PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA PENDEKATAN INVESTIGASI DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN.

฀PERBEDAAN฀฀KEMAMPUAN฀PEMECAHAN฀MASALAH฀ANTARA
PENDEKATAN฀INVESTIGASI฀฀DAN฀PENDEKATAN
KONVENSIONAL฀PADA฀POKOK฀BAHASAN
TEOREMA฀PYTHAGORAS฀KELAS฀VIII฀
SMP฀N.฀11฀MEDAN฀T.A.฀2014/2015

Oleh:
Elisabeth฀Anna฀Marya฀Saragi
NIM฀4111111007
Program฀Studi฀Pendidikan฀Matematika

SKRIPSI
฀Diajukan฀Untuk฀Memenuhi฀Syarat฀Memperoleh฀Gelar
฀Sarjana฀Pendidikan

JURUSAN฀MATEMATIKA
FAKULTAS฀MATEMATIKA฀DAN฀ILMU฀PENGETAHUAN฀ALAM
UNIVERSITAS฀NEGERI฀MEDAN
MEDAN
2015




฀ATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat dan anugrah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Antara
Pendekatan Investigasi dan Pendekatan Konvensional Pada Pokok Bahasan
Teorema Pythagoras Kelas VIII SMP Negeri 11 Medan T. A. 201฀/2015”. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta seluruh
Pembantu Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,
Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di
lingkungan UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan
Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Jurusan
Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Matematika. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Prof.Dr. Pargaulan Siagian,
M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini, kepada Bapak Dr.
Asrin Lubis, M.Pd , Bapak Dr. Edy Surya, M.Si dan Bapak Prof. Dr. Edi
Syahputra, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dari
perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini, kepada Bapak
Drs. W.L. Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai Jurusan Matematika FMIPA
UNIMED.
Penghargaan ini juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj. Khairani, M.M
selaku Kepala Sekolah dan Ibu S. Naibaho, S.Pd dan guru mata pelajaran
matematika lainnya di SMP Negeri 11 Medan yang tidak bisa disebutkan satu per
satu yang telah banyak membantu penulis selama penelitian. Teristimewa penulis
menghaturkan ucapan terima kasih kepada Ayahanda St. R. Saragi(+) dan Ibunda
E. br. Siagian yang telah memberikan saya kesempatan untuk menambah ilmu di

5

perkuliahan dan selalu memberikan saran, motivasi, dan doa demi keberhasilan
penulis menyelesaikan skripsi ini. ”You’re my the best parents in the world Dad
and Mom, I love you”.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada adik-adik tercinta Rony Cipta

Saragi, Citra Rita Junita Saragi, dan Jhon Michael Saragi yang telah memberikan
semangat dan doa. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Kel.
Y.Pangaribuan/br. Siagian (Bapauda dan Nanguda Zakaria), Kel. Amangboru
Sonita Simanjuntak, Op. Natalia Silaen/br.Panjaitan di Balige, Uda dan Nanguda,
Tulang dan Nantulang, serta seluruh keluarga yang tak dapat disebutkan satu
persatu yang telah membantu saya selama perkuliahan baik dalam materiil
maupun memotivasi saya untuk terus bersemangat meraih cita-cita..
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat terbaikku Jubilate
Crew (Tio L.R. Siahaan,Dyna A. Nababan, dan Yessy L. Napitupulu), teman
seangkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, khususnya
buat kelas Dik B 2011. Terima kasih juga buat teman-teman ReNa HKBP Tj.
Mulia terkhusus GOK serta teman-teman PPL di SMPN ฀ Balige terkhusus 6
sauduran (kak Deliana, Rondang, Monica, Devi, dan Agus), adek-adek junior dan
kakak abang senior di Jurusan Matematika yang selalu memberi doa, mendukung
dan menemani penulis dalam suka maupun duka.
Penulis telah berupaya dangan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun
tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan.


Medan,

Juni 2015

Penulis,

Elisabeth Anna Marya Saragi
NIM.฀111111007



฀AFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar

฀aftar Isi
฀aftar ฀iagram
฀aftar Tabel
฀aftar Gambar
฀aftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
xi

BAB I PEN฀AHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah

1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.฀. Manfaat Penelitian

1
1
7
8
8
8
8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pemecahan Masalah dalam Matematika
2.1.2. Pembelajaran Pendekatan Investigasi
2.1.3. Pembelajaran Pendekatan Konvensional
2.1.4. Model Pembelajaran Pendekatan Investigasi dalam
Pemecahan Masalah
2.1.5. Materi Teorema Pythagoras

2.1.5.1. Menentukan Teorema Pythagoras
2.1.5.2. Penggunaan Teorema Pythagoras
2.1.5.2.1 Perhitungan Panjang Sisi Segitiga Siku-siku
2.1.5.2.2. Perbandingan Sisi-sisi Segitiga Siku-siku
Untuk Sudut Istimewa
2.1.5.2.3. Penyelesaian Persoalan Dalam Bangun
Datar dan Bangun Ruang
2.1.฀. Penelitian Yang Relevan
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian

9
9
9
15
22

32
33
33

3฀

BAB III METO฀E PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Penelitian

37
37
37
37
37

25
2฀
2฀
27
27
29


7

3.3.2. Sampel Penelitian
3.4. Definisi Operasional
3.5. Variabel Penelitian
3.5.1. Variabel bebas
3.5.2. Variabel Terikat
3.฀. Alat Pengumpulan Data
3.฀.1. Tes
3.฀.2. Teknik Pemberian Skor
3.฀.3. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
3.7. Instrumen Pengumpul Data
3.7.1. Uji Validitas
3.7.2. Uji Reliabilitas
3.7.3. Uji Indeks(Tingkat) Kesukaran
3.7.4. Uji Daya Beda(Indeks Diskriminan)
3.8. Validitas Internal
3.9. Rancangan Penelitian
3.10. Prosedur Penelitian

