PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS
NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 20
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RINI PRIMA S RITONGA
NIM 2113111067

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Memproduksi
Teks Negosiasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun pembelajaran
2014/2015.” Penulisan Skripsi ini untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga
Skripsi ini dapat diselesaikan.
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
sekaligus selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
4. Syairal Fahmi Dalimunthe, S. Sos., M.I.Kom., selaku Sekretaris Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia
6. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd. dan Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., selaku Dosen
Pengarah.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
9. Kepala Sekolah, seluruh Guru dan Staf beserta Siswa/I SMA Negeri 20
Medan.

ii

10. Ayahanda D. Ritonga yang selalu memberikan semangat dan dengan penuh
kesabaran mendidik penulis dan ibunda Dra. E. Sihombing yang selalu
memberikan dukungan doa, semangat, serta dukungan moril yang tak ternilai.
Saudara-saudaraku : Mario Ritonga dan Jogi Ritonga yang selalu memberi
support

kepada


penulis

dan

mendoakan

penulis

sehingga

dapat

menyelesaikan Skripsi ini.
11. Teman-teman Pendidikan Reg. B 2011 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Unimed.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih belum sempurna. Oleh sebab
itu,

penulis


mengharapkan

kritik

dan

saran

yang

membangun

demi

penyempurnaannya. Semoga Skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan
dan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Medan, Maret 2015
Penulis,


Rini Prima S. Ritonga
NIM 2113111067

iii

ABSTRAK

Rini Prima S. Ritonga, NIM 2113111067. Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi
Siswa Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi
siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen yaitu penelitian yang menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah kemudian mengetahui pengaruhnya dari hasil
belajar atau prestasi siswa.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan yang
terdiri 5 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 170 orang. Dari jumlah tersebut
ditetapkan sampel sebanyak 60 orang siswa. Teknik pengambilan sampel adalah
dengan random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen dengan desain penelitian post-test only control group design.
Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa adalah tes esai memproduksi sebuah teks negosiasi.
Dari hasil analisis data diketahui bahwa model pembelajaran berbasis
masalah lebih efektif digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi
oleh siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan. Dalam hal ini diperoleh nilai rata-rata
di kelas kontrol (menggunakan model pembelajaran ekspositori) = 69,2, standar
deviasi 7,31, sedangkan nilai rata-rata di kelas eksperimen (menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah) = 78,8, standar deviasi = 6,67.
Berdasarkan uji normalitas, hasil kelas kontrol dan kelas eksperimen
berdistribusi normal yaitu Lhitung < Ltabel atau 0,11 < 0,16 untuk kelas kontrol dan
juga untuk kelas eksperimen data berdistribusi normal dengan L hitung < Ltabel (0,05)
atau 0,09 < 0,16. Kemudian berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa
sampel berasal dari populasi yang homogen dengan Fhitung < Ftabel (0,05) yakni 1,2 <
1,84. Sehingga hipotesis penelitian ini diterima dengan thitung > ttabel (0,05), yakni
5,22 > 1,70. maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis masalah lebih
efektif digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi siswa kelas X
SMA Negeri 20 Medan daripada model pembelajaran ekspositori.
Kata kunci : model pembelajaran berbasis masalah, memproduksi, teks negosiasi


i

DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 8
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 9
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 10
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
HIPOTESIS
PENELITIAN ........................................................ 12

A.Kerangka Teoritis ........................................................................................ 12
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ..................................................... 12
a. Pengertian Model Pembelajaran .............................................................. 12
b. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ................................. 14
c. Konsep Dasar dan Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah 18
d. Langkah-langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis Masalah 19
e. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ...... 22
1) Keunggulan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ............................ 22
2) Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah .............................. 24
2. Model Pembelajaran Ekspositori............................................................... 25
a. Pengertian Model Pembelajaran Ekspositori ........................................... 25
b. Langkah-langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Ekspositori........... 27
c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Ekspositori ................... 28
3. Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ............................................. 29
a. Pengertian Kemampuan .......................................................................... 29
b. Pengertian Memproduksi ........................................................................ 30
c. Teks Negosiasi ....................................................................................... 30
1) Pengertian Teks ................................................................................... 30
2) Pengertian Negosiasi ............................................................................ 31
3) Pengertian Teks Negosiasi ................................................................... 32

