PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA PENDEKATAN INVESTIGASI DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN.
PERBEDAANKEMAMPUANPEMECAHANMASALAHANTARA
PENDEKATANINVESTIGASIDANPENDEKATAN
KONVENSIONALPADAPOKOKBAHASAN
TEOREMAPYTHAGORASKELASVIII
SMPN.11MEDANT.A.2014/2015
Oleh:
ElisabethAnnaMaryaSaragi
NIM4111111007
ProgramStudiPendidikanMatematika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperolehGelar
SarjanaPendidikan
JURUSANMATEMATIKA
FAKULTASMATEMATIKADANILMUPENGETAHUANALAM
UNIVERSITASNEGERIMEDAN
MEDAN
2015
ATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat dan anugrah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Antara
Pendekatan Investigasi dan Pendekatan Konvensional Pada Pokok Bahasan
Teorema Pythagoras Kelas VIII SMP Negeri 11 Medan T. A. 201/2015”. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta seluruh
Pembantu Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,
Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di
lingkungan UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan
Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Jurusan
Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Matematika. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Prof.Dr. Pargaulan Siagian,
M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini, kepada Bapak Dr.
Asrin Lubis, M.Pd , Bapak Dr. Edy Surya, M.Si dan Bapak Prof. Dr. Edi
Syahputra, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dari
perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini, kepada Bapak
Drs. W.L. Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai Jurusan Matematika FMIPA
UNIMED.
Penghargaan ini juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj. Khairani, M.M
selaku Kepala Sekolah dan Ibu S. Naibaho, S.Pd dan guru mata pelajaran
matematika lainnya di SMP Negeri 11 Medan yang tidak bisa disebutkan satu per
satu yang telah banyak membantu penulis selama penelitian. Teristimewa penulis
menghaturkan ucapan terima kasih kepada Ayahanda St. R. Saragi(+) dan Ibunda
E. br. Siagian yang telah memberikan saya kesempatan untuk menambah ilmu di
5
perkuliahan dan selalu memberikan saran, motivasi, dan doa demi keberhasilan
penulis menyelesaikan skripsi ini. ”You’re my the best parents in the world Dad
and Mom, I love you”.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada adik-adik tercinta Rony Cipta
Saragi, Citra Rita Junita Saragi, dan Jhon Michael Saragi yang telah memberikan
semangat dan doa. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Kel.
Y.Pangaribuan/br. Siagian (Bapauda dan Nanguda Zakaria), Kel. Amangboru
Sonita Simanjuntak, Op. Natalia Silaen/br.Panjaitan di Balige, Uda dan Nanguda,
Tulang dan Nantulang, serta seluruh keluarga yang tak dapat disebutkan satu
persatu yang telah membantu saya selama perkuliahan baik dalam materiil
maupun memotivasi saya untuk terus bersemangat meraih cita-cita..
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat terbaikku Jubilate
Crew (Tio L.R. Siahaan,Dyna A. Nababan, dan Yessy L. Napitupulu), teman
seangkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, khususnya
buat kelas Dik B 2011. Terima kasih juga buat teman-teman ReNa HKBP Tj.
Mulia terkhusus GOK serta teman-teman PPL di SMPN Balige terkhusus 6
sauduran (kak Deliana, Rondang, Monica, Devi, dan Agus), adek-adek junior dan
kakak abang senior di Jurusan Matematika yang selalu memberi doa, mendukung
dan menemani penulis dalam suka maupun duka.
Penulis telah berupaya dangan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun
tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2015
Penulis,
Elisabeth Anna Marya Saragi
NIM.111111007
AFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
aftar Isi
aftar iagram
aftar Tabel
aftar Gambar
aftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
xi
BAB I PENAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.. Manfaat Penelitian
1
1
7
8
8
8
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pemecahan Masalah dalam Matematika
2.1.2. Pembelajaran Pendekatan Investigasi
2.1.3. Pembelajaran Pendekatan Konvensional
2.1.4. Model Pembelajaran Pendekatan Investigasi dalam
Pemecahan Masalah
2.1.5. Materi Teorema Pythagoras
2.1.5.1. Menentukan Teorema Pythagoras
2.1.5.2. Penggunaan Teorema Pythagoras
2.1.5.2.1 Perhitungan Panjang Sisi Segitiga Siku-siku
2.1.5.2.2. Perbandingan Sisi-sisi Segitiga Siku-siku
Untuk Sudut Istimewa
2.1.5.2.3. Penyelesaian Persoalan Dalam Bangun
Datar dan Bangun Ruang
2.1.. Penelitian Yang Relevan
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian
9
9
9
15
22
32
33
33
3
BAB III METOE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Penelitian
37
37
37
37
37
25
2
2
27
27
29
7
3.3.2. Sampel Penelitian
3.4. Definisi Operasional
3.5. Variabel Penelitian
3.5.1. Variabel bebas
3.5.2. Variabel Terikat
3.. Alat Pengumpulan Data
3..1. Tes
3..2. Teknik Pemberian Skor
3..3. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
3.7. Instrumen Pengumpul Data
3.7.1. Uji Validitas
3.7.2. Uji Reliabilitas
3.7.3. Uji Indeks(Tingkat) Kesukaran
3.7.4. Uji Daya Beda(Indeks Diskriminan)
3.8. Validitas Internal
3.9. Rancangan Penelitian
3.10. Prosedur Penelitian
3.11.Teknik Analisis Data
3.11.1. Menghitung Rata-rata Skor
3.11.2. Menghitung Standar Deviasi
3.11.3. Uji Normalitas
3.11.4. Uji Homogenitas
3.11.5. Uji Hipotesis
37
38
39
39
39
39
39
41
41
42
42
43
44
45
4
49
50
53
53
53
53
55
5
BAB IV HASIL PENELITIAN AN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Nilai Posttest Kelas Eksperimen A dan Kelas Eksperimen B
4.2. Uji Persyaratan Analisis Data
4.2.1. Uji Hipotesis
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
59
59
59
1
1
2
BAB V KESIMPULAN AN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
64
4
4
AFTAR PUSTAKA
65
AFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Persentase Kesulitan Siswa Pada Setiap Aspek
4
Tabel 3.1. Pedoman Pemberian Skor Tes Pemecahan Masalah
Matematika
41
Tabel 3.2. Pedoman TKPM
42
Tabel 3.3. Validitas Item Soal Pretest
43
Tabel 3.4. Validitas Item Soal Posttest
43
Tabel 3.5. Tabel Indeks Kesukaran Pretest
44
Tabel 3.6. Tabel Indeks Kesukaran Posttest
45
Tabel 3.7. Tabel Daya Pembeda Soal Pretest
46
Tabel 3.8. Tabel Daya Pembeda Soal Posttest
46
Tabel 3.. Rancangan Penelitian
4
Tabel 3.10. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Data
54
Tabel 3.11. Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Data
55
Tabel 3.12. Ringkasan Hasil Pengujian Kesamaan Rata-rata Pretest
57
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen A
60
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen B
60
Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
61
0
AFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.. Prosedur Penelitian
52
AFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran . RPP I Kelas Eksperimen A
68
Lampiran 2. RPP II Kelas Eksperimen A
73
Lampiran 3. RPP III Kelas Eksperimen A
77
Lampiran 4. Lembar Pengajaran Materi I (Kelas Eksperimen A)
82
