KEBERADAAN KELOMPOK PADUAN SUARA TUNA NETRA DI YAYASAN KARYA MURNI JALAN.KARYA WISATA NO.6 MEDAN.

KEBERADAAN KELOMPOK PADUAN SUARA TUNA NETRA KARYA
MURNI MEDAN JOHOR MEDAN.

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh :
Martha marini Sinaga
NIM 208142116

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
Martha Marini Sinaga. 208142116 Keberadaan kelompok paduan
suara tuna netra di Yayasan Karya Murni jalan.Karya Wisata No.6
Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa bukan hanya manusia
yang normal saja yang dapat mempelajari musik, namun juga mereka yang
cacat netra (buta) bahkan mereka juga bisa meraih banyak prestasi dibalik
kekurangan mereka dengan melatih kemampuan mereka dalam bidaang
seni musik khususnya paduan suara.
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh anggota paduan suara di
Yayasan Karya Murni Medan. Yang berjumlah 20 orang dan 1 orang
pelatih.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk
melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi
lapangan, video, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini berdasarkan data yang terkumpul maka peneliti dapat
mengetahui setiap kegiatan latihan anggota paduan suara tuna netra di
Yayasan Karya Murni ini. Dapat mengetahui jenis-jenis lagu apa saja yang
biasa mereka nyanyikan dan prestasi-prestasi yang telah mereka raih.

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi

dengan judul “Keberadaan Kelompok Paduan suara Tuna Netra Karya murni di
Jalan Karya Wisata No.6 Johor Medan”
Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang
dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk
memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Dalam proses penelitian skripsi, banyak pihak yang membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
2.
3.
4.

5.

6.


7.
8.

Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan, beserta jajarannya.
Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan, beserta stafnya.
Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang
memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah
banyak memberikan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi
ini.
Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1
yang telah membantu memberikan masukan, arahan, bimbingan, serta
motivasi yang luar biasa kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku selaku Dosen
Pembimbing Skripsi 1 yang telah membantu memberikan masukan,
arahan, bimbingan, serta motivasi yang luar biasa kepada penulis agar

dapat menyelesaikan skripsi ini.
Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi penulis dari semester
awal hingga penghujung.
Kedua Alm. orang tuaku tercinta, Maurid Sinaga, dan Rosmiana
Sihombing, Terimakasih buat kasih sayang dan motivasi kalian
sebelumnya dalam pendidikan saya, walau tidak dapat melihat hingga
pencapaian saya sekarang.

9.

Buat keluargaku,k,Noni, K,moi, K,wiwi, b,novi Terimakasih buat
dukungan,doa dan perhatian yang sungguh sangat luar biasa tiada henti
untuk saya.
10. Buat b,Jack sitinjak yang selalu ada membantu dan menberi semangat dan
sangat luar biasa membantu dalam penyelesaian skripsi saya.
11. Buat nantulang cindi yang selalu memberi nasehat penyemangat yang luar
biasa untuk saya.
12. Juga buat teman-teman seperjuangan Desy simanjuntak, Tirta Lumban
batu, Angel sitorus, Esmita Tambunan, Damayanti Tobing dalam
penyusunan skripsi dan seluruh teman-teman stambuk 08, terimakasih

untuk kebersamaan kalian semua dan jangan lupa, cepat menyusul.

Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak
yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materil kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi peneliti lain maupun pembaca dalam usaha
peningkatan mutu pendidikan, khususnya di bidang seni musik sekolah di masa
yang akan datang.