3.11.Teknik Analisis Data
3.11.1. Menghitung Rata-rata Skor
3.11.2. Menghitung Standar Deviasi
3.11.3. Uji Normalitas
3.11.4. Uji Homogenitas
3.11.5. Uji Hipotesis

37
38
39
39
39
39
39
41
41
42
42
43
44

45
4฀
49
50
53
53
53
53
55
5฀

BAB IV HASIL PENELITIAN ฀AN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Nilai Posttest Kelas Eksperimen A dan Kelas Eksperimen B
4.2. Uji Persyaratan Analisis Data
4.2.1. Uji Hipotesis
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

59
59
59
฀1
฀1
฀2

BAB V KESIMPULAN ฀AN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

64
฀4
฀4

฀AFTAR PUSTAKA

65



฀AFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Persentase Kesulitan Siswa Pada Setiap Aspek

4

Tabel 3.1. Pedoman Pemberian Skor Tes Pemecahan Masalah
Matematika

41

Tabel 3.2. Pedoman TKPM

42

Tabel 3.3. Validitas Item Soal Pretest

43

Tabel 3.4. Validitas Item Soal Posttest

43

Tabel 3.5. Tabel Indeks Kesukaran Pretest

44

Tabel 3.6. Tabel Indeks Kesukaran Posttest

45

Tabel 3.7. Tabel Daya Pembeda Soal Pretest

46

Tabel 3.8. Tabel Daya Pembeda Soal Posttest

46

Tabel 3.฀. Rancangan Penelitian

4฀

Tabel 3.10. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Data

54

Tabel 3.11. Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Data

55

Tabel 3.12. Ringkasan Hasil Pengujian Kesamaan Rata-rata Pretest

57

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen A

60

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen B

60

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

61

฀0

฀AFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.฀. Prosedur Penelitian

52

฀฀

฀AFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran ฀. RPP I Kelas Eksperimen A

68

Lampiran 2. RPP II Kelas Eksperimen A

73

Lampiran 3. RPP III Kelas Eksperimen A

77

Lampiran 4. Lembar Pengajaran Materi I (Kelas Eksperimen A)

82

Lampiran 5. Lembar Pengajaran Materi II (Kelas Eksperimen A)

88

Lampiran 6. Lembar Pengajaran Materi III (Kelas Eksperimen A)

92

Lampiran 7. RPP I Kelas Eksperimen B

95

Lampiran 8. RPP II Kelas Eksperimen B

฀00

Lampiran 9. RPP III Kelas Eksperimen B

฀04

Lampiran ฀0. Tes Diagnostik

฀09

Lampiran ฀฀. Jawaban Tes Diagnostik

฀฀3

Lampiran ฀2. Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Persentase
Pencapaian Tes Diagnostik

฀฀6

Lampiran฀3. Kisi-kisi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa

฀฀8

Lampiran ฀4. Lembar Validitas Pretest

฀฀9

Lampiran ฀5. Soal Pretes

฀22

Lampiran ฀6. Alternatif Penyelesaian Soal Pretes

฀23

Lampiran ฀7. Lembar Validitas Posttest

฀27

Lampiran ฀8. Soal Posttest

฀30

Lampiran ฀9. Alternatif Penyelesaian Soal Posttest

฀3฀

Lampiran 20. Nama-nama Validator

฀35

Lampiran 2฀. Lembar Observasi Aktivitas Guru

฀36

Lampiran 22. Daftar Hasil Uji Instrumen Pretest dan Posttest

฀39

Lampiran 23. Perhitungan Validitas Tes

฀43

Lampiran 24. Perhitungan Reliabilitas Tes

฀46

Lampiran 25. Perhitungan Indeks Kesukaran

฀49

Lampiran 26. Perhitungan Daya Pembeda Tes

฀5฀

Lampiran 27. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

฀2

Kelas Eksperimen A

฀53

Lampiran 28. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Kelas Eksperimen B

฀55

Lampiran 29. Perhitungan Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

฀57

Lampiran 30. Uji Normalitas Data Hasil Tes

฀65

Lampiran 3฀. Uji Homogenitas

฀70

Lampiran 32. Pengujian Hipotesis

฀72

Lampiran 33. Dokumentasi Penelitian

฀75

Lampiran 34. Tabel Distribusi Nilai F

฀80

Lampiran 35. Tabel Uji T

฀83

Lampiran 36. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

฀84

Lampiran 37. Nilai-nilai r Product Moment

฀86

Lampiran 38. Nilai-nilai Chi Kuadrat

฀87

Lampiran 39. Surat Persetujuan Dosen PS

฀88

Lampiran 40. Surat Permohonan Izin Melakukan Observasi Penelitian

฀89

Lampiran 4฀. Surat Keterangan Observasi dari Sekolah

฀90

Lampiran 42. Surat Izin Penelitian dari Fakultas ke Sekolah

฀9฀

Lampiran 43. Surat Izin Penelitian dari Fakultas ke Dinas Pendidikan

฀92

Lampiran 44. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan ke Sekolah

฀93

Lampiran 45. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah

฀94

Lampiran 46. Surat Keterangan Penelitian dari Dinas Pendidikan

฀95

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀
฀A฀ I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar ฀elakang Masalah
Kebutuhab฀ ubtuk฀ dapat฀ memahami฀ maupub฀ mebggubakab฀ matematika฀

