ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN NILA DI KECAMATAN HARANGGAOL HORISAN KABUPATEN SIMALUNGUN.

(1)

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

IKAN NILA DI KECAMATAN HARANGGAOL HORISAN

KABUPATEN SIMALUNGUN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh :

LINCE ANASTASIA SARAGIH

NIM. 809162035

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

IKAN NILA DI KECAMATAN HARANGGAOL HORISAN

KABUPATEN SIMALUNGUN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh :

LINCE ANASTASIA SARAGIH

NIM. 809162035

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

LINCE ANASTASIA SARAGIH, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila Di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2012.

Produksi ikan nila mengalami stagnasi pada tahun 2010 yang mengakibatkan usaha ikan kurang bergairah. Penyebab stagnasi antara lain karena harga pellet/pakan ikan yang cenderung mengalami kenaikan. Faktor lain yang sering dialami sebagian besar petani ikan ialah keterbatasan modal untuk menyediakan sarana produksi berupa bibit ikan dan pakan/pellet. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal, jumlah keramba, tenaga kerja dan harga ikan nila terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari wawancara dan angket yang diberikan kepada petani ikan nila di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun sebanyak 186 responden. Untuka nalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) dengan model estimasi regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program Eviews 5.1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan modal (M), jumlah kerambah (JK), tenaga kerja (TK) dan harga ikan (HI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan nila (P) di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun dengan perolehan F-stat sebesar 1365.492 dengan besaran nilai prob. sebesar 0,000 pada taraf alpha 10 persen. Selanjutnya, secara parsial disimpulkan bahwa modal memiliki nilai thitung (2.339054) dengan Prob. Sebesar 0.0204; jumlah kerambah memiliki nilai thitung

(11.00155) dengan Prob. Sebesar 0.0000; tenaga kerja memiliki nilai thitung

(1.745002) dengan Prob. Sebesar 0.0827; artinya ketiga variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan nila. Sedangkan harga ikan memiliki nilai thitung (0.829951) dengan Prob. Sebesar 0.4077; artinya harga ikan berpengaruh

positif namun tidak signifikan terhadap produksi ikan nila. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel yang paling tinggi tingkat elastisitasnya terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun adalah jumlah kerambah.

Kata Kunci: Modal, Jumlah Kerambah, Tenaga Kerja, Harga Ikan, Produksi Ikan Nila


(6)

ii ABSTRACT

LINCE ANASTASIA SARAGIH. Analysis of Factors Affecting the Production of Freshwater Fish in Sub District of Haranggaol Horisan Simalungun Distric. Thesis. Medan: Post Graduate Program, State University of Medan, 2012.

The production of freshwater fish in 2010 had spagnasi resulting fishery enterprises is on decline. Spagnasi factor partly because the pellets tend to increase. Another factor that is common to most of fish farmer is the limited capital to provide the tools of production such as fingerlings and pellets. This research aims to analyze the Capital, Labour, Floating Cage Nett, and Fish Price value through the production of freshwater fish in Haranggaol Horisan Sub Distric of Simalungun District. The data used are primary data sourced from interviews and questionnaires given to freshwater fish fishermen in Haranggaol Horisan Sub District Simalungun Distric about 186 respondents. This research uses OLS (Ordinary Least Square) Methods to analyze the data by using multiple linear regression estimate methods and Eviews 5.1 program guidance. This research results indicate that simultaneous financial capital (M), the Floating Cage Nett (JK), manpower (TK) and fish price (HI) significantly influence the production of freshwater fish (P) in the Haranggaol Horisan Sub Distric of Simalungun District with F-stat about 1365.492 with Prob. Value as 0,000 in alpha standard 10 percent. Then partially concluded that capital has tcount value (2.339054)

with Prob. As 0.0204; the number of seines has tcount value (11.00155) with Prob. As

0.0000; Labour has tcount (1.745002) with Prob. As 0.0827 mean the three variables

significantly influence and significant to the price of fish. However fish price has tcount value (0.829951) with Prob. As 0.4077; it means the price of fish significantly

influences but does not influences to the production of freshwater fish. The results of this research indicate that the most high elasticity variables to the production of freshwater fish in Haranggaol Horisan Sub Distric of Simalungun Distric.

