PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX MTS AL-WASHLIYAH TEMBUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA

MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX MTs AL-WASHLIYAH TEMBUNG TAHUN AJARAN 2014/ 2015

Oleh: Chairul Riva’i

4101111010

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan, kesempatan, dan kemudahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di Kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung Tahun Ajaran 2014/2015’’, disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran yang membangun kepada penulis sejak penyusunan proposal, penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Togi, M.Pd, Bapak Abil Mansyur, S.si, M.Si, dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang membangun mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran perkuliahan. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Dr. Edy Surya, M.Si, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku ketua jurusan,sekertaris jurusan, dan ketua program studi pendidikan matematika FMIPA UNIMED serta seluruh Bapak, Ibu Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Muhammad Zubir Nasution selaku Kepala Sekolah MTs Al-Washliyah Tembung yang telah banyak membantu selapa penelitian berlangsung, Bapak Wahyudi, S.PdI selaku guru bidang studi matematika MTs Al-Washliyah Tembung, guru, staf, pegawai, dan siswa-siswi MTs Al-Washliyah Tembung yang namanya tidak memungkinkan penulis untuk menyebutkan satu persatu, terima kasih atas segala arahan bantuan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Syafrial dan Ibunda Emy Faz serta untuk kakak tersayang Sustiva Laila, S.Pd dan adikku Rivan Rizky yang telah banyak memberi kasih sayang, semangat, nasehat, doa, dan materi sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat terkasih Azizah Octoerina Hsb, S.Pd, Andika Sura Prasetia, Amp, Dinar Kristina Lubis, S.Pd, Dian Bastian, Abdurrohman Lubis, Damayanti Kusuma,


(3)

v

S.Pd, Syahmidun, S.Pd, Afifah Zahra Oktaviani Hasibuan, S.Pd, Fathul Jannah, S.Pd, Betty Rumondang, S.Pd yang selama ini menjadi sahabat yang luar biasa bagi penulis serta rekan – rekan seperjuangan kelas DIK A Matematika 2010 yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dan terima kasih juga buat teman spesial Azizah Octoerina Hsb, S.Pd yang telah banyak membantu dan memberikan semangat kepada penulis dan untuk semua sahabat-sahabat yang tidak bisa penulis cantumkan namanya satu persatu namun senantiasa memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2015 Penulis,

Chairul Riva’i NIM. 4101111010


(4)

iii

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX MTs AL-WASHLIYAH TEMBUNG

TAHUN AJARAN 2014/ 2015

Chairul Riva’i (4101111010) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat dengan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 siswa kelas IX-DMTs Al-Washliyah Tembung dan objek penelitian ini adalah upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan pembelajaran matematika realistik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan tes.

Pada pemberian tindakan siklus I diperoleh bahwa kategori proses pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung termasuk baik. Hal ini dilihat dari rata-rata hasil pengamatan sebesar 2,6 dan pada siklus II diperoleh rata-rata hasil pengamatan sebesar 2,9.

Pada pemberian tindakan pada siklus I dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik diperoleh data persentase rata - rata pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 63,6875%, aspek aktivitas siswa nomor 2 dan 3 saja yang tercapai sementara 3 aspek lainnya tidak tercapai. Setelah diberi tindakan pada siklus II diperoleh data rata - rata persentase menjadi 75,01125 %, aspek aktivitas siswa nomor 1, 2, 3 dan 4 juga tercapai. Terjadi peningkatan persentase pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 11,32375 % dari siklus I. Berdasarkan kriteria waktu ideal aktivitas belajar maka pembelajaran ini telah mencapai target dan mengalami peningkatan.

Dari tindakan I, melalui pemberian tes hasil belajar I diperoleh 25 siswa (78,125%) dari 32 siswa telah mencapai ketuntasan belajar (nilainya  65) sedangkan 7 siswa (21,875 %) belum tuntas. Setelah tindakan II, melalui pemberian tes hasil belajar II diperoleh 30 siswa (93,75%) dari 32 siswayang telah mencapai ketuntasan belajar (nilainya  65) sedangkan 2 siswa (6,25%) belum tuntas. Terjadi peningkatan persentase ketuntasan klasikal sebesar 15,625%. Berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal maka persentase ketuntasan ini sudah memenuhi.