4) Struktur Teks Negosiasi ....................................................................... 33
5) Kaidah Negosiasi ................................................................................. 34
6) Langkah-langkah Negosiasi ................................................................. 36

iv

7) Langkah-langkah Memproduksi Teks Negosiasi ..................................
d. Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ............................................
4. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada
Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi .................................................
5. Penilaian Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ...............................
B. Kerangka Konseptual .................................................................................
C. Hipotesis Penelitian ....................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................
1. Lokasi Penelitian ......................................................................................
2. Waktu Penelitian ......................................................................................
B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................
1. Populasi Penelitian ...................................................................................
2. Sampel Penelitian .....................................................................................

C. Metode Penelitian dan Desain Eksperimen .................................................
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ...................................................
E. Instrumen Penelitian ...................................................................................
F. Jalannya Eksperimen ..................................................................................
G. Organisasi Pengolahan Data .......................................................................
H. Teknik Analisis Data ..................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................
A. Hasil Penelitian ..........................................................................................
1. Kemampuan Siswa Memproduksi Teks Negosiasi Menggunakan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah .....................................................
2. Kemampuan Siswa Memproduksi Teks Negosiasi Menggunakan
Model Pembelajaran Ekspositori ...............................................................
3. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMA
Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 ....................................
a. Uji Normalitas Data ................................................................................
b. Uji Homogenitas Data ............................................................................
c. Pengujian Hipotesis ................................................................................
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...............................................................

A.Simpulan .....................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

v

37
37
38
39
42
44
45
45
45
45
45
45
46
47
48
49
51
57
58
62
62
62
65

68
68
75
76
78
81
81
81
83

DAFTAR TABEL

3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015 ........................................................................... 46
3.2 Desain Eksperimen Post-Test Control only Design Group ......................... 47
3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ..................... 49
3.4 Kategori Penilaian Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ................. 50
3.5 Jalannya Eksperimen Dengan Model Problem-based Learning ................. 51
3.6 Jalannya Eksperimen Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ................ 53
4.1 Data Nilai Post-Test Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah ............................................................... 59
4.2 Distribusi Frekuensi Skor Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah ............................................................... 60
4.3 Data Hasil Post-Test Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Ekspositori ......................................................................... 61
4.4 Distribusi Frekuensi Skor Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Ekspositori ......................................................................... 63
4.5 Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah .................................................... 64
4.6 Uji Normalitas Data dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah ..................................................................................... 66
4.7 Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Ekspositori ......................................................................... 67
4.8 Uji Normalitas Data dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Ekspositori ............................................................................................... 68
4.9 Data Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 70
4.10 Pengujian Homogenitas Penelitian ......................................................... 71

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Bahasa Indonesia Kelas X SMA Negeri 20 Medan......... 79
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ...... 85
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ............ 92
Lampiran 4 Tes Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ........................... 99
Lampiran 5 Contoh Teks Negosiasi ................................................................ 100
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa .................................................................... 102
Lampiran 7 Tabel Wilayah Kurva Normal 0 ke Z ........................................... 106
Lampiran 8 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t ....................................... 107
Lampiran 9 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi f ....................................... 108
Lampiran 10 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilifors ......................................... 110

vii

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Salah satu perubahan yang terjadi di dunia pendidikan dewasa ini yaitu
dibentuknya kurikulum baru yang sering disebut dengan Kurikulum 2013. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA/SMK/MA terdapat lima kegiatan
menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur
kompleks, menulis teks eksposisi, menulis teks anekdot, dan menulis teks
negosiasi. Dalam kurikulum terbaru ini, pembelajaran bahasa Indonesia
mengalami perubahan secara total. Dalam implementasinya, pembelajaran bahasa
Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks. Hal ini bertujuan agar siswa
tidak hanya sekadar belajar pengetahuan bahasa saja melainkan dapat
mengembangkan kemampuan menalar siswa dalam bentuk lisan dan tulisan.
Pendekatan berbasis teks lebih menguatkan siswa pada kegiatan menulis.
Menulis merupakan kegiatan untuk melatih kegiatan berpikir menjadi
lebih kreatif, produktif dan ekspresif. Menulis membutuhkan ketekunan agar
dapat mengembangkan suatu kerangka karangan yang baik. Keterampilan menulis
harus dilatih secara terus menerus karena menulis tidaklah mudah, harus ada
latihan dan praktik yang berkelanjutan. Kegiatan menulis memiliki hubungan
yang erat dengan berpikir. Menulis bukan hanya sekadar kegiatan berbahasa,
namun juga dapat digunakan sebagai wadah menuangkan hasil pemikiran.
Semakin banyak menulis maka siswa akan terlatih untuk berpikir kritis,