Medan,

Juli 2013

Penulis,

Martha marini Sinaga
NIM. 208142116

DAFTAR ISI


ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
C. Pembatas Masalah ............................................................................ 7
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian. .............................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL .. 12
A. Landasan Teoritis ............................................................................... 12
1. Pengertian Keberadaan. ................................................................ 13
2. Pengertian Paduan Suara. .............................................................. 13
3. Pengertian Tuna Netra.. ................................................................ 23
B. Kerangka Konseptual ......................................................................... 26
BAB III Metodologi Penelitian .................................................................... 28
A. Metode Penelitian ............................................................................ 28

B. lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 30
C. Populasi dan sampel ........................................................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31
E. Teknik Analisis data. ......................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN. .................................................................. 38
A. Keberadaan kelompok paduan suara tunanetra karya murni Johor
Medan ................................................................................................ 38

iv

B. Teknik belajar lagu pada kelompok paduan suara tunanetra
Karya Murni ...................................................................................... 39
C. Pendekatan yang dilakukan pelatih dalam melatih kelompok paduan suara
tunanetra Karya Murni Johor ............................................................. 47
D. Lagu-lagu yang pernah dibawakan oleh kelompok paduan suara tunanetra
Karya Murni Medan Johor ................................................................. 50
E. Event-event yang pernah diikuti oleh kelompok paduan suara tunanetra
Karya Murni Medan Johor ................................................................ 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ........................................................ 53
A. Kesimpulan ........................................................................................ 53

B. Saran. ................................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 56
LAMPIRAN

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pelatih memulai latihan dengan pemanasan terlebih dahulu.... 40
Gambar 1.2 Gambar pelatih terlebih dahulu menyanyikan lagu yang akan
dipelajar .................................................................................... 43
Gambar 1.3 menulis lirik yang dibacakan oleh pelatih dengan menggunakan
majalah Bekas,riglet dan stilus ................................................. 43
Gambar 1.4 Gambar Riglet dan stilus .......................................................... 43
Gambar 1.5 Pelatih membagi persuara dahulu untuk melatih lagu baru...... 44
Gambar 1.6 Kelompok paduan suara saat rekaman album rohani ............... 45
Gambar 1.7 Gambar peneliti saat wawancara dengan pelatih...................... 48
Gambar 1.8 Gambar sejumlah penghargaan yang telah diraih Paduan suara
Karya Murni ............................................................................. 50
Gambar 1.9 Gambar event yang pernah diadakan oleh Yayasan

Karya Murni. ........................................................................... 50
Gambar 2.1 Gambar Ruang aula tempat latihan Paduan Suara
Karya Murni. ............................................................................ 51

vi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Musik adalah keindahan suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari musik memiliki banyak fungsi, yaitu sebagai media
bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaannya, sebagai media penghibur, dan
musik juga berfungsi di tengah masyarakat sebagai sarana atau media upacara
ritual misalnya pada acara pernikahan, kematian, kelahiran, serta acara keagamaan
dan kenegaraan. Sumber suara musik ini ada dua jenis, yang dihasilkan oleh alatalat dan yang dihasilkan oleh manusia. Suara yang dihasilkan oleh alat-alat
disebut instrumental dan suara yang dihasilkan oleh manusia disebut

vokal.


Musik vokal bisa dimainkan oleh seorang penyanyi atau sekelompok orang. Jika
dinyanyikan seseorang disebut solo, dan jika dinyanyikan secara kelompok
disebut paduan Suara.
Pada dasarnya teknik bernyanyi baik bagi penyanyi solo maupun penyanyi
paduan suara adalah sama. Perbedaanya justru terletak pada ekspresivitas, tugas,
tanggung jawab yang dipikulnya. Keberhasilan seorang solois ditentukan oleh
dirinya sendiri, sementara keberhasilan paduan suara ditentukan oleh penguasaan
teknis, kekompakan dan kerjasama yang dibangun dalam paduan suara itu sendiri.
Seorang solois melatih kualitas vokalnya sedemikian rupa untuk mampu
menghasilkan suau ekspresi vokal tunggal yang optimal tanpa direpotkan dengan
kehadiran suara-suara lainnya. Sebaliknya penyanyi paduan suara melatih kualitas

