SNFP UM 2016 ZAINUL MUSTOFA

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016

Penerapan Pembelajaran STAD Berbantuan Multimedia Untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Penguasaan Konsep Usaha-Energi
ZAINUL MUSTOFA
SMK Al-Munawwariyyah, Jalan Sudimoro No.9, Bululawang, Kab. Malang
E-mail: zainulmustofa1993@yahoo.com
*) PENULIS KORESPONDEN
TEL: 085749626306

ABSTRAK: : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran STAD
berbantuan multimedia (video pembelajaran, simulasi PhET, dan power point), serta ada atau
tidaknya peningkatan keaktifan dan penguasaan konsep fisika siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan pembelajaran STAD berbantuan multimedia meningkatkan ketuntasan siswa
dalam menguasai konsep usaha dan energi yaitu 48% pada siklus I, dan 88% pada siklus II.
Hasil analisis keaktifan siswa juga menunjukkan bahwa rata-rata keaktifan siswa meningkat
pada aspek bertanya, menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, dan berdemonstrasi.
Kata Kunci: Pembelajaran STAD, Multimedia, keaktifan, penguasaan konsep fisika

PENDAHULUAN

Konsep energi adalah konsep yang esensial dalam pembelajaran fisika. Konsep
ini merupakan core idea dan memiliki crosscutting dengan berbagai disiplin ilmu lain
seperti biologi, dan kimia (NRC, 2012). Sebagai konsep yang fundamental, menjadi
penting bagi siswa untuk menguasai konsep energi dengan baik. Apalagi untuk siswa
SMK Teknologi khususnya prodi Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang memiliki
interseksi dengan pembelajaran fisika, ketika mereka memahami berbagi komponen
komputer dan energi yang dihasilkan untuk membangkitkan sistem komputer.
Pembelajaran pada topik energi tertuang dalam kurikulum KTSP 2006 maupun
kurikulum 2013. Pelajaran fisika menjadi basis dalam pengajaran SMK bidang
keahlihan Teknologi Informasi dan komunikasi (BSNP, 2006; Permendikbud No. 70,
2013).
Berdasarkan pengamatan selama pembelajaran, siswa cenderung menjadikan
guru sebagai sumber utama, dan siswa cenderung tidak memperhatikan apabila tidak
ditanya oleh guru. Interaksi antar siswa dalam pembelajaran sangat minim yaitu hanya
terjadi pada beberapa siswa dengan kemampuan tinggi saja. Dilain pihak, hasil belajar
siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah cenderung memiliki jarak pisah
yang relatif jauh. Tentu hal ini, menjadi masalah tersendiri bagi guru bagaimana untuk
meningkatkan pemahaman siswa terkait konsep fisika dan sekaligus meningkatkan
motivasi dan keaktifan siswa untuk belajar fisika.
Masalah keaktifan, motivasi dan hasil belajar ini perlu diselesaikan dengan cara

menerapkan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan kooperatif. Salah dari
pembelajaran kooperatif adalah model STAD. Model pembelajaran STAD (student team
achievement division) merupakan pembelajaran yang melatih siswa untuk bekerja
sama, aktif berpikir, dan memotivasi individunya (Koes, 2003; Nugroho, Hartono & Edi,
2009). Pada intinya model STAD terdiri dari empat tahap yaitu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan indikator yang harus dicapai siswa dalam setiap pertemuan,
kemudian dilanjutkan dengan penjelasan guru terkait topik pelajaran dan dilanjutkan
diskusi siswa dalam kelompok yang heterogen. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa
dengan kemampuan yang beragam ada yang tinggi, sedang dan rendah. Penyusunan ini
diharapkan akan muncul pembelajaran teman sebaya yang lebih efektif dan efisien
untuk menuju tujuan pembelajaran yang telah dibuat. Keuntungan pembelajaran model
ISSN 1234-5678

PFMO-69

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
ini adalah adanya tutor sebaya yang mengharuskan setiap kelompok untuk dapat
membelajarkan temannya satu kelompok, karena model ini mewajibkan setiap anggota
kelompok harus memahami apa yang mereka diskusikan dalam satu kelompok.
Mengingat bahwa topik yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah materi

