Pemanfaatan program geogebra pada pokok bahasan teorema pythagoras di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten.

(1)

PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR

GANTIWARNO KLATEN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh : Fransiscus Dimas Permadi

081414096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR

GANTIWARNO KLATEN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh : Fransiscus Dimas Permadi

081414096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2013


(3)

ii 


(4)

iii 


(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

     

Matius 7:7

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

Carilah, maka kamu medapat;

Ketoklah, maka akan dibukakan bagimu.

Ketika gelap menyelimuti,

Dia akan memberikan terang .

Dengan penuh syukur skripsi ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Ayah, Bunda serta Kakaku Elisabeth Ika Ariyanti tercinta yang selalu memberikan kasih dan sayangnya serta doa

Orang istimewa dan teman-temanku yang selalu memberikan semangat dan motivasi : Elsa, Jordy, Emil, Silvi, Tia, Sisca, Yulia, Candra, Kikid, Yosua,

Anes, Vita, Diah, Niken, Risko, Yatim, Rendy, Fey, Ayu, Nandes. Terima kasih untuk segala doa, dukungan serta kasih yang diberikan

iv 


(6)


(7)

vi 


(8)

vii 


(9)

viii 


(10)

ix 


(11)


(12)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang………... 1

B. Identifikasi Masalah……….. 4

C. Batasan Masalah……… 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian... 5


(13)

xii

G. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 8

A. Pembelajaran Matematika... 8

B. Media Pembelajaran ... 10

C. Komputer Sebagai Media Pembelajaran ... 11

D. ProgramGeoGebra... 13

E. Keefektifan ... 17

F. Hasil Belajar ... 17

G. Materi Teorema Pythagoras Belajar... 19

H. Kerangka Berpikir... 23

BAB III METODE PENELITIAN... 25

A. Jenis Penelitian... 25

B. Subjek Penelitian... 26

C. Objek Penelitian ... 26

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 27

E. Metode Pengumpulan Data ... 27

F. Instrumen Penelitian ... 30

G. Validasi Instrumen ... 33

H. Teknis Analisis Data ... 33

I. Prosedur pelaksanaan Penelitian ... 35

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA... 37


(14)

xiii

1. Persiapan penelitian ... 37

2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas... 45

B. Penyajian Data... 54

C. Analisis Data ... 70

1. Analisis Data Pengamatan ... 71

2. Analisis Jawaban Tes Evaluasi... 72

3. Analisis Data Angket... 82

4. Analisis Data Wawancara... 83

BAB V PEMBAHASAN... 86

A. Pembahasan... 86

1. Manfaat ProgramGeoGebradalam Membantu Pemahaman ... 86

2. Efektivitas Pembelajaran dengan ProgramGeoGebra... 91

3. Kelemahan Penelitian ... 94

BAB VI PENUTUP... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 96


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Standart Kompetensi Materi Teorema Pythagoras... 19

Tabel 2.1 Jawaban Pembuktian Teorema Pythagoras... 20

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi ... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket ... 31

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan... 32

Tabel 3.4 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Secara Kualitatif... 34

Tabel 4.1 Nilai Tes Kemampuan Awal... 41

Tabel 4.2 Daftar Nilai dan ketuntasan Siswa kelas VIIIA ... 55

Tabel 4.3 Daftar Nilai dan ketuntasan Siswa kelas VIIIB ... 56

Tabel 4.4 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-1... 58

Tabel 4.5 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-2... 59

Tabel 4.6 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-3... 59

Tabel 4.7 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-4... 60

Tabel 4.8 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-5... 61

Tabel 4.9 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-6... 62

Tabel 4.10Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-7... 63

Tabel 4.11 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-8... 64

Tabel 4.12Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-9... 65

Tabel 4.13 Transkrip Wawancara Siswa F1 kelas VIIIA ... 66

Tabel 4.14 Transkrip Wawancara Siswa F4 kelas VIIIA ... 67


(16)

xv

Tabel 4.16 Analisis Data Pengamatan ... 71

Tabel 4.17 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 1... 74

Tabel 4.18 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 2... 76

Tabel 4.19 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 3... 77

Tabel 4.20 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 4... 78

Tabel 4.21 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 5... 79

Tabel 4.22 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 6... 81

Tabel 4.23 Garis Besar Hasil Angket Siswa Kelas VIIIA ... 82


(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Jendela UtamaGeoGebra... 15

Gambar 2.2Menu File GeoGebra dan Edit GeoGebra... 15

Gambar 2.4Menu View GeoGebra dan Option GeoGebra... 16

Gambar 2.5Contruction Tool GeoGebra... 16

Gambar 4.1 Pembuktian Teorema Pythagoras dengan tampilan ProgramGeoGebra... 46

Gambar 4.2 Siswa memperhatikan gambar yang ditampilakan programGeoGebra... 46

Gambar 4.3 Soal dan jawaban Teorema Pythagoras dengan Program GeoGebra... 47

Gambar 4.4 Soal dan jawaban menghitung pangjang sisi segitiga siku-siku jika panjang dua sisi lain diketahui dengan tampilan programGeoGebra ... 48

Gambar 4.5 Situasi pembelajaran dengan programGeoGebra ... 48

Gambar 4.6 Guru menanggapi pertanyaan pada siswa yang kurang memahami materi ... 49

Gambar 4.7 Siswa mengerjakan soal latihan di papan tulis... 49

Gambar 4.8 Menentukan jenis segitiga dengan programGeoGebra... 50

Gambar 4.9 Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Datar ... 51

Gambar 5.1 Pembuktian Teorema Pythagoras ... 86


(18)

xvii

Gambar 5.3 Contoh Kesalahan Siswa Dalam Menentukan Teorema

Pythagoras ... 87 Gambar 5.4 Menghitung Panjang Salah Satu Sisi Jika Kedua Sisi

Linya Diketahui pada Segitiga Siku-siku ... 88 Gambar 5.5 Contoh kesalahan siswa memahami soal Menghitung

Panjang Salah Satu Sisi Jika Kedua Sisi Lainya Diketahui

pada Segitiga Siku-siku... 88 Gambar 5.6 Menjelaskan Jenis segitiga ... 89 Gambar 5.7 Contoh kesalahan saat menggambar segitiga dalam

menentukan jenis segitiga maupun perhitungan ... 89 Gambar 5.8 Mencari Diagonal Bidang Datar ... 90 Gambar 5.9 Contoh Kesalahan siswa materi penerapan Teorema


(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN B... 99

Lampiran A.1Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ... 100

Lampiran A .2 Lembar Kerja Siswa ... 126

Lampiran A.3 Kunci Lembar Kerja Siswa ... 139

Lampiran A.4 Soal Tes Tertulis ... 152

Lampiran A.5 Kunci Jawaban Tes Tertulis ... 155

Lampiran A .6 Pedoman Penilaian... 158

Lampiran A .7 Angket... 161

LAMPIRAN B... 165

Lampiran B.1Hasil Tes Tertulis Siswa Kelas VIIIA... 166

Lampiran B .2 Hasil Tes Tertulis Siswa Kelas VIIIB... 172

Lampiran B.3 Lembar Pengamatan Pembelajaran Kelas VIIIA ... 178

Lampiran B.4 Lembar Pengamatan Pembelajaran Kelas VIIIB ... 181

Lampiran B.5 Hasil angket... 184

Lampiran B.6 Uji Statistik Tes Kemampuan Awal ... 196

Lampiran B .7 Foto Penelitian di Kelas VIIIA ... 197

Lampiran B .8 Foto Penelitian di Kelas VIIIB ... 198


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan cabang ilmu yang bertujuan untuk mendidik

siswa menjadi manusia yang dapat berpikir logis, kritis dan rasional serta

menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan serta merupakan salah satu

bidang studi yang diajarkan disegala jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar

sampai jenjang perguruan tinggi. Matematika memegang peranan penting dalam

menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sebab dalam

matematika terkandung berbagai konsep yang logis dan realitis yang mampu

membentuk pola pikir manusia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Salah satu bentuk nyata dari perkembangan teknologi yang berkembang

pesat adalah komputer, teknologi komputer sering digunakan untuk keperluan

pendidikan. Didalam penggunaanya, teknologi komputer semakin meluas

terutama pada negara-negara maju, hal tersebut merupakan fakta yang

menunjukan bahwa dengan media ini dimungkinkan terselenggaranya proses

belajar mengajar yang efektif. Dalam kegiatan belajar mengajar, teknologi

komputer dapat mempermudah siswa dalam mencari, memahami dan memperluas


(21)

yang digunakan dalam pembelajaran matematika seperti : Maple, Wingeom,

Cabri 3D v2, GeoGebra, maths n flash, math tutor, Winma dll.

Menurut Herman Hudojo (1992:3), mempelajari matematika adalah

berkaitan dengan mempelajari ide-ide atau konsep yang bersifat abstrak. Untuk

mempelajarinya digunakan simbol-simbol agar ide-ide atau konsep-konsep

tersebut dapat dikomunikasikan. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan

kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif,

mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Dari teori yang

dikemukakan Herman Hudoyo tersebut, penggunaan teknologi komputer menjadi

salah satu cara dalam menyampaikan informasi. Banyak hal abstrak atau

imajinatif yang sulit dipikirkan peserta didik, dapat dipresentasikan melalui

simulasi komputer. Latihan dan percobaan-percobaan eksploratif matematika

dapat dilakukan peserta didik dengan menggunakan program-program sederhana

untuk penanaman dan penguatan konsep, membuat pemodelan matematika dan

menyusun strategi dalam memecahkan masalah.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, proses belajar

mengajar dalam mata pelajaran metematika disekolah tersebut masih

menggunakan metode konvensional. Pada pembelajaran konvensional, guru hanya

menjelaskan materi dengan ceramah dan menuliskan dipapan tulis, Kemudian

guru memberikan tugas yang ada dibuku pegangan siswa untuk dikerjakan,

selanjutnya guru memberi kesempatan siswa untuk menuliskan jawabanya di

papan tulis namun tidak terlihat siswa yang bersedia maju untuk mengerjakan dan


(22)

tersebut siswa ramai sendiri dan kurang memperhatikan guru saat menjelaskan di

depan kelas. Dampak dari keadaan tersebut, membuat siswa kurang memahami

materi yang disampaikan guru dan kurang menikmati proses pembelajaran yang

berlangsung, ditambah lagi dengan materi matematika yang bersifat abstrak dan

sulit untuk dipahami.