Berdasarkan uraian-uraian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dengan model pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung Tahun Ajaran 2014/2015.


(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Pengrtian Belajar Matematik 9

2.1.3 Pengertian Pembelajaran Matematika 10

2.1.4 Hasil Belajar 12

2.1.5 Aktivitas Belajar 13

2.1.6 Pembelajaran Matematika Realistik 15

2.2 Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Lengkung 22

2.3 Penelitian Relevan 28

2.4 Kerangka Konseptual 29


(6)

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2 Subjek Penelitian 30

3.3 Objek Penelitian 30

3.4 Defenisi Operasional 30

3.5 Jenis Penelitian 31

3.6 Prosedur Penelitian 31

3.7 Instrumen Pengumpul Data 34

3.7.1 Tes 34

3.7.2 Observasi 35

3.8 Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data 36

3.8.1 Analisis Data 36

3.8.2 Interpretasi Data 40

3.8.3 Penarikan Kesimpulan 43

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 44

4.1.1 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian pada Siklus I 44

4.1.1.1 Permasalahan I 44

4.1.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan I 48

4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 49

4.1.1.4 Observasi I 51

4.1.1.5 Analisis Data I 53

4.1.1.6 Refleksi I 61

4.1.2 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian pada Siklus II 63

4.1.2.1 Permasalahan II 63

4.1.2.2 Tahap Perencanaan Tindakan II 64

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan II 65

4.1.2.4 Observasi II 66

4.1.2.5 Analisis Data II 67


(7)

viii

4.2 Temuan Penelitian 80

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 81

4.4 Penelitian yang Relevan 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 84

5.2 Saran 85


(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Pedoman Penskoran Tes 37

Tabel 3.2. Kriteria Penentuan Ketercapaian Persentase Waktu Ideal Aktivitas Siswa 42

Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Tes Materi Prasyarat 44

Tabel 4.2. Data kesalahan siswa pada tes awal 45

Tabel 4.3. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran 53

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Observasi Pembelajaran Siswa Siklus I 55 Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Tes Hasil Belajar Siklus I 56 Tabel 4.6 Data Kesalahan Siswa Pada Tes Hasil Belajar Matematika I 57

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II 67 Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Observasi Pembelajaran Siswa Siklus II 69 Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Tes Hasil Belajar Siklus II 70 Tabel 4.10 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II 70

Tabel 4.11. Data Kesalahan Siswa Pada Tes Hasil Belajar Matematika I 71


(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tabung 22

Gambar 2.2 Jaring-Jaring Tabung 23

Gambar 2.3 Luas Selimut Tabung 24

Gambar 2.4 Kerucut 25

Gambar 2.5 Jaring-jaring Kerucut 26

Gambar 2.6 Juring Lingkaran dan Bidang Alas Kerucut 26 Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian 34


(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP I Siklus I 89

Lampiran 2. RPP II Siklus I 93

Lampiran 3. RPP I Siklus II 98

Lampiran 4. RPP II Siklus II 102

Lampiran 5. LKS I Siklus I 106

Lampiran 6. LKS II Siklus I 109

Lampiran 7. LKS I Siklus II 113

Lampiran 8. LKS II Siklus II 115

Lampiran 9. Kisi-kisi Tes Awal 118

Lampiran 10. Kisi-kisi Soal Hasil Belajar I 119

Lampiran 11. Kisi-kisi Soal Hasil Belajar II 120

Lampiran 12. Tes Awal 121

Lampiran 13. Tes Hasil Belajar I 122

Lampiran 14. Tes Hasil Belajar II 123

Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Awal 124 Lampiran 16. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 126 Lampiran 17. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 129

Lampiran 18. Pedoman Penskoran Tes Awal 132

Lampiran 19. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 133 Lampiran 20. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 135

Lampiran 21. Lembar Validasi Tes Awal 137

Lampiran 22. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I 140 Lampiran 23. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 143 Lampiran 24. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I 146 Lampiran 25. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II 152 Lampiran 26. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 158 Lampiran 27. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 164