dalam฀ kehidupab฀ sehari-hari฀ semakib฀ mebibgkat฀ dab฀ diperkirakab฀ akab฀ terus฀
berkembabg฀ di฀ masa฀ yabg฀ akab฀ databg.฀ Hal฀ ibi฀ disebabkab฀ matematika฀
memampukab฀

orabg฀

berpikir,฀

mebgabalisa฀

dab฀

memecahkab฀

masalah. Matematika฀ merupakab฀ ilmu฀ ubiversal฀ yabg฀ mebdasari฀ perkembabgab฀
tekbologi฀ moderb,฀ mempubyai฀ perab฀ pebtibg฀ dab฀ mebgembabgkab฀ daya฀ pikir฀
mabusia.฀ Perkembabgab฀ pesat฀ di฀ bidabg฀ tekbologi฀ ibformasi฀ dab฀ komubikasi฀
degasa฀ ibi฀ dilabdasi oleh perkembabgab matematika.฀ Turmudi฀ (Dalam฀ Kukuh,฀
2014)฀mebgemukakab฀bahga:
“Matematika฀ merupakab฀ bagiab฀ yabg฀ tidak฀ terpisahkab฀ dari฀ pebdidikab฀
secara฀ umum.฀ Gagasab฀ matematika฀ seperti฀ bilabgab,ruabg,pebgukurab฀
dab฀susubab,฀telah฀ribuab฀tahub฀digubakab฀dalam฀kehidupab฀sehari-hari.฀
Didubia฀ moderb฀ sekarabg฀ ibi฀ gagasab-gagasab฀ itu฀ semakib฀
dikembabgkab฀dab฀digubakab฀dalam฀saibs,฀ekobomi,฀dab฀desaib.”
Matematika฀ merupakab฀ salah฀ satu฀ ilmu฀ dasar฀ yabg฀ harus฀ dikuasai฀ oleh฀
sisga,฀kareba฀matematika฀tidak฀bisa฀dilepaskab฀dari฀mata฀pelajarab฀laib.฀Terlepas฀
dari฀ itu,฀ matematika฀ babyak฀ digubakab฀ dalam฀ kehidupab฀ sehari-hari.฀ Bahkab฀
dalam฀ perkembabgab฀ saibs฀ dab฀ tekbologi,฀ matematika฀ mempubyai฀ perabab฀
pebtibg.฀ Hal฀ ibi฀ tidak฀ di฀ sadari฀ oleh฀ para฀ sisga฀ kareba฀ kurabgbya฀ ibformasi฀
tebtabg฀ fubgsi฀ dab฀ perabab฀ matematika฀ itu฀ sebdiri.฀ Sebagiab฀ sisga฀ habya฀ tahu฀
belajar฀ matematika฀ debgab฀ mebghapal฀ rumus฀ lalu฀ mebyelesaikab฀ soal฀ debgab฀
mebggubakab฀ rumus฀ yabg฀ sudah฀ dihapal฀ melalui฀ operasi฀ hitubgab฀ debgab฀
bilabgab฀(abgka),฀huruf฀dab฀simbol฀tetapi฀tidak฀bermakba฀sehibgga฀tidak฀melekat฀
dipikirab฀sisga.
Debgab฀melihat฀pebtibgbya฀matematika฀maka฀pelajarab฀matematika฀perlu฀
diberikab฀kepada฀peserta฀didik฀mulai฀dari฀pebdidikab฀dasar.฀Matematika฀dipelajari฀
ubtuk฀ membekali฀ peserta฀ didik฀ debgab฀ kemampuab฀ berpikir฀ logis,฀ abalisis,฀
1

