PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DIKELAS X SMA NEGERI 1 PANCURBATU.

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK
BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X
SMA NEGERI 1 PANCURBATU

Oleh :
RIANUR SIMANJORANG
NIM 071244320014
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

iv


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penullisan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
Teaching Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan
Kimiadi Kelas XI SMA Negeri 1 Pancurbatu”. Skripsi ini disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.
Jamalum Purba, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Nurmalis, M.Si,Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si dan
Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga,
M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada Bapak dan Ibu Dosen

beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu dan
memberikan banyak ilmu kepada penulis. Penulis juga menyampaikan terima
kasih kepada Bapak Drs. Porang Siregar, M.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Pancurbatu, Ibu Sehmalem Bangun, S.Pd salah satu guru kimia di SMA Negeri 1
Pancurbatu beserta para pegawai yang telah banyak membantu penulis selama
penelitian ini.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada kedua orang tua
penulis, Lasson Simanjorang dan Rasmiani Sagala yang telah mengasuh,
membimbing, memberi kasih sayang, mendukung secara materil dan selalu
mendoakan penulis. Terimakasih juga kepada saudara-saudara penulis ( Antonius
Simanjorang, Masta Ria Simanjorang dan Lastirman Simanjorang) yang selalu
memberikan motivasi dan doa kepada penulis. Terimakasih juga kepada sahabat-

v

sahabat tercinta ( Jabatan, Novita, Anita, Agus, Rianto, Angelin), yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis, dan seluruh teman-teman pendidikan kimia
’09 atas motivasi, doa dan kerjasama yang diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Masih banyak pihak yang turut berperan dalam
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu

penulis menyampaikan terimakasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat untuk kita semua.

Medan, Desember 2013
Penulis,

Rianur Simanjorang
NIM 071244320014

iii

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK
BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X
SMA NEGERI 1 PANCURBATU
Rianur Simanjorang(NIM. 071244320014)

ABSTRAK

Pengaruh model Quantum Teaching terhadap hasil belajar kimia siswa
pada pokok bahasan Ikatan Kimia dijelaskan dalam skripsi ini. Penelitian
dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu melakukan
pengajaran dengan model Quantum Teaching sebagai kelas eksperimen dan
pendekatan konvensional pada kelas kontrol. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 60 orang.
Pengaruh model Quantum Teaching terhadap hasil belajar kimia siswa
diketahui dari kemampuan siswa sebelum dan sesudah proses belajar mengajar.
Dari hasil uji data prestest dan posttest tebukti data terdistribusi normal dan
homogeny. Nilai rata-rata pretest dan postest kelas eksperimen adalah 48,4 dan
81,4 serta nilai rata-rata kelas kontrol adalah 44,4 dan 74,53. Rata-rata gain kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah 61% dan 53%, selisih peningkatan (%gain)
hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 8%.
Hipotesis diuji dengan uji t pihak kanan pada taraf signifikan 5% dengan
derajat kebebasan (dk) = 5. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung (2,8) >ttabel =1,667
berarti bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Quantum Teaching
lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan
konvensionalpada pokok bahasan Ikatan Kimia di kelas X SMA Negeri

1Pancurbatu.

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian

1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi Belajar
2.2. Defenisi Hasil Belajar
2.3. Pengertian Model Konvensional
2.4. Model Pembelajaran
2.5. Pengertian Quantum Teaching
2.5.1. Model Quantum Teaching
2.5.2. Azas Utama Quantum Teaching
2.5.3. Prinsip-prinsip Quantum Teaching
2.5.4. Disain Quantum Teaching
2.5.5. Kerangka RancanganQuantum Teaching
Pada Pokok Ikatan Kimia
2.6. Deskripsi Materi : Ikatan Kimia
2.7. Kerangka Konseptual
2.8. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3. Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Prosedur Kegiatan Penelitian

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

1
4
5
5
5

5
6

7
8
8
9
10
15
17
17
20
22
23
42
43

44
44
44

45
45
46

vii

3.7. Teknik Pengumpul Data
3.7.1. Validitas Tes
3.7.2. Reliabilitas Tes
3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal
3.7.4. Daya Pembeda
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1.Menghitung Rata-Rata dan Simpangan Baku
3.8.2. Uji Normalitas
3.8.3 Uji Homogenitas
3.8.4. Uji Hipotesis
3.8.5. Persen (%) Peningkatan Hasil Belaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1.1 Validitas Tes
4.1.1.2 Reliabilitas Tes
4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Tes
4.1.1.4 Daya Pembeda Tes
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1Menghitung Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test Kelas
Eksperimendan Kelas Kontrol Uji Normalitas
4.2.2 Uji Normalitas Data
4.2.3 Uji Homogenitas
4.2.4 Uji Hipotesis
4.2.5 Uji Gain
4.3 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