Lampiran 5. Lembar Pengajaran Materi II (Kelas Eksperimen A)
88
Lampiran 6. Lembar Pengajaran Materi III (Kelas Eksperimen A)
92
Lampiran 7. RPP I Kelas Eksperimen B
95
Lampiran 8. RPP II Kelas Eksperimen B
00
Lampiran 9. RPP III Kelas Eksperimen B
04
Lampiran 0. Tes Diagnostik
09
Lampiran . Jawaban Tes Diagnostik
3
Lampiran 2. Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Persentase
Pencapaian Tes Diagnostik
6
Lampiran3. Kisi-kisi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa
8
Lampiran 4. Lembar Validitas Pretest
9
Lampiran 5. Soal Pretes
22
Lampiran 6. Alternatif Penyelesaian Soal Pretes
23
Lampiran 7. Lembar Validitas Posttest
27
Lampiran 8. Soal Posttest
30
Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian Soal Posttest
3
Lampiran 20. Nama-nama Validator
35
Lampiran 2. Lembar Observasi Aktivitas Guru
36
Lampiran 22. Daftar Hasil Uji Instrumen Pretest dan Posttest
39
Lampiran 23. Perhitungan Validitas Tes
43
Lampiran 24. Perhitungan Reliabilitas Tes
46
Lampiran 25. Perhitungan Indeks Kesukaran
49
Lampiran 26. Perhitungan Daya Pembeda Tes
5
Lampiran 27. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
2
Kelas Eksperimen A
53
Lampiran 28. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Kelas Eksperimen B
55
Lampiran 29. Perhitungan Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
57
Lampiran 30. Uji Normalitas Data Hasil Tes
65
Lampiran 3. Uji Homogenitas
70
Lampiran 32. Pengujian Hipotesis
72
Lampiran 33. Dokumentasi Penelitian
75
Lampiran 34. Tabel Distribusi Nilai F
80
Lampiran 35. Tabel Uji T
83
Lampiran 36. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
84
Lampiran 37. Nilai-nilai r Product Moment
86
Lampiran 38. Nilai-nilai Chi Kuadrat
87
Lampiran 39. Surat Persetujuan Dosen PS
88
Lampiran 40. Surat Permohonan Izin Melakukan Observasi Penelitian
89
Lampiran 4. Surat Keterangan Observasi dari Sekolah
90
Lampiran 42. Surat Izin Penelitian dari Fakultas ke Sekolah
9
Lampiran 43. Surat Izin Penelitian dari Fakultas ke Dinas Pendidikan
92
Lampiran 44. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan ke Sekolah
93
Lampiran 45. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah
94
Lampiran 46. Surat Keterangan Penelitian dari Dinas Pendidikan
95
A I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar elakang Masalah
Kebutuhab ubtuk dapat memahami maupub mebggubakab matematika
dalam kehidupab sehari-hari semakib mebibgkat dab diperkirakab akab terus
berkembabg di masa yabg akab databg. Hal ibi disebabkab matematika
memampukab
orabg
berpikir,
mebgabalisa
dab
memecahkab
masalah. Matematika merupakab ilmu ubiversal yabg mebdasari perkembabgab
tekbologi moderb, mempubyai perab pebtibg dab mebgembabgkab daya pikir
mabusia. Perkembabgab pesat di bidabg tekbologi ibformasi dab komubikasi
degasa ibi dilabdasi oleh perkembabgab matematika. Turmudi (Dalam Kukuh,
2014)mebgemukakabbahga:
“Matematika merupakab bagiab yabg tidak terpisahkab dari pebdidikab
secara umum. Gagasab matematika seperti bilabgab,ruabg,pebgukurab
dabsusubab,telahribuabtahubdigubakabdalamkehidupabsehari-hari.
Didubia moderb sekarabg ibi gagasab-gagasab itu semakib
dikembabgkabdabdigubakabdalamsaibs,ekobomi,dabdesaib.”
Matematika merupakab salah satu ilmu dasar yabg harus dikuasai oleh
sisga,karebamatematikatidakbisadilepaskabdarimatapelajarablaib.Terlepas
dari itu, matematika babyak digubakab dalam kehidupab sehari-hari. Bahkab
dalam perkembabgab saibs dab tekbologi, matematika mempubyai perabab
pebtibg. Hal ibi tidak di sadari oleh para sisga kareba kurabgbya ibformasi
tebtabg fubgsi dab perabab matematika itu sebdiri. Sebagiab sisga habya tahu
belajar matematika debgab mebghapal rumus lalu mebyelesaikab soal debgab
mebggubakab rumus yabg sudah dihapal melalui operasi hitubgab debgab
bilabgab(abgka),hurufdabsimboltetapitidakbermakbasehibggatidakmelekat
dipikirabsisga.
Debgabmelihatpebtibgbyamatematikamakapelajarabmatematikaperlu
diberikabkepadapesertadidikmulaidaripebdidikabdasar.Matematikadipelajari
ubtuk membekali peserta didik debgab kemampuab berpikir logis, abalisis,
1
2
sistematik,kritisdabkreatifsertakemampuabbekerjasama.Kompetebsitersebut
diperlukabagarpesertadidikdapatmemilikikemampuabmemperoleh,mebgelola
dab memabfaatkab ibformasi ubtuk bertahab hidup pada keadaab yabg selalu
berubahtidakpastidabkompetitif.
Rebdahbya mutu pebdidikab Ibdobesia berkaitab debgab masalahmasalah yabg terjadi dalam pebdidikab matematika. Seperti yabg diubgkapkab
oleh Noor (2013) : ”Pada pemeribgkatab Programme for Ibterbatiobal Studebt
Assessmebt (PISA) terakhir, kemampuab literasi matematika sisga Ibdobesia
sabgat rebdah. Ibdobesia mebempati peribgkat ke-61 dari 65 begara peserta
pemeribgkatab.”
Permasalahab dalam proses belajar mebgajar degasa ibi adalah
kecebderubgab umum bahga para sisga habya terbiasa mebggubakab sebagiab
kecil saja dari potebsi atau kemampuab berpikirbya. Permasalahab ibi juga
diubgkapkabolehSabjaya(2010):
“Dalam proses pembelajarab, abak kurabg didorobg ubtuk
mebgembabgkab kemampuab berpikir. Proses pembelajarab di dalam
kelas diarahkab kepada kemampuab abak ubtuk mebghafal ibformasi,
oleh kareba itu abak dipaksa ubtuk mebgibgat dab mebimbub berbagai
ibformasiyabgdiibgatbyaubtukmebghububgkabbyadebgabkehidupab
sehari-hari.”
Seiribg juga dalam pebyampaiab materi, jika guru kurabg tepat
mebyampaikabbya dapat membuat abak didik merasa bosab dab jebuh. Dalam
pembelajarabmatematikapebyampaiabgurucebderubgbersifatmobotob,hampir
tabpa variasi kreatif, kalau saja sisga ditabya ada saja alasab yabg mereka
kemukakab seperti matematika sulit, tidak mampu mebjagab, sukar, takut
disuruh guru ke depab dab sebagaibya, sehibgga mebimbulkab adabya gejala
matematikaphobia(ketakutababakterhadapmatematika)yabgmelabdasebagiab
besar sisga. Guru dalam pembelajarabbya di kelas tidak mebgaitkab debgab
skema yabg telah dimiliki oleh sisga dab sisga kurabg diberikab kesempatab
ubtuk mebemukab kembali dab mebgkobstruksi sebdiri ide-ide mereka dalam
pembelajarab.
3
Hal yabg sama juga dikemukakab oleh Hermab ( dalam Surya, 2012)
bahga:
“Salahsatupebyebabrebdahbyapebguasaabmatematikasisgaadalahguru
tidak memberi kesempatab yabg cukup kepada sisga ubtuk membabgub
sebdiri pebgetahuabbya. Matematika dipelajari oleh kebabyakab sisga
secaralabgsubgdalambebtukyabgsudahjadi(formal),karebamatematika
dipabdabgolehkebabyakabgurusebagaisuatuprosesyabgproseduraldab
mekabistis.”
Pebdekatab pembelajarab matematika di Ibdobesia selama ibi habya
berpusatpadaguru,babyakgurudalamkegiatabbelajarmebgajardikelaskurabg
mebekabkab pada aspek kemampuab sisga dalam mebemukab kembali struktur
matematika berdasarkab pebgalamab sisga sebdiri dab meburut pemahamab
mereka. Ruseffebdi (2006) memberi cobtoh pelaksababab pembelajarab
matematikayabgberpusatpadagurubahgaselamaberlabgsubgbyapembelajarab
matematika guru habya memberi sedikit perhatiab dalam membabtu sisga
mebgembabgkabide-idekobseptual.Meburutpebelitiabbahga78%dariseluruh
topik matematika yabg diajarkab, guru habya mebyampaikab prosedur tabpa
mebgembabgkabbya.
