PERAN PEREMPUAN DALAM MENENUN SEBAGAI ALEERNATIF UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA PADA ETNIS MELAYU DI DESA PADANG GENTING KABUPATEN BATU BARA.

(1)

PERAN PEREMPUAN DALAM MENENUN SEBAGAI ALTERNATIF

UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA

PADA ETNIS MELAYU DI DESA PADANG GENTING

KABUPATEN BATU BARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

Atika wirdani

308322009

PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

ATIKAWIRDANI,308322009, PERAN PEREMPUAN DALAM MENENUN SEBA

GAI ALEERNATIF UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELUARG A PADA ETNIS MELAYU DI DESA PADANG GENTING KABUPATEN BATU BARA,PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI UNIMED

,FAKULTAS ILMU SOSIAL 2013.

Penelitian ini mencoba menggambarkan peran perempuan melayu dalam menenun sebagai alterbatif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga pada etnis melayu di desa padang genting kabupaten batu bara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriftif ddengan pendekatan kualitatif. Data di lapangan di peroleh melelui tehnik observasi dan juga di dukung dengan studi dokumentasi serta wawancara yang peneliti lakukan kepada ibu rumah tangga yang berfropesi sebagai penenun. Hal ini di lakukan dengan melihat langsung kegiatan mereka. Wawancara mendalam dengan informan bertujuan untuk membina hubungan yang baik dan mendapatkan data yang akurat.

Penelitian di desa padang genting ini bertujuan untuk : (1 ) Untuk mengetahui profil kehidupan perempuan melayu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.(2 )Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perempuan melayu memilih sebagai penenun. (3 )Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap perempuan melayu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.(4 )Untuk mengetahui status perempuan melayu ketika bekerja di luar rumah sebagai penenun.(5 )Untuk mengetahui bagaimana peran perempuan penenun dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga

Dari serangkaian kegiatan penelitian ini di peroleh kesimpulan bahwa faktor ekonomi alasan utama ibu- ibu rumah tangga di desa padang genting ini untuk mencari alternatif bekerja sebagai penenun untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga mereka.


(6)

(7)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur terdahulu penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat rakhmat dan hidayahnya yang tidak terhingga, akhirnya skripsi ini yang berjudul “Peran Perempuan Melayu dalam Menenun sebagai Alternatif untuk Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Keluarga pada Etnis Melayu di Desa Padang Genting Kabupaten Batubara” dapat diselesaikan. Sholawat berangkai kan salam juga tidak pernah lupa penulis hanturkan untuk baginda Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, mendapatkan syapaat dari beliau dihari akhir nanti. Tulisan ini merupakan salah satu syarat yang diperuntukkan bagi setiap mahasiswa untuk memeperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negreri Medan.

Penulis menyadarai bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan didalamnya, hal ini tentunya disebabkan karena segala keterbatasan yang dimiliki penulis baik yang bersifat materil maupun nonmateril. Penulis berharap semoga AllaH SWT meridhoi penulisan ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof.dr.Ibnu Hajar,M.Si sebagai Rektor UNIMED 2. Bapak Dr. Restu M.S sebagai Dekan Fis UNIMED

3. Ibu Dra Puspitawati.M.Si sebagai ketua Program Studi Pendidikan Antropologi


(8)

4. Ibu Dra. Trisni Andayani M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi Penulis, yang telah banyak memberikan bimbingan,bantuan, arahan dan motivasi sehinngga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Ibu Dra.Nurjannah M.Pd sebagai Pembimbing Akademik penulis sekaligus penguji, yang telah banyak memberikan arahan,bimbingan motivasi dan masukan sehingga skripsi ini dapat teselesaikan

6. Ibu Rosramadhana,M.Si sebagai Dosen Penguji. Yang telah banyak memberikan masukan,pendapat,motivasi yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs.Tumpal Simarmata.M.Si sebagai Dosen Penguji. Yang telah banyak memberikan berbagai masukan dan pendapat yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh dosen dan Civitas Akademik Program Studi Pendidikan Antropologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu terima kasih atas ilmu, pengalaman dan motivasi selama ini.

9. Kedua Orangtua penulis Ayahanda (Alm) Jamaluddin dan Ibunda tercinta Rohillah yang telah senantiasa memberikan cinta, kasih sayang, dan dukungan baik material maupun nonmaterial, serta senantiasa memberikan doa, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan penulis dapat menyelesaikan perkuliahan.

