100 g H2O pada 20°C.
- Sifat kimia
Pemanasan pada suhu 100°C dan 150°C akan terjadi reaksi dehidrasi sampai 75% air yang terkandung di dalam struktur kimianya. Pada suhu 170°C digunakan dalam proses kalsinasi dalam industri. (Perry and Green 7thed, 1999)
(6)
Pendahuluan
Nia Fitria D 500 090 001
U niversitas M uhammadiyah Surakarta
Prarancangan Pabrik Asam L aktat dari M olases dengan Proses Fermentasi
K apasitas 8.000 ton/ tahun
12
1.5 Tinjauan Proses secara Umum
Proses pembuatan Asam Laktat secara fermentasi ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap hidrolisis sukrosa, tahap fermentasi, dan tahap penambahan asam sulfat. Pada tahap hidrolisis ini ditambahkan yeast untuk membantu mengubah sukrosa menjadi glukosa. Proses ini dilakukan di dalam reaktor hidrolisis berlangsung pada kondisi suhu 40°C dan tekanan atmosfer. Selanjutnya, glukosa yang dihasilkan dari hidrolisis dilakukan fermentasi pada fermentor dengan penambahan bakteri lactobacillus delbrueckii dan berlangsung pada suhu antara 46°C tekanan atmosfer. Selain ditambahkan bakteri, dalam fermentor juga ditambahkan kalsium hidroksida agar terbentuk kalsium laktat. Kalsium laktat yang terbentuk kemudian di tambahkan asam sulfat sehingga menghasilkan asam laktat sebagai produk utama dan kalsium sulfat sebagai produk samping.
Reaksi (Narayanan et al, 2004): yeast
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6………..(10)
sukrosa air glukosa fruktosa
C6H12O6 + Ca(OH)2 (2CH3CHOHCOO-)Ca + 2H2O…...(11)
Glukosa kalsium hidroksida kalsium laktat air
(2CH3CHOHCOO-)Ca + H2SO4 2CH3CHOHCOOH + CaSO4……....(12)