Lampiran 28. Daftar Siswa 170


(11)

xii

Lampiran 30. Hasil Tes Belajar Siklus I 173

Lampiran 31. Hasil Tes Belajar Siklus II 175

Lampiran 32. Perhitungan Aktivitas Belajar Siswa 177 Lampiran 33. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 181


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hal ini sejalan dengan yang di kemukakan oleh Kunandar (2007) bahwa:

Menilai kualitas SDM suatu bangsa secara umum dapat dilihat dari mutu pendidikan bangsa tersebut. Sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan dan kejayaan suatu bangsa di dunia ditentukan oleh pembangunan di bidang pendidikan.

Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai suatu yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat dari isi Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kualitas pendidkan indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah. Seperti Menurut Subandi (2013) :

Indeks tingkat pendidikan tinggi Indonesia dinilai masih rendah yaitu 14,6 persen, berbeda dengan Singapura dan Malaysia yang sudah mempunyai indeks tingkat pendidikan yang lebih baik yaitu 28 persen dan 33 persen. Berdasarkan data United Nations Development Program (UNDP) 2011, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di urutan 124 dari 187 negara yang disurvei dengan indeks 0,67 persen. Sedangkan Singapura dan Malaysia mempunyai indeks yang jauh lebih tinggi yaitu 0,83 persen dan 0,86 persen.

Hal ini di sokong dengan fakta bahwa berdasarkan data trends in international mathematics and science study (TIMSS), pembelajaran matematika Indonesia saat ini berada di peringkat bawah. Seperti yang dikatakan Fauzy (2013)

Selain Indeks Pengebangan Manusia Indonesia yang berada di 121 pada tahun 2012, skor rata-rata prestasi matematika kelas 8 di Indonesia berdasarkan


(13)

2

TIMSS tahun 2011 menduduki peringkat 38 dari 42 negara. Bahkan kita jauh tertinggal dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia.

Hal ini tentu saja akan berimbas kapada kurangnya daya saing SDM Indonesia terhadap negara luar. Untuk menanggulangi hal ini tentunya di perlukan usaha dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas SDM kita yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan memaksimalkan berbagai macam cabang mata pelajaran. Salah satu bidang ilmu dalam pendidikan yang sangat dibutuhkan adalah matematika.

Cockroft (dalam Abdurrahman, 2009) mengemukakan bahwa “matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan berfikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”

Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2009) “matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir”.

Fakta menunjukkan, tidak sedikit peserta didik sekolah yang masih menganggap matematika adalah pelajaran yang bikin stres, membuat fikiran bingung, menghabiskan waktu dan cenderung hanya mengotak-atik rumus yang tidak berguna dalam kehidupan. Akibatnya, matematika dipandang sebagai ilmu yang tidak perlu dipelajari dan dapat diabaikan. Selain itu, hal ini juga didukung oleh proses pembelajaran di sekolah yang masih hanya berorientasi pada pengerjaan soal-soal latihan saja. Jarang dijumpai proses pembelajaran matematika dikaitkan langsung dengan kehidupan nyata. Sedangakan Palling (dalam Abdurrahman, 2009) mengatakan :

Ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah, kurang,


(14)

3

kali, bagi; tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri. Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan berfikir logis. Kontradiksi ini tentu akan membuat pembelajaran matematika menjadi tanpa makna, sehingga siswa menganggap matematika merupakan hal yang tidak penting. Hal ini tentu saja akan berdampak terhadap hasil belajar matematika siswa tersebut. Seperti yang dikatakan Fauzy (2013) lemahnya penguatan matematika pelajar Indonesia disebabkan sejumlah faktor. Diantaranya karena pengaturan kelas yang monoton dimana murid hanya menghadap ke papan tulis, dan pembelajaran kelas kurang dinamis. Rutinitas seperti inilah yang membuat siswa menjadi bosan belajar matematika. Bahkan materi matematika yang diajarka jauh dari konteks dunia nyata. Sebagau ilmu pasti, matematika justru memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan manusia, bukan hanya teori.

Selanjutnya Palling (dalam Abdurrahman, 2009) mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah pemikiran dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.