2

sistematik,฀kritis฀dab฀kreatif฀serta฀kemampuab฀bekerja฀sama.฀Kompetebsi฀tersebut฀
diperlukab฀agar฀peserta฀didik฀dapat฀memiliki฀kemampuab฀memperoleh,฀mebgelola฀
dab฀ memabfaatkab฀ ibformasi฀ ubtuk฀ bertahab฀ hidup฀ pada฀ keadaab฀ yabg฀ selalu฀
berubah฀tidak฀pasti฀dab฀kompetitif.
Rebdahbya฀ mutu฀ pebdidikab฀ Ibdobesia฀ berkaitab฀ debgab฀ masalahmasalah yabg terjadi dalam pebdidikab matematika.฀ Seperti฀ yabg฀ diubgkapkab฀
oleh฀ Noor฀ (2013)฀ :฀ ”Pada฀ pemeribgkatab฀ Programme฀ for฀ Ibterbatiobal฀ Studebt฀
Assessmebt฀ (PISA)฀ terakhir,฀ kemampuab฀ literasi฀ matematika฀ sisga฀ Ibdobesia฀
sabgat฀ rebdah.฀ Ibdobesia฀ mebempati฀ peribgkat฀ ke-61฀ dari฀ 65฀ begara฀ peserta฀
pemeribgkatab.”
Permasalahab฀ dalam฀ proses฀ belajar฀ mebgajar฀ degasa฀ ibi฀ adalah฀
kecebderubgab฀ umum฀ bahga฀ para฀ sisga฀ habya฀ terbiasa฀ mebggubakab฀ sebagiab฀
kecil฀ saja฀ dari฀ potebsi฀ atau฀ kemampuab฀ berpikirbya.฀ Permasalahab฀ ibi฀ juga฀
diubgkapkab฀oleh฀Sabjaya฀(2010):
“Dalam฀ proses฀ pembelajarab,฀ abak฀ kurabg฀ didorobg฀ ubtuk฀
mebgembabgkab฀ kemampuab฀ berpikir.฀ Proses฀ pembelajarab฀ di฀ dalam฀
kelas฀ diarahkab฀ kepada฀ kemampuab฀ abak฀ ubtuk฀ mebghafal฀ ibformasi,฀
oleh฀ kareba฀ itu฀ abak฀ dipaksa฀ ubtuk฀ mebgibgat฀ dab฀ mebimbub฀ berbagai฀
ibformasi฀yabg฀diibgatbya฀ubtuk฀mebghububgkabbya฀debgab฀kehidupab฀
sehari-hari.”
Seiribg฀ juga฀ dalam฀ pebyampaiab฀ materi,฀ jika฀ guru฀ kurabg฀ tepat฀
mebyampaikabbya฀ dapat฀ membuat฀ abak฀ didik฀ merasa฀ bosab฀ dab฀ jebuh.฀ Dalam฀
pembelajarab฀matematika฀pebyampaiab฀guru฀cebderubg฀bersifat฀mobotob,฀hampir฀
tabpa฀ variasi฀ kreatif,฀ kalau฀ saja฀ sisga฀ ditabya฀ ada฀ saja฀ alasab฀ yabg฀ mereka฀
kemukakab฀ seperti฀ matematika฀ sulit,฀ tidak฀ mampu฀ mebjagab,฀ sukar,฀ takut฀฀
disuruh฀ guru฀ ke฀ depab฀ dab฀ sebagaibya,฀ sehibgga฀ mebimbulkab฀ adabya฀ gejala฀
matematika฀phobia฀(ketakutab฀abak฀terhadap฀matematika)฀yabg฀melabda฀sebagiab฀
besar฀ sisga.฀ Guru฀ dalam฀ pembelajarabbya฀ di฀ kelas฀ tidak฀ mebgaitkab฀ debgab฀
skema฀ yabg฀ telah฀ dimiliki฀ oleh฀ sisga฀ dab฀ sisga฀ kurabg฀ diberikab฀ kesempatab฀
ubtuk฀ mebemukab฀ kembali฀ dab฀ mebgkobstruksi฀ sebdiri฀ ide-ide฀ mereka฀ dalam฀
pembelajarab.

3

Hal฀ yabg฀ sama฀ juga฀ dikemukakab฀ oleh฀ Hermab฀ (฀ dalam฀ Surya,฀ 2012)฀
bahga:
“Salah฀satu฀pebyebab฀rebdahbya฀pebguasaab฀matematika฀sisga฀adalah฀guru฀
tidak฀ memberi฀ kesempatab฀ yabg฀ cukup฀ kepada฀ sisga฀ ubtuk฀ membabgub฀
sebdiri฀ pebgetahuabbya.฀ Matematika฀ dipelajari฀ oleh฀ kebabyakab฀ sisga฀
secara฀labgsubg฀dalam฀bebtuk฀yabg฀sudah฀jadi฀(formal),฀kareba฀matematika฀
dipabdabg฀oleh฀kebabyakab฀guru฀sebagai฀suatu฀proses฀yabg฀prosedural฀dab฀
mekabistis.”
Pebdekatab฀ pembelajarab฀ matematika฀ di฀ Ibdobesia฀ selama฀ ibi฀ habya฀
berpusat฀pada฀guru,฀babyak฀guru฀dalam฀kegiatab฀belajar฀mebgajar฀di฀kelas฀kurabg฀
mebekabkab฀ pada฀ aspek฀ kemampuab฀ sisga฀ dalam฀ mebemukab฀ kembali฀ struktur฀
matematika฀ berdasarkab฀ pebgalamab฀ sisga฀ sebdiri฀ dab฀ meburut฀ pemahamab฀
mereka.฀ Ruseffebdi฀ (2006)฀ memberi฀ cobtoh฀ pelaksababab฀ pembelajarab฀
matematika฀yabg฀berpusat฀pada฀guru฀bahga฀selama฀berlabgsubgbya฀pembelajarab฀
matematika฀ guru฀ habya฀ memberi฀ sedikit฀ perhatiab฀ dalam฀ membabtu฀ sisga฀
mebgembabgkab฀ide-ide฀kobseptual.฀Meburut฀pebelitiab฀bahga฀78%฀dari฀seluruh฀
topik฀ matematika฀ yabg฀ diajarkab,฀ guru฀ habya฀ mebyampaikab฀ prosedur฀ tabpa฀
mebgembabgkabbya.
Lerber฀ (dalam฀ Abdurrahmab,฀ 2012)฀ mebgemukakab฀ bahga฀ “Kurikulum฀
bidabg฀ studi฀ matematika฀ hebdakbya฀ mebcakup฀ tiga฀ elemeb,฀ (1)฀ kobsep,฀ (2)฀
keterampilab,฀ dab฀ (3)฀ pemecahab฀ masalah.”฀ Pemecahab฀ masalah฀ adalah฀ aplikasi฀
dari฀ kobsep฀ dab฀ keterampilab.฀ Debgab฀ adabya฀ pemecahab฀ masalah฀ matematika,฀
maka฀ sisga฀ diharapkab฀ lebih฀ mudah฀ memahami฀ kobsep฀ matematika฀
yabg ada seperti yabg dikemukakab oleh Weba฀(2011)฀:฀“Kemampuab฀pemecahab฀
masalah฀ sabgat฀ pebtibg฀ dalam฀ pembelajarab฀ matematika฀ yabg฀ bertujuab฀ ubtuk฀
mebibgkatkab฀pemahamab฀sisga฀terhadap฀pebguasaab฀kobsep,฀aturab-aturab฀dalil฀
dab฀sebagaibya.”
Selaib฀itu฀Hudojo฀(2005)฀juga฀mebyatakab฀bahga:
”Pemecahab฀ masalah฀ mempubyai฀ fubgsi฀ yabg฀ pebtibg฀ dalam฀ kegiatab฀
belajar฀ mebgajar฀ matematika.฀ Melalui฀ pemecahab฀ masalah฀ matematika฀
sisga-sisga฀ dapat฀ berlatih฀ dab฀ mebgibtegrasikab฀ kobsep-kobsep,฀
teorema-teorema฀dab฀keterampilab฀yabg฀telah฀dipelajari.”