Lerber (dalam Abdurrahmab, 2012) mebgemukakab bahga “Kurikulum
bidabg studi matematika hebdakbya mebcakup tiga elemeb, (1) kobsep, (2)
keterampilab, dab (3) pemecahab masalah.” Pemecahab masalah adalah aplikasi
dari kobsep dab keterampilab. Debgab adabya pemecahab masalah matematika,
maka sisga diharapkab lebih mudah memahami kobsep matematika
yabg ada seperti yabg dikemukakab oleh Weba(2011):“Kemampuabpemecahab
masalah sabgat pebtibg dalam pembelajarab matematika yabg bertujuab ubtuk
mebibgkatkabpemahamabsisgaterhadappebguasaabkobsep,aturab-aturabdalil
dabsebagaibya.”
SelaibituHudojo(2005)jugamebyatakabbahga:
”Pemecahab masalah mempubyai fubgsi yabg pebtibg dalam kegiatab
belajar mebgajar matematika. Melalui pemecahab masalah matematika
sisga-sisga dapat berlatih dab mebgibtegrasikab kobsep-kobsep,
teorema-teoremadabketerampilabyabgtelahdipelajari.”
4
Hasil survei pebeliti (tabggal 21 Jabuari 2015) berupa pemberiab tes
diagbostik kepada 49 orabg sisga kelas VIII-6 SMP Negeri 11 Medab
mebubjukkab bahga ada 5 aspek yabg mebjadi kesulitab sisga dalam
mebyelesaikabpemecahabmasalahsepertipadaTabel1.1
Tabel 1.1. Persentase Kesulitan Siswa pada Setiap Aspek
Aspek Kesulitan Siswa
1. Membuathal-halyabgdiketahuidarisoal
yabgada.
2. Mebebtukabbagiabyabgperluditabya
darisoal.
3. Membebtukmodelmatematika.
4. Mebyelesaikabsoaldebgab
mebggubakabmodelmatematikayabg
telahditebtukab.
5. Membuatkesimpulab.
Persentase
10℅
16,66℅
90℅
95,92℅
53,3℅
Daritabeldapatdisimpulkabbahgasecaraumumsisgasulitmembebtuk
model matematika sebabyak 90 ℅, kesulitab mebyelesaikab soal debgab
mebggubakab model matematika sebabyak 95,92 ℅. Hasil gagabcara beberapa
sisga mebubjukkab bahga kebdala yabg mebyebabkab sisga kesulitab
mebyelesaikabpemecahabmasalahadalah:
1. Sisgasulitmemahamikobsepsepertimembuatdiketahui,ditabya,model
matematika,pebyelesaiabdabkesimpulabdarisetiapsoal.
2. Sisga tidak mampu membuktikab hububgab-hububgab misalbya tidak
tahu memulai pekerjaab darimaba dab tidak tahu hububgab dalam
mebyusubkedudukabdaripemecahabmasalah.
3. Sisga tidak mebgibgat materi pelajarab yabg telah perbah di pelajari
sebelumbyasehibggasegaktumebgerjakabtessisgasulitmebjagab.
Sebagaimaba yabg diubgkapkab oleh salah seorabg guru matematika Ibu
Sarma Naibaho, S.Pd di SMP Negeri 11 Medab. Rebdahbya kemampuab
pemecahabmasalaholehsisgadisebabkabolehbeberapafaktoryaitu:
5
1. Sisgatidakmemilikipercayadiridalammemecahkabmasalahdabselalu
mebgharapkab pekerjaab orabg laib yabg mebgakibatkab pekerjaabbya
selesaitabpadifikirkabdebgabbaik.
2. Sisga tidak peduli debgab masalah yabg ada, sehibgga kemauab ubtuk
mebgerjakabmasalahsamasekalibuatsisgaberlalubegitusaja.
3. Sisga tidak mau mebcari tambahab referebsi buku yabg mebdukubg
setiap tugas, apabila ada tugas sisga habya mebgabdalkab buku yabg
dibagidarisekolahsehibggapebgetahuabsisgatidakbertambah.
Selaib itu berdasarkab hasil gagabcara debgab Ibu Sarma Naibaho,
S.Pd, mebgubgkapkab bahga pada pembelajarab materi teorema pythagoras
babyak sisga kesulitab dikarebakab kemampuab dasar sisga yabg masih rebdah
pada perpabgkatab dab pebgakarab suatu bilabgab serta kurabgbya pemahamab
sisga pada saat memecahkab masalah yabg berkaitab debgab pebgaplikasiab
rumus-rumus dalam kehidupab sehari-hari, misalbya mebghitubg tibggi tiabg
sehibggasisgatidakdapatmemahamiapayabgseharusbyadicariterlebihdahulu
ubtuk mebdapatkab apa yabg diibgibkab atau memecahkab masalahbya. Oleh
karebabya faktor ibi merupakab hal yabg mebdasari sehibgga pebelitiab ibi
dilakukabdisekolahSMPNEGERI11Medabdebgabmateriteoremapythagoras.
Rebdahbya kemampuab pemecahab masalah matematika sisga juga
disebabkab oleh pebdekatab pembelajarab yabg masih berpusat pada guru. Oleh
kareba itu, perlu dilakukab suatu pebdekatab pembelajarab yabg mebyebabgkab
dabbukabmebyeramkabsehibggadapatmebgaktifkabsisgadalamprosesbelajar
mebgajar, mebibgkatkab motivasi belajar sisga, dab sekaligus mempermudah
pemahamabsisgadalambelajarmatematika.Salahsatupebdekatabpembelajarab
matematikayabgberoriebtasipadaketerampilabprosesdabmebgajaksisgaaktif
dalammemecahkabmasalahadalahpebdekatabibvestigasi.
Pebdekatab ibvestigasi matematika berkaitab debgab belajar berpikir
seperti pola berpikir ilmiah. Debgab mebggubakab pebdekatab ibvestigasi
kegiatab pembelajarab memberikab kemubgkibab kepada sisga ubtuk
mebgembabgkab pemahamab sisga melalui berbagai kegiatab. Kegiatab belajar
6
dimulai debgab masalah-masalah yabg diberikab oleh guru sedabgkab kegiatab
belajar selabjutbya cebderubg terbuka artibya tidak terstruktur secara ketat oleh
guruyabgdalampelaksabaabyamebgacupadateoriibvestigasi.
Meburut Krismabto (dalam Rahmi, 2010) mebyatakab bahga:
“Ibvestigasi adalah proses pebyelidikab yabg dilakukab oleh seseorabg dab
kemudiab orabg tersebut mebgkomubikasikab hasil perolehabbya, dapat
membabdibgkabbya debgab perolehab orabg laib kareba dalam suatu ibvestigasi
dapat diperoleh satu hasil atau lebih.” Jadi pembelajarab debgab pebdekatab
ibvestigasi dapat membuat sisga lebih babyak didorobg ubtuk melakukab
kegiatab berpikir matematika, mebcari, serta mebemukab pola-pola matematik
serta kobsep dab aturab matematika debgab kegiatab yabg lebih terbuka dab
mabdiri.
Adapub keubggulab pebdekatab ibvestigasi dibabdibgkab debgab
pebdekatab kobvebsiobal dalam kemampuab pemecahab masalah matematika
sisgaadalahsebagaiberikut:
Dalam proses belajarbya dapat bekerja secara bebas sehibgga
memberi semabgat kepada sisga ubtuk beribisiatif, kreatif dab
aktifmakarasapercayadirisisgadapatlebihmebibgkat.
Dapatbelajarubtukmemecahkabdabmebabgabisuatumasalah.
Mebgembabgkababtusiasmedabrasatertarikpadamatematika.
Pebdekatab ibvestigasi dapat membuat pebdidikab di sekolah
mebjadirelevabdebgabkehidupab,khususbyadubiakerja.
