Pendapat siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 mengenai hal-hal yang menyangkut seksualitas yang perlu dijelaskan oleh guru dan implikasinya terhadap usulan program pendidikan seksualitas di Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENDAPAT SISWA KELAS VI SD KANISIUS BACIRO JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 MENGENAI HAL-HAL YANG
MENYANGKUT SEKSUALITAS YANG PERLU DIJELASKAN OLEH
GURU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN PROGRAM
PENDIDIKAN SEKSUALITAS DI SEKOLAH DASAR
Ursulani Bonatiur Nainggolan
Universitas Sanata Dharma
2012
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk (1)
Mengungkap pendapat siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 mengenai hal-hal yang menyangkut seksualitas
yang perlu dijelaskan oleh guru, dan (2) Menyusun program pendidikan seksulitas
yang sesuai untuk siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah responden sebanyak 41 siswa.
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan
aspek-aspek seksualitas dengan 38 pernyataan. Data dianalisis dengan menggunakan
kategorisasi jenjang (ordinal) menurut Azwar. Pendapat siswa kelas VI SD Kanisius

Baciro Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 digolongkan menjadi lima
yaitu: tidak perlu, kurang perlu, cukup perlu, perlu, dan sangat perlu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh siswa (100 %) berpendapat bahwa
ada berbagai hal yang menyangkut seksualitas yang perlu dijelaskan oleh guru.
Berdasarkan kebutuhan siswa mengenai hal-hal yang menyangkut seksualitas yang
perlu dijelaskan oleh guru, peneliti menyusun program pendidikan seksualitas untuk
siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE OPINION OF THE SIXTH GRADE STUDENTS OF SD KANISIUS
BACIRO JOANNES BOSCO YOGYAKARTA IN 2012/2013 ACADEMIC
YEAR ON SEXUALITY MATTERS THAT NEED TO BE EXPLAINED
BY TEACHERS AND ITS IMPLICATIONS TOWARD
SEX EDUCATION PROGRAM IN
ELEMENTARY SCHOOL
By

Ursulani Bonatiur Nainggolan
Sanata Dharma University
2012
This research is a descriptive research which aims to (1) identify the opinion
of the sixth grade students of SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta in
2012/2013 academic year on sexuality matters that need to be explained by teachers,
(2) compose sex education program that is appropriate for the sixth grade students of
SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta.
The population of this research is the sixth grade students of SD Kanisius
Baciro Joannes Bosco Yogyakarta in 2012/2013 academic year which consist of 41
students. The instrument used in this research is a questionnaire which is composed
by the researcher herself according to sexuality aspects, consisting of 38 questions.
The data are analyzed using Azwar’s ordinal categorization. The opinion of the sixth
grade students of SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta in 2012/2013
academic year is categorixed into five opinions, namely unnecessary, less necessary,
necessary enough, necessary, and very necessary.
The result of the research indicates that the opinion of the whole students
(100%) agree that there are various matters on sexuality that need to be explained by
teachers. According to the needs of the students on sexuality matters that need to be
explained by teachers, the researcher composed sex education program for the sixth

grade students of SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAPAT SISWA KELAS VI SD KANISIUS BACIRO JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 MENGENAI HAL-HAL YANG
MENYANGKUT SEKSUALITAS YANG PERLU DIJELASKAN OLEH
GURU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN PROGRAM
PENDIDIKAN SEKSUALITAS DI SEKOLAH DASAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Ursulani Bonatiur Nainggolan
NIM : 081114007


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAPAT SISWA KELAS VI SD KANISIUS BACIRO JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 MENGENAI HAL-HAL YANG
MENYANGKUT SEKSUALITAS YANG PERLU DIJELASKAN OLEH
GURU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN PROGRAM
PENDIDIKAN SEKSUALITAS DI SEKOLAH DASAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Ursulani Bonatiur Nainggolan
NIM : 081114007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Tetapi jika aku hidup di dunia ini, itu bagiku bekerja memberi buah.
(Filipi 1: 21-22)

Skripsi ini kupersembahkan bagi:
Tuhanku Yesus Kristus,
Kedua orangtuaku,
Kedua saudaraku,
Rento Ari Nugroho, S.S,
Lion of Judah Cell Group

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Desember 2012
Penulis

Ursulani Bonatiur Nainggolan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas sanata Dharma
Yogyakarta:
Nama

: Ursulani Bonatiur Nainggolan


NIM

: 081114007

Demi perkembangan ilmu pengetahuanm saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul :
PENDAPAT SISWA KELAS VI SD KANISIUS BACIRO JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 MENGENAI HAL-HAL YANG
MENYANGKUT SEKSUALITAS YANG PERLU DIJELASKAN OLEH
GURU

DAN

IMPLIKASINYA

TERHADAP

USULAN


PROGRAM

PENDIDIKAN SEKSUALITAS DI SEKOLAH DASAR, beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada).
Dengan demikian, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
publikasi di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta
ijin maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 19 Desember 2012
Yang menyatakan,

Ursulani Bonatiur Nainggolan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRAK
PENDAPAT SISWA KELAS VI SD KANISIUS BACIRO JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 MENGENAI HAL-HAL YANG
MENYANGKUT SEKSUALITAS YANG PERLU DIJELASKAN OLEH
GURU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN PROGRAM
PENDIDIKAN SEKSUALITAS DI SEKOLAH DASAR
Ursulani Bonatiur Nainggolan
Universitas Sanata Dharma
2012
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk (1)
Mengungkap pendapat siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 mengenai hal-hal yang menyangkut seksualitas
yang perlu dijelaskan oleh guru, dan (2) Menyusun program pendidikan seksulitas
yang sesuai untuk siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah responden sebanyak 41 siswa.
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan
aspek-aspek seksualitas dengan 38 pernyataan. Data dianalisis dengan menggunakan
kategorisasi jenjang (ordinal) menurut Azwar. Pendapat siswa kelas VI SD Kanisius