1

vokalnya sedemikian rupa untuk mampu menghasilkan suatu perpaduan warna
vokal yang menarik dengan para penyanyi yang lainnya dalam paduan suara
tersebut. Karena itu bukan suatu hal yang aneh bila para penyanyi solo sulit untuk
memadukan suaranya dalam sebuah paduan suara.
Di Indonesia banyak terdapat berbagai macam kelompok paduan suara,
khususnya di kota Medan, seperti paduan suara Clementain, paduan suara

Solagratia, paduan suara Solfegio, dan lain-lain. Ada yang terbentuk dari suatu
lembaga seperti sekolah, universitas, ataupun Gereja. Pada umumnya, paduan
suara merupakan gabungan dari beberapa suara yaitu sopran, alto, tenor dan bass
(walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat di
dalam paduan suara), yang dinyanyikan secara serentak dan membentuk suatu
keharmonisan suara yang selaras. Paduan suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa
iringan alat musik. Di dalam paduan suara dikenal istilah a cappella, yaitu
bernyanyi tanpa iringan alat musik/musik tanpa iringan instrumental. A cappella
sudah dikenal sejak zaman renaissance yaitu sekitar abad ke 15 yang sering
dipakai dalam musik gereja. Tetapi sebaliknya, paduan suara juga sering diiringi
oleh satu ataupun beberapa instrumen lainnya, seperti keyboard,

seruling,

tagading, saxophone dan lain sebagainya. Instrumen ini akan senantiasa
mengiringi kelompok paduan suara pada saat bernyanyi.
Secara umum kebanyakan yang kita ketahui bahwa suatu kelompok
paduan suara biasanya hanya terdiri dari orang-orang yang memiliki panca indra
yang berfungsi secara sempurna yang mampu bernyanyi terkhususnya panca indra
penglihatan. Namun kenyataannya tidaklah selalu demikian, dalam membentuk

suatu kelompok paduan suara, kesempurnaan panca indra tidaklah menjadi
faktor utama, yang paling diutamakan yaitu kemampuan seseorang dalam
bernyanyi. Seperti halnya pada salah satu lembaga sosial yang menangani cacat
netra di Kota Medan yaitu Yayasan Karya Murni yang didirikan oleh Kongregasi
Suster Santo Yosef (KSSY) yang memiliki kelompok paduan suara terlatih dan
sangat berprestasi yang seluruh anggotanya adalah penyandang cacat netra
(kebutaan).
Selain paduan suara, di yayasan ini mereka dibekali dengan berbagai
ketrampilan seperti menjahit dan merangkai bunga. Mereka juga diberi wadah
untuk mengembangkan bakat mereka dalam bidang seni seperti belajar alat-alat
musik baik modern ataupun tradisional seperti keyboard, gitar, taganing dan gong.
Namun bukan hanya itu, selain keterampilan dan kesenian, sama halnya seperti
Lembaga Pendidikan secara umum, mereka juga dibekali dengan pendidikan
formal seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika, pengetahuan alam
dan pengetahuan sosial.
Yayasan ini bisa juga disebut sebagai panti asuhan karena di yayasan ini
bukan hanya terdapat sekolah tempat mereka menuntut ilmu, namun juga ada
asrama sebagai tempat tinggal mereka. Mereka yang tinggal di panti asuhan ini
adalah kebanyakan korban dari bencana alam Tsunami yang terjadi di nias pada
tahun 2000 yang mengakibatkan mereka kehilangan orang tua, ataupun mereka
yang dititipkan oleh keluarganya sendiri karena kelatar belakangan mental
mereka. Dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari seperti makanan,
pakaian serta pendidikan banyak diperoleh dari para dermawan-dermawan, dari