Oleh karena itu, diperlukan penguatan peran matematika dan pendidikan matematika, yaitu tentang perencanaan kegiatan pembelajarannya. Terutama kualitas pengajarannya, tiap guru matematika harus diberi pelatihan dan pengenalan model, metode serta pendekatan pembelajaran yang baik dan benar demi mencapai hasil belajar matematika yang baik pula.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap Wahyudi sebagai guru matematika MTs Al-Washliyah Tembng, diperoleh bahwa hasil belajar siswa masih sangat rendah pada pelajaran matematika secara keseluruhan. Dalam keseharian siswa, hanya beberapa siswa yang antusias terhadap pelajaran matematika. Siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran. Mereka hanya mendengar ceramah guru dan mengerjakan soal tanpa adanya kritik , komentar ataupun pertanyaan kepada guru. Jika mereka kurang mengerti penjelasan guru,


(15)

4

merekapun enggan bertanya kepada guru. Hal ini terjadi hampir pada setiap materi matematika termasuk bangun ruang sisi lengkung, ketika siswa diberikan masalah, mereka kesulitan menuliskannya ke dalam bahasa matematika.

Hal ini sejalan dengan tes yang diberikan peneliti kepada siswa kelas IX D di sekolah tersebut. Tes yang diberikan mengenai materi prasyarat bangun ruang sisi lengkung yaitu bangun ruang sisi datar dan lingkaran. Banyak siswa masih melakukan kesalahan misalnya tidak memahami konsep juring dan tidak mampu menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahkan soal. Berikut kesimpulan tes awal siswa kelas IX-D :

Tabel 1.1 Ketuntasan Klasikal Kelas IX-D

≥65 < 65 Kriteria klasikal

IX D 68,75 % 31,25% Tidak Tuntas

Kelas tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal sesuai dengan yang dikatakan Trianto (2009), sebuah kelas dikatakan tuntas secara klasikal jika ≥ 85 % yang memiliki daya serap ≥65. Peneliti juga melakukan observasi saat guru mengajar, peneliti melihat bahwa aktivitas siswa masih jauh dari ideal.

Daryanto (2013) menyebutkan peran guru dalam pembelajaran matematika secara umum adalah sebagai berikut.

 Pertama, bagaimana materi pelajaran itu diberikan kepada peserta didik sesuai dengan standar kurikulum.

 Kedua, bagaimana proses pembelajaran berlangsung dengan melibatkan peran peserta didik secara penuh dan aktif, dalam artian proses pembelajaran yang berlangsung menyenangkan.

Mengenai metode pembelajaran yang digunakan disekolah, dari obsevasi yang dilakukan diperoleh kegiatan pembelajaran matematika selama ini masih bersifat teacher oriented. Penggunaan metode ini mengakibatkan siswa menjadi pasif dan memposisikan siswa sebagai pendengar dan penerima. Akibatnya, siswa tidak terlatih untuk berpikir mandiri dan kreatif dalam menyelesaikan masalah.


(16)

5

Sampai saat ini masih banyak guru menggunakan pembelajaran secara langsung dimana pembelajaran berpusat terhadap guru dan kurangnya variasi pembelajaran yang dilakukan guru. Hal ini membuat siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Siswa hanya terbiasa menerima dan menghafal apa yang disampaikan guru tanpa termotivasi untuk memahami materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, akibatnya siswa kurang memahami konsep matematika tersebut, siswa hanya dapat menyelesaikan soal yang sama persis dengan contoh soal yang diberikan oleh guru.

Merupakan tantangan bagi guru matematika untuk senantiasa berpikir dan bertindak kreatif untuk memilih model, metode, serta pendekatan pembelajaran demi memenuhi peran tersebut. Sejalan dengan kata-kata Subandi (2013) “ materi matematika yang diajarkan jauh dari konteks dunia nyata. Sebagau ilmi pasti, matematika justru memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan manusia, bukan hanya teori”.

Dari gambaran-gambaran di atas, disimpulkan bahwa untuk mempertahankan pengetahuan berdiam lebih lama di ingatan siswa, perlu diadakan pebelajaran yang melibatkan aktivitas maksimal siswa. Untuk itu sebaiknya guru memberikan pembelajaran yang melibatkan pengalaman siswa yang berkaitan dengan materi yang disertai arahan terbimbing dari guru.