Dari wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru pengampu

pembelajaran matematika, pembelajaran di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno

Klaten belum pernah menggunakan media pembelajaran komputer atau

multimedia, kemudian peneliti menawarkan pembelajaran dengan menggunakan

program GeoGebra pada materi Teorema Pythagoras kelas VIII SMP kepada

guru pengampu pembelajaran matematika dan guru tersebut tertarik serta

menyetujui pemakaian program tersebut dalam pembelajaran. Peneliti memilih

program GeoGebra karena program tersebut memiliki beberapa kelebihan dari

fasilitas yang dimilikinya seperti slider yang digunakan untuk menggerakan

animasi gambar yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran sehingga siswa lebih

dapat menerima pengalaman visual yang lebih jelas untuk memahami proses awal

dalam membuktikan Teorema Pythagoras serta menemukan penyelesaian dari

masalah-masalah yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras. Oleh karena itu

peneliti terdorong mengadakan penelitian di SMP Pangudi Luhur Gatiwarno

Klaten untuk melihat perbedaan dan efektivitas pembelajaran yang menggunakan

program GeoGebra dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan


(23)

Program GeoGebra merupakan salah satu program yang bersifat dinamis

dan interaktif untuk mendukung terjadinya pembelajaran serta penyelesaian dalam

masalah matematika khususnya geometri, aljabar dan kalkulus. Dengan program

tersebut diharapkan dapat menyajikan pesan dan informasi dengan lebih jelas

sehingga dapat memperlancar kegiatan pembelajaran, meningkatkan hasil berlajar

serta mengarahkan perhatian siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan

efektif dan efisien. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian berjudul

“Pemanfaatan Program GeoGebra Pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Di

Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis melakukan identifikasi masalah.

Pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran konvensional

tersebut kurang tepat, sehingga siswa kurang aktif dalam menyampaikan

pendapat, bertanya dan memaparkan jawabanya di depan kelas. Selain itu mata

pelajaran matematika yang bersifat abstrak dan sulit dipahami.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian dapat lebih terarah, maka penulis membuat

batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno


(24)

2. Materi yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah pokok bahasan

Teorema Pythagoras khususnya pada sub pokok bahasan membuktikan

Teorema Pythagoras, menghitung panjang sisi jika dua sisi lain diketahui,

kebalikan Teorema Pythagoras dan penggunaan Teorema Pythagoras pada

bangun datar serta penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Hasil belajar siswa diamati dari nilai kognitif hasil tes evaluasi antara

pembelajaran dengan programGeoGebradan pembelajaran konvensional.

4. Perbedaan efektivitas antara pembelajaran dengan program GeoGebra dan

Pembelajaran konvensional.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, permasalahan

yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang

menggunakan program GeoGebra dengan pembelajaran konvensional pada

pokok bahasan Teorema Pythagoras?

2. Apakah pembelajaran dengan menggunakanGeoGebralebih efektif dari pada

pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Teorema Pythagoras ditinjau

dari hasil belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbedaan hasil


(25)

menggunakanGeoGebradengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan

Teorema Pythagoras ditinjau dari hasil belajar siswa.

F. Batasan Istilah

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2010 : 22).

2. Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Suatu

strategi dikatakan efektif bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam

proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan (Kartika

Budi, 2001 : 48).

3. Pembelajaran konvensional

Dalam kamus besar bahasa Indonesia konvensional diartikan sebagai

kebiasaan. Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini merupakan

pembelajaran dimana guru menjadi titik pusat dalam kegiatan belajar

disekolah, guru hanya memberikan materi dengan ceramah dengan

menjelaskan di papan tulis.

4. Program (software)

Program (software) adalah perangkat lunak dalam komputer yang


(26)

dalam menjalankan pekerjaannya. Perangkat lunak ini merupakan catatan bagi

mesin komputer untuk menyimpan perintah, dokumen maupun arsip lainnya.

G. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini dapat diambil manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan Program

GeoGebraditinjau dari hasil belajar siswa berupa nilai ulangan siswa.

2. Bagi Siswa

Memperkenalkan kepada siswa tentang pembelajaran berbasis

komputer sehingga penguasaan materi pembelajaran lebih maksimal.

3. Bagi Guru

Sebagai motivasi atau masukan bagi guru untuk menerapkan metode

mengajar dengan menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan proses

belajar mengajar matematika.

4. Bagi Pembaca

Menambah referensi bagi pembaca atau peneliti lain untuk lebih


(27)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran diambil dari kata dasar belajar, menurut Winkel ( 2005: 59), belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahan, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya mencapai tujuan belajar tertentu (Wina Sanjaya, 2010 : 26). Wina Sanjaya (2010 : 27) juga mengemukakan pembelajaran adalah terjemahan dari instruction yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan Amerika Serikat istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran kognitif-holistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa dalam mempelajari berbagai macam media seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio dan lain sebagainya, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru


(28)

dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar.

Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses kerjasama antara guru dan siswa dimana guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar tertentu dengan memanfaatkan dan menggali potensi dari luar diri siswa maupun dari dalam diri siswa itu sendiri.

Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian mengenai masalah bilangan (Depdikbud, 1988:566).

Selain itu menurut Herman (2001:135), matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur kata yang abstrak dan hubungan-hubungan di antara hal-hal itu.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang bilangan-bilangan serta hubungan antara bilangan atau struktur kata yang abstrak untuk menyelesaikan masalah bilangan.

Menurut Herman (2001:92), pembelajaran matematika adalah proses aktif individu siswa yang bersosialisasi dengan guru, sumber atau bahan belajar, teman dalam memperoleh pengetahuan baru.

Tujuan pembelajaran matematika yaitu agar siswa berhasil menguasai konsep atau prisnsip matematika yang telah terorganisasikan didalam pikiranya,


(29)

sehingga adanya konsep ini dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi (Herman, 2001:46).

Dari uraian pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses interaksi yang melibatkan seluruh atau sebagian besar potensi diri siswa dan sumber yang lain sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik demi memperoleh pengetahuan baru, menelaah bentuk-bentuk abstrak dan menguasai konsep matematika sehingga dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah.

B. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari katamedium yang mempunyai arti ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media adalah alat bantu apa saja yang dapat digunakan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2010 :121).

Gerlach dan Ely (dalam Wina Sanjaya, 2010 : 204), mengemukakan “A medium, conceived is any person, material or event that establishs condition which enable the learner to acquire knowledge, skill and attitude”. menurut Gerlach secara umum media meliputi orang, bahan peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Dari pengertian di atas maka media pembelajaran merupakan segala sesuatu meliputi orang, alat atau bahan yang dapat digunakan sebagai penyalur


(30)

pesan yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

C. Komputer Sebagai Media Pembelajaran

Komputer adalah suatu medium interaktif, dimana siswa memliki kesempatan untuk berinteraksi dalam bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan Hamalik (2003 :236). Menurut Made Wena (2009 : 203), pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Melalui pembelajaran ini bahan ajar disajikan dengan melalui media komputer lebih interaktif sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menantang bagi siswa dengan rancangan pembelajaran komputer yang bersifat interaktif, akan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

Secara umum beberapa isi pembelajaran memuat prinsip-prinsip atau konsep yang sangat rumit dan abstrak. Permasalahan yang sangat rumit dan kompleks bagi siswa yang memiliki kemampuan sedang-sedang saja, tentu akan membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajarinya. Untuk memahami dengan cepat, mudah dan benar, konsep atau prinsip dalam pembelajaran yang bersifat abstrak rumit dan kompleks memerlukan multimedia (program komputer) yang sesuai dengan isi pembelajaran tersebut.

Gambar-gambar multimedia melalui komputer akan berusaha secermat dan senyata mungkin melukiskan konsep atau prisnsip dalam suatu pembelajaran yang bersifat abstrak dan kompleks menjadi sesuatu yang bersifat nyata,


(31)

sederhana, sistematis dan sejelas mungkin. Dengan demikian penggunaan pembelajaran melalui komputer dalam pembelajaran akan membuat kegiatan pembelajaran berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Keuntungan komputer sebagai media belajar, yaitu:

1. Dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan karena tersedianya animasi grafis, warna, dan musik.

2. Dapat mengakomodasikan siswa yang lamban karena dapat menciptakan iklim belajar yang efektif dengan cara yang lebih individual.

3. Kendali berada pada siswa sehingga kecepatan belajar dapat disesuaikan dengan kemampuan.

4. Memberi umpan balik secara langsung.

5. Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.

Komputer sudah diaplikasikan keberbagai hal dalam proses belajar mengajar mulai dari interaksi dari guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa secara online. Setelah guru mampu dengan baik mengintegrasikan komputer kedalam dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya diharapkan mampu mengubah konsep pembelajaran menjadi lebih aktif efektif, efisien dan kreatif.