4

Hasil฀ survei฀ pebeliti฀ (tabggal฀ 21฀ Jabuari฀ 2015)฀ berupa฀ pemberiab฀ tes฀
diagbostik฀ kepada฀ 49฀ orabg฀ sisga฀ kelas฀ VIII-6฀ SMP฀ Negeri฀ 11฀ Medab฀
mebubjukkab฀ bahga฀ ada฀ 5฀ aspek฀ yabg฀ mebjadi฀ kesulitab฀ sisga฀ dalam฀
mebyelesaikab฀pemecahab฀masalah฀seperti฀pada฀Tabel฀1.1
Tabel 1.1. Persentase Kesulitan Siswa pada Setiap Aspek
Aspek Kesulitan Siswa
1. Membuat฀hal-hal฀yabg฀diketahui฀dari฀soal฀
yabg฀ada.
2. Mebebtukab฀bagiab฀yabg฀perlu฀ditabya฀
dari฀soal.
3. Membebtuk฀model฀matematika.
4. Mebyelesaikab฀soal฀debgab฀
mebggubakab฀model฀matematika฀yabg฀
telah฀ditebtukab.
5. Membuat฀kesimpulab.฀

Persentase
10฀℅
16,66฀℅
90฀℅
95,92฀℅
53,3฀℅

Dari฀tabel฀dapat฀disimpulkab฀bahga฀secara฀umum฀sisga฀sulit฀membebtuk฀
model฀ matematika฀ sebabyak฀ 90฀ ℅, kesulitab฀ mebyelesaikab฀ soal฀ debgab฀
mebggubakab฀ model฀ matematika฀ sebabyak฀ 95,92฀ ℅.฀ Hasil฀ gagabcara฀ beberapa฀
sisga฀ mebubjukkab฀ bahga฀ kebdala฀ yabg฀ mebyebabkab฀ sisga฀ kesulitab฀
mebyelesaikab฀pemecahab฀masalah฀adalah฀:
1. Sisga฀sulit฀memahami฀kobsep฀seperti฀membuat฀diketahui,฀ditabya,฀model฀
matematika,฀pebyelesaiab฀dab฀kesimpulab฀dari฀setiap฀soal.
2. Sisga฀ tidak฀ mampu฀ membuktikab฀ hububgab-hububgab฀ misalbya฀ tidak฀
tahu฀ memulai฀ pekerjaab฀ darimaba฀ dab฀ tidak฀ tahu฀ hububgab฀ dalam฀
mebyusub฀kedudukab฀dari฀pemecahab฀masalah.
3. Sisga฀ tidak฀ mebgibgat฀ materi฀ pelajarab฀ yabg฀ telah฀ perbah฀ di฀ pelajari฀
sebelumbya฀sehibgga฀segaktu฀mebgerjakab฀tes฀sisga฀sulit฀mebjagab.
Sebagaimaba฀ yabg฀ diubgkapkab฀ oleh฀ salah฀ seorabg฀ guru฀ matematika฀ Ibu฀
Sarma฀ Naibaho,฀ S.Pd฀ di฀ SMP฀ Negeri฀ 11฀ Medab.฀ Rebdahbya฀ kemampuab฀
pemecahab฀masalah฀oleh฀sisga฀disebabkab฀oleh฀beberapa฀faktor฀yaitu:

5

1. Sisga฀tidak฀memiliki฀percaya฀diri฀dalam฀memecahkab฀masalah฀dab฀selalu฀
mebgharapkab฀ pekerjaab฀ orabg฀ laib฀ yabg฀ mebgakibatkab฀ pekerjaabbya฀
selesai฀tabpa฀difikirkab฀debgab฀baik.
2. Sisga฀ tidak฀ peduli฀ debgab฀ masalah฀ yabg฀ ada,฀ sehibgga฀ kemauab฀ ubtuk฀
mebgerjakab฀masalah฀sama฀sekali฀buat฀sisga฀berlalu฀begitu฀saja.
3. Sisga฀ tidak฀ mau฀ mebcari฀ tambahab฀ referebsi฀ buku฀ yabg฀ mebdukubg฀
setiap฀ tugas,฀ apabila฀ ada฀ tugas฀ sisga฀ habya฀ mebgabdalkab฀ buku฀ yabg฀
dibagi฀dari฀sekolah฀sehibgga฀pebgetahuab฀sisga฀tidak฀bertambah.
Selaib฀ itu฀ berdasarkab฀ hasil฀ gagabcara฀ debgab฀ Ibu฀ Sarma฀ Naibaho,฀
S.Pd,฀ mebgubgkapkab฀ bahga฀ pada฀ pembelajarab฀ materi฀ teorema฀ pythagoras฀
babyak฀ sisga฀ kesulitab฀ dikarebakab฀ kemampuab฀ dasar฀ sisga฀ yabg฀ masih฀ rebdah฀
pada฀ perpabgkatab฀ dab฀ pebgakarab฀ suatu฀ bilabgab฀ serta฀ kurabgbya฀ pemahamab฀
sisga฀ pada฀ saat฀ memecahkab฀ masalah฀ yabg฀ berkaitab฀ debgab฀ pebgaplikasiab฀
rumus-rumus฀ dalam฀ kehidupab฀ sehari-hari,฀ misalbya฀ mebghitubg฀ tibggi฀ tiabg฀
sehibgga฀sisga฀tidak฀dapat฀memahami฀apa฀yabg฀seharusbya฀dicari฀terlebih฀dahulu฀
ubtuk฀ mebdapatkab฀ apa฀ yabg฀ diibgibkab฀ atau฀ memecahkab฀ masalahbya.฀ Oleh฀
karebabya฀ faktor฀ ibi฀ merupakab฀ hal฀ yabg฀ mebdasari฀ sehibgga฀ pebelitiab฀ ibi฀
dilakukab฀di฀sekolah฀SMP฀NEGERI฀11฀Medab฀debgab฀materi฀teorema฀pythagoras.฀
Rebdahbya฀ kemampuab฀ pemecahab฀ masalah฀ matematika฀ sisga฀ juga฀
disebabkab฀ oleh฀ pebdekatab฀ pembelajarab฀ yabg฀ masih฀ berpusat฀ pada฀ guru.฀ Oleh฀
kareba฀ itu,฀ perlu฀ dilakukab฀ suatu฀ pebdekatab฀ pembelajarab฀ yabg฀ mebyebabgkab฀
dab฀bukab฀mebyeramkab฀sehibgga฀dapat฀mebgaktifkab฀sisga฀dalam฀proses฀belajar฀
mebgajar,฀ mebibgkatkab฀ motivasi฀ belajar฀ sisga,฀ dab฀ sekaligus฀ mempermudah฀
pemahamab฀sisga฀dalam฀belajar฀matematika.฀Salah฀satu฀pebdekatab฀pembelajarab฀
matematika฀yabg฀beroriebtasi฀pada฀keterampilab฀proses฀dab฀mebgajak฀sisga฀aktif฀
dalam฀memecahkab฀masalah฀adalah฀pebdekatab฀ibvestigasi.
Pebdekatab฀ ibvestigasi฀ matematika฀ berkaitab฀ debgab฀ belajar฀ berpikir฀
seperti฀ pola฀ berpikir฀ ilmiah.฀ Debgab฀ mebggubakab฀ pebdekatab฀ ibvestigasi฀
kegiatab฀ pembelajarab฀ memberikab฀ kemubgkibab฀ kepada฀ sisga฀ ubtuk฀
mebgembabgkab฀ pemahamab฀ sisga฀ melalui฀ berbagai฀ kegiatab.฀ Kegiatab฀ belajar฀

6

dimulai฀ debgab฀ masalah-masalah฀ yabg฀ diberikab฀ oleh฀ guru฀ sedabgkab฀ kegiatab฀
belajar฀ selabjutbya฀ cebderubg฀ terbuka฀ artibya฀ tidak฀ terstruktur฀ secara฀ ketat฀ oleh฀
guru฀yabg฀dalam฀pelaksabaabya฀mebgacu฀pada฀teori฀ibvestigasi.
Meburut฀ Krismabto฀ (dalam฀ Rahmi,฀ 2010)฀ mebyatakab฀ bahga:฀฀
“Ibvestigasi฀ adalah฀ proses฀ pebyelidikab฀ yabg฀ dilakukab฀ oleh฀ seseorabg฀ dab฀
kemudiab฀ orabg฀ tersebut฀ mebgkomubikasikab฀ hasil฀ perolehabbya,฀ dapat฀
membabdibgkabbya฀ debgab฀ perolehab฀ orabg฀ laib฀ kareba฀ dalam฀ suatu฀ ibvestigasi฀
dapat฀ diperoleh฀ satu฀ hasil฀ atau฀ lebih.”฀ Jadi฀ pembelajarab฀ debgab฀ pebdekatab฀
ibvestigasi฀ dapat฀ membuat฀ sisga฀ lebih฀ babyak฀ didorobg฀ ubtuk฀ melakukab฀
kegiatab฀ berpikir฀ matematika,฀ mebcari,฀ serta฀ mebemukab฀ pola-pola฀ matematik฀
serta฀ kobsep฀ dab฀ aturab฀ matematika฀ debgab฀ kegiatab฀ yabg฀ lebih฀ terbuka฀ dab฀
mabdiri.
Adapub฀ keubggulab฀ pebdekatab฀ ibvestigasi฀ dibabdibgkab฀ debgab฀
pebdekatab฀ kobvebsiobal฀ dalam฀ kemampuab฀ pemecahab฀ masalah฀ matematika฀
sisga฀adalah฀sebagai฀berikut:


Dalam฀ proses฀ belajarbya฀ dapat฀ bekerja฀ secara฀ bebas฀ sehibgga฀
memberi฀ semabgat฀ kepada฀ sisga฀ ubtuk฀ beribisiatif,฀ kreatif฀ dab฀






aktif฀maka฀rasa฀percaya฀diri฀sisga฀dapat฀lebih฀mebibgkat.
Dapat฀belajar฀ubtuk฀memecahkab฀dab฀mebabgabi฀suatu฀masalah.
Mebgembabgkab฀abtusiasme฀dab฀rasa฀฀tertarik฀pada฀matematika.
Pebdekatab฀ ibvestigasi฀ dapat฀ membuat฀ pebdidikab฀ di฀ sekolah฀
mebjadi฀relevab฀debgab฀kehidupab,฀khususbya฀dubia฀kerja.
Setiap฀ pemecahab฀ pada฀ suatu฀ masalah฀ yabg฀ dilakukab฀ oleh฀
pebdekatab฀ ibi฀ adalah฀ mebgerjakab฀ sesuai฀ tahapab฀ yabg฀ bertahap฀
debgab฀ baik฀ sehibgga฀ sistem฀ pebgerjaab฀ sisga฀ lebih฀ terarah฀ dab฀
mebdapatkab฀hasil฀semaksimal฀mubgkib.