1

2

mempunyai daya nalar yang tinggi dan aktif dalam mengembangkan prestasi
akademik.
Namun kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan harapan, dikarenakan
hasil belajar siswa dalam kegiatan menulis tergolong rendah. Pengakuan dari
siswa sendiri menyatakan bahwa pembelajaran menulis merupakan kegiatan yang
membosankan. Ketika diberi tugas untuk menulis, siswa sengaja mengulur waktu
agar tugas menulis tersebut menjadi tugas rumah. Hal ini diperbuat agar tugas
tersebut dapat disalin secara utuh dari internet atau media cetak bukan hasil
pemikiran siswa itu sendiri. Hal ini dibuktikkan dari penelitian Purba (dalam
Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2012) dengan
judul “Pengaruh Model Kreatif Treffinger Terhadap Kemampuan Menulis Narasi
Sugestif “ dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam menulis rendah. Hal tersebut
disebabkan karena siswa hanya diajarkan untuk terampil menguasai teori menulis
daripada terampil menerapkannya. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan
Wardani (dalam Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 9, Nomor 13,
Oktober 2012) dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Siklus (Learning Cycle)
Terhadap Kemampuan Menulis Artikel” juga mengatakan bahwa pembelajaran
menulis hanya berfokus pada materi tanpa disesuaikan dengan model yang cocok
terhadap materi yang diajarkan.
Salah satu wujud dari pembelajaran menulis terlihat pada pembelajaran
menulis teks bahasa Indonesia yaitu pembelajaran teks negosiasi yang dimuat
dalam Kurikulum 2013 di kelas X SMA/SMK/MA dengan KD “4.2 Memproduksi
teks negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat

3

baik secara lisan maupun tulisan.” Dalam pembelajaran ini, siswa dituntut untuk
mampu menulis teks negosiasi yang sesuai dengan kaidah dan strukturnya.
Negosiasi merupakan proses komunikasi antara dua orang atau lebih guna
mengembangkan solusi terbaik yang paling menguntungkan bagi pihak-pihak
yang terlibat. Hal ini didukung oleh pendapat Forsyth (1996:111) yang
mengatakan bahwa negosiasi adalah proses mengenali, menata, dan menyepakati
syarat-syarat sebuah transaksi. Di dalam kurikulum yang terbaru ini, teks
negosiasi merupakan teks yang berisi penawaran-penawaran dan hal-hal yang
harus dikompromikan antara dua pihak atau lebih. Contohnya, ketika terjadi
kegiatan tawar menawar antara penjual cabai dengan pembeli, maka kegiatan
tersebut disebut dengan kegiatan negosiasi. Dalam kurikulum 2013, kegiatan
tawar menawar tadi bisa dibuat menjadi sebuah teks yang disebut dengan teks
negosiasi. Kompetensi menulis teks negosiasi sangat bermanfaat bagi siswa
karena dengan kompetensi tersebut, siswa dapat berpikir untuk menuliskan solusi
yang terbaik yang dapat dilakukan dalam suatu kegiatan tertentu melalui diskusi.
Dalam pembelajaran menulis teks negosiasi, siswa masih kurang
memperoleh contoh teks lain yang ingin dipelajarinya padahal bisa saja contoh
teks tersebut sangat dekat dengan siswa bahkan dikatakan sangat sering terjadi di
kehidupan siswa. Kekurangan lainnya yaitu dalam kegiatan belajar mengajar,
guru harus mampu dan berusaha menciptakan suasana belajar yang kondusif
sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk lebih giat belajar. Dalam hal ini
guru dituntut untuk mampu mengelola interaksi belajar mengajar yang
memberikan rangsangan kepada siswa, karena guru memegang peranan penting