Berdasarkan pernyataan Wina (2006 : 162), kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut, para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan


(32)

tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi, bukan hanya dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

Dari beberapa pernyataan diatas, dalam penelitian ini komputer sebagai media pembelajaran adalah pembelajaran dengan menggunakan alat bantu komputer untuk mempermudah dan mengaktifkan proses pembelajaran serta membuat proses pembelajaran menjadi menarik dan memotivasi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

D. ProgramGeoGebra

Program GeoGebra merupakan salah satu program komputer yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika yang dikembangkan Markus Hohenwarter pada tahun 2001. Program GeoGebra adalah program komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar (Hohenwarter : 2008).

Program ini dapat dimanfaatkan secara bebas oleh guru dan siswa yang dapat di download di http://www.GeoGebra.org/cms/en/download. Dalam perkembangan Program GeoGebra, menu-menu ataupun perintah pada program GeoGebra telah diterjemahkan dalam 42 bahasa termasuk Indonesia sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan dioperasikan untuk pembelajaran matematika dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pada program GeoGebra tersedia menu kontruksi, yang dapat dilakukan dengan men-drag mouse. Pengguna dapat mengetahui langsung koordinat dari suatu vektor, mengetahui


(33)

persamaan sebuah garis, ukuran panjang garis ataupun sudut. Pengguna juga dapat mengkontruksi berbagai bangun geometri beserta hubungan antar mereka.

Salah satu keunggulan dari program GeoGebra adalah memungkinkan pengguna untuk mengeksport file kedalam bentuk format html yang dapat diunggah ke html server. Sehingga dapat dijalankan dan diakses di komputer kapanpun dan oleh siapa saja.

Beberapa manfaat program GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :

1. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris atau jangka.

2. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.

3. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan atau evaluasi untuk memastikan lukisan yang telah dibuat benar.

4. Mempermudah guru atau siswa untuk menyelidiki atau menunjukan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri.

Selain itu menurut Hohenwarter & Fuchs (2004), GeoGebra sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran matematika dengan beragam aktivitas, yaitu :

1. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi

Guru memanfaatkan program GeoGebra untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep metematika tertentu.


(34)

2. Sebagai alat bantu rekontruksi

Dalam hal ini GeoGebra digunakan untuk memvisualisasikan kontruksi konsep matematika tertentu, misalnya segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga.

3. Sebagai alat bantu proses penemuan

Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep matematika.

Berikut ini disajikan menu-menu yang terdapat padaGeoGebra : 1. Jendela utamaGeoGebra

Gambar 2.1 Jendela utamaGeoGebra 2. Menu GeoGebra :

Gambar 2.2Menu File GeoGebra dan Edit GeoGebra

Graphic View Algebra View

Input Bar Contruction Protocol


(35)

Gambar 2.3 View GeoGebra dan Options GeoGebra

Gambar 2.4Menu Tools GeoGebra, Windows GeoGebra dan Help GeoGebra

3. Contuctions Tool


(36)

E. Keefektifan

Menurut Kartika Budi (2001 : 48), suatu strategi adalah efektif bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan demikian suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diiinginkan secara tepat.

Menurut Dick dan Reiser (dalam Bambang Warsita, 2008: 288), pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap serta yang membuat peserta didik senang”. Jadi ketika siswa senang dalam belajar, mereka akan mudah menerima ilmu yang diberikan oleh guru.

Keefektifan yang dimaksud adalah keefektifan pembelajaran yang dapat dinilai secara kuantitatif dan kualitatif sehingga yang diamati ialah hasil belajar siswa dan peran aktif siswa. Secara kualitatif, pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila siswa dapat berperan aktif selama proses pembelajaran sedangkan secara kuantitatif proses pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa itu sendiri.

F. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2010 : 22). Dalam sistem tujuan pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler


(37)

maupun tujuan intruksional, menggunakan klaisifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya dalam tiga ranah, yakni :

1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama di sebut tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reasi, penilaian, organisasi dan internalisasi.

3. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yakni , gerakan reflek, ketrampilan gerakan dasar kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretative. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif yaitu aspek pemahaman siswa pada materi Teorema Phytagoras.

Menurut Hamalik (2001:30), hasil bahwa orang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Sehingga dapat disimpulkan hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh atau didapat sebagai bentuk perubahan tingkah laku, dimana perubahan ini didapat melalui pengalaman belajar. Hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan proses belajar mengajar baik berupa tingkah laku sikap maupun pengetahuan.


(38)

G. Materi Teorema Pythagoras untuk VIII SMP

Teorema Pythagoras termasuk dalam pokok bahasan geometri dan pengukuran. Standart kompetensi yang ingin dicapai dalam materi. Berdasarkan silabus dan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) kelas VIII SMP yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2006, standar kompetensi materi dan materi Teorema Pythagoras yang akan digunakan dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Materi Teorema Pythagoras

Standar Kompeternsi: 3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

3.1 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi- sisi segitiga siku-siku

3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras

1. Membuktikan Teorema Pythagoras. 2. Menghitung panjang sisi segitiga

siku-siku jika dua sisi lain diketahui. 3. Menentukan jenis segitiga jika

diketahui panjang sisi-sisinya. 4. Menentukan Tripel Pythagoras 1. Menghitung panjang diagonal pada

bangun datar, misalnya persegi, persegi panjang, belah ketupat dsb. 2. Menyelesaikan masalah sehari-hari

dengan menggunakan Teorema Pythagoras

Teorema Pythagoras

1. Membuktikan Teorema Pythagoras

Untuk menjelaskan Teorema Pythagoras dapat digunakan gambar seperti yang ditunjukan dengan luas persegi yang terdapat pada sisi segitiga siku-siku di bawah ini.


(39)

(i) (ii)

Dari gambar di atas dapat dihitung luas persegi pada tiap sisi segitiga

Tabel 2.2 Jawaban Pembuktian Teorema Pythagoras

Dari Tabel 2.2 di atas terlihat bahwa jumlah luas daerah persegi A dengan luas daerah persegi B sebagai sisi siku-siku pada segitiga sama dengan luas daerah persegi C sebagai sisi miring pada segitiga siku-siku. Maka Teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai berikut:

Pada setiap segitiga siku-siku, luas daerah persegi dengan sisi miring sebagai sisinya sama dengan jumlah luas daerah persegi dengan kedua sisi siku-sikunya sebagai sisi atau jumlah kuadrat sisi siku-siku sama dengan kuadrat sisi miring.

Jika segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku dengan a adalah sisi panjang miring sedangkan b dan c merupakan panjang sisi siku-sikunya maka berlaku :

AC² = BC² + AB²,atau a² = b² + c ²,atau b² = a² - c ², atau c² = a² - b²

Gb. Luas Persegi A Luas Persegi B Luas Persegi A + Luas

Persegi B Luas persegi C

(i) 16 cm² 9 cm² 25 cm² 25 cm²

(ii) 64 cm² 36 cm² 100 cm² 100 cm²

C A B B C A A B 4cm 4cm 5cm 5cm 3cm 3cm 6cm 6cm 8cm 8cm 10cm C


(40)

2. Kebalikan Teorema Pythagoras

Pada Teorema Pythagoras dikatakan, jika segitiga siku-siku ABC mempunyai sudut siku-siku di A, dengan a adalah panjang sisi miring dihadapan A sedangkan b sisi siku-siku dihadapan C dan b adalah panjang sisi siku-siku dihadapan B, maka berlakua² = b² + c ².

Oleh karena itu kebalikan Teorema Pythagoras dapat dikatakan, jika berlakua² = b² + c ²,maka segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku.

Kebalikan Teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menjelaskan apakah suatu segitiga siku-siku atau bukan, jika diketahui ketiga sisinya. Pada suatu segitiga ABC berlaku:

a. Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut siku-siku. a² = b² + c ²

b. Jika kuadrat sisi terpanjang kurang dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut lancip. a² < b² + c ²

c. Jika kuadrat sisi terpanjang lebih dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut tumpul. a² > b² + c ²

3. Tripel Pythagoras

Jika bilangan-bilangan asli a,b,c memenuhi hubungan a² = b² + c ² disebut Tripel Pythagoras. Berikut ini adalah contoh Tripel Pythagoras : Apakah bilangan 3,4,5 merupakan Tripel Pythagoras?

Jawab : 5² = 3² + 4² 25= 9 + 16 25=25


(41)

Pythagoras.

Jika a,b,c merupakan Tripel Pythagoras makama, mb danmc juga merupakan Tripel Pythagoras, dimanammerupakan bilangan rasional dengan m > 0.

4. Penggunaan Teorema Pythagoras pada bangun Datar serta penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.

Teorema Pythagoras tidak hanya dipakai dalam segitiga siku-siku, Teorema Pythagoras juga dipakai dalam bangun datar, yaitu mencari panjang diagonal dan dapat digunakan untuk perhitungan lain dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh penggunaan Teorema Pythagoras pada bangun datar :

Hitunglah panjang diagonal AC pada persegi panjang ABCD berikut ini!

AC² = AB²+ AC² AC² = 6 ² + 8² AC² = 36 + 64 AC² = 100 AC = 100

AC = 10 jadi panjang AC yaitu 10 satuan panjang. Contoh penggunaan Teorema Pythagoras pada kehidupan sehari-hari :


(42)

Paman Berto akan memagari kebunnya yang berbentuk segitiga siku-siku dengan pagar yang terbuat dari bambu, panjang sisi siku-siku-siku-sikunya 15 m dan panjang sisi siku-siku yang lain 20 m. Hitunglah panjang pagar yang dibutuhkan untuk memagari kebun Paman Berto tersebut!