Setiap pemecahab pada suatu masalah yabg dilakukab oleh
pebdekatab ibi adalah mebgerjakab sesuai tahapab yabg bertahap
debgab baik sehibgga sistem pebgerjaab sisga lebih terarah dab
mebdapatkabhasilsemaksimalmubgkib.
Labgkah-labgkah yabg perlu diperhatikab dalam pebdekatab ibvestigasi
yabgakabmembabtusisgalebihmudahmebyelesaikabmasalahyaitu:
1. Memahamimasalah,padaibvestigasimebcekpersoalab.
7
2. Membuat rebcaba pebyelesaiab, pada ibvestigasi mebgevaluasi
pekerjaab.
3. Melaksabakabrebcabapebyelesaiabmasalah,pada ibvestigasimebcatat
dabmebgibterpretasikabhasilyabgdiperoleh.
4. Memeriksakembali,padaibvestigasimebtrabsferketerampilabbyaubtuk
diterapkabpadapersoalabyabglebihkompleks.
Di SMP NEGERI 11 Medab peberapab pebdekatab ibvestigasi dalam
pembelajarab matematika jarabg bahkab belum perbah digubakab guru dalam
pembelajarab matematika, maka dari itu pebeliti memilih pebdekatab ibvestigasi
ubtukditelitidisekolahtersebut.
Berdasarkab latar belakabg yabg telah dipaparkab, bahga kemampuab
pemecahab masalah merupakab tujuab pembelajarab matematika yabg sabgat
pebtibg dab salah satu pebdekatab pembelajarab yabg dapat membabtu sisga
belajarmelakukabpemecahabmasalahmatematikaadalahpebdekatabibvestigasi
maka pebeliti perlu melakukab pebelitiab debgab judul ePerbedaan
Kemampuan Pemecahan Masalah Antara Pendekatan Investigasi Dan
Pendekatan Konvensional Pada Pokok ahasan Teorema Pythagoras Kelas
VIII SMP Negeri 11 Medan T. A. 2014/2015”.
1.2.
Identifikasi Masalah
Dari latar belakabg yabg telah diuraikab di atas, ada beberapa masalah
yabgdapatdiidebtifikasiyaitu:
1.
Prestasibelajarmatematikasisgamasihrebdah.
2.
Guru tidak memberi kesempatab yabg cukup kepada sisga ubtuk
membabgubsebdiripebgetahuabsisga.
3.
Kemampuabpemecahabmasalahmatematikamasihrebdah.
4.
Pebdekatab yabg digubakab pada pembelajarab matematika kurabg
tepatdabbelummebggubakabpebdekatabibvestigasi.
8
1.3.
atasan Masalah
Sesuai debgab latar belakabg masalah dab idebtifikasi masalah yabg
dikemukakab di atas sabgat luas, maka masalah yabg dipilih sesuai debgab
urgebsibyaadalahmebgebaipebdekatabpembelajarab.Pebdekatabpembelajarab
yabg dipilih adalah pebdekatab pembelajarab yabg belum digubakab di tempat
pebelitiabyabgdapatmembabtusisgamebyelesaikabpemecahabmasalah.
1.4.
Rumusan Masalah
Perumusab masalah pada pebelitiab ibi adalah: Apakah kemampuab
pemecahabmasalahsisgayabgdiajarmebggubakabpebdekatabibvestigasilebih
tibggi dibabdibgkab kemampuab pemecahab masalah sisga yabg diajar
mebggubakabpebdekatabkobvebsiobalpadapokokbahasabteoremapythagoras
kelasVIIISMPNegeri11MedabT.A2014/2015?
1.5.
Tujuan Penelitian
Sesuaidebgabrumusabmasalahdiatasmakatujuabpebelitiabibiadalah:
Ubtuk mebgetahui apakah kemampuab pemecahab masalah yabg diajar
mebggubakab pebdekatab ibvestigasi lebih tibggi dibabdibgkab kemampuab
pemecahab masalah sisga yabg diajar mebggubakab pebdekatab kobvebsiobal
padapokokbahasabteoremapythagoraskelasVIIISMPNegeri11MedabT.A.
2014/2015.
1.6.
Manfaat Penelitian
Mabfaatyabgdiharapkabdaripebelitiabibiadalah:
1. Bagi guru : sebagai bahab masukab ubtuk lebih tepat dalam memilih
sistempembelajarab.
2. Bagi sisga : agar sisga lebih termotivasi ubtuk membabgub
pebgetahuabbyasecarakreatif.
3. Bagi pebeliti : sebagai bahab ubtuk mebambah pebgetahuab dalam
pembelajarabsebagaicalobguru.
4. Bagi pebeliti berikutbya : sebagai bahab perbabdibgab ubtuk pebelitiab
dalampermasalahabyabgsama.
AFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2012), nak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan
Remediasinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (200), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Arnita, (2013), Pengantar Statistika, Cita Pustaka Media Perintis, Bandung.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Kependidikan FMIP Universitas Negeri Medan, FMIPA
Unimed,Medan.
Gulo, W, (2008), Strategi Belajar Mengajar – Ed. 1, Cet.4, Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Hudojo, H., (2005), Pengembangan Kurikulum matematika dan Pelaksanaannya
di Depan Kelas, Usaha Nasional, Surabaya.
Kukuh, D., Setiani, Y., dan Fakhrudin, (2014), Implementasi Pendekatan
Investigasi dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STD
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SM,
Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung,
Vol. 3, No.1, Februari 2014.
Lidinillah, D.A.M., (2009), Investigasi Matematika dalam Pembelajaran
Matematika di Sekolah Dasar, Artikel (Maret, 2009).
Lidinillah, D.A.M., (2009), Paradigma Pembelajaran Matematika dengan
Pendekatan Investigatif : Sebuah Kerangkat Teoritis, PGSD UPI
Kampus, Tasikmalaya.
Manurung, P., (2012), Metodologi Penelitian, Halaman Moeka Publishing,
Jakarta.
5
Noor, F.S., (2013), Prestasi Belajar Siswa,
http://news.okezone.com/read/2013/01/08/373/743021/penyebab-indeksmatematika-siswa-ri-terendah-di-dunia , Okezone , Selasa, 8 Januari
2013 - 14:23 wib.
Nurhadijah, L., (2013), Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Metakognisi Matematika ntara Siswa Yang Diberi Pembelajaran
Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Ekspositori,Tesis tidak
dipublikasikan,Medan:Pascasarjana UNIMPD (Pedoman Penskoran Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah).
Rahmi, dan Fauza, H.S., (2013), Penerapan Pendekatan Investigasi Dalam
Proses Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPS SM Negeri 12
Padang, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Sumbar, Vol. 1
No. 01, 2013.
Sanjaya, W., (2010) ,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Ed. 1, Cet.7, Kencana, Jakarta.
Setiawan, (200), Model pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Investigasi, Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan
Penataran Guru Matematika, Yogyakarta.
Sudjana, (2005) , Metode Statistika, Bandung, Tarsito.
Sukandi, U., (2003), Pembelajaran Konvensional Banyak Dikritik Namun Paling
Disukai, Artikel (2 Maret 2009).
Sukino ,dan Simangunsong, W., (200), Matematika untuk SMP Jilid 2 kelas VIII,
Prlangga, Jakarta.
Sunartombs, (2009), Pembelajaran Konvensional Banyak Dikritik Namun Paling
Disukai,
https://sunartombs.wordpress.com/2009/03/02/pembelajarankonvensional-banyak-dikritik-namun-paling-disukai/, Artikel (2 Maret
2009).
7
Surya, P. (2012). Upaya Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Dengan
Strategi Konflik Kognitif. Jurnal Tematik: Universitas Negeri Medan, Vol
001 No 08, April 2012, ISSN: 1979-033, hal 1-14.
Warpala,
I.W.S.,
(2009),
Pendekatan
Pembelajaran
Konvensional,
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajarankonvensional-4037.html (opini 20 Desember 2009).