usaha dan energi yang bersifat abstrak, maka diperlukan multimedia untuk
mengoptimalkan sumber belajar siswa untuk menghasilkan pemahaman yang benar.
Menurut Mccauley (2000) dalam Wahyudin, Sutikno, & Isa (2010) multimedia
menyediakan informasi untuk pebelajar secara sederhana dalam memahami suatu
fenomena. Multimedia yang akan digunakan adalah media visual yang berguna untuk
menunjukkan fenomena yang terjadi. Media visual yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi gambar, animasi PheT yang dikembangkan Colorado University, dan
demonstrasi sederhana. melalui media ini, diharapkan siswa dapat memiliki gambaran
yang utuh terkait topik yang mereka pelajari. Sehingga siswa dapat memiliki
pemahaman konsep yang benar.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Arikunto, 2012) yang terdiri atas
dua siklus dengan tahap-tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan
(4) refleksi. Lokasi penelitian berada di SMK Al-Munawwariyyah beralamat di Jalan
Sudimoro pada bulan Februari-Maret 2016. Subyek penelitian adalah siswa kelas XTKJ B yang berjumlah 25 siswa, dengan pertimbangan keaktifan dan pemahaman
konsep fisika masih rendah. Design PTK selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data proses keterlaksanaan
pembelajaran, proses pembelajaran untuk melihat keaktifan siswa dan data hasil tes
penguasaan konsep fisika siswa. Instrumen penelitian meliputi lembar observasi

keterlaksanaan dan catatan lapangan untuk guru dan siswa, lembar observasi dan tes
penguasaan konsep fisika siswa, RPP dan LKS.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi langsung melalui pengamatan dan pemberian tes akhir terhadap pemahaman
konsep fisika siswa. Peneliti dan observer secara intensif dan cermat mengamati
kegiatan pembelajaran. Teknik observasi langsung dilakukan dengan mengamati
sumber data dalam proses yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan,
mengumpulkan data proses pembelajaran, mencatat, dan mengamati proses
pembelajaran untuk aktivitas guru maupun siswa. Pemberian tes akhir dilakukan
setiap akhir siklus untuk mengukur penguasaan konsep fisika siswa.
Indikator keberhasilan yang ditetap-kan untuk keterlaksanaan pembelajaran
adalah sebesar 80%. Sedangkan untuk pemahaman konsep siswa adalah sebesar 80%
siswa mencapai nilai KKM yaitu 75. Analisis data dilakukan setelah pengumpulan data.
Data yang dikumpulkan berupa hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran, data
keaktifan siswa dan hasil tes penguasaan konsep fisika siswa. Setelah itu data dihitung
seberapa besar persentase ketercapaian berdasarkan komponen yang terpenuhi
terhadap komponen yang seharusnya terlaksana. Tahap terakhir adalah tahap
penyimpulan data secara deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran STAD

berbantuan multimedia diperoleh temuan-temuan antara lain sebagai berikut.
Keterlaksanaan Pembelajaran STAD berbantuan Multimedia
Keterlaksanaan pembelajaran STAD berbantuan multimedia ini mengalami
peningkatan keterlaksanaan pembelajaran dari siklus I yaitu 80.50% menjadi 86.00%
pada siklus II dengan peningkatan sebesar 5.50%. Peningkatan tersebut dapat dilihat
dari meningkatnya persentase pada masing-masing aspek keterlaksanaan model
pembelajaran yang diamati pada siklus I dan II. Peningkatan keterlaksanaan
pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 1.
ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-70

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016

Pelaksanaan:
Pelaksanaan pembelajaran
STAD berbantuan Multimedia:
penyajian, kerja kelompok,
presentasi dan penghargaan


Perencanaan:
Menyusun instrumen
pembelajaran STAD
berbantuan multimedia

Evaluasi :
Mengamati dan
menganalisis
pelaksanaan

Indikator Keberhasilan
Perbaikan ke
Siklus II

Refleksi
Hasil Siklus I
Indikator keberhasilan
belum tercapai

Siklus

Selanjutnya

Gambar 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Tabel 1. Peningkatan Keterlaksanaan Pembelajaran STAD
No.

Aspek yang Diamati

1

Persentase (%)
Siklus I

Siklus II

Peningkatan

Penyajian Kelas

80.00


85.00

5.00

2

Kegiatan Kelompok

80.00

89.00

9.00

3

Presentasi dan Diskusi

82.00


85.00

3.00

4

Penghargaan Kelompok

80.00

85.00

5.00

80.50

86.00

5.50


Keterlaksanaan Pembelajaran

Tabel 2. Hasil Tes Penguasaan Konsep
No.

Aspek

Siklus I

Siklus II

1

Rata-rata

72.8

80.4


2

Nilai Tertinggi

85

95

3

Nilai Terendah

40

60

4

Persentase Ketuntasan

48%

88%

Tabel 3. Keaktifan Siswa yang diamati
No.