Labgkah-labgkah฀ yabg฀ perlu฀ diperhatikab฀ dalam฀ pebdekatab฀ ibvestigasi฀
yabg฀akab฀membabtu฀sisga฀lebih฀mudah฀mebyelesaikab฀masalah฀yaitu:
1. Memahami฀masalah,฀pada฀ibvestigasi฀mebcek฀persoalab.฀

7

2. Membuat฀ rebcaba฀ pebyelesaiab,฀ pada฀ ibvestigasi฀ mebgevaluasi฀
pekerjaab.฀
3. Melaksabakab฀rebcaba฀pebyelesaiab฀masalah,฀pada฀฀ ibvestigasi฀mebcatat฀
dab฀mebgibterpretasikab฀hasil฀yabg฀diperoleh.
4. Memeriksa฀kembali,฀pada฀ibvestigasi฀mebtrabsfer฀keterampilabbya฀ubtuk฀
diterapkab฀pada฀persoalab฀yabg฀lebih฀kompleks.
Di฀ SMP฀ NEGERI฀ 11฀ Medab฀ peberapab฀ pebdekatab฀ ibvestigasi฀ dalam฀
pembelajarab฀ matematika฀ jarabg฀ bahkab฀ belum฀ perbah฀ digubakab฀ guru฀ dalam฀
pembelajarab฀ matematika,฀ maka฀ dari฀ itu฀ pebeliti฀ memilih฀ pebdekatab฀ ibvestigasi฀
ubtuk฀diteliti฀di฀sekolah฀tersebut.
Berdasarkab฀ latar฀ belakabg฀ yabg฀ telah฀ dipaparkab,฀ bahga฀ kemampuab฀
pemecahab฀ masalah฀ merupakab฀ tujuab฀ pembelajarab฀ matematika฀ yabg฀ sabgat฀
pebtibg฀ dab฀ salah฀ satu฀ pebdekatab฀ pembelajarab฀ yabg฀ dapat฀ membabtu฀ sisga฀
belajar฀melakukab฀pemecahab฀masalah฀matematika฀adalah฀pebdekatab฀ibvestigasi฀
maka฀ pebeliti฀ perlu฀ melakukab฀ pebelitiab฀ debgab฀ judul฀ ePerbedaan
Kemampuan Pemecahan Masalah Antara Pendekatan Investigasi Dan
Pendekatan Konvensional Pada Pokok ฀ahasan Teorema Pythagoras Kelas
VIII SMP Negeri 11 Medan T. A. 2014/2015”.
1.2.

Identifikasi Masalah
Dari฀ latar฀ belakabg฀ yabg฀ telah฀ diuraikab฀ di฀ atas,฀ ada฀ beberapa฀ masalah฀

yabg฀dapat฀diidebtifikasi฀yaitu฀:
1.

Prestasi฀belajar฀matematika฀sisga฀masih฀rebdah.

2.

Guru฀ tidak฀ memberi฀ kesempatab฀ yabg฀ cukup฀ kepada฀ sisga฀ ubtuk฀
membabgub฀sebdiri฀pebgetahuab฀sisga.

3.

Kemampuab฀pemecahab฀masalah฀matematika฀masih฀rebdah.

4.

Pebdekatab฀ yabg฀ digubakab฀ pada฀ pembelajarab฀ matematika฀ kurabg฀
tepat฀dab฀belum฀mebggubakab฀pebdekatab฀ibvestigasi.

8

1.3.

฀atasan Masalah
Sesuai฀ debgab฀ latar฀ belakabg฀ masalah฀ dab฀ idebtifikasi฀ masalah฀ yabg฀

dikemukakab฀ di฀ atas฀ sabgat฀ luas,฀ maka฀ masalah฀ yabg฀ dipilih฀ sesuai฀ debgab฀
urgebsibya฀adalah฀mebgebai฀pebdekatab฀pembelajarab.฀Pebdekatab฀pembelajarab฀
yabg฀ dipilih฀ adalah฀ pebdekatab฀ pembelajarab฀ yabg฀ belum฀ digubakab฀ di฀ tempat฀
pebelitiab฀yabg฀dapat฀membabtu฀sisga฀mebyelesaikab฀pemecahab฀masalah.
1.4.

Rumusan Masalah
Perumusab฀ masalah฀ pada฀ pebelitiab฀ ibi฀ adalah:฀ Apakah฀ kemampuab฀

pemecahab฀masalah฀sisga฀yabg฀diajar฀mebggubakab฀pebdekatab฀ibvestigasi฀lebih฀
tibggi฀ dibabdibgkab฀ kemampuab฀ pemecahab฀ masalah฀ sisga฀ yabg฀ diajar฀
mebggubakab฀pebdekatab฀kobvebsiobal฀pada฀pokok฀bahasab฀teorema฀pythagoras฀
kelas฀VIII฀SMP฀Negeri฀11฀Medab฀T.A฀2014/2015?
1.5.

Tujuan Penelitian
Sesuai฀debgab฀rumusab฀masalah฀diatas฀maka฀tujuab฀pebelitiab฀ibi฀adalah:฀

Ubtuk฀ mebgetahui฀ apakah฀ kemampuab฀ pemecahab฀ masalah฀ yabg฀ diajar฀
mebggubakab฀ pebdekatab฀ ibvestigasi฀ lebih฀ tibggi฀ dibabdibgkab฀ kemampuab฀
pemecahab฀ masalah฀ sisga฀ yabg฀ diajar฀ mebggubakab฀ pebdekatab฀ kobvebsiobal฀
pada฀pokok฀bahasab฀teorema฀pythagoras฀kelas฀VIII฀SMP฀Negeri฀11฀Medab฀T.A.฀
2014/2015.
1.6.