10.Seluruh keluarga saya, Safrina Hayati.S.Pd dan suami Muhammad Sori Muda Siregar Amd dan adik penulis Marwiyah Sufina beserta (Alm) adik


(9)

penulis (Mhd.fakhri dan fikri) dan keluarga besar di Batubara yang telah memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

11.Teman teman seperjuangan PPLT 2011 di SMA Negeri 3.T.T, Wiranda Magdalena Daulai, Kartika Warman, beserta Kakanda Masnun dan lainnya yang telah menjadi keluarga bagi penulis

12.Teman-teman di kos 111 Perjuangan, Siti Hajar, Ranti Fitriani, Darnita Harahap, Nurjannah Daulai yang telah memberikan semangat serta dukungan kepada penulis

13.Bapak kepala desa Padang Genting yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca pada umumnya, serta dapat menjadi bahan masukkan bagi yang membutuhkan.

Medan, Juli 2013 Penulis

ATIKA WIRDANI NIM : 308322009


(10)

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 4

1.3.Pembatasan Masalah ... 5

1.4.Perumusan Masalah ... 5

1.5.Tujuan Penelitian ... 5

1.6.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kerangka Teori ... 7

2.1.1.Pengertian Peranan ... 7

2.1.2.Beberapa Sifat khusus Dalam Kehidupan Perempuan 12 2.1.3.Pengertian Keluarga ... 14

2.1.4.Fungsi Keluarga ... 16

2.1.5.Peranan Perempuan Terhadap Pekerjaan Dan Pendapatan 18 2.1.6.Pengaruh atau Dampak Dari Ibu Yang Bekerja ... 18

2.1.7.Pengertian Kain Tenun ... 21

2.2.Kerangka Berfikir ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian... 24


(11)

vi

3.3.Subjek Penelitian ... 25

3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.5.Tehnik Analisa Data ... 27

BAB IV PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Desa Padang Genting ... 29

4.1.1.Letak Wilayah dan Kondisi Geografis ... 29

4.1.2.Batas Wilayah ... 29

4.1.3.Kecamatan Yang Berada di Kabupaten Batu Bara ... 30

4.1.4.Batas-Batas Desa Padang Genting ... 30

4.1.5.Potensi Daerah ... 31

4.1.6.Etnis Yang Berada di Desa Padang Genting ... 31

4.1.7.Jumlah Penduduk dan Mata Pencaharian ... 32

4.2.Pengertian dan Sejarah Kain Tenun ... 36

4.2.1.Alat Yang Di Gunakan Untuk Bertenun (Rumah Tenun Okek) ... 39

4.2.2. Produk Yang Bisa Di Hasilkan Dari Tenun ... 41

4.2.3. Sempat Tenggelam Di Telan Songket Thailand Dan Palembang ... 43

4.2.4. Fakor-Faktor Yang Melatarbelakangi Kehidupan Ekonomi Perempuan Melayu Sebagai Penenun ... 46

4.2.5. Profil Kehidupan Perempuan Melayu dalam Mencukupi Kebutuhan Ekonomi Keluarga ... 46

4.2.6. Pandangan Masyarakat Terhadap Perempuan Penenun Melayu di Desa Padang Genting ... 56

4.2.7. Pola Bekerja Perempuan Melayu Dalam Menenun ... 57

4.2.8. Harmonisasi di Dalam Keluarga ketika Perempuan Penenun Bekerja di Luar Rumah ... 60

4.2.9. Peran Perempuan Melayu Dalam Menopang Kehidupan Keluarga ... 61


(12)

vii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan ... 66 5.2.Saran……… ... 68 DAFTAR PUSTAKA


(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin.. ... 33

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 34

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Suku ... 35

Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan... 36


(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ... 24 Gambar 2. Proses Penggulungan Kain Tenun ... 42 Gambar 3. Proses Menyosok (Memasukkan Benang) ... 42


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Laki laki dan perempuan adalah dua manusia yang berbeda satu sama lain. Perbedaan antara keduanya nyata dari perbedaan hakiki antara fisik laki-laki dan perempuan,hal ini memang tidak dapat diingkari. Perbedaan antara peranan pria dan dari wanita yang dapat dilihat sekarang ini bukanlah akibat warisan biologis melainkan merupakan fungsi dari kondisi sosial budaya.