48

48
48
49
49
50
50
51
51
51
52

53
53
53
53
54
54
54
54
55
56
56
57
57

59
59
60

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

(a) Hidrogen sebagai molekul bebas dan senyawa
(b) Natrium dalam bentuk senyawa.
(c) Gas mulia sebagai gas monoatomik.
Gambar 2.2 Reaksi antara natrium dan klorin membentuk natrium klorida
Gambar 2.3 Reaksi antara Na dan Cl. Penggunaan tanda (x) untuk electron
Na dan tanda (.) untuk elektron Cl semata-mata untuk
memperjelas serah-terima elektron. Pada hakikatnya
semua elektron sama.
Gambar 2.4 Dua cara menggambarkan struktur kristal natrium klorida.
Dalam kristal natrium klorida, tiap ion Na+ dikelilingi oleh
6 ion Cl- dan tiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+.
Gambar 2.5 Ikatan kovalen dalam molekul hidrogen
Gambar 2.6 Pembentukan ikatan kovalen koordinat dalam NH3 .BCl3
Gambar 2.7 Satu cara menggambarkan molekul nonpolar (a)
dan molekul polar (b)
Gambar 2.8 Susunan ruang atom-atom dalam beberapa molekul
Gambar 2.9 Menentukan kepolaran molekul. Kepolaran suatu molekul
dapat ditentukan dengan menggambarkan ikatan polar
sebagai vektor-vektor. Molekul akan bersifat polar jika
resultanvektor-vektornya tidak sama dengan nol.
Gambar2.10 Cucuran air (zat polar) dibelokkan ke arah batangbermuatan
listrik (kiri), sedangkan cucuran CCl4(zat nonpolar) tidak
dipengaruhi oleh medanlistrik (kanan)
Gambar 2.11 Ikatan logam
Gambar 2.12 Sifat dapat ditempa dari logam
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian

23
25

26

27
30
32
34
34

35

35
42
42
47

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran10.
Lampiran 11.
Lampiran 12
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.

Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kisi-Kisi Soal Instrumen
Instumen Penelitian yang Divalidkan
Kunci Jawaban Instrumen yang Divalidkan
Peta Konsep
Lembar Kerja Siswa Praktikum Ikatan Kimia
Perhitungan Validitas Instrumen Tes
Perhitungan Reabilitas Tes
Tingkat Kesukaran Tes
Perhitungan Daya Pembeda Soal
Kisi Kisi Soal Instrumen
Instrumen Penelitian
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
Deskripsi Data Penelitian
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Perhitungan Uji Normalitas
Perhitungan Uji Homogenitas
Perhitungan Uji Hipotesis
Dokumentasi Penelitian
Daftar Harga Kritik r Product Moment
Daftar Tabel Chi Kuadrat
Daftar Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F

62
64
80
86
92
93
95
97
101
105
107
110
115
120
121
128
134
138
140
142
150
151
152
153

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Untuk itu dibutuhkan landasan dan konsep
pendidikan yang kuat , komprehensif dan berwawasan jauh ke depan agar mampu
memecahkan masalah yang begitu kompleks pada era globalisasi dan
perkembangan IPTEK sekarang ini.
Sasaran utama pendidikan adalah memandirikan atau memberdayakan
guru dan siswa semaksimal mungkin untuk mengembangkan kompetensi siswa
tersebut sesuai dengan kondisi lingkungannya. Dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat
penting bagi pembangunan berkelanjutan di segala aspek kehidupan manusia.
Sistem Pendidikan Nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun
global (Mulyasa, 2006).
Kimia adalah ilmu yang mempelajari susunan, komposisi, struktur, sifatsifat dan perubahan materi, serta perubahan energi yang menyertai perubahan
tersebut. Dalam mata pelajaran kimia yang sarat dengan konsep, dari konsep yang
sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak, sangatlah diperlukan
pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun konsep tersebut.
Sebenarnya sifat abstrak inilah yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam
memahami pelajaran kimia.
Ketidaktepatan pemilihan model pengajaran menyebabkan pelajaran kimia
mendapat kesan kurang baik dari siswa. Sakkashiri mengatakan: ” penyajian
materi kimia yang kurang menarik dan membosankan, akhirnya terkesan angker,
sulit dan menakutkan bagi siswa, akibatnya banyak siswa SMA yang kurang
menguasai konsep-konsep dasar pelajaran kimia, sehingga siswa tersebut tidak
tertarik lagi mempelajarinya” (Sakkashiri dalam Silitonga., 2006).