4

dalam keberhasilan pencapaian kompetensi siswanya. Adapun pembelajaran
menulis teks negosiasi di tingkat SMA/SMK/MA yang diupayakan guru belum
sepenuhnya menuju ke arah proses pengembangan kreativitas dan keaktifan siswa.
Hal ini terbukti dengan hasil penelitian dari Ningsi (dalam Skripsi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Unimed 2014) dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pembelajaran Menulis Teks Negosiasi
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kuala Tahun Pembelajaran 2014/2015.” Hasil
penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata menulis siswa yaitu 78. Padahal, model
pembelajaran yang digunakan oleh peneliti tersebut juga merupakan salah satu
model pembelajaran inovatif yang menjadi salah satu model belajar unggulan
untuk diterapkan pada Kurikulum 2013. Namun, hasil menulis teks negosiasi
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek masih tergolong
rendah.
Di dalam kurikulum terbaru ini, yang menjadi konsep pembelajaran di
kelas adalah pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman bahwa proses
belajar yang dilakukan peserta didik merupakan pengalaman yang dilakukan oleh
peserta didik. Dalam proses pembelajaran ini, pendidik dituntut untuk menjadi
fasilitator yang baik, mampu menggali potensi yang dimiliki peserta.
Menurut hasil observasi penulis, kemampuan menulis teks negosiasi siswa
kelas X di SMA Negeri 20 Medan masih tergolong rendah. Tuntutan kompetensi
4.2 tidak seutuhnya dapat dicapai. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara
peneliti dengan ibu Mahanim, S.Pd., guru bahasa Indonesia yang telah tiga
semester memakai kurikulum 2013 menyatakan bahwa rendahnya kemampuan

5

siswa dalam menulis teks negosiasi dikarenakan pembelajaran berbasis teks
dianggap sebagai pembelajaran yang tidak masuk akal dan membosankan.
Kurangnya contoh konkret dari suatu teks negosiasi yang bisa dijadikan acuan
untuk pemodelan teks masih sangat minim. Siswa sendiri mengakui bahwa
mereka sulit menuangkan idenya dalam sebuah teks negosiasi sehingga nilai ratarata siswa tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini sejalan
dengan informasi yang didapatkan penulis dari bapak Subagus Ahmad, S.Pd.,
yang mengajar di SMA Singosari Medan. Beliau juga mengatakan bahwa menulis
teks terutama menulis teks negosiasi adalah materi pelajaran yang kurang
mendapat umpan balik dari siswa. Ini dikarenakan siswa kurang tertarik dengan
contoh yang tertera di buku siswa kelas X. Hal ini menyebabkan tugas yang
diberikan oleh guru menjadi hanya mencapai nilai KKM saja.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis menunjukkan
kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks negosiasi masih rendah.
Menulis tidak dapat tercipta tanpa motivasi atau rangsangan dari guru agar siswa
mau menulis. Motivasi dapat berupa pemberian semangat untuk siswa mau
menulis dan memperhatikan dengan baik pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Rangsangan dapat dilaksanakan dengan pemilihan model yang tepat terhadap
kegiatan menulis. Model pembelajaran didesain untuk mengatur jalannya
pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.
Kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi perlu ditingkatkan
dengan menggunakan model pembelajaran yang interaktif dan inovatif sehingga
mampu merangsang siswa untuk berpikir kritis. Salah satu model pembelajaran