Keywords: Capital, Floating Cage Nett, Labour, Fish Price, Freshwater Fish Production


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Berkat dan Kasih Karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis dalam menuntut ilmu dan menyelesaikan penelitian Tesis ini yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila Di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun”.

Selama melaksanakan penelitian tesis ini penulis banyak mendapat bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi, dan Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku Pembimbing II (Kedua) yang telah banyak memberikan masukan dan juga saran dalam penelitian tesis ini.

4. Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si. selaku Pembimbing I (Pertama) yang sabar memberikan bimbingan dan arahan hingga selesainya penulisan tesis ini. 5. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si dan Bapak Dr. Parulian Simanjuntak, M.A selaku

narasumber dan penguji sidang ujian tesis.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuan selama menempuh pendidikan. 7. Kepada Bapak Camat Haranggaol beserta staf yang telah memberikan izin

bagi peneliti untuk meneliti di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun.

8. Kepada kedua orangtuaku yang terkasih Papa St M. Saragih, M.Pd dan Mama tercinta R.A Marpaung serta adik-adikku tersayang Mario Wiranata Saragih, Bunga Valentin Saragih dan Gita Pratiwi Saragih yang selalu setia memberikan dukungan, doa yang tulus dan mengalir tanpa henti.


(8)

iv

9. Terima kasih juga penulis ucapkan buat rekan-rekan sepelayananku di Sekolah Minggu dan Pemuda/i GKPI Rest. Khusus Glugur. Terima kasih karena sudah mau berbagi dan ikut ambil bagian dalam pelayanan ini bersama penulis. Tuhan Yesus Memberkati

10.Terima kasih juga penulis ucapkan buat seluruh masyarakat Kecamatan Haranggaol Horisan yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian. 11.Keluarga besar SD Swasta GKPS tempat penulis mengabdikan ilmu selama

ini. Ibu N.S.Purba, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan teman- teman sekerja. 12.Rekan-rekan mahasiswa angkatan XVII Program Studi Ilmu Ekonomi

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya Dilla, Isabella, Joko, K’Sri Hastuti, K’Ika, K’Deri, K’Erita, Ruth, Ronauli, K’Uline dan Bang Faisal yang telah menjalin keakraban bersama, suka duka, dukungan dan semangatnya selama menjalani perkuliahan ini, “Bersama Kita Masuk, Bersama Kita Harus Keluar”.

13.Penulis juga mengucapkan terima kasih buat Rudi Sahat P Manik atas kasih dan kesetiaannya yang selalu mendampingi penulis dalam menempuh pendidikan baik dalam suka maupun duka dalam menulis thesis. Tuhan Yesus memberkati kita semuanya.

Penulis masih mengharapkan masukan maupun kritikan yang membangun dalam penelitian tesis ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya belumlah sempurna, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, pemerintahan dan masyarakat.

Medan, Februari 2013 Penulis,


(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Kegiatan Budidaya Ikan ... 3

Gambar 1.2. Hubungan Antara Perusahaan dan Individu ... 4

Gambar 2.1. Hubungan Fungsional Produksi Fisik dan Faktor Produksi ... 23

Gambar 2.2. Hubungan Produk Rata-rata dan Produk Marginal ... 24

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 36

Gambar 4.1. Jumlah Kerambah Masyarakat Petani Ikan Nila di Kecamatan Haranggaol Horisan ... 52

Gambar 4.2. Jumlah Tenaga Kerja Petani Ikan Nila di Kecamatan Haranggaol Horisan ... 53

Gambar 4.3. Jumlah Modal Petani Ikan Nila di Kecamatan Haranggaol Horisan ... 55


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Angket ... 75

2. Tabel Kretjie... 78

3. Data Penelitian Dalam Keadaan Normal ... 79

4. Uji Normalitas ... 84

5. Uji Heteroskedastisitas ... 85

6. Uji Multikolinearity ... 86


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka secara otomatis kebutuhan terhadap pangan akan meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut, maka produksi disemua sektor pertanian harus ditingkatkan. Akan tetapi lahan untuk meningkatkan produksi semakin lama semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena pengalihan fungsi lahan-lahan tersebut sebagai akibat dari pembangunan. Oleh karena itulah perlu dicari lahan baru semaksimal mungkin.