Salah satu alternatif dari persoalan ini adalah dengan Pembelajaran Matematika Realistik. Karena hal ini sesuai dengan karakter Pembelajaran Matematika Realistik, yaitu pembelajaran matematika dari masalah-masalah yang ada di kehidupan sehari-hari, yang bersumber dari pengalaman masing-masing siswa. Pembelajaran ini juga mengharuskan siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

Seperti yang dikatakan Zainurie (dalam Soviawati, 2011):

Matematika realistik adalah matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber munculnya konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal.


(17)

6

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di Kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu: 1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah

2. Pembelajaran matematika masih didominasi oleh guru sehingga siswa hanya menerima tanpa memiliki pengalaman belajar.

3. Siswa belum dapat mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

4. Pembelajaran Matematika Realistik belum digunakan dalam proses belajar mengajar.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah terdapat permasalahn yang luas, maka peneliti melakukan batasan masalah agar peneliti lebih terarah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan Pembelajaran Matematika Realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung Tahun Ajaran 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kategori proses pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung?

2. Apakah hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung tahun ajaran 2014/2015?


(18)

7

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung tahun ajaran 2014/2015?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana kategori proses pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung.

2. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung tahun ajaran 2014/2015?

3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung tahun ajaran 2014/2015?

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah: 1. Bagi Siswa

- Meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

- Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

- Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika, khususnya pada materi Tabung.

2. Bagi guru

Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan metode yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis data, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1. Kategori proses pembelajaran matematika ralistik pada materi banugn ruang sisi

lengkung termasuk baik. Hal ini dilihat dari hasil pengamatan pada siklus penelitian. Pada siklus I diperoleh rata-rata hasil pengamatan sebesar 2,6 (kategori baik) dan pada siklus II diperoleh rata-rata hasil pengamatan sebesar 2,9 (kategori baik).

2. Hasil belajar matematika siswa meningkat dengan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung T.A 2014/2015. Dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik tersebut, pada siklus I diperoleh nilai rata – rata kelas 67,84375 dengan tingkat ketuntasan klasikal 78,125 %. Pada siklus II nilai rata – rata kelas meningkat menjadi 74,85 dengan ketuntasan klasikal 93,75%. Terjadi peningkatan persentasi ketuntasan klasikal sebesar 15,625%

3. Aktivitas belajar Matematika siswa dengan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tahun Ajaran 2014/2015 sudah mencapai waktu ideal. Dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik tersebut diperoleh hasil rata - rata pencapaian waktu ideal aktivitas aktif siklus I adalah 63,6875%, aspek aktivitas siswa nomor 4 tidak tercapai dan hanya dua aspek saja yang tercapai. Pada siklus II, pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 75,01125 %, aspek aktivitas siswa nomor 3 dan 4 juga tercapai. Terjadi peningkatan persentasi pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 11,32375 % dari siklus I.


(20)

85

5.2 Saran

Saran dalam penelitian ini adalah :

1. Kepada guru matematika dalam mengajarkan materi pembelajaran matematika disarankan guru menggunakan pembelajaran matematika realistik sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematik siswa. 2. Kepada siswa MTs Al-Washliyah Tembung khususnya siswa yang memiliki

hasil belajar matematik rendah agar lebih banyak berlatih, membaca dan tidak sungkan-sungkan untuk mengkomunikasikan ide-ide matematikanya baik secara lisan maupun tulisan dalam pembelajaran matematika.

3. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang sama dengan penelitian ini supaya memperhatikan kelemahan-kelemahan yang ada dalam penelitian ini


(21)

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmin & Mansyur, A.(2012). Pengukuran Dan Penilaian Hasil Belajar. Medan: Larispa Indonesia.