6

yang dapat meningkatkan kemampuan menulis khususnya teks negosiasi adalah
model pembelajaran berbasis masalah.
Penulis berpendapat bahwa model pembelajaran berbasis masalah mampu
meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi siswa. Model pembelajaran
berbasis masalah bukanlah model pembelajaran yang baru dalam dunia
pendidikan, hanya saja model pembelajaran ini memiliki satu keunggulan untuk
menarik siswa dalam kegiatan menulis yaitu merangsang siswa untuk
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran berbasis
masalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah yang nyata,
proses untuk siswa belajar, baik ingatan maupun keterampilan berpikir kritis.
Dengan demikian, siswa didorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi
pembelajaran

dan

mengembangkan

keterampilan

berpikir

kritis

untuk

memecahkan suatu masalah. Masalah-masalah yang diberikan guru merupakan
masalah yang terdapat

dalam kehidupan nyata sehingga siswa dapat

menghubungkannya dengan pengalaman yang pernah dialami langsung ataupun
yang didengar langsung dari orang lain.
Pernyataan di atas didukung oleh penelitian yang relevan oleh Barus
(dalam Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Unimed 2014) dengan
judul “Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem based
learning) Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Pancurbatu Tahun Pembelajaran 2013/2014.” Penelitian itu
membuktikan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
kemampuan menulis

paragraf argumentasi.

Hal ini dibuktikan dengan

7

diperolehnya nilai rata-rata post-test siswa sebesar 82,35. Selain itu, penelitian
yang dilakukan oleh Fahrurazi (dalam Skripsi Universitas Pendidikan
Indonesia/Repitory.upi.edu 2011) dengan judul “Penerapan Pembelajaran
Berbasis Masalah

untuk Meningkatkan Berpikir Kritis dan Komunikasi

Sistematis Siswa Sekolah Dasar.” Hasil penelitiannya membuktikan bahwa
penerapan pembelajaran berbasis masalah mampu meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan komunikasi sistematis siswa. Berdasarkan tinjauan di atas,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah sangat
berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar.
Model pembelajaran berbasis masalah menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalaman siswa dalam beraktivitas secara nyata. Masalah yang
diberikan ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada
pembelajaran yang dimaksud. Model pembelajaran ini mengarahkan siswa untuk
membentuk pengetahuan baru melalui langkah analisis terhadap pengetahuanpengetahuan baru yang siswa kumpulkan. Dalam hal ini model pembelajaran
berbasis masalah membantu siswa berpikir kritis dan lebih kreatif dalam
mengembangkan tulisan yang baik berbentuk teks negosiasi sesuai dengan
struktur teks tersebut.
Berdasarkan uraian di

atas,

muncul

ketertarikan penulis

untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Terhadap Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Siswa Kelas X
SMA Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.”

8

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang diidentifikasi
yaitu sebagai berikut.
1. Hasil belajar siswa dalam menulis teks negosiasi rendah.
2. Pembelajaran

berbasis

teks

dianggap

sebagai

pembelajaran

yang

membosankan.
3. Kurang menariknya contoh yang diberikan oleh guru untuk dijadikan
panduan menulis teks negosiasi.
4. Siswa kurang mampu menulis teks negosiasi.
5. Siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan kurang mampu menuangkan ide
dalam bentuk teks negosiasi.

C. Pembatasan Masalah
Penelitian harus terfokus pada satu arah tujuan. Oleh sebab itu, masalah
harus dibatasi. Berdasarkan hal tersebut, pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan
memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun
pembelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dapat diketahui
bahwa fokus masalah ialah pengaruh model pembelajaran berbasis masalah
terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20

9

Medan tahun pembelajaran 2014/2015. Agar penelitian ini lebih terarah,
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA
Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah?
2. Bagaimanakah kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA
Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 menggunakan model
pembelajaran ekspositori?
3. Apakah model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh digunakan untuk
meningkatkan kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA
Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian
Perumusan tujuan penelitian harus disesuaikan dengan permasalahan yang
dikaji dalam penelitian. Tujuan penelitian sangat penting karena sebagai penentu
bagi langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian. Adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X
SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah.
2. Untuk mengetahui kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X
SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 menggunakan model
pembelajaran ekspositori.

10

3. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh
digunakan untuk meningkatkan kemampuan memproduksi teks negosiasi
siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis
dan manfaat praktis. Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat
baik secara teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut.
1) Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya dalam menulis teks
negosiasi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
2) Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
beberapa pihak terkait, antara lain sebagai berikut.
a. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa
dalam

proses

pembelajaran

memproduksi

teks

negosiasi

dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan juga model
pembelajaran ekspositori sehingga hasil belajar siswa dalam menulis dapat
meningkat.