Pengalihan fungsi lahan akibat pembangunan, merupakan akibat dari persaingan manusia dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Banyak orang menganggap penggunaan lahan untuk pertanian memiliki nilai guna lahan yang rendah dibandingkan dengan kegiatan ekonomis lainnya. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang paling besar di khatulistiwa dan mengandung berbagai jenis kekayaan alam yang ada didalamnya, dan apabila kekayaan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya maka akan dapat memberikan kemakmuran. Salah satu diantara kekayaan alam yang dimaksud ialah sumber daya perairan dan kekayaan alam yang potensial, khususnya sumber daya alam hayati seperti perikanan, terumbu karang, mangrove dan lain sebagainya.

Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk yang saat ini diperkirakan telah mencapai 235 juta jiwa, maka kebutuhan akan pangan secara otomatis akan meningkat pula. Ini berarti luasnya laut dan perikanan umum di Indonesia


(12)

2

merupakan sebuah lumbung pangan nasional yang setiap saat dapat dimanfaatkan dengan optimal.

Indonesia memiliki potensi yang besar dalam budidaya perikanan yaitu seluas 55 juta Ha, yang belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal. Potensi ekonomi tersebut didukung pula oleh tingkat keanekaragaman hayati ikan yang tinggi dan sangat signifikan untuk memenuhi kebutuhan ikan didalam negeri dan memasok permintaan ikan dipasar dunia sehingga dapat menjadi sumber devisa bagi negara.

Dengan satu paket teknologi tertentu, ternyata perairan umum dapat dijadikan sebagai media budidaya ikan secara intensif. Teknologi tersebut adalah dengan menggunakan kantong jaring terapung, keramba atau sistem pagar. Ternyata dengan cara itu diperoleh produksi yang tinggi dan memberikan keuntungan yang tinggi dan tentunya memberikan keuntungan yang tinggi bagi petani ikan. Boleh dikatakan bahwa petani ikan dapat hidup layak dengan budidaya ikan di kantong jaring apung.

Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses kelangsungan hidup manusia. Manusia telah memanfaatkan ikan sebagai bahan pangan ikan mengandung banyak zat gizi utama yaitu protein, lemak, vitamin dan mineral. Usaha budidaya perikanan memproduksi ikan kepada masyarakat, agar konsumsi ikan ini nantinya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat luas.

Akan tetapi upaya mewujudkan harapan pengembangan usaha budidaya ikan dan peningkatan produksi sering mengalami kegagalan. Faktor utama kegagalan tersebut adalah akibat serangan wabah penyakit ikan, baik dari jenis bakteri jamur maupun virus yang dapat menyebabkan kematian massal ikan hinggga 100 persen


(13)

3

atau menurunkan kualitas produk ikan itu sendiri sehingga ditolak oleh negara pengimport. Dilihat dari potensinya usaha bisnis perikanan di Indonesia, menunjukkan masa depan yang cukup baik, terutama jika dilihat dari data perkembangan eksport dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Banyak petani ikan tradisional mengeluh bahwa tingkat kematian ikan tinggi.

Tetapi mereka tidak mengetahui sebab musabab kematian ikan itu dan tidak mengerti prinsip-prinsip mana yang dapat membantu mengatasi keadaan tersebut. Sehubungan dengan hal ini memang perlu dilakukan pengembangan dan penguasaan pengetahuan di bidang perikanan. Secara ringkas kegiatan budidaya ikan itu dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1. Kegiatan Budidaya Ikan (Afrianto 1997 :11)

Perusahaan menyediakan barang dan jasa yang menjadi pemuas kebutuhan masyarakat, sebagai imbalan bagi jasa-jasa produktif yang diterima dari masyarakat seperti tenaga, tanah dan sebagainya. Di pihak lain, dari pihak masyarakat ke pihak perusahaan mengalirlah uang dalam bentuk

pembelian-Makanan

Metode Budidaya Benih

Ikan

Ikan yang dipasarkan

Hasil Buangan


(14)

4

pembelian, sedangkan dari arah yang sebaliknya dari bisnis ke masyarakat mengalir pula uang dalam bentuk upah, gaji, bunga, sewa, dan sebagainya.