hasil keterampilan mereka seperti menjual hasil jahitan mereka dan dari kelompok
paduan suara yayasan ini juga yang sering diundang untuk bernyanyi mengisi
acara tertentu.
Walau dengan kekurangan mereka, kelompok paduan suara ini dikatakan
sangat terlatih karena dalam kelompok paduan suara ini mereka telah dilatih dari
kecil hingga remaja, dimana paduan suara ini terbagi dalam dua bagian yaitu,
paduan suara anak-anak dan paduan suara remaja, di paduan suara anak-anak
mereka di latih dasar bernyanyi dan saat mereka telah beranjak remaja, mereka
akan dipindahkan ke paduan suara remaja, dan paduan suara anak-anak akan di isi
lagi dengan generasi baru dari penyandang cacat netra lain yang telah cukup umur
di yayasan tersebut. Dan mereka dikatakan berprestasi karena telah banyak
penghargaan yang telah diraih oleh kelompok paduan suara ini. Dalam proses
latihan paduan suara pada penyandang cacat netra di Yayasan Karya Murni
Medan Johor ini memiliki kekhususan di dalamnya, yaitu dengan menggunakan
pendekatan selama latihan. Pendekatan yang dimaksudkan adalah pendekatan
yang lebih memperhatikan kepada perbedaan-perbedaan individual setiap
penyandang cacat netra ini. Pendekatan ini memberikan pelayanan yang berbeda
pada setiap anak sesuai dengan perbedaan-perbedaan individual tersebut.
Sesuai dengan kebutuhan siswa tunanetra, pendekatan ini akan sangat
berpengaruh terhadap hasil latihan yang akan dicapai oleh para anak, misalnya
pada saat proses latihan paduan suara berlangsung, pelatih harus melihat
bagaimana keadaan anak tunanetra yang sedang dilatihnya. Sesuai dengan
keterbatasan para penyandang cacat netra ini dalam penglihatan, maka mereka

juga terbatas dalam pengalaman baru, terbatasnya dalam berinteraksi dengan
lingkungan, keterbatasan dalam mobilitas, dan lain-lain. Oleh sebab itu, melalui
pendekatan individual, pelatih

akan lebih mudah dalam proses berbuat dan

bekerja dalam melatih paduan suara, mengenal tingkat emosi si penyandang cacat
netra ini pada saat latihan sehingga kebutuhan mereka untuk mengenal ataupun
berinteraksi dengan lingkungan anggota paduan suara disekitarnya akan menjadi
lebih mudah.
Untuk dapat menguasai lagu paduan suara secara baik dan benar, pada
hakikatnya dibutuhkan kemampuan penguasaan pengucapan, ritme, ketepatan
nada, penghafalan lagu, tempo, dan lain sebagainya. Hal tersebut menunjukkam
bahwa hampir semua panca indera kita berperan menjadi satu kesatuan dalam
mempelajari paduan suara. Tetapi sebaliknya, paduan suara yang terdapat di
Yayasan Karya Murni ini mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri dalam
menguasai sebuah lagu dikarenakan tidak sempurnanya panca indra penglihatan
mereka. Anggotanya tidak dapat membaca notasi musik yang tertulis, tetapi
melalui salah satu pendekatan individual, mereka mampu mengandalkan
pendengaran, perasaan dan ingatan mereka. Seperti dalam hal bernyanyi,
tunanetra dapat dengan mudah mengetahui banyak syair-syair lagu dan melodinya
hanya dengan fokus pada pemanfaatan indera pendengaran yang bersumber dari
berbagai media seperti: radio, televisi, kaset dan acara live di berbagai tempat.
Dengan begitu maka dapat diambil kesimpulan bahwa keterbatasan yang dimiliki
oleh penyandang cacat netra bukanlah menjadi suatu penghalang bagi mereka

untuk mempelajari sesuatu terutama dalam bidang seni musik baik instrument
atau pun olah vokal.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas penulis
tertarik untuk melakukan penelitian terhadap paduan suara tunanetra Karya Murni
dan menuliskannya dalam bentuk skripsi dengan judul “KEBERADAAN
KELOMPOK PADUAN SUARA TUNANETRA DI YAYASAN KARYA MURNI
JL.KARYA WISATA No.6 MEDAN JOHOR”.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari
uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah dan lingkup permasalahan
yang lebih luas. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang
dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas.
Hal ini sejalan dengan pendapat Syaodih (2011 : 316) yang mengatakan bahwa :
“ Identifikasi masalah adalah mendaftar, mencatat masalahmasalah penting dan mendesak yang dihadapi dalam suatu
bidang atau sub bidang keahlian/profesi tertentu untuk
kemudian dipilih satu yang dijadikan fokus atau masalah
penelitian.”