Perempuan sering di anggap sebagai profil makhluk yang lemah, tidak mampu untuk berbuat banyak atau berkarya dalam kehidupannya. Pada zaman penjajahan, perempuan Indonesia hidup secara di pingit, kemudian setelah umur lima belas tahun ia akan dinikahkan karena di anggap sudah mampu menjadi ibu rumah tangga. Kalangan masyarakat tidak jarang mengatakan bahwa tugas perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga, pengasuh dan pendidik terhadap anaknya mulai dari bayi yang di kandungnya sampai usia dewasa dan juga sebagai pendamping suami. Hal inilah yang menimbulkan gerakan emansipasi perempuan, yang menganggap bahwa peranan perempuan dan laki-laki sama.

Diindonesia gerakan memperjuangkan kedudukan dan peranan perempuan telah lama di laksanakan . Perjuangan-perjuangan tersebut dilakukan oleh pahlawan emansipasi wanita, seperti: R.A.Kartini, Dewi Sartika dan banyak lagi pahlawan perempuan yang turut memperjuangkan agar kedudukannya sama dengan kaum laki-laki (Nani Soewondo, 1984 ). Perjuangan pahlawan- pahlawan


(16)

perempuan tersebut memberi hasil yang positif bagi kaum perempuan untuk dapat menikmati pendidikan sampai keperguruan tinggi, sehingga dapat mensejajarkan partisipasinya di bidang angkatan kerja dengan kaum laki-laki.

Batu Bara adalah salah kabupaten yang berada di Sumatera Utara setelah terjadinya pemekaran dan memisahkan diri dari Asahan pada tahun 2006 lalu. Ada beragam etnis di kabupaten Batu Bara, di antaranya yaitu Melayu, Jawa, Batak, dan Cina. Namun yang lebih dominan adalah etnis Melayu. Etnis melayu yang ada di kabupaten Batu Bara memiliki beragam macam kesenian, hasil kerajinan, di antaranya kerajinan tenun batu bara atau yang lebih di kenal dengan nama songket.

Masyarakat Melayu memiliki hasil kerajinan yang dinamakan kain tenun. .Pada saat sekarang tenun yang di hasilkan oleh masyarakat melayu batu bara telah banyak di kenal oleh masyarakat, bukan hanya di dalam negeri bahkan sampai keluar negeri. Pengerjaan kain tenun ini di lakukan oleh perempuan melayu , dan lebih dominan di kerjakan oleh ibu rumah tangga meskipun pada dahulunya juga ada penenun laki-laki. Dalam pengerjaan sebuah kain tenun memerlukan suatu keahlian khusus, di mana pengerjaan dan hasil sebuah kain memiliki harga yang cukup tinggi, oleh sebab itu tidak sembarangan orang dapat bertenun dan keahlian ini di miliki oleh perempuan Melayu Batu Bara.

Sebuah kain tenun memiliki harga jual cukup tinggi di pasaran, oleh karena itu pada kebanyakan ibu-ibu rumah di desa Padang Genting memilih untuk bertenun.Bertenun merupakan pekerjaan yang di lakukan oleh perempuan melayu setelah pekerjaan rumah tangga mereka selesai. Dengan bertenun ibu rumah


(17)

tangga memiliki penghasilan untuk menambah atau memenuhi kebutuhan keluarga, walau tidak sebanding dengan layaknya penghasilan seorang perempuan yang bekerja di kantor. Perempuan Melayu memilih bertenun di karenakan mereka tidak memiliki jenis pekerjaan lain dan juga tidak memiliki pendidikan yang tinggi, di saat bertenun mereka juga masih bisa mengerjakan pekerjaan lain dan tidak perlu berpergian, hanya cukup di depan halaman rumah mereka, mereka sudah bisa bertenun dan masih dapat memperhatikan kebutuhan keluarganya.