Perusahaan

Gambar 1.2. Hubungan Antara Perusahaan dan Individu (Rosyidi, 2002:99) Keterangan : Lingkaran Aliran Pendapat (Income Circular Flow)

Rumah tangga bisnis (RTb) mendapatkan jasa-jasa produksi dari rumah tangga konsumen (RTK) atau masyarakat luas.Sebagai imbalan, RTB memberikan pendapatan (dalam bentuk sewa, upah, bunga, laba) kepada RTK. Sesudah jasa-jasa produksi diolah, jadilah barang dan jasa. Ini dialirkan oleh RTB kepada RTK sebagai imbalannya, RTK membelinya dengan pendapatan yang diterimanya tadi itu.

Ikan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), ikan apabila telah diambil alih akan tumbuh kembali dalam waktu dan dengan kecepatan tertentu. Sifat yang diperbaharui ini juga memiliki batasan yang apabila dieksploitasi secara berlebihan yang melewati batas maksimum ataupun batas minimum dari populasi maka perkembangan dan pertumbuhan akan terganggu sehingga mengakibatkan kepunahan, jadi dalam usaha eksploitasi perlu adanya managemen yang bijaksana.

Sektor perikanan memegang peranan yang penting dalam perekonomian nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi nelayan, sumber protein hewani dan sumber devisa yang cukup besar bagi negara. Usaha pemanfaatan sumber daya perairan umum bagi usaha budidaya ikan adalah

Masyarakat Perusahaan Barang dan Jasa

Upah, Bunga dll Jasa-jasa produksi


(15)

5

dengan usaha budi daya ikan dalam kantung jaring apung. Usaha budidaya ikan ini juga memberikan hasil tambahan yang cukup besar serta dapat pula membuka lapangan kerja baru.

Banyak wilayah di Indonesia memiliki daerah yang potensial untuk budidaya ikan dengan pola keramba jaring apung, yaitu daerah yang memiliki sarana yang mencukupi seperti adanya waduk atau danau yang dapat dijadikan sebagai tempat jaring apung. Di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Simalungun khususnya Kecamatan Haranggaol Horisan merupakan sentra produksi ikan dengan sistem keramba jaring apung. Kecamatan Haranggaol, Simalungun, Sumatera Utara kini terkenal sebagai sentra produksi ikan air tawar terbesar.

Terpuruknya ekonomi rakyat Haranggaol pasca punahnya bawang dan pisang sejak tahun 2002 kini terbantu dengan kehadiran usaha keramba ikan. Sebagian besar warga Haranggaol golongan ekonomi lemah yang dulu bertani bawang kini telah mampu memulihkan ekonomi keluarga mereka dari usaha keramba ikan.

Untuk lebih jelasnya mengenai perincian banyaknya rumah tangga perikanan dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1

Banyaknya Rumah Tangga Perikanan, Luas, Produksi Dan Nilai Penjualan Petani Jaringan Apung Dan Keramba Kecamatan Jumlah

RTP

Luas

(Kantong) Produksi

Nilai Penjualan

(Rp. 00)

Pematang Silimahuta 1 6 3,6 59

Haranggaol Horison 280 2.911 3.964,7 64.941

Dolok Pardamean 47 190 158,8 2.601

Pematang Sidamanik 36 159 144,6 21.202

Girsang Sipangan 94 854 1.294,6 -

Kabupaten Simalungun 458 4.12 5.562,5 88.803


(16)

6

Usaha keramba ikan mampu menggeliatkan ekonomi Kecamatan Haranggaol Horisan karena usaha keramba ikan membuka cukup banyak lapangan kerja atau usaha. Pesatnya usaha perikanan dengan pola keramba (kolam jaring terapung) di daerah pantai itu mampu mendongkrak perekonomian rakyat dan daerah itu. Ribuan unit keramba ikan yang kini memadati pantai Haranggaol.