2

Metode yang digunakan hendaknya bukanlah metode dengan pendekatan
yang berpusat kepada guru (teacher centered) tetapi berpusat pada siswa (student
centered). Jika pengetahuan hanya dipindahkan dengan cara guru yang dengan
gagahnya menjelaskan materi demi materi, yang jadi tambah pintar malah guru
tersebut. Siswa harus mengambil peran aktif dalam memilih, mengelola informasi,
mengkonstruk

hipotesisnya,

memutuskan

dan

kemudian

merefleksikan

pengalamannya untuk menentukan bagaimana pengetahuan itu dapat mereka
transfer ke berbagai situasi yang lain (Amir, 2009).
Di sinilah peran guru sangat diharakan mampu menjadikan pelajaran
terasa mudah dan menyenangkan. Guru harus mampu memberikan pengajaran
yang efektif dan variatif sehingga indikator pelajaran dalam suatu proses mengajar
dapat tercapai dengan baik.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah ialah dengan perbaikan proses belajar-mengajar, yaitu
dengan ketepatan pemilihan metode pengajaran di mana guru harus benar-benar
memperhatikan model atau metode mengajar yang akan digunakan, sehingga
kurikulum yang terbaik akan ada manfaatnya bila dilengkapi dengan model atau
metode mengajar yang tepat. Mengajar bukan hanya menyampaikan bahan
pelajaran kepada siswa melainkan bagaimana cara menyajikan suatu bahan
pelajaran kepada murid.
Gaya belajar siswa dikelompokkan atas visual, auditorial dan kinestetik.
Seorang guru seharusnya mengelompokkan siswa berdasarkan gaya belajar,
sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa. Quantum Teaching juga
mengadopsi beberapa teori lain seperti teori otak kanan dan kiri, pilihan modelitas
(visual, auditorial, kinestetik) dan pendidikan holistik. Gaya belajar dapat
menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya
belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis
tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar
yang berbeda-beda.

3

Pada setiap situasi selalu ada jalan keluar dalam suatu masalah, sejalan
dengan

perkembangan

dunia

pendidikan

ditemukan

sebuah

pendekatan

pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching. Quantum Teaching
menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar-mengajar lewat
panduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, semua materi dan
pelajaran dapat diajarkan dengan menggunakan metodologi Quantum Teaching.
Quantum Teaching adalah mengubah belajar yang meriah dengan segala
nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang
memaksimalkan momen belajar dan berfokus pada hubungan dinamis dalam
lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar,
sehingga dapat mencegah munculnya rasa bosan pada materi ajar (De Porter,
2007).
Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching pernah diteliti oleh
Ramadhana, (2006). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran
Quantum Teaching dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa pada pokok
bahasan minyak bumi sebesar 11.48%. Hasil penelitian Anggria, (2007) pada
pokok bahasan struktur atom di SMA Negeri 4 Binjai, tahun ajaran 2007/2008
menunjukkan peningkatan (selisih post-test dan pre-test) sebesar 47.83%. Hasil
penelitian Jeni, (2007) pada pokok bahasan sistem koloid di SMA Negeri 1 Binjai
tahun ajaran 2005/2006 diperoleh hasil belajar sebesar 84.23%. Dan hasil
penelitian oleh Siregar, (2007) diperoleh hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran Quantum Teaching pada sub pokok bahasan hidrolisis sebesar
73.22%.
Ikatan Kimia merupakan salah satu pokok bahasan mata pelajaran kimia
kelas X SMA yang isi materinya sangat bersifat abstrak. Standar kompetensi yang
dituntut pada pokok bahasan Ikatan Kimia ialah memahami ikatan kimia dan
kompetensi dasar pada pokok bahasan ikatan kimia ialah membandingkan proses
pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta
hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. Dari standar
kompetensi dan kompetensi dasar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pokok

4

bahasan Ikatan Kimia ini memiliki karakteristik pemahaman konsep yang bersifat
abstrak serta analisis (Sutresna, 2004). Siswa akan sangat kesulitan dalam
memahami materi ini, karena yang dipelajarinya adalah proses pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya
dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk . Agar materi ini lebih mudah untuk
diterima oleh siswa dan siswa tidak mudah merasa bosan maka perlu diberikan
suatu pembelajaran alternatif, salah satunya adalah penerapan model pembelajaran
Quantum Teaching. Dalam pembelajaran ini, siswa diharapkan mempunyai minat
dan motivasi untuk belajar akan semakin meningkat, sehingga mereka dapat lebih
bertanggung jawab dalam belajar. Dengan adanya sikap positif siswa ini,
diharapkan dapat membantu memahamkan siswa terhadap materi pokok Ikatan
Kimia.
Dari uraian di atas Quantum Teaching juga sangat baik untuk diterapkan
dalam pengajaran pada setiap mata pelajaran termasuk kimia, dalam hal ini akan
menggairahkan proses belajar mengajar dan akhirnya hasil belajar yang di
harapkan akan tercapai.
Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia di Kelas X SMA
Negeri 1 Pancurbatu”.
1.2 Ruang Lingkup
Dari latar belakang masalah diatas maka ruang lingkup masalah penelitian
antara lain :
1. Kimia menjadi pelajaran yang sulit bagi kebanyakan siswa, hal ini dikarenakan
penyajian materi yang kurang menarik dan membosankan
2. Rendahnya hasil belajar kimia siswa SMA tersebut
3. Kimia merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak

5

4. Diperlukan suatu model pembelajaran yang sesuai sehingga mempermudah
siswa dalam memahami konsep kimia, dalam hal ini Quantum Teaching
merupakan suatu model pembelajaran yang dianggap sesuai.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
Quantum Teaching lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model konvensional pada pokok bahasan Ikatan Kimia di kelas X SMA Negeri 1
Pancurbatu ?
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka
batasan masalah dalam penelitian ini hanya pada penggunaan model pembelajaran
Quantum Teaching pada pokok bahasan Ikatan Kimia di kelas X SMA Negeri 1
Pancurbatu.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Quantum
Teaching lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
konvensional pada pokok bahasan Ikatan Kimia di kelas X SMA Negeri 1
Pancurbatu.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:
1.

Sebagai bahan masukan dan informasi serta bekal dalam melaksanakan tugas
sebagai calon guru yang menerapkan pembelajaran Quantum Teaching.

2.

Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam mengatasi kecenderungan
kesulitan belajar-mengajar kimia.

6

3.

Sebagai sumbangan pikiran dan informasi bagi lembaga pendidikan untuk
mencapai hasil belajar siswa yang lebih baik.

4.

Sebagai bahan masukan ilmiah dalam pendidikan tentang bagaimana
pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar di
sekolah-sekolah yang ada untuk penelitian selanjutnya.

1.7 Defenisi Operasional
1. Model quantum teaching adalah model quantum teaching dengan teknik
pengajaran T (tumbuhkan), A (alami), N (namai), D (demonstrasi), U
(ulangi), dan R (rayakan) (Deporter,2007)
2. Model model pembelajaran konvensional

adalah model pembelajaran

penugasan, ceramah, tanya jawab, dan diskusi dimana yang paling sering
digunakan di sekolah tersebut.

59

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Quantum
Teaching lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
konvensional pada pokok bahasan Ikatan Kimia di kelas XI SMA Negeri 1
Pancurbatu.
2. Besarnya pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching

dalam

meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Ikatan Kimia di
kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu adalah 8%.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti menyarankan
beberapa saran :
1. Bagi guru-guru kimia hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran
Quantum Teaching dalam pembelajaran pada pokok bahasan kimia lainnya
untuk lebih meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat melanjutkan penelitian ini pada
sekolah dan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan studi
perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa demi kemajuan
kualitas pendidikan bagi setiap siswa terutama pelajaran kimia.

60

DAFTAR PUSTAKA
Anggria, D., 2007, Pengaruh Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 4 Binjai Kelas X Pada Materi Stuktur
Atom Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Arsyad, A., (2002), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Arsyad, A., (2000), Media Pengajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Deporter, B., Reardon, M, dan Singer-Norie Sarah, 2007, Quantum Teaching,
Kaifa, Bandung.
Djamarah, S.B. dan Zain,A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Jeni, R., 2007, Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pokok Bahasan Sistem
Koloid di Kelas XI Semester Genap SMAN 1 Binjai Tahun Ajaran
2005/2006, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Mulyasa, E., 2006, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung
Purba, M (2007), Kimia Untuk SMA, Erlangga, Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,Penerbit
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri
Medan.
Siregar, R.,2010, Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model
Pembelajaran Quantum Teaching Pada Sub Pokok Bahasan Hidrolisis
Garam, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Slameto, (2003), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

61

Suharsimi, A.,(2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rhineka Cipta,
Jakarta
Susilowati, E., (2007), Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Sains Kimia Prinsip dan Terapannya untuk Kelas X SMA dan MA
Semester 2 Program Ilmu Pengetahuan Alam, PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo.
Sutresna, N., Sholehudin, D., (2004), Kimia Untuk SMA Kelas I Semester II,
Grafindo Media Utama, Bandung.
Suyanti, R., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Winkel, (1996), Psikologi Pengajaran, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
(http:/adesanjaya.blogspot.com/2011/01/kesulitan-belajar-siswa.html).
(http://blogspot/2011/04 pembelajaran quantum teaching.html)
(http://nuritaputranti.wordpress.com/2007/12/28/gaya-belajar-anda-visualauditori-atau-kinestetik/)

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN TEKNIK CATATAN: TULIS DAN SUSUN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA DI SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 11 20

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 3 20

PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 2 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU KERJA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 1 21

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 1 SOSA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

2 4 16

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL DI SMA NEGERI 1 STABAT.

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 7 18

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA.

0 1 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHINGTERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS X SMA N 1 TIGANDERKET.

0 3 16

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DALAM POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 0 9