Sesuai pendapat tersebut dan dari uraian yang terdapat pada latar belakang
masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya kelompok paduan suara tunanetra
Karya Murni Johor Medan?
2. Bagaimana teknik belajar lagu pada kelompok paduan suara tunanetra Karya
Murni Medan Johor?
3. Bagaimana pendekatan yang dilakukan pelatih dalam melatih kelompok
paduan suara tunanetra Karya Murni Johor?
4. Apa saja lagu yang pernah dibawakan oleh kelompok paduan suara tunanetra
Karya Murni Medan Johor?
5. Apa saja even-even yang pernah diikuti oleh kelompok paduan suara tunanetra
Karya Murni Medan Johor?
6. Apa saja prestasi-prestasi yang sudah diraih oleh kelompok paduan suara
tunanetra Karya Murni Medan Johor?
7. Bagaimana proses latihan yang dilakukan oleh kelompok paduan suara
tunanetra Karya Murni Medan Johor?
8. Apakah terdapat perbedaan atau persamaan kelompok paduan suara Karya
Murni Johor dengan paduan suara yang umum?

C. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi peneliti seperti
keterbatasan waktu, dana, luasnya cakupan masalah dan kemampuan teoritis,
maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah. Pembatasan
tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi (2003:30) yang mengatakan bahwa :

“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam
suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada
kesenangan peneliti. oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam
mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum
beberapa pertanyaan yang jelas.”

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penulis
membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang dibentuknya paduan suara Karya Murni Johor
Medan?
2. Bagaimana teknik belajar lagu pada kelompok paduan suara tunanetra Karya
Murni Medan Johor?
3. Bagaimana pendekatan yang dilakukan pelatih dalam melatih kelompok
paduan suara tunanetra Karya Murni Johor?
4. Apa saja lagu yang pernah dibawakan oleh kelompok paduan suara tunanetra
Karya Murni Medan Johor?
5. Apa saja event-event yang pernah diikuti oleh kelompok paduan suara
tunanetra Karya Murni Medan Johor?

D. Rumusan Masalah
Setelah masalah diidentifikasikan dan dipilih, maka perlu dirumuskan.
Perumusan ini sangat penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi
langkah-langkah selanjutnya dalam melakukan kegiatan penelitian. Penelitian

merupakan upaya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan, oleh karena itu
perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan
jawaban dari pertanyaan. Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan apabila rumusan
masalah jelas. Hal ini dimaksudkan agar penelitian lebih terarah pada sasaran.
Uraian di atas juga sejalan dengan pendapat Maryaeni (2005 :14) yang
mengatakan bahwa :
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian
yang akan digarab. Rumusan masalah menjadi semacam kontak
bagi penelitian karena penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada
rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai
jabaran fokus penelitian karena dalam prakteknya, proses
penelitian akan senantiasa berfokus pada butir-butir masalah
sebagaimana telah dirumuskan.”

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, identifikasi
masalah dan pembatasan, maka permasalahan diatas dapat dirumuskan menjadi
:“Bagaimana keberadaan kelompok paduan suara tunanetra karya murni Johor
Medan?.”