Tabel 1.2

Banyaknya Produksi dan Nilai Penjualan Petani Jaring Apung Tahun 2007 - 2011 Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun

No Tahun

Jumlah Kantong (unit) Ikan Mas Ikan Nila Produksi (Ton) Nilai penjualan (Rp 000)

1 2 3 4 5 6 (4+5) 7

1 2007 2.210 97,6 1.257,6 1.355,2 9.486,4

2 2008 2.708 611,3 2.445,2 3.056,5 50.433.900 3 2009 2.911 285,5 3.679,2 3.964,7 64.940.881 4 2010 2.434 569,1 2.973,5 3.542,6 50.549.500 5 2011 3.198 989,7 3.119,7 4.109,4 71.914.500 Total 13.461 2.553,1 13.475,3 16.028,4 237.848.267

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Simalungun (2012)

Pesatnya perkembangan usaha ikan di Haranggaol ternyata semakin mampu membangkitkan ekonomi rakyat di daerah itu. Hal ini dapat dilihat dari tabel 1.2 yang menunjukkan jumlah produksi ikan nila dan ikan mas yang dihasilkan oleh Kecamatan Haranggaol Horisan mulai dari tahun 2007-2011 cenderung meningkat.

Usaha perikanan dalam skala luas umumnya bemodal besar, berteknologi tinggi, manajemennya modern, lebih bersifat komersial dan sebaliknya skala usaha perikanan kecil umumnya bermodal pas-pasan, teknologinya tradisional. Sementara untuk menuingkatkan produksi ikan nila dari setiap lahan para petani ikan dihadapkan pada satu masalah yaitu penggunaan modal yang tepat sasaran.


(17)

7

Dalam menghadapi pilihan tersebut kombinasi modal seperti benih, pakan/pellet, jumlah kerambah, harga ikan disamping tenaga kerja yang tepat akan menjadi dasar dalam melaksanakan pilihan tersebut.

Produksi ikan nila juga mengalami stagnasi pada tahun 2010 menyebabkan usaha ikan kurang bergairah. Penyebab stagnasi antara lain karena harga pellet/pakan ikan yang cenderung mengalami kenaikan. Disamping itu harga ikan nila yang telah terlebih dahulu dipermainkan oleh para tengkulak sehingga sering kurang menguntungkan oleh petani ikan. Faktor lain yang sering dialami sebagian besar petani ikan ialah keterbatasan modal untuk menyediakan sarana produksi berupa bibit ikan dan pakan/pellet.

Optimalisasi pencapaian program pembangunan tidak terlepas dari kejelian pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi sumber daya yang ada dan dapat dikembangkan. Oleh karena itu untuk mempercepat pembangunan ekonomi maka pemerintah pusat telah mengarahkan kepada setiap daerah untuk melakukan perencanaan pembangunan berbasis komoditi unggulan.

Pengembangan wilayah berbasis komoditi unggulan diharapkan dapat memacu pertumbuhan suatu wilayah yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Usaha peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara intensifikasi yaitu dengan cara menambah penggunaan tenaga kerja, modal dan teknologi pada luas lahan yang tetap. Pada akhirnya penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan nila tidak dapat dilepaskan dari faktor-faktor penggunaan luas lahan, input perikanan seperti tenaga kerja, bibit, pakan ikan, dan modal.


(18)

8

Karena itu dalam rangka meningkatkan faktor produksi dan nilai ekonomi komoditas ikan nila, maka penulis berkeinginan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

a. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara modal, jumlah keramba, tenaga kerja, dan harga ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun?

b. Seberapa besar elastisitas modal, jumlah keramba, tenaga kerja, harga ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun?

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengaruh modal, jumlah keramba, tenaga kerja, harga ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun;

b. Untuk mengetahui seberapa besar elastisitas modal, jumlah keramba, tenaga kerja, harga ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun.