Aspek Keaktifan

Pra Tindakan

Siklus I

Siklus II

1

Bertanya

12%

40%

60%

Menyampaikan pendapat

12%

32%

50%

Menjawab pertanyaan

20%

20%

50%

Demonstrasi

8%

40%

50%

2
3
4

Penguasaan Konsep
Pembelajaran STAD yang memfokuskan untuk membentuk kelompok belajar
yang efektif ternyata berpengaruh positif dalam mengatasi permasalahan rendahnya
penguasaan konsep siswa. Berdasarkan hasil tes baik pada siklus I maupun siklus II
menunjukkan bahwa peran pembelajaran STAD dengan berbantuan Multimedia (video
ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-71

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
pembelajaran, animasi, simulasi PhET dan Power Point) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan pemahaman siswa terkait konsep usaha dan energi. Terlihat pada Tabel
2 bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas pada siklus I dan II sebesar 40%,
dan rata-rata meningkat dari 72.8 menjadi 80.4. Hasil ini menunjukkan pengaruh
penerapan pembelajaran STAD berbantuan multimedia efektif untuk meningkatkan
penguasaan konsep. Hasil tes penguasaan konsep selengkapnya pada kedua siklus
dapat dilihat pada Tabel 2.
Keaktifan Siswa
Pada tahap awal pembelajaran siswa cenderung untuk belajar mandiri yaitu
siswa yang memiliki kemampuan tinggi membentuk kelompok sendiri, sedangkan siswa
yang berkemampuan dibawahnya cenderung untuk mencari kesibukan sendiri misalnya
mengobrol, dan bermain. Melalui pembelajaran STAD yang dirancang untuk
memfasilitasi siswa belajar kelompok dan mengharuskan mereka bertanggung jawab
atas kelompoknya, pola belajar siswa yang belum mampu memahami pelajaran dapat
diubah.
Pola pembelajaran STAD yang dirancang nampaknya cukup berhasil mengubah
pola pendiam dan ramai tidak bermakna menjadi belajar yang lebih bermakna. Siswa
yang awalnya cenderung diam dan kemungkinan besar tidur dapat dikendalikan untuk
bertanggung jawab atas kelompoknya. Hal bermakna yang dimaksud adalah siswa lebih
aktif dalam diskusi pemecahan masalah fisika dengan aktif bertanya, menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, dan juga aktif mendemonstrasikan konsep usaha dan
energi. Hasil observasi keaktifan siswa pada beberapa aspek dapat dilihat pada Tabel 3.
Pembahasan
Dilihat dari keterlaksanaan pembelajaran yang dirancang pada RPP, hasil
observasi, hasil tes penguasaan konsep, nampaknya usaha untuk mengaktifkan siswa
dalam kegiatan pembelajaran sekaligus meningkatkan penguasaan konsep siswa cukup
berhasil. Hasil ini sesuai dengan penelitian Nugroho, Hartono & Edi (2009) yang
menyatakan bahwa metode STAD berorientasi keterampilan proses lebih baik daripada
pembelajaran konvensional dalam meningkatkan pemahaman konsep elastisitas. Peran
multimedia dalam pembelajaran STAD yang telah diterapkan nampaknya memberikan
peranan yang signifikan dalam memandu siswa memahami konsep usaha dan energi
yang abstrak. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Wahyudin, Sutikno, & Isa (2010)
bahwa penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan berbantuan multimedia
dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa.
Pembelajaran STAD berbantuan multimedia secara umum dapat dengan mudah
dibelajarkan pada jenjang pendidikan apapun, karena sintaks pembelajarannya relatif
mudah untuk diterapkan. Sintaks pembelajaran yang menarik, nampaknya sangat
cocok dengan karakteristik siswa pondok pesantren yang sering kali belum semangat
dalam belajar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti fisika, kimia dan biologi.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran STAD berbantuan multimedia dapat meningkatkan penguasaan konsep
usaha dan energi sebesar 40% terhadap jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran
yaitu dari 48% menjadi 88%. Hasil analisis keaktifan siswa juga menunjukkan bahwa
rata-rata keaktifan siswa meningkat pada aspek bertanya, menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, dan berdemonstrasi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada civitas akademika SMK AlMunawwariyyah dan kepada Ibu Dewi Rosikhoh, S.Si yang selama penelitian telah
meluangkan waktunya untuk menjadi observer.

ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-72

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto. 2012. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
BSNP. 2006. Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
Koes H, Supriyono. 2003. Strategi Pembelajaran Fisika. Malang: IMSTEP JICA
National Research Council. 2012. A Framework for K-12 Science Education: Practices,
Crosscutting Concepts, and Core Ideas. Washington D.C: National Academy Press
Nugroho U, Hartono, Edi S.S. 2009. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD
Berorientasi Keterampilan proses. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia (5): 108-112.
Permendikbud No. 70. 2013. Kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan.
Wahyudin, Sutikno, Isa A. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia
Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat dan
Pemahaman Siswa.Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia (6): 58-62.

ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-73

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016

ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-74