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian manusia selalu berorientasi kepada tujuan. Salah
satu keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Tujuan

penelitian selalu dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
hasil yang akan dicapai. Berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat
dari tercapai tidaknya tujuan penelitian.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:11) menjelaskan bahwa :
“Sebuah penelitian khususnya dalam ilmu-ilmu pengetahuan empirik, umumnya
bertujuan untuk: menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan.” Maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang terbentuknya kelompok paduan
suara tunanetra Karya Murni Johor Medan.
2. Untuk mengetahui bagaimana teknik belajar lagu pada kelompok paduan suara
tunanetra Karya Murni Medan Johor.
3. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan yang dilakukan pelatih dalam
melatih kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Johor.
4. Apa saja lagu yang pernah dibawakan oleh kelompok paduan suara tunanetra
Karya Murni Medan Johor.
5. Apa saja event-event yang pernah diikuti oleh kelompok paduan suara
tunanetra Karya Murni Medan Johor.

F. Manfaat Penelitian
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia baiknya memiliki manfaat
yang berguna untuk memahami sesuatu melalui penelitian. Hal ini juga
sependapat dengan Ali (hadeli, 2006:1) “Suatu penelitian bermanfaat untuk
memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang

muncul sehubungan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga
diperoleh pemecahannya.”
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Sebagai bahan acuan atau perbandingan bagi peneliti yang lain, jika ingin meneliti objek yang sama, namun
tentu saja dari sudut pandang yang berbeda.

2. Sebagai referensi bagi staff pengajar seni musik di sekolah-sekolah
penyandang cacat netra.
3. Sebagai motivasi kepada pembaca bahwa keterbatasan fisik seseorang tidak
menjadi penghalang untuk mengembangkan kemampuan bernyanyi khususnya
bernyanyi dalam kelompok paduan suara.
4.

Sebagai informasi atau masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan tentang penyandang tunanetra.

5. Untuk menambah referensi atau tulisan yang membahas tentang anak luar
biasa.
6. Sebagai bahan perbandingan terhadap paduan suara lain.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Minat anggota terhadap kegiatan paduan suara sangat baik, yang dapat
dilihat dari proses mereka latihan. Yang dahulunya merupakan hanya
sebagai suatu kewajiban dalam salah satu pembelajaran yang telah
ditetapkan, akan tetapi dengan pengajaran yang luar biasa, telah menjadi
dorongan dan juga rasa semangat untuk berlatih lebih giat lagi.
2. Melalui kegiatan paduan suara tunanetra ini, seluruh anggota paduan suara
menjadi lebih merasa percaya diri, serta memiliki kemampuan yang cukup
dibanggakan, sehingga paduan suara tidak hanya dikuasai oleh orangorang yang dapat melihat saja, akan tetapi juga pada orang yang memiliki
keterbatasan dalam penglihatannya. Intinya bahwa kebutaan tidak menjadi
pembatasan ataupun penghalang bagi para tunanetra untuk memperoleh
pengetahuan.
3. Materi pelatihan pada kegiatan paduan suara ini adalah lebih cenderung
pada lagu-lagu rohani ataupun yang lebih bersifat keagamaan. Sedangkan
lagu-lagu yang lain tergantung pada situasi dan juga kondisi yang ada.
4. Dalam melatih paduan suara ini sangat membutuhkan suatu pendekatan

51

khusus kepada setiap individu, yang disebut dengan pendekatan individual,
yang disebabkan karena paduan suara ini adalah para tunanetra sehingga
pada saat proses pembelajaran pelatih harus mengetahui keadaan
psikologis emosional setiap anggotanya.
5. Salah satu kendala yang paling menonjol dalam melatih paduan suara ini
adalah anggotanya

hanya dapat mengandalkan telinga pada saat

pembelajaran berlangsung, karena melihat keterbatasan mereka dalam segi
penglihatan, sehingga membutuhkan kesabaran yang luar biasa dari
pelatih.
6. Fasilitas yang disediakan untuk mendukung latihan kelompok paduan
suara tunanetra ini sangat baik dan cukup memadai.