Baciro Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 digolongkan menjadi lima
yaitu: tidak perlu, kurang perlu, cukup perlu, perlu, dan sangat perlu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh siswa (100 %) berpendapat bahwa
ada berbagai hal yang menyangkut seksualitas yang perlu dijelaskan oleh guru.
Berdasarkan kebutuhan siswa mengenai hal-hal yang menyangkut seksualitas yang
perlu dijelaskan oleh guru, peneliti menyusun program pendidikan seksualitas untuk
siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE OPINION OF THE SIXTH GRADE STUDENTS OF SD KANISIUS
BACIRO JOANNES BOSCO YOGYAKARTA IN 2012/2013 ACADEMIC
YEAR ON SEXUALITY MATTERS THAT NEED TO BE EXPLAINED
BY TEACHERS AND ITS IMPLICATIONS TOWARD
SEX EDUCATION PROGRAM IN
ELEMENTARY SCHOOL
By
Ursulani Bonatiur Nainggolan
Sanata Dharma University
2012
This research is a descriptive research which aims to (1) identify the opinion
of the sixth grade students of SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta in
2012/2013 academic year on sexuality matters that need to be explained by teachers,
(2) compose sex education program that is appropriate for the sixth grade students of
SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta.
The population of this research is the sixth grade students of SD Kanisius
Baciro Joannes Bosco Yogyakarta in 2012/2013 academic year which consist of 41
students. The instrument used in this research is a questionnaire which is composed
by the researcher herself according to sexuality aspects, consisting of 38 questions.
The data are analyzed using Azwar’s ordinal categorization. The opinion of the sixth
grade students of SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta in 2012/2013
academic year is categorixed into five opinions, namely unnecessary, less necessary,
necessary enough, necessary, and very necessary.
The result of the research indicates that the opinion of the whole students
(100%) agree that there are various matters on sexuality that need to be explained by
teachers. According to the needs of the students on sexuality matters that need to be
explained by teachers, the researcher composed sex education program for the sixth
grade students of SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas penyertaan dan perlindungan yang diberikan oleh Tuhan
Yesus Kristus sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi penulis. Penulisan skripsi ini
merupakan proses mengolah kemampuan akademik sekaligus proses mengolah diri.
Penulis banyak mendapatkan pelajaran berharga dari proses penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini membutuhkan proses yang lama. Penulis sadar bahwa
penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu, dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M.A sebagai dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan dukungan kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling yang telah memberikan ijin penelitian dan dukungan selama
penyelesaian skripsi.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku dosen Program Studi Bimbingan dan
Konseling yang memberikan dukungan dalam bentuk pemberian referensi
untuk penyelesaian skripsi ini.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Sr. Paulina Ping, S.Pd., OSU selaku Kepala Sekolah SD Maria Assumpta
Klaten yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan
uji coba di SD Maria Assumpta Klaten
5. Susana Sri Anggorowati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Baciro
Joannes Bosco Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan bagi penulis
untuk mengambil data di SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta.
6. Priska Wulan Oktavianti, S.Pd dan Robertus Cahyadi, S.Pd selaku guru
Bimbingan dan Konseling SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta
yang dengan kerelaan hati mendampingi penulis dalam penyusunan
kuesioner dan pengarahan kuesioner di SD Kanisius Baciro Joannes Bosco
Yogyakarta.
7. Siswa Kelas VI SD Maria Assumpta Klaten yang telah bersedia mengisi
kuesioner uji coba penelitian.
8. Siswa Kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta yang telah
bersedia mengisi kuesioner penelitian.
9. Kedua orang tuaku, Bickner Nainggolan dan Purwaningsih, yang telah
memberikan cinta, doa, dukungan dan sarana demi penulisan skripsi ini.
10. Kedua saudaraku, Oriana Tio Parahita, M.Sn dan Rao Baskara Verneb
Nainggolan, S.T yang telah memberikan cinta, dukungan, doa, saran,
masukan, kritikan, dan sarana demi penulisan skripsi ini.
11. Rento Ari Nugroho, S.S yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran,
cinta, doa, dan dukungan demi penyelesaian penulisan skripsi ini.
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12. Teman-teman Lion Of Judah (Kerenhapukh, Epafroditus, Elisabeth,
Alexander, Abraham, Sarah, dan keponakanku, Calista Kinar Avalonia)
yang telah memberikan cinta, dukungan, dan doa.
13. Sahabat-sahabat terbaik Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan
2008 (Laurentia Dian Arvita, Dian Setianingsih, Vincentius Wishnu
Adhitya Putra, Chandra Wahyu, Kritanto, Benediktus Herru Sukoco)
14. Sahabat-sabahat BK angkatan 2008: Moshe, Chandra Ningtyas, Cella,
Judith, Dorce, Yudo, Elis, Rani, Ocha, Teo, Sila, Diana, Dorce, Lilis dan
seluruh mahasiswa BK angkatan 2008.
15. Theresia Apriliani Yosefine (BK 2010) yang telah membantu dengan doa
dan menemani peneliti menjelang ujian pendadaran.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia
pendidikan, khususnya bagi bidang bimbingan dan konseling.

Yogyakarta, 12 Desember 2012

Ursulani Bonatiur Nainggolan

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................

iii

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK...................................

vi

ABSTRAK..................................................................................................

vii

ABSTRACT................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR................................................................................. ix
DAFTAR ISI............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah...........................................................