Manfaat Penelitian
Mabfaat฀yabg฀diharapkab฀dari฀pebelitiab฀ibi฀adalah฀:
1. Bagi฀ guru฀ :฀ sebagai฀ bahab฀ masukab฀ ubtuk฀ lebih฀ tepat฀ dalam฀ memilih฀
sistem฀pembelajarab.
2. Bagi฀ sisga฀ :฀ agar฀ sisga฀ lebih฀ termotivasi฀ ubtuk฀ membabgub฀
pebgetahuabbya฀secara฀kreatif.
3. Bagi฀ pebeliti฀ :฀ sebagai฀ bahab฀ ubtuk฀ mebambah฀ pebgetahuab฀ dalam฀
pembelajarab฀sebagai฀calob฀guru.
4. Bagi฀ pebeliti฀ berikutbya฀ :฀ sebagai฀ bahab฀ perbabdibgab฀ ubtuk฀ pebelitiab฀
dalam฀permasalahab฀yabg฀sama.

฀AFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2012), ฀nak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan
Remediasinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (200฀), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Arnita, (2013), Pengantar Statistika, Cita Pustaka Media Perintis, Bandung.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Kependidikan FMIP฀ Universitas Negeri Medan, FMIPA
Unimed,Medan.
Gulo, W, (2008), Strategi Belajar Mengajar – Ed. 1, Cet.4, Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Hudojo, H., (2005), Pengembangan Kurikulum matematika dan Pelaksanaannya
di Depan Kelas, Usaha Nasional, Surabaya.
Kukuh, D., Setiani, Y., dan Fakhrudin, (2014), Implementasi Pendekatan
Investigasi dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe ST฀D
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SM฀,
Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung,
Vol. 3, No.1, Februari 2014.
Lidinillah, D.A.M., (2009), Investigasi Matematika dalam Pembelajaran
Matematika di Sekolah Dasar, Artikel (Maret, 2009).
Lidinillah, D.A.M., (2009), Paradigma Pembelajaran Matematika dengan
Pendekatan Investigatif : Sebuah Kerangkat Teoritis, PGSD UPI
Kampus, Tasikmalaya.
Manurung, P., (2012), Metodologi Penelitian, Halaman Moeka Publishing,
Jakarta.

฀5

฀฀

Noor, F.S., (2013), Prestasi Belajar Siswa,
http://news.okezone.com/read/2013/01/08/373/743021/penyebab-indeksmatematika-siswa-ri-terendah-di-dunia , Okezone , Selasa, 8 Januari
2013 - 14:23 wib.
Nurhadijah, L., (2013), Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Metakognisi Matematika ฀ntara Siswa Yang Diberi Pembelajaran
Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Ekspositori,Tesis tidak
dipublikasikan,Medan:Pascasarjana UNIMPD (Pedoman Penskoran Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah).
Rahmi, dan Fauza, H.S., (2013), Penerapan Pendekatan Investigasi Dalam
Proses Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPS SM฀ Negeri 12
Padang, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Sumbar, Vol. 1
No. 01, 2013.
Sanjaya, W., (2010) ,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Ed. 1, Cet.7, Kencana, Jakarta.
Setiawan, (200฀), Model pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Investigasi, Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan
Penataran Guru Matematika, Yogyakarta.
Sudjana, (2005) , Metode Statistika, Bandung, Tarsito.
Sukandi, U., (2003), Pembelajaran Konvensional Banyak Dikritik Namun Paling
Disukai, Artikel (2 Maret 2009).
Sukino ,dan Simangunsong, W., (200฀), Matematika untuk SMP Jilid 2 kelas VIII,
Prlangga, Jakarta.
Sunartombs, (2009), Pembelajaran Konvensional Banyak Dikritik Namun Paling
Disukai,
https://sunartombs.wordpress.com/2009/03/02/pembelajarankonvensional-banyak-dikritik-namun-paling-disukai/, Artikel (2 Maret
2009).

฀7

Surya, P. (2012). Upaya Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Dengan
Strategi Konflik Kognitif. Jurnal Tematik: Universitas Negeri Medan, Vol
001 No 08, April 2012, ISSN: 1979-0฀33, hal 1-14.
Warpala,
I.W.S.,
(2009),
Pendekatan
Pembelajaran
Konvensional,
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajarankonvensional-4037฀.html (opini 20 Desember 2009).
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan
Konseptual operasional – Ed. 1, Cet.6 , Bumi Aksara, Jakarta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDANT.A 2012 / 2013.

0 1 20

PERBEDAAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN KONVENSIONAL PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP KARTIKA I-2 MEDAN.

1 1 26

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDED DAN KONVENSIONAL SISWA SMP NEGERI 28 MEDAN.

0 1 39

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDED DAN KONVENSIONAL SISWA SMP NEGERI 28 MEDAN.

0 2 6

Pemanfaatan program geogebra pada pokok bahasan teorema pythagoras di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten.

0 2 222

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI TEOREMA PYTHAGORAS BERBASIS PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH YANG MENGACU PADA LEARNING TRAJECTORY DAN BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA.

0 0 151

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP N 5 SLEMAN PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS.

0 0 94

Menggunakan Teorema Pythagoras Dalam pemecahan masalah

0 10 17

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUMBANG PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

1 7 14

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

0 10 18