PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn.J Dengan Gangguan Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri Dan Pakaian/Berhias Di Ruangan Abimanyu RSJ Daerah Surakarta.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa menurut undang-undang no 3 tahun 1966 adalah suatu
kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional
yang optimal dari seseorang dan perkembangn itu selaras dengan keadaan
orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat yang harmonis dan
memperhatikan segi kehidupan manusia dan cara berhubungan dengan orang
lain.
Menurut Azwar dalam Yosep (2011), jumlah penderita gangguan
kesehatan jiwa di masyarakat yang sangat tinggi, yakni satu dari empat
penduduk Indonesia menderita kelainan jiwa dari rasa cemas, depresi, stress,
penyalahgunaan obat, kenakalan remaja sampai skizofrenia. Berdasarkan data
statistik, angka penderita gangguan jiwa secara global, dari sekitar 450 juta
orang yang mengalami gangguan mental, sekitar satu juta orang diantaranya
meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Angka ini lumayan kecil jika
dibandingkan dengan upaya bunuh diri dari penderita kejiwaan yang
mencapai 20 juta jiwa setiap tahunnya.
Menurut Ahmad dalam Sujono R dan Teguh (2013), kesehatan jiwa saat
ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap negara termasuk

Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknik informasi
memberikan dampak terhadap nilai – nilai sosial dan, budaya pada

1

2

masyarakat. Tidak semua orang mempunyai kemampuan yang sama untuk
menyesuaikan dengan berbagai perubahan, serta mengelola konflik dan stres
tersebut (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dan Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan, 2007).
Berdasarkan paradigma sehat yang dicanangkan Departemen Kesehatan
yaitu lebih menekankan upaya proaktif melakukan pencegahan dari pada
menunggu rumah sakit kini orientas upaya kesehatan jiwa lebih pada
pencegahan (preventif) dan promotif (Wahyuni dalam Yosep. I, 2011).
Menurut World Health Organization (WHO), 25% dari penduduk dunia
pernah menderita masalah kesehatan jiwa, 1% diantaranya adalah gangguan
jiwa berat. Di Indonesia rata – rata penderita gangguan jiwa berat seperti
halusinasi, ilusi, waham, gangguan proses pikir, kemampuan berpikir, serta
tingkah laku aneh, misalnya agresivitas atau katatonik di setiap provinsi

sebesar 14,3 % sedangkan di jawa tengah penderita gangguan jiwa berat
sebesar 2,3% (Riset Kesehatan Dasar, 2013)
Berdasarkan hasil laporan rekam medik (RM) RSJD, didapatkan data
dari bulan januari - februari 2014 tercatat jumlah pasien rawat inap 403 orang.
Sedangkan jumlah kasus yang adapada semua pasien baik rawat inap maupun
rawat jalan yang masuk 13.904 orang di RSJD Surakarta.sedangkan dari data
di ruang abimanyu pada bulan februari 2014, pasien dengan gangguan defisit
perawatan diri menduduki peringkat kedua dengan jumlah pasien 102 dari 820
pasien yang masuk di ruang abimanyu RSJD Surakarta.

3

Situasi lingkungan mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri sehingga muncul masalah baru yaitu Defisit Perawatan Diri,
menurut survey yang saya lakukan di RSJD Surakarta hampir semua pasien
halusinasi yang mengalami gangguan jiwa di ruang abimanyu mengalami
gangguan Defisit Perawatan Diri
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih
rinci tentang Asuhan Keperawatan dengan gangguan Defisit Perawatan Diri di
ruang Abimanyu, Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka Penulis merumuskan
bagaimanakah penatalaksanaan asuhan keperawatan pada Tn. J dengan
masalah utama defisit perawatan diri : kebersihan diri dan pakaian/berhias di
ruang Abimanyu Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

C. Tujuan Laporan Kasus
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Tujuan umum :
Mampu melakukan Asuhan keperawatan secara komprehensif pada
klien Tn. J dengan gangguan defisit perawatan diri di ruang abimanyu
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

4

2. Tujuan khusus :
a. Penulis mampu melaksanakan pengkajian data pada klien dengan
masalah utama gangguan defisit perawatan diri : kebersihan diri dan
pakaian/berhias.

b. Penulis mampu menganalisa hasil pengkajian pada klien dengan
gangguan

defisit

perawatan

diri

:

kebersihan

diri

dan

pakaian/berhias.
c. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien
dengan gangguan defisit perawatan diri : kebersihan diri dan

pakaian/berhias.
d. Penulis mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien
dengan gangguan defisit perawatan diri : kebersihan diri dan
pakaian/berhias.
e. Penulis

mampu

mengimplementasikan

rencana

tindakan

keperawatan pada klien dengan gangguan defisit perawatan diri :
kebersihan diri dan pakaian/berhias.
f. Penulis mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada klien
dengan gangguan defisit perawatan diri : kebersihan diri dan
pakaian/berhias.


5

D. Manfaat Laporan Kasus
Laporan kasus ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Penulis dapat memperdalam pengetahuan tentang asuhan keperawatan
terkait defisit perawatan diri yang telah dilakukannya.
2. Penderita adalah dapat memaksimalkan kemampuanya untuk dapat
mengendalikan jiwanya sehingga dapat

sembuh

dari gangguan

kejiwaanya.
3. Rumah Sakit Jiwa Hasil tugas akhir/asuhan keperawatan ini dapat di
jadikan sebagai salah satu bahan acuan dalam menentukan kebijakan
operasional Rumah Sakit Jiwa agar mutu pelayanan keperawatan dapat di
tingkatkan.
4. Pembaca


hasil asuhan keperawatan ini semoga dapat sebagai

pengetahuan dan masukan dalam mengembangkan ilmu keperawatan di
masa yang akan datang.

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan Prioritas Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 70 45

Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri di RSJ Pemprovsu Medan

0 46 34

Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Defisit Perawatan Diri di RSJ Daerah Provsu Medan

73 496 52

Gambaran Peran Perawat dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pasien Gangguan Jiwa dengan Defisit Perawatan Diri di RSJ Pemprovsu Medan

16 183 74

Perbedaan Kemampuan Perawatan Diri Pre dan Post Strategi Pelaksanaan Komunikasi Defisit Perawatan Diri di Ruangan Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 58 107

Asuhan Keperawatan Pada Ny.E dengan Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 44 40

Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan prioritas masalah Defisit Perawatan Diri di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

7 90 53

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 83

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri 1. Definisi Defisit Perawatan Diri - Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan Prioritas Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 1 29

BAB II PENGELOLAAN KASUS 1.1. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri 1. Definisi Defisit Perawatan Diri - Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri di RSJ Pemprovsu Medan

1 0 24