(19)

9

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini ialah :

a. Dapat memberi masukan bagi para petani ikan nila khususnya di Kecamatan Haranggaol Horisan untuk meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan melalui pengembangan usaha ikan nila;

b. Memberi masukan bagi instansi terkait yang berwenang untuk membuat kebijaksanaan dalam pembangunan sektor perikanan khususnya pengembangan usaha ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun;

c. Sebagai salah satu referensi untuk mengenalkan usaha budidaya ikan nila kepada umum yang belum banyak diketahui.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara simultan modal (M), jumlah kerambah (JK), tenaga kerja (TK) dan harga ikan (HI) berpengaruh terhadap produksi ikan nila (P) secara signifikan dengan tingkat kepercayaan 95%;

2. Secara parsial :

a. Modal berpengaruh signifikan terhadap produksi ikan nila dimana jika modal meningkat 1 persen maka produksi ikan akan meningkat sebesar 0,16 persen serta bersifat inelastis;

b. Jumlah keramba berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan nila dimana setiap kenaikan jumlah kerambah sebesar 1 persen maka produksi ikan akan meningkat sebesar 0,76 persen serta bersifat inelastis; c. Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan

dimana setiap kenaikan tenaga kerja sebesar 1 orang akan meningkatkan produksi ikan sebesar 0,51 kilogram serta bersifat inelastis;

d. Sedangkan harga ikan tidak signifikan dan inelastis terhadap peningkatan produksi ikan nila karena harga ikan ditentukan oleh pedagang bukan oleh petani ikan.

5.2. Saran

1. Perlunya penyuluhan yang lebih mendalam lagi kepada para petani ikan nila dalam hal meningkatkan faktor produksi dengan mengoptimalkan input produksi dalam meningkatkan produksi;


(21)

68

2. Perlunya perhatian pemerintah dalam memberikan penyuluhan kepada petani ikan nila mengenai dampak lingkungan yang diakibatkan dari proses budidaya ikan nila tersebut seperti tercemarnya air Danau Toba sehingga mengakibatkan turunnya jumlah wisatawan baik mancanegara maupun lokal ke Kecamatan Haranggaol Horisan;

3. Kepada para petani ikan nila dapat meningkatkan pengetahuan yang cukup baik secara teknis maupun teoritis, mengenai bibit ikan nila. Hal yang perlu diketahui ialah tentang berapa banyak sebenarnya bibit yang diperbolehkan untuk ditebar dalam satu unit kerambah jaring apung dengan volume tertentu; 4. Kepada para peneliti selanjutnya diharapkan agar mengadakan penelitian

secara cermat dalam menentukan tingkat optimasi penggunaan faktor produksi yang tepat serta penggunaan teknologi dibidang perikanan lainnya sehingga dapat mempengaruhi jumlah produksi ikan nila.


(22)

69

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Eddy, 1998.Beberapa Metode Budidaya Ikan. Penebar Swadaya, Yogyakarta.

Ananta, Aris, 1997. Landasan Ekonometrika. Gramedia. Jakarta

Agusti, Ivo Selvia, 2007. Analisis Produksi Perikanan Tangkap Desa Pantai Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun. 2010. Simalungun Dalam Angka 2010. Simalungun, Sumatera Utara: Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun.

Daniel, Moehar, 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Bumi Aksara, Jakarta. Dahuri, Rokhmini, 1993. Pembangunan Sumberdaya Perikanan Secara

Berkelanjutan. Puslitbang Perikanan Jakarta

Fauzi, Akhmad, 2010.Ekonomi Perikanan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Fauzi, Akhmad, 2010.Ekonomi Sumber Daya Alam. PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta

Gufran dan Kordi K, 2004. Penanggulangan Hama Dan Penyakit Ikan. Rhineka Cipta. Bina Adiaksara, Jakarta

Gujarati, Damodar, 2003.Ekonometrika Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga

Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. ANDI. Yogyakarta.

Khairuman, Dkk, 2002. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Matondang, Zulaika, 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara. Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Miller, R. I, R. E. Meiner. 1999. Teori Ekonomi Mikro Intermediate, Raja Grafindo Persada Jakarta.

Nasution, M. Indra, 2004. Pengaruh Pembudidayaan Ikan Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus


(23)

70

Pada Desa / Nagori Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan), Tesis Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Nurzali, Naamin, 1993. Potensi Sumberdaya Perikanan Laut dan Strategi Pemanfaatannya Bagi Pembangunan Perikanan Yang Berkelanjutan. Puslitbang Perikanan Jakarta.

