PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL DI SMA NEGERI 1 STABAT.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Konsep Mol Di SMA N 1 Stabat”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi, penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Simson Tarigan,MPd, Bapak Prof.Dr.Ramlan Silaban, M.Si, dan Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Asep Wahyu Nugraha, M.Si selaku pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis.
Ucapan terima kasih kepada Drs. Syafruddin Kepala Sekolah dan seluruh guru khususnya kepada Ibu Syahniar dan seluruh staff pegawai di SMA N 1 Stabat yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian.
Teristimewa kepada kedua orang tuaku yang selalu mendoakanku, yang telah memberikan segenap perhatian, kasih sayang, semangat serta menfasilitasi baik secara moril maupun materi. Kepada abang-abangku Rantoni Larius Waruwu, Daofa Sudirman Waruwu, Yosafat Waruwu, Andrea Waruwu dan buat adik aku Doharman Patimura Waruwu terimakasih atas dukungannya.Aku sayang pada kalian
Terima kasih buat teman-teman terbaik : Theresia, Remi, Ave, Leony, Berton, Sari, Donna, Pelita, Ester, Wiro, Dedi, Martha, Ade. Terima kasih kepada semua teman-teman Kimia A 2007. Ucapan terima kasih kepada keluarga Bapak pdt Viki Ratu, dan keluarga Ibu butar-butar, yang selalu mendukung dan memberi
(2)
v
penulis semangat. Ucapan terima kasih kepada semua anggota LPMI, UKMKP. Seluruh tman ku khususnya Rapliana, Donna, Hikman, Eduard dan teman-teman yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pemdidikan.
Medan, 16 Januari 2013 Penulis
(3)
iii
PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK
BAHASAN KONSEP MOL DI SMA NEGERI 1 STABAT
Restamina Waruwu (NIM 071244310004)
Abstrak
Tujuan penelitian yang ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran model quantum teaching dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat sebanyak dua kelas siswa dengan rata-rata jumlah siswa 40 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam bentuk objektif tes. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas tes. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Stabat diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran model quantum teaching lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan konvensional. Hasil belajar siswa kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata 52,88. Sedangkan hasil belajar siswa kelas eksperimen II diperoleh nilai rata-rata sebesar 68,87. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji-t sauji-tu pihak, dengan hasil pengujian hipouji-tesis diperoleh uji-thitung> ttabel yaitu thitung = 4,439 > t table= 1,667 dengan taraf α = 0,05. Peningkatan hasil belajar pada eksperimen 1 adalah 36,86% dan untuk eksperimen 2 adalah 60,53% sehingga peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2 adalah 23,67%. Ini berarti terdapat pengaruh pembelajaran model quantum teaching terhadap hasil belajar kimia siswa.
(4)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 3
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 4
1.7. Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1.Kerangka Teoritis 6
2.1.1.Hakekat Belajar Kimia 6
2.1.2.Pengertian Hasil Belajar 7
2.1.3.Media Pengajaran Dalam Proses Belajar Mengajar 7
2.1.3.1.Klasifikasi Media Pengajaran 8
2.1.3.2.Media Peta Konsep 9
2.1.3.3.Pengertian Metode Konvensional 11
2.1.4.Model Pembelajaran Quantum Teaching 12
2.1.4.1.Pengertian Model Pembelajaran 12
(5)
vii
2.1.4.3.Model Quantum Teaching 13
2.1.4.4.Asas Utama Quantum Teaching 15
2.1.4.5.Prinsip-prinsip Quantum Teaching 15
2.1.4.6.Desain Quantum Teaching 18
2.2.Kerangka Rancangan Quantum Teaching Pada Pokok Konsep Mol 20
2.3.Tinjauan Materi 21
2.3.1.Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel 21
2.3.2.Hubungan Mol dengan Massa 22
2.3.3.Hubungan Mol dengan Volume523
2.3.4.Kemlaran (M) 24
2.4.Kerangka Konseptual 25
2.5.Pengajuan Hipotesis 26
BAB III METODE PENELITIAN 27
3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 27
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 27
3.3.Rancangan Penelitian 27
3.4.Variabel Penelitian 28
3.5.Prosedur Perlakuan dan Pelaksanaan Perlakuan 28
3.6.Instrumen/ Alat Pengumpul Data 30
3.7.Teknik Analisa Data 32
3.7.1.Uji Normalitas 32
3.7.2.Uji Homogenitas 33
3.7.3.Uji Hipotesis 33
3.7.4.Peningkatan Hasil Gain 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35
4.1.Hasil Penelitian 35
4.1.1.Validitas Tes 35
4.1.2.Reliabilitas Tes 35
(6)
viii
4.1.4. Daya Beda Tes 36
4.2.Analisis Data 36
4.2.1. Uji Normalitas 36
4.2.2. Uji Homogenitas 36
4.2.2. Uji Hipotesis 37
4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 37
4.3.Pembahasan 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40
5.1.Kesimpulan 40
5.2.Saran 40
(7)
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen I 43
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen II 49
Lampiran 3 Analisis Kisi Soal 55
Lampiran 4 Tugas Untuk Pertrmuan I dan II 56
Lampiran 5 Instrumen Test 58
Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes 61
Lampiran 7 Cara Penyelesaian Instrumen Tes 62
Lampiran 8 Peta Konsep 71
Lampiran 9 Contoh Salam Pembuka dan Motivasi 72
Lampiran 10 Perhitungan Validitas Tes 73
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Tes 74
Lampiran 12. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 75
Lampiran 13 Perhitungan Daya Pembeda Tes 76
Lampiran 14 Daftar Nilai Siswa 77
Lampiran 15 Uji Normalitas Data 85
Lampiran 16 Uji Homogenitas Data 88
Lampiran 17 Uji Hipotesis 90
Lampiran 18 Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 93
Lampiran 19 Dokumentasi Penelitian 94
Lampiran 20 Tabel nilai r product moment 99
Lampiran 21 Tabel nilai kritis distribusi chi kuadrat (x2) 100
Lampiran 22 Tabel nilai-nilai distribusi t 101
(9)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu. “Hampir semua orang di kenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan, sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia”(Pidarta, 2000).
.Mengingat hal di atas maka pendidikan harus bisa dilaksanakan sebaik-baiknya, sehingga dapat diperoleh hasil yang diharapkan. Untuk dapat mewujudkan itu, ada banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari pengadaan tenaga pendidik sampai usaha peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini, kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaan sistematik terhadap seluruh komponen pendidikan seperti peningkatan kualitas, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai, iklim pembelajaran yang kondusif, serta di dukung oleh kebijakan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Dari semuanya itu, guru merupakan komponen paling menentukan; karena di tangan gurulah kurikulum, sumber balajar, sarana dan prasarana, dan iklim pembelajaran menjadi sesuatu yang berarti bagi kehidupan peserta didik.(Mulyasa, 2007).
Pengamatan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Stabat oleh penulis sendiri bahwa proses pembelajaran kimia yang dilakukan oleh guru-guru pada umumnya sama, yaitu monoton dimana peranan guru yang sangat dominan dan siswa-siswi masih pasif atau kurang aktif dan tidak termotivasi untuk giat belajar. Guru belum menggunakan media dan metode yang bervariasi tetapi masih dengan metode penugasan lalu dijelaskan dalam setiap pembelajaran kimia namun tetap saja kimia tidak menarik bagi mereka. Hasil pengamatan langsung sewaktu PPLT (Program Pengalaman Lapangan Terpadu) tersebut bahwa guru mereka dalam setiap memberikan materi pembelajaran kimia hanya dengan menyuruh
(10)
2
meringkas dan menjelaskan isi materi, mencatat dan mengerjakan soal tidak ada inovasi lain yang digunakan sehingga mereka bosan dengan kondisi tersebut.
Ketidaktepatan pemilihan model pengajaran menyebabkan pelajaran kimia mendapat kesan kurang baik dari siswa. Sakkashiri mengatakan: ” penyajian materi kimia yang kurang menarik dan membosankan, akhirnya terkesan angker, sulit dan menakutkan bagi siswa, akibatnya banyak siswa SMA yang kurang menguasai konsep-konsep dasar pelajaran kimia, sehingga siswa tersebut tidak tertarik lagi mempelajarinya” (Sakkashiri dalam Silitonga., 2006).
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut diupayakan suatu cara agar rancangan pengajaran kimia yang di sajikan guru dapat menarik minat belajar siswa. Salah satu cara yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Theaching di dalam menyajikan pengajaran kimia.
Berdasarkan hasil penelitian Manihuruk (2007), pada materi pokok hidrokarbon menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa meningkat 44%. Hasil penelitian Samosir (2007), menunjukkan hasil belajar meningkat 50%, dan hasil penelitian Sihura, Y (2009), menunjukkan rata- rata peningkatan hasil belajar siswa kelompok di atas rata-rata sebesar 52,5%. Dahlia, Y (2009) pada pokok bahasan stoikiometri hasil rata-rata skor pre-test sebesar 10,684 dan skor rata-rata post-test 14,710 maka besarnya peningkatan hasil belajar kimia siswa sebesar 27,37%.
Penelitian mengenai konsep mol pernah dilakukan oleh Sipurba, Mandra (2006), dengan penerapan M3PK menunjukkan hasil belajar meningkat 24,6%.
Selain model pembelajaran, media juga berperan penting dalam mempermudah pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Media pendidikan dapat dipergunakan untuk membangun pemahaman dan penguasaan objek pendidikan. Media dalam pendidikan yang sering dipergunakan diantaranya media cetak, elektronik, model dan peta konsep, selanjutnya (Nasution, 2004) menyatakan tujuan penggunaan media adalah memberi variasi proses pembelajaran, memberikan lebih banyak realitas dalam pembelajaran sehingga lebih terwujud, lebih terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
(11)
3
Dari uraian diatas Quantum Theaching juga sangat baik untuk diterapkan dalam pengajaran pada setiap mata pelajaran termasuk kimia, dalam hal ini akan menggairahkan proses belajar mengajar dan akhirnya hasil belajar yang di harapkan akan tercapai. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan model pengajaranquantum teachingpada pokok bahasan konsep mol.
Untuk itu penulis akan mencoba mengadakan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Konsep Mol di SMA N I Stabat”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Kurangnya penggunaan model pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa karena guru masih banyak menerapkan pembelajaran yang monoton dengan metode konvensional seperti ceramah dan penugasan, dimana peranan guru yang sangat dominan dan siswa cenderung kurang aktif dalam belajar.
2. Ketidaktepatan pemilihan model pengajaran menyebabkan pelajaran kimia mendapat kesan yang kurang baik dari siswa, akibatnya banyak siswa SMA yang kurang menguasai konsep-konsep dasar pelajaran kimia dan tidak tertarik mempelajarinya
1.3. Pembatasan Masalah Batasan masalah yaitu:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat Tahun ajaran 2011/2012.
2. Materi yang diajarkan adalah Konsep mol.
(12)
4
4. Penilaian yang dilihat yaitu hasil belajar untuk ranah kognitif yaitu C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3(penerapan).
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yaitu :
1. Apakah pembelajaran dengan media peta konsep dan model quantum teachingmemberikan pengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa di kelas X pada pokok bahasan konsep mol?
2. Berapa besar pengaruh pembelajaran dengan media peta konsep dan model
quantum teachingterhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan konsep mol?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan pembelajaran dengan media peta konsep dan model quantum teaching
pada pokok bahasan konsep mol.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran dengan media peta konsep dan modelquantum teaching terhadap hasil belajar kimia siswa di kelas X pada pokok bahasan konsep mol.
3. Untuk mengetahui berapa besar peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajari dengan media peta konsep dan pembelajaran model quantum teachingpada pokok bahasan konsep mol.
1.6. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru. 2. Bagi guru kimia, hasil penelitian akan memberikan masukan tentang
(13)
5
mengajarkan pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan konsep mol.
3. Bagi Guru bidang studi lain: sebagai bahan rujukan suatu strategi pembelajaran, yang dapat diterapkan pada bidang studi yang lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
4. Bagi Siswa: menambah pengetahuan dan pengalaman cara belajar siswa. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya: Sebagai bahan rujukan dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
1.7. Defenisi Operasional Penelitian
1. Modelquantum teaching adalah model quantum teaching dengan teknik pengajaran T (tumbuhkan), A (alami), N (namai), D (demonstrasi), U (ulangi), dan R (rayakan) (Deporter,2007)
2. Model konvensional adalah model pembelajaran penugasan, ceramah, tanya jawab, dan diskusi dimana yang paling sering digunakan di sekolah tersebut.
3. Peta konsep adalah media yang dibuat dalam bentuk konsep-konsep yang relevan dengan struktur yang dapat dimengerti siswa (Dewi 2002).
(14)
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan konsep mol yang diajarkan dengan pembelajaran model Quantum teaching memiliki rata-rata 68,87. Sedangkan pembelajaran konvensional yang meliputi, metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas memiliki rata-rata 52,88.
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan model pembelajaran Quantum teaching adalah sebesar 60,53% dan dengan pembelajaran konvensional hanya 36,86%. Sehingga diperoleh perbedaan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 23,67%.
3. Secara statistik dengan uji-t disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Quantum teaching dengan konvensional terhadap hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan konsep mol. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung> ttabelyaitu thitung= 4,43 > ttabel= 1,16.
1.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:
1. Kepada guru kimia dapat menjadikan model pembelajaran Quantum teaching sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan konsep mol.
2. Kepada pembaca dan peneliti lain, sebagai bahan informasi dan masukan untuk menambah informasi dan referensi apabila hendak melakukan penelitian yang sejenis pada waktu dan tempat yang berbeda.
(15)
41
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006),Pengantar Statistik Edisi Kedua, Bumi Aksara; Jakarta. Arikunto, S., (2002),Pengantar Statistik Edisi Kedua, Bumi Aksara; Jakarta. Arsyad, A., (2000),Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada; Jakarta. Dahar, R. W., (1989).Teori-teori Belajar, Erlangga; Jakarta.
Deporter, B., Henarcki, M., 2003, Quantum Learning, Alih Bahasa : Abdurrahman, Delapratasa; Jakarta.
Deporter, B., Reardon, M,. 2007,Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, Alih Bahasa : Ary Nilandari, PT Mizan Pustaka; Bandung.
Dewi, (2002), Teknologi Pembelajaran, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka; Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri., (2006), Strategi Belajar dan Mengajar, PT. Rineka Cipta; Jakarta.
Djamarah. S.B., dan Zain .A., (1996),Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta; Jakarta.
(http://www.depdiknas.go.id/42/rumansyah)
Ibrahim, dkk., (2003),Media Pembelajaran, CV. Mandar Maju; Bandung.
Mulyasa, (2007), Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, PT Remaja Rosdakarya; Bandung.
Nasution, S, (2004),Media Pendidikan, Bumi Aksara; Jakarta.
Pidarta, Mode (2000),Manajemen Pendidikan Indonesia, Rineka Cipta.: Jakarta. Poppy, K, dkk.,(2009).Kimia. Penerbit: Departemen Pendidikan Nasional;
Jakarta.
Purwanto, M, (2006),Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya; Bandung.
Purba, M.A., (2006),Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Konsep Mol di kelas X SMA Yayasan Perguruan Budi,Skripsi, FMIPA UNIMED; Medan.
(16)
42
Rahayu, Iman, (2009),Praktis Belajar Kimia.Penerbit: Departemen Pendidikan Nasional.
Sadiman, A.S., Raharjo, S., (2003), Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta. Sagala, S. (2009),Konsep dan Makna Pembelajaran,Alfabeta; Bandung.
Sitorus, Ronal H., dkk (2006) Ringkasan kimia untuk SMA/MA, CV.Yrama Widya; Bandung.
Silitonga, P.M., (2006),Statistik, Fmipa Unimed; Medan..
Simanjuntak, Amser., (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Komputer, Peta Konsep dan Motivasi Siswa Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Di SMA Hang Tuah Belawan Pada
Pokok Bahasan Hidrokarbon, UNIMED; Medan.
Situmorang, M.Dkk., (2001), Efektifitas Inovasi Pembelajaran Untuk MeningkatkanPrestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuiah Kimia
Analitik II, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan , Volume 13 Nomor 1
Halaman 1-13
Sudarmo Unggul.,(2004)Kimia untuk SMA kelas X, Erlangga; Jakarta. Sudarmo Unggul., (2006)Kimia untuk SMA kelas X, Phibeta; Surakarta. Sudjana, (2005),Metoda Statistika, Tarsito; Bandung.
Suryosubroto, B, (1997), Proses Belajar Mengajar Di sekolah, Penerbit Rineka Cipta; Jakarta.
Sutresna, Nana & Wahyudin (1999)Panduan Menguasai Kimia 2, Ganeca; Bandung.
Tim Dosen, FMIPA, 2007, Pedoman Penulisan Skripsi Program
Kependidikan, FMIPA, UNIMED; Medan.
(1)
Dari uraian diatas Quantum Theaching juga sangat baik untuk diterapkan dalam pengajaran pada setiap mata pelajaran termasuk kimia, dalam hal ini akan menggairahkan proses belajar mengajar dan akhirnya hasil belajar yang di harapkan akan tercapai. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan model pengajaranquantum teachingpada pokok bahasan konsep mol.
Untuk itu penulis akan mencoba mengadakan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Konsep Mol di SMA N I Stabat”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Kurangnya penggunaan model pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa karena guru masih banyak menerapkan pembelajaran yang monoton dengan metode konvensional seperti ceramah dan penugasan, dimana peranan guru yang sangat dominan dan siswa cenderung kurang aktif dalam belajar.
2. Ketidaktepatan pemilihan model pengajaran menyebabkan pelajaran kimia mendapat kesan yang kurang baik dari siswa, akibatnya banyak siswa SMA yang kurang menguasai konsep-konsep dasar pelajaran kimia dan tidak tertarik mempelajarinya
1.3. Pembatasan Masalah Batasan masalah yaitu:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat Tahun ajaran 2011/2012.
2. Materi yang diajarkan adalah Konsep mol.
(2)
4. Penilaian yang dilihat yaitu hasil belajar untuk ranah kognitif yaitu C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3(penerapan).
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yaitu :
1. Apakah pembelajaran dengan media peta konsep dan model quantum teachingmemberikan pengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa di kelas X pada pokok bahasan konsep mol?
2. Berapa besar pengaruh pembelajaran dengan media peta konsep dan model quantum teachingterhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan konsep mol?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan pembelajaran dengan media peta konsep dan model quantum teaching pada pokok bahasan konsep mol.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran dengan media peta konsep dan modelquantum teaching terhadap hasil belajar kimia siswa di kelas X pada pokok bahasan konsep mol.
3. Untuk mengetahui berapa besar peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajari dengan media peta konsep dan pembelajaran model quantum teachingpada pokok bahasan konsep mol.
1.6. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru. 2. Bagi guru kimia, hasil penelitian akan memberikan masukan tentang
(3)
mengajarkan pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan konsep mol.
3. Bagi Guru bidang studi lain: sebagai bahan rujukan suatu strategi pembelajaran, yang dapat diterapkan pada bidang studi yang lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
4. Bagi Siswa: menambah pengetahuan dan pengalaman cara belajar siswa. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya: Sebagai bahan rujukan dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
1.7. Defenisi Operasional Penelitian
1. Modelquantum teaching adalah model quantum teaching dengan teknik pengajaran T (tumbuhkan), A (alami), N (namai), D (demonstrasi), U (ulangi), dan R (rayakan) (Deporter,2007)
2. Model konvensional adalah model pembelajaran penugasan, ceramah, tanya jawab, dan diskusi dimana yang paling sering digunakan di sekolah tersebut.
3. Peta konsep adalah media yang dibuat dalam bentuk konsep-konsep yang relevan dengan struktur yang dapat dimengerti siswa (Dewi 2002).
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan konsep mol yang diajarkan dengan pembelajaran model Quantum teaching memiliki rata-rata 68,87. Sedangkan pembelajaran konvensional yang meliputi, metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas memiliki rata-rata 52,88.
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan model pembelajaran Quantum teaching adalah sebesar 60,53% dan dengan pembelajaran konvensional hanya 36,86%. Sehingga diperoleh perbedaan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 23,67%.
3. Secara statistik dengan uji-t disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Quantum teaching dengan konvensional terhadap hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan konsep mol. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung> ttabelyaitu thitung= 4,43 > ttabel= 1,16.
1.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:
1. Kepada guru kimia dapat menjadikan model pembelajaran Quantum teaching sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan konsep mol.
2. Kepada pembaca dan peneliti lain, sebagai bahan informasi dan masukan untuk menambah informasi dan referensi apabila hendak melakukan penelitian yang sejenis pada waktu dan tempat yang berbeda.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006),Pengantar Statistik Edisi Kedua, Bumi Aksara; Jakarta. Arikunto, S., (2002),Pengantar Statistik Edisi Kedua, Bumi Aksara; Jakarta. Arsyad, A., (2000),Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada; Jakarta. Dahar, R. W., (1989).Teori-teori Belajar, Erlangga; Jakarta.
Deporter, B., Henarcki, M., 2003, Quantum Learning, Alih Bahasa : Abdurrahman, Delapratasa; Jakarta.
Deporter, B., Reardon, M,. 2007,Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, Alih Bahasa : Ary Nilandari, PT Mizan Pustaka; Bandung.
Dewi, (2002), Teknologi Pembelajaran, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka; Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri., (2006), Strategi Belajar dan Mengajar, PT. Rineka Cipta; Jakarta.
Djamarah. S.B., dan Zain .A., (1996),Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta; Jakarta.
(http://www.depdiknas.go.id/42/rumansyah)
Ibrahim, dkk., (2003),Media Pembelajaran, CV. Mandar Maju; Bandung.
Mulyasa, (2007), Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, PT Remaja Rosdakarya; Bandung.
Nasution, S, (2004),Media Pendidikan, Bumi Aksara; Jakarta.
Pidarta, Mode (2000),Manajemen Pendidikan Indonesia, Rineka Cipta.: Jakarta. Poppy, K, dkk.,(2009).Kimia. Penerbit: Departemen Pendidikan Nasional;
Jakarta.
Purwanto, M, (2006),Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya; Bandung.
Purba, M.A., (2006),Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Konsep Mol di kelas X SMA Yayasan Perguruan Budi,Skripsi, FMIPA UNIMED; Medan.
(6)
Rahayu, Iman, (2009),Praktis Belajar Kimia.Penerbit: Departemen Pendidikan Nasional.
Sadiman, A.S., Raharjo, S., (2003), Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta.
Sagala, S. (2009),Konsep dan Makna Pembelajaran,Alfabeta; Bandung.
Sitorus, Ronal H., dkk (2006) Ringkasan kimia untuk SMA/MA, CV.Yrama Widya; Bandung.
Silitonga, P.M., (2006),Statistik, Fmipa Unimed; Medan..
Simanjuntak, Amser., (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Komputer, Peta Konsep dan Motivasi Siswa Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Di SMA Hang Tuah Belawan Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, UNIMED; Medan.
Situmorang, M.Dkk., (2001), Efektifitas Inovasi Pembelajaran Untuk MeningkatkanPrestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuiah Kimia Analitik II, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan , Volume 13 Nomor 1 Halaman 1-13
Sudarmo Unggul.,(2004)Kimia untuk SMA kelas X, Erlangga; Jakarta. Sudarmo Unggul., (2006)Kimia untuk SMA kelas X, Phibeta; Surakarta. Sudjana, (2005),Metoda Statistika, Tarsito; Bandung.
Suryosubroto, B, (1997), Proses Belajar Mengajar Di sekolah, Penerbit Rineka Cipta; Jakarta.
Sutresna, Nana & Wahyudin (1999)Panduan Menguasai Kimia 2, Ganeca; Bandung.
Tim Dosen, FMIPA, 2007, Pedoman Penulisan Skripsi Program Kependidikan, FMIPA, UNIMED; Medan.