Meskipun telah banyak kemajuan dalam pendidikan perempuan, namun kemajuan pria lebih besar dari kemajuan perempuan masih tetap terlihat. Hal ini terlihat pada masyarakat Melayu yang berada di kabupaten Batu Bara, disebabkan adanya anggapan yang hidup dalam masyarakat melayu pada dahulunya bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena akhirnya harus bekerja didapur. Kehidupan perempuan harus diabdikan untuk keluarganya itulah yang menjadi segala tindak tanduknya. Dalam kenyataanya, perempuan itu tidak hanya sekedar pengurus rumah tangga melainkan ikut mencari nafkah. Hal ini membuat perempuan mempunyai peran ganda yang sebenarnya juga beban ganda.

Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi selalu menjadi pendorong bagi kebanyakan perempuan untuk bekerja di luar rumah, hal ini di kaitkan dengan kebutuhan dan tuntutan dalam kehidupan rumah tangga, bagi seorang perempuan Melayu, motivasi bekerja bukan sekedar mengisi waktu senggang, akan tetapi pada umumnya keadaan ekonomi rumah tangga yang memprihatinkan, sehingga mereka bersungguh sungguh berusaha meningkatkan taraf hidup keluarga, dan bertenun merupakan alternative yang di pilih agar kebutuhan hidup bisa tercukupi.


(18)

Perempuan Melayu di desa Padang Genting memiliki peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai penenun di luar rumah. Perempuan Melayu memilih me njadi penenun karena hanya pekerjaan itulah yang tidak mengeluarkan banyak mo dal dan tidak perlu keluar rumah untuk berpergian,mereka dapat sambil mengerjak an pekerjaan rumah dan mereka tetap menjalankan perannya sebagai ibu yang melindungi keluarga.

Dari latar belakang permasalahan diatas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul ” Menenun Sebagai Alternatif Untuk Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Keluarga Pada Etnis Melayu di Desa Padang Genting Kab.Batu Bara”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat di kemukakan identifikasi masalah penelitian serbagai berikut:

1. Kaum perempuan tidak hanya di anggap sebagai sosok ibu rumah tangga, mengurus anak-anak melainkan saat sekarang ini peranan perempuan sudah sermakin luas dengan adanya bidang pekerjaan yang membutuhkan sentuhan Perempuan.

2. Perempuan ikut berperan dalam bidang pembangunan, pemerintahan, pertanian, industri, perdagangan ,jasa dan kesenian dan kerajianan.

3. Perempuan bukan hanya sekedar mengisi waktu senggang, akan tetapi karena adanya tuntutan ekonomi keluarga.


(19)

4. Menenun sebagai alternatif yang dilakukan oleh perempuan melayu untuk memenuhi kebutuan ekonomi keluarga di desa padang genting.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, peneliti membatasi masalah yaitu,” Menenun sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga pada etnis melayu di desa padang genting Kabupaten Batu Bara”.

1.4 Perumusan Masalah

1. Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi perempuan melayu memilih sebagai penenun.

2. Bagaimana profil kehidupan perempuan melayu dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.

3. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap perempuan melayu dalam menafkahi kebutuhan ekonomi keluarga.

4. Bagaimana pola bekerja perempuan melayu dalam menenun.

5. Bagaimana harmonisasi didalam keluarga ketika perempuan melayu bekerja.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Untuk mengetahui profil kehidupan perempuan melayu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.


(20)

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perempuan melayu memilih sebagai penenun.

2. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap perempuan melayu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

3. Untuk mengetahui status perempuan melayu ketika bekerja di luar rumah sebagai penenun

4. Untuk mengetahui bagaimana peran perempuan penenun dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga

1.6 Manfaat Penelitian

1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang peristiwa kehidupan perempuan melayu sebagai penenun dalam meningkatkan kebutuhan ekonomi di Batu Bara.

2. Memberikan wawasan kepada peneliti tentang penulisan karya ilmiah.

3. Sebagai bahan masukan kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan mengenai peranan perempuan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