Pindyck, S, Robert, dan Rubinfeld, L, Daniel. 2007. Mikroekonomi Edisi Keenam Jilid 1. PT. Indeks. Jakarta.

Rahim dan Hastuti, 2007. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.

Rahadi, Regina dan Nazaruddin, 1996. Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rosyidi, Suherman, 2002. Pengantar Teori Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sadono, Soekirno. 2005. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Samuelson, A, Paul, dan Nordhaus, D, William. 2003. Ilmu Mikroekonomi Edisi 17. Media Global Edukasi. Jakarta.

Saragih, Fitriani, 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Nelayan di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Siregar, Chrisman Bintoro H, 2000. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila Keramba Apung Di Desa Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun. USU Press, Medan

Soekartawi, A.Soehardjo, J.L, Dillon dan J.B. Hardaker, 1993, Ilmu Usahatani dan Pengembangan Untuk Petani Kecil, UI Press, Jakarta.

Tajerin, Mohammad Noor, 2005. Analisis Efisiensi Teknis Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Kerapu Dalam Keramba Jaring Apung Diperairan Teluk Lampung : Produktivitas, Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Implikasi Kebijakan Pengembangan Budidayanya, Jurnal Ekonomi Pembangunan, (online) Vol. 10 No.1 hal 95 – 105.

Uktolseya, Henk, 1990. Pemanfaatan dan Pengelolaan Optimal Sumber Daya Perikanan dan Ekosistem Perairan Pantai Dalam Bangkajang II. Puslitbang Perikanan, Jakarta.


(1)

Karena itu dalam rangka meningkatkan faktor produksi dan nilai ekonomi komoditas ikan nila, maka penulis berkeinginan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

a. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara modal, jumlah keramba, tenaga kerja, dan harga ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun?

b. Seberapa besar elastisitas modal, jumlah keramba, tenaga kerja, harga ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun?

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengaruh modal, jumlah keramba, tenaga kerja, harga ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun;

b. Untuk mengetahui seberapa besar elastisitas modal, jumlah keramba, tenaga kerja, harga ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun.


(2)

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini ialah :

a. Dapat memberi masukan bagi para petani ikan nila khususnya di Kecamatan Haranggaol Horisan untuk meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan melalui pengembangan usaha ikan nila;

b. Memberi masukan bagi instansi terkait yang berwenang untuk membuat kebijaksanaan dalam pembangunan sektor perikanan khususnya pengembangan usaha ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun;

c. Sebagai salah satu referensi untuk mengenalkan usaha budidaya ikan nila kepada umum yang belum banyak diketahui.


(3)

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara simultan modal (M), jumlah kerambah (JK), tenaga kerja (TK) dan harga ikan (HI) berpengaruh terhadap produksi ikan nila (P) secara signifikan dengan tingkat kepercayaan 95%;

2. Secara parsial :

a. Modal berpengaruh signifikan terhadap produksi ikan nila dimana jika modal meningkat 1 persen maka produksi ikan akan meningkat sebesar 0,16 persen serta bersifat inelastis;

b. Jumlah keramba berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan nila dimana setiap kenaikan jumlah kerambah sebesar 1 persen maka produksi ikan akan meningkat sebesar 0,76 persen serta bersifat inelastis; c. Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan

dimana setiap kenaikan tenaga kerja sebesar 1 orang akan meningkatkan produksi ikan sebesar 0,51 kilogram serta bersifat inelastis;

d. Sedangkan harga ikan tidak signifikan dan inelastis terhadap peningkatan produksi ikan nila karena harga ikan ditentukan oleh pedagang bukan oleh petani ikan.