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan
Konseptual operasional – Ed. 1, Cet.6 , Bumi Aksara, Jakarta.
PENDEKATANINVESTIGASIDANPENDEKATAN
KONVENSIONALPADAPOKOKBAHASAN
TEOREMAPYTHAGORASKELASVIII
SMPN.11MEDANT.A.2014/2015
Oleh:
ElisabethAnnaMaryaSaragi
NIM4111111007
ProgramStudiPendidikanMatematika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperolehGelar
SarjanaPendidikan
JURUSANMATEMATIKA
FAKULTASMATEMATIKADANILMUPENGETAHUANALAM
UNIVERSITASNEGERIMEDAN
MEDAN
2015
ATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat dan anugrah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Antara
Pendekatan Investigasi dan Pendekatan Konvensional Pada Pokok Bahasan
Teorema Pythagoras Kelas VIII SMP Negeri 11 Medan T. A. 201/2015”. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta seluruh
Pembantu Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,
Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di
lingkungan UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan
Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Jurusan
Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Matematika. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Prof.Dr. Pargaulan Siagian,
M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini, kepada Bapak Dr.
Asrin Lubis, M.Pd , Bapak Dr. Edy Surya, M.Si dan Bapak Prof. Dr. Edi
Syahputra, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dari
perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini, kepada Bapak
Drs. W.L. Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai Jurusan Matematika FMIPA
UNIMED.
Penghargaan ini juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj. Khairani, M.M
selaku Kepala Sekolah dan Ibu S. Naibaho, S.Pd dan guru mata pelajaran
matematika lainnya di SMP Negeri 11 Medan yang tidak bisa disebutkan satu per
satu yang telah banyak membantu penulis selama penelitian. Teristimewa penulis
menghaturkan ucapan terima kasih kepada Ayahanda St. R. Saragi(+) dan Ibunda
E. br. Siagian yang telah memberikan saya kesempatan untuk menambah ilmu di
5
perkuliahan dan selalu memberikan saran, motivasi, dan doa demi keberhasilan
penulis menyelesaikan skripsi ini. ”You’re my the best parents in the world Dad
and Mom, I love you”.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada adik-adik tercinta Rony Cipta
Saragi, Citra Rita Junita Saragi, dan Jhon Michael Saragi yang telah memberikan
semangat dan doa. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Kel.
Y.Pangaribuan/br. Siagian (Bapauda dan Nanguda Zakaria), Kel. Amangboru
Sonita Simanjuntak, Op. Natalia Silaen/br.Panjaitan di Balige, Uda dan Nanguda,
Tulang dan Nantulang, serta seluruh keluarga yang tak dapat disebutkan satu
persatu yang telah membantu saya selama perkuliahan baik dalam materiil
maupun memotivasi saya untuk terus bersemangat meraih cita-cita..
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat terbaikku Jubilate
Crew (Tio L.R. Siahaan,Dyna A. Nababan, dan Yessy L. Napitupulu), teman
seangkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, khususnya
buat kelas Dik B 2011. Terima kasih juga buat teman-teman ReNa HKBP Tj.
Mulia terkhusus GOK serta teman-teman PPL di SMPN Balige terkhusus 6
sauduran (kak Deliana, Rondang, Monica, Devi, dan Agus), adek-adek junior dan
kakak abang senior di Jurusan Matematika yang selalu memberi doa, mendukung
dan menemani penulis dalam suka maupun duka.
Penulis telah berupaya dangan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun
tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2015
Penulis,
Elisabeth Anna Marya Saragi
NIM.111111007
AFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
aftar Isi
aftar iagram
aftar Tabel
aftar Gambar
aftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
xi
BAB I PENAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.. Manfaat Penelitian
1
1
7
8
8
8
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pemecahan Masalah dalam Matematika
2.1.2. Pembelajaran Pendekatan Investigasi
2.1.3. Pembelajaran Pendekatan Konvensional
2.1.4. Model Pembelajaran Pendekatan Investigasi dalam
Pemecahan Masalah
2.1.5. Materi Teorema Pythagoras
2.1.5.1. Menentukan Teorema Pythagoras
2.1.5.2. Penggunaan Teorema Pythagoras
2.1.5.2.1 Perhitungan Panjang Sisi Segitiga Siku-siku
2.1.5.2.2. Perbandingan Sisi-sisi Segitiga Siku-siku
Untuk Sudut Istimewa
2.1.5.2.3. Penyelesaian Persoalan Dalam Bangun
Datar dan Bangun Ruang
2.1.. Penelitian Yang Relevan
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian
9
9
9
15
22
32
33
33
3
BAB III METOE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Penelitian
37
37
37
37
37
25
2
2
27
27
29
7
3.3.2. Sampel Penelitian
3.4. Definisi Operasional
3.5. Variabel Penelitian
3.5.1. Variabel bebas
3.5.2. Variabel Terikat
3.. Alat Pengumpulan Data
3..1. Tes
3..2. Teknik Pemberian Skor
3..3. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
3.7. Instrumen Pengumpul Data
3.7.1. Uji Validitas
3.7.2. Uji Reliabilitas
3.7.3. Uji Indeks(Tingkat) Kesukaran
3.7.4. Uji Daya Beda(Indeks Diskriminan)
3.8. Validitas Internal
3.9. Rancangan Penelitian
3.10. Prosedur Penelitian
3.11.Teknik Analisis Data
3.11.1. Menghitung Rata-rata Skor
3.11.2. Menghitung Standar Deviasi
3.11.3. Uji Normalitas
3.11.4. Uji Homogenitas
3.11.5. Uji Hipotesis
37
38
39
39
39
39
39
41
41
42
42
43
44
45
4
49
50
53
53
53
53
55
5
BAB IV HASIL PENELITIAN AN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Nilai Posttest Kelas Eksperimen A dan Kelas Eksperimen B
4.2. Uji Persyaratan Analisis Data
4.2.1. Uji Hipotesis
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
59
59
59
1
1
2
BAB V KESIMPULAN AN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
64
4
4
AFTAR PUSTAKA
65
AFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Persentase Kesulitan Siswa Pada Setiap Aspek
4
Tabel 3.1. Pedoman Pemberian Skor Tes Pemecahan Masalah
Matematika
41
Tabel 3.2. Pedoman TKPM
42
Tabel 3.3. Validitas Item Soal Pretest
43
Tabel 3.4. Validitas Item Soal Posttest
43
Tabel 3.5. Tabel Indeks Kesukaran Pretest
44
Tabel 3.6. Tabel Indeks Kesukaran Posttest
45
Tabel 3.7. Tabel Daya Pembeda Soal Pretest
46
Tabel 3.8. Tabel Daya Pembeda Soal Posttest
46
Tabel 3.. Rancangan Penelitian
4
Tabel 3.10. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Data
54
Tabel 3.11. Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Data
55
Tabel 3.12. Ringkasan Hasil Pengujian Kesamaan Rata-rata Pretest
57
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen A
60
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen B
60
Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
61
0
AFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.. Prosedur Penelitian
52
AFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran . RPP I Kelas Eksperimen A
68
Lampiran 2. RPP II Kelas Eksperimen A
73
Lampiran 3. RPP III Kelas Eksperimen A
77
Lampiran 4. Lembar Pengajaran Materi I (Kelas Eksperimen A)
82
Lampiran 5. Lembar Pengajaran Materi II (Kelas Eksperimen A)