Daryanto. (2013). Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya. Djamarah, S., (2011), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ekawati, S.(2011). Peran, Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik Matematika Sekolah.Jakarta: PPPPTK Matematika (diakses 22 Januari 2014)

Fauzan, A. 2002. Applying Realistic Mathematics Education (RME) in Teaching Geometry in Indonesian Primary School. Enschede: University of Twente. Fauzy. (2013). http://nasional.sindonews.com/read/2013/11/11/15/804091/

pembelajaran-matematika-di-indonesia-masuk-peringk at-rendah (diakses 22 Januari 2014)

Fitriana, (2011), Upaya Meningkatkan HasilBelajar Siswa dengan Metode I nkuiri pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi Tahun ajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

FMIPA Unimed. (2010). Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan. Medan: FMIPA Unimed.

Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Bandung. Juari. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui

Pembelajaran Matematika Realistik pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bagi Siswa 1 Kelas XI-A SMK PGRI 2 Salatiga Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana.

Ismail. (2008). Contextual Teaching and Learning Matematika SMP & MTs Kelas IX Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.


(22)

87

Kunandar. (2007). Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nandari, R. (2013). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Pokok Bahasan Pecahan di Kelas VII SMP Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa T.A 2013/2014. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Riyanto, Y. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi Bagi Pendidikan Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif & Berkualitas. Kencana : Jakarta.

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sani, R., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Penerbit Wali Pers, Jakarta.

Setyosari, P. (2012). Metodologi Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sinaga, B., (2008),Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3), Disertasi, UniversitasNegeri Surabaya, Surabaya.

Soviawati, E. (2011). Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Untuk Meningakatkan Kemampuan Berfikir Siswa Di Tingkat Sekolah Dasar (diakses 20 maret 2014)

Subandi. (2013) http://www.beritasatu.com/pendidikan/144143-kualitas-pendidikan-di-indonesia-masih-rendah.html. (diakses 22 Januari 2014) Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo

Persada.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(23)

88

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.

Turmudi. 2009. Students’ Responses to the Realistics Teaching Approach in Junior Secondary School in Indonesia. Indonesia University of Education. van den Heuvel-Panhuizen, M. (1996). Assessment and Realistic Mathematics

Education. Den Haag: Koninklijke Bibliotheek.

Warli. (2009). Pembelajaran Matematika Realistik Materi Geometri Kelas IV MI (diakses 20 maret 2014)

Webb, D.C, van der Kooij, H, and Geist, M.R. (2011). Design Research in the Netherland: Introducing Logarithms Using Realistic Mathematics Education. Journal of Mathematics Education at Teachers College. Volume 2. New York: Columbia University.

Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Altenatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wijayanti, A.D. (2009). Meningkatkan Hasil Belajar Pokok Bahasan Kubus dan Balok dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas VIII A Semeeter I SMP N 1 Banjarejo Tahun 2009/2010. Semarang: IKIP PGRI Semarang (diakses 20 maret 2014)


(1)

7

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung tahun ajaran 2014/2015?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana kategori proses pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung.

2. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung tahun ajaran 2014/2015?

3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung tahun ajaran 2014/2015?

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah: 1. Bagi Siswa

- Meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

- Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

- Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika, khususnya pada materi Tabung.

2. Bagi guru

Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan metode yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis data, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1. Kategori proses pembelajaran matematika ralistik pada materi banugn ruang sisi

lengkung termasuk baik. Hal ini dilihat dari hasil pengamatan pada siklus penelitian. Pada siklus I diperoleh rata-rata hasil pengamatan sebesar 2,6 (kategori baik) dan pada siklus II diperoleh rata-rata hasil pengamatan sebesar 2,9 (kategori baik).

2. Hasil belajar matematika siswa meningkat dengan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tembung T.A 2014/2015. Dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik tersebut, pada siklus I diperoleh nilai rata – rata kelas 67,84375 dengan tingkat ketuntasan klasikal 78,125 %. Pada siklus II nilai rata – rata kelas meningkat menjadi 74,85 dengan ketuntasan klasikal 93,75%. Terjadi peningkatan persentasi ketuntasan klasikal sebesar 15,625%

3. Aktivitas belajar Matematika siswa dengan pembelajaran matematika realistik pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX MTs Al-Washliyah Tahun Ajaran 2014/2015 sudah mencapai waktu ideal. Dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik tersebut diperoleh hasil rata - rata pencapaian waktu ideal aktivitas aktif siklus I adalah 63,6875%, aspek aktivitas siswa nomor 4 tidak tercapai dan hanya dua aspek saja yang tercapai. Pada siklus II, pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 75,01125 %, aspek aktivitas siswa nomor 3 dan 4 juga tercapai. Terjadi peningkatan persentasi pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 11,32375 % dari siklus I.