11

b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan suatu dorongan atau motivasi bagi guru
untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini memberikan pengalaman yang bermakna kepada penulis
karena mampu mengembangkan wawasan serta mengaplikasikan konsepkonsep pembelajaran yang telah diperoleh selama perkuliahan dalam bidang
pendidikan.

75

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal di bawah ini.
1. Kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20
Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dengan model pembelajaran
ekspositori di kelas kontrol dengan nilai post-test terendah 55, tertinggi 80,
dan dengan nilai rata-rata (mean) 69,2 dan standar deviasi 7,31.
2. Kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20
Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dengan model pembelajaran berbasis
masalah di kelas eksperimen dengan nilai post-test terendah 65, tertinggi 90,
dan dengan nilai rata-rata (mean) 78,8 dan standar deviasi 6,67.
3. Model pembelajaran berbasis masalah lebih berpengaruh digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam memproduksi teks
negosiasi daripada model pembelajaran ekspositori.

B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.

75

76

1. Agar model pembelajaran berbasis masalah digunakan dalam proses
belajar mengajar di sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
lebih maksimal khususnya dalam bidang studi bahasa Indonesia.
2. Selain

menggunakan

model

pembelajaran,

guru

hendaknya

menggunakan sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik
perhatian siswa. Salah satu model pembelajaran yang efektif
khususnya dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi adalah
model pembelajaran berbasis masalah.
3. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut bagi peneliti lain sebagai
langkah

nyata

peningkatan

pembelajaran yang inovatif.

mutu

pendidikan

dengan

model

77

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta
Barus, Irawati. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem based learning) Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf
Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu Tahun Pembelajaran
2013/2014. Medan: Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Unimed
_________. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
_________. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Fahrurazi. 2011. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah
untuk
Meningkatkan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah
Dasar. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia/Repitory.upi.edu
Firth, Alan. 1995. The Discourse of Negotiation (Studies of Language in the
Workplace. Denmark: Pergamon
Forsyth, Patrick. 1996. Negosiasi Menang/Menang dengan Komunikasi Persuasif.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Handayani, Seni, dkk. 2014. Bahasa Indonesia 1 untuk Kelas X Sekolah
Menengah Atas Kelompok Wajib Berdasarkan Kurikulum 2013. Bandung:
Grafindo Media Pratama
Istarani. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Khalsa, Sirinam S. 2008. Pengajaran & Disiplin Harga Diri. Jakarta: PT Indeks
Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
Kelas X. Jakarta: Kemendikbud
____________. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi
SMA/MA/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud

Diri

dan

Akademik

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X
Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: PT RajaGrafindo

77

78

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo
Ningsih, Sulis Fitria. 2014. Pengaruh Model Project-Based Learning Terhadap
Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kuala
Tahun Pembelajaran 2014/2015. Medan: Skripsi Unimed
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam
Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Purba, Lisna. 2012. Pengaruh Model Kreatif Treffinger Terhadap Kemampuan
Menulis Narasi Sugestif. Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia. Volume 9,
Nomor 2, Oktober 2012. Diunduh 2 Desember 2014
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Sudjana, N. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Rajawali
Press
Sujana, Asep. 2004. Retail Negotiator Guidance. Jakarta: PT. SUN Printing
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara
Wardani. 2012. Efektivitas Pembelajaran Siklus (Leraning Cycle) Terhadap
Kemampuan Menulis Artikel. Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia. Volume 9,
Nomor 13, Oktober 2012. Diunduh 2 Desember 2014
Wardoyo, Sigit M. 2013. Pembelajaran Konstruktivisme (Teori dan Aplikasi
Pembelajaran dalam Pembentukan Karakter. Bandung: Alfabeta
Wena, Made. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional). Jakarta: Bumi Aksara
Resma,
Puspita.
2013.
Santun
Bernegosiasi.Dalam
http://gurubahasaIndonesiasmknegeri10mlg.blogspot.comteks-v-kegiatan-1pemodelan-teks.html. (diakses pada 20 Oktober 2014)