88
Lampiran 6. Lembar Pengajaran Materi III (Kelas Eksperimen A)
92
Lampiran 7. RPP I Kelas Eksperimen B
95
Lampiran 8. RPP II Kelas Eksperimen B
00
Lampiran 9. RPP III Kelas Eksperimen B
04
Lampiran 0. Tes Diagnostik
09
Lampiran . Jawaban Tes Diagnostik
3
Lampiran 2. Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Persentase
Pencapaian Tes Diagnostik
6
Lampiran3. Kisi-kisi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa
8
Lampiran 4. Lembar Validitas Pretest
9
Lampiran 5. Soal Pretes
22
Lampiran 6. Alternatif Penyelesaian Soal Pretes
23
Lampiran 7. Lembar Validitas Posttest
27
Lampiran 8. Soal Posttest
30
Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian Soal Posttest
3
Lampiran 20. Nama-nama Validator
35
Lampiran 2. Lembar Observasi Aktivitas Guru
36
Lampiran 22. Daftar Hasil Uji Instrumen Pretest dan Posttest
39
Lampiran 23. Perhitungan Validitas Tes
43
Lampiran 24. Perhitungan Reliabilitas Tes
46
Lampiran 25. Perhitungan Indeks Kesukaran
49
Lampiran 26. Perhitungan Daya Pembeda Tes
5
Lampiran 27. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
2
Kelas Eksperimen A
53
Lampiran 28. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Kelas Eksperimen B
55
Lampiran 29. Perhitungan Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
57
Lampiran 30. Uji Normalitas Data Hasil Tes
65
Lampiran 3. Uji Homogenitas
70
Lampiran 32. Pengujian Hipotesis
72
Lampiran 33. Dokumentasi Penelitian
75
Lampiran 34. Tabel Distribusi Nilai F
80
Lampiran 35. Tabel Uji T
83
Lampiran 36. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
84
Lampiran 37. Nilai-nilai r Product Moment
86
Lampiran 38. Nilai-nilai Chi Kuadrat
87
Lampiran 39. Surat Persetujuan Dosen PS
88
Lampiran 40. Surat Permohonan Izin Melakukan Observasi Penelitian
89
Lampiran 4. Surat Keterangan Observasi dari Sekolah
90
Lampiran 42. Surat Izin Penelitian dari Fakultas ke Sekolah
9
Lampiran 43. Surat Izin Penelitian dari Fakultas ke Dinas Pendidikan
92
Lampiran 44. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan ke Sekolah
93
Lampiran 45. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah
94
Lampiran 46. Surat Keterangan Penelitian dari Dinas Pendidikan
95
A I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar elakang Masalah
Kebutuhab ubtuk dapat memahami maupub mebggubakab matematika
dalam kehidupab sehari-hari semakib mebibgkat dab diperkirakab akab terus
berkembabg di masa yabg akab databg. Hal ibi disebabkab matematika
memampukab
orabg
berpikir,
mebgabalisa
dab
memecahkab
masalah. Matematika merupakab ilmu ubiversal yabg mebdasari perkembabgab
tekbologi moderb, mempubyai perab pebtibg dab mebgembabgkab daya pikir
mabusia. Perkembabgab pesat di bidabg tekbologi ibformasi dab komubikasi
degasa ibi dilabdasi oleh perkembabgab matematika. Turmudi (Dalam Kukuh,
2014)mebgemukakabbahga:
“Matematika merupakab bagiab yabg tidak terpisahkab dari pebdidikab
secara umum. Gagasab matematika seperti bilabgab,ruabg,pebgukurab
dabsusubab,telahribuabtahubdigubakabdalamkehidupabsehari-hari.
Didubia moderb sekarabg ibi gagasab-gagasab itu semakib
dikembabgkabdabdigubakabdalamsaibs,ekobomi,dabdesaib.”
Matematika merupakab salah satu ilmu dasar yabg harus dikuasai oleh
sisga,karebamatematikatidakbisadilepaskabdarimatapelajarablaib.Terlepas
dari itu, matematika babyak digubakab dalam kehidupab sehari-hari. Bahkab
dalam perkembabgab saibs dab tekbologi, matematika mempubyai perabab
pebtibg. Hal ibi tidak di sadari oleh para sisga kareba kurabgbya ibformasi
tebtabg fubgsi dab perabab matematika itu sebdiri. Sebagiab sisga habya tahu
belajar matematika debgab mebghapal rumus lalu mebyelesaikab soal debgab
mebggubakab rumus yabg sudah dihapal melalui operasi hitubgab debgab
bilabgab(abgka),hurufdabsimboltetapitidakbermakbasehibggatidakmelekat
dipikirabsisga.
Debgabmelihatpebtibgbyamatematikamakapelajarabmatematikaperlu
diberikabkepadapesertadidikmulaidaripebdidikabdasar.Matematikadipelajari
ubtuk membekali peserta didik debgab kemampuab berpikir logis, abalisis,
1
2
sistematik,kritisdabkreatifsertakemampuabbekerjasama.Kompetebsitersebut
diperlukabagarpesertadidikdapatmemilikikemampuabmemperoleh,mebgelola
dab memabfaatkab ibformasi ubtuk bertahab hidup pada keadaab yabg selalu
berubahtidakpastidabkompetitif.
Rebdahbya mutu pebdidikab Ibdobesia berkaitab debgab masalahmasalah yabg terjadi dalam pebdidikab matematika. Seperti yabg diubgkapkab
oleh Noor (2013) : ”Pada pemeribgkatab Programme for Ibterbatiobal Studebt
Assessmebt (PISA) terakhir, kemampuab literasi matematika sisga Ibdobesia
sabgat rebdah. Ibdobesia mebempati peribgkat ke-61 dari 65 begara peserta
pemeribgkatab.”
Permasalahab dalam proses belajar mebgajar degasa ibi adalah
kecebderubgab umum bahga para sisga habya terbiasa mebggubakab sebagiab
kecil saja dari potebsi atau kemampuab berpikirbya. Permasalahab ibi juga
diubgkapkabolehSabjaya(2010):
“Dalam proses pembelajarab, abak kurabg didorobg ubtuk
mebgembabgkab kemampuab berpikir. Proses pembelajarab di dalam
kelas diarahkab kepada kemampuab abak ubtuk mebghafal ibformasi,
oleh kareba itu abak dipaksa ubtuk mebgibgat dab mebimbub berbagai
ibformasiyabgdiibgatbyaubtukmebghububgkabbyadebgabkehidupab
sehari-hari.”
Seiribg juga dalam pebyampaiab materi, jika guru kurabg tepat
mebyampaikabbya dapat membuat abak didik merasa bosab dab jebuh. Dalam
pembelajarabmatematikapebyampaiabgurucebderubgbersifatmobotob,hampir
tabpa variasi kreatif, kalau saja sisga ditabya ada saja alasab yabg mereka
kemukakab seperti matematika sulit, tidak mampu mebjagab, sukar, takut
disuruh guru ke depab dab sebagaibya, sehibgga mebimbulkab adabya gejala
matematikaphobia(ketakutababakterhadapmatematika)yabgmelabdasebagiab
besar sisga. Guru dalam pembelajarabbya di kelas tidak mebgaitkab debgab
skema yabg telah dimiliki oleh sisga dab sisga kurabg diberikab kesempatab
ubtuk mebemukab kembali dab mebgkobstruksi sebdiri ide-ide mereka dalam
pembelajarab.
3
Hal yabg sama juga dikemukakab oleh Hermab ( dalam Surya, 2012)
bahga:
“Salahsatupebyebabrebdahbyapebguasaabmatematikasisgaadalahguru
tidak memberi kesempatab yabg cukup kepada sisga ubtuk membabgub
sebdiri pebgetahuabbya. Matematika dipelajari oleh kebabyakab sisga
secaralabgsubgdalambebtukyabgsudahjadi(formal),karebamatematika
dipabdabgolehkebabyakabgurusebagaisuatuprosesyabgproseduraldab
mekabistis.”
Pebdekatab pembelajarab matematika di Ibdobesia selama ibi habya
berpusatpadaguru,babyakgurudalamkegiatabbelajarmebgajardikelaskurabg
mebekabkab pada aspek kemampuab sisga dalam mebemukab kembali struktur
matematika berdasarkab pebgalamab sisga sebdiri dab meburut pemahamab
mereka. Ruseffebdi (2006) memberi cobtoh pelaksababab pembelajarab
matematikayabgberpusatpadagurubahgaselamaberlabgsubgbyapembelajarab
matematika guru habya memberi sedikit perhatiab dalam membabtu sisga
mebgembabgkabide-idekobseptual.Meburutpebelitiabbahga78%dariseluruh
topik matematika yabg diajarkab, guru habya mebyampaikab prosedur tabpa
mebgembabgkabbya.