(3)

85

5.2 Saran

Saran dalam penelitian ini adalah :

1. Kepada guru matematika dalam mengajarkan materi pembelajaran matematika disarankan guru menggunakan pembelajaran matematika realistik sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematik siswa. 2. Kepada siswa MTs Al-Washliyah Tembung khususnya siswa yang memiliki

hasil belajar matematik rendah agar lebih banyak berlatih, membaca dan tidak sungkan-sungkan untuk mengkomunikasikan ide-ide matematikanya baik secara lisan maupun tulisan dalam pembelajaran matematika.

3. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang sama dengan penelitian ini supaya memperhatikan kelemahan-kelemahan yang ada dalam penelitian ini


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmin & Mansyur, A.(2012). Pengukuran Dan Penilaian Hasil Belajar. Medan: Larispa Indonesia.

Daryanto. (2013). Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya. Djamarah, S., (2011), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ekawati, S.(2011). Peran, Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik Matematika

Sekolah.Jakarta: PPPPTK Matematika (diakses 22 Januari

2014)

Fauzan, A. 2002. Applying Realistic Mathematics Education (RME) in Teaching Geometry in Indonesian Primary School. Enschede: University of Twente. Fauzy. (2013). http://nasional.sindonews.com/read/2013/11/11/15/804091/

pembelajaran-matematika-di-indonesia-masuk-peringk at-rendah (diakses 22 Januari 2014)

Fitriana, (2011), Upaya Meningkatkan HasilBelajar Siswa dengan Metode I nkuiri pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi Tahun ajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

FMIPA Unimed. (2010). Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan. Medan: FMIPA Unimed.

Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Bandung. Juari. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui

Pembelajaran Matematika Realistik pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bagi Siswa 1 Kelas XI-A SMK PGRI 2 Salatiga Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana.

Ismail. (2008). Contextual Teaching and Learning Matematika SMP & MTs Kelas IX Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.


(5)

87

Kunandar. (2007). Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nandari, R. (2013). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Pokok Bahasan Pecahan di Kelas VII SMP Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa T.A 2013/2014. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Riyanto, Y. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi Bagi Pendidikan Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif & Berkualitas. Kencana : Jakarta.

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sani, R., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Penerbit Wali Pers, Jakarta.

Setyosari, P. (2012). Metodologi Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sinaga, B., (2008),Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3), Disertasi, UniversitasNegeri Surabaya, Surabaya.

Soviawati, E. (2011). Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Untuk Meningakatkan Kemampuan Berfikir Siswa Di Tingkat Sekolah Dasar (diakses 20 maret 2014)

Subandi. (2013) http://www.beritasatu.com/pendidikan/144143-kualitas-pendidikan-di-indonesia-masih-rendah.html. (diakses 22 Januari 2014) Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo

Persada.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(6)

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.

Turmudi. 2009. Students’ Responses to the Realistics Teaching Approach in Junior Secondary School in Indonesia. Indonesia University of Education. van den Heuvel-Panhuizen, M. (1996). Assessment and Realistic Mathematics

Education. Den Haag: Koninklijke Bibliotheek.

Warli. (2009). Pembelajaran Matematika Realistik Materi Geometri Kelas IV MI (diakses 20 maret 2014)

Webb, D.C, van der Kooij, H, and Geist, M.R. (2011). Design Research in the Netherland: Introducing Logarithms Using Realistic Mathematics Education. Journal of Mathematics Education at Teachers College. Volume 2. New York: Columbia University.

Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Altenatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wijayanti, A.D. (2009). Meningkatkan Hasil Belajar Pokok Bahasan Kubus dan Balok dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas VIII A Semeeter I SMP N 1 Banjarejo Tahun

2009/2010. Semarang: IKIP PGRI Semarang (diakses 20 maret