1

B. Rumusan Masalah....................................................................

4

C. Tujuan Penelitian.....................................................................

5

D. Manfaat Penelitian..................................................................

5

E. Definisi Operasional...............................................................

6

x ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................

7

A. Perkembangan Anak Pada Masa Puber...............................

7

1.

Perkembangan fisik.......................................................

7

a. Perubahan ukuran tubuh...........................................

7

b. Perubahan proposi tubuh...........................................

9

c. Ciri-ciri seks primer..................................................

10

d. Ciri-ciri seks sekunder..............................................

14

1) Laki-laki............................................................

15

2) Perempuan........................................................

16

2.

Perkembangan kognitif................................................

17

3.

Perkembangan emosi....................................................

21

4.

Perkembangan sosial....................................................

24

5.

Perkembangan minat....................................................

28

a.

Minat agama..........................................................

28

b.

Minat seks.............................................................

29

Hubungan keluarga......................................................

33

B. Seksualitas...........................................................................

36

6.

1.

Pengertian seksualitas secara sempit............................

37

2.

Pengertian seksualitas secara luas................................

38

C. Program Pendidikan Seksualitas.........................................

39

1.

Definisi program pendidikan seksualitas.....................

39

2.

Tujuan program sendidikan seksualitas.......................

40

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.

Evaluasi program pendidikan seksualitas......................

40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................

42

A. Jenis Penelitian......................................................................

42

B. Populasi Penelitian................................................................

42

C. Instrumen Penelitian.............................................................

43

D. Uji Coba Alat........................................................................

45

1.

Validitas instrumen........................................................

45

2.

Reliabilitas intrumen.....................................................

48

E. Prosedur Pengambilan Data.................................................

49

1.

Tahap persiapan............................................................

49

2.

Tahap pelaksanaan pengumpulan data.........................

50

F. Teknik Analisis Data............................................................

51

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN
PROGRAM PENDIDIKAN SEKSUALITAS DI SEKOLAH
DASAR SERTA CONTOH SATUAN PELAYANAN
BIMBINGAN (SPB)……………………………………………. 53
A. Hasil Penelitian......................................................................

53

B. Pembahasan...........................................................................

61

C. Usulan Program Pendidikan Seksualitas di Sekolah Dasar...

65

1.

Dasar pemikiran.............................................................. 65

2.

Tujuan.............................................................................

67

a. Tujuan umum.............................................................. 67
x iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Tujuan khusus............................................................

67

3.

Langkah program............................................................. 68

4.

Sasaran intervensi............................................................ 70

5.

Kompetensi konselor....................................................... 70

6.

Evaluasi program pendidikan seksualitas di sekolah dasar 71

7.

Silabus............................................................................

73

D. Contoh Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB)………………. 77
BAB V PENUTUP...................................................................................... 88
A. Kesimpulan............................................................................. 89
B. Saran......................................................................................

89

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 91
LAMPIRAN……………………………………………………………… 93

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1

: Rincian Jumlah Siswa Kelas VI SD Kanisius Baciro
Joannes Bosco Tahun ajaran 2012/2013……………………..

Tabel 2

43

: Kisi-Kisi Kuesioner Pendapat Siswa Kelas VI SD Tentang
Hal-Hal Yang Menyangkut Seksualitas Yang Perlu Dijelaskan
Oleh Guru……………………………………………………

44

Tabel 3

: Jumlah Item-Item yang Valid dan yang Tidak Valid………… 47

Tabel 4

: Indeks Korelasi Reliabilitas…………………………………… 49

Tabel 5

: Kategori Hal-Hal yang Menyangkut Seksualitas yang Menurut
Pendapat Siswa Kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco
Tahun Ajaran 2012/2013 Perlu Dijelaskan Oleh Guu……….. 52

Tabel 6

: Hal-hal yang Menyangkut Seksualitas yang Menurut
Pendapat Siswa Kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco
Tahun Ajaran 2012/2013 Perlu Dijelaskan Oleh Guru………. 55