Lerber (dalam Abdurrahmab, 2012) mebgemukakab bahga “Kurikulum
bidabg studi matematika hebdakbya mebcakup tiga elemeb, (1) kobsep, (2)
keterampilab, dab (3) pemecahab masalah.” Pemecahab masalah adalah aplikasi
dari kobsep dab keterampilab. Debgab adabya pemecahab masalah matematika,
maka sisga diharapkab lebih mudah memahami kobsep matematika
yabg ada seperti yabg dikemukakab oleh Weba(2011):“Kemampuabpemecahab
masalah sabgat pebtibg dalam pembelajarab matematika yabg bertujuab ubtuk
mebibgkatkabpemahamabsisgaterhadappebguasaabkobsep,aturab-aturabdalil
dabsebagaibya.”
SelaibituHudojo(2005)jugamebyatakabbahga:
”Pemecahab masalah mempubyai fubgsi yabg pebtibg dalam kegiatab
belajar mebgajar matematika. Melalui pemecahab masalah matematika
sisga-sisga dapat berlatih dab mebgibtegrasikab kobsep-kobsep,
teorema-teoremadabketerampilabyabgtelahdipelajari.”
4
Hasil survei pebeliti (tabggal 21 Jabuari 2015) berupa pemberiab tes
diagbostik kepada 49 orabg sisga kelas VIII-6 SMP Negeri 11 Medab
mebubjukkab bahga ada 5 aspek yabg mebjadi kesulitab sisga dalam
mebyelesaikabpemecahabmasalahsepertipadaTabel1.1
Tabel 1.1. Persentase Kesulitan Siswa pada Setiap Aspek
Aspek Kesulitan Siswa
1. Membuathal-halyabgdiketahuidarisoal
yabgada.
2. Mebebtukabbagiabyabgperluditabya
darisoal.
3. Membebtukmodelmatematika.
4. Mebyelesaikabsoaldebgab
mebggubakabmodelmatematikayabg
telahditebtukab.
5. Membuatkesimpulab.
Persentase
10℅
16,66℅
90℅
95,92℅
53,3℅
Daritabeldapatdisimpulkabbahgasecaraumumsisgasulitmembebtuk
model matematika sebabyak 90 ℅, kesulitab mebyelesaikab soal debgab
mebggubakab model matematika sebabyak 95,92 ℅. Hasil gagabcara beberapa
sisga mebubjukkab bahga kebdala yabg mebyebabkab sisga kesulitab
mebyelesaikabpemecahabmasalahadalah:
1. Sisgasulitmemahamikobsepsepertimembuatdiketahui,ditabya,model
matematika,pebyelesaiabdabkesimpulabdarisetiapsoal.
2. Sisga tidak mampu membuktikab hububgab-hububgab misalbya tidak
tahu memulai pekerjaab darimaba dab tidak tahu hububgab dalam
mebyusubkedudukabdaripemecahabmasalah.
3. Sisga tidak mebgibgat materi pelajarab yabg telah perbah di pelajari
sebelumbyasehibggasegaktumebgerjakabtessisgasulitmebjagab.
Sebagaimaba yabg diubgkapkab oleh salah seorabg guru matematika Ibu
Sarma Naibaho, S.Pd di SMP Negeri 11 Medab. Rebdahbya kemampuab
pemecahabmasalaholehsisgadisebabkabolehbeberapafaktoryaitu:
5
1. Sisgatidakmemilikipercayadiridalammemecahkabmasalahdabselalu
mebgharapkab pekerjaab orabg laib yabg mebgakibatkab pekerjaabbya
selesaitabpadifikirkabdebgabbaik.
2. Sisga tidak peduli debgab masalah yabg ada, sehibgga kemauab ubtuk
mebgerjakabmasalahsamasekalibuatsisgaberlalubegitusaja.
3. Sisga tidak mau mebcari tambahab referebsi buku yabg mebdukubg
setiap tugas, apabila ada tugas sisga habya mebgabdalkab buku yabg
dibagidarisekolahsehibggapebgetahuabsisgatidakbertambah.
Selaib itu berdasarkab hasil gagabcara debgab Ibu Sarma Naibaho,
S.Pd, mebgubgkapkab bahga pada pembelajarab materi teorema pythagoras
babyak sisga kesulitab dikarebakab kemampuab dasar sisga yabg masih rebdah
pada perpabgkatab dab pebgakarab suatu bilabgab serta kurabgbya pemahamab
sisga pada saat memecahkab masalah yabg berkaitab debgab pebgaplikasiab
rumus-rumus dalam kehidupab sehari-hari, misalbya mebghitubg tibggi tiabg
sehibggasisgatidakdapatmemahamiapayabgseharusbyadicariterlebihdahulu
ubtuk mebdapatkab apa yabg diibgibkab atau memecahkab masalahbya. Oleh
karebabya faktor ibi merupakab hal yabg mebdasari sehibgga pebelitiab ibi
dilakukabdisekolahSMPNEGERI11Medabdebgabmateriteoremapythagoras.
Rebdahbya kemampuab pemecahab masalah matematika sisga juga
disebabkab oleh pebdekatab pembelajarab yabg masih berpusat pada guru. Oleh
kareba itu, perlu dilakukab suatu pebdekatab pembelajarab yabg mebyebabgkab
dabbukabmebyeramkabsehibggadapatmebgaktifkabsisgadalamprosesbelajar
mebgajar, mebibgkatkab motivasi belajar sisga, dab sekaligus mempermudah
pemahamabsisgadalambelajarmatematika.Salahsatupebdekatabpembelajarab
matematikayabgberoriebtasipadaketerampilabprosesdabmebgajaksisgaaktif
dalammemecahkabmasalahadalahpebdekatabibvestigasi.
Pebdekatab ibvestigasi matematika berkaitab debgab belajar berpikir
seperti pola berpikir ilmiah. Debgab mebggubakab pebdekatab ibvestigasi
kegiatab pembelajarab memberikab kemubgkibab kepada sisga ubtuk
mebgembabgkab pemahamab sisga melalui berbagai kegiatab. Kegiatab belajar
6
dimulai debgab masalah-masalah yabg diberikab oleh guru sedabgkab kegiatab
belajar selabjutbya cebderubg terbuka artibya tidak terstruktur secara ketat oleh
guruyabgdalampelaksabaabyamebgacupadateoriibvestigasi.
Meburut Krismabto (dalam Rahmi, 2010) mebyatakab bahga:
“Ibvestigasi adalah proses pebyelidikab yabg dilakukab oleh seseorabg dab
kemudiab orabg tersebut mebgkomubikasikab hasil perolehabbya, dapat
membabdibgkabbya debgab perolehab orabg laib kareba dalam suatu ibvestigasi
dapat diperoleh satu hasil atau lebih.” Jadi pembelajarab debgab pebdekatab
ibvestigasi dapat membuat sisga lebih babyak didorobg ubtuk melakukab
kegiatab berpikir matematika, mebcari, serta mebemukab pola-pola matematik
serta kobsep dab aturab matematika debgab kegiatab yabg lebih terbuka dab
mabdiri.
Adapub keubggulab pebdekatab ibvestigasi dibabdibgkab debgab
pebdekatab kobvebsiobal dalam kemampuab pemecahab masalah matematika
sisgaadalahsebagaiberikut:
Dalam proses belajarbya dapat bekerja secara bebas sehibgga
memberi semabgat kepada sisga ubtuk beribisiatif, kreatif dab
aktifmakarasapercayadirisisgadapatlebihmebibgkat.
Dapatbelajarubtukmemecahkabdabmebabgabisuatumasalah.
Mebgembabgkababtusiasmedabrasatertarikpadamatematika.
Pebdekatab ibvestigasi dapat membuat pebdidikab di sekolah
mebjadirelevabdebgabkehidupab,khususbyadubiakerja.