5.1.1 Umumnya para perempuan yang bekerja sebagai penenun sudah berumah tangga. Maka untuk menanggulangin dan menutupi kebutuhan hidup dan juga menyekolahkan anak, perempuan melayu memilih untuk menjalani peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus ikut bekerja mencari nafkah (menjadi penenun).di sebutkan bahwa kalau hanya mengharapkan penghasilan suami maka tidak akan bisa makan dan anak-anak tidaka akan bisa sekolah. Pada penjelasan terdahulu di atas disebutkan bahwa suami mereka bekerja sebagai kuli bangunan, supir dan tukang becak. Misalnya suami yang bekerja sebagai tukang becak, penghasilannya hanya Rp.30.000/ hari, dan pernah juga tidak memberikan uang kepada istrinya karena tidak dapat uang (tidak ada penumpang ). Hasil itulah yang di bagi- bagi untuk kebutuhan sehari-hari, belum lagi untuk biaya sekolah anak. Berhubung karena sulitnya mencari pekerjaan lain maka pilihan satu-satunya dan yang tersedia dalah bertenun. Pilihan untuk bekerja sebagai penenun sangat cocok untuk mereka karena menyadari taraf kehidupan yang sulit apalagi kehidupan dewasa ini, kebutuhan hidup sehari- hari serba mahal. Tingkat pendidikan yang rendah, pengalaman kerja tidak ada, yang menyebabkan perempuan melayu mengalami kesulitan untuk melihat alternatif lapangan kerja yang akan di masuki. Selain itu juga melihat banyak universitas-universitas yang menghasilkan banyak


(22)

alumni dari berbagai jurusan yang berkompeten yang siap untuk bekerja mengisi kekosongan lapangan kerja seperti di perkantoran dan di pabrik maju lainnya.

 factor yang menyebabkan para ibu memilih sebagai penenun

a. Rendahnya pendidikan mereka

b. Tidak adanya tanah atau lahan milik mereka untuk diolah

c. Bertenun tidak membutuhkan biaya yanga banyak dan tidak perlu pergi jauh meninggalkan rumah

d. Bertenun dapat dilakukan setengah hari setelah pekerjaan rumah mereka selesai.

Dalam pandangan masyarakat terhadap perempuan melayu yang bekerja sebagai penenun, status sosil mereka di masyarakat sama halnya dengan perempuan pada umumnya,mereka sama sama mencari kesibukan dengan bertenun untk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.

 beberapa manfaat yang di dapat dari perempuan melayu yang bekerja di luar rumah yakni akan menambah sumber penghasilan keluarga sehingga dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik juga dapat pemenuhan kebutuhan sosial serta peningkatan skill dan kompetensi..

Berdasarkan wawancara yang di lakukan oleh peneliti kepada para ibu yang bertenun, bahwa setelah mereka bekerja untuk menambah pendapatan keluarga mereka semakin di hargai dan di hormati oleh suaminya dalam keluarga. Status, kedudukan ibu yang bertenun sama kedudukannya dengan para ibu rumah tangga lainnya yaitu sebagai ibu rumah tangga yang memiliki peran sebagai ibu


(23)

dalam keluarga dalam hal mengurus anak dan menyiapkan segala keperluan keluarga lainnya seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah dan lain-lain. Ibu yang bertenun yang sudah berkeluarga mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan ibu rumah tangga lainnya.setelah bekerja ibu yang bertenun pendapat dan sarannya di dalam keluarga semakin dihargai baik pihak suami maupun pihak keluarga istri

1.2Saran

 Sebaiknya para ibu yang berprofesi sebagai penenun di berikan modal yang cukup

agar produk kain tenun yang mereka hasilkan bisa lebih bagus lagi dan di kenal oleh orang banyak.

 Perlu ada penelitian yang lain untuk mengungkap lebih lanjut kehidupan ekonomi


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Rosdiana A.2008.Pendidikan Suatu Pengantar,Medan : Cipta pustaka Media.

Farizal Nasution.2007, Budaya Melayu.Badan Perpustakaan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara

Iskandar. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta:GaungPersada.

Karim, Muhammad, Rusli. 1982 Aspek Manusia Dalam Pembangunan Di Indonesia Jakarta : Ghalila Indonesia

Kartono,Kartini. 1986.Psikologi Wanita.Bandung:Alumni

Koentjaraningrat. 1992. Aspek Manusia Dalam Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia

Moleong, J Lexy. 2007 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ollenburger ,C Jane dan Helen A.Moore,2002.Sosiologi Wanita.Jakarta: Pt.RinekaCipta

Poerwatminto.W.J.S. 1992.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : PN Balai Pustaka

Soekamto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: BumiAksara 1994. Konsep konsep Dasar Dalam Sosiologi, Penerbit

Pt.Raja Grafindo ,Jakarta

1987. Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta : Rajawali Press

Sayogyo, Pudjiwati. 1983 Sosiologi.Pedesaan.Jilid 1. Bogor: Gajah Mada Universisti

Subadio.Ulfah Maria dan T.O Ihromi. 1994. Peranan dan Kedudukan Wanita


(25)

Soewondo , Nani. 1984. Kedudukan Wanita Indonesia Dalam Hukum dan Masyar

akat. Jakarta :Ghalia Indonesia.