Sketsa :

Kelilingnya 15 + 20 + 25 = 60

Jadi panjang pagar bambu yang dibutuhkan untuk memagari kebun Paman Berto adalah 60 m.

H. Kerangka Berpikir

Hasil belajar siswa biasanya diukur dari ketuntasan nilai pada suatu materi. Dari beberapa uraian diatas dapat dilihat ketepatan pemilihan dan penggunaan media sangat berpengaruh pada proses pembelajaran matematika. Oleh karena itu penggunaan media dalam pembelajaran akan membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan membantu siswa dalam mencapai tujuan belajar yang telah diharapkan. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra, dengan proses pembelajaran menggunakan program GeoGebra yang efektif, diharapkan juga dapat membantu siswa untuk mengatasi kekurang pamahaman siswa dalam menyampaikan informasi dari hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan

A

B C

AC² = AB²+ AC² AC² = 15 ²+ 20 ² AC² = 225+ 400 AC² = 625 AC = 25 20 m

15 m ?


(43)

siswa, dapat dipresentasikan melalui simulasi yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran menggunakan program GeoGebra pada pokok bahasan Teorema Pythagoras sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Persiapan dalam pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra meliputi merancang pembelajaran dan merancang tampilan program GeoGebra untuk membantu siswa dalam memahami materi. Selain itu peneliti juga merancang pembelajaran konvensional dengan instrumen yang sama. Dari hasil tes evaluasi kedua pembelajaran dianalisis kemudian dibandingkan untuk melihat sejauh mana efektivitas kedua pembelajaran tersebut.

Dari berbagai hal tersebut, maka peneliti berpendapat pembelajaran menggunakan programGeoGebralebih efektif dalam membantu siswa dibanding pembelajaran konvensional dalam memahami pokok bahasan Teorema Pythagoras.


(44)

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif dan jenis penelitian ini tidak lepas dari jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini berdasarkan metode kualitatif mencangkup masalah deskripsi murni tentang program dan pengalaman orang dilingkungan penelitian. Tujuan deskripsi ini adalah untuk membantu pembaca mengetahui apa yang terjadi dilingkungan di bawah pengamatan, seperti apa pandangan partisipan yang berada dilatar partisipan yang berada dilatar penelitian dan seperti apa peristiwa atau aktivitas yang terjadi di latar penelitian (Emzir 2010:175). Dalam penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini peneliti menelusuri secara mendalam (in-depth) program, kejadian, aktivitas, proses, atau satu atau lebih individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan efektivitas dan peneliti mengumpulkan informasi detail menggunakan variasi prosedur pengumpulan data melalui periode waktu yang cukup, Stake 1995 (dalam Emzir, 2010:23). Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif menurut Best, 1982:119 (dalam Sukardi, 2003 : 157) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya.

Dalam penelitian ini analisis kuantitatif digunakan untuk melihat rata-rata hasil belajar siswa antara pembelajaran program GeoGebra dan pembelajaran


(45)

konvensional sedangkan analisis diskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengamatan, hasil kuesioner dan hasil wawancara.

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB SMP Pangudi Luhur Gatiwarno Klaten yang berjumlah 24 orang pada masing-masing kelas. Siswa kelas VIII dipilih karena berkaitan dengan langsung dengan pokok bahasan Teorema Pythagoras. SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten terletak diperbatasan Klaten dan Yogyakarta, dimana lingkungan sekitarnya berupa lahan sawah pertanian. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru dan kepala sekolah, kemampuan siswa di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno termasuk sedang, terkadang input yang diterima di sekolah tersebut merupakan siswa yang tidak diterima di sekolah di SMP negeri. Kebanyakan orang tua siswa berasal bermata pencaharian sebagai petani dan berasal dari golongan ekonomi menengah kebawah.

C. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah keefektifan pemanfaatan program GeoGebradalam pembelajaran matematika yang ditinjau dari hasil belajar siswa pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras.


(46)

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian dilaksankan di SMP pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. 2. Waktu

Waktu penelitian direncanakan mulai bulan Agustus 2012 sampai September 2012 pada semester ganjil, tahun pelajaran 2012/2013.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam melengkapi data dan informasi yang diperlukan peneliti dalam penelitian ini maka digunakan beberapa instrumen, yaitu :

1. Observasi atau pengamatan

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam penelitian ini, yang akan di observasi atau diamati adalah siswa kelas VIII yang mengikuti proses pembelajaran pada materi Teorema Pythagoras dengan menggunakan program GeoGebra dan pembelajaran Konvensional. Pelaksanaan penelitian observasi bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dari hasil mengamati dan mencatat secara langsung, bagaimana proses pembelajaran yang terjadi dengan menggunakan program GeoGebra dan pembelajaran konvensional serta untuk mengetahui sejauh


(47)

mana program GeoGebra dapat membantu proses pembelajaran dibanding pembelajaran konvensional.

2. Tes Tertulis

Tes tertulis dalam penelitian ini meliputi tes kemampuan awal dan tes evaluasi. Tes kemampuan awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi yang berhubungan dan pernah diberikan sebelum materi Teorema Pythagoras, selain itu test kemampuan awal digunakan untuk memperoleh informasi apakah kelas tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak dan juga digunakan sebagai dasar pertimbangan yang untuk mengelompokan siswa secara heterogen. Sedangkan tes evaluasi dilaksanakan dengan test pengukur keberhasilan belajar siswa. Tes evaluasi diberikan setelah siswa mengikuti penyampaian materi pelajaran, dari hasil tes evaluasi tersebut dilihat perbedaan antara kelas yang pembelajarannya menggunakan program GeoGebra dan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Selanjutnya dari hasil tes evaluasi tersebut dapat dinyatakan efektivitas pembelajaran antara pembelajaran menggunakan program GeoGebra dan pembelajaran konvensional.

3. Angket

Menurut Sugiyono ( 2010:199) kuisioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.


(48)

Dalam penelitian ini bentuk angket yang digunakan adalah angket berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup, seperti yang dipaparkan Zainal Arifin (2011 : 2008), bentuk angket berstruktur yaitu angket yang menyediakan beberapa kemungkinan jawaban dan pertanyaan, tetapi pada alternatif jawaban terakhir diberikan secara terbuka. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab secara bebas.

Angket tersebut digunakan untuk melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa serta melihat pengaruh program GeoGebra dalam membantu pemahaman siswa dan proses pembelajaran yang sudah berlangsung.

4. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui pertanyaan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung (Zainal Arifin, 2009:157).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara secara langsung yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) dengan siswa tanpa melalui perantara. Pertanyaan wawancara tersebut menggunakan bentuk pertanyaan campuran yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada yang berstruktur ada pula yang bebas. Sehingga peneliti bisa mengetahui hal-hal dari siswa yang lebih mendalam dari tanggapan siswa tentang pembelajaran menggunakan program GeoGebradan hasil dari wawancara digunakan sebagai pelengkap data dalam penelitian.


(49)

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah program GeoGebra, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Penyusunan RPP dilakukan agar proses pembelajaran menjadi lebih terarah dan program GeoGebra dipersiapkan agar siswa lebih mudah menerima penjelasan materi Teorema Pythagoras melalui simulasi yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran, sehingga siswa mampu memahami materi. Selain itu digunakan LKS, pada LKS siswa diberikan langkah kerja yang akan membantu siswa untuk membangun pengetahuan dalam memahami materi pembelajaran kemudian siswa mengisi LKS tersebut. Dari Instrmen pembelajaran yang dipakai diharapkan siswa mendapatkan kesimpulan dan mampu memahami materi pada setiap pembelajaran tentang pokok bahasan Teorema Pythagoras.

2. Instrumen Penelitian

Tes tertulis yang digunakan pada saat penelitian berlangsung adalah tes kemampuan evaluasi. Berikut ini adalah kisi-kisi dari soal tes evaluasi:

Tabel 3.1 kisi-kisi evaluasi

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator Penilaian Nomor Soal Jenis Bentuk 1.1 Menggunakan Teorema

Pythagoras untuk menentukan panjang sisi- sisi segitiga siku-siku Teorema Pythagoras Membuktikan Teorema Pythagoras. Tes

tertulis uraian 2 Menghitung

panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.

Tes

tertulis uraian 1 Menentukan Tes uraian 6


(50)

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator

Penilaian Nomor Soal Jenis Bentuk

jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisinya. tertulis Menentukan Tripel Pythagoras Tes

tertulis uraian 3 Memecahkan

masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras Menghitung panjang diagonal pada bangun datar, misalnya persegi, persegi panjang, belah ketupat dsb. Tes

tertulis uraian 4

Memecahkan masalah pada kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan Teorema Pythagoras Tes

tertulis uraian 5

3. Angket

Angket diberikan setelah tes evaluasi pada kelas VIIIA, angket digunakan untuk melihat kesulitan siswa dan untuk mengetahui tanggapan-tanggapan siswa mengenai pembelajaran menggunakan program GeoGebra yang telah dilaksanakan. Berikut ini adalah kisi-kisi angket yang akan digunakan dalam penelitian:

Tabel 3.2 Kisi-kisi angket

Masalah Indikator Nomor Soal

Kesulitan

Pengertian Teorema Pythagoras merupakan materi

yang sulit 1

Menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika sisi lainya diketehui merupakan materi yang sulit

2

Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang

sisi-sisinya merupakan materi yang sulit 3 Menentukan Tripel Pythagoras merupakan materi 4


(51)

Masalah Indikator Nomor Soal

yang sulit

Menentukan panjang diagonal merupakan materi

yang sulit 5

Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan Teorema Pythagoras merupakan materi yang sulit

6

Program GeoGebra dalam mengatasi kesulitan

Peran program GeoGebra dalam mengatasi kesulitan (apakah dapat mengatasi kesulitan yang

dialami siswa) 7,8,9

4. Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan berfungsi untuk membantu peneliti dalam mencatat aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dalam kelompok. Lembar pengamatan dibuat detail dari setiap tahap proses belajar mengajar. Format lembar pengamatan terdapat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan

No Butir – butir sasaran yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran.