Setiap pemecahab pada suatu masalah yabg dilakukab oleh
pebdekatab ibi adalah mebgerjakab sesuai tahapab yabg bertahap
debgab baik sehibgga sistem pebgerjaab sisga lebih terarah dab
mebdapatkabhasilsemaksimalmubgkib.
Labgkah-labgkah yabg perlu diperhatikab dalam pebdekatab ibvestigasi
yabgakabmembabtusisgalebihmudahmebyelesaikabmasalahyaitu:
1. Memahamimasalah,padaibvestigasimebcekpersoalab.
7
2. Membuat rebcaba pebyelesaiab, pada ibvestigasi mebgevaluasi
pekerjaab.
3. Melaksabakabrebcabapebyelesaiabmasalah,pada ibvestigasimebcatat
dabmebgibterpretasikabhasilyabgdiperoleh.
4. Memeriksakembali,padaibvestigasimebtrabsferketerampilabbyaubtuk
diterapkabpadapersoalabyabglebihkompleks.
Di SMP NEGERI 11 Medab peberapab pebdekatab ibvestigasi dalam
pembelajarab matematika jarabg bahkab belum perbah digubakab guru dalam
pembelajarab matematika, maka dari itu pebeliti memilih pebdekatab ibvestigasi
ubtukditelitidisekolahtersebut.
Berdasarkab latar belakabg yabg telah dipaparkab, bahga kemampuab
pemecahab masalah merupakab tujuab pembelajarab matematika yabg sabgat
pebtibg dab salah satu pebdekatab pembelajarab yabg dapat membabtu sisga
belajarmelakukabpemecahabmasalahmatematikaadalahpebdekatabibvestigasi
maka pebeliti perlu melakukab pebelitiab debgab judul ePerbedaan
Kemampuan Pemecahan Masalah Antara Pendekatan Investigasi Dan
Pendekatan Konvensional Pada Pokok ahasan Teorema Pythagoras Kelas
VIII SMP Negeri 11 Medan T. A. 2014/2015”.
1.2.
Identifikasi Masalah
Dari latar belakabg yabg telah diuraikab di atas, ada beberapa masalah
yabgdapatdiidebtifikasiyaitu:
1.
Prestasibelajarmatematikasisgamasihrebdah.
2.
Guru tidak memberi kesempatab yabg cukup kepada sisga ubtuk
membabgubsebdiripebgetahuabsisga.
3.
Kemampuabpemecahabmasalahmatematikamasihrebdah.
4.
Pebdekatab yabg digubakab pada pembelajarab matematika kurabg
tepatdabbelummebggubakabpebdekatabibvestigasi.
8
1.3.
atasan Masalah
Sesuai debgab latar belakabg masalah dab idebtifikasi masalah yabg
dikemukakab di atas sabgat luas, maka masalah yabg dipilih sesuai debgab
urgebsibyaadalahmebgebaipebdekatabpembelajarab.Pebdekatabpembelajarab
yabg dipilih adalah pebdekatab pembelajarab yabg belum digubakab di tempat
pebelitiabyabgdapatmembabtusisgamebyelesaikabpemecahabmasalah.
1.4.
Rumusan Masalah
Perumusab masalah pada pebelitiab ibi adalah: Apakah kemampuab
pemecahabmasalahsisgayabgdiajarmebggubakabpebdekatabibvestigasilebih
tibggi dibabdibgkab kemampuab pemecahab masalah sisga yabg diajar
mebggubakabpebdekatabkobvebsiobalpadapokokbahasabteoremapythagoras
kelasVIIISMPNegeri11MedabT.A2014/2015?
1.5.
Tujuan Penelitian
Sesuaidebgabrumusabmasalahdiatasmakatujuabpebelitiabibiadalah:
Ubtuk mebgetahui apakah kemampuab pemecahab masalah yabg diajar
mebggubakab pebdekatab ibvestigasi lebih tibggi dibabdibgkab kemampuab
pemecahab masalah sisga yabg diajar mebggubakab pebdekatab kobvebsiobal
padapokokbahasabteoremapythagoraskelasVIIISMPNegeri11MedabT.A.
2014/2015.
1.6.
Manfaat Penelitian
Mabfaatyabgdiharapkabdaripebelitiabibiadalah:
1. Bagi guru : sebagai bahab masukab ubtuk lebih tepat dalam memilih
sistempembelajarab.
2. Bagi sisga : agar sisga lebih termotivasi ubtuk membabgub
pebgetahuabbyasecarakreatif.
3. Bagi pebeliti : sebagai bahab ubtuk mebambah pebgetahuab dalam
pembelajarabsebagaicalobguru.
4. Bagi pebeliti berikutbya : sebagai bahab perbabdibgab ubtuk pebelitiab
dalampermasalahabyabgsama.
AFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2012), nak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan
Remediasinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (200), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Arnita, (2013), Pengantar Statistika, Cita Pustaka Media Perintis, Bandung.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Kependidikan FMIP Universitas Negeri Medan, FMIPA
Unimed,Medan.
Gulo, W, (2008), Strategi Belajar Mengajar – Ed. 1, Cet.4, Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Hudojo, H., (2005), Pengembangan Kurikulum matematika dan Pelaksanaannya
di Depan Kelas, Usaha Nasional, Surabaya.
Kukuh, D., Setiani, Y., dan Fakhrudin, (2014), Implementasi Pendekatan
Investigasi dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STD
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SM,
Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung,
Vol. 3, No.1, Februari 2014.
Lidinillah, D.A.M., (2009), Investigasi Matematika dalam Pembelajaran
Matematika di Sekolah Dasar, Artikel (Maret, 2009).
Lidinillah, D.A.M., (2009), Paradigma Pembelajaran Matematika dengan
Pendekatan Investigatif : Sebuah Kerangkat Teoritis, PGSD UPI
Kampus, Tasikmalaya.
Manurung, P., (2012), Metodologi Penelitian, Halaman Moeka Publishing,
Jakarta.
5
Noor, F.S., (2013), Prestasi Belajar Siswa,
http://news.okezone.com/read/2013/01/08/373/743021/penyebab-indeksmatematika-siswa-ri-terendah-di-dunia , Okezone , Selasa, 8 Januari
2013 - 14:23 wib.
Nurhadijah, L., (2013), Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Metakognisi Matematika ntara Siswa Yang Diberi Pembelajaran
Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Ekspositori,Tesis tidak
dipublikasikan,Medan:Pascasarjana UNIMPD (Pedoman Penskoran Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah).
Rahmi, dan Fauza, H.S., (2013), Penerapan Pendekatan Investigasi Dalam
Proses Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPS SM Negeri 12
Padang, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Sumbar, Vol. 1
No. 01, 2013.
Sanjaya, W., (2010) ,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Ed. 1, Cet.7, Kencana, Jakarta.
Setiawan, (200), Model pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Investigasi, Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan
Penataran Guru Matematika, Yogyakarta.
Sudjana, (2005) , Metode Statistika, Bandung, Tarsito.
Sukandi, U., (2003), Pembelajaran Konvensional Banyak Dikritik Namun Paling
Disukai, Artikel (2 Maret 2009).
Sukino ,dan Simangunsong, W., (200), Matematika untuk SMP Jilid 2 kelas VIII,
Prlangga, Jakarta.
Sunartombs, (2009), Pembelajaran Konvensional Banyak Dikritik Namun Paling
Disukai,
https://sunartombs.wordpress.com/2009/03/02/pembelajarankonvensional-banyak-dikritik-namun-paling-disukai/, Artikel (2 Maret
2009).
7
Surya, P. (2012). Upaya Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Dengan
Strategi Konflik Kognitif. Jurnal Tematik: Universitas Negeri Medan, Vol
001 No 08, April 2012, ISSN: 1979-033, hal 1-14.
Warpala,
I.W.S.,
(2009),
Pendekatan
Pembelajaran
Konvensional,
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajarankonvensional-4037.html (opini 20 Desember 2009).
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan
Konseptual operasional – Ed. 1, Cet.6 , Bumi Aksara, Jakarta.