Tauchid . 1982. Sosiologi Wanita. Jakarta : Rineka Cipta

Willian. J. Goode ( 2004 ).Sosiologi Keluarga. Terj.Lailahanoum, Jakarta: BumiAksara

(1999). Sosiologi Keluarga. Terj.Lailahanoum, Jakarta: BumiAksara

(1991). Sosiologi Keluarga. Edisi Pertama. Bumi Aksara. Jakarta

Yuliati, Yayuk dan Mangku Poernomo .2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta lappera Pustaka Utama

Bacaan dari Internet Waspada–online. 2004.Wanita Berperan Ganda

:http://buteto.wordpress.com/2009/10/28/songket-batubara ( 16/8/2011 8:30 PM) http://kompasads.com/ 20 July2012| Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan ( 4 /2/2012 8: 35 PM )

http;/www.SongketBatuBara Menjadi Primadona diMalaysia ,( 5/4/ 20:57 WIB ) http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2215134-pengertian-kebutuhan-dan-macam-kebutuhan ( 29 /9 /2011 4:30 PM )


(1)

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perempuan melayu memilih sebagai penenun.

2. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap perempuan melayu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

3. Untuk mengetahui status perempuan melayu ketika bekerja di luar rumah sebagai penenun

4. Untuk mengetahui bagaimana peran perempuan penenun dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga

1.6 Manfaat Penelitian

1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang peristiwa kehidupan perempuan melayu sebagai penenun dalam meningkatkan kebutuhan ekonomi di Batu Bara.

2. Memberikan wawasan kepada peneliti tentang penulisan karya ilmiah.

3. Sebagai bahan masukan kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan mengenai peranan perempuan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

5.1.1 Umumnya para perempuan yang bekerja sebagai penenun sudah berumah tangga. Maka untuk menanggulangin dan menutupi kebutuhan hidup dan juga menyekolahkan anak, perempuan melayu memilih untuk menjalani peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus ikut bekerja mencari nafkah (menjadi penenun).di sebutkan bahwa kalau hanya mengharapkan penghasilan suami maka tidak akan bisa makan dan anak-anak tidaka akan bisa sekolah. Pada penjelasan terdahulu di atas disebutkan bahwa suami mereka bekerja sebagai kuli bangunan, supir dan tukang becak. Misalnya suami yang bekerja sebagai tukang becak, penghasilannya hanya Rp.30.000/ hari, dan pernah juga tidak memberikan uang kepada istrinya karena tidak dapat uang (tidak ada penumpang ). Hasil itulah yang di bagi- bagi untuk kebutuhan sehari-hari, belum lagi untuk biaya sekolah anak. Berhubung karena sulitnya mencari pekerjaan lain maka pilihan satu-satunya dan yang tersedia dalah bertenun. Pilihan untuk bekerja sebagai penenun sangat cocok untuk mereka karena menyadari taraf kehidupan yang sulit apalagi kehidupan dewasa ini, kebutuhan hidup sehari- hari serba mahal. Tingkat pendidikan yang rendah, pengalaman kerja tidak ada, yang menyebabkan perempuan melayu mengalami kesulitan untuk melihat alternatif lapangan kerja yang akan di masuki. Selain itu juga melihat banyak universitas-universitas yang menghasilkan banyak


(3)

alumni dari berbagai jurusan yang berkompeten yang siap untuk bekerja mengisi kekosongan lapangan kerja seperti di perkantoran dan di pabrik maju lainnya.

 factor yang menyebabkan para ibu memilih sebagai penenun a. Rendahnya pendidikan mereka

b. Tidak adanya tanah atau lahan milik mereka untuk diolah

c. Bertenun tidak membutuhkan biaya yanga banyak dan tidak perlu pergi jauh meninggalkan rumah

d. Bertenun dapat dilakukan setengah hari setelah pekerjaan rumah mereka selesai.