Tabel 7

: Urutan Waktu Pelaksanaan Program Pendidikan Seksualitas…. 70

Tabel 8

: Silabus Program Pendidikan Seksualitas di Sekolah Dasar…… 73

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

: Kuesioner Penelitian………………………………. 94

Lampiran 2

: Tabulasi Hasil Uji Coba Kuesioner……………….. 98

Lampiran 3

: Hasil Analisis Uji Validitas……………………….. 101

Lampiran 4

: Hasil Realiabilitas………………………………… 103

Lampiran 5

: Tabulasi Hasil Penelitian………………………….. 104

Lampiran 6

: Surat Ijin Uji Coba………………………………… 106

Lampiran 7

: Surat Keterangan Telah Mengadakan Uji Coba…… 107

Lampiran 8

: Surat Ijin Penelitian……………………………….. 108

Lampiran 9

: Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian….. 109

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini disajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,
manfaat dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pembicaraan tentang seks sering dihindari oleh banyak orang, terutama di
Indonesia. Seks menjadi pokok bahasan untuk kalangan terbatas, dan mungkin untuk
tempat yang terbatas pula. Anggapan negatif yang spontan muncul ketika mendengar
kata seks beragam. Ada yang berpikir bahwa hal itu menjijikkan, ada pula yang
berpikir bahwa itu hal yang tabu sehingga tidak pantas dibicarakan. Ada pula yang
beranggapan bahwa seks hanya boleh dibahas oleh pasangan suami-istri atau orangorang dewasa yang sudah berusia 17 tahun ke atas.
Reaksi-reaksi tersebut sangat berbanding terbalik dengan kenyataan yang terjadi.
Di Indonesia, setiap tahunnya kasus aborsi terus meningkat dan kebanyakan
pelakunya adalah pelajar. Belum lagi kasus pemerkosaan yang banyak ditemui akhirakhir ini yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Contoh kasus adalah yang
terjadi di Surabaya, Juli tahun 2011: seorang anak berumur 12 tahun ditangkap polisi
di salah satu hotel di Surabaya karena diduga menjadi germo. Dari kejadian ini
terlihat bahwa seks ternyata bukan menjadi bahasan untuk orang yang usianya sudah
cukup matang saja, tetapi seks sendiri sudah masuk ke dalam dunia orang-orang yang
menurut kebanyakan orang belum pantas untuk membahasnya.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Tidak ada yang salah dengan seks. Seks sendiri merupakan anugerah indah yang
diberikan Tuhan kepada manusia. Manusia adalah mahkluk seksual. Dengan adanya
seks itulah manusia dapat melanjutkan keturunannya; seks sendiri sangat melekat
dengan kehidupan manusia. Hal-hal negatif yang terjadi selama ini mungkin saja
terjadi karena faktor kekeliruan informasi. Sampai dengan hari ini masih banyak
perdebatan mengenai pemberian informasi seputar seks. Perdebatan itu muncul
dikarenakan budaya kita yang tidak biasa untuk membicarakan sesuatu dengan
terbuka, apalagi berbicara tentang seks. Ada juga yang beranggapan bahwa dengan
memberikan informasi tentang seks, kasus hamil di luar nikah, aborsi, dan
penyebaran Penyakit Menular Seksual (PMS) akan terus meningkat. Tetapi, ada pula
yang berpikir sebaliknya; pemberian informasi seputar seks sedini mungkin akan
membuat anak dapat menjaga diri dan menjauhkan diri mereka dari kasus hamil di
luar nikah, aborsi dan PMS.
Berdasarkan Kesepakatan Internasional di Kairo 1995 (The Cairo Consensus)
tentang kesehatan reproduksi yang ditandatangani oleh 184 negara termasuk
Indonesia, diputuskan perlunya pendidikan seks bagi para remaja. Dalam salah satu
butir konsensus tersebut ditekankan upaya untuk mengusahakan dan merumuskan
perawatan kesehatan reproduksi serta menyediakan informasi yang komprehensif
bagi para remaja. Dan hasil kesepakatan tersebut sudah diterima menjadi Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Program
Aksi Kependudukan di Indonesia. Dengan demikian, pemberian informasi seputar
seks menjadi pokok perhatian penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Pemberian informasi tentang seksualitas seharusnya dimulai di keluarga. Sekolah
menjadi tempat kedua untuk memberikan penjelasan seputar seksualitas. Dalam
pelaksanaannya, pemberian informasi tentang seksualitas baik di keluarga maupun di
sekolah menemukan banyak hambatan. Hambatan yang muncul dari keluarga adalah
orang tua masih kebingungan dalam menghadapi pertanyaan anak-anak karena
terbatasnya informasi yang mereka ketahui. Ada pula, yang beranggapan bahwa
penjelasan seputar seksualitas seharusnya diberikan oleh guru di sekolah, mengingat
sekolah adalah tempat menuntut ilmu bagi anak-anak mereka. Sebagai tempat kedua,
sekolah pun juga menemukan hambatan dalam memberikan penjelasan seputar
seksualitas. Menurut Esti (2008: 15) pihak sekolah mengalami kesulitan dalam
mengajarkan nilai moral kepada anak-anak yang berbeda agama, suku dan
kebudayaan. Selain itu masih juga ada perbedaan pendapat di antara para ahli tentang
penting atau tidaknya memberikan informasi seputar seks kepada anak di sekolah.
Sekolah Dasar (SD) adalah jenjang pendidikan pertama yang ditempuh oleh
anak. Lewat pendidikan di SD anak mulai mengenal berbagai pengetahuan dasar
yang bisa digunakan di jenjang pendidikan selanjutnya. Pembicaraan tentang
seksualitas, sebaiknya juga dikenalkan pada jenjang pendidikan SD. Ini menjadi hal
yang penting, mengingat masa pendidikan di SD yang harus ditempuh dalam kurun
waktu 6 tahun. Usia anak saat memasuki masa SD adalah 7 tahun, itu berarti dalam
rentang pendidikan mereka di SD, anak sudah memasuki masa pubertas. Menurut
Hurlock (2008: 184) pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika
anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Pada periode ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

anak akan mengalami perubahan fisik. Kematangan seksual menjadi ciri yang penting
dalam periode ini. Kematangan seksual yang dialami oleh anak akan mempengaruhi
perubahan fisik, psikis, sosial dan spiritual anak.
Perdebatan yang ada mendorong peneliti untuk mengungkap pendapat siswa
kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta mengenai hal-hal yang
menyangkut seksualitas yang perlu dijelaskan oleh guru. Peneliti ingin mengetahui
seberapa perlu menurut siswa-siswi hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas
dijelaskan oleh guru. Jika siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco
Yogyakarta berpendapat bahwa banyak hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas
sangat perlu dijelaskan oleh guru, itu berarti penjelasan tentang seksualitas menjadi
penting bagi siswa kelas VI SD.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan berikut:
1. Hal-hal apa yang menyangkut seksualitas yang menurut pendapat siswa kelas
VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013
perlu dijelaskan oleh guru?
2. Usulan program pendidikan seksualitas yang mana yang sesuai dengan siswa
kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengungkap pendapat siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 tentang hal-hal yang menyangkut
seksualitas yang perlu dijelaskan oleh guru.
2. Menyusun program pendidikan seksulitas yang sesuai dengan siswa kelas VI
SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Memberikan gambaran mengenai pendapat siswa kelas VI SD Kanisius
Baciro Joannes Bosco Yogyakarta mengenai hal-hal yang menyangkut
seksualitas yang perlu dijelaskan oleh guru.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru BK atau guru kelas
Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan perancangan program
layanan pemberian informasi tentang seksualitas bagi siswa kelas VI SD.
b. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini membuat peneliti mengetahui pendapat siswa kelas VI
SD tentang hal-hal yang perlu dijelaskan oleh guru tentang seksualitas.
c. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini bisa digunakan dalam mengembangkan penelitian
mengenai kehidupan seksualitas di kalangan siswa SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