2 Siswa bertanya baik pada guru maupun siswa lain.

3 Siswa menanggapi pertanyaan dari guru maupun siswa lain 4 Siswa mengerjakan tugas. 5 Siswa memperhatikan penjelasan

guru.

6 Siswa mau mengerjakan hasil kerja di depan kelas

7 Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan


(52)

G. Validasi Instrumen

Agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas dalam intrumen evaluasi, mutu suatu tes harus memiliki validitas atau kesasihan. Menurut Masidjo (1995:243) ada beberapa jenis validitas. Jenis-jenis validitas suatu test yang dumaksud validitas isi, validitas kontruksi atau konsep dan validitas kriteria.

Dalam penelitian pengujian validitas, menggunakan validitas isi. Menurut Masidjo (1995:243), validitas isi (content validity) adalah validitas yang menunjukan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau di ukur atau di teskan. Untuk itu diperlukan pemerikasaan kembali terhadap bahan-bahan yang akan diteskan atau telah diajarkan. Dalam pemeriksaan kembali terhadap bahan-bahan yang akan diteskan atau telah diajarkan dimintakan kepada orang yang lebih mememiliki kompetensi dalam bidangnya atau orang yang profesional, sehingga dalam penelitian ini pengujian validitas tes kemampuan awal, tes evaluasi dan angket dilakukan dengan validitas pakar yaitu oleh guru pengampu pelajaran matematika dan dosen pembimbing.

H. Teknik Analisis Data

1. Memilah data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa data hasil awal yang berupa data proses pembelajaran, hasil evaluasi, angket serta wawancara. Dari data yang diperoleh kemudian dipilah agar dapat dianalisis.


(53)

2. Data proses pembelajaran

Data pengamatan yang diperoleh dari alat bantu perekam pada saat proses pembelajaran dideskripsikan. Dalam penelitian ini berarti mendeskripsikan kegiatan-kegiatan yang terjadi di kelas selama proses pembelajaran.

3. Analisis tes tertulis

Data jawaban tes tertulis dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung jumlah skor yang didapat dari hasil tes tertulis berdasar panduan penilaian yang sudah dibuat. Dilanjutkan dengan menghitung nilai rata–rata dan persentase ketuntasan belajar dari kedua kelas kemudian dilihat perbedaan antara kedua kelas VIIIA dan kelas VIIIB. Nilai ketuntasan dihitung dari nilai patokan pada materi Teorema Pythagoras adalah KKM ≥ 72. Data jawaban tes tertulis dianalisis secara kualitatif dengan melihat kriteria efektivitas hasil belajar menurut Kartika pada Tabel 3.4, dengan interval nilai 0 sampai 100.

Tabel 3.4 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Secara Kualitatif

Jumlah yang Memperoleh Nilai

Efektivitas

≥80 ≥70 ≥60 ≥50 ≥40

≥75% Sangat tinggi

<75% ≥75% Tinggi

<75% ≥65% Cukup

<65% ≥65% Rendah

<65% Sangat rendah

4. Analisis angket dan transkripsi wawancara

Dengan menggunakan angket, data yang berupa jawaban-jawaban siswa, dipilih dan dilihat alasannya sehingga terlihat siswa merasa terbantu oleh programGeoGebraatau tidak. Selain itu, data dari hasil wawancara yang


(54)

dilakukan, kemudian dideskripsikan untuk mendukung hasil dari jawaban-jawaban siswa pada angket apakah benar-benar terbantu atau tidak.

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan meliputi tahap persiapan, tahap pelakasanaan, tahap analisis data, dan tahap pembuatan kesimpulan. Berikut ini adalah rincian tahap-tahap yang terdapat pada prosedur pelaksanaan penelitian:

1. Tahap Persiapan

Beberapa langkah yang termasuk dalam tahap persiapan adalah a. Menentukan materi yang akan diajarkan

b. Mengurus perizinan dengan pihak sekolah c. Penyusunan proposal penelitian

d. Menyusun instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian e. Melakukan uji pakar sebagai uji validitas instrumen

f. Pemberian tes kemapuan awal 2. Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan pembelajaran dengan program GeoGebra dan pembelajaran konvensional

b. Melakukan pengamatan kelas pada saat pembelajaran berlangsung. c. Memberikan tes evaluasi pada siswa

d. Pengisian angket oleh siswa e. Wawancara


(55)

3. Tahap Analisis Data

Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya, mengolah data serta menganalisis data tersebut, yang berupa data pengamatan, tes evaluasi serta data yang berupa angket dan hasil wawancara. 4. Tahap Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pengolahan data yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan maka di peroleh kesimpulan dalam penelitian ini.


(56)

37 BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA

Pada bab IV ini akan dibahas mengenai pelaksanaan penelitian, penyajian data dan analisis data tentang kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran

dengan program GeoGebra dan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan

Teorema Pythagoras kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten.

A. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan, antara lain pengurusan surat izin penelitian, observasi lingkungan, observasi pembelajaran di kelas dan wawancara dengan kepala sekolah maupun guru matematika, memberikan tes kemampuan awal kemudian peneliti menentukan dua kelas yang akan dijadikan subyek penelitian. Selain itu peneliti juga mempersiapkan materi pelajaran merencanakan dan

merancang pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra dan

pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran Teorema Pythagoras, membuat instrumen pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS) serta mempersiapkan observer yang akan membantu penelitian dalam mengumpulkan data. Peneliti juga


(57)

mendokumentasikan demi kelancaran proses penelitian dalam mengumpulkan data.

Berikut ini adalah uraian saat persiapan penelitian di sekolah SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten :

a. Izin Penelitian

Peneliti mengurus perizinan observasi dan penelitian tanggal 07 Agustus 2012. Peneliti bertemu dengan kepala sekolah dan guru pengampu, menentukan jadwal observasi dan jadwal penelitian serta materi pelajaran yang akan digunakan untuk penelitian, materi tersebut adalah Teorema Pythagoras pada kelas VIII. Pada kesepakatan awal dengan guru dan kepala sekolah, observasi dilaksanakan pada akhir Agustus kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian pada bulan September.

b. Observasi

Observasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengenal lebih dekat keadaan yang ada di sekolah serta melihat langsung proses pembelajaran yang terjadi di kelas sehingga dapat mengetahui metode dan pendekatan yang digunakan guru serta mengenal karakteristik siswa. Didalam observasi, peneliti melakukan observasi kelas dan observasi lingkungan untuk memperlancar jalanya penelitian seperti yang diuraikan dibawah ini:

1) Observasi kelas

Observasi kelas dilakukan pada dua kelas yaitu kelas VIIIA dan kelas VIIIB. Observasi pertama di kelas VIIIB dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2012, peneliti mencatat hal-hal sebagai berikut:


(58)

a) Sebelum guru memasuki kelas, siswa cukup ramai di kelas karena pergantian jam. Setelah guru masuk semua siswa memberi salam dan keadaan kelas mulai sedikit tenang. Kemudian guru mempersilahkan kepada peneliti yang melakukan observasi untuk memperkenalkan diri, dalam perkenalan tersebut peneliti menjelaskan beberapa hal yang akan dilaksanakan pada saat penelitian.

b) Guru melanjutkan materi sistem persamaan linear dua variabel, guru terlihat banyak menuntun siswa, kemudian guru memberikan contoh di papan tulis dan mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan, setelah itu guru memberikan tugas pada siswa untuk dikerjakan.

c) Saat diminta mengerjakan siswa malah ribut sendiri. Sehingga guru membahas tugas dengan memberi kesempatan siswa yang ribut untuk maju ke depan kelas terlebih dahulu dan siswa tersebut belum mengerjakannya kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk mengerjakan tugas yang diberikan, tapi para siswa tidak terlihat aktif dan tidak ada yang maju ke depan untuk mengerjakan tugas tersebut di papan tulis.

Sedangkan pada observasi pertama pada kelas VIIIA tanggal 1 September 2012, peneliti mencatat hal-hal sebagai berikut:

a) Siswa berbaris di depan pintu sebelum guru datang dikarenakan jam pertama, setelah guru datang kemudian siswa menyalami guru dengan jabat tangan yang berdiri di depan pintu dan siswa masuk duduk di kursinya masing-masing dengan tenang. Guru memperkenalkan peneliti yang akan


(59)

mengajar dipelajaran berikutnya. Dalam perkenalan tersebut, peneliti menjelaskan tentang apa yang akan dilakukan pada saat penelitian.

b) Guru memasuki materi baru, sistem persamaan linear dua variable. Guru menjelaskan materi tersebut dan siswa memperhatikan.

c) Guru memberikan contoh soal di papan tulis dan mempersilahkan siswa jika ingin bertanya, tapi siswa tidak ada yang bertanya. Kemudian guru memberikan soal di buku paket untuk dikerjakan siswa. Terlihat banyak siswa yang masih merasa kesulitan dalam mengerjakanya, kemudian ketika guru mempersilahkan siswa untuk maju ke depan kelas mengerjakanya, siswa tidak ada yang maju, dan akhirnya guru membahasnya bersama-sama. Terlihat dalam pembelajaran tersebut siswa terlihat tidak aktif.

d) Guru memberikan tugas PR untuk dikerjakan di rumah.

2) Observasi lingkungan dan wawancara dengan guru matematika serta kepala sekolah.

Observasi lingkungan dilaksanakan setelah observasi kelas selesai, observasi yang dilakukan kepada guru matematika dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang diperlukan, adapun data yang diperoleh berupa jadwal pelajaran matematika di sekolahan tersebut, penggunaan media pembelajaran khususnya media komputer belum pernah digunakan sekolah, di sekolah tersebut memiliki viewer dan ruang multimedia. Setelah itu peneliti bertanya apakah kedua kelas yang di observasi mempunyai kemampuan yang sama. Dari jawaban guru matematika, peneliti memperoleh informasi bahwa kedua kelas tersebut memliki kemampuan akademis yang hampir sama.


(60)

Kemudian peneliti meminta data nilai dan hanya ada satu nilai tes ulangan harian pada kelas VIII.

c. Tes Kemampuan Awal

Kerena data nilai ulangan harian hanya ada satu nilai tes pada kelas VIII, maka peneliti merancang soal tes kemampuan awal (Lampiran A.4). Soal tes kemampuan awal menggunakan validitas uji pakar baik guru matematika maupun kepada dosen pembimbing, kemudian tes kempuan awal diberikan pada tanggal 3 September 2012, dengan 4 soal dalam waktu 60 menit di kelas VIIIB dan tanggal 5 September 2012 di kelas 60 menit di kelas VIIIA. Tes kemampuan awal digunakan untuk mengetahui nilai siswa dalam materi yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras dan digunakan untuk membandingkan kembali kemampuan awal yang dimiliki siswa berdasarkan rata-rata hasil tes pada setiap kelas. Selain itu tes kemampuan awal juga digunakan untuk membagi siswa dalam kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Adapun data nilai test kemampuan awal dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Nilai Tes Kemampuan Awal

No. Kelas VIIIA Kelas VIIIB

Nama T.K 1 Nama T.K 1

1 F1 87 G1 21

2 F2 42 G2 45

3 F3 40 G3 35

4 F4 14 G4 32

5 F5 54 G5 42

6 F6 30 G6 81

7 F7 62 G7 61

8 F8 45 G8 60


(61)

No. Kelas VIIIA Kelas VIIIB

Nama T.K 1 Nama T.K 1

10 F10 90 G10 45

11 F11 35 G11 30

12 F12 43 G12 64

13 F13 81 G13 64

14 F14 41 G14 60

15 F15 18 G15 81

16 F16 38 G16 72

17 F17 58 G17 17

18 F18 28 G18 15

19 F19 57 G19 36

20 F20 18 G20 19

21 F21 57 G21 40

22 F22 75 G22 76

23 F23 20 G23 19

24 F24 21 G24 52

Jumlah 1078 Jumlah 1093

Rata-rata 44.92 Rata-rata 45.54

Selisih rata-rata 0.62

Secara numerik kedua kelas mempunyai selisih rata-rata sebesar 0.62 seperti data pada Tabel 4.1 ( kolom berwarna kuning merupakan siswa yang tuntas KKM), selain itu berdasarkan Tabel 3.4 kriteria ketuntasan hasil belajar pada kelas VIIIA dapat dilihat sebagai berikut:

a) 3 siswa mendapatkan nilai ≥ 80 dengan persentase 12,50%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas sangat tinggi.

b) 4 siswa mendapatkan nilai ≥ 70 dengan persentase 16,67%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas tinggi.

c) 5 siswa mendapatkan nilai ≥ 60 dengan persentase 20,83%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas cukup.


(62)

d) 9 siswa mendapatkan nilai ≥ 50 dengan persentase 37,50%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas rendah.

Sedangkan kriteria ketuntasan efektivitas hasil belajar secara kualitatif pada kelas VIII B dapat dilihat sebagai berikut :

a) 3 siswa mendapatkan nilai ≥ 80 dengan persentase 12,50%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas sangat tinggi.

b) 4 siswa mendapatkan nilai ≥ 70 dengan persentase 16,67%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas tinggi.

c) 9 siswa mendapatkan nilai ≥ 60 dengan persentase 37,50%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas cukup.

d) 10 siswa mendapatkan nilai ≥ 50 dengan persentase 41,67%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas rendah.

Jadi karena kedua kelas terlihat tidak memenuhi 4 kriteria ketuntasan hasil belajar di atas maka kedua kelas tersebut tergolong pada kriteria ketuntasan hasil belajar paling akhir, yaitu pada kriteria sangat rendah. Sedangkan secara statistik terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan, hal tersebut dapat dilihat pada Lampiran A.8. Dari beberapa uraian tersebut, peneliti menganggap bahwa kelas VIII A dan VIII B te memiliki kemampuan yang sama serta layak untuk dijadikan subjek penelitian.

Dari hasil observasi dan nilai yang didapatkan dari tes kemampuan awal maka peneliti menentukan pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra pada kelas VIIIA dan pembelajaran konvensional pada kelas VIIIB.


(63)

d. Persiapan Pembelajaran

Pada persiapan untuk pembelajaranGeoGebra, beberapa gambar yang

dipersiapkan adalah gambar : (i) gambar pembuktian Teorema Pythagoras, (ii) gambar segitiga siku-siku untuk mencari panjang sisi yang lain jika panjang kedua sisinya di ketahui, (iii) gambar segitiga dan contoh cara menggabar segitiga untuk menentukan jenis segitiganya apakah merupakan segitiga siku-siku atau bukan, (iv) gambar bangun datar serta diagonal-diagonalnya seperti persegi panjang, belah ketupat, layang-layang, serta persegi, (v) gambar visualisasi dari soal permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pembelajaran konvensional hanya dengan pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan papan tulis. Kedua pembelajaran tersebut digunakan untuk membandingkan rata-rata hasil belajar pada kedua kelas tersebut untuk melihat efektifitas dari pembelajaran tersebut.

Untuk pembelajaran dikelas peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) (Lampiran A.2). Peneliti juga merancang tes evaluasi beserta kunci jawaban yang sudah dikonsultasikan kepada guru dan dosen pembimbing (Lampiran A.4 dan Lampiran A.5) serta mempersiapkan angket yang berupa angket berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup (Lampiran A.7) dengan kisi-kisi angket yang telah disusun untuk mendukung penelitian pada Tebel

3.2, nantinya digunakan untuk melihat apakah programGeoGebra membantu

atau tidak dalam proses pembelajaran beserta dengan alasannya. Angket ini diberikan setelah tes evaluasi.


(64)

2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada dua kelas yaitu kelas VIIIA

yang menggunakan program GeoGebra dan kelas VIIIB pembelajaran

konvensional dengan total pertemuan sebanyak 7 kali pertemuan, 3 kali pada kelas VIIIA dan 4 kali pada kelas VIIIB berdasarkan skenario pembelajaran sesuai dengan format skenario (LampiranA.1) yang telah disusun untuk proses pembelajaran di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. Adapun kedua pembelajaran tersebut akan di diskripsikan sebagai berikut :

a. Pembelajaran dengan menggunakanGeoGebrakelas VIIIA

Pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra pada kelas

VIIIA dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan total waktu pertemuan sebanyak 8 JP :

1) Pertemuan pertama

Proses pembelajaran dilakukan pada tanggal 8 September 2012 jam kesatu, kedua dan ketiga yang diikuti 24 siswa, pembelajaran di laksanakan di ruang laboraturium yang dilengkapi dengan LCD. Metode yang digunakan peneliti adalah presentasi. Pembelajaran diawali dengan berdoa, memberikan, salam dan guru membagikan LKS kemudian menyajikan gambar-gambar yang ada hubunganya dengan LKS dan guru melakukan tanya jawab.

Pembelajaran dimulai dengan menunjukkan beberapa gambar

pembuktian Teorema Pythagoras dengan menggunakan program GeoGebra.

Beberapa gambar yang ditampilkan adalah seperti tampak pada gambar berikut:


(65)

Gambar 4.1 Pembuktian Teorema Pythagoras dengan tampilan programGeoGebra Dari gambar-gambar seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.1, siswa diminta menghitung bersama-sama jumlah persegi didalam masing-masing persegi besar. Proses ini terjadi dalam diskusi kelas. Kemudian siswa di minta untuk menjumlahkan persegi kecil pada persegi besar a dan persegi besar b, selanjutnya siswa diminta untuk menghitung jumlah persegi kecil yang berada dalam persegi besar c. Dari gambar tampilan yang disajikan, siswa

memperhatikan perubahan posisi dengan menggunakan slider pada program

GeoGebra dan dapat menyimpulkan bahwa jumlah persegi kecil pada sisi siku sama dengan jumlah persegi kecil pada sisi miring segitiga siku-siku.


(66)

Gambar 4.2 Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan

dengan programGeoGebra

Setelah semua siswa menyimpulkan bersama-sama siswa diminta untuk mengkaitkan dengan materi luas persegi. Peneliti mengarahkan siswa untuk menjawab bersama-sama bahwa luas persegi A adalah a² dan luas persegi B adalah b² dan luas persegi C adalah c², kemudian siswa diminta berdiskusi dalam kelompok dan menyimpulkan kembali hubungan dari ketiga luas tersbut. Hasil kesimpulanya bahwa luas persegi A ditambah luas persegi B sama dengan luas persegi C atau a²+b²=c², dengan kata lain jika segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku maka berlaku a²+b²=c², Setelah itu siswa diminta untuk mengisi pekerjaan LKS 1 yang sudah diberikan.

Serupa dengan kegiatan sebelumnya, dari gambar yang disajikan. peneliti menunjukan gambar-gambar yang menjelaskan tentang Pembuktian Teorema Pythagoras kemudian siswa diminta untuk menuliskan Teorema Pythagoras yang ada pada soal LKS 2 dan di bahas bersama-sama.


(67)

Gambar 4.3 Soal dan jawaban Teorema Pythagoras dengan ProgramGeoGebra Pada kegiatan pembelajaran ini, guru di kelas memberikan contoh pada soal LKS 2 pada soal no.1(i) kemudian mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal no.1(ii) dan boleh didiskusikan dalam kelompok. Dari gambar yang disajikan guru mengecek jawaban siswa dengan memberikan umpan balik pada gambar soal dan jawaban yang sudah disajikan. Kemudian guru memberikan contoh lagi pada soal LKS nomor 2 dengan menggunakan perhitungan seperti pada gambar berikut:

Gambar 4.4 Soal dan jawaban menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain


(68)

Gambar 4.5 Situasi pembelajaran dengan ProgramGeoGebradi kelas

Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika merasa kesulitan.

Gambar 4.6 Guru menanggapi pertanyaan pada siswa yang

kurang memahami materi

Setelah itu guru memberikan tugas untuk dikerjakan di dalam kelompok, kemudian memberikan kesempatan siswa untuk maju kedepan kelas untuk mengerjakan tugas di dalam LKS 2 yang diberikan.

Gambar 4.7 Siswa mengerjakan soal latihan di papan tulis

Pada materi Kebalikan Pythagoras, peneliti menjelaskan tentang Kebalikan Pythagoras, kemudian dengan menggunakan gambar yang disajikan GeoGebrapeneliti menjelaskan tentang cara menentukan apakah segitiga jika


(69)

diketahui panjang pada ketiga sisinya merupakan segitiga siku-siku atau bukan.

Gambar 4.8 Menentukan jenis segitiga dengan tampilan programGeoGebra Selanjutnya guru menjelaskan tentang materi Tripel Pythagoras, siswa memperhatikan dan mulai mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru.

Ketika saat jam pelajaran akan habis, guru memberikan pekerjaan rumah dengan soal yang ada pada LKS dan akan dibahas pada materi berikutnya.

2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 15 September 2012 jam kesatu, kedua dan ketiga yang diikuti oleh 24 siswa. Pembelajaran diawali dengan memberi salam dan mengecek persiapan siswa, guru membahas tugas yang diberikan pada siswa. Setelah itu guru melanjutkan pada materi berikutnya yaitu penggunaan Teorema Pythagoras pada bangun datar. Dalam


(70)

sub materi kali ini siswa diingatkan kembali tentang beberapa bangun datar

dengan program GeoGebra dan siswa diminta untuk menjawab manakah

diagonal dari bangun datar tersebut.

Setelah itu guru member contoh dengan menuntun siswa dengan

menggunakan soal no.1 yang ada di LKS 5, dengan program GeoGebra guru

menyajikan gambar yang serupa dengan soal, kemudian guru meminta siswa

untuk mencari diagonalnya dan guru mengecek dengan checkpoint jawaban

siswa tersebut pada GeoGebra. Gambar yang sudah dipersiapkan, ditunjukan

untuk menuntun siswa mencari panjang diagonalnya seperti pada gambar berikut :

Gambar 4.9 Penerapan Teorema Pythaagoras pada Bangun Datar

Pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian tugas dikerjakan dalam kelompok kemudian dibahas bersama. Setelah dibahas bersama-sama, guru melanjutkan sub materi penggunaan Teorema Pythagoras pada kehidupan sehari-hari. Kemudian mengerjakan soal pada LKS 6 dan di bahas bersama. Setelah pemberian materi pembelajaran telah selasai diberikan, guru


(71)

memberikan pengumuman akan diadakan tes evaluasi untuk pertemuan berikutnya.

3) Pertemuan ketiga

Pertemuan keempat merupakan tes evaluasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2012 jam kesatu dan kedua dengan diikuti 24 siswa, pada tes evaluasi ini siswa diberikan waktu 80 menit dengan 6 soal uraian. Tes berlangsung secara tertib dan tenang.

b. Pembelajaran Konvensional Pada kelas VIIIB

Pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra pada kelas

VIIIB dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dengan total waktu pertemuan sebanyak 8 JP :

1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama ini dilaksanakan tanggal 6 September 2012 jam ketujuh dan kedelapan yang diikuti oleh 24 siswa. Diawali dengan guru memberi salam kepada siswa, membagi dalam kelompok kecil dan membagikan LKS serta mengecek kembali kesiapan siswa mengikuti pelajaran. Pertemuan pertama ini membahas sub materi pada LKS 1 dan LKS 2, guru menjelaskan di depan dengan papan tulis dan member kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila mengalami kesulitan. Setelah itu guru memberikan tugas dari soal LKS untuk dikerjakan, jika ada yang merasa


(72)

kesulitan diperbolehkan bertanya pada teman maupun guru. Kemudian guru mempersilahkan siswa untuk maju kedepan.

2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada 13 September 2012 jam ketujuh dan kedelapan yang diikuti 24 siswa. pertemuan ini membahas tentang LKS 3 dan LKS 4 diawali dengan mengingatkan kembali materi yang pernah di berikan pertemuan sebelumnya serta materi menentukan jenis-jenis segitiga. Hal ini bertujuan untuk mengantar siswa dalam memahami materi yang bersangkutan pada LKS 3 dan LKS 4. Seperti pada pertemuan pertama guru hanya menjelaskan dengan papan tulis, memberi kesempatan siswa untuk bertanya, memberikan tugas latihan untuk dikerjakan kemudian kemudian membahas soal. Pada saat mengerjakan soal siswa terlihat cukup ramai dan Pada kesempatan akhir guru memberikan tugas rumah untuk di bahas di pertemuan berikutnya.

3) Pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada 17 September 2012 jam kesatu dan kedua yang diikuti oleh 24 siswa. Pada saat memasuki kelas guru memulai pelajaran dengan membahas tugas rumah yang diberikan pada

pertemuan sebelumnya. Selanjutnya Pertemuan ini digunakan untuk

melanjutkan pembahasan LKS 5 dan LKS 6. Pada pemeberian sub materi LKS 5 guru mengingatkan kembali tentang beberapa bangun datar. Kemudian


(73)

siswa di minta untuk menyebutkan diagonalnya. Guru menjelaskan hanya dengan menggunakan papan tulis. Kemudian siswa diberikan latihan dan diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran. Pada LKS 6 guru memberikan contoh beberapa kasus pada kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan Teorema Pythagoras kemudian guru meminta siswa untuk memberikan contoh lain. Hal ini bertujuan agar siswa mampu memahami dan mampu menyelesaikan soal yang berkaitan dengan penerapan Teorema Phyagoras pada kehidupan sehari-hari.

4) Pertemuan keempat

Pertemuan keempat merupakan tes evaluasi yang dilaksanakan pada tanggal 20 September 2012 yang diikuti 24 siswa, pada tes evaluasi ini siswa diberikan waktu 80 menit dengan enam soal uraian. Tes berlangsung secara tertib.

B. Penyajian Data

Setelah proses pelaksanaan penelitian, peneliti mendapatkan data-data yang akan dianalisi. Berikut data tersebut adalah :

1. Data Pengamatan

Data pengamatan ini diisi oleh dua observer disetiap proses pembelajaran. Data pengamatan dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran B.3 untuk kelas VIIIA dan Lampiran B.4 untuk kelas VIIIB.


(74)

Test evaluasi kelas VIIIA dilakukan pada hari Senin, 19 September 2012. Hasil Tes Evaluasi ini dianalisis menurut perolehan nilainya dan pemahaman siswa akan pokok bahasan Teorema Pythagoras setelah dilakukan pembelajaran

dengan memanfaatkan program GeoGebra berdasakan hasil evaluasi, diperoleh

nilai tertinggi dan nilai terendah secara berturut-turut yaitu 100 dan 31,67 dengan rata-rata kelas 72,71 serta persentase KKM pada kelas VIII A sebesar 54,17%. Dilihat dari nilai yang diperoleh siswa, ada seorang siswa yang mendapat nilai 100, 12 orang siswa mencapai nilai lebih dari KKM 72 namun kurang dari 99, serta ada 11 orang siswa yang mendapat nilai kurang dari 72. Rincian nilai yang diperoleh siswa secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Daftar Nilai dan Ketuntasan Siswa Kelas VIIIA

Nama Skor Nilai Ketuntasan

no.1 no.2 no.3 no.4 no.5 no.6 Total

F1 10 6 7 12 15 10 60 100.00 Tuntas

F2 9 6 7 3 3 2 30 50.00 Tidak

F3 10 6 5 10 4 1 36 60.00 Tidak

F4 7 6 2 2 1 1 19 31.67 Tidak

F5 9 4 7 10 14 10 54 90.00 Tuntas

F6 10 6 5 10 3 3 37 61.67 Tidak

F7 10 6 7 12 15 9 59 98.33 Tuntas

F8 9 6 6 2 12 10 45 75.00 Tuntas

F9 10 6 6 9 15 7 53 88.33 Tuntas

F10 10 6 7 12 15 9 59 98.33 Tuntas

F11 9 6 6 9 10 3 43 71.67 Tidak

F12 7 4 3 2 12 7 35 58.33 Tidak

F13 9 6 6 12 12 10 55 91.67 Tuntas

F14 9 6 4 8 9 4 40 66.67 Tidak

F15 6 6 3 7 2 0 24 40.00 Tidak

F16 6 6 6 9 9 0 36 60.00 Tidak


(75)

Nama Skor Nilai Ketuntasan no.1 no.2 no.3 no.4 no.5 no.6 Total

F18 6 6 7 7 2 0 28 46.67 Tidak

F19 10 6 6 12 9 3 46 76.67 Tuntas

F20 10 6 6 12 9 8 51 85.00 Tuntas

F21 10 4 7 10 15 9 55 91.67 Tuntas

F22 10 6 7 10 15 9 57 95.00 Tuntas

F23 10 6 6 12 9 8 51 85.00 Tuntas

F24 4 6 6 2 1 1 20 33.33 Tidak

Jumlah 1047 1745.01 Persentase

ketuntasan 54.17 %

Rata-rata 72.71

Sedangkan data hasil tes evaluasi ini dianalisis menurut perolehan nilainya dan pemahaman siswa akan pokok bahasan Teorema Pythagoras setelah dilakukan pembelajaran konvensional berdasakan hasil evaluasi, diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah secara berturut-turut yaitu 95 dan 30 dengan rata-rata kelas 61,39 serta persentase KKM pada kelas VIII B sebesar 29,17%. 7 orang siswa mencapai nilai lebih dari KKM 72, serta ada 17 orang siswa yang mendapat nilai kurang dari 72. Rincian nilai yang diperoleh siswa secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Daftar Nilai dan Ketuntasan Siswa Kelas VIIIB

Nama Skor Nilai

no.1 no.2 no.3 no.4 no.5 no.6 Total Tuntas

G1 2 6 5 2 13 0 28 46.67 Tidak

G2 10 3 7 7 14 10 51 85 Tuntas

G3 3 4 4 5 6 4 26 43.33 Tidak

G4 10 6 6 3 9 4 38 63.33 Tidak

G5 10 6 6 2 10 8 42 70 Tidak

G6 10 3 7 12 15 10 57 95 Tuntas


(76)

Nama Skor Nilai

no.1 no.2 no.3 no.4 no.5 no.6 Total Tuntas

G8 10 6 4 12 9 10 51 81.67 Tuntas

G9 3 6 7 2 3 4 25 41.67 Tidak

G10 5 6 6 3 9 9 38 70 Tidak

G11 8 1 4 3 3 6 25 41.67 Tidak

G12 10 6 7 11 10 11 55 91.67 Tuntas

G13 10 6 7 11 12 10 56 93.33 Tuntas

G14 3 2 6 3 2 3 19 31.67 Tidak

G15 10 6 7 9 3 4 39 65 Tidak

G16 10 6 4 12 15 9 56 93.33 Tuntas

G17 1 3 2 2 2 0 10 16.67 Tidak

G18 2 6 7 2 13 8 38 50 Tidak

G19 8 6 7 2 13 4 40 50 Tidak

G20 3 2 5 2 2 4 18 30 Tidak

G21 10 4 4 5 6 9 38 63.33 Tidak

G22 10 6 7 3 3 5 34 56.67 Tidak

G23 2 6 7 4 3 3 25 43.33 Tidak

G24 10 6 7 12 9 10 54 90 Tuntas

Jumlah 899 1473.34 Persentase

ketuntasan 29,17 %

Rata-rata 61.39

Berikut ini disajikan cara penghitungan nilai rata-rata kelas dan persentase kriteria ketuntasan minimum (KKM) tiap kelas :

Ketrengan : = Rata-rata kelas

N =Jumlah nilai siswa

S = Jumlah siswa

T = Jumlas siswa tuntas KKM

P = Persentase siswa tuntas KKM

X

) X = N / Sx 100 P = ( T / S )x 100%


(77)

3. Data angket

Angket terdiri dari sembilan pertanyaan, dimana siswa menyilang jawaban yang dipilih dan ada juga jawaban dari siswa sendiri, yang berupa alasan-alasan siswa memilih salah satu jawaban pada pertanyaan tertutup. Sampel angket dapat dilihat pada Lampiran A.7 . Berikut data dari hasil jawaban angket :

a. Pertanyaan nomor 1 “Menurut Anda, membuktikan Teorema Pythagoras merupakan materi yang…” jawaban-jawaban siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Tanggapan dan alasan pertanyaan angket ke-1

Siswa Tanggapan Alasan

F1 Sedang Karena menurut saya Teorema phytagoras

gampang-gampang susah

F2 Sedang Karena tidak mudah dan tidak terlalu susah

F3 Mudah Karena penjelasanya sangat mudah dipahami dan

dimengerti

F4 Mudah Karena sudah diterangkan

F5 Sedang Karena sedikit mudah dan sedikit gampang

F6 Mudah Karena mudah untuk dipahami dan mudah dipelajari

F7 Mudah Karena mudah dimengerti saat dijelaskan

F8 Sedang Karena menurut saya Teorema Pythagoras sedikit susah

dan sedikit mudah

F9 Mudah Karena Teorema Pythagoras sangat mudah

F10 Mudah Karena dengan mengerjakan Teorema Pythagoras lebih

paham danmudah dimengerti

F11 Mudah Karena mudah dipahami dan dimengerti

F12 Sedang Karena sedikit mudeng dan sedikit tidak mudeng

F13 Sedang Karena Teorema Pythagoras itu agak gampang dan agak

susah

F14 Mudah Karena Teorema Pythagoras gampang dimengerti

F15 Mudah Karena caranya sangat mudah

F16 Mudah Karena Sudah dijelaskan

F17 Sedang Karena untuk mencarinya sedang

F18 Mudah Karena sangat mudah caranya

F19 Mudah Karena dibantu oleh layar monitor

F20 Mudah Karena rumus dan angkanya sudah ada

F21 Sedang Karena Teorema Pythagoras tidak terlalu mudah dan

tidak terlalu susah

F22 Sedang Kareana kadang mudah dipahami

F23 Mudah Karean menghitungnya sangat cepat


(78)

b. Pertanyaan nomor 2 “Menurut Anda, penggunaan Teorema Pythagoras untuk menghitung panjang segitiga siku-siku jika kedua sisinya diketahui merupakan materi yang…” jawaban-jawaban siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Tanggapan dan alasan pertanyaan angket ke-2

Siswa Tanggapan Alasan

F1 Mudah Karena jika kedua sisinya sudah diketahui itu sangatlah mudah bagi saya

F2 Mudah Karena jika kedua sisinya sudah diketahui maka untuk

menemukan panjang segitiga siku-sikunya mudah

F3 Sedang Karena ada mudahnya dan ada susahnya

F4 Susah Karena belum diterangkan

F5 Mudah Karena menggunakan cara yang mudah dipahami

F6 Mudah Kareana yang menjelaskan mudah dipahami

F7 Mudah Kareana kita dapat dengan mudah mencari/menghitung

panjang siku-siku tersebut

F8 Mudah Kareana mudah menghitung saat kedua sisinya sudah

diketahui

F9 Mudah Kareana mudah mencari sisi lainya

F10 Mudah Karena mudah dimengerti

F11 Sedang Karena kadang mudeng kadang tidak

F12 Mudah Karena menggunakan cara/rumus

F13 Mudah Karena sudah mengetahui panjang sisinya

F14 Sedang Karena kalo tidak tau bakalan salah

F15 Susah Karena caranya agak susah

F16 Mudah Karena mudah dipahami

F17 Mudah Karena mencari sisi miringnya mudah

F18 Susah Karena sulit ditemukan

F19 Susah Karena mencari sisi miring menurut saya susah

F20 Susah Karena harus mencari sisi miringnya

F21 Mudah Karena menurut saya mudah dan saya telah tau cara

menghitungnya

F22 Sedang Karena terkadang gampang dan kadang susah

F23 Sedang Karena dalam mengingat rumusnya

F24 Mudah Karena sudah dijelaskan

c. Pertanyaan nomor 3 “Menurut Anda, menggambar jenis-jenis segitiga jika diketahui panjang ketiga sisinya pada materi Teorema Pythagoras merupakan materi yang …” jawaban-jawaban siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Tanggapan dan alasan pertanyaan angket ke-3

Siswa Tanggapan Alasan

F1 Mudah Karena ketiga sisinya sudah diketahui jadi merupakan


(1)

(2)

(3)

(4)

 


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA PENDEKATAN INVESTIGASI DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN.

0 39 22

Efektivitas pembelajaran dengan program cabri 3D untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan teorema pythagoras pada bangun ruang di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten.

1 1 203

Keterlibatan siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan memanfaatkan program GeoGebra untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan teorema pythagoras di kelas VIII A SMP BOPKRI 1

1 3 274

Penerapan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten.

0 4 322

TEOREMA PYTHAGORAS RPP Matematika SMP Kelas urikulum 2013 Revisi Teorema Pythagoras

0 2 18

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR GANTIWARNO KLATEN PADA POKOK BAHASAN BENTUK ALJABAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel

0 2 272

Pembelajaran fisika dengan simulasi komputer pada pokok bahasan gerak lurus untuk siswa kelas VII di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten - USD Repository

0 0 139

KETERLIBATAN SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEMANFAATKAN PROGRAM GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII A SMP BOPKRI 1

0 1 272

Pemanfaatan program geogebra pada pokok bahasan teorema pythagoras di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten - USD Repository

0 4 220

Pengembangan media komik menggunakan App Inventor pada pokok bahasan Pythagoras kelas VIIIC SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta - USD Repository

0 7 180