Dalam pandangan masyarakat terhadap perempuan melayu yang bekerja sebagai penenun, status sosil mereka di masyarakat sama halnya dengan perempuan pada umumnya,mereka sama sama mencari kesibukan dengan bertenun untk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.

 beberapa manfaat yang di dapat dari perempuan melayu yang bekerja di luar rumah yakni akan menambah sumber penghasilan keluarga sehingga dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik juga dapat pemenuhan kebutuhan sosial serta peningkatan skill dan kompetensi..

Berdasarkan wawancara yang di lakukan oleh peneliti kepada para ibu yang bertenun, bahwa setelah mereka bekerja untuk menambah pendapatan keluarga mereka semakin di hargai dan di hormati oleh suaminya dalam keluarga. Status, kedudukan ibu yang bertenun sama kedudukannya dengan para ibu rumah tangga lainnya yaitu sebagai ibu rumah tangga yang memiliki peran sebagai ibu


(4)

dalam keluarga dalam hal mengurus anak dan menyiapkan segala keperluan keluarga lainnya seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah dan lain-lain. Ibu yang bertenun yang sudah berkeluarga mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan ibu rumah tangga lainnya.setelah bekerja ibu yang bertenun pendapat dan sarannya di dalam keluarga semakin dihargai baik pihak suami maupun pihak keluarga istri

1.2Saran

 Sebaiknya para ibu yang berprofesi sebagai penenun di berikan modal yang cukup agar produk kain tenun yang mereka hasilkan bisa lebih bagus lagi dan di kenal oleh orang banyak.

 Perlu ada penelitian yang lain untuk mengungkap lebih lanjut kehidupan ekonomi keluarga ibu yang berprofesi sebagai penenun.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Rosdiana A.2008.Pendidikan Suatu Pengantar,Medan : Cipta pustaka Media.

Farizal Nasution.2007, Budaya Melayu.Badan Perpustakaan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara

Iskandar. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta:GaungPersada.

Karim, Muhammad, Rusli. 1982 Aspek Manusia Dalam Pembangunan Di Indonesia Jakarta : Ghalila Indonesia

Kartono,Kartini. 1986.Psikologi Wanita.Bandung:Alumni

Koentjaraningrat. 1992. Aspek Manusia Dalam Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia

Moleong, J Lexy. 2007 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ollenburger ,C Jane dan Helen A.Moore,2002.Sosiologi Wanita.Jakarta: Pt.RinekaCipta

Poerwatminto.W.J.S. 1992.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : PN Balai Pustaka

Soekamto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: BumiAksara 1994. Konsep konsep Dasar Dalam Sosiologi, Penerbit

Pt.Raja Grafindo ,Jakarta

1987. Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta : Rajawali Press

Sayogyo, Pudjiwati. 1983 Sosiologi.Pedesaan.Jilid 1. Bogor: Gajah Mada Universisti

Subadio.Ulfah Maria dan T.O Ihromi. 1994. Peranan dan Kedudukan Wanita Indonesia. Yogyakarta : UGM


(6)

Soewondo , Nani. 1984. Kedudukan Wanita Indonesia Dalam Hukum dan Masyar akat. Jakarta :Ghalia Indonesia.

Tauchid . 1982. Sosiologi Wanita. Jakarta : Rineka Cipta

Willian. J. Goode ( 2004 ).Sosiologi Keluarga. Terj.Lailahanoum, Jakarta: BumiAksara

(1999). Sosiologi Keluarga. Terj.Lailahanoum, Jakarta: BumiAksara

(1991). Sosiologi Keluarga. Edisi Pertama. Bumi Aksara. Jakarta

Yuliati, Yayuk dan Mangku Poernomo .2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta lappera Pustaka Utama

Bacaan dari Internet Waspada–online. 2004.Wanita Berperan Ganda

:http://buteto.wordpress.com/2009/10/28/songket-batubara ( 16/8/2011 8:30 PM) http://kompasads.com/ 20 July2012| Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan ( 4 /2/2012 8: 35 PM )

http;/www.SongketBatuBara Menjadi Primadona diMalaysia ,( 5/4/ 20:57 WIB ) http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2215134-pengertian-kebutuhan-dan-macam-kebutuhan ( 29 /9 /2011 4:30 PM )