E. Definisi Operasional
1. Seksualitas adalah ciri kepriaan dan kewanitaan yang berhubungan dengan
aspek fisik, psikis, sosial dan rohani (spiritual) manusia.
2. Siswa kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran
2012/2013 merupakan siswa yang terdaftar di kelas VI SD Kanisius Baciro
Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013, yang terdiri dari 2 kelas
yaitu kelas VI Matematis dan kelas VI Logis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini disajikan hasil kajian pustaka mengenai perkembangan anak
pada masa puber, seksualitas dan program pendidikan seksualitas.
A. Perkembangan Anak Pada Masa Puber
Hurlock (2008: 184) mengatakan pubertas adalah periode dalam rentang
perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk
seksual. Kata pubertas berasal dari kata Latin yang berarti “usia kedewasaan.” Masa
puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-perubahan
perkembangan tertentu yang tidak terjadi pada tahap lain. Kriteria yang sering
digunakan untuk menentukan timbulnya pubertas adalah menstruasi dan mimpi
basah. Menstruasi sering digunakan sebagai kriteria kematangan seksual anak
perempuan, sedangkan mimpi basah digunakan sebagai kriteria kematangan seksual
anak laki-laki. Berikut ini beberapa perkembangan yang terjadi pada masa puber:
1.

Perkembangan fisik
Menurut Hurlock (2008: 188-193) selama pubertas, terjadi empat perubahan fisik

penting yaitu perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, perkembangan ciriciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder.
a. Perubahan ukuran tubuh
Menurut Hurlock (2008: 188) perubahan fisik utama pada masa puber adalah
perubahan ukuran tubuh dalam tinggi dan berat badan. Rata-rata peningkatan
tinggi dan berat badan anak perempuan per tahun sebelum menstruasi adalah 3-6
7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

inci. Setelah menstruasi, tingkat pertumbuhan yang dialami oleh anak perempuan
menurun sampai kira-kira 1 inci per tahun dan terhenti sekitar usia 18 tahun.
Sedangkan, bagi anak laki-laki, permulaan periode pertumbuhan pesat tinggi tubuh
dimulai rata-rata pada usia 12-15 tahun, dengan puncaknya pada 14 tahun.
Peningkatan tinggi badan yang terbesar terjadi sesudah dimulainya masa puber.
Kemudian, pertumbuhan menurun dan berlangsung lambat sampai usia 20 atau 21
tahun.
Pertambahan berat tidak hanya karena lemak, tetapi juga karena tulang dan
jaringan otot bertambah besar. Meskipun anak puber beratnya bertambah pesat,
namun seringkali terlihat kurus kering. Pertambahan berat paling besar terjadi
pada anak perempuan sesaat sebelum dan sesudah haid. Bagi anak laki-laki,
pertambahan berat maksimum terjadi setelah setahun atau dua tahun setelah anak
perempuan dan mencapai puncaknya pada usia 16 tahun, setelah itu pertambahan
berat hanya sedikit.
Kegemukan selama masa puber bagi anak laki-laki dan perempuan tidaklah
aneh. Antara 10 dan 12 tahun, di sekitar permulaan terjadinya pertumbuhan pesat,
anak cenderung menumpuk lemak di perut, di sekitar puting susu, di pinggul dan
paha, di pipi, leher dan rahang. Lemak ini biasanya hilang setelah kematangan
masa puber dan pertumbuhan pesat tinggi badan dimulai, meskipun ada pula yang
menetap sampai dua tahun lebih selama awal masa puber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

b. Perubahan proporsi tubuh
Hurlock (2008: 188) menulis, perubahan fisik pokok yang kedua adalah
perubahan proporsi tubuh. Daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau
kecil, sekarang menjadi terlampau besar. Ini tampak jelas pada hidung, kaki, dan
tangan. Barulah pada masa akhir remaja seluruh daerah tubuh mencapai ukuran
yang dewasa, meskipun perubahan besar terjadi sebelum masa puber usai.
Badan yang kurus dan panjang mulai melebar di bagian pinggul dan bahu, dan
ukuran pinggang tampak tinggi karena kaki menjadi lebih panjang dari badan.
Seiring bertambah panjangnya badan, ukuran pinggang berkurang sehingga
memberikan perbandingan tubuh dewasa. Lebar pinggul dan bahu dipengaruhi
oleh usia kematangan. Anak laki-laki yang lebih cepat matang biasanya memiliki
pinggul yang lebih lebar daripada anak-anak yang lambat matang, sedangkan anak
perempuan yang lebih lambat matang mempunyai pinggul yang sedikit lebih besar
daripada anak yang cepat matang.
Tidak lama sebelum masa puber, tungkai kaki lebih panjang daripada badan
dan keadaan ini bertahan sampai sekitar usia 15 tahun. Pada anak yang lambat
matang, pertumbuhan tungkai kaki berlangsung lebih lama daripada anak-anak
yang cepat matang, sehingga tungkai kaki lebih panjang. Tungkai kaki anak yang
cepat matang, cenderung pendek, gemuk sedangkan tungkai kaki yang lambat
matang pada umumnya lebih ramping.
Pola yang sama terjadi pada pertumbuhan lengan, yang pertumbuhannya
mendahului pertumbuhan pesat badan, sehingga tampaknya terlalu panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

Seperti halnya dengan pertumbuhan tungkai kaki, pertumbuhan lengan
dipengaruhi oleh usia kematangan. Anak-anak yang cepat matang cenderung
mempunyai lengan yang lebih pendek daripada anak yang lambat matang. Sama
halnya juga dengan anak yang cepat matang mempunyai tungkai kaki lebih pendek
daripada tungkai kaki anak yang lambat matang. Sampai pertumbuhan lengan dan
tungkai kaki mendekati sempurna, barulah tercapai perbandingan yang baik
dengan tangan dan kaki, yang keduanya mencapai ukuran kematangan pada masa
puber.
c. Ciri-ciri seks primer
Perubahan fisik pokok ketiga menurut Hurlock (2008: 189) adalah
pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri seks primer yaitu organ-organ seks. Pada
pria, gonad atau testes terletak di dalam skrotum atau sac di luar tubuh. Pada usia
14 tahun baru sekitar 10 persen dari ukuran gonad atau testes yang matang.
Kemudian terjadi pertumbuhan pesat selama satu atau dua tahun, setelah itu
pertumbuhan menurun. Testes sudah berkembang penuh pada usia 20 atau 21
tahun.
Setelah pertumbuhan pesat testes terjadi, maka pertumbuhan penis meningkat
pesat. Pertama-tama yang meningkat adalah panjangnya, kemudian disertai
berangsur-angsur dengan besarnya. Apabila fungsi organ-organ reproduksi pria
sudah matang, maka biasanya mulai terjadi basah malam (mimpi basah). Mimpi
basah terjadi ketika anak laki-laki bermimpi tentang seksual yang menggairahkan.
Banyak anak laki-laki tidak menyadari apa yang terjadi sampai ia melihat bercak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

bercak pada alas tempat tidur atau baju tidur. Berikut ini bagian-bagian alat
reproduksi pria (BKKBN, 2011: 15-16) dibagi menjadi 5 bagian:
1) Zakar/penis
Berbentuk bulat memanjang dan memiliki ujung seperti helm (disebut Glans).
Ujung penis ini dipenuhi saraf yang peka.
2) Buah zakar/testis
Berbentuk bulat lonjong dan menggantung pada pangkal penis. Berjumlah
sepasang. Testis inilah yang menghasilkan sel kelamin pria (sperma).
3) Saluran kencing/uretra
Saluran ini untuk mengeluarkan air mani dan air seni, tetapi ini tidak secara
bersamaan. Pada saat air mani dikeluarkan, secara otomatis katup kandung
kemih tertutup.
4) Kelenjar Prostat
Menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma.
5) Kelenjar Seminalis
Berfungsi hampir sama dengan kelenjar prostat. Kedua kelenjar ini termasuk
alat reproduksi bagian dalam
Pada organ wanita, Hurlock(2008: 189) menyatakan semua organ wanita
tumbuh selama masa puber, meskipun dalam tingkat kecepatan yang berbeda.
Berat uterus anak usia 11 atau 12 tahun berkisar 5,3 gram; pada usia 16 tahun ratarata beratnya 43 gram. Tubafalopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat pada
saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi perempuan menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

matang adalah datangnya haid. Ini adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran
darah, lendir, dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan
terjadi kira-kira setiap 28 hari sampai mencapai menopause, pada akhir 40 tahun
atau awal 50 tahunan.
Periode haid umumnya terjadi pada jangka waktu yang sangat tidak teratur
dan lamanya berbeda-beda pada tahun-tahun pertama, periode ini dikenal sebagai
tahap kemandulan remaja. Pada tahap ini tidak terjadi ovulasi, atau pematangan
dan pelepasan telur yang matang dari folikel dalam indung telur. Oleh karena itu,
anak perempuan disebut mandul (sementara). Bahkan, setelah mengalami
beberapa periode haid, masih diragukan kematangan mekanisme seks untuk
pembuahan.
Periode gemuk pada anak perempuan dalam masa puber biasanya terjadi
antara usia 16 tahun, bertepatan dengan periode kemandulan remaja. Pada saat ini
panjang uterus dan beratnya indung telur bertambah pesar. Berikut bagian alat
reproduksi perempuan menurut BKKBN (2011: 9-11):
1) Bagian luar
Alat reproduksi wanita bagian luar terdiri dari :
a) Bibir luar/ labia mayora
b) Bibir dalam/labia minora
c) Kelentit/klitoris
Benjolan daging kecil yang paling peka dari seluruh alat kelamin
perempuan. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah syaraf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

d) Selaput dara (hymen)
Selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina.
2) Bagian dalam
Alat-alat reproduksi wanita bagian dalam terletak di dalam rongga panggul
yang meliputi :
a) Vagina (liang senggama/kemaluan)
Sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding belakang ±
6,5 cm dan dinding belakang ± 9 cm yang bersifat elastis dengan
berlipat-lipat

fungsinya

sebagai

tempat

penis

berada

waktu

bersenggama, temapat keluarnya menstruasi dan bayi.
b) Mulut rahim/serviks
Bagian bawah rahin bagian luar ditetapkan sebagai batas penis masuk
ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka
sehingga bayi dapat keluar.
c) Rahim/uterus
Berupa ronga yang terlindungi oleh beberapa lapisan otot dan selaput
lendir fungsinya sebagai tempat berkembangnya janin, dinding rahim
yang menebal dan berisi pembuluh darah akan keluar sebagai
menstruasi.
d) Tubafalopi
Dua buah saluran penghubung ovarium dengan rongga rahim, yang
terletak di sebelah kanan dan kiri rahim. Berfungsi sebagai tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

berjalannya sel telur setelah keluar dari ovarium (proses ovulasi) dan
tempat pembuahan (konsepsi) atau bertemunya sel telur dan sel sperma.
e) Indung telur (ovarium)
Organ di kiri dan kanan rahim di ujung saluran fimbarae (umbaiumbai) dan terletak di rongga pinggul. Berfungsi menghasilkan sel
telur, hormon-hormon (estrogen, progesteron, dll). Sebulan sekali
indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur.
d. Ciri-ciri seks sekunder
Menurut Hurlock (2008: 190) perubahan fisik keempat adalah ciri-ciri seks
sekunder. Perkembangan seks sekunder membedakan pria dan wanita.
Perkembangan ini yang membuat ketertarikan antara pria dan wanita. Ciri ini
tidak berhubungan dengan reproduksi meskipun secara tidak langsung ada juga
hubungannya yaitu karena pria tertarik pada wanita dan begitu pula sebaliknya.
Inilah sebabnya mengapa ciri ini disebut: “sekunder,” dibandingkan dengan
organ-organ seks “primer” yang langsung berhubungan dengan reproduksi.
Selama penampilan tubuh masih seperti anak-anak, tidak ada “daya tarik seks”.
Keadaan ini berubah bila ciri sekunder muncul. Dengan berkembangnya
periode ini, penampilan anak laki-laki dan anak perempuan semakin berbeda.
Perubahan ini disebabkan oleh perkembangan ciri-ciri seks sekunder secara
berangsur-angur seperti halnya dengan perkembangan lain pada masa puber,
mengikuti pola yang dapat diramalkan. Ciri-ciri seks sekunder tersebut
menurut Hurlock (2008: 190) adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

1) Laki-laki
a) Rambut
Rambut kemaluan timbul sekitar setahun setengah setelah testes dan
penis mulai membesar. Rambut ketiak dan rambut di wajah timbul kalau
pertumbuhan rambut kemaluan hampir selesai, demikian pula rambut
tubuh. Pada mulanya rambut yang tumbuh hanya sedikit, halus dan
warnanya terang. Kemudian menjadi lebih gelap, lebih kasar, lebih subur
dan agak keriting.
b) Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, warnanya pucat dan pori-pori
meluas.
c) Kelenjar
Kelenjar lemak atau yang memproduksi minyak dalam kulit semakin
membesar dan menjadi lebih aktif, sehingga dapat menimbulkan jerawat.
Kelenjar keringat di ketiak mulai berfungsi dan keringat bertambah
banyak dengan berjalannya masa puber.
d) Otot
Otot-otot bertambah besar dan kuat sehingga memberi bentuk bagi
lengan, tungkai kaki, dan bahu.
e) Suara
Suara berubah setelah rambut kemaluan timbul. Mula-mula suara
menjadi serak dan kemudian tinggi suara menurun, volumenya meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

dan mencapai pada yang lebih enak. Suara yang pecah sering terjadi kalau
kematangan berjalan pesat.
f)

Benjolan dada
Benjolan-benjolan kecil disekitar kelejar susu pria timbul sekitar usia
dua belas dan empat belas tahun. Ini berlangsung selama beberapa
minggu dan kemudian menurun baik jumlahnya maupun besarnya.

2) Perempuan
a) Pinggul
Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat sebagai akibat
membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah kulit.
b) Payudara
Segera setelah pinggul mulai membesar, payudara juga berkembang.
Puting susu membesar dan menonjol, dan dengan berkembangnya
kelanjar susu, payudara menjadi lebih besar dan lebih kuat.
c) Rambut
Rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara mulai
berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah
haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang
warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan
agak keriting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

d) Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang poripori bertambah besar.
e) Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan
kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak
mengeluarkan banyak keringat dan baunya menusuk sebelum dan sesudah
haid.
f)

Otot
Otot semkain besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan
menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu
lengan dan tungkai kaki.

g) Suara
Suara menjadi lebih lebih penuh dan lebih semakin merdu. Suara
serak dan suara yang pecah jarang terjadi pada anak perempuan.
2.

Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif anak usia 11 tahun ke atas disebut tahap operasi formal.

Menurut Piaget (Suparno, 2012: 88) tahap operasi formal merupakan tahap terakhir
dalam perkembangan kognitif. Tahap ini terjadi pada umur sekitar 11 atau 12 tahun
ke atas. Pada tahap ini seorang remaja sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan
pemikiran teoritis formal berdasarkan proposisi-proposisi dari hipotesis dan dapat
mengambil kesimpulan lepas dari apa yang dapat diamati saat itu. Logika mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

berkembang dan digunakan pada tahap ini. Cara berpikir yang abstrak mulai
dimengerti. Seseorang mulai suka membuat teori tentang segala sesuatu yang
dihadapi. Pikirannya sudah dapat melampaui waktu dan tempat, tidak hanya terikat
pada hal yang sudah dialami, tetapi juga dapat berpikir mengenai sesuatu yang akan
datang karena dapat berpikir secara hipotesis.
Ginsburg dan Opper (Suparno, 2012: 88) mengungkapkan seseorang yang berada
pada tahap ini dapat berpikir fleksibel dan efektif, serta mampu berhadapan dengan
persoalan yang kompleks. Ia dapat berpikir fleksibel karena dapat melihat semua
unsur dan kemungkinan yang ada. Selain itu, ia dapat berpikir efektif karena dapat
melihat pemikiran mana yang cocok untuk persoalan yang dihadapi. Ia dapat
memikirkan bersama banyak kemungkinan dalam suatu analisis. Ia dapat membuat
desain untuk suatu percobaan yang memerlukan pemikiran dan penggunaan banyak
variabel secara bersamaan. Pada tahap ini, Ia dapat melihat banyak kemungkinan
dalam suatu persoalan yang dihadapi.
Suparno (2012: 105) mengatakan unsur-unsur penting yang berperan dalam
perkembangan kognitif seseorang adalah :
a. Perkembangan organik dan kematangan sistem saraf.
Unsur biologis cukup jelas mempunyai pengaruh dalam perkembangan
inteligensi seseorang. Berfungsinya suatu struktur organik atau jaringan tertentu
dalam

tubuh

pemikirannya.

seseorang

mempengaruhi

bagaimana

ia

mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

b. Peran latihan dan pengalaman
Unsur yang juga penting dalam perkembangan pemikiran seseorang adalah
latihan

dan

pengalaman.

Latihan

berpikir,

merumuskan

masalah

dan

memecahkannya, serta mengambil kesimpulan akan membantu seseorang untuk
mengembangakan pemikiran atau inteligensinya.
Piaget (Suparno, 2012: 106) membedakan dua macam pengalaman :
1) Pengalaman fisis, terdiri dari tindakan untuk mengabstraksi sifat-sifatnya.
Misalnya, pengalaman melihat dan mengamati anjing akan membantu
mengabstraksi sifat-sifat anjing yang pada tahap selanjutnya membantu
pemikiran tentang anjing.
2) Pengalaman matematis-logis, terdiri dari tindakan terhadap objek untuk
mempelajari akibat tindakan-tindakan terhadap objek itu. Misalnya,
pengalaman menjumlahkan atau mengurangkan benda akan membantu
pemikiran orang akan operasi pada benda itu. Dalam pengalaman ini,
bukan sifat-sifat objeknya yang diambil, melainkankan sifat-sifat tindakan
terhadap objek itu.
c. Interaksi sosial dan transmisi
Interaksi

sosial,

terlebih

interaksi

dengan

teman-teman

sekelompok,

mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan pemikiran anak. Dengan
interaksi ini, seorang anak dapat membandingkan pemikiran dan pengetahuan
yang telah dibentuknya dengan pemikiran dan pengetahuan orang lain. Anak
tertantang untuk semakin mengembangkan pemikiran dan pengetahuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Tantangan kelompok akan membantu anak melakukan asimilasi dan akomodasi
terhadap skema pengetahuan yang dimiliki.
d. Ekuilibrasi
Unsur yang paling penting dalam perkembangan pemikiran seorang anak adalah
adanya mekanisme internal yang disebut ekuilibrium. Ini merupakan self-regulasi,
yaitu suatu pengaturan dalam diri seseorang berhadapan dengan rangsangan atau
tantangan dari luar. Berhadapan dengan lingkungan luar, seseorang mengalami
ketidakseimbangan (disekuilibrium) dalam dirinya. Karena mengalami itu, ada
usaha instrinsik untuk mengusahakan ekuilibrium dengan cara melakukan
asimiliasi atau akomodasi. Proses untuk menjadi ekuilibrium itu lagi, proses dapat
diulang lebih lanjut. Ekuilibrium itu disebut ekuilibrasi. Kalau sudah sampai ke
kesetimbangan lagi, proses dapat diulang lebih lanjut. Ekuilibrasi ini sering juga
disebut motivasi dasar seseorang yang memungkinkannya selalu berusaha
mengembangkan pemikiran dan pengetahuannya.
Siswa kelas VI SD adalah siswa yang berumur 11-12 tahun. Tahap perkembangan
kognitif mereka berada pada tahap operasi formal. Berkaitan dengan hal-hal yang
menyangkut seksualitas, siswa kelas VI SD adalah siswa yang sudah mampu diajak
untuk mendiskusikan hal-hal yang menyangkut seksualitas. Seksualitas adalah hal
yang kongkrit yang dialami oleh mereka. Sehingga seksualitas menjadi bahasan yang
bisa dipahami mereka dalam tataran kognitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

3.

Perkembangan emosi
Menurut Hurlock (2008: 154) pola emosi yang umum pada akhir masa kanakkanak sama dengan masa awal kanak-kanak. Pola emosi tersebut adalah
(Hurlock, 2008: 116) :
a. Amarah
Penyebab amarah yang paling umum adalah pertengkaran mengenai
permainan, tidak tercapainya keinginan dan serangan yang hebat dari anak
lain. Anak mengungkapkan rasa marah dengan ledakan yang ditandai denngan
menangis,

berteriak,

menggertak,

menendang,

melompat-lompat

atau

memukul.
b. Takut
Pembiasaan, peniruan, dan ingatan tentang pengalaman yang kurang
menyenangkan berperan penting dalam menimbulkan rasa takut, seperti
cerita-cerita, gambar-gambar, acara radio dan televisi dan film-film dengan
unsur yang menakutkan. Pada mulanya reaksi anak terhadap rasa takut adalah
panik, kemudian menjadi lebih khusus seperti lari, menghindar dan
bersembunyi, menangis dan menghindari situasi yang menakutkan.
c. Cemburu
Anak menjadi cemburu bila ia mengira bahwa minat dan perhatian orang
tua beralih beralih kepada orang lain di dalam keluarga, biasanya adik yang
baru lahir. Anak yang lebih muda dapat mengungkapkan kecemburuannya
secara terbuka atau menunjukkannya dengan kembali berperilaku seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

anak kecil, seperti mengompol, pura-pura sakit atau menjadi nakal. Perilaku
ini semua bertujuan untuk menarik perhatian.
d. Ingin tahu
Anak mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya,
juga mengenai tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain. Reaksi pertama adalah
dalam bentuk penjelajahan sensomotorik; kemudian sebagai akibat dari
tekanan sosial, hukuman, ia beraksi dengan bertanya.
e.

Iri hati
Anak-anak sering iri hati mengenai kemampuan atau barang yang
dimilik