5.2. Saran

1. Perlunya penyuluhan yang lebih mendalam lagi kepada para petani ikan nila dalam hal meningkatkan faktor produksi dengan mengoptimalkan input produksi dalam meningkatkan produksi;


(4)

2. Perlunya perhatian pemerintah dalam memberikan penyuluhan kepada petani ikan nila mengenai dampak lingkungan yang diakibatkan dari proses budidaya ikan nila tersebut seperti tercemarnya air Danau Toba sehingga mengakibatkan turunnya jumlah wisatawan baik mancanegara maupun lokal ke Kecamatan Haranggaol Horisan;

3. Kepada para petani ikan nila dapat meningkatkan pengetahuan yang cukup baik secara teknis maupun teoritis, mengenai bibit ikan nila. Hal yang perlu diketahui ialah tentang berapa banyak sebenarnya bibit yang diperbolehkan untuk ditebar dalam satu unit kerambah jaring apung dengan volume tertentu; 4. Kepada para peneliti selanjutnya diharapkan agar mengadakan penelitian

secara cermat dalam menentukan tingkat optimasi penggunaan faktor produksi yang tepat serta penggunaan teknologi dibidang perikanan lainnya sehingga dapat mempengaruhi jumlah produksi ikan nila.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Eddy, 1998.Beberapa Metode Budidaya Ikan. Penebar Swadaya, Yogyakarta.

Ananta, Aris, 1997. Landasan Ekonometrika. Gramedia. Jakarta

Agusti, Ivo Selvia, 2007. Analisis Produksi Perikanan Tangkap Desa Pantai Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun. 2010. Simalungun Dalam Angka 2010. Simalungun, Sumatera Utara: Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun.

Daniel, Moehar, 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Bumi Aksara, Jakarta. Dahuri, Rokhmini, 1993. Pembangunan Sumberdaya Perikanan Secara

Berkelanjutan. Puslitbang Perikanan Jakarta

Fauzi, Akhmad, 2010.Ekonomi Perikanan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Fauzi, Akhmad, 2010.Ekonomi Sumber Daya Alam. PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta

Gufran dan Kordi K, 2004. Penanggulangan Hama Dan Penyakit Ikan. Rhineka Cipta. Bina Adiaksara, Jakarta

Gujarati, Damodar, 2003.Ekonometrika Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga

Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. ANDI. Yogyakarta.

Khairuman, Dkk, 2002. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Matondang, Zulaika, 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara. Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Miller, R. I, R. E. Meiner. 1999. Teori Ekonomi Mikro Intermediate, Raja Grafindo Persada Jakarta.

Nasution, M. Indra, 2004. Pengaruh Pembudidayaan Ikan Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus


(6)

Pada Desa / Nagori Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan), Tesis Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Nurzali, Naamin, 1993. Potensi Sumberdaya Perikanan Laut dan Strategi Pemanfaatannya Bagi Pembangunan Perikanan Yang Berkelanjutan. Puslitbang Perikanan Jakarta.

Pindyck, S, Robert, dan Rubinfeld, L, Daniel. 2007. Mikroekonomi Edisi Keenam Jilid 1. PT. Indeks. Jakarta.

Rahim dan Hastuti, 2007. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.

Rahadi, Regina dan Nazaruddin, 1996. Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rosyidi, Suherman, 2002. Pengantar Teori Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sadono, Soekirno. 2005. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Samuelson, A, Paul, dan Nordhaus, D, William. 2003. Ilmu Mikroekonomi Edisi 17. Media Global Edukasi. Jakarta.

Saragih, Fitriani, 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Nelayan di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Siregar, Chrisman Bintoro H, 2000. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila Keramba Apung Di Desa Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun. USU Press, Medan

Soekartawi, A.Soehardjo, J.L, Dillon dan J.B. Hardaker, 1993, Ilmu Usahatani dan Pengembangan Untuk Petani Kecil, UI Press, Jakarta.

Tajerin, Mohammad Noor, 2005. Analisis Efisiensi Teknis Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Kerapu Dalam Keramba Jaring Apung Diperairan Teluk Lampung : Produktivitas, Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Implikasi Kebijakan Pengembangan Budidayanya, Jurnal Ekonomi Pembangunan, (online) Vol. 10 No.1 hal 95 – 105.

Uktolseya, Henk, 1990. Pemanfaatan dan Pengelolaan Optimal Sumber Daya Perikanan dan Ekosistem Perairan Pantai Dalam Bangkajang II. Puslitbang